Derap Perwira Edisi 107

Page 1

EDISI

107

Ganjar Pranowo

Canangkan Rehabilitasi RTLH Serentak


BIDIK LENSA

P

ada peringatan hari Hak Azazi Manusia (HAM) ke 68 tahun 2016, Kabupaten Purbalingga mendapatkan penghargaan kabupaten peduli HAM bersama 238 k a b u p a t e n / ko t a s e - I n d o n e s i a . Penghargaan langsung diserahkan oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonangan Laoly diterimakan kepada Wakil Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Tratiwi di gedung negara Grahadi, Kamis (8/12). Kabag Hukum dan HAM, Tavip Wuryanto mengatakan penghargaan d i b e r i k a n ke p a d a P u r b a l i n g g a dikarenakan sebagai kabupaten yang telah peduli terhadap kebutuhankebutuhan dasar warganya. Dasar penilaian berdasarkan pada permenkumham RI nomor 25 tahun 2 0 1 3 t e n ta n g p e r u b a h a n a ta s Permenkumham No 11 tahun 2013 tentang kriteria kabupaten/kota peduli HAM. “Dari penilaian Kemenkumham,

2

EDITORIAL

Kabupaten Purbalingga memperoleh total nilai 88,75 dari 5 kelompok Hak dan 31 indikator,” kata Tavip saat mendampingi Wakil Bupati Purbalingga. 5 Hak tersebut lanjut Tavip meliputi meliputi hak hidup, hak mengembangkan diri, hak atas kesejahteraan, hak atas rasa aman dan hak perempuan. Dengan penghargaan yang diterima tentunya sebagai warga P u r b a l i n g g a p a t u t b e r s y u k u r, dikarenakan Purbalingga mendapatkan ranking 8 se Jawa Tengah. Untuk mendukung kegiatan tersebut Bagian Hukum dan HAM, pada tahun 2016 juga telah melakukan penyuluhan di 5 Kecamatan yakni Bukateja, Karangmoncol, Purbalingga, Karangreja dan Bojongsari. Penyuluhan dengan menggandeng Kejaksaan Negeri Purbalinga, BNNK Purbalingga, BPBD Purbalingga serta Kantor Satpol PP Purbalingga. “Penyuluhan bertujuan agar

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

masyarakat mengetahui hak-hak sebagai warga negara dan warga masyarakat,” katanya. Peringatan Hari HAM diawali dengan penandatanganan p e n a n d ata n ga n a n M O U a nta ra Menkumham dengan Gubernur Jatim tentang penyebarluasan informasi HAM. Diteruskan launching sistem informasi masyarakat HAM (Simasham) oleh Menkumham. Acara yang digelar mulai jam 07.00 WIB, dihadiri 350 undangan dari seluruh Indonesia terdiri dari 10 Gubernur, 228 Bupati/Walikota seIndonesia dan 12 Kakanwil Kemenkuham. Ikut dalam acara tersebut sekretariat bersama "Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia" yang terdiri dari Menteri Hukum dan HAM, Mendagri, Menlu, Mensos dan Bappenas. (Sapto Suhardiyo)

Derap Perwira

P

eringatan hari jadi Kabupaten Purbalingga, bukan sebatas sebuah peristiwa ritual tahunan, namun menjadi momentum penting ini sebagai upaya merekontruksi dan mengorientasi nilai-nilai perjuangan, sekaligus dijadikan sebagai wahana untuk mengkaji ulang sudah sejauh mana kita mengimplementasikannya. Hari jadi Purbalingga jatuh pada tanggal 18 Desember 1830 atau 3 Rajab 1246 hijriah atau 3 Rajab 1758 je juga menjadi pengingat untuk menghargai nilai-nilai sejarah dan perjuangan, peringatan hari jadi memiliki makna yang sangat mendalam bagi kehidupan b e r m a sya ra kat d a n b e r n e ga ra , khususnya bagi masyarakat Purbalingga. Apa yang telah dan akan dicapai oleh pemerintah Kabupaten Purbalingga, tentunya tidak terlepas dari semua peran serta segenap masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan. Untuk itu, pemerintah mengajak dan mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat dan pihak-

Derap Perwira

pihak terkait untuk bersama-sama membangun Purbalingga yang kita cintai. Memasuki usianya yang ke-186 Kabupaten Purbalingga, terus berbenah diri menuju kota yang maju dan demokratis, melalui penyatuan gerak langkah pembangunan yang tertuang dalam visi Kabupaten Purbalingga yang Mandiri Dan Berdaya Saing, Menuju Masyarakat Sejahtera Berakhlak Mulia / Berakhlaqul Karimah. Visi yang dituangkan dalam 7 misi dan 5 agenda membuat spirit langkah Pemerintah Kabupaten Purbalingga semakin mantap untuk berkaya bagi masyrakatnya. Berbagai program unggulan pun telah digulirkan sejak duet kepemimpinan Tasdi-Tiwi. Antara lain program pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH), gerakan subuh berjama'ah, gebrak gotong royong, Bupati dan Wakil Bupati Nyantri. Kemudian pembuatan pasar Bobotsari, pembuatan rumah sakit ibu dan anak, pemugaran wajah kantor sekretariat daerah, pelebaran jalan,

mempercantik alun-alun dengan lampu hias. Pembangunan kantor pemerintah seperti Dindukcapil, Dinsosnakertrasn, BPKBP, rehab beberapa puskesmas dan penopo kecamatan. Kebijakan tersebut semata-mata untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sebagaiamana sesanti Purbalingga Prasetyaning Nayaka Amangun Praja. Yakni tekad segenap aparat pelaksana untuk membangun daerah dan negara guna lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat lahir, batin dan merata. Pembangunan hanya bisa berhasil karena adanya sinergi, bergotongroyong dalam memayu hayuning bawana. Sesanti mempunyai arti kebulatan tekad masyarakat dan pemerintah untuk saling bahu membahu membangun Purbalingga.(Sapto Suhardiyo)

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

3


DAFTAR ISI

KEBIJAKAN

Proyeksi PAD APBD 2017 Naik 13,18 Persen

HALAMAN 10

P

Canangkan Germas, Bupati Dapatkan Rekor Muri

HALAMAN 18

Bercita-cita jadi Guru IPA, Ganang Raih Medali Emas KSM Tingkat Nasional

31 Kades Dilantik di Alun Alun, Diminta Bupati Langsung Bekerja

Pasar Segamas Menuju Pasar Berstandar Nasional

HALAMAN 19 HALAMAN 42

Pegiat Wisata Tanalum Siapkan Tempat Selfi di Curug

HALAMAN 26

Derap Perwira Media Informasi & Aspirasi Komunitas Purbalingga PENERBIT : Pemerintah Kabupaten Purbalingga Keputusan Bupati No 481.1/87/2004 Tanggal 5 Mei 2004 PELINDUNG Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga PEMBINA Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Asisten Adminitrasi Setda

4

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

royeksi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun2017 naik 13,18 persen atau naik sekitar Rp 28,77 miliar dari tahun 2016. Proyeksi kenaikan PAD menjadi awal yang baik pada duet kepemimpinan Tasdi-Tiwi, dengan kenaikan PAD diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Purbalingga. Secara keseluruhan proyeksi pendapatan Rp 1,896 triliun, yang terdiri dari proyeksi PAD sebesar Rp 247, 156 miliar, dana perimbangan Rp 1,275 triliun dan penerimaan yang sah Rp 373,62 miliar. Sedangkan untuk belanja diproyeksikan sebesar Rp 1,99 triliun, yang terbagi belanja tidak langsung sebesar Rp 1,17 triliun dan belanja langsung sebesar Rp 819,465 miliar. Hal tersebut di katakan Bupati Purbalinggga, Tasdi saat rapar paripuran kesepakatan bersama antara pemerintah daerah dengan DPRD tentang prolegda tahun 2017, dan KUA PPAS tahun 2017, Kamis (1/12) Menurut Bupati Purbalingga, Tasdi mengatakan kebijakan belanja tahun 2017 diarahkan kepada pemenuhan kebutuhan belanja wajib, belanja periodik dan belanja mengikat, yakni belanja pegawai, serta belanja operasional guna melaksanakan tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Pada tahun 2017 dana belanja

langsung yang ada akan dibelanjakan untuk 6 urusan wajib pelayanan dasar. yakni pendidikan sebesar Rp 91,183 miliar, kesehatan sebesar Rp 225,484 miliar. Kemudian urusan pekerjaan umum dan penataan ruang sebesar Rp 278,246 miliar, urusan perumahan rakyat dan kawasan pemukiman sebesar Rp 4,414 miliar, ketentraman dan ketertiban umum sebesar Rp 7,707 milar serta urusan sosial sebesar Rp 10,319 miliar. 18 urusan wajib bukan pelayan dasar, urusan tenaga kerja sebesar Rp 1,827 miliar, urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sebesar Rp 1,556 miliar. Urusan pangan sebesar Rp 9,224 miliar, urusan pertanahan sebesar Rp 897,533 juta, urusan lingkungan hidup sebesar Rp 9,558 miliar, urusan dukcapil sebesar Rp 4,552 miliar, pemberdayaan masyarakat sebesar Rp 303,495 miliar, Pengendalian penduduk dan k e l u a r g a R p 2 , 7 4 9 m i l i a r. Perhubungan Rp 23,738 miliar, komunikasi dan informatika sebesar Rp 3,496 miliar, UKM sebesar Rp 1,950 miliar. Penanaman Moda sebesar Rp 1,801 miliar, Pemuda dan olahraga Rp 2,978 miliar. Urusan statistic Rp 431,54 juta, persandian sebesar Rp 66 juta, kebudayaan Rp 7,067 miliar, perpustakaan Rp 900 juta, kearsipan sebanyak Rp 1,797 miliar. 6 urusan pilihan yakni kelautan dan perikanan sebesar Rp 2,337

miliar, pariwisata Rp 1,821 miliar, pertanian sebesar Rp 6,767 miliar, perdagangan sebesar Rp 8,668 miliar dan perindustrian sebesar 24,391 miliar, serta transmigrasi sebesar Rp 226,490 juta. Kemudian 6 urusan pemerintahan fungsi penunjang seperti urusan administrasi pemerintahan sebesar Rp 69,082 miliar, pengawasan sebesar Rp 2,308 miliar, urusan perencanaan sebesar Rp 3,792 miliar, urusan keuangan sebesar Rp 9,59 miliar dan urusan kepegawain sebesar Rp 3,381 miliar. APBD tahun 2017 diharapkan akan dapat meningkatakan efesiensi dan efektifitas sehingga bisa lebih berdayaguna sehingga bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan program tak lepas dari sikap mental dan disiplin dari para penyelenggara pemerintahan serta peran serta aktif masyarakat dalam mengawasi dan menjaga hasil-hasil pembangunan yang telah tercapai. Untuk itu semua unsur pemerintahan baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif perlu bersungguh-sungguh memerankan perannya masing-masing dalam menjalankan roda pemerintahan. Sehingga apa yang diprogramkan pada tahun 2017 mendatang bisa tercapai dan hasil pembangunan bisa m e n s e j a h te ra ka n m a sya ra ka t banyak. (Sapto Suhardiyo)

PEMIMPIN UMUM/ PENANGGUNGJAWAB : Kepala Bagian Humas Setda | PEMIMPIN REDAKSI/ REDAKTUR PELAKSANA Sapto Suhardiyo S.STP,.ST | REDAKSI Budi Santoso, SH - Estining Pamungkas, S.Sos | REPORTER Hardiyanto - Sukiman - Taufiq Haryadi | FOTOGRAFER Heri Herbowo S.Sos | LAYOUT : Dwi Kurnialfi, S. Kom | TATA USAHA/ IKLAN/ PERMASARAN S.Hayati Natalisa, S.E. | KEUANGAN Dwi Hendartuti | SIRKULASI Siswanto (Koordinator) – Rawin – Supriyanto |ALAMAT REDAKSI : Bagian Humas Setda Purbalingga | Jalan Onje No.1 B Telp. 0281891012-891059-891430 Pesawat 128.

email : humas.purbalingga@gmail.com Website : www.purbalingganews.net

Derap Perwira

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016


LIPUTAN UTAMA

LIPUTAN UTAMA

HARI JADI PURBALINGGA

KE-186

TAHUN 2016

SEJARAH PURBALINGGA Nama Purbalingga berdasarkan kosa katanya terdiri atas dua suku kata, yaitu purba yang berarti kuna dan lingga yang berarti phallus.

S

elain pengertian ini, juga dikenal cerita tutur tentang asal mula nama Purbalingga, yaitu terdapatnya tokoh Kyai Purbasena dan Kyai Linggasena yang dipercaya sebagai cikal bakal terbentuknya Purbalingga. Dari interpretasi nama Purbalingga mengindikasikan bahwa daerah ini mengandung berbagai tinggalan kebudayaan dari masa yang paling tua yaitu Purba. Usai perang Diponegoro tahun 1830 terjadilah penataan wilayah di daerah Vorstenlanden yang dikenal dengan 'Twede Vorstenlanden' atau Vorstenlanden kedua. Dampak dari Perang Diponegoro, yaitu Sunan Pakubuwono ke-VI dibuang ke Ambon oleh Belanda dan diganti oleh Pakubuwono ke-VII sebagai Raja Surakarta. Dengan demikian seluruh wilayah 'mancanegara' (mancanegara : daerah yang de facto belum menjadi kekuasaan Belanda) Surakarta, termasuk Purbalingga harus mengikuti situasi seperti itu. Oleh karena itu melalui Resolutie Van Den pada tanggal 22 Agustus 1831, daerah Banyumas dan bawahannya mendapat bagian penataan. Penataan itu berdasarkan surat komisaris Vorstenlanden tertanggal 20 April 1830 dan Besluit Van pada tanggal 18 Desember 1830 nomor 1.

BUPATI PURBALINGGA DARI MASA KE MASA :

DIBAWAH PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA : Raden Tumenggung Dipokusumo II (1831 – 1846), Raden Adipati Dipokusumo III (1846 – 1867), Raden Tumenggung Dipokusumo IV (1868 – 1883), Raden Tumenggung Dipokusumo V/Kanjeng Candiwulan (1883 – 1899), Raden Adipati Aryo Dipokusumo VI (1899 – 1925), Raden Adipati Aryo Sugondo BSch.G.St (1925 – 1950) DIBAWAH PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA : Mas Suyoto (1947 – 1948), Raden Mas Kartono (1948 – 1950), Raden Oetoyo Kusumo (1950 – 1954), Raden Hadisukmo (1954 – 1960), R Mochamad Sudjadi (1960 – 1967), Raden Bambang Murdarmo, SH (1967 – 1973), Letkol Psk. Goentur Daryono (1973 – 1979), Drs. Sutarno (1979 – 1984), Drs. Sukirman ( 1984 – 1989) , Drs. Soelarno (1989 – 1994), Drs. Soelarno (1994 – 1999)

PEMILIHAN BUPATI-WAKIL BUPATI LANGSUNG (BERDASARKAN UU NO. 32/2004) Drs H Triyono Budi Sasongko, M.Si. – Drs H Heru Sudjatmoko, M.Si. (Bupati – Wakil Bupati, 27 Juli 2005 – 27 Juli 2010), Drs. H Heru Sudjatmoko, M.Si. – Drs H Sukento Ridho Marhaendrianto, M.M. (Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga, periode 2010 – 2015), Drs H Sukento Ridho Marhaendrianto, M.M. – H Tasdi S.H., M.H. (Bupati dan Wakil Bupati sampai tahun 2015). Penjabat Bupati, Drs Budi Wibowo, M.Si. (5 Agustus 2015-17 Februari 2016), H.Tasdi, SH, M.M. – Dyah Hayuning Pratiwi, S.E.,B.Econ. (Bupati-Wakil Bupati Periode 2016-2021). MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

seluruh jajaran birokrasi memahami konsep visi-misi bupati lima tahun kedepan. Kedua agenda struktural, agenda ini dilakukan untuk melakukan p e n ata a n o rga n i s a s i b i ro k ra s i berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2016 tentang Pemerintahan daerah dan UU no 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Ketiga agenda manajerial, yakni membangun jiwa kepemimpinan dengan slogan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ihklas. Keempat agenda

behavioral, dimana agenda ini mengubah pola pikir apparat birokrasi dari yang semula dilayani menjadi pelayan masyarakat. Kelima agenda sosial, dikandung maksud segala kebijakan yang diambil pro sosial, dan semua kebijakan semata-mata untuk kepentingan masyarakat banyak. Karena hakekat dibentuknya suatu pemerintahan salah satunya adalah melayani kepentingan sosial.

DIBAWAH PEMERINTAHAN KASUNANAN SURAKARTA : Raden Ngabehi Dipoyudo III (1759 – 1787), Raden Mas Yudokusumo (pejabat sementara, 1787 – 1792), Raden Tumenggung Dipokusumo I (1792 – 1811), Raden Mas Tumenggung Brotosudiro (1811 – 1831)

PEMILIHAN BUPATI DENGAN SISTEM PAKET (BERDASARKAN UU NO 22/1999) Drs H Triyono Budi Sasongko, M.Si – Drs H Soetarto Rachmat (Bupati – Wakil bupati, 22 Maret 2000 – 23 Maret 2005),

6

Sejak dilantik pada tanggal 17 Februari 2016, H. Tasdi, SH, MM sebagai Bupati Purbalingga dan Dyah Hayuning Pratiwi, SE,BEcon menjadi Wakil Bupati Purbalingga periode 2016-2021 terus menggenjot pembangunan di Purbalingga. Selain 7 misi yang digaungkan juga ada 5 agenda yang diterapkan untuk merubah mindset birokrasi sebagai mesin pembangunan di Purbalingga. Lima agenda tersebut adalah pertama agenda intelektual, dimana

Derap Perwira Volume 105|Tahun XII|2016

PRESTASI & PENGHARGAAN Selama Tahun 2016 : 1. Penghargaan Apresiasi Kinerja Sangat Tinggi dari Kemendagri. Penghargaan tersebut diberikan padaApresiasi Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-20 tahun 2016 di Alun Alun Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin malam (25/4). 2. Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Top 99, yang diberikaman saat di Jatim Expo S u ra b aya , J a wa T i m u r, Ka m i s ( 3 1 / 3 ) . Penghargaan langsung diserahkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Yuddy Krisnandi. 3. Penghargaan Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Top 35. Setelah masuk top 99 ternyata Kabupaten Purbalingga ikut masuk nominasi Penghargaan Sinovik Top 35. Penghargaan ini diterima Purbalingga bersama 18 Kabupaten/Kota, 3 kementrian, 2 lembaga, 4 gunernur dan 3 BUMN. 4. Pe n g h a r ga a n d a r i M a j a l a h O t o m o t i f. Penghargaan diterima oleh Bupati Tasdi atas nama Pemerintah Kabupaten Purbalingga (Rabu,18/5). Penghargaan langsung diserahkan oleh Pimpinan Redaktur Majalah Otomotif, Billy

Derap Perwira

5. 6.

7.

8.

9. 10.

11.

Riestianto di ruang kerja Bupati. Penghargaan Perpuseru dari Cocacola Foundation Penghargaan sebagai Kabupaten Peduli HAM pada peringatan hari Hak Azazi Manusia (HAM) ke 68 tahun 2016 di gedung negara Grahadi Surabaya, Kamis (8/12). Penghargaan sebagai pegiat anti Narkoba dari BNN Jawa Tengah di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Kamis (8/12) Penghargaan Lencana Dharma Bhakti Pramuka dari Gubernur Jawa Tengah di Kabupaten Karanganyar, Kamis, (8/9) Penghargaan Wahana Tata Nugraha Tahun 2016 katagori lalu lintas kota kecil Penghargaan terbaik ke 7 Badan Publik dalam melaksanakan keterbukaan publik tingkat Provinsi Jawa tengah Tahun 2016. Sebelas Penghargaan Rekor Muri atas kinerja Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

7


LIPUTAN UTAMA

LIPUTAN UTAMA

PROGRAM UNGGULAN

PEMDA 1. REHABILITASI RTLH Program pemugaran rumah tidak layak huni (RTLH) adalah salah satu program untuk mengurangi angka kemiskinan di Purbalingga sebesar 19, 75. Program ini dianggarkan Rp 2,15 miliar untuk 2.150 rumah. Kegiatan rehabilitasi RTLH diawali dengan kegiatan subuh berjamaah, kerja bhakti, pemberantasan sarang nyamuk dan penyampaian informasi kepada masyarakat.

2. PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

5. GERAKAN SUBUH BERJAMA'AH DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI NYANTRI Program religius gerakan subuh berjamaah di setiap desa yang digagas bupati dan wakil bupati Purbalingga menjadi paradigma baru. Yakni bersinerginya antara umaro (pemimpin), ulama, dan masyarakat dalam meginformasikan program pembangunan yang menjadi visi misinya. Sebenarnya tiga tujuan gerakan subuh berjamaah, pertama satunya adalah untuk meningkatkan, ketaqwaan dan keimanan masyarakat (Habluminnalloh), kedua meningkatkan kebersamaan masyarakat dan meningkatkan hubungan antar manusia dengan manusia (Habluminnas). Ketiga membangun budaya disiplin bangun bagi di tengahtengah masyarakat

Salah satu indikator IPM adalah peningkatan derajat kesehatan dan pendidikan, yakni dengan program Kartu Purbalingga Pintar yakni bantuan tersebut Rp 1 juta untuk calon siswa SD dan Rp 1,5 juta untuk calon siswa SMP kepada anak usia sekolah tidak sekolah. Kartu Purbalingga Sehat bertujuan 6. GEBRAK GOTONGROYONG Gerakan bersama rakyat (Gebrak) Gotong royong mengcover masyarakat miskin yang belum terjamin merupakan agenda rutin bupati yang dilaksanakan lewat BPJS dan program pembuatan Jambanisasi yakni setiap minggunya yang biasanya dilaksanakan pada agar msyarakat tidak BAB di sungai/kali. Jum'at pagi. Kegiatan tersebut terinspirasi semangat 3. PEMBANGUNAN INFTRASTRUKTUR gotong royong di tengah-tengah masyarakat semakin Pembangunan Infrastruktur menjadi prioritas berkurang, sehingga perlu digerakan kembali agar kedua setelah program penaggulangan kemiskinan di kebersamaan pemimpin dan masyarakat. Purbalingga. Ketersediaan infrastruktur secara Gebrak gotong-royong dimulai pukul 06.00 – langsung dan tidak langsung akan berpengaruh 09.00 WIB, dilakukan secara bergilir di 239 terhadap kesejahteraan masyarakat. Jalan, jembatan, desa/kelurahan dalam 18 kecamatan. Kegiatan Gebrak prasarana pemukiman, irigasi, serta sarana pelayanan diisi dengan kerja bahkti membersihkan lingkungan, sosial mutlak dibutuhkan. Baiknya infrastruktur pembrantasan sarang nyamuk, penghijauan serta diharapkan dapat menjadi daya ungkit roda pemberian bantuan kepada masyarakat miskin. perekonomian masyarakat Purbalingga kedepan. Kemudian juga dilakukan penyampaian informasi oleh 4. BELA-BELI PRODUK PURBALINGGA bupati kepada masyarakat terkait program dan Bupati Purbalingga Tasdi mememulai kampanye kegiatan yang sedang, akan dilaksankaan oleh cinta produk Purbalingga melalui program Bela Beli pemerintah kabupaten Purbalingga. Program itu dicanangkan usai Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Pendapa Dipokusumo, Sabtu (1/10). Melalui program Bela Beli Purbalingga, Bupati Tasdi meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mulai memanfaatkan produkproduk Purbalingga baik untuk keperluan jamuan rapat dan acara maupun penggunaan seragam kantor.

8

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA MEDIA KOMUNIKASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Derap Perwira Volume 105|Tahun XII|2016

Derap Perwira

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

9


LIPUTAN KHUSUS

LIPUTAN KHUSUS

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

Badan POM

Canangkan Germas, Bupati Dapatkan Rekor Muri

Siap Dampingi Pemda Dari Pangan Dan Obat Berbahaya Maraknya peredaran pangan dan obatobatan yang yang tidak terjamin keamanannnya untuk dikonsumsi masyarakat, Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) siap mendampingi pemerintah daerah (pemda) untuk melindungi masyarakat dari obat dan pangan yang tidak layak konsumsi tersebut. Hal tersebut dikemukakan Kepala BPOM RI Peni Lukito didampingi Bupati Purbalingga Tasdi, Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait saat menyampaikan sambutan pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Komunitas Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) Peningkatan Keamanan Pangan bagi ibu-ibu PKK Desa Bantarbarang Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga di Aula SMAN 1 Rembang Selasa (15/11) Kepala BPOM merasa bangga dengan gerakan Germas di Kabupaten Purbalingga yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dengan berbagai kegiatan untuk selalu hidup bersih dan sehat. Selain itu, pihaknya juga merasa surprise gerakan Germas yang dilaksanakan di tempat lahir Jenderal Soedirman serta bangga kepada peserta bimtek. Karena para peserta

akan menjadi pejuang untuk keamanan pangan bagi masyarakat. “Saya sangat surprise karena germas dilaksanakn di tempat lahir pahlawan Jenderal Besar Soedirman, selain itu saya juga bangga kepada peserta bimktek yang akan menjadi pahlawan berjuang untuk keamanan pangan,”ujar Peni Lukito. Menurut Peni Lukito, saat ini pengawalan, pengawasan dan keamanan, baru untuk bidang pangan dan pihak BPOM kedepan terkait dengan hal tersebut serta untuk perlindungan masyarakat terkait dengan obat, baik obat biasa, obat kimiawi, obat tradisional juga kosmetik dan suplemen serta pangan. Saat ini, pihaknya baru fokus pada pengawasan pangan dan kedepan akan melakukan pembinaan agar masyarakat menjadi konsumen cerdas untuk mendapatkan obat dan makanan yang aman. “Kedepan kami akan m e l a ks a n a ka n p e m b i n a a n a ga r bagaimana masyarakat menjadi ko n s u m e n y a n g c e r d a s u n t u k mendapatkan konsumsi obat dan makanan yang aman, karena sekarang banyak beredar barang yang tidak terjamin keamanannya, kualitasnya dan manfaatnya. Jadi kalau kita makan tapi tidak ada nutrisinya kan tidak ada gunaya begitu juga obat yang sudah

kedaluwarsa kalau dikonsumsi malah bikin penyakit,”ujarnya. Untuk itu, tandas Peni Lukito, semua itu mejandi tugas BPOM diseluruh penjuru tanah air dan pihakya siap bekerja sama mendampingi pemda salah satunya memberikan bimtek bagi masyarakat dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) serta melakukan uji sampling di berbagai kawasan agar masyarakat terjamin dari barang tidak berkualitas serta berbahaya untuk dikonsumsi. Sehingga pihaknya mengucapkan terima kasih kepada peserta bimtek. “Itu semua menjadi tugas Badan POM di setiap penjuru tanah air dan kami siap mendampingi pemda dalam hal ini memberikan bimtek kepada masyarakat, kepada pelaku UMKM dan melakukan sampling di berbagai kawasan, sehingga masyarakat terjamin dari barang-barang yang tidak berkualitas dan berbahaya untuk di ko n s u m s i . J a d i s a y a u c a p k a n terimakasih untuk ibu-ibu para peserta bimtek dan diharapkan menjadi pejuang membantu pemerintah pusat, pemerintah daerah untuk mengawal dan melindungi masyarakat dalam b i d a n g p e n g a w a s a n makanan,”tandasnya. (Sukiman)

Ayo download ER-RS, Aplikasi Kamar Kosong di Rumah Sakit

10

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Derap Perwira

Derap Perwira

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

11


LIPUTAN KHUSUS

LIPUTAN KHUSUS

Makanan Tradisional

Kemenkes Apresiasi Gerakan Hidup Sehat di Purbalingga

K

ementerian Kesehatan RI mengapresiasi gerakan hidup sehat yang dipelopori oleh Bupati – Wakil Bupati Purbalingga. Melalui berbagai program yang digalakan, Bupati Tasdi dan Wabup Dyah Hayuning Pratiwi berhasil menggerakan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan seluruh ko m p o n e n m a sya ra kat u nt u k merngubah paradigma sehat bukan hanya melalui program kesehatan saja. “Ini sangat luar biasa. Bagaimana Bupati – Wakil Bupati, OPD, Camat dan seluruh jajarannya merespon program gerakan masyarakat membangun budaya sehat melalui berbagai aktifitas,” kata Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI dr. Bambang Wibowo, Sp.Og(K), Mars di Purbalingga, Selasa (15/11). Dia hadir di Purbalingga dalam rangkaian acara Peluncuran Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dirangkaikan dengan acara lokal Subuh Berjamaah Keliling dan Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) Gotong Royong. Subuh berjamaah keliling dan Gebrak Gotong Royong dipusatkan di Desa Bodaskarangjati dan Peluncuran Germas di komplek Monumen Tempat Lahir (MTL) Jenderal Soedirman desa Bantarbarang , keduanya di Kecamatan Rembang. Menurut Bambang, apa yang sudah dilakukan pemerintahan di Purbalingga merupakan sebuah gerakan membangun sebuah budaya bagaimana mengajak masyarakat untuk berperilaku dan hidup sehat. Kalau sudah seperti ini, Bambang meyakini nantinya produktivitas masyarakat akan makin tinggi. Kalau produktifitas masyarakat makin tinggi, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat. 'Dan itu, disini tinggal merawatnya,” katanya. Bambang menandaskan, gerakan masyarakat hidup sehat tidak hanya dilakukan di sektor kesehatan saja, tetapi semua sektor terlibat. Dan

12

B

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

itu sudah dicontohkan oleh Bupati dan Wakil Bupati melalui berbagai program seperti gerakan Subuh Berjamaah Keliling, Gebrak Gotong Royong, Rehab Rumah Tidak Layak Huni, Jambanisasi, Bupati – Wakil Bupati Ngantor di Desa, Sepakbola Kapuk danlainnya. “Gerakan ini menjadi tanggungjawab bersama baik pemerintah pusat, pemkab, dunia usaha dan masyarakat. Seperti dicontohkan dalam Rehab RTLH misalnya ada bantuan pusat, pemkab membantu, organisasi masyarakat membantu dan masyarakatnya sendiri juga membantu,” tandasnya. Khusus untuk program Rehab RTLH, Bupati menandaskan, Pemkab Purbalingga berkomitmen menuntaskanya selama kepemimpinan dirinya bersama Wabup Tiwi. Tahun ini, pemkab Purbalingga merehab 2.150 unit RTLH dengan anggaran Rp 21,5 miliar. “Program ini telah dicanangkan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu. Juga disengkuyung oleh berbagai ko m p o n e n m a sya ra ka t s e p e r t i pemerintahan desa, organisasi masyarakat, dunia pendidikan, perbangkan, dunia usaha danstakeholder lainnya,” jelasnya. “ H a r i i n i u n t u k p r o g ra m Jambanisasi, Purbalingga kembali mendapatkan Rekor MURI Rehabilitasi Jamban Keluarga Terbanyak. Yakni 4.444 buah jamban untuk masyarakat,” lanjutnya.

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Ta h u n i n i , p i h a k ny a menganggarkan program jambanisasi sebanyak Rp 5 miliar untuk 4.500 jamban bagi masyarakat Purbalingga. Tasdi menargetkan, dalam lima hingga tujuh tahun kedepan di Purbalingga zero jambanisasi. Kegiatan Subuh Berjamaah Keliling dipusatkan di Masjid Besar Jenderal Sudirman Darul Falah Bodaskarangjati, ditandai dengan penyerahan berbagai bantuan kepada masyarakat. Pada kesempatan tersebut Bupati berjanji membantu pembangunan menara masjid dan rehab MI masing-masing dengan 50 sak PC. Usai dari Masjid Darul Falah dilanjutkan peninjauan pelaksanaan Bedah Rumah bantuan Kementerian Kesehatan. Total bantuan 25 unit rumah dimana 15 rumah diantaranya tersebar di wilayah kecamatan Rembang. Kegiatan Rehab RTLH juga dilakukan oleh para Aparatur Sipil Negara (ASN) Setda Purbalingga dengan anggaran Rp 10.050.000. Usai Gebrak Gotong Royong kerjab hakti rehabilitasi lapangan desa setempat dan penanaman penghijauan, Bupati juga membantu Rehab Lapangan dan Gedung Kesenian masing-masing Rp 50 juta. Dana tersebut akan direalisasikan pada anggaran tahun 2017. (Hardiyanto)

Derap Perwira

Buatan Siswa SMAN 1 Rembang Meriahkan Pameran Germas

erbagai makanan tradisional hasil karya siswa siswi Sekolah M e n e n ga h At a s N e g e r i (SMAN) 1 Rembang Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga memeriahkan pameran dalam rangka Pencanangan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Aneka makanan tradisional yang terbuat dari bahan selain beras seperti ubi kayu, ubi jalar, talas, jagung dan bahan lainnya yang sudah diproses menjadi aneka makanan getuk, tiwul, nasi jagung serta olahan l a i n ny a m e n a r i k m i n a t p a ra pengunjung untuk mencicipi semua makanan olahan siswa tersebut. Dengan memberikan skor/nilai untuk setiap makanan yang dicicipi oleh setiap pengunjung, mulai dari Kepala BPOM Penny Lukito, Bupati Purbalingga Tasdi beserta istri dan Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi juga mencicipi semua olaha makanan tradisional tersebut. Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Rembang Purwito menuturkan bahwa kegiatan pameran makanan tradisional merupakan kreatifitas para siswa serta bertujuan untuk

Derap Perwira

memperkenalkan kepada siswa jenisjenis makanan tradisional yang sehat. “Itu merupakan kreatifitas siswa per kelas dan setiap kelas masingmasing membuat kreatifitas siswa jenis makanan tradisonal yang sehat. Tujuannya untuk memperkenalkan kepada anak bahwa itu lho jenis makanan tardisional sehat dan anak ternyata anak antusias dan anak mau makan buah, minuman makan, seperti kimpul dan lain sebabaginya,”ujarnya. Tujuan lainya, tambah Purwito adalah untuk memperkenalkan dan membangkitkan kembali serta m e m b u d aya ka n s u p aya a n a k mengerti bahwa makanan tersebut e n a k d a n m e nye h at ka n j u ga harapannya setelah dewasa paham tentang makanan tradisional yang sehat sebagai alternative pengganti beras. “Harapanya, anak nanti setelah dewasa tahu dan paham tentang makanan sehat, utamanya makanan tradisional dan itu bisa diberdayakan sebagai alternatif makanan pengganti beras,”jelasnya. Di bagian lain, Kepsek SMAN 1

Rembang juga siap mendukung gerakan nasional yang dicanangkan pemerintah pusat yakni Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (germas). Dukungan yang diberikan pihak sekolah antara lain, pembudayaan lingkungan sehat bagi seluruh anak didik dan lingkungan sekolah, adanya kantin sehat. Sekolah sehat juga menjadi salah satu ikon pihaknya dalam mendukungGermas. “Bukan hanya saat Germas saja pola hidup sehat kami terapkan, namun kami juga menciptakan sekolah sebagai tempat mendidik anak untuk berpola hidup bersih dan sehat. Kelak kalau hal itu dapat terwujud dengan penerapan hidup sehat agar dapat membentuk masyarakat yang sehat. Dan semua itu berawal dari pendidikan sehat di sekolah Purwito menambahkan, sekolah sehat sebagai salah satu ikon di sekolah tersebut, pihaknya bersama seluruh jajarannya memotivasi untuk menciptakan Susana sekolah yang sehat dan mendidik hidup sehat. “Ikon ini tidak dimiliki semua sekolah,”ujarnya. (Sukiman)

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

13


OPINI

OPINI

FINGER PRINT, ABSENSI DAN TINGKAT KEPATUHAN PNS kewajiban-kewajiban.

ANDI, 2009), hal 17).

Absensi

Ada pemeo yang beredar di kalangan fingerprint memang tidak hanya PNS kita bahwa kalau yang datang dari menggunakan sidik jari sebagai alat BKD atau Inspektorat, maka ibarat pindai, tetapi saat ini juga telah kedatangan malaikat. Bedanya kalau berkembang melalui mata dan wajah yang datang BKD maka mirip malaikat atau bagian tubuh lainnya.

print atau masih manual? Kalau sudah finger print kita minta di cetak untuk yang hari ini, tetapi kalau masih manual kami minta foto copynya.�

langsung bisa di deteksi sampai

juga memang sangat dibutuhkan. mendahului, bisa kita hitung dengan

Pukul 07.00 PNS yang sudah hadir di

Kemampuan alat ini untuk mendeteksi metode yang sama untuk mengetahui

kantor sejumlah sekian orang. PNS

ke h a d i ra n P N S s a n gat h a n d a l . konversi hitungan harinya.

yang terlambat hadir pada hari itu

Keterlambatan satu menitpun akan

absensi finger print

bisa dideteksi. Dan terkait dengan

Termasuk yang sudah berjalan selama ini belum

penerapan PP 53 Tahun 2010

a p a b i l a a d a P N S ya n g p u l a n g dimanfaatkan secara optimal. Hal ini

tentang Disiplin PNS bisa lebih

mendahului dari jam kerja yang diakibatkan oleh beberapa hal

dioptimalkan.

terbaca dengan alat ini.

Sayangnya,

memberikan masukan-masukan untuk Manfaat Fingerprint perbaikan kepegawaian. Tetapi kalau Ada beberapa manfaat daari yang datang adalah Inspektorat, ibarat absensi finger print apabila digunakan di

baik.

Kemampuan merekam yang 1.

handal inilah yang menjadikan

Laporan absensi finger print mewujudkan PNS yang berdisiplin tinggi tidak seragam dan tidak terstandar.

kelebihan tersendiri finger print dibandingkan metode lain.

Keinginan kita untuk bersama-sama bisa diwujudkan dari absensi finger

Akibatnya adalah ada print ini. Lebih jauh manakala absensi beberapa SKPD yang tidak diketahui finger print ini akan digunakan sebagai

Penerapan disiplin PNS dengan

tingkat keterlambatannya. Karena dasar untuk menentukan besaran

menggunakan konversi waktu menjadi

yang dilaporkan hanya hadir dan kompensasi tamsilpeg PNS, maka akan

PNS adalah untuk memotret kondisi riil mencegah titip absen, mencatat waktu PNS dan memberikan solusi-solusi bagi kedatangan dan kepulangan dengan

semakin mudah untuk dilakukan. Yaitu

tidak hadir saja, misalnya. Kedepan sangat efektif apabila sistemnya

d e n ga n m e n g h i t u n g a ku m u l a s i

perlu ada standarisasi laporan tersentral. Di samping itu, monitoring

peningkatan kedisiplinan PNS.

keterlambatan setiap harinya pada

absensi finger print ini.

akurat, menghemat kertas, bentuk alat

Hampir semua SKPD di Pemerintah yang kompak dan tidak membutuhkan K a b u p a t e n P u r b a l i n g g a t e l a h banyak ruang, tidak perlu repot menggunakan absensi finger print, menandatangani kertas, mengurangi termasuk sekolah-sekolah. manipulasi terhadap data kehadiran, menghindari terjadinya human eror,

Pemerintah Kabupaten Purbalingga

Finger Print

merupakan hajatan rutin Badan

Fingerprint merupakan salah satu tidak perlu menggunakan kartu bentuk biometrika yang merupakan Meskipun banyak kelebihan dan sebuah teknologi baru yang memiliki manfaat dari absensi finger print ini,

Purbalingga setiap tahunnya. Kegiatan

untuk menjawab tantangan smart office Demikian juga untuk PNS yang pulang

ditentukan, juga akan terrekam dengan diantaranya :

Mengunjungi beberapa unit kerja di

Kepegawaian Daerah Kabupaten

tersentral di BKD. Sehingga akan

Jibril yang menginformasikan dan

malaikat pencabut nyawa. Terlepas dari unit kerja Pemerintah Kabupaten pemeo itu, tugas Badan Kepegawaian Purbalingga. Manfaat tersebut antara Daerah di setiap pemantauan disiplin lain : praktis, menghemat waktu,

“Absensinya sudah memakai finger

merupakan sebuah kebutuhan. Selain disiplin ringan berupa Teguran Lisan.

langsung tercapat dalam data base,

akhir bulan, maka akan diketahui 2.

ke SKPD tidak lagi disibukkan dengan

Tidak semua SKPD menghitung menunggu absensi, tetapi ketika tim

seorang PNS terlambat berapa jam dan

akumulasi keterlambatan atau mendatangi SKPD sudah membawa

apabila dikonversi ke dalam hitungan

p u l a n g m e n d a h u l u i d a n data dan bahan bahwa di SKPD tersebut

hari tinggal di bagi dengan jam kerja

mengkonversikannya ke hitungan PNS A terlambat sekian menit. Atau

efektif PNS setiap harinya yaitu 7,5 jam.

hari, sehingga memungkinkan sampai bulan Juli PNS A sudah harus

Misal PNS A bernama Joni,

seorang PNS untuk dijerat dengan dijatuhi hukuman disiplin misalnya.

keterlambatan kehadiran selama satu

disiplin PNS.

Hal ini bisa juga

Jer basuki mawa bea,

untuk

bulan adalah 350 menit. Maka kalau

diakibatkan karena minimnya melakukan langkah besar memang

akan dikonversi ke hitungan hari 350 : 60

sumber daya PNS atau karena dibutuhkan biaya yang tidak sedikit.

menit = 5,8 jam. Artinya belum genap

ketidaktahuan pemanfaatan finger Tetapi kalau kita tidak berani untuk

Peningkatan Disiplin PNS ini memang

fungsi utama untuk mengenali manusia tetapi bukan berarti tidak memiliki melalui sidik jari, mata, wajah, atau kelemahan. Tetapi kelemahan yang ada

sehari nilai konversinya.

print.

dirancang untuk memantau seberapa

bagian tubuh yang lain.

hitungan PP 53 Tahun 2010 tentang

diwacanakan dari awal bahwa besar itu, maka kita akan menjadi selalu

Disiplin PNS adalah akumulasi selama

a b s e n s i f i n g e r p r i n t i n i biasa-biasa saja. Kemarin begini dan

satu tahun.

dimanfaatkan untuk memberikan sekarang pun masih begini nahkan

yan g d ib alu t d alam kegiatan

tingkat kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil kita di lapangan. Bukan untuk mengadili PNS atau Tenaga Honorer yang ketahuan tidak masuk kerja atau membolos, tetapi lebih pada upaya

Fingerprint merupakan sebuah konsekuensi logis berasal dari bahasa Inggris yang berarti dari penggunaan peralatan elektronik, sidik jari. Sidik jari adalah gurat-gurat seperti perawatan proses scaning dan yang terdapat di kulit ujung jari. Sidik jari inputin data dan lain-lain. Semua itu berfungsi untuk memberi gaya gesek b u k a n l a h s e b u a t a l a s a n y a n g

Tetapi

Jadi apabila misalnya

sampai bulan Maret akumulasi keterlambatan Joni adalah 3500 menit 3. maka konversinya adalah 3500 : 60

Disamping memang tidak melangkah dan mengambil langkah

hukuman disiplin PNS.

mungkin esok juga masih begini. Tidak

Tidak tersentralnya absensi ada yang mahal kalau manfaatnya finger print di satu titik

sebanding dengan biaya yang kita

persuasif untuk memberikan

lebih besar agar jari dapat memegang menghalangi penggunaan absensi benda lebih erat. (Eko Nugroho, fingerprint.

menit = 58,3 jam. Artinya Joni dianggap

Tersentralnya absensi keluarkan.

penyadaran bahwa sebagai aparat

Biometrika, Mengenal Sistem

tidak masuk kerja selama 7 hari.

finger print di satu titik bisa terwujud.

pemerintah, kita mempunyai

Identifikasi Masa Depan, (Yogyakarta: alat pindai kehadiran PNS, saat ini

Sehingga Joni bisa dikenai hukuman

menghilangkan dua hambatan

Penggunaan finger print sebagai

Semoga suatu saat bisa

tersebut di atas. Misalnya, absensi

14

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Derap Perwira

Derap Perwira

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

15


KILAS PERWIRA

KILAS PERWIRA

Lanud Wirasaba Resmi Berganti Lanud Jenderal Besar Soedirman

P

angkalan TNI Angkatan Udara Lanud Wirasaba di kabupaten Purbalingga, resmi berganti nama menjadiLanud Jenderal Besar Soedirman. Peresmian nama baru itu dilakukan oleh Panglima Komando Operasi AU I Marsekal Muda Yuyu Sutisna, disaksikan Danlanud Letkol Penerbang Suparjo, Bupati Purbalingga Tasdi, Wabup Dyah H ay u n i n g P rat i w i d a n Fo r u m Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat. Menurut Pangkoops AU I Marsekal Muda Yuyu Sutisna, di Koops AU I wilayah Barat memiliki 19 pangkalan udara, dimana 7 diantaranya masih menggunakan nama tempat. “Lanud Wirasaba di Purbalingga termasuk dari 7 lanud yang masih menggunakan nama tempat. Sehingga kami ubah menggunakan nama tokoh pahlawan. Kebanyakan memang mengambil nama tokoh pahlawan lokal,” katanya usai upacara peresmian penggantian nama Lanud Wirasaba menjadi Lanud Jenderal Besar Soedirman di halaman Markas Lanud, Senin (7/11). D i kata ka n Yu y u S u t i s n a , penggantian nama Lanud dimaksudkan agar semangat perjuangan Jenderal Besar Soedirman dapat menyemangati seluruh jajaran TNI AU dan masyarakat khususnya di Lanud Jenderal Besar Soedirman ini. “Prosesnya sudah sejak Februari lalu. Kami punya calon nama kemudian kita lempar ke daerah dan daerah juga punya calon nama. Kebanyakan yang

kami gunakan memang nama usulan dari daerah,” jelasnya. Usulan Bupati. Nama pengganti Lanud Wirasaba menjadi Lanud Jenderal Besar Soedirman sebelumnya diusulkan oleh Bupati Purbalingga Tasdi. Dikatakan Tasdi, usulan nama pengganti meliputi dua nama yakni Jenderal Besar Soedirman yang merupakan pahlawan nasional kalahiran Purbalingga dan Soewarno yang diambil dari nama Komandan Lanud Wirasaba pertama yakni Sersan Mayor Soewarno. Kedua usulan nama tersebut diteruskan Pemkab kepada pemerintah pusat untuk memilih nama yang akan digunakan sebagai pengganti nama Lanud Wirasaba “Kita bersyukur nama Jenderal Besar Soedirman dipilih menjadi nama Lanud Wirasaba. Ini menjadi salah satu kebanggaan bagi seluruh masyarakat di kabupaten Purbalingga,” kata Bupati Tasdi. Pe r wa k i l a n Ke l u a rga B e s a r Jenderal Besar Soedirman, Bugiakso memberikan apresiasi yang tinggi atas usulan dari Bupati Tasdi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo atas direstuinya nama besar Jenderal Besar Soedirman menjadi nama pangkalan udara di wilayah kabupaten Purbalingga. “Kami menyetujui nama Jenderal Besar Soedirman menjadi nama pangkalan udara yang ada di

Purbalingga, Jawa Tengah,” kata Bugiakso yang juga menantu cucu dari Panglima Besar Jenderal Besar Soedirman. Saat membacakan pernyataan dari Keluarga Besar Jenderal Besar Soedirman, Bugiakso membenarkan bahwa pihak keluarga menerima dan menyetujui nama Jenderal Besar Soedirman dipakai menjadi nama Lanud Jenderal Besar Soedirman. “Saya menerima dan menyetujui serta tidak akan menuntut dalam bentuk apapun. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, baik dari saya maupun keluarga besar saya maka saya bertanggungjawab sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku,” lanjutnya. Pada kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan surat pernyataan dari Keluarga Besar Jenderal Besar Soedirman oleh Bugiakso sebagai perwakilan keluarga d a n Ko m a n d a n L a n u d L e t ko l Penerbang Suparjo. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti dan pembukaan selubung papan nama Lanud Jenderal Besar Soedirman oleh Pangkoops AU I Marsekal Muda Yuyu Sutisna. (Hardiyanto)

Purbalingga Berdo'a Untuk Aksi Damai 212

Aksi damai Nasional yang dilaksanakan pada 02 Desember 2016 di Monumen Nasional Jakarta mendapat perhatian dari seluruh masyarakat Indonesia tidak terkecuali masyarakat Kabupaten Purbalingga. Untuk mendoakan aksi damai berjalan lancar dan baik, Bupati Purbalingga, Wakil Bupati Purbalingga beserta seluruh komponen masyarakat Purbalingga menggelar do'a bersama di Pendapa Dipokusumo Jum'at malam (01/12).

K

egiatan do'a bersama mendapatkan apresiasi dari Bupati Purbalingga Tasdi, karena seluruh masyarakat Purbalingga dari berbagai elemen masyarakat hadir bersama-sama memanjatkan do'a yang dipimpin 5 pemuka agama di Purbalingga. “Hal ini membuktikan, bahwa di Purbalingga tetap damai dan kondusif, tidak ada perselisihan antar dan inter agama, suku dan etnis,” kata Bupati Tasdi. Bu p ati Tas d i j u ga menyampaikan terima kasih kepada tokoh agama dan tokoh masyarakat di Purbalingga, atas kontribusinya memberikan saran dan masukan

d a l a m m e n j a g a ko n d u s i f i t a s Purbalingga dari keberagaman masyarakatnya, tetapi tetap selalu menjaga kerukunan. “Terima kasih atas silaturahmi yang baik antara para tokoh agama dan tokoh masyarakat di Purbalingga, karena para tokoh telah dapat dijadikan panutan dalam menjaga toleransi dan saling menghormati, sehingga masyarakat Purbalingga tetap damai dan aman,” lanjut Bupati Tasdi. Dari Agama Kristen Protestan, do'a bersama dipimpin Pendeta Slamet. Dari Katholik Pendeta Ari Subroto yang mewakili Romo Agung Setiawan, kemudian dari Khonghucu

do'a dipimpin Cece Rohyana, dan dari Islam do'a dipimpin oleh KH. Abror Musodiq. Dalam do'anya, ke 5 pemuka agama di Purbalingga memohon agar kebhinekaan yang ada di Purbalingga tetap terjaga kedamaiannya, saling menjaga sikap toleransi, saling percaya, saling menghormati, saling memaafkan dan dihindarkan dari perselisihan yang mengganggu kedamaian Purbalingga, mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan masyarakatnya tetap berpegang teguh pada konstitusi NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. (taufiq.h)

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

16

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Derap Perwira

Derap Perwira

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

17


INSPIRASI

PEMERINTAHAN

Bercita-cita jadi Guru IPA, Ganang Raih Medali Emas KSM Tingkat Nasional

A

da kebanggaan tersendiri pada diri Ganang Fattahuddien Attar (12), siswa Klas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Istiqomah Sambas Kabupaten Purbalingga. Pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Nasional 2016, di Pontianak, Kalimantan Barat, 23-27/8 lalu, Ganang-demikian panggilan akrabnya--yang mewakili Provinsi Jawa-Tengah berhasil meraih medali emas atau juara pertama untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) MI. Ganang juga mendapat penghargaan sebagai The Best Experiment dan The Best Overall dalam ajang bergengsi yang menghadirkan tim juri dari Surya University tersebut."Rasanya senang becampur bangga bisa menjadi juara satu nasional. Sebelumnya, saya mengikuti KSM sejak duduk di kelas IV," ujar Ganang di rumahnya, RT 03/RW 05 D e s a G e m b o n g , Ke c a m a ta n Bojongsari, Purbalingga, Jateng, Selasa (27/9/2016). Ganang, putra kedua dari

pasangan Sutarman, S.Pd (Kepala SMPN 1 Karangjambu) dan Erni Khusniati, S.Pd (guru SD Negeri 1 Kutasari) ini, selama ini memang dikenal sebagai siswa yang ulet, tekun, dan rajin belajar. Ia sangat menyenangi semua mata pelajaran, utamanya IPA. Di bawah bimbingan guru IPA MI Istiqomah Sambas, Mukhtar Arief Mahmudi, SKM dan suport penuh dari Kepala MI Sambas , Ikhwandi Arifin, S.Ag,M.Pd.I, Ganang mendalami mata pelajaran tersebut secara teori maupun praktek. "Saya senang pelajaran IPA, karena pelajaran ini memang mengasyikkan. Belajar tentang kehidupan manusia beserta selukbeluknya. Untuk itu, kelak saya bercita-cita ingin menjadi guru IPA," ujar Ganang, kelahiran Banyumas 9 Juni 2004 yang juga hafiz Juz 30 Al'Quran ini, dan selalu meraih ranking 1 sejak kelas I sampai dengan kelas V. Atas ketekunannya di bidang IPA itu, sebelum meraih juara satu KSM tingkat Nasional di Pontianak, sederet prestasi telah diraih Ganang. Yakni juara satu KSM tingkat Provinsi Jateng yang diselenggarakan di Cilacap tanggal 26/7, dan juara 1 KSM tingkat Kabupaten Purbalingga, kemudian peringkat IV pada Olimpiade Sains Kuark (OSK) yang digelar pertengahan bulan Juli lalu di Jakarta . OSK adalah kompetisi Olimpiade Sains tingkat nasional untuk anak-anak SD/MI yang diselenggarakan oleh Majalah Komik Kuark. Salah satu dewan

redaksi Majalah Komik Kuark yang terbit sebulan sekali di Jakarta ini, adalah Prof. Yohanes Surya, PhD (pembina siswa-siswi yang diterjunkan dalam ajang International Physics Olympiad/IPhO (Olimpiade Fisika Internasional). "Saat ikut OSK itu, saya bangga, karena bisa bersalaman langsung dengan Mendikbud RI waktu itu, Pak Anies Baswedan," tutur Ganang yang juga baru saja mengikuti seleksi international Mathematics and Science Olympiad (IMSO) di Solo. Untuk bidang Matematika, Ganang juga pernah menjadi finalis Undip Mathematic Competition (UMC) di Universitas Diponegoro (Undip) –Semarang. Ganang yang didampingi kedua orang tuanya mengatakan, senang mengikuti lomba-lomba sejak kecil. Tidak hanya lomba akademik, namun juga non akademik. Dan Ganang pernah menjadi juara 1 lomba mewarnai yang digelar oleh dealer Yamaha Mataram Sakti Purbalingga. Juga pernah meraih juara 1 Tilawatil Qur,an. Tidak Suka nge-Game, ditanya resepnya meraih berbagai juara, Ganang yang berpenampilan kalem ini mengatakan, belajar tekun, makan cukup, gemar bertanya, tidak suka bolos/ijin, taat beribadah, mau diingatkan atau mengingatkan jika tidak benar. "Dan saya tidak suka main Play Station (PS) atau nge-game di Hand Phone (HP)," tegas Ganang. (prs)

31 Kades Dilantik di Alun Alun,

B

Diminta Bupati Langsung Bekerja

u p a t i P u r b a l i n g g a Ta s d i meminta 31 kepala desa (Kades) yang baru dilantik dan diambil sumpahnya agar langsung bekerja mengubah desanya menjadi lebih baik. Hal itu disampaikan Bupati Tasdi saat melantik para kades hasil pemilihan kepala desa serentak 27 Nopember lalu yang dipusatkan di Alun Alun Purbalingga, Jumat (16/12).

Menurut Bupati, tugas kepala desa ada empat yakni menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, melakukan pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.

“Kades harus melakukan perubahan-perubahan. Desa yang dipimpin harus berubah, karena para kepala desa terlantik harus mengubah desa kearah yang lebih baik,” tandasnya.

“Sekarang jam kerja kita adalah enam hari kerja Senin sampai Sabtu dari jam 07.30 – 14.00. Jangan sampai kades baru, kantor desanya kosong. Ini harus Selain itu, enam bulan setelah dihindari untuk menyelenggarakan dilantik para kades diminta segera pelayanan kepada masyarakat lebih menyusun Rencana Pembangunan baik lagi,” katanya. Jangka Menengah Desa (RPJMDes) yang D i b a g i a n l a i n B u p a t i j u ga disesuaikan dengan RPJMD Kabupaten mengungkapkan maksud dilakukanya Purbalingga. pelantikan pada Jumat Kliwon, 1616 “Kita bekerja bareng-bareng. Anda (tanggal 16 tahun 2016-red). Bupati di desa, kami di kabupaten, kita menuturkan dipilihnya tanggal 16 bersinergi bareng-bareng ngurusi tahun 16 yang bila dijumlah menjadi 7 rakyat supaya Purbalingga menjadi dan 7, agar tujuan dunia dan akherat sejahtera,” katanya dengan nada dapat terwujud. Sementara pelantikan berapi-api. dilakukan di Alun Alun agar kebahagiaan yang dirasakan para kades Bupati Tasdi juga mengingatkan kalau kades terpilih merupakan orang- terpilih juga dapat dirasakan oleh orang pilihan yang dipilih langsung oleh rakyatnya. Sedangkan Jumat Kliwon rakyat. Karenanya setelah resmi merupakan hari keramat, dimana dari m e n j a d i ke p a l a d e s a , s a at nya aspek spiritualitas mengingatkan para membuktikan janji dan aspirasi kades agar menguatkan niat untuk masyarakat sesuai dengan ketentuan mengabdi kepada masyarakat dan mengabdi kepada Tuhannya. aturan yang berlaku.

Menurutnya, kalau desa-desa di Purbalingga maju, maka kabupaten Purbalingga akan maju. Dan hal itu menjadi bagian dari majunya Bangsa Indonesia. Pelantikan kepala desa disaksikan oleh Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga Erni Widyawati Tasdi, Ketua DPRD Tongat, jajaran forkopimda, dan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Acara yang baru pertama diadakan di Alun Alun juga dihadiri ribuan masyarakat dari 31 desa yang melaksanakan pilkades serentak tahun 2016 ini. (Hardiyanto)

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

18

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Derap Perwira

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

19


PERTANIAN

PERTANIAN

Mendapat Alokasi Rp1,2 Miliar, Puspahastama Harus Dukung Ketahanan Pangan Pada tahun anggaran 2017 mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga akan mengalokasikan anggaran Perusahaan Daerah (Persuda) Pusat Pengolahan Hasil Pertanian Utama (Puspahastama) sebesar Rp1,2 miliar. Selain untuk mengatasi fluktuasi harga pangan terutama beras dan gabah petani ketika musim panen tiba, perusda tersebut juga diminta tidak hanya mengelola masalah beras, karena sejak didirikan, filosofi perusda tersebut tidak hanya mengurusi satu komoditas saja, akan tetapi komoditas lainnya seperti jagung, kedelai dan komoditas pertanian lainnya. “ P u s p a h a sta m a t i d a k h a nya mengelola masalah beras saja, dahulu filosofi Puspahastama tidak hanya mengurusi satu komoditas yaitu beras saja, namun komoditas lainnya seperti jagung, kedelai dan komoditas pertanian lainnya, jadi tidak hanya beras saja namun berbagai produk pertanian. Harapan saya kedepan Puspahastama harus hadir ketika p a n e n m e l i m p a h , h a rga - h a rga komoditas tersebut harus turun,”pinta Bupati Purbalingga saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Tingkat Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 di ruang Ardilawet Kamis (10/11). Menurut Bupati, fluktuasi harga yang terjadi di Indonesia sebagai negara agraris, akan tetapi permasalahan pangan mengalami naik turun harga, seperti daging saja masih kurang. Rumput di wilayah Indonesia melimpah tapi tapi daging juga masih impor dari luar negeri, banyak sawah tapi banyak beras luar negeri masuk di Purbalingga. Sehingga permasalahan tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah agar kedepan kemandirian pangan harus struggle. “Kedepan kemandirian pangan harus struggle, karena ketahanan pangan mempengaruhi ketahanan bangsa dan negara, sehingga ketika negara kurang pangan maka negar ini akan kolaps,”ujarnya.

20

Namun sambung Bupati, pihaknya optimis bahwa Kabupaten Purbalingga untuk permasalahan produksi akan lebih meningkat. Seperti produktifitas padi yang tadinya panen setahun dua kali, kedepan dapat tiga kali panen. Pola tanam yang sebelumnya tidak beraturan saat ini sudah dengan metode jajar legowo dan pemupukan yang sebelumnya dengan bahan kimiakimai saat ini sudah ada kolaborasi dengan pupuk organik. Bupati menjleaskan, untuk mengatasi permasalah fluktuasi harga pangan terutama beras dan lainnya sudah ada puspahastama. Rencananya, tahun 2017 perusda tersebut akan mendapat alokasi anggaran Rp1,2 miliar, anggaran tersebut nantinya untuk membeli beras guna membantu warga kurang mampu yang akan diberikan kepada setiap desa sebanyak 500 kilogram, setiap tahun ada 80 desa yang akan mendapatkan beras tersbut dalam program gerakan bersama rakyat gotong royong. “Tahun depan saya akan alokasikan anggaran Rp1,2 miliar untuk membeli beras Puspahastama yang nantinya akan dilaksanakan pada gebrak gotong royong dengan membantu warga kurang mampu berupa beras 5 kilogram. Setiap desa akan mendaptkan 500 kilogram, nanti ada 80 desa setiap tahun dan Puspahastama yang menyuplai beras yang bagus berkualitas,”jelasnya. Hal tersebut, kata Bupati adalah untuk membantu petani ketika paska panen, karena harga gabah sangat murah sehingga ada berbagai program pemerintah diantaranya serap gabah (sergap) petani, penyertaan modal untuk Puspahastama juga akan ditingkatkan. Bahkan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Purbalingga yang jumlah kurang lebih 8.000 supaya diatur agar bisa membeli gabah/beras petani Purbalingga melalui Puspahastama. “Saya berkeinginan agar setiap hari rakyat tidak mengkonsumsi berasberas dari luar negeri, sehingga pidato-

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XI|2016

pidato nasinonalisme tidak hanya omong kosong, karena berbicara nasionalisme adalah mencintai produk sendiri,”ujarnya. Selain itu, kata Bupati, Kabupaten Purbalingga tahun depan juga akan mencanangkan program Bela Beli Purbalingga yang saat ini Peraturan Bupati (Perbup)-nya tengah diproses, yakni mulai dari produk Purbalingga termasuk pangan harus menggunakan produk lokal Purbalingga dan hal tersebut bukan omong kosong, namun untuk mendukung program teresbut akan dialokasikan anggaran pada tahun 2017. Sedangkan terkait dengan regulasi atau aturan dalam bidang ketahanan pangan sudah ada UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Kewajiban Pemerintah untuk menyelenggarakan masalah pangan yakni ada tiga bagaimana pemerintah menyediakan ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan dan pemenuhann pangan, yang bermutu, berkuatlitas dan aman serta aspek gisinnya terpenuhi. Dari aspek produksi terpenuhi apabila masalah produksi ada gerakan, atau dalam pertanian ada istilah gerakan sapta usaha tanimulai dari pemilihan benih unggul, cara mengolah tanah, irigasi, pola tanam, pupuk, pengendalian hama dan harga paska panen. Hal tersebut harus kuasai, karena beras salah satu aspek untuk mendukung ketahan pangan disamping pangan lainnya seperti jagung, kedelai, ubi dan lainnya. Dan di Purbalingga produksi beras tahun 2015 lumayan bagus ada surplus sekitar 63.000 ton beras, di tahun 2016 ditarget beras 252.152 ton GKG, atau menjadi beras sekitar 164.000 ton beras. Target beras Kabupaten Purbalingga tahun ini disamping target nasional terpenuhi, surplusnya meningkat. Untuk diversifikasi pangan, pihaknya meminta tidak hanya mengandalkan beras saja ,namun harus ada upaya lain seperti diversifikasi jagung, ubi, ganyong. (Sukiman)

Dukung P2KP, Pemkab Purbalingga Adakan Lomba Cipta Menu

D

alam rangka mendukung upaya percepatan Penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga melalui Badan Pelaksana Penyuluh Dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Purbalingga mengadakan lomba cipta menu. Lomba yang dimaksudkan agar setiap individu bertanggungjawab dalam menentukan dan menyediakan menu ke l u a rga s e h a r i - h a r i d e n ga n menyajikan menu yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) dilaksanakan di Pendapa Dipokusumo Selasa (22/11) diikuti peserta dari Tim Penggerak PKK setiap kecamatan, perwakilan Dharma Wanita dan organisasi wanita Se-Kabupaten Purbalingga. “Lomba tersebut bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat akan akan pentingnya konsumsi pangan B2SA untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Selain itu juga untuk mendorong serta

meningkatkan kreatifitas masyarakat pada umumnya dan ibu rumah tangga pada khususnya dalam memilih, menetukan dan menyusun menu B2SA berbasis sumber daya lokal,”jelas Lily Purwati Kepala BP2KP Kabupaten Purbalingga. Selain itu, jelas Lily, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk membangun budaya keluarga untuk m e n g ko n s u m s i a n e k a m e n u makanan B2SA untuk memenuhi gizi sehari-hari dengan memanfaatkan potensi pangan disekitar rumah/pekarangan. Sedangkan untuk materi lomba adalah cipta menu B2SA berbasis sumber daya lokal. “Penilaian dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif yakni keseimbangan menu dan nilai gizi sesuai porsi serta aspek keamanan pangan.Selain itu juga keanekaragaman jenis bahan pangan meliputi keanekaragaman antara waktu makan dan keaneka ragaman

kelompok pangan serta kreatifitas p e n g e m b a n ga n r e s e p d e n ga n memanfaatkan pangan lokal,”ujar Lily. Dalam sambutannya, Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Purbalingga Ny Anas Sumarjo mengapresiasi kegiatan tersebut, karena hal tersebut bagian dari upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudayakan pola konsumsi pangan B2SA sesuai dengan potensi dan kearifan lokal. Hal tersebut juga dilakukan guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan yang mantap di Kabupaten Purbalingga. “Kegiatan Lomba Cipta Menu B2SA ini juga sebagai salah satu media sosialisasi sekaligus mendukung kampanye diversifikasi pangan pada masyarakat. Karena salah satu aspek penting untuk mewujudkan ketahanan pangan adalah dengan melaksanakan diversifikasi pangan berbasis bahan baku sumber daya lokal,”ujarnya. (Sukiman)

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

Derap Perwira

Derap Perwira

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

21


OPINI

T

ikus dan lumbung mungkin bisa di samakan dengan gula dan semut. Dimana ada gula pastilah ada semut begitupun dengan juga dimana ada lumbung disitu juga pasti tikus akan datang menyerang. Lumbung merupakan tempat menyimpan bahan pangan. Lumbung biasanya juga sekaligus wadah pengelolaan persediaan pangan untuk menjamin sustainabilitas pangan rumah tangga.. Lumbung berperan sebagai penyimpan, penyedia bibit sekaligus pengatur distribusi. Karena itu, biasanya lumbung dilengkapi dengan pengaturan pengelolaan yang berkesinambungan dan p e n ga m a n a n ya n g ke tat . D i Masyarakat Kasepuhan Banten Kidul ada sistemleuit yang menjadi alat penjaga ketahanan pangan mereka. Setelah panen dilakukan ritual Seren Tahun sebagai tanda syukur yang biasanya dibarengi dengan kegiatan cacah jiwa. Pada saat ini seluruh warga menghitung kebutuhan pangan sampai panen berikutnya dan cadangan pangan disimpan dalam leuit. Untuk menjaga ketahanan pangan secara komunal, mereka memiliki leuit ageung atau lumbung besar yang hanya bisa di akses dengan persetujuan kepala adat. Tikus adalah binatang yang dikenal sangat cerdik, tapi juga sangat rakus. Dengan tingkat reproduksinya yang sangat tinggi tikus bisa ada dimana-mana. Tikus juga sangat dekat dengan kehidupan m a n u s i a , m u n g k i n i t u ya n g menjadikan banyak tokoh kartun yang diilhami dari binatang pengerat ini. Walt Disney mempopulerkan Mickey dan Minie Mouse yang

22

OPINI

merupakan personifikasi dari tikus. Tom and Jerry, kartun yang sangat digemari anak-anak salah satunya juga menokohkan si tikus yang cerdik. Akan tetapi tikus juga memiliki sisi gelap. Sifatnya yang rakus, curang dan licik, dijadikan simbol untuk orang yang memiliki sifat yang sama. Salah satunya adalah koruptor yang menggerogoti uang negara. Dalam menjalani kehidupanya, tikus memang dikenal binatang yang sangat rajin dan cerdik mencari s u m b e r - s u m b e r m a ka n a n ke berbagai pelosok. Jika menemukan tempat yang menyediakan pangan berlimpah seperti lumbung, tikus akan berusaha menguasainya. Sifat tamak dan rakus yang memang sangat mirip dengan koruptor ini akhirnya menggerogoti kecerdasan dan akal sehat sang tikus sendiri, termasuk kewaspadaan terhadap pemangsanya. Merasa aman didalam lumbung tikus makin merajalela dan tentunya makin besar kerusakan yang terjadi. Banyak tikus yang akhirnya mati karena kekenyangan. Binasa karena menjadi lamban dan mudah disergap pemangsa setianya, kucing. Kerusakan dan kerugian yang besar tentunya juga membuat pengelola lumbung uring-uringan dan meningkatkan pengawasannya. Mereka melakukaan upaya pembasmian tikus, antara lain dengan memasang jebakan-jebakan dan menaruh racun dalam makanan. Akhirnya, bisa ditebak banyak tikus ditemukan mati di dalam lumbung tempat ia berpesta pora. Kaya Raya Tak bisa dipungkiri lagi Negara Indonesia adalah negara yang sangat besar dan kaya. Negara Indonesia

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

merupakan negara dengan luas daratan no15 terluas di dunia dengan jumlah penduduk menduduki peringkat ke empat terbanyak setelah Cina, India dan USA. Di bidang agraris, negara ini sangat berpotensi untuk merajai produk-produk pertanian tropis dengan memiliki lahan pertanian tropis terbesar di dunia. Dengan keliling khatulistiwa sepanjang 40.000 km, maka 20 % wilayah khatulistiwa ada di negeri ini. Bagian terbesarnya ada di Samudera Atlantik, Pasifik dan Hindia. Sementara wilayah khatulistiwa yang ada di Afrika sebagian besar adalah gurun pasir. Berbicara mengenai produk p ertan ian d an p erkeb u n an sebenarnya kita pun boleh berbangga. Menurut World in Figure yang diterbitkan majalah The Economist, Indonesia adalah penghasil biji-bijian terbesar ke 6 di dunia, penghasil beras terbesar ke 3 di dunia setelah Cina dan India. I n d o n e s i a m e n g h a s i l ka n te h terbesar ke 6 di dunia, penghasil coklat terbesar ke 3 di dunia, penghasil minyak sawit ke 2 terbesar di dunia setelah Malaysia, penghasil lada putih terbesar di dunia, penghasil lada hitam nomor 3 di

Derap Perwira

dunia, penghasil puli dari buah pala terbesar di dunia, penghasil karet alam terbesar di dunia ke 2 setelah Thailand dan penghasil cengkeh terbesar di dunia. Di sektor pertambangan, Indonesia juga sangat kaya. Negara ini merupakan penghasil tembaga terbesar ke 3 di dunia, penghasil timah nomor 2 terbesar di dunia, penghasil nikel terbesar ke 6 di dunia, penghasil emas nomor 8 terbesar di dunia, penghasil natural gas peringkat ke 6 di dunia serta penghasil batubara terbesar ke 9 di dunia. Satu yang perlu digarisbawahi bahwa tidak banyak negara yang m e m i l k i p o te n s i ke u n g g u l a n sebanyak Indonesia. Indonesia hampir selalu masuk nominasi untuk produk-produk pertanian tropis dan pertambangan. Banyak negara yang mampu sejahtera hanya dengan memanfaatkan secara optimal satu aspek potensi keungulan saja sementara Indonesia yang begitu banyak memiliki keunggulan tidak mampu memanfaatkan potensi secara maksimal untuk mensejahterakan rakyatnya. Ironis Dengan memiliki begitu banyak

Derap Perwira

keunggulan harusnya Indonesia merupakan negara yang gemah ripah loh jinawi, aman sandang, pangan dan papan akan tetapi yang terjadi di negeri ini adalah ironi yang menyedihkan. Faktanya kita pernah menjadi negara importir beras terbesar di dunia pada tahun 19982001. Saat kekurangan gula, kita pun menggunakan solusi impor sehingga kita menjadi negara pengimpor gula sampai sekarang. Padahal kita pernah menjadi negara eksportir gula terbesar ke 2 di dunia. Setiap tahun negeri inipun mengimpor sekitar 550.000 ekor sapi. Sampai saat ini kita juga masih mengimpor rata-rata 1 juta ton garam per tahun, ya n g m e r u p a ka n 5 0 % d a r i kebutuhan garam nasional. Negara kita juga masih mengimpor 45 % kebutuhan kedelai, 10 % kebutuhan jagung, 15 % kebutuhan kacang dan 70 % kebutuhan susu. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar, lebih dari 200 juta jiwa yang menempatkan kita di peringkat ke-4 jumlah penduduk terbesar di dunia. Dengan pertambahan penduduk yang terus terjadi, Indonesia adalah pasar yang sangat potensial dan menggiurkan untuk produk apapun tidak terkecuali

produk-produk pertanian. Dan sepatutnyalah kita menyadari bahwa negara-negara maju produsen pangan yang melimpah tidak akan merelakan Indonesia memiliki kemandirian di bidang pangan. Memang benar alam kita kaya, sangat kaya bahkan, Indonesia bisa dikatakan sebagai lumbung dengan persediaan yang melimpah ruah. Tak mengherankan jika banyak tikus yang tergiur untuk datang, merampok dan menggerogoti persediaan dalam lumbung kita. Ironisnya kita sebagai pemilik lumbung seolah tidak memperdulikan lumbungnya sedang dikuras habis oleh tikus-tikus itu. Bahkan untuk sekedar menaruh perangkap atau memelihara kucing untuk mengendalikan tikus kita tidak melakukanya. Padahal jelas-jelas tikus sedang berpesta pora di lumbung kita. Peribahasa yang tepat untuk menggambarkan kehidupan di negara kita adalah tikus mati dan hidup sejahtera di lumbung. Pemilik lumbung yang kaya raya kita itu adalah kita, Indonesia

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

23


UMKM

UMKM

Bupati Impikan Punya Kuliner dan Seni Khas Purbalingga

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

Tumbuhkan Kesadaran Menu Wajib Ikan Bagi Keluarga, Dinnakan Gelar Bazar.

S

elama dua hari, Sabtu sampai dengan Minggu, 12 - 13 November 2016, Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakan) Kabupaten Purbalingga menggelar bazar produk dan produk olahan hasil perikanan di alun-alun Purbalingga. Kegiatan ini dalam rangka pelaksanaan program Gerakan Memasyarakatkan M a ka n I ka n ( G e m a r i ka n ) s e r ta menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa menyediakan ikan adalah menu wajib bagi keluarga. Dalam laporannya, Kepala Dinnakan Ir. Sediyono mengatakan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk memperkenalkan produk hasil olahan ikan beserta manfaatnya sehingga dapat mendorong peningkatan konsumsi ikan masyarakat. Disamping itu juga untuk meningkatkan promosi produk olahan ikan dari kelompok pengolah dan pemasar binaan Dinnakan sehingga akan lebih dikenal oleh masyarakat. “Diharapkan masyarakat Purbalingga membeli produk olahan l o ka l s e h i n g ga i ku t m e m b a nt u peningkatan pemasaran produk lokal Purbalingga sejalan dengan program Bupati Purbalingga yaitu Bela Beli Produk Purbalingga,” kata Sediyono. Bazar kali ini, lanjut Sediyono

24

menampilkan berbagai produk olahan ikan diantaranya nugget ikan, abon ikan, bakso ikan, siomay ikan dan berbagai olahan yang berkaitan dengan ikan. Kegiatan ini didukung oleh Kelompok Pengolah dan Pemasar (POKLASAR) Hasil Perikanan dan juga ada stand pelaku usaha ikan hias serta UMKM Non Perikanan. Sediyono berharap kegiatan bazar kedepan akan diikuti tidak hanya Poklasar hasil perikanan tetapi seluruh UMKM di Purbalingga. Hadir didampingi sejumlah pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Purbalingga dan juga Ketua TP PKK Dinnakan serta TP PKK Kecamatan se Kabupaten Purbalingga, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga s e k a l i g u s Ke t u a U m u m F o r u m Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN) Purbalingga, Ny. Erny Widyawati membuka kegiatan bazar pada Sabtu siang (12/10). Dalam sambutannya, Ny. Erny Tasdi menyampaikan apresiasinya kepada Dinnakan Purbalingga atas jalinan kerjasama yang baik dalam melaksanakan berbagai program pembangunan bersama TP PKK Kab. Purbalingga, termasuk penyelenggaraan bazar yang bertujuan

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

memperkenalkan produk olahan perikanan dari lokal Purbalingga kepada masyarakat. Pengolahan produk hasil perikanan, lanjut Ny. Erny adalah salah satu upaya mendukung pemenuhan kebutuhan pangan utamanya protein dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Untuk itu perlu peningkatan kapasitas produksi perikanan yang masih cukup memadai. Namun, peningkatan kapasitas juga menemui kendala diantaranya permintaan pasar yang rendah. “Patut disayangkan, di tahun 2015 konsumsi ikan masyarakat Purbalingga hanya 8.27 kg perkapita per tahun, jauh dari angka nasional di tahun 2015 yang mencapai 41.11 kilogram perkapita pertahun,” kata Ny. Erny. Ny. Erny menambahkan bahwa hal tersebut menjadi kewajiban seluruh OPD terkait untuk terus meningkatkan kapasitas produksi, modifikasi produk dengan mengembangkan prinsip dasar industri kreatif sekaligus memperkenalkan dan mengusahakan agar produk-produk pangan akan terbeli oleh masyarakat dengan harga yang terjangkau sehingga mewujudkan kedaulatan pangan akan tercapai. (taufiq.h)

Derap Perwira

B

upati Purbalingga Tasdi, meminta seluruh Badan Dinas Kantor Kecamatan termasuk Desa harus punya mitra UMKM dan mewajibkan semua jamuan harus men g gu n akan makan an lo kal Purbalingga. Hal itu disampaikan Bupati saat membuka Pentas Apresiasi Seni Revitalisasi dan Festival Kuliner di Gelanggang Olahraga (GOR) Mahesa Jenar Purbalingga Sabtu siang (03/12), dalam rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kabupaten Purbalingga yang ke 186. Disambut alunan musik kesenian tandak lesung yang dibawakan seniman-seniman dari Karangpetir Kalimanah, Bupati Tasdi hadir bersama Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga Ny. Erny Widyawati Tasdi, Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Wahyu Kontardi dan sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Purbalingga. “Kalau ke daerah lain, pasti

Derap Perwira

sudah ada ikon (makanan khas-nya), coba sekarang saya tanya, apa itu ikon kuliner Purbalingga?,” kata Bupati Tasdi menanyakan kepada peserta yang hadir. B u p at i Ta s d i j u ga menyampaikan harapannya kepada pelaku seni yang hadir untuk menciptakan seni khas Purbalingga. Kesenian khas Purbalingga sebagai identitas Purbalingga agar terus digali dan dikembangkan. Menurutnya, selama ini belum ada seni khas yang dapat dijadikan ikon Purbalingga karena kesenian-kesenian yang kini ada di Purbalingga, di daerah lainpun ada. “Semoga kegiatan ini dapat mewujudkan 2 harapan saya, yaitu menciptakan seni dan kuliner khas Purbalingga, jangan sampai nanti ke t i k a a d a t a m u d a t a n g ke Purbalingga masih saja bingung, mencari yang khas dari Purbalingga baik seni maupun kulinernya,” kata Bupati Tasdi. Plt. Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga Kabupaten

P u r b a l i n g ga , S r i d a d i s e b a ga i penyelenggara menyatakan, maksud kegiatan ini untuk memberikan kesempatan kepada pelaku seni di Purbalingga agar meningkatkan kualitas seninya sehingga juga meningkatkan kualitas senimannya. Selain itu, lanjut Sridadi, apresiasi seni kali ini juga hasil evaluasi pelaksanaan revitalisasi dan p e n d o k u m e n t a s i a n ke s e n i a n tradisional yang hampir punah. Revitalisasi telah dilaksanakan sejak tahun 2013 secara bergantian, dan pada tahun 2016 telah merevitalisasi seni Manongan dan Ujungan sehingga telah terevitalisasi 10 jenis kesenian. “10 kesenian itu adalah Rodad, Aplang, Angguk, Daeng Paksi Muda, Ebeg, Cengklung Lengger, Dames, Tandak Lesung, Manongan dan Ujungan,” terang Sridadi. (taufiq.h).

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

25


WISATA

WISATA

Pegiat Wisata Tanalum Siapkan Tempat Selfi di Curug

P

egiat wisata di Desa Tanalum yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Argo Lestari, kini tengah menyiapkan sebuah tempat untuk sefi atau swafoto di curug Aul. Curug setinggi 45 meter ini memiliki keindahan alam yang bagus, hanya saja belum dikelola optimal karena terbentur infrastruktur yang kurang memadai. Tempat selfi ini untuk memberi kemudahan bagi wisatawan yang cenderung ingin b erfo to - fo to d en gan latar belakang curug yang indah.

Senin (7/11).

“Curug ini berada di areal lahan milik Perhutani, oleh karenanya pengelolaannya tetap harus seijin Perum Perhutani dalam hal ini menjadi wewenang Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Banyumas Timur. Dari pihak Perhutani ternyata sangat mendukung , dan ketika disampaikan keinginan Pokdarwis untuk membuat tempat berfoto-foto, pihak Perhutani langsung memberikan dukungan dana,” kata Prayitno,

di sekitar curug. Penataan tidak diperbolehkan merusak hutan dengan menebang pohon atau merusak dengan cara lainnya,”kata Prayitno.

D i ka ta ka n P ray i t n o, pekan lalu rombongan Administratur KPH Banyumas Timur dan BKPH (Bagian Kesatuan Pemangku Hutan) Gunung Slamet Timur melakukan kunjungan kerja ke Desa Tanalum. Kunjungan ini sebagai t i n d a k l a n j u t p e m b i c a ra a n berkaitan dengan pengelolaan curug yang berada di areal milik Perhutani. Setelah meninjau lokasi, ternyata KPH Banyumas T i m u r s a n ga t m e n d u k u n g pengelolaan curug oleh Kepala Bidang Pariwisata masyarakat setempat. Dan Dinas Kebudayaan pariwisata akhirnya curug Aul mula digarap P e m u d a d a n O l a h R a g a dengan sistem bagi hasil. (Dinbudparpora) Purbalingga, Ir “Perjanjian kerjasama Prayitno, M.Si mengatakan,curug memang belum ditandatangani, Aul merupakan sumber mata air n a m u n s e c a r a l i s a n K P H pertama yang mengaliri sungai B a n y u m a s T i m u r s u d a h Aul. Sungai ini memang tergolong menyatakan mendukung dan kecil, namun dimanfaatkan oleh bahkan sudah memberikan warga untuk sumber air bersih bantuan dana untuk pembuatan dan pertanian. tempat selfi serta penataan lokasi

26

Dengan lampu hijau dari Perum Perhutani untuk mengelola curug Aul, warga Dukuh Pucung Rumbak Desa Tanalum yang paling dekat dengan curug Aul kini semakin bersemangat. Mereka mulai menata jalan sepanjang 800 meter yang rusak parah dengan

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

menggunakan semen secara swadaya. “Untuk menuju curug Aul dari pemukiman penduduk terakhir berjarak sekitar 800 m e t e r, n a n t i n y a u n t u k pengendara sepeda motor bisa sampai ke lokasi dekat curug, namun untuk wisatawan yang menggunakan mobil hanya bisa memarkir kendaraan di lapangan Pucung Rumbak, dan berjalan kaki sekitar 800 meter,” kata Prayitno.

Aul yang bekerjasama dengan Pehutani. Curug yang tertinggi di Tanalum yakni curug Nagasari yang mencapai 102 meter, kemudian curug Aul setinggi 45 meter, curugGogor sekitar 35 meter. Sebelum mencapai curug Gogor yang berada di Dukuh Buret Sawangan, ada dua curug lain yakni curug Kembar dan satunya lagi sebuah curug yang belum diberi nama. Dua curug itu seperti anak dari curug Gogor. Pesona curug Gogor mulai dibenahi pada bulan Juni 2016 lalu. Warga setempat bekerja bakti membuat jalan setapak

menuju lokasi curug. Semula jalan setapak sempat dibuat, namun terkena banjir bandang sehingga jalur jalan berubah lagi. Untuk mencapai curug Gogor dari lokasi parkiran hanya sekitar 500 m e te r. J a l u r nya m e l e wa t i perkambungan, sungai kecil yang jernih.

di curug Nagasari yang lumayan tinggi dan kondisinya cukup ekstrem jika dipakai oleh pemula untuk repling,” kata Fatah. (y)

“Wisatawan yang datang ke c u r u g G o g o r b i a s a nya melakukan repling (rappeling) dan canyoning. Karena lokasinya yang tidak terlalu tinggi dan kondisi tebing yang memungkinkan. Berbeda dengan

Sementara itu Ketua Pokdarwis Argo Lestari, Fatah mengatakan, setelah pembuatan tempat selfi selesai beserta penataannya, rencanyanya pengunjung dikenai tiket masuk Rp 5.000,-. Tiket ini termasuk asuransi, dan sisanya dibagi antara pengelola dengan Perhutani yang dituangkan dalam kerjasama. “Dari sejumlah curug yang ada di Desa Tanalum, yang dikelola kerjasama dengan Perhutani yakni curug Aul karena, lokasi curug di lahan milik Perhutani, sedang beberapa curug lainnya, kepemilikan lahan ada yang milik warga dan tanah ka s d e s a , s e r t a s e b a g i a n Perhutani,” kata Fatah. Fatah menambahkan, sejumlah curug yang dibenahi Pokdarwis Argo Lestari antara lain curug Nagasari, curug Gogor, c u r u g Ka l i Ka ra n g , c u r u g Lempeng, curug Buret, curug Silawe, curug Kembar, curug Banyu Banger dan terakhir curug

Derap Perwira

Derap Perwira

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

27


GALERI FOTO

GALERI FOTO

Kaleidoskop Bulan November - Desember 2016

Pencanangan GERMAS

Pembukaan Bela Negara

Festival Thek-Thek

28

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Gebrak Kedungwuluh

Pelantikan Kepala Desa Serentak

Pahargyan Agung

Derap Perwira

RTLH Hari Guru

Grand Final Super Golden Memories

Kethoprak Eksekutif MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

29


PENDIDIKAN

PENDIDIKAN

Wabup Tantang Siswa Ciptakan Mobil SMK

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

M

elihat berbagai hasil kreatifitas dan invasi para siswa yang ditampilkan dalam kegiatan Ekshibisi SMA/SMK/MA dan Kearifan Lokal Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 yang sudah berlangsung selama tiga hari 2-4 November 2016 di Stadion Goentoer Darjono, Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi merasa bangga. Karena dari berbagai hasil karya mulai dari produk inovatif otomotif, kuliner, fasion dan lain sebagainya hasilnya diluar dugaan dan luar biasa. “Setelah melihat hasil karya yang sungguh luar biasa dan diluar dugaan, saya pribadi tidak menyangka bahw pelajar SMA atau SMK mapun MA mampu menghasilkan produk inovatif mulai dari pernak pernik, k u l i n e r, fa s h i o n d a n i n o v a s i otomatif,”tutur Wakil Bupati saat menutup Ekshibisi SMA/SMK Dan Kearifan Lokal Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 Jum'at sore (4/11) di Stadion Goentoer Darjono. Dalam kesempatan tersebut Wabup menantang para siswa, agar mulai tahun 2017 untuk memproduksi perakitan mobil dari siswa SMA/SMK Se-Kabupaten Purbalingga dan pada tahun depan

30

diharapkan bisa direalisasi. “ Ta h u n d e p a n s a y a m a u menantang adik adik. Bisa tidak, adikadik mulai tahun 2017 Kabupaten Purbalingga bisa memproduksi perakitan mobil dari siswa SeKabupaten Purbalingga. Bisa apa tidak adik-adik, kalau di Solo ada mobil SMK, jadi tahun 2017 di Purbalingga harus direalisasi,”pinta Wabup. Untuk itu, sambung Wabup, tentunya apa yang sudah di capai harus ditingkatkan, karena saat ini ada berbagai macam tantangan persaingan global seperti Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menurut Wabup, saat ini posisi Indonesia saat dalam kancah persaingan global pada urutan ke 45 dan masih kalah dibawah negara-negara ASEAN. “Saat ini posisi Indonesia pada urutan 45 dan masih kalah dibawah Singapura, Malaysia, Pilipina Vietnam dan negara China dan di Asia Tenggara kita berada diposisi paling bahah,”ujarnya. Oleh karena itu, kata Wabup, saat ini semuanya harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, karena kalau tidak akan ketinggalan dan tidak dapat bersaing dengan negara lain, karena faktor

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Eksibisi SMA/SMK/MA Digelar 3 Hari di GOR Goentoer

kunci persaingan global adalah ada pada SDM. Sehingga melalui kegiatan ekshibisi tersebut mampu berkontribusi menciptakan SDMSDM yang unggul, cerdas kompetitif dan berkualitas. Saat pembukaan ekshibisa beberapa waktu lalu, Bupati dan Wabup berkomitmen, walaupun pengelolaan SMK/SMA di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, namun pihaknya tetap komitmen agar kedepan akan tetap mendukung kegiatan eksebisi setiap tahunnya. Bahkan anggaran kegiatan tersebut akan terus ditingkatkan/ditambah dari tahun ke tahun. Pihaknya juga berharap agar kegiatan tersebut menjadi kegiatan tahunan karena hal tersebut dalam rangka untuk meningkatkan aktualisasi diri siswa siswi dalam rangka meningkatkan kraetifitas untuk menghasilkan produk-produk yang inovatif. Harapan lainnya adalah karya atau produk yang ditampilkan juga harus berganti setiap tahunnya dan ada peningkatan serta pengembangan. Ke p a l a D i n a s Pe n d i d i k a n (Kadindik) Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan Setyadi menjelaskan, bahwa kegiatan yang bertema “Kita Bangun Generasi Unggul Berkarakter dan Berdaya Saing Seiring Dinamika MEA dengan Kerja Cerdas, Kerja Keras d a n Ke r j a I k h l a s ” b e r t u j u a n memfasilitasi SMA/SMK untuk menampilkan hasil karya, produk unggulan dan kearifan lokal masingmasing sekolah. Selain itu juga untuk mensosialisasikan program SMA/SMK sesuai jurusan kompetensi d a n p r o g ra m ke a h l i a n s e r t a mewujudkan pendidikan berkualitas dalam menciptakan lulusan yang unggul serta bernilai jual dan untuk membangun networking yang solid, s e h a t , s i n e r g i j u g a konsisten.(Sukiman)

Derap Perwira

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

D

inas Pendidikan Kabupaten P u r b a l i n g ga m e n g g e l a r eksibisi SMA/SMK yang diikuti K3 UPT Dinas Pendidikan, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP, MKKS SMA/SMK, 15 SMA, 27 SMK, 2 MA, Badan Narkotika Nasional (BNN) Purbalingga, BPD Jateng Cabang Purbalingga serta dari PT Telkom Wilayah Purwokerto. Kegiatan ini digelar selama tiga hari mulai 2 – 4 November 2016 di halaman GOR Goenteor Darjono Purbalingga. Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Tri Gunawan Setyadi mengatakan bahwa yang melatar belakangi kegiatan eksibisi adalah sudah dimulainya era Masyarakat Ekonomi Eropa (MEA) dimana sektor tenaga kerja tidak terbatas pada satu negara dan hal inilah yang menjadi tantangan bagi dunia pendidikan, dan merupakan ujian bagi sekolah menyiapkan sumber daya manusianya yang mumpuni. “Menjadi tanggung jawab kita bersama, menyiapkan tenaga-tenaga profesional yang mumpuni dan berkompetensi unggul sehingga mampu bersaing di era MEA ini,” kata Gunawan. Selanjutnya Gunawan menambahkan, maksud diadakannya eksibisi SMA/SMK/MA ini juga untuk memfasilitisasi sekolah menampilkan hasil karya produk unggulannya serta

Derap Perwira

kearifan lokal masing-masing sekolah, mensosialisasikan program-program sekolah sesuai jurusan, kompetensi dan program keahlian, membangun jaring networking antara sekolah dengan dunia usaha ataupun dunia industri, serta sebagai ajang promosi dan informasi bagi siswa-siswa SMP/MTs yang akan melanjutkan ke SMA/SMK/MA. “Dengan melihat langsung kesini, selain melihat berbagai produk unggulan dari berbagai sekolah, masyarakat juga mendapatkan informasi apabila putra-putrinya ada yang akan melanjutkan ke jenjang SMA/SMK,” jelasnya. Bupati Purbalingga Tasdi yang hadir bersama Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan segenap unsur Forkopimda serta sejumlah Pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga berkenan membuka kegiatan eksibisi yang ditandai dengan menekan tombol sirine. Dalam

kesempatan tersebut, Bupati dan rombongan berkeliling ke berbagai stand yang menampilkan berbagai p ro d u k - p ro d u k u n g g u l a n d a r i berbagai sekolah. Gelaran kedua Eksibisi SMA/SMK ini mendapat apresiasi baik dari Bupati Tasdi. Walaupun tahun depan akan menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, namun Bupati akan terus mendukung kegiatan eksibisi karena menurutnya kegiatan ini merangsang gerakan siswa menjadi manusia kreatif dan inovatif sehingga kelak berguna bagi dirinya, bangsa dan negara. “Nanti saya mohon ijin ke Pak Gubernur, kegiatan eksibisi untuk tetap diadakan karena pengaruhnya sangat positif memacu kreatifitas generasi muda untuk berinovasi yang berguna bagi kemajuan bangsa,” demikian kata Bupati Tasdi. (taufiq.h)

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

31


OPINI

OPINI

Pentingnya Pemanfaatan Data Terbuka (Open Data) Oleh : Lilian Kiki Triwulan*

Open data atau data terbuka ialah informasi yang tersedia bebas untuk digunakan oleh siapa saja, kapan saja dan dapat dipergunakan kembali. Data dikatan terbuka apabila tidak ada batasan dalam penggunaanya. Data bisa digunakan untuk ranah publik, privat, nirlaba atau bahkan digunakan dalam bidang komersial. M e n u r u t http://data.km.itb.ac.id/faq/, open data merupakan terminology yang digunakan untuk pusat data yang dipublikasikan ke publik. Data diolah dan digunakan oleh siapapun tanpa syarat kecuali dengan mengutip sumber, pemilik data, dan tetap mematuhi kode etik. Transparansi dan akuntabilitas sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pemerintah di era informasi. Maka dari itu, pemerintah ditantang untuk dapat memenuhi keinginan masyarakat dengan menyediakan informasi dan data yang mereka butuhkan. Di Indonesia sudah ada tiga kota yang menerapkan program open data yaitu DKI Jakarta, Bandung dan

32

Bojonegoro. Kota Bandung yang termasuk dalam kota yang mengaplikasikan progam pengolahan data terbuka, menjadi salah satu kota percontohan yang menyelenggarakan pemerintahan transparan dan akuntabel. Sistem open data tidak hanya memungkinkan masyarakat untuk dapat mengakses informasi yang dibutuhkan tetapi masyarakat juga dapat berperan aktif dalam mengawal pembangunan daerah. Sistem ini harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak baik dari pemerintah, masyarakat ataupun pihak-pihak terkait guna memudahkan proses open data. Open data dapat dimanfaatkan di berbagai sektor, seperti pemerintahan, perusahaan daerah atapun swasta, pendidikan, dan masih banyak yang lainnya. Pentingnya open data harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Data yang akan disajikan harus dalam format yang mudah dicari dan mudah diakses. Datadata tersebut harapannya dapat dimanfaatkan oleh pemerintah sendiri ataupun masyarakat luas.

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

pemerintah untuk dapat menyajikan data yang transparan dan akuntabel. Dalam segi penyajian juga harus inovatif dan kreatif sehingga memunculkan daya tarik tersendiri. Banyak manfaat dari penerapan system open data. Pertama, memberikan informasi secara terbuka yang mudah diakses, apalagi di era teknologi seperti saat ini, semua kemudahan harus diberikan khalayak umum. Kemudian, pemerintah dapat

mengandalkan berbagai pihak untuk turut andil dalam mencari dan memproses data di sebuah kota, salah satu contohnya dengan mengandalkan para pemuda ataupun masyarakat agar proses mengolah data dapat berjalan dengan tepat dan cepat. Selanjutnya, dengan open data dapat memberikan kesempatan bagi perusahaan-perusahaan baik daerah ataupun swasta untuk melihat peluang bisnis dari data yang tersedia. Manfaat yang

lainnya, open data dapat membantu pembangunan suatu daerah dengan baik sehingga suatu daerah menjadi berkembang dan maju di berbagai sektor. Terakhir, dengan pemanfaatan data terbuka sebuah kota dapat menuju smart city dan e-government. *Lilian Kiki Triwulan Universitas Pendidikan Indonesia lktriwulan.wordpress.com

Inovasi ini nantinya akan dapat membangun sebuah kota yang lebih baik lagi menuju smart city dan e-government. Program open data berisikan dataset atau statistik dari berbagai bidang, seperti bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, kependudukan, ekonomi dll. Salah satu contoh program open data yang sudah ada yakni http://data.go.id/ Portal Data Indonesia. Demi mempermudah tercapainya informasi yang diinginkan, portal data menggunakan visualisasi. Data visualisasi dapat menggunakan gradasi warna. Warna yang digunakan juga tidak boleh sembarang warna harus disesuakan dengan makna dari warna. Data-data yang telah tersedia dalam open data nantinya akan dianalisis baik oleh pihak internal ataupun pihak eksternal yang membutuhkan data. Data-data yang tersedia juga dapat didaur ulang atau diolah kembali guna mencakup data keseluruhan. Oleh karena itu, penting sekali bagi suatu

Derap Perwira

Derap Perwira

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

33


SENI BUDAYA

SENI BUDAYA

Grup Karawitan Prasanti Laras SMPN 3 Bobotsari Pukau Penonton Uyon-Uyon

B

ertempat di Pendapa Dipokusumo Rabu malam (30/11) Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi beserta pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga serta tamu undangan dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) Se-Kabupaten Purbalingga menikmati kegaiatan rutin bulanan pentas kesenian uyon-uyon. Berbagai tari tradisional, tembangtembang karawitan Jawa dan gendinggending atau musik gamelan dimainkan dengan penuh semangat oleh para siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Bobotsari yang tergabung dalam grup kesenian karawitan “Prasanti Laras” dihadapan para tamu undangan. Bahkan anakanak asuhan Kepala Sekolah SMPN 3 Bobotsari Eni Rundiati yang pernah menyabet juara harapan tiga lomba Pekan Seni Tingkat SMP Se-Kabupaten Purbalingga mendapat apresiasi dari Wabup. “Prasanti Laras dari SMPN 3 Bobotsari merupakan juara harapan tiga pecan seni tingkat SMP Se-

Kabupaten Purbalingga dan ini merupakan cerminan bahwa SMPN 3 Bobotsari telah suskes dan berhasil melakukan pembinaan seni dan budaya kepada anak didiknya. Hal itu tercermin dengan diraihnya lomba tersebut,”tutur Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi. Untuk itu, sambung Wabup, pihaknya mengapresiasi pihak sekolah khususnya pihak SMPN 3 Bobotsari yang selama ini melakukan pembinaan s e n i b u d ay a l o k a l d i s e ko l a h tersebut.Sehingga budaya lokal disekolah tetap terjaga serta diminta agar dipertahankan. “Saya apresiasi kepada pihak sekolah yang sudah melakukan pembinaan seni budaya lokal khsusnya karawitan, sehingga sampai hari ini tradisi lokal atau budaya karawitan senatiasa terjaga. Dengan diraihnya penghargaan tersebut saya minta untuk dipertahankan,”pintanya. Menurut Wakil Bupati Purbalingga, saat ini masyarakat dihadapkan pada zaman globalisasi atau digitalisasi. Di zaman tersebut berbagai perkembangan kemajuan teknologi luar biasa pesatnya dan hal tersebut memberikan dampak positif dan negatif “Dampak positifnya, masyarakat dapat mencari berbagai informasi dari teknologi tersebut, kita mau mencari informaasi tentang ini dan itu berbagai hal tinggal klik saja atau googling saja.

Sedangkan dampak negatifnya seluruh informasi dari belahan dunia luar dengan mudah masuk mana saja. Termasuk juga semua informasi seni budaya dari luar. Hal tersebut dapat masuk memberikan dampak negatif apabila kita tidak mempunyai pondasi yang kokoh maka ini akan mengikis kebudayaan tradisional kita,”ujarnya. Dampak tersebut, kata Wabup saat ini sudah mulai terlihat, seperti anak-anak sekolah sekarang apabila ditanya musik favoritnya maka jawabnya bukan musik tradisional namun lebih mengenal musik reage, hip hop, disko dan sebagainaya. ”Jarang sekali anak-anak muda kita yang mejawab atau menyukai music favoritnya musik tradisional atau musik jawa itu jarang sekali,”tuturnya. Oleh karena itu, tandas Wabup, p emerinta h d a era h mela ku ka n kegiatan uyon-uyon yang dilakukan rutin sebulan sekali. Hal tersebut dilakukan dalam rangka untuk melestarikan budaya tradisional Jawa sekaligus menumbuhkan kecintaan kepada generasi muda dan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal tradisional khususnya karawitan. Kegiatan tersebut juga sekaligus bermanfaat untuk mencetak bibit-bibit seniman seniwati yang masih muda melalui sekolah-sekolah, karena jiwa atau pemikiran mereka masih fresh/segar. (Sukiman)

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

34

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Derap Perwira

'Kunthi My Love' akan Meriahkan Apresiasi Seni

W

ayang monolog kontemporer dengan Ki Dalang Tejo Asmoro akan memeriahkan agenda Apresiasi dan Revitalisasi Kesenian serta Festival Kuliner di Gedung Mahesa Jenar, Sabtu (3/12) siang ini. Agenda yang digelar Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) ini sekaligus untuk memeriahkan Hari Jadi Purbalingga ke-186. Wayang monolog itu akan tampil pada sesi siang hari Pukul 13.00 WIB. Ki Dalang Tejo Asmoro mulai menggagas wayang monolog kontemporer awal tahun 2016 ini. Gagasan itu muncul dari rasa keprihatinan karena menurunnya minat masyarakat pada kesenian wayang. “Dengan inovasi p e m e n ta s a n waya n g ku l i t i n i diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat khususnya kawula muda

Derap Perwira

untuk mencintai dan melestarikan wayang kulit,” kata Tejo Asmoro diselasela latihan, Jum'at (2/12). Menurut dalang yang memiliki nama asli Sutejo ini, wayang monolog dengan lakon 'Kunthi My Love' yang a ka n ta m p i l s e l a m a d u a j a m mengisahkan di sebuah negara bernama Mandura dengan rajanya Prabu Kunthiboja yang memiliki dua anak yakni Raden Basudewa dan Dewi Kunthi. Pada suatu hari sang raja memerintahkan Raden Basudewa untuk mengantar Dewi Kunthi berguru pada Resi Druwasa di pertapan Argo Wilis. Di situ Dewi Kunthi berguru berbagai ilmu yang pada akhirnya Dewi Kunthi diberi mantra sakti yang dinamakan mantra Adityaredaya. Mantra itu apabila dibacakan bisa mendatangkan orang yang sedang diinginkan. Setelah pulang dari berguru, lanjut Sutejo, suatu saat Dewi Kunthi iseng merapalkan mantra Adityaredaya tersebut dan dalam sekejab datanglah Dewa Surya. Sang Dewa Surya rupanya kagum pada kecantikan Dewi Kunthi, begitu pula sebaliknya Dewi Kunti menganggumi Dewa Surya. “Sudah

menjadi kodrat mereka, ketika sudah saling mengasihi dan menganggumi akhirnya Dewi Kunthi hamil. Dewi Kunthi akhirnya bingung dan ingin menyembunyikan kehamilannya. Dewi Kunthi mengurung di kamarnya,” ujar Sutejo. Basudewa merasa curiga mengapa Kunthi terus menerus mengurung diri di dalam kamar. Basudewa kemudian nekad masuk ke kamar Kunthi, dan kaget karena menjumpai putri keduanya itu hamil. Ketika saat menjelang bayi lahir, Basudewa dengan kesaktiannya mengalihkan kelahiran bayi Dewi Kunthi melalui telinga. Hal tersebut untuk menjaga Dewi Kunthi karena kehamilan Dewi K u n t h i b u k a n d a r i h u b u n ga n selayaknya. Bayi dari Dewi Kunthi itu dinamakan Raden Karna yang artinya telinga. “Untuk menjaga nama baik keluarga Mandura, bayi tersebut dilarung di Sungai Gangga. Cerita selengkapnya, saksikan saja wayang monolog yang unik ini,” kata Sutejo yang juga PNS pada Bidang Pariwisata Dinbudparpora Purbalingga.

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

35


INFRASTRUKTUR

INFRASTRUKTUR

Bupati Genjot Proyek Infrastruktur Selesai Tepat Waktu

B

Pemkab Bangun Jembatan Darurat Di Kali Blengkok

P

aska putusnya Jembatan Kali Blengkok Jum'at (4/11) di Dusun Kamat Desa Bodas Karangjati yang menghubungkan Dusun Tepus Desa Makam Kecamatan Rembang, Pemerintah Kabupaten Purbalingga dalam waktu dekat segera membangun jembatan darurat. Rencananya jembatan besi bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten P u r b a l i n g g a s e m e n t a ra a k a n dibangun agar akses di kedua dusun tersebut tetap berjalan. “Setelah melihat langsung jembatan yang waktu hujan lebat kebawa banjir, saya berdikusi dengan instansi terkait nanti dalam waktu dekat untuk penanganan jangka pendek akan membuat jembatan darurat berupa jembatan besi dari BPBD,”jelas Bupati Purbalingga Tasdi saat berkunjung ke Kali Blengkok Desa

36

Bodas Karangjati Kecamatan Rembang Minggu sore (6/11). Sedangkan untuk jangka panjang sambung Bupati, pihaknya kedepan akan memasukan pembangunan jembatan permanen yang kuat dengan memasukan anggaran jembatan tersebut dalam anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD) 2017. Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan akses jalan tersebut menjadi jalan kabupaten sehingga akses jalan tersebut dapat diperlebar sehingga diharapkan mampu meningkatkan aksesibiltas transportasi dan distribusi masyarakat “Nantinyan akan dibangun jembatan yang bagus dan kuat, bilamana perlu jalur akses dari Desa Bodas Karangjati ke Desa Makam akan kita tingkatkan dari jalan desa menjadi jalan kabupaten sehingga nantinya

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

dapat bermanfaat untuk rakyat, meningkatkan akses perekonomian, memudahkan transportasi serta distribusi dan sekaligus kesejahteraan masyarakat,”ujar Bupati Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menghimbau masyarakat pada musim hujan sekarang ini untuk tetap berhati-hati dan waspada akan terjadinya musibah banjir. Selain itu, masyarakat juga dihimbau tidak merusak alam seperti menebang pohon semabarangan sehingga menyebakan gundulnya hutan yang akan menyebabkan terjadinya bencana alam. (Sukiman)

Derap Perwira

upati Purbalingga Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi kembali melakukan pemantauan terhadap sejumlah proyek infrastruktur di wilayah kabupaten Purbalingga. Pemantauan ini dimaksudkan untuk mengetahui progres pekerjaan hingga awal November ini. “Yang sudah sesuai target terus k i ta ka wa l a ga r t i d a k te r j a d i perlambatan. Yang masih dibawah target kita minta untuk ada p e r c e p a t a n , m i s a l ny a d e n ga n menambah jumlah pekerja,” katanya di sela-sela pemantauan terhadap 10 titik pekerjaan gedung dan jalan pada Selasa (1/11). Menurut Bupati, dari hasil pemantauan diketahui masih ada sejumlah pekerjaan yang progresnya belum sesuai dengan target. Meski demikian beberapa proyek sudah dapat dikerjakan sesuai target diantaranya Pelebaran Jalan J a m b u ka ra n g d a n J a l a n O n j e , Pembangunan gedung Badan Keluarga Berencana dan Ketahanan Keluarga (BKBPP), Jalan Kutasari, Pelebaran Jalan Mekarjaya dan Jalan Pemuda Bobotsari serta pembuatan jalan baru Cumbut Karangreja. “Jalan Jambukarang dan Onje dari target 37 persen sudah terealisasi 40 persen. Kita pantau terus karena

saya ingin akhir November ini klir,” katanya. Proyek-proyek lainnya, lanjut Bupati, seperti Rehabilitasi Pasar Panican, Kemangkon masih perlu ada tindak lanjut tidak hanya tampak depannya (Kios-red) saja, namun bagian belakang (Pasar-red) juga akan direnovasi pada 2017 mendatang. Di pekerjaan ini masih ada kekurangan pekerjaan keramik namun untuk sementara akan diplester terlebih dahulu karena para pedagang menginginkan cepat bisa ditempati kembali. “Untuk Dindukcapil, Dinsoskaertran, Panti Nugroho progresnya masih kurang dari target. Kita minta untuk ada penambahan t e n a g a ke r j a s e h i n g g a d a p a t diselesaikan tepat waktu,” jelasnya. Sementara itu, untuk pekerjaan pelebaran jalan Cahyana Baru di Kelurahan Penambongan perlu dilakukan pelebaran kembali mulai dari perempatan sekira 50 meter ke arah Selatan. Bupati meminta Bappeda dan DPU untuk kembali merencanakan pelebaran 3 meter di sebelah Timur dan 2 meter di sisi Barat. Untuk rencana tersebut perlu dilakukan pembebasan tanah warga. Saat memantau pelaksanaan pekerjaan pelebaran jalan di Jalan Pemuda Bobotsari, Bupati

m e nyaya n g ka n a d a nya p a ket pekerjaan yang tidak terlelang yakni pelerjaan drainase dengan pagu anggaran Rp 3,3 miliar. “Seharusnya ada dua paket pekerjaan, pelebaran jalan dan pembuatan drainase. Pekerjaan pelebaran jalan tidak masalah tinggal pengecoran dan overlay. Untuk pekerjaan drainase akan kembali dilelang 2017 nanti,” kata Tasdi. Pada pekerjaan pembuatan jalan tembus menuju obyek wisata alam Goa Lawa di desa Siwarak dari desa Tlahab Kidul, Karangreja, hingga saat ini telah diselesaikan 36 persen dari target pekan lalu 30 persen. Proyek yang melintasi tiga dusun di desa Tlahab Kidul yakni Cumbut, Kalikesir dan Kati nantinya diharapkan dapat menjadi jalur alternatif menuju Goa Lawa. Disamping itu akan memecah kepadatan arus lalu lintas yang melewati jalur utama Karangreja – Pemalang, cukup hanya melewati Tlahab Kidul. Pe r l u d i keta h u i , p roye k pekerjaan insfrastruktur di Purbalingga banyak yang dikerjakan secara maraton 24 jam guna percepatan penyelesaian baik untuk pekerjaan yang dibiayai APBD Murni maupun APBD Perubahan. (Hardiyanto)

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

Derap Perwira

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

37


PEDESAAN

PEDESAAN

Kades Diingatkan Tak Lakukan Pungli

P

ara Kepala Desa dan jajaran apparat desa dan kelurahan di kabupaten Purbalingga diingatkan untuk tidak melakukan praktek pungutan liar (Pungli) terhadap berbagai pelayanan publik yang dilakukan. Hal itu disampaikan Bupati Purbalingga melalui Asisten Pemerintahan R Imam Wahyudi saat membuka Sosialisasi Desa/Kelurahan Sadar Hukum, Rabu (23/11). Menyitir pernyataan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu, Imam Wahyudi mengingatkan para kepala desa untuk tidak lagi menyediakan kotak sumbangan seiklasnya ditempat pelayanan di desa/kelurahan. “Kotak sumbangan seiklasnya juga termasuk pungli. Sehingga saya minta tidak ada lagi pada tradisi pelayanan di desa,” kata Imam Wahyudi di Operation Room Graha Adiguna komplek Pendapa Dipokusumo. M en u r u t I m a m Wa hy u d i , turunnya Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pemberantasan Praktek Pungutan Liar Dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Instansi Pemerintah, tradisi pungutan seiklasnya di desa termasuk dalam 58 item jenis pungli yang harus diberantas. Sehingga Imam Wahyudi meminta para kepala desa dan perangkatnya harus berhatihati jangan sampai praktek pungutan yang tidak ada ketetapan aturanya menjadi temuan Tim Saber Pungli. “Termasuk yang terkait dengan pologoro di desa seharusnya sudah

38

tidak ada seiring adanya kebijakan bagi hasil pajak dan retribusidaerah. Bagi desa yang masih menerapkan perdes pologoro harus segera dicabut,” jelasnya. Di kabupaten Purbalingga sendiri, lanjut Imam Wahyudi tengah dilakukan proses pembentukan Unit Saber Pungli yang tidak lama lagi akan segera beroperasi. Bupati sangat mendukung adanya sosialisasi desa/kelurahan sadar hukum karena akan memberikan pemahaman hukum kepada kelapa desa/kelurahan, perangkat desa/kelurahan dan masyarakat. Adanya sosialisasi desa/kelurahan sadar hukum diharapkan para kepala desa dan perangkat desa meningkat pengetahuan dan pemahamanya terhadap berbagai permasalahan hukum. Selain itu meningkat pemahamannya dalam mengelola permasalahan hukum, dan m en in g kat ka n keh at i- h at ia n pengelolaan pemerintahan dan p e m b a n g u n a n s e s u a i d e n ga n peraturan perudang-undangan yang berlaku. Narasumber dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Jawa Tengah Setyawati menyatakan kebanggaanya kepada Purbalingga karena pada 2015 lalu, Purbalingga menjadi yang terbanyak dalam peresmian desa/kelurahan sadar hukum di Jawa Tengah. “Meski hanya 15 desa tetapi seluruh persyaratanya terpenuhi,” katanya. Dikatakan Setyawati, suatu desa

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

atau kelurahan binaan dapat ditetapkan menjadi desa/kelurahan sadar hukum apabila memenuhi sejumlah kriteria. Diantaranya, pelunasan kewajiban membayar pajak bumi dan bangunan (PBB) mencapai 90 persen ataulebih. Tidak terdapat perkawinan dibawah usia sesuai UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, angka kriminalitas rendah, kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan tinggi serta kriteria lain yang ditetapkan daerah. “Semua kriteria harus didukung bukti tertulis dari instansi yang berkaitan. Dan Purbalingga semua terpenuhi,” jelasnya. Pa d a ke s e m p ata n te rs e b u t diserahkan prasasti peresmian Desa/Kelurahan Sadar Hukum dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly kepada 15 desa yang tersebar di 15 wilayah kecamatan. 15 Desa Sadar Hukum yang diresmikan Desember 2015 lalu, meliputi Desa Siwarak Kecamatan Karangreja, Toyareja (Purbalingga), Penaruban (Bukateja), Lamuk (Kejobong), Kalijaran (Karanganyar), Sumampir (Rembang), Larangan (Pengadegan), Metenggeng (Bojongsari), dan Adiarsa (Kertanegara). Desa lainnya, Limbasari (Bobotsari), Sanguwatang (Karangjambu), Pengalusan (Mrebet), Majatengah (Kemangkon), M a n d u ra ga ( Ka l i m a n a h ) , d a n SemporLor (Kaligondang). (Hardiyanto)

Derap Perwira

Bupati Dan Wakil Bupati Purbalingga Monitoring Pelaksanaan Pilkades

B

upati Purbalingga Tasdi, Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga D ya h H ay u n i n g P rat i w i bersama pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Purbalingga dan pimpinan para Asisten Sekretaris Daerah (Sekda) dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten P u r b a l i n g ga M i n g g u ( 2 7 / 1 1 ) mengadakan monitoring ke sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang dilaksanakan di 31 desa di 15 kecamatan. Saat melakukan monitor ing di TPS Desa Bantarbarang Kecamatan Rembang Bupati Purbalingga Tasdi meminta kepada Camat Rembang Suwarto beserta pimpinan wilayah atau kecamatan yang melaksanakan pilkades untuk tetap memantau situasi dan kondisi agar tetap aman dan kondusif. Dan apabila terjadi hal yang tidak diinginkan agar segera berkoordinasi dengan aparat keamanan. “Saya minta minta agar pimpinan wilayah khususnya camat yang desanya melaksanakan pilkades agar tetap memantau situasi dan kondisi supaya tetap aman dan kondusif. Apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan agar segera ko o rd i n a s i d e n ga n Ko ra m i , Polsek,”pintanya. Sedangkan Wabup Dyah Hayuning Pratiwi saat melakukan monitoring di Desa Pegandekan Kecamatan Kemangkon mengajak para calon kepala desa (cakades) agar

Derap Perwira

siap menang dan siap untuk kalah. Karena pilkades merupakan pesta demokrasi apapun hasil dan keputusannya harus diterima oleh para cakades. “Saya mohon dengan hormat kepada para calon kades, karena pilkades ini merupakan pesta demokrasi masyarakat, saya yakin semua calon sudah siap menang dan siap kalah, apapun keputusannya h a r u s d i t e r i m a d e n ga n l a p a n dada,”ujarnya. K e p a l a B a g i a n Ta t a Pemerintahan (Tapem) Setda Kabupaten Purbalingga Imam Hadi melalui Kepala Sub Bagian (Kasubag) Pemerintahan Desa (Pemdes) Bambang Kun Mardani menuturkan, bahwa hasil pilkades yang dilaksanakan Minggu 27 November 2016 pemenanganya akan diumumkan hasilnya hari ini. Sedangkan pelantikan kades terpilih akan dilaksanakan maksimal setelah satu bulan pelaksanaan pemungutan suara pilkades. “Maksimal pelantikan kades terpilih hasil pilkades akan dilantik satu bulan setelah pemungutan suara,”jelasnya. Seperti diketahui Kabupaten Purbalingga tahun ini menyelenggarakan Pilkades yang diikuti 100 peserta cakades dari 31 desa yang tersebar di 15 kecamatan dengan rincian untuk kecamatan Kemangkon diikuti empat desa, Kecamatan Bukateja diikuti satu desa, Kecamatan Kejobong diikuti dua desa dan Kecamatan Kaligondang diikuti empat desa serta

Kecamatan Kalimanah diikuti satu desa. Selanjutnya untuk Kecamatan Kutasari diikuti dua desa, Kecamatan Mrebet diikuti empat desa , Kecamatan Karangreja diikuti satu desa dan Kecamatan Karanganyar diikuti dua desa serta Kecamatan Karangmoncol diikuti dua desa. Untuk Kecamatan Rembang satu desa yang mengiktui pilkades, Kecamatan Bojongsari diikuti dua desa dan Kecamatan Pengadegan diikuti satu desa serta Kecamatan Pengadegan diikuti satu desa. Sedangkan kecamatan Padamara diikuti dua desa dan Kecamatan Karangjambu diikuti dua desa. (Sukiman)

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

39


OLAHRAGA

OLAH RAGA

B

B

e r te m p at d i L a n d a s a n Pangkalan Udara (Lanud) Wirasaba Purbalingga Sabtu (5/11) Komandan Pangkalan Udara Wirasaba Letkol Pnb. Suparjo membuka Kejuaraan Menembak Senapan Ringan dan Tembak Reaksi Cepat Airsoftgun Danlanud Cup I. Kegiatan yang akan berlangsung selama dua hari SabtuMinggu 5-6 November 2016 dihadiri langsung Asisten Administrasi Sekda Purbalingga Gunarto mewakili Bupati Purbalingga, pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Purbalingga diikuti peserta dari berbagai daerah.

40

Saat menyampaikan sambutannya, Danlanud Wirasaba mengatakan, bahwa kegiatan tersebut sebagai wadah untuk saling bersilaturahmi dan untuk mengembangkan potensi atlet-atlet menembak, sehingga nantinya akan diperoleh atlet-atlet berpresti dan menjadi kebanggaan Indonesia. “Ajang ini adalah wadah untuk saling bersilaturahmi dan untuk mengembangkan potensi, sehingga nantinya akan diperoleh atlet-atlet yang siap berprestasi dan m e m b a n g g a k a n Indonesia,”ucapnya. Selain itu, Danlanud juga mengungkapkan bahwa kegiatan

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Kejuaraan Menembak Senapan Ringan dan Tembak Reaksi Cepat Airsoftgun Danlanud Cup I d i s e l e n g ga ra ka n u nt u k ya n g pertama dan terakhir sebelum Lanud Wirasaba berganti nama menjadi Pangkalan Udara Jendral Soedirman. Rencanannya, peresmian nama Lanud Wirasaba menjadi Lanud Jendral Soedirman Purbalingga akan diresmikan langsung oleh Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna. (Sukiman)

Ketua DPRD Buka Turnamen Sepak Bola Piala Ketua DPRD

ertempat di Lapangan Desa Bojongsari Kecamatan Bojongsari Senin sore (28/11) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Purbalingga Tongat membuka secara resmi turnamen kejuaraan sepak bola Ketua DPRD Kabupaten Purbalingga Tahun 2016. Dengan dihadiri Bupati Purbalingga Tasdi, Wakil Bupati (Wabup) Dyah Hayuning Pratiwi beserta pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Purbalingga dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), turnamen sepak bola yang akan berlangsung dari tanggal 28 November hingga 16 Desember 2016 diikuti klub sepak bola dari 18 kecamatan se-Kabupaten Purbalingga. Menurut Pelaksana Tugas (PLt) Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olah Raga (Dinbudparpora) Kabupaten Purbalingga Sridadi, kegiatan tersebut dilaksakanan berdasarkan UU Nomor 3 Tahun

2005 tentang Sistem Keolahragaan, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor Tahun 2007 tentang Pe ny e l e n g ga ra a n Pe ka n d a n Ke j u a ra a n O l a h R a ga . D a s a r selanjutnya adalah Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2015 tentang Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 206 serta Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 10 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok Fungsi Dinbudparpora. “ Turnamen sepak bola ini bertujuan untuk memasyarakatkan olah raga, menjaring bibit yang potensial khususnya dibidang sepakdan meningkatkan prestasi olah raga dan utuk memperingati hari jadi Kabupaten Purbaling ke 186 Tahun 2016,”jelas Sridadi. Sridadi menambahkan, peserta sepak bola diikuti dari 18 kecamatan dengan waktu pelaksanaan mulai tangga 28 November sampai 16 Desember 2016. Turnamen dengan sistem gugur diambil juara satu, juara dua dan juara tiga oleh panitia disediakan hadiah uang pembinaan.

Dalam sambutannya sebelum melaksanakan tendangan pertama/kick off, Ketua DPRD Tongat berharap dengan adanya kegiatan tersebut mudah-mudaha nantinya akan tercetak bibit pesebakbola di Kabupaten Purbalingga yang dahulu pernah terkenal di tingkat nasional. Namun pada akhir-akhir ini mengalami krisis pemain. “Dengan harapan adanya kegiatan tersebut, mudah-mudahan turnamen ini nantinya akan tercetak bibit -bibit pesepak bola di Kabupaten Purbalingga yang dahulu dibidang sepak bola sudah terkenal di tingkat nasional. Namun pada akhir-akhir ini sepak bolaPurbalingga mengalami krisis pemain,”ujarnya. Tongat menambahkan dengan adanya turnamen tersebut nantinya sepak bola di Purbalingga akan bangkit, sehingga pihaknya sengaja menggelar turnamen yang diikuti peserta sepak bola dari klub-klub yang ada di kecamatan dengan harapan disetiap kecamatan masingmasing akan tampil pemain-pemain sepak bola terbaik. (Sukiman)

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Derap Perwira

Derap Perwira

Volume 107|Tahun XII|2016

41


EKONOMI

EKONOMI

Pasar Segamas Menuju Pasar Berstandar Nasional

P

asar terbesar di kabupaten Purbalingga, Segamas kini tengah berupaya menuju pasar rakyat berstandar nasional SNI 8152:2015. Hal itu diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Agus Winarno saat menerima kunjungan Bupati bersama jajaran Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Klungkung Provinsi Bali, Jumat (11/11). Dikatakan Agus Winarno, untuk mendapatkan standar SNI 8152, terdapat 40 indikator yang harus dipenuhi. Saat ini, lanjutnya, baru terpenuhi 70 persen. “Karena pada saat munculnya SNI, pasar Segamas sudah jadi dan sudah beroperasi, maka akan kita dipenuhi secara bertahap,” kata Agus Winarno di Operation Room Graha Adiguna komplek Pendapa Dipokusumo. Terakhir, kata Agus dilakukan pemasangan CCTV (Closed Circuit Television) sebanyak 30 unit sebagai dukungan system keamanan di pasar tersebut. Agus Winarno melanjutkan, Pasar Segamas merupakan pasar terbesar di kabupaten Purbalingga dari 20 pasar yang dimiliki. Segamas juga satu-satunya pasar yang dikelola UPT Pasar Segamas. Dengan jenis pendapatan yang dikelola meliputi

42

retribusi operasional, retribusi jasa tempat usaha, retribusi parkir dan retribusi MCK. Untuk parkir dan MCK dilakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Pasar yang beroperasi sejak 2009, tahun ini ditarget pendapatan Rp 2,6 miliar. Diakui Agus, Pasar Segamas juga pernah menjadi pasar tradisional terbaik tingkat nasional pada 2014 lalu. Segamas mendapat penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup sebagai pasar tradisional terbaik pendukung Adipura dalam pengelolaan kebersihan. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menuturkan, kunjungan ke Purbalingga guna melihat dari dekat pengelolaan pasar tradisional terutama pengelolaan kebersihan pasar pada Pasar Segamas Purbalingga. “Menuju pasar yang bersih dan nyaman menjadi harapan semua pihak. Termasuk kami di kabupaten Klungkung. Sehingga kami perlu belajar bagaimana mengelola pasar yang baik dari kabupaten Purbalingga ini,” katanya. Sebelumnya, rombongan dari kabupaten Klungkung diterima Bupati Purbalingga Tasdi di Ruang VIP Rumah Dinas Bupati. Selanjutnya, rombongan diterima secara resmi oleh Asisten Ekonomi Pembangunan dan Kesra Sigit Subroto di Operation

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Rom Graha Adiguna. Setelah menerima pemaparan tentang pengelolaan p a s a r d a r i P l t Ke p a l a D i n a s Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Purbalingga, Bupati Klungkung menyampaikan apresiasi terhadap komitmen pengelolaan pasar di kabupaten Purbalingga. Dia tertarik dengan inovasi yang dilakukan s e p e r t i p e m a s a n g a n C C T V, ke r j a s a m a p i h a k ke t i ga d a n pengelolaan kebersihan pasar. “Yang kita dapatkan dari Purbalingga mau tidak mau akan segera kita terapkan di kabupaten Klungkung. Dalam menuju pasar yang bersih dan nyaman kami masih saling menunggu. Pedagangnya menunggu petugas atau pemerintah, sementara pemerintah menunggu kesadaran dari para pedagang,” ungkapnya. Usai diterima di Operation Room, rombongan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung kondisi dan operasional pengelolaan pasar Segamas yang berada di Jalan Mayjend Sungkono berdekatan dengan Markas Polres Purbalingga, Pasar Hewan dan Te r m i n a l B u s P u r b a l i n g g a . (Hardiyanto)

Derap Perwira

Belajar Kelola Eks PNPM Mandiri, Kabupaten Kediri Kunja Ke Purbalingga

K

epala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan (BPMPD) Kabupten Kediri beserta para Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Desa Kecamatan SeKabupaten Kediri Provinsi Jawa Timur mengadakan kunjungan kerja (kunja) untuk belajar pengelolaan eks Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat M a n d i r i ( P N P M ) Pe rd e s a a n d i Kabupaten Purbalingga. Rombongan yang dipimpin Kepala BPMPD Kabupaten Kediri Satirin diterima langsung Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes) Kabupaten Purbalingga Kodadiyanto di ruang Ardilawet Jum'at (11/11) serta mendapat berbagai kiat pengolaan eks PMPM Perdesaan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi M a sy a ra ka t d a n Po t e n s i p a d a Bapermasdes Kabupaten Purbalingga Ali Sudarmo. Ali Sudarmo menuturkan, bahwa PNPM Perdesaan yang dimulai pada tahun 2003 dan berakhir 2014 sampai hari ini belum ada kejelasan petunjuk dan pihaknya sebelum pengakhiran program tersebut agar memilih program PNPM Perdesaan. Apakah akan dijadikan kumpulan berbadan hukum, perseroan terbatas (PT) atau koperasi. Pilihan tersebut juga berlaku untuk seluruh eks PNPM se-Indonesia dan dari tiga pilihan tersebut tidak ada yang tepat, sehingga sampai saat ini masih tanpa kejelasan dari pemerintah pusat. “Yang tidak jelas sampi hari ini adalah petunjuknya, karena sampai hari ini sebelum pengakhiran PNPM kita disuruh untuk memilih apakah kumpulan berbadan hukum, PT ataukah koperasi. Ini sama se-Indonesia dari 3 pilihan tersebut tidak ada yang tepat sehingga sampai berlarut-larut sampai

Derap Perwira

tahun 2015 habis dan sampai tahuin ini akan habis pun informasi petunjuk paling akkhir masih di tangan menteri,”ujarnya. Untuk itu, sambung Ali Sudarmo, untuk mengatasi hal tersebut, Purbalingga akhirnya mengambil sikap tanpa ragu-ragu dengan mengambil ke s e p a k a t a n b e r s a m a . K a r e n a berdasarkan petunjuk awal serta surat edaran dari pemerintah pusat, yakni untuk yang fisik/bangunan agar diserahkan kepada Pemerintah Desa (Pemdes), untuk danaa bergulir agar diteruskan akan tetapi dengan ketiga pilihan tersebut yakni kumpulan berbadan huku, PT ataukah koperasi dan ternyata tidak ada pilihan yang tepat, karena Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD) masing-masing mempunyai keinginan tersendiri. Sehingga muncul UPK internasional atau UPK Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi forum. Namun dari UPK dan forum tersebut semua tidak jelas dan pihaknya menghadirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk dijadikan lembaga yang jelas, karena pada 8 Januari 2017 semua harus berbadan hokum “Kami undang OJK dan akhirnya sepakat membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) bersama. Dalam bumdes tersebut ada tiga bumdes yakni bumdes, bumdes bersama dan bumdes antar desa. Namun proses dari bmdes

tetap ada pro kontra,”terangnya. Kepala BPMPD Kabupaten Kediri Satirin dalam sambutannya mengagumi apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga khususnya dalam memberdayakan masyarakat kecil yakni memberdayakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) dengan mewajibkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam setiap kegiatan rapat-rapat menggunakan produk-produk lokal. Hal tersebut juga menjadi pertimbangan pihaknya untuk melakukan hal yang sama di daerahnya “Kami kagum apa yang dilakukan Pemkab Purbalingga dalam memberdayakan masyarakat kecil khususnya pelaku UMKM, sehingga apa yang bisa diambil dari Purbalingga semoga dapat dilaksankan di Kabupaten Kediri,”ucapnya. Sedangkan untuk pengelolaan eks PNPM, kata Satirin, perlu dikelola dengan baik dan pihaknya masih menggunakan petunjuk lama, namun untuk kegiatannya masih dibina, diawasi dan dimonitoring juga perlu ada wadah yang pasti, seperti yang ada di Kabupaten Purbalingga, ujarnya. (Sukiman)

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

43


PEMUDA

PEMUDA

Tahun 2017 Karang Taruna Digelontor Anggaran Rp300 Juta

Saat ini kegiatan Karang Taruna di Kabupaten Purbalingga bagaikan mati suri atau hidup segan mati tak mau. Berdasarkan paparan Karanga Taruna d e n ga n Pe m e r i nta h Ka b u p ate n (Pemkab) Purbalingga beberapa waktu lalu, dari jumlah yang ada, seharusnya di setiap desa dan kecamatan ada perwakilan organisasi kepemudaan tersebut, namun sekarang hanya tiga yang kegiatannnya berjalan. “Dari hasil paparan, saya masih cukup kecewa dan masih belum terlalu berbangga, karena masih ada 224 desa 18 kecamatan yang seharusnya ada perwakilan Karang Taruna, akan tetapi dari Karang Taruna yang ada hanya tiga berjalan atau yang lainnya mati suri istilahnya. Jadi hidup segan mati tak mau,”ungap Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat apel pagi di halaman Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( D i n s o s n a ke r t r a n s ) K a b u p a t e n Purbalingga Senin (7/11).

44

Untuk itu, sambung Wabup, pihaknya meminta kedepan agar organisasi kepemudaan yang tugas pokok fungsi (tupoksi)-nya ada pada Dinsosnakertrans agar pembinaannya dimaksimalkan. Pihaknya bersama Bupati Purbalingga juga berkomitmen agar organisasi tersebut di Purbalingga nantinya dioptimalkan serta pembinaan generasi muda juga akan dimaksimalkan. “Kedepan karena Karang Taruna tupoksinya ada di Dinsosnakertrans saya harap pembinaan juga harus dimaksimalkan. Saya dan Pak Bupati komitmen agar bagaimana kedepan K a r a n g Ta r u n a d i K a b u p a t e n Purbalingga bisa dioptimalkan serta pembinaan terhadap generasi-generasi pemuda dimaksimalkan,”ujarnya. Menurut Wabup, saat ini kenakalan remaja, pergaulan bebas khusunya yang terjadi Kabupaten Purbalinga semakin meningkat. Banyak ka s u s - ka s u s p e l e c e h a n s e ks u a l

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

utamanya yang dilakukan oleh para generasi muda/remaja membuat miris. “Banyak kasus-kasus pelecehan seksual utamanya dilakukan oleh generasi-generasi muda sehingga saya sebagai seorang perempuan dan juga seorang ibu merasa miris,”tuturnya. Untuk itu, tandas Wabup, pihaknya kedepan agar generasi muda yang akan meneruskan estafet ke p e m i m p i n a n d i P u r b a l i n g g a pembinaannya dapat dimaksimalkan. Dan pada tahun 2017 Pemkab Purbalingga dalam anggaran penerimaan belanja Daerah 9APBD) akan meningkatkan anggaran Karang Taruna menjadi Rp300 juta dari sebelumnya sebesar Rp68 juta. Sehingga mulai saat ini berbagai program harus diinventarissasi . Sedangkan untuk mengisi waktu luang pemuda harus diisi dengan kegiatan yang bermanfaat “Anggaran Karang Taruna tahun depan akan kami tingkatkan menjadi Rp300 juta, sehingga harapannya mulai dari sekarang programnya agar diinventarisir dan untuk mengisi waktu luang pemuda, harus diisi dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang bermanfaat,”tandasnya.(Sukiman)

Derap Perwira

Buka Pertihusada , Bupati Minta Pramuka Jadi Manusia Berkarakter

Bertempat di Puskesmas Kaligondang, Jum'at (11/11) Bupati Purbalingga Tasdi membuka Perkemahan Bhakti Husada (Pertihusada) Kwartir Ranting Kecamatan Kaligondang. Kegiatan yang diikuti 186 peserta terdiri dari penegak, pandega dan penggalang serta kader kesehatan akan berlangsung selama tiga hari dua malam Jum'at-Minggu 11-13 November 2016 dalam rangka memeperingati Hari Kesehatan Nasional ke-52. Dalam sambutannya, Bupati berharap, agar kegiatan tersebut tidak semata-mata kegiatan seremonial belaka, akan tetapi harus mempunyai manfaat berupa hasil atau output bagi para peserta, baik dari pramuka mapun kader kesehatan. “Saya berharap agar kegiatan tersebut bukan hanya seremonial belaka, namun punya manfaat berupa hasil output bagi para peserta baik dari

Derap Perwira

pramuka maupun dari kader-kader kesehatan,”pintanya. Bicara tentang Pramuka, sambung Bupati, apabila sudah mengenakan seragam tersebut, maka harus memahami dasa dharma dan juga isinya, serta pramuka harus menjadi manusia yang berkarakter. “Kalau maka sudah memakai pakaian Pramuka, harus memahami dasa darma pramuka. Isinya apa dan pramuka harus menjadi manusia yang berkarakter,”pintanya. Sedangka manusia yang berkarakter, kata Bupati, yakni apabila sudah melaksanakan apa yang ada dalam dasa dharma pramuka. “Kalau anda sudah melaksanakan apa yang disebut dalam dasa darma pramuka maka anda sudah menjadi manusia yang berkarater,”jelasnya. Sedangkan yang menjadi latar belakang kegiatan teresbut adalah keprihatinan terhadap tantangan dan permasalahan yang akhir-akhir ini banyak menimpa generasi muda. Banyaknya kasus-kasus penyalagunaan narkoba, kenakalan remaja serta peneyebaran HIV/AIDS serta tingginya kasus kecelakaan lalulintas juga penurunan rasa nasionalisme yang semakin memprihatinkan. (Sukiman)

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

45


INFO TERKINI

INFO TERKINI

HUT ke-45 KORPRI, Bupati Tasdi Naikan Tamsilpeg ASN

P

ada momentum peringatan HUT ke-45 Korp Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), Bupati Purbalingga Tasdi memberikan apresiasi terhadap kinerja yang ditunjukan Aparatur Sipil Negara (ASN) di kabupaten Purbalingga. Sejak kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, para ASN dilingkungan Pemkab Purbalingga dinilai telah mampu meningkatkan kinerja menjadi semakin baik. Dari sejumlah inpeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan ke 164 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) selama 7 bulan memimpin Purbalingga, Bupati Tasdi mengaku gembira karena ternyata ASN Purbalingga dapat didorong untuk berkinerja lebih baik. “Yang kemarin masih kurang disiplin, sekarang sudah disiplin dan cukup bagus kerjanya. Karena itu mulai 1 Januari 2017 pemkab Purbalingga akan menganggarkan kenaikan Tamsilpeg (Tambahan Penghasilan Pegawai-red) sebesar 50 persen,” kata Bupati Tasdi saat menjadi Inspektur Upacara Peringatan HUT ke-45 KORPRI Tingkat Kabupaten Purbalingga di Halaman Pendapa Dipokusumo, Selasa (29/11). Dikatakan Tasdi, pemberian kenaikan tamsilpeg tersebut sebagai bentuk pengabdian, penghargaan dan penghormatan kepada keluarga besar KORPRI. Diharapkan, adanya kenaikan tamsilpeg dapat menjadi spirit, motivasi dan semangat para ASN untuk meningkatkan kinerja dalam menjalankan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

46

“Saya minta ASN terus meningkatkan pelayanan publik. Jangan lupa hilangkan pungli, pungli dan pungli, Siap…..,” katanya langsung dijawab siap oleh seluruh peserta upacara. Cium Tangan Guru Pada kesempatan tersebut, Bupati Tasdi bertemu dengan salah seorang gurunya saat bersekolah di SMA Negeri 1 Bobotsari. Kebetulan, sang guru Siti Aminah, SPd ikut menerima tali asih dari Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Purbalingga karena purna tugas per 1 Oktober 2016. Mengetahui gurunya purna tugas, usai upacara Bupati Tasdi langsung menghampiri guru yang telah membekali dirinya ilmu ekonomi dan langsung mencium tangannya tanda hormat. “Beliau yang dulu mengajari saya ilmu ekonomi. Beliau dulu mengajari saya supaya hidup irit, bagaimana menggunakan uang sedikit tapi bisa maksimal produksinya. dan itu selalu saya pedomani untuk hidup saya sampai sekarang,” katanya. Selain kepada Hj Siti Aminah, B u p at i j u ga m e n ge ks p re s i ka n penghormatannya kepada para gurunya sekaligus sebagai ungkapan selamat Hari Guru dan HUT PGRI yang dirayakan beberapa waktu lalu. “Saya dulu juga dididik oleh Pak Subeno yang kini kepala DPPKAD. Kalau Bu Siti mengajari saya ilmu ekonomi, Pak Beno mengajar ilmu Fisika,” jelasnya. Pada peringatan HUT ke-45 tahun ini, Bupati membacakan amanat Presiden RI Joko Widodo yang mengajak seluruh anggota KORPRI

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

t e r u s m e n i n g k a t k a n profesionalitasnya sebagai aparatur negara yang berkewajiban melayani masyarakat. Menurut Wakil Ketua Panitia HUT Korpri Kabupaten Purbalingga Setyadi, peringatan HUT Korpri tahun ini dilaksanakn secara sederhana. “Kegiatan yang dilaksanakan HUT Korpri Ke-45 tahun ini dilaksanakan dalam suasana ksederhanaan. Karena saat ini kita sedang disibukkan dengan berbagai di masing- masing OPD terkait pelaksanaan tugas fungsi menjelang akhir tahun anggaran. Disamping itu sebentar lagi juga akan dilaksanakan kegiatan hari jadi kabupaten Purbalingga,”ujar Setiyadi. Harapannya, melalui momentum peringatan HUT KORPRI para ASN menjadi semakin solid dan perannya s e m a k i n nyata d i ra s ka n o l e h masyarakat. Setiyadi menambahkan, rangkaian k e g i a t a n H U T KO R P R I t e l a h dilaksanakan sejumlah kegiatan diantaranya bhakti sosial Posbindu, donor darah, anjangsana ke kediaman mantan ketua Korpri, senam bersama, upacara peringatan dan ziarah ke Ta m a n M a k a m P a h l a w a n Purbosaroyo. Upacara juga ditandai dengan penyerahan tali asih bagi ASN pensiun dan ahli waris ASN Meninggal dunia dari Dewan Pengurus KORPRI Kabupaten Purbalingga, bantuan buku koleksi perpustakaan dan penyerahan dua unit mobil tanki air bersih untuk BPBD Purbalingga. (Hardiyanto)

Derap Perwira

Pencegahan HIV/ Aids Menjadi Tanggung Jawab Bersama

D

i Kabupaten Purbalingga tahun ini atau sampai dengan Bulan Oktober 2016 jumlah penderita penyakit Human I m m u n o d e f i c i e ny V i r u s ( H I V ) Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) tercatat sudah ada 54 penderita. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, penderita penyakit tersebut mengalami kenaikan yang cukup signifikan. “Hal ini tentunya menjadi keprihatinan bagi kita semua, bahwa tanggungjawab HIV/AIDS bukanlah tanggung jawab personal saja, melainkan menjadi tanggungjawab kita bersama, terutama pencegahan dan penanggulangan menyebarnya v i r u s H I V/ A I D S ,” u j a r B u p a t i Purbalingga Tasdi saat membacakan sambutan sekaligus menjadi inspektur upacara (irup) Hari AIDS Sedunia Tingkat Kabupaten Purbalingga di halaman Pendapa Dipokusumo Kamis (1/12) yang dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Dyah Hayuning Pratiwi, pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta diikuti perwakilan dari TNI/Plori juga pimpinan beserta Aparatur Sipil Negara (ASN) Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Menurut Bupati, berdasarkan

Derap Perwira

data dan fakta tersebut sudah cukup bagi semua agar dapat melakukan tindakan reaksionerdan cepat. Selain itu berbagai pendekatan harus dimulai dilakukan agar tidak terjadi dampak yang lebih luas lagi, utamanya melalui pendekatan bidang agama dan sosial budaya. “Disamping itu, kita juga h a r u s m e m b e r i ka n p e r h a t i a n terhadap generasi muda kita, karena keberhasilan suatu bangsa diawali oleh keberhasilan dalam membina generasi mudanya dan kehancuran suatu bangsa diawali oleh kehancuran generasi mudanya,”ujarnya. Untuk itu, Bupati mengajak agar semua saling menguatkan komitmen dan melakukan evaluasi terhadap upaya penanggulangan yang telah dilakukan. Karena keberadaan HIV/AIDS laksana fenomena gunung es, kesadaran mereka untukmemeriksakan diri ke medis juga masih rendah karena malu penyakitnya diketahui oleh masyarakat sekitar. “Disadari atau tidak, sebenarnya penyakit HIV/AIDS laksana gunung es, yakni puncaknya saja yang terlihat, namun sebenarnya masih banyak penderita yang masih belum mempunyai kesadaran untuk memeriksakanpenyakitnya kepada

psikolog atau medis atau mungkinmalu takut penyakitnya ketahuan oleh orang lain, sehingga akan dikucilkan oleh lingkungan masyarakat sekitar,”jelasnya. Bupati menambahkan, bahwa orang yang terkena HIV/AIDS (ODHA) bukanlah orang yang harus dijahi dari pergaulan hidup bermasyarakat. Orang yang terkena penyakit tersebut harus diperlakukan sebagaimana mestinya, karena mereka yang terjakngit virus tersebut bisa dikarenakan tertular orang yang positif terkena melalui media lain. “Untuk itulah, dalam memperlakukan orang yang terkena HIV/AIDS bukan orangnya yang harus dijauhi, namun virus serta p e nya k i t nya ya n g h a r u s k i t a jauhi,”pintanya. Melalui peringatan Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember tersebut, Bupati mengingatkan agar lebih ber,hati-hati bahwa penyakit tersebut sangat berbahaya dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Oleh sebab itu jangan mencoba untuk mendekati dengan penyakit tersebut, apalagi untuk mencobanya, ujar Bupati. (Sukiman)

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

47


KEAGAMAAN

KEAGAMAAN

Rayakan Milad Ke-104, Muhammadiyah Diminta Terus Berikan Kontribusi Untuk Bangsa

Lebih dari seratus tahun atau 104 tahun organisasi keagamaan Muhammadiyah lahir di Indonesia dalam menyebarluaskan, memajukan misi dakwah dan tajdid menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. “Untuk itu, melalui kesempatan ini, saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan Milad Ke-104 tahun, mudah-mudahan dengan bertambahnya usia, Muhammdiyah tetap terus berkarya dan bekerja serta berkontribusi untuk nusa dan bangsa guna mewujudkan masyarakat yang yang sejahtera lahir batin Hal tersebut disampaikan Bupati Purbalingga Tasdi saat menjadi Pembina Apel Akbar Milad Muhammadiyah Ke-104 di Alun alun Purbalingga Sabtu (19/11) yang dihadiri Wakil Bupati (Wabup) Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, pimpinan Forkopimda Kabupaten Purbalingga, pimpinan OPD, pimpinan daerah beserta badan otonom serta lembaga pendidikan dibawah naungan M u h a m m a d i y a h s e - Ka b u p a t e n Purbalingga dan ormas keagamaan. Bupati menambahkan, bahwa memasuki usia yang ke-104, dalam hitungan tahun miladiyah (Masehi) atau 107 tahun dalam bilangan hijriyah, semua patut bersyukur. Karena berkat ridha dan karunia-Nya Muhammadiyah mampu bertahan dan berkembang dengan istiqamah dalam menyebarluaskan dan memajukan

48

dakwah dan tajdid menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarnya yang dicita-citakan selama ini. “Bersamaan dengan itu pula, kita berdoa disertai ikhtiar secara terus menerus agar Muhammadiyah senantiasa tetap bersinar memancarkan cahaya pencerahan dan memberikan kemanfaatan terbaik untuk kemajuan umat, bangsa dan kemanusiaan universal dalam bingkai rahmatan lil' a l a m i n ( ra h m a t b a g i s e ka l i a n alam),”ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, terkait dengan milad organisasi tersebut, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Purbalingga Ali Sudarmo mewakili ormas membuat pernyataan sikap atau ikrar yakni Muhammadiyah sedang dan akan terus meningkatkan peran amar ma'ruf nahi munkar dan tajdid pencerahan menuju terbentuknya keadaban bangsa yang berkemajuan. Ormas tersebut juga siap bekerja keras, b e ke r j a c e r d a s d a n p r o d u k t i f mendukung dan bekerja sama dengan pemda dalam segala bidang. “Warga Muhammadiyah siap bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja produktif dan bekerja ikhlas dalam mendukung program serta kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga dalam segala bidang menuju Purbalingga berkemajuan,”ujar Ali Sudarmo. Selain itu, berkaitan dengan penegakkan hukum khususnya kasus penistaan agama oleh Basuki Cahaya Purnama, Muhammadiyah Purbalingga

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

mendukung sepenuhnya kepada penegak hukum, Polri, TNI dan juga pengadilan dalam menegakkan hokum serta mengadili penista agama yang telah menciderai hati nurani umat Islam serta memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Muhammadiyah juga mendorong dan siap bekerjasama dengan Pemkab Purbalingga beserta Polri dan penegak hokum lainnya d a l a m m e m b e ra n t a s p e nya k i t masyarakat seperti togel, judi, narkoba, prostitusi dan lainnya dengan prioritas Purbalingga bersih dari togel. “Muhammadiyah Purbalingga tetap berkomitmen ikut serta dalam pembangunan mentalitas bangsa yaitu manusia yang memiliki sifat religious, moderat, cerdas, mandiri, berilmu serta mempunyai relasi social dan solidaritas ukhuwah yang konstruktif dalam kehidupan kolektif,”ujarnya. Ali menandaskan, bahwa Muhammadiyah Purbalingga akan terus menjalin ukhuwah (persatuan) antar umat beragama demi kestabilan, keagamaan, kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Selain itu juga menjalin kerjasama dan saling melengkapi sesama ormas IslamPurbalingga dalam melaksanakan amar ma'ruf nahi mungkar, pungkasnya. (Sukiman) Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

Derap Perwira

Tahun Baru Hijriyah Harus Jadi Budaya Perubahan

T

a h u n b a r u H i j r i ya h ya n g diperingati umat Islam setiap tahunnya diharapakan tidak hanya jadi ajang instrospeksi diri,apa yang sudah dilakukan di tahun sebelumnya, namun. Namun momen tersebut juga menjadi makna spiritual setiap umat Islam berupa keimanan, ketaqwaan serta habluminalloh (hubungan antara manusia dengan Allah) semakin ditingkatkan. “Oleh karenanya, melalui momen tahun baru ini kita harapkan makna spiritual keimanan kita, ketaqwaan habluminallah kita di tahun yang baru ini kita tingkatkan,”tutur Bupati Purbalingga Tasdi saat sambutan pada Pengajian Akbar Menyambut Tahun Baru Hijriyah 1438 yang dimeriahkan hiburan Nasida Ria dan Tausiah Ustad KH Achmad Suswanto di Alu-alun Purbalingga yang diikuti Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, pimpinan Forkopimda, pimpinan OPD dan tokoh agama serta masyarakat. Bupati menambahkan, bahwa momen tahun baru juga harus menjadi makna sosial agar habluminanas (hubungan antara manusia dengan manusia) seperti meningkatkan kebersamaan, menjaga ukhuwah, menjaga kekeluargaan sehingga dengan hal tersebut umat Islam diharapkan untuk saling menjaga p e r s a t u a n , ke b e r s a m a a n d a n kekeluargaan masyarakat Purbalingga

Derap Perwira

lebih meningkat. Selain itu, momen tahun baru juga diminta untuk membangun kultur (budaya), yakni yang selama ini setiap tahun baru Islam belum pernah melakukan perinagatanperingatan. Namun tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang, pihaknya akan mengemas setiap datangnya tanggal 1 Muharram akan melaksanakan kegiatan keagamaan berupa pengajian akbar dan kegiatan lainnnya. “Makna budaya dalam tahun baru, adalah untuk membangun kultur kita, mungkin selama ini setiap tahun baru Islam belum pernah melaksanakan peringatan-peringatan, namun untuk tahun ini kita akan kemas setiap menjelang 1 Muharam kita akan melaksankan pengajian dan peringatan-peringaatn untuk tidak lupa bahwa kita malam ini memasuki tahun baru hijriyah,”tuturnya. Menurut Bupati, untuk merubah dari perkara yang hitam menjadi yang putih memang agak berat bahkan diperlukan ketelatenan, makanya ketika malam tahun baru Masehi banyak sekali yang hadir di alun-alun, sedangkan tahun baru Islam malah sebaliknya. “Keliahatanya untuk tahun baru hijriyah ini belum semuanya masyarakat Purbalingga hadir dan ini ini perlu ketelatenan untuk merubah budaya tersebut, karena untuk

menggiring ke syurga perlu hati hati serta perlu pembelajaran juga perlu keimanan dan perlu ketaqwaan.Untuk itu, tentunya dengan tahun baru tersebut, semua harus mengubah budaya yang kurang baik dan diubah menjadi baik serta budaya atau hal-hal yang kurang baik agar diubah lebih baik lagi. Melaui tahun baru ini selain harus mejadi instrospeksi apa yang sudah d a n a ka n d i l a ku ka n d i ta h u n mendatang sekaligus apa yang diperbuat untuk raykat,”ujarnya. KH Achmad Agus Suswanto dalam tausiahnya dengan iringan Grup Nasidaria dari Semarang berharap, agar Purbalingga tetap mempunyai empat manusia yang dapat meredam agar kiamat tidak semakin mendekat, yaitu ilmunya para ulama, pemerintahan yang adil, kedermawanannya orang kaya dan doa dari orang-orang fakir. “Untuk itu, agar orang fakir miskin yang doanya mustajab makanya di dunia ini butuh di doakan oleh orang fakir, kalau orang sudah tidak mau ngaji, pemimpinnya tidak benar banyak orang kaya pelit dan orang misikin hanya menyumpahin maka dunia akan kiamat. Oleh karena itu mudahmudahan Purbalingga punya empat orang ini yaitu. (Sukiman)

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

49


SUARA RAKYAT WISATA

WISATA

B

Scan Barcode dengan aplikasi QR Code Reader

a ka l w i s a t a D e s a B o ko l , Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Minggu (4/12) menyuguhkan berbagai atraksi seni kontemporer di areal persawahan di kompleks sanggar 'Darimu'. Atraksi seni bertajuk 'Darimu Karya Kita #3' menampilkan Chune 'Presiden Pelukis Purbalingga', Ki dalang Tejo Asmoro, Mona Julia 'Julia Dance', dan Dwi Nugroho yang juga pengelola Sanggar Darimu. Acara tersebut dibuka oleh Bupati Purbalingga Tasdi. Suasana pementasan musik itu makin meriah dengan kehadiran istri Gubernur Jawa Tengah Siti Atikoh Supriyati, serta wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. Rombongan juga sempat menikmati makan siang makanan khas desa Bokol di angkringan 'Mamake' yang dikelola Sanggar Darimu. Penampilan musik reage menyambut kedatangan Bupati Tasdi beserta rombongan. Sejurus kemudian, 'Presiden Pelukis Purbalingga' Chune beraksi ddengan menggambar diatas kain putih yang terbentang di persawahan. Chune mengambil tema, “Dari Tanah Kembali ke Tanah'. Sebelum m e n g g a m b a r, C h u n e s e p e r t i membacakan puisi tentang hidup seorang yang akhirnya akan kembali ke tanah. Dalam lukisan menggunakan tangan kosong itu, Chune seperti menggambarkan kehidupan seseorang mulai dari saat bayi hingga menjadi orang dewasa dan akhirnya meninggal kembali ke tanah. Tak butuh waktu lama, kreasi Chune sudah bisa dilihat oleh penonton yang hadir. Ki Dalang Tejo Asmoro sebelum membawakan lakon wayang monolog

50

'Surya Putra Galau', juga mengupas filosofi kehidupan melalui. Kehidupan manusia di dunia tidak berarti jika tidak bermanfaat bagi orang lain. Apa yang dimiliki di dunia, akhirnya kembali ke tanah. Harta benda, kekayaan, jabatan, semua tidak akan berarti apa-apa ketika manusia meninggal dunia. “Semuanya kembali ke tanah, hanya kebaikan,dan amal ibadah selama di dunia yang dibawa,” ungkap Tejo Asmoro yang memiliki nama asli Sutejo. Mona Julia Dance ikut mempercantik penampilan wayang molog dan sesi lagu reage yang disuguhkan Dwi Nugroho. Sesekali pula ditingkahi dengan permainan rakyat egrang. Bupati Tasdi dalam kesempatan itu memuji kiprah Dwi Nugroho yang mengembangkan sanggarnya sebagai tempat belajar seni bagi siapapun yang mau belajar. Selain itu, kiprah Dwi yang pernah menjadi terbaik II pemuda pelopor tingkat Jateng kategori seni budaya dan wisata, juga mampu menggerakan desa wisata berbasis seni budaya di wilayah selatan Purbalingga. “Pemkab Purbalingga sangat mengapresiasi kegiatan sanggar Darimu. Pemkab melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) akan terus mendorong tumbuhnya seni budaya dan pariwisata di berbagai wilayah Purbalingga,” kata Tasdi. Tasdi juga membanggakan, bakal wisata Bokol sudah dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dari Belanda dan Thailand beberapa waktu lalu. “Purbalingga terus berkomitmen mengembangkan sektor pariwisata, termasuk desa-desa wisata. Ini tentunya

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

sejalan dengan kebijakan pemerintah Jokowi dan kebijakan pemprov Jateng yang terus memacu perkembangan sektor pariwisata,” kata Tasdi. Dibagian lain, disela-sela menikmati angkringan Mamake, Bupati Tasdi juga memuji suasana makan yang asri ditengah areal persawahan. Makanan khas yang disuguhkan seperti ayam goreng, tempe goreng, sayur jantung pisang, dan sayur lompong yang dipadu sambel khas desa, serta minuman es badeg, membuat Bupati Tasdi puas. “Nanti kapan-kapan saya pengin menggelar rapat disini, sambil menikmati suasana desa dan makanan yang khas,” ujar Tasdi. Hal yang sama juga disampaikan istri gubernur Jateng, Siti Atikoh Supriyati. Atikoh yang asli Purbalingga mengaku puas setelah menikmati angkringan Mamake. “Semuanya serba khas desa dan enak untuk dinikmati,” ujarnya. (y)

Derap Perwira

Pegiat Desa Wisata Butuh Pendampingan SDM Berkelanjutan

P

ara pegiat wisata dari sejumlah desa wisata di Purbalingga masih membutuhkan pendampingan dari Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, beberapa desa wisata juga m e m b u t u h ka n st i m u l a n u nt u k mengembangkan daya tarik wisata untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. Hal tersebut terungkap saat diskusi pengembangan desa wisata dan sosialisasi Sapta Pesona Sadar Wisata di Kampung Kurcaci, Desa Wisata Serang, Kecamatan Karangreja, Rabu (9/11). Diskusi dihadiri Kabid Pariwisata Dinbudparpora Ir Prayitno, M.Si, Kasi Sarana Prasarana Wisata Sri Mulyani, BSc, para pegiat wisata, dan sejumlah pengurus Paguyuban Wisata Purbalingga (Wisbangga). Diskusi sengaja digelar di alam terbuka agar tidak terkesan formal dan lebih menyatu dengan alam. Sugit, dari pegiat wisata dan pengelola wisata Gunung Malang, Desa Serang Kecamatan Karangreja, mengungkapkan, Serang memang sudah dikenal sebagai desa wisata dengan rest area Lembah Asri dan petik stroberi, namun kami ingin memberikan daya tarik lain berupa nuansa camping ground di padang ilalang dan sunrise bukit Gunung Malang dengan ketinggian sekitar 1.700 meter diatas permukaan air laut.

Derap DerapPerwira Perwira

Sugit mengelola daya tarik wisata itu dengan komunitas pecinta alam Gumapala yang ada di wilayahnya. “Kami saat ini mengelola secara mandiri bekerjasama dengan LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan Perhutani. Kami berharap, Dinas mendampingi kami untuk meningkatkan kualitas para pemandu, dan jika memungkinkan ada stimulan ada untuk pengadaan tenda camping. Dinas sudah membantu lewat bantuan keuangan, namun oleh pihak desa difokuskan ke penataan rest area Lembah Asri,” katanya. Sementara pengelola Kampung Kurcaci Desa Wisata Serang, Edi Susanto mengungkapkan, pihaknya memang mendengar bantuan dan untuk pengembangan desa-desa wisata, namun sampai saat ini belum menyentuh Kampung Kurcaci. “Kami berusaha mengembangkan Kampung Ku rc a c i s e c a ra m a n d i r i , t i d a k mengandalkan bantuan. Jikapun ada, kami sangat berterima kasih sekali karena bisa untuk menambah wahana rumah Kurcaci, penataan taman, gasebo, dan rehab rumah pohon serta untuk dukungan pengerasan lahan parkir wisatawan,” kata Edi. Kepala Bidang Pariwisata Ir Prayitno, M.Si mengungkapkan, Pemkab melalui Dinbudparpora sangat mendukung pengembangan desa-desa wisata. Dukungan Pemkab selain berupa peningkatan kualitas SDM, juga peningkatan wacana pengembangan

desa wisata dengan studi komparasi ke desa wisata yang sudah maju. Selain itu juga digelontorkan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) sejak tahun 2015 kepada desa-desa wisata. Pada tahun 2015 setidaknya dikucurkan Rp 1 miliyar, dan pada tahun 2016 ini dikucurkan Rp 1,8 milyar. “Desa-desa yang sudah mulai bersemangat dan pengelolanya mulai terlihat, baru diberikan stimulan. Pemkab tidak memberikan stimulan bagi desa wisata yang belum bergerak sama sekali. Pada tahap awal, Dinbudparpora lebih berupaya pada pendampingan SDM untuk meningkatkan pelayanan dan pengelolaan, selanjutnya baru dibantu dana stimulan yang mekanisme penyalurannya melalui pemerintah desa masing-masing,” kata Prayitno. Prayitno menambahkan, aat ini setidaknya sudah ada 15 desa wisata yang mulai diminati wisatawan. Beberapa desa juga mulai menunjukkan prospek untuk dikembangkan sebagai desa wisata dan para pengelolanya sudah mulai menggeliat. Desa-desa tersebut seperti Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Desa Lambur, Kecamatan Mrebet, dan Desa Kaliori, Kecamatan Karanganyar. “Perkembangan desa wisata yang sudah lebih dahulu maju, ternyata mampu memberikan efek positif bagi pemuda desa lain, dan ingin menjadikan desanya sebagai desa wisata,” tambah Prayitno. (y)

MEDIA MEDIA KOMUNIKASI INFORMASI && ASPIRASI ASPIRASI KOMUNITAS KOMUNITAS PURBALINGGA PURBALINGGA

Volume Volume 107|Tahun 98|TahunXII|2016 X|2014

47 51


PANGINYONGAN

CERPEN

Oleh : Lilian Kiki Triwulan

A

pakah ini hanya sebuah kebetulan semata atau sebuah kesengajaan, jika ini adalah kebetulan kenapa lagu yang dinyanyikan sama persis dengan yang dinyanyikan Dio, namun jika kesengajaan kenapa dia sengaja menyanyikan lagu itu, mungkinkah ada hubungan antara Senja dan Dio. Semua beradu dalam pikiranku membuatku tak fokus hingga akhirnya suara Senja mengagetkanku “Maaf ya suaraku jelek, sumbang, dan gak enak didengar. Jadi jangan sampai bengong gitu dong. Aku jadi malu nih. Hehe.” Senja tiba-tiba saja mengagetkanku dari lamunan. Aku langsung kaget dan menjawab “Ya gimana lagi suaranya indah banget aku sampai terharu juga dengernya, nyentuh banget lagi lagunya. Ah Senja, baru bertemu juga aku sudah merasa nyaman ada di dekatmu.” kata-kata itu terlontar begitu saja tidak sesuai dengan apa yang aku pikirkan. Tiba-tiba terbesit dalam otakku tentang ketakutan dalam diri ketika aku kelak benar-benar merasa nyaman, aku takut kau meninggalkanku tanpa sebab. Huft aku hanya berteman dengan Senja tidak lebih dan tidak kurang semua yang berkecamuk hanya sebatas pemikiran, Dio dan Senja mereka mungkin memang tidak ada sangkut pautnya, mereka berbeda. “Maaf aku tersanjung dengan nyanyian merdumu. Suaramu bagus banget, merdu dan enak didengar. Mungkin ini yang membuatku selalu ingin

52

bertemu denganmu Senja. Namun ada sesuatu yang aneh dan ingin aku tanyakan” Aku berbicara sambil pikiranku melayang-layang mengingat Dio. Mungkinkah Senja hadir untuk m e n g o b a t i l u ka p a ra h h a t i i n i . Mungkinkah Senja datang untuk kembali membuatku merasakan kerinduan. Mungkinkah Senja datang untuk memberikan kebahagiaan atau justru semua sebaliknya. Dia kemudian mengagetkanku dengan suaranya, “Hai Jingga, lihatlah langit di atas kita. Lihatlah warnanya jingga seperti namamu dan langit sore ini seperti namaku, senja.” Dia menatapku dengan penuh keseriusan tapi aku memang tidak bisa mengelak jika langit sore ini memang indah. Akupun berkata padanya' “Aku tidak pernah ingin melihat senja tenggelam dan berganti malam, walau malam selalu bersinar dengan ribuan bintang, namun senja di sore ini akan selalu indah apalagi ketika bersamamu Senja.” Oh tidak aku mengatakan hal yang seharusnya tidak pernah aku katakan kepada orang yang baru kukenal. Dia pun menjawab “Kamu ternyata bisa puitis tak seperti dugaanku sebelumnya. Manis juga kata-katamu semanis dirimu Jingga. Aku sama sekali tak menyangka. Kau tau aku selalu melihatmu dari kejauhan, memandang tanpa pernah kau pandang. Kamu selalu menjadi inspirasiku untuk tetap bertahan di tempat ini melihatmu dari kejauhan.

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Part III

Aku tak ingin melihatmu terus bersedih, terdiam membisu, dan kosong tanpa aksi apapun.” Jadi selama ini Senja selalu memperhatikanku dari jauh. Dia tau apa yang sedang aku rasakan. Tapi entah kenapa aku takut, aku takut jika dia hanya datang, mengetuk dan pergi tanpa pernah kembali. Ahh aku tak boleh berprasangka buruk. Aku baru mengenalnya sebagai seorang teman tidak lebih dari itu. “Senja, terima kasih sudah datang, terima kasih sudah selalu memperhatikanku. Tapi sungguh aku tak pernah tau jika kau akhir-akhir ini berada di tempat ini untuk melihatku dari kejauhan. Bolehkah aku menanyakan sesuatu padamu Senja? Kenapa kamu hadir dengan tiba-tiba dan apa arti semua ini? Aku baru mengenalmu, kenapa kamu membuatku begitu nyaman? lalu apa kau mengenal Dio?” “Jingga yang manis, kamu ternyata cerewet banget ya. Tapi biarpun kamu c e rewet ka m u ta k a ka n p e r n a h membuatku berubah pikiran untuk terus menjagamu. Aku kenal kamu sudah lama bahkan ketika kamu sedang berhubungan dengan dia yang sudah meninggalkanmu tanpa sebab dan membuatmu murung. Aku mengenal Dio lebih dari siapapun. Dulu aku takut mendekatimu karena kamu sudah menjadi miliknya. Namun sekarang, aku kira sudah waktunya untuk mengenalmu lebih dekat. Aku janji tak

Derap Perwira

akan pernah menyakitimu. Biarkan senja sore ini menjadi saksi bahwa aku akan selalu menjagamu seperti Dio pernah menjagamu. Dio, kau ingin mengetahuinya, Dio adalah … saudara kembarku.” Aku tak sanggup lagi, aku harus menjawab pertanyaannya. “Jadi kamu dan Dio, kalian kembar? Terus kemana Dio sekarang? Kenapa kamu yang datang bukan Dio yang menghampiriku? Jawab pertanyaanku Senja, dimana Dio sekarang? Kenapa dia menghilang tanpa sebab?” Tanpa terasa air mataku sudah meleleh karena mengingat Dio dan Senja dengan tangannya yang lembut mengusap air mataku dan menyandarkan kepalaku di bahunya. Senja kenapa baru sekarang kamu katakana semua, kenapa kau membuatku begitu nyaman dan membuat lukaku terbuka kembali. Senja menjawab dengan penuh keseriusan sambil terus mengelus kepalaku, “Jingga, maafkan aku menyembunyikan semua darimu dan kamu baru mengetahui semua sekarang. Bukan maksudku untuk membuka luka lamamu, mengingatkanmu dengan semua memori itu. Dio, dia sudah pergi jauh melewati setiap ruang di angkasa bersama semua kenangannya. Dio, sudah pergi. Dia menitipkanmu kepadaku, agar aku selalu menjagamu. Berhentilah menangis, aku tak ingin melihat air matamu terus menerus keluar. Tenanglah aku akan selalu ada untukmu, Jingga.” Senja terus menghibur dan menenangkanku. Sampai aku sadar mukaku sudah banjir air mata, Senjapun menghapus air mataku dengan sapu tangannya. Selama perjalanan pulang, aku selalu berpikir apakah ini mimpi atau benar-benar terjadi. Sungguh ini membuatku bingung. Lelaki misterius ini membuatku bertanya-tanya. Ketakutanku terhadap lelaki akankah hilang dengan hadirnya Senja. Senja a k a n k a h ke h a d i r a n m u d a p a t

Derap Perwira

membuatku bertahan dan melupakan semua kenangan tentang Dio? Senja kenapa kau selalu berlari dalam pikiranku. Cukup, aku lelah. Aku butuh waktu apalagi setelah aku tahu kau dan Dio adalah saudara kembar. Kalian kenapa masuk ke dalam hidupku dan membuat semua jadi berantakan. Aku masih tidak percaya dengan hadirnya Senja dan perginya Dio. Sejak hari itu, Senja terus m e n g h u b u n g i ku , m e n a nya ka n kabarku dan menghiburku. Dia tahu jika kepergian Dio akan membuat luka baru sehingga dia selalu berusaha untuk mengobati lukaku. Aku dan Senja semakin hari, semakin dekat hingga rasa nyaman muncul begitu saja. Di bawah langit senja, aku selalu berjumpa dengannya bercakap-cakap menceritakan hal-hal baru. Aku bahagia dan nyaman ketika bersama dengannya. Aku bahkan menaruh harapan besar kepada Senja. Bahkan, ketika aku berjauhan dengannya, dia selalu bisa meyakinkanku bahwa dia selalu ada untukku. Sejak pertama aku melihatnya, menatapnya jujur aku selalu menaruh kerinduan yang aku selipkan di balik kelopak mataku. Dia selalu membuatku kagum dengan banyak hal. Senja, hadirmu membuatku paham bahwa seseorang hadir dalam hidup kita dengan berbagai alasan. Ada yang hadir hanya sekedar datang, ada yang hadir hanya untuk saling mengenal, ada yang hadir untuk menyakiti, ada yang hadir untuk pergi, tapi kau hadir mengisi harihariku menjadi lebih berarti.

NIRU WATEKE KUMBOKARNO Daning Kang Narso

Bersambung

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

53


LENSA

PENGINYONGAN

:” Niku napa hubungane pitakonane Pangat kalih crita wayang, terus ugi napa hubungane pahlawan kalih crita wayang ?” ditakoni kaya nang Sarpun ndelengna Sarpun karo ngomong madan maido :” Rika kabeh pengin tek critani apa ora ? urung apa- apa wis ndrememel .” terus inyong mangsuli :” Nggih kyaine terasaaken mawon critane, si Sarpun mboten usah di urusi.” Njaur Kyai Pingi nerusna omongane :” Rika kabeh pada seneng wayang?” :” Nggih Kyai Remen .” meh kabeh semaure pada :” Ngerti critane ramayana Kumbokarno gugur ? :” Nggih ngertos kyai.” :' Kaya kiye, wektu kuwe kedadean perang gede antarane Ngalengka diraja sing rajane jenenge Rahwana ya kuwe adine Kumbokarno perang karo Raja Ramawijaya sing dibelani tentara ketek, yakuwe begawan Anoman. Sing intine perang wis suwe akeh prajurit sekang Ngalengkadiraja pada mati. Mulane Kumbokarno sing wektu kuwe lagi tapa diparani kon bali mbelani Negara Ngalengkadireja . Maune Kumbokarno ora gelem melu perang mbelani adine , sebab ngerti angger adine kuwe pancen salah, karo wateke ala.” :” Njur pripun Pak Kyai .” maningmaning sarpun nyelani :” Ya mengko disit sabar, inyong karo ngempos disit. Bareng Rahwana maring Kumbokarno ngomehi pirang- pirang , malah karo ngundat umdat :” Pancen percuma duwe kakang sekti ning ora gelem mbantu negarane sing meh ancur sebab serangan musuh, bisane mung angger nunut mangan lha di gedek- gedek na. Wong ora ngerti terima kasih.” :” Basan Kumbokarno di undat undat pirang- pirang nganti tekan pangan baen diundat, mulane Kumbokarno njur gelem bali sekang

54

10 Penggiat Anti Narkoba Terima Penghargaan BNNP Jawa Tengah tapane melu perang nglawan musuh. Ning ngomong maring adine si Rahwanaraja :” Hee adiku, wong brangasan, sing seneng ngulahi bojone wong, njur kaya kiye kedadeane negara rusak. Rungokna , inyong maju perang kuwe arep ora mbelane kowe, ning inyong maju perang mung mbelani negara, sing pancen lagi diserang musuh.” :” Ya senajan Kumbokaro wis bisa mateni bala tentara ketek ewonan, ning akhire ya mati nang medan peperangan, tetep dadi pahlawan negara.” :” Njur hubungane kalih kahanan seniki pripun Kyai?” inyong njajal takon, sebab kayane wektune meh mlebu wektu sholat isya. :” Hubungane karo kahanan siki, wallahu alam bisowab, mbok inyong salah, kuwe kayane nang jaman siki akeh wong pinter, akeh wong sugih, ning kadang- kadang kuwe sing dibelani mati-maatian dudu Negara, nanging sing dibelani mati- matian kelompoke dewek, lan partene, dadi senajan kanca, tahu mbantu dong dibutuhna, ning pas beda pandangan partene, kuwe jan kon bareng- bareng madan angel.” :” Jajal pada ndeleng Para

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

Pahlawan mbiyen, kayane ora beda karo Kumbokarno, nggone berjuang ora ndeleng partene apa, agame apa, sing penting, priwe carane supayane Landa sing njajah Indonesia kuwe bisa diusir, dadi kudune angger wisniat berjuang ya aja ndeleng sapa sing mimpin, sekang partai apa ning ndeleng kahanan Negarane priwe.angger pancen Negara lagi mbutuhna tenagane, pikifane, bandane ya senajan beda klambine ya mayuh pada disengkuyung. Jajal sing duwe kepinterane di tokna nggo mbantu masarakat sing mbutuhna, njur padaa bisa mentas sekang garis kemiskinan.” Masalah kesenengan klmbi politik, ya mangsa bodoa, ning ya kuwe inyong weling mayuh pada diwiiwiti sekang ngisor, beda klambi politik ya kena ning ya aja bareng kelompoke sing sing njagong njur sewenang- wenang karo sing beda klambine.”

Derap Perwira

S

epuluh Orang penggiat anti narkoba di Jawa Tengah menerima penghargaan dari Badan Narkotika Nasional Propinsi Jawa Tengah(8/12). Tiga dari sepuluh orang merupakan warga Purbalingga yakni Bupati Purbalingga, Tasdi, Ketua Yayasan An Nur Mustajab, Supono Mustajab dan Direktur Owabong R Wisnu Haryo Danardono. Kepala Bagian Humas, Rusmo Purnomo mengatakan penghargaan tersebut dilakukan di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, oleh Kepala BNNP Jawa Tengah, Tri Agus Heruprasetyo. Penghargaan tersebut karena prestasinya terhadap pencegahan dan penanggulangan p e ny a l a h g u n a a n N a r ko b a d i masyarakat dan di wilayahnya. “Bupati, Tasdi berprestasi mewujudkan komitmen bersih dari narkoba melalui apel luar biasa dan tes urine massal sebanyak 4.500 orang dan mendapatkan rekor Muri. Kemudian Supono sebagai pendiri rumah sakit khusus mental dan narkoba, H Mustajab, serta R Wisnu sebagai pendiri museum edukasi anti Narkoba di Kabupaten Purbalingga,” kata Rusmo.

Derap Perwira

Pada kesempatan yang lalu, Bupati Purbalingga telah mengatakan penghargaan bukan merupakan tujuan utama. Namun bisa mendorong pergerakan seluruh komponen masyarakat bersatu mencegah penyalahgunaan Narkoba. Semua jajaran ASN, para kepala desa/kelurahan dan apparat desa/kelurahan, para pelajar, perusahaan dan pondok pesantren b e rge ra k s a eye g s a e ko p royo bersama memerangi narkoba. Pencanangan Purbalingga Bersih Dari Narkoba yang dilakukan oleh Bupati Purbalingga Tasdi pada bulan Oktober yang lalu dan dihadiri oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso. Kegiatan tersebut juga menjadi pilot project Gerakan Anti Narkoba di

daerah agar Indonesia bebas dari peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Apa yang telah dilakukan di Purbalingga menjadi respon paling cepat oleh seorang Bupati dalam menterjemahkan ajakan Perang Te r h a d a p N a r k o b a y a n g dikemukakan Presiden Jokowi beberapa waktu yang lalu. (Sapto Suhardiyo)

MEDIA INFORMASI & ASPIRASI KOMUNITAS PURBALINGGA

Volume 107|Tahun XII|2016

55


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.