Pesona Wisata Purbalingga Cetakan Pertama – 2015 PELINDUNG Penjabat Bupati Purbalingga PEMBINA Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga dan Assisten Administrasi Sekda Kabupaten Purbalingga PENANGGUNGJAWAB Rusmo Purnomo PENULIS Sapto Suhardiyo EDITOR Budy Santosa FOTOGRAFER Hardiyanto, Sukiman, Heri H NARASUMBER Dinbudparpora, Prayitno, Tom’s, Pokdarwis KEUANGAN Dwi Hindaretuti, Silas Hayati Natalisa DISAIN SAMPUL & TATA LETAK Mahendra Yudhi Krisnha SIRKULASI Suprijatno, Siswanto, Rawin PENERBIT Bagian Humas Setda Kabupaten Purbalingga Kantor Bupati Purbalingga Gedung A Lantai 1 Jalan Onje No 1B Purbalingga 53311 Telp. +62281-891012 – 891059 – 8914630 ext 128 Email : humas.purbalingga@gmail.com Website : www.purbalingganews.net
BUPATI PURBALINGGA SAMBUTAN BUPATI Pariwisata terbukti telah mengangkat kehidupan masyarakat, karena sektor ini mampu menggerakkan roda perekonomian. Pengembangan potensi wisata juga berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat, sekaligus mampu mendorong pertumbuhan dan pengembangan wilayah. Namun demikian, perlu disadari bahwa upaya-upaya pengembangan pariwisata yang dilaksanakan oleh pemerintah sangat membutuhkan dukungan penuh dan partisipasi aktif dari masyarakat serta swasta. Dukungan masyarakat dan swasta menjadi modal penting agar pariwisata di Purbalingga agar bisa tumbuh dan berkembang. Oleh karena itu sebagai upaya untuk membangun partisipasi masyarakat dan swasta, pemerintah secara terus menerus berupaya menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang kepariwisataan. Harapannya adalah terwujudnya Kabupaten Purbalingga sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia bahkan dunia. Semoga Buku Pesona Wisata yang disusun dan diterbitkan Pemerintah Kabupaten Purbalingga dapat menjadi pemicu wisatawan berkunjung ke Purbalingga. Salam Sapa di Purbalingga Perwira ! Desember 2015 Penjabat Bupati Purbalingga Drs. Budi Wibowo, M.Si
i
Penjabat Bupati Purbalingga Drs. Budi Wibowo, M.Si
ii
27-28
Halaman
Watu Kambang Wisata Cagar Budaya Di Kaligondang
Museum Usman Janatin Wahana Wisata Pendidikan
33-36
Halaman
daftar isi 1-4
Halaman
Berburu Matahari Terbit di Bukit Njelir Agro Wisata Lembah Asri Desa Serang
9-12
Halaman
5-8
“Busur Lawet� Desa Wisata Panusupan
Goa Lorong Kereta, untuk Anda yang Suka Tantangan?
17-20
Halaman
39-40
Halaman
45-48
54-58
Halaman
21-24
Halaman
Karangmoncol, Tempat Memancing Hampala di Alam Liar iii
49-53
Halaman
Pawai Budaya Event Lokal yang Mendunia
Daftar Hotel di Purbalingga Klawing Rafting Adventure
41-44
Halaman
Menikmati Sunrise dari Ketinggian Igir Wringin
Serba Serbi Wisata Religi di Purbalingga
13-16
Halaman
37-38
Halaman
Festival Gunung Slamet
Air Terjun Tanalum, Wisata Petualangan Kelas Internasional Halaman
Tubing Limbasari Petualangan Susur Sungai Tuntung Gunung
Usman Janatin City Park Sarana Wisata Hiburan Keluarga
Sirau, Negeri diatas Awan.
Halaman
29-32
Halaman
59-60
Halaman
25-26
Halaman
iv
Berburu Matahari Terbit di BUKIT NJELIR
I
ngin menikmati wisata yang menantang? Sesekali boleh mencoba wisata trekking menuju Bukit Njelir yang berada di perbatasan Kabupaten Purbalingga dan Pemalang. Suasana udara sejuk pegunungan dan pemandangan yang indah, pasti akan mampu menutup lelahnya perjalanan. Meski berada di perbukitan, perjalanan wisata ini juga aman dan nyaman karena dipandu oleh pramuwisata yang berpengalaman.
Untuk mencapai Desa Wisata Siwarak, tidaklah sulit. Jika Anda dari Kota Purbalingga, arahkan kendaraan Anda ke Utara (jurusan Pemalang) sejauh 27 km. Setelah sampai di Jalan Raya Purbalingga-Pemalang, atau lebih tepatnya di pertigaan Kecamatan Karangreja, terdapat papan selamat datang Obyek Wisata Goa Lawa, ikuti penunjuk arah tersebut, kurang lebih sekitar 3 km dengan jalan yang agak sedikit naik sampailah Anda di Desa Wisata Siwarak. Kondisi jalan yang baik membuat perjalanan Anda lancar sampai tujuan. Dari Desa Siwarak menuju Bukit Njelir, wisatawan harus berjalan kaki sekitar 45 menit hingga 1 jam, dari titik start awal di kompleks Goa Lawa. Hamparan hijau pepohonan dan sejuknya udara khas pegunungan akan
1
2
menghilangkan kepenatan saat menuju ke bukit Njelir. Jika perjalanan diawali siang hari, maka harus menginap di perbukitan. Rute yang ditempuh melalui jalur Watu Gede – Sena - Bukit Kelir - Persil. Pepohonan yang berselimutkan lumut hijau, pemukiman penduduk yang terlihat selama perjalanan dan ilalang yang menghampar luas merupakan sebagian kecil dari pesona yang ditawarkan perbukitan yang dilalui. Sungguh merupakan sebagian kecil karunia Tuhan yang tidak terkira kepada negeri yang indah ini. Setelah berjalan beberapa saat, rombongan wisatawan berhenti di pos II. Pos ini berada di area yang luas dengan hamparan rerumputan dan ilalang yang luas membentang. Di pos inilah merupakan waktu yang tepat untuk beristirahat sekaligus merebus kopi. Di pos II juga dipakai untuk berkemah menikmati malam sambil menunggu pagi. Menjelang pagi, perjalanan dilanjutkan untuk menuju bukit Njelir. Perjalanan yang diwarnai suasana udara segar dan terpaan angin sepoisepoi. Setelah sampai di bukit Njelir, rasa capai sepertinya lenyap begitu saja. Pemandangan yang indah dengan secercah matahari terbit membuat hati terasa nyaman dan terpuaskan. Keindahannya tak kalah dengan tempat sejenis seperti di Gunung Bromo Probolinggo Jatim atau di Sikunir Dieng Banjarnegara. Apabila anda berminat, untuk menikmati indahnya Bukit Njelir, tak
3
perlu susah. Paket wisata petualangan ini dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) 'Lawa Mandiri' Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Pokdarwis ini bermarkas di area parkir kompleks obyek wisata Goa Lawa yang berada di desa itu. Paket wisata ini dijual seharga Rp 180 ribu per orang dengan jumlah minimal lima orang. Fasilitas yang diberikan berupa porter, tenda (doom), matras, makan 2 kali, dokumentasi, P3K. Harga paket ini juga bisa menyesuaikan kantong wisatawan. Pengelola menjual paket Blank. Paket Blank adalah Paket kesepakatan atau sesuai kesepakatan atas permintaan wisatawan . Semua biaya menyesuaikan kondisi dan paket yang dipilih. Bagi pengunjung dari luar kota yang ingin tinggal beberapa hari di Desa Wisata Siwarak jangan khawatir, ada beberapa penginapan dan homestay milik warga yang bisa dijadikan untuk tempat istirahat dan bermalam Selain paket trekking di bukit Njelir, Pokdarwis Lawa Mandiri juga menjual sejumlah paket wisata. Paket tersebut yakni paket hiking dengan harga Rp. 50.000,- per orang, minimal 10 orang. Fasilitas harga paket ini berupa pemandu, air mineral, makan satu kali, soft copy dokumentasi. Rute paket hiking melalui Gunung Kelir, puncak Njelir, Persil, Curug Pengantin, dan Curug Silintang. Kemudian paket Caving ke Leng Asyik, seharga Rp. 130.000,- per orang, minimal lima orang. Fasilitas yang disediakan pemandu, tiket masuk obyek wisata Goa Lawa, welcome drink makanan tradisional, makan satu kali, helm pengaman dan lampu senter, dan soft copy dokumentasi serta P3K. Paket caving menelusuri Goa Lorong Kereta. Selain paket wisata tersebut, wisatawan juga bisa menikmati berbagai kuliner khas desa, jalan-jalan di kebun nanas, menikmati pentas kuda kepang, tek-tek, camping Ground. Bagi pehobi sepeda gunung juga bisa menikmati sirkuit downhill. (Sap'S)
4
Agro Wisata LEMBAH ASRI DESA SERANG
Agro wisata 'Lembah Asri' di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, merupakan daerah dataran tinggi tepatnya di lereng gunung Slamet dengan ketinggian sekitar 651.300 m dpl. Agro wisata ini menyajikan potensi wisata utama berupa petik stroberi. Selain itu, ada berbagai permainan outbond, wisata berkuda, ATV, kids farmer, tracking, camping ground, paint ball dan sejumlah permaianan menarik. Rata-rata jumlah kunjungan pada akhir pekan mencapai 1.000 orang. Agrowisata ini berjarak dari kota Kabupaten Purbalingga sekitar 25 kilometer, disarankan lewat jalur yang lebih singkat lagi yakni lewat pertigaan Serayu sebelum Bobotsari untuk berbelok ke kiri dan langsung menuju ke Karangreja. Sepanjang perjalanan pengunjung akan di suguhi hamparan pepohonan yang menghijau, bak permadani. Udara yang sejuk membuat AC kendaraan tidak perlu dihidupkan. Sampai di tempat lokasi pengunjung akan langsung akan melihat hamparan kebun stroberi yang menghijau tertanam rapi, dengan buah stroberi yang kemerahan.
5
6
Untuk menikmati wisata di Desa Serang, tidak perlu mengeluarkan biaya mahal. Hanya cukup mengeluarkan Rp 15 ribu dan makan sepuasnya di kebun. Jika ingin membawa pulang, per kilogram stroberi cukup membayar Rp 25 ribu. Wahana lain seperti naik kuda cukup 10 ribu dengan berkeliling kebun. Kemudian naik ATV seharga Rp 12 ribu. Desa Wisata Serang menyediakan paket wisata pertanian “Agro Kid's� yang ditujukan bagi anak - anak, mulai dari PAUD hingga SLTP. Melalui paket wisata ini, peserta akan mengikuti serangkaian kegiatan pertanian. Bagi pengunjung yang ingin lebih dekat dengan alam, Desa Wisata Serang juga menyediakan jalur untuk menikmati keindahan alam dengan berjalan kaki. Pengunjung dapat berkeliling untuk melihat pemandangan yang mengagumkan, seperti Gunung Slamet, hamparan kebun buah stroberi dan sayur mayur, sungai, serta hutan yang ada di Desa Serang. Kemudian ada Rapelling yakni menyediakan paket wisata yang akan menguji nyali Anda dengan menyusuri tebing setinggi 30 meter. Pengunjung tidak perlu merasa khawatir untuk mengikuti paket wisata ini karena akan didampingi oleh ahlinya, sehingga dapat terjamin keamanannya. Bagi Anda yang ingin menikmati keindahan Desa Agrowisata Serang lebih dari satu hari tidak perlu merasa khawatir dimana tempat untuk menginap di penduduk sekitar untuk menyediakan homestay, untuk di pinggir jalan ada sekitar 10 kamar dan 40 kamar di dalam desa. Sedangkan pengunjung dengan jumlah rombongan yang banyak (lebih dari 40 orang) dapat menginap di Villa. Untuk oleh-oleh juga disediakan oleh pusat jajannya, seperti gethuk stobery, pudding strobery, kripik daun strobery, sirup strobery, winbery (sejenis minuman yang dari strobery yang telah difermentasikan). Selain jajan yang semuanya berasal dari strobery pengunjung pun bisa membeli oleh-oleh hasil pertanian warga setempat, seperti kol, cabai, daun bawang, dan tomat. Dan jika mempunyai kesempatan bisa berkunjung saat Festival Gunung Slamet (FGS) yang digelar satu tahun sekali yang biasanya dilakukan saat bulan Asyura. Pada festival ini kemeriahan lebih terasa lagi dikarenakan jumlah pengunjung akan tumpah ruah.(Sap's)
7
8
BUSUR LAWET
Desa Wisata Panusupan
Kalau mendengar kata sunrise dan kata sunset, pasti anda terbanyang akan pantai dan laut, namun berbeda dengan desa wisata Panusupan, Kecamatan Rembang yang terletak di barisan pegunungan Ardi Lawet. Melalui sela-sela puncak perbukitan Sunset dan sunrise bisa terlihat bagus. Memburu sunrise (Busur) dan sunset (Buset), ini menjadi menjadi tantangan yang menarik bagi traveler untuk mengabadikan momen tersebut. Jepretan kamera tiap sentuhan jari membuat hasil gambar menjadi lebih indah, bagaikan hidup di negeri diatas awan. Mengabadikan sunset atau sunrise di pantai hal yang bisa maka ditempat ini menjadi hal yang luar biasa. Selain keindahan sunset atau sunrise, Desa Panusupan juga mempunyai potensi wisata lainnya yakni wisata edukasi industri, dimana pengunjung akan langsung menyaksikan dan ikut dilibatkan dalam pembuatan gula merah, pembuatan batu akik, mengenal peninggalan batu purbakala, dan pembuatan souvenir khas Panusupan. Kemudian ada camping ground dan outbond di Wanatirta camp area, curug pesantren dan trekking Ardi Lawet, serta paket wisata edukasi seni dan budaya. Paket ini meliputi belajar karawitan, khotekan lesung, melihat tari Dayakan, -
9
10
dan tarian Lengger Unil (Lengger Lanang). Terkait dengan tari Dayakan, ada hal yang menarik yang perlu diketahui. Tari ini mirip seni ini topeng ireng yang disuguhkan di desa-desa lereng Gunung Merapi – Merbabu. Bedanya, Dayakan dibawakan oleh anak-anak dan asesoris yang dipakaipun cenderung alami. Wajah anak-anak yang akan menari dayakan, digambari menggunakan arang. Tampilan wajahnya pun seperti mirip orang alas (dari hutan). Tubuh penari diberi asesoris dengan dedaunan rerumputan dan janur kuning. Rumput yang dipakaipun tidak sembarangan yakni rumput Kapulata. Sedang tetabuhan berupa kentongan, gong, dan ember. Pemakaian rumput ini mengandung makna kelak kehidupan orang-orang didesa bisa tertata. Semua kehidupannya teratur dan tertata dengan baik. Kemudian rumput Japakrias yang mengandung makna dengan digelarnya tarian ini maka semua sawan atau penyakit bisa hilang. Sedang janur berwarna kuning bermakna sejatine ning nur (arah menggapai cahaya Ilahi), dan warna kuning bermakna sabda dadi, (yang dihasilkan dari hati/jiwa yang bening). Sedangkan Janur kuning disini member makna, arah menggapai cahaya Ilahi
11
yang dihasilkan dari hati/jiwa yang bening. Janur kuning mengisyaratkan cita-cita mulia lagi nan tinggi untuk mencapai cahaya (nur)-Nya dengan diikuti hati yang jernih. Untuk mencapainya pengunjung sangat mudah mencarinya, jika dari Purbalingga bisa di tempuh lewat jalan raya Purbalingga-Bobotsari, sampai di Bobotsari ke timur atau lewat jalan raya Kaligondang-Rembang-Bobotsari. Siapa tertarik bisa langsung cuur kesana. (Sap's)
12
B
agi Anda yang suka tantangan, obyek Wisata Goa Lawa kembali memberikan destinasi yang cukup menantang andrenalin, yakni Goa Lorong Kereta. Untuk memasukinya dengan menggunaan teknik caving (susur goa), teknik ini akan memberikan sensasi petualangan yang tak mungkin anda dapatkan dari goa-goa lain di dunia.
GOA untuk Anda yang Suka Tantangan? LORONG KERETA untuk Anda yang Suka Tantangan? 13
Sebagai gambaran kenapa di namai Goa Lorong Kereta karena goa ini yang menyerupai gerbong kereta dan mempunyai keunikan tersendiri dengan jenis bebatuannya. Gua yang masih alami ini dengan kedalaman sekitar 300 m, dan mempunyai beberapa lorong yang tidak saling berhubungan. Variasi lorong cukup kaya, mulai lorong berdiameter lebar, lorong sempit sampai super sempit, medan berair, berlumpur, memanjat, semua bisa Anda rasakan disini. Untuk bisa memasuki Gua Lorong Kereta Anda harus ektra hati-hati karena lorong utama untuk masuk sempit, Anda harus jongkok dan merangkak untuk bisa menelusuri lorong demi lorong yang terdapat di Gua Lorong Kereta. Sampai di dalam anda akan menemuakan bebatuan di Gua Lorong Kereta mempunyai banyak keunikan satu sama lain. Ada yang menyerupai arca dan bentuk aneh lainya, namun stalagmit ataupun stalagtit tidak akan dijumpai di goa ini, dikarenakan bukan bertempat di pegunungan kapur seperti didaerah Gunung Kidul, Jogjakarta Yang tak kalah menariknya, adanya tumbuhan yang tumbuh diatas batu dan hidup diatas semacam serangga yang sudah mati. Sepintas tumbuhan ini mirip seperti bunga Udumbara Budha yang diyakini hanya mekar setiap 3.000 tahun sekali.
14
Wisata Gua Lawa, ikuti penunjuk arah tersebut, kurang lebih sekitar 3 km dengan jalan yang agak sedikit naik sampailah Anda di lokasi wisata Gua Lawa. Kondisi jalan yang baik membuat perjalanan Anda lancar sampai tujuan. Bagi pengunjung dari luar kota yang ingin tinggal beberapa hari di lokasi wisata tepatnya di Desa Wisata Siwarak jangan kwatir, ada beberapa penginapan dan homestay milik warga yang bisa dijadikan untuk tempat istirahat dan bermalam. Anda setelah melakukan serangkaian kegiatan di Desa Wisata Siwarak. Selain melakukan petualangan di dalam gua Anda juga bisa melakukan petualangan di alam terbuka seperti treking / hiking di perbukitan yang ada di Desa Wisata Siwarak, melihat-lihat Agro Wisata Nanas dan bagi Anda yang suka dengan tantangan bersepeda atau trabas bisa dilakukan di Desa Wisata Siwarak. Dan akan lebih menarik bisa dipadukan dengan wisata Njelir sebagaimana telah kita kupas tuntas di halaman terdahulu. (Sap's)
Mungkinkah ini adalah bunga Udambara Budha? Berbagai sumber mengatakan kalau bunga Udambara Budha yang melegendaris itu bisa tumbuh diberbagai media, seperti daun, batu, kaca, baja, papan, besi, tembaga dll. Bunga udumbara budha yang terdapat di Gua Lorong Kereta ini memiliki kelopak yang masih kecil dengan tangkai yang seperti benang sutra. Siapa yang melihatnya pasti bakalan terkesima dan terkagum-kagum. Untuk memasukinya pengunjung dibatasi maksimal 15 orang, hal tersebut dilakukan agar ekosistem yang ada di dalam Goa tetap terjaga kealamiannya. Selain itu Pengunjung harus menggunakan peralatan sesuai standar keselamatan caving dan pemandu, demi kelancaran caving Anda. Masalah transportasi untuk mencapai Gua Lorong Kereta tidaklah sulit karena menyatu di Obyek Wisata Gua Lawa. Jika Anda dari Kota Purbalingga, arahkan kendaraan Anda ke utara sejauh 27 km. Setelah sampai di Jalan Raya Purbalingga-Pemalang, atau lebih tepatnya di pertigaan Kecamatan Karangreja, terdapat papan selamat datang Obyek-
15
16
TUBING LIMBASARI
Petualangan Susur Sungai Tuntung Gunung
Ingin menguji adrenalin yang berbeda sembari menikmati jernihnya aliran sungai? Cobalah permainan Tubing di Desa Limbasari, Kecamatan Bobotsari, Purbalingga. Tubing boleh jadi sarana baru wisata minat yang mengasyikkan di Purbalingga.
K
eindahan dan suasana alam pedesaan di bawah kaki pegunungan Plana, semakin membuat suasana semakin sejuk. Untuk mencapai desa ini, dapat ditempuh dengan kendaraan kecil sejauh kurang lebih 17 kilometer ke arah Utara dari kota Purbalingga. Memang belum ada papan penunjuk menuju Desa Limbasari, namun jika anda sudah sampai di Kecamatan Bobotsari, ketika menanyakan arah desa Limbasari, pasti sudah banyak yang mengetahuinya. Bus ukuran besar belum bisa mencapai desa ini. Tubing di Desa Limbasari, memanfaatkan arus Sungai Tuntung Gunung yang jernih dan bebas dari pencemaran. Jernih karena air sungai ini merupakan bagian hulu yang aliran airnya bermuara di Sungai Klawing. Di Limbasari ini, kita bisa menikmati keindahan air terjun Patra Wisa. Tubing Limbasari dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) 'Patra Wisa'. Awalnya, Tubing di Limbasari dirintis oleh komunitas Base Camp Utara (BCU). Komunitas ini memanfaatkan keindahan sungai Tuntung Gunung sebagai suatu kegiatan yang diberi nama 'Limbasari River Adventure'.
17
18
Salah satu kegiatannya adalah petualangan susur sungai dengan menggunakan ban karet perorangan yang kini dikenal dengan Tubing. Selain Tubing, Water Sliding juga bisa di lakukan di objek wisata Patra Wisa. Kalau sebagian orang sudah terbiasa dengan istilah water sliding, dimana wahana ini banyak dijumpai di obyek wisata buatan yang berhubungan dengan air. Tetapi water sliding yang ada di Limbasari, bukan wahana yg dibuat melainkan memanfaatkan yang ada di alam sehingga memberikan suasana yang berbeda yakni sungai Tungtung Gunung. Untuk harga paket wisata ini sekitar Rp 50 ribu. Pengunjung mendapat fasilitas peralatan tubing dan pengamannya, pemandu, welcome drink, angkutan menuju sungai dan makan sekali. Yang pasti, pengunjung dijamin merasa puas dan senang setelah berpetualangan di Sungai Tuntung Gunung. Selain itu juga arusnya memang cukup menantang dan sangat jernih membuat petualangan tubing semakin terkesan. Selain tubing Desa Limbasari juga terkenal dengan desa Inggris, dimana disini dari anak-anak sampai orang tua belajar Bahasa Inggris. Pengenalan Bahasa Inggris ini pun sangat sederhana dengan permainan kartu yang berisi satu kata bahasa Inggris yang bisa digunakan Dalam percakapan sehari-hari. Dari kartu ini setiap peserta diwajibkan menghafal 10 kosakata dengan benar perharinya. Selain permainan kartu, juga ada permainan bola lempar, yang dilakukan di outdoor. Parmainan ini sangat sederhana dengan melakukan lemparan secara acak oleh pemandu, peserta diharapkan dapat menterjemahkan dan mengucapakan setiap kata yang ada yang tertulis pada bola. Sekaligus juga menggunakan kata tersebut untuk membuat satu kalimat sederhana.
19
Pengunjung bisa langsung mempraktekan kemampuan Bahasa Ingrisnya, kepada anak-anak atau orang tua disana. Kalau berminat pengunjung juga bisa ikut kursus singkat yakni 1 hari, 1 minggu atau 3 minggu. Biayanya sangat murah hanya dengan membeli kartu dan rekaman mp3 sudah bisa mengikuti kursus singkat tersebut. Desa Limbasari juga terkenal dengan pusat kerajinan batik tulis tradisional, sebagian perempuan desanya menggeluti kerajinan batik ini sejak turun-temurun. Berbagai aneka motifpun telah di hasilkan dari proses pembatikan. Adapun beberapa motif yang terkenal seperti Wahyu Tumurun, SBY, Salah Layur, Rujak Senthe dan motif-motif klasik semacam Udan Liris ataupun Kawung. Kemudian ada motif sebagai batik trade mark Desa Limbasari yakni Patrawisa motif ini menggambarkan keindahan objek wisata Patrawisa. Yakni gambaran lengkap dengan gambaran 2 gunung yaitu Pelana dan Tukung serta Sungai Wlingi-nya. Sementara itu batik Wahyu Tumurun menggambarkan garuda, sangkar dan keris. Sedangkan motif batik SBY dikarenakan terinspirasi kemeja yang kerap dipakai Presiden SBY pada waktu itu. Motif ini bercorak dua garis bertemu huruf V yang melambangkan victory atau kemenangan. Pengin menikmatai tubing serta membeli oleh-oleh batik, ya ke Limbasari tempatnya! (Sap,S)
20
Sungai Klawing adalah sungai terbesar ke dua yang membelah Kabupaten Purbalingga selain Sungai Serayu. Selain memiliki kandungan potensi batu mulia (batu akik) yang melimpah, sungai ini juga mempunyai potensi arung jeram yang bisa dinikmati bagi pencinta rafting.
KLAWING RAFTING ADVENTURE
21
P
aket wisata Klawing Rafting Adventure dimulai dari Desa Majapura, Kecamatan Bobotsari dan diakhiri di sektor Base Camp Onje di Desa Onje, Kecamatan Mrebet Purbalingga. Pada trip arung jeram sepanjang sekitar 7 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1,5 hingga 2 jam itu. Pada jalur ini, terdapat jeram-jeram dengan tingkat kesulitan 2 hingga 3. Namun Grade 2 dan 3 itu relatif kecil, sehingga lebih aman untuk wisata arung jeram keluarga. Kendati tidak menyuguhkan ketegangan yang meluapkan adrenalin paket wisata arung jeram itu memiliki sejumlah kelebihan yang khas. Diantaranya panorama alam yang eksotik dengan latar belakang Gunung Slamet. Terdapat beberapa canyon (tebing di tepi sungai), batuan andesit di tepian sugai, dan yang paling penting air sungai yang bening. Harga paket wisata ini, kisaran antara Rp 150 ribu hingga Rp 170 ribu per orang. Setelah melakukan arung jeram, di tempat finish, peserta disuguhi jajanan khas desa seperti mendoan hangat, cimplung ketela, kelapa muda dan kopi jahe penghangat tubuh. Harga paket tentunya tidak terlalu mahal jika dibandingkan pengalaman yang akan didapatnya.
22
Mereka tidak saja mampu mengendalikan perahu, tetapi juga harus mampu menjamin keamanan bagi wisatawan dan dirinya sendiri. Klawing Rafting Adventure, pada intinya lebih lebih mengutamakan aspek keamanan dan keceriaan bermain di wisata alam bebas dan keunikan yang dianugerahkan Tuhan YME. Klawing Rafting Adventure mempunyai motto safe, wet and fun (aman, basah dan sumringah). Anda berminat bisa langsung bisa calling ke manajemen Owabong di +62 281-6596967. (Sap'S)
Setelah berbilas di Base Camp peserta akan di suguhi makan siang dan pulang dengan kenangan yang indah. Sebagai informasi juga, untuk menjaga keselamatan sebelumnya peserta rafting akan diberikan brefeing selama 5 menit. Helm dan pelampung juga wajib di kenakan agar lebih savety apabila terjatuh kedalam air. Selain itu pemandu rafting juga telah dibekali teknik rafting.
23
Jalur ini, terdapat jeram-jeram dengan tingkat kesulitan 2 hingga 3. Namun Grade 2 dan 3 itu relatif kecil, sehingga lebih aman untuk wisata arung jeram keluarga.
24
M
Karangmoncol, Tempat Memancing Hampala di Alam Liar
25
emancing memang dulu dikenal akrab dengan kalangan nelayan. Di Indonesia dianalogikan tergolong masyarakat kalangan bawah. Tapi ketika memancing dianggap sebagai bagian dari budaya hidup, ceritanya menjadi lain. Memancing bukan lagi karena butuh ikan atau tangkapan lain untuk dikonsumsi, tetapi menjadi bagian dari rekreasi yang menyenangkan.Salah satu destinasi spot mancing (kedung) yang perlu dikunjungi, oleh para mancing mania adalah sungai-sungai yang ada di Kecamatan Karangmoncol. Yakni aliran Sungai Karang dan Sungai Gintung yang mengalir melintasi Desa Grantung, Rajawana, Pekiringan, dan Pepedan. Sungai Tambra yang mengalir melintasi Desa Sirau, Kramat, Baleraksa sampai Karangsari. Apabila musim libur, spot mancing sudah penuh sejak pagi hingga petang hari, bahkan ada yang mancing dari malam sampai pagi hari. Para pemancing datang dari berbagai daerah di sekitar wilayah Karangmoncol. Sebagai hiburan, sambil memancing kita bisa menikmati pemandangan alam yang indah disekeliling spot mancing. Relaksasi tercapai, rekreasi bisa optimal. Nilai tambahnya, interaksi sosial terasa lebih cair dan akrab. Memancing di alam liar (wild fishing) lebih banyak tantangan dan lebih mengasyikkan, dikarenakan tantangan lebih tinggi dibanding dengan memancing dikolam (galatama). Ilmu dan keahlian harus bisa diandalkan, baik pengenalan tantang umpan, ikan target buruan, piranti yang digunakan serta persiapan mental yang harus selalu terjaga, dibutuhkan kesabaran, kekuatan, dan kebugaran fisik yang prima jika memancing di alam liar karena kita hanya disuguhi oleh asumsi dan perkiraan perkiraan, dan tentunya melatih kesabaran. Kalau anda beruntung maka akan mendapatkan ikan-ikan lokal sungai seperti, hampala, gabus/bogo, lele sungai, baceman/baung, pelus, tambra, brek, uceng, mujaer, nilem (paitan), tawes, sili, benteur. Sedangkan untuk ikan Hampala mempunyai nilai jual dibanding dengan ikan-ikan yang lain. Untuk ukuran baby kisaran harga Rp 50.000 dan Rp 250.000,- untuk ukuran besar. Untuk mencapai ke sungai-sungai di Karangmoncol tentunya sangat mudah dijangkau dengan kendaraan, baik kendaraan umum maupun pribadi. Untuk kendaraan umum 2 kali naik angkot jika dari terminal Purbalingga. Yakni jurusan Purbalingga – Bobotasari, dari terminal Bobotasri, naik angkot jurusan Karangmoncol dan minta turun sama kondektur di dekat Sungai Karang. Selain meyalurkan hoby mancing juga bisa mendatangkan rejeki, siapa yang berminat, silahkan datang ke Karangmoncol. (Sap's)
26
WATU KAMBANG Wisata Cagar Budaya di Kaligondang
27
Watu kambang, sebuah batu dengan diameter 50 meter dengan ketinggian 5 – 9 meter sangat menarik perhatian para pelancong dikarenakan besarnya yang tidak seperti batu-batu lainnya. Batu ini terdapat di Desa Selakambang, Kecamatan Kaligondang. Watu Kambang ini terdapat di aliran sungai Lebak, dimana batu ini terdapat ditengah-tengah sungai, sehingga jika terjadi banjir, sungai ini seakan-akan mengambang, sehingga oleh warga sekitar dinamai Watu Kambang (Batu Melayang). Potensi wisata ini belum tergali secara maksimal, namun demikian Watu Kambang menjadi tujuan menarik bagi para remaja dan anak-anak untuk sekedar bercengkerama dan bermain air. Karena adanya watu kambang ini juga menjadi nama desa yakni Sela (batu) Kambang. Oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) batu ini tergolong sebagai wisata purbakala dan sebagai cagar budaya. Watu kambang ini di tengarai memiliki nilai sejarah yang tinggi, jika dilihat utuh menyerupai batu-batu yang biasa untuk membangun candi, Batu ini tergolong batuannya yang keras. Watu Kambang mulai banyak dikunjungi oleh para remaja yang melakukan refreshing. Kemudian mulai tahun 2009, Watu Kambang mulai sering digunakan untuk berkemah bagi para pramuka di wiayah Kecamatan Kaligondang. Tempat itu mulai dikenal sebagai areal perkemahan tingkat kecamatan setempat. Meski berada di pinggir Sungai Lebak, namun areal ini aman dari terjangan banjir dan angin ribut. Untuk mencapai areal Watu Kambang, tidaklah sulit, dari pusat kota Purbalingga menuju Desa Selakambang ditempuh sekitar 20 menit menggunakan kendaraan pribadi. Dari persimpangan Selakambang kemudian menuju arah Timur ke arah Dusun Beji. Kemudian di pertigaan kedua di Dusun Beji, kita harus turun berjalan kaki. Melewati jalan berkelok dan rumah penduduk hingga ke ujung jalan. Selepas ujung jalan inilah kita melewati jalan menurun dan sudah terlihat Watu Kambang. (Sap's)
28
Museum Usman Janatin
Usman Janatin bin H Moch Ali, lahir 18 Maret 1943 di Dukuh Tawangsari, Desa Jatisaba, Kecamatan Purblingga, Kabupaten Purbalingga. Nama Usman Janatin sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indoenesia, karena kepahlawananya melakukan penyusupan dalam rangka tugas Dwikora. Karena Gugur menjalankan tugas negara, pemerintahan Soeharto menganugerahi gelar pahlawan bagi Usman Janatin dan Harun. Keduanya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta. Pada Desember 2014 lalu, TNI AL juga mengabadikan nama Usman Harun untuk sebuah Kapal Perang Republik Indonesia dengan nama KRI Usman Harun 359. Untuk mengenang semangat patriotismenya membela bangsa dan negara, di Purbalingga diabadikan sebuah komplek taman kota Usman Janatin City Park. Selain itu juga di desa kelahirannya, Jatisaba kecamatan Purbalingga, berdiri Museum Usman Janatin. Museum Usman Janatin merupakan wujud penghargaan bangsa Indonesia dan masyarakat Purbalingga pada khususnya terhadap perjuangan beliau. Bangunan ini berada di sekitar rumah pahlawan nasional Sersan KKO Usman Janatin itu, diresmikan penggunaanya pada tanggal 7 Maret 2015. Persemian dilakukan oleh Sekretaris Daerah Purbalingga pada saat dijabat Imam Subijakto, Bersama Komandan Lanud Wirasaba Leklol (Pnb) Andreas Dhewo. Museum Janathin bisa menjadi wahana belajar sejarah bagi anak didik karena didalamnya terdapat fakta sejarah. Yakni perjuangan peninggalan Usman Janatin yang harus diketahui oleh generasi muda Purbalingga. Didalam museum itu baru dipajang foto dan berbagai peninggalan Usman Janatin termasuk berbagai penghargaan, surat-surat, baju-baju seragam dan radio transistor miliknya. Selain itu juga terdapat berbagai atribut kepangkatan TNI dan buku-buku tentang TNI. (Sap's)
Wahana Wisata Pendidikan 29
30
Wisata Susur Sungai Klawing
K
alau di Limbasari ada Tubing, di Onje ada Rafting, maka di Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon ada namanya wisata susur sungai. Wisata ini sangat menarik dan menjadi alalternatif baru bagi para pelancong. Sambil berperahu menikmati indahnya panorama disekelilingnya. Dalam wisata ini pengunjung juga akan diajak ke kampung nelayan, kebun pepaya, dan menikmati kuliner ikan senggaringan dengan khas kupat landan-nya. Ikan senggaringan sejenis ikan lele namun mempunyai patil 3 dan biasanya hidup di sungai, apabila di goreng rasanya gurih dan lezat. Ikan senggaringan ini adalah ikan lokal Sungai Klawing. Sedangkan untuk kupat landan seperti kupat biasa tetapi dimasak dengan air yang dicampur abu batang padi dan Blungkang (pelepah daun kelapa). Resapan abu menambah taste kupat semakin kuat, sehingga digigit di lidah terasa kekhasannya. Dengan hanya membayar Rp 5.000 per orang, pengunjung akan menikmati perjalanan dengan perahu selama 15 menit.
31
Wisatawan akan transit di perkebunan pepaya untuk memanen pepaya California sendiri. Pepaya yang matang, bisa langsung dinikmati di kebun sembari bersantai, dan jika mau membawa pulang cukup dengan mengeluarkan kocek Rp 2.500 untuk satu kilogramnya. Sepanjang perjalanan, pemandu akan menerangkan sejarah maupun cerita tentang tempat-tempat yang dilalui. Sehingga pengunjung mendapatkan 2 pengalaman yakni menikmati susur sungai juga menambah ilmu tentang asal-usul tempat yang dilewati. Sekaligus juga cerita yang berkembang dari mulut ke mulut tentang tempat. Selain paket wisat diatas ada juga paket kunjungan ke Congot yang merupakan pertemuan antara Sungai Klawing dan Sungai Serayu. Kemudian agro wisata pepaya, ngonthel keliling desa dengan sepeda tua, paket seni budaya seperti belajar karawitan, menonton ebeg (kuda lumping), kunjungan ke situs Lingga Yoni, dan ke petilasan Wlandang Japlak. Karena masih alami dan perlu pengembangan lebih lanjut wisata susur sungai ini, belum memiliki home stay. Namun demikian jangan khawatir karena 10 km dari tempat tersebut atau tepatnya Âź jam perjalanan ada penginapan yang layak untuk menginap, yakni di Purbalingga. Untuk mencapainya tidak sangat mudah bisa lewat Sokaraja (Kabupaten Banyumas) atau lewat Purbalingga-Kemangkon-Sokaraja. Dan bagi yang suka mancing bisa menikmati susur sungai sambil memancing. Ayo siapa ikut! (Sap's)
32
USMAN JANATIN
City Park
Wisata Hiburan Keluarga Selain Museum Usman Janathin, sebagai wujud penghargaan masyarakat Purbalingga kepada ke p a h l a w a n n y a m a k a a d a t a m a n y a n g diperuntukan untuk mengenalnya yakni dibikinlah taman. Taman ini lebih dikenal dengan Usman Janatin City Park (UJCP).
T
aman ini berada di pusat kota di Jalan Jenderal Ahmad Yani, dimana taman dibangun diatas tanah bekas pasar Purbalingga yang sekarang dipindahkan ke Pasar Segamas. Taman ini menyuguhkan wisata hiburan bagi keluarga. Segmen pasar anak-anak menjadi prioritas berbagai wahana yang ada. Taman ini juga menjawab keluhaan warga Purbalingga dan sekitarnya, tak perlu harus ke pusat perbelanjaan besar seperti di Purwokerto. Tetapi cukup datang ke Usman Janatin City Park dan bisa menikmati sepuasnya dengan harga yang sangat terjangkai Wahana permainan yang ada disana seperti worm coaster, istana balon, sepeda unik roda tiga, dan kereta mini. Ada juga samba balon, skate park yang terdiri skateboard dan BMX venue, mesin permainan game simulator dan wahana permainan lainnya
33
34
Selain itu ada juga spa buat ibu-ibu dan arena buat kreasi remaja yakni panggung band terbuka. Pangung ini bisa digunakan oleh para band remaja untuk menyalurkan hobynya, yang telah terjadwal oleh manajemen. Dimana manajemen ini di bawah PD Owabong yang telah ternama dalam pengelolaan wahana wisata. Taman UCJP juga pada waktu-waktu tertentu digunakan untuk kontes binatang piaraan seperti kontes burung, kontes kucing dan lainnya. Dari event ini diharapkan dapat meningkatkan popularitas hewan piaraan juga meningkatkan prestice bagi pemiliknya. Untuk wahana permainan kereta, setiap penumpang anak-anak cukup dengan biaya Rp 10.000,- untuk tiga kali putaran.
35
Wahana balon cukup dengan Rp 5.000,- warma coaster juga cukup murah hanya Rp 5.000,-, Cukup terjangkau bukan? Untuk menunjang wahana permainan selain wahana yang ada, juga tengah disiapkan bioskop mini yang bisa dinikmati seluruh anggota keluarga. Juga ada berbagai kuliner seperti angkringan 'Usman'. Ketika anak-anak puas bermain berbagai wahana yang ada, para orang tua bisa menikmati sajian kuliner yang ada dengan harga yang sangat terjangkau. pokoknya puas deh! (Sap'S)
36
SIRAU
NEGERI DIATAS AWAN
Sirau, sebuah desa di Kecamatan Karangmoncol, Hawa yang sejuk, dengan pemandangan hutan pinus yang meghijau, serta lembah dengan ngarai yang menakjubkan. Sepanjang perjalanan juga akan kita jumpai ada air terjun yang muncul di sela-sela ngarainya. Jalan yang berkelok-kelok menambah asrinya pemandangan yang kita lewati.
S
irau tahun 1997 masih terpencil dan terisolasi, namun semenjak tahun 2005 akses jalan mulai diperbaiki. Perjalanan dulu yang harus ditempuh dengan jalan kaki dari Desa Kramat, sampai Sirau bisa mencapai 4-5 jam, sekarang dengan prasarana jalan yang memadai waktu tempuh hanya 1 jam. Pemandangan yang indah, dan apabila kita sampai kesana pukul 11.00 sampai 12.00 kabut tipis pun muali turun. Apabila kita berdiri di ketinggian bukit maka akan terlihat permadani putih yang terbuat dari kabut. Semilir udara pegunungan dengan melihat nun jauh di bawah suara gemricik aliran sungai Arus
37
membuat suasana damai. Inilah yang membuat Sirau seperti di negeri diatas awan. Apabila akan meninkmati dinginnya air, pengunjung bisa ke curung Siregol, disana akan disuguhi bebatuan gunung yang besar-besar. Dengan duduk sambil menjulurkan kakinya di air yang dingin dapat mengendorkan urat saraf. Selain itu aliran air yang agak deras bisa menjadi terapi pijat setelah menempuh perjalanan. Bagi yang suka berburu, bisa menyalurkan hobynya untuk berburu babi liar, menyusuri hutan keluar masuk perkampungan merupakan minat wisata petualangan yang sangat menantang. Setelah berburu penunjung juga bisa singgah di perkampungannya dimana disana terkenal dengan home industri sapu glagahnya. Selain wisata petualangan, sirau juga mempunyai peninggalan zaman Paleolitikum, yakni terdapat 30 batu artefak peninggalan di kawasan Pegunungan Lumbung. Peninggalan tersebut yang berbentuk batu dolmen, altar, meja, kursi, dan phalus. Ada juga bentuk seperti Lingga dan batu bergerigi. Benda-benda itu diyakini dibuat oleh manusia jaman pra-sejarah sekitar 1.500 tahun sebelum Masehi. Kalau anda berminat mengunjungi anda bisa langsung cun kesana, dengan memakai kendaraan umum juga bisa. Dan tentunya lebih asyik jika menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua atau roda empat. Dengan jalan yang berkelokkelok tentunya harus waspada dalam mengendarainya. Dari arah Bobotsari langsung menuju ke Karangmoncol, dipertigaan Majingklak belok kiri, dan terus ikuti jalan hotmix, setelah sampai Desa Kramat maka jalan mulai naik dan naik terus. Perlu diketahui juga disana ada satu-satunya warung yang sangat sederhana. Anda bisa menikmati secangkir kopi atau teh hangat manis ditambah dengan mendoan (tempe mendo), dan ketupat plastik, yakni ketupat dengan bungkus plastik. Selain mendoan juga ada jajan gorengan lainnya seperti brontak (tahu-isi), bakwan dan yang lebih nylekamin lagi gorengan dage (sejenis tempe yang terbuat dari bungkil) yang rasanya agak manis. (Sap'S)
38
Festival GUNUNG SLAMET
F
estival Gunung Slamet merupakan agenda rutin yang mempunyai makna yang amat dalam, selain untuk nguri-nguri budaya Jawa yang adiluhung, juga untuk menunjang sekaligus mempromosikan potensi wisata Desa Serang Kecamatan Kerangreja. Ada beberapa rangkaian dalam festival gunung slamet ini, pertama prosesi pengambilan air di kaki gunung Slamet, mata air tersebut bernama Tuk Sikopyah. Kegiatan hari pertama adalah pengambilan air Tuk Sikopyah diawali dengan pembawaan lodong oleh 40 orang laki-laki, dan pembawaan nampan sesaji oleh 40 orang perempuan. Pakaian serba hitam dengan ikat kepala dikenakan oleh laki-laki sedangkan perempuan mengenakan kain berwarna hijau. Lodong merupakan gelondongan bambu sepanjang dua meter dengan ujung dibuat agak runcing dan digunakan sebagai tempat air Setelah diadakan upacara permintaan ijin kepada sesepuh masyarakat, rombongan pengambil Tuk Sikopyah menuju lokasi, sekitar 2 kilo meter jauhnya. Dengan menyusuri lereng gunung rombongan berjalan diiringi dengan tetabuhan selawat berlanggam jawa. Setibanya di Tuk Sikopyah, sesepuh desa memimpin doa dan dilanjutkan dengan pengambilan air untuk dimasukan kedalam lodong. Usai pengambilan air, sesepuh masyarakat kembali membacakan doa sebelum rombongan berjalan menuju Balai Desa Serang untuk menyemayamkan lodong dan kokok berisi air yang nantinya akan dibagikan pada hari terakhir festival. Hari kedua festival menampilkan pentas budaya lokal dan pasar rakyat di depan balai desa Serang, kemudian dilanjut dengan penanaman turus di sekitar lereng gunung Slamet. Sekaligus pembagian sedekah kepada fakir miskin.
39
Pada sore harinya dilakukan event perang strobery di lapangan desa Serang. Perang ini sangat meriah karena dilakukan oleh pria-wanita, muda-tua bercampur menjadi satu. Buah yang digunakan adalah buah yang telah afkir dan tidak layak jual. Saling lempar satu sama lain dan keriuhan anak-anak menjadi tontonan yang tidak boleh dilewatkan. Hari ketiga festival menampilkan kirab budaya dan hasil bumi, kirab dimulai dengan rombongan pembawa Air Tuk Sikopyah, kemudian di belakangnya gunungan hasil bumi, kesenian. Start dimulai Lapangan SMP Negeri 2 Karangreja di Desa Kutabawa dan Finish di depan Balai Desa Serang Setelah sampai di balai desa serang air Tuk Sikopyah langsung dibawa ke rest area Desa Wisata Serang. Di Rest Area tersebut dilakukan prosesi wayang ruwat. Setelah air tuk Sikopyah sampai kemudian diterima Bupati Purbalinga, yang selanjutnya air itu dibagikan kepada seluruh masyarakat yang datang. Setelah itu dilakukan pemotongan tumpeng. Kemudian siang harinya sampai sore dilakukan pentas pentas seni budaya lokal dan malam harinya dilakukan pertunjukan seni kontemporen serta pertunjukan lihgting spektakuler. Seni kontemporer ini menampilkan perpaduan music modern dengan music tradisional. Singel gitar, single drum juga menjadi tontonan yang wajib bagi pencinta music. Dengan alunan yang menggebu serta kadang romantic dan sakali-kali memadukan nada-nada jaz, hingga membuat jiwa melayang ditengah dinginya udara pengunungan. Kalau anda ingin mengikuti kegiatan itu maka siap-siap saja dari sekarang. Kegiatan biasanya dilaksanakan pada bulan Asyuro penanggalan hijriyah. Untuk mengikuti event tersebut anda bisa memesan home stay jauh-jauh hari, dengan harga menginap yang terjangkau serta hidangan makanan ala desa, menambah pengalaman yang sangat menarik yang tak akan terlupakan. (Sap'S).
40
Air Terjun Tanalum WISATA PETUALANGAN BERKELAS INTERNASIONAL
41
D
esa Tanalum, Kecamatana Rembang, cukup terkenal hal ini karena di wilayah tersebut terdapat enam curug (air terjun) yang sangat eksotik. Keenam curug mempunyai berbagai keindahan yang berbeda satu sama lain. Tempatnya yang, agak berdekatan sangat cocok untuk minat wisata petualangan. Keenam curug itu adalah Curug Aul, Curug Karang, Curug Sendang, Curug Gogot, Curug Panyatan dan Curug Nagasari serta Curug Lampeng. Potensi air terjun Tanalum sangat prospektif dan layak dikembangkan, bukan hanya klas nasional, tetapi klas internasional. Karena pada salah satu curug yakni curug Aul bisa dilakukan wisata canyoning. Canyoning itu sendiri merupakan teknik menuruni tebing dengan seutas tali dengan kemiringan tertentu. Dengan cipratan air curug dan keterjalan tebing curug membuat sensasi sendiri bagi peminat wisata ini. Bagi orang awam juga bisa melakukannya juga bisa melakukannya, dengan dipandu tim dan dilakukan pelatihan dasar-dasar teknik panjat tebing. Dengan peralatan keselamatan yang terjaga, dan dibutuhkan mental yang tinggi, serta ketangkasan teknik canyoning menjadi pilihan wisata yang menarik. Selain itu kesehatan juga menjadi factor penting. Orang yang terkena penyakit jantung tidak diperkenan kan ikut dalam wisata ini. Pengembangan wisata ini mungkin akan sedikit berbeda dengan pengem bangan wisata lainnya, karena wisata ini lebih kepada pengembangan wisata berwawasan lingkungan. Jalan tembus menuju sejumlah curug ini sudah ada, dan dibiarkan secara alami.
42
kocek untuk segelas kopi Rp. 2.500,- mendoan Rp. 500.- dan kupat Rp. 500,Desa Tanalum juga masih dalam pengembangan wisata Mampirtapa (Desa Makam. Sumampir, Panusupan dan Tanalum). Karena dalam pengembangan wisata desa Mampirtapa untuk kesananya juga tidak susah. Sebagaimana telah di jelaskan pada tuliasan terdahulu pada Buset maka untuk mencari desa Tanalum tidaklah sulit karena bertetanggaan dengan Desa Panusupan. (Sap'S)
Karena masih bentuk potensi ke enam curug ini memang perlu pengembagan terutama infra struktur jalan menuju jalan setapak, namun demikian bagi yang suka berpetu alangan tentunya jalan bukan menjadi peng halang untuk menikmati wisata ini. Kecuali Curug Karang, pengunjung sudah bisa langsung kesana baik dengan roda empat atau roda dua. Tempat parkirnya juga lumayan representative dan luas, dengan membayar Rp. 1000,- untuk roda dua dan Rp.2000.- untuk roda empat pengunjung langsung disuguhi gemricik suara air terjun dari ketinggian 50 meteran. Pengelolaan pokdarwis dilakukan secara sederhana yang dikelola oleh Pokdarwis Desa Tanalum. Seteleh menikmati indahnya Curug Karang, disana juga ada warung gorengan yang dikelola secara sederhana. Dengan menu mendoan anget dan kupat plastik dan segelas kopi panas, sungguh menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Untuk menu seperti itu pengunjung hanya merogoh
43
44
Menikmati Sunrise Dari Ketinggian IGIR WRINGIN
Igir Wringin, salah satu tempat memburu sunrise yang masih dalam wilayah perbukitan ardilawet, Desa Panusupan Kecamatan Rembang. Puncak Igir Wringin berada di ketinggian 640 meter di atas permukaan air laut, tepatnya di bukit Sanderan. Untuk sampai kesana pengunjung harus melalui jalanan setapak dengan kemiringan hampir 90Âş.Igir Wringin, mungkin masih terdengar asing di telinga masyarakat. Destinasi wisata yang ada di Desa Wisata Panusupan ini baru dibuka belum lama. Namun demikian animo wisatawan untuk datang kesini cukup tinggi. Kurang lebih 200 orang untuk hari-hari biasa dan hamper 1.000 orang untuk hari libur. Pengunjung bukan hanya masyarakat Purbalingga, namun berasal dari luar daerah seperti Jakarta, Semarang, Bekasi dan Yogyakarta, serta kotakota lainnya di wilayah Jawa Tengah-DIY.
Di puncak Igir Wringin pengunjung bisa menikmati sunrise dan sunset sekaligus. Dari gardu pandang di pohon dan lokasi camp areanya kita juga bisa melihat Kabupaten Purbalingga. Pengunjung yang ingin berwisata ke Igir Wringin bisa menggunakan kendaran pribadi maupun umum. Setelah sampai di Desa Panusupan para pengunjung dapat mengikuti petunjuk lokasi yang ada di pinggir jalan. Sesampainya di lokasi, pengunjung terlebih dahulu mendaftarkan diri dan membayar tiket masuk di posko yang telah disediakan. Untuk naik ke puncak hanya dikenakan tarif sebesar Rp. 5.000 per pengunjung, dan tiket Rp. 2.000/ motor. Setelah itu pengunjung bisa langsung naik menuju puncak. Perjalanan akan dimulai dengan menyusuri jalan setapak di pinggir sawah warga. Sejauh mata memandang akan terlihat tegalan sawah terasiring yang mulai ditanami bibit padi.
45
46
Areng. Jika kepuncak pilih jalan yang naik sedangkan untuk kecurug mengambil jalur ke sebelah kiri. Perjalanan ke puncak Igir Wringin ditempuh kurang lebih selama 1,5 jam dengan medan yang lumayan menguras tenaga dan nafas. Dipuncak pengunjung akan disambut semilir angin yang langsung menghilangkan lelah, hamparan perbukitan tampak hijau seperti lukisan. Rumah-rumah penduduk tampak seperti titik-titik kecil diatas lukisan. Sejuk, menenangkan, Rasanya tak ingin turun lagi. Anda berminat anda bisa langsung kontak Yanto Supardi, ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Ardi Mandala Giri yang mengelola Desa Wisata Panusupan. (Sap'S)
Perjalanan dilanjutkan dengan menaiki jalanan setapak yang sudah dibentuk seperti tangga. Meskipun pengelola sudah menyiapkan alat bantu berupa tali dan pegangan dari bambu, para pengunjung harus tetap berhati-hati karena jalan lumayan licin, apalagi dimusim hujan seperti sekarang ini. Selama perjalanan kita akan ditemani tiupan angin dan hijaunya tanaman di sepanjang jalan. Sedikit menghilangkan lelah. Sebelum sampai di puncak, terdapat dua pos sebagai tempat istirahat pengunjung. Pengunjung bisa duduk-duduk sejenak di bangku yang telah disediakan oleh pengelola di pos pertama. Mengumpulkan kembali sisa tenaga dan nafas yang terkuras sebelum kembali melakukan perjalanan. Di pos kedua terdapat dua jalur, satu menuju puncak dan satu menuju curug Luwang
47
48
Serba Serbi Wisata Religi di Purbalingga
Purbalingga adalah kota kecil yang layak di juluki Kota Wisata.Selain memiliki beragam wisata alam , di Purbalingga juga terdapat wisata religi yang patut anda singgahi, di antaranya : Masjid Agung Darussalam
M
asjid Agung Darussalam adalah masjid terbesar dan termegah di Purbalingga. Bangunan tempat ibadah umat muslim itu memiliki ciri khas yang menonjol dan tak dimiliki oleh masjid yang ada di daerah
lain.
Masjid Agung Darussalam dibangun pada 1853 M/1269 H oleh KH Abdullah Ibrahim. Pembangunan dilakukan di atas tanah seluas 5.500 meter persegi. Sampai dengan saat ini masjid tersebut telah mengalami renovasi lima kali. Masing-masing pada tahun 1918, 1960, 1970, 1980-1985 dan terakhir pada tahun 2002-2004. Dana yang dialokasikan pada rehab terakhir mencapai Rp 2 miliar. Masjid Agung Darussalam sendiri mendapat julukan “ Masjid Nabawi “ karena gaya arsitekturnya yang diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai masjid Nabawi di Madinah. Ide untuk mengadopsi gaya arsitektur masjid Nabawi sendiri digagas oleh mantan Bupati Purbalingga,Bapak Triyono Budi Sasongko, seusai menjalankan ibadah haji di Tanah Suci Mekah. Masjid Agung Darussalam juga menjadi lokasi wisata religi di Purbalingga. Banyak wisatawan dari luar yang sengaja datang ke Purbalingga untuk melaksanakan ibadah shalat di masjid yang berada di depan Alun Alun Purbalingga itu. Ketika masuk ke masjid ini banyak yang merasakan berada di masjid yang ada di Madina.
49
50
MASJID MUHAMMAD CHENG HOO
S
atu lagi wisata Religi yang patut anda kunjungi saat di Purbalingga adalah Masjid Muhammad Cheng Hoo. Masjid yang terletak di Desa Selaganggeng Kec. Mrebet ini menjadi suatu bukti terdapatnya keberagaman agama, suku maupun ras dalam kehidupan bermasyarakat di Purbalingga. Hal ini menjadi suatu kekuatan yang luar biasa. Para muslim Tionghoa memanfaatkan Masjid Jami ini sebagai sarana tempat berkumpul mereka untuk menyiarkan dakwah dan pendidikan Islam. Berdirinya Masjid Jami Cheng Hoo ini merupakan prakarsa dari PITI (Persatauan Islam Tionghoa Indonesia). Masjid ini merupakan akulturasi arsitektur bergaya China/Tiongkok dan Jawa. Bentuknya mirip kelenteng dan tidak ada kubah bulat di bagian atapnya seperti masjid kebanyakan. Masjid Jami Muhammad Cheng Hoo ini mulai dibangun pada tahun 2005. Setelah terhenti pada tahun 2006, pembangunan dilanjutkan pada tahun 2010, dan diresmikan tanggal 5 Juli 2011. Masjid Cheng Hoo terlihat sangat indah dan cantik saat malam hari. Saat semua lampu masjid dinyalakan, masjid akan terlihat lebih mewah dan mengesankan. Meskipun ukuran Masjid Jami PITI Cheng Hoo tidak terlalu luas, namun keunikan bangunannya membuatnya menjadi sebuah masjid yang menarik untuk dikunjungi.
51
Petilasan Ardilawet
O
bjek wisata ziarah ini terletak di Desa Penusupan Kecamatan Rembang atau sekitar 30 kilometer sebelah timur laut Kota Purbalingga. Untuk mencapai lokasi petilasan Ardi Lawet tidaklah sulit. Meski lokasinya jauh di pelosok desa, namun prasarana jalan menuju tempat itu sudah lumayan halus. Jika harus menggunakan kendaraan umum, lokasi ini berjarak sekitar 20 kilometer dari Kota Purbalingga. Jika menumpang mikrobus jurusan Bobotsari-Rembang, hanya membutuhkan waktu ekitar 30-45 menit. Sesampai di Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman, turun dan naiklah pick up ke Desa Penusupan dengan jarak tempuh sekitar 4 kilometer. Sesampai di Desa Penusupan pengunjung harus berjalan kaki menempuh jalan setapak kurang lebih 3 kilometer untuk sampai di Gerbang Petilasan Ardilawet. Ardilawet merupakan tempat berkhalwat fadabbur untuk mendekatkan diri kepada Allah seperti Nabi Muhammad yang berkhalwat di Gua Hira. Nama Gunung Lawet berasal dari kata Khalwat yang berarti gunung untuk bersemedi mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ardi Lawet menurut riwayat adalah tempat dimana Syekh Jambu karang belum masuk Islam diwedang atau diberi pengetahuan ke Islaman oleh seorang ulama dari Arab. Ditempat inilah sampai sekarang kuku dan rambut beliau masih ada sampai sekarang sebagai bukti.
52
PAWAI BUDAYA EVENT LOKAL YANG MENDUNIA
Makam Wali Perkasa Makam Wali Perkasa terletak di Desa Pekiringan, Karangmoncol. Konon Makam Wali Perkasa merupakan makam peninggalan wali yang merupakan tempat peristirahatan terakhir seorang penyebar agama islam yang berada di Desa Pekiringan. Wali Perkasa mempunyai nama lain yaitu Makdum Perkasa, yang merupakan nama pemberian dari Sunan Kali jaga, karena beliau yang mampu merubah arah kiblat Masjid Demak yang konon dalam pembangunan masjid tersebut kurang sempurna arah kiblatnya. Proses perubahan arah kiblat tersebut dengan cara meminta kepada Allah SWT agar diberi kekuatan yang bisa merubah arah kiblat tersebut. Awalnya yang berdoa adalah Sunan Kali Jaga dan murid-muridnya yang mengamini, tetapi tetap saja tidak mampu merubah arah kiblat. Selanjutnya seorang murid minta diberi kesempatan memimpin doa dan Sunan Kali Jaga yang mengamini bersama murid murid lainnya. Atas izin Allah arah kiblat Masjid Demak bergeser pada posisi yang sempurna. Sejak saat itulah beliau mendapat julukan nama perkasa. Di Makam Wali Perkasa juga telah di sediakan pemandu demi kelancaran para peziarah.
53
54
Pawai juga diikuti pasukan marinir Angkatan Laut dengan berbagai atraksi. Start dilaksanakan di depan Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Purbalingga dan Finish dilakukan di Alun-alun Purbalingga. Dengan panggung kehormatan berada di sisi selatan Alun-alun. Tema yang berbeda tiap tahunnya membuat pawai budaya sangat menarik dan tidak monoton. Orang akan dengan sukanya berjemur matahari untuk sekedar melihat atraksi budaya yang ditampilkan oleh masing-masing group. Ada kepuasan sendiri melihatnya apalagi pengunjung bebas untuk berfoto selfy dengan para peserta. Hanya berbekal kamera handphone, posting di media sosial pun menjadi kegiatan yang menarik untuk dilakukan. Foto selfy yang diunggah di media sosial, baik di twitter, facebook, instagram atau media sosial lainnya, dengan satu kali klik, duniapun melihatnya. Selain bisa berfoto ria dalam pameran budaya ini juga di adakan pementasan fragmen, tari kolosal serta sendra tari. Dengan kostum yang menarik serta di padukan dengan penggunaan musik tradisional maupun moderen semakin menambah semaraknya kegiatan tersebut. Dapat digambarkan pada pawai budaya tahun 2015, perwakilan Kecamatan Karanganyar yakni SMP Negeri Karanganyar menampilkan fragmen Zaman Batu yang berkisah tentang kehidupan berburu dengan kapak batu. Kemudian sejumlah seni budaya yang hampir punah juga ditampilkan. Diantaranya kesenian Braen oleh tim Kecamatan Karangmoncol, Kesenian Dames
E
vent Pawai Budaya digelar setiap tahunnya, event ini diadakan dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten. Pagelaran ini biasanya dilaksanakan 2 atau 3 hari setelah pelaksanaan upacara peringatan hari jadi. Setiap tahun temanya berbeda, untuk tahun 2015 adalah Flora dan Fauna Seni Budaya Sejarah dan Pariwisata. Event ini sangat menyedot pengunjung hingga puluhan ribu orang, setiap ruas jalan menjadi tempat melihat yang menarik untuk dilihat. Pengunjung berasal dari berbagai kota di Indonesia, terutama bagi pencinta fotografer, pastinya tidak akan melupakan event ini. Pawai budaya pada tahun 2015 sedikitnya diikuti 40 grup terdiri dari Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), gabungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sekolah, perwakilan kecamatan, dan enam grup dari luar Kabupaten Purbalingga.
55
56
oleh tim kecamatan Bojongsari, Wayang Orang oleh utusan Kecamatan Bukateja. Budaya Sedekah Bumi juga ditampilkan oleh grup kecamatan Kertanegara. Pengantin Sunat, Legenda Lutung Kasarung, Tradisi Larungan Nelayan Kali Klawing juga ikut menyemarakan pawai. Tarian dan pamer busana spektakuler juga ikut membuat pawai budaya lebih berwarna. SMK Muhammadiyah 1 Purbalingga misalnya menampilkan tema flora dan fauna dalam kostumnya. Model-model cantik tampil menawan dengan mengambil cerita legenda Timun Mas. Sedangkan SMA Negeri 1 Purbalingga menampilkan aksi teatrikal dengan tema pelestarian lingkungan. Para pesertanya menggunakan kostum bentuk pepohonan yang gundul karena pembakaran hutan. Event yang spektakuler ini tentunya bisa menjadi salah satu agenda berpergian yang patut diperhitungkan. Perlu diingat, waktunya setelah tanggal 18 Desember tahun yang akan datang. Mari berkunjunglah ke Purbalingga ! (Sap'S)
57
58
Tempat Beristirahat di Purbalingga
59
DAFTAR HOTEL DI PURBALINGGA
HOTEL
Owabong Cottage Jalam Owabong Km/No. 1, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Purbalingga-Jawa Tengah, Phone : (0281) 6597010 Hotel Utama Jalan Jend Sudirman No. 144, Purbalingga-Jawa Tengah Phone : (0281) 891779 Belik Kembar Hotel Jalan AW Sumarmo No.10 Purbalingga-Jawa Tengah, Telephone : (0281) 891948‘ Hotel Nusantara Jalan Alun-alun no 21 Purbalingga Hotel Raihan (Konsep Syariah) Jalan AW.Sumarmo, Komplek Belik Kembar Kembaran Kulon Purbalingga-Jawa Tengah 53319, Phone : (0281) 891466 Hotel Kencana Jalan Pujowiyoto, No. 1, Purbalingga, 53317 Phone : (0281) 892920. 60