GLOMERASI EDISI I / 2019
RESILIENT CITY
Kata Plano
Cover Story
Kabar Perencana
Kota : Penyebab dan Penerima Dampak Akan Perubahan Iklim
Mengenal Resilient City
S.T. ke S.PWK, Rugi atau Untung?
Mewujudkan Kota Tangguh
100 RC, Jaringan Kota Tangguh Dunia Semarang Siap Jadi Kota Tangguh
c Jeilson Barreto Andrade
SALAM REDAKSI Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kita masih diberikan kesempatan untuk terus berkarya dan berinovasi hingga pada akhirnya Majalah Aglomerasi edisi pertama bisa rilis! Saya sangat bangga selaku ketua redaksi tahun ini, tahun pertama majalah ini dibuat. Aglomerasi adalah sebuah majalah yang membahas isu-isu perkotaan yang ada di lingkungan sekitar serta kabar terbaru dari HMPWK May Virida. Majalah ini dikelola oleh Departemen Pendidikan Penalaran bersama dengan Departemen Media dan Desain HMPWK May Virida UNS. Aglomerasi dalam lingkup PWK adalah pengelompokan atau pemusatan beberapa elemen ke sebuah tempat. Aglomerasi menjadi nama majalah HMPWK dengan harapan informasi-informasi terkini dapat dikelompokan dan dipusatkan di majalah ini, Jadi, kenapa sih perlu punya dan baca Aglomerasi? Aglomerasi edisi pertama mengangkat tema “Resilient City� sebagai wujud misi Pendidikan Berkota yang menjadi tujuan awal Departemen Diklar periode ini. Sebagaimana kita ketahui, di abad ini, Kota-kota di dunia sedang menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan yang terus meningkat. Mulai dari dampak perubahan iklim, infrastruktur tidak memadai, wabah penyakit, hingga serangan dunia maya. Ketangguhan a d a l a h a p a y a n g m e m b a n t u ko t a b e ra d a p t a s i d a n bertransformasi dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, membantu mereka mempersiapkan diri untuk hal yang diharapkan dan yang tidak terduga. Terakhir, Saya dan seluruh redaksi yang bertugas sangat berharap Aglomerasi bisa menjadi karya nyata yang bisa bermanfaat bagi setiap pembaca.
Salam, Ketua Redaksi
2
Rahman Hilmy N.
KETUA REDAKSI
CONTENTS Salam Redaksi
Warta Kota
Cover Story:
Cover Story:
Ibu kota Mau Dipindah? Kenapa?
Mengenal Resilient City
100 RC, Jaringan Kota Tangguh Dunia
4
2
6
Cover Story:
Infografis:
Infografis:
Semarang Siap Jadi Kota Tangguh
Kota-Kota Tangguh di Dunia
Teknologi Dalam Menghadapi Bencana
8 Kata Plano: Kota : Penyebab dan Penerima Dampak Akan Perubahan Iklim
12 14 16 18
Kata Plano:
Kata Plano:
Figure:
Kabar Perencana:
Mewujudkan Kota Tangguh
Kata Mereka Tentang Resilient City
Dr. Ir. Nur Miladan S.T., M.T.
S.T. Ke S.PWK Rugi atau Untung?
19 20 21 22
Kabar May Virida
Tips Kuliah:
Rehat:
Biar Lelah Kamu Harus Kuat Ini Tipsnya
Review Film Sexy Killers Film dan Isu Terseksi Tahun ini
Rehat: Teka-Teki Silang
24 26 29 30
Tim Redaksi
31
GLOMERASI 3
IBUKOTA MAU DIPINDAH? KENAPA? Oleh : M. Arya Persada
H
alo Sobat Planner, Tau Gak kalo ibukota itu mau dipindah? Dalam rapat kabinet terbatas pada Senin (29/04), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala B a p p e n a s B a m b a n g B ro d j o n e g o ro menyebut banyak faktor yang membuat DKI Jakarta tidak layak dipertahankan sebagai ibu kota. Pertama, Jakarta mempunyai masalah lalu lintas yaitu menempati peringkat keempat kota terburuk sedunia berdasarkan kondisi lalu lintas saat sibuk dari 390 kota. Masalah kemacetan itu menimbulkan kerugian nyata. Kerugian ekonomi yang diakibatkan tahun 2013 sebesar Rp 56 triliun / tahun, yang diperkirakan angkanya sekarang sudah mendekati Rp100 triliun / tahun. Kedua, DKI Jakarta semakin rawan banjir. Sekitar 50% wilayah Jakarta masuk kategori rawan bajir atau memiliki tingkat kerawanan banjir di bawah 10 tahunan. Idealnya tingkat kerawanan banjir untuk kota besar minimum adalah 50 tahunan. Keinginan memindahkan ibu kota sudah lama ada dan tampak semakin bulat.
"Secara ekonomi, kita mampu. Dari segi wilayahnya, kita punya. Sekarang memang lebih kepada kemauan politik, mau atau tidak. Saya yakin kalau kita punya kemauan politik, kita mampu menjalani proses pemindahan ibu kota," kata Wilmar A. Salim..
4
DPR RI akan membentuk panitia khusus terkait pemindahan ibu kota, sebagai tindak lanjut rencana Presiden Jokowi. Ketua Komisi II DPR RI Zainuddin Amali mengatakan, pansus itu bertugas menggodok RUU tentang ibu kota. Namun, untuk urusan pengkajian pemindahan tersebut mulai dari tempat hingga anggaran diserahkan kepada pemerintah. Amali menilai, pemerintah sudah melakukan pengkajian dan apabila pemerintah sudah menghitungnya, maka dirinya yakin pemindahan ibu kota bisa dilakukan. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan ada tiga kandidat wilayah yang bakal menjadi lokasi pemindahan ibu kota, yakni Pulau Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Tiga kandidat wilayah itu merupakan kelanjutan dari Rapat Terbatas membahas tindak lanjut rencana pemindahan ibu kota di Kantor Presiden, Jakarta.
WARTA KOTA
Sumber : https://www.suara.com/news/2019/05/09/214 148/dpr-ri-akan-bentuk-pansus-pemindahanibu-kota-negara https://www.bbc.com/indonesia/indonesia48093451
5
COVER STORY
MENGENAL RESILIENT CITY Oleh : Rahman Hilmy N.
D
i abad ini, Kota-kota sedang menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan yang terus meningkat. Mulai dari dampak perubahan iklim, pertumbuhan penduduk tidak terkendali yang menyebabkan infrastruktur tidak memadai, wabah penyakit, hingga serangan dunia maya. Ketangguhan adalah apa yang membantu kota beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi tantangan-tantangan ini, membantu mereka mempersiapkan diri untuk hal yang diharapkan dan yang tidak terduga. Lalu, apa itu Resilient City? “Resilient City adalah kapasitas individu, masyarakat, lembaga, bisnis dan sistem di dalam sebuah kota untuk dapat bertahan, beradaptasi dan tumbuh dengan adanya berbagai guncangan akut dan tekanan kronis yang di alami, baik ďŹ sik maupun sosial.â€? 100 RC Membangun ketahanan kota dengan cara memahami sistem yang membentuk kota dan risiko yang mungkin dihadapi. Dengan memperkuat struktur dasar sebuah kota dan memahami potensi guncangan dan tekanan yang dihadapi, sebuah kota dapat meningkatkan lintasan pembangunannya dan kesejahteraan warganya.
6
Perbedaan Guncangan dan Tekanan Guncangan akut (Shock) adalah peristiwa yang datang tiba-tiba dan mengancam kota. Contohnya Gempa bumi, kebakaran hutan, banjir, cuaca dingin ekstrem, kecelakaan bahan berbahaya, terorisme, wabah penyakit, kegagalan infrastruktur, dan kerusuhan masyarakat. Tekanan kronis (Stresses) adalah ancaman yang berlangsung lamban dan menerus yang melemahkan kota. Contohnya kelangkaan air, kurangnya ketersediaan rumah yang terjangkau, polusi udara, pengangguran, kesenjangan ekonomi, kejahatan dan kekerasan.
Kerangka Ketahanan Kota Apa karakteristik dan kapasitas kota yang dapat beradaptasi dan tumbuh dalam menghadapi tantangan ini? Apa yang membedakan kota tangguh dari kota yang runtuh dalam menghadapi gangguan dan kesulitan? Ada penelitian tentang pengalaman kota di seluruh dunia yang mengungkapkan serangkaian faktor dalam meningkatkan kemampuan kota untuk bertahan hidup, beradaptasi, dan tumbuh dalam menghadapi kesulitan yang hasilnya adalah City Resilience Framework (CRF). CRF menggambarkan sistem penting suatu kota dalam hal empat dimensi: Kesehatan & Kesejahteraan; Ekonomi & Masyarakat; Infrastruktur & Lingkungan; dan Kepemimpinan & Strategi.
Karakteristik Sistem Tangguh Untuk membangun ketahanan kota, sistem-sistem itu harus dirancang dan berfungsi sedemikian rupa sehingga dapat bertahan, merespons, dan beradaptasi dengan lebih mudah terhadap guncangan dan tekanan. Sistem yang berketahanan menunjukan kualitas yang memungkinkan sistem tersebut untuk menghadapi, merespon dan beradaptasi terhadap guncangan dan tekanan. Berikut adalah karakteristik sistem tangguh:
REFLECTIVE Kemampuan untuk belajar
RESOURCEFUL Kemampuan untuk mengatur sumber daya
ROBUST Kekuatan yang meminimalisir kegagalan
REDUNDANT Mempunyai kapasitas cadangan
FLEXIBLE
INCLUSIVE
INTEGRATED
Memiliki strategi Alternatif
Komunikasi dan konsultasi secara inklusif
Sistem yang terpadu
Sumber: https://www.100resilientcities.org
7
COVER STORY
100 RC JARINGAN KOTA TANGGUH DUNIA Oleh : Rahman Hilmy N.
100 Resilient Cities yang dipelopori oleh The Rockefeller Foundation didedikasikan untuk membantu kota-kota di seluruh dunia menjadi lebih tangguh terhadap tantangan ďŹ sik, sosial dan ekonomi yang merupakan isu yang berkembang di abad ke-21. 100RC mendukung pandangan ketahanan yang tidak hanya mencakup guncangan seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, dll, tetapi juga tekanan yang melemahkan kota pada hari ke hari atau berdasarkan siklus. Contoh tekanan adalah pengangguran yang tinggi; sistem transportasi umum yang tidak eďŹ sien; kekerasan; atau kekurangan makanan. Dengan mengatasi guncangan dan tekanan, sebuah kota menjadi lebih mampu merespons peristiwa buruk, dan secara keseluruhan lebih mampu memberikan fungsi-fungsi dasar baik di saat baik maupun buruk, ke semua penduduk. Kota-kota dalam jaringan 100RC dilengkapi dengan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan rencana menuju ketahanan di sepanjang empat konsep utama 100RC: Bimbingan keuangan dan logistik untuk membangun posisi baru yang inovatif dalam pemerintahan kota, seorang Kepala Pejabat Ketahanan, yang akan memimpin upaya ketahanan kota Dukungan pakar untuk pengembangan Strategi Ketahanan yang kuat Akses ke solusi, penyedia layanan, dan mitra dari sektor swasta, publik, dan LSM yang dapat membantu mereka mengembangkan dan menerapkan strategi ketahanan mereka. Keanggotaan jaringan global kota-kota anggota yang dapat belajar dan saling membantu.
8
Melalui tindakan-tindakan ini, 100RC bertujuan tidak hanya untuk membantu kota-kota individual menjadi lebih tangguh, tetapi juga akan memfasilitasi pembangunan praktik ketahanan global di antara pemerintah, LSM, sektor swasta, dan masing-masing warga negara. 100 Resilient Cities didukung secara ďŹ nansial oleh The Rockefeller Foundation dan dikelola sebagai proyek yang disponsori oleh Rockefeller Philanthropy Advisors (RPA), sebuah organisasi nirlaba independen yang menyediakan tata kelola dan infrastruktur operasional untuk disponsori proyek. 100RC memiliki staf dan kantor di New York, London, Mexico City, dan Singapura untuk mendukung pekerjaan di kota-kota di seluruh wilayah.
100 Resilient Cities diciptakan oleh R o c ke f e l l e r F o u n d a t i o n d i Ya y a s a n Centennial pada tahun 2013. Awalnya terdiri dari 32 kota pada bulan Desember 2013. Pada tahun 2014, menerima 330 aplikasi dari 94 negara untuk kelompok kedua, dan mengumumkan 35 kota babak 2 pada bulan Desember. Tantangan 100 Resilient Cities ketiga ditutup pada bulan November 2015 dan mengumumkan kelompok kota terakhir pada bulan Mei 2016. Anggota tim 100 Resilient Cities dan para ahli meninjau lebih dari 1.000 aplikasi dari kota-kota prospektif. Para juri mencari walikota yang inovatif, katalisator perubahan baru-baru ini, sejarah membangun kemitraan, dan kemampuan untuk bekerja dengan berbagai pemangku kepentingan.
9
10
11
COVER STORY
SEMARANG SIAP JADI KOTA TANGGUH Oleh : Sirojul Muslim emarang adalah kota yang terus bertrasnformasi. Sedimentasi yang terjadi tanpa henti membuat pesisir kota semakin menjorok ke laut, memperluas daratan Semarang yang kemudian tumbuh menjadi kota pesisir. Proses sedimentasi ini juga yang mengancam menenggelamkan kawasan ini di masa mendatang. Sedangkan jumlah penduduk semakin meningkat dan Kawasan Terbangun terus tumbuh terutama ke arah selatan dan arah timur. Maka dari itu kota Semarang harus dapat terus beradaptasi. Semarang perlu menyiapkan diri untuk perubahan tantangan yang akan terus menerpa.
S
Strategi ketahanan kota mengajak seluruh elemen masyarakat kota, baik pemerintahan kota, maupun msayrakat untuk bergerak bersama mempersiapkan strategi dalam menghadapi tekanan di kota Semarang untuk mencapai visi “Kota Tangguh�.
Terus apa itu “Kota Tangguh?� Kota Tangguh adalah kota yang terus berfungsi saat menghadapi berbagai tantangan dan kemudian dapat pulih, tumbuh, dan berkembang dengan lebih baik.
Daerah terbangun di Semarang dan daerah sekitarnya berkembang dengan pola acak, namun tidak disertai dengan pelayanan transportasi dan infrastruktur yang memadai. Tantangan perkotaan Semarang dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu guncangan dan tekanan. Guncangan adalah peristiwa berbahaya yang terjadi tiba-tiba, sementara tekanan adalah situasi yang melemahkan struktur kota baik sehari-hari maupun secara berkala. Tantangan berbentuk banjir rob, penurunan muka tanah, dan kenaikan muka air laut lebih banyak mengancam daerah Semarang bagian bawah, yang merupakan dataran rendah. Sebaliknya tanah longsor, kekurangan air, dan banjir bandang lebih banyak mengancam daerah Semarang Atas, yang merupakan daerah berbukit. Tanpa disadari, warga Semarang telah membangun ketahanan mereka sendiri dalam menghadapi tekanan dan guncangan. Contohnya, masyarakat yang tinggal di daerah pesisir terbiasa mengalokasikan dana untuk meninggikan rumah mereka untuk menghadapi banjir rob. Pemerintah pun turut andil untuk meningkatkan ketahanan kota. Salah satunya pembangunan tanggul rob dan kolam retensi, pembangunan tanggul rob dan kolam retensi dalam rangka penanggulangan bencana banjir rob.
12
Kota Semarang yang tangguh membutuhkan modal awal yang cukup, disinilah strategi-strategi ketahanan yang dapat memaksimalkan peran investasi, dan mengajak masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan. Seperti kota lain di Indonesia, Semarang memiliki siklus perencanaan 5 Tahunan untuk RPJM dan 25 tahun untuk RPJP. Dokumen ini dapat menjadi proposal dan alat investasi untuk mendapatkan komitmen pendanaan di luar anggaran pemerintah. Partisipasi Semarang pada 100 RC membuka peluang kolaborasi dengan lembaga-lembaga internasional dan kota-kota lain dalam jejaring 100 RC. Inisiatif yang ada pada dokumen ini dapat memperoleh dukungan dari pemerintah pusat, provinsi serta institusi riset
STRATEGI SEMARANG TANGGUH Air dan Energi yang Berkelanjutan Mengembangkan dan mengoptimalkan pengelolaan air baku Mendorong inovasi dalam penyediaan air Mendorong perilaku Hemat Energi
Peluang Ekonomi Baru Mendorong kewirausahaan lokal dalam mewujudkan usaha perdagangan dan jasa yang berdaya saing Mengembangkan jens-jenis usaha invatif yang ramah lingkungan dan bernilai sosial Mendorong penguatan kerjasama ABCG dalam penciptaan lapangan kerja.
Kesiapsiagaan Bencana dan Wabah Penyakit Mengembangkan teknologi tepat guna pengendalian bencana dan wabah penyakit Meningkatkan peran dan kapasitas pemangku kepentingan dalam pengelolaan bencana dan wabah penyakit Meningkatkan koordinasi melalui pembuatan rencana kontijensi bencana kota
Mobilitas Terpadu Mendorong perubahan perilaku dari penggunaan moda privat ke moda publik Meningkat koordinasi dan kualitas manajemen kelembagaan transportasi publik Meningkatkan integrase transportasi terpadu
Transparansi informasi Publik dan Tata Pemerintahan Mengoptimalkan musrenbang dalam proses perencanaan pembangunan daerah Meningkatkan integrase perencanaan dan penganggaran daerah Meningkatkan koordinasi antar SKPD untuk pengintegrasian data dan penyampaian informasi publik
SDM Berdaya Saing Mempersiapkan penyediaan tenaga kerja sesuai kebutuhan pasar Mendorong peningkatan kalitas Pendidikan angkatan kerja Meningkatkan pelayanan Pendidikan Sumber: Pemerintahan Kota Semarang. 2016. �SEMARANG TANGGUH – Bergerak Bersama Menuju Semarang. Semarang : Gedung Pusat Informasi Publik Balai Kota Semarang.
13
KOTA-KOTA TANGGUH DI DUNIA Oleh : Rahman Hilmy N.
ADDIS ABABA, ETHIOPIA Addis Ababa adalah kota terbesar di Ethiopia. Pertumbuhan penduduk yang dipicu oleh migrasi pedesaan membuat kota tumbuh dua kali lipat dalam 15 tahun, menekan layanan publik, terutama air bersih dan sanitasi. Program ketahanan kota berfokus pada pengembangan jalur BRT untuk mengurangi kemacetan dan penyediaan lapangan pekerjaan untuk mengatasi tingkat pengangguran di atas 22%. Urbanisasi yang cepat juga meningkatkan risiko kebakaran di kota. Terdapat banyak permukiman informal, membuat sulit untuk memadamkan api .
BARCELONA, SPANYOL Barcelona adalah kota metropolis terbesar di Laut Mediterania yang menjadi pusat pariwisata, hiburan, olahraga, dan industri lainnya. Dalam dekade terakhir, Barcelona menghadapi sejumlah kegagalan infrastruktur. Para pejabat membentuk tim ketahanan untuk menganalisis guncangan dan merespons dengan upaya terkoordinasi. Kota ini telah mulai mengatasi tantangan polusi, menciptakan proyek yang mempromosikan energi terbarukan, meningkatkan transportasi umum, dan mengadopsi kendaraan listrik untuk mengurangi polusi udara dan kebisingan. Barcelona berada di ujung tombak perencanaan dan pemikiran ketahanan.
JAKARTA, INDONESIA Ibu kota Indonesia ini sebagian besar berada di bawah permukaan laut, sehingga meningkatkan dampak banjir dari akibat perubahan iklim dan drainase yang tidak memadai. Program ketahanan kota berfokus pada perbaikan kerusakan dan membangun struktur dan jalan baru, serta mengatasi penyebab banjir itu sendiri. Jakarta menghadapi tantangan polusi udara dan air. Emisi kendaraan menyumbang 70% dari polusi udara Jakarta dan 80% dari polusi air Jakarta berasal dari limbah domestik. Akses yang tidak memadai ke air bersih, sanitasi dasar, dan udara berkontribusi pada meningkatnya tantangan bagi kota ini di bidang kesehatan masyarakat.
KYOTO, JEPANG Kyoto memiliki sejarah panjang ketahanan dalam menghadapi gempa bumi, dan telah melakukan penelitian untuk memodelkan dampak guncangan gempa bumi. Kerusakan infrastruktur dan aset budaya akan menimbulkan tantangan jangka panjang bagi stabilitas kota. Untuk mengatasi tantangan ini, Kyoto sedang berupaya menuju kerja sama yang lebih besar antara pemerintah kota, perusahaan swasta, dan masyarakat setempat untuk menghasilkan program ketahanan yang komprehensif. Kota ini telah mendirikan pusat evakuasi dan membuat manual dan program pelatihan untuk mempersiapkan warga jika terjadi gempa dahsyat.
14
INFOGRAFIS
RIO DE JANEIRO, BRAZIL Kebutuhan akan ketahanan perkotaan di Rio de Janeiro menjadi jelas pada bulan April 2010, ketika hujan lebat menghantam kota. 66 orang tewas dalam bencana lingkungan terburuk di Brasil. Sejak itu, proyek ketahanan menjadi prioritas, Kota mengalami perubahan infrastruktur signiďŹ kan untuk menunjang Piala Dunia 2014 dan Olimpiade 2016, sehingga ada peluang besar untuk berinvestasi dalam inisiatif yang membuat kota ini lebih berkelanjutan dan tangguh.
SEMARANG, INDONESIA Sebagai kota pesisir di kepulauan Indonesia, Semarang mengalami dua jenis banjir: banjir pasang dan banjir bandang. Dalam beberapa tahun terakhir, dampak dari banjir berlipat ganda karena kenaikan permukaan laut, erosi pantai, dan penurunan muka tanah. Kota ini telah menerapkan program inovatif untuk panen air hujan, menanam rumput wangi untuk mencegah tanah longsor, merehabilitasi hutan bakau untuk melindungi garis pantai, dan berinvestasi dalam sistem peringatan dini untuk banjir dan penyakit.
NEW ORLEANS, USA New Orleans telah memiliki pengalaman unik dalam menangani dan pulih dari keadaan darurat kota besar. Dari Badai Katrina dan Isaac ke Deepwater Horizon Oil Spill hingga nasihat air mendidih yang sering di kota, New Orleans telah belajar pelajaran penting tentang apa yang diperlukan untuk menjadi kota yang bersemangat dan tangguh yang melayani semua penduduknya - terutama yang paling rentan.
RAMALLAH, PALESTINA Ramallah merupakan pusat administrasi untuk Pemerintah Negara Palestina yang terletak sekitar 16 km utara Yerusalem di Tepi Barat. Sejak pendudukan Israel pada tahun 1967, Ramallah kurang memiliki kendali atas sumber daya Palestina yang sangat penting bagi ketahanan kota. Meskipun begitu, Kota Ramallah tumbuh dan berkembang, serta menjadi basis bagi banyak organisasi besar, serta menjadi rumah bagi seni dan budaya. Ramallah adalah kota yang merangkul keanekaragaman, pertukaran ide, kreativitas, dan menghormati HAM dan budaya penghuninya dan pengunjungnya secara bebas.
15
INFOGRAFIS
TEKNOLOGI DALAM MENGHADAPI BENCANA Sistem peringatan dini tsunami yang komprehensif, di dalamnya diterapkan teknologi Decision Support System (DSS), yaitu sebuah sistem yang mengumpulkan semua informasi dari hasil sistem monitoring gempa, simulasi tsunami, monitoring tsunami dan deformasi kerak bumi setelah gempa terjadi. Kumpulan informasi ini merupakan faktor-faktor pendukung untuk menyiarkan berita peringatan dini tsunami dan evaluasi peringatan dini tsunami. Dari sistem monitoring tersebut, DSS akan mengeluarkan beberapa jenis berita atau peringatan dini yang harus diambil oleh operator pada waktu yang ditentukan melalui Graphic User Interface. Ina-TEWS mampu memberikan peringatan dini tsunami dalam waktu lima menit setelah kejadian gempa bumi yang berpotensi m e m b a n g k i t k a n t s u n a m i . I n a -T E W S d i b a n g u n Pemerintah Indonesia dengan melibatkan 18 institusi Pemerintah, dan didukung ďŹ nansial maupun teknologi dari 5 negara donor, yaitu Jerman, Cina, Jepang, Amerika Serikat dan Prancis dan telah diresmikan pada November 2008 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
Boxwall 16
INA-TEWS
N OAQ B ox Wa l l a d a l a h t a n g g u l a t a u pengahalang banjir Ini bisa menahan tekanan air yang sangat besar hanya berbahan plastik dan ringan. Cara kerja dari NOAQ Boxwall ini adalah penahan yang saling terkunci satu sama lain. Meski terlihat sangat tipis namun alat ini mampu menahan tekanan air yang sangat besar. Dengan tanggul saling terkait satu sama lain, maka alat yang saling terkuci itu akan menggunakan bobot dari air banjir untuk membuat tanggul tetap tegak berdiri. Alat ini pada awalnya dibuat oleh perusahaan asal Swedia bernama NOAQ Flood Proticetion AB untuk mengatasi masalh banjir dinegaranya. Alat ini belum menjangkau pasar Indonesia hingga saat artikel ini diterbitkan karena memang baru dikembangkan baru baru ini.
Oleh : Muhammad Zaenuddin
Teknologi Modifikasi Cuaca
Teknologi Modifikasi Cuaca merupakan teknologi yang lahir dari usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika yang diubah di dalam awan dapat berupa proses tumbukan dan penggabungan (collision and coalescense) atau proses pembentukan es. Saat ini TMC menjadi salah satu solusi teknis yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi bencana yang ditimbulkan oleh karena adanya penyimpangan iklim/cuaca. Teknologi Modifikasi Cuaca sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh berbagai pihak. D e p a r t e m e n P e ke r j a a n U m u m , D e p a r t e m e n Pertanian, Departemen Kehutanan, Perusahaan Listrik negara (PLN), Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Bakornas PB), Pihak Pengelola Waduk seperti Perum Jas Tirta I dan II, ataupun perusahaan swasta seperti PT INCO sebagai s u m b e r a i r u n t u k i r i g a s i , P LTA s e r t a u n t u k mengantisipasi dan mengatasi berbagai bencana yang disebabkan oleh kondisi iklim dan cuaca lainnya
The Greatest (Teknologi Gravitasi Ekstraksi Air Tanah untuk Stabilisasi Lereng) merupakan hasil kreasi Arifan Jaya Syahbana dan timnya. Teknologi pencegah longsor ini juga dikembangkan bersamaan dengan sistem drainase siphon yang telah digunakan untuk mengatasi permasalahan ketidakstabilan lereng tanah pasir selama sepuluh tahun terakhir di Eropa. Cara kerja alat ini adalah dengan mengeluarkan air muka tanah pada titik elevasi yang ditentukan. Hal tersebut dilakukan untuk mengatur air permukaan tanah yang sering kali dianggap sebagai penyebab longsor. Teknologi ini berusaha untuk mengalirkan air dari lereng ke dataran yang lebih rendah berdasarkan prinsip gravitasi. Teknologi ini telah diterapkan dibeberapa titik di Indonesia, namun belum secara massive digunakan karena alat ini tergolong baru dan masih dalam proses pengembangkan.
The Greatest
17
KATA PLANO
KOTA : Penyebab dan Penerima Dampak Akan 'Perubahan Iklim' Oleh : Najwa Wijdania - PWK UNS ‘16 'Kota Berketahanan' atau 'Resilient City ' merupakan sebuah konsep kota yang sebagian besar orang di dunia kerap kali menyambungkannya dengan kerentanan terhadap bencana alam. Padahal pada hakikatnya, konsep kota berketahanan tidak hanya ditujukan untuk antisipasi terhadap bencana, namun juga ketahanan terhadap berbagai macam kondisi yang sekiranya dapat membahayakan sebuah kota. Sebagai salah satu contoh kondisi—non bencana tersebut adalah peningkatan mobilitas, wabah penyakit, bahkan juga demonstrasi. Namun memang (kembali lagi) bahwa secara garis besar, konsep ini diimplementasikan pada kotakota yang memiliki kerawanan bencana yang tinggi. Lalu, pernahkah terpikir bahwa di Indonesia, kota yang termasuk ke dalam kota dengan kerawanan bencana ini kebanyakan merupakan kota-kota metropolitan? Jakarta? Semarang? Surabaya? Bahkan kedua kota tersebut (Jakarta dan Semarang) sudah termasuk ke dalam 100 kota dalam program 100 RC (100 Resilient Cities). B e r b i c a ra m e n g e n a i ke b e n c a n a a n d a n berbicara mengenai zaman sekarang, maka tentu isu perubahan iklim bukan lah terbilang asing, bukan? Jadi, apa itu perubahan iklim? Perubahan iklim adalah perubahan besar dalam suhu, curah hujan, pola angin yang terjadi selama beberapa dekade atau lebih (menurut US Environmental Protection Agency). Lantas, apa hubungannya dengan kebencanaan? Pasalnya adalah bahwa fenomena perubahan iklim ini merupakan akibat dari pemanasan global, yang memiliki dampak cukup berbahaya seperti : 1) banjir yang lebih besar, 2) kekeringan, 3) hujan yang intens, 4) kenaikan permukaan air laut yang menyebabkan pulau menghilang/lenyap, dan lainnya. Bukan kah ini merupakan bencana besar yang dapat membahayakan sebuah kota? Lalu sebenarnya, siapa yang menyebabkan adanya pemanasan global dan berlanjut pada perubahan iklim ini? Manusia bukan? Penghuni dari sebuah kota itu sendiri, bukan? Secara garis besar, penyebab perubahan iklim adalah meningkatnya konsentrasi pencemaran
18
udara yang timbul di dunia. Seperti yang diketahui bahwa pencemaran udara ditimbulkan oleh ulah manusia sebagai penghuninya, baik dihasilkan melalui kendaraan pribadinya, mau pun pabrikpabrik tempat bekerjanya, dan lain sebagainya. Terutama pada sebuah kota metropolitan dengan ribuan manusia di atasnya dan ribuan aktivitas di dalamnya. Lantas, sudah jelas bukan, bahwa penyebab dari kebencanaan besar ini adalah manusia? Penghuni berotak yang tinggal dalam kota? Sudah tahu begini, masih mau menyalahkan Tuhan? Jadi, memang benar adanya bahwa kota adalah penyebab dari perubahan iklim, sekaligus penerima dampaknya nanti. Beralih pada isu yang menghangat akhir-akhir ini yaitu pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia. Menilik kajian pemindahan ibu kota negara Indonesia yang dipaparkan oleh Ketua Bappenas atau Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (2019) disebutkan bahwa salah satu urgensinya adalah untuk menghindarkan ibukota dari daerah rawan bencana. Hal ini memang benar bahwa alangkah lebih baik jika ibu kota negara berada pada daerah yang cenderung lebih aman. Namun, perlu digarisbawahi pula bahwa penyebab dari bencana pada sebuah kota adalah kota itu sendiri. Akan merugi Indonesia, bila ibu kota berhasil dipindah ke Kalimantan, namun bencana perubahan iklim ini tak dapat dihindarkan akibat regulasi kota akan manusia dan aktivitas di dalamnya yang kurang benar. Kalimantan yang menjadi salah satu asset perhutanan Indonesia tidak bisa hilang akibat padatruwetnya ibukota yang nantinya berdiri tegak di atas tanahnya. Jangan sampai Kalimantan menjadi kota metropolitan selanjutnya yang menjadi daerah rawan akan bencana setelah Jakarta dan Semarang. Oleh karenanya, konsep Resilient City tentu harus menjadi pertimbangan penting untuk dimasukkan ke dalam perencanaan Ibu Kota Negara sebelum bencana yang lebih besar melanda Indonesia. Tak usah lah menunggu bencana itu datang dulu, kemudian konsep ini diimplementasikan, demi Indonesia yang berketahanan.
KATA PLANO
MEWUJUDKAN KOTA TANGGUH Oleh : Mutiana Ayu Cindy P - PWK UNS ‘18 Hai planners, berbicara tentang Indonesia tak lepas dari sebuah negara kepulauan yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia serta memiliki kearifan lokal budaya maupun bentang alamnya. Tapi sadar ga sih negara kita ini berada di jalur lintas ring of fire, yaitu negara yang memiliki banyak gunung api aktif yang sewaktu – waktu mudah erupsi. Hal itu menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang paling rentan terkena bencana alam, bahkan menempati peringkat keempat di Asia Pasifik berdasarkan laporan bencana Asia Pasifik 2010. Lalu, apakah yang harus dilakukan untuk menghadapi dan menyikapi hal ini? Terutama bagi kota – kota di Indonesia. Karena kita tahu bahwa kota rentan terhadap ancaman bencana, termasuk bencana alam sebagai dampak perubahan iklim dan semakin berkembangnya jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan. “Resilient city” hadir sebagai sebuah upaya dan solusi dari segi mitigasi bencana, kata resilient city tentunya terdengar asing bagi segelintir orang. Lantas apakah pengertian dari resilient city itu ?. Merujuk pada kata resilient yang berarti kapasitas individu untuk menghadapi, mengatasi, memperkuat diri, dan tetap melakukan perubahan sehubungan dengan ujian yang dialami. Maka pengertian Resilient city adalah kemampuan kota untuk menghadapi, mengatasi, menjadi kuat ketika menghadapi rintangan dan hambatan. Dengan kata lain, bagaimana cara kota tersebut mampu bertahan, beradaptasi, dan pulih setelah terkena tekanan atau guncangan. Terdapat beberapa indikator dalam menentukan Kota Tangguh (Resilient City) yaitu Redundansi dan Keberagaman (kemampuan membackup satu sama lain dan meningkatkan kapasitas seluruh sistem) , Fleksibilitas (kemampuan mengubah dan mengadopsi strategi alternatif), Kegagalan yang Aman Atau Tidak Beresiko (sistem dirancang untuk menghindari bencana kegagalan), Interactive and Multi-Level (peran aktif pemerintah secara struktural dan bertingkat), Sumber Daya dan Jaringan (kapasitas untuk bertindak dan memvisualisasikan masalah, prioritas dan solusi).
Salah satu contoh Resilient City yaitu Kota Tokyo, Jepang. Masih teringat jelas dipikiran kita bahwa pada tahun 2011 ini diterjang oleh Gempa dan Tsunami yang dahsyat sehingga menimbulkan banyak korban jiwa, kurang lebih sekitar 18.000 orang tewas atau hilang. Belajar dari pengalaman tersebut pemerintah Kota Tokyo sadar akan kerentanan kotanya terhadap gempa dan tsunami yang sering melanda. Setelah kurang lebih satu tahun mereka bangkit kembali dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada fasilitas yang terkena bencana dan mulai meningkatkan standar keamanan gedung - gedung dengan melengkapinya dengan ketahanan anti gempa. Hal seperti ini memang patut di contoh ketika kota mengalami keterpurukan saatnya untuk bangkit kembali menjadi lebih baik bukan malah semakin terpuruk. Lantas bagaimana dengan Kota Surakarta? Apakah sudah dapat dikategorikan sebagai kota tangguh (resilient city) ?. Sejauh ini belum ada publikasi yang menyatakan bahwa Kota Surakarta termasuk kedalam resilient city. Namun, berdasarkan publikasi Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia yang merilis Most Livable City Index 2017, Kota Surakarta dinyatakan sebagai kota layak huni di Indonesia dengan indeks 66,9 % sehingga menempati peringkat pertama. Mewujudkan Kota Surakarta sebagai kota tangguh (resilient city) harus dimulai melalui pengidentifikasian potensi kebencanaannya. Banjir merupakan potensi utama yang mengancam kota surakarta dikarenakan banyaknya jalur aliran sungai yang melewati kota dan kurangnya penataan terhadap area sempadan sungai. Hal seperti ini harus segera diatasi dengan mencontoh kota lain yang mampu mengatasi masalah banjir dan berhasil melakukan penataan area sempadan sungai yang baik agar Kota Surakarta menjadi kota resilient yang lestari bagi anak cucu kita kelak.
19
KATA MEREKA TENTANG RESILIENT CITY Oleh : Zhaza Az-Zahrawaani G.
Kota berimbang yang bisa recovery dirinya sendiri Adjrina Fildzah - PWK UNS ‘18
Kemampuan suatu kota untuk bertahan dari ancaman maupun gangguan dari luar. Kemampuan responsive kota tidak hanya pada aspek fisik kota, lahan, dan perencanaan kota dari pemerintah, melainkan peran serta masyarakat yang peduli terhadap kotanya juga diperlukan Farhan Rizki - PWK UNS ‘18
Kota tangguh yang bisa bertahan dari bencana alam Dicky Prayoga - PWK UNS ‘18
Kemampuan kota untuk menghadapi, mengatasi, menjadi kuat ketika meghadapi rintangan atau hambatan. Jadi bagaimana cara kota tersebut mampu bertahan dan pulih ketika terjadi krisis. Shinta Yus Ari - PWK UNS ‘17
Ketahanan atau kemampuan suatu kota untuk kembali ke kondisi awal atau kondisi dimana sebelum kota tersebut terkena bencana atau gangguan. Adinda Amalia - PWK UNS ‘18
Kota berketahanan. secara gamblangnya kota yang ketika ada suatu hal besar menerjang si kota itu, kota itu tahan, tetap tumbuh dan tidak banyak mengalami ke r u s a k a n . K o n s e p i n i ‘s e r i n g n y a’ diimplementasikan ke kota yang identik dengan kerawanan akan bencana Najwa Wijdania - PWK UNS ‘16
Kota yang dapat pulih atau kembali ketika ia mendapat tekanan maupun ancaman Mega Eka M. - PWK UNS ‘17 Ketahanan kota terhadap gangguan Faidah Kurnia M. - SAPPK ITB ‘18
20
FIGURE Dr. Ir. Nur Miladan, S.T., M.T. Oleh : Apin Fitri A. Dr., Ir. Nur Miladan, S.T., M.T merupakan salah satu dosen program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Pendidikan formal terakhir beliau yaitu S3 di Universitas Diponegoro dengan bidang ilmu Arsitektur dan Perkotaan (konsentrasi : perkotaan) dan Universitas Paris-Est dengan bidang ilmu Aménagement d'espace et Urbanisme (Spatial and Urban Planning). Dalam konteks resilient city, beliau membuat judul desertasi yaitu Communities Contributions to Urban Resilience Process : a Case Study of Semarang City (Indonesia) toward Coastal Hydrological Risk. Apa sih pendapat pak milad terkait resilient city? Berikut jawabannya.
Apa itu resilient city? Resilient city merupakan kota tangguh yang mampu beradaptasi dengan adanya bencana. Akan tetapi, secara luas konteks resilient city tidak hanya terkait bencana tetapi juga bagaimana sebuah kota dapat beradaptasi dengan adanya budaya asing yang masuk. Bagaimana pasar-pasar tradisional dapat beradaptasi terhadap eksistensi pasar modern. Jadi dapat disimpulkan bahwa resilient city adalah seberapa besar entitias sebuah kota mampu bertahan terhadap sebuah ancaman.
Mengapa resilient city itu penting? Karena bencana tidak bisa dihindari sehingga sebuah kota harus mampu beradaptasi terhadap bencana tersebut. Sebuah kota harus melihat bencana dalam bentuk positif bukan lagi sebagai dampak negatif.
Aktivitas apa yang pernah dilakukan terkait resilient city? Saya melakukan disertasi terkait re s i l i e n t c i t y d e n g a n j u d u l C o m m u n i t i e s Contributions to Urban Resilience Process : a Case Study of Semarang City (Indonesia) toward Coastal Hydrological Risk. Selain itu, menjadi narasumber terkait penyusunan rencana induk penanggulangan bencana Kota Surakarta. Sekarang isu kota resilient bukan hanya di kota-kota tertentu tetapi sekarang semua kota sudah diarahkan ke kota resilient, sekarang kota harus punya rencana induk penanggulangan bencana.
Faktor apa saja yang mampu menjadi sebuah kota sebagai kota resilient? Kota resilient ada dua hal yg perlu di perhatikan. Resiliensi komunitas dan fisik kota. Resiliensi komunitas yaitu bagaimana membentuk komunitas atau masyarakat dalam menyikapi bencana, apa yang harus dilakukan ketika keadaan darurat, dan apa yang dilakukan pasca bencana. faktor kedua yaitu fisik kota yaitu bagaimana kondisi infrastruktur dapat beradaptasi dengan bencana. Contoh ketika berbicara resiliensi fisik atau infrastruktur, misal terjadi bencana banjir maka bagaimana sistem drainase itu berfungsi dan bagaimana pembagian dimensinya. Termasuk kota atau lokal.
Profil Nama NIP NIDN Tempat/Tanggal Lahir Agama
: : : : :
Dr. Ir. Nur Miladan, S.T., M.T 198511252013201 0625118501 Magelang, 25 November 1985 Islam
21
KABAR PERENCANA
S.T. ke S.PWK, Rugi Atau Untung?
Oleh : Sabila Khadijah
Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota atau biasa dikenal dengan Planologi adalah sebuah program studi yang mempelajari dasar-dasar perencanaan, morfologi kota, perpetaan, struktur tanah, transportasi, serta desain. Selain ilmu-ilmu mengenai keteknikan, juga dipelajari ilmu sosial ekonomi perkotaan. Berbeda dengan jurusan Arsitektur Lanskap yang lebih mengutamakan sisi keindahan dan estetika lokasi, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota lebih mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan politik dalam pembangunan. Lulusan sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota yang biasa disebut sebagai planner, nantinya akan memiliki kompetensi untuk melakukan perencanaan sebuah kota, menentukan tata guna lahan, sistem transportasi, serta mengatur aktivitas-aktivitas yang ada di dalamnya. Sebagai contoh, di sebuah kota terdapat berbagai macam komponen ďŹ sik seperti wilayah perkantoran, pemukiman, industri, sistem transportasi, dan lainlain. Selain itu, terdapat pula komponen non-ďŹ sik seperti kemacetan, kepadatan penduduk, dll. Seorang planner harus menguasai semua aspek tersebut untuk dapat melakukan perencanaan yang baik sesuai dengan karakteristik wilayah yang ada. Penamaan Program Studi tersebut dikeluarkan aturannya melalui Permen Ristekdikti nomor 257/M/KPT/2017 tentang Nama Program Studi Pada Perguruan Tinggi oleh Kementerian Ristekdikti, menjelaskan hal yang sama yakni gelar S.PWK untuk lulusan prodi Perencanaan Wilayah dan Kota.
22
Menjadi lebih spesifik Ketika hanya disebut S.T., agaknya dirasa kurang adil bagi bidang PWK yang seringkali disebut sebagai social engineering. Bahkan sesederhana kemampuan hitungmenghitung dan teknis, namun juga terkait kepekaan analisis. Skill yang dapat dimiliki dan diasah antara lain teliti, detail,observen, independen, tekun, rasional, terstruktur,sistematis, dan senang melakukan riset.
Bagus, tapi banyak keraguan Banyak sekali keraguan datang akan penyematan gelar ini pada lulusan PWK yang akan datang. “Ya kalau gitu berarti kita ga bisa turut bernaung di bawah gelar S.T.” “Nanti susah dong nyari kerjanya? Emang ada perusahaan yang mau nerima 'Sarjana PWK'?.” “Ih PWK aja pada ga tau apaan. Malah dijadiin gelar.” Singkat cerita, poin keraguan pertama datang dari penilaian bahwa bidang ilmu ini belum begitu terkenal seperti arsitektur ataupun kedokteran yang sudah sangat dipahami oleh berbagai elemen masyarakat serta memiliki 'pasar' tersendiri bagi gelar mereka. Meskipun secara de jure belum ada aturan rigid atau semacam undang-undang yang mengatur keprofesian perencana ini, namun Ikatan Ahli Perencana sudah membuka sertifikasi perencana. Dimana pada sertifikasi tersebut, para lulusan sarjana bidang perencanaan wilayah dan kota yang menjadi anggota IAP nantinya dapat memperoleh status kualifikasi Ahli Muda, Pratama, Madya, atau Utama.
Sangat baik bagi mereka yang mau bekerja di bidang PWK Pada akhirnya, konklusi singkat dari diskursus ini adalah bagaimana perubahan gelar ini akan memudahkan bagi mereka yang ingin terjun di bidang tata ruang. Bahkan perubahan gelar ini seolah mengarahkan lulusan sarjana PWK untuk stay on the track, tetap urun rembug untuk tata kota di Indonesia. Saat ini pembangunan wilayah atau daerah kurang begitu memperhatikan tata kota yang baik. Namun semakin baik perekonomian sebuah negara, penataan kota mau tidak mau harus mendapatkan perhatian karena berhubungan erat dengan infrastruktur. Program studi Perencanaan Wilayah dan Kota merupakan pilihan yang tepat untuk membangun kota dengan penataan yang baik. Bukan hanya itu, terdapat berbagai kesempatan kerja yang tersedia bagi mereka dengan gelar S.PWK. Beberapa bidang pekerjaan yang bisa dimasuki oleh lulusan PWK antara lain: konstruksi dan bangunan, perencanaan kota dan wilayah, pemetaan, hingga arsitektur. Selain itu lulusan PWK juga dapat bekerja di sektor lain seperti Bisnis, Keuangan, Sumber Daya Manusia dan bahkan di sektor Hukum Kontrak dan Hukum Komersial. Oleh karena itu, dengan berubahnya gelar sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota yang semula S.T. menjadi S.PWK dapat berdampak positif dan menguntungkan bagi masa depan profesi Planner. Referensi Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 257/M/KPT/2017 Tentang Nama Program Studi Pada Perguruan Tinggi http://belmawa.ristekdikti.go.id/2017/09/14/kepmenristekdiktitentang-nama-program-studi-pada-perguruan-tinggi/ Tentang Sertifikasi Perencana — http://iapindonesia.or.id/index.php/membershipiap/get-certified/about-planners-certification
23
KABAR
ANJANGSANA INTERNAL Anjangsana Internal adalah kegiatan kunjungan ke himpunan lain di dalam UNS dengan tujuan menambah ilmu dalam berorganisasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 10 April 2019 dan HMPWK mengunjungi HIMAPSI di Fakultas Kedokteran
SEMINAR KEWIRAUSAHAAN Seminar Kewirausahaan yang berjudul “Get Ready to be Entrepreneur� diadakan pada 24 April 2019 di RSU FT UNS. Seminar ini mengundang dua pembicara yaitu Alif Aubertsyah dan Raka Aditya Putra
ARAK-ARAKAN Kegiatan arak-arakan diadakan oleh Departemen Minat dan Bakat unruk mengiringi wisudawan ke gedung rektorat. Diadakan setiap 2 bulan sekali
PLANOLOGY SPORT LEAGUE PSL adalah sebuah ajang perlombaan di bidang olahraga yang diikuti oleh mahasiswa PWK antar angkatan. Kegiatan dilaksanakan pada 7-12 April 2019 dan terdiri dari 4 cabang olahraga yaitu badminton, futsal, basket, dan e-sport
24
MAY VIRIDA
ULTAH PRODI PWK Pada 25 April 2019, Prodi PWK UNS merayakan hari ulang tahun ke-13 di RSU Gedung 3, Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dan dosen PWK UNS
DIALOG RUANG Dialog Ruang yang diselenggarakan oleh Departemen Diklar kali ini membahas mengenai isu pemindahan ibu kota yang berlangsung di Nawasena Coworking Space pada 27 April 2019 dengan pembicara dosen PWK dan Presiden BEM UNS
TRAINING ORGANIZATION Kegiatan TO berlangsung pada 13-14 April 2019 di Villa Sekrincing, Tawangmangu. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus HMPWK May Virida dan berfungsi untuk melatih kemampuan berorganisasi
KAMPUNG BINAAN Agenda Kambin pada 28 April dan 4 Mei ini adalah gotong royong dalam pembuatan taman May Virida di RW 29 Kelurahan Mojosongo
25
TIPS KULIAH
BIAR LELAH KAMU HARUS KUAT INI TIPSNYA! Oleh : Sabila Khadijah Dunia perguruan tinggi menuntut usaha yang lebih signifikan daripada saat masih bersekolah di jenjang pendidikan dasar, menengah dan atas. Sebagai akibat dari tuntutan – tuntutan baru ini, sudah umum bagi para mahasiswa perguruan tinggi untuk mengalami tingkatan stres yang lebih tinggi terkait dengan kondisi akademis mereka. Banyak mahasiswa yang mendapati bahwa diri mereka harus mengembangkan keahlian baru untuk menyeimbangkan tuntutan akademis dengan mempertahankan gaya hidup sehat. Belum lagi tuntutan untuk lebih mandiri dan melakukan segala sesuatunya sendirian, serta mulai memasuki dunia orang dewasa yang dapat membuat para mahasiswa baru kewalahan dengan segala perubahan. Stres timbul ketika tingkat ketegangan melewati tingkat energi hingga menghasilkan perasaan kewalahan yang berlebihan. Selama tingkat energi masih berada di atas tingkat ketegangan, maka kondisi mental akan baik – baik saja. Namun ketika energi sedang rendah dan ketegangan tinggi, itu akan menghasilkan kecemasan, depresi dan perasaan kewalahan. Biar Lelah, Kamu Harus Kuat, Ini Caranya! 1. Makan dengan teratur
3. Hindari stimulan buatan
Makanan yang cepat saji dan mengandung banyak lemak akan menurunkan tingkat energi dalam tubuh sehingga mengarah kepada ketahanan rendah terhadap stres. Kamu akan sering merasa sangat lelah dan justru mengonsumsi makanan junk food untuk menambah energi, yang justru akan membuat tubuh terasa lebih buruk. Usahakan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan sayuran, buah dan gandum.
Stimulan buatan seperti pil yang mengandung kafein atau obat – obatan resep mungkin akan membantu Kamu tetap terjaga untuk semalaman agar dapat belajar, namun menekan keinginan tubuh untuk tidur akan menghasilkan kehabisan energi yang justru memperbesar peluang untuk stres. Sebab walaupun Kamu tidak merasa mengantuk, tidak berarti tubuh tidak membutuhkan tidur. 4. Dapatkan dukungan emosional
2. Olahraga Ketika sedang merasa stres, Yuk coba buat bergerak!. Lakukan aktivitas fisik selama 20 menit saja akan dapat membantu menurunkan tingkat stress kamu. Sesi olahraga sebanyak 3-4 kali setengah jam dapat meringankan stres yang dialami. Cobalah melakukan olah raga yang nikmat, seperti berenang , bersepeda, joging atau yoga.
26
Menyesuaikan diri dengan kehidupan perguruan tinggi dapat menjadi sesuatu yang sulit dan mencurahkan perasaan kepada seorang teman yang dapat dipercaya dapat menjadi cara mengatasi stres pada mahasiswa. Cara ini dapat mengurangi ketegangan yang dirasakan. Cobalah untuk berbicara kepada teman atau anggota keluarga yang dapat mendengarkan dan memberi nasihat yang membangun, atau mencari bantuan profesional kepada konselor atau psikolog.
5. Pertahankan minat
Jadwal kamu mungkin akan padat diisi dengan berbagai kelas di kampus dan juga kelompok belajar, namun cobalah untuk menemukan beberapa jam setiap minggunya untuk mengejar suatu hobi atau aktivitas lain yang dapat dinikmati. Mempertahankan hobi dan minat di sela kesibukan berguna untuk tetap menjauhkan tanda – tanda stres dan cara menghilangkan beban pikiran. Lakukan sesuatu yang dapat mendatangkan kedamaian pada jiwa dan pertahankan kegiatan tersebut.
6. Mengikuti berbagai klub di kampus Terkadang menjadi mahasiswa berarti jauh dari keluarga.. Untuk mengatasi kesepian tersebut tentunya akan berguna jika Kamu mulai bergaul dengan banyak orang baru. Terlibat dengan berbagai klub dan grup di kampus dapat menjadi obat yang bagus untuk kesepian karena jauh dari keluarga. Banyak berkenalan dengan orang baru dan kegiatan baru akan mengalihkan pikiran dari kesepian, juga menjadi kesempatan menjalin pertemanan baru. Memiliki teman untuk melakukan berbagai kegiatan bersama akan banyak menolong dari stres yang dirasakan sebagai mahasiswa, karena hal itu berguna sebagai pengalih perhatian dari pikiran – pikiran yang menyusahkan.
7. Cobalah untuk tidak membebani diri sendiri Walaupun mengikuti banyak kegiatan merupakan cara mengatasi stres pada mahasiswa, namun hal itu juga dapat menjadi pemicu stres. Diantara jadwal kuliah yang padat, kelompok ekstrakurikuler, dan pekerjaan sampingan, akan sangat mudah untuk menerima beban pikiran yang melebihi kesanggupan seorang mahasiswa. Jika Kamu sudah merasa kewalahan dengan berbagai kegiatan yang berlebihan, jangan merasa enggan untuk melepaskan beberapa diantaranya dan juga menolak berbagai kegiatan yang hanya akan menambah beban waktu. Mulailah menjaga diri ]sendiri dengan mengetahui batas ketahanan ďŹ sik.
8. Sempatkan untuk menenangkan diri Latihan pernapasan akan berguna untuk membantu menurunkan tingkat stres dan ketegangan. Coba untuk mengambil napas perlahan melalui hidung, tahan napas selama beberapa detik, lalu hembuskan napas melalui mulut. Ulangi sebanyak yang diperlukan untuk membantu mencegah napas pendek – pendek dan memburu yang dialami ketika sedang stres atau mengalami ketegangan. 9. Coba untuk mengatur diri sendiri Jika sebelumnya selalu ada orang tua yang mengatur segala sesuatunya, kini tentunya Kamu harus belajar mengatur diri sendiri, termasuk mendisiplinkan diri. Mulai dari mengatur waktu, mengatur jadwal kegiatan, mengatur perlengkapan kuliah dan lain sebagainya harus dilakukan dengan terorganisir agar tidak menimbulkan stres karena ketidak teraturan yang menyusahkan. Sangat penting untuk tetap terorganisir dengan baik untuk dapat mengikuti irama belajar di perguruan tinggi.
10. Siapkan tempat pribadi Pastikan Kamu memiliki ruang pribadi untuk melakukan beberapa hal agar dapat fokus dan berkonsentrasi walaupun sedang tinggal bersama teman sekamar sebagai cara mengatasi stres pada mahasiswa. Jika tidak memungkinkan untuk tenang di kamar kos, temukan tempat tenang di perpustakaan, kantin, atau di mana saja yang memungkinkan yang dapat dikunjungi secara rutin agar dapat mempertahankan fokus dan menyelesaikan semua tugas. 11. Buatlah jadwal harian Ketika merencanakan aktivitas, pastikan bahwa ada waktu yang disediakan untuk belajar dan menyelesaikan tugas – tugas kuliah. Kamu mungkin memerlukan lebih banyak waktu daripada yang disangka pada awalnya. Jadi paling baik untuk menyediakan waktu lebih daripada biasanya untuk mengantisipasi kejadian tidak terduga yang akan menghalangi untuk belajar dengan fokus.
27
12. Banyak bergerak
14. Mendapatkan cukup waktu tidur
Gerak tubuh dapat menjadi cara mengatasi stres pada mahasiswa, menurunkan tingkat ketegangan dan menaikkan mood. Lingkungan kampus yang besar seringkali menawarkan kemungkinan untuk banyak bergerak dari satu gedung ke gedung lain, dan ini akan menjadi kesempatan baik untuk memperbanyak gerak tubuh. Misalnya, Kamu dapat mengusahakan untuk berjalan kaki jika tempat tujuan di dalam kampus dapat dijangkau dengan mudah.
13. Tetap terhubung dengan keluarga Jangan lupa untuk tetap terhubung dengan keluarga akan membantu mengurangi kesepian yang dirasakan karena jauh dari rumah untuk pertama kalinya. Jauh dari orang tua bisa jadi sesuatu yang menyulitkan bagi mahasiswa baru. Kamu harus bisa menjaga komunikasi dengan keluarga melalui berbagai alat yang memungkinkan, terlebih lagi dengan adanya kecanggihan teknologi sekarang ini yang akan sangat memudahkan komunikasi.
Mungkin Kamu akan sangat tergoda untuk bergadang walaupun harus menghadiri kelas keesokan paginya, namun melanggar waktu tidur dan beristirahat akan meningkatkan level stres A n d a . K u ra n g t i d u r a k a n m e m p e n g a r u h i bagaimana cara kita menanggapi berbagai pemicu stres keesokan harinya. Selain itu juga akan membuat Anda beresiko mengalami penyakit serius seperti diabetes, obesitas, dan depresi. Orang dewasa pada umumnya memerlukan 7-9 jam tidur setiap malam. Usahakanlah untuk tidur bersamaan dengan jadwal yang normal pada malam hari. Dunia perguruan tinggi seharusnya menjadi dunia yang dinikmati dan bukannya menjadi hal yang memicu stres dan depresi. Dengan cara mengatasi stres pada mahasiswa yang tepat, maka kehidupan kuliah Anda akan menjadi menyenangkan dan memberi manfaat bagi masa depan Anda kelak. Karena itulah sangat penting untuk tetap menjaga tingkat stres agar tetap t e r ko n t ro l . D e n g a n d e m i k i a n , ke h i d u p a n perkuliahan Anda akan memberikan manfaat untuk menambah kualitas diri Anda, dan bukannya memberi pengaruh buruk yang tidak akan membuat diri Anda bertambah maju.
Referensi: https://dosenpsikologi.com/cara-mengatasi-stres-pada-mahasiswa
28
REHAT
Review "Sexy Killers", Film dan Isu Terseksi Tahun Ini
Halo sobat Planner, Baru-baru ini lagi rame banget nih yang ngomongin soal film dokumenter yang satu ini. Tim Ekspedisi Indonesia Biru dan rumah produksi WatchdoC Documentary yang niat banget buat bikin film yang katanya menajdi film babak terakhir dari ekspedisi mereka mengelilingi Indonesia selama setahun dalam beberapa waktu belakangan ini. Film tersebut mengisahkan kesulitan sejumlah warga di Kalimantan Timur untuk mendapatkan air bersih setelah ekspansi pertambangan batu bara. Seperti Nyoman, warga yang mengikuti program transmigrasi ke Kutai Kertanegara yang mengaku kehadiran perusahaan batu bara sudah memblokir aliran air ke pertanian. Belum lagi dampak dari lubang bekas pertambangan yang berada di sekitar kawasan pemukiman warga dan sepanjang 2014-2018 telah merengut 115 nyawa. Melansir ABC News, Jumat (12/4/2019), fakta lainnya yang diangkat dalam film dokumenter tersebut adalah proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di kabupaten Batang Jawa Tengah. Warga Batang yang sebagian besarnya adalah nelayan dan petani telah berjuang selama lima tahun untuk menentang proyek pembangunan PLTU Batang, yang disebut oleh aktivis sebagai "proyek kotor". Ditemukan fakta PLTU Batang dibangun di kawasan konservasi perairan yang kaya akan ikan dan terumbu karang. Disebutkan dalam laporan Greenpeace, PLTU Batang menjadi pembangkit listrik tenaga uap terbesar di Asia Tenggara yang dibangun di tanah seluas 226 hektar dan "memangsa" lahan pertanian dan perkebunan produktif. "Yang mengejutkan adalah PLTU ini akan dibangun di Kawasan Konservasi Laut Daerah Ujungnegoro - Roban, yang merupakan kawasan kaya ikan dan terumbu karang," tulisan laporan Greenpeace pada bulan Maret 2017. Ini adalah film dan isu rekomended yang layak ditonton di tahun 2019 ini. Uniknya film ini tidak tayang di bioskop sobat planners. Jadi kalo mau nonton kamu bisa nonton bareng organisasi atau komunitas yang menyelenggarakannya di kotamu masing-masing.
Sumber: www.kompasiana.com - :Review “Sexy Killers”, Film dan Isu Terseksi Tahun Ini”
29
Teka-Teki Silang
Mendatar 5. 7. 8.
Ibu kota Indonesia Pemindahan tempat Salah satu kota di Sumatera yang masuk dalam resilient city 10. Peristiwa yang datang tiba-tiba dan mengancam kota 13. Banyaknya kunci agar tubuh dan mental saat kuliah tetap sehat 14. Lembaga yang memiliki wewenang seriďŹ kasi kualiďŹ kasi perencana 15. Kekuatan yang meminimalisir kegagalan 16. Sistem peringatan dini Tsunami 17. Penghalang banjir
30
Menurun 1. 2.
Salah satu kota tangguh di Indonesia Kota di Eropa yang memanfaatkan bencana untuk dijadikan pariwisata 3. Gelar baru sang lulusan perencana 4. Sebutan lain Resilient City 6. Contoh tekanan kronis 9. Gunung aktif di Indonesia yang mempunyai Master Plan 11. City Resilience Framework 12. Kota tangguh di Timur-Tengah
Tim Redaksi PENULIS
Sabila Khadijah
Muhammad Zaenuddin
Apin Fitri Amalina
Sirojul Muslim
Zhaza Az-Zahrawaani G.
REDAKSI
M. Arya Persada
ILUSTRATOR
KETUA REDAKSI
Sya’ban Wildan
M. Haikal Al-Giffari
Rahman Hilmy N.
LAYOUTER
Nadira N. P.
Danti Wiyatrini
Mukhlis Aji Pangestu
26
Benediktus Ariel S.
Hanum Zanuba
Nadhifa Fadhila
Resilience is about surviving and thriving, regardless of the challenge
SCAN ME