Rekonstruksi KM ITS
AEC
Makan mie instan? Siapa takut!
Mengenal Green On!
We Are Ready! or Are We Ready?
Kepengurusan Baru tantangan baru D3KKIM shares, because D3KKIM cares
TINJAU
Tinta Hijau | Edisi 1
“Dan Kemudian Semua Lenyap” -Agatha Christie-
Dari Redaksi
Kata Tim Redaksi.... Assalamualaikum wr wb Hai, sobat pembaca Tinjau! senang rasanya berjumpa pada edisi pertama kami. Apalah arti sebuah nama, pepatah mengatakan “tak kenal maka tak sayang�. Tinjau merupakan singkatan dari Tinta Hijau, majalah yang dinaungi oleh Himpunan Mahasiswa D3 Teknik Kimia FTIITS. Pada edisi pertama ini kami memberikan ragam informasi mengenai Himpunan Mahasiswa D3 Teknik Kimia. Harapannya majalah Tinjau ini tidak hanya sebagai media informasi tapi juga sebagai sarana mengembangkan minat bakat dan kreativitas mahasiswa D3 Teknik Kimia FTIITS. Tidak hanya itu kami juga menampilkan isu-isu terhangat baik dalam lingkup ITS, nasional, maupun internasional. Semoga dengan diterbitkannya majalah Tinjau ini dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi para pembaca. Majalah ini merupakan keluaran perdana, maka dari itu tidak memungkiri masih terdapat banyak kekurangan. Kritik dan saran terbuka untuk kami. Selamat membaca! Wassalamualaikum wr.wb
himad3kkim.its@gmail.com himad3.chem-eng.its.ac.id HIMA D3KKIM FTI-ITS @himad3kkim_its
Sekretariat Gedung DIII Teknik Kimia Lt. I ITS Surabaya
2
TINJAU | Edisi 1
Dari Redaksi
Mengenal Green On!
Penanggungjawab: Mayda Amalia R (@maydamalia) Koordinator Green On: Hanna Rosyida (@hannasyd) Pimpinan Utama: Davi Khoirun N (@bukandavi) Wakil Pimpinan Utama: Muhyiddin Salim Pimpinan Redaksi: Anita Cahyaningrum (@kakniit) Pimpinan Non-Redaksi: Aulia Rizki (@aulia612) Sekretaris: Ayu Larasati (@ayaaass) Koordinator Liputan: Eriska Wahyu K (@eriskawk) Reporter: Ayu Maulina (@ayumaulinas), Bayu Prasetyo (@Ex_MuhBP), Daniatus Syahr H (@dhaniiezha), Safira Noviah (@safiranoviah) Editor: Rangga Mulyana P (@rangga_rmp), Rinny Retnoningsih (@RHINeeSHINee), Aisya Morina (@amorhaque) Fotografer: Nadya Rizky Amalia (@bakpopoo), Nurul Qiftiyah (@nurulqiftiyah), Dinda Aprilia Rizqi (@dindaARP) Layouter: Fajar Arif Widodo, Rizka Amalia Kusuma P (@rizkaamaliakp), Vindi Arifka R (@akfira87) Nama-nama di atas merupakan sejumlah nama mahasiswa D3 Teknik Kimia FTI-ITS yang tergabung dalam Green On. Apa sih Green On itu? Green On merupakan lembaga pers yang dimiliki oleh D3 Teknik Kimia FTI-ITS yang dinaungi oleh Bidang Kominfo Himpunan Mahasiswa D3 Teknik Kimia (HIMA D3KKIM). Pada awalnya Green On terbentuk akibat banyaknya mahasiswa D3 Teknik Kimia FTI-ITS yang memiliki minat dan bakat dalam bidang kejurnalistikan, dimaksudkan sebagai wadah bagi mereka untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. Namun seiring berjalannya waktu lembaga ini berevolusi menjadi lembaga pers jurusan. Meskipun lembaga ini belum sepenuhnya menjadi lembaga pers yang bebas dan masih dalam naungan Bidang kominfo HIMA D3KKIM, namun sudah cukup banyak pergerakan yang dilakukan Green On. Mulai dari membuat majalah dinding, bulletin, hingga majalah yang sedang sahabat baca ini. Oleh karena itu, rencanya pada tahun kepengurusan kedepan Green On dapat berdiri sendiri. Tepat pada bulan Januari 2016,Green On 3 tahun. Usia yang bisa dibilang masih sangat muda. Muda namun bukan berarti tidak bisa berkembang, justru pada usia mudanya inilah Green On mulai melebarkan sayapnya di KM ITS. (wk)
TINJAU | Edisi 1
3
Dari Redaksi
Apa yang kamu ketahui tentang HIMA D3KKIM selain jaket himpunan berwarna hijau dan lokasi berada di kampus kota? Percaya atau tidak, tak semua sesuatu yang lama bisa terpublish secara nyata. Oleh karena itu, disinilah HIMA D3KKIM menerbitkan sebuah media cetak untuk memberikan gambaran bagaimana himpunan ini sedang berjalan.
Mengapa Majalah ‘TINJau’ Perlu Ada?
Seperti halnya angin yang berhembus melalui jendela yang kita buka, begitu segar dan menyenangkan, Majalah Tinjau ini ada karena untuk menyajikan informasi-informasi terbaru dan sedang banyak diperbincangkan serta menyajikan berita unik dengan dikemas secara unik. Majalah Tinjau ini diperuntukkan bagi mahasiswa D3 Teknik Kimia FTI-ITS serta mahasiswa dari seluruh jurusan yang ada di ITS.selain alasan diatas, penyampaian berita atau informasi juga perlu disajikan dalam media cetak sehingga jadilah majalah Tinjau Edisi 1. Dalam penyampaian informasi tidak harus serba e-news, informasi melalui media cetak seperti majalah juga perlu adanya sehingga dapat menunjang e-news serta menjawab keingintahuan mahasiswa akan trend yang sedang hangat saat ini. Majalah Tinjau ini ada juga untuk menunjukkan bahwa kejurnalistikan dalam mahasiswa D3Teknik Kimia FTI-ITS tidak padam dan akan semakin tumbuh berkembang. Majalah ini juga merupakan salah satu cara untuk membrandingkan HIMA D3KKIM, dan Insya Allah akan terbit secara berkala dan bersifat tahan lama. Sehingga apa yang ada didalam majalah tersebut dapat dinikmati hari demi hari. Terlebih fungsinya sangat banyak untuk sebuah Ormawa. Tinta Hijau bukanlah sebuah klise penamaan. Mahakarya HIMA D3KKIM akan terus upgrade dan andal. Semoga goresan demi goresan dari elemen hijaunya D3 Teknik Kimia FTI-ITS dapat menginspirasi. (nad/dan)
4
TINJAU | Edisi 1
Dari Redaksi
DAFTAR ISI Trending Topic Dari Redaksi Salam dari Tim Redaksi Mengenal Green ON Mengapa Majalah TINJAU Perlu Ada? Daftar Isi
2 3 4 5
5
8
AEC 2014 We Are Ready! or Are We Ready? Rekonstuksi KM ITS
Extra Insight Penamakan Insiratif Karyaku Mengalihkan Duniaku Here it is, ITS Heroes
19 15
21 22
Makan Mie Instan? Siapa takut! Ways to Make Your Life So Much Easier
What’s on D3KKIM D3KKIM Shares, D3KKIM Cares Water Treatment Trobosan Baru Olahan Kopi Kepengurusan 14/15
16 18 9 10
20
TINJAU | Edisi 1
“Dan Kemudian Semua Lenyap”
5
AEC
We Are Ready! or Are We Ready? Oleh: Akhmad Nurman Luthfiyanto Jika ditanya, ‘Apakah anda tahu tantangan terbesar Indonesia yang akan dihadapi dalam waktu dekat ini?’, tentu jawabannya adalah ASEAN Economic Community 2015, yang lebih dikenal dengan AEC 2015. AEC? Sepertinya masih terlintas tanda tanya besar di benak mahasiswa, apa dan harus bagaimana kita dalam AEC nanti. Sebagai mahasiswa mungkin sudah sangat familiar mendengar AEC 2015, tetapi untuk kalangan masyarakat Indonesia yang notabennya hanya mengikuti arus pergerakan, apa yang harus mereka persiapkan sedangkan mereka sendiri belum tentu mengerti dunia seperti apa yang harus mereka hadapi di tahun mendatang. Tiap negara di ASEAN berupaya meningkatkan daya saing agar dapat menikmati
6
manfaat dari penyatuan ekonomi kawasan yang memiliki populasi penduduk sekitar 600 juta jiwa ini. Ketika semua negara Asean sibuk berbenah dan meningkatkan daya saing domestik, Indonesia justru sedang sibuk menggelar pesta demokrasi yakni pemilihan umum (pemilu). Dalam diskusi umum yang dilakukan di Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan Kementerian Hubungan Luar Negeri Republik Indonesia disitu diungkapkan bahwa sebanyak 90% masyarakat Jawa Tengah belum mengetahui apa itu AEC 2015. Hal ini merupakan fakta yang unik karena kurang dari 3 bulan menuju AEC 2015 namun masih banyak masyarakat yang belum tahu apa itu AEC. Hal ini menunjukan bahwa Pemerintah sangat kurang dan minim mensosialisasikan AEC 2015
TINJAU | Edisi 1
kepada masyarakat Indonesia. AEC sendiri merupakan pondasi yang diharapkan dapat memperkuat dan memaksimalkan tujuan integrasi ekonomi di kawasan ASEAN dan membuka peluang bagi negara-negara anggota. Dalam hal ini, yang perlu dilakukan oleh Pemerintah perekonomian dalam negeri. Tujuh langkah strategis yang perlu diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia, antara lain:
1
Sosialisasi BesarBesaran
Upaya sosialisasi hajat besar AEC 2015, ternyata belum merata. Hanya terbatas kalangan tertentu. Banyak cara untuk mensosialisasikan hal ini. Seperti sebar spanduk, umbul-umbul dan papan-papan di berbagai fasilitas umum yang menginformasikan pelaksanaan AEC, media cetak, dan televisi juga aktif mengabarkan berita ini melalui countdown yang dihitung mundur setiap harinya.
2
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) SDM merupakan hal yang paling krusial dalam menghadapi AEC. SDM yang berkualitas akan mampu bersaing dan kuat menghadapi tantangan. Cekatan serta inovatif dalam mengambil ide, langkah, dan tindakan. Peningkatan kualitas SDM misalnya dengan pelatihan bahasa. Optimisme Indonesia bisa harus dimiliki para SDM yang berkualitas.
3
Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Semakin banyak UMKM yang bisa mengekspor, akan semakin besar pula daya saing ekonomi Indonesia. Pelatihan penggunaan website dalam rangka memperluas segmentasi konsumen juga sangat diperlukan di era digital saat ini. Hal ini yang terkadang masih jarang dilakukan oleh UMKM.
4
Penyediaan Modal
Pemodalan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas produksi suatu usaha. Oleh karenanya, dibutuhkan lembaga pemodalan yang mudah diakses oleh pelaku usaha dari berbagai skala. Terutama pelaku UMKM yang seringkali kesulitan dalam penambahan modal.
5
Perbaikan Infrastruktur
Infrastruktur berupa sarana dan prasarana seperti logistik, listrik, telekomunikasi, revitalisasi transportasi, jalan raya, rel kereta api, pelabuhan, bandara, dan lainlain. Semua faktor ini sangat mempengaruhi proses produksi dan distribusi. Oleh karenanya, perbaikan infrastruktur ini harus disegerakan. Tersendatnya logistik dapat meningkatkan inflasi. Karena daya saing juga sangat ditentukan cepat lambatnya keluar masuk barang.
TINJAU | Edisi 1
6
Reformasi Kelembagaan & Pemerintah Penguatan lembaga h u k u m h aru s di ti n gk atk an , terutama dalam hal independensi dan akuntabilitas kelembagaan hukum. Sehingga tercipta iklim kelembagaan hukum yang profesionalisme dan transparan. Upaya peningkatan kesejahteraan kelembagaan & pemerintah juga terus dilaksanakan guna mencegah tindakan yang mengarah dan berpotensi koruptif atau pungli.
7
Reformasi Iklim Investasi
Indonesia harus melakukan pembenahan iklim investasi melalui perbaikan infrastruktur ekonomi, menciptakan stabilitas makro-ekonomi, serta adanya kepastian hukum dan kebijakan, dan memangkas ekonomi biaya tinggi.
7
Rekonstruksi KM ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember merupakan kampus yang menjunjung nilai kejuangan. Keluarga Mahasiswa ITS yang lebih dikenal dengan sebutan KM ITS ialah sistem yang menaungi seluruh aktivitas organisasi kemahasiswaan dalam lingkup institusi pendidikan ITS. Berdiri pada 1 september 2001, serta Kedaulatan tertinggi KM ITS berada di tangan mahasiswa ITS dan dilaksanakan menurut Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS. Tiga belas tahun KM ITS berdiri, bagaimana pergerakannya selama ini? Apakah pergerakan KM ITS selama ini mampu menyejahterakan mahasiswa yang bernaung di dalamnya? Apa yang diberikan KM ITS untuk masyarakat, bangsa, negara, dan lingkungan sekitar? Dan sebagai sistem terbesar di ITS, sudahkan KM ITS menjalankan tugasnya dalam menaungi kegiatan mahasiswa ITS secara integralistik? Sulit untuk menjabarkan pertanyaan tersebut dalam sebuah jawaban. Ini adalah sebuah opini, di mana setiap orang akan mempunyai argumen yang berbeda. “Mewujudkan Keluarga Mahasiswa ITS yang mandiri, profesional, demokratis dan dinamis yang dilandasi oleh nilai-nilai ketuhanan YME, nilai kejuangan Sepuluh Nopember serta nilai kerakyatan dalam rangk a mempelopori pengembangan I lmu Pengetahuan, Seni, dan Teknologi bagi kesejahteraan masa depan almamater, masyarakat dan bangsa”. Demikian visi KM ITS yang tercantum dalam MUBES IV. Sudahkah visi tersebut kita wujudkan? Atau malah yang menjadi pertanyaan, sudahkan KM ITS siap mewujudkan visi tersebut? Layaknya sebuah negara, KM ITS memiliki tatanan perundang undangan, pilar demokrasi dari KM ITS, masyarakat, wilayah, dan para petinggi (pemimpin). Semua bekerja sama dalam mewujudkan majunya dan sejahteranya KM ITS.
8
“Integralistik” kata yang memang gencar di bumi KM ITS ini “dikowar-kowarkan”. Kata sederhana yang penuh makna. Hilangnya integralistik berawal dari tingginya arogansi masing-masing jurusan yang ada di bumi ITS, masingmasing jurusan berlomba, bahkan saling mengalahkan untuk dapat mengadakan kegiatan-kegiatan berskala besar pada waktu yang momentual; ini memang bagus, akan tetapi akan menjadi sangat tidak bagus ketika terlalu banyak SDM yang terkonsentrasi pada masing-masing jurusan sehingga tak ayal jika aktivitas BEM ITS selaku lembaga eksekutif tertinggi di KM ITS menjadi kurang motor-motor tenaga penggeraknya. Kurang dibekalinya mahasiswa baru dengan wawasan integralistik kesatuan KM ITS juga menjadi faktor pendukung lemahnya semangat ini. Pengaderan untuk mahasiswa di jurusan pun ditanamkan dimana mahasiswa baru harus mengabdi di jurusan, memiliki SOB yang tinggi ke jurusan, dan doktrin bahwa kalian sebagai mahasiswa baru harus berkontibusi dalam jurusan. Tidak salah jika jurusan memiliki sistem seperti itu. Tapi menengok kembali, lalu siapa yang akan menjadi penggerak KM ITS? Bukan hanya jurusan ini atau itu yang dikenal, karena kita bernaung satu dalam sebuah sistem, KM ITS. Sedikit tentang internal KM ITS. Mari kita tilik dari HTAG (Hambatan Tantangan Ancaman dan Gangguan) KM ITS yang dari luar. Mulai dari kepentingan RAS, politik, suku, agama, budaya, dan sebagainya mulai menggerogoti KM ITS. Banyak orang-orang yang memiliki tujuan pribadi dan kelompok menggunakan KM ITS sebagai “tools” dalam mencapai tujuan tersebut. Saatnya kita merekontruksi KM ITS! Tanamkan integralistik dalam dirimu, Peka terhadap HTAG yang mengancam KM ITS. Biar kita bisa meneriakkan VIVAT ITS dihadapan dunia! Biarkan semua memandang pergerakan biru ITS. (bay)
Karya D3KKIM
Trobosan Baru Olahan Kopi Kopi termasuk minuman yang digemari oleh pria dan wanita serta semakin marak dikonsumsi. Minuman konon yang bisa mengurangi rasa kantuk ini sangat umum di masyarakat. Tidak hanya dikonsumsi saat senggang saja, tetapi juga saat sibuk sekalipun agar membantu kita tetap terjaga dalam menyelesaikan tugas. Namun ketika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, kopi tak lagi memberikan efek baik bagi kesehatan tubuh kita. Salah satu kerugiannya adalah ketergantungan. Untuk menghindari hal tersebut, ada inovasi baru nih bagi pecinta kopi. Selain untuk diseduh dengan air panas, kini kopi dapat dinikmati dengan “cara� lain. Penasaran?
A d a C o f f e e Effervescent dan Parfum Kopi! Cara menikmati kopi yang unik dari Coffee Effervescent yakni bubuk kopi tidak lagi diseduh dengan air panas melainkan kopi berbentuk tablet yang akan langsung dimasukkan kedalam air, kemudian tablet tersebut akan memunculkan gelembung seperti tablet vitamin pada umumnya. Jadilah kopi instan yang disajikan dengan cara menarik! Parfum kopi juga disajikan dengan unik yaitu adanya parfum beraroma kopi yang dipasang di kendaraan. Atau lebih dikenal sebagai pengharum kendaraan namun beraroma kopi. Ali Munawir Rohman, salah satu anggota tim dari pencetus ide baru olahan kopi ini menyatakan alasan terciptanya Coffee Effervescent dan Parfum Kopi
berdasarkan semakin banyak pecinta kopi dan ingin memberikan sesuatu yang baru serta banyaknya bahan kimia yang terdapat pada pro du k l o k al s e h i n gga diganti dengan bahan-bahan alami (foodgrade). Ternyata ide Coffee Effervescent dan Parfum bahan kimia yang terdapat pada produk lokal sehingga di diganti dengan bahan-bahan alami ( foodgrade). Ternyata ide Coffee Effervescent dan Parfum Kopi pernah menjadi jawara di UGM dan UB lho! Juara 2 Fakultas Pertanian dan Juara 3 FEB Universitas Brawijaya 2014, serta Juara 4 Sosial Preneur Universitas Gajah Mada 2014. Meskipun pernah menjuarai beberapa lomba namun, perkembangan dari Coffee Effervescent dan Parfum Kopi masih belum sampai pada produksi massal. Tetapi apabila ada kesempatan untuk mengembangkan produk ini, tentu saja Ali dan kawankawan akan melanjutkannya. (nad)
TINJAU | Edisi 1
What’s On D3KKIM
Kepengurusan baru, Tantangan baru Pada kepengurusan tahun 2014/2015, HIMA D3KKIM FTI-ITS diketuai oleh Lutvianto Pebri Handoko dengan mengusung tagline “Sinergisitas Pemersatu” dan visi “Revitalisasi menuju sinergisitas HIMA D3KKIM FTI-ITS yang berdedikasi, bermanfaat, dan berprestasi yang berlandaskan semangat kebersamaan stakeholder”. Sesuai dengan tagline, Ketua Himpunan akan membawa kepengurusan ini dari nilai kekeluargaan menuju ke profesionalitas dari setiap elemen. Kepengurusan tahun ini dapat dianalogikan seperti sebuah keluarga, dimana di dalam keluarga tersebut terdapat ayah, ibu, dan anak yang masingmasing mengerti dengan tanggung jawabnya. Harapan kedepannya, dengan nilai-nilai ini di kepengurusan tahun 2014/2015, semua elemen paham dengan job desk-nya masing-masing sehingga dapat melaksanakan perannya dengan baik demi kemajuan HIMA D3KKIM FTI-ITS. Inovasi kepengurusan tahun ini adalah terdapat beberapa program kerja unggulan, salah satunya Indikatama. Indikatama ini merupakan program kerja dari bidang profil yang bekerja sama d e n g a n L e m b a g a Pe n e l i t i a n d a n Pengabdian Masyarakat (LPPM). Dalam event Indikatama ini akan diadakan kompetisi karya tulis ilmiah, pameran
10
teknologi, dan workshop. Selain itu, terdapat inovasi terkait dengan tugas sekretaris bidang dan wakahima. Di kepengurusan tahun ini, tugas sekretaris bidang bertambah dengan membantu kepala bidang memberi penilaian kepada staff dari segi internal. Penambahan tugas sekretaris bidang ini meringankan tugas wakahima dalam segi penilaian staff dari segi eksternal. Menjalankan kepengurusan tahun 2014/2015 ini akan menjadi tantangan yang besar bagi hampir seluruh himpunan mahasiswa jurusan di ITS termasuk HIMAD3KKIM FTI-ITS, karena tahun ini merupakan tahun transisi bagi hampir seluruh HMJ di ITS. Dimana pada tahun ini posisi HMJ berada di bargaining position untuk memberi citra baik kepada birokrasi. Karena tidak dipungkiri selama ini, HMJ seringkali memiliki image yang kurang baik di mata birokrasi. Oleh karena itu, di tahun ini HIMAD3KKIM selain bercitacita untuk menambah prestasi bagi jurusan dan KM ITS juga menjalin hubungan yang lebih baik dengan birokrasi. Harapannya di kepengurusan tahun ini, HIMAD3KKIM dapat memperkuat internalnya yang akan berdampak baik ke eksternal HIMAD3KKIM FTI-ITS. (yas)
TINJAU | Edisi 1
Sinergisitas Pemersatu Kabinet Teladan 2014/2015 Akademik dan Kesejahteraan Mahasiswa Kami ada untuk membantu akademik dan kesejahteraan D3 Teknik Kimia FTI-ITS, meningkatkan informasi beasiswa dan lowongan pekerjaan, serta menunjang kesehatan mahasiswa D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Dalam Negeri Kami ada untuk menjaga keharmonisan dan tali silaturahmi anggota HIMA D3KKIM FTI-ITS serta menjaring aspirasi dan meningkatkan minat bakat yang menunjang aktivitas HIMA D3KKIM FTI-ITS
Hubungan Masyarakat Kami ada untuk membrandingkan HIMA D3KKIM, memperluas jaringan keluar HIMA D3KKIM FTI-ITS, meningkatkan kepedulian sosial mahasiswa D3 Teknik Kimia FTI-ITS, serta mengkaji masalah strategis kebangsaan
TINJAU | Edisi 1
11
12
TINJAU | Edisi 1
TINJAU | Edisi 1
13
Sinergisitas Pemersatu Komunikasi dan Informasi Kami ada untuk mengoptimalkan segala macam bentuk media yang ada sebagai bentuk pencitraan positif HIMA D3KKIM FTI-ITS, serta mengembangkan jiwa kejurnalistikan mahasiswa D3 Teknik Kimia FTI-ITS
Kewirausahaan Kami ada mengembangkan potensi kewirausahaan mahasiswa D3 Teknik Kimia FTIITS, serta meningkatkan dana mandiri HIMA D3KKIM FTI-ITS
Keprofesian dan Keilmiahan Kami ada untuk memperkenalkan dan memberi informasi seputar keprofesian teknik kimia, mewadahi pengembangan penulisan karya tulis ilmiah yang berprestasi serta mewadahi pengaplikasian teknologi yang ada
Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Kami ada untuk mengembangkan softskill dan transparasi konsep kaderisasi, mengadakan pelatihan yang berbasis manajerial, serta mengadakan pemetaan dan controlling bagi pengembangan anggota HIMA D3KKIM FTI-ITS
14
TINJAU | Edisi 1
HERE IT IS, ITS HEROES Mawapres, Mahasiswa Berprestasi. Mendengar “berprestasi”, pikiran kita mungkin akan tertuju pada sosok mahasiswa-mahasiswa jenius yang membawa buku kemanamana. Namun ada baiknya kita menyimak lebih dalam lagi tentang apa itu Mahasiswa Berprestasi dan apa saja hal-hal yang berkaitan dengannya. Ajang yang bergengsi bagi para mahasiswa ini bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi. Selain itu mahasiswa diharapkan tidak hanya menekuni bidangnya saja tapi juga untuk mengembangkan soft skillnya. Pemilihan Mawapres dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat jurusan/departemen; fakultas; perguruan tinggi (Universitas / Institut / Sekolah Tinggi / Politeknik). Hasil pemilihan di PTN/PTS dikirim 1 (satu) orang terbaik ke pemilihan tingkat nasional. Pemilihan Mawapres di tingkat nasional dilakukan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dengan kriteria pemilihan yang terdiri atas lima unsur, yaitu: IP Kumulatif, Karya tulis ilmiah, Prestasi/kemampuan yang diunggulkan, Bahasa Inggris/asing dan tentunya Kepribadian. Dhaniar Rulandri Widoretno atau biasa dipanggil “Dhaniar” ini lahir di Surabaya, 27 Nopember 1994. Akhir-akhir ini Dhaniar terpilih sebagai ITS Heroes 2 kategori D3. Kehebatannya dalam menulis dapat dilihat dari beberapa prestasinya yakni PKM-K yang didanai tahun 2012, PKM-KC didanai tahun 2012, 10 besar IPB Bussiness Plan Competition, Juara 4 Gadjah Mada Sociopreneur Challenge, dan beberapa prestasi lain yang tak kalah kerennya. Beberapa hobinya antara lain menulis cerita fiksi, segala
macam olahraga, seperti bulu tangkis, futsal, voli, renang, dan lain-lain. “Jangan takut bermimpi setinggi langit karena jika kamu gagal kamu masih jatuh di antar bintang”, itulah motto hidup seorang Dhaniar. Tak hanya itu, D3 Teknik Kimia FTI ITS juga menempatkan wakilnya sebagai ITS Heroes 3 kategori D3. Adalah Fionna Rossi Ramadhani yang biasa disapa akrab dengan nama “Fionna” ini lahir di Surabaya, tepatnya 15 Februari 1994. Meski tak banyak prestasi yang diraihnya, mahasiswi yang mempunyai hobi membaca novel dan jurnal, main game dan tentunya menulis karya tulis ilmiah atau PKM dan sebuah motto yang selalu dipegang, yaitu “Bermimpilah karena Tuhan akan memeluk mimpimimpi itu”, dia mampu meraih predikat seorang hero. Predikat yang menurutnya tak harus dibanggakan, namun dapat memacu semangatnya agar bisa berbuat lebih dari pegalamannya tersebut karena dia percaya bahwa mimpi yang baik akan melahirkan mimpi yang baru yang jauh lebih baik. Harapan kedepannya dari kedua mawapres D3KKIM, pupuk terus keinginan, tidak ada kata telat untuk memulai, follow up passion bukan prestasi yang dikejar, tapi karyanya karena karya yang akan mengantarkan kita pada kesuksesan. Keluarlah dari zona nyaman dan cobalah melihat dari sudut pandang yang berbeda. Saatnya bangun dinding dan atap. Intinya jangan minder karena D3, jangan pandang rendah dirimu. Targetnya jangan mawapresnya, mawapres itu bonus. Ask your self, manfaatkan jam-jam belajar terbaik, lawan kemalasan dan tentunya manajemen waktu. (Lyy)
TINJAU | Edisi 1
15
What’s On D3KKIM
Pada tahun kepengurusan ini, HIMA D3KKIM FTI-ITS membuat sedikit inovasi pada salah satu program kerjanya, yaitu D3KKIM Share and Care. D3KKIM Share and Care ini merupakan inovasi dari program kerja sebelumnya, D3KKIM Care. Perbedaan D3kkim Share and Care dengan program kerja sebelumnya adalah pada konsep program ini. D3KKIM Care hanya dilakukan kunjungan secara berkala di panti asuhan. Sedangkan pada program kerja D3kkim Share and Care ini dilakukan pengabdian masyarakat berupa pendidikan terhadap anak usia dini di suatu kampung sekaligus pemberian bantuan berupa dana terhadap k a m p u n g t e r s e b u t . Seperti yang kita ketahui, pendidikan merupakan hal yang penting bagi majunya suatu bangsa. Dengan pendidikan yang baik, maka akan menghasilkan sumber daya manusia yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Pendidikan yang baik dimulai
16
sejak usia dini terutama pada usia 0-5 tahun. Pada kisaran usia ini, anak memasuki masa golden age yaitu masa-masa dimana kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Apapun informasi yang diberikan akan berdampak bagi si anak di kemudian hari. Namun, seringkali orang tua
tidak dapat membimbing anaknya pada masa emas ini secara maksimal karena kesibukannya. Seperti yang terjadi di Medokan Semampir, banyak orang tua yang terpaksa melewatkan masa emas anak mereka karena sibuk dengan mata pencahariannya. Sebagian besar orang tua balita di daerah ini memiliki pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, sehingga waktu yang dimiliki para orang tua ini sangat sedikit untuk membimbing anak mereka pada usia emas. Melihat kejadian ini, HIMA D3KKIM memiliki inisiatif untuk membantu para orang tua di Medokan Semampir untuk membantu membimbing anaknya dalam masa golden age mereka melalui D3KKIM Share and Care.
TINJAU | Edisi 1
What’s On D3KKIM
Program yang diadakan setiap hari Sabtu ini sudah berjalan sejak September lalu di daerah Medokan Semampir Surabaya. Daerah ini bisa dibilang merupakan daerah yang cukup tertinggal dalam hal pendidikan bagi anak usia dini. Di sinilah peran HIMA D3KKIM, memberikan sedikit ilmu pendidikan kepada masyarakat di sana khususnya kepada para balita. Pendidikan yang diberikan adalah pendidikan yang digunakan sebagai persiapan mereka ke taman kanakkanak, seperti pengenalan bentuk, pengenalan warna, pengenalan lagu anak-anak, dan permainan yang m e n g a s a h k r e a t i v i t a s mereka.Antusiasme balita-balita cukup
tinggi, setiap minggunya jumlah balita terus bertambah. Para orang tua balita sangat mendukung program ini. Selain mendidik balita-balita di sana, program ini juga memberi sumbangan terhadap kampong di sana berupa uang yang dikumpulkan dari Cengmas (Celengan Masyarakat) oleh anggota HIM masyarakat di sana khususnya kepada para balita. Pendidikan yang diberikan adalah pendidikan yang digunakan sebagai persiapan mereka ke taman kanak-kanak.. “ini yang ditunggutunggu. Kami senang ada kegiatan semacam ini. Bisa mengisi waktu libur anak-anak biar nggak main terus� Ujar salah satu orang tua balita di Medokan Semampir, Surabaya. (yas/wk)
TINJAU | Edisi 1
17
What’s On D3KKIM
Water Treatment Berbagai solusi dan inovasi yang telah ditemukan oleh mahasiswa guna mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat, seperti yang telah diterapkan oleh HIMA D3KKIM (Himpunan Mahasiswa D3 Teknik Kimia) Water Treatmant di daerah Keputih yang sekaligus menjadi desa binaan bidang PROFIL (Profesi dan Keilmiahan) di HIMA D3KKIM. PROFIL HIMA D3KKIM mewadahi, mengembangkan, serta merealisasikan setiap inovasi dan ide yang ditemukan oleh mahasiswa D3KKIM. Realisasi nya dapat berbentuk K TI, dimana ide-ide dan inovasi mahasiswa D3KKIM dapat dituagkan. Oleh karena itu D3KKIM m e n e r a p k a n i l m u Te k n i k Pengolahan Air yang didapat dibangku perkuliahan untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat berupa sebuah alat yang dapat mengubah air kotor menjadi air bersih yang layak pakai berupa Wa t e r Tr e a t m a n t . Wa t e r Treatment ini sudah berjalan 1,5 tahun sejak bulan Maret 2013 bekerja sama dengan SOSMAS BEM FTI ITS. Berawal dari seringnya masyarakat yang membeli air bersih padahal mereka memiliki sumber air,
18
berupa sumur yang mengeluarkan air namun tidak layak untuk digunakan, Masyarakat Keputih sering menggunakan air yang tidak layak pakai tersebut untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk minum, mandi, mencuci, dll. Dari permasalahan tersebut PROFIL HIMA D3KKIM dan SOSMAS BEM FTI berinovasi untuk membuat sebuah alat yang dapat mengubah air kotor yang keluar dari sumur warga menjadi bersih dan layak untuk digunakan, water treatmant ini memiliki 3 sistem penyaringan yaitu adanya 3 tabung yang dipasang pada aliran yang keluar dari sumur warga. Tabung pertama terdiri atas kerikil yang berguna untuk menyaring (impuritis) pengotor pada tingkat yang berukuran besar dan kasar sehingga akan terjebak diantara kerikil, tabung kedua terdiri dari karbon aktif yang berasal dari arang guna sebagai absorben dan tabung ketiga terdiri dari pasir yang berguna sebagai penyaring kotoran pada tingkat yang lebih halus setelah melewati kerikil dan k arbon aktif. Dari sudut pandang HIMA D3KKIM
TINJAU | Edisi 1
sendiri water treatmant sebagai sarana untuk kegiatan yang diadakan oleh himpunan D3 Teknik Kimia, selain itu water treatmant juga menjadi bentuk sosialisasi dan kepedulian mahasiswa D3 Teknik Kimia terhadap masalah yang terdapat di lingkungan sekitar. Selain itu untuk terjun langsung ke dunia industri di bidang teknik kimia selalu dibutuhkan inovasi dan ide-ide terbaru untuk menyelesaikan permasalahan pada suatu pabrik. Karena tidak dipungkiri bahwa ilmu aplikasi yang didapat nanti pasti akan sangat berguna di dunia pabrik terutama dalam inovasi-inovasi dan kreasi produk baru yang selalu diproduksi. “Harapan kedepannya water treatmant tersebut dapat ditingkatkan tidak hanya di kampung binaan namun dapat juga menjadi solusi bagi warga sekitar yang memiliki permasalah yang sama, selain itu inovasiinovasi dan ide terbaru juga sangat dibutuhkan senagai wujud peran fungsi mahasiswa yaitu menyelesaikan permasalah yang ada di masyarakat� Kabid PROFIL HIMA D3KKIM. (rny)
Penampakan Inspiratif
Karyaku Mengubah Duniaku Bila ditanya, Siapakah mahasiswa D3kkim yang berhasil “menggaet” emas di PIMNAS XXVII Semarang kemarin? maka teman-teman akan menjawab kompak, “Zahra Sahara A r f e n t i – l a h o r a n g n y a ”. Perempuan asli Kabupaten Kediri ini bersama keempat anggota kelompok sukses mendapat penghargaan medali emas atas karya PKMKC yang berjudul ELECTRICAL AIR IONITATION OF AIR COOLER FOR ECONOMIC BUS: PROTOTIPE AC BERBASIS IONISASI UNTUK BUS EKONOMI YANG EFISIEN DAN RAMAH LINGKUNGAN. Terlahir di Kediri pada tanggal 27 April 1994 membuatnya lulus SMA pada tahun 2012 dan menjadi mahasiswa D3 Teknik Kimia FTI ITS angkatan 2012. Kehidupan Zahra di masa SMA ternyata belum berkecimpung di bidang keilmiahan, melainkan aktif di organisasi Palang Merah Remaja (PMR), bahkan menjadi ketua pada tahun keduanya. Pasalnya, Ibunda dari Zahra sangat menginginkan anaknya untuk bergelut dalam dunia kesehatan, sedangkan dari ayah mendukung di bidang pengajar. Profesi dosen di bidang Teknik Kimia pun akhirnya dipilih
Zahra untuk menjadi cita-citanya. Untuk memotivasi semangat belajarnya, di dinding kamarnya tertanggal kertas yang bertuliskan 'Selamat pagi, Calon dosen.' Zahra tipe orang yang sangat kritis dalam berpikir, dimanapun ia pergi, tak lupa buku saku kecil selalu dibawanya untuk menuliskan ide-ide yang tercetus ketik a melihat keadaan di sekitarnya. Saat menjadi mahasiwa baru, Zahra mendapat nasehat dari Irma Wulandari, alumni D3 Teknik Kimia angkatan 2010, “Jangan jadi penonton sejarah, tapi jadilah pencetak sejarah.”. Dari sini, semangat Zahra terpacu dan mulai yakin bahwa keilmiahan adalah passionnya, dengan keilmiahan ia merasa berada di dunianya. Update berita teknologi tak pernah ia lewatkan dan ide-ide pun mulai bermunculan dari pemikirannya. Belasan sudah k ar ya yang diciptakan Zahra bersama temantemannya dan sebagian besar didanai baik dari Pimnas maupun event-event Karya Tulis Ilmiah ainnya. Dan salah satunya mengantar Zahrapada pencapaian emas di Pimnas XXVII Semarang. Persaingan dan kendala tentu ditemukan dalam proses pencapaian sang juara. Saat presentasi, tak urung Zahra bernyali ciut saat melihat saingan, prototype mereka pun tidak bisa dianggap sepele seperti halnya pesawat tanpa awak, tongkat
TINJAU | Edisi 1
sensor bagi ldari jarak jauh sedangk an prototype Zahra berukuran besar dan juga ada sapu tangan yang bisa menggerakkan benda dibawa ke Semarang. Zahra juga sedikit pesimis karena salah satu dosen mengatakan bahwa analisa dan data teknik yang menurutnya kurang. Namun di samping itu, Zahra dan teman-temannya tetap mencoba berusaha maksimal, “Sebaik-baik rencana manusia, rencana Allah pasti jauh lebih baik.” ujarnya. Akhirnya, Zahra meyakini setidaknya menyandang juara 3 dengan memegang kelebihan PKM-nya yang memiliki nilai kebermanfaatan yang luas. Doa dari orangtua pun tak berhenti terucap dan Allah benar benar menunjukkan rencananya dengan emas yang didapat Zahra. Perjuangan tidak cukup sampai disini, Zahra masih terus mengembangkan karya-karyanya dengan semangat tinggi. “Teruslah berkarya dan menjadi yang terbaik untuk Allah, Indonesia, dan keluarga, karena hidup yang bermakna adalah hidup yang bermanfaat melalui karya.” pesan Zahra. Terima kasih Zahra, telah mengukir pahatan indah di prestasi D3KKIM. (mo)
19
PustakaKita
Anda termasuk orang yang penuh dengan misteri atau suka hal berbau misteri? Baca INI! “Ten little Indian Boys went out to dine; One choked his little self and then there were nine. Nine little Indian Boys sat up very late; One overslept himself and then there were eight. Eight little Indian Boys travelling in Devon; One said he'd stay there and then there were seven. Seven little Indian Boys chopping up sticks; One chopped himself in halves and then there were six. Six little Indian Boys playing with a hive; A bumblebee stung one and then there were five. Five little Indian Boys going in for law; One got in Chancery and then there were four. Four little Indian Boys going out to sea; A red herring swallowed one and then there were three. Three little Indian Boys walking in the zoo; A big bear hugged one and then there were two. Two little Indian Boys sitting in the sun; One got frizzled up and then there was one. One little Indian Boy left all alone He went out and hanged himself and then there were none.” Itulah bunyi sajak anak-anak yang tergantung dalam bingkai krom di atas perapian di kamar Vera Claythorne di Pulau Negro. Ia baru saja sampai di pulau terpencil di seberang pantai Devon itu dengan sembilan orang lainnya, suami-istri pelayan Mr & Mrs Rogers, Mr Justice Wargrave seorang hakim, bekas tentara Philip Lombard, mantan polisi William Henry Blore, seorang wanita tua yang kaku Emily Brent, veteran perang Jenderal Macarthur, anak muda tampan Tony Marston, dan Dokter Armstrong. Secara misterius mereka semua diundang untuk menghadiri sebuah pesta di Pulau Negro oleh seorang Mr. Owen. Mereka semua sedang menikmati makan malam yang enak ketika sesuatu yang sangat aneh terjadi. Kejadian itu diikuti oleh kematian salah seorang dari mereka karena tersedak minuman. Mereka jadi kacau dan ketakutan. Dari hasil pembicaraan, akhirnya terkuak dua nama yang menandatangani dua surat yang ditujukan kepada dua dari antara mereka. Dua nama itu adalah Mr. Ulick Norman Owen dan Mrs. Una Nancy Owen. Dua U.N.O. yang disimpulkan dengan ngeri oleh sang hakim sebagai UNKNOWN (tak dikenal)! Sementara itu, beberapa pria diantara mereka menyelidiki seluruh pulau dan mendapati bahwa tidak ada orang lain selain mereka bersepuluh (kalau semuanya masih hidup) di pulau itu. Mustahil pergi dari sana karena cuaca badai dan air sajak yang tergantung di kamar mereka masing-masing. Seorang pembunuh gila ada di antara mereka sementara mereka tergeletak satu demi satu… Satu demi satu… Novel ini terbit pertama kali tahun 1939 di Inggris dengan tajuk “Ten Little Niggers”. Namun karena dianggap rasis maka diganti menjadi “And Then There Were None”. Novel karangan Agatha Christie ini disebut-sebut sebagai novel terbaik Sang Ratu Misteri. Hingga akhir tahun 2014 ini buku ini tak hentinya diulas, mencapai 100 juta kopi di seluruh penjuru dunia. Dame Agatha Mary Clarissa Christie, begitulah nama lengkap sang penulis, dengan lihai menciptakan ketegangan dalam setiap bait ceritanya, serta dengan cerdas mengajak pembaca berpikir siapakah sutradara di balik pembunuhan mengerikan itu semua. Penasaran dengan premis cerita ini? Meskipun merupakan terbitan lama, namun masih bisa didapatkan di beberapa toko buku terdekat. Beberapa toko buku di Surabaya masih menjual novel ini dengan terjemahan Bahasa Indonesia “Lalu Semua Lenyap”. Novel ini layak dibaca untuk anda para penggemar cerita misteri, baik para penggemar kisah Agatha Christie dan pemburu novel misteri berkelas dan diakui dunia. (wk)
20
TINJAU | Edisi 1
Makan mie instan? Siapa takut! Mie instan. Ya, mie instan adalah makanan favorit semua kalangan. Hampir semua orang pernah mengonsumsi makanan ini. Selain rasanya yang menggigit di lidah, cara penyajiannya pun mudah dan tidak membutuhkan waktu lama. Namun, sudah bukan kabar burung lagi bahwasannya mi instan bisa berbahaya bagi kesehatan
2
karena bisa memicu terjadinya kanker. Benarkah demikian? Jika benar maka ini merupakan pukulan bagi anak kos. Eits, tapi ternyata rumor tersebut tidak benar, sobat pembaca. Hah kok bisa? Makanya mari kita simak penjelasan dari Prof Dr FG Winarno, ahli pangan dan Ketua Dewan Pakar PIPIMM (Pusat Informasi Produk Industri Makanan dan Minuman) berikut ini:
mi instan mengandung lilin
Teknologi produksi mie instan tidak pernah menggunakan lilin. Mie instan awet dan tahan simpan karena proses pembuatannya, dengan cara deep frying yang membuat kadar air miinstan menjadi sangat rendah, sehingga tidak memungkinkan bakteri pembusuk hidup dan berkembang biak. Karena kadar air yang sangat rendah tersebut, mi instan bersifat sangat awet. Karena proses deep frying tersebut menggunakan minyak goreng, tidaklah aneh kalau sewaktu memasak mi instan terlihat berminyak. Tapi tidak mengandung lilin karena lilin adalah senyawa inert untuk melindungi makanan agar tidak basah dan cepat membusuk. Dan itu terdapat pada makanan seperti apel dan kubis," sambungnya.
4
Styrofoam yang dipake buat cup mie berbahaya
Tapi anggapan itu salah. Styrofoam terbukti aman karena telah melewati standar BPOM. Cup yang dipakai mi instan adalah styrofoam (expandable polysteren) khusus untuk makanan dan bisa menyerap panas. Itulah mengapa setelah diseduh dengan air panas, kita masih bisa memegang cup mi karena tidak panas. Karena proses pressingnya memenuhi standar, molekul styrofoam tidak larut bersama mi instan
Extra Insight
1
Mie instan tidak boleh dimasak bersama bumbunya karena bersifat karsinogen pembawa kanker.
Hal tersebut tidaklah benar, bapak Prof Dr FG Winarno menjelaskan "Mie instan kering merupakan produk setengah matang. Disebut instan karena sangat cepat disajikan setelah dipanaskan pada suhu air mendidih. Biasanya kurang lebih 100 derajat Celsius dalam waktu kurang dari 5 menit. Jadi, suhunya bukan 120 derajat Celsius, di mana suhu tersebut baru dapat dicapai bila menggunakan pressure cooker atau retort untuk strelisasi dalam proses pengalengan pangan," jadi sudah jelas bahwa pemasakan mie instan bersama bumbunya tidak memiliki korelasi apa-apa
3
Masak mie harus dua kali, biar zat lilinnya hilang
Sudah dijelaskan pada poin sebelumnya bahwa mie instan tidak mengandung lilin. Jadi, memasak mie instan juga tidak perlu menggunakan metode dua air terpisah karena air rebusan mi pertama justru mengandung betakaroten yang tinggi. Semua vitamin, mulai dari minyak dan bumbu yang larut dalam air, terdapat dalam air rebusan pertama ketika memasak mie. Jika air rebusan tadi diganti dengan air matang baru, justru vitaminnya hilang. Selain itu, minyaklah yang membuat mie atau makanan lain lebih enak. Jadi, air rebusan pertama tidak perlu dibuang. Dan kandungan betakaroten juga tocoferol dalam minyak sangat memenuhi kebutuhan gizi.
Gimana, sobat pembaca? Sudah jelas, kan? Makan mie instan nggak bikin kanker, kok, apalagi kantong kering. Pada dasarnya memang tidak ada satu jenis makanan di dunia ini yang ideal. Oleh karena itu, setiap makanan yang kita konsumsi harus seimbang, ya! (wk)
TINJAU | Edisi 1
21
Extra Insight
Ways to Make Your Life So Much Easier Everyday we have to face many challenges, many tasks and responsibility, not all of them are hard to do and not all of them has only 1 way to do ‌ Take a look at those great 8 life tricks and make your life easier.
Source: Architectures and Designs
22
TINJAU | Edisi 1
Untuk Pemesanan
Kemeja lengan panjang IDR + 7.000,CP : Hilya (085784445575)
TINJAU | Edisi 1
23
85.000,-
IDR
135.000,IDR
Size Chart S M L XL XXL
“
“
Did you know how the word CREATIVE comes from?
CREATE +
ACTIVE ABOUT US himad3kkim.its@gmail.com himad3.chem-eng.its.ac.id HIMA D3KKIM FTI-ITS @himad3kkim_its Sekretariat Gedung DIII Teknik Kimia Lt. I ITS Surabaya
copyright