Gerbatama: ini UI! Edisi 81, "Bongkar-Pasang Master Plan UI"

Page 1

g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7

edisi MEI 2017

Produk Pers Suara Mahasiswa UI

ini

UI!

BONGKAR-PASANG masterplan ui Unduh Gerbatama Digital di www.suaramahasiswa.com

Twitter

@sumaUI

GRATIS

81


g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17


KONTEN edisi M EI 2 0 1 7

ed i t o r i a l Di usianya yang tak lagi muda, UI mencoba tampil lebih “anggun”; bersolek dengan kemegahan infrastruktur, poles sana-poles sini. Rupanya, UI sedang mencoba menerapkan apa yang dirujuk sebagai master plan (rencana induk) UI. Buku besar yang memuat acuan tata ruang UI sejak tahun 1987 hingga 2026 itu menjadi kiblat utamanya dalam menerapkan lekuk infrastruktur di masa mendatang. Sejak diresmikan pada 1987 silam, nyatanya UI telah melakukan revisi master plan sebanyak tiga kali, yaitu pada 1997, 2008, dan 2016. Menurut Prof. Dr.Ing. Nandy Setiadi Djaya Putra selaku Kepala BPUPL, masalah ketidaksesuaian antara rencana dan realisasi pembangunan menjadi alasan dilakukannya revisi. Beberapa bangunan menjadi “mangkrak” dan menunggu diselesaikan. Sebut saja Rumah Sakit UI yang menurut Nandy seharusnya telah rampung satu tahun yang lalu. Sejalan dengan pembangunan infrastruktur, slogan “World Class University” sontak membayang-bayangi eksistensi UI. Menurut versi Quacquarelli Symonds (QS), elemen peringkat dunia tak hanya sekadar kemegahan infrastuktur, tetapi kualitas pendidikan, penelitian, hingga kualitas lulusan bekerja juga patut diperhitungkan. Lantas sejauh ini, “Apa kabar, UI?”

4

g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7

Laporan Utama: Menelisik Masterplan UI dalam Pusara Zaman Kesehatan: Jazzersice : Dance Jazz dengan Musik Masa Kini

10

8

Minat & Bakat: Eksistensi Kegiatan Berkuda di UI

Infografis: Persebaran Lahan Universitas Indonesia secara Administrasi

12

Opini: Antara Mahasiswa, Pendidikan, dan Tujuan Negara

14

Liputan Khusus: Cegah Penyakit Sebelum Sakit

20

Resensi: Menjemput “Kebenaran” Opini Sketsa: Karena Penderita Kusta Tak Boleh Didiskriminasi

22

16

21

Galeri Foto: Perjalanan Menemukan Jati Diri Opini Foto: Jalan Menuju Pengetahuan

24

SUara NYATA

Orang lanjut usia yang berorientasi pada kesempatan adalah orang muda yang tidak pernah menua. Tetapi pemuda yang berorientasi pada keamanan, telah menua sejak ia muda”.

‘‘

-Buya Hamka-

Pemimpin Redaksi Huda Shiqdie Redaktur Pelaksana Bianca Adriennawati Reporter Aghnia Salsabila, Affifah Tata Tanjung, Ariva Septyawati, Legia Nurul Azmi, Elsa Manora, Eri Tri Anggini Redaktur Litbang Derri Aprianti Litbang Deyan Prashna Redaktur Foto Haydr Suhardy Foto Diana, Cindy Andika Fiona Redaktur Artistik Vega Mylanda Desain Tata Letak dan Pracetak Fitri Nurul Imani Sirkulasi dan Promosi Siti Alifa Chairunnisa


04 LA P O R A N U TA M A

g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17

MENELISIK MASTERPLAN UI DALAM PUSARA ZAMAN Gundukan semen, blok-blok bata di tepi jalan hingga garis hitam-kuning menjadi pemandangan yang biasa sejak Februari lalu. Master plan, rupanya. UI mencoba merunut kembali jalan pembangunannya lewat “buku besar� yang telah dirancang oleh Tim Penataan Lingkungan Kampus (TPLK) dan diketuai oleh Prof. Ir. Gunawan Tjahyono sejak 1987.


g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7

LA P O R A N U TA M A

S

OLEH: AFFIFAH TATA TANJUNG & AGHNIA SALSABILA FOTO: HAYDR SUHARDY

05

yaripudin dan Setiawan, dua pedagang Kantin Tenda Biru (KTB) mengaku merasa terpukul dengan adanya penggusuran KTB oleh pihak Universitas Indonesia pada Februari lalu. “(KTB–red) lebih sepi dan makin kesini tuh makin memburuk ekonomi yang saya rasa kan itu, Pak. Jadi, saat-saat penggusuran ini, buat saya sangat terpukul lah terus terang aja,” ujar Syaripudin yang diamini oleh Setiawan kepada Dr. Ir. Gandjar Kiswanto, M. Eng, selaku Direktur Pengelolaan dan Pemeliharaan Fasilitas (DPPF) pada saat menghadiri audiensi wacana penggusuran KTB dan Kantin Masjid Ukhuwwah Islamiyyah (MUI) di Gedung DPPF UI pada Rabu (1/2) lalu. Keduanya meminta waktu penundaan pengosongan lahan kepada pihak UI dengan dalih menurunnya penghasilan mereka beberapa waktu belakangan. Mereka juga meminta agar dana bantuan dicairkan bersamaan dengan pengosongan lahan sebagai biaya pindahan. Penggusuran serupa juga dialami oleh Supriyadi, salah satu pedagang Kantin MUI. Wacana penggusuran Kantin MUI bermula ketika pedagang mengajukan surat perpanjangan masa sewa Kantin MUI untuk tahun 2017. Pihak UI, pada saat itu, mengirimkan surat kepada mereka agar melakukan pengosongan area Kantin MUI dengan batas waktu yang ditentukan. Menanggapi wacana penggusuran tesebut, Dr. Ir. Gandjar Kiswanto, M. Eng., selaku Direktur DPPF menuturkan bahwa penggusuran area kantin yang dilakukan oleh pihak UI merupakan kebijakan yang mengacu pada master plan (perencanaan) tata kelola UI. “Karena memang UI itu memiliki yang kita sebut master plan (perencanaan–red), di situ mengharuskan segala sesuatunya (lahan milik UI–red) itu sesuai dengan peruntukannya,” ujarnya. Menurut Gandjar, pihak UI memiliki tanggung jawab terhadap pengelolaan aset yang dimiliki UI, termasuk lahan yang selama ini dijadikan lahan KTB maupun Kantin MUI.“Kita liat (dan–red) kita evaluasi beberapa bangunan, yang tidak sesuai dengan peruntukan harus kita kembalikan sesuai dengan peruntukannya,” tam-


06 la p o r a n u ta m a

g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17

berkelas dunia. Seiring berjalan waktu, grafik jumlah mahasiswa meningkat dan kebutuhan pengembangan teknologi dan sumber daya pun menuntut lahan dan perencanaan yang matang. Meningkatnya grafik jumlah mahasiswa juga dilatarbelakangi oleh pembukaan fakultas dan program studi baru, seperti Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dan Program Studi Geologi dan Geofisika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

bangunan dan realisasi rancangan yang sesuai dengan master plan merupakan sebuah tanggung jawabnya sebagai pengawas infrastruktur . “Kami kan pengawas infrastruktur bertugas untuk menjaga ini yang namanya master plan. Jangan sampai ujug-ujug, tiba-tiba ada bangunan di mana itu. Apalagi UI luasnya 300 hektar,“ tuturnya.

“Ketidaksesuaian antara pembangunan fisik dengan rancangan master plan kerap terjadi seperti halnya pembangunan gedung Fasilkom, Pusat Studi Jepang (PSJ), dan Asrama UI yang menerapkan pola berbeda dari rancangan awal”.

UI pun kembali memperbaiki dan meninjau rencana yang pernah disusun sehingga lahir rencana baru, yaitu Rencana Induk Pengembangan Kampus Universitas Indonesia, 2016—2026. “Makin crowded kan. Makanya kalau begitu, ngebangun minimal 8 lantai. Jadi, enggak ada bangunan yang cuman 4 lantai, 3 lantai. Makanya gedung yang lagi dibangun sekarang ini minimal 8 lantai,” jelas Prof. Dr.Ing.Nandy Setiadi Djaya Putra, Kepala Badan Pengembangan Universitas dan Pengelolaan Logistik (BPUPL). Nandy menjelaskan bahwa pengawasan terhadap jalannya pem-

Menuju Realisasi Master Plan 2016—2018 Saat ditanya oleh tim redaksi Suara Mahasiswa UI pada (20/4) mengenai fokus utama pembangunan UI dalam realisasi master plan, Nandy menyebut gedung Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) akan rampung tahun ini. Setelah itu, kegiatan belajar-mengajar akan dialokasikan ke gedung baru pada 2018 mendatang. “2018 awal, mungkin ini lagi negosiasi. Mudah-mudahan. Kalau sudah ready, sih”, jelasnya. Sementara menurut Nandy, Gedung Fasilkom lama akan dijadikan sebagai pusat data UI.

Hal tersebut diamini oleh Rico Novianto, Anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UI Unsur Mahasiswa. “Jadi pada dasarnya tahun 2008 rencana membangunkan (gedung baru–red) Fasilkom itu sudah ada, jadi sudah ada dari lama” jelas Rico. Tahap I pembangunan gedung baru Fasilkom UI telah dimulai pada tahun 2010, tetapi kemudian pembangunan ini sempat terhenti pada tahun 2012. Alokasi dana untuk Fasilkom sebesar 110 miliar telah diberikan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) kepada UI. Akan tetapi, tidak adanya surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) pada pembangunan zona akademik dan zona administrasi menjadi kendala yang serius. Ditambah lagi belum adanya Rancangan Anggaran Belanja (RAB) pembangunan, sementara surat dari Kementerian Pekerjaan Umum sudah keluar. ”Sekarang dana sudah ada, dana sudah siap dicairkan, tetapi beberapa dokumen belum lengkap,“ tegas Rico. Ia dapat memastikan bahwa dana sebesar 110 miliar untuk pembangunan gedung baru Fasilkom sudah ada dari pemerintah dan dana tidak akan hangus. Selain Fasilkom, Nandy juga menegaskan bahwa rencana pembangunan ke depan akan difokuskan pula pada pembangunan gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa). Pusgiwa akan mulai dibangun pada Januari 2018 dan diperkirakan akan selesai dalam 9 bulan. Rumah Sakit UI juga direncanakan rampung pada Oktober 2017. Mengenai gedung Art & Culture akan diresmikan dalam waktu dekat dan menunggu keluangan waktu Rektor untuk meresmikan. Merujuk pada buku Rencana Induk Kampus Depok Universitas Indonesia 2016—2016, pengalokasian gedung Fasilkom UI dan pembangunan pada 2018 mendatang tidak terlepas dari perencanaan tata ruang UI yang membagi wilayahnya ke dalam empat zona, yaitu zona inti, zona akademik, zona rekreasi dan olahraga, serta zona enterprising dan penunjang. Zona inti mencakup Pusat Administrasi Universitas, Gedung Rektorat, Balairung, Perpustakaan, Pusat Penelitian, dan Masjid. Selanjutnya zona akademik akan mencakup gedung perkuliahan


ggeerrbbata 8 //// 0065 --22001147 atammaa 781

la P O R A N u TA M A

dan fakultas. Nandy mengandaikan adanya pembangunan taman kaca seperti halnya Garden By the Bay, di Singapura. Rumah kaca tersebut akan ditumbuhi berbagai jenis tanaman dari berbagai belahan dunia. Ia berharap taman tersebut nantinya dapat dimanfaatkan sebagai tempat riset mahasiswa Ilmu Biologi. “Kita kepengen di dalam sini ada satu dome atau rumah kaca yang bisa ditanami tanaman-tanaman dari subtropis atau yang nggak bisa tumbuh di tropical countries. Misalnya kayak tulip, terus bunga apa yang Jepang itu? Sakura, nanti di dalam situ orang-orang Biologi ngelmu di situ”, jelasnya. Ke depan, UI juga merencanakan pembuatan Museum UI dan Light Rapid Transit (LRT) jenis kapsul sebagai transportasi antarfakultas. Akan tetapi, perencanaan tersebut belum masuk dalam rencana induk UI. Nandy juga menambahkan bahwa perencanaan yang dibuat UI merupakah langkah menuju World Class University. Kepala BPUPL tersebut mengemukakan bahwa rencana pembangunan tersebut tidak terlepas dari rencana pembuatan UI GreenMetric World University Ranking, yaitu survei daring yang gunakan untuk mengukur “kampus hijau” di berbagai universitas dunia pada 2010 silam. UI GreenMetric World University Ranking sendiri memiliki enam kriteria, yaitu pengaturan in-

frastruktur, energi dan perubahan iklim, pengolahan air dan limbah, transportasi, serta edukasi. Salah satu langkah untuk memenuhi kriteria tersebut, menurut Nandy, UI merencanakan pembangun parkir terintegrasi dengan mempertimbangkan jumlah kendaraan yang masuk dan polusi udara kendaraan. Sejauh ini, menurut Nandy, masalah anggaran dana menjadi kendala dalam pembangunan. UI membutuhkan dana sekitar 4 Triliun untuk merealisasikan perencanaan yang sesuai dengan standar. Pasalnya, anggaran yang diberikan Negara tidaklah cukup. Alokasi dana Biaya Operasional Pendidikan (BOP) dan biaya mandiri UI untuk menutupi kebutuhan infrastruktur juga dirasa sangat memberatkan. “Tapi kalo dari dana BOP, saya enggak, sangat berat lah nanti, kalo nyari sendiri juga berat juga,” paparnya. Selain dari anggaran yang diberikan negara, Nandy menyatakan bahwa pihaknya juga mendapatkan dana hibah dari Corporate Social Responsibility (CSR) untuk menutupi kebutuhan realisasi pembangunan master plan UI. “Ya udah nanti berharap dari CSR, udah dua dapat kan ini. Dari Balai Purnomo, dari Pak Purnomo dapat, siapa (dari—red) pengusaha Mukhtar Riyadi. Terus beberapa kan kita cari semua, CSR dari Pertamina, dari mana, ya itulah,” paparnya. (HS)

07


08 K E S E H ATA N

g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17

JAZZERCISE:

DANCE FITNESS DENGAN MUSIK MASA KINI Jazzercise, menjadi “primadona�baru dalam dunia dance fitness. Kemunculannya banyak digandrungi wanita dan lelaki di seluruh dunia. Sejak Nopember 2015 lalu, Jazzercise membuka cabang di daerah Cilandak, Jakarta Selatan. Oleh: ERI TRI ANGGINI Foto:

Tak hanya angkutan umum, mobil pribadi pun suka membandel


g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7

K E S E H ATA N

B

ukan Jazzercise namanya kalau tidak identik dengan bersenang-senang. Kelas tari yang diciptakan oleh Judi Sheppard Musset pada tahun 1969 di Chicago ini merambah dari kelas tari biasa hingga menjadi dance fitness company serta memiliki 8.300 instruktur waralaba, 32.000 kelas per minggu, dan 250.000 anggota setiap tahunnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Berawal dari pengalamannya mengajar kelas tari untuk Carlsbad Parks and Recreation Department, kata Jazzercise mulai menyebar dan kelas dipenuhi oleh perempuan dari seluruh wilayah. Untuk mengatasi banyaknya peminat, pihak Jazzercise di Callifornia bekerja sama dengan departemen kota untuk mengelola tingkat nomor peserta. Mereka mulai membatasi peserta dengan Carlsbad, CA, dan alamat. Walaupun begitu, peserta yang ingin bergabung tetap mendaftar di kantor pos dan menghadiri kelas tari Jazzercise. Diiringi musik jazz dan koreografi up-tempo, Jazzercise memulai tahapan pemanasan, peregangan, hingga pendinginan. Ditemui oleh tim redaksi Suara Mahasiswa UI di studio latihannya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Helen Irawati, selaku instruktur Jazzercise pertama di Indonesia menjelaskan bahwa Jazzercise mampu membakar 800 kalori, melatih jantung karena terdapat kardiovaskular, membakar lemak, mengencangkan otot dan perut, serta memberikan efek awet muda. Dengan latar belakang sebagai penari yang dimilikinya, ia merasa bahwa olahraga Jazzercise merupakan olahraga berbasis tari yang cocok dengan keahliannya. Sebagai instruktur, Helen diwajibkan mengikuti serangkaian pelatihan yang dimulai dari online test dengan materi kesehatan dan sekitar dunia

09

fitness hingga mendapat sertifikat CPR (cardiopulmonary resuscitation) dan mengikuti audisi di Malaysia. Tidak seperti Zumba yang bebas mengekspresikan gerakan sesuai instruktur, Jazzercise memiliki standar sendiri dalam menentukan arah gerakan. Semua gerakan memiliki fungsi masing-masing dan tidak tidak bisa diubah sesuka hati. Struktur senam yang menggunakan grafik turut menjadikan Jazzercise terlihat berbeda dari dance fitness lainnya “Jadi dari awal gak kenceng. Jadi ada warm up, naik, naik sampai puncak, setelah itu turun lagi pelan-pelan dan ada toning dan strecthing, strength pake alat,” ungkap Helen. Selain struktur, lagu jazz sebagai pengiring lagu turut menjadi nilai tambah bagi Jazzercise dibanding dance fitness lainnya. “Jadi yang membedakan lagu-lagu top 40 yang familiar di kuping orang dan gerakannya yang basic dengan genre jazz. Jadi disebut jazz-excercise, Jazzercise” tambah Helen. Tipe senam Jazzercise cukup “unik” membuat Nisa, salah satu member yang tinggal di Bogor untuk bergabung di Jazzercise. Ia baru sebulan mengikuti Jazzercise dan mengetahui Jazzercise dari membaca berita dan dari temannya, serta kantor yang dekat dari studio latihan. Menurutnya, tujuan utama mengikuti Jazzercise ini agar tubuhnya menjadi lebih sehat dan demi ketahanan tubuh. “Tujuan utama buat sehat, jadi sudah mulai gak gampang flu dan batuk. Kalau badan berisi dan lainnya itu udah manfaat dari Jazzercise ini”. Ia juga berpendapat bahwa ia tidak memiliki keluhan apapun selama bergabung dengan Jazzercise. “Selama ini gak ada keluhan karena ada pemanasan walaupun pakai alat barbel itu gak langsung aja.” (HS)

“Jazzercise mampu membakar 800 kalori, melatih jantung karena terdapat kardiovaskular, membakar lemak, mengencangkan otot dan perut, serta memberikan efek awet muda”


10

g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17

M I N AT & B A KAT

EKSISTENSI KEGIATAN BERKUDA DI UI Kegiatan berkuda hadir sebagai olahraga populer yang mengedepankan komunikasi antara penunggang dan kuda. Tak tanggung-tanggung, rektor menjanjikan fasilitas lapangan berkuda dan berencana memasukkannya dalam satuan Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Olahraga (MPKO) OLEH: ELSA MANORA FOTO: HAYDR SUHARDY

A

da banyak wadah untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa Universitas Indonesia (UI) salah satunya melalui UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Selain UKM yang berbasis akademik, UI juga memiliki UKM unik dengan bidang yang tak biasa dan jarang dimiliki oleh Universitas lain di Indonesia. Salah satu UKM tak biasa yang ada UI adalah UKM Berkuda atau yang lebih dikenal dengan nama UI Equestrian. UKM ini diketuai oleh Tazkiyannisa, atau yang lebih akrab dipanggil

Tazkiya. Mahasiswa Psikologi Angkatan 2015 ini mengatakan bahwa UI Equestrian sedang populer baik di kalangan mahasiswa UI maupun kompetisi berkuda. UKM Berkuda UI Saat ditemui di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) pada Sabtu (8/4), Tazkiya menjelaskan bahwa tujuan adanya UKM Berkuda UI ialah untuk meningkatkan minat mahasiswa UI dalam berkuda. Pasalnya, dunia berkuda di Indonesia sendiri tak sepopuler olahraga lain di

Indonesia. Selain misi utama tersebut, pelan-pelan Tazkiya juga ingin mengembangkan UKM Berkuda UI dengan cara mengikuti berbagai kejuaraan berkuda. Seperti UKM UI lainnya, UI Equestrian juga memiliki kegiatan rutin yang dilakukan setiap minggunya yakni latihan berkuda yang dilaksanakan di Anantya Riding Club (ARC), yang bertempat di Bogor, Jawa Barat. Selain itu, terdapat pula kegiatan Ground Class yang dilakukan tiap beberapa bulan sekali. “Ground Class itu semacam coaching clinic


g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7

M I N AT & B A K AT

gitu, itu sih sebenernya tujuan pertamanya buat bounding aja , cuman ya diselip-selipin teori berkuda, kita sharing-sharing kayak pengalaman berkuda, pake kuda ini apa susahnya, pake kuda ini enaknya apa, pelatih ini enaknya apa, kurangnya apa gitu, buat sharing-sharing aja.” Jelas Tazkiya. Ketika memulai kegiatan berkuda, terdapat beberapa peralatan dasar yang wajib dimiliki baik oleh penunggang, maupun bagi kuda. Dilansir dari laman forumsandalwood, peralatan dasar bagi penunggang terdiri atas peralatan keamanan dan pelindung diri antara lain standard safety helmet (helm), sepatu tunggang/boot, pelindung dada, kaca mata (race), serta cemeti (pecut). Sedangkan peralatan dasar bagi kuda terdiri atas pelana/saddle dan peralatan kepala atau disebut Head Bridle. Terlepas dari itu semua, Tazkiya mengatakan bahwa persiapan terpenting dalam berkuda adalah mental. “Soalnya kan kita berhadapan sama makhluk yang kita gak tahu kan, kan kadang-kadang ada kuda yang baik, ada kuda yang rese, jadi harus mental kita-nya aja dulu, selebihnya peralatan-peralatan sih belakangan.” Equestrian sendiri merupakan olahraga ketangkasan berkuda yang mengutamakan kerjasama. Kuda dan atlitnya (rider/penunggang) harus sering berinteraksi agar terjalin kerja sama dan kasih sayang antar keduanya, sehingga tercipta kedisplinan dan kekompakan. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Tazkiya mengenai manfaat berkuda. Menurutnya, jika melihat manfaat berkuda dari kaca mata fisik yakni sama saja dengan manfaat olahraga lainnya. Namun dalam berkuda, penunggang dituntut untuk dapat mengendalikan kuda dengan cara membangun internal relationship dengan kuda dan berkomunikasi dengan penunggang lainnya tanpa berbicara satu sama lainnya.“ Kita harus mengkomunikasikan ‘gue mau ini nih’, ‘gue mau belok sini’, ‘lo ikutin gue’. Kita juga harus punya cara komunikasi sama kudanya. Dimanamana tuh, sebandel apapun kudanya, harus kita yang menguasai, harus kita yang lebih dominan gitu kan, jadi

“Dalam berkuda, penunggang dituntut untuk dapat mengendalikan kuda dengan cara membangun internal relationship dengan kuda dan berkomunikasi dengan penunggang lainnya tanpa berbicara satu sama lainnya” bagaimana caranya kita harus bisa membalance, kita harus bisa menyampaikan pesan kita.” Atlet Nasional Berkuda UI UI Equestrian memiliki anggota yang juga sekaligus atlet berkuda Nasional. Atlet berkuda tersebut bernama Rosad Febrisamina atau yang lebih dikenal dengan nama “Rosad Natsir” dalam dunia berkuda. Mahasiswa Vokasi Pariwisata 2016 ini juga merupakan atlet kebanggaan Anantya Riding Club (ARC), sebuah klub pelatihan berkuda profesional. Rosad adalah atlet muda pada Kejuaraan Berkuda Ketangkasan CC Cup 2017 di arena Detasemenn Kavelri Berkuda TNI-AD Parongpong, Lembang, Jawa Barat. Pada kejuaraan yang dilangsungkan pada hari Sabtu dan Minggu, 1-2 April 2017 lalu ini, Rosad berhasil mengalahkan beberapa senior yang menjadi lawan mainnya. Sebagai Ketua UI Equestrian, Tazkiya mengatakan bahwa bergabungnya Rosad memberikan dampak positif. “Target gue tahun ini kita cari nama di luar, dan untungnya lagi karena kita punya atlet nasional, misalnya dia ngobrol sama atlet-atlet nasional lainnya yang udah ikut SEA Games, Asean Games, dia memperkenalkan diri dia itu atas nama UI,

11

sekarang dia lomba-lomba juga pake nama UI.” Papar Tazkiya. Label Borju Keunikan UI Equestrian ternyata tak lantas membuatnya memiliki banyak anggota. Tazkiya menuturkan bahwa peminat komunitas berkuda di UI terbilang masih sedikit dengan 33 anggota yang tergabung dari angkatan 2013 – 2016. Sedikitnya minat UKM Berkuda rupanya bukan tanpa alasan, label “borju” yang melekat pada UI Equestrian di kalangan mahasiswa UI menjadi salah satu alasannya. Anggapan borju tersebut salah satunya dikarenakan anggota UI Equestrian dibebankan biaya sebesar 2.520.000,- tiap semester dengan frekuensi latihan sebanyak 14 kali. Tak setuju dengan label tersebut, Tazkiya menjelaskan bahwa biaya yang dibebankan sebenarnya tergolong murah untuk sebuah olahraga berkuda yang membutuhkan banyak peralatan dan fasilitas pendukung. “Sebenernya tuh kalo gue boleh jujur, itu harga paling murah naik kuda se-Indonesia gitu loh. Sebenernya kalo ditempat-tempat biasa tanpa member dan tanpa bawa nama UI dipatok 300.000 untuk sekali berkuda selama 30 menit, Itu paling murah. Apalagi kalo tempattempat bagus, bisa dipatok sampai 500.000.”jelasnya. Pembangunan Lapangan Berkuda UI Melihat rencana kedepan UKM Berkuda UI, Tazkiya mengaku jika pihaknya sudah mengajukan proposal permohonan pembuatan Lapangan berkuda UI sejak tahun 2013. Sampai saat ini, pihak rektorat sudah sampai tahap meng-ACC. “Terus baru diiyain secara lisan tahun ini, walaupun belum secara tertulis, dalam hal administrasinya belum. Ya seengganya udah dapat lampu ijo,” kata Tazkiya. Sejalan dengan rencana pembangunan lapangan berkuda yang berlokasi di belakang Gymanasium nanti , UKM Berkuda mendapatkan mandat dari rektor untuk menjadi MPKO 1 SKS. “Kalo misalnya belum ada lapangan, terus anak-anak mau ngapain. Mmungkin bisa aja sih kelas teori, tapi kan enakan kelas praktek ya.” Tutup Tazkiya.***


12 12 IINNFFOOGGRRAAFFIISS

g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17 g e r b ata m a 81 // 0 5 -2 0 17


1213

g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7 g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7

INFOGRAFIS INFOGRAFIS


14

g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17

OPINI

ANTARA MAHASISWA, PENDIDIKAN, DAN TUJUAN NEGARA OLEH: NUR FADHILAH, Ilmu Sejarah FOTO : HAYDR SUHARDY

P

endidikan merupakan salah satu aspek yang seringkali menjadi ukuran keberhasilan sebuah bangsa. Pendidikan yang berkualitas akan mampu membawa sebuah bangsa menjadi bangsa yang bermartabat. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memposisikan pendidikan pada garis terdepan dan menyelenggarakannya dengan baik. Di Indonesia pendidikan sebenarnya sudah tercantum sebagai tujuan negara

yang tertuang dalam UUD 1945, yakni “mencerdaskan kehidupan bangsa�. Artinya, penyelenggaraan pendidikan yang tepat akan mampu mewujudkan salah satu tujuan negara. Indonesia bertanggung jawab mencerdaskan bangsanya melalui pendidikan yang diperoleh generasi muda. Kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah lahir sejak masa pergerakan jauh sebelum Indonesia merdeka. Para pahlawan terdahulu

memaknai pendidikan sebagai suatu hal yang perlu diperjuangkan, sebab mereka sudah menyadari bahwa pendidikanlah yang mampu melepaskan mereka dari kebodohan. Hal ini terlihat dari kehadiran Taman Siswa oleh Bapak Pendidikan, Ki Hajar Dewantara. sebagainya. Pendidikan menjadi penting ketika segala aspek kehidupan menempatkannya sebagai suatu hal yang mampu mengubah indi-


g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7

OPINI

ikan. Berkaca pada kondisi saat ini, agaknya tepat dikatakan jika pendidikan sebagai agen perubahan. Sebab permasalahan-permasalahan sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, dan kriminal akan dapat diatasi apabila seluruh masyarakat menyadari pentingnya pendidikan. Peranan pendidikan yang penting nyatanya masih menyisakan persoalan yang terbilang klasik dan terus berulang. Persoalan tersebut terkait biaya pendidikan yang masih menjadi isu utama yang terdengar hingga saat ini. Kenaikan biaya pendidikan khususnya pada jenjang perguruan tinggi justru mendapat tanggapan yang berbeda dari mereka yang menjadi sasaran kenaikan tersebut. Mereka belum atau bahkan tidak siap untuk menerima kenaikan tersebut. Bagi mereka yang masih tinggal dan dibiayai oleh orang tua, akan merasa terbebani oleh karena

vidu menjadi lebih baik. Sebagian masyarakat memahami pendidikan sebagai cara untuk memperoleh pekerjaan yang lebih baik ketika ia berhasil menyelesaikan pendidikannya pada jenjang yang lebih tinggi. Persepsi semacam ini menjadi wajar karena masyarakat hingga saat ini lebih sering dihadapkan pada permasalahan ekonomi. Salah satu cara yang mereka yakini mampu menempatkan kehidupan ekonominya menjadi lebih baik adalah dengan pendid-

“Mahasiswa memiliki kedudukan penting di masyarakat, bahkan dianggap sebagai penyambung lidah rakyat ketika aspirasi tidak mampu dijawab oleh pemerintah� kenaikan biaya pendidikan tidak dibarengi dengan kenaikan gaji orang tua. Kebutuhan yang semakin meningkat serta jumlah anggota keluarga yang ditanggung oleh orang tua menjadi masalah yang sering dijumpai dalam masyarakat. Masalah-masalah tersebut akan muncul ketika mereka yang bukan berasal dari kalangan atas dihadapkan pada kondisi di mana

15

anak-anaknya berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya, sementara gaji yang diperoleh setiap bulannya belum mampu menutupi semua kebutuhan hidupnya. Ketika para pelajar yang latar belakang ekonomi keluarganya kurang memadai dihadapkan pada biaya pendidikan yang semakin meningkat, akan membuat mereka menjadi pesimis untuk dapat melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Inilah yang seharusnya masih perlu digali kembali apa solusi yang paling tepat agar semua pelajar dari berbagai lapisan ekonomi dapat melanjutkan pendidikannya pada tingkat perguruan tinggi. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan tujuan negara, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Dengan menyadari akan pentingnya pendidikan, tidaklah sulit mengatakan jika pendidikan sebagai agen perubahan. Dalam terwujudnya perubahan ke arah yang lebih baik tentu melibatkan pihak-pihak yang menjadi penggerak di dalamnya. Para penggerak yang menjadi representasi pendidikan sebagai agen perubahan adalah mahasiswa. Mahasiswa memiliki kedudukan penting di masyarakat, bahkan dianggap sebagai penyambung lidah rakyat ketika aspirasi tidak mampu dijawab oleh pemerintah. Mahasiswa merupakan tahap di mana pikiran dan intelektualitas setiap individu sudah terbentuk dengan matang. Mahasiswa sebisa mungkin harus memiliki kepekaan terhadap kondisi yang sedang terjadi oleh negaranya. Tak hanya itu, mahasiswa juga dituntut untuk mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan masyarakat. Mahasiswa harus mampu menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat yang selanjutnya menjadi penghubung dengan pemerintah. Mahasiswa diharapkan mampu menempatkan posisinya sebagai bagian dari masyarakat sekaligus pengawas dari setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sehingga, mahasiswa memiliki peran besar dalam membangun bangsa dan negaranya menjadi lebih baik karena mahasiswa menjadi bagian dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.***


16

g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17

L I P U TA N K H U S U S

Karena Penderita Kusta Tak Boleh Didiskriminasi OLEH : Melati Suma Paramita Foto: MUHAMMAD TOHA SANTOSO

Tingginya prevalensi penyakit kusta di Indonesia tidak hanya sebatas masalah kesehatan. Di sisi lain, kusta menimbulkan masalah diskriminasi. Itulah yang membangkitkan komunitas independen dari mahasiswa bernama Leprosy Care Community University of Indonesia (LCC UI) dengan misi mengurangi diskriminasi penderita kusta.

B

erdiri sejak 14 Februari 2010, LCC UI digagas oleh relawan dari Jepang bernama Yuta Takashima bersama sepuluh orang mahasiswa UI. Memang, pada tahun 2011 saja Indonesia menempati urutan ketiga jumlah pengidap kusta terbanyak di dunia dengan jumlah 17.260 kasus, setelah India dan Brasil. Sedangkan di kawasan ASEAN, Indonesia menduduki urutan teratas. Disusul oleh Myanmar dan Filipina. Hal inilah yang kemudian membuat Yuta mendirikan komunitas peduli kusta di Indonesia. Umarotun Niswah, selaku General Manager LCC UI menjelaskan bahwa kusta atau lepra merupakan penyakit menular yang paling sulit untuk ditularkan. Kusta disebabkan oleh mycobacterium leprae, semacam bakteri yang menyerang syaraf tepi, kulit, dan jaringan tubuh lainnya. “Menurut penelitian, risiko seseorang untuk terkena kusta adalah 5%. Dari angka tersebut, hanya sekitar 3% yang bisa menularkannya ke orang lain. Hal itu didukung kondi-

si lingkungan. Misalnya jika tinggal di tempat dengan sanitasi yang buruk,” jelas Uma yang saat ini adalah mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Uma menjelaskan bahwa penderita kusta dapat pulih selama kurang lebih sembilan bulan. Hal itu jika penderita bersedia mengikuti perawatan secara intensif. Tetapi kemudian, timbul efek diskriminasi. “Mengapa akhirnya jadi diskriminasi? sebenarnya karena tampilannya. Pertama karena pasien diobatin menggunakan multi-drug treatment dengan efek membuat badan menghitam. Lalu kemungkinan cacat. Bakteri kusta menyerang syaraf dan membuat penderita mati rasa jika terkena sesuatu. Contohnya bara api atau terkena paku. Yang mereka tau tiba-tiba sudah luka. Bahkan ada yang sampai perlu di amputasi. Akhirnya meninggalkan cacat yang terbawa seumur hidupnya,” jelas Uma. Uma mengatakan bahwa hal ini cenderung terjadi di masyarakat kelas ekonomi menen-

gah kebawah. Terutama mereka yang tidak mengerti dan masih hidup di pedalaman dengan berbagai kepercayaan. “Penderita kusta banyak yang dibuang sama keluarganya sendiri di satu tempat. Biasanya di dekat rumah sakit kusta. Ada yang pas terkena kusta mau di pasung, karena banyak orang yang masih menganggap kusta itu penyakit kutukan. Ada yang diceraikan, enggak di urus, nggak diakui sebagai warga. Ketika mencari kerja juga sulit karena pernah terkena kusta,” tutur Uma. Bergerak Lewat “Workcamp” Misi mengurangi diskriminasi ini diaplikasikan LCC UI dalam kegiatan workcamp. Hingga kini, workcamp diadakan LCC UI setiap tahun di beberapa lokasi tempat tinggal para pengidap kusta seperti Sitanala, Tuban, Mojokerto, dan Jepara. “Ada dua kegiatan utama, work dan camp. Work-nya, kita bangun sarana atau fasilitas yang


g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7

L I P U TA N K H U S U S

17

Profil LCC yang dipamerkan di Pengmas Expo FTUI pada Kamis 8 Mei lalu

memudahkan orang yang terkena kusta. Misalnya membangun jalan dan memperbaiki toilet. Camp-nya, kita home visit ke rumah mereka dan mendengarkan cerita mereka. Supaya mereka percaya kalau orang di luar sana masih ada yang peduli sama mereka,” tutur Uma. Hingga kini, Uma menjelaskan bahwa sebanyak 70 orang relawan mahasiswa telah bergabung dalam kegiatan workcamp. Tidak hanya dari UI, para relawan juga berasal dari Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, dan dari Bengkulu. Tentu para relawan telah melewati proses seleksi dan edukasi mengenai kusta. Dalam melaksanakan workcamp, LCC UI bekerja sama dengan Sasakawa Memorial Health Foundation dan Gerakan Peduli Disabilitas Indonesia (GPDLI). Untuk pendanaan, LCC UI bergerak lewat usaha fund raising dan donasi. Bagi Pemerintah, Kusta Bukan Prioritas.

“Mengapa akhirnya jadi diskriminasi? sebenarnya karena tampilannya. Pertama karena pasien diobatin menggunakan multi-drug treatment dengan efek mebuat badan menghitam” Uma sempat menyinggung soal angka prevalensi kusta di Indonesia yang sudah menurun. Sehingga kusta bukan menjadi fokus utama Kementerian Kesehatan RI, seperti penyakit DBD, HIV, dan malaria. Padahal bahwa target utama LCC UI tahun ini adalah meningkat-

kan atensi mahasiswa UI mengenai isu diskriminasi penderita kusta. “Mengapa akhirnya jadi diskriminasi? sebenarnya karena tampilannya. Pertama karena pasien diobatin menggunakan multi-drug treatment dengan efek membuat badan menghitam. Lalu kemungkinan cacat. “Bukan salah teman-teman enggak tau soal isu ini. Kemenkes mengakui di website mereka kalau ini memang bukan jadi fokus utama. Enggak banyak juga komunitas yang bergerak disini,” jelas Uma. Untuk mengantisipasi hal ini, Uma mengatakan bahwa LCC UI terus bergerak untuk menarik relawan. “Banyak proses pembelajaran di sini, juga hal-hal yang luput dari pandangan kita. Dengan menarik sebanyak mungkin volunteer,mereka bisa ngerasain sendiri dan menyampaikan ke orang lain bahwa mereka (penderita kusta—red) enggak berhak loh untuk didiskriminasi. Sebenarnya itu pesan yang ingin kita sampaikan ke teman-teman,” tutup Uma.***


18

g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17

L I P U TA N K H U S U S

Petualangan Menemukan Jati Diri Judul Pengarang Penerbit Tebal Tahun terbit

: Peter Nimble and His Fantastic Eyes : Jonathan Auxier : Gramedia Pusaka Utama : 432 halaman, 20 cm : Januari 2014

OLEH : Mesel Ghea Hilyati Nisrin

M

asa kecil Peter Nimble rumit. Matanya dipatuk habis oleh seekor gagak ketika bayi, kemudian ia mulai menafkahi dirinya dengan mencuri ketika belajar merangkak. Bakatnya tidak masuk akal memang. Mr. Seamus yang tertarik dengan bakat alami Peter melatihnya menjadi pencuri buta yang sangat hebat. Meski begitu, Peter tetaplah anak baik yang sebenarnya tidak ingin merampok. Pada suatu siang, Peter menjalankan aksinya di dalam kerumunan orang yang sedang mendengarkan penjelasan seorang pedagang keliling. Peter lantas tertarik dengan sebuah peti terkunci, yang memiliki aroma benda berharga, milik pedagang keliling itu. Peter mencuri peti tersebut, kemudian Peter membuka peti dan meraba isinya. Awalnya ia menduga isi peti ini hanyalah enam butir telur, ternyata itu merupakan tiga pasang bola mata ajaib. Peter mencoba sepasang bola mata pertama, dia tidak merasakan perubahan dari penglihatannya. Meski begitu, Peter merasakan dengan indra lainnya bahwa ia telah berpindah tempat. Ternyata Peter dibawa ke Danau Galau oleh Mr. Pound, pedagang keliling yang ia curi petinya, dan Profesor Cake sang penjaga Danau Galau. Peter mendapat perintah khusus dari Profesor Cake untuk pergi ke kerajaan Hazelport dan menyelamatkan kerajaan dari kehancuran. Profesor Cake juga mengundang Sir Tode, seorang kesatria yang memiliki kutu-

kan setengah kuda dan kucing, untuk menjadi sahabat Peter dalam perjalanannya mengarungi samudra. Profesor Cake berpesan untuk menemukan takdir sejati Peter diluar sana Banyak hal mustahil dan tidak terduga yang mereka temukan sepanjang petualangan mereka menyelamatkan kerajaan Hazelport. Mulai dari sepasukan gagak yang mereka kira akan membunuh mereka, tetapi malah menyelamatkan hidup Peter dan Sir Tode; segerombolan pencuri yang membantunnya, tetapi malah menjebak Peter; hingga dua pasang mata lainnya yang dapat berfungsi dengan tepat ketika dibutuhkan. Peter kemudian bertemu dengan Putri Peg yang bersembunyi dari kekuasaan pamannya bersama suku yang hilang. Sepuluh tahun yang lalu, Paman Peg membunuh serta merebut kekuasaan Raja Hazelport, dan dibawah pemerintahannya Hazelport dipimpin dengan tidak adil. Pertemuan Peg dengan Peter mengungkap bahwa Peter merupakan kembaran Peg, yaitu pangeran yang telah hilang. Peter dihadapkan dengan pilihan yang sulit, yaitu untuk berperan sebagai pangeran atau pencuri. Akhirnya, Peter memilih keduanya. Dengan taktik pencuri milik Peter dan bantuan Putri Peg, mereka berhasil merebut kembali kerajaannya. Menggunakan mata ajaib yang ketiga, Peter dapat melihat kembali Seperti pada umumnya penggambaran novel fiksi fantasi, cerita ini pun tertuang dengan sangat

detil hingga kita dapat dengan mudah mengikuti imajinasi penulis. Hal yang berbeda pada novel ini dibandingkan yang lain mungkin terletak pada penggambaran yang ditulis berdasarkan indra yang dimiliki Peter, penciuman yang tajam, telinga yang jeli dan sentuhan yang sensitif. Kita akan dibawa dalam sensasi dunia butanya yang tidak memiliki warna dan bentuk. Hanya ada terkaan dan bayangan akan apa yang ‘dilihat’ oleh Peter menggunakan berbagai indra miliknya. Pada bagian awal, alur novel ini terkesan sangat lambat dan membosankan, akan tetapi pada bagian pertengahan hingga akhir cerita, tempo alurnya semakin cepat dan petualangan Peter Nimble semakin seru. Petualangan Peter Nimble adalah gambaran seorang pemuda yang sedang menghadapi dunia baru untuk menemukan tempatnya di dunia tersebut. Mata Peter yang buta merupakan lambang dari kebutaan seorang pemuda akan pengetahuan dunia baru tersebut. Peran Mr. Seamus dan Profesor Cake bagaikan seorang guru bagi Peter yang mengajarkan tindakan salah dan benar, dan peran sepasukan gagak merupakan gambaran pengalaman yang dianggap buruk tapi malah memberikan efek yang baik di masa depan dan peran pencuri merupakan pengalaman yang menyenangkan tapi memberikan efek yang buruk di masa mendatang.***


g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7

L I P U TA N K H U S U S

KUNCI SUKSES BERWIRAUSAHA

19

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah REPUBLIK INDONESIA

S

emakin sulitnya mencari pekerjaan belakangan ini membuat para pencari kerja dirundung putus asa. Maklum saja, semakin banyak pencari kerja berderet dalam antrean, sementara penambahan lapangan kerja tak bertumbuh mengiringi. Jika setiap orang berpikir harus mencari pekerjaan seusai menempuh pendidikan, memang pekerjaan bakal saemakin sulit didapat. Lapangan pekerjaan yang tersedia tidak akan mampu menutup jumlah pencari kerja yang terus bertambah dari waktu ke waktu. Jumlah lapangan kerja yang tidak sebanding dengan pencari kerja inilah yang dinilai menjadi penyebab pengangguran semakin meningkat. Untuk itulah angkatan kerja mestinya mencoba membuat lapangan kerja sendiri dengan berwirausaha. Berwirausaha merupakan suatu pekerjaan yang kini marak untuk dijalani. Karena dengan berwirausaha tidak akan ada batasan waktu dan tidak dibatasi waktu. Anda bisa mengatur sendiri Wirausaha yang Anda jalani. Namun, Anda juga harus punya komitmen yang kuat, agar wirausaha Anda lebih maju. Sebuah Komitmen juga merupakan salah satu dari Kunci Sukses dari sebuah keberhasilan Wirausaha Anda. Untuk lebih lengkapnya silahkan Anda simak Kunci Sukses dalam Wirausaha: 1. Komitmen Yang Kuat Yang pertama kali Anda harus punya ialah sebuah komitmen yang kuat untuk membangun wirausaha. Dengan komitmen yang kuat Anda pasti tidak akan mundur ditengah jalan. Karena sebuah wirausaha dibangun dengan waktu yang cukup lama untuk dikenal. Namun itu juga tergantung dari segala aspek. 2. Pengetahuan khusus Memiliki pengetahuan khusus yang terkait dengan bisnis yang akan jalankan adalah penting untuk diketahui. Dengan mengetahui seluk-beluk produk atau jenis market tertentu, Anda akan terjauh dari kegagalan dari usaha yang Anda jalankan. Akan tetapi, jika kurang pengetahuan dari bisnis yang akan Anda jalankan, Anda akan membuat keputusan yang kurang baik, dan terus berusaha belajar dari kesalahan, karena bukanlah hal yang mudah bagi seorang wirausaha. 3. Keuletan Dan Kepintaran Kemampuan selanjutnya untuk menjadi seorang wirausaha sukses harus memiliki kepintaran dan keulatan dalam menjalankan bisnis atau produksi. Karena dengan itu, Anda bisa melihat prospek dan kejelian dalam memasarkan atau menjalankan wirausaha Anda.

4. Kepercayaan Diri

8. Etika

Percaya diri dalam menjalankan wirausaha tentu harus dimiliki seorang wirausahawan, karena dengan kepercayaan dirinya, dia akan yakin dengan bisnis atau wirausaha yang akan dijalankan bisa sukses.

Etika adalah faktor terbesar yang didengar prospek terhadap perusahaan untuk jangka panjang. Rekan – suplier, konsumen, karyawan, bankir, pemegang saham – tidak suka berhubungan dengan pelaku usaha yang tidak jujur. Mereka akan sulit menghilangkan sakit hatinya dan harus selalu waspada. Kejujuran dan etika adalah benih kepercayaan dan ketika orang lain mulai mempercayai Anda, banyak pintu yang akan terbuka.

5. Kreatifitas dan Ide Ide dan kreatifitas adalah hal penting dalam menjalankan bisnis. Kreatifitas dan ide juga akan menentukan sebuah kesuksesan dan keberhasilan seorang wirausahawan dalam menjalankan wirausahanya. 6. Mempunyai Motivasi Yang Tepat Dengan mempunyai Motivasi, seorang wirausahawan akan menjadi terdorong untuk menjadikan usahanya sukses. Motivasi bisa apa saja, tapi harus yang tepat dan baik, misalnya ingin membeli sebuah Mobil yang di mimpikan, atau apapun impian Anda. 7. Pintar Melihat Peluang Kunci sebuah kesuksesan juga dengan pintar melihat peluang usaha yang baik dan paling menguntungkan. Dan biasa nya orang yang gagal dalam ber-wirausaha adalah dengan mengikuti produk atau usaha disekitarnya tanpa menonjolkan sebuah kelebihan dan keistimewaan.

9. Kepemimpinan Seorang wirausahawan harus bisa menjadi seorang pemimpin. Kepemimpinan adalah kualitas yang memberikan panduan dan inspirasi bagi mereka yang melihat ke arah Anda. Banyak orang yang beruntung terlahir dengan kualitas kepemimpinan. Bagi yang lain, merupakan keterampilan yang didapat dari kerja keras dan pengalaman. Bagaimanapun, tidak ada wirausahawan berhasil tanpa kualitas kepemimpinan untuk memotivasi orang yang bekerja dengannya, dorong mereka untuk memberikan yang terbaik dan tentukan arah kemana mereka melangkah.

Dan itulah Kunci Sukses Wirausaha, mudah-mudahan tips Sukses diatas dapat membantu Anda yang akan menjalankan usaha dan bisnisnya. Semoga Sukses


20

g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17

RESENSI

MENJEMPUT “KEBENARAN” Judul : I’am michael Pengarang : Justin Kelly Tahun terbit : 2017

OLEH : DERRI APRIANTI

I

’am Michael merupakan film yang disutradari oleh Justin Kelly. Film yang rilis pada awal tahun 2017 ini bercerita tentang Mike (Michael) yang merupakan seorang aktivis homoseksual di San Fransisco, Amerika dan hidup bersama pasangan homoseksual-nya, Bennett. Di awal cerita, film tersebut menggambarkan bagaimana kehidupan homoseksual di Amerika dan bagaimana mereka mengahabiskan waktunya dengan pesta yang dihadiri oleh orang-orang yang berasal dari kalangannya. Bertahun-tahun menjalani hidup sebagai homoseksual, Mike bekerja di sebuah majalah ternama di Amerika. Di sana, ia memperjuangkan hak kebebasan untuk mencintai siapapun tanpa batasan melalui tulisan-tulisannya. Sampai akhirnya Bennett, kekasihnya mendapatkan pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk pindah dari San Fransisco. Selama menjalani kehidupan barunya, Mike mulai menyadari ada yang “berbeda” dalam kehidupannya. Ia menderita sakit yang kemudian membuatnya takut dan sadar akan kehidupan setelah kematian. Mike mulai tersadar bahwa apa yang dilakukannya itu tidak se-

jalan dengan apa yang dikatakan oleh hatinya. Segala yang terjadi turut membawanya pada keingintahuan yang lebih besar. Mike mulai berupaya untuk menghilangkan kebiasaan lamanya itu dengan mengikuti kelas kedamaian Budha. Akan tetapi, di tempat itu Mike masih melakukan kebiasaan lamanya dan mengencani teman sekelasnya, Nico. Saat Mike kembali melakukan kebiasaan lamanya, ia kembali tersadar bahwa apa yang dilakukannya itu salah dan Tuhan sedang kembali mengujinya hingga ia memutuskan untuk meninggalkan kelas Budha tersebut. Perjuangan Mike untuk berubah tidak berhenti sampai di situ, ia kembali mencoba untuk melakukan ‘penjelajahan spiritual’ dan mendaftar di sekolah Kristen. Di kelas itulah Mike bertemu dengan Rebekah, seorang wanita dengan rambut pirang yang sempat membuat Mike terkecoh apakah dia mencintai Rebekah terkecoh apakah dia mencintai Rebekah hanya untuk melengkapkan rasa percayanya terhadap Tuhan atau benar-benar mencintainya dengan tulus. Setelah melalui hari bersama di kelas Kristen tersebut, Mike mulai menyadari bahwa memandang

kedua mata bulat yang dipertegas dengan alis lebatnya mampu membuat Mike semakin mantap dengan perasaannya. Rasa kagumnya terhadap sikap Rebecca semakin bertambah lantaran Rebekah yang dengan rendah hati dapat menerima masa lalu Mike yang kelam. Di akhir cerita Mike kembali menghubungi Bennette untuk mengabarkan bahwa ia sudah bertunangan dan dalam percakapan tersebut hubungan mereka berakhir sebagai teman. Di film ini banyak pelajaran yang dapat dipetik bahwa alam akan senantiasa menunjukkan semua jalan menuju kebenaran dengan caranya sendiri. Yang terpenting adalah bagaimana manusia bisa terbuka untuk mendengar dan mempelajari kebenaran itu. Tidak ada yang benar-benar “benar” dalam mempelajari kebenaran. Karenanya, mempelajari kebenaran cukup sulit dan butuh waktu yang lama. Akan selalu ada hal yang membuat niat lurus menjadi berbelok. Namun, itulah sebuah proses menuju kebenaran. Namanya ialah kebenaran untuk memperolehnya dibutuhkan niat yang benar-benar tulus.***


20

opini foto

g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7

O P I N I S K E T SA

21


22 A D V E RT O R I A L

g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17


g e r b ata m a 81 / / 0 5 - 2 0 1 7

A D V E RT O R I A L

23


24

g er b ata m a 81 // 0 5 - 2 0 17

OPINI FOTO

Jalan Menuju Pengetahuan Hana Maulida

Dapatkan kesempatan tulisan anda dipublikasikan di Web suaramahasiswa.com dan Buletin Gerbatama: Ini UI!. Kirimkan tulisan ke redaksi.suaramahasiswaui@gmail.com dengan mencantumkan nama lengkap,fakultas, jurusan, nomor pokok mahasiswa dan angkatan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.