Ramadhan, bulan yang baru saja kita lewati bersama. Seperti kita ketahui, berakhirnya bulan Ramadhan ditandai dengan hari raya umat muslim yaitu Hari Raya Idul Fitri atau yang akrab dikenal sebagai lebaran. Jika mendengar kata lebaran maka yang sering terlintas di otak kita adalah berbagai jenis makanan dengan variasinya. Salah satu tradisi saat lebaran adalah menyantap berbagai sajian masakan bersantan, pedas, asam, dan asin. Dengan banyaknya pilihan makanan yang tersaji tentunya akan menambah selera nafsu makan, maka tidak heran ketika lebaran frekuensi makanpun meningkat. Oleh karena itu, setelah lebaran banyak dijumpai penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pencernaan, salah satunya adalah dispepsia.
Dispepsia merupakan sekumpulan keluhan/ gejala klinis yang berkaitan dengan saluran pencernaan baik itu menetap atau mengalami kekambuhan. Pengertian dispepsia terbagi dua menjadi dispepsia organik, yaitu bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyebabnya dan dispepsia nonorganik atau dispepsia fungsional yaitu bila fungsi normal dari organ pencernaan tidak berfungsi dengan baik sehingga gangguan fungsi tersebut menimbulkan gejala. Yang akan dibahas lebih lanjut dalam artikel kali ini adalah dispepsia nonorganik atau dispepsia fungsional yang berkaitan dengan makanan dan pola makan kita selama lebaran.
Saat lebaran, kita cenderung memakan banyak makanan pedas, berminyak, asam, dan kue coklat yang tidak kita sadari dapat memicu gejala dispepsia. Disamping itu pola makan kita yang berubah secara drastis juga dapat menambah resiko terkena dispepsia karena saat bulan ramadhan kita hanya makan dua kali sehari sedangkan saat lebaran kita bisa makan hingga empat kali sehari dan diselingi dengan berbagai macam makanan ringan. Melihat hal itu, maka sangat penting kita mengenali gejala-gejala serta penanganan dan pencegahan dispepsia agar dapat mewaspadai diri kita maupun orang disekitar kita dari dispepsia. Gejala dispepsia dapat muncul sebagai perasaan tidak nyaman di perut, perasaan penuh pada perut, mual, muntah, kembung, bahkan dalam waktu yang lama dapat muncul sebagai diare, dan gastritis. Penatalaksanaan dispepsia dapat dibedakan berdasarkan umur penderita yaitu golongan usia dibawah 45 tahun (tanpa tanda khusus dan dengan tanda khusus) dan golongan usia diatas 45 tahun. Untuk usia dibawah 45 tahun tanpa tanda khusus maka hal yang pertama harus dilakukan adalah mendatangi dokter untuk melakukan tes serologi H.pylori, apabila hasilnya positif maka segera rujuk ke internis sedangkan jika hasilnya negatif maka diterapi empiris selama 2 minggu dengan antasida dan H2 antagonis (omeprazol) atau menggunakan proton pump inhibitor (PPI) dan setelah diterapi maka dilakukan evaluasi, jika gejala displasia sudah hilang maka terapi dihentikan dan sebaliknya jika gejala displasia tetap ada, maka harus dirujuk ke internis untuk dilakukan endoskopi. Untuk usia dibawah 45 tahun dengan tanda khusus atau usia diatas 45 tahun sebaiknya segera dirujuk ke internis untuk dilakukan endoskopi dan mendapatkan penanganan lebih lanjut. Lebaran memang menjadi momen penting bagi umat muslim yang dirayakan setahun sekali, karena itu jangan sampai momen ini dirusak dengan kebiasaan hidup tidak sehat seperti yang disebutkan diatas karena dapat memicu timbulnya penyakit. So, keep healthy while enjoy Ied!
Sumber Mansjoer, Alif dkk. 2009. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius. Medscapearticle.com diakses pada 20 juli 2016 pukul 13:00 WIB
Video OSCE merupakan salah satu program kerja unggulan dari bidang 1 HMPD yang bertujuan untuk membantu teman - teman mahasiswa pendidikan dokter FKUB dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian OSCE. Pembuatan video OSCE ini dimulai sejak bulan April 2016, sampai akhirnya diupload pada bulan juni 2016 melalui media sosial Youtube. Video OSCE dapat diakses melalui akun Youtube HMPD FKUB. Salah satu contoh video skillnya yaitu Antropometri pada anak, history taking, pemeriksaan tumor leher dan masih banyak lagi. Video OSCE akan selalu diupdate untuk skill – skill baru yang telah dipelajari, dan semoga video yang telah ada digunakan sebagai pembelajaran. Kami berharap video OSCE membawa manfaat yang besar bagi teman – teman semua, dan alangkah baiknya pula bila teman – teman semua memberikan kriOk dan saran melalui official line HMPD atau komen langsung pada kolom komen youtube. Jangan Lupa di tonton, like dan komen.
Tidak dapat dipungkiri bahwa popularitas profesi dokter dari zaman sebelum kemerdekaan hingga zaman reformasi ini tetap menjadi profesi yang diidam-idamkan banyak orang. Hal tersebut berdampak posiOf bagi Universitas baik Universitas Negeri maupun Universitas Swasta yang memiliki Fakultas Kedokteran, yaitu membuat nama PTN/PTS mereka menjadi lebih bergengsi. Sejumlah 75 Universitas yang tersebar di seluruh Indonesia sudah terdaYar memiliki Fakultas Kedokteran, namun Odak semua Universitas itu memiliki akreditasi yang cukup baik. Belum lagi, dewasa ini banyak Perguruan yang mulai mendirikan Fakultas Kedokteran baru di Universitas mereka. Oleh karena maraknya hal tersebut,digagas sebuah solusi agar dapat membendung munculnya Fakultas Kedokteran yang dan juga meningkatkan kualitas Fakultas Kedokteran yang sudah ada yaitu dengan moratorium FK.
APA ITU MORATORIUM FK?
Moratorium berasal dari Bahasa LaOn yaitu morari yang berarO penundaan. Sedangkan menurut isOlah, moratorium adalah otorisasi legal untuk menunda pembayaran utang atau kewajiban tertentu selama batas waktu yang ditentukan. Moratorium FK awalnya dicetuskan pada tahun 2015 dan dilaksanakan pada tahun 2016. Namun pada kenyataannya, pada tahun 2016 sendiri turun SK untuk mendirikan Fakultas Kedokteran di 8 Universitas di Indonesia. Hal ini m e m b u at Ko n s i l Ke d o kte ra n I n d o n e s i a (KKI) ,Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan mahasiswa FK di seluruh Indonesia bersamasama meneriakkan moratorium FK di depan khalayak ramai. Setelah pasang surut dan negosiasi yang terjadi, akhirnya muncul surat edaran moratorium FK pada tanggal 14 Juni 2016.
BAGAIMANA MENGENAI TUJUAN MORATORIUM FK? Tujuan umum dari Moratorium FK adalah untuk membendung berdirinya F a k u l t a s K e d o k t e r a n d a n j u g a m e n i n g k a t k a n k u a l i t a s F a k u l t a s Kedokteran di Indonesia. Tujuan tersebut dijabarkan kedalam 3 poin penOng pada moratorium FK, yaitu : • Evaluasi penyelenggaran dan kualitas lulusan FK yang telah ada • P e n g h e n O a n s e m e n t a r a pengajuan FK sampai terdapat perbaikan mutu yang signifikan • Pengecualian pembukaan FK b a r u j i ka te rd a p at w i l aya h ya n g memerlukan pemenuhan kebutuhan tenaga dokter
bagaimana keadaan fk di indonesia?
TABEL TOTAL UNIVERSITAS DENGAN FK
Jika ditanya mengenai keadaan Fakultas Kedokteran di Indonesia, jawabannya adalah Fakultas Kedokteran di Indonesia sedang mengalami krisis. Krisis yang dihadapi saat ini bukan lagi krisis jumlah dokter yang dihasilkan, akan tetapi krisis mengenai kualitas dokter yang dihasilkan. Dilihat dari data BAN-PT pada Januari 2015, masih terdapat 25 Universitas dengan akreditasi C , 30 Fakultas Kedokteran dengan akreditasi B dan hanya 16 universitas yang berakreditasi A. Padahal, akreditasi adalah indeks yang dapat merepresentasikan keadaan suatu insOtusi.
Berikut juga dilampirkan data terbaru LAMPTKES pada akhir tahun 2015 secara presentase , dilihat dari 75 Fakultas Kedokteran di Indonesia hanya 4,98% dengan akreditasi A, 58,36% dengan akreditasi B dan 36,66% dengan akreditasi C.
Apabila melihat data-data yang telah dijabarkan di atas, keputusan mendirikan Fakultas Kedokteran baru di Indonesia justru mempersulit peningkatan kualitas lulusan dokter di Indonesia karena dengan munculnya FK baru di Indonesia, maka FK dengan akreditasi C akan lebih menjamur. Padahal jika dilihat dari prosesnya, peningkatan akreditasi dari satu Fakultas Kedokteran membutuhkan waktu paling cepat 1 tahun. Bisa dibayangkan jika seOap tahun Universitas mendirikan Fakultas Kedokteran akan ada berapa jumlah Fakultas Kedokteran dengan akreditasi C di Indonesia? Apakah hal tersebut menjawab dan dapat menyelesaikan permasalahan mengenai kualitas lulusan dokter di Indonesia? Oleh karena itu, moratorium pendirian FK perlu dilakukan agar dari pihak pusat pemerintahan pun dapat lebih terfokus pada peningkatan kualitas suatu FK di Indonesia, bukannya merinOs dari awal. Jika akreditasi suatu Universitas meningkat, maka daya tampung universitas tersebut akan meningkat pula. Sehingga akan menyerap makin banyak mahasiswa kedokteran dan berdampak pada meningkatnya lulusan kedokteran dengan kualitas cemerlang.
Program Kakak Bina Mahasiswa PSPD 2016 merupakan program kerja HMPD khususnya Bidang 3 (Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa) dibawah naungan BEM FKUB bersama dengan dekanat FKUB dimana tujuan utama Program Kakak Bina PSPD 2016 mengacu pada Anggaran Dasar HMPD FKUB 2016 yang tercantum pada tujuan HMPD FKUB Bab II pasal 8 ayat 2 yang berbunyi: “Menunjang peningkatan mutu mahasiswa program studi Pendidikan Dokter FKUB terkait perilaku, kemampuan keprofesionalan terkait kedokteran, dan pengetahuan kedokteran� Dalam pelaksanaannya, BPI serta SC menginstruksikan waktu untuk kakak bina bertemu dengan adik bina setiap 2 minggu sekali dengan hari dan tanggal yang sepenuhnya diserahkan masing- masing kakak bina. Laporan evaluasi dari kakak bina kepada BPI dilaksanakan setiap 3 bulan sekali disertai dengan musyawarah mencari penyelesaian jika terdapat masalah dalam proses pembinaan oleh kakak bina.
MDGs atau Millenium Development Goals(Tujuan Pembangunan Millenium) adalah 8 tujuan yang telah disetujui oleh 191 negara anggota PBB untuk dapat dicapai pada tahun 2015 yang ditandatangani saat Deklarasi Millenium PBB. Deklarasi Millenium PBB yang ditandatangani pada bulan September tahun 2000 menargetkan para pemimpin dunia untuk dapat memberantas kemiskinan, kelaparan, penyakitpenyakit, buta huruf, kerusakan lingkungan, serta diskriminasi terhadap wanita. MDGs adalah turunan atau produk dari deklarasi ini, dan mempunyai beberapa target dan indikator yang spesifik. Dalam mencapai target MDGs di bidang kesehatan ini, pemerintah tampaknya menemui tantangan yang cukup besar, terutama dari segi penurunan AKI. Berdasarkan survei kedokteran pada 2012 angka kematian ibu masih di atas 200 setiap 100 ribu kelahiran. Sedangkan kematian anak diatas 34 per 100 ribu kelahiran. Padahal, berdasarkan capaian target MDGs, pada 2015 angka kematian ibu maksimal 102 per 100 ribu kelahiran, dan angka kematian bayi 32 per 100 ribu kelahiran. Data ini menunjukkan bahwa Indonesia masih harus berpikir lebih keras dan mencari inovasi cara yang lebih efektif untuk mencapai target optimal MDGs di tahun 2015. Angka kematian yang tinggi ini dikarenakan banyak keluarga di Indonesia terutama di daerah tertinggal yang tidak memiliki wawasan cukup mengenai pentingnya asupan gizi saat hamil.
Selain kurangnya wawasan, kondisi ekonomi juga menjadi faktor kurangnya gizi ibu hamil dan balita. Minimnya penghasilan keluarga memaksa mereka memakan makanan yang ada tanpa memikirkan gizi yang tercakup. Sarana pelayanan kesehatan yang kurang memadai bagi ibu hamil dan balita juga menjadi faktor lain penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia. Beberapa kebijakan pemerintah khususnya Kemenkes RI yang masih perlu dievaluasi antara lain, kebijakan pencapaian MDG-1 tentang menurunkan prevelensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi,diantaranya melalui pemenuhan makanan yang aman dan bergizi cukup, MDG-4 tentang konsolidasi program vaksinasi, termasuk sumber daya untuk pelaksanaan program (vaksin dan perangkatnya, operasional dan perawatan, SDM), dan MDG-5 yang diantaranya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kebijakan-kebijakan ini direalisasikan dalam bentuk beberapa program khusus seperti pelaksanaan jaminan persalinan, penambahan dan penguatan bidan di desa, program safe motherhood yaitu program yang memprioritaskan penanganan dan pemberian fasilitas layanan kesehatan prima pada ibu dan anak termasuk pada saat kehamilan dan persalinan hingga seribu hari setelah melahirkan. Sebenarnya, kebijakan dan program yang dibuat Kemenkes RI sudah tepat dan sesuai dengan masalah yang ada. Namun, masalah yang ditemui ialah bagaimana cara yang efektif untuk mewujudkan kebijakan dan program tersebut menjadi kerja nyata yang dapat dilihat hasilnya. Dalam membantu Pemerintah dalam menurunkan AKI HMPD bersama dengan ISMKI wil 4 regio Malang serta BEM Unisma dan BEM UMM melaksanakan program kerja Bulan Bakti dengan tema “Kesehatan Ibu dan Anak�. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 30 April 2016, dimana kami mengambil tempat di desa Baran, Kota Malang. Kegiatan yang dilaksanakan berupa tindakan langsung mengajarkan tentang pentingnya mencuci tangan, dengan diberikan handsinitizer dan di preaktekan serta melalui video, kemudian diadakan penyuluhan tentang makanan sehat untuk anak anak agar anak anak disana tidak jajan sembarangan. Kemudian dijelaskan juga tentang pentingnya KB dan Imunisasi. Acara ini masih akan terus berlanjut di Bulan Oktober. Tunggu Aksi kami selanjutnya !
Minggu pagi yang indah, HMPD bersama dengan komunitas peduli ( Asli) Malang melakukan kegiatan pengobatan gratis di desa Bran Tologowarru RW7, Malang. Mau tau keseruan yang ada dikegiatan ini ? Panitia pengobatan gratis ini merupakan gabungan dari HMPD bidang 5 dibantu dengan beberapa pengurus HMPD serta para bapak bapak dan ibu ibu dari Komunitas Peduli ( Asli ) Malang. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 17 April 2016. Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00-12.00 di SD yang ada di desa terebut. Perjalanan ke desa tersebut cukup mulus. Perjalanan menuju lokasi membutuhkan waktu sekitar 45 menit dari Universitas Brawijaya. Para panitia dari HMPD FKUB berkumpul di Gazebo mulai dari jam 5 pagi. Kemudian langsung jalan ke desa mulai jam 5.45. Sampainya disana para panitia langsung menyulap SD menjadi tempat pengobatan. Ada ruang TTV ada ruang pemeriksaan ( bilik dokter) juga ada ruang farmasi serta pemeriksaan GD , CH dan AU. Di lapangan SD disediakan tenda oleh komunitas peduli ( asli) Malang sebagai waiting room. Dokter dari UB yang ikut dalam acara ini ada 2 orang, beliau beliau adalah dr. Obed Trinurcahyo Kinantyo Paundralingga, M.Sc dan dr. Dimas Bagus
Ada sekitar 84 peserta yang hadir dalam acara petis kali ini yang terdiri dari berbagai umur mulai dari naak bayi 10 bulan sampai kakek nenek umur 70 tahunan. Panitia disini tidak hanya nyiapin persiapan aja loh, mereka juga mendapat ilmu ketika harus menghitung BMI , TTV, konsultasi awal , cek GD/ AU/CH juga memberikan obat yang tepat sesau dengan resep dokter tidak lupa memberikan informasi terkait obat tersebut diminum sehari berapa kali dsb. Yakin, jadi anak mahasiswa kedokteran ga mau ikutan mengabdi ? ayo aktif bersama kami dalam melakukan pengabdian ! kami tunggu di acara HMPD lainnya !
Health Corner merupakan kegiatan ruOn yang dilaksanakan oleh Bidang 5 bersama dengan mahasiwa PSPD pada hari minggu seOap minggu ke dua dan keempat di bulan April, Mei dan Juni. Sudah terlaksana 5x. heatlh corner ini dilaksanakan di CFD dan di Rampal. Kegiatan yang dilaksanakan merupakan pemeriksaan Tensi GraOs, pemeriksaan CH, GD dan AU, serta pemeriksaan BMI serta lingkar perut. Sebelum mengikuO acara Health corner para peserta volunteer harus mengikuO TOT yang diselenggarakan oleh paniOa, baik 2014 maupun 2015 harus mengikuO TOT terlebih dahulu. TOT biasanya dilaksanakan pada hari jumat sebelum HC dilaksanakan, dan para volunteer diberikan materi yang harus dipelajari jika sebelum mengikuO HC. HC pertama dan Kedua dilaksanakan di CFD ijen. Didapatkan selalu lebih dari 100 orang yang datang ke stand health corner untuk tensi graOs dan untuk mendapatkan informasi seputar darah Onggi dan darah rendah serta mencegah dan menstabilkan tekanan darah. Pada HC ke Oga dan keempat dilaksanakan di Rampal. Pada HC keOga ini diadakan pemberian kacang hijau graOs yang dibuat oleh paniOa HC untuk 50 pendatang pertama yang melakukan cek Gula darah, Cholesterol maupun Asam Urat. Pada HC keOga merupakan HC teramai karena Volunteer HC mencapai 20 orang lebih dan para pendatang ke stand HC mencapai 250 orang lebih. HC ke 5 digabung bersama dengan sekolah pengmas di CFD Ijen kembali dengan volunteer nya merupakan paniOa dari sekolah pengmas dan volunteer sekolah pengmas. Masih banyak kehebohan di HC yang Odak sempat ditulis disini, untuk HC selanjutnya akan dibuka open volunteer kembali, jangan sampai kelewatan ! tunggu aksi kami di semester depan ! cia yo !
Katarak adalah penyebab utama kebutaan di dunia. Katarak juga dapat terjadi pada bayi dan anak-anak, meski kemungkinannya sangat kecil. Penyakit ini umumnya ditemukan pada orangorang lanjut usia dan dikenal sebagai katarak manula. Di Indonesia, diperkirakan terdapat sekitar 210.000 penderita baru yang muncul setiap tahun. Dan lebih dari 50% kebutaan di Indonesia disebabkan oleh katarak. Sebgai mahasiswa , pasti ada yang bisa kita lakukan untuk membantu dalam menurunkan angka katarak di Indonesia. Salah satu proker andalan dari HMPD bidang 5 yang sudah menjadi langganan untuk dilaksanakan tiap tahun ini selalu dinantikan para Mahasiswa PSPD dalam menunjukan aksinya terhadap kepedulian terhadap kesehatan di masyarakat ini. Ternyata mahasiswa jaman sekarang tidak hanya suka belajar dan foya-foya saja, terbukti dengan tingginya antusias dari mahasiswa PSPD angkatan 2015, 2014, dan 2013 yang tertarik untuk bergabung dalam kegiatan ini sebagai Volunteer. Dari sekian banyak yang mendaftar , hanya beberapa saja yang dapat menjadi volunteer untuk ikut dalam kegaiatan kami dikarenakan tempat yang tidak memadai jika dihadiri lebih dari 15 mahasiswa. Dalam kegiatan Operasi Katarak ini, para volunteer bisa tahu lebih detail bagaimana screening katarak sehingga mereka bisa membedakan mana saja pasien yang terkena katarak dengan berbagai tingkatan-tingkatannya. Lebih serunya lagi, para volunteer juga diberi kesempatan untuk membantu jalannya proses operasi katarak dengan bantuan dari dokter mata yang sangat baik dan mau membagikan ilmunya. Volunteer diberi kesempatan untuk melakukan irigasi, memberi tetes mata midriatil untuk kegiatan pre-operasi. Apalagi tahun ini, kegiatan operasi katarak dilakukan dalam 2 rangkaian kegiatan. Pertama yakni pemberian materi dari PPDS mata yang dilaksanakan di RSSA. Dan kedua yakni kegiatan hari H Baksos Operasi Katarak yang dilaksanakan di Puskesmas Karangrejo, Tulungagung. Tidak sabar untuk bergabung menjadi salah satu volunteer di kegiatan ini? Nantikan proker kami dari bidang 5 yakni Operasi Katarak 2017 yaa! Ayo ikut berpartisipasi bersama kami !
Para mahasiswa peduli lingkungan dan kesehatan yang merupakan gabungan dari beberapa organisasi di Universitas Brawijaya melakukan aksi memperingaO hari tanpa Rokok sedunia pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2016. Aksi pada hari Selasa dilaksanakan oleh HMPD (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter) , PSMKGI (Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia) dan BEM FKG UB. Kegiatan ini dilaksanakan di Alun alun kota malang. Awalnya melakukan orasi keliling alun alun, dan membagikan lembaran yer berisi bahaya-bahaya rokok bagi tubuh dan kesehatan gigi. Kemudian dilakukan penyuluhan pribadi dimana orang orang yang sedang merokok dikawasan alun alun kami hampiri dan diminta untuk memaOkan rokoknya untuk diganO dengan pasta gigi. Selain itu diadakan juga pemeriksaan kesehatan dan kesehatan gigi graOs yang bertempat di dekat air mancur di alun alun kota malang. Nah ! memang sebagai Mahasiwa Odak banyak yang bisa kita lakukan tapi untuk memulai suatu perubahan harus dimulai dari hal yang kecil. Mari bersama kami ikut serta membangun Indonesia yang lebih sehat dimulai dari hal kecil diri kita sendiri, lalu kepada sesama. Masih mau tetap apaOs ? Rugi loh. Ayo ikut bersama kami HMPD dalam mewujudkan Mahasiswa yang akOf Odak hanya di kelas tapi juga di Masyarakat!
Setelah menyelesaikan pendidikan preklinik, mahasiswa kedokteran dituntut untuk melalui pendidikan klinik atau Koas. Tentu akan berbeda mengenai kehidupan di dua masa pendidikan tersebut. Sehingga, perlu adanya suatu event untuk pembekalan bagi mahasiswa preklinik yang akan Koas, seperti Annual Medical Career Day. AMCD adalah salah satu proker baru HMPD bidang 6 yang bertujuan untuk mengenalkan kepada mahasiswa preklinik mengenai kehidupan koas atau pendidikan klinik. Selain itu, AMCD tahun ini terdapat pula pengenalan tentang pilihan karir dokter yaitu dokter sebagai akademisi atau spesialisasi, serta terdapat sesi motivasi untuk meningkatkan semangat untuk menjadi good doctor. Pengenalan kehidupan koas secara langsung disampaikan oleh kakakkakak presidium Koas, sehingga peserta dapat langsung bertanya dan mendapatkan tips-tips seputar dunia koas. Dengan adanya acara ini, akan membuka wawasan kita tentang karir seorang dokter. And last, let’s join us!
Terdiri dari lomba futsal, badminton dan basket. Diketuai oleh Galang Mahasin, dan wakil ketua Bhisma Alfathan. Panitia terdiri dari angkatan 2014 dan 2015. Diikuti oleh seluruh mahasiswa pendidikan dokter dari angkatan 2015 sampai dengan koas. PDCUP ini telah dua kali dilaksanakan, untuk tahun yang pertama hanya lomba futsal, untuk tahun ini kami mengembangkan menjadi tiga lomba tersebut. Antusias peserta pun sangat baik, dapat dilihat dalam usaha mereka untuk memenangkan setiap perlombaan. Untuk tempat lomba kita memilih SM Futsal sebagai tempat perlombaa futsal, STIKI sebagai tempat perlombaan basket, serta Lapangan Rajabasa untuk badminton. Rencana Program Kerja ini untuk selanjutnya, yaitu menambah cabang olahraga yang dipertandingkan, serta meningkatkan koordinasi antara panitia yang bertugas dengan peserta lomba. Serta menyusun panitia PDCUP2017 dari beberapa bulan sebelumnya, sehingga persiapan panitia untuk mengadakan lomba telah matang.
Spectrum 2016 merupakan salah satu program kerja dari HMPD bidang 6 yang berupa acara TRY OUT SBMPTN dan OPEN HOUSE FK UB yang pada tahun lalu sudah pernah diadakan. Dalam kegiatan ini ditujukan untuk mengukur kemampuan siswa/i SMA se-derajat dalam mengerjakan soal SBMPTN yang merupakan ujian tulis yang diselenggarakan negara untuk dapat melanjutkan pendidikan ke Ongkat Universitas. Pada tahun ini, Spectrum diadakan pada 15 Mei 2016 yang bertempatkan sama seperO tahun lalu yaitu di Gedung Amphiteater Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya. Dengan diikuO banyak siswa dan siswi SMA dari berbagai kota turut menyukseskan acara ini. Try out pada tahun ini sama seperO try out yang sebelumnya, namun ada sedikit perubahan pada open house yang dapat menarik peserta try out untuk bergabung dalam open house tahun ini. Acara open house dibuka cukup meriah oleh Ketua BEM FKUB, Ketua HMPD, serta Ketua Pelaksana Spectrum 2016. Berbeda dari tahun sebelumnya, pada kali ini open house di design sedemikian rupa agar Odak ada peserta yang merasa bosan dan pasOnya peserta akan merasa menjadi mahasiswa FK UB dengan mengikuO beberapa simulasi dalam laboratorium. Tetapi sebelum mereka menjelajahi beberapa laboratorium yang sudah dipersiapkan, mereka diberikan sharing dengan kakak 2013 bagaimana kehidupan di FK ini sendiri. Setelah itu, peserta yang mengikuO open house dibagi dalam kelompok-kelompok dan mendapatkan masing masing 2 kakak LO yang akan menemani perjalanan adik-adik dalam open house. Laboratorium yang digunakan adalah Lab. Parasitologi, Lab. Patologi, Lab. Biokimia, Lab. Anatomi dan Histologi. Ditutup dengan foto bersama kakak LO dan menuliskan pesan dan kesan.