FACTSHEET
Indonesia-Australia Forest Carbon Partnership Perihal dan tindakan Agar mampu mengatasi tantangan perubahan iklim, masyarakat global harus mengeksplorasi dan menguji serangkaian solusi untuk problem kompleks ini. Mengurangi deforestasi dan degradasi hutan, atau REDD+, adalah sebuah peluang untuk bertindak. Deforestasi adalah kontributor besar dari emisi gas rumah kaca. Kehilangan atau kerusakan pada 13 juta hektar hutan setiap tahunnya - sekitar sebesar pulau Jawa menyumbangkan kurang lebih 18 persen dari emisi gas rumah kaca dunia.
Menurunkan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan di negara-negara berkembang, atau REDD+, sebagaimana program ini dikenal, adalah sebuah pendekatan internasional yang inovatif. Program ini bertujuan untuk mengurangi perubahan iklim, dimana negara-negara berkembang yang kaya akan hutan dapat memperoleh manfaat dari manajemen hutan yang lebih baik, dan kesempatan memperoleh akses ke pasar karbon internasional untuk penurunan emisi yang telah diverifikasi. Indonesia dan Australia berbagi sebuah komitmen kuat terhadap REDD+ dan bekerjasama untuk mencapai hasil efektif pada Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC). Australia mendukung usahausaha Indonesia dalam membangun ekonomi tahan iklim dan rendah karbon. Salah satu mekanisme pendukungnya, di bawah International Forest Carbon Initiative adalah Indonesia-Australia Forest Carbon Partnership (IAFCP).
Tutupan hutan di Indonesia. 1