Belajar sambil melakukan
formal untuk REDD+ di bawah konvensi atau perjanjian internasional. Sementara ini, kegiatan-kegiatan uji coba REDD+ telah dimulai di berbagai penjuru dunia. Kegiatan-kegiatan ini merupakan pendekatan pengujian untuk mencapai pengurangan emisi gas rumah kaca yang berkesinambungan, sementara juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada hutan.
Kalimantan Forests and Climate Partnership
Latar Belakang
FACTSHEET
Pendahuluan
REDD+ (Pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan) adalah sebuah pendekatan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Pendekatan ini dilakukan melalui dukungan keuangan dan teknis untuk negara-negara berkembang, berdasarkan nilai karbon yang tersimpan di dalam ekosistem hutan mereka. REDD+ juga mendukung manajemen hutan berkesinambungan, pelestarian hutan dan peningkatan simpanan karbon dalam ekosistem hutan. Saat ini belum ada mekanisme
KFCP bekerja di tepian sungai Kapuas di Kalimantan Tengah.
Indonesia memiliki sekitar 22,5 juta hektar hutan rawa gambut, setengah dari total hutan rawa gambut dunia. Beberapa penelitian memperkirakan bahwa pepohonan di hutan rawa gambut dapat menyimpan 140 ton karbon per hektarnya dan bahwa tanah gambut kaya karbon di bawah hutan dipercaya menyimpan lebih dari 20 kali jumlah karbon dalam pepohonan di atas permukaan tanah. Dalam dua dekade terakhir banyak dari hutanhutan tersebut yang telah dikeringkan, dideforestasi, dan dibakar. Biasanya hal-hal ini dilakukan guna membuka perkebunan agrikultural. Akibatnya adalah peningkatan emisi gas rumah kaca yang sangat besar di Indonesia.