Di suatu pagi yang cerah Mama Kotek melepas Tata dan Titi anak-anaknya untuk belajar mencari makan sendiri. “Sekarang waktunya kalian mencoba mencari makan sendiri ya Tata dan Titi. Bekerja samalah yang baik.” “Ya, Mama Kotek,” sahut mereka berdua.
“Ke sebelah sana yuk, Titi,” ajak Tata. “Yuk…yuk…,” sahut Titi dengan semangat.
“Eh, lihat…lihat…itu ada cacing di dekat kakimu, Titi! Cepat, sebelum dia kabur!” seru Tata kegirangan. Titi segera mematuk si cacing gemuk itu. “Hap! Kena kau!”
Tata menghampiri Titi dan berusaha mengambil cacing itu dari paruh Titi. Tapi Titi mempertahankannya. “Hey, aku kan yang melihatnya lebih dulu!” seru Tata marah. “Tapi aku kan yang mematuknya dulu!” balas Titi tak kalah sengitnya.
“Kalau aku tak memberitahumu, kau tak akan mendapatkan cacing itu!” Tata mulai berteriak. “Kalau aku tak mematuknya dulu, pasti cacing itu sudah kabur ke dalam tanah!” teriak Titi tak kalah kerasnya.
Tata dan Titi terdiam. Mereka diam-diam mengakui kebenaran alasan-alasan itu. “Aku mau lapor ke Mama Kotek!” kata Tata. “Aku juga!” sahut Titi.
Sepanjang perjalanan mereka sibuk bertengkar, sehingga tak memperhatikan bahwa mereka secara bersamaan melewati pohon tomat dari sisi berlawanan. Dan, tersangkutlah cacing mereka itu. “Ups!” seru Tata kaget. “Gimana nih?” tanya Titi.
“Kau yang memutar ke sebelah sini,” kata Tata. “Kenapa bukan kau saja?” tanya Titi. Akhirnya Tata mengalah, dan terlepaslah mereka dari pohon tomat itu.
Tiba-tiba Titi berteriak… “Aduh! Aku masuk ke lubang!” Tata terlihat kebingungan juga.
“Titi…coba gunakan sayapmu untuk terbang! Ayo kepakkepakkan lebih keras lagi…ya, betul. Ayo sedikit lagi!” seru Tata. Maka Titi pun bisa terbang keluar dari lubang itu. Mereka berdua pun melanjutkan perjalanan menuju Mama Kotek. Kali ini mereka lebih waspada terhadap keadaan sekitar mereka.
Akhirnya sampailah Tata dan Titi ke tempat Mama Kotek berada. “Mama, aku yang pertama kali melihat cacing ini,” lapor Tata. “Dan aku yang pertama mematuknya sebelum cacing ini kabur, Ma,” lapor Titi tak mau kalah.
“Aaah‌kalian memang anak-anak manis yang pandai bekerja sama,â€? kata Mama Kotek tersenyum. Mama Kotek mendekat dan mematuk cacing itu menjadi dua.
Tata dan Titi berpandangan, lalu tertawa bersama. “Yuk kita bekerja sama lagi, Titi,” ajak Tata. “Ayuk!” sahut Titi.
Tata dan Titi pun berjalan beriringan dengan gembira.