SALAM REDAKSI Halo sahabat NOTUS! Salam kenal dari kami tim redaksi NOTUS edisi ke-6. Kami ucapkan puji dan syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa. Tanpa kuasa-Nya, kami tidak akan dapat menyelesaikan dan menerbitkan majalah ini dengan baik. Kali ini, NOTUS kembali hadir dengan tema Climate Change. Meski sudah menjadi masalah bagi Bumi untuk puluhan tahun, isu perubahan iklim tidak pernah terselesaikan. Dalam majalah ini, pembaca akan mempelajari mengenai penyebab perubahan iklim, dampaknya, bahkan beberapa solusi yang dapat memperlambat efek dari dampak tersebut. Melalui majalah ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pembaca sehingga dapat menjaga Bumi ini lebih baik lagi. Kami selaku tim redaksi pun tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih semua massa himpunan yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan majalah ini. Semoga majalah ini dapat memberikan pengetahuan baru dan memberi manfaat bagi para pembaca. Selamat membaca!
Salam, Tim Redaksi
TIM REDAKSI MOHAMMAD IKHSANATSIL. Penulis
REBECCA TRIXIANDRIANA Pimpinan Redaksi
AHLIL ILMAR BATUPARAN Penulis
MARGARETA AJENG Y. Ketua Tim Konten
NI WAYAN YAMUNA K. Penulis
MERLIANI NURFITRIANI Wakil Ketua Tim Konten
ANNIDA ELMA CANTIKA Y. Penulis
ISMAIL ROBBANI Grafis
HAFIDZ PRADIKTA Grafis
HARTONO WIJAYA Grafis
GERALDIN ANDIRA C.P. Grafis
SEPTIAN HAFIDZ ARYA YUDHA Grafis
ACEP RENALDI ARIF RAHMAN Grafis
IRFAN MUHAMMAD Ketua Tim Desain
TSURAYA NABILA Grafis
DAFTAR ISI CHAPTER 1 : “AKU SAKIT...” KATA BUMI 2 3 5
Perubahan Iklim Pemanasan Global - Akankah terus berlanjut? Fakta #1
CHAPTER 2 : “DIA TERUS MENINGGALKAN JEJAK” SEMBARI MENUNJUK SI PERUBAHAN IKLIM 7 9 11 13 14
Akankah Pandemi COVID-19 Mengobati Bumi Kita? Anemos Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Cuaca Ekstrem Fakta #2 Masa Depan Serangga
CHAPTER 3 : “KITA HARUS BERTINDAK!” PIKIR PARA MANUSIA 16 17 19 21 25
Air, Matahari, Angin, dan Panas Bumi Geoengineering - Sebuah Kontroversi dalam Mengubah Iklim Global? Sistem Agroforestri Speak Up! Generasi Muda sebagai Agen Perubahan Iklim
CHAPTER 1
“AKU SAKIT...” KATA BUMI
Perubahan Iklim | NOTUS
2
3
NOTUS | Chapter 1 : “AKU SAKIT...” KATA BUMI
Pemanasan Global - Akankah terus berlanjut? | NOTUS
4
5
NOTUS | Chapter 1 : “AKU SAKIT ...” KATA BUMI
7
NOTUS | Chapter 2 : “DIA TERUS MENINGGALKAN JEJAK” SEMBARI MENUNJUK SI PERUBAHAN IKLIM
Akankah Pandemi Covid-19 Mengobati Bumi Kita? | NOTUS
8
9
NOTUS | Chapter 2 : “DIA TERUS MENINGGALKAN JEJAK” SEMBARI MENUNJUK SI PERUBAHAN IKLIM
Anemos | NOTUS
10
11
NOTUS | Chapter 2 : “DIA TERUS MENINGGALKAN JEJAK” SEMBARI MENUNJUK SI PERUBAHAN IKLIM
Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Cuaca Ekstrem | NOTUS
12
13
NOTUS | Chapter 2 : “DIA TERUS MENINGGALKAN JEJAK” SEMBARI MENUNJUK SI PERUBAHAN IKLIM
Sistem Agroforestri | NOTUS
14
Air, Matahari, Angin, dan Panas Bumi Ditulis oleh Rebecca Trixiandriana (ME’18) Beberapa tahun terakhir, warga dunia semakin resah dengan kondisi alam yang semakin memburuk. Pembicaraan mengenai perubahan iklim terus-menerus diangkat dengan harapan semakin mendorong para pemangku kebijakan untuk segera melakukan tindakan tegas dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca yang semakin menghangatkan atmosfer kita ini. Perubahan gaya hidup dari penggunaan energi fosil sebagai sumber energi utama menuju energi terbarukan menjadi salah satu solusi yang dapat memperlambat efek negatif dari perubahan iklim tersebut. Jenis Energi berdasarkan Sumbernya .
Menurut ketersediaannya, energi terdiri dari sumber energi tak terbarukan dan sumber energi terbarukan. — Sumber energi tak terbarukan atau nonrenewable adalah energi yang berasal dari sumber-sumber yang terbatas jumlahnya di bumi, prosesnya tidak berkelanjutan, dan pada saatnya energi itu bisa habis. Contoh sumber energi tak terbarukan adalah minyak bumi dan batu bara. — Sumber energi terbarukan atau renewable adalah energi yang berasal dari sumber yang dapat dipulihkan secara alami (tidak akan habis) dan prosesnya berkelanjutan. Contoh sumber energi terbarukan adalah panas bumi, sinar matahari (surya), air, angin, dan biomassa.
Saat ini, penggunaan energi fosil memang terlihat melimpah ketersediaannya akan tetapi energi fosil merupakan sumber energi tak terbarukan sehingga tetap memiliki keterbatasan dalam jumlahnya dan dapat habis jika pemakaiannya tidak dibatasi. Seiring dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, penggunaan energi di dunia pun akan terus meningkat sehingga untuk memenuhi kebutuhannya, tidak cukup dengan mengandalkan energi fosil saja. Selain itu, penggunaan energi fosil memiliki dampak jangka panjang yang buruk bagi lingkungan, salah satunya adalah meningkatkan konsentrasi gas karbon dioksida di atmosfer yang menyebabkan efek gas rumah kaca dan mencegah panas Bumi keluar ke luar angkasa (pemanasan global). Potensi Energi Terbarukan .
Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang cukup besar, yakni mencapai 417,8 gigawatt (GW). Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, potensi tersebut berasal dari arus laut samudera sebesar 17,9 GW, panas bumi 23,9 GW, bioenergi 32,6 GW, angin 60,6 GW, air 75 GW, dan matahari atau surya 207,8 GW. Referensi Guru, Z. U. (2021, November 17). Sumber Energi Tak Terbarukan dan Terbarukan - Materi Fisika Kelas 12. Zenius Blog - Tempatmu Menjelajahi Dunia Ilmu Pengetahuan. Jayani, D. H. (2021, March 9). Berapa Potensi Energi Terbarukan di Indonesia? katadata. Novianti, H. A. (2019, April 20). Mengapa Kita Harus Menghemat Bahan Bakar Fosil? IATEK UNSRI.
Air, Matahari, Angin, dan Panas Bumi | NOTUS
16
17
NOTUS | Chapter 3 : “KITA PERLU BERTINDAK!” PIKIR PARA MANUSIA
Geoengineering - Sebuah Kontroversi dalam Mengubah Iklim Global? | NOTUS
18
19
NOTUS | Chapter 3 : “KITA PERLU BERTINDAK!” PIKIR PARA MANUSIA
Sistem Agroforestri | NOTUS
20
21
NOTUS | Chapter 3 : “KITA PERLU BERTINDAK!” PIKIR PARA MANUSIA
Speak Up! | NOTUS
22
Ditulis oleh Annida Elma Cantika Yasmin (ME’20) Perubahan Iklim sudah menjadi topik berulang yang dibicarakan puluhan tahun dengan permasalahan yang sama seperti pemanasan global, kejadian panas ekstrem, kenaikan air laut, dan lain-lain. Faktanya perubahan iklim sudah terjadi dan tidak dapat dihindari lagi, jadi bagaimana kita menyikapi tantangan dari perubahan iklim? Aksi-aksi dalam pengendalian perubahan iklim dapat dilakukan melalui bentuk mitigasi, adaptasi dan perpaduan diantara keduanya. Sebagian besar aspek perubahan iklim akan bertahan selama berabadabad bahkan saat emisi gas rumah kaca dapat dihentikan. Bahkan dampak tersebut tidak dapat diubah lagi (irreversible). Dampak tersebut dapat kita kendalikan dengan melakukan gerakan adaptasi dan mitigasi seperti ProKlim.
ProKlim Program Kampung Iklim (ProKlim) adalah salah satu program berlingkup nasional berbasis pemberdayaan masyarakat di bidang lingkungan hidup yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi GRK. Proklim pun memiliki aksi adaptasi seperti pengendalian kekeringan, banjir, dan longsor dan aksi mitigasi seperti penggunaan energi terbarukan serta konservasi dan penghematan energi.
25
Sumber : aprilasia.com
NOTUS | Chapter 3 : “KITA PERLU BERTINDAK!” PIKIR PARA MANUSIA
sumber : unsplash.com
GENERASI MUDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN IKLIM
sumber : antaranews.com
Peran Generasi Muda Pada dasarnya, solusi dari masalah perubahan iklim yang kita miliki berlimpah, baik yang terbukti secara ilmiah maupun yang layak secara finansial. Sejatinya tidak ada halangan dari segi teknologi maupun ekonomi, namun yang menjadi kendala selama ini adalah kurangnya kemauan dan kepemimpinan untuk bergerak lebih jauh dan lebih cepat dari kondisi saat ini. Sebagai generasi muda, ada baiknya kita menemukan inspirasi juga keberanian untuk melakukan gerakan yang memberi perubahan baik. Generasi muda dapat menjadi aktor yang berperan aktif dalam menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dengan mengikuti dan .
berpartisipasi aktif dalam agenda-agenda pengendalian perubahan iklim, seperti mendukung transisi energi dengan mendorong penggunaan sumber energi yang terbarukan dan ramah lingkungan, membatasi penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil, dan melakukan penanaman pohon dalam skala besar, hal-hal itulah yang menjadi salah satu penentu keberhasilan dalam mencegah kenaikan suhu bumi melebihi 1,5oC.
sumber : unsplash.com
Simpulan Satu hal yang dapat dipastikan adalah bahwa pada akhirnya kita akan meninggalkan bumi ini. Maka, jadikan planet ini hadiah untuk generasi mendatang dengan merawat baik segala isi di dalamnya. Tidak hanya itu, secara tidak langsung generasi muda lah yang menjadi garda terdepan dan memiliki potensi lebih besar dalam merasakan dampak dari perubahan iklim. Oleh karenanya, memang sudah seharusnya generasi sekarang yang menjadi ujung tombak dalam tercapainya misi kepedulian iklim di bumi ini.
Pustaka User, S. (n.d.). Knowledge Centre Perubahan Iklim - Gerakan Nasional Program Kampung Iklim (Proklim). Knowledge Centre Perubahan Iklim. http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/infografis/332-gerakan-nasional-program-kampung-iklim-proklim mediaindonesia.com developer. (2021, April 9). Peran Generasi Muda Diharapkan Lindungi Bumi dari Perubahan Iklim. mediaindonesia.com, All Rights Reserved. https://mediaindonesia.com/nusantara/396873/peran-generasi-muda-diharapkan-lindungi-bumi-dari-perubahan-iklim
Generasi Muda sebagai Agen Perubahan Iklim | NOTUS
26
Copyright 2022 Sekretariat HMME “Atmosphaira” ITB Labtek XI ITB Jalan Ganeca 10, Bandung