Assalamu’alaikum Wr.Wb Segala Puji bagi Alloh SWT karena atas berkah dan rahmat-Nya, HMPD Magazine Edisi ke-1 ini dapat terbit. HMPD Magazine berupa suatu majalah online yang fungsinya adalah untuk review kegiatankegiatan HMPD dan kegiatan lain yang dilaksanakan dikalangan mahasiswa Pendidikan Dokter FKUB. HMPD Magazine ini merupakan salah satu Program Kerja dari bidang IV HMPD yang memang berkecimpung dibidang kesekretariatan dan komunikasi. Edisi pertama ini ditekankan pada perkenalan HMPD dan bidangbidang yang ada serta beberapa kegiatan HMPD yang sudah dijalankan diawal kepengurusan kepada seluruh anggota HMPD dan sivitas akademika PSPD FKUB. Ucapan terimakasih saya tujukan kepada panitia dan suluruh pihak yang telah berkontribusi sehingga HMPD Magazine edisi ke-1 ini dapat terbit. Harapannya semoga HMPD Magazine ini dapat menjadi sarana bagi mahasiswa PSPD yang memiliki bakat dan minat dibidang jurnalistik untuk menulis dan menuangkan idenya di HMPD Magazine. Semoga HMPD Magazine juga dapat konsisten dalam meliput dan review kegiatan-kegiatan HMPD serta serbaserbi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
1
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
2
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
3
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
4
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
5
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
6
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
7
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
8
Layanan Primer di Indonesia masih menjadi sumber masalah terbesar kesehatan Indonesia1. Solusi untuk menyelesaikannya pun bermunculan, termasuk diantaranya Dokter Layanan Primer sebagai usaha perbaikan SDM. Apakah itu Dokter Layanan Primer (DLP)? Menurut pasal 8 ayat 3 UU No 20 tahun 2013 mengenai Pendidikan Dokter disebutkan bahwa program dokter layanan primer merupakan kelanjutan dari program profesi dokter dan program internsip yang setara dengan program dokter spesialis2. Apakah Tujuan adanya DLP?
Untuk memenuhi kualifikasi sebagai pelaku awal pada layanan kesehatan tingkat pertama, melakukan penapisan rujukan tingkat pertama ke tingkat kedua, dan melakukan kendali mutu serta kendali biaya sesuai dengan standar kompetensi dokter dalam sistem jaminan kesehatan nasional3.
HMPD Magazine – “Broadening Horizon�
9
Apakah DLP wajib? Tidak. Dokter bebas memilih untuk menjadi spesialis layanan primer atau menjadi spesialis lainnya sesuai dengan peminatannya untuk berkarier sebagai dokter. Dengan adanya Program Studi Pendidikan Dokter Layanan Primer di Indonesia, maka dokter yang ingin berkarier sebagai praktisi di layanan primer tidak perlu lagi mengambil spesialisasi ini di luar negeri4. Bedanya DLP dan Dokter Umum?
HMPD Magazine – “Broadening Horizon�
10
Biaya kuliah DLP? Apakah Bisa sambil kerja? Pendidikan Dokter Layanan Primer bisa dijalani sambil bekerja, karena pendidikannya akan sering menerapkan work place based. Lalu untuk pembiayaan pendidikan saat ini masih dicarikan4. Apakah selama menjalani Pendidikan DLP akan digaji? Dalam UU No. 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran Pasal 31 ayat 1 poin b disebutkan bahwa memperoleh insentif di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteran merupakan hak bagi Mahasiswa program dokter layanan primer5. Isu isu yang beredar? “Nantinya yang bisa bergabung dalam JKN dan tercover BPJS adalah hanya DLP”. Untuk saat ini Layanan Primer diberikan oleh dokter. Sehingga untuk saat ini dokter umum masih bisa berpraktik seperti biasa6.
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
11
Pro dan Kontra keberadaan DLP
Referensi 1. Widyahening, I.S., Thuraiappah, D.M., Han, T.M. and Vidiawati, D., 2014. Indonesian primary care physicians profile in 2011: Did practicing hours and conversion program for family medicine differentiate their services and continuing medical education activities?. Asia Pacific family medicine, 13(1), pp.1-6. 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Pendidikan Kedokteran (pasal 8 ayat 3) 3. Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Pendidikan Kedokteran (pasal 8 ayat 2) 4. Vidiawati Dhanasari, dalam Diskusi Online Terbuka ISMKI [13 Desember 2015] 5. UU No. 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran Pasal 31 ayat 1 poin b 6. http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=download.Putu san&id=2257 (hal. 158) 7. Rachmawan Dhanang, Shelby Ernanda, Auria P. 2015. Dokter Layanan Primer, Apakah Perlu?. Kajian Bidang Dua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya.
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
12
Hepatitis B merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Hepatitis B dari golongan Virus DNA. Penyakit ini dapat menyebabkan peradangan pada hati yang sifatnya akut atau kronis, sebagian besar kasus infeksi hepatitis B dapat berujung pada kanker hati. Penularan virus hepatitis B dapat berupa penularan vertical yakni dari ibu dan bayinya sewaktu melahirkan, dan penularan horizontal melalui cairan tubuh.
Tenaga kesehatan merupakan salah satu kelompok yang paling berisiko tertular virus Hepatitis B dari pasien yang dirawatnya. Oleh karena itu, upaya pencegahan penularan hepatitis B pada calon tenaga medis sangatlah penting. Berdasarkan data dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI, saat ini di Indonesia terdapat sekitar 7000 tenaga kesehatan yang terinfeksi virus hepatitis B, 5000 diantaranya terinfeksi melalui jarum suntik.
HMPD Magazine – “Broadening Horizon�
13
Menurut seorang peneliti di Kementrian Kesehatan, Lukman Tarigan meyatakan bahwa tingginya angka penularan pada tenaga kesehatan ditengarai akibat cakupan imunisasi pada kelompok tersebut yang masih rendah. Untuk dokter hanya sekitar 40,7 persen, sementara bidan yang bekerja di garda terdepan fasilitas kesehatan kita hanya sekitar 16 persen saja. Imunisasi harus dilakukan oleh semua tenaga kesehatan. Mereka harus diberi perlindungan khusus misalnya dengan memberikan dalam 3 dosis vaksinasi. Hal ini untuk menekan jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi hepatitis B. Vaksin Hepatitis B mengandung HBsAg yang dimurnikan. Vaksin tersebut mengalami inaktivasi, dimurnikan, dan ditambah aluminium fosfat atau alminium hidroksida, dan diawetkan dengan thimerosal. DI Indonesia tersedia beberapa merk Vaksin hepatitis B pada dewasa yang dapat diberikan untuk orang di atas 18 tahun, yaitu Hepatitis B uniject (Biofarma), Engerix B dewasa (Glaxo Smith Kleine), Euvax B dewasa (Sanofi), dan HBVax (Merck Sharp Dohme). Vaksin tersebut termasuk vaksin DNA rekombinan, dimana vaksin menginduksi sel T yang spesifik terhadap HBsAg dan sel B yang dependen terhadap sel T untuk menghasilkan antibodi anti-HBs secepatnya 2 minggu setelah vaksin dosis pertama. Vaksinasi hepatitis B harus dilakukan sebanyak tiga kali, dengan jadwal pemberian vaksin hepatitis B pada bulan ke 0, 1, dan terakhir bulan ke-6. Dosis pertama vaksin dilakukan pada tanggal yang dipilih, pemberian vaksin dilakukan secara Intra Muskular, kemudian dosis kedua satu bulan kemudian, dan dosis ketiga 6 bulan setelah dosis pertama.
HMPD Magazine – “Broadening Horizon�
14
¬
Made Dinda Pratiwi (PD B 2014) Id Line: dindapratiwimade
¬
Ditta Shabrina Suhada (PD A 2015) Id Line: dittasuhada
¬
A’ifatin Venysya (PD B 2015) No. HP: 085655064041
¬
Prayascita (PD C 2015)
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
15
Jaket HMPD Rp 150.000
Kaos Regio Rp 70.000
HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
Kaos Patient Rp 70.000
16
Kaos Hitam Rp 70.000
Kaos Maroon Rp 70.000
Kaos Putih Rp 70.000 HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
Mug Doctor Rp 35.000
Mug Medical Faculty Rp 35.000
Mug HMPD Rp 35.000 17
Pin HMPD Rp 5.000 Notebook doctor Rp 35.000
Tote bag HMPD Rp 45.000
Stiker HMPD Rp 5.000
Stiker Your Future Doctor Rp 5.000 Tote bag Doctor Rp 45.000 HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
18
Notebook A Rp 35.000 Gantungan HMPD Rp 8.000
Stiker Mobil 1 Rp 20.000
Notebook B Rp 35.000
Stiker Mobil 2 Rp 20.000 Notebook C Rp 35.000 HMPD Magazine – “Broadening Horizon”
19