SILIKON VI Science Magazine

Page 1


Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Indonesia

Jurusan Program Studi Teknik Elektro

Program Doktor (S3) Program Magister (S2) Program Sarjana (S1)

Double Degree Student Exchange

Alamat : Gedung B, C, & AJ Kampus ITS, Sukolilo Web : http://www.ee.its.ac.id Telp./Fax : +62 31 594 7302/ +62 31 593 1237 Program Sarjana (S1)

Teknik Multimedia & Jaringan

Teknik Biomedik

Alamat : Gedung B, C, & AJ Kampus ITS, Sukolilo Web : http://www.telematics.its.ac.id Telp./Fax : +62 31 592 2936

Program Sarjana (S1) Alamat : Gedung B, C, & AJ Kampus ITS, Sukolilo Web : http://www.bme.its.ac.id Telp./Fax : +62 31 592 3644


apa itu energi ? Selama kita belajar fisika pastilah kita sering mendengar istilah tersebut. Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Contohnya petir, yang mengubah energi listrik menjadi energi cahaya, suara dan panas. Energi sendiri juga dibagi lagi berdasarkan bisa atau tidaknya sumber energi tersebut diperbaharui atau tidak, yaitu energi terbarukan dan tidak terbarukan. Energi terbarukan merupakan energi yang berasal dari sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan secara alami dan prosesnya terus berlanjut. Dewasa ini, sudah banyak negara-negara di dunia mulai beralih dari energi tak terbarukan seperti minyak bumi dan batu bara ke energi terbarukan seperti nuklir, angin, surya, serta panas bumi. Hal ini dikarenakan sumber energi tak terbarukan yang semakin menipis karena eksploitasi besar-besaran. Bagaimana dengan Indonesia? Apakah Indonesia sudah siap untuk beralih dari energi tak terbarukan ke energi terbarukan? SILIKON VI ini akan membahas berbagai hal mengenai energi. Serta salah satu penerapannya pada mobil listrik. Lihat juga karya inovatif dari dosen dan mahasiswa Elektro ITS. Masih penasaran dengan mobil listrik ITS? Buka wawasanmu di SILIKON VI.

Pemimpin Redaksi SILIKON VI Bayu Indra Setyanto


Editorial Salam Redaksi

3

Daftar Isi

4-5

Tim Redaksi

6

Headline

7

News & Tech PLTS Terbesar di Indonesia

7

Thorium

8

2050: Renewable & Batu Bara

9

Pembelian Listrik dari PLTA

10

Energy Harvesting

11-12

Thermoelectric Knalpot

13-14

Pembangkit 35 GW

15-16

35.000 MW adalah Keniscayaan

17-18

Cover Story: Mobil Listrik Dulu, Sekarang, dan Masa Depan


Big Picture: Let’s Drive to Future with Electric Car

Inspirasi : Profesor Gamantyo

30-31

Unique: Mobil Listrik Tertua

32-33

Inovasi: Carbon Capture

34-35

Karya Kita

36-39

Tips n Trick: Tips Listrik Aman

40-41

Lifestyle: Budaya Boros Energi

42-43

Infografis: Rasio Elektrifikasi

44-45

Focus:

Komik

46-47

MOLINA, Sudah Sejauh Mana?

Features


tim redaksi

Meet the SILIKON VI Team Pemimpin Redaksi: Bayu Indra Setyanto Wakil Pemimpin Redaksi: Inasdiah Farras Fauziyyah Tim Kreatif: Imania Puspita Sari Muhamad Amirul Haq Reporter: Andi Yahya Lubis Alifi Yuli Setyanto Bories Yudho Satrio Layouter: Dian Akbar Karismasani Dian Azmi Habibi Hasbiya Diona Arani Irfan Nanda Gustri Jeffry Glen Sitanaya Muhammad Fauzan Editor: Aden Riangga Taufani Kurniawan Fotografer: Muhammad Mahardika Nobel Enggartiasto Faudi Ristyawan

06

Kontributor: Christopher Aditya Kadek Suparta Anugerah Concentrated Solar Panel Team: Komang Trisma Trisuta Atmaja, dkk. Smart Switch Team: Muhammad Fadli Azis, dkk. Seagania Team: Muhammad Afthon, dkk. Smart Blind Vest Navigator Team: Stanley Setiawan, dkk. Electric Wheel Chair Team: Angga Pradana, dkk. 3D Constructor and Motion Control of Humanoid Team: Tim Dosen dan Mahasiswa Teknik Multimedia dan Jaringan


headline

“Apa arti Indonesia tanpa adanya energi?� Mulai dari 'bangun tidur hingga bangun kembali' hidup kita seolah tidak pernah lepas dari energi. Untuk memasak, bekerja, sampai bermain pun semua melibatkan energi terutama dalam bentuk listrik. Dengan vitalnya peran listrik dalam kehidupan sehari-hari, perlulah diketahui bagaimana kondisinya kini khususnya di Indonesia. Bagaimana kondisi kelistrikan saat ini? Seperti apa blueprint untuk masa depan kellistrikan? Apakah ada tempat untuk lisrik yang berasal dari energi baru terbarukan? Apa saja kejadian-kejadian yang vital hubungannya dengan kelistrikan? Sudah sejauh mana perkembangan mobil listrik nasional saat ini? MOLINA atau mobil listrik nasional sempat menjadi topik panas selama beberapa tahun terakhir ini. Mobil listrik banyak dikaitkan dengan teknologi ramah lingkungan yang menjadi salah satu kunci masa depan yang indah dan bebas polusi. Namun seolah tenggelam dalam aliran waktu banyak yang tidak mengetahui perkembangan dari MOLINA. Realisasi dari mobil listrik nasional sudah semakin dekat, tapi sedekat apa? Apa saja usaha yang telah dan tengah dijalankan untuk realisasinya?

07


NEWS

PLTS TERBESAR DI INDONESIA RESMI BERDIRI DI KUPANG

K

pembangunan energi baru dan terbarukan Indonesia.

Didampingi oleh Menteri ESDM

Dibangun dengan total

08


NEWS

Thorium:

Thorium cukup untuk 28.000 tahun.

Pengganti Energi Fosil dan Nuklir

s

ektor energi hampir dapat dikatakan tidak ada

industri ke 19, masih didominasi oleh energi fosil yaitu batubara, minyak dan gas bumi. Meskipun sudah ada sumber baru fosil khusunya batubara. Walaupun batubara sesungguhnya menimbulkan

Lalu apa ganti batu bara ? yaitu Thorium (Th)

pembangkit listrik thorium juga lebih murah karena hanya USD 3 sen per kWh. Bandingkan dengan batubara USD 5,6 sen, gas USD 4,8 sen, tenaga angin USD 18,4 sen dan panas matahari USD 23,5 sen.[AYS]

09


NEWS

PERMEN TENTANG PEMBELIAN LISTRIK DARI PLTA

M

Kebijakan ini memiliki kerugian dan keuntungan, keuntungannya adalah harga tersebut lebih menarik bagi investor asing karena ditetapkan dalam mata uang USD, namun di sisi pemerintah, kerugiannya akan tampak karena nilai tukar rupiah yang merosot.

[ADN]

10


NEWS

2050: Pembangkit Listrik Indonesia Sandingkan Batu Bara dengan Renewable

D

engan disahkannya peraturan pemerintah tentang kebijakan

dalam 34 tahun ke depan Indonesia ditargetkan dapat mengurangi ketergantungannya akan bahan bakar fosil. Dalam PP ini pada tahun 2050 porsi penggunaan energi baru dan terbarukan sebagai sumber energi ditarget memiliki porsi 31% atau hampir sepertiga dari pemanfaatan energi di Indonesia. Hal ini dilakukan secara bertahap dengan target pada tahun 2025 akan tercapai porsi 23% untuk pembangkit listrik energi baru dan terbarukan. Dengan pengembangan energi baru dan terbarukan diharapkan dapat memaksimalkan potensi alam di Indonesia dan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil yang makin langka.

Rasio Elektrifikasi 99%

Di Pihak Manakah Anda?

Dari 6 persen menuju 23 persen

[HAQ]

11


Tech

Mengenal

Energy Harvesting Bersama Eko Setiadi

Foto: www.sustainabledanceclub.com

Foto: www.hi-globe.com

E

nergi Harvesting adalah salah satu cara untuk memanen energi yang ada disekitar kita. Contohya seperti yang dilakukan oleh Pak Eko Setijadi, salah satu dosen Telekomunikasi Multimedia Teknik Elektro ITS . Beliau mengutarakan bahwa pada umumnya setiap hari tubuh kita terkena gelombang elektromagnetik seperti GSM, CDMA, WiFi dan semua itu berasal dari pemancar di sekitar kita, sayangnya tidak semua dari sinyal tersebut tertangkap oleh antena penerima. Berakar dari permasalahan tersebut, beliau mendapat ide untuk merancang teknologi Energy Harvesting dengan memanfaatkan sinyal terbuang tersebut, mengumpulkannya sedikit demi sedikit dan pada akhirnya dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Meskipun tidak sebesar PLTS atau PLTU, namun setidaknya energi yang dihasilkan cukup untuk menghidup peralatan listrik yang low power seperti termometer, sensor atau sejenisnya yang kemudian teknologi ini disebut dengan

12

Elektromagnetic Harvesting. Tidak hanya Elektromagnetic Harvesting, Energy Harvesting juga dapat berasal energi di alam seperti tenaga surya bahkan juga energi getaran. Misalnya pada jembatan yang terdapat sling kawat, untuk penghubungnya akan menghasilkan getaran yang berasal baik dari kendaraan yang lewat atau bahkan angin yang kemudian ditangkap oleh pizoelektrik sebagai penghasil tegangan, tegangan yang didapat kemudian akan dilipatgandakan agar dapat digunakan sebagai pembangkit listrik. Eko Setijadi sendiri mulai mendalami Energy Harvesting dari tahun 2010 setelah selesai dari studi terakhirnya, menurut pengalamannya di luar negeri, penerapan Elektromagnetic Harvesting sudah dipakai untuk lampulampu penerangan yang listriknya tidak besar atau hanya sekedar menyala seperti LED dengan antena mikro. Sehingga selama barang-barang penghasil sinyal elektromagnetik seperti TV, HP, radio masih hidup, lampu tersebut akan menyala terus baik siang maupun malam. masih belum dapat memproduksi alat-alat untuk Energi Harvesting, penerapan untuk sensor Energy Harvesting


Tech Indonesia sendiri dalam perkembangannya meskipun masih belum dapat memproduksi alat-alat untuk energy harvesting, penerapan untuk sensor Energy Harvesting ternyata sudah digunakan contohnya saja RfID, sebuah kartu (ID) yang hanya terdapat sebuah antena dan chip pada rangkaiannya, antena tersebut berfungsi sebagai penerima dan pemancar gelombang elektromagnetik dan chipnya akan bekerja setelah

Foto: www.solarthermalmagazine.com

mendapat sinyal dari pengiriman dan mengirimnya kembali, yang membuat teknologi ini tidak menggunakan baterai dalam pemakaiannya. Tidak mau kalah, Jurusan Elektro ITS sendiri bahkan sedang mengembangkan suatu rancangan teknologi Elektromagnetik Harvesting, dengan membuat sebuah kotak yang terdapat empat antena disudutnya dengan bandwidth yang lebar dengan kontrol dan lampu di dalam kotak. Proses kerjanya cukup

sederhana yaitu gelombang yang ditangkap oleh antena disambungkan dengan rectiďŹ er , kemudian sinyal yang sudah diubah menjadi tegangan dilipat gandakan hingga tegangannya dapat membuat lampu menyala. Lalu apa kendala Energy Harvesting di Indonesia ? Menurut Eko Setijadi kendala teknologi ini umumnya masih sama dengan teknologi-teknologi lainnya yaitu kurangnya kemandirian teknologi Indonesia sendiri masih kurang. Meskipun ilmu dari teknologi tersebut sudah dikuasai, jumlah insinyur Riwayat Nama: sudah memadai, perguruan tinggi Pendidikan: Eko Setijadi S1 Teknik Elektro ITS Tempat, tanggal lahir: beserta laboratoriumnya bahkan S2 Teknik Elektro ITS Sidoarjo, 1 Oktober 1972 mencukupi, kita tidak dapat S3 Kumamoto University memproduksi teknologi tersebut karena baik dari alatnya, materialnya, dan dukungan pemerintah bahkan pasarnya pun masih kurang. “Seyogyanya walaupun hasil produksinya pada awalnya masih kurang bagus dari segi kualitasnya, namun teknologi-teknologi tersebut perlu adanya pembeli dari bangsa sendiri sebagai bentuk dukungan berkembangnya teknologi dalam negeri. Seperti Cina. Tentunya sudah banyak orang yang tahu bagaimana kualitas barang-barang buatan Cina. Namun rakyatnya tetap solid untuk membeli produk-produk dalam negeri ketimbang buatan luar negeri yang kualitasnya lebih bagus. Namun lama kelamaan, produk tersebut kualitasnya akan semakin membaik berkat adanya bantuan dari pembeli dalam negeri sehingga produk tersebut selalu hidupâ€?, papar Eko Setijadi. Tak lupa Eko Setijadi menekankan bahwa segala ilmu yang kita pelajari sebenarnya dapat digunakan untuk mengatasi segala permasalahan yang ada di kehidupan kita, asalkan kita dapat membuka diri. “Dalami ilmu tersebut dan jadikan bagian dari diri kita, sehingga saat kita terdesak dalam suatu permasalahan, ilmu-ilmu itu akan membantu kita memecahkan masalah tersebutâ€? tambah Eko Setijadi. [AYL]

13


Tech

c i r t c e l e o m r

The

ndaraan e K s a n a tivitas P

Bermo

fek

Solusi E

K

nalpot atau sistem pembuangan pada kendaraan bermotor, didesain khusus dari material yang tahan panas dan mampu

melepaskan panas dengan cepat. Sesuai dengan fungsinya, yakni membuang atau menyalurkan sisa hasil pembakaran pada mesin, dimana pada umumnya sisa hasil pembakaran berupa gas panas. Lalu apakah panas ini akan dibiarkan terbuang begitu saja ?

Thermoelectric Knalpot Gas panas sebagai hasil sisa pembakaran kendaraan bermotor harus dikeluarkan karena akan mempengaruhi performa mesin. Panas inilah yang kemudian diolah agar dapat dimaanfaatkan kembali. Knalpot dengan memanfaatkan panas yang dikeluarkan dari hasil sisa pembakaran, kurang lebih begitulah penjelasan mengenai Thermoelectric knalpot. Thermoelectric knalpot ini akan mengubah gas panas yang berada di knalpot kendaraan bermotor menjadi listrik yang biasa digunakan oleh kendaraan itu sendiri.

Cara Kerja Thermoelectric Knalpot Prinsip utama dari Thermoelectric knalpot ini adalah mengubah panas menjadi listrik, dengan menggunakan Thermoelectric Generator. Untuk mengubah panas yang ada di knalpot menjadi listrik, thermoelectric membutuhkan kondisi panas dan dingin karena beda suhu dari panas dan dingin inilah yang nantinya akan diubah untuk menjadi listrik. Untuk memberi sisi dingin pada knalpot,digunakan radiator sehingga besaran temperatur dingin dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, juga digunakan microcontroller dengan sensor suhu

14


Tech

t o p l a n K c

otor

untuk mengatur kerja pompa. Pada saat suhu dingin knalpot naik, maka pompa akan mengalirkan air secara otomatis untuk menurunkan suhu dan akan berhenti ketika sudah mencapai suhu yang dibutuhkan. Dan begitu seterusnya proses ini berlangsung.

Manfaat Thermoelectric Knalpot Di Indonesia sendiri, riset mengenai Thermoelectric knalpot ini belum begitu ramai. Hanya terbatas penelitian-penelitian sederhana, tentu saja kalau jauh bila dibandingkan perusahaan sekelas BMW yang sudah cukup advance dalam melakukan riset mengenai Thermoelectric knalpot ini. Bila ditarik kebelakang, ternyata industri Thermoelectric pun juga masih belom begitu ramai, baik itu dari segi riset atau pengembangan maupun dari segi produksi. Hal inilah yang membuat thermoelectric susah dijumpai dan harganya masih relatif mahal. Jika riset mengenai Thermoelectric dan Thermoknalpot ini berkembang pesat, terlebih lagi hingga direalisasikan dan dipasarkan oleh produsen dalam negeri, knalpot tak hanya akan mengeluarkan gas sisa saja melainkan bisa membantu bahkan menggantikan alternator sebagai penghasil energi listrik pada kendaraan. Seperti yang kita ketahui, sumber listrik yang dibutuhkan kedaraan bermotor didapat dari alternator dan accu. Jika Thermoknalpot digunakan, maka alternatif tidak perlu lagi digunakan karena alternator dapat membebani mesin kendaraan bermotor. Jika beban mesin berkurang, maka penggunaan fuel akan lebih eďŹ sien dan acceleration akan menjadi lebih baik.

Inovasi ke Depan Pengembangan Thermoelectric knalpot ke depannya kini fokus pada eďŹ siensi dan model. Dari segi eďŹ siensi, diharapkan riset yang berkelanjutan dapat menemukan eďŹ siensi yang maksimal pada Thermoknalpot ini, sehingga listrik yang dihasilkan semakin besar. Dari segi model, Thermoknalpot yang diinginkan yakni yang memiliki model common dari prinsip plug and play, sehingga bisa digunakan di semua jenis mobil tanpa prosedur pemasangan yang terlalu rumit. Semoga apa yang sudah dimulai sejak dini ini dapat dijadikan cikal bakal kemajuan riset di Indonesia menuju arah yang lebih baik.[IMA]

15


OPINI Foto: www.jawapos.com

Nama Tempat, tanggal lahir:

- S1 - Teknik Elektro ITS - S2 - Teknik Elektro ITB

PEMBANGKIT LISTRIK 35000 MW

S

rampung pada tahun 2019, yaitu pada tahun terakhir masa pemerintahannya. Pemerintah telah berkomitmen untuk merealisasikan penyediaan listrik sebesar 35.000 (MW) dalam jangka waktu 5 tahun (2014-2019) itu. Sepanjang lima tahun kedepan, pemerintah bersama PLN dan swasta akan membangun 109 pembangkit yang masing-masing terdiri 35 proyek oleh PLN dengan total kapasitas 10.681 MW dan 74 proyek oleh swasta / Independent Power Producer (IPP) dengan total kapasitas 25.904 MW. (sumber: www.pln.co.id) Menurut Dr. Ir. Margo Pujiantara, alasan pemerintah berani mematok target hingga 35.000 MW dikarenakan saat ini beban puncak

16


OPINI

Namun melihat kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2015 yang diluar dugaan ternyata mengalami perlambatan, menurut Dr.Ir.Margo Pujiantara proyek listrik 35000 MW ini akan sulit untuk direalisasikan. Penyebabnya ada pada masalah I nvestasi dan daya beli industri yang mengalami kerugian. “Kalau melihat sekarang sulit, karena ekonominya betul-betul melambat. Sekarang kalau ada listrik kemudian ekonomi melambat, yang mau beli itu industri mana ? Sedangkan industri kan banyak pengurangan karyawan, banyak industri yang rugi tutup akhirnya listrik tidak ada yang beli. Sehingga investor juga ragu untuk melakukan investasi di proyek ini. Seandainya pertumbuhan ekonomi tetap baik, industri tetap baik, maka proyek 35.000 MW pasti akan terpenuhi� imbuhnya. Dosen yang membimbing bidang studi Teknik Sistem Tenaga ini berpesan agar pemerintah tidak melakukan kesalahan dalam menggarap proyek ini. Karena sebagian besar proyek ini akan diserahkan kepada asing mulai dari manajer tingkat atas sampai dengan pekerja kasarnya dikerjakan oleh pihak asing, dapat menyebabkan orang Indonesia tidak berkesempatan ikut bekerja menggarap proyek ini. Sehingga kita akan dikuasai oleh asing.

Untuk jenis pembangkitnya sendiri, dosen yang juga bekerja sebagai konsultan di beberapa perusahan migas ini lebih menekankan pada pembangkit listrik yang renewable energy. Meskipun biayanya mahal namun untuk jangka panjangnya sangat bagus. Akan lebih baik lagi, kalau pemerintah mau membangun pembangkit listrik tenaga nuklir.

Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) khususnya Jurusan Teknik Elektro (JTE) akan terus menjaga tugasnya sebagai institusi pendidikan yang akan melahirkan lulusan-lulusan terbaik yang siap untuk bekerja dalam proyek tersebut. Proyek ini juga akan menyerap banyak tenaga kerja untuk lulusan sarjana Teknik Elektro. [BYS]

“

Tugas kami sebagai dosen Teknik Elektro, tentunya akan menjaga tujuan institusi pendidikan ini dengan memberikan lulusan-lulusan sarjana yang terbaik. Sehingga mereka akan siap terjun langsung ke dunia pendidikan serta siap membantu proyek listrik 35000 MW ini. Sebab, proyek ini tentunya ini tentunya akan membutuhkan banyak tenaga kerja terlatih dari sarjana lulusan Teknik Elektro. Oleh karena itu, saya berpesan kepada seluruh mahasiswa jurusan elektro agar mempersiapkan diri sebaik mungkin. Karena kita telah memasuki dunia Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), akibatnya seluruh tenaga kerja asing yang berada di kawasan Asia Tenggara akan boleh bekerja di Indonesia, sehingga kita harus siap bersaing dengan mereka. Kelebihan kita itu adalah pintar, jujur, disiplin, tetapi kelemahannya dalam menggunakan bahasa Inggris masih kurang. Jadi ubahlah diri kita jadi pribadi yang baik, berpikir positif dan tingkatkan kemampuan berbahasa Inggris agar kita bisa go International(.bys)

�

17


OPINI

35.000 MW adalah Sebuah Keniscayaan

Foto: www.jakartagreater.com

P TAK ADA PILIHAN LAIN

P

rofesor Mochamad Ashari, Dosen Teknik Profesor Mochamad

Foto: www.commons.wikimedia.org

Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia selain

18


OPINI KENDALA KLASIK

M listrik Indonesia amat terbatas. Cadangan listrik yang terbatas adalah cermin ketidakmampuan penyedia listrik dalam mengimbangi pertumbuhan permintaan. Ketidakmampuan tersebut akibat terkendala berbagai masalah, seperti pembebabasan lahan, regulasi dan perizinan, pendanaan hingga termasuk infrastruktur penyedia listrik. Lebih lanjut Profesor Ashari bercerita pengalamannya

Foto: www.smk3plnuip.wordpress.com

PERAN SWASTA

P

tersebar di 201 lokasi di seluruh Indonesia. PLN mengambil

OPTIMIS TERWUJUD

P

35,000 MW saat ini sebagian besar dalam

“Dengan segala tantangannya, kita harus terus

[TAU] Nama: Mochamad Ashari

Sidoarjo, 12 Oktober 1965

S1 Teknik Elektro ITS S2 Curtin Australia S3 Curtin Australia

19




COVER STOry

DULU SEKARANG DAN MASA DEPAN

22


COVER STORY

P

enggunaan energi di dunia ini terus dibutuhkan dari waktu ke waktu. Mulai dari penggunaannya energi tidak terbarukan dan terbarukan. Memasuki era yang semakin modern, kini banyak negara-negara khususnya negara maju yang berlomba-lomba untuk menggunakan energi yang lebih ramah lingkungan seperti menggunakan energi yang terbarukan. Salah satunya adalah penggunaan energi pada kendaraan. Contohnya pada mobil listrik yang dikembangkan untuk mengurangi ketergantungannya terhadap bahan bakar fosil secara langsung.

23


COVER STOry

“

Indonesia sudah bisa membuat mobil listrik. Tetapi ketika akan di komersialkan diperlukan sebuah regulasi yang jelas dan infrastruktur yang mumpuni dari pemerintah.

�

Dimas Anton Asfani S.T., M.T.,Ph.D

24

Mobil Listrik

Perkembangannya di Dunia

Mobil listrik adalah salah satu kendaraan yang diciptakan untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan bahan bakar minyak. Mobil listrik digerakkan oleh satu atau lebih motor listrik. Energi listrik yang dibutuhkan berasal dari baterai yang dapat diisi ulang energi listriknya. Mobil listrik lebih tenang dari mobil konvensional biasa dan tidak menghasilkan polusi. Sehingga dapat mengurangi efek gas rumah kaca. Walaupun hal tersebut masih tergantung pada metode yang digunakan untuk pembangkit listriknya. Mobil Listik dikenal dalam dua jenis, diantaranya ;Zero Emission Vehicles(ZEV) dan Low Emission Vehicles (LEV). Mobil listrik yang di kategorikan menjadi Zero Emission Vehicles adalah Mobil Baterai (Battery Operate) dan Mobil Fuel cell. Sedangkan yang dikategorikan menjadi LEV adalah mobil yang sistem penggeraknya memadukan antara mesin konvensional dengan motor listrik (mobil Hybrid).

Masih menjadi perdebatan siapa yang menginisiasi ditemukannya mobil listrik. Akhir 1890an hingga awal 1900an mobil listrik mulai banyak dibuat. Mobil listrik tersebtu kebanyakan menggunakan baterai lead-acid dan nickel-iron. Di awal 1990 sebuah perusahaan, General Motors mulai membuat mobil listrik bernama EV1. EV1 dapat mencapai jarak tempuh sejauh 80 mil dengan kecepatan tertinggi 110 mph. Mobil ini juga mendapat banyak pujian dikarenakan menghasilkan gas buang yang sedikit. Di tahun 1990an hingga 2000an semakin banyak perusahaan otomotif yang melirik teknologi ini. Seperti Toyota dengan RAV4 yang bisa menempuh jarak hingga 120 mil dengan kecepatan sekitar 78 mph. AC Propulsion TZero yang mempunyai 28 baterai basah sehinnga mampu menempuh jarak 100 mil. Nissan ALtra merupakan mobil listrik pertama yng didukung dengan baterai lithium-ion yang dapat diisi ulang dalam waktu lima


COVER STORY

jam. Di tahun 2008, Tesla Motors memperkenalkan Tesla Roadster, sebuah mobil listrik dengan baterai lithium-ion yang dapat menempuh jarak 200 mil sekali isi ulang. Hingga sekarang Tesla Motors terus memunculkan mobil listrik modelmodel barunya. Seiring berkembangnya teknologi, tidak menutup kemungkinan mobil listrik akan menguasai dunia otomotif suatu saat nanti. Belum lagi setelah banyaknya kendaraankendaraan hybrid dimana memadukan antara mesin pembakaran konvensional dengan energi listrik. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan bahan bakar yang lebih ekonomis dan mempunyai kinerja yang lebih baik dari mobil konvensional.

Perkembangannya di Indonesia Indonesia tidak mau ketinggalan dalam pengembangan mobil listrik. Salah satunya melalui konsorsium mobil listrik dari DIKTI dari sekitar tahun 2012 hingga 2014. Di Institut Teknologi Sepuluh Nopember sendiri terciptalah mobil Ezzy 1 berwarna putih di tahun 2013 dan mobil Ezzy 2 berwarna merah di tahun 2014. Semenjak tahun 2015, proyek konsorsium didanai oleh LPDP. Semenjak itu di ITS di bangun pusat otomotif yang lebih di kenal dengan Gedung Riset Mobil Listrik. Gedung tersebut mempunyai fasilitas dan peralatan yang lengkap untuk membuat prototype mobil listrik seperti di lantai atas dibuat untuk engineering, mendesain mobil, membuat motor controller, alat pembuatan hidrolis komponen mobil,

dan ruang pengujian. Indonesia sendiri sebagai negara berkembang menjadi pasar otomotif yang besar. Sehingga riset otomotif khususnya di bidang mobil listrik memiliki kendala yang besar. Apalagi jika akan dikomersialkan karena masih kalah strategi dengan strategi bisnis luar. Terlebih lagi saat ini pengembangan baterai untuk industri mobil listrik dalam negeri masih terbatas akan bahan baku yang masih menggunakan lithium. Padahal, penggunaan lithium masih diimpor dari luar negeri sehingga bisa membuat biaya produksi mobil listrik nasional bisa semakin mahal. Menurut Bapak Dimas Anton yang juga tim riset mobil listrik ITS, untuk saat ini jika mobil listrik di produksi massal di Indonesia infrastrukturnya sendiri belum cukup mendukung. Perlu adanya pembangunan infrastruktur seperti charging point di tempat-tempat umum dan regulasi pembayaran listrik. Perlu juga adanya edukasi ke pengguna mengenai perawatannya. Tetapi kendaraan listrik sendiri bisa dimanfaatkan sebagai kendaraan khusus, seperti bis kota atau kendaraan dinas yang sudah memiliki rute tetap dan pasti dan tidak memilik jarak terlalu jauh.

Fakta Mobil Listrik Baterai mobil listrik setara dengan satu per tiga dari total harga mobil listrik. apabila harga baterai mobil listrik terus turun, permintaan mobil listrik akan semakin meningkat. (www.bloomberg.com) berikut adalah beberapa mobil listrik terpopuler hingga tahun 2015: (www.caranddriver.com)

CHEVROLET SPARK EV

TESLA MODEL S

Regulasi di Indonesia Dalam perkembangannya di Indonesia, mobil listrik mempunyai banyak lika-liku. Pemerintah sendiri pernah menyatakan jika butuh jumlah produksi 7.000-10.000 unit per tahun agar bisa masuk ke skala industri. Sementara itu, untuk saat ini

BMW i8

25


COVER STOry Biografi

Nama : Dimas Anton Asfani

Tempat, Tanggal Lahir Ponorogo, 5 September 1981

Riwayat Pendidikan : S1 - Teknik Elektro ITS S2 - Teknik Elektro ITS S3 - Kumamoto University Japan

26

mobil listrik di Indonesia masih diproduksi dalam bentuk prototype. Target produksi mobil listrik itu sendiri terdiri dari tiga jenis kendaraan, yaiitu angkutan umum atau bus, angkutan barang, dan city car. PLN juga sudah menyatakan kesanggupannya untuk membangun infrastruktur dan menyediakan pasokan listrik untuk mobil listrik. Yang menjadi isu utama mengenai kelistrikan adalah adany dua standarisasi alat pengisi daya yaitu Jepang dan Eropa. Salah satu di antaranya akan dipakai untuk mobil listrik di Indonesia. Pembangunan SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) tidak memakan waktu dan biaya yang besar. Dibandingkan dengan SPBU yang membutuhkan dana Rp 3 miliar, membangun SPLU tidak sampai satu persen dari biaya SPBU. Di Indonesia juga perlu dibuat regulasi khusus mengenai kendaraan listrik. Karena untuk saat ini baru ada untuk regulasi kendaraan konvensional saja. Tentunya mobil listrik tidak membutuhkan uji emisi seperti halnya kendaraan berbahan bakar minyak. Untuk itu perlu adanya uji

kelayakan lain, seperti uji suara. Dimana akan ditambah persyaratan adanya noise, agar orang tahu jika ada mobil listrik yang sedang melintas.

Mobil Listrik di Masa Mendatang Kedepannya mobil listrik masih membutuhkan banyak riset-riset yang mendukung. Ketika sebuah negara mempunyai pengguna mobil listrik yang banyak. Maka akan dibutuhkan charging station di tempat-tempat tertentu. Dibutuhkan kontrol charging khusus pula. Karena ketika terjadi charging bersamaan bersamaan maka dibutuhkan energi yang besar. Baterai mobil listrik juga mempunyai umur tertentu agar bisa bekerja optimal. Ketika telah mencapai umur maksimal maka harus dipikirkan penanganan limbah dari baterai tersebut. Diperlukan pembangkit yang cocok juga agar ketika ada beban masuk sangat besar akibat adanya charging dan hilang secara tiba-tiba akibat uncharging tidak mengganggu sistem. Diperlukan adanya kerja sama antara pemerintah, industri, dan pusat riset khususnya perguruan tinggi agar mobil listrik dapat terus berkembang. [BIS]


Focus

MOBIL LISTRIK NASIONAL (MOLINA), SUDAH SEJAUH MANA?

S

ebelum benar-benar dapat menyaingi kompetitor utamanya yang sudah terlebih dahulu menguasai pasar, mobil listrik memang perlu beberapa penyempurnaan di sana-sini. Beberapa kendala yang nyata tentu saja ada dalam teknologi pengisian dan penyimpanan energi. Selain itu, infrastruktur yang diperlukan untuk melengkapi mobil listrik perlu dibangun mulai dari awal mengingat mobil listrik merupakan produk baru di masyarakat. ITS sebagai salah satu perguruan tinggi yang diberi amanah untuk mengembangkan mobil listrik memiliki tantangan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan teknis terkait mobil listrik. Pertanyaannya adalah sudah sejauh mana progres ITS dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tadi?

18 27


Focus

Mengintip Pusat Riset Mobil Listrik ITS

Mengintip Pusat Riset Mobil Listrik ITS

forum.kompas.com

28


Focus

Rencana Ke depan

28


PROFIL

sosok PROFESOR

GAMANTYO “Teruslah Belajar Meski Gelar

Profesor Telah Kau Raih!”

T

utur katanya sopan dan santun. Beliau terkenal ramah dan sabar dalam memimbing mahasiswa. Tetap rendah hati meski gelar tertinggi telah tersemat di depan namanya, menjadi ciri khas beliau yang dikagumi baik oleh kolega maupun mahasiswa beliau. Semangat beliau untuk terus belajar dan berkarya patut ditiru oleh mahasiswa-mahasiswa yang selalu merasa jenuh selama menuntut ilmu. Apa rahasianya? Saat resmi mendapat mendapat predikat profesor, usia bapak Gamantyo Hendrantoro baru mencapai kepala tiga, atau 38 tahun kurang dua bulan. Namun jangan salah, pencapaian profesor muda yang satu ini seolah diperoleh dalam kurun waktu yang sama lamanya dengan rekanrekannya sesama profesor. Pernah dianugerahi penghargaan sebagi dosen berprestasi tingkat nasional, semangat beliau dalam menuntut ilmu seolah tak pernah padam. Setelah habis semua jenjang pedidikan formal yang bisa dilaluinya, beliau tidak lantas menganggap perjalanannya dalam menuntut ilmu telah usai. Tak pernah cukup dengan pendidikan formal saja, penelitian juga beliau jadikan sebagai sarana untuk terus belajar.Dengan mindset yang seperti itu, siapa yang heran jika beliau menjadi salah satu dosen dengan publikasi ilmiah terbanyak di ITS?

Kenapa Profesor? “Sebenarnya gelar profesor bukanlah tujuan akhir dari perjuangan saya. Bahkan gelar profesor itu manfaatnya bukan hanya untuk peraih gelar profesor itu sendiri, namun lebih kepada institusi dan juga mahasiswa yang dibimbing,” begitu ungkapnya. Hal ini wajar, karena dengan gelar tersebut beliau memiliki tanggung jawab untuk membimbing mahasiswa yang menempuh jenjang S3 dan harus secara rutin menerbitkan publikasi ilmiah. Selain itu, kemudahan yang beliau dapat dalam mengakses jurnal dan publikasi ilmiah juga harus bisa beliau manfaatkan dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan kualitas penelitian beliaumaupun mahasiswa yang beliau bimbing. Namun tentu saja ada impian lain yang ingin beliau capai dengan menjadi profesor, yaitu mengadakan kolaborasi riset dengan profesor-profesor dari negara lain. Wajar saja, karena setelah menjadi profesor, komunikasi dan networking beliau dengan profesor dari negara lain menjadi lebih mudah dan terbuka lebar. “Ini semua ujung-ujungnya juga untuk kontribusi ke ilmu pengetahuan dan supaya mahasiswa saya lebih maju dengan ikut terlibat dalam riset yang sifatnya internasional. Tujuannya agar setelah mereka lulus, mereka punya networking yang berguna bagi karir mereka nantinya”, tambah beliau.

30


PROFIL

Kisah di Balik Layar Profesor bukanlah gelar yang mudah diraih. Bagi pak Gamantyo, orang-orang terdekatnya banyak membantunya dalam meraih gelar tersebut. Dan layaknya kisah orang-orang besar lainnya dimana terdapat wanita hebat di baliknya. Di belakang beliau pun terdapat sosok sang istri. “Banyak sekali persyaratan administrasi yang harus saya penuhi. Istri saya banyak membantu saya memenuhinya.� Memang, walaupun beliau tengah sibuk mengurus ini itu untuk memenuhi persyaratan profesor, tidak sedikitpun beliau meninggalkan kewajibannya sebagai pembina mahasiswa. Bisa dibayangkan bagaimana repotnya beliau atau mahasiswa bimbingan beliau jika harus ke sana kemari mengurus persyaratan-persyaratan tersebut. Beliau juga mengaku terdapat beberapa figur yang mengantarkan beliau hingga menjadi sekarang ini. Selain sang Ayah yang membimbing beliau sejak kecil, juga terdapat dosendosen pembimbing beliau yaitu almarhum bapak Dr. Salehudin dan Profesor David Falconer dari Carleton University tempat beliau menuntut pendidikan pasca sarjana. Sebagai seorang yang bergelut di bidang eksakta, beliau memiliki kepekaan yang tinggi terhadap seni dan estetika. Bagi beliau seni adalah penyeimbang dan bagian penting dalam hidup. Beliau juga menekankan agar mahasiswa yang belajar di bidang teknik tetap tidak melupakan seni dan keindahan dalam pekerjaan-pekerjaannya. Beliau sendiri mengidolakan beberapa seniman klasik seperti Italo Calvino dan Frank Zappa.

Harapan bagi Kolega dan Calon Penerus Bangsa Sebagai seseorang yang bergerak di bidang telekomunikasi beliau gemas dengan kemandirian bangsa Indonesia di bidang telekomunikasi. Sebagian besar peralatan untuk telekomunikasi lebih banyak di produksi oleh asing. Padahal jika kita membeli peralatan telekomunikasi dari luar maka hasilnya tidak akan maksimal. Hal ini dikarenakan perlatan-peralatan terebut disesuaikan dengan kondisi pada daerah produksinya masing-masing. Indonesia sendiri memiliki kondisi yang unik jika ditinjau dari iklim, cuaca, dan kondisi alamnya. Oleh karena itu, produsen peralatan komunikasi di Indonesia harusnya memiliki keunggulan dimana mereka bisa menyesuaikan produk buatannya dengan kondisi lingkungan di Indonesia sehingga dapat menciptakan produk dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan produsen dari asing. Beliau juga memiliki pesan kepada mahasiswa-mahasiswa teknik yang berniat menempuh program pasca sarjana untuk mengambil jurusan yang dikategorikan ke teknik murni, bukan manajemen teknik dan sejenisnya. Karena beliau menganggap bahwa yang benar-benar diperlukan oleh Indonesia saat ini adalah ahli teknik yang dapat langsung terjun ke lapangan dan mampu melakukan penelitian-penelitian untuk memajukan teknologi di Indonesia.

31


UNIQUE

32


UNIQUE

November 2015 lalu, sebuah mobil antik terjual dalam pelelangan dengan harga kira-kira Rp 1,4 milyar. Harga yang fantastis, namun juga sebanding dengan benda yang ditawarkan. Pasalnya, mobil ini berusia lebih dari 100 tahun dan masih dapat dioperasikan. Lebih mengejutkan lagi, mobil antik ini berbahan bakar listrik! Mobil tersebut bernama Queen Victoria Brougham. Didesain seperti sebuah kereta kencana, mobil ini terlihat mewah dengan bahan kayu dan aksen kulit warna hitamnya.

Disebut-sebut bahwa mobil ini dirakit secara manual –oleh tangan manusia– sehingga jumlahnya terbatas walaupun perusahaan Woods Electric memproduksi mobil ini mulai tahun 1905 hingga 1920. Saat ini, mobil yang telah terlelang tersebut diklaim sebagai satusatunya mobil Queen Victoria Brougham yang tersisa di dunia.

Stunning Info Listrik ternyata bukan bahan penggerak yang baru bagi mobil. Pada pertengahan abad 19 hingga awal abad 20, mobil listrik merupakan mobil yang populer di Amerika. Mesin yang tidak berisik, pengoperasiannya yang mudah (tidak menggunakan gigi seperti pada mobil berbahan bakar minyak), ramah lingkungan, serta biaya perawatan yang murah menjadi alasan tersendiri bagi masyarakat kala itu untuk memilih mobil listrik dibanding mobil berbahan bakar minyak. Kekurangan mobil listrik terletak pada jarak tempuhnya, namun masyarakat tidak menemukan unrgensi pada hal tersebut mengingat mobil saat itu hanya digunakan sebagai kendaraan dalam kota. Kepopuleran mobil listrik menurun drastis kala sebuah perusahaan otomotif mulai memproduksi mobil berbahan bakar minyak secara massal, sehingga harga mobil berbahan bakar minyak menjadi sangat murah bila dibanding mobil listrik. [FRS]

33


cc INNOVATION

ARBON APTURE

s

Capture

34


INNOVATION

Storage

35


karya kita

karya kita [HAQ]

3D Constructor

36

motion control of humanoid


karya kita

Smart solar panel

Smart blind vest navigator Rompi yang tidak biasa ini dapat membantu tunanetra untuk berjalan dengan vibrator di bahu sebelah kiri dan kanan uang akan bergetar sesuai dengan arah halangan yang terdeksi.

37


KARYA KITA

karya

Electric wheel chair Kursi roda pintar ini dapat dikendalikan dengan suara dan aplikasi smartphone dengan sistem operasi android. Motor pada kursi roda akan bergerak sesuai dengan perintah dari penggunanya.

seagania

Game interaktif yang mengang metode yang unik dan menyenangkan

38


KARYA KITA

a kita

smart switch

gkat tema mengenai ASEAN dengan n

39


Tips n Trick

3 4 5

Gunakan terminal berkualitas baik untuk pemakaian jangka pendek, untuk penggunaan jangka panjang usahakan untuk segera memasang stop kontak permanen

40


Tips n Trick Hampir separuh (48 persen) dari kebakaran disebabkan oleh kesalahan pada sistem listrik. Nyaris tiga perempat (74 persen) dari penyebab percikan api pada kesalahan sistem listrik disebabkan oleh buruknya instalasi dan kondisi peralatan penerangan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ada beberapa hal kecil yang bisa kita lakukan. Beberapa diantaranya adalah:

1 2

41


LIFE STYLE

LIFE STYLE

42


LIFE STYLE

Tren

BOROS energi [AYL]

43


info grafis

sudahkah listrik menerangi seluruh wilayah di indonesia? [DAH]

KONDISI LISTRIK NASIONAL 2014 Persentase Kapasitas Power Plant 70% pln

20% ipp

Persentase konsumsi listrik tiap sektor 6% public

43% perumahan

18% bisnis 5% ppu

33% industri

5% io non oil

persentase energi campuran 52,8% batu bara

11,7% minyak

24,2% gas

4,4% 0,4% 6,5% geo thermal lain- hydro lain

44


info grafis

RAsIO ELEKTRIFIKASI NASIONAL Tahun 2014

VS 84,35%

100%

rasio elektrifikasi nasional tahun 2014 berdasarkan wilayahnya

>70%

50-70%

<50%

Gambar di atas menjelaskan belum terdistribusinya energi listrik ke seluruh Indonesia dengan Papua yang sangat kurang sebesar 43,46% saja. Hal tersebut menjelaskan lebih dari 2 milyar rumah tangga tidak menikmati listrik dengan baik.

45


COMIC

VELECTRAMAN

46


COMIC

47



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.