Voip newsletter #37 April 2016

Page 1

Bacalah!

Edisi #37 - APRIL 2016

Untuk para mahasiswa dan mahasiswi yang sedang merantau ataupun tidak, kami dari tim redaksi mengucapkan Selamat ber-UTS ria. Banggalah dengan hasil kerja keras sendiri. [AYS]

PENANGGUNG JAWAB Taufani Kurniawan

EDITORIAL

Bantu sang Putri menemukan apel, kacang polong, pensil, mawar, burung di atas sarangnya, sendok, buku,mangkuk, dan siput yang Tersembunyi di kasurnya Kirimkan jawaban di email kami di bawah dan dapatkan hadiah menarik dari sang Putri. Khusus 3 pengirim pertama himatektroits@gmail.com.

Games

Pimpinan Redaksi Amirul Haq

Reporter

Aden Riangga Inasdiah Farras F. Alifi Yuli S. Enggartiasto F. Bayu Indra S. Imania Puspita S.

Desain

Irfan Nanda G. M. Fauzan Mahardika N. Dian Akbar K.

Visit Us hima.ee.its.ac.id Follow twitter.com/himatektro_its Like facebook.com/himatektro Youtube himatektroits Bantu kami untuk menjadi lebih baik lagi dengan mengirimkan kritik dan saran ke 082331527634 (Amirul)

1 SEKILAS

MENGENAI ELEKTRO MEMBACA

2 SUDAH-

KAH ANDA KE RUANG BACA

3 PENTINGNYA MEMBACA

Orang India rata-rata menghabiskan 10.7 jam dalam seminggu untuk membaca paling tinggi dibanding negara lain! Orang Thailand dan China menjadi yang kedua dan ketiga dengan 9.4 dan 8 jam seminggu. [TAU]

English Corner


B

u d a y a

sejak lama, sejak berdirinya

dari bawah, tepat di bawah Thailand yang menempati urutan ke-59.

Elektro sebagai fakultas hingga menjadi jurusan dengan berdirinya "ruang

baca". Kini, mahasiswa JTE,

Budaya literasi yang dimaksud meliputi minat baca, investasi pendidikan, jumlah buku yang tersedia di perpustakaan, dan angka penjualan surat kabar.

Ketika pernyataan bahwa minat baca di Indonesia rendah,

semua orang merasa kesalahan terletak pada kurikulum pendidikan.

B302. B302 sendiri dibawahi

kalah dengan gempuran teknologi. Tidak sedikit juga yang

dan

TB

menemukannya di ruang langsung oleh ketua jurusan,

dan Pak Didik merupakan

Sekilas Mengenai Elektro Membaca

literasi 61 negara di dunia menempatkan Indonesia pada urutan kedua

dapat

TMJ

berbeda di Plaza Teknik Elektro ITS. Sejak kepengurusan Himatektro 15/16 mulai diinisiasi Tim Elektro Membaca. Tim Elektro Membaca yang di Ketua Irfan Syuhudi dari e53 ini untuk saat ini memliki 8 anggota. Tujuan dibentuknya Tim Elektro Membaca adalah untuk membumikan budaya membaca dan berdiskusi di kalangan mahasiswa JTE, TMJ, dan BME. Dimana yang dimaksud dengan membaca disini adalah membaca dalam artian luas, di luar buku teks ataupun diktat kuliah. Tim Elektro Membaca sendiri dibagi menjadi dua bidang, yaitu bidang elektro membaca dan bidang diskusi. Tim ini memiliki proker-proker yaitu Discussion On The Day (DIODA) yang berupa kajian strategis yang membahas isu-isu keprofesian yang berdampak langsung ke masyarakat dan pemerintah, seperti kasus 35 GW. DIODA sendiri sudah pernah dilaksanakan pada bulan Maret ini. Ada juga proker Elektro Membaca, di mana mereka membuka stand di Plaza Teknik Elektro yang berisi dengan buku-buku yang bisa dibaca maupun dipinjam. Stand tersebut biasanya ada di hari Kamis setiap minggunya. “Visi kedepannya, Tim Elektro Membaca menjadi badan khusus yang mengkasi terkait keprofesian yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah dan menjadi sebuah gerakan kultural di luar HIMATEKTRO” ucap Irfan Syuhudi sebagai Ketua Tim Elektro Membaca. [BIS]

penelitian yang dilakukan oleh Central

Connecticut State University di Amerika Serikat mengenai budaya

sebenarnya telah difasilitasi

Sadarkah kalian, hampir setiap hari Kamis ada yang

Sebuah

membaca di Elektro

satu-satunya pegawai yang mengelolah B302. B302 mungkin jarang diketahui

oleh beberapa mahasiswa,

namun menurut Pak Didik pengunjung ruang baca sendiri tiap harinya cukup banyak, berkisar antara 25 hingga 30, dan mulai berkurang ketika akhir pekan.

Sisanya lagi menyalahkan gaya hidup. Yang lain juga mengatakan buku

berpendapat kalau perpustakaanlah yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Yang menarik adalah, saat pernyataan tersebut dilontarkan dan kemudian dibaca oleh mereka para komunitas pecinta buku, mereka berkata kalau minat baca di Indonesia cukup tinggi.

Indikator yang ada salah satunya dari berapa banyak orang yang berkunjung untuk acara book fair ataupun book festival. Namun pada

kenyataannya, jumlah itu masih kalah oleh banyaknya orang-orang di luar sana yang belum memiliki budaya membaca.

Pertanyaannya adalah sampai kapan kita terus-terusan

Fasilitas yang diberikan di B302 cukup beragam, beberapa

menyalahkan keadaan? Apa yang bisa kita perbuat untuk memperbaiki

tugas akhir dan sebagainya. Ruang baca ini juga difasilitasi dengan

HIMATEKTRO ITS kemudian memutuskan untuk menginisiasi gerakan

diantaranya adalah text book, buku penunjang mata kuliah, koleksi

katalog digital yang tentunya memudahkan mahasiswa untuk mencari buku yang dibutuhkannya, semuanya dapat dinikmati setiap hari dari pagi hingga pukul 16.00 WIB, kecuali tanggal merah dan hari Sabtu –

Minggu. Namun, perlu diketahui bahwa semua buku yang ada dalam

B302 tidak dapat dipinjam atau dibawa keluar, untuk itu ruang baca juga memberikan fasilitas fotocopy diktat agar mahasiswa dapat membawanya pulang.

Lalu apa perbedaan perpustakaan dengan B302? Menurut Pak

Didik perpustakaan memang memilki koleksi buku yang lebih banyak,

hanya saja ruang baca memiliki beberapa buku spesifik untuk jurusan

dan koleksi tugas akhir yang lebih banyak. “Untuk mahasiswa baru cobalah berkunjung ke ruang baca untuk mengenal lebih dalam, dan untuk alumni mungkin bisa membantu dengan menyumbang bukunya.

Budaya membaca boleh berkembang dengan teknologi modern, tapi

buruknya minat baca di negeri ini? Menanggapi pertanyaan tersebut Elektro Membaca yang diketuai oleh Irfan Syuhudi di Lingkungan Teknik Elektro, Teknik

Multimedia dan Jaringan, serta Teknik Biomedik ITS. Dengan gerakan ini, besar harapan agar tercipta lingkungan

yang

mendukung budaya

membaca yang berawal

dari lingkungan kampus ke seluruh masyarakat.

buku tidak akan pernah bisa tergantikan” pesan Pak Didik. [ADN]

Sudahkan Anda ke Ruang Baca?

Pentingnya Membaca


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.