PERANCANGAN KOTA
DAFTAR ISI
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
Cover Daftar Isi Pendahuluan
1
Kondisi Eksisting Kondisi Eksisting Lama
2
Kondisi Eksisting Baru
3
Batasan Site Potensi dan Kendala
4 5
ELEMEN FISIK Land Use
6
Building Form and Massing
7
Circulation and Parking
8
Open Space Pedestrian Ways
9
Signage Preservation Konsep SEGMEN A (ACTIVITY SUPPORT)
10 11-12 13 14 15
Permeability
16
Legibility
17
Robustness
18
SEGMEN A (CIRCULATION AND PARKING) Permeability Personalization
22
SEGMEN C UTARA (SIGNAGE)
47
Permeability
23
Legibility
48
Legibility
24
Richness
25
SEGMEN C TIMUR (OPEN SPACE)
49
Variety
50
Permeability Legibility Robustness
51
SEGMEN A (PEDESTRIAN WAYS)
SEGMEN B (BUILDING FORM AND MASSING) 26 Variety 27 28
Richness
29
Visual Appropriatness
30
SEGMEN C TIMUR (CIRCULATION AND PARKING) 54
31
Permeability
55
Legibility
32
SEGMEN C TIMUR (PEDESTRIAN WAYS)
56
Visual Appropriatness
33
57
SEGMEN B (PRESERVATION)
Variety
35
Permeability
36
Visual Appropriatness
61
Legibility
37 38
SEGMEN C TIMUR (SIGNAGE) Legibility
62
Robustness
KESIMPULAN DESAIN Desain
64
SEGMEN C UTARA (OPEN SPACE)
SEGMEN C UTARA (OPEN SPACE) Permeability
21
53
Permeability Robustness Legibility Richness
19 20
52
Legibility
SEGMEN C UTARA (PEDESTRIAN WAYS) Permeability Robustness Legibility Richness Visual Appropriatness
34
39 40 41 42 43 44 45 46
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
58 59 60
63
65
PERANCANGAN KOTA
ALASAN PENGAMBILAN PROYEK
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
URBAN SPACE Pengertian Urban Space adalah space yang tercipta antara bangunan-bangunan yang terdiri dari square dan street Menurut Madanipour (1996) dalam memahami tempat (place) dan ruang (space) menyebutkan dua aspek yang berkaitan 1. Kumpulan dari bangunan dan artefak 2. Tempat untuk berhubungan sosial
ALUN - ALUN PASEBAN
MENGAPA ALUN- ALUN PASEBAN? Karena Alun-Alun Paseban Bantul mencakup tiga aspek yaitu building, square dan street yang merupakan bagian dari urban space, dan terdapat elemen- elemen ď€ sik pembentuk urban space. Selain itu daerah tersebut kurang terawat dan gersang, apalagi jika malam hari banyaknya sampah makanan yang berserakan. Perlunya penataan fasilitas untuk menunjang kegiatan masyarakat yang menggunakan Alun-alun terutama pada saat sore hari.
Alun-Alun Paseban merupakan salah satu contoh urban space yang terletak di Jalan Jend.Sudirman, Kecamatan Bantul, Bantul, Yogyakarta 55711, atau terletak di Desa Krajan RT 04 Paseban Bantul, dengan lebar bagian utara 218.14 meter, timur 160.02 meter, selatan 179.81 meter dan barat 152.43 meter. Pada sebelah timur alun-alun terdapat Taman Paseban berbentu trapesium dengan lebar bagian utara 40.66 meter, barat 71.56 meter, selatan 25 meter dan sebelah barat 51.37 meter. Taman ini digunakan untuk ruang duduk dan berinteraksi. Semua sisi pada bagian alun-alun dihubungkan dengan jalan melingkar, dan berbatasan langsung dengan jalan utama yang berada di sebelah timur, dan sebelah utara merupakan Kantor Bupati Bantul. Kurangnya vegetasi pada sekitar alun-alun membuat tempat ini jarang dimanfaatkan kecuali untuk acara pemerintah atau kegiatan-kegiatan penduduk sekitar, namun pada malam hari alun-alun ini menjadi ramai karena menjadi tempat berkumpul dan ada banyak penjual makanan disekitarnya.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
1
KONDISI EKSISTING LAMA Pada jalan (street) utama di sebelah timur, sebelum didesain seperti pada saat ini mempunyai dua jalur kendaraan, yaitu jalur lambat dan jalur cepat, dengan tatanan pohon sebagai pembatas. Jalur pedestrian pada saat itu sudah ada, namun belum digunakan sebagai mana mestinya, jalur tersebut digunakan untuk berjualan bahkan lahan parkir. Taman Paseban di sebelan alun-alun (square) masih berupa lahan kosong yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah, untuk alun-alun sendiri belum adanya tatanan untuk mengatur atau memfasilitasi masyarakat yang ingin menghabiskan waktu disana.
PERANCANGAN KOTA DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
KETERANGAN : : JALAN : BANGUNAN KOLONIAL : BANGUNAN DINAS PEMERINTAHAN : BANGUNAN FUNGSI HUNIAN : BANGUNAN FUNGSI KOMERSIAL : ALUN-ALUN PASEBAN : TAMAN PASEBAN
Kondisi Jalan J e n d r a l Sudirman di sebelah timur alun-alun.
Kondisi alun-alun
Kondisi Taman Paseban yang masih berupa lahan kosong.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
2
PERANCANGAN KOTA
KONDISI EKSISTING SAAT INI Pada jalan (street) utama di sebelah timur,sudah mulai ditata, dengan memperlebar jalan dan memberikan jalur pedestrian beserta fasilitas pendukung seperti bangku taman. Pada bagian lahan kosong di sebelah alunalun sudah terdapat Taman Paseban yang dijadikan masyarakat sekitar sebagi ruang berkumpul dan berinteraksi. Sedangkan pada bagian alun-alun belum terlihat adanya perubahan signiď€ kan dengan fasilitas-fasilitas penunjang yang dapat dimanfaatkan.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
KETERANGAN : : JALAN : BANGUNAN KOLONIAL : BANGUNAN DINAS PEMERINTAHAN : BANGUNAN FUNGSI HUNIAN : BANGUNAN FUNGSI KOMERSIAL : ALUN-ALUN PASEBAN : TAMAN PASEBAN
Kondisi Jalan Jendral Sudirman di sebelah timur alun-alun.
Kondisi alun-alun
2 Kondisi Taman Paseban yang sudah menjadi taman.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
3
PERANCANGAN KOTA
BATASAN SITE
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
KETERANGAN : : JALAN : BANGUNAN KOLONIAL : BANGUNAN DINAS PEMERINTAHAN : BANGUNAN FUNGSI HUNIAN : BANGUNAN FUNGSI KOMERSIAL : ALUN-ALUN PASEBAN : TAMAN PASEBAN
Sebelah Utara berbatasan dengan Kantor Dinas Bupati Bantul.
Sebelah Timur berbatasan dengan Taman Paseban Sebelah Barat berbatasan dengan kawasan rumah penduduk dan pertokoan
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kantor Penggadaian.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
4
4
PERANCANGAN KOTA
POTENSI DAN KENDALA
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
STRENGHT 1.Daerah Alun-Alun Paseban Bantul terletak di tengah pusat Kota Bantul sehingga mudah dijangkau dan dikenali, 2.Banyak potensi yang dapat dikembangkan seperti bangunan kolonial. 3. Memiliki taman yang masih dapat dikembangkan.
WEAKNESS
KETERANGAN : : JALAN : BANGUNAN KOLONIAL : BANGUNAN DINAS PEMERINTAHAN : BANGUNAN FUNGSI HUNIAN : BANGUNAN FUNGSI KOMERSIAL : ALUN-ALUN PASEBAN : TAMAN PASEBAN
1. Fasilitas PKL yang kurang ditata. 2.Rumput pada Alun-Alun Paseban yang sudah mulai rusak bahkan mati. 3. Fasilitas tempat sampah dan furniture lain yang kurang dimanfaatkan. 4. Parkir kendaraan yang belum tertata. 5. Vegetasi yang kurang terawat.
OPPORTUNITY 1. Dapat menjadi open space yang berpontensi dimanfaatkan oleh masyarakat di luar Kota Bantul, sehingga menjadikan Kota Bantul lebih dikenal. 2. Dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai ruang berinteraksi baik di pagi hari, siang hari, maupun sore hingga malam hari. 3. Dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar Alun-Alun Paseban. 4.Dapat menjadi tujuan wisata bangunan kolonial yang ada di sekitar Alun-Alun Paseban.
U THREAT 1.Dapat menjadi daerah dengan rawan kemacetan. 2 Banyaknya aktivitas yang akan terjadi di alunalun dapat mengganggu aktivitas penduduk yang berada di sekitar Alun-Alun Paseban.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
5
LAND USE
PERANCANGAN KOTA DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
Pola Rencana Struktur Ruang
M e n u r u t Pe r a t u r a n D a e r a h Kabupaten Bantul mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2010-2030 daerah AlunAlun Paseban Bantuk merupakan kawasan perkotaan yang dijadikan sebagai pusat kegiatan wilayah Kabupaten Bantul dengan kawasan pemukiman penduduk.
Pola Rencana Pola Ruang
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
6
PERANCANGAN KOTA
BUILDING FORM AND MASSING Data Kuantitatif Daerah Alun-alun Paseban Bantul dulunya banyak terdapat bangunan tradisional bergaya joglo, namun karena banyaknya pedatang menyebabkan banyaknya bangunan bergaya kotemporer dan bangunan tradisional mulai ditinggalkan. Rata-rata rumah penduduk yang berada disekeliling pada bagian barat Alun-Alun Paseban berlantai dua, , ini diakibatkan karena lahan yang terbatas sedangkan permintaan akan lahan hunian semakin meningkat. Pada bagian barat juga masih terdapat bangunan bergaya kolonial yang berjumlah 6 buah, sedangkan pada sebelah timur dan selatan terdapat satu buah bangunan kolonial. Sedangkan untuk bangunan bertingkat hanya terdapat di sebelah barat alunalun yang berjumlah 3 buah, dan digunakan selain sebagai rumah juga dimanfaatkan sebagai warung. Bangunan yang berada di sebelah timur juga digunakan sebagai warung makan, selain sebagai tempat tinggal.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
Total : Kolonial : 8 Kotemporer : 10
Kantor Dinas Bupati Bantul
U
KETERANGAN :
Rumah Penduduk
: JALAN : BANGUNAN KOLONIAL : BANGUNAN DINAS PEMERINTAHAN : BANGUNAN FUNGSI HUNIAN : BANGUNAN FUNGSI KOMERSIAL : ALUN-ALUN PASEBAN : TAMAN PASEBAN
Kantor Penggadaian
Data Kualitatif Kondisi seluruh bangunan semuanya baik dan layak huni, seperti terlihat baru karena beberapa rumah terdapat pengecetan ulang pada bagian fasad bangunan.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
7
PERANCANGAN KOTA
CIRCULATION AND PARKING Sirkulasi dalam lingkungan alun-alun paseban sudah baik, namun masih beberapan masih kurang tertata. Dilihat dari adanya aksesibilitas berupa jalan utama menuju alun-alun adalah Jalan Jend.Sudirman yang berada di sebelah timur, dan terdapat jalan yang mengelilingi alun-alun dan setiap sudut pada akhir jalan tersebut menghubungkan ke jalan perkampungan. Sirkulasi kendaraan padat pada saat perayaan hari besar dan malam minggu. Sedangkan untuk area lahan parkir di wilayah alun-alun paseban terdapat tiga area parkir yang dibagi berdasarkan waktu yaitu pada sore hari, yaitu sebelah utara dan timur namun kurang tertata. Pada malam minggu, mobil tidak diperkenankan untuk masuk di area alun-alun, dan mobil hanya di parkir di jalan perkampungan atau jalan utama di sebelah timur. Sedangkan jika ada perayaan nasional, hari besar atau acara besar parkir motor berada disekeliling alun-alun dan mobil di jalan perkampungan.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C KETERANGAN :
Sirkulasi sebalah utara berbatasan dengan Kantor Bupati Bantul.
: JALAN : BANGUNAN KOLONIAL : BANGUNAN DINAS PEMERINTAHAN : BANGUNAN FUNGSI HUNIAN : BANGUNAN FUNGSI KOMERSIAL : ALUN-ALUN PASEBAN : TAMAN PASEBAN
DATA KUANTITATIF Ukuran Luasan parkir : sebelah barat 41 m x 8 m sebelah timur 38 m x 9 m sebelah uatara 76 m x 4 m
Sirkulasi dan area parkir sebalah timur berbatasan dengan Taman Paseban.
DATA KUALITATIF Kondisi sirkulasi dan area parkir sudah baik walaupun kurang berfungsi sesuai kesesuaian. misalnya yang seharusnya untuk parkir digunakan untuk PKL.
Lahan parkir sebelah utara, timur dan barat
situasi area parkir pada malam hari digunakan juga oleh
Sirkulasi sebalah barat berbatasan dengan ruko ruko.
Sirkulasi dari Jalan Utama
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
8
PERANCANGAN KOTA
OPEN SPACE
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C KETERANGAN :
Data Kuantitas Nama Pohon
Jumlah Pohon (Barat)
Jumlah Pohon (Timur)
Jumlah Pohon (Utara)
Kondisi
Pohon Tanjung
4
4
0
kondisi pohon sudah belum terlalu tua (umur:2-4thn)
Pohon Beringin
0
0
2
kondisi pohon sudah sangat tua, terlihat dari lebatnya daun dan batangnya yang besar
Pohon Ketapan g
18
21
0
kondisi pohon masih sangat muda, terlihat beberapa yang baru tumbuh daun.
Jumlah
22
25
2
: JALAN : BANGUNAN KOLONIAL : BANGUNAN DINAS PEMERINTAHAN : BANGUNAN FUNGSI HUNIAN : BANGUNAN FUNGSI KOMERSIAL : ALUN-ALUN PASEBAN : TAMAN PASEBAN
Tanaman yang dipilih untuk alun-alun paseban, bantul adalah jenis tanaman peneduh. Dimana tanaman ini dipilih agar alun-alun paseban terlihat teduh dan tidak gersang.
Pohon Beringin
Pohon Ketapang
Pohon Tanjung
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
9
PERANCANGAN KOTA
PEDESTRIAN WAYS
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C Sisi utara: Lebar : 1.5 meter tinggi :30 cm dan di sampingnya terdapat parkiran mobil
Sisi Timur: Taman Paseban Lebar :2 meter tinggi : 20
Sisi Barat. Lebar : 1.5 meter tinggi : 30 cm
KETERANGAN :
Sisi Selatan: Lebar: 1.5 meter tinggi : 30 cm
: JALAN : BANGUNAN KOLONIAL : BANGUNAN DINAS PEMERINTAHAN : BANGUNAN FUNGSI HUNIAN : BANGUNAN FUNGSI KOMERSIAL : ALUN-ALUN PASEBAN : TAMAN PASEBAN
Disekeliling alun-alun dan taman Sudah Terdapat Jalur pedestrian memadai.Namun pada sore hingga malam hari terdapat pedagang kaki lima yang berjualan pada trotoar.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
10
PERANCANGAN KOTA
ACTIVITY SUPPORT Aktivitas untuk berinteraksi dan berkumpul pada daerah Paseban diwadahi oleh Taman Paseban n a m u n k u r a n g d i m a n f a a t ka n d e n g a n b a i k . Masyarakat lebih banyak menggunakan alun-alun sebagai ruang beraktivitas, padahal pada alun-alun belum ada fasilitas yang mendukung kegiatan tersebut, masyarakat memanfaatkan trotoar dan ruang pada alun-alun sebagai tempat beraktivitas. Terdapat ruang untuk PKL pada sore hari yaitu ruang di sebelah timur, namun banyaknya jumlah PKL membuat ruang tersebut tidak cukup untuk menampung, sehingga PKL banyak yang berjualan di trotoar, bahkan masuk ke dalam alun-alun yang dapat merusak vegetasi seperti rumput.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C Data Kuantitatif
Ko n d i s i t r o t o a r d i bagian utara yang digunakan untuk wahana permainan anak seperti odongodong, mandi bola, dll
Terdapat satu ruang di sebelah b a r a t y a n g d a p a t d i g u n a ka n sebagai tempat aktivitas PKL
Data Kualitatif Kondisi ruang tersebut masih layak pakai, namun kurang karena hanya ada satu tempat pembuangan sampah, padahal banyak terdapat PKL.
Ruang yang disediakan untuk PKL pada sore hari, pada pagi hingga siang hari difungsikan sebagai tempat parkir. Trotoar di sebelah timur yang disalahgunakan PKL karena kurangnya ruang untuk berjualan
KETERANGAN :
U
: JALAN : BANGUNAN KOLONIAL : BANGUNAN DINAS PEMERINTAHAN : BANGUNAN FUNGSI HUNIAN : BANGUNAN FUNGSI KOMERSIAL : ALUN-ALUN PASEBAN : TAMAN PASEBAN
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
11
PERANCANGAN KOTA
SIGNAGE Ÿ terdapat 3 signage
(larangan masuk) pada area alun - alun Paseban Bantul.
Ÿ kondisi signage tersebut masih
Ÿ terdapat 2 signage
Terdapat berbagai macam signage pada Alun-Alun Paseban. signage larangan masuk
(tempat parkir) pada area alun - alun Paseban Bantul.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc Ÿ kondisi signage tersebut - C dan masihKELAS terlihat bagus jelas.
signage tempat parkir
terlihat bagus dan jelas. signage larangan belok kanan
Signage (tempat parkir) berada Sebelah Utara alun - alun yaitu di sebrang Kantor Dinas Bupati Bantul.
Signage (larangan masuk ) berada Sebelah selatan alun-alun mengarah ke timur di depan Alun- Alun Paseban Bantul.
Ÿ terdapat 1signage
(larangan belok ke kanan) pada area alun - alun Paseban Bantul. Ÿ
Signage (larangan masuk ) berada Sebelah barat alun-alun mengarah ke selatan di depan Alun- Alun Paseban Bantul.
U
kondisi signage tersebut masih terlihat bagus dan jelas.
signage larangan parkir signage persimpangan 3 sisi kiri
Signage (larangan masuk ) berada di jl.KH agus salim mengarah ke kantor Dinas Bupati Bantul.
signage wajib mengikuti ara kiri
Signage (larangan belok kanan) berada Sebelah barat alun - alun mengarah Kantor kanto penggadaian Bantul.
signage papan nama jalan
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
1212
PERANCANGAN KOTA
SIGNAGE
Ÿ terdapat 2 signage
Terdapat berbagai macam signage pada Alun-Alun Paseban. (wajib mengikuti arah ke kiri) pada area signage larangan masuk alun - alun Paseban Bantul.
Ÿ terdapat 1 signage
Ÿ
kondisi signage tersebut masih terlihat bagus dan jelas.
parkir) pada area DR. Ir. B.(larangan SUMARDIYANTO, M.Sc alun - alun Paseban Bantul. KELAS C Ÿ kondisi signage- tersebut masih terlihat bagus dan jelas.
signage tempat parkir signage larangan belok kanan
Signage (larangan parkir) berada Sebelah Utara alun - alun yaitu di depan Kantor Dinas Bupati Bantul.
Signage (wajib mengikuti arah ke kiri ) berada Sebelah barat alun - alun menarah ke Kantor Dinas Bupati Bantul.
Ÿ terdapat 1 signage
(persimpangan tiga sisi kiri)pada area alun - alun Paseban Bantul.
Ÿ terdapat 1 signage
(nama jalan) pada area alun - alun Paseban Bantul. Ÿ
Ÿ
U
kondisi signage tersebut sudah rusak (bengkok dan miring)
kondisi signage tersebut masih terlihat bagus dan jelas.
signage larangan parkir signage persimpangan 3 sisi kiri Signage (nama jalan) berada Sebelah barat alun - alun Paseban Bantul
signage wajib mengikuti ara kiri signage papan nama jalan
Signage (persimpangan tiga sisi kiri) berada Sebelah selatan alun - alun yaitu di samping taman Paseban Bantul.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
13
PERANCANGAN KOTA
PRESERVATION
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
Terdapat bangunan bergaya kolonial pada bagian selatan yang saat ini digunakan sebagai kantor penggadaian. Bangunan tersebut tetap dipertahankan namun ditambah dengan bangunan lain bergaya modern di lahan yang masih dan dengan fungsi yang masih sama. Sedangkan pada bagian barat dan timur juga terdapat bangunan bergaya kolonial yang masih dipertahakan. Pada bagian barat terdapat bangunan bergaya kolonial yang berjumlah 6 buah, sedangkan pada sebelah timur terdapat satu buah bangunan kolonial. Pada bagian selatan terdapat satu bangunan kolonial yaitu bangunan yang saat ini digunakan sebagai kantor penggadaian.
Data Kuantitatif
Total : Kolonial : 8 Kotemporer : 10
Data Kualitatif Kondisi seluruh bangunan semuanya baik dan layak huni, seperti terlihat baru karena beberapa rumah terdapat pengecetan ulang pada bagian fasad bangunan.
Rumah Kolonial di sebelah barat yang masih dipertahankan sebagai hunian.
Rumah Kolonial di sebelah timur yang digunakan sebagai cafe pada rumah bagian barat.
KETERANGAN :
U
: JALAN : BANGUNAN KOLONIAL : BANGUNAN DINAS PEMERINTAHAN : BANGUNAN FUNGSI HUNIAN : BANGUNAN FUNGSI KOMERSIAL : ALUN-ALUN PASEBAN : TAMAN PASEBAN
Bangunan Kolonial yang digunakan sebagai Kantor Penggadaian
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
14
PERANCANGAN KOTA
KONSEP SEGMEN-C
Sebelah utara alun-alun memilki konsep fungsi pemerintahan yang dimanfaatkan sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Bantul.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
SEGMEN-C Sebelah barat alun-alun memiliki konsep dengan fungsi komunal yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar
SEGMEN-A Sebelah timur alun-alun memiliki konsep dengan fungsi komersial yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar
KETERANGAN :
U SEGMEN-B Sebelah selatan alunalun memiliki konsep kolonial yang dapat dimanfaatkan sebagi tujuan wisata bangunan kolonial dan fungsi konservasi bangunan kolonial.
: JALAN : BANGUNAN KOLONIAL : BANGUNAN DINAS PEMERINTAHAN : BANGUNAN FUNGSI HUNIAN : BANGUNAN FUNGSI KOMERSIAL : ALUN-ALUN PASEBAN : TAMAN PASEBAN
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
15
SEGMEN-A ACTIVITY SUPPORT Ÿ PERMEABILITY Ÿ LEGIBILITY Ÿ ROBUSTNESS
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
16
PERANCANGAN KOTA
PERMEABILITY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan akses disekitar area yang memberikan akses yang baik.
Aktivitas Pendukung berupa ruang-ruang komersial, ruang komunal dan belum adanya fungsi aktivitas dengan fungsi olahraga. Belum terwadahi area khusus atau ruang khusus untuk komersial (Pedangang Kaki Lima)
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Memberikan ruang - ruang komersial untuk Pedagang Kaki Lima, ruang bersantai, berkumpul dengan menikamti berbagai kuliner yang disediakan.
Belum adanya jalur sepeda.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
17
PERANCANGAN KOTA
LEGIBILITY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan suatu yang mudah dikenali atau dipahami.
Area komersial berupa Pedagang Kaki Lima yang tersebar, tidak merata dan terlihat kumuh.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Memberikan ruang komersial untuk menikmati kuliner berupa stand-stand yang didesain serupa sehingga mudah dikenali atau dipahami. Menggunakan material yang mudah dibersihkan dari sampah / sisa makanan hasil penjualan dari Pedagang Kaki Lima
Penyeragaman stand agar mudah dikenali.
penggunaan material conblock pada area stand.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
18
PERANCANGAN KOTA
ROBUSTNESS Adanya perbedaan ruang luar dan ruang dalam, ruangruang yang difungsikan untuk berbagai aktivitas.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
PERMASALAHAN
RESPON Aktivitas Pedagang Kaki Lima yang berada diruas jalan pejalan kaki yang kurang tertata, sehingga menimbulkan persoalan kurang mengoptimalkan fungsi pejalan kaki atau trotoar dengan baik.
penataan ulang ruang-ruang yang sudah ada.
Aktivitas Pedagang Kaki Lima dan aktivitas pejalan kaki menjadi satu tempat yang menghilangkan fungsi dari ruang masing-masing.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
19
SEGMEN-A CIRCULATION & PARKING Ÿ PERMEABILITY
Ÿ PERSONALITATION
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
20
PERANCANGAN KOTA
PERMEABILITY Berhubungan dengan akses di sekitar area atau kawasan yang memberikan akses yang baik.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
PERMASALAHAN
RESPON Sirkulasi yang sudah baik dilihat dari jalan utama dan pembuatan akses mengelilingi alun-alun memberikan kesan tertata, namun pada area parkir yang masih kurang tertata karena masih digunakan untuk Pedagang Kaki Lima.
Memberikan sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki secara baik dan diterapkan maksimal. Dengan diberikan akses satu arah, memberikan sirkulasi untuk pejalan kaki dengan membedakan jalur akses pejalan kaki difabel. Penataan lahan parkir
Belum adanya jalur sepeda.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
21
PERANCANGAN KOTA
PERSONALIZATION
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
Berhubungan dengan bangunan-bangunan supaya tampil personal.
PERMASALAHAN
RESPON Tampilan pedagang kaki lima (PKL) yang kumuh, lahan parkir gersang.
Penataan stand dengan desain yang menarik namun tetap memperhatikan bangunan residensial sekitar, sehingga stand-stand tetap dapat tampil personal.
Penataan stand yang sejajar untuk tetap tampil personal.
Penataan foodcourt yang semi terbuka dibuat sejajar untuk tampil personal.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
22
SEGMEN-A PEDESTRIAN WAYS Ÿ PERMEABILITY Ÿ LEGIBILITY Ÿ RICHNESS
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
23
PERANCANGAN KOTA
PERMEABILITY
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
Berhubungan dengan akses di sekitar area yang memberikan akses yang baik.
PERMASALAHAN
RESPON Sudah terdapat jalur bagi pejalan kaki dan jalur kendaraan, tetapi jalur pejalan kaki kurang difungsikan dengan baik. Belum adanya jalur sepeda pada jalur utama.
Jalur kendaraan bermotor dibuat oneway untuk mengurangi kemacetan. Jalur pejalan kaki dibedakan menjadi dua yaitu jalur pejalan kaki dan jalur pejalan kaki bagi tuna netra. Memberikan perbedaan material pada masing-masing jalur pejalan kaki. Memberikan jalur sepeda.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
24
PERANCANGAN KOTA
LEGIBILITY Berhubungan dengan suatu yang mudah dikenali atau dipahami.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
PERMASALAHAN
RESPON Jalur pejalan kaki, ruang komersial dan lahan parkir belum dapat dibedakan, karena masih difungsikan dengan satu fungsi yang sama, yaitu komersial.
Desain pejalan kaki dibuat dengan 2 fungsi yaitu untuk pejalan kaki dan untuk jalur difabel dengan perbedaan material dan perbedaan ketinggian. Jalur Pejalan Kaki : - Lebar 3 meter pada bagian tengah material conblock berjenis berbentuk persegi, terdapat jalur khusus tuna netra dengan lebar 40 cm, ketinggian 20 cm. - Jogging track dengan lebar 2.5 meter dan ketinggian 10 cm. - perbedaan ketinggian 20 cm.
Perbedaan material menggunakan conblok pada area komersial, dan pada area parkir menggunakan beton cor.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
25
PERANCANGAN KOTA
RICHNESS
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
Berhubungan dengan kekayaan desain atau kedalaman dalam desain.
PERMASALAHAN
RESPON Belum memiliki kekayaan desain terutama dalam hal Ground Treatment dan street furniture.
memberikan desian yang dapat mendukung pada ruangjalur pejalan kaki seperti jalur jogging track.
sirkulasi pejalan kaki dan jogging track.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
26
SEGMEN-B BUILDING FORM & MASSING 타 타 타 타
VARIETY LEGIBILITY RICHNESS VISUAL APPROPRIATENESS
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
27
SEGMEN-B PRESERVATION Ÿ LEGIBILITY Ÿ VISUAL -
APPROPRIATENESS
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
28
PERANCANGAN KOTA
LEGIBILITY
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan suatu yang mudah dikenali atau dipahami. Keanekaragaman pada sisi selatan alun-alun paseban dan jalan K.H Hasyim Asyari tidak hanya dilihat dari bangunan saja namun juga material dan warna yang digunakan untuk building form and massing dan preservation.
RESPON Furniture yang digunakan berciri kolonial (seperti lampu taman) Ÿ Dominasi warna-warna yang digunakan adalah warna putih hal ini bertujuan agar adanya keseragaman antara bangunan kolonial pada sisi selatan alun-alun. Ÿ Gapura memiliki bentuk dan warna dengan tema kolonial Ÿ (Legibility akan lebih menonjol karena adanya keseragaman warna putih dan furniture yang digunakan)
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
29
PERANCANGAN KOTA
VARIETY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan variasi atau keberagaman dalam pencapaian variasi yang lebih besar. Keanekaragaman pada sisi selatan alun-alun paseban dan jalan K.H Hasyim Asyari tidak hanya dilihat dari bangunan saja namun juga furniture,warna dan vegetasi yang digunakan untuk building form and massing dan preservation.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Furniture yang digunakan memiliki beberapa variasi sehingga memberikan ciri khas pada bagian selatan alun-alun (seperti lampu taman) Ÿ Warna-warna yang digunakan cukup bervariasi namun tetap warna putih menjadi warna dominan pada sisi selatan Ÿ Vegetasi yang digunakan bervariasi yaitu adanya pohon peneduh dan tanaman runduk. Ÿ (variety akan lebih menonjol dengan adanya variasi warna, furniture dan vegetasi pada bagian selatan alun-alun )
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
30
PERANCANGAN KOTA
RICHNESS
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan kekayaan desain atau kedalaman dalam desain. Keanekaragaman pada sisi selatan alun-alun paseban dan jalan K.H Hasyim Asyari tidak hanya dilihat dari bangunan saja namun juga furniture,warna dan vegetasi yang digunakan untuk building form and massing dan preservation.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Pemilihan material yang nyaman dan tanpa melukai orang ataupun yang merugikan orang lain. 타 Perbedaan tekstur pada area disabilitas dengan pejalan kaki normal. 타 Permainan kontur pada area pejalan kaki tanpa kursi dengan area pejalan kaki dilengkapi kursi. 타 Permainan pola pada area pejalan kaki. 타 (Richness akan lebih menonjol dengan adanya permainan material, tekstur, kontur dan pola pada area selatan alunalun)
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
31
VISUAL APPROPRIATENESS
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
PERMASALAHAN
Kesesuain secara visual terhadap lingkungan sekitar
Keanekaragaman pada sisi selatan alun-alun paseban dan jalan K.H Hasyim Asyari tidak hanya dilihat dari bangunan saja namun juga furniture,warna dan vegetasi yang digunakan untuk building form and massing dan preservation.
PERANCANGAN KOTA
RESPON Furniture yang digunakan berciri kolonial. Ÿ Dominasi warna-warna yang digunakan adalah warna putih hal ini bertujuan agar karakter kolonial melekat. Ÿ (Visual appropriateness akan lebih menonjol dengan adanya pendekatan pola, tekstur, material, furniture, warna, kontur yang memberikan karakter kolonial yang kuat.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
32
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
SEGMEN-C UTARA
OPEN SPACE 타 타 타 타
VARIETY PREMEABILITY LEGIBILITY ROBUSTNESS
33
PERANCANGAN KOTA
VARIETY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan variasi atau keberagaman dalam pencapaian variasi yang lebih besar.
Ruang dengan fungsi yang kurang bervariasi, mayoritashanya sebagai lahan parkir dan tempat bersantai yang menggunakan trotoar.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Pembuatan dan pemisahan ruang-ruang sesuai fungsi masing-masing, seperti ruang komunal dengan lahan pakir, sehingga terdapat keberagaman variasi yang fungsi.
Fungsi Lahan Parkir Mobil, memuat 30 mobil, dengan 6 parkir mobil khusus difabel
Fungsi R uang Komunal dengan luas 5 meter x 50 meter
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
Fungsi Lahan Parkir Sepeda dapat menampung 40 sepeda
34
PERANCANGAN KOTA
PERMEABILITY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan akses di sekitar area yang memberikan akses yang baik. 1. Sirkulasi yang kurang difungsionalkan secara lebih spesiď€ k, misalnya ruang sirkulasi dicampur dengan area pedagang kaki lima dan area komunal yang belum ada fasilitas pendukungnya. 2. Belum adanya jalur sepeda dan sarana penyebrangan pada jalur utama.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON 1. Memberikan akses untuk beinteraksi bersantai dan memberikaN fasilitas pendukung dengan penataan ruang yang berbeda. 2.Penataan jalur pedestrian dan jalur sepeda.
Desain akses untuk ruang bersosialisasi dan bersantai
Desain akses untuk pejalan kaki, jalur sepeda, jalur kendaraan bermotor beserta fasilitas penyebrangan.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
35
PERANCANGAN KOTA
LEGIBILITY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan suatu yang mudah dikenali atau dipahami. 1. Penataan area yang masih kurang terlihat rapi sehingga masih kurang mudah dikenali. 2.Pencampuran aktivitas dan ruang dalam satu tempat membuat pengunjung susah mengenali area-area yang belum disesuaikan dengan fungsi yang sebenarnya.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON 1. Penataan ulang area komunal dengan memisahkan ruang komunal dengan jalur pejalan kaki dan lahan parkir, sehingga ruang komunal yang berupa open space dapat digunakan lebih banyak aktivitas. 2.Pemisahan area komunal dan area jogging track. Penataan area komunal yang berada di sebelah utara jalur pejalan kaki. Penggunaan perbedaan material pada ground agar mudah dikenali
Penggunaan perbedaan material pada lahan parkir mobil.
Perbedaan ketinggian dan penggunaan material pada fasilitas jogging track agar mudah dikenal dan difungsikan sebagai mestinya.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
36
PERANCANGAN KOTA
ROBUSTNESS Adanya perbedaan ruang luar dan ruang dalam, ruang-ruang yang difungsikan untuk berbagai aktivitas.
PERMASALAHAN
Sudah dapat digunakan untuk fungsi yang berbeda namun belum tertata.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Penataan kembali ruang-ruang yang sudah ada. Ruang Pejalan Kaki
R uang Parkir Sepeda
Ruang Parkir Mobil
Ruang Komunal
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
37
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
SEGMEN-C UTARA
CIRCULATION & PARKING Ÿ PERMEABILITY
38
PERANCANGAN KOTA
PERMEABILITY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan akses di sekitar area yang memberikan akses yang baik.
1. Sudah terdapat akses pejalan kaki, jalur kendaraan dan lahan parkir namun belum dapat difungsikan dengan baik. 2. Belum adanya jalur sepeda.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON 1.Jalur kendaraan dengan sistem OneWay menghindari kemacetan. 2. Jalur pejalan kaki dibedakan menjadi jalur pejalan kaki dan jalur pejalan kaki bagi tuna netra. 3. Memberikan jalur sepeda. Jalur Pejalan Kaki : - Lebar 3 meter pada bagian tengah material conblock berjenis berbentuk persegi, terdapat jalur khusus tuna netra dengan lebar 40 cm, ketinggian 20 cm. - Jogging track dengan lebar 2.5 meter dan ketinggian 10 cm.
Jalur Sepeda - Lebar 1.5 meter terletak tepat disebelah selatan jalur kendaraan bermotor.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
39
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
SEGMEN-C UTARA
PEDESTRIAN WAYS Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
PREMEABILITY ROBUSTNESS LEGIBILITY RICHNESS VISUAL APPROPRIATENESS
40
PERANCANGAN KOTA
PERMEABILITY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan akses di sekitar area yang memberikan akses yang baik. 1.Jalur pejalan kaki, jalur difabel dan lahan parkir kurang tertata dengan baik, conblock sudah banyak yang mengalami kerusakan dan terlihat kumuh jika pedagang kaki lima sudah mulai berdatangan. Sampah minyak banyak yang mengotori jalur pedestrian, sehingga cukup mengganggu. 2.Belum adanya jalur sepeda pada jalur utama.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON 1. Jalur pejalan kaki dibedakan menjadi jalur pejalan kaki dan jalur pejalan kaki bagi tuna netra 2. Memberikan perbedaan material dan pemilihan material yang sesuai dengan fungsi masing-masing area. 3. Memberikan jalur sepeda. Jalur Pejalan Kaki : - Lebar 3 meter pada bagian tengah material conblock berjenis berbentuk persegi, terdapat jalur khusus tuna netra dengan lebar 40 cm, ketinggian 20 cm. - Jogging track dengan lebar 2.5 meter dan ketinggian 10 cm.
Jalur Sepeda - Lebar 1.5 meter terletak tepat disebelah selatan jalur kendaraan bermotor.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
41
PERANCANGAN KOTA
ROBUSTNESS
PERMASALAHAN
Adanya perbedaan ruang luar dan ruang dalam, ruang-ruang yang difungsikan untuk berbagai aktivitas.
Jalur pejalan kaki digunakan untuk aktivitas yang berbeda, namun tidak sesuai dengan fungsi seperti digunakan untuk duduk dan bermain.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Mempertahankan aktivitias yang terjadi pada bagian tersebut, namun dengan desain yang sesuai dengan fungsi ruang masingmasing, seperti berjalan kaki, memakirkan kendaraan dan dengan fungsi untuk duduk, bersantai, dan bersosialisasi. Jalur pejalan kaki yang difungsikan sebagai akses pejalan kaki
Ruang Komunal yang difungsikan untuk bersantai dan bersosialisasi
R uang Parkir yang difungsikan sebagai lahan parkir kendaraan
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
42
PERANCANGAN KOTA
LEGIBILITY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan suatu yang mudah dikenali atau dipahami.
Jalur pejalan kaki masiih sulit untuk dibedakan dengan ruang-ruang yang digunakan oleh pedagang kaki lima (PKL), terutama pada sore hari.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Desain jalur pejalan kaki yang menggunakan material yang berbeda dengan ruang-ruang komunal terutama pada jalur tuna netra. Penggunaan material dan perbedaan ketinggian jalur pejalan kaki dengan ruang-ruang komunal. Jalur Pejalan Kaki : - Lebar 3 meter pada bagian tengah material conblock berjenis berbentuk persegi, terdapat jalur khusus tuna netra dengan lebar 40 cm, ketinggian 20 cm. - Jogging track dengan lebar 2.5 meter dan ketinggian 10 cm. Ruang Komunal : - Ketinggian 20 cm - Kedua ruang komunal dibedakan dengan perbedaan material yang digunakan pada ground, yaitu conblock berwarna coklat dan conblock berwarna abu-abu dengan bentuk persegi. Lahan Parkir : - Material beton cor - Ketinggian sama dengan jalan utama di sebelah utara atau 0.00. - Penggunaan signage pada lahan parkir khusus difabel
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
43
PERANCANGAN KOTA
RICHNESS
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan kekayaan desain atau kedalaman dalam desain.
Ruang pada Segmen C belum memiliki kekayaan desain, banyaknya aktivitas juga belum didukung dengan ruang-ruang yang terdapat didalamnya.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Memberikan desain yang dapat mendukung kegiatan pada ruang-ruang yang akan disediakan pada segmen ini, jogging, bersantai, bersepeda dan berjalan kaki.
Ruang dengan fungsi bersantai, duduk, bersosialisasi.
Ruang dengan fungsi berjalan kaki dan jogging
Ruang dengan fungsi lahan parkir
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
44
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
SEGMEN-C UTARA
SIGNAGE Ÿ LEGIBILITY
45
PERANCANGAN KOTA
LEGIBILITY
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan suatu yang mudah dikenali atau dipahami.
Signage pada bagian ini sudah mudah dikenali tetapi beberapa signage sudah mulai tidak kokoh berdiri.
RESPON Signage yang rusak akan didesain untuk lebih kuat, tertata, dan mudah dikenali.
Mempertahankan signage yang sudah berfungsi sebagai mana mestinya
Menambah signage-signage yang belum tersedia, terutama bagi difabel.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
46
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
SEGMEN-C TIMUR
OPEN SPACE 타 타 타 타
VARIETY PREMEABILITY LEGIBILITY ROBUSTNESS
47
PERANCANGAN KOTA
VARIETY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan variasi atau keberagaman dalam pencapaian variasi yang lebih besar.
Bangunan dengan fungsi yang kurang bervariasi, mayoritas fungsi komersial.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Pembuatan dan pemisahan ruang-ruang sesuai fungsi masing-masing, seperti ruang komunal (taman bermain) dan tempat berinteraksi sehingga terdapat keberagaman variasi fungsi
usulan rancangan penambahan taman bermain
penataan ulang area komunal dengan penambahan street furniture agar dapat memaksimalkan fungsi ruang.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
48
PERANCANGAN KOTA
PERMEABILITY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan akses di sekitar area yang memberikan akses yang baik.
Sirkulasi yang kurang difungsionalkan secara lebih spesiď€ k, misalnya ruang sirkulasi dicampur dengan area pedagang kaki lima dan area komunal yang belum ada fasilitas pendukungnya.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Memberikan tepat untuk beinteraksi bersantai dan memberika fasilitas pendukung dengan penataan ruang yang berbeda. memberikan jalur sepeda.
Belum adanya jalur sepeda pada jalur utama.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
49
PERANCANGAN KOTA
LEGIBILITY Berhubungan dengan suatu yang mudah dikenali atau dipahami.
PERMASALAHAN
Penataan area yang masih kurang terlihat rapi sehingga masih kurang mudah dikenali. Pencampuran aktivitas dan ruang dalam satu tempat membuat pengunjung susah mengenali area-area yang belum disesuaikan dengan fungsi yang sebenarnya.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Menataan ulang area komunal dengan memisahkan ruang komunal dengan komersial , sehingga ruang komunal yang berupa open space dapat digunakan lebih banyak aktivitas. Pemisahan dan pembuatan ruang atau area komunal, komersial dan menambah fungsional seperti area bermain dan area jogging track.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
50
PERANCANGAN KOTA
ROBUSTNESS Adanya perbedaan ruang luar dan ruang dalam, ruang-ruang yang difungsikan untuk berbagai aktivitas.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
PERMASALAHAN
RESPON Penataan kembali ruang-ruang yang sudah ada. Sudah dapat digunakan untuk fungsi yang berbeda namun belum tertata.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
51
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
SEGMEN-C TIMUR
CIRCULATION & PARKING Ÿ PERMEABILITY
52
PERANCANGAN KOTA
PERMEABILITY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan akses di sekitar area yang memberikan akses yang baik.
Sudah terdapat akses pejalan kaki, jalur kendaraan dan lahan parkir namun belum dapat difungsikan dengan baik. Belum adanya jalur sepeda.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Jalur kendaraan dengan sistem OneWay menghindari kemacetan. Jalur pejalan kaki dibedakan menjadi jalur pejalan kaki dan jalur pejalan kaki bagi tuna netra. Memberikan jalur sepeda.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
53
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
SEGMEN-C TIMUR
PEDESTRIAN WAYS Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ Ÿ
PERMEABILITY ROBUSTNESS LEGIBILITY RICHNESS VISUAL APPROPRIATENESS
54
PERANCANGAN KOTA
PERMEABILITY
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan akses di sekitar area yang memberikan akses yang baik. Jalur pejalan kaki, jalur difabel dan lahan parkir kurang tertata dengan baik, conblock sudah banyak yang mengalami kerusakan dan terlihat kumuh jika pedagang kaki lima sudah mulai berdatangan. Sampah minyak banyak yang mengotori jalur pedestrian, sehingga cukup mengganggu. Belum adanya jalur sepeda pada jalur utama.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Jalur pejalan kaki dibedakan menjadi jalur pejalan kaki dan jalur pejalan kaki bagi tuna netra, sehingga memudahkan akses pada bagian barat. Memberikan perbedaan material dan pemilihan material yang sesuai dengan fungsi masing-masing area. Memberikan jalur sepeda.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
55
PERANCANGAN KOTA
ROBUSTNESS
PERMASALAHAN
Adanya perbedaan ruang luar dan ruang dalam, ruang-ruang yang difungsikan untuk berbagai aktivitas.
Jalur pejalan kaki digunakan untuk aktivitas yang berbeda, namun tidak sesuai dengan fungsi seperti digunakan untuk duduk, bermain, dan berjalan.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Mempertahankan aktivitias yang terjadi pada bagian tersebut, namun dengan desain yang sesuai dengan fungsi ruan masing-masing, seperti berjalan kaki dengan ruang fungsi duduk atau bersantai, ruang dengan fungsi bermain, ruang dengan fungsi untuk pedagang kaki lima (PKL) yang berada di sekitar jalur pejalan kaki.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
56
PERANCANGAN KOTA
LEGIBILITY Berhubungan dengan suatu yang mudah dikenali atau dipahami.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
PERMASALAHAN
RESPON Jalur pejalan kaki masiih sulit untuk dibedakan dengan ruang-ruang yang digunakan oleh pedagang kaki lima (PKL), terutama pada sore hari.
Desain jalur pejalan kaki yang menggunakan material yang berbeda dengan ruang-ruang komunal terutamapada jalur tuna netra. Penggunaan material dan perbedaan ketinggian jalur pejalan kaki dengan ruang-ruang komunal.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
57
PERANCANGAN KOTA
RICHNESS
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan kekayaan desain atau kedalaman dalam desain.
Ruang pada Segmen C belum memiliki kekayaan desain, banyaknya aktivitas juga belum didukung dengan ruang-ruang yang terdapat didalamnya.
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Memberikan desain yang dapat mendukung kegiatan pada ruang-ruang yang akan disediakan pada segmen ini, seperti bermain, bersantai, dan berjalan kaki.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
58
VISUAL APPROPRIATNESS
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan ketepatan dalam visual atau kesusaian secara visual.
Jalur pejalan kaki belum tervisualisasi dengan baik, terutama jika sudah benyak Pedagang kaki lima (PKL) yang datang, sehingga jalur tersebut justru tertutup dan tidak sesuai dengan fungsinya.
PERANCANGAN KOTA DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
RESPON Memberikan jalur perbedaan antara pejalan kaki dan meberikan ruang untuk pedagang kaki lima dan ruang untuk menikmati kuliner sehingga jalur pejalan kaki berfungsi sesuai dengan fungsinya.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
59
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
SEGMEN-C TIMUR
SIGNAGE Ÿ LEGIBILITY
60
PERANCANGAN KOTA
LEGIBILITY
DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
PERMASALAHAN
Berhubungan dengan suatu yang mudah dikenali atau dipahami.
Signage pada bagian ini sudah mudah dikenali tetapi beberapa signage sudah rusak.
RESPON Signage yang rusak akan didesain untuk lebih kuat, tertata, dan mudah dikenali.
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
61
PERANCANGAN KOTA ALUN - ALUN PASEBAN BANTUL
PERANCANGAN KOTA DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
KESIMPULAN IDE DESAIN
62
PERANCANGAN KOTA DR. Ir. B. SUMARDIYANTO, M.Sc KELAS - C
63