CHAMPION GAME
1)INAICTA 2014
2)JUARA BADMINTON FOG 2015
VO P Edisi #29 | Champion-e April 2015
MAGANG IN ACTION Untuk membalas jasa para pejuang elektro & tmj yang telah berprestasi baik di dalam maupun di luar jurusan , kami dari Tim Redaksi VoiP menerbitkan edisi Champion-e spesial digarap langsung oleh Magang Kominfo 2015.
aden
affan
imam
nana
bories
farras
nyoman
syahri
SPECIAL THANKS
ENGLISH CORNER Pimpinan Redaksi : Alifi Yuli Setyanto Penanggung Jawab : Diaz Ficry Arfianto Reporter : Taufani Kurniawan, Bayu Indra,Imania Puspita Sari, Bima, Monica Regina Desain : Theo Wiranadi, Enggartiasto, Dian Akbar Visit Us hima.ee.its.ac.id Follow twitter.com/himatektro_its Like facebook.com/himatektro Youtube himatektroits
3)INTERNATIONAL MATHEMATICS OLYMPIAD 2014
4)LKTI NATIONAL EXIST FAIR 2015
Inilah sebagian kecil dari champion - champion elektro! Siapa sajakah mereka? Kirimkan jawabannya beserta kritik dan saran mengenai buletin ini dan atau departemen kominfo himatektro ke himatektroits@gmail.com, dan dapatkan hadiah untuk 3 pengirim beruntung! (IMM)
Thanks for the support, Victory Press won the title of the Best Newsletter KM ITS 2014. Help us be better again by sending criticism and suggestions to 085641065960 (Alifi)
2014
Pemenang tidak tercipta di gym. Pemenang tercipta dari sesuatu yang ada pada diri mereka: keinginan, mimpi, visi - Muhammad ali (ING)
Hijau Bersama Schneider
Power Optime Simulator Beberapa bulan yang lalu, Albert Ryanta, mahasiswa Teknik
Kisah Inspiratif OSN Pertamina 2014
Elektro 2011, mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Pasalnya, software aplikasi yang ia buat bersama teman-temannya mendapat penghargaan Merit Award di Indonesia ICT Awards (INAICTA) 2014, sebuah ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Kementrian Kominfo Indonesia. Software tersebut bernama Power Optime Simulator (POS). Software ini mampu mengalkulasi jadwal pengaktifan suatu generator sehingga dapat menyuplai daya yang diperlukan dengan biaya yang paling minim. POS mampu menghemat 2%-9% biaya operasional. Dalam menjalankan program, POS membutuhkan waktu kira-kira 20 menit. Waktu yang cukup lama, namun sebanding dengan keakuratan hasil yang didapat. Software ini mempunyai berbagai faktor yang digunakan dalam perhitungannya. Faktor-faktor tersebut Beberapa waktu yang lalu, mahasiswa teknik elektro 2013, Wahyu Tri Bowo bersama Ranik Chairunisa Akbar berhasil menyabet juara dua dalam salah satu kompetisi bergengsi yang diadakan oleh Schneider dengan judul Go Green In The City dengan inovasi mereka, “Thermoelectric Knalpot�. Pada tahun ini, mereka harus berkompetisi dengan UGM, Telkom Bandung, dan Katholik Atma Jaya untuk memperebutkan juara 1 dengan inovasi yang luar biasa untuk menghijaukan kota menggunakan energi terbaharukan. Kompetisi dimulai dengan pendaftaran individu lalu dilanjutkan proses teammates untuk mencari kelompok, selanjutnya adalah proses submit ide dan dilanjutkan dengan semifinal lewat wawancara telepon dengan bahasa Inggris. Pada akhirnya, mereka yang berhasil lolos seleksi wawancara akan dikirim ke Jakarta untuk mempresentasikan idenya di babak final. Video dan prototype dalam presentasi akan memberikan poin plus untuk kompetisi ini, namun teknik presentasi adalah kunci utamanya. Walaupun inovasi yang diciptakan sangat bagus, tapi bila gagal dalam mempresentasikannya, maka akan sulit untuk meyakinkan juri. Juara 1 di Jakarta akan mewakili Indonesia di tingkat Asia, dan juara dari Asia akan mewakili dalam puncak kompetisi di Paris. Freepass dengan kontrak Schneider juga salah satu keuntungan dari kompetisi ini. “Sangat simpel, tapi hadiahnya lumayan, jadi jangan sia-siakan kesempatan yang ada�, kata Bowo dan Ica. (AR/BYS)
antara lain; waktu minimum bagi generator untuk menyala atau mati, waktu yang dibutuhkan generator untuk menghasilkan daya yang diinginkan, bahan bakar, banyaknya generator, dan daya beban. Menurut Albert, Pembuatan software ini dilandasi kecemasannya mengenai krisis energi yang terjadi di negeri ini. Ia dan timnya ingin mengoptimalkan efisiensi pembangkit listrik. Ia berharap, softwarenya dapat diimplementasikan secara nyata pada perusahaanperusahaan. Terakhir, Albert berpesan agar mahasiswa elektro ITS tetap menjaga semangat berprestasinya. Ia juga berpesan agar karya yang kita buat dapat diaplikasikan kepada bangsa dan negara, bukan sekedar untuk mendapatkan penghargaan dan sertifikat lomba. (FRS/SMR)
Tampilan Power Opime Simulator ketika dijalankan (SMR)
Alangkah bangganya perasaan mahasiswa saat memperoleh suatu prestasi. Hal itu pula yang dirasakan oleh Ainur Rachmad Hidayat, pemenang OSN Pertamina 2014 kategori Rancang Bangun dengan alatnya yang bernama Eco Desalinator, yaitu alat destilasi air laut dengan sistem konsentrator panas surya sebagai solusi efektif penyedia air minum di kepulauan terpencil. Alat tersebut terinspirasi dari permasalahan krisis air bersih di Indonesia. Mahasiswa yang akrab dipanggil Rachmad ini mengaku mengikuti OSN Pertamina karena minat yang ia miliki, yaitu kecintaan dalam karya tulis ilmiah, dan belajar untuk benar-benar mengaplikasikan pelajaran kuliah. Setelah menumbuhkan minat, barulah ia mempersiapkan idenya dengan brainstorming suatu masalah. Dalam lomba tersebut, Rachmad juga mengaku memiliki tantangan yang harus ia hadapi, di antaranya adalah idenya yang masih baru, sehingga dalam pembuatan alatnya harus melalui banyak trial and error. Tak hanya tantangan, OSN Pertamina juga memberikan kesan tersendiri baginya, di mana lomba tersebut merupakan lomba ketiga yang pernah ia ikuti, dan bukan diadakan dari universitas. Ia juga terkesan dengan berbagai fasilitas mewah yang didapatkan saat final. Harapan Rachmad untuk ke depan adalah tidak berhenti untuk menyempurnakan alatnya demi kebermanfaatan. Terakhir, Rachmad memberikan tips-tips agar dapat memenangkan OSN Pertamina, yaitu dengan membuat ide dan proposal sebagus dan selengkap mungkin, ditambah dengan progres yang harus terus berkembang seiring waktu, dan juga niatan kuat untuk mewujudkan ide menjadi alat jadi.(AFN/NA2)