ANNUAL REPORT 2019 STREET FURNITURE FOR URBAN LANDSCAPING IN KANSAI
HASNAWATI NUR INDAH PARAMITA SARI 15 01 15896
2
DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN __________________________________________ 4 Latar Belakang ___________________________________________________________ Rumusan Masalah ________________________________________________________ Tujuan _________________________________________________________________ Manfaat ________________________________________________________________ Hipotesis _______________________________________________________________
4 4 4 4 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ______________________________________ 6 Studi Literatur ____________________________________________________________ 6 2.1.1 Rambu Jalan ______________________________________________________ 2.1.2. Lampu___________________________________________________________ 2.1.3. Tempat Sampah ___________________________________________________ 2.1.4. Vegetasi _________________________________________________________ 2.1.5. Air ______________________________________________________________ 2.1.6. Bangku __________________________________________________________ 2.1.7. Perkerasan Area Pejalan Kaki ________________________________________ 2.1.8. Halte ____________________________________________________________ 2.1.9. Parkir Sepeda _____________________________________________________ 2.1.10. Pembatas Jalan __________________________________________________ 2.1.11. Sirkulasi ________________________________________________________
6 7 8 8 8 9 9 9 9 9 9
BAB III KERANGKA PENELITIAN _________________________________ 11 Metodologi _____________________________________________________________ Variabel yang Diukur _____________________________________________________ Pengumpulan Data dan Langkah Kerja _______________________________________ Objek Penelitian _________________________________________________________
11 11 11 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ________________________________ 13 4.1 Hasil Survey Malioboro ________________________________________________ 13 5.1.1. Rambu Jalan ___________________________________________________ 5.1.2. Lampu ________________________________________________________ 5.1.3. Tempat Sampah ________________________________________________ 5.1.4. Vegetasi _______________________________________________________ 5.1.5. Air____________________________________________________________ 5.1.6. Tempat Duduk __________________________________________________ 5.1.7. Pekerasan Area Pejalan Kaki ______________________________________ 5.1.8. Halte__________________________________________________________ 5.1.9. Parkir Sepeda __________________________________________________ 5.1.10. Pembatas Jalan _______________________________________________ 4.1.11 Sirkulasi ________________________________________________________
13 14 15 16 16 17 18 19 20 20 20
Hasil Survey di Kansai ____________________________________________________ 21 4.2. Hasil Survey Mistsu Park, Amerika-Mura __________________________________ 21 4.2.1. Rambu Jalan Pejalan Kaki __________________________________________ 4.2.2. Lampu__________________________________________________________ 4.2.3. Tempat Sampah __________________________________________________ 4.2.4. Vegetasi ________________________________________________________ 4.2.5. Air _____________________________________________________________
22 24 26 27 29
3 4.2.6. Tempat Duduk ___________________________________________________ 4.2.7. Perkerasan Area Pejalan Kaki _______________________________________ 4.2.8. Halte ___________________________________________________________ 4.2.9. Tempat Parkir Sepeda _____________________________________________ 4.2.10. Pembatas Jalan _________________________________________________ 4.2.11. Sirkulasi _______________________________________________________
29 30 32 32 33 35
4.3. Hasil Survey Jalur Pejalan Kaki Hotel Sakura- Kintetsu Department _____________ 35 4.3.1. Rambu Jalan ____________________________________________________ 4.3.2. Lampu__________________________________________________________ 4.3.3. Tempat Sampah __________________________________________________ 4.3.4. Vegetasi ________________________________________________________ 4.3.5. Air _____________________________________________________________ 4.3.6. Tempat Duduk ___________________________________________________ 4.3.7. Perkerasan Area Pejalan Kaki _______________________________________ 4.3.8. Halte ___________________________________________________________ 4.3.9. Tempar Parkir Sepeda _____________________________________________ 4.3.10. Pembatas Jalan _________________________________________________ 4.3.11. Sirkulasi _______________________________________________________
36 37 38 38 40 40 40 41 42 42 43
4.4. Hasil Survey Jalur Pejalan Kaki Stasiun Sannomiya- Kobe East Park ___________ 43 4.4.1. Rambu Jalan Pejalan Kaki _________________________________________ 4.4.2. Lampu__________________________________________________________ 4.4.3. Tempat Sampah __________________________________________________ 4.4.4. Vegetasi ________________________________________________________ 4.4.5. Air _____________________________________________________________ 4.4.6. Halte ___________________________________________________________ 4.4.7. Tempat Parkir Sepeda _____________________________________________ 4.4.8. Tempat Duduk ___________________________________________________ 4.4.9. Perkerasan Area Pejalan Kaki _______________________________________ 4.4.10. Pembatas Jalan _________________________________________________ 4.4.11. Sirkulasi _______________________________________________________
44 46 47 49 50 50 51 51 52 53 54
4.5. Hasil Survey Jalur Pejalan Kaki Stasiun Osaka- Umeda Sky Building (Ofukachu) __ 55 4.5.1. Rambu Jalan Pejalan Kaki __________________________________________ 4.5.2. Lampu__________________________________________________________ 4.5.3. Tempat Sampah __________________________________________________ 4.5.4. Vegetasi ________________________________________________________ 4.5.5. Air _____________________________________________________________ 4.5.6. Halte ___________________________________________________________ 4.5.7. Tempat Parkir Sepeda _____________________________________________ 4.5.8. Tempat Duduk ___________________________________________________ 4.5.9. Perkerasan Area Pejalan Kaki _______________________________________ 4.5.10. Pembatas Jalan _________________________________________________ 4.5.11. Sirkulasi _______________________________________________________
55 57 58 58 59 59 59 59 59 60 60
BAB V kesimpulan dan saran _____________________________________ 62 Kesimpulan ____________________________________________________________ 62 Saran _________________________________________________________________ 63 BAB VI DAFTAR PUSTAKA ______________________________________ 64
4
BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Street Furniture adalah salah satu elemen pendukung kegiatan di ruang publik. Terletak di jalan yang memperkuat karakter area desain. Perabotan jalanan harus diintegrasikan dengan elemen permukaan jalan lainnya untuk menghindari penyimpangan dan disintegrasi lingkungan Street Furniture juga didefinisikan sebagai jalan-jalan yang melayani banyak fungsi yang telah digunakan oleh jalan-jalan. Perabot jalan dalam bentuk bangku, meja, lampu, tempat sampah, vegetasi, wastafel, dan sebagainya dengan berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan fungsi ruang. Jalanan tidak hanya sebagai lintasan pergerakan, tetapi juga bagaimana integrasi antara Street Furniture dan perkotaan mempengaruhi citra kota, tidak hanya pada tingkat fungsional, tetapi juga pada tingkat yang lebih manusiawi. Terutama dengan cara pejalan kaki, jika Street Furniture tidak dapat mendukung kegiatan, maka cara pejalan kaki tidak dapat berfungsi secara optimal, seperti digunakan untuk tempat pedagang, rumah bagi tunawisma, bahkan mengubah fungsi menjadi ruang kumuh yang mengganggu citra kota. Street Furniture memiliki berbagai elemen yang harus diperhatikan, antara lain , lampu, rambu- rambu, tempat sampah, pembatas jalan, tempat parkir sepeda, tempat duduk, vegetasi dan elemen air, halte, serta perkerasan area pejalan kaki . Sehingga penataan elemen- elemen Street Furniture yang terintegrasi dengan lingkungan sangat dibutuhkan dalam perancangan kawasan perkotaan atau hanya dalam satu ruas jalan, sehingga dapat digunakan dengan baik.
Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh standar elemen-elemen dalam street furniture pada sebuah tatanan jalur pejalan kaki
Tujuan Untuk mengetahui pengaruh standar elemen-elemen dalam street furniture pada sebuah tatanan jalur pejalan kaki
Manfaat Mengetahui pengaruh standar elemen-elemen dalam street furniture pada sebuah tatanan jalur pejalan kaki
5 Hipotesis Street Furniture adalah salah satu elemen pendukung kegiatan di ruang publik dan harus diintegrasikan dengan elemen permukaan jalan lainnya, untuk menghindari penyimpangan dan disintegrasi lingkungan, atau mengganggu sirkulasi pejalan kaki. Street Furniture memiliki berbagai elemen dengan standar yang jelas dan harus diperhatikan, jalur pejalan kaki tidak hanya sebagai lintasan pergerakan, tetapi juga bagaimana bentuk dan fungsi Street Furniture pada tingkat yang lebih manusiawi.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Literatur Street Furniture adalah semua elemen yang ditempatkan secara kolektif pada suatu lanskap jalan untuk kenyamanan, kesenangan, informasi, kontrol sirkulasi, perlindungan dan kenikmatan pengguna jalan (Harris dan Dines 1988). Street Furniture memiliki elemen-elemen yang harus diperhatikan \saat menata Street Furniture sepanjang ruang jalan, elemen ini harus merefleksikan karakter dari lingkungan setempat dan menyatu dengan keadaan sekitar. Kriteria elemen yang digunakan meliputi bahan yang mudah di dapat, kuat terhadap cuaca, mudah dalam perawatan, mudah dalam perbaikan, kuat dan aman bagi pengguna jalan maupun lingkungan sekitarnya (Harris dan Dines 1988). Elemen-elemen dibutuhkan untuk memenuhi fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi keamanan dan kenyamanan adalah lampu, halte, jalan penyeberangan, ramburambu lalu-lintas, unsur tanaman sebagai peneduh, fire hydrant, gardu polisi dan jalur pejalan kaki. 2. Fungsi pelengkap adalah tempat duduk, tempat sampah, telepon. kotak surat, wadah tanaman, informasi dan lain-lain. 3. Fungsi estetik dapat diperoleh dari jenis elemen yang digunakan baik soft material maupun hard material di lihat dari bentuk, tekstur maupun warnanya seperti rambu jalan. Elemen-elemen dalam street furniture yaitu rambu jalan, lampu, tempat duduk, vegetasi, elemen air, halte, tempat parkir sepeda, tempat sampah, pembatas jalan, perkerasan jalan, dan sirkulasi
2.1.1 Rambu Jalan Rambu jalan adalah papan yang memberikan instruksi kepada pengguna jalan mengenai arah, tempat dan informasi, yang menyediakan informasi dan fasilitas yang berguna bagi pengguna jalan. Rambu jalan dapat dibagi menjadi 2, rambu kendaraan dan rambu pejalan kaki. Keduanya ditempatkan pada titik interaksi sosial, jalur dengan aliran pejalan kaki yang solid, dengan jumlah sesuai kebutuhan, dan bahan yang digunakan terbuat dari bahan yang memiliki daya tahan tinggi, dan tidak menimbulkan silau. Rambu jalan bagi kendaraan tergantung pada kecepatan kendaraan, dengan jenis font Clearview Highway atau Arial. Penempatan rambu jalan itu penting, rambu jalan untuk orang yang terlihat paling mudah dilihat pada sekitar mata, pada sudut tegak lurus dengan jalur perjalanan atau dalam sudut 30 derajat ke garis tengah papan.
7 2.1.2. Lampu Untuk penerangan pejalan kaki, lampu dengan ketinggian relatif rendah dapat digunakan untuk memberikan skala manusia dan menerangi kanopi bawah pohon pinggir jalan. Sifat pencahayaan untuk pejalan kaki tidak harus seragam di sepanjang jalan, sebaliknya untuk jalur kendaraan harus seragam secara keseluruhan. Penerangan jalan rata-rata memiliki ketinggian 615,2 meter, sedangkan untuk jalur pejalan kaki, distribusi pencahayaan vertikal harus mencapai 2 meter sehingga visi terhadap pejalan kaki lainnya tetap jelas. Lampu penerangan dengan jarak antara lampu penerangan, yaitu 10 meter, menggunakan bahan yang memiliki daya tahan tinggi seperti logam dan beton. Hirarki pencahayaan dapat dilihat dari perbedaan jarak, tinggi dan warna cahaya yang digunakan. Ukuran lux yang ada di setiap jalan berbeda tergantung dengan jenis jalan (Gambar 1.1) (Gambar 1.2)
Gambar 1. 1. Jenis-Jenis Lamp (Sumber: Perpu 2014)
8
Gambar 1. 2. Lux Lampu (Sumber: Perpu 2014)
2.1.3. Tempat Sampah Jarak antara tempat sampah adalah 20 meter. Ukuran untuk satu tempat sampah adalah + 91,5 cm dan diameter maksimum 76 cm. Bahan yang langsung menyentuh limbah haruslah kedap air dan dilengkapi dengan penutup
2.1.4. Vegetasi Pohon jalanan memiliki penataan yang berbeda antara jenis tanaman satu dengan yang lainnya biasanya ditanam sebagai berikut : •
Pohon
kecil
•
Pohon
sedang
•
-
berjarak
minimal
7
hingga
10
meter
berjarak
minimal
10
sampai
15
meter
Pohon besar - berjarak minimal 15 hingga 20 meter
Pohon kanopi yang lebih besar berkontribusi pada estetika jalan dan kinerja lingkungan secara keseluruhan.
2.1.5. Air Elemen air dapat memecahkan masalah penyediaan air minum di ruang publik. Ideal untuk penyegaran setelah permainan taman atau bersepeda, atau selama jalan-jalan musim panas. Memiliki ketinggian Âą 120 cm dan sebagai elemen estetika kota
9 2.1.6. Bangku Pertimbangan dalam merencanakan bangku adalah untuk memenuhi kriteria kenyamanan, bentuknya sederhana, mudah dirawat, tahan terhadap vandalisme dan memiliki daya tahan tinggi. Bangku taman yang nyaman juga mempertimbangkan dimensi standar, yaitu ketinggian bangku dari permukaan tanah + 37,5 cm, lebar bangku antara 37,5 - 45 cm, panjang 1,5 meter dengan sandaran lengan dan sandaran yang bentuk dan ukurannya dapat bervariasi sesuai kebutuhan, dengan jarak antara kursi yang 10 meter..
2.1.7. Perkerasan Area Pejalan Kaki Permukaan jalan tidak licin, tingkat kemiringan tidak melebihi 8%. (1 hingga 12). Jalan ditempatkan di setiap persimpangan, infrastruktur ruang pejalan kaki yang memasuki pintu masuk bangunan atau plot, dan titik persimpangan. Ini memiliki penanda khusus dalam bentuk pagar pembatas atau garis berwarna.
2.1.8. Halte Halte dapat ditempatkan di trotoar atau bahu jalan dengan jarak paling atas dari halte setidaknya 1 meter dari tepi jalur lalu lintas. Persyaratan struktural bangunan memiliki lebar minimum 2 meter, panjang 4 meter dan bagian terendah atap 2,5 meter dari lantai. Ketinggian trotoar maksimum 200 mm.
2.1.9. Parkir Sepeda Perbandingan antara lebar jalur pejalan kaki dan lebar area bersepeda 1: 1.5. Rak parkir sepeda dengan lebar 45 cm, panjang 1,5 m, memiliki bulkhead di setiap bagian sehingga lebih mudah untuk mengunci sepeda. Itu harus ditempatkan sedekat mungkin dengan tujuan tanpa mengganggu lalu lintas.
2.1.10. Pembatas Jalan Pembatas memiliki ukuran minimum 0,6 meter dari jalan utama kendaraan, dengan ketinggian minimum 100 cm. Ini memiliki bentuk dan warna yang jelas.
2.1.11. Sirkulasi Kebutuhan ruang pejalan kaki untuk berdiri dan berjalan dihitung berdasarkan dimensi tubuh manusia. Lebar jalan pejalan kaki tergantung pada intensitas penggunaan untuk menghitung lebar efektif. Jalur pejalan kaki ini memiliki lebar setidaknya 1,8 hingga 3,0 meter. Cara pejalan kaki memiliki perbedaan ketinggian dengan kendaraan bermotor. Perbedaan ketinggian maksimum antara jalur pejalan kaki dan kendaraan bermotor adalah 20 sentimeter. Lebar minimum jalur furnitur minimal 0,6 meter,
10 ketinggian maksimum antara jalur furnitur jalan dan jalur pejalan kaki adalah 15 sentimeter. Jika garis furnitur digunakan sebagai jalur hijau yang berfungsi sebagai batas yang ditanami pohon dan tanaman hias, lebar minimum adalah 1,50 meter.
11
BAB III KERANGKA PENELITIAN Metodologi Metodologi yang digunakan yaitu studi pustaka, studi yang berfokus pada memperoleh data sebagai referensi dalam proses penelitian. Studi pustaka tentang furnitur jalanan (Standar, Fungsi, dll.). Survei, dilakukan pengamatan langsung pada furnitur jalanan di Kansai, terutama di area terbuka seperti taman dan jalur pejalan kaki. Metode analisis data, menganalisis data data yang telah diperoleh kemudian digunakan sebagai referensi untuk perbandingan dengan literatur sebagai proses dalam penelitian. Data kuantitatif dengan hasil jumlah, data kualitatif dengan hasil kegunaan, pengaturan, dan korelasi dengan fungsi ruang, data primer dengan pengamatan objek, pengambilan foto, dan data sekunder dengan studi literatur dan jurnal.
Variabel yang Diukur Rambu jalan (ketinggian, ukuran plat,dan penempatan), lampu (ketinggian dan jarak), tempat duduk (ukuran dan jarak), vegetasi (ketinggian dan jarak), elemen air (ukuran dan jarak), halte (ukuran dan jarak), tempat parkir sepeda (ukuran dan jarak), tempat sampah (ukuran dan jarak), pembatas jalan (ukuran dan jarak), perkerasan jalan (ukuran dan material) dan sirkulasi (ukuran).
Pengumpulan Data dan Langkah Kerja 1.
Studi Pustaka
2.
Survey
3.
Analisis Data Data yang dikumpulkan, yaitu data kuantitatif dan kualitatif, data kuantitatif dengan
hasil jumlah, data kualitatif dengan hasil kegunaan, pengaturan, dan korelasi dengan fungsi ruang, data primer dengan pengamatan objek, pengambilan foto, dan data sekunder dengan studi literatur dan jurnal.
Objek Penelitian 1.
Area pejalan kaki Jalan Malioboro (Hotel Inna Garuda- Mall Malioboro)
2.
Mitsu Park, Amerika-Mura
3.
Area pejalan kaki Hotel Sakura- Kintetsu Department ( Osaka)
12 4.
Area pejalan kaki Kobe ( Stasiun Sannomiya- Kobe East Park)
5.
Area pejalan kaki Stasiun Osaka- Umeda Sky Building
13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Survey Malioboro Sejak era kolonial Belanda, kawasan Malioboro memang menjadi pusat perdagangan. Lokasinya strategis dan meluas membentuk garis linier, Jalan Malioboro digunakan sebagai lokasi perdagangan. kaki. Ada tiga motivasi atau tujuan awal bagi pejalan kaki yang berkunjung ke kawasan Malioboro, yaitu motivasi untuk rekreasi, berbelanja, dan bekerja Dalam perkembangannya, kawasan Malioboro selalu dibanjiri wisatawan domestik dan asing. Pentingnya peran Wilayah Malioboro dapat dilihat dari upaya penyediaan fasilitas pejalan. Penggunaan tanah yang terbentuk di kawasan Malioboro cukup beragam dan ada juga banyak ruang publik yang terbentuk yang menciptakan daya tarik yang cukup kuat sebagai ruang rekreasi, terutama bagi para pendatang. Sehingga penaatan elemen-elemen yang ada pada Street Furniture sepanjang Jalan Malioboro perlu diperhatikan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna dan daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara, elemen-elemen tersebut yaitu rambu jalan, lampu, tempat sampah, vegetasi, air, tempat duduk, halte, tempat parkir sepeda, perkerasan, pembatas jalan, dan sirkulasi yang ada. Elemen- elemen yang disurvey merupakan elemen yang terdapat mulai dari masuk pada Jalan Malioboro hingga depan Mall Malioboro.
5.1.1. Rambu Jalan Jalur pejalan kaki di Jalan Malioboro dilengkapi dengan papan petunjuk pejalan kaki, seperti penunjuk arah. Ditempatkan di bagian yang mudah dilihat oleh pengunjung, seperti di depan pusat perbelanjaan, atau ketika pergi ke Jalan Malioboro dan tempat yang sering digunakan sebagai spot foto. Rambu ini memiliki ukuran 100 cm x 25 cm, 80 cm x 25 cm, dan 100 cm x 30 cm dan menggunakan bahan finishing cat hijau, dengan tinggi 200 cm (Gambar 2.2) (Gambar 2.3.)
14
Gambar 2. 1. Rambu Pejalan Kaki pada Malioboro dengan Panjang, Lebar, Tinggi Skala Manusia Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Gambar 2. 2. Rambu Pejalan Kaki pada Malioboro Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
5.1.2. Lampu Ada dua jenis lampu di jalan pejalan kaki lampu pertama memiliki 3 lampu dengan ukiran khas di Yogyakarta pada tiang, finishing dengan cat hijau. Ini memiliki ketinggian 4 meter, dengan jarak antara lampu 6 meter, menggunakan jenis lampu sodium tekanan rendah dengan 3,5 lux. meski masih ada yang menggunakan lampu merkuri. Lampu kedua ditempatkan berseberangan dengan lampu pertama dengan jarak antara 6 meter dan tinggi 6 meter, difungsikan sebagai penerangan jalan kendaraan, menggunakan jenis lampu LED 12,6 lux. Pada malam hari, bagian-bagian kendaraan dan pejalan kaki memiliki pencahayaan yang cukup, hal ini dapat dilihat dari area yang terlihat jelas, walaupun ada beberapa lampu yang rusak, semua lampu diatur secara linier.(Gambar 2.4) (Gambar 2.5).
15
Gambar 2. 3. Lampu dengan Ukiran Khas Yogyakarta Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Gambar 2. 4. Lampu Kendaraan pada Malam Hari
5.1.3. Tempat Sampah Tempat sampah di Jalan Malioboro memiliki bentuk persegi yang terbuat dari semen dengan finishing keramik dan penutup melengkung menggunakan bahan stainless steel dengan memiliki ukuran 50 cm x 50 cm, tinggi 120 cm, ditempatkan di setiap pintu masuk perbelanjaan atau di bawah tiang lampu, setiap 6 meter. setiap tempat sampah memiliki jumlah yang berbeda, 2-3 sampah, semua garabage diatur linier (Gambar 2.5).
Gambar 2. 5. Tempat Sampah dengan Panjang, Lebar, Tinggi dan Jarak Skala Manusia Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
16 5.1.4. Vegetasi Vegetasi pada jalur pejalan kaki memiliki ketinggian 250 cm dengan jarak setiap 6 meter. Setiap vegetasi memiliki pot melingkar dengan diameter 30 cm, yang digunakan agar vegetasi tidak digunakan sebagai tempat sampah. (Gambar 2.6) (Gambar 2.7)
Gambar 2. 6. Ukuran Tinggi Pohon dengan Skala Manusia Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Gambar 2. 7. Vegetasi dengan Pot Diameter 30 cm Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
5.1.5. Air Terdapat wastafel dengan air minum, memiliki tinggi 120 cm, dengan lebar 30 cm dan panjang 100 cm. Namun hanya ditempatkan di tempat-tempat tertentu, seperti depan Masjid Baitul Makmur di Malioboro. Meskipun tempat yang ramai bukan hanya bagian, jadi penempatan wastafel perlu ditata ulang (Gambar 2.8)
17
Gambar 2. 8. Ukuran Wastafel dengan Skala Manusia Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
5.1.6. Tempat Duduk Terdapat tiga jenis bangku di Jalan Malioboro yaitu, Bangku pertama menggunakan desain bangku taman, yang dapat digunakan 2-3 orang. Ukuran tempat duduk adalah 50 cm x 200 cm, dengan jarak setiap 2 meter, dengan desain saling berhadapan. Desain bangku dapat digunakan sebagai rumah bagi tunawisma
karena
tidak
ada
partisi
dalam
desain
bangku kedua, yang bisa digunakan 2 orang. Ukuran tempat duduk adalah 50 cm x 200 cm, tersusun linier di sepanjang jalur pejalan kaki, ada partisi pada desain bangku kedua ini. Bangku ketiga, memiliki bentuk melingkar dengan diameter 50 cm dan tinggi 80 cm, ditempatkan di antara jarak bangku jenis pertama dan di beberapa titik, seperti pintu masuk ke area perbelanjaan (Gambar 2.9) (Gambar 2.10) (Gambar 2.11).
Gambar 2. 9. Bangku yang Disusun Berhadapan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
18
Gambar 2. 10. Bangu yang Disusun Linier Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Gambar 2. 11. Bangku Berbentuk Bulat dengan Diameter 50 cm Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
5.1.7. Pekerasan Area Pejalan Kaki Perkerasan di sepanjang jalur pejalan kaki menggunakan ukuran 40 cm x 40 cm, jalur untuk guide block pejalan kaki buta ditata dalam keramik pejalan kaki dengan ukuran 50 cm x 60 cm. dan sudah ada ramp, terutama di setiap bagian masuk pusat perbelajaan. (Gambar 2.12) (Gambar 2.13)
Gambar 2. 12. Pekerasan Jalur Pejalan Kaki dengan Guide Block Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
19
Gambar 2. 13. Ramp di Area Masuk Perbelanjaan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
5.1.8. Halte Ada dua jenis halte, Pertama untuk trans jogja, dan kedua untuk digunakan oleh pejalan kaki atau penjual untuk beristirahat. Halte trans jogja, diletakkan di daerah yang merupakan pusat wisata, seperti bagian depan hotel Inna Garuda, dekat dengan Malioboro Mall, kantor Bupati, dan Benteng Vredenburg. Memiliki lebar 250 cm panjang 500 cm dengan tinggi 250 cm. Halte kedua ditempatkan setiap 5 meter, dengan atap persegi melengkung 300 cm x 300 cm dan tinggi 5 meter. Setiap titik memiliki 2 halte, dilengkapi dengan 2 bangku dengan kapasitas 4 orang. (Gambar 2.14) (Gambar 2.15).
Gambar 2. 14. Halte Trans Jogja Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Gambar 2. 15. Halte dengan Atap Lengkung Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
20 5.1.9. Parkir Sepeda Area parkir dan persewaan sepeda terletak di setiap pintu masuk perbelanjaan dan di bawah tiang lampu, dengan kapasitas 3 sepeda dan ukuran 150 cm x 40 cm, dengan desain yang memiliki bentuk melengkung ke atas (Gambar 2.16)
Gambar 2. 16. Tempat Parkir dan Persewaan Sepeda Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
5.1.10.
Pembatas Jalan
Pembatas Jalan dipasang di sepanjang jalur pejalan kaki , terutama pada area pintu keluar kendaraan, dengan jarak setiap dengan jarak setiap 50 cm dan tinggi 120 cm, dengan finishing stel stainless (Gambar 2.17).
Gambar 2. 17. Pembatas Jalan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.1.11 Sirkulasi Sirkulasi di sepanjang Jalan Malioboro dari jalan masuk area Jalan Malioboro hingga Mall Malioboro memiliki sirkulasi yang cukup bagi pejalan kaki untuk saling menyeberang, memiliki lebar 4 meter, dengan penataan furnitur jalan di tangan kirinya yang memiliki lebar tidak lebih dari 3 meter, sehingga tidak mengganggu pejalan kaki (Gambar 2.18)
21
Gambar 2. 18. Penataan Street Furniture Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Hasil Survey di Kansai 4.2. Hasil Survey Mistsu Park, Amerika-Mura Amerika-Mura adalah daerah di sebelah barat distrik perbelanjaan Shinsaibashi yang telah lebih dari 40 tahun menjadi pusat budaya pemuda Jepang yang terkenal. Di daerah kecil ini terdapat lebih dari 2.000 toko yang menjual pakaian, kafe, restoran, bar dan klub lokal dan impor. Semuanya berpusat di Mitsu Park, alun-alun beton segitiga dan tempat nongkrong lokal yang populer di mana orang-orang muda berkumpul untuk memamerkan gaya unik mereka dan menemukan tren terbaru. Pusat Amerika-mura adalah Taman Mitsu-koen / Mitsu-Park. Taman ini berada tepat di seberang persimpangan yang sibuk. Banyak orang yang menggunakan taman ini sebagai tempat untuk bertemu dan bersantai. Di taman ada beberapa perabot jalan yang ditata dan dikombinasikan dengan elemen-elemen di sekitarnya seperti jalan dan tumbuh-tumbuhan. Daerah yang ramai membuat pengunjung dapat bersantai di ruang dengan penataan furnitur jalan, selain itu di jalan sekitar daerah ini ada juga furnitur jalan, seperti tempat parkir sepeda diatur, sehingga pengunjung merasa aman untuk meninggalkan kendaraan mereka di tengah-tengah gagak. Daerah yang disurvey adalah daerah di sekitar Mitsu Park, dengan elemenelemen yang sudah ditentukan sebelumnya.
22
Gambar 2. 19. Peta Survey Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.2.1. Rambu Jalan Pejalan Kaki Pada area Mitsu Park, Amerika-Mura memiliki 4 jenis rambu jalan, dengan ukuran yang berbeda. Rambu pertama memiliki ukuran 50 cmx 35 cm (SG1), rambu kedua memiliki ukuran 70 cm x 40 cm (SG2), rambu ketiga memiliki ukuran 60 cm x 120 cm (SG3) dan rambu keempat memiliki bentuk lingkaran dengan diameter 50 cm, (SG4) ketiga rambu jalan tersebut memiliki tinggi yang sama, yaitu antara 175 cm- 200 cm, dan ditempatkan disetiap persimpangan.
Gambar 2. 20. Penataan Rambu Jalan Sumber: Analisis Penulis, 2019
23
Gambar 2. 21. Rambu Jalan 1 (SG1) Sumber: Yelmi, 2019
Gambar 2. 22. Rambu Jalan 2 (SG2) Sumber: Yelmi, 2019
Gambar 2. 23. Rambu Jalan Sumber: Yelmi, 2019
24
Gambar 2. 24. Rambu Jalan 4 (SG4) Sumber: Yelmi, 2019
4.2.2. Lampu Pada area Mitsu Park, Amerika-Mura memiliki 5 jenis lampu jalan, dengan ketinggian dan jarak yang berbeda, lampu pertama memiliki tinggi 10 meter dengan jarak setiap 8 meter (L1), lampu kedua dengan tinggi 8 meter dan jarak setiap 6 meter (L2), dengan dua lampu di setiap tiang lampunya, lampu ketiga memiliki tinggi dan jarak yang sama dengan lampu kedua, namun berbeda bentuk, hanya memiliki satu lampu saja (L3). Lampu keempat memiliki tinggi 12 meter dengan jarak 8 meter (L4), lampu keempat memiliki keunikan dengan bentuk menyerupai manusia, seperti urban art, dan yang terakhir lampu kelima seperti lampu jalan pada umumnya yang langsung menempel pada sumber listrik dengan tinggi 10 meter, dan jarak setiap 10 meter (L5).
25 Gambar 2. 25. Tata Letak Lampu Sumber: Analisis Pribadi 2019
Gambar 2. 26.Lampu 1 (L1) Sumber: Dokumentasi Pribadi 2019
Gambar 2. 27. Lampu 2 (L2) Sumber: Dokumentasi Pribadi 2019
Gambar 2. 28. Lampu 3 (L3) Sumber: Dokumentasi Pribadi 2019
26
Gambar 2. 29. Lampu 4 (L4) Sumber: Dokumentasi Pribadi 2019
Gambar 2. 30. Lampu 5 (L5) Sumber: Dokumentasi Pribadi 2019
4.2.3. Tempat Sampah Pada area Mitsu Park, Amerika-Mura jarang ditemukan tempat sampah publik, tempat sampah mayoritas dimiliki oleh perorangan, seperti pada depan toko tertentu, dan bukan merupakan tempat sampah permanen, namun hanya menggunakan material plastik. Sehingga pada area ini hanya ditemukan 4 jenis tempat sampah yang dimiliki perorangan. Keempat tempat sampah memiliki ukuran yang sama, yaitu 30 cm x 30 cm x 50 cm (T1T4).
27
Gambar 2. 31. Penataan Tempat Sampah Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 32. Penempatan Tempat Sampah pada Area Tertentu Pertokoan Sumber: Kurnia Fajar, 2019
4.2.4. Vegetasi Pada area Mitsu Park, Amerika-Mura terdapat banyak vegetasi, mulai dari vegetasi yang ditempatkan pada fasad sebuah toko, hingga pohon dengan kanopi yang cukup lebar. Terdapat 5 jenis vegetasi yang tersebar. Vegetasi pertama memiliki tinggi 10 (V1), vegetasi kedua dengan tinggi 10 meter (V2), vegetasi ketiga memiliki tinggi 20 meter dengan jarak setiap 6 meter (V3),
vegetasi keempat
memiliki tinggi 6 meter dengan jarak setiap 10 meter (V4), vegetasi kelima ditempatkan di dalam pot (V5), pada toko-toko disebelah barat Mitsu Park.
28
Gambar 2. 33. Penataan Vegetasi Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 34. Vegetasi 1 (V1) Sumber: Jessica Vania, 2010
Gambar 2. 35. Vegetasi 2 (V2) Sumber: Jessoca Vania, 2019
29
Gambar 2. 36. Vegetasi 3 (V3) Sumber: Jessica Vania, 2019
Gambar 2. 37. Vegetasi 4 (V4) Sumber:Jessica Vania, 2019
4.2.5. Air Pada area Mitsu Park, Amerika-Mura, tidak ditemukan elemen air seperti air mancur atau wastafel.
4.2.6. Tempat Duduk Pada area Mitsu Park,
Amerika-Mura, tempat duduk
difokuskan pada Mitsu Park, dimana orang-orang berkumpul untuk berinteraksi, terdapat dua jenis tempat duduk permanen menggunakan material campuran batu bata dengan beton, dengan jarak 5 meter anatara tempat duduk pertama dengan kedua. Tempat duduk pertama memiliki ukuran 4 m x 4 xm x 0,5 m (S1), tempat duduk kedua memiliki ukuran 2 m x 0,8 mx 0,5 m (S2).
30
Gambar 2. 38. Penataan Tempat Duduk Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 39. Tempat Duduk 1 (S1) Sumber: Daniel Tjandra, 2019
Gambar 2. 40 Tempat Duduk 2 (S2) Sumber: Daniel Tjandra, 2019
4.2.7. Perkerasan Area Pejalan Kaki Pada area Mitsu Park, Amerika-Mura, terdapat 5 jenis perkerasan, mulai dari aspal hingga paving block, juga terdapat guide block untuk pejalan kaki tuna netra. Area sebelah barat (PV1) dan timur laut (PV2) Mitsu Park menggunakan jenis paving block beton dam granit (PV3) , memiliki ukuran 50 cm x 20 cm. Bagian timur Mitsu Park, menggunakan perkerasan yang sama dengan sebelah barat, yaitu jenis paving block beton dengan granit, namun memiliki ukuran 60 cm x 60 cm (PV4),
31 sedangkan pekerasan pada gang sebelah timur mitsu park menggunakan aspal (PV5), dan terdapat ramp pada Mitsu Park.
Gambar 2. 41. Penataan Paving Block Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 42. Paving 1 dan 2 (PV1) dan (PV2) Sumber: Ghoffar Reza, 2019
Gambar 2. 43. Paving 3 (PV3) Sumber: Ghoffar Reza, 2019
32
Gambar 2. 44. Paving 4 (PV 4) Sumber: Ghoffar Reza, 2019
4.2.8. Halte Pada area Mitsu Park, Amerika-Mura, tidak terdapat halte, baik halte untuk kendaraan maupun pejalan kaki.
4.2.9. Tempat Parkir Sepeda Pada area Mitsu Park,
Amerika-Mura, tempat parkir
sepeda hampir berada di sepanjang jalan, sepeda biasa ditata pada pembatas jalan yang dapat dijadikan sebagai tempat parkir sepeda dengan tinggi 80 cm dan lebar 100 cm atau hanya sekedar dibawa masuk pada area Mitsu Park.
Gambar 2. 45. Penataan Parkir Sepeda Sumber: Analisis Penulis, 2019
33
Gambar 2. 46. Pengunjung yang dapat Membawa Masuk Sepeda di Mitsu Park Sumber: Daniel Tjandra, 2019
4.2.10. Pembatas Jalan Pada area Mitsu Park, Amerika-Mura, terdapat 4 jenis pembatas jalan, pembatas pertama diletakkan hampir disepanjang jalur pejalan kaki area ini dengan tinggi 80 cm, dan jarak 1,5 meter (P1), pembatas kedua memiliki bentuk yang lebih lebar, dengan ukuran tinggi 80 cm dan lebar 1 m (P2), terdapat setiap 2,5 m yang dapat digunakan sebagai tempat parkir sepeda. Pembatas ketiga terletak pada area Mitsu Park, dengan tinggi 60 cm lebar 1 m dengan jarak setiap 60 cm (P3), pembatas keempat terletak di sepanjang jalur pejalan kaki sebelah barat Mitsu Park, dengan tinggi 90 cm dan jarak 2 m (P4).
Gambar 2. 47. Penataan Pembatas Jalan Sumber: Analisis Penulis, 2019
34
Gambar 2. 48. Pembatas Jalan 1 (P1) Sumber: M. Khadafi, 2019
Gambar 2. 49.Pembatas Jalan 2 (P2) Sumber: M.Khadafi, 2019
Gambar 2. 50. Pembatas Jalan 3 (P3) Sumber: M.Khadafi, 2019
35
Gambar 2. 51. Pembatas Jalan 4 (P4) Sumber: M.Khadafi, 2019
4.2.11. Sirkulasi Pada area Mitsu Park, Amerika-Mura, sirkulasi jalur pejalan kaki berkisar antara 2,5 meter pada area pertokoan sebelah barat dan timur, 3 meter pada jalur yang mengelilingi Mitsu Park, sehingga pengguna dapat saling berjalan berpapasan, dan untuk pengguna sepeda juga masih dapat melewati jalur ini.
4.3. Hasil Survey Jalur Pejalan Kaki Hotel Sakura- Kintetsu Department Merupakan daerah yang strategis di Kota Osaka, dekat dengan pusat perbelanjaan dan kuliner mulai dari minimarket, toko murah, restoran dengan menu yang terjangkau, hingga salah satu pusat perbelanjaan terbesar, yaitu Doutonbori, yang ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Selain itu daerah ini merupakan daerah yang mudah diakses, baik pergi maupun pulang, terutama akses menuju bandara Kansai, yang dapat ditempuh menggunakan Limousin Bus. Terdapat jalur bus dan kereta, baik kereta metro, maupun kereta JR, karena dekat dengan beberapa stasiun kereta seperti Stasiun Tsuruhashi dan Stasiun Namba.
36
Gambar 2. 52. Peta Survey Hotel Sakura- Kintetsu Department Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019
4.3.1. Rambu Jalan Pada area ini, terdapat 3 jenis rambu bagi pejalan kaki, Rambu pertama memiliki ukuran 100 cm x 25 cm dengan tinggi 200 cm (SG1), ditempatkan pada ruas jalan sebagai penunjuk nama jalan. Rambu kedua ditempatkan pada setiap parkir sepeda dengan ukuran 100 cm x 150 cm (SG2), rambu ketiga berbentuk lingkarang dengan diameter kurang lebih 30 cm (SG3) sebagai papan petunjuk tempat parkir mobil dan area penyebrangan yang ditempatkan pada setiap persimpangan.
Gambar 2. 53. Penataan Rambu Jalan Sumber: Analisis Penulis, 2019
37 Gambar 2. 54. Rambu Jalan 1 (SG1) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Gambar 2. 55. Rambu Jalan 2 (SG2) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Gambar 2. 56.Rambu Jalan 3 (SG3) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.3.2. Lampu Pada area ini, terdapat dua jenis lampu, yaitu lampu sebagai penerangan bagi pejalan kaki dan lampu sebagai penerangan kendaraan. Lampu pertama (L1) memiliki tinggi 12 meter dan ditempatkan setiap 8 meter, lampu kedua memiliki tinggi 10 meter dengan jarak setiap 8 meter (L2), kedua lampu tersebut diletakkan sepanjang ruas jalan.
Gambar 2. 57.Penaatan Lampu Sumber: Hasil Analisis Penulis, 2019
38
Gambar 2. 58. Lampu 1 (L1) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Gambar 2. 59. Lampu 2 (L2) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.3.3. Tempat Sampah Pada area ini tidak ditemukan tempat sampah di sepanjang ruas jalan, kecuali tempat sampah yang berada di dalam minimarket atau restoran.
4.3.4. Vegetasi Pada area ini, terdapat 3 jenis vegetasi, yang pertama pohon sakura dengan tinggi 12 meter dan ditaman dengan jarak setiap 5 meter (V1), vegetasi kedua merupakan pohon berjenis cemara dengan tinggi 6 meter yang ditempatkan pada setiap persimpangan terutama disekitar tempat parkir sepeda (V2), vegetasi ketiga merupakan tanaman semak dengan tinggi 130
39 cm (V3), yang ditata berdekatan dengan vegetasi pertama. Kedua vegetasi tersebut terdapat disepanjang ruas jalan.
Gambar 2. 60. Penataan Vegetasi Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 61. Vegetasi 1 (V1) Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
Gambar 2. 62. Vegetasi 2 (V2) Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
40
Gambar 2. 63. Vegetasi 3 (V3) Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
4.3.5. Air Pada area ini tidak terdapat elemen air, baik berupa wastafel ataupun air mancur.
4.3.6. Tempat Duduk Pada area ini tidak terdapat tempat duduk, tempat yang dapat digunakan untuk duduk yaitu halte, bukan tempat duduk atau bangku secara spesifik.
4.3.7. Perkerasan Area Pejalan Kaki Pada area ini, menggunakan paving block berbentuk persegi 6 dengan guide block berukuran 30 cm x 40 cm bagi pengguna tuna netra, kedua jenis perkerasan ini terdapat sepanjang ruas jalan, serta terdapat ramp.
Gambar 2. 64. Perkerasan dengan Paving Block Berbentuk Persegi 6 dan Guide Block Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
41
Gambar 2. 65. Ramp pada Jalur Pejalan Kaki di Setiap Persimpangan dan Penyebrangan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.3.8. Halte Terdapat halte bus dengan ukuran 250 cm x 150 cm x 250 cm, yang ditempatkan setiap 10 meter, atau dekat dengan tempat parkir sepeda, ditutup dengan kaca sekaligus baliho kecil yang digunakan untuk iklan. Atap menggunakan material stainless steel aluminium.
Gambar 2. 66. Penataan Halte Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 67. Halte Bus Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
42 4.3.9. Tempar Parkir Sepeda Pada area ini terdapat tempat parkir sepeda sepanjang ruas jalan, baik yang hanya digunakan untuk parkir saja atau untuk persewaan sepeda. Untuk keamanan tempat parkir dilengkapi dengan besi yang memiliki tinggi 80 cm, digunakan untuk mengunci sepeda.
Gambar 2. 68. Penataan Tempat Parkir Sepeda Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 69. Tempat Parkir Sepeda dengan Rak Besi untuk Mengunci Sepeda Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
4.3.10. Pembatas Jalan Pada area ini pembatas jalan ditata sepanjang jalur pejalan kaki, memiliki tinggi 80 cm, dengan jarak 1,5 m. Menggunakan
material
berbahaya jika menabrak.
yang
lentur,
sehingga
tidak
43
Gambar 2. 70. Pembatas Jalan dengan Material yang Lentur Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
4.3.11. Sirkulasi Pada area ini, sirkulasi pejalan kaki memiliki lebar 5 – 6 meter, dengan furnitur jalan yang tidak melebihi dari 3 meter.
Gambar 2. 71. Lebar Sirkulasi Bagi Pejalan Kaki Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.4. Hasil Survey Jalur Pejalan Kaki Stasiun Sannomiya- Kobe East Park Kobe merupakan salah satu daerah yang terletak di Kansai, dengan berbagai macam ikon kota yang menjadi ciri khas untuk para wisatawan berkunjung, diantaranya Kobe East Park, Kobe Port Tower, Meriken Park, hingga Kobe City Hall, tempat dimana wisatawan dapat melihat seluruh Kota Kobe, dari lantai paling atas. Salah satu jalan yang dilewati untuk menuju keempat tempat tersebut adalah Flower Road. Pada jalan ini terdapat berbagai macam bangunan pertokoan, mulai dari pusat perbelanjaan barang murah hingga pertokoan brand terkenal dan berbagai
44 kantor, letak nya yang menjadi penghubung antara stasiun terdekat, yakni Stasiun Sannomiya membuat jalan ini tidak pernah sepi akan aktivitas.
Gambar 2. 72. Peta Survey Kobe Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
4.4.1. Rambu Jalan Pejalan Kaki Pada area Flower Road ini, terdapat 3 jenis rambu jalan, rambu pertama sebagai penunjuk nama jalan yang berukuran 100 cm x 30 cm ditempatkan disetiap penyebrangan (SG1), rambu petunjuk tempat parkir sepeda 120 cm x 60 cm ditempatkan sebagai larangan untuk parkir sepeda (SG2), dan papan rambu berisi jalur evakuasi berupa peta berukuran 250 cm x 150 cm (SG3) ditempatkan disetiap area yang ramai seperti di depan stasiun, halte, dan pusat perbelanjaan.
45
Gambar 2. 73. Penataan Rambu Jalan Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 74. Rambu Jalan 1 (SG1) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019 )
Gambar 2. 75. Rambu Jalan 2 (SG2) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
46
Gambar 2. 76. Rambu Jalan 3 (SG3) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.4.2. Lampu Pada area Flower Road ini terdapat 3 jenis lampu, lampu pertama dengan tinggi 8 meter, dengan kepala lampu berbentuk segi 6, dengan finishing cat warna hijau, dan ditempatkan setiap 10 meter (L1), lampu kedua dengan tinggi 12 meter, setiap tiang lampu memiliki dua buah lampu, dengan finishing cat coklat dan ditempatkan setiap 6 meter (L2), lampu ketiga merupakan jenis lampu taman dengan ketinggian 200 meter, memiliki lampu memanjang vertikal, dan ditempatkan setiap 8 meter (L3).
Gambar 2. 77. Penataan Lampu Sumber: Analisis Pribadi, 2019
47
Gambar 2. 78. Lampu 1 (L1) Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
Gambar 2. 79. Lampu 2(L2) Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
Gambar 2. 80. Lampu 3 (L3) Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
4.4.3. Tempat Sampah Pada area Flower Road ini memiliki dua jenis tempat sampah dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 130 cm, dengan material besi finishing cat warna hijau. Perbedaan kedua tempat sampah ini hanya terletak pada fungsi,
48 tempat sampah pertama berfungsi untuk sampah botol dan kaleng minuman, sedangkan sampah kedua berfungsi untuk sampah kemasan yang lain. Tempat sampah ini hanya ditempatkan di area tertentu, seperti dekat dengan halte bus.
Gambar 2. 81. Penataan Tempat Sampah Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 82. Tempat Sampah Flower Road Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
49 4.4.4. Vegetasi Pada area Flower Road ini hanya terdapat 2 jenis vegetasi. Vegetasi pertama berupa pohon dengan tinggi 12 meter dan ditempatkan setiap 5 meter (V1), vegetasi kedua berupa tanaman semak pada area pejalan kaki berupa taman kecil (V2). Kedua vegetasi tersebut terdapat sepanjang ruas jalan.
Gambar 2. 83.Penataan Vegetasi Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 84. Vegetasi 1 (V1) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
50
Gambar 2. 85. Vegetasi 2 (V2) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.4.5. Air Pada area Flower Road, tidak terdapat elemen air seperti wastafel atau air mancur.
4.4.6. Halte Pada area Flower Road, terdapat halte bus yang ditempatkan setiap 10 meter dengan ukuran 6 meter x 2 meter x 2, 5 meter, dengan material pelingkup berupa kaca dan kapasitas 10 orang.
Gambar 2. 86. Penataan Halte Sumber: Analisis Penulis, 2019
51
Gambar 2. 87. Halte Bus Flower Road Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.4.7. Tempat Parkir Sepeda Pada area Flower Road ini, tidak terdapat tempat parkir sepeda, dikarenakan sepanjang ruas jalan dioptimalkan untuk taman kecil dan halte bus.
4.4.8. Tempat Duduk Pada area Flower Road ini, tempat duduk terletak pada area taman dan dekat dengan halte bus. Tempat duduk berbentuk kubus dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 80 cm (S1) dan ukuran 250 cm x 50 cm (S2)
Gambar 2. 88. Penataan Tempat Duduk Sumber: Analisis Penulis, 2019
52
Gambar 2. 89. Tempat Duduk (S1) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Gambar 2. 90. Tempat Duduk 2 (S2) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.4.9. Perkerasan Area Pejalan Kaki Pada area Flower Road ini, pekerasan menggunakan paving block berukuran 30 cm x 10 cm (PV1) dan paving block berukuran 25 cm x 25 cm pada area sekitar taman (PV2), dengan ukuran 30 cm x 30 cm.
Gambar 2. 91. Penataan Perkerasan Jalan Pejalan Kaki Sumber: Analisis Penulis, 2019
53
Gambar 2. 92. Perkerasan 1 (PV1) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
Gambar 2. 93. Pekerasan 2 (PV2) Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.4.10. Pembatas Jalan Pada area Flower Road ini, pembatas jalan diletakkan pada area yang ramai, seperti area masuk perbelanjaan. Memiliki ukuran tinggi 80 cm.
Gambar 2. 94. Penataan Pembatas Jalan Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 95. Pembatas Jalan Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
54 4.4.11. Sirkulasi Pada area Flower Road ini, memiliki lebar sirkulasi 810 meter, lalu lintas pejalan kaki yang padat dan berlawanan arah tidak membuat area jalan sempit dengan adanya penataan fasilitas yang lain seperti taman dan halte bus.
Gambar 2. 96. Sirkulasi Pejalan Kaki pada Flower Road Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
55 4.5. Hasil Survey Jalur Pejalan Kaki Stasiun Osaka- Umeda Sky Building (Ofukachu) Umeda Sky Building adalah bangunan bertingkat tinggi dengan kaca dan baja yang berdiri tinggi di area terbuka di sebelah utara Stasiun Osaka. Dirancang oleh Hiroshi Hara, arsitek Jepang yang juga merancang Stasiun Kyoto, bangunan setinggi 173 meter ini terdiri dari dua menara terpisah yang disatukan di bagian atas oleh dek observasi seperti cincin. Ada berbagai kantor, toko, restoran, dan fasilitas lainnya di dalam Sky Building. Salah satu area yang terletak diantara Stasiun Osaka dan Umeda Sky Building adalah Ofukachu, pada jalur pejalan kaki di daerah ini merupakan jalur yang cukup padat dikarenakan sebagai jalur tercepat menuju Stasiun Osaka dan jalur yang cukup padat dilewati oleh pegawai kantor.
Gambar 2. 97. Peta Survey Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2019
4.5.1. Rambu Jalan Pejalan Kaki Pada area Ofukachu ini terdapat 3 jenis rambu jalan bagi pejalan kaki, yaitu dengan ukuran diameter 30 cm dan 40 cm. Untuk rambu pertama (SG1) dan kedua (SG2) diletakkan menempel pada lampu dengan tinggi 300 cm sepanjang nalan dengan jarak 8 meter dan rambu ketiga dengan ukuran diameter 40 cm dan tinggi 170 cm, dan hanya diletakkan pada area tertentu.
56
Gambar 2. 98. Penataan Rambu Jalan Sumber: Analisis Penulis, 2019
Gambar 2. 99. Rambu Jalan 1 (SG1) dan Rambu Jalan 2 (SG2) Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
Gambar 2. 100. Rambu Jalan 3 (SG) Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
57 4.5.2. Lampu Pada area Ofukachu ini hanya terdapat satu jenis lampu (L1) dengan ketinggian 6 meter dan diletakkan dengan jarak setiap 8 meter sepanjang jalan, dengan intensitas cahaya sebesar 25 lux dan lampu led berwarna putih.
Gambar 2. 101.Penataan Lampu Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
Gambar 2. 102. Lampu 1 (L1) Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
58
Gambar 2. 103.Lux Lampu Sumber: Perhitungan Lux Penulis, 2019
4.5.3. Tempat Sampah Pada area Ofukachu ini, belum terdapat tempat sampah.
4.5.4. Vegetasi Pada area Ofukachu ini, terdapat 3 jenis vegetasi
yang
diletakkan
secara
bergantian
sepanjang jalan. Vegetasi pertama (V1) berupa pohon kecil dengan tinggi 170 cm, vegetasi kedua (VG2) berupa tanaman perdu dengan tinggi 150 cm, dan vegetasi ketiga (V3) berupa bunga yang ditaman bersamaan dengan vegetasi pertama maupun
kedua.
Ketiga
vegetasi
tersebut
ditempatkan pada wadah berupa pot dengan ukuran 120 cm x 60 cm x 60 cm.
Gambar 2. 104. Penataan Vegetasi Sumber: Analisis Penulis, 2019
59
Gambar 2. 105. Dari Kiri ke Kanan Vegetasi 3 (VG), Vegetasi 2 (V2), dan Vegetasi 3 (VG3) Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
4.5.5. Air Pada area Ofukachu ini, belum terdapat elemen air seperti air mancur atau wastafel.
4.5.6. Halte Pada area Ofukachu ini, tidak terdapat halte, masyarakat lebih memilih untuk menggunakan kereta, dikarenakan dekat dengan Stasiun Osaka.
4.5.7. Tempat Parkir Sepeda Pada area Ofukachu ini, belum terdapat tempat parkir sepeda.
4.5.8. Tempat Duduk Pada area Ofukachu ini, belum terdapat tempat duduk.
4.5.9. Perkerasan Area Pejalan Kaki Pada
area
Ofukachu
ini,
hanya
menggunakan satu jenis bahan perkerasan, yaitu concrete asphalt, dengan guide block berukuran 30 cm x 40 cm, sepanjang jalur pejalan kaki.
60
Gambar 2. 106. Penataan Perkerasan Jalan Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
Gambar 2. 107. Material Perkerasan Jalan dengan Concrete Asphalt Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
4.5.10. Pembatas Jalan Pada area Ofukachu ini, belum terdapat pembatas jalan.
4.5.11. Sirkulasi Pada area Ofukachu ini, lebar sirkulasi antara 4- 6 meter, beberapa elemen yang tidak ada dalam jalur ini membuat sirkulasi menjadi lebih luas dengan arus pejalan kaki yang cukup padat, terutama saat jam pulang kantor.
61
Gambar 2. 108. Lebar Jalur Sirkulasi Pejalan Kaki yang dapat Mengakomodasi Arus Pejalan Kaki yang Padat Sumber: Dokumentasi Penulis, 2019
62
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Stasiun Osaka-
Jalan
Mitsu
Hotel Sakura-
Malioboro
Park
Kintetsu
۷
۷
۷
۷
۷
۷
۷
۷
۷
۷
Vegetasi
۷
۷
۷
۷
-
Elemen Air
۷
-
-
-
-
۷
۷
-
۷
-
۷
۷
-
۷
-
۷
۷
۷
۷
۷
۷
۷
۷
۷
-
۷
۷
۷
-
-
۷
-
۷
۷
-
5-6 meter
8- 10 meter
4- 6 meter
Elemen Lampu Rambu Jalan
Tempat Duduk Tempat Sampah Perkerasan Pembatas Jalan
Flower Road
Umeda Sky Building
Tempat Parkir Sepeda Halte
2,5 Sirkulasi
4 meter
meter- 3 meter
Pada hasil survey di Jalan Malioboro (Hotel Inna Garuda- Mall Malioboro) semua elemen dalam street furniture tersedia dengan sirkulasi pejalan kaki yang melebihi standar, yaitu antara 1,8 meter- 3 meter dan lebar street furniture yang tidak lebih dari 3 meter, sehingga arus pejalan kaki tidak teganggu dan kelengkapan elemen yang disesuikan dengan kebutuhan fungsi ruang yaitu ruang untuk berwisata. Pada hasil survey di Kansai sama sekali tidak ditemukan elemen air seperti air mancur atau wastafel, dan hanya satu tempat saja yang menyediakan tempat sampah umum serta tempat duduk. Hal ini disebabkan karena arus pejalan kaki yang padat, namun masih
63 memiliki lebar sirkulasi yang memenuhi standar untuk mengakomodasi arus pejalan kaki yang cukup padat. Pada Mitsu Park dengan fungsi ruang untuk berkumpul dan berwisata belanja tidak terdapat halte, masyarakat sekitar cenderung menggunakan sepeda, sehingga sepanjang ruas jalur pejalan kaki digunakan untuk parkir sepeda, berbeda dengan Flower Road dengan fungsi ruang sebagai jalur aktivitas menuju tempat-tempat wisata sama sekali tidak memiliki tempat parkir sepeda, sehingga dapat dioptimalkan untuk penataan taman dan banyak halte bus. Selain itu lokasi yang dekat dengan stasiun kereta yang cukup besar, Staisun Sannomiya membuat perlunya transportasi publik yang menuju stasiun tersebut, salah satunya adalah bus. Namun, jalur pejalan kaki di depan Hotel Sakura hingga Kintetsu Department Osaka (TennĹ?ji-ku) memiliki fasilitas baik halte bus maupun tempat parkir sepeda, hal ini dikarenakan jalan utama kendaraan cenderung lebih padat dan dilewati oleh banyak transportasi publik seperti taksi, kereta, dan bus. Beberapa ruas jalur pejalan seperti area Ofukachu (Stasiun Osaka- Umeda Sky Building) justru minim dengan street furniture dikarenakan arus pejalan kaki yang padat, terutama pada saat jam pulang kantor, selain itu letaknya yang dekat dengan Stasiun Osaka dan daerah perkantoran membuat jalur ini selalu ramai. Sehingga terlalu banyak street furniture dikhawatirkan justru mengganggu mobilitas. Sehingga street furniture pada keempat tempat dapat berintegrasi dengan elemen permukaan jalan lainnya, hal ini karena ukuran street furniture dengan lebar jalur pejalan kaki masih memiliki ukuran yang memenuhi standar dengan fasilitas-fasilitas yang sudah disesuaikan dengan fungsi ruang tersebut.
Saran Penataan dan penyediaan elemen-elemen dalam street furniture sebaiknya disesuaikan dengan fungsi ruang dan kebutuhan masyarakat sekitar, sehingga elemen-elemen tersebut dapat dioptimalkan dan tidak mengganggu jalur sirkulasi pejalan kaki.
64
BAB VI DAFTAR PUSTAKA ARIBOWO, M.ARIEF. 2008. "PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG ." JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 56-57. Ashadi, Rifka Houtrina, Nana Setiawan. 2012. "ANALISA PENGARUH ELEMEN-ELEMEN PELENGKAP JALUR PEDESTRIAN TERHADAP KENYAMANAN PEJALAN KAKI STUDI KASUS: PEDESTRIAN ORCHARD ROAD SINGAPURA ." Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta 79-94. Ballarat, City of. 2013. "Strret and Park Furniture Guidlines." Strret and Park Furniture Guidlines 15. Chestermere, Town of. 2012. "LANDSCAPEDESIGNGUIDELINES." Development Services Department 6-10. Dines, Charles W. Harris Nicholas T. 1998. TIME-SAVER STANDARDS FOR LANDSCAPE ARCHITECTURE: DESIGN AND CONSTRUCTION DATA . USA: McGraw-Hill Publishing Company . Dwi Sisilia Saputri, Retna Hidayah. 2014. "EVALUASI STREET FURNITURE LAMPU JALAN DI KORIDOR KAWASAN MALIOBORO, YOGYAKARTA ." urusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY 156159. FENCES, GUARDRAILS AND BARRIERS. n.d. "DESIGN STANDARDS for URBAN INFRASTRUCTURE." DESIGN STANDARDS for URBAN INFRASTRUCTURE 3-9. Fitria Budiarti, Khairul Iskhak Mahadi. n.d. "STRATEGI PENATAAN KAWASAN MALIOBORO MENJADI KAWASAN PEDESTRIAN ." Jurusan Teknik Planologi, Universitas Esa Unggul 4-10. Officials, National Association of City Transportation. 2009. "Urban Street Design Guide." In Urban Street Design Guide, by National Association of City Transportation Officials, 4-70. New York: Library of Congress Control . Recreation, City of New York Parks and. 2016 . "Street Tree Planting Standards ." Street Tree Planting Standards 5. Uffelen, Chris van. 2010. Street Furniture. Braun Publishing. Waldock, Reece. 2016. "Planning and Designing for Pedestrian: Guidline." Planning and Designing for Pedestrian: Guidline 5-220.