E-Magz | Enviro Magazine | Edisi 3 | HMTL FTSP ITS 2015/2016

Page 1

3rd Edition

enviro magazine

big event hmtl environation hari air sedunia kampung mitra

waste

ste

wa


tim redaksi

B

erbicara tentang teknologi bukan lagi sesuatu yang tabu di abad 21 ini. Berbagai macam inovasi teknologi pun diciptakan mengikuti arus perkembangan demi memenuhi kebutuhan manusia. Namun, sudah relevan kah hal tersebut dengan kondisi bumi saat ini? Perubahan iklim, polusi udara, banjir karena hutan gundul, dan efek rumah kaca menjadi bencana yang jarang kita sadari, bahwa hal itu semua salah satu dampak merambatnya pergerakan teknologi. Lalu, gimana sih idealnya untuk tetap mencanangkan teknologi tanpa perlu menambah kerusakan bumi? Atau apa aja sih yang bisa kita lakukan untuk berinovasi karya kecil yang ramah lingkungan? Enviro Magazine, atau yang disingkat E-Magz merupakan majalah tahunan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan FTSP ITS. Sejak tahun 2014, E-Magz diterbitkan untuk memberi kajian isu terkini mengenai lingkungan, sarana informasi akan kegiatan di HMTL, serta menampung wadah karya kreatifitas bagi mahasiswa Teknik Lingkungan ITS sendiri. Nah, di edisi III tahun 2016 kali ini secara khusus mengulas seputar inovasi teknologi yang ramah lingkungan, karena mengingat merambahnya variasi teknologi namun tanpa memperhatikan efek samping yang juga membahayakan lingkungan.

e in dito ch r ie f

“Modern technology owes ecology an apology.� – Alan M. Eddison. Selamat membaca, environman!

Aufa L-32

Maul L-32

Bima L-32

r

r di epo re r ct te orr

he

ap

gr

to

o

ph

er ut or yo ct Laire d

Arina L-32

pic rosalia l-31 editor in chief aufa l-32 Administration nadiar l-31 Finance Manager sita l-32 reporter director arina l-32 reporters Diana L-31, Yogie L-32, Fanny L-33, Rudi L-33, Febri L-33, Talitha L-33, Lia L-33, Bagas L-33 senior editor dania l31 editors aufa l32, rosalia l31 layouter director maul l32 layouters Ma'ruf L-31, Ichwan L-31, Adzalia L-32, Asyam Mulayyan, Rani L-32, Fathyah L-33, Govinda L-33, Ruth L-33, Annisa L-33, Prita L-33, Widi L-33, Vira L-33, Ila L-33 Photographers Bima L-32, Ines L-31, Gibran L-31 contributors ryo l-31, indira l-31, akbar l-32, adzalia l-32 royyan l-31, mega l-32

2


daftar isi

07teknologi tepat guna 38HMTL budaya diskusi 16isu kepulauan natuna 44 profil alumni 54do it yourself 22insenerator

3


sambutan

Sambutan KAHIMA HMTL15/16

M. Alfian Nurrohman Ketua HMTL FTSP ITS 2015/2016

S

OLID merupakan akronim dari lima pilar kepengurusan HMTL 15/16. SOB, Op malisasi komunikasi, Literasi, Inovator karya, dan Diskusi. Kelima hal tersebut yang menjadi cita-cita kepengurusan ini. Selain akronim dari misi HMTL 15/16, SOLID juga merupakan perwujudan dari semangat yang dijadikan fokusan dalam satu periode kepengurusan ini. SOLID bukan berar keras. Ia adalah sebuah kondisi dimana par kel penyusun dari sebuah benda berada sangat dekat satu sama lain dan saling mengikat. FilosoďŹ inilah yang saya harapkan bisa terjadi di HMTL 15/16. Kenapa harus dekat dan saling mengikat? Karena azas HMTL sebagaimana t e rc a n t u m d a l a m K D K M T L a d a l a h kekeluargaan. Kedekatan dan keterikatan antar anggota inilah yang harusnya mampu menciptakan kekeluargaan. Menjadi SOLID itu dak harus seragam. Menjadi SOLID bukan berar dak boleh ada pertentangan. Cara kita mungkin berbeda, sudut pandang kita mungkin tak sama. Namun, selama tujuan kita sama maka

4

SOLID akan senan asa menyatukan kita. L a n t a s a p a ? H a l ya n g s aya harapkan setelah kita menjadi SOLID adalah, kita mampu menghantam sasaran dengan dampak yang lebih masif. Karena berhimpun bukan sekedar berkumpul, apalagi sekedar meneruskan kegiatan agar kita semakin mashur. Lebih dari itu, kita berkumpul dalam sebuah cita-cita. Kita memiliki harapan yang kemudian kita jadikan tujuan bersama. Banyak sekali karya yang sudah terlahirkan melalui SOLIDnya HMTL. Kegiatan pengabdian berbasis lingkungan, teknologi aplika f, prestasi-prestasi baik akademik maupun non-akademik, dan juga kader-kader lingkungan yang membanggakan. Beberapa karya tersebut akan dikupas didalam majalah ini. Semoga pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh teman-teman redaksi bisa diterima dan membawa kebermanfaatan. TL IDJO!!!


profil

TEKNIK L I N G K U N GA N

S

etelah mendapat akreditasi dari

Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS mena-

Asean University Network (AUN-QA),

ungi 3 jenjang studi, yaitu:

Jurusan Teknik Lingkungan terus

1. Program S1 Teknik Lingkungan

berupaya menghasilkan tenaga-tenaga profesional yang mempunyai wawasan lingkungan yang luas dan menguasai rekayasa serta pengelolaan lingkungan, m e l i p u t i Te k n o l o g i Pe nye d i a a n d a n

(Akreditasi A dari BAN-PT) 2. Program S2 Teknik Lingkungan (Akreditasi A dari BAN-PT) 3. Program S3 Teknik Lingkungan (Akreditasi B dari BAN-PT)

Pengolahan Air Minum, Penyaluran dan

Penghargaan di Jurusan Tingkat Nasional/

Pengolahan Air Limbah, Pengelolaan Limbah

Internasional:

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),

1. Joint-Research untuk Bidang Energi dan

Pengelolaan Limbah Padat atau Sampah,

Lingkungan, SEED Project (ITS – Univ.

Pengendalian Pencemaran Udara dan

Soka, Jepang), tahun 2008-2010.

Perubahan Iklim, Sanitasi dan Fitore-

2. Innovative Decision Making Process

mediasi, Analisis Mengenai Dampak

Related to Water Supply and Sanitation,

Lingkungan (AMDAL), Manajemen Ling-

kerjasama dengan European Union,

kungan, Audit Lingkungan dan Produksi

tahun 2005-2009.

Bersih, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

3. Penghargaaan dosen sebagai Dosen Berprestasi Tingkat Nasional, DIKTI, 2010.

5



highlight

TEKNOLOGI TEPAT GUNA: DEFINISI DAN PEMANFAATANNYA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT Oleh: Ryo Teguh Sukarto, mahasiswa Teknik Lingkungan 2013

TEKNOLOGI TEPAT GUNA (TTG) ADALAH TEKNOLOGI YANG SESUAI DENGAN KEBUTUHAN MASYARAKAT DAN BISA DIMANFAATKAN DI SAAT TERTENTU

Istilah lainnya, teknologi ini terkait dengan budaya lokal dan digunakan sebagai salah satu jalur penting untuk mencapai tujuan yang mendasar, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebagian besar masyarakat Indonesia dengan keanekaragaman ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diposisikan, tidak hanya sebagai pendukung, tapi juga sebagai pionir perambah jalan menuju terwujudnya masyarakat sejahtera berkeadilan bagi semua lapisan masyarakat di Indonesia dengan tingkat kemampuan penguasaan teknologi dan ekonomi yang terbatas. TTG berarti teknologi yang sesuai dengan kondisi budaya dan ekonomi serta penggunaannya harus ramah lingkungan. Walaupun nuansa pemahaman dari teknologi tepat guna sangat beragam dalam bidang ilmu dan penerapannya, teknologi tepat guna umumnya dikenal sebagai pilihan teknologi beserta aplikasinya yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan terkait erat dengan kondisi lokal. Secara umum, dapat dikatakan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi yang dirancang bagi suatu masyarakat tertentu agar dapat disesuaikan dengan aspek-aspek lingkungan, keetisan, kebudayaan, sosial, politik, dan ekonomi masyarakat yang bersangkutan. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif seminimal mungkin dibandingkan teknologi arus utama, dimana beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. Banyak tokoh pendukung teknologi tepat guna pada masa modern menekankan bahwa teknologi tepat guna adalah teknologi berbasis pada manusia penggunanya. 7


highlight

Teknologi tepat guna sering didiskusikan dalam hubungannya dengan pembangunan ekonomi dan sebagai alternatif dari proses transfer teknologi padat modal dari negara-negara industri maju ke negara-negara berkembang. Namun, gerakan teknologi tepat guna dapat ditemukan dalam keduanya. Di negara maju, gerakan teknologi tepat guna muncul setelah krisis energi tahun 1970 dan berfokus pada isu-isu lingkungan yang keberlanjutan (sustainability). Di samping itu, istilah teknologi tepat guna di negara maju memiliki arti yang berlainan, seringkali merujuk pada teknik atau rekayasa yang berpandangan istimewa terhadap ranting-ranting sosial dan lingkungan. Secara luas, istilah teknologi tepat guna diterapkan untuk menjelaskan teknologi sederhana yang dianggap cocok bagi negara-negara berkembang atau kawasan perdesaan yang kurang berkembang di negara-negara industri maju. Seperti dijelaskan di atas, bentuk dari "teknologi tepat guna" ini biasanya lebih bercirikan solusi "padat karya" daripada "padat modal". Pada pelaksanaannya, teknologi tepat guna seringkali dijelaskan sebagai penggunaan teknologi paling sederhana yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif di suatu tempat tertentu.

Ibu.

Dalam penerapan TTG perlu diperhatikan beberapa pertimbangan, antara lain : 1. Pemilihan jenis dan tingkat teknologi yang akan diterapkan harus dilakukan oleh masyarakat pengguna dengan bantuan, bimbingan dan arahan dari ahli yang berkompeten. 2.Perlunya diperhatikan budaya masyarakat yang mencakup agama, adat, kebiasaan dan aspek sosial lainnya. 3. Perlunya pembagian tugas dalam penerapan teknologi di antara warga, baik berdasarkan tingkat pendidikan, kelompok umur ataupun antara pria dan wanita sesuai dengan kemampuan masing-masing kelompok. 4. Perlunya diperhatikan kondisi lingkungan masyarakat, baik dalam sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, maupun dalam aspek fisik-teknis dan sosial ekonomi. 5. Perlunya diperhatikan ketersediaan sarana yang diperlukan dalam pengoperasian, perawatan dan perbaikan peralatan yang digunakan. 6. Perlunya diperhatikan aspek keselamatan kerja bagi pelaksana, peralatan dan kelestarian lingkungan. Kebijakan pemanfaatan TTG dalam bentukan regulasi telah diatur dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri Otonomi Daerah No. 4 Tahun 2001 Tentang Penerapan TTG. Dalam Kepmendagri dan Otonomi Daerah No. 4 Tahun 2001, disebutkan bahwa TTG dimanfaatkan untuk: 1. Meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan TTG untuk peningkatan kapasitas dan mutu produksi. 2. Meningkatkan pelayanan informasi dan membantu masyarakat untuk mendapatkan TTG yang dibutuhkan. 3. Meningkatkan nilai tambah bagi kegiatan ekonomi masyarakat. 4. Meningkatkan daya saing produk unggulan daerah.

8


highlight

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pemanfaatan TTG meliputi : 1. Inventarisasi jenis dan spesifikasi teknologi yang sudah dimanfaatkan masyarakat daerah setempat. 2. Pengkajian dan uji coba teknologi, untuk penyusunan daftar jenis TTG yang dibutuhkan masyarakat sesuai potensi daerah. 3. Penyiapan pola penerapan TTG yang sesuai dengan kondisi daerah. 4. Penyiapan masyarakat melalui penyuluhan, penerangan, pembentukan kelompokkelompok masyarakat dan pelatihan. 5. Penguatan dan pengembangan Kelembagaan TTG. Peran Pemerintahaan Kota dalam meningkatkan pemanfaatan TTG lebih ditekankan lagi melalui Inpres No. 3 Tahun 2001 Tentang Penerapan dan Pengembangan TTG, yaitu: 1. Pelaksanaan program penerapan dan pengembangan TTG; 2. Memfasilitasi penguatan kelembagaan pelayanan teknologi dalam penerapan dan pengembangan TTG; 3. Kerjasama dengan lembaga lain dalam penerapan dan pengembangan TTG; 4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program penerapan dan pengembangan Dari uraian di atas, dapat kita lihat bahwa kebijakan pemerintah dalam bentuk peraturan sebenarnya telah cukup untuk menjadi payung dalam menyusun program pemanfaatan TTG. Pada bidang Teknik Lingkungan yang memiliki fokus pemanfaatan dan penciptaan teknologi berbasis masyarakat tentu sangat banyak teknologi yang dapat diaplikasikan sebagai teknologi tepat guna. Kebanyakan teknologi di bidang Teknik Lingkungan memiliki skala yang menengah ke bawah dalam hal ukuran dan dana yang dibutuhkan. Selain diterapkan pada industri skala besar, aplikasi teknologi Teknik Lingkungan sangat mudah diadaptasi sehingga dapat diterapkan bahkan dalam skala individu atau rumah tangga. Contonya, pemanfaatan unit filtrasi dalam sistem Rainwater Harvesting yang banyak dimanfaatkan untuk program Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di Indonesia. Selain itu, banyak teknologi di bidang sanitasi dan penyehatan masyarakat yang termasuk teknologi tepat guna. Tentu saja pemanfaatan TTG harus diutamakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, bukan semata untuk memperoleh keuntungan finansial. Keberlanjutan program dan teknologi menjadi prioritas utama terutama dengan telah diaturnya pemanfaatan TTG yang diterbitkan oleh pemerintah. Referensi Inpres No. 3 Tahun 2001 : Tentang Penerapan dan Pengembangan TTG Keputusan Menteri Dalam Negeri : Otonomi Daerah No. 4 Tahun 2001 Tentang Penerapan TTG Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muhammad Safri. 2011. Urgensi Pengembangan Teknologi Tepat Guna Untuk Umkm Di Kota Medan. Jurnal Ekonom, Vol 14, No. 4. Medan: USU

9


highlight

BELANDA

dan Serba Serbi Teknologi Air

Oleh : Adzalia Andarista Utomo, mahasiswa Teknik Lingkungan 2014

B

elanda, negara yang terletak di

mengandung kadar garam nggi diolah

sebelah barat Eropa dan

dengan teknologi Kreegrug dan Drainzbuer.

memiliki luas 41.528 km2 ini

Sedangkan air hujan yang mengalami inďŹ ltrasi

merupukan tempat nggal bagi 16 juta

akan mengalir ke sungai dan waduk sehingga

orang. Dengan kondisi geograďŹ snya yang

suplai air tetap terjaga. Negara yang terkenal

seper ga wilayahnya memiliki

akan keindahan bunga tulipnya ini melakukan

ke nggian di bawah nggi permukaan

pengolahan air dengan teknologi ozonisasi,

laut, Negeri Paman Sam ini terletak pada

sehingga hampir seluruh penduduknya

muara sungai yang rata dan rendah.

memiliki akses air minum yang bebas klorin.

Karena keunikan geograďŹ s tersebut, tak heran Belanda dikenal pakar dalam permasalahan air. Seluruh penjuru dunia saat ini

Belanda mulai mengelola air limbahnya pada tahun 1900. Pertumbuhan penduduk serta pembangunan pesat di Belanda memengaruhi kadar kuan tas limbah.

tengah gencar akan pengembangan dan

Negara yang juga terkenal akan kincir anginnya

pembangunan dalam berbagai sektor.

ini akhirnya terus melakukan inovasi pada

Meskipun beberapa masih ada yang

teknologi pengolahan air limbah. Hingga pada

memerha kan kondisi lingkungan,

tahun 2000, hampir 99% dari seluruh rumah

namun dak dipungkiri banyak yang

tangga dan industri terhubung ke sistem

acuh dengan dampak nega f bagi

pengolahan air imbah terpadu.

sekitarnya. Misalnya, dampak bagi air.

Untuk menekan biaya dan mengatasi

Sebagai negara yang berada di bawah

keterbatasan lahan, Belanda menggunakan

permukaan air laut, tentunya Belanda

Nereda. Apa sih Nereda itu? Nereda adalah

telah melahirkan banyak inovasi di segi

pengolahan air limbah secara biologis yang

perairan.

memanfaatkan biomassa granular untuk Sumber air di Belanda ini

membentuk bu ran lumpur sehingga limbah

umumnya berasal dari air tanah dan

terkonsentrasi dengan baik. Dimana air limbah

permukaan yang sebagian besar

rumah tangga maupun dari industri

digunakan masyarakat yang berada di

dipuriďŹ kasi dengan bantuan bakteri melalui

bagian utara. Air permukaan yang

kul vasi pada tangki yang berukuran besar.

10


highlight

Selain memakai bakteri, teknologi air

Implementasi dari proyek ini berada pada

limbah juga dipuriďŹ kasi dengan bulir padi

sungai Ijsselmeer. Pada tahun 2014, proyek

untuk menghilangkan sisa – sisa bahan

ini dapat diaplikasikan dan berperan

organik dan nutrisi seper nitrogen dan

pen ng pada beberapa aspek kegiatan

fosfat yang menggunakan tangki kecil.

dalam bidang pemanfaatan sumber air

Sehingga, teknologi ini dapat mengurangi

seper pertanian, hor kultura, akuakultur,

pemanfaatan lahan dan energy berlebih

dan perikanan .

karena membutuhkan sedikit air untuk

Tak hanya Nereda dan inland

sirkulasi dan sedikit pemanfaatan

shore, teknologi Belanda banyak yang

kebutuhan senyawa kimia. Teknologi

telah terbuk menjadi sumber energi

Nereda ini juga membuat pengolahan

terbarukan. Diantaranya adalah biogas dari

lebih cepat dan menghemat energi lebih

hasil pengolahan limbah secara biologis,

dari 20% dan dapat diaplikasikan pada

pupuk lumpur yang diolah dengan Phospat

pelepasan lumpur atau kotoran yang

recovery hingga listrik yang dihasilkan dari

terdapat pada rumput laut (bahan baku

putaran kincir angin. Dengan

obat-obatan atau makanan)

keberhasilannya dalam pengolahan air,

Selain teknologi Nereda, Belanda

Belanda dijuluki negara dengan teknologi

juga mengembangkan teknologi Inland

air terbaik. Saat ini, eksistensi dan

shore. Inland shore adalah inovasi

keseriusan Belanda dalam pengelolaan air

teknologi Belanda yang berfokus pada

telah terbuk dengan banyaknya program

pembangunan penyimpanan air terbaru

kerja sama antara pemerintah Belanda

dan berfungsi untuk meningkatkan

dengan pemerintah negara lain.

pengamanan air, pengelolaan air secara bijak, serta berbasis pada lingkungan.

Disadur dari berbagai sumber

11 1


highlight

Ecosan, Environmentally sebagai pemanfaatan waste water berdaya guna Oleh: Tanjung Mega Dwi Puspita, mahasiswa Teknik Lingkungan 2014

Berbicara dunia keilmiahan, siapa lagi kalau bukan Ristek pakarnya? Berangkat dari mengembangkan inisiatif mahasiswa TL dalam bidang karya keilmiahan, Departemen Riset dan Teknologi mewadahinya dalam ajang bernama Enviro Tech Competition. Kompetisi yang mulanya disaring melalui abstrak ini memang bertujuan untuk menjadi pupuk tanaman. Mengatasi permasalahan menumbuhkan atmosfer keilmiahan yang dirasa masih minim di kalangan arek TL. Setelah Teknologi Ecosan ini sangat lingkungan guna mengurangi produksi melewati berbagai proses tentang, terpilihlah 5 abstrak, dimana 3 diantaranya popular dan banyak di negaralimbah cair oleh manusia kini dapat di dipresentasikan serta diadakan pameran poster 18 Maret lalu. Yuk kita diterapkan simak karya-karya negara Eropa seperti Jerman dan juga selesaikan dengan pemberdaya gunaan arek TL berikut! Afrika, namun belum demikian di manfaat waste water. Melihat peningkatan “Perencanaan IPAL Portable Unit Pengolahan AerobikSistem Biofilter, Anaerobic Biofilter, Indonesia. sanitasi di Indonesia jumlah penduduk Indonesiadengan tiap tahunnya dan Kombinasi Anaerobik-Aerobic Biofilter untuk Kegiatan Usaha Laundry di Kota saat ini masih berpeluang menimbulkan yang juga mengakibatkan penambahan Surabaya.” pencemaran bagi tanah (groundwater). Di volume limbah cair oleh kegiatan Nanto (2012),Untuk Valianto (2015), Kurniawan (2015). Indonesia yang menggunakan sistem domestik. itulah diperlukan suatu Dengan portable dan air luasan yang minimalis, alat yang dirancang ini cubluk (pit latrine) maupun dengan teknologi untuk konsep pemanfaatan kembali bertujuan untuk mengolah air laundry menjadi bebas dari surfaktan dan kontaminan bahan pencemar limpahan (septic tank), yang limbah hasil buangan manusia yang salah lainnya sehingga amanteknologi dibuang keEcological badan air. Cara kerjanya adalah air buangan ada di buangan cair (urine) laundry maupunmasuk padat satunya dengan keSdalam bak untuk memisahkan surfaktan dan air (feses) manusia mempunyai potensi besar a n i ta tpipa i o n inlet ( Ecolalu s a ndialirkan ) . N a mpada u n asebuah pa pencemar. Bak teknologi ini terbagiEcosan menjadiitu? 2 tempat, penyangga sebagai penampung surfaktan terakumulasi pada lapisan akuifer sebenarnya Ecosanmediauntuk dan lapisan berfungsi mikroorganisme sebagai sistem tanah yang menjadi tempat penyimpanan tidak lain biofilm suatu yang konsep sanitasiuntuk yangpertumbuhan anaerobik. Kemudian dilanjutkan kombinasi anaerobik-aerobik. Terakhir, air hasil air tanah. Meskipun alternatif pengolahan menghilangkan patogen dari pada limbah pengolahan dialirkan dan ke pipa outlet dan langsung menuju ke badan Kapasitastetapi yang limbah tinja sudah air. tersedia, buangan ini manusia memulihkan dapat ditampung setiap harinya oleh biofilter ini kemungkinan adalah 30 liter.kontaminasi Dari perpaduan berbagai masih besar nutriennya menjadi sesuatu yang berguna sistem ini cocok diterapkan di dalamterhadap rumah. dampak negatif b a g i dengan l i n g k ukonsep n g a n . portable S e l a i n menjadikan d i ke n a l alatmengingat “Kendala dalam pembuatan alatEcosan ini yaitu juga saat uji sampel ketika meminta pemilik laundry lingkungan sangat pada bergantung pada environmentally friendly, belum tentu dapat respon positif”, tutur Kurniawan. operasi unit pengolahan tersebut. dapat merubah apa yang semula Untuk itulah diperlukan suatu dikategorikan sebagaidengan waste.Sistem Teknologi “Pengolahan Air Limbah Destilasi.” konsep dari sistem sanitasi yang Ecosan pada prinsipnya terdiri dari Rudi (2015), Govinda (2015), Talitha (2015). memberikan peluang air kontaminasi yang beberapa komponen yaitu pemisahan Karya yang berkonsep irit listrik ini bertujuan memproduksi buangan bebas r e n d a h y a i t u d e n g a n E c o s an. urine dari feses yang ditampung dalam mikroorganisme dan zat pengotor lainnya sehingga air dapat difungsikan untuk kegiatan Menggunakan loop”, sistem bejanatanpa terpisah, kemudianiritasi dimanfaatkan manusia menimbulkan kulit atau gatal-gatal. Alat yang konsep berhasil“close menyandang 12


highlight

Juara II ini terbagi menjadi 3 yaitu sistem anaerob, sistem destilasi, dan panel kolektor sebagai

friendly technology pemisah lemak dan zat tersuspensi dari air. Kemudian air limpasan dilanjutkan menuju bak

suplai energi. Cara kerja dari alat ini adalah air limbah greywater dialirkan ke dalam bak

ekualisasi sebagai penampung dan pengontrol air dan bak pengendap organik untuk mengendapkan dan menguraikan material organik. Selanjutnya air masuk ke dalam bak kontaktor anaerob yang terdapat penyaring berbahan plastik berbentuk sarang tawon sebagai media khusus pertumbuhan lapisan film mikroorganisme untuk menguraikan zat organik yang tersisa. Air olahan aerob akan dialirkan menuju bak pemanas dengan sistem surya yang terdiri dari 2 tempat yaitu panel kolektor dan penampung uap. Panel kolektor akan menyerap cahaya matahari untuk memanaskan air sampai suhu titik didih dan naik menuju penampung uap Indonesia itu sendiri. Maka dari itu perlu i n i m e n g ko nve rs i b u a n ga n sesuai prinsip konveksi air. Kemudian air dilanjutkan pada sistem destilasi dan menghasilkan dibangun pilot plant Ecosan sebagai manusia (baik padat maupun cair) menjadi output yang digunakan untuk pengairan hidroponik dengan sistem fertigasi (fertilizer and dip upaya mengindentifikasi peluang material yang dapat dipakai untuk irrigation). sekaligus hambatan yang mungkin ada memperbaiki kualitas air tanah. Di “Desalinasi Air Laut dengan Metode Membran 'Cangkir' (Cangkang Kerang dan Sekam Padi terkait dengan penerapannya di beberapa negara seperti Tiongkok dan Ramah Lingkungan) Sebagai Solusi Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Pesisir Indonesia. Meskipun begitu Ecosan Jepang konsep sanitasi ini telah diterapkan Pantai Kenjeran Surabaya� merupakan pendekatan strategis yang sejak lama dan terus mengalami Rona (2014), Wulan (2014), Widya Prihesti (2014) mengintegrasikan semua aspek sanitasi pembaharuan. Dengan prinsip pemisahan Terinspirasi dari kondisi di Kenjeran, dimana banyaknya limbah cangkang kerang seperti limbah padat, limbah cair, dan dalam teknologi Ecosan ini, maka kotoran ternyata berpengaruh pada kualitas air. Mereka bertiga berinisiasi membuat alat untuk drainase yang menghubungkan antara tersebut dapat diolah dan berdaya menanggulangi hal tersebut dengan mengolahnya menjadi air bersih. Cara kerja alatnya manusia dan lingkungan itu sendiri yang gunakan. Disamping mampu menjaga dengan pengendapan yang dipompa dan dialirkan pada pipa membran yang terdapat sekam ramah lingkungan. kesuburan tanah, teknologi ini mampu padi. Selanjutnya, air dari laut masuk menuju bak sedimentasi kemudian dipompa dimana mewujudkan ketahanan pangan dengan terdapat membran sekam padi. Meskipun membutuhkan tempat yang luas karena kapasitas pemanfaatannya menjadi pupuk tanaman. alatnya yang besar, alat ini berhasil menyabet di posisi ketiga lho! Menurut Lan Caldwell dan Arno Rosemarin “Grey Water Recycling for Tap Water Slow Sand Filter and Desinfection.� dari Stockhol Environment Institute, Tesya (2013), Ryo (2013), Bagas (2015). Swedia, penggunaan urine dan kotoran Air bekas wudhu yang terbuang yang pada dasarnya masih bersih dan dapat manusia sebagai pupuk adalah cara utama digunakan. Meskipun tercampur black water, air tersebut dapat diolah dengan menggunakan dalam menerapkan pertanian yang SSF-Tap Water. Fungsi dari alat ini yang dapat menyaring air bekas wudhu sebenarnya dapat berkelanjutan. diterapkan di Masjid Manarul Ilmi, ITS. Cara kerja alat ini yakni pertama bekas air wudhu Sebagai penerapan Ecosan di Indonesia, ditampung di reservoir, lalu masuk ke unit penyaringan pasir lambat, setelah itu melewati UV namun masih dibutuhkan riset lanjutan filter yang prinsipnya sama dengan Tap Water yang ada di ITS, hingga akhirnya air yang keluar oleh pakar dan ahli untuk mengetahui dari alat ini bisa diminum karena bakteri E. Coli telah tersaring oleh penyaring UV. Harapannya apakah model teknologi Ecosan ini layak jika alat ini dapat terealisasi dan aplikatif, dapat diwujudkan langsung di Masjid Manarul Ilmi untuk diterapkan di Indonesia, menilik ITS, sehingga meminimalisir air bekas wudhu yang terbuang dan mengolahnya menjadi dari berbagai karakteristik dan kondisi di bermanfaat. (tlt/sop/auf) 13


BUMI KEH

OKSIG Semua potongan logam akan menyatu satu sama lain Satu - satunya hal yang mencegah metal menyatu adalah lapisan oksida

Langit di siang hari akan menjadi gelap Karena lebih sedikit par kel yang memantulkan cahaya

Semua orang di pantai akan segera terbakar matahari, Karena molekul oksigen yang ada di udara melindungi kita dari cahaya ultaviolet

Semua yang diatas tanah akan langsung terjun bebas Sebanyak 45% oksigen membentuk lapisan kerak dan mantel bumi. Tanpa adanya oksigen, dak akan ada yang mampu menopang semua yang ada diatasnya

Semua pesawat yang sedang berjalan di landasan akan saling tabrakan, dan semua pesawat yang sedang terbang akan langsung terjun bebas


HILANGAN SELAMA

GEN 5

DETIK

infografis

Semua bangunan beton akan berubah menjadi debu Karena oksigen adalah pengikat pen ng dalam bangunan beton

Semua mesin pembakaran internal akan berhen

Lautan akan menguap dan akan mengalir ke ruang angkasa Karena oksigen akan menghilang dari air laut, padahal 1/3 air adalah oksigen. Senyawa hidrogen akan menjadi gas bebas yang dak terikat apa - apa

Semua sel hidup akan meledak menjadi kabut gas hidrogen Air mengandung 88,8% oksigen. Tanpa oksigen, hidrogen akan berubah menjadi gas dan jumlahnya akan meningkat

15 1


RUBRIK

Kepolemikan Isu Kepulauan

NATUNA

Oleh: Akbar Wicaksono, Teknik Lingkungan 2014

J

ika menyimak berita beberapa minggu lalu, Indonesia sempat digencarkan isu akan Kepulauan Natuna yang kerap memenuhi layar ponsel maupun televisi. Pulau yang terletak di ujung utara selat Karimata ini berada pada jalur pelayaran internasional Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan dan termasuk dari salah satu kabupaten di Kepulauan Riau, Indonesia. Tepat pada 12 November 2015, Indonesia meminta China untuk mengklarifikasi klaim–klaimnya atas Laut China Selatan namun hingga kini belum menuai tanggapan. MenurutKementerian Luar Negeri, sehari setelah Menteri Koordinator Bidang Poli k, Hukum dan Keamanan mengatakan Jakarta mungkin akan membawa Beijing ke pengadilan terkait sengketa Natuna. Pasalnya, Beijing 16 1

mengklaim akan hampir seluruh laut yang kaya sumber daya itu dilihat dari peta–peta China dengan garis terputus – putus yang disebut ‘nine dash line’ yang memanjang ke jantung mari m Asia Tenggara. Pada saat itu juga, juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanantha Nassir, mengatakan, Indonesia terus meminta klarifikasi China soal ‘nine dash line’ di kawasan Laut China Selatan, namun sejauh ini belum ada tanggapan. Namun nyatanya ada fakta dibalik kisruh cerita yang beredar. Retno Marsudi selaku Menteri Luar Negeri (Menlu) menegaskan, dak pernah ada pihak yang mengklaim kepemilikan Kepulauan Natuna dalam keterangannya di media massa Kuala Lumpur, Malaysia (20/11). epulauan Natuna sudah dida arkan ke Perserikatan Bangsa-


rubrik

Bangsa (PBB), dan dak ada keberatan dari pihak manapun, tegas Retno Marsudi tahun 2015. Hingga pada Maret 2016, terjadilah kasus yang mempertanyakan kembali tentang pernyataan Menteri Luar Negeri, dimana terjadi pencurian ikan yang diduga dilakukan oleh kapal ikan China. oleh kapal ikan China. Kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia sempat menangkap sebuah kapal yang diduga melakukan penangkapan ikan ilegal. Pada Sabtu (19/03/2016) Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastu , menyampaikan, KP Hiu 11 melakukan upaya penangkapan KM Kway Fey 10078, sebuah kapal pelaku penangkapan ikan ilegal asal China, di perairan Natuna. Namun proses penangkpaan dak berjalan mulus, lantaran ada campur tangan dari kapal coastguard China, yang secara sengaja menabrak KM Kway Fey 10078. Hal itu diduga untuk mempersulit KP Hiu 11 menarik masuk KM Kway Fey 10078. Setelah kejadian itu pihak Indonesia meminta klarifikasi kepada pihak China tentang kasus pencurian ikan ini, pemerintah China hingga saat ini belum juga menjawab protes yang dilayangkan Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI kepada Kedutaan Besar (Kedubes) China di tanah air, terkait insiden di Natuna, beberapa waktu lalu. Kasus Natuna melipu aksi penabrakan kapal KP Hiu 11 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh kapal Penjaga Pantai China di Natuna yang notabene, masih dalam lingkup Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesia. “Kami sampai sekarang masih menunggu balasan tertulis dari pemerintah China. Dubes China untuk Indonesia sudah ketemu dengan Bu Menlu, (Retno LP Marsudi). Sekarang dia sudah balik ke negaranya dan bilang akan segera disampaikan ke pusat. Jadi itu kita masih menunggu,” ujar juru bicara Kemenlu, Armanatha Nasir pada Rabu (30/3). Diduga ada kemungkinan kapal penangkap ikan dan coastguard itu juga salah paham. Mereka masih berlandaskan pada peta lama mereka, yang secara historis dulunya kawasan perairan di Natuna itu termasuk wilayah Negeri Tirai Bambu.

Dan pada saat Rabu (13/4), menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastu meminta agar Angkatan Laut mengerahkan kapal perang ke perairan Natuna, untuk mengan sipasi kapal dari China yang masuk. Saat dikonfirmasi, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengaku, permasalahan dengan negeri rai bambu tersebut telah selesai. Pasalnya kedua belah pihak dak ingin adanya perseturuan. Hal itu sudah dianggap selesai dan dianggap ada kesalahpahaman. Dan tentunya apa yang menjadi posisi Indonesia baik secara garis batas yang dimiliki dan tradisi yang ada, kita saling menghorma ujar Pramono di Kantor Presiden, Jakarta. Lika liku konspirasi dalam kasus ini kian simpang siur, lantaran adanya kemungkinan pembenaran dalam isu kepulauan Natuna dari berbagai sumber. Sebaiknya pemerintahan Indonesia lebih tegas dalam menyikapi hal ini, karena memang ini adalah masalah hukum internasional yang telah disepaka dalam sebuah forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebelumnya, jika memang presiden kita ingin menghindari adanya konflik dengan negara lain terkait pelanggaran aturan yang ada di negara kita, alangkah baiknya solusi yang ditempuh dengan menguntungkan kedua belah pihak. Dari kasus ini kita dapat beranggapan bahwa kondisi negara kita ini masih dibutuhkan ketegasan dalam menyikapi kasus yang melanggar aturan sebuah negara.

sumber : stratfor.com

17 1


rubrik

ENVIRO

goes

ABROAD Berprestasi tentunya tidak melulu tentang menggaet medali ataupun piala. Melancong ke luar negeri? Siapa bilang tidak? Bermodalkan haus informasi, perjuangan untuk apply, satu persatu mahasiswa JTL menjejakkan kakinya mulai dari benua Asia, Eropa, hingga Amerika. Kira – kira, gimana ya pengalaman mereka semua?

D

engan bermodalkan berani, Isbir Farhan, berhasil menjadi perwakilan Indonesia dalam acara AYEP bertempat di ASEAN Studies Center, Chulalongkorn University pada tanggal 1-15 Agustus 2015. Program ini dihadiri 100 delegasi muda dari negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Vietnam dan Thailand. Dengan tema yang diusung yaitu Lingering The Enhancement of ASEAN Diversity, AYEP dikemas dalam workshop, diskusi, dan kegiatan lapangan berupa pelayanan masyarakat dalam rangka menumbuhkan cultural and social awareness. Selain itu disana juga diajarkan pemecahan permasalahan dan pengembangkan Leadership. Menurutnya, meskipun nekad tapi berhasil kok, lanjutkan di pertukaran pelajar selanjutnya! ISBIR FARHAN (TL 2013) ASEAN YOUTH EXCHANGE PROGRAM 2016 BANGKOK, THAILAND WIDYA PRIHESTI (TL 2014) KUMAMOTO UNIVERSITY 2016 SPRING PROGRAM, JAPAN

B

erawal dari sekedar mencari info untuk update EEEC di International Office, hal ini membawa terbang Widya ke negeri Sakura, Jepang di Kumamoto University selama 10 hari di Februari lalu. Tidak hanya dari Indonesia, tetapi Cina, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan juga Korea Selatan turut ikut serta dalam acara ini. Berbagai kegiatan seperti campus tour, belajar budaya Jepang, mencicipi sensasi kuliner, dan mengunjungi tempat wisata dilakoni di negeri matahari. Menurut mahasiswi yang akan exchange ke Siberia ini, selain penduduknya yang ramah dan sangat patuh pada peraturan, ada satu keunikan di Jepang yaitu jika makan mie atau ramen di Jepang harus menyedotnya dengan sangat keras dengan tujuan untuk mendinginkan mei tersebut. Wah, unik dan lucu juga ya? 18


rubrik EKA KRISTALIA (TL 2013) GALUH SEKAR ARUM (TL 2014) & DAROSA ELFRIDA HARO (TL 2013) TOMSK STATE UNIVERSITY WINTER IT SCHOOL 2016 HARVARD NATIONAL MODEL UNITE NATIONS 2016 & WINNER OF RUSSIA SOCIAL VENTURE CHALLENGE, US

I

mpian Eka untuk pergi ke Eropa bukan hanya sekedar bunga tidur semata. Pada semester 6 akhirnya ia bisa mengikuti serangkaian acara Tomsk State University Winter It School pada tanggal 8 – 20 Februari 2016. Berlokasi di Tomsk, Rusia, Eka diajak mahasiswa untuk mempelajari mengenai dunia IT. Hal tersebut dimulai d e n ga n m e m b a n g u n s t a r t u p , menangani klien, hingga menjadi analis layaknya di perusahaan IT sebenernya. Tak hanya belajar, tetapi Eka juga menghabiskan musim dingin dengan mengunjungi museum pada malam hari pasca kegiatan di Tomks. Meskipun sempat di timpa musibah dengan handphonenya yang hilang, Eka tetap bersyukur bisa menambah ilmu, pengalaman, dan teman baru dalam acara tersebut.

T

anggal 11 – 14 Februari lalu, menjadi catatan penting untuk Arum dan Ocha sebagai delegasi Indonesia di ajang HNMUN dan Social Venture Challenge (SVC). Bertempat di Boston Park yang diikuti oleh 70 Negara dari 240 universitas di seluruh dunia, kegiatan SVC yang diadakan oleh Non Government Organisme ini bertujuan untuk mendorong “calon leader” dalam bidang socialpreneurship. Mengangkat permasalahan Open Defecation Free (ODF) di Surabaya tepatnya di Tambak Wedi menjadikan dua mahasiswi TL ini meraih award sebagai Winner of SVC. Keren banget ya Congratul ation for Arum and Ocha! SITI SHOLIKAH, INTAN RAHMAWATI & DESTYA SASMITHA (TL 2013) YOUTH EXCURSION 2016, THAILAND

S

udah sejak 1 tahun terakhir Sol, sapaan akrab Siti Sholikah menargetkan untuk mengikuti short program keluar negeri, hingga akhirnya 21 – 26 Maret 2016, ia berkesempatan terbang ke Thailand. Begitupun dengan Destya dan Intan, dari dulu mereka semua memang berkeinginan untuk ikut semacam exchange agar bisa mendapat relasi dari orang – orang ASEAN di masa AEC saat ini. Acara yang berlangsung di dua universitas yaitu Tammasat University dan Chula University mengajak peserta untuk melakukan research market, mempelajari ekonomi makro, dan kunjungan ketempat bersejarah seperti candi. Tak hanya itu saja, budaya yang berbeda dan etos kerja yang tinggi menjadi pelajaran berharga yang dibawa tiga mahasiswi Teknik Lingkungan ini pulang ke Indonesia. Ada kejadian lucu yang masih terkenang di ingatan Sholikah yaitu saat mengenakan baju adat dan salah satu teman laki-lakinya lupa memakai baju adat dan meminjam kain batik untuk digunakannya sebagai rok, hihi lucu juga ya? (feb/dan) 19


OPINI

Kantong Plastik Ramah Lingkungan: Solusi Permasalahan Sampah Plastik? Indira Wido Primadipta, Mahasiswa Teknik Lingkungan 2013 Pencemaran yang terjadi akibat sampah plastik semakin menjadi bahan perdebatan. Plastik merupakan bahan yang sangat sulit terurai karena tersusun atas jutaan rantai karbon. Hal tersebut membuat proses penguraian plastik dapat memakan waktu hingga 10-12 tahun. Menurut catatan Kementerian Lingkungan Hidup, seseorang setiap harinya menghasilkan sampah sebesar 0,8 kg, dan 15% diantaranya adalah sampah plastik. Dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia 220 juta jiwa, maka sampah plastik yang dihasilkan mencapai 26500 ton per hari. Tidak dibayangkan jumlah sampah yang menumpuk tiap harinya. Permasalahan selanjutnya adalah dampak pencemaran yang dirasakan penghuni bumi ini akibat komponen penyusun polimer plastik yang sukar didaur ulang secara alami. Menurut hasil riset pada sciencemag.org

menyebutkan bahwa Indonesia menduduki

peringkat kedua penyumbang sampah plastik ke laut setelah Tiongkok. Kondisi ini menjadi salah satu pemicu Indonesia dalam kondisi darurat sampah plastik. Namun, tidak semua masyarakat menyadari permasalahan sampah plastik yang dapat mengancam kehidupan mereka. 20


OPINI

Salah satu solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan diatas yakni dengan munculnya sebuah inovasi kantong plastik ramah lingkungan yang terbuat dari bahan alami seperti tepung singkong, jagung, sagu dan kentang. Bila plastik pada umumnya membutuhkan lebih dari 20 tahun dalam proses penguraian, maka kantong plastik ramah lingkungan ini dapat teruraikan dalam waktu hanya dua tahun. Inovasi itu pun menuai respon positif dari masyarakat namun di sisi lain berbagai respon negatif juga bermunculan seiring dengan beredarnya plastik ramah lingkungan di masyarakat. Laporan yang berjudul Biodegradable Plastics and Marine Litter, menjelaskan bahwa biodegradasi secara lengkap dari plastik terjadi dalam kondisi yang jarang, jika pernah terjadi di lingkungan laut dengan beberapa polimer yang membutuhkan kompos industri dan suhu konstan di atas 50°C untuk dapat dihancurkan. Zat kimia tertentu yang dibutuhkan dalam pembuatan plastik ini bisa mempercepat proses degradasi. Namun, yang justru masih mengkhawatirkan adalah bahan tersebut memproduksi gas metana yang dapat memicu efek rumah kaca. Saya sangat mengapresiasi adanya inovasi baru oleh bangsa Indonesia yang memiliki tujuan mulia untuk menyelesaikan permasalahan sampah plastik. Namun di sisi lain, perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan inovasi kantong plastik ramah lingkungan agar dapat mengantisipasi timbulnya masalah baru dalam aplikasi teknologi plastik biodegradable ini. Bila kondisi lingkungan tidak mendukung, biodegradable plastic bag juga akan sulit untuk terdegradasi dengan sempurna. Karena plastik ini mengandung zat aditif berupa zat pati yang didapat dari jagung, kentang dan gandum, maka butuh kelembapan, panas dan aerasi atau proses penambahan oksigen dalam air untuk membuatnya hancur. Kita tidak bisa menggantungkan sepenuhnya terhadap inovasi plastik ramah lingkungan ini, karena dengan label “ramah lingkungan” meningkatkan kecenderungan masyarakat untuk membuang sampah sembarangan. Hal terpenting yang harus kita sadari bersama adalah pemahaman terhadap suatu teknologi yakni perilaku yang tepat dalam penggunaannya. Tidak serta merta plastik ini ramah lingkungan dapat digunakan dan dibuang sembarangan ke sungai sehingga menimbulkan resiko berbahaya bagi biota laut. Penyikapan kritis atas klaim produk yang mengatasnamakan ramah lingkungan sangat diperlukan, agar kita dapat memilih produk yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. source: http://unep.org/gpa/documents/publications /BiodegradablePlastics http://www.kompasiana.com http://unic-jakarta.org http://www.1health.id

“There’s no such things as ‘away’ when we throw anything away it must go somewhere” - Annie Leonard 21


OPINI

INSINERATOR

LANGKAH NYATA PEMERINTAH UNTUK SAMPAH

oleh : Royyan Anrozi, mahasiswa Teknik Lingkungan 2013

M

ari berfikir sejenak, apakah setiap kegiatan yang kamu lakukan menghasilkan sampah? Terkadang kita kurang menyadari hal rutin yang biasa kita lakukan dapat memicu peningkatan volume sampah. Terbayang berapa tinggi tumpukan sampah di muka bumi jika seluruh penduduknya melakukan hal yang sama. Dengan kapasitas kemampuan alam untuk mendegradasi sampah yang terbatas, tentunya harus ada upaya untuk mengelola sampah yang makin menumpuk. Baiknya lagi dapat mengolah sampah menjadi hal yang memiliki nilai kebermanfaatan. Bicara tentang inovasi dibidang pengelolaan sampah, rupanya pemerintah pun tidak tinggal diam. Februari lalu dalam Rapat Terbatas yang diselenggarakan di Kantor Presiden Jakarta, pemerintah telah memutuskan akan mengawali pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah. Ketujuh kota yang akan dijadikan pilot project itu adalah: Jakarta, Bandung, Tangerang, Semarang, Solo, Makassar, dan Surabaya. Dimana kota tersebut adalah kota besar dengan produksi sampah diatas 1000 ton per hari. Penunjukan tujuh kota yang akan menjadi pilot project pembangunan pembangkit listrik berbasis sampah akan dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) dan akan diajukan oleh Menko Perekonomian. Harapan pemerintah, sampah yang selalu menjadi persoalan serius di kota-kota besar ini dapat segera tertangani.

22

Salah satu alat yang akan digunakan dalam pengadaan pilot project ini adalah insinerator. Alat pembakar sampah ini bekerja dengan mengoperasikan teknologi pembakaran bersuhu >2000 oC sehingga sampah dapat terbakar habis. Meskipun insinerator memiliki harga yang tidak terjangkau, namun di Surabaya sendiri sudah tersedia insinerator yang letaknya tidak jauh dari kampus ITS. Tepatnya, di belakang terminal Keputih Sukolilo Surabaya. Namun insinerator yang dibangun tahun 1991 ini tidak dapat bertahan lama karena nilai kalor sampah Kota Surabaya tidak sesuai, sehingga mengakibatkan insinerator tidak berjalan maksimal. Pada tahun 1998, insinerator tersebut ditutup, padahal biaya yang telah dirogoh untuk pengadaan teknologi tersebut tidaklah murah. Lantas siapkah kita untuk mencicipi kembali teknologi insinerator yang akan hadir di Surabaya? Menurut saya, penerapan insinerator di Surabaya akan sangat dinanti masyarakat terlebih teknologi tersebut dapat menghasilkan energi. Namun patut diperhatikan bahwa banyak persiapan yang perlu dipertimbangkan. Dari segi dana misalnya, untuk mengadakan insinerator tidak cukup jika hanya ditonggak dari besarnya retribusi yang dibayar masyarakat.


OPINI

Berkaca dari anggaran pemerintah daerah, untuk pelayanan sampah di kota-kota di Jawa Timur saja belum tentu meningkat tiap tahunnya. Maka hal tersebut berbanding lurus dengan kesempatan peningkatan pelayanan sampah. Mau tidak mau dibutuhkan adanya sokongan dana yang kuat untuk merealisasikan teknologi ini. Selain faktor diatas, persiapan lain diantaranya adalah partisipasi m a sya ra kat d a l a m m e n e r i m a d a n mendukung program pengadaan teknologi insinerator.

Selain itu dari aspek regulasi juga perlu adanya peraturan untuk mekanisme pembelian hasil ataupun listrik yang dihasilkan masuknya sampah ke insinerator. Dengan persiapan yang matang, seharusnya kota Surabaya siap untuk menjalankan Pilot Project yang dicanangkan pemerintah.

23


24


25


big event

Kampung Mitra

M

emilik salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat, Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) menjalankan program Kampung Mitra di Lebak Rejo RT I dan II, Kelurahan Gading, Tambaksari, Surabaya. Berfokus pada penghijauan di tahun pertama, Qurrata Larraiba Tidri, selaku Ketua Pelaksana, mengatakan, Kampung Mitra akan dilaksanakan selama empat tahun dengan mengangkat lima pilar kebajikan sebagai dasarnya. Setelah penghijauan kegiatan diteruskan dengan pengelolaan sampah,pengelolaan limbah domes k, pemberdayaan masyarakat serta dari sektor ekonomi. Mau tau rangkaian kegiatan Kampung Mitra? OPENING Peneli an, pendidikan dan pengabdian masyarakat merupakan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi yang secara langsung diterapkan oleh HMTL terutama dalam pengabdian masyarakat di Kampung Lebak Rejo, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Berangkat dari keresahan mahasiswa akan kondisi di sekitarnya, HMTL melalui program Kampung Mitra secara resmi membuka acara opening Kampung Mitra pada hari Minggu (8/11) yang dihadiri warga, civitas a ka d e m i ka Te k n i k L i n g ku n ga n , d a n perwakilan dari HMJ lain. Tak hanya meriah saat senam pagi saja, karang taruna 26 1

HMTL

setempat juga tak mau kalah unjuk gigi dengan membawakan beberapa lagu kolaborasi dengan mahasiswa Teknik Lingkungan. Berpadanan dengan masterplan, fokus pengembangan Kampung Mitra tahun pertama adalah penghijauan, tahun kedua persampahan, tahun ke ga pengolahan air limbah domes k, dan tahun keempat pemberdayaan masyarakat dan ekonominya. BINCANG HANGAT Menghadirkan pakar lingkungan, talkshow yang membahas masalah dan solusi persampahan dihelat di Lebak Rejo tanggal 13 Desember. Drs H Satrijo Wiweko MT, selaku Direktur Ekseku f Sahabat Lingkungan Surabaya menjadi pembicara bersama Ketua Jurusan Teknik Lingkungan 2011-2015, Ir Eddy Se adi Soedjono Dipl SE MSc PhD. Dalam bincang hangat ini d i p a p a r ka n , b a h wa m e s k i l a nta ra n masyarakat bingung harus membuang kemana, sampah seharusnya dak dibakar karena justru meningkatkan potensi pemanasan global dan juga menambah produksi sampah di Surabaya. "Solusinya adalah dengan penerapan bank sampah." pungkas pria yang akrab dipanggil Koko ini. JALAN - JALAN PINTAR Tak ke nggalan, anak-anak pun turut mewarnai serangkaian kegiatan Kamit kali ini. Lewat acara bertajuk Jalan-jalan Pintar (Jalpin) di Kebun Bibit tanggal 6


big event

Maret,puluhan siswa-siswi SD tersebut terlihat bersemangat ke ka memilah sampah organik dan anorganik ke dalam tempat sampah. Disisi lain, dengan berbekal sepasang sarung tangan, senyuman mereka terus terukir taktala menanam Anggrek Panda. Antusiasme tak berhen sampai disana, dongeng si Kancil dan Pak Tani pun turut membawa mereka hanyut dalam cerita. Sengaja, pemberian edukasi melalui permainan ini agar anak-anak lebih mudah mengaplikasikannya dan dapat tumbuh menjadi kader - kader lingkungan cilik.

lanjut, hasil pemanfaatan barang bekas itu pun digunakan untuk media ver cal plan ng, metode penanaman tumbuhan secara ke atas dan dipasang di dinding. Seper botol bekas yang dimanfaatkan menjadi pot tanaman, kayu bekas menjadi rak-rak ver cal plan ng atau paralon bekas sebagai alat penanaman hidroponik. Selain itu, sepanjang dinding gang juga dihiasi seni graďŹ lingkungan hidup karya anak-anak setempat. Harapannya, kegiatan ini dapat menjadi wadah warga Lebak Rejo untuk merawat serta mengembangkan potensi lingkungan.

EDU PROJECT Tak hanya berkutat persoalan lingkungan, Kampung Mitra juga turut memberi edukasi bagi anak - anak Kampung Lebak Rejo, dari jenjang TK hingga SMP. Salah satu rangkaian agenda Kampung Mitra berjudul Edu Project ini membimbing mereka dalam proses belajar menuju UTS maupun UAS. Agenda yang diadakan ap Minggu ini telah berlangsung selama 4 kali. Selain pengajar dari mahasiswa Teknik Lingkungan, Edu Project juga sesekali berkolaborasi dengan komunitas lain. Misalnya, IFI atau ITS Mengajar for Indonesia saat 16 April lalu, bersama pengajar tangguh IFI, anak - anak diajarkan materi siklus air, peta indonesia, dan matema ka. 3R dan VERTICAL PLANTING Berfokus pada tahun pertama penghijauan, gang kecil itu disulap menjadi hijau berseri. Dilaksanakan pada 3 dan 17 April, kegiatan 3R dan Ver cal Plan ng berjalan penuh antusias dan kebermanfaatan. Pasalnya, pertama, melalui pemberlakuan kegiatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) untuk mengurangi volume sampah, warga secara bebarengan memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang dapat digunakan kembali. Lebih

CLOSING Genap sudah rangkaian kegiatan Kampung Mitra berlalu. Membuka awal Mei, acara Closing Kampung Mitra yang digelar penuh atmosfer keharuan dan keakraban antar pani a dan warga Kampung Lebak Rejo. Tidak hanya diisi dengan kegiatan senam bersama, namun hiburan lain seper paduan suara anak - anak Kampung Lebak Rejo, serta grup musik acapella dari mahasiswa Teknik Lingkungan turut menyemarakkan acara Closing ini. Sebagai ungkapan rasa syukur, acara lomba menghias tumpeng pun digelar untuk kalangan ibu - ibu diiringi dengan syukuran makan nasi kuning bersama. Setelah sebelumnya melalui diskusi dan sharing bersama Bu Mis selaku fasilitator Kelurahan Gading dan Bu Jayadi sebagai Kader Lingkungan Kampung Mojo pada Maret lalu, akhirnya terpilihlah Bu Suparin dan Bu Ti ng dari RT I dan Bu Arie dan Bu Ririn dari RT II sebagai Kader Lingkungan sesuai hasil diskusi . Terakhir, sebagai wujud apresiasi terhadap jiwa muda yang cinta lingkungan, Ayu dari RT I dan Dinda dari RT II terpilih sebagai Kader Lingkungan Cilik dan diberikan ser ďŹ kat secara simbolis. Kita tunggu di tahun kedua ya! 27 1


BIG EVENT

HARI AIR SEDUNIA 2016 Banyak cara yang dapat dilakukan masyarakat dalam menyambut gaung Hari Air Sedunia (HAS) 2016 kali ini. Sama halnya dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) ITS, dibawahi oleh Kelompok Pecinta dan Pemerhati Lingkungan (KPPL), momen yang jatuh pada (22/3) itu pun tak dapat disiasiakan mereka untuk menyebarluaskan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga air lewat berbagai kegiatan yang dilangsungkan. Serangkaian acara yang diketuai Raka Taufik Rochman, mahasiswa Teknik Lingkungan 2013, berlangsung dengan eventevent yang digelar dengan antusias. Yuk check out,

28


BIG EVENT

LIVE CAMPAIGN Turut meramaikan Pasar Jum'at ITS, mahasiswa Te k n i k L i n g k u n g a n menggelar aksi live campaign untuk m e m p e r i n gat i H a r i A i r Sedunia pada tanggal 26 Februari 2016. Tidak hanya berhenti di Februari, pada tanggal 6 Maret, sejumlah 75 mahasiswa pun kembali menggerakkan aksi live campaign bertempat di Taman Bungkul, Surabaya. Aksi di tengah keramaian Car Free Day ini dilakukan untuk menyadarkan masyarakat bagaimana pentingnya air dan pengetahuan bahwa krisis air di Surabaya yang kian terlihat. Kegiatan ini juga ajang branding dari Jurusan Teknik Lingkungan ITS sebagai bentuk kepeduliannya terhadap keberadaan air bersih dan sekaligus untuk

m e m p e r i n gat i H a r i A i r Sedunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret. Kegiatan di Taman Bungkul ini cukup menyita perhatian pengunjung dan masyarakat sekitar, terlihat dari antusiasme mereka memperhatikan penjelasan serta sesi tanya jawab dari panitia. Harapannya, setelah kegiatan ini pengunjung dan masyarakat sekitar mengerti bagaimana pentingnya air bersih, dan apa yang harus dilakukan agar sumber air tetap tersedia LOMBA POSTER DAN FOTOGRAFI Ta k h a n y a melakukan aksi untuk memperingati, namun panitia juga menggelar kompetisi di sela pelaksanaan Hari Air Sedunia 2016. Kompetisi yang tersusun dari Lomba berkategori Poster dan

Fotografi ini dibuka untuk umum dan mengusung tema "Water for People, Water by People". Hasil dari kompetisi hanya ada 3 pemenang terbaik yang diambil. Misalnya, karya oleh Hibatul Azizi dengan tema "Save Water, Save Future" unggul dalam kategori poster, dan foto berjudul "Mandi Pagi" oleh Fakhri Anindita menyabet juara 1 dalam kategori lomba fotografi. Tidak hanya itu, semua fotografi yang lolos pun turut d i p a m e r ka n d i P u n c a k Peringatan Hari Air Sedunia 2016.

29


BIG EVENT

SUSUR SUNGAI Serangkaian kegiatan HAS ini pun turut diramaikan dengan aksi nyata para mahasiswa dalam ke g i ata n S u s u r S u n ga i , Minggu (20/3). Sejak pagi, lautan mahasiwa tersebut telah memadati Mangrove Wonorejo dengan pakaian bernuansa biru. Tak hanya itu, berbagai elemen pecinta lingkungan pun turut sumbangsih dalam acara ini. Sebut saja komunitas Nol Sampah, Sahabat Lingkungan, Sobat Bumi Surabaya, Young On Top (YOT) Surabaya, Hilo Green bahkan ITS Bersepeda. Sungai berjarak 3,5 meter tersebut disusur menggunakan perahu hingga mencapai muara. Selama perjalanan, sungai b e ra r u s te n a n g n a m u n sayangnya ternodai dengan banyaknya sampah yang hanyut di sungai. Terlebih

30

gumpalan busa yang terlihat di permukaan sungai akibat limbah domestik warga Surabaya semakin memperkuat tercemarnya air di sungai Mangrove Wonorejo. Para peserta dengan antusias memunguti sampah yang berserakan di muara sungai. Meski hanya berbekal sepasang sarung tangan, rupanya hal tersebut tak sedikitpun menurunkan semangat dalam membersihkan hutan bakau.

PUNCAK PERINGATAN Ta m p a k p u l u h a n orang berlalu lalang di Ruang S i d a n g J u r u s a n Te k n i k Lingkungan 22 Maret 2016 pukul 18.15. Acara bertajuk ruang diskusi Hari Air Sedunia ini mengangkat tema “Menuju 100% Pelayanan Air Bersih Tahun 2019 di Jawa Timur.� Diskusi diisi oleh Pak

Mas Agus Mardianto selaku dosen Teknik Lingkungan atau Pak Mam, sapaan akrabnya, memaparkan permasalahan air bersih dan pentingnya air bersih untuk m a sy a ra ka t . Ke m u d i a n dilanjutkan dengan materi oleh Pak Zaenal Arifin selaku kepala PU Satkler, yang menjelaskan permasalahan air bersih khususnya di lingkup Jawa Timur. Sebagai mahasiswa yang berlabel Teknik Lingkungan, harapannya, Jurusan Teknik Lingkungan dapat mengambil andil besar dalam menjaga kelestarian lingkungan.


BIG EVENT

WATER DAY CARNIVAL Water Day Carnival (26/3) menjadi penutup serangkaian acara Hari Air Sedunia. Alunan dongeng terdengar di antara terik dan sejuknya Kebun Bibit Bratang Surabaya. Budi Santoso, pakar lingkungan Unesa alias sang pendongeng berhasil m e m i kat 8 0 anak yang berasal dari SD Nginden Jangkungan, SD Manyar Sabrangan, SD Menur Pumpungan V, dan SDN Kejawan Putih 1. Binar wajah mereka pun tak surut kala mengikuti serunya games

dan outbond, salah satunya adalah tebak gesture. Berbagai gesture dimainkan dengan lincah dan penuh tawa. Tak hanya bermain, edukasi kreatif menjadi babak pamungkas dalam perhelatan ini. Peserta diajak langsung membuat biofilter sederhana menggunakan ijuk, batu bata, batu kerikil, dan pasir. Penyerahan pohon harapan secara simbolis kepada Ibu Dahlia, Kasatker PSPLP Jawa Timur Ditjen Cipta Karya Kementrian PU,

dan pameran foto serta poster karya peserta lomba pun semakin melengkapi. Partisipasi aktif pemerintah dan swasta diharapkan mampu mendukung p e n a n a m a n d a n pemahaman dini terkait air yang menjadi tujuan terselenggaranya acara ini.

31


big event

Bertemakan “Green Lifestyle�, Environation kembali menyemarakkan siswa siswi SMA serta Kota Surabaya. Di gelar bulan Februari dan April, Environation berperan sebagai ajang branding Jurusan Teknik Lingkungan FTSP ITS sendiri kepada masyarakat an juga turut andil dalam peringatan Hari Bumi tanggal 22 April. Diketuai oleh Parama Maharddika, mahasiswa TL 2013, Environation mempersembahkan LITL dan SEE LITL (Lomba Inovasi Teknologi Lingkungan) 27-28 Februari 2016 ECO CHALLENGE Ada yang berbeda di Jurusan Teknik Lingkungan pagi itu. Berbalut seragam putih abu-abu, JTL kedatangan 20 tim dari siswa/siswi SMA se-derajat se Indonesia untuk mengikuti semi final Eco Challenge. Pada babak ini, setiap tim diujikan tes tertulis sejumlah 150 butir pertanyaan dengan durasi 2,5 jam. Selanjutnya tim yang lolos akan bereksperimen di laboratorium JTL untuk menjalani Running Lab di Lab Ekotoksikologi, Lab Pemulihan Air , dan juga outdoor di lapangan. Peserta diberi ketrampilan suatu percobaan misalnya Uji Titrasi di laboratorium. Sedangkan di outdoor, peserta ditantang untuk memilah sampah berdasarkan golongannya, yaitu sampah yang dapat dikomposkan, sampah plastik, sampah bahan berbahaya dan beracun (B3), serta sampah tetrapack. Tahap terakhir di Eco Challenge inilah yang paling seru yaitu Final berupa Cerdas Cermat. Setelah disaring menjadi 3 tim, SMAN 1 Jember, SMAN 1 Gresik dan SMA Penabur Gading Serpong bersaing ketat berebut pertanyaan yang dilontarkan dewan juri. Di akhir acara, SMAN 1 Jember akhirnya meraih poin tertinggi dan menyabet juara 1 Eco Challenge LITL. Wah, selamat ya! LKTI Bertempat di kampus Jurusan Teknik Lingkungan, kompetisi tahunan di Environation kembali menguji ketangkasan siswa – siswi SMA melalui Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Melalui proses seleksi ratusanpendaftar, sebanyak 50 tim dinyatakan lolos abstrak hingga akhirnya terpilihlah 10 tim yang lolos menuju babak final pada tanggal 28 Februari 2016. Dibuka oleh Rektor ITS, Prof. Ir. Joni Hermana, MscEs., PhD, ke 30 finalis tersebut mengujikan serta memaparkan presentasi masing - masing prototype LKTInya. Misalnya, SMA Kebon Dalem Semarang yang muncul sebagai jawara, menampilkan baterai asap sebagai solusi penanganan limbah pabrik yang hanya menggunakan bahan dasar kerak cerobong asap, ammonium klorida, dan aquades. Adapun juara II dan III berturut - turut adalah SMA Muhammadiyah 1 Babat dan SMAN Mojoagung. 32


big event

SEE (Surabaya Environmental Expo) 23 April 2016 UJI EMISI Selain LITL, dalam rangka menyemarakkan hari bumi, Environation juga menggelar acara Uji Emisi pada tanggal 23 April 2016 untuk kendaraan roda empat yang bertempat di Lapangan Taman Surya Balai Kota Surabaya. Uji emisi yang termasuk dalam sub event SEE (Surabaya Environmental Expo)dibuka secara simbolis oleh Rektor ITS dengan pemukulan gong. Tak hanya dihadiri oleh berbagai komunitas dan ormawa di ITS, Uji Emisi juga bekerja sama dengan Astra Internasional, Dinas Perhubungan Kota Surabaya, serta Taxi Blubird sebagai partisipan dalam uji Emisi. Uji emisi ini dimulai oleh pengujian Mobil dinas Rektor ITS, lalu disusul kendaraan Dinas Kepolisian, Dinas Kepemerintahan, Taxi Bluebird, setelah itu baru giliran mobil masyarakat umum. Dari hasil yang didapatkan dari data alat uji emisi, pada pukul 09.56 wib tercatat ada 98 kendaraan yang telah mengikuti uji emisi, yakni 54 kendaraan bensin, dan 44 kendaraan solar. Berdasarkan data tersebut hanya 25% dari total kendaraan yang lolos uji emisi solar. Sedangkan 98% kendaraan lolos uji emisi bensin. Lewat uji emisi ini dapat diketahui kadar buangan emisi dari sebagian besar kendaraan di Surabaya yang dapat mencemari lingkungan. Harapannya, ketika hasil dipublikasikan bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor secara berlebihan. TREES FOR THE EARTH Tidak hanya uji emisi, segelintir aksi yang dipelopori mahasiswa Teknik Lingkungan ITS, ormawa di ITS serta komunitas - komunitas yang ikut berpartisipasi nampak meramaikan Taman Prestasi dan Jln. Walikota Mustajab. Aksi berupa pembagian ratusan bibit yang digelar ketika SEE berlangsung cukup antusias. Baik elemen masyarakat maupun pengguna jalan terlihat tertegun mendengar lantangan orasi tentang Hari Bumi di tengah - tengah pembagian bibit kepada massa. Harapannya, bibit yang dibagikan tidak hanya ditanam , namun juga tumbuh dirawat sehingga dapat mengurangi dampak kerusakan bumi yang kian bermunculan.

Kira - kira seperti apa ya keseruan Environation 2017 nanti? Simak terus yaa, jangan sampai ketinggalan! 33



“shades of grey� oleh Malte Bladenburg sumber: maltebradenburg.com


puisi

Penuntut Yang Terlelap Pada malam-malam yang bergejolak Riak-riak optimisme membumbung di langit-langit warung kopi Seruan semangat merambat di jalanan aspal Orasi tak berkesudahan bermula pagi hingga petang Pada malam-malam yang riuh Kepalan tangan mendongak keatas Kata "Merdeka!" tak hentinya mengisi jiwajiwa penuntut hak Bahkan selongsong peluru pun bergetar olehnya Pada malam-malam yang selalu gelisah Secarik doa dilantunkan, Untuk meringankan langkah sang penuntut Ya,penuntut keadilan rakyat Pada esok hari yang tenang Semua itu berlalu jauh di belakang Memori yang hanya dikumandangkan, Sebagai dongeng yang selalu dibanggakan Pada esok hari yang teduh Tak ada lagi selongsong peluru yang bergetar Tak pernah lagi ada optimisme dilangitlangit Tak terlihat lagi kepalan tangan yang mendongak keatas Esok hari yang sudah berubah Sang penuntut sudah tak kuasa, Sedang sang penerus mulai terlena Semangat yang dulu menggelora t'lah berubah arah

Tak ada lagi kebanggaan dari status "mahasiswa" Tak perlu lagi hati ini peduli kepada yang sengsara Tugas kuliah saja sudah membuat mereka gerah Kenapa harus ditambah masalah rakyat yang susah payah? Ah, jaman sudah berlalu Taring-taring sang penuntut mulai keropos Tulang-tulang semangat digerogoti sendiri oleh penerusnya Ya, mahasiswa-mahasiswa yang acuh pada sekitarnya Sang penuntut baru masih terlelap Dalam buaian era yang memanjakan Bangun! Buat dirimu lapar Lapar memperjuangkan hak rakyat Jalan-jalan aspal rindu akan gegap gempita mu dulu Panggung-panggung orasi siap jadi arena keberanianmu lagi Jiwa-jiwa mu sudah terlampau beku Saatnya membakar hatimu lagi Langi-langit menjadi payungmu kala kau kembali ke jalan Angin sepoi akan mengantar semangatmu ke telinga mereka Membuat mereka bergetar takut atas kedatanganmu Ayo! Bangun! Kau sang penuntut! Cipta L31

1 36


puisi

Ibu.

Urat nadi keras mengharu biru Mata terbelalak berpacu-pacu Jantung berdetak terburu-buru Sampai-sampai di ujung pilu Wahai ibu Rindu memburu jauh dirimu Gerangan indah tak berhulu Singgahkan aku di tempatmu Panggil aku dengan panggilanmu Peluk aku dengan pelukanmu Wahai ibu Ajari aku menyayangi hatiku Arahi aku merajuti nafsuku Kuati aku genggami rayuku Antar aku meraih impianku Agar anakmu tersadu bak dirimu By: Humam Mujib A. L33

37 1


HMTL HMTL

A

Mengangkat tagline SOLID,

"Cangkruk Bisnis" sebagai

Alfian Nur Rohman, Ketua

wadah diskusi. Menyandang

da yang berbeda di

cangkruk, Himpunan

kepengurusan

M a h a s i s w a Te k n i k

2015/2016 ini.

Lingkungan ciptakan

Himpunan Mahasiswa

status kampus teknologi tak

Teknik Lingkungan ajak

membuat mahasiswa tak

THE EXPERT ON

seluruh elemen KMTL untuk

melirik dunia bisnis. Meski

DIALOGUE

tak lagi malu melantangkan

baru, Departemen

Menghadirkan pakar di

p i k i r a n ny a d a n b e r a n i

Kewirausahaan (KWU)

bidangnya, The Expert on

berpendapat. Diskusi

berhasil menghidupkan

Dialogue (TODA) besutan

menjadi salah satu makna

iklim berwirausaha melalui

Departemen Dalam Negeri

yang diusung oleh SOLID.

Cangruk Bisnis ini.

HMTL ITS tawarkan diskusi

Dinaungi oleh berbagai

D i l a ks a n a ka n d u a ka l i ,

yang khusus membahas isu-

departemen, diskusi

Cangkruk Bisnis hadirkan

isu terkini lingkar kampus

menjadi budaya yang

pemateri- pemateri handal

maupun keprofesian. Selain

bergerak secara dinamis

s e p e r t i

menumbuhkan kepekaan

dan terkemas apik. Mau tau

Azmiramdhan, Menteri

KMTL akan isu yang beredar,

apa saja? Yuk, baca terus!

Perekonomian BEM ITS

TODA juga mengajak

CANGKRUK BISNIS Siapa yang tak pernah cangkruk? Celetuk unik khas Jawa Timur yang identik dengan suguhan kopi di warung ini menjadi salah satu cara favorit mahasiswa m e n g h a b i s ka n m a l a m . Terinovasi dari konsep 38

E d w i n

2014/2015 dan Mukhlis

mahasiswa membuka

Ndoyo Said, Presiden BEM

wawasan ataupun pikiran

ITS 2013/2014. Diselingi

untuk memilah informasi.

suguhan es krim dan

P e r d a n a , T O D A

brownis gratis, mahasiswa

mengundang Menteri

Teknik Lingkungan mencoba

Kebijakan Kampus BEM ITS

menggali lebih dalam

14/15, Ratri Berliana yang

tentang dunia bisnis dan

menjawab maraknya isu

berprestasi dengannya.

PTN-BH September lalu.


HMTL HMTL

TODA kedua

tercetus karena dirasa

diskusi dan kepekaan KMTL

membahas isu

kurangnya atmosfer diskusi

terhadap isu -isu terkini.

keprofesian

oleh mahasiswa. Agenda

bersama K etua

berbentuk forum ini

Komunitas Nol

dilaksanakan empat kali

Sampah, Hermawan

dan membahas isu-isu

Some. Menghadirkan

k e p r o f e s i a n Te k n i k

I D A A

Lingkungan. Topik Enviro

Warmadewanthi, Ketua

Ngopi pertama adalah

p u l a

J u r u s a n Te k n i k L i n g -

mengenai keadaan ozon

kungan sekaligus dosen

dan bertepatan dengan

OPEN TALK

yang expert dalam bidang

perayaan Hari Ozon

Menyambungkan HMTL

limbah padat dan B3.

Sedunia. Sedangkan pada

dengan birokrasi,

Hadirnya TODA ini

Enviro Ngopi kedua diulas

Departemen Dalam Negeri

bertujuan untuk

mengenai kondisi sanitasi

(DAGRI) menggelar Open

menambah pengetahuan

di Indonesia serta langkah

Ta l k . O p e n Ta l k i n i

dan kepekaan mahasiswa

mahasiswa dalam

bertujuan untuk

akan isu terkini baik dari

meningkatkan akses

menampung aspirasi dan

sudut pandang dosen

sanitasi untuk masyarakat

sarana komunikasi dengan

maupun penggagas

utamanya dalam Bebas

pihak birokrasi jurusan

komunitas. Tak hanya itu,

Buang Air Besar

mengenai segala hal

TODA juga menjadi media

Sembarangan. Tidak hanya

tentang JTL baik akademik

menumbuhkan budaya

tentang lingkungan,

maupun non akademik.

diskusi itu sendiri.

p e r m a s a l a h a n l i n g ku p

Agenda ini diadakan sekali

kampus seperti MWA-WM

dalam satu kepengurusan

ENVIRO NGOPI

juga diutarakan dalam

dan dihadiri oleh IDAA

(Enviro Ngobrol

Enviro Ngopi. Sedangkan

Warmadewanti (Ketua JTL),

Pintar) Jika TODA

ko n d i s i p e r s a m p a h a n

Ellina S Pandebesi (Kaprodi

khususnya di kota Surabaya

S2 JTL), Arseto Yekti (Sekjur

menghadirkan pakar

menjadi penutup Enviro

JTL), dan Welly Herumurti

dalam bidangnya, maka

Ngopi terakhir. Artikel,

(Sekprodi S1 JTL).

Enviro Ngopi menjadi

deklarasi maupun aksi

wadah untuk saling

menjadi hasil nyata diskusi

bertukar pikiran antar

ini. Enviro Ngopi

mahasiswa. Enviro Ngopi

diharapkan dapat meningkatkan atmosfir 39 1


HMTL HMTL

HMTL

Sebelum Open Talk berlangsung, terlebih dahulu mahasiswa menuliskan pendapatnya di majalah dinding HMTL. Kemudian, digelarlah Open Ta l k u n t u k m e n j a w a b berbagai permasalahan tersebut. Misalnya mengenai pemaparan informasi akademik terbaru, sistem keamanan, sarana prasarana seperti fasilitas laboratorium, perangkat ruang kelas, hingga kegiatan yang berjalan di Teknik Lingkungan. Open Talk ini b e r t u j u a n a ga r c i v i ta s akademika TL dapat saling m e m i l i k i d a n m e n j a ga jurusan demi terwujudnya Teknik Lingkungan yang lebih baik.

NASI KEBULI Siapa tidak tergiur mendengar kata Nasi Kebuli? Kuliner khas Timur Tengah ini terkenal akan citarasa gurih dan tentunya sudah banyak dikenal di nusantara. Namun, ada yang unik di HMTL dimana Nasi Kebuli yang disajikan kaya akan ilmu dan manfaat. Singkatan dari Nasihat Singkat Kajian sEBUlan sekaLI ini memang agenda dari Tim Kerohanian Al-Kaun HMTL yang bertujuan ladang ilmu mahasiswa baik

mengundang Adri Suyanto selaku mantan Presiden BEM UNAIR, Amron Basuki sebagai Ketua Umum JMMI d a n C h o i ro n i L a t i f, mahasiswa S2 di Teknik Lingkungan. Di penghujung Nasi Kebuli juga biasanya diisi dengan suatu aksi, misalnya launching kegiatan "Al - Kaun Hijaukan Manarul" saat Nasi Kebuli pertama guna meningkatkan nilai keislaman, dan memperkuat ukhuwah islamiah antar mahasiswa muslim Teknik Lingkungan.

dari segi ilmu pengetahuan umum dan agama. Berlatar

MOVIE DISCUSSION

b e l a ka n g u nt u k menyebarkan syiar Islam s e c a - ra k r e a t i f, ka j i a n rutinan ini telah digelar sebanyak 3 kali dimana telah

Tidak melulu berbicara kritis yang menguras isi pikiran, diskusi juga bisa dikemas dalam suasana santai namun tetap sarat akan wawasan. Diskusi tentang film dengan berbahasa Inggris, misalnya. Dibawah Komunitas EEEC (Environmental Engineering English Club), agenda berjudul Movie Discussion telah digelar sebanyak dua kali dan mendapat sambutan baik dari mahasiswa Teknik

40


HMTL HMTL

Lingkungan. Pasalnya, tidak

PEMBEKALAN KDKM

hanya sekedar menonton

& PPSDM

film, Movie Discussion juga melatih s kill listen in g , speaking dalam bahasa I n g g r i s . M i s a l nya s a a t pemutaran The Lorax, selain menikmati tayangan film, m a h a s i s w a Te k n i k Lingkungan juga belajar berbagai kosakata baru dan juga bertukar pendapat mengenai alur cerita film itu sendiri. Harapannya, selain m e n a m b a h ke a k r a b a n mahasiswa, Movie Discussion dapat menjadi salah satu wadah untuk membiasakan diri berbicara bahasa Inggris untuk menghadapi dunia global.

Suatu organisasi pada umumnya pasti memiliki suatu landasan guna penguatan orientasi untuk berorganisasi. Misalnya saja di HMTL yang dilandasi oleh KDKM dan PPSDM. Dimana seharusnya hal ini dapat dipahami oleh seluruh anggota Himpunan M a h a s i s w a Te k n i k Lingkungan. Namun, siapa yang tidak pusing membaca setumpuk bab dan pasal dengan bahasa berkaidah EYD? Maka dari itu,

Mengundang alumni Teknik Lingkungan yang pernah terj u n lan gs u n g d alam proses pembuatan, mahasiswa diajak berdiskusi mengupas total pasal tiap pasal serta dapat mengkritisi KDKM yang tengah berlaku. Pembekalan KDKM & PPSDM sendiri bertujuan u n t u k m e m p e rs i a p ka n kader Teknik Lingkungan agar dapat memahami dasar konstitusinya, sehingga siap akan amandemen KDKM & PPSDM yang akan dilakukan 2017 nanti. (nds/auf)

digelarlah suatu diskusi p e m b e ka l a n m e n g e n a i KDKM dan PPSDM yang dikaji secara bertahap. 41 1


hmtl

B

erlatarbelakang peran mahasiswa

Inggris. Tidak hanya sekedar memahami

dalam menghadapi tantangan

grammar, untuk dapat terbiasa juga

global AEC, Himpunan Mahasiswa

diperlukan adanya praktik langsung untuk

Teknik Lingkungan (HMTL) berkolaborasi

mengasah kosakata ataupun kemampuan

dengan program - program yang dibawakan

berbicara. English day yang digalakkan setiap

Environmental Engineering English Club

hari selasa dilakukan baik dalam kegiatan

(EEEC). Komunitas ini lah yang memfasilitasi

bercengkrama ringan hingga rapat.

segala bentuk kegiatan guna menunjang skill

Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan

berbahasa inggris guna merancang

pembiasaan dan juga keberanian untuk

kadernya siap di kancah internasional. ENGLISH DAY Practice makes perfect, peribahasa yang tepat untuk gambaran berbicara bahasa

42

berbicara inggris di depan publik. Untuk meningkatkan euforia, adanya apresiasi awarding diberikan bagi mahasiswa yang rutin dan aktif


feature hmtl

Maret,puluhan siswa-siswi SD tersebut berbicara terlihat inggris. bersemangat ke ka memilah sampah organik dan anorganik ke dalam INTERNATIONAL OFFICE CLASS EXCHANGE tempat sampah. Disisi lain, dengan berbekal EDUCATION sepasang sarung tangan, senyuman mereka terus Anggrek Bekerjaterukir sama taktala dengan menanam International Office Panda. Antusiasme tak berhen sampai ITS, IO Class Exchange Education diinisiasi disana, dongeng si Kancil dan Pak Tani pun dalam JTL. Kegiatan ini meliputi turut membawa mereka hanyut sharing dalam cerita. Sengaja, melalui bersama siswa pemberian pertukaranedukasi pelajar dari permainan ini agar anak-anak lebih mudah berbagai negara untuk belajar budaya dan mengaplikasikannya dan dapat tumbuh bahasa. ada sesi presentasi menjadiSelain kader itu, - kader lingkungan cilik.oleh IO untuk apply program ke luar negeri baik short program, exchange program, maupun EDU PROJECT conferrence. Pemateri juga memberikan tips Tak hanya berkutat persoalan lingkungan, and trik bagaimana membuat dokumen yang Kampung Mitra juga turut memberi edukasi lbagi aya kanak . U-ntanak u k Kampung m e n d o roLebak ng m o t i va si Rejo, dari jenjang TK hingga SMP. Salah satu rangkaian mahasiswa lain, Exchange Education sendiri agenda Kampung Mitra berjudul Edu Project mengundang mahasiswa Teknik Lingkungan ini membimbing mereka dalam proses yang pernah mengikuti program maupun belajar menuju UTS maupun UAS. Agenda kompetisi keluar negeri yang diadakan ap menjadi Minggu pembicara. ini telah berlangsung selama 4 kali. Selain pengajar Harapannya, mahasiswa Teknik Lingkungan dari mahasiswa Lingkungan, Edu memiliki pola pikir Teknik global serta dapat terpacu Project juga sesekali berkolaborasi dengan untuk berprestasi di luar negeri. komunitas lain. Misalnya, IFI atau ITS Mengajar forEFL Indonesia EFL CLASS & CLINIC saat 16 April lalu, bersama pengajar tangguh IFI, anak - anak TOEFL, atau di ITS siklus dikenalair, dengan nama EFL, diajarkan materi peta indonesia, dan matemasebagai ka. berperan indikator kelulusan mahasiswa yang ingin menuntut ilmu di luar 3R dan VERTICAL negeri. Namun PLANTING faktanya masih banyak Berfokus pada tahun pertama penghijauan, gang kecil itu disulap menjadi hijau berseri. Dilaksanakan pada 3 dan 17 April, kegiatan 3R dan Ver cal Plan ng berjalan penuh antusias dan kebermanfaatan. Pasalnya, pertama, melalui pemberlakuan kegiatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) untuk mengurangi volume sampah, warga secara bebarengan memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang dapat digunakan kembali. Lebih

lanjut, hasil pemanfaatan barang bekas itu mahasiswa yang belum standar pun digunakan untukmemenuhi media ver cal kelulusan. Menjawab permasalahan ini, plan ng, metode penanaman tumbuhan secara ke atas danmemfasilitasi dipasang di dinding. komunitas EEEC adanya Seper botol bekas yang dimanfaatkan tutorial EFL Clinic bagi mahasiswa secara menjadi pot tanaman, kayu bekas menjadi rutin. yang di EFLbekas Clinic rak-rakDimana ver calsoal plan ngdiujikan atau paralon setelahnya sebagai alat diberikan penanamanmentoring hidroponik.khusus. Selain itu, sepanjang dinding gang juga seni Untuk memperbaiki score EFL dandihiasi dukungan graďŹ lingkungan hidup karya anak-anak motivasi untuk lebih giat belajar bahasa setempat. Harapannya, kegiatan ini dapat inggris, juga Lebak dibekaliRejo EFL untuk Class. menjadimahasiswa wadah warga Kelas yangserta dikhususkan membahaspotensi EFL ini merawat mengembangkan lingkungan. juga mengundang pemateri yang ahli dalam bidangnya untuk saling bertukar ilmu. CLOSING FEO Genap sudah rangkaian kegiatan Kampung Sedari jurusan Teknik Mitra memasuki berlalu. Membuka awal Lingkungan, Mei, acara Closing Kampung digelar penuh mahasiswa baruMitra telahyang dikenalkan dan atmosfer keharuan keakraban antar dipersiapkan dengan dan lingkungan berbahasa pani a dan warga Kampung Lebak Rejo. inggris melewati kegiatan FEO atau Tidak hanya diisi dengan kegiatan senam Freshmen English Orientation. Secara bersama, namun hiburan lain seper paduan suara anak Kampungwawasan Lebak Rejo, serta singkat, FEO- anak memberikan tentang: grup musik acapella Teknik Peran Mahasiswa di dari AECmahasiswa dan AUN (Asean Lingkungan turut menyemarakkan acara University Network); Scholarship; English Closing ini. Sebagai ungkapan rasa syukur, Languange kehidupan berkarir. Selain acara lomba di menghias tumpeng pun digelar untuk kalangan ibu - ibupresentasi diiringi dengan materi, FEO juga diselingi budaya syukuran nasi pertukaran kuning bersama. negara lainmakan oleh siswa pelajar Setelah sebelumnya melalui diskusi dan dan pertunjukan seni oleh peserta FEO. sharing bersama Bu Mis selaku fasilitator (gin/auf) Kelurahan Gading dan Bu Jayadi sebagai Kader Lingkungan Kampung Mojo pada Maret lalu, akhirnya terpilihlah Bu Suparin dan Bu Ti ng dari RT I dan Bu Arie dan Bu Ririn dari RT II sebagai Kader Lingkungan sesuai hasil diskusi . Terakhir, sebagai wujud apresiasi terhadap jiwa muda yang cinta lingkungan, Ayu dari RT I dan Dinda dari RT II terpilih sebagai Kader Lingkungan Cilik dan diberikan ser ďŹ kat secara simbolis. Kita tunggu di tahun kedua ya! 43 1


Profil Alumni

“Widyanti Yuliandri : Mulai bergabung dengan komunitas blogger, Widyanti mencoba untuk menulis lebih profesional. Hal

ini,

menurutnya, merupakan suatu batuloncatan ketika seorang penulis ingin dilirik oleh penerbit. Selain itu, kemampuan

M

menulis secara teknis akan semakin terasah eski menyandang gelar sarjana

akibat gairah menulis terus dipelihara di

teknik, nyatanya tak membuat

dalam lingkungan yang menunjang. Tapi,

Widyanti Yuliandri, alumni

nyatanya perjalanan Widyanti tak terlihat

Jurusan Teknik Lingkungan ITS ini berhenti

semudah itu, 12 draft bukunya pun sempat

menggeluti bidang lain. Berkat hobinya

mengalami kegagalan untuk terbit. Namun

dalam tulis menulis, wanita kelahiran

hal ini justru tak membuat semangatnya

Situbondo ini berhasil mencetak beberapa

luntur begitu saja dalam menulis. “Santai

judul buku seperti Hati Ibu Seluas Samudera,

saja! Kalau ditolak ya perbaiki! Nulis lagi!�

Food Combining – Pola Makan Sehat, Enak, &

begitu kelakarnya. Alumni yang pernah aktif di Al-

Mudah, dan yang terbaru Kuliah Jurusan Apa? Jurusan Teknik Lingkungan. Lulus pada tahun 2002, Widyanti

Kaun ini pun bercerita, hobi menulis memang sudah ada sejak ia mengenyam

mengaku sempat mengalami masa

bangku SMP. Genre fiksi seperti cerpen dan

kegundahan saat harus meninggalkan Kota

puisi memang menajdi andalannya hingga

Pahlawan untuk hijrah ke Bondowoso.

dimuat di majalah sekolah saat itu. Kini,

Memutuskan untuk menjadi seorang

berlatar belakang pendidikan Teknik

Pegawai Negeri Sipil (PNS), justru

Lingkungan, membuatnya lebih

membuatnya merasa tidak ada hal yang

menulis mengenai tema lingkungan, seperti

mudah

menantang. Hingga akhirnya, lewat

kesehatan maupun gaya hidup ramah

menjebolkan tulisannya ke penerbit lah

lingkungan. Sehingga tak jarang, pembaca

Widyanti dapat menyalurkan energinya.

pun

44


Profil Alumni

Semua Orang Bisa Menulis� melabelinya dengan sebutan go green writer dan healthy blogger.

Kepiawaiannya dalam menulis pun tak dapat diragukan lagi. Selain

Menjadi seorang penulis memang

menghasilkan buku, wanita yang bekerja

diakui Widyanti tidak mudah. Selama

s e b a ga i Ke p a l a U P T L a b o rato r i u m

perjalanannya dalam menulis, ia

Lingkungan BLH, Kabupaten Bondowoso ini

menyebutkan bahwa membagi waktu di sela

kerap memenangi beberapa lomba menulis.

tugas kedinasan dan mengurus anak-anak

Diantaranya pemenang blog tentang Hutan

adalah ancaman tersendiri. Namun, ketika

Indonesia oleh Greenpeace Indonesia,

memiliki niat dan menjadikan menulis ialah

pemenang blog Kosmetik Halal oleh

suatu kebutuhan, semua hal tersebut bisa

Kompasiana-Wardah, pemenang blog

teratasi. Ibu muda yang juga hobi memasak

#IngatLingkungan oleh WWF Indonesia, dan

itu pun bercerita, banyak hal yang ia

masih banyak lagi.

dapatkan selama menjadi seorang penulis.

Terakhir, ia pun memberikan

Seperti mendapat apresiasi dan pengakuan

wejangan khusus untuk jiwa muda kampus

dari pembaca, memiliki kesempatan

perjuangan. Bahwa belajar haruslah penuh

mencicipi produk baru yang direview dan

dengan tanggung jawab. Kemampuan bukan

belum lepas di pasaran, serta memperoleh

hanya dibangun dalam bidang akademik,

penghasilan tambahan dari kegiatan

tetapi juga organisasi. Memiliki kemampuan

menulis.

penunjang seperti menulis, public speaking, penguasaan teknologi informasi, dan bahasa asing kelak tentunya akan berguna saat masuk ke dunia nyata, dunia kerja. “Jadilah sehebat-hebatnya, tetapi tetaplah penuh etika dan membumi.� pesan ibu penggemar Harry Potter ini. (fai/auf)

45


bincang edukasi OPINI

TIM ODF, LANGKAH NYATA BEBAS BABs

HINSINERATOR

ai Sobat E-magz, tahukah kalian kalau HMTL memiliki m ODF? Apa sih m ODF itu? Yuk

simak interview redaksi dengan Igna us Chandra Setyanto alias Mas Chen, Kepala

LANGKAH NYATA PEMERINTAH UNTUK SAMPAH

Departemen Sosial Masyarakat (Sosmas) HMTL FTSP ITS 2015/2016 dan Dwi Agus ang

Ningsih alias Mbak Uwik,selaku penanggungjawab m Surabaya ODF HMTL.

M

ari berfikir sejenak, apakah Salah satu alat yang akan setiap kegiatan yang kamu digunakan dalam pengadaan pilot project lakukan menghasilkan sampah? ini adalah insinerator. Alat pembakar Terkadang kita kurang menyadari hal rutin sampah ini bekerja dengan mengoperasikan yang biasa kita lakukan dapat memicu teknologi pembakaran bersuhu >2000 oC peningkatan volume sampah. Terbayang sehingga sampah dapat terbakar habis. berapa tinggi tumpukan sampah di muka Meskipun insinerator memiliki harga yang bumi jika seluruh penduduknya melakukan tidak terjangkau, namun di Surabaya sendiri hal yang sama. Dengan kapasitas sudah tersedia ODFinsinerator itu apaanyang sih? letaknya Igna us Chandra kemampuan alam untuk mendegradasi tidak jauh dari kampus ITS. Tepatnya, di sampah yang terbatas, tentunya harus ada belakang terminal Keputih Sukolilo ODF itu singkatan dari Open Defeca on Free upaya untuk mengelola sampah yang makin Surabaya. Namun insinerator yang yang merupakan is lah yang digunakan untuk menumpuk. Baiknya lagi dapat mengolah dibangun tahun 1991 ini tidak dapat menyatakan bahwa suatu daerah telah bebas sampah menjadi hal yang memiliki nilai bertahan lama karena nilai kalor sampah dari buang air besar sembarangan, baik dari kebermanfaatan. Kota Surabaya tidak sesuai, sehingga perilaku yang sudah sadar maupun Bicara masyarakat tentang inovasi dibidang mengakibatkan insinerator tidak berjalan dari akses sanitasi sehat yang dimiliki oleh maksimal. Pada tahun 1998, insinerator pengelolaan sampah, rupanya pemerintah pun tidakmasyarakat. tinggal diam. Februari lalu dalam tersebut ditutup, padahal biaya yang telah Rapat Terbatas yang diselenggarakan di dirogoh untuk pengadaan teknologi Dwi AgusJakarta, ang Kantor Presiden pemerintah telah tersebut tidaklah murah. m e m u tKasarannya u s k a n agini, kan m e n g a masyarakat wali Lantas siapkah kita untuk kita membantu pembangunan pembangkit listrik berbasis mencicipi kembali teknologi insinerator Surabaya untuk memberantas buang air besar sampah. Ketujuh kota yang akan dijadikan yang akan hadir di Surabaya? Menurut saya, sembarangan (BABs). pilot project itu adalah: Jakarta, Bandung, penerapan insinerator di Surabaya akan Tangerang, Semarang, Solo, Makassar, dan sangat dinanti masyarakat terlebih Surabaya. Dimana kota tersebut adalah kota teknologi dapat Wah wah,tersebut keren sekali. Trusmenghasilkan tujuan nyaNamun untuk apa ODF ini? besar dengan produksi sampah diatas 1000 energi. patutmdiperhatikan bahwa Chandra tujuh kota yang ton per Igna hari. us Penunjukan banyak persiapan yang perlu akan menjadi pilot project membantu pembangunan Tim ODF ini berfungsi jalannya dipertimbangkan. Dari segi dana misalnya, pembangkit listrik berbasis sampah akan untuk mengadakan insinerator tidak cukup proses pengadaan jamban, serta membantu dituangkan dalam Peraturan Presiden jika hanya ditonggak dari besarnya retribusi menghubungkan pihak HMTL dengan (Perpres)masyarakat dan akansasaran diajukan oleh selama Menkopra yang dibayar masyarakat. terutama Perekonomian. Harapan pemerintah, pembangunan hingga pasca pembangunan sampah jamban. yang selalu menjadi persoalan Selain itu juga sebagai media publikasi serius di menarik kota-kota ini ODF dapat agarbesar program jugasegera dapat tertangani. diketahui masyarakat luas.

Tim ODF (3)

46 1


bincang edukasi OPINI

Tim ODF (3) Berkaca dari anggaran pemerintah daerah, Selain itu dari aspek regulasi juga perlu begituu. Memangnya m untuk pelayanan sampah di kota-kota di adanya Hmm peraturan untuk mekanisme Igna us Chandra ini ada sejak kapan? Jawa Timur saja belum tentu meningkat tiap pembelianODF hasil ataupun listrik yang tahunnya. halterbentuk tersebutsejak berbanding TimMaka ini sudah awal pengerjaandihasilkan masuknya sampah ke insinerator. lurus dengan kesempatan peningkatan Dengan persiapan yang matang, seharusnya agenda Surabaya ODF oleh Sosmas HMTL, yaitu pelayanan sampah. Mau tidak mau kota Surabaya siap untuk menjalankan Pilot pada bulan Nopember 2015 lalu. dibutuhkan adanya sokongan dana yang Project yang dicanangkan pemerintah. kuat untuk merealisasikan teknologi ini. Wah terbilang baru yaa. Untuk m yang Selain faktor diatas, persiapan masih berusia enam bulan ini apa saja lain diantaranya adalah partisipasi yang sudah dilakukan oleh m ODF? m a sya ra kat d aang lam menerima dan Dwi Agus mendukung program pengadaan teknologi Jangan salah, meski masih muda m ODF ini sudah melakukan insinerator. banyak loh. Berbagai upaya untuk merealisasikan proses pengadaan jamban sudah kami lakukan. Mulai dari survei lokasi kampung ke masyarakat yang akan dibangun jambannya, melakukan pendataan, sosialisasi kepada warga, dan saat ini sedang berlangsung proses pengadaan jamban atau realisasi pembangunan jamban, dengan tetap dilakukan kontrolling dan pemantauan proses pembangunannya.

Menarik sekali! Lalu untuk benar-benar mewujudkan Surabaya yang ODF 100% ini ada gebrakan apa saja yang diusung oleh m ODF? Igna us Chandra Secara masif memang belum ada gebrakan inova f dalam upaya mewujudkan Surabaya 100% ODF, namun se daknya program ini bisa menjadi inisiasi untuk mengajak kawan-kawan atau ormawa lain untuk ikut concern terhadap permasalahan ini, karena perilaku BABs masih marak terjadi di Surabaya. Tak hanya itu, program ini juga selaras dengan program pemerintah Surabaya sendiri.

1 47


bincang edukasi OPINI

Tim ODF (3) Red penasaran, suka dukanya menjadi m ODF apa saja sih Kak? Igna us Chandra : Mungkin bisa dibilang lebih banyak dukanya karena memang cukup banyak permasalahan dan tantangan yang harus dihadapi m ODF. Seper miskomunikasi dengan warga yang berujung pada masalah saat proses realisasi jamban baik dari tukang maupun warga, keinginan warga yang cukup mengejutkan di luar program pengadaan jamban padahal terpatok dana dan masih banyak lagi. Namun pengalaman yang didapat juga dak sedikit. Selain mengaplikasikan ilmu keprofesian secara langsung, bangga juga bisa membantu mewujudkan program pemerintah untuk memberantas BABs di Surabaya.

Red jadi pengen ikutan nih Kak. Gimana caranya buat gabung ke m ODF? Igna us Chandra Di awal program kami mengadakan open recruitment (oprec) dan terdapat proses-proses yang harus dilewa oleh para penda ar. Namun yang terpen ng sebenarnya adalah komitmen dalam menjalani program Surabaya ODF ini apalagi jika sudah tergabung ke dalam m.

Yaah sayang sekali red dak ikut oprec , bagi yang dak mengiku oprec seper red apa tetap boleh gabung sesekali dalam kegiatan ODF? Dwi Agus ang Tentu saja boleh. Tinggal hubungi kami. Kami membuka peluang besar kepada seluruh mahasiswa Teknik Lingkungan yang ingin membantu mewujudkan Surabaya 100% ODF Wah, mulia sekali yaa Tim ODF ini! Semoga benar – benar dapat selalu terwujud ap langkah nyatanya untuk Surabaya bebas BABs (lia/arn)

48


*pemasangan sumur resapan

*pemasangan kloset

*proses pembuatan jamban di Tambakwedi, Surabaya 49 1


Teka-teki m a l a m by Talitha Jocelin L-33


M

ega petang mulai turun membelah suasana mentari. Petang ini tak seperti biasanya. Di hari yang mulai menyorotkan titik-titik kegelapan ini menjadikan remaja-remaja enggan berada di rumah. Barangkali mereka menghabiskan waktu malam minggu ini dengan beraktivitas di luar rumah. Bertolak belakang dengan aku yang hari ini tak boleh bermain dan harus menjaga rumah. Itu semua karena ayah dan ibu akan pergi ke rumah saudara jauhku yang baru saja meninggal. Ibu sengaja tak mengajakku karena ibu sudah sangat memahami kalau aku paling takut jika melihat orang meninggal. Namun, terkadang aku menyadari bahwa tak seharusnya aku takut dengan hal-hal yang pasti akan terjadi pada manusia. Tapi tetap saja, aku masih saja larut dalam bayangbayang ketakutanku. Awalnya ibu menyuruh adikku, Billy untuk menemaniku di rumah. Tapi aku menolaknya karena aku benar-benar tak sanggup kalau harus mengatasi tingkah anehnya hanya sendiri saja. Aku memohon pada ibu agar tak membiarkan Billy di rumah bersamaku. Akhirnya ibu memutuskan pergi bertiga dengan ayah dan Billy. Sebelum mereka pergi, kuminta ibu untuk mengunci rumah dari luar supaya ketika pulang nanti mereka bisa langsung masuk. Kuperhatikan dari kaca jendela,keluargaku mulai bersiap pergi. Mereka tampak sudah jauh dari pandangan. Itu pertanda aku benarbenar sendiri di rumah.Di sekitar

cerpen rumahku pun juga belum ada tetangga karena aku baru saja pindah ke rumah ini. S e p e r t i ny a , ke a d a a n m a l a m i n i menambah senyap kesendirianku. Selama sendiri di rumah, aku berusaha mencari kesibukan untuk menutupi ketakutanku. Aku langsung mengambil komik sambil tiduran di sofa panjang. Sudah agak lama kutunggu ke l u a r g a k u h i n g g a a k u m a m p u menghabiskan komik yang baru saja kubeli tadi sore. Waktu semakin mengalun perlahan dan membuatku mulai bosan. Aku segera beranjak ke dapur untuk mengambil camilan. Ketika aku hendak melangkah, tiba-tiba aku mendengar ada orang yang membuka pintu. Kucari arah suara itu disetiap pintu rumahku, tapi sunyi sepi kembali. Bahkan aku tak melihat ada pintu yang terbuka. Ayah, ibu, dan Billy juga belum datang. Ketika kupastikan, pintu luar juga illustration by masih terkunci. Atika Syavira Pikiranku mulai lega dan kulanjutkan niatku untuk mencari camilan di dapur. Aku mengambilnya di meja ujung dapur. Namun ketika aku akan kembali ke sofa, aku melihat ada tetesan air berwarna merah di lantai dekat meja dapur. Aku semakin penasaran, lalu aku pun mendekati tetesan air yang beralur itu. Kuperhatikan dengan teliti, tetesan ini seperti darah. Darah yang kuperhatikan ini tampak masih segar. Itu berarti kejadiannya baru saja terjadi, apalagi sebelum keluargaku pergi darah ini masih belum ada. Tapi di rumah ini hanya ada

51


RUBRIK cerpen

aku seorang dan tak ada segores luka pun di tubuhku. Aku semakin bingung dengan hal-hal aneh di rumah ini. Rasa curiga mulai menyelimuti pikiranku. Perlahan, aku mulai menjauhi darah itu. Aku sama sekali tak menyentuh ataupun membersihkan darah yang mengental itu. Kuperhatikan diriku kembali, aku benar-benar tak berdarah. Tiba-tiba bibirku bergetar, keningku mengerut, dan kedua tanganku mendekap tubuhku karena ketakutanku sudah memuncak. Langkahku pun mundur tak terarah menuju sofa panjang dengan membawa camilan. Jantungku langsung berdetak berantakan. Aku pun berlari menuju sofa secepat-cepatnya. Dan kudapati TV rumah menyala, tapi seingatku sedari tadi tak kunyalakan. Aku semakin geram dengan hal-hal aneh ini. Kali ini bukan hanya bibirku yang bergetar, tapi aku juga merasa pipiku basah dan mataku berair. Kuakui aku memang menangis. Masih kutunggu ibu, ayah, dan adikku di sofa panjang. Tapi jam sudah menunjuk ika menyimak berita beberapa minggu angka 12.00 malam dan ibu belum lalu, Indonesia sempat digencarkan isu datang juga. Aku merasa semakin lelah akan Kepulauan Natuna yang kerap dan mengantuk. Kuarahkan keduaPulau memenuhi layar ponsel maupun televisi. kakiku ke kamar dan segera berbaring yang terletak di ujung utara selat Karimata ini d i a t a spada k a jalur s u r pelayaran m e s k i internasional masih berada menyimpanperasaan takut. Kedua dan Hongkong, Jepang, Korea dan Taiwan kelopak mataku masih bisa di termasuk dari salah satubelum kabupaten menutup walaupun aku sudah merasa Kepulauan Riau, Indonesia. mengantuk berat. Itu semua Tepat pada 12 November 2015,karena Indonesia hatiku masih belum tenang. meminta Chinasaja untuk mengklarifikasi Akhirnya aku segera menyematkan klaim–klaimnya atas Laut China Selatandoa namun di setiapkini napas dan pikiranku. pun hingga belum menuai Aku tanggapan. semakin tenang dan bisa MenurutKementerian Luarmulai Negeri, sehari menutupkan bola mataku. setelah Menteri Koordinator Bidang Poli k, Hukum dan Keamanan mengatakan Jakarta mungkin akan Beijing ke pengadilan Takmembawa lama kemudian, aku terkait sengketa Pasalnya,yang Beijing merasakan ada Natuna. tangan dingin

J

52 1

berupaya menarik kaki kananku. Aku langsung kaget dan tubuhku menjadi kaku. Aku tak berani membuka mata dan hanya berusaha menenangkan diri sambil berurai air mata. Sesaat kemudian, tangan ini merambat mencekik leherku. Tangan itu masih saja tetap dingin, tapi aku tak merasakan sakit. Aku semakin berusaha menenggelamkan diriku dalam bait-bait doa tanpa bersuara ataupun bergerak, apalagi membuka mata. Aku masih saja terdiam dengan tubuhku yang membujur di atas kasur. Dan kurasakan tangan dingin itu semakin menjauh dariku. Tangan itu sekarang sudah pergi, tapi aku masih tak berani membuka mata. Beberapa menit kemudian aku memberanikan diri untuk membuka mata dan terjingkat dari kasur karena aku mendengar suara dari arah kamar mandi di kamarku setelah tangan dingin itu pergi. Aku langsung berlari keluar kamar sambil menata napasku yang tersengal-sengal. Badanku bergetar hebat, aku menangis sambil berteriak ketakutan. Dan kulihat ibu baru datang dan agak bingung denganku.

Kepolemikan Isu Kepulauan

NATUNA

Akbar Wicaksono, Teknik Lingkungan 2014

“Kenapa kamu, Jim? Laki-laki kok menangis?” tanya ibuku. mengklaim akan hampir seluruh laut yang kaya sumber daya Kemudian itu dilihat dari peta–peta kujelaskan apaChina saja dengan garis terputus – putus yang disebut yang telah kualami sewaktu ibu tak ada di ‘nine dash line’ yang memanjang ke jantung rumah. Ibu sama sekali tak percaya mari m Asia Tenggara. dengan apa yang kuceritakan. Akhirnya Pada saat itusaja juga, juru ibu bicara Kementerian langsung kuajak untuk ke dapur. LuarAku Negeri Indonesia, Arrmanantha memperlihatkan darah yang Nassir, kulihat mengatakan, terusmataku. meminta tadi pada ibuIndonesia sambil menutup klarifikasi China soal ‘nine dash line’ di kawasan Laut China Selatan, namun sejauh ini belum Tapi herannya, darah itu sudah ada tanggapan. Namun nyatanya ada fakta menghilang dan tak bersisa setetespun. dibalik kisruh cerita yang beredar. Retno Tentuselaku ibu lebih tak percaya lagi denganku. Marsudi Menteri Luar Negeri (Menlu) Lalu ibu mendudukkanku di sofa panjang menegaskan, dak pernah ada pihak yang untuk menenangkan pikiranku. Sesaat mengklaim kepemilikan Kepulauan Natuna kemudian Billy menghampiriku dalam keterangannya di media massadengan Kuala baju basah, tapi(20/11). ia muncul bukan dari arah Lumpur, Malaysia epulauan Natuna luar. ibu menanyakan sudah didaKemudian arkan ke Perserikatan Bangsa- pada


Billy apa yangdan baru saja padaku. dari Bangsa (PBB), dak terjadi ada keberatan Billy hanya bisategas diamRetno karena bingung pihak manapun, Marsudi tahun dengan pertanyaan Buatku maklum 2015. Hingga pada ibu. Maret 2016, terjadilah kasus yang mempertanyakan kembali tentang karena Billy memang tak tahu apapun. pernyataan Luar terjadi Negeri,pada dimana Kuceritakan Menteri semua yang terjadi pencurian ikanterdiam yang diduga dilakukan Billy. Adikku seolah mendengar oleh kapal ikan China. oleh kapal China. ceritaku. Jika kulihat dariikan raut Kapal patroli Kementerian Kelautan wajahnya,tampaknya Billy mulai dan Perikanan sempat ketakutan. Indonesia Tapi tiba-tiba adikku menangkap tertawa sebuah kapal yang diduga melakukan dengan apa yang baru saja kuceritakan. penangkapan ikan ilegal. Pada Sabtu Aku bingung dengan Billy, bagaimana (19/03/2016) Menteri Kelautan dan Perikanan, mungkin ia bisa tertawa mendengar Susi Pudjiastu , menyampaikan, KP Hiu 11 cerita misteriku ini. Biasanya Billy melakukan upaya penangkapan KM Kway Fey langsung menangis jika penangkapan mendengarikan 10078, sebuah kapal pelaku sesuatu menakutkan. ilegal asalyang China, di perairan Natuna. Namun proses penangkpaan dak berjalan mulus, “Kakak takut,tangan ya? Biasanya lantaran ada campur dari kapal kakak kan China, suka yang ngeledekin aku coastguard secara sengaja penakut!”KM ledek Billy padaku. menabrak Kway Fey 10078. Hal itu diduga untuk mempersulit KP Hiu 11 menarik masuk Tiba-tiba Billy kejadian menyentuh KM Kway Fey 10078. Setelah itu pihak Indonesia meminta klarifikasi pihak leherku kemudian kakiku. kepada Lalu dia China tentang kasus pencurian ikan ini, tersenyum sambil memegangi bajunya pemerintah hingga saattangan ini belum yang basah.China Kulihat pada Billyjuga menjawab yang dilayangkan Indonesia, yang baruprotes saja menyentuh leherku, ada melalui Negeri (Kemenlu) RI lelehanKementerian es krim. Luar Ketika kuarahkan kepada Kedutaan Besar (Kedubes) pandangan ke kaki kananku, aku China juga di tanah air, terkait insiden di Natuna, beberapa melihat ada lelehan es krim yang waktu lalu.sama Kasuspersis Natuna melipu warnanya dengan nodaaksi penabrakan kapal KP Hiu 11 milik Kementerian yang ada di baju Billy. Kelautan dan Perikanan oleh kapal Penjaga Pantai China di Natuna yang notabene, masih “ApaZona mungkin kamu yang(ZEE) dalam lingkup Ekonomi Ekslusif pegang leher kakak tadi?” tanyaku pada Indonesia. “Kami sampai sekarang masih Billy. menunggu balasan tertulis dari pemerintah “IyaChina kak. Tapi akuIndonesia sudah cuci China. Dubes untuk sudah tangan dengan kok di kamar mandi kakak” ucap ketemu Bu Menlu, (Retno LP Marsudi). Billy. Sekarang dia sudah balik ke negaranya dan bilang akan segera disampaikan ke pusat. Jadi “Kamu kan baru datang. itu kita masih menunggu,” ujar juruAku bicara Kemenlu, Armanatha Rabu (30/3). tak melihatmu dariNasir tadi,pada bagaimana Diduga ada kamu kemungkinan penangkap mungkin masukkapal ke kamar ikan dan coastguard mandiku?” tanyaku. itu juga salah paham. Mereka masih berlandaskan pada peta lama mereka, yang secarakan historis kawasan “Kakak tadi dulunya sudah tidur perairan di Natuna itu termasuk wilayah Negeri waktu aku masuk ke kamar mandi Tirai Bambu. kakak, jadi kakak nggak mungkin lihat

cerpen rubrik Billy.(13/4), menteri Kelautan Danaku,” padaceletuk saat Rabu dan Perikanan Susi Pudjiastu meminta agar kamu nggak tauperang ya kalau Angkatan Laut“Jadi mengerahkan kapal ke Billy Natuna, di rumah sejak tadi?”sipasi tanyakapal ibu perairan untuk mengan daripadaku. China yang masuk. Saat dikonfirmasi, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengaku, permasalahan negeri rai “Maksud ibudengan apa? Tadi Billy ikut bambu telah selesai.balik Pasalnya pergitersebut juga kan?” tanyaku pada kedua ibu. belah pihak dak ingin adanya perseturuan. "Hal itu“Ya. sudah selesai Tadi dianggap Billy memang ikutdan ibu dianggap ada kesalahpahaman. DanBilly tentunya dan ayah, tapi di tengah jalan minta apapulang. yang menjadi posisi Indonesia baik secara Dia ingin menemanimu di rumah. garisSebelum batas yang dimiliki danBilly tradisi yang ada, mengantar pulang, ibu kita saling menghorma ujar Pramono di belikan dia es krim biar tak rewel”, terang Kantor Presiden, Jakarta. ibu panjang lebar. Lika liku konspirasi dalam kasus ini kian simpang siur, “Okelah lantarankalau adanya kemungkinan memang itu Billy. pembenaran dalam kepulauan Natuna Tapi serius akuisutadi melihat darahdaridi berbagai Sebaiknya pemerintahan dapur,sumber. bu!” ceritaku pada ibu. Indonesia lebih tegas dalam menyikapi hal ini, karena memang ini adalah masalah hukum “Kak, ta…ta…tadi aku tak internasional yang telah disepaka dalam sengaja menumpahkan saos di lantai sebuah forum Perserikatan Bangsa-Bangsa dapur. Mungkin saos, bukan darah. (PBB) sebelumnya, jikaitu memang presiden kita Tapi sudah aku bersihkan kok. Aku juga ingin menghindari adanya konflik dengan yang menghidupkan TV”, ucap Billy negara laintadi terkait pelanggaran aturan yang ada dengan nada terbata-bata karena takut di negara kita, alangkah baiknya solusi yang akan kumarahi. Seusai mendengar ditempuh dengan menguntungkan kedua penjelasan benar-benar belah pihak. Billy, Dari aku kasus ini kita merasa dapat dipermalukan. Langsung pipinya beranggapan bahwa kondisi kucubit negara kita ini masih dibutuhkan ketegasan menyikapi yang besar itu sambildalam menumpahkan kasus yang melanggar aturan sebuah negara. kekesalanku.

53 1


JIKA

infogra DIY fis

DIY With Bookhou: 2

O Lampu Semua potongan logam akan menyatu satu sama lain ApaSatu yang kitahalbutuhkan - satunya yang mencegah metal menyatu 1. Lem putih adalah lapisan oksida 2. Penjepit Kertas besar 3. Gunting 4. Lampu 5. Bolpoin 6. Potongan lapisan kayu 7. Karton

Anyaman

?

Langit di siang hari akan menjadi gelap Karena lebih sedikit par kel yang memantulkan cahaya

Semua yang diatas tanah akan langsung terjun bebas Sebanyak 45% oksigen membentuk lapisan kerak dan mantel bumi. Tanpa adanya oksigen, dak akan ada yang mampu menopang semua yang ada diatasnya

Semua pesawat yang sedang Step 1 berjalan di landasan akan saling tabrakan, dandan semua Ambil potongan lapisan kayu buatlah menjadi pesawatdengan yang sedang bentuk lingkaran ukuranterbang diameter yang anda akan langsung terjun bebas inginkan. Step 2 Tambahkan sedikit lem dan bubuhkan pada lapisan kayu dan di jepit menggunakan penjepit kertas.

Step 3 Lanjutkan dengan cara yang sama seperti pada 2 langkah satu – buat lapisan kayu lainnya bertumpuk Semua orang di pantai akan O dan tahan ujung yang bertumpuk dengan lem dan segera terbakar matahari, klip.molekul oksigen yang Karena ada di udara melindungi kita Step 4-5 dari cahaya ultaviolet Ambil lapisan kayu kecil dan anyam melalui bentuk yang sudah ada secara melingkar. Tahan semua bagian ujung yang bertumpuk dengan lem dan klip – biarkan lem kering sebelum melanjutkan – hal ini akan mempermudah pekerjaan. 54 1


DIY

Step 6 Ketika menunggu lem kering, siapkan karton dan lepaskan cincin dari lampu gantung HEMMA.

Step 7 Ambil bagian yang sudah terlepas dan letakkan pada karton, kemudian beri garis di keliling luarnya – gunting bentuk lingkarannya – letakkan lampu melalui karton dan pasang kembali komponen yang tadi dilepas. Step 8 Tentukan sebuah titik dari bentuk yang diinginkan dan tarik kabel dari titik tersebut. Perlu diperhatikan bahwa lampu sebaiknya digantung di tengah agar bentuknya seimbang.

Step 9 Tambahkan lem pada karton dan tahan bagian tumpukannya dengan klip.

Jika sudah selesai, baca instruksi pada paket lampu untuk menggantungkan lampunya

SELAMAT MENIKMATI!

Step 10 Pastikan tangan Anda dapat masuk ke dalam bentuk untuk mengaitkan baut lampu. Lihat lagi bentuk lingkarannya dan pastikan apakah Anda ingin menambah lebih banyak lapisan kayu atau jika ada bagian lain yang butuh dilem.

55


rubrik

Arek TL Inovatif Berlaga di ETC, Kenapa Tidak? Berbicara dunia keilmiahan, siapa lagi kalau bukan Ristek pakarnya? Berangkat dari mengembangkan inisiatif mahasiswa TL dalam bidang karya keilmiahan, Departemen Riset dan Teknologi mewadahinya dalam ajang bernama Enviro Tech Competition. Kompetisi yang mulanya disaring melalui abstrak ini memang bertujuan untuk menumbuhkan atmosfer keilmiahan yang dirasa masih minim di kalangan arek TL. Setelah melewati berbagai proses tentang, terpilihlah 5 abstrak, dimana 3 diantaranya dipresentasikan serta diadakan pameran poster 18 Maret lalu. Yuk kita simak karya-karya arek TL berikut! “Perencanaan IPAL Portable dengan Unit Pengolahan Aerobik Biofilter, Anaerobic Biofilter, dan Kombinasi Anaerobik-Aerobic Biofilter untuk Kegiatan Usaha Laundry di Kota Surabaya.” Nanto (2012), Valianto (2015), Kurniawan (2015). Dengan konsep portable dan luasan yang minimalis, alat yang dirancang ini bertujuan untuk mengolah air laundry menjadi bebas dari surfaktan dan bahan pencemar lainnya sehingga aman dibuang ke badan air. Cara kerjanya adalah air buangan laundry masuk ke dalam pipa inlet lalu dialirkan pada sebuah bak untuk memisahkan surfaktan dan air pencemar. Bak ini terbagi menjadi 2 tempat, media penyangga sebagai penampung surfaktan dan lapisan biofilm yang berfungsi untuk pertumbuhan mikroorganisme sebagai sistem anaerobik. Kemudian dilanjutkan pada kombinasi anaerobik-aerobik. Terakhir, air hasil pengolahan ini dialirkan ke pipa outlet dan langsung menuju ke badan air. Kapasitas yang dapat ditampung setiap harinya oleh biofilter ini adalah 30 liter. Dari perpaduan berbagai sistem dengan konsep portable menjadikan alat ini cocok diterapkan di dalam rumah. “Kendala dalam pembuatan alat ini yaitu saat uji sampel ketika meminta pada pemilik laundry belum tentu dapat respon positif”, tutur Kurniawan. “Pengolahan Air Limbah dengan Sistem Destilasi.” Rudi (2015), Govinda (2015), Talitha (2015). Karya yang berkonsep irit listrik ini bertujuan memproduksi air buangan bebas mikroorganisme dan zat pengotor lainnya sehingga air dapat difungsikan untuk kegiatan manusia tanpa menimbulkan iritasi kulit atau gatal-gatal. Alat yang berhasil menyandang 56


rubrik Juara II ini terbagi menjadi 3 yaitu sistem anaerob, sistem destilasi, dan panel kolektor sebagai suplai energi. Cara kerja dari alat ini adalah air limbah greywater dialirkan ke dalam bak pemisah lemak dan zat tersuspensi dari air. Kemudian air limpasan dilanjutkan menuju bak ekualisasi sebagai penampung dan pengontrol air dan bak pengendap organik untuk mengendapkan dan menguraikan material organik. Selanjutnya air masuk ke dalam bak kontaktor anaerob yang terdapat penyaring berbahan plastik berbentuk sarang tawon sebagai media khusus pertumbuhan lapisan film mikroorganisme untuk menguraikan zat organik yang tersisa. Air olahan aerob akan dialirkan menuju bak pemanas dengan sistem surya yang terdiri dari 2 tempat yaitu panel kolektor dan penampung uap. Panel kolektor akan menyerap cahaya matahari untuk memanaskan air sampai suhu titik didih dan naik menuju penampung uap sesuai prinsip konveksi air. Kemudian air dilanjutkan pada sistem destilasi dan menghasilkan output yang digunakan untuk pengairan hidroponik dengan sistem fertigasi (fertilizer and dip irrigation). “Desalinasi Air Laut dengan Metode Membran 'Cangkir' (Cangkang Kerang dan Sekam Padi Ramah Lingkungan) Sebagai Solusi Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Masyarakat Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya� Rona (2014), Wulan (2014), Widya Prihesti (2014) Terinspirasi dari kondisi di Kenjeran, dimana banyaknya limbah cangkang kerang ternyata berpengaruh pada kualitas air. Mereka bertiga berinisiasi membuat alat untuk menanggulangi hal tersebut dengan mengolahnya menjadi air bersih. Cara kerja alatnya dengan pengendapan yang dipompa dan dialirkan pada pipa membran yang terdapat sekam padi. Selanjutnya, air dari laut masuk menuju bak sedimentasi kemudian dipompa dimana terdapat membran sekam padi. Meskipun membutuhkan tempat yang luas karena kapasitas alatnya yang besar, alat ini berhasil menyabet di posisi ketiga lho! “Grey Water Recycling for Tap Water Slow Sand Filter and Desinfection.� Tesya (2013), Ryo (2013), Bagas (2015). Air bekas wudhu yang terbuang yang pada dasarnya masih bersih dan dapat digunakan. Meskipun tercampur black water, air tersebut dapat diolah dengan menggunakan SSF-Tap Water. Fungsi dari alat ini yang dapat menyaring air bekas wudhu sebenarnya dapat diterapkan di Masjid Manarul Ilmi, ITS. Cara kerja alat ini yakni pertama bekas air wudhu ditampung di reservoir, lalu masuk ke unit penyaringan pasir lambat, setelah itu melewati UV filter yang prinsipnya sama dengan Tap Water yang ada di ITS, hingga akhirnya air yang keluar dari alat ini bisa diminum karena bakteri E. Coli telah tersaring oleh penyaring UV. Harapannya jika alat ini dapat terealisasi dan aplikatif, dapat diwujudkan langsung di Masjid Manarul Ilmi ITS, sehingga meminimalisir air bekas wudhu yang terbuang dan mengolahnya menjadi bermanfaat. (tlt/sop/auf) 57


resensi film  highlight

BELANDA

An Inconvenient Truth dan Serba Serbi Teknologi Air

Oleh : Adzalia Andarista Utomo, Teknik Lingkungan 2014

B

elanda, negara yang terletak di

mengandung kadar garam nggi diolah

sebelah barat Eropa dan

dengan teknologi Kreegrug dan Drainzbuffer.

memiliki luas 41.528 km2 ini

Sedangkan air hujan yang mengalami infiltrasi

merupukan tempat nggal bagi 16 juta

akan mengalir ke sungai dan waduk sehingga

orang. Dengan kondisi geografisnya yang

suplai air tetap terjaga. Negara yang terkenal

seper ga wilayahnya memiliki

akan keindahan bunga tulipnya ini melakukan

ke nggian di bawah nggi permukaan

pengolahan air dengan teknologi ozonisasi,

laut, Negeri Paman Sam ini terletak pada

sehingga hampir seluruh penduduknya

muara sungai yang rata dan rendah.

memiliki akses air minum yang bebas klorin.

Karena keunikan geografis tersebut, tak heran Belanda dikenal pakar dalam permasalahan air. Seluruh penjuru dunia saat ini

Belanda mulai mengelola air limbahnya pada tahun 1900. Pertumbuhan penduduk serta pembangunan pesat di Belanda memengaruhi kadar kuan tas limbah.

tengah gencar akan pengembangan dan

Negara yang juga terkenal akan kincir anginnya

pembangunan dalam berbagai sektor.

ini akhirnya terus melakukan inovasi pada

Meskipun beberapa masih ada yang

teknologi pengolahan air limbah. Hingga pada

memerha kan kondisi lingkungan,

tahun 2000, hampir 99% dari seluruh rumah

namun dak dipungkiri banyak yang

tangga dan industri terhubung ke sistem

acuh dengan dampak nega f bagi

pengolahan air imbah terpadu.

Untuk menekan biaya dan mengatasi sekitarnya. Misalnya, dampak bagi air. Sutradara :David Guggenheim keterbatasan lahan, Belanda menggunakan Sebagai negara yang berada di bawah Penulis Naskah :Al Gore Nereda. Apa sih Nereda itu? Nereda adalah permukaan air laut, tentunya Belanda Produser :Laurie David, Lawrence Bender, Sco Z. Burns pengolahan air limbah secara biologis yang telah melahirkan banyak Pameran :Al inovasi Gore di segi Tanggal Rilis :24 Mei 2006 memanfaatkan biomassa granular untuk perairan. Durasi Sumber air di :96 menit membentuk bu ran lumpur sehingga limbah Belanda ini Negara :United States terkonsentrasi dengan baik. Dimana air limbah umumnya berasal dari air tanah dan Produksi :Lawrence Bender Produc on rumah tangga maupun dari industri permukaan yang sebagian besar digunakan masyarakat yang berada di

dipurifikasi dengan bantuan bakteri melalui

bagian utara. Air permukaan yang

kul vasi pada tangki yang berukuran besar.

58 1


resensi film  highlight

A

2014, proyek ini dapat diaplikasikan dan pribadi. Namun, Al Gore bisa menunjukkan berperan pen ng pada beberapa aspek berbagai macam buk bahwa global kegiatan dalam bidang pemanfaatan sumber warming akan berdampak buruk bagi air seper pertanian, hor kultura, akuakultur, lingkungan seper mencairnya es di dan perikanan . greenland ataupun di kutub. Tak hanya Nereda dan inland shore, “Masalah global warming teknologi Belanda banyak yang telah terbuk sebenarnya bukanlah masalah poli k, menjadi sumber energi terbarukan. namun adalah masalah moral” ujar Gore. Diantaranya adalah biogas dari hasil Sebenarnya kita perlu mengevaluasi pengolahan limbah secara biologis, pupuk bagaimana perilaku kita sehari-hari. Banyak lumpur yang diolah dengan Phospat recovery sekali kegiatan –kegiatan kita yang hingga listrik yang dihasilkan dari putaran menghasilkan gas-gas rumah kaca dan kincir angin. Dengan keberhasilannya dalam memperparah kondisi bumi. Tentu saja Gore pengolahan air, Belanda dijuluki negara selalu menyiapkan data-data tentang jumlah dengan teknologi air terbaik. Saat ini, CO2 yang meningkat secara dras s. eksistensi dan keseriusan Belanda dalam Akhirnya, film ini diakhiri Al Gore pengelolaan air telah terbuk dengan dengan mengajak semua elemen banyaknya program kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk ikut serta pemerintah Belanda dengan pemerintah merubah pola hidup mereka menjadi lebih negara lain. ramah lingkungan selagi masih ada waktu.

Selain memakai bakteri, teknologi air limbah n Incovenient Truth merupakan juga dipurifikasi dengan bulir padi untuk sebuah film dokumenter yang menghilangkan sisa – sisa bahan organik dan bercerita tentang Climate change nutrisi seper nitrogen dan fosfat yang yang diakibatkan oleh pemasanan global. menggunakan tangki kecil. Sehingga, Film yang pertama kali disiarkan di Newyork teknologi ini dapat mengurangi pemanfaatan dan Los Angeles pada 24 mei 2006 ini masuk lahan dan energy berlebih karena kedalam 3 besar film yang berpenghasilan membutuhkan sedikit air untuk sirkulasi dan kotor terbanyak di Amerika Serika. Secara sedikit pemanfaatan kebutuhan senyawa singkat, Al Gore menjelaskan tentang kimia. Teknologi Nereda ini juga membuat bagaimana kondisi bumi saat ini ditambah pengolahan lebih cepat dan menghemat dengan fakta fakta yang mengejutkan. energi lebih dari 20% dan dapat diaplikasikan “Tempat nggal kita terancam, dan kita dak pada pelepasan lumpur atau kotoran yang memiliki tempat nggal lain. Bagaimanapun, terdapat pada rumput laut (bahan baku obatkita wajib memahami dan ber ndak cepat obatan atau makanan) untuk menyelamatkan bumi”. Selain teknologi Nereda, Belanda Al Gore membuka film ini dengan juga mengembangkan teknologi Inland shore. menyapa para penonton dan segera Inland shore adalah inovasi teknologi Belanda membuka slide presentasinya. Dalam yang berfokus pada pembangunan presentasinya ia menjelaskan tentang faktapenyimpanan air terbaru dan berfungsi untuk fakta dan informasi mengenai pemanasan meningkatkan pengamanan air, pengelolaan global. Ia juga menunjukan beberapa air secara bijak, serta berbasis pada infografis dalam bentuk grafik, chart bahkan lingkungan. Implementasi dari proyek ini foto bumi dari berbagai macam lokasi bahwa berada pada sungai Ijsselmeer. Pada tahun bumi yang kita tempa sudah diambang

melakukan recycle, atau menggunakan Disadur dari berbagai sumber kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

yang kri s. Al Gore membawakan

“Se ap orang ikut menyebabkan masalah

Salah satu cara yaitu dengan mengurangi jejak karbon dalam kehidupan sehari hari,

presentasinya dengan gaya yang lucu dan

global warming, namun se ap orang bebas

menghibur sehingga penonton dapat

memilih untuk merubah emisi karbon menjadi nol. Solusi sudah ada ditangan kita,

menemukan jalan pikirnya sendiri. Melalui filmnya, Gore menjelaskan penjelasan ilmiah tentang global warming

kita hanya perlu sebuah determinasi untuk mewujudkannya.” (gin)

dan dampak kedepannya. Global warming sebelumnya dianggap hal sepele oleh para ilmuan. Pada tahun 90 an banyak ilmuan berpendapat bahwa global warming

dak

akan terjadi, dan bahkan dianggap sebagai modus personal untuk mencari keuntungan

59 1


resensi buku

Semangat Kehidupan Wajib Dikobarkan

Judul Buku Penulis Penerbit Cetakan Tebal

60

:Dahsyatnya Kemauan :Ainy Fauziyah, CPC :Zaman :Jakarta, 2010 (Cetakan 1) :14,5 cm x 19 cm : 176 halaman


resensi buku

K

emauan adalah janji se ap manusia yang berawal dari sebuah impian. Kemauan tak hanya dikenal oleh orang dewasa, bahkan anak usia dini pun harus memahami walau dalam ar an yang sederhana. Tak semudah menembus angin lalu untuk bisa memiliki kemauan secara konsisten, karenanya perjalanan hidup tentu penuh liku yang memberatkan. Kemauan akan menentukan akhir dari kemenangan yang mulia. Lalu, apa saja yang kita butuhkan untuk menggerakkan diri menjadi orang yang berkemauan nggi? Akan dibahas secara detail dalam buku yang berjudul “Dahsyatnya Kemauan” ini karya seorang mo vator wanita Indonesia. Dalam buku ini akan diuraikan secara tuntas dari segi permasalahan hidup yang membuat orang putus asa, langkah-langkah mengubah diri, serta penyelesaian dari persoalan hidup yang ada. Buku yang bersampul pu h dengan gambar seorang penulis ini cukup mampu memberikan wawasan kehidupan secara terperinci. Sehingga penulis yang dulunya menekuni BUMN dan berlatar belakang pendidikan S-2 Master of Urban Management di Canberra University Australia ini menyajikan sisi yang berbeda dari buku lainnya. Dalam buku ini juga dikupas secara tuntas mengenai “Cara membangkitkan diri dari ketakutan” dan “Cara mengubah kekurangan menjadi kelebihan” yang memiliki ku pan “Jangan pernah bersedih dengan yang dak ada. Tapi tetaplah bersemangat dengan apa yang masih ada, yang kita punya”. Buku bertema mo vasi ini lebih mengutamakan solusi yang kri s dalam mengungkap masalah dan menemukan solusi, serta

mengajak pembaca untuk ikut terjun dalam mengkri si permasalahan. Buku yang disun ng oleh Juman Rorarif dan Muhammad Husnil ini menggagas tentang berbagai macam cerita kehidupan yang berakhir dengan kesuksesan, sehingga dapat mempermudah pembaca dalam menemukan in dari buku ini. Dalam buku ini juga dijelaskan panduan dalam mengenali potensi diri kita masing-masing yang menjadi keis mewaan dalam penyajiannya. Penulis menjelaskan menggunakan gaya bahasa sehari-hari yang berpedoman EYD dengan kalimat yang menyentuh sehingga mampu membawa pembaca kepada arah yang ditujukan. Terlepas dari kelebihan-kelebihan, dalam buku ini banyak dijelaskan secara ringkas dan alur yang kurang teratur sehingga pembaca kurang memahami alur secara terurut. Buku mo vasi ini menggunakan kertas buram berwarna kuning dan dalam penyajiannya dak menyertakan gambar dan warna. Alangkah baiknya jika buku ini ditulis menggunakan alur yang lebih jelas sehingga mampu menempatkan pembaca di se ap bahasan dan menggunakan jenis kertas yang lebih baik dengan memberi gambar atau pewarnaan di bagian isi buku guna menambah kesan este ka. Walau demikian, kekurangan yang sedikit ini tak membuat buku bernilai nega f. Buku yang ditulis dengan font Calibri dominan berukuran 12 ini telah banyak mendapat apresiasi dan layak untuk dibaca oleh siapa saja. Diharapkan pembaca dapat mengambil hikmah dan manfaat dari buku ini, juga menjadi sosok yang lebih bertanggung jawab dengan kehidupan masa depan.(tlt) 1 61


cerpen

Gadis pantai berkarang BAGIAN 2

Cerita Bersambung Oleh Arizky Rachmad Sudewo L-30

Cerita Sebelumnya... Natasya Van Duddits, seorang gadis keturunan Belanda, mengarungi separuh hidupnya di suatu pantai berkarang. Kehidupannya yang kelam membawa kidung – kidungnya berlabuh di lautan luas. Hingga di hari itu, ketika keserakahan manusia merubah wajah tepi pantai dan musnah sudah tempat Natasya melarungkan ceritanya. Dan aku, tak bisa berbuat apa- apa.

S e m e n ta ra N a ta sya p e r l a h a n beranjak dari sisiku. Dia berlari melintas hamparan pasir putih sebelum akhirnya menceburkan diri ke laut. Mungkin ia akan membagi cerita mengenai kedatangan orang asing itu pada lumba-lumba dan terumbu karang di bawah sana. Atau sekadar mencari makanan untuk perutnya yang lapar. Entahlah, yang jelas ia meninggalkanku dalam diam di tempat ini. *** Di langit matahari perlahan naik. Cahanya berpendar kebiruan menembus bongkahan batuan karang yang digenangi air. Buih-buih air laut terseret ombak hingga menyisakan bekas basah di tepian pantai. Aku masih tertidur sebelum deburan ombak bercampur desing logam membangunkanku. Natasya belum juga kembali dari laut. Sementara keadaan di pantai semakin ramai. Truk-truk besar berdatangan membawa bahan-bahan material. Orang-orang berseragam semakin banyak memadati tepian pantai. Dari sela-sela batuan karang aku bisa mendengar mereka berteriak-teriak dan tertawa cekakan. 62

“Apa Pak Lek yakin dengan tawaran mereka?” “Yo yakin ta Jo. Wong mereka itu maumembantu, biar hidup kita nggak miskin terus!” “Tapi Sarjo nggak yakin dengan orang-orang kota macam mereka Pak Lek! Sarjo takut kalau Pak Lek dan warga yang lain dibohongi.” “Sudahlah Jo. Percaya saja. Wong akhir-akhir ini pendapatan kita menurun. Bagaimana kita hidup nanti kalau setiap hari cuma ikan teri sama ikan asin yang kita dapat.” “ Ta p i n g g a k d e n g a n c a r a menyerahkan semua lahan untuk mereka Pak Lek. Belum lagi semua warga setujusetuju saja mereka mengambil alih pengolahan pantai dan laut. Memangnya siapa mereka?” “Kamu itu anak kecil tahu apa! Nanti kalau Pak Lek dapet uang banyak yo kamu juga yang seneng.” “Tapi Pak Lek...” Percakapan singkat itu berlangsung di dekatku. Aku kenal mereka, Sarjo dan Pak Lek War. Mereka nelayan, sama dengan warga lainnya yang tinggal di sekitar pantai ini. Aku dan Natasya suka mengantar mereka pergi bernelayan ketika senja menyelimuti pantai kami. Kadang-kadang kami juga menggoda mereka dengan menggoyangkan perahu-perahu kecil milik mereka atau mengeluarkan suara-suara mengerikan di tengah riak air. Setelah percakapan itu, mereka pergi meninggalkanku sendirian di bebatuan


karang. “Hei, kau masih di sini rupanya,” tibatiba Natasya sudah berada lagi di sampingku. “Kau lihat mereka!” Aku mengangguk. Matanya menatap tajam pada orang-orang asing yang tampak sibuk di pantai. “Mereka orang-orang jahat! Aku yakin mereka akan melakukan sesuatu yang tidak baik pada pantai kita,” ujarnya lagi sambil lalu membawaku menjauh dari bibir pantai. Dibawanya aku menyelam ke lautan. Erat, dia memegang tubuhku hingga sepenuhnya terendam air laut yang segar. Di saat seperti inilah aku merasa aman, ronggarongga tubuhku terisi kesegaran, aku hidup! Terus, terus kami berenang ke dasar lautan yang kelam. Aku takjub melihat segala yang ada. Tampak di sana-sini terumbu karang bergerak teratur saat air laut memuculkan riaknya. Ikan-ikan berenang kian kemari membentuk gugusan indah bagai pemain akrobat. Belum lagi koral-koral yang bercorak meriah menyambut kehidupan di dalam laut, betapa indahnya laut kami. Hingga akhirnya kami sampai di sebuah tempat. Aku tak tahu tempat apa ini namanya. Mungkin ini dasar laut yang paling dalam karena di sini sangat gelap. Kemudian Natasya mengajakku ke sebuah ceruk besar yang menyerupai gua bawah air. Detik berikutnya, air laut sudah tak merendam tubuh kami. Kehampaan seakan menyergapku saat tetesan air menimbulkan bunyi yang nyaring ke lantai-lantai gua. “Kau tahu, di sinilah aku selalu mengenang masa lalu,” ujarnya sambil mengajakku menuju gundukan-gundukan besar di ujung ceruk. “Aku tak pernah melupakan Hendro dan semua pejuang yang telah gugur demi mempertahankan tempat ini,” ujarnya berbisik. Lalu, Natasyaku mulai menyanyikan kidungnya yang menggetarkan alam. Aku diam seketika saat kidung tersebut

cerpen mengalun dalam tubuhku, bagaikan doa penjaga malam kidung tersebut menggema di lautan. *** “Seraaaang!” Semuanya terjadi bagaikan potongan-potongan kisah yang tercecer dan terpaksa disatukan. Malam seolah menjadi saksi palagan hitam ketika para kompeni menembaki mati para nelayan dan pejuang tanah air pemilik sah pulau ini. Persis seperti berpuluh-puluh tahun lalu, peristiwa tragis terjadi lagi di pantai ini. Satu persatu, pemuda tersebut maju sambil membawa parang dan tombak. Sarjo yang memimpin golongan pemuda menyerbu pantai. Aku juga bisa melihat Pak Lek War di antara kekacauan itu. Tak ada ketakutan di wajah mereka. Tak gentar, mereka berduel dengan orang-orang asing dari kota yang berusaha merebut tanah mereka. “Kami tak sudi pantai kami kalian ambil. Dasar munafik! Mana keuntungan yang kalian janjikan kepada kami hah?” “Keuntungan apa? Dasar nelayannelayan bodoh. Kalian sendiri yang mau menandatangani surat penyerahan lahan. Jadi apa salahnya kami mengelola tempat ini!” “Pergi kalian dari sini! Ini tempat kami! Seraaaanggggg!” Pa ra p e m u d a b e r ko a r - ko a r menuntut haknya. Sumpah serapah dan teriakan penuh kesakitan mengisi malam bersih tanpa bintang. Tak ada yang menyerah hingga akhir pertandingan. Suara desing peluru yang beradu dengan parang bagaikan luka lama yang dibuka kembali di masa yang berbeda. Aku tak kuasa melihat peristiwa yang terjadi sekembalinya aku dari dasar laut. Mereka saling membunuh tanpa rasa iba. Dimana Natasaya? Tidakkah dia melihat kejadian ini? Hingga akhirnya, satu per satu pelurupeluru panas itu membuat para pemuda tergeletak tak bermakna. Bersambung 63


tips & trick

64


tips & trick

65


ilustrasi

Tipikal MAHASISWA

Teknik Lingkungan

by : Atika Rizqi Syavira, mahasiswa Teknik Lingkungan 2015

66


HIMpunan mahasiswa teknik lingkungan ftsp its Mengucapkan terima kasih atas dukungan, kerja sama, dan partisipasi dari semua pihak yang telah membantu kesuksesan tiga Big Event HMTL yaitu

kampung mitra

environation

world water day

environation 2016

world water day 2016

kampung mitra 2016

67


HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK LINGKUNGAN ITS


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.