Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

Page 1


HASIL-HASIL SILATURAHMI KERJA NASIONAL IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA (SILAKNAS - ICMI) JAKARTA, 17-20 DESEMBER 2012

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


HASIL-HASIL SILATURAHMI KERJA NASIONAL IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA (SILAKNAS - ICMI) Jakarta, 17 – 20 Desember 2012 Cetakan Pertama: Pebruari 2013

Penanggung Jawab: Dr. Ir. Muhammad Taufiq Tim Sekretariat: Sibawaihi Rahman Asidin Sriyanto Aan Widiatman Disain Sampul & Tata Letak: Abdul Aziz Hamid

Diterbitkan oleh: IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA (ICMI) Jl. Warung Jati Timur No.1, Kalibata – Pancoran Jakarta Selatan 12740 Telp. 021-7994466 Fax. 021-7995111 Email: icmi@link.net.id Website: www.icmi.or.id

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


KATA PENGANTAR PANITIA PENGARAH SILAKNAS ICMI Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas pemberian nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam kiranya senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Amin. Buku hasil Silaknas dan Expo ICMI yang dilaksanakan pada tanggal 18-19 Desember 2012 ini merupakan rangkuman ikhtisar dari Silaknas di Jakarta. Masukan dirangkum dari mulai acara Pembukaan, Taaruf Nasional, Pleno dan sidang-sidang Komisi, serta makalah dari para nara sumber dalam Silaknas. Hasil Silaknas tersebut, telah dibahas dan didiskusikan secara detail dan mendalam serta diperdebatkan oleh peserta Silaknas yang terdiri dari Pengurus Pusat, utusan Organisasi Wilayah dalam dan luar negeri, utusan Badan Otonom, dan undangan khusus. Hasil Silaknas tersebut diharapkan dapat memberikan masukan berarti bagi kader ICMI, Pemerintah dan berbagai elemen masyarakat dalam menyikapi perkembangan kepemimpinan nasional dalam membangun peradaban Bangsa Rekomendasi Silaknas ICMI Tahun 2012 kiranya dapat dijadikan pedoman bagi personalia kepengurusan ICMI baik di tingkat Pusat

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


(Orpus), Organisasi Wilayah (Orwil), Organisasi Daerah (Orda), Organisasi Satuan (Orsat), Badan-Badan Otonom dan anggota ICMI dalam bidang tugasnya masing-masing. Harapan kita semua, di tengah tantangan kita untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa, dengan modal IMTAQ dan IPTEK yang kita miliki, kebersamaan yang terus dijaga dan diperkuat, insya Allah bangsa Indonesia mampu memunculkan kepemimpinan nasional yang membawa bangsa mandiri dan bermartabat di antara bangsabangsa di dunia. Demikian harapan kami, semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amien. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. PANITIA PENGARAH SILAKNAS ICMI TAHUN 2012

ii

Ketua,

Sekretaris,

t.t.d.

t.t.d.

Dr. (HC.) Ir. M. Hatta Rajasa

Prof. Dr. Eng. Teuku A. Sanny

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


SAMBUTAN MAJELIS PENGURUS PUSAT IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA (ICMI) Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Alhamdulillah, atas Rahmat dan Ridho Allah SWT, Penyelenggaraan Silaknas ICMI dengan tema: "Kepemimpinan Nasional dalam Membangun Peradaban Bangsa". pada tanggal 18-20 Desember 2012 di Jakarat Convention Center, Jakarta berjalan sukses dan lancar tanpa satu hambatan apapun. Majelis Pengurus Pusat ICMI juga bersyukur prosesi acara Silaknas mulai dari Pembukaan di Aula DPRD oleh Wapres RI Prof. Dr. Budiono dilanjutkan dengan Pidato Utama oleh Prof. Dr.-Ing. BJ. Habibie, Presiden RI ke-3 yang juga Ketua Dewan Kehormatan ICMI, acara Taaruf Nasional serta sidang Pleno dan Komisi berjalan sesuai dengan rencana. Hal yang lebih menggembirakan adalah dukungan penuh Wapre RI Bapak prof. Dr. Budiono, dalam kesibukan beliau tetap memberikan apresiasi dan perhatian penuh pada penyelenggaraan Silaknas ICMI tersebut. Demikian juga dukungan dari Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat, Dr. (HC) Ir. M. Hatta Rajasa dengan jajaran Pengurus ICMI Pusat, Tim Teknis Panitia Pusat dan Event prganizer Performax

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

iii


mampu bekerjasama dengan baik sehingga penyelenggaraan Silaknas berjalan lancar dan baik. Silaknas ICMI di JCC, Jakarta akhirnya mengeluarkan Rekomendasi yang akan disampaikan kepada Pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya. Dalam acara penutupan diserahterimakan jabatan Ketua Presidium ICMI Periode 2012 Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir kepada Ketua Presidium ICMI Periode 2013, Dr. Marwa Daud Ibrahim. Akhirnya pada kesempatan ini juga kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak: Wapres RI beserta jajaran, Pengurus ICMI Orwil DKI Jakarta, Peserta, Panitia Pengarah, Panitia Pelaksana, para pembicara, donatur, pihak sponsorship, dan staf sekretariat ICMI Pusat yang telah membantu kelancaran pelaksanaan acara Silaknas ICMI, do’a kami semoga bantuan dan dukungan yang diberikan menjadi amal ibadah dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT. Amin. Sebagai kenangan bagi kita semua dan bangsa Indonesia, kami hadirkan Buku Hasil-Hasil Silaknas ICMI Tahun 2012 di JCC, Jakarta. Semoga dapat bermanfaat untuk mendukung upaya peningkatan Kualitas Moral untuk Pembangunan bangsa ke depan, semoga rahmat dan karunia-Nya senantiasa mengiringi perjalanan bangsa Indonesia. Amin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. MAJELIS PENGURUS PUSAT IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA Ketua Presidium, t.t.d. Dr. Marwah Daud Ibrahim

iv

Sekretaris Jenderal, t.t.d. Dr. Ir. Muhammad Taufiq

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PANITIA PENGARAH SILAKNAS ICMI___ SAMBUTAN MAJELIS PENGURUS PUSAT ICMI ____________

i iii

DAFTAR ISI ___________________________________________

v

1.

REKOMENDASI SILAKNAS ICMI 2012 ________________

1

2.

HASIL–HASIL SIDANG KOMISI: _____________________ 7 2.1. Sidang Komisi-A : Organisasi dan Kelembagaan __________________ 7 2.2. Sidang Komisi-B : Program Aksi 2013 _________________________ 11 2.3. Sidang Komisi-C : Rekomendasi _________________________ 15

3.

LAMPIRAN- LAMPIRAN: ___________________________ 21 3.1

PEMBUKAAN SILAKNAS ICMI 2012 ____________ 21 3.1.1. Sambutan Ketua Presidium ICMI: Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir, MS. __________ 21 3.1.2. Pengarahan Wakil Presiden RI: Prof. Dr. Boediono ______________________ 25

3.2

ORASI UTAMA : _____________________________ 31 Regenerasi Kepemimpinan Nasional dalam Membangun Peradaban Bangsa Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie ______________________ 31

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.3

TA’ARUF NASIONAL :________________________ 43 Visi Kebangkitan Peradaban Indonesia 3.3.1. Pidato Utama Ketua Dewan Penasehat ICMI Pusat: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. __________ 43 3.3.2. Pidato Utama Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat: Dr. (HC.) Ir. M. Hatta Rajasa ____________ 45 3.3.3. Pidato Utama Ketua Umum Partai Golkar: Ir. Aburizal Bakrie ___________________ 73 3.3.4. Pidato Utama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra: Letjen TNI (Purn) Prabowo Subiyanto ____ 95 3.3.5. Pidato Utama Ketua Umum Partai Hanura: Jenderal TNI (Purn) Wiranto ____________ 111 3.3.6. Pidato Utama Wakil Presiden RI ke-10: Dr. (HC.) Ir. M. Jusuf Kalla ______________ 129

3.4

PLENO – I : _________________________________ Penataan Kembali Sistem Politik dan Otonomi Daerah 3.4.1. Prof. Dr. Mohamad Mahfud MD., Ketua MK RI ______________________________ 3.4.2. Dr. Laode Ida, Wakil Ketua DPD RI _______ 3.4.3. Dr. Indria Samego, Dewan Pakar ICMI Pusat ______________________________ 3.4.4. Diskusi dan Tanya Jawab _______________

147

PLENO – II :________________________________ Penataan Kembali Sistem Hukum untuk Kebangkitan Peradaban Indonesia 3.5.1. Suharyono, Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM RI______________________________ 3.5.2. Prof. Dr. Bagir Manan, SH. MCL., Mantan Hakim Agung ________________________ 3.5.3. Diskusi dan Tanya Jawab _______________

179

3.5

vi

147 151 155 171

179 185 195

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.6. PLENO – III : ______________________________ Penataan Kembali Sistem Ekonomi untuk Mengembangkan Sumber Daya Alam dan Kemandirian Ekonomi Nasional yang Berkeadilan dan Berkelanjutan 3.6.1. Zulkifli Hasan, SE. MM., Menteri Kehutanan RI ________________________ 3.6.2. Adi Sasono, Dewan Kehormatan ICMI ____ 3.6.3. Diskusi dan Tanya Jawab ______________

199

3.7. PLENO – IV : ________________________________ Penataan IPTEK bagi Pembangunan Peradaban Bangsa 3.7.1. Prof. Freddy Permana Zen, D.Sc., Deputy Sumber Daya IPTEK Kementerian Riset dan Teknologi RI _________________________ 3.7.2. Prof. Dr. Ir. Zuhal, M.Sc. EE., Ketua KIN __ 3.7.3. Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS. Dewan Pakar ICMI Pusat ______________ 3.7.4. Diskusi dan Tanya Jawab _______________

235

3.8. PLENO – V : _________________________________ Penataan Kembali Sistem Pendidikan untuk Kebangkitan Peradaban Bangsa 3.8.1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, Rektor UIN Jakarta _____________________________ 3.8.2. Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd., Rektor UPI Bandung ___________________ 3.8.3. Diskusi dan Tanya Jawab _______________

199 203 215

235 251 265 309 317

317 325 347

3.9. PLENO – VI : ________________________________ 361 Strategi Dakwah untuk Mendorong Kebangkitan Peradaban Bangsa 3.9.1. Prof. Dr. Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah_______________________ 361

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

vii


3.9.2. 3.9.3.

Prof. Dr. Nasaruddin Umar, Wakil Menteri Agama RI ____________________________ 373 Diskusi dan Tanya Jawab _______________ 383

3.10. PENUTUPAN SILAKNAS ICMI 2012 ____________ 397 3.10.1. Sambutan Ketua Presidium ICMI Tahun 2013: Dr. Marwah Daud Ibrahim _________ 397 3.10.2. Sambutan penutupan Silaknas ICMI Tahun 2012: Dr. (HC.) Ir. M. Hatta Rajasa________ 403 4.

PENUTUP _______________________________________ 409

SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA SILAKNAS ICMI 2012 _________________________________________________ 411 FOTO-FOTO KEGIATAN _______________________________ 415

viii

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


REKOMENDASI SILAKNAS ICMI 2012 Visi Indonesia 2030 menjadi 10 negara terbesar di dunia memerlukan komitmen segenap anak bangsa untuk mengantarkannya. Untuk mewujudkan visi tersebut dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat dan amanah serta mampu mengawal kebangkitan peradaban bangsa Indonesia. Untuk itu, ICMI merekomendasikan hal-hal sebagai berikut: 1. Keagamaan a. Agar seluruh komponen bangsa untuk meningkatkan kualitas spiritualitas, moralitas agama sebagai landasan dalam penyelenggaraan aktivitas berbangsa dan bernegara dengan tidak membenturkan dengan firkoh-firkoh yang ada. b. Kehidupan keagamaan yang semarak saat ini serta banyaknya agama-agama yang berkembang di Indonesia serta munculnya isu terorisme atas nama demokrasi dan kebebasan, harus dijawab ICMI dengan dakwah-dakwah yang menjawab tantangan kehidupan, terutama aspek pengembangan ekonomi. c. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai konstitusi UUDNRI pasal 29 agar saling menghormati kebebasan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Untuk itu, ICMI mendesak semua pihak agar kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya tidak melakukan intervensi antara pemeluk agama untuk mencegah sikap saling curiga, bahkan konflik horizontal. d. Mendesak segera dibahas RUU Kerukunan dan kebebasan beragama. 2. Kemanusiaan (Hukum dan HAM) a. Hendaknya penyelenggara negara mengedepankan supremasi hukum dengan tidak mengesampingkan harkat dan martabat manusia. b. Mendorong pengarusutamaan Gender dalam pembangunan nasional. c. Mengamanahkan kepada Dewan Kehormatan untuk melakukan pembinaan terhadap kader-kader ICMI yang melakukan pelanggaran-pelanggaran, terutama dalam aspek etika. d. Di sisi lain ICMI merasa prihatin keberhasilan penegakkan demokrasi selama ini, masih bersifat Electoral Democracy dan Pemerintah belum mampu membangun menjadi Representative Democracy, dan masih jauh ke arah Participaptory Democracy. Dengan demikian demokrasi pada saat ini kurang relevan dengan tingkat kesejahteraan rakyat maupun kondisi umum Bangsa seperti yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah maupun Jangka Panjang Nasional 2005-2025. e. Mendesak pemberlakuan hukuman mati atau setidaktidaknya hukuman seumur hidup serta pemiskinan kepada pelaku korupsi, narkoba dan terorisme.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3. Integrasi a. ICMI mendorong kepemimpinan yang mampu membuktikan nasionalisme yang bersifat Socio Nasionalisme yaitu nasionalisme yang berpihak kepada kepentingan Masyarakat bukan kepentingan asing dan menghapus kepincangan-kepincangan dalam masyarakat, munculnya separatisme sebagai bentuk ketidak puasan masyarakat terhadap keberpihakan Negara. b. Menghidupkan kembali pendidikan kewarganegaraan pada semua lapisan masyarakat seperti civil society, pengusaha, LSM dan lembaga-lembaga asing. c. Mobilitas kepemimpinan berdasarkan harga bukan pada proses kaderisasi yang melahirkan pemimpin yang transaksional, yang berimbas pada upaya pengembalian modal politik sehingga melahirkan korupsi yang akut. 4. Demokrasi (politik) a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dalam memberikan suara dalam setiap pemilihan, baik dalam pemilihan capres-hingga kepala derah. Untuk itu, ICMI menghimbau kepada semua pihak yang mempunyai hak suara dalam musyawarah agar menggunakan hak suara secara terhormat, menghindari politik uang, pemaksaan kehendak pribadi kepada orang lain. b. Indonesia mempunyai semangat kekeluargaan untuk mufakat dalam mengambil setiap keputusan untuk kepentingan bersama. Untuk itu, ICMI mendesak semua pihak agar menjunjung tinggi nilai kekeluargaan untuk mufakat dalam setiap pengambilan keputusan dalam rangka memperkuat nilai demokrasi. c. Memberikan kepercayaan kepada Lembaga Negara dan wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan merupakan nilai peradaban bangsa yang

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


luhur yang harus dipegang teguh lembaga dan wakil-wakil rakyat mempersiapkan kepemimpinan bangsa. Untuk itu, ICMI meminta agar Lembaga Negara, wakil-wakil dapat melaksanakan amanah, sehingga adanya solusi kongkrit atas krisis kepercayaan masyarakat terhadap sejumlah lembaga Negara dan wakil rakyat. 5. Ekonomi, Sosial dan Budaya a. ICMI mendorong untuk melakukan pembangunan diberbagai bidang ditujukan untuk menjawab berbagai permasalahan dan tantangan dengan tujuan akhir adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. b. Hendaknya pemerintah fokus secara komprehensif untuk membangun empat dimensi ketahanan pangan: ketersediaan, utilisasi pangan, stabilitas, dan aksesibilitas pangan. c. Mengingat Indonesia dikenal sebagai ‘benua maritim Indonesia’ dimana lautan 2/3 daripada daratan, maka Indonesia harus fokus mengembangkan Sumberdaya kelautan secara optimal, sekaligus ‘jembatan’ Indonesia Timur yang sebagian besar terdiri dari pulau-pulau kecil. d. Mendukung pencanangan MP3EI 2025 terutama memperbaiki infrastruktur produksi pertanian; jaringan irigasi dan drainase, serta pembangunan kawasan sawahsawah baru di luar Jawa untuk menuju ‘food estate’. e. Membangun sistem insentif berbasis inovasi teknologi mengingat masa depan ketahanan pangan akan tertumpu pada ‘knowledge innovation’ dan teknologi-teknologi baru yang dapat memiliki value added tinggi dan efisien. f.

Tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan; penciptaan sektor ekonomi yang kokoh serta; pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


g. Berdasarkan peneilitian World Economic Forum (WEF), tahun 2011-2012 Indonesia mengalami peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi akan tetapi mengalami penurunan dalam hal global competitiveness Index secara drastis. Diduga penyebab utamanya adalah memburuknya variabel pokok daya saing seperti korupsi dan penyogokan, biaya kejahatan, dan prilaku yang tidak etis. Oleh karena itu pemerintah dan semua peringkat kejahatan dan korupsi harus dibenahi secara totalitas. h. Pemberantasan korupsi harus terus menerus ditingkatkan dan diperluas tidak saja dalam aspek pengelolaan anggaran, tetapi juga menyangkut tindakan korupsi, manipulasi, nepotisme, dalam berbagai aspek kegiatan. Salah satunya adalah dalam penetapan suatu kebijakan. Penetapan kebijakan pemerintah harus dilandasi oleh kepentingan masyarakat luas dengan tujuan mencapai kesejahteraan masyarakat. Upaya pemberantasan korupsi ini, harus didukung dengan penumbuhan budaya anti korupsi di masyarakat. i.

Melihat potensi SDA yang sangat besar dan luasnya wilayah Indonesia, maka kesenjangan ekonomi antara jawa dan luar jawa harus dihilangkan. Hal itu dapat dilakukan dengan salah satunya adalah penumbuhan industri di wilayah luar jawa dengan berorientasi pada produk unggulan di masingmasing wilayah.

j.

Mencermati pengembangan industri nasional yang cenderung mengarah pada pengembangan industri hilir, maka penumbuhan industri tersebut harus diarahkan kepada penumbuhan industri hulu (industri yang berorientasi mengasilkan produk bahan baku bagi industri hilir).

k. Penumbuhan usaha baru melalui upaya pengembangan kewirausahaan dikalangan generasi muda harus terus menerus ditingkatkan melalui dukungan yang sistemik, komprehensif, dan berkelanjutan.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara yang maju, mandiri dan sejahtera dalam mewujudkan peradaban bangsa kedepan diperlukan Presiden Republik Indonesia 2014-2019 yang memenuhi kriteria kepemimpinan, sebagai berikut: a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki visi serta wawasan IPTEK; b. Bersih dan membersihkan; c. Strong leadership dan inspiratif; d. Memiliki rekam jejak kepemimpinan yang baik dan teruji; e. Memiliki visi kedaulatan dan kemandirian bangsa; f.

Berani mengambil keputusan yang cepat dan tepat;

g. Memiliki kemampuan komunikasi politik yang baik; h. Berani bertanggungjawab.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


HASIL-HASIL SIDANG KOMISI 2.1. HASIL SIDANG KOMISI-A: ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN 1.

Sebagai tindaklanjut rekomendasi Silaknas 2011 di Kendari Pengurus pusat perlu melakukan penataan organisasi. Orsat hanya ada pada tingkat Kecamatan, Orda di tingkat Kabupaten/Kota, Orwil di Tingkat Propinsi dan Pusat di tingkat Nasional. Hal ini penting untuk penataan organisasi kedepan dan kejelasan hak suara peserta Muktamar Tahun 2015. Rekomendasi yang telah dikeluarkan sejak Silaknas 2011 ini ditetapkan dengan surat ketetapan organisasi (Presidium) untuk menjadi dasar bagi penetapan Tatib (tata tertib) dan pembahasan AD-ART Organisasi pada Muktamar 2015, sekaligus menjadi dasar orwil untuk mensosialisasikan kepada orda dan orsat di wilayahnya.

2.

Untuk mengefektifkan pelaksanaan Muktamar, Komisi A merekomendasikan hak suara di Muktamar hanya dimiliki oleh perwakilan: Pengurus Pusat, Badan Otonom tingkat Pusat, Orwil dan Orda.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.

Orsat, Orda dan Orwil yang diakui adalah yang terdaftar secara online di website ICMI.

4.

Manual Organisasi dan Standard Operating Procedure (SOP) yang sudah menjadi ketetapan organisasi untuk disosialisasikan kepada seluruh komponen ICMI baik Orpus, Orwil, Orda, Orsat dan Badan Otonom. Struktur dokumentasi Sistem Manajemen ICMI atau ICMI Management System (IMS) terdiridari Manual Organisasi, SOP, Instruksi Kerja dan Formulir yang proses di dalam organisasi ICMI, mulai dari proses perencanaan strategis, perencanaan sumberdaya, proses keanggotaan, pembentukan unit organisasi, musyawarah organisasi, pelaksanaan dan pemantauan program kerja, sampai dengan peninjauan efektivitas pelaksanaan organisasi.

5.

Segera menerapkan ICMI Management System (IMS) melalui program : a. Mailing list Orwil ICMI yang sudah ada perlu dikembangkan ketingkat Orda dan Orsat. b. Website ICMI di pusat perlu dibentuk portal khusus Orwil. c. Sosialisasi IMS ke seluruh wilayah. d. Pelatihan tenaga staf administrator sekretariat Orwil ICMI tingkat nasional.

6.

Pengurus Pusat segera menerbitkan KTA ICMI melalui ICMI management system (IMS) dengan verifikasi Orwil, termasuk penataan iuran anggota, baik tentang besarannya maupun masa pembayarannya.

7.

Majelis Pengurus Pusat menuntaskan status hukum ICMI ke Kemendagri untuk Orpus dan di Kesbanglinmas untuk Orwil dan Orda, agar organisasi ICMI dapat mengakses dana bantuan dari APBN dan APBD serta sumber pendanaan lainnya.

8.

ICMI perlu mengantisipasi dan mencermati RUU Keormasan yang segera akan ditetapkan ditahun 2013.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


9.

Organisasi ICMI sesuai dengan jenjang kepengurusan, agar melakukan penertiban terhadap periode jabatan yaitu maksimal 2 periode (sesuai AD-ART).

10. Pengembangan Media Center di Orpus segera dituntaskan dan ditindaklanjuti di tingkat Orwil dan Orda. 11. Pendirian Lembaga Dakwah dan Penerjemah serta penerbitan untuk memberikan pencerahan bagi konsep Islam yang rahmatan lil alamin. 12. Pengembangan Sistem Kaderisasi untuk para anggota ICMI, dengan menyempurnakan Nasional Leadership Training (NALTRA) yang sudah pernah dilaksanakan untuk dilanjutkan dan diimplementasikan secara berjenjang. 13. Pendirian lembaga ICMI-Peduli di tingkat Orwil dan Orda, mengingat banyak dan sering terjadinya bencana di Indonesia. 14. Batom ICMI harus direvitalisasi dan diperjelas hubungan dengan ICMI, sehingga keberadaannya memberikan dampak positif bagi tercapainya tujuan sesuai visi dan misi organisasi. Mekanisme organisasi itu termasuk juga pelaporan kegiatan dari Batom kepada ICMI dalam setiap Silaknas dan Muktamar ICMI. 15. Pengembangan Batom Perempuan ICMI sebagai pembawa misi ICMI dibidang Pemberdayaan Perempuan ditingkat Orpus, Orwil dan Orda, sehingga bisa bersinergi dengan organisasi perempuan baik ditingkat daerah, nasional, regional dan internasional. Jakarta, 20 Desember 2012. Tim Perumus: 1. Muhammad Sahal 2. Aep Syaifulloh 3. Naimah Hasan 4. Sukarman

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

(Orwil Riau) (Orwil Jawa Barat) (Orwil Aceh) (Orwil Gorontalo)


Narasumber: 1. Ir. Yani Sofyan, MT. 2. Dr. Didin Muhafidin 3. Ir. Bascharul Asana, MBA. 4. Ir. Santhi H. Serad, M.Sc.

10

(Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat)

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


2.2. HASIL SIDANG KOMISI-B: PROGRAM AKSI 2013 1. Melaksanakan dan menyempurnakan program Hasil Silaknas ICMI 2011, di Kendari. 2. Aktifasi kegiatan BATOM ICMI yang ada. 3. ICMI menjadi corong pemberitaan yang terpercaya atas segala masalah aktual ilmiah dalam masyarakat, CEPAT, TEPAT, AKURAT, spt a. Masalah kesehatan: isu vaksin tercemar babi, obat beralkohol, pil dekstrometorphan. b. Masalah FB, tweeter atau film-film di Youtube. c. Masalah hubungan HAM/Emansipasi, politik terkait dengan ajaran Islam, sehingga bentuk HAM Islam, dll. 4. ICMI ikut berperan dalam pengawasan makanan haram membantu MUI. 5. ICMI mendorong penggalangan Remaja Masjid sebagai kekuatan utama untuk i-masjid khususnya dalam peran operasionalnya yang bersifat sosial dan ekonomi. Contohnya membuat BMT di setiap masjid, penyediaan Ambulance dan pendirian PAUD. 6. ICMI melalui NALTRA membuat sertifikasi pelatihan untuk anggota. 7. ICMI membuat kerja riil yang mudah dirasakan masyarakat, seperti : a. Peternakan Sapi/RANCH untuk mengatasi langkanya daging qurban, Pertanian dalam arti luas (buah Tin, dll)

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

11


untuk itu ICMI pusat segera berkoordinasi dengan ICMI Orwil Bali dan Orwil NTB. b. Rumah Sakit ICMI dan Sekolah/Universitas ICMI secara Nasional. c. Menindaklanjuti rencana kegiatan “Penitipan anak� orang tua yang bekerja sambil diisi dakwah remaja. d. Diklat ekonomi mayarakat pinggiran dan restorasi masyarakat pesisir. e. Membuat e-Book sekolah/internet.

untuk

dibagikan

ke

sekolah-

8. ICMI membuat pelatihan Imam Masjid seperti yang sudah terlaksana di ICMI Orwil Riau. 9. ICMI menginstruksikan kepada pemerintah mengoptimalkan dana umat melalui Zakat (ZIS).

untuk

10. ICMI membuat pelatihan bagi remaja tentang bahaya NAPZA, HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, dikaitkan dengan Islam dengan pembuatan MOU dengan BPNN. 11. Pelatihan enterpreneurship remaja. 12. ICMI menggandeng MASIKA sebagai tenaga muda untuk menjalankan tugas tugasnya dan memberikan informasi Dana operasional untuk Batom/ Orwil. 13. ICMI segera menyelesaikan permasalahan adanya ICMI Muda. 14. ICMI mengaktifkan kajian Ilmu yang membantu untuk menjelaskan fenomena didalam Al Qur’an, seperti misalnya dibidang kesehatan: masalah Haid dan seks, masalah-masalah penciptaan alam semesta, dll. Dan mempublikasikannya bersama MUI dan Lembaga Islam lainnya. 15. Mendorong penyediaan Media Center seperti Media Cetak, Elektronik dan On Line pada anggota. 16. Implementasi Kartu Anggota secara Nasional.

12

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


17. Tindak lanjut MOU ICMI dengan Jamsostek. 18. Pemetaan Kegiatan ICMI di daerah yang sudah berjalan kegiatannya. Dirumuskan oleh semua anggota komisi B Jakarta, 20 Desember 2012 Ketua dan Sekertaris Sidang 1. dr. H. Hanny Rono, Spog. (Orwil Jawa Barat) 2. Ir. Hamzah Saleh, MS (Orwil Sulawesi Selatan) 3. Peserta sidang Komisi B - Silaknas ICMI 2012 Narasumber: 1. Dr. dr. H. Fachmi Idris, M.Kes. 2. Drs. Hadimulyo, M.Sc. 3. Helmy Haludin 4. Dra. Saraswaty Chasanah, MM. 5. Drs. Wahyudi Pramono ,M.si.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

(Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat)

13


14

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


2.3. HASIL SIDANG KOMISI-C: REKOMENDASI Visi Indonesia 2030 menjadi 10 negara terbesar di dunia memerlukan komitmen segenap anak bangsa untuk mengantarkannya. Untuk mewujudkan visi tersebut dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat dan amanah serta mampu mengawal kebangkitan peradaban bangsa Indonesia. Untuk itu, ICMI merekomendasikan hal-hal sebagai berikut: 1. Keagamaan a. Agar seluruh komponen bangsa untuk meningkatkan kualitas spiritualitas, moralitas agama sebagai landasan dalam penyelenggaraan aktivitas berbangsa dan bernegara dengan tidak membenturkan dengan firkoh-firkoh yang ada. b. Kehidupan keagamaan yang semarak saat ini serta banyaknya agama-agama yang berkembang di Indonesia serta munculnya isu terorisme atas nama demokrasi dan kebebasan, harus dijawab ICMI dengan dakwah-dakwah yang menjawab tantangan kehidupan, terutama aspek pengembangan ekonomi. c. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai konstitusi UUDNRI pasal 29 agar saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Untuk itu, ICMI mendesak semua pihak agar kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya tidak melakukan intervensi antara pemeluk agama untuk mencegah sikap saling curiga, bahkan konflik horizontal. d. Mendesak segera dibahas RUU Kerukunan dan kebebasan beragama.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

15


2. Kemanusiaan (Hukum dan HAM) a. Hendaknya penyelenggara negara mengedepankan supremasi hukum dengan tidak mengesampingkan harkat dan martabat manusia. b. Mendorong pengarusutamaan Gender dalam pembangunan nasional. c. Mengamanahkan kepada Dewan Kehormatan untuk melakukan pembinaan terhadap kader-kader ICMI yang melakukan pelanggaran-pelanggaran, terutama dalam aspek etika. d. Di sisi lain ICMI merasa prihatin keberhasilan penegakkan demokrasi selama ini, masih bersifat Electoral Democracy dan Pemerintah belum mampu membangun menjadi Representative Democracy, dan masih jauh ke arah Participaptory Democracy. Dengan demikian demokrasi pada saat ini kurang relevan dengan tingkat kesejahteraan rakyat maupun kondisi umum Bangsa seperti yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah maupun Jangka Panjang Nasional 2005-2025. e. Mendesak pemberlakuan hukuman mati atau setidaktidaknya hukuman seumur hidup serta pemiskinan kepada pelaku korupsi, narkoba dan terorisme. 3. Integrasi a. ICMI mendorong kepemimpinan yang mampu membuktikan nasionalisme yang bersifat Socio Nasionalisme yaitu nasionalisme yang berpihak kepada kepentingan Masyarakat bukan kepentingan asing dan menghapus kepincangan-kepincangan dalam masyarakat, munculnya separatisme sebagai bentuk ketidak puasan masyarakat terhadap keberpihakan Negara.

16

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


b. Menghidupkan kembali pendidikan kewarganegaraan pada semua lapisan masyarakat seperti civil society, pengusaha, LSM dan lembaga-lembaga asing. c. Mobilitas kepemimpinan berdasarkan harga bukan pada proses kaderisasi yang melahirkan pemimpin yang transaksional, yang berimbas pada upaya pengembalian modal politik sehingga melahirkan korupsi yang akut. 4. Demokrasi (politik) a. Sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama dalam memberikan suara dalam setiap pemilihan, baik dalam pemilihan capres-hingga kepala derah. Untuk itu, ICMI menghimbau kepada semua pihak yang mempunyai hak suara dalam musyawarah agar menggunakan hak suara secara terhormat, menghindari politik uang, pemaksaan kehendak pribadi kepada orang lain. b. Indonesia mempunyai semangat kekeluargaan untuk mufakat dalam mengambil setiap keputusan untuk kepentingan bersama. Untuk itu, ICMI mendesak semua pihak agar menjunjung tinggi nilai kekeluargaan untuk mufakat dalam setiap pengambilan keputusan dalam rangka memperkuat nilai demokrasi. c. Memberikan kepercayaan kepada Lembaga Negara dan wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan merupakan nilai peradaban bangsa yang luhur yang harus dipegang teguh lembaga dan wakil-wakil rakyat mempersiapkan kepemimpinan bangsa. Untuk itu, ICMI meminta agar Lembaga Negara, wakil-wakil dapat melaksanakan amanah, sehingga adanya solusi kongkrit atas krisis kepercayaan masyarakat terhadap sejumlah lembaga Negara dan wakil rakyat.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

17


5. Ekonomi, Sosial dan Budaya a. ICMI mendorong untuk melakukan pembangunan diberbagai bidang ditujukan untuk menjawab berbagai permasalahan dan tantangan dengan tujuan akhir adalah meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. b. Hendaknya pemerintah fokus secara komprehensif untuk membangun empat dimensi ketahanan pangan: ketersediaan, utilisasi pangan, stabilitas, dan aksesibilitas pangan. c. Mengingat Indonesia dikenal sebagai ‘benua maritim Indonesia’ dimana lautan 2/3 daripada daratan, maka Indonesia harus fokus mengembangkan Sumberdaya kelautan secara optimal, sekaligus ‘jembatan’ Indonesia Timur yang sebagian besar terdiri dari pulau-pulau kecil. d. Mendukung pencanangan MP3EI 2025 terutama memperbaiki infrastruktur produksi pertanian; jaringan irigasi dan drainase, serta pembangunan kawasan sawahsawah baru di luar Jawa untuk menuju ‘food estate’. e. Membangun sistem insentif berbasis inovasi teknologi mengingat masa depan ketahanan pangan akan tertumpu pada ‘knowledge innovation’ dan teknologi-teknologi baru yang dapat memiliki value added tinggi dan efisien. f.

Tercapainya peningkatan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan; penciptaan sektor ekonomi yang kokoh serta; pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.

g. Berdasarkan peneilitian World Economic Forum (WEF), tahun 2011-2012 Indonesia mengalami peningkatan dalam pertumbuhan ekonomi akan tetapi mengalami penurunan dalam hal global competitiveness Index secara drastis. Diduga penyebab utamanya adalah memburuknya variabel pokok daya saing seperti korupsi dan penyogokan, biaya kejahatan, dan prilaku yang tidak etis. Oleh karena itu pemerintah dan

18

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


semua peringkat kejahatan dan korupsi harus dibenahi secara totalitas. h. Pemberantasan korupsi harus terus menerus ditingkatkan dan diperluas tidak saja dalam aspek pengelolaan anggaran, tetapi juga menyangkut tindakan korupsi, manipulasi, nepotisme, dalam berbagai aspek kegiatan. Salah satunya adalah dalam penetapan suatu kebijakan. Penetapan kebijakan pemerintah harus dilandasi oleh kepentingan masyarakat luas dengan tujuan mencapai kesejahteraan masyarakat. Upaya pemberantasan korupsi ini, harus didukung dengan penumbuhan budaya anti korupsi di masyarakat. i.

Melihat potensi SDA yang sangat besar dan luasnya wilayah Indonesia, maka kesenjangan ekonomi antara jawa dan luar jawa harus dihilangkan. Hal itu dapat dilakukan dengan salah satunya adalah penumbuhan industri di wilayah luar jawa dengan berorientasi pada produk unggulan di masingmasing wilayah.

j.

Mencermati pengembangan industri nasional yang cenderung mengarah pada pengembangan industri hilir, maka penumbuhan industri tersebut harus diarahkan kepada penumbuhan industri hulu (industri yang berorientasi mengasilkan produk bahan baku bagi industri hilir).

k. Penumbuhan usaha baru melalui upaya pengembangan kewirausahaan dikalangan generasi muda harus terus menerus ditingkatkan melalui dukungan yang sistemik, komprehensif, dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara yang maju, mandiri dan sejahtera dalam mewujudkan peradaban bangsa kedepan diperlukan Presiden Republik Indonesia 2014-2019 yang memenuhi kriteria kepemimpinan, sebagai berikut: a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki visi serta wawasan IPTEK;

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

19


b. Bersih dan membersihkan; c. Strong leadership dan inspiratif; d. Memiliki rekam jejak kepemimpinan yang baik dan teruji; e. Memiliki visi kedaulatan dan kemandirian bangsa; f.

Berani mengambil keputusan yang cepat dan tepat;

g. Memiliki kemampuan komunikasi politik yang baik; h. Berani bertanggungjawab. Jakarta, 19 Desember 2012 Tim Perumus: Ketua Sekretaris Anggota

: Jafar Ngabalin : Aryanto Husain : Ria Khoiriah Irsadi Endah Rahmawati

Narasumber: 1. Drs. Abdul Hamid 2. Prof. Dr. Avip Saefulloh 3. Dr. Zaim Uchrowi 4. Dra. Sri Astuti Buchari, M.Si. 5. Dr. Amirsyah Tambunan 6. Prof. Dr. Endin Nasruddin 7. Dr. Ir. Johan O. Silalahi, MH.

20

(ICMI Papua Barat) (ICMI Gorontalo) (ICMI DKI Jakarta) (ICMI Jawa Barat)

(Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat) (Pengurus Pusat)

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


LAMPIRAN-LAMPIRAN: 3.1. PEMBUKAAN SILAKNAS ICMI 2012

3.1.1. SAMBUTAN KETUA PRESIDIUM ICMI Oleh: Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir, MS. Kepada Yth Wakil persiden RI Bapak Prof. Dr. Budiono Ketua Dewan Penasehat ICMI Pusat Bapak Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat, Bapak Dr. (HC) Ir. M. Hatta Rajasa Segenpa Presidium ICMI Serta bapak dan ibu hadirin peserta silanas dari berbagai daerah

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas hidayah dan inayah-NYa kita bisa berkumpul di sini dalam

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

21


pembukaakn SILAKNAS ICMI 2012. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhamamd SAW. Bapak dan Ibu, Saudara/i yang dirahmati Allah Penyelenggaraan Silaknas kali ini bersamaan dengan digelarnya ICMI EXPO sekaligus Milad ICMI ke -22. Adapun tujuan Silaknas adalah untuk mengevaluasi program yang telah dilaksanakan dan membuat rancangan program 2013 dengan tema: “Kepemimpinan Nasional Dalam Membangun Peradaban Bangsa�. ICMI sebagai organisasi cendekiawan yang berbasis keislaman, kecendekiawanan dan kebangsaan dalam NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, berfokus pada program antara lain: Meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan. Meningkatkan kualitas fikir. Meningkatkan kualitas kerja. Meningkatkan kualitas karya. Meningkatkan kualitas hidup. Melihat dari segi usia sebuah organisasi, kehadiran ICMI baru 22 tahun. Masih relatif muda, namun dampak kehadiran ICMI telah memberikan warna tersendiri dalam kehidupan umat Islam Indonesia, baik dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan, maupun sosial budaya. Misalnya dalam bidang ekonomi, dengan semakin berkembangnya bank syariah yang kita saksikan dewasa ini cikal bakalnya adalah Bank Muamalat yang didirikan oleh ICMI bersama Majelis Ulama. Sehingga sekarang muncul dalam masyarakat kita berbagai lembaga ekonomi yang berbasis syariah seperti bank syariah yang berdiri diberbagai daerah, asuransi takaful, Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk), BMT yang semangatnya mengembangkan ekonomi kerakyatan yang non ribawi berbasis syariah. Dalam bidang politik semakin memudarnya pendikotomian kategori orientasi politik masyarakat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh Cliford Geert yaitu kelompok santri priyayi dan abangan, karena itu sekat–sekat pemisah antara kelompok santri priyayi dan abangan

22

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


dalam bidang politik semakin hilang, sehingga yang memperjuangkan nilai-nilai Islam secara politik di lembaga legislatif, eksekutif maupun yudikatif bukan hanya dari kelompok santri yang menurut kategori Cliford Geert tetapi juga dari kelompok priyayi dan abangan. Karena itu, dewasa ini keberagaman seseorang cenderung dilihat dari indikator substansi orientasi pemikiran dan perilaku sebagai seorang muslim daripada melihat Iabel politik mereka. Sikap cendekiawan muslim tidak lagi mendikotomikan seorang Islam dan sebagai bangsa Indonesia tetapi mereka merupakan sikap yang menyatu sebagai tanggung jawab terhadap negara sebagai implementasi seorang muslim dan sebagai warga negara. Karena itu para cendekiawan muslim mendorong kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka membangun peradaban yang semakin demokratis dan sejahtera yang merupakan panggilan agama yang bernilai ibadah dihadapan Allah SWT. Maka, gerakan reformasi yang lahir pada tahun 1998 tidak lepas dari dorongan para tokoh-tokoh ICMI pada saat itu. Dalam bidang pendidikan kencenderungan pendikotomian antara ilmu dan agama semakin berkurang. Karena itu, konsep wahyu memandu ilmu atau pengembangan ilmu bernafaskan Islam atau pengembangan ilmu tidak bertentangan dengan agama (keseimbangan antara IMTAQ dan IPTEK) merupakan paradigma ilmu di berbagai lembaga pendidikan yang gerakannya dimotori oleh anggota-anggota ICMI yang tersebar di berbagai lembaga pendidikan. Bapak dan Ibu, Saudara/i yang dirahmati Allah Istilah ijo royo-royo bukan dalam kehidupan politik saja, tapi cenderung masuk juga ke dalam lembaga pendidikan untuk mengembangkan ilmu bernafaskan Islam di seluruh lembaga pendidikan baik lembaga pendidikan agama maupun lembaga pendidikan umum. Karena itu ICMI mengembangkan sistem

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

23


pendidikan yang terintegrasi antara IMTAQ dan IPTEK. Disamping itu, ICMI mendirikan harian umum Republika yang menyuarakan kepentingan aspirasi umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya. Kita harus bersyukur 14 tahun setelah reformasi banyak kemajuan yang diraih oleh bangsa kita, baik dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan dan sosial budaya. Sungguh pun demikian ICMI tidak menutup mata ada kekurangan yang harus terus disempurnakan agar bangsa kita menjadi bangsa yang mandiri, bermartabat dan sejahtera yang menurut para pakar bahwa bangsa Indonesia 2030 akan menjadi 5 besar di dunia. Karena itulah, peran kempemimpinan di masa mendatang yaitu pada 2014, sangat menentukan maju mundurnya bangsa Indonesia. Kita akan menyelenggarakan Pilpres dan Pileg yang harus kita sukseskan dan harus tampil pemimpin-pemimpin yang memiliki kriteria bersih, inspiratif, memiliki keteladanan, bersikap optimis, atau dalam bahasa agama memiliki sikap shidiq, tablig, amanah, fathonah disamping itu dia memiliki visi ke depan dalam membangun peradaban Indonesia yang lebih maju. Demikian sambutan ini kami sampaikan. Diharapakan forum Silaknas kali ini mampu mengidentifikasi tantangan yang dihadapi bangsa dan mampu membuat kriteria kepemimpinan yang tepat dalam upaya membangun peradaban bangsa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir, MS. Ketua Presidium ICMI

24

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.1.2. PENGARAHAN WAKIL PRESIDEN RI Oleh: Prof. Dr. Boediono Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Rasa syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul pada acara Silaturahim Kerja Nasional dan Expo Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Tahun 2012, dalam keadaan sehat walafiat. Tahun ini Silaknas ICMI mengangkat tema "Mempersiapkan Kepemimpinan Nasional Dalam Membangun Bangsa". ICMI melihat peran krusial dari kepemimpinan dalam perjalanan sejarah bangsa untuk membangun peradabannya. ICMI sebagai kumpulan cendekiawan yang mumpuni dan tokoh-tokoh nasional merasa terpanggil untuk memberikan jawabannya dan ikut ambil bagian untuk mewujudkannya. Tidak sekedar berwacana di menara gadingnya. Saya sangat menghargai sikap ini. Dan saya yakin selama beberapa hari ke depan ini, dalam Silaknas ICMI akan muncul gagasangagasan segar dan bahkan brilian mengenai pertanyaan besar tersebut. Saudara-saudara,

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

25


Perkenankan dalam sambutan singkat saya ini untuk sedikit ikut urun rembug mengenai beberapa aspek dari tema besar tersebut. Pertama, saya sependapat dengan pandangan atau semangat yang, apabila saya tidak salah tafsir, melandasi Silaknas ICMI, yaitu bahwa kita semua, seluruh warga bangsa dan terlebih-lebih para cendekiawannya, harus ikut mengambil bagian secara nyata dalam upaya besar menata dan memajukan bangsa, dalam membangun peradaban bangsa. Kita tidak boleh terjebak dalam pemikiran bahwa kita harus menunggu hadirnya seorang manusia yang kemampuannya serba unggul yang akan memimpin bangsa kita. Seorang Ubermensch atau seorang superhuman-nya Nietsche, atau seorang pandito-ratu, the philosopher-king nya Plato, atau seorang yang mendekati kapasitas seorang Nabi. Tokoh seperti itu barangkali hanya akan lahir setiap seribu tahun. Dan bagi kita, Muhamad SAW adalah rasul terakhir. Kita tidak bisa menunggu seribu tahun. Konsepsi kepemimpinan bangsa, menurut pandangan saya, harus berupa kepemimpinan kolektif, yang kita susun dari realita yang ada, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dan itu harus dilakukan sekarang. Suatu sistem atau struktur kepemimpinan dimana semua ikut mengambil bagian sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Kita harus bertitiktolak dari pandangan bahwa pada diri kita masingmasing terdapat kemampuan untuk menjadi pemimpin dan sekaligus disitu melekat tanggungjawab untuk ikut memimpin bangsa kita, sesuai dengan bakat dan kemampuan kita masingmasing. Untuk pandangan seperti itu kita mempunyai rujukan yang paling otoritatif. Rasulullah SAW mengatakan bahwa setiap kita adalah penggembala dan setiap penggembala akan dimintai pertanggungjawaban atas penggembalaannya. Setiap kita adalah pemimpin. Dan para pemimpin bukan saja harus bertanggungjawab kepada

26

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


yang dipimpin, tetapi juga kelak akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Sang Pencipta. Saudara-saudara sekalian, Masing-masing kita, apalagi seorang cendekiawan, adalah pemimpin, seorang penggembala. Tugas dan tanggungjawab kita masing-masing adalah merumuskan dan melaksanakan peran kita yang terbaik bagi kepentingan dan kemajuan bangsa. Perkenankan saya pada kesempatan ini untuk menyampaikan secara singkat pandangan saya mengenai peran yang seyogyanya diambil oleh para cendekiawan. Pada beberapa kesempatan lain saya pernah menyampaikan bahwa kunci dari kemajuan suatu bangsa terletak pada kemampuan bangsa itu untuk membangun institusi-institusinya agar berfungsi dengan baik, agar mendukung proses kemajuannya. Institusi-institusi itu mencakup institusi politik, ekonomi, hukum, sosial dan semua intitusi yang merupakan pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Membangun institusi yang berfungsi baik, berarti menyusun aturanaturan main yang melandasinya, dan menyiapkan SDM yang mampu melaksanakan aturan-aturan main itu dengan baik. Ini bukanlah pekerjaan mudah yang selesai semalam. Ia memerlukan ketekunan, kepiawaian, kesetiaan pada prinsip-prinsip dasar dan kesetiaan pada tujuan akhir bagi pembentukan institusi yang baik, bagi institusi yang pro kemajuan bangsa. Disinilah, menurut pandangan saya, para cendekiawan kita dapat mengambil bagian dan berkontribusi secara nyata kepada bangsa, peran yang diharapkan dari para cendekiawan adalah turut aktif meningkatkan mutu, meningkatkan kinerja dari institusi-institusi itu. Saya perlu memberi catatan disini mengenai satu hal penting bagi negara berkembang seperti negara kita. Yaitu bahwa kita ini masih dalam tahap membangun institusi-institusi.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

27


Semuanya masih mencari bentuk, semuanya masih "in the making". Institusi-institusi kita, aturan-aturan mainnya, dan juga manusiamanusia yang mengawaki dan melaksanakannya belum sepenuhnya mapan, belum sepenuhnya berjalan baik. Pada tahap seperti ini tugas utama kita adalah menata aturan-aturan main itu sendiri agar pas bagi kebutuhan bangsa dan menyiapkan manusia-manusia yang mempunyai sikap dan kemampuan yang pas pula untuk menjalankan aturan-aturan main itu dengan baik. Tugas utama kita adalah membangun institusi. Yang kita butuhkan sekarang adalah manusia-manusia yang mampu dan berdedikasi untuk menyusun dan menata aturan-aturan main tersebut, dan bukan sekedar orang-orang yang mampu dan berhasil bermain dalam konteks aturan-aturan main yang ada, bermain di arena aturan-aturan main yang sebenarnya belum mapan itu. Memang, mereka yang lebih mengutamakan untuk bermain daripada menata akan mendapatkan manfaat besar dan segera, manfaat pribadi, tapi akan sedikit saja memberi manfaat bagi bangsa, bagi terbangunnya institusi yang lebih baik. Itulah yang pada akhirnya membedakan mana yang negarawan dan mana yang bukan. Saudara-saudara sekalian, Semua institusi harus kita bangun dan kita tata. Tapi kalau kita bertanya, mana yang paling perlu diprioritaskan untuk ditata, menurut pandangan saya adalah institusi-institusi politik. Institusiinstitusi ini perlu didahulukan, sebab di institusi-institusi inilah aturan-aturan main induk kenegaraan ditentukan, aturan-aturan main yang akan menjadi acuan bagi aturan-aturan main di institusiinstitusi lainnya. Oleh karena itulah, saya berpendapat bahwa putra-putri terbaik bangsa seyogyanya tidak enggan untuk terjun di dunia perpolitikan, dunia politik praktis. Sebab disitulah terletak taruhan terbesar masa depan bangsa.

28

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa perjuangan kemerdekaan kita berhasil karena dipimpin oleh putra-putri terbaik bangsa, the first best, bukan oleh yang second best atau third best! Saya mengerti, dan dapat merasakan, seorang cendekiawan akan menghadapi dilema dalam kegiatannya di dunia politik. Ia akan dihadapkan terus menerus dilemma antara pragmatism dan idealism, antara obyektifitas dan subyektivitas, antara kepentingan sempit dan kepentingan yang lebih besar, antara etika dan praktikalitas. Ini semua adalah tantangan besar yang dihadapi cendekiawan di dunia praktis. Tapi siapa lagi yang dapat kita harapkan untuk mengangkat mutu institusi-institusi politik kita, kalau bukan para intelektual dan putra-putri terbaik kita? Sejarah menunjukkan bahwa ada intelektual yang berhasil, ada pula yang gagal dalam mengemban tugas sejarah itu. Di sinilah sebenarnya letak ujian utama yang memilah siapa pemimpin dan siapa bukan. Saya yakin tantangan seperti itu tidak akan membuat intelektual kita, putra-putri terbaik kita, gamang. Saudara-saudara sekalian, Demikianlah sambutan saya. Dan akhirnya dengan mengucap Bismillahirahmanirrahim, dengan ini Silaturahim Kerja Nasional Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia resmi saya buka. Selamat bermusyawarah. Terimakasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Wakil Presiden RI Boediono

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

29


30

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.3. ORASI UTAMA:

Regenerasi Kepemimpinan Nasional Dalam Membangun Peradaban Bangsa Oleh: Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya harus memberikan sedikit masukan mengenai regenerasi kepemimpinan nasional dalam membangun peradaban bangsa Indonesia. Sebelum saya berbicara mengenai kepemimpinan nasional, tidak ada salahnya saya singgung sedikit arti peradaban itu dari nomenklatur Habibie. Karena tidak ada gunanya saya bicara peradaban, tapi interpretasi Anda lain dari saya. Peradaban atau civilization yang kami maksud adalah hasil karya sumber daya manusia yang tercermin dalam kualitas kehidupan, kesejahteraan, keadilan sosial keamanan dan ketentraman suatu masyarakatat atau bangsa, berdasarkan nilai-nilai budaya, kepercayaan, tradisi dan perilaku manusia dalam keluarga dan masyarakatnya. Dimensi Allah Karena kalau kita lihat di kamus di manapun, misal peradaban dipandang dari pertanian, pokoknya banyak sekali. Ada menyatakan peradaban Islam, Kristiani, dst. Saya adalah sarjana pragmatis saja, peradaban itu kualitas kehidupan rakyatnya. SDM terbarukan itu dalam hal ini, masyarakat madani atau civilization society.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

31


Jadi saudara-saudara, peradaban yang saya maksud bukan merujuk suatu masyarat yang kompleks dalam pertanian dan pemukiman, diperbandingkan budaya lain disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit. Dalam struktur hirarki sosial ada piramida misal piramida kecil dari power capital. Menurut saya, yang kita kehendaki sebenarnya, kita berusaha supaya berperan dalam middle class, ialah di tengah harus besar. Apa yang di atas ada produk middle class. Yang dihasil dari pekerjaan dan prestasi dalam kelas tadi bisa meningkat menjadi top. Kita harus berusaha agar apa yang telah kita rekayasa dan miliki tidak boleh kita hancurkan. Saya mau menjelaskan dulu mengenai definisi pandangan dalam alam semesta sekitar 14 milyar tahun lalu. Baru sekitar 4 milyar tahun lalu Allah SWT memberi kehidupan dalam bentuk suatu sel tunggal atau klorofil tunggal di bumi ini. Dalam 4 milyar tahun, sel tunggal itu, kalau kita lihat secara sains, secara evolusi, telah terjadi 1,2 juta makhluk di mana top-nya kita ini; homo sapiens. Dan terjadi 600 ribu lebih tanaman, dsb yang kita lihat secara evolusi berkembang dalam 4 milyar tahun. Dari 4 milyar tahun tersebut baru 2 juta tahun lalu terjadi homo erectus; makhluk yang berdiri di atas dua kaki. Dia membutuhkan 1,8 juta tahun berkembang dalam dua arah; satu arah memiliki otot yang kuat dsb. Satu arah lainnya, kecil seperti kita semua di sini, tapi yang berkembang otaknya. Yang memiliki otot kuat itu mati. Yang survive adalah yang memiliki otak dan akal. Mulai saat itu diberi nama homo sapiens. Tidak lain artinya makhluk yang ingin tahu, selalu bertanya mengapa begini, kenapa tidak begitu, dst. Kalau Anda bilang; Gila Habibie ngomong begitu. Dia salah satu pendiri ICMI, menurut ajaran Al Qur’an tidak begitu. Konyol itu, Habibie. Kalau Anda berkata begitu, saya setuju. Tapi saudara, saya bilang, itu adalah hasil dari pemikiran umat manusia yang hidup dalam dimensi kita ini. Saya katakan; dimensi Einstein. Dasar dimensi ini adalah teori relativitas. Dimensi ini berdimensi empat; ruang, tinggi, panjang lebar dan waktu. Dimensi Allah lain, bung. Ada dimensi Einstein, kecepatan maksimum yang bisa dimiliki suatu

32

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


benda bergerak adalah 299.792,46 km/detik. Itu kecepatan cahaya. Menurut Einstein tidak mungkin orang lebih cepat dari kecepatan cahaya, karena akan menghabiskan energi yang dia tidak bisa miliki untuk mendapatkan kecepatan itu. Saya mau garisbawahi, Bung. Kecepatan cahaya itu dalam ruangan Eisntein. Dalam cara manusia berpikir. Tapi kecepatan dari Allah tak terhingga, Bung. Contoh, kalau semut bergerak dari Jakarta ke New York, dia akan sampai di New York mungkin setelah jutaan generasi. Tapi kalau Anda ke New York hanya 24 jam. Jadi 24 jam itu tidak lain adalah 0,27% dari usia rata-rata manusia; 75 tahun, 0,27% dari generasinya sudah sampai New York. Dengan kecepatan semut, jutaan generasi, mati berganti. Estafet. Semut yang sampai di New York itu tidak mengenal Jakarta lagi karena tidak ada informasi. Kalau dia harus doa untuk bapaknya, sudah berapa juta generasi yang lalu, dia tidak tahu lagi. Berdasarkan itu, kecepatan menentukan waktu. Jadi waktu 14 milyar tahun dalam dimensi Einstein. Tapi dalam dimensi Allah itu sekejap. Kun Fayakun. Ini tidak bertentangan dengan Al Qur’an. Waktu saya begitu, saya berontak sendiri, tidak mau. Tapi Allah memberi kita otak. Saya harus berpikir, di mana missing link-nya? Saya pakai bahasa Pak Watik; Pak Habibie kalau bicara tolong pakai bahasa sayap. Kalau saya dengan Ilham lalu ia dengan anaknya, cucu saya, dan anak Tareq jalan lihat kapal terbang; wah itu sayap. Di otak si anak kecil yang 5 tahun, itu sayap. Di otak yang 12 tahun itu sayap. Di otak Ilham itu sayap. Di otak bapaknya, sayap. Tapi di belakang kata sayap itu berbeda-beda. Si anak, sayap its just a wing tapi kalau si Ilham atau Baharuddin, itu lain. Ialah gerakan aero dynamic, elastisitas, padahal pakai kata sayap. Jadi saya mau jelaskan hanya dengan bahasa sayap. Bahwa, caracara menjelaskan sayap dengan sayap ialah, kita asumsi yang saya katakan tadi tidak bertentangan dengan Al Qur’an. Sekitar 2 juta tahun lalu homo erectus ada dan berkembang menjadi homo sapiens, dan baru 200 ribu tahun lamanya. Sekarang saya mau

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

33


jelaskan kepada Anda. Mungkin dengan penjelasan saya ini, Anda bisa lebih merasakan betapa kecil kita. Kalau saya anggap 200 ribu tahun, saya tidak anggap 1,4 milyar tahun sejarah homo sapiens. Saya anggap itu identik dengan 24 jam. Maka, kita akan sampai ke suatu kesimpulan, sejak 5 ribu tahun lalu manusia pertamakali di bebeberapa tempat; Asia, Cina India dan Timur Tengah yang sampai hari ini survive mengajukan pertanyaan; Mengapa kita ada di sini? Ke mana orang yang meninggal itu? Untuk menjawab itu dia hanya bisa menjawabnya dengan memanfaatkan keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa. Kalau saya anggap 200 ribu tahun sama dengan 24 jam atau 1440 menit, atau 86400 detik. Maka, hampir serentak ajaran mengenai adanya Tuhan Yang Maha Esa; Allah SWT di Timur Tengah, ajaran mulai dari Nabi Ibrahim. Di India ajaran Hindu dan Buddha Di China ajaran Kong Hu cu dan Taoisme. Diyakini umatnya sekitar 5 ribu tahun lalu, bagaikan 36 menit atau 2160 detik dari 24 jam itu. Jadi, kalau saya anggap 200 ribu tahun itu 24 jam, kita baru mengerti adanya Allah SWT, dalam definisi yang kita ketahui sekarang, baru pada akhir 24 jam, baru sekitar 36 menit yang lalu. Tidak sampai satu jam. Baru kita sadari. Itu nabi ibrahim. Kalau saya pelajari lebih dalam lagi, dampak ajaran dan keyakinan pada agama masing-masing tadi, sebenarnya yang survive ada 8 agama. Anda lebih tahu dari saya. Dampak ajaran dan keyakinan pada agama masing-masing baru terasa sekitar 3 ribu tahun lalu. Sejak dikembangkan mesin uap oleh James Watt pada Tahun 1765, sejarah modern dunia 247 tahun yang lampau dimulai. Itu identik dengan 1,8 menit dari 24 jam. Memperingati 100 tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 masih kita harus lalui 32 tahun, terhitung mulai sekarang, atau dengan perumpamaan keberadaan homo sapiens di muka bumi ini, baru terjadi 24 jam yang lalu. Hari ultah NKRI masih 13,8 detik saja. Dengan saya perlihatkan, begitu kelihatan bahwa kita nothing. Dari 24 jam sehari kita di ujungnya masih 13,8 detik harus kita lalui mulai sekarang. Sampai kita bisa merayakan 100 tahun pada Agustus 2045.

34

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Sinergi Budaya, Agama dan Iptek Jadi dengan kesadaran itu tentunya wawasan kita berubah. Saya tidak setuju kalau mengatakan mimpi, tidak, itu wawasan. Jadi kalau Anda mimpi 24 jam dan tidur 12 jam bolehlah. Tapi kalau hanya beberapa detik, Anda tidak mimpi. Sadar. Dalam kesadaran itu Anda harus memanfaatkannya dan memiliki wawasan. Vision. Itu harus dimiliki tiap orang pada umumnya, khususnya pemimpinnya. Tidak berlebihan jika sejak lahir homo sapiens 200 ribu tahun lalu, proses pemikiran manusia yang diwarisi dari generasi ke generasi dimulai hasil pemikirannya ini, memegaruhi perilaku kepercayaan dan keterampilan atau budaya, agama dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia itu. Jadi, Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia, kita jelas dong, selalu mengatakan Imtaq dan Iptek seimbang. Itu tidak lain adalah budaya dan agama. Proses pembudayaan menghasilkan imtaq berkualitas tinggi dan proses pendidikan menghasilkan penguasaan iptek yang tinggi. Saudara-saudara, pasang surut perkembangan nilai budaya, agama dan iptek dari generasi ke generasi selama 199753 tahun berlanjut sampai dimulainya pemanfaatan mesin untuk memperkuat tenaga manusia. Mesin hitung untuk mempercepat proses penghitungan dan pemikiran manusia. Mesin informasi untuk meningkatkan kualitas dan kecepatan arus informasi baru terjadi. Sejak 3 ribu tahun telah terjadi sinergi dari budaya, agama dan iptek, khususnya sejak 247 tahun proses sinergi tersebut mengalami percepatan dan peningkatan kualitasnya menghasilkan peradaban atau civlization di muka bumi ini. Anda sudah bisa terka, civilization adalah sinergi dari tiga elemen tadi. Budaya, agama dan iptek. Tidak benar bahwa ketiganya baru 245 tahun atau 3 ribu tahun. No. Sejak homo sapiens sudah ada. Karena homo sapiens, pertama dia menentukan perilaku dalam keluarganya. Menentukan sesuai ajaran-ajaran yang dia belum tulis tapi dia berikan informasi secara lisan. Masukan tersebut adalah,

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

35


dalam hal ini, harus bersinergi dengan hasil pemikirannya dalam bentuk ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi, budaya, agama dan iptek berkembang dan bersinergi dengan imtaq menghasilkan apa yang kita butuhkan untuk masyarakat yang kita kehendaki; kualitas ketentraman, keadilan kesehatan dst meningkat. Kesimpulannya, kita butuhkan seorang pemimpin yang mampu memimpin masyarat, perusahaan, umat. Sehingga semua elemen tersebut bersinergi positif menghasilkan progress. Kemajuan. Tapi kalau dia tidak mampu merekayasa atau membuat elemen-elemen itu bersinergi positif, bahkan negatif, dia bukan pemimpin yang kita butuhkan. Karena hasilnya akan menjadi sesuatu yang tidak menguntungkan masyarakat. Bahkan bisa negatif menghancurkan civilization itu sendiri. Jadi, dari cara saya berusaha mengajak Bapak dan Ibu mengikuti cara saya mengupas ini, yang Bapak dan Ibu sebagian besar sudah ketahui, tapi saya mengulagi lagi karena nanti penting bagi kesimpulan yang saya mau ambil. Sinergi positif dari budaya, agama dan iptek akan menghasilkan pertumbuhan dan peningkatan kualitas peradaban. Namun sinergi negatif akan mengakibatkan penurunan bahkan berakhirnya suatu peradaban. Karena itu, yang dibutuhkan tiap masyarakat adalah seorang pemimpin yang mampu memelihara dan meningkatkan kesinambungan sinergi positif budaya, agam dan penguasaan iptek. Suatu wawasan yang jelas transparan, tepat dan berkesinambungan mencerminkan kualitas kesjahteraan, keadilan, kedamaian dan ketentraman masyarakat madani Indoensia sangat penting dimiliki dan diyakini pemimpin. Anda tidak bisa memimpin sesuatu kalau tidak berwawasan. Anda tidak bisa menggerakan seluruhnya, membuat ketepatan wawasan tersebut, kalau anda tidak yakin dan tidak mampu berpikir sampai rinci. The devil is in the detail dari implementasi wawasan tersebut. Saudara-saudara, seorang pemimpin bukan suatu jabatan. Anda tidak bisa mengatakan pemimpin harus S1, S2 S3, apa saja. Tidak ada itu. Pemimpin itu bukan saja penghasil pendidikan satu jabatan.

36

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


No. Tadi saya katakan, harus mampu bersinergi positif. Memiliki wawasan yang jelas, transparan dan menguasainya. Bukan karena ngomong atau tertulis. Tulis buku bisa banyak tapi kalau tidak pernah diterapkan, susah Bung. Saya berani mengatakan karena saya bersyukur telah melalui itu semua. Belum 24 jam saya sudah tentukan relaxation. Karena kalau tidak, akan ada konstrain, mengakibatkan gaya-gaya reaksi dsb. relaksasi mulai dari kebebasan pers segera, kekebasan berbicara, menyamapaikan pendapat, kebebasan mendirikan partai. Untuk hal itu karena di ujung tombak. Golkar waktu itu memiliki keluarga besar golkar di MPR 87% suara. Di DPR kurang lebih juga begitu. Di MPR fraksi ABRI dan Golkar. Di MPR tambah utusan daerah. Kuat sekali. Kemudian, malamnya datang Emi Salim dan Adnan Buyung Nasution kepada saya yang baru melantik kabinet. Mereka minta dalam waktu sesingkat-singkatnya harus dilaksanakan pemilu dan tidak boleh lebih lama dari 3 bulan. Saya tidak mau. Marah itu. Masa bodo. Saya hadapi. Kenapa? kalau saya ingin menang saya akan bilang iya. Tapi saya tidak ingin Indonesia identik dengan Jakarta. Kapal terbang saya baru terbang semua. Saya tinggal begini, semua anak-anak meminta. Belum ada partai-partai yang lain. Yang ada di belakang benak dan hati saya; buat apa senin-kamis puasa, sering tahajud. Yang menang bukan harus Bacharuddin Jusuf Habibie tapi rakyat. Karena rakyat yang memiliki kekuasaan sebenarnya. Kalau saya memikirkan diri sendiri; Okay, I’ll do it. No. Saudara-saudara, sejak 3 ribu tahun telah terjadi sinergi dari budaya agama dan iptek, khususnya sejak 247 tahun proses sinergi tersebut mengalami percepatan dan peningkatan kualitasnya menghasilkan peradaban di muka bumi ini. Sinergi positif ketiganya akan menghasilkan pertumbuhan dan kualitas peradaban. Namun sinergi negatif akan mengakibatkan penurunan, bahkan berakhirnya suatu peradaban. Karena itu yang dibutuhkan tiap masyarakat adalah seorang pemimpin yang mampu memelihara dan meningkatkan kesinambungan sinergi positif budaya, agama dan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

37


penguasaan iptek. Suatu wawasan yang jelas, transparan, tepat dan berkesinambungan, mencerminkan kualitas kesejahteraan, keadilan, kedamaian dan ketentraman masyarakat madani Indonesia yang sangat penting dimiliki dan diyakini pemimpin itu. Saya berikan contoh saya sendiri. Wawasan ini merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan yang mendorong menjadinya proses ledakan kreativitas yang dahsyat melalui integrasi maupun sinergi berbagai keahlian dari masyarat. Bahkan dikatakan dalam bahasa asing nothing motivates change more powerful than a clear vision. Kalau dia pemimpin, nanti harus lewat pemilu. Sekarang kita batasi hanya dua term. Kalau dulu bisa selama mungkin. Kalau dia bisa, insya Allah kita ada contoh nanti dua term its okay. Kita harus pelihara tradisi 2 term ini. Siapa yang mau jadi presiden silakan nanti join 2014. Tapi kita akhiri dengan baik dan selamat supaya jadi panutan. The next president harus stabil, lebih baik dan kita tidak boleh kontra-produktif. Dalam hal ini, saya sekali lagi menggarisibawaihi, yang penting adalah wawasan. Sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan. Tiap pemimpin mau perubahan. Tapi jangan perubahan karena yang sebelumnya tidak sesuai dan dia ubah. Tidak dong. You make it better. Jangan sampai misalnya kita setengah mati. Maafkan, selama 50 tahun mengembangkan industri strategis from nothing. Kalau ada di sini mengalami P4, Habibie dan generasinya bukan P4, Bung. Indoktinasi. Saya ingin supaya Anda yakin. Saya kembali bawa semua teknologi sehingga kita bisa membuat indutsri strategis. Diajak apapun tidak mau. Kerja keras mengorbankan semua. Yang paling dimiliki tiap orang adalah waktu 24 jam. Yang sebenarnya harus diberikan kepada anak, istri, keluarga dan kawan dihabisi untuk mengejarnya. Eh, kini dihilangkan.

38

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Cinta Seorang Pemimpin Anda tidak tahu bagaimana rasanya. Kalau tidak ada Ibu Ainun, mungkin saya sudah gila. Saya bilang terus terang saja. Karena tadi ada seorang ibu yang sampaikan; Pak Habibie, masa’ Ibu Ainun hanya diperlihatkan sebagai ibu rumah tangga di film. Dia ikut tadi malam lihat filmnya. Dia kan memimpin darma wanita, orbit, dsb . Kenapa itu tidak disebut? ‘Ibu, tahu karya Ibu Ainun yang terbesar? Dia menghasilkan jadinya Bacharuddin Jusuf Habibie. Saya selalu bilang, saya ini karya dari dua ibu; ibu yang melahirkan saya dan ibu yang mendampingi saya. Itu yang diperlihatkan, di mana Habibie misison impossible he delivered on schedule. Tapi sebenarnya yang dibelakang adalah Ibu Ainun. Jadi ini yang penting. Wawasan. Merupakan sebuah daya atau kekuatan untuk melakukan perubahan yang mendorong terjadinya proses ledakan kreatifitas eksponensial yang dahsyat melalui integrasi yang ada. Bersinergi berbagai kekuatan yang ada. Demi kepentingan rakyatanya. That is the motivation. Saudara-saudara, pemimpin sejati fokus pada hal-hal spiritual. Ini ICMI. Dibanding dengan sekadar kesuksean duniawi. Baginya kemakmuran adalah untuk dapat memberi dan beramal lebih banyak. Apapun yang dilakukan bukan untuk mendapat penghargaan tapi untuk melayani sesama manusia. Dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yang penuh kasih sayang dibanding status dan kekuasaan semata. Ini bukan teori. Saya terapkan. Saya sampaikan, kalau pertanggungjawaban saya tidak diterima, saya tidak bersedia untuk dicalonkan kembali. Banyak yang marah. Kenapa? Kan bisa dinegosiasi? Tidak. Kamu sudah pilih itu, karena statement tadi; dia lebih mengutamakan hubungan atau relasi yg penuh kasih dibanding status dan kekuasaan semata. Karena itu, saya masih bersyukur, di sini bisa berhadapan dengan Anda. Berbicara. Pemimpin sejati senantiasa mau belajar dan bertumbuh dari berbagai aspek; baik pengetahuan, kesehatan, soal keuangan pun dia harus beresi. Untuk dirinya, lingkungan, rakyat.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

39


Semua. Sesuai wawasaan dan pertanggungjawabannya. Tiap hari senantiasa melaraskan recalibrating, adjustment, review, memperbaiki dirinya terhadap komitmen untuk melayani Allah Swt dan masyarakat. Melalui keheningan doa dan ajaran agamanya, Untuk ICMI; Al Qur’an dan As Sunah. Pemimpin meningkatkan kualitas nilai imtaq dan penguasaan ipteknya. Saya juga ingin menggarisbawahi, pemimpin itu orang biasa juga. Just a normal guy. Jangan karena pemimpin dia keren. No. Didatangi dan ditegur tidak menjadi soal. Pemimpin biasanya adalah orangorang yang memiliki integritas, terbuka, mampu menerima kritik, rendah hati, mampu memahami orang lain dengan baik, terinspirasi oleh wawasan dan mengenal dirinya sendiri dengan baik. Memiliki spirit kualitas yang tinggi, selalu mengupayakan yang terbaik bagi diri mereka yang dipimpin dan bagi orang lain. Implementasi cinta bagi seorang pemimpin dibagi tiga golongan. Cinta kepada sesama manusia mulai dari nenek moyang, orang tua, anak, istri, saudara, lingkungan, kawan, masyarakat, rakyat, umat, dsb. Dia cinta kepada sesama manusia. Kedua, dia cinta kepada produk pemikiran sesama manusia. Apa itu? Budaya, filsafat, agama lain pun dia cinta dengan cara tidak mau menghina. Itu dengan lakum dinukum walyadin. Tidak masalah bagi kita. Golongan ketiga, dia cinta pekerjaanya, menyelesaikan karya tugasnya sebaik-baiknya, sesempurnanya dengan pengorbanan serendah-rendahnya. Itu cinta. Cinta, menurut saya, yang patut kita perhatikan dan implementasikan pada diri kita. Apakah Anda pemimpin dari keluarga, ICMI, desa, bangsa ini. Sama saja. Kita harus perhatikan itu. Pemimpin bukan suatu jabatan atau hasil pendidikan S1, S2, S3 atau suatu kedudukan. Pemimpin adalah suatu pencerminan karakter. Perilaku dan sifat seseorang yang terbentuk melalui suatu proses pembudayaan dan pendidikan, atau hasil suatu proses nilai tambah pribadi yang berkesinambungan. Saudara-saudara, saya tidak benarkan pemimpin itu dibatasi usianya. Ada yang usia lanjut, tapi kalau karakternya pemimpin tetap pemimpin. Ada yang usia muda tapi karakternya bukan seperti yang saya gambarkan tadi, dia

40

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


bukan pemimpin. Pemimpin itu tidak cukup dari karakter saja. Dia harus melalui suatu proses nila tambah pribadi. Dengan memmperhatikan nilai-nilai tadi disebutkan, ICMI dalam hal ini harus berada di ujung tombak. Berperan seperti yang diharapkan ada regenerasi kepemimpinan nasional dalam membangun peradaban bangsa Indonesia. Saya sengaja tidak eksplisit menyampaikan harus usia berapa, dsb. Karena saya mau lihat kualitasnya. Tapi saya harus bilang terus terang ada faktor fisik. Dengan umur 76 tahun, memori saya tidak seperti waktu saya umur 30 tahun. Lihat sesuatu sebentar sudah tidak perlu saya baca, lihat gambarnya cepat. Sekarang harus baca dua kali baru mengerti. Ibu Ainun bilang; Saya kan dokter, tahu. Kamu tidak bisa melawan nature. Yang benar saja. Saya tidak punya waktu. Tapi benar juga Ibu Ainun. Dia lihat dari ilmu pengetahuan. Jadi harus kita sadari. Tahun depan saya sudah 77 tahun. Tiap tahun tambah. Bisa lupa. Yang penting analisanya masih oke. Saudara-saudara, saya harapkan ICMI harus bantu membentuk kader-kader. Tidak dibenarkan kepada pemimpin hanya memikirkan usia tertinggi ke atas atau kita ambil pemimpin yang dibutuhkan sesuai jamannya skrng. Dalam hal ini, kita harus tahu juga, paling ideal kalau ada yang memenuhi syarat-syarat tadi, usianya antara 40-60 thn. Kalau tidak ada, yang memenuhi kita naik antara 40-70. Dalam hal ini yang penting adalah kita tidak ditargetkan usia. Ada orang datang bilang ; Pak, saya usianya 30 tahun pengalaman 50 tahun. Karena saya baca buku-buku orang-orang yang tidak ada lagi. Dari mana? Tidak semua bisa dipelajari dari buku. Harus dilalui, Bung. Harus ada jejak-jejak yang ditinggalkan. Kalau dia pemimpin sudahlah pemimpin kita juga. Masa’ dia hanya pemmpin untuk dirinya sendiri. Yang benar saja. Jadi saudara-saudara, saya berusaha membicarakan memgenai regenerasi kepemimpinan nasional dalam membangun peraban bangsa Indonesia. Dalam hal ini, saya harapkan saudara-saudara memperhatikan catatan saya. Mungkin ada tambahan nanti

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

41


disempurnakan. Saya minta maaf tidak mampu memberikan sebelumnya karena kendala waktu. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

42

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.3. TA’ARUF NASIONAL: VISI KEBANGKITAN PERADABAN INDONESIA

3.3.1. PIDATO UTAMA KETUA DEWAN PENASEHAT ICMI PUSAT Oleh: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan tidak mengurangi rasa keinginan bertukar pikiran lebih lama dengan Bapak ibu, saudara/i sekalian, saya berunding dengan panitia. Kesempatan saya berbicara pada Silaknas tahun ini agak dikurangi. Sehingga fungsi yang ingin saya sampaikan ini hanya mengantarkan proses diskusi lebih lanjut. Insya Allah, mudahmudahan semua tokoh akan mengajak kita berdiskusi mengenai masa depan peradaban bangsa, yang mau tidak mau berkait soal bagaimana kita membangun sistem kepemimpinan yang berkesinambungan dari waktu ke waktu. Sebagaimana niat yang selalu dicanangkan Pak Habibie, ICMI adalah sebuah gerakan long march. Ini adalah sebuah pengabdian tiada henti untuk Indonesia. Karena itu, saudara-saudara, kita tidak bisa membayangkan membangun peradaban bangsa tanpa proses kepemimpinan yang berkesinambungan. Inilah yang paling pokok yang perlu kita jadikan catatan bersama. Sekaligus kita ingin membuktikan bahwa ICMI memang wadah kita bersama, bersatu dalam wadah ini. Tidak perlu kita jadi tunggal. Boleh kita majemuk, unity in diversity. Kita beraneka ragam, aliran partai, aliran mazhab pemikiran keagamaan dan berbagai kelompok

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

43


kepentingan yang ada dalam tubuh umat Islam, kaum cerdik cendekia muslim Indonesia diharapkan bersatu dalam wadah Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia. Ini pengantar singkat dari kami. Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan kepada kita untuk terus mengabdi kepada bangsa dan negara. Di lingkungan masyarakat sedang berkembang, di lingkungan negara-negara sedang berkembang, kaum cerdik cendekia tidak boleh melepaskan diri dari proses pembangunan bangsa. Meski di negara-negara yang mungkin sudah sangat maju, para scientist, kaum intelektual, bekerja sangat profesional di bidangnya masing-masing dan boleh jadi mereka dengan demikian tidak terlibat dalam proses politik pembangunan bangsa. Tapi di negara seperti kita, masyarakat yang sedang bergerak, bekerja dan membangun, tidak bisa melepaskan tanggungjawab kaum intelektual dari keterlibatan kita secara nyata dalam proses kemajuan bangsa di semua bidang. Di bidang yang kita geluti masing-masing. Tanpa perlu menambah banyak lagi apa yang tadi pagi disampaikan sebagai pengantar oleh Wapres RI sampai Pak Habibie, semua menjadi catatan-catatan penting bagi kita untuk melanjutkan seri diskusi mulai sore ini sampai besok. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

44

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.4.2. PIDATO UTAMA KETUA DEWAN PAKAR ICMI PUSAT Oleh: Dr. (HC.) Ir. M. Hatta Rajasa Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

45


46

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

47


48

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

49


50

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

51


52

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

53


54

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

55


56

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

57


58

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

59


60

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

61


62

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

63


64

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

65


66

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

67


68

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

69


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

70

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


TANYA JAWAB PERTANYAAN: 1. Bagaimana pendapat bapak tentang peranan pemerintah melindungi pengusaha dalam negeri terhadap perusahanperusahan asing atau swasta yang sangat mempengaruhi dunia usaha dalam negeri dan terjadi liberalisasi? JAWABAN: Mengenai swasta. Begini, Negara tidak boleh berdagang karena bisa abuse of power, akan mendistrosi. Pemerintah harus melakukan regulasi. Tangannya bisa mengintervensi pasar manakala terjadi distorsi pada pasar. Untuk meluruskan distorsi maka dikeluarkan regulasi oleh negara untuk melindungi yang lemah menjaga keadilan. Tapi yang berusaha haruslah swasta, nasional kita plus bumn. Kalau kurang, baru foreign direct investment. Tapi kita tidak boleh juga menutup diri bagi perusahaan-perusahaan asing. Hanya memang kalau kita harus memprioritaskan, maka swasta, nasional dan bumn kitalah yang menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Oleh sebab itu saya sependapat sebanyak mungkin kita melahirkan pengusaha-pengusaha baru. Sebab entrepreneur di tanah air kita ini masih kecil; 1,25%. Menurut teori diperlukan 4% untuk menjadi negara maju. Harus ada entreprenurnya walau bukan berarti dia harus seorang pengsuaha. Entrepreneur itu sikap cara pandang. Sebetulnya sikap seorang muslim yang konteksnya entrepreneur adalah konsep syukur. Adalah konsep yang selalu ingin meningkatkan nilai tambah. Jadi apapun yang ada kita sentuh sehingga membuat dia lebih baik. Nilai tambah. Sebab itu, saya kira tidak perlu dikuatirkan akan terjadi liberalisasi berlebihan di tanah air kita. Sepanjang memang kita

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

71


memberi peluang kesempatan meningkatkan para pengusaha nasional kita dengan berkompetisi lebih sehat dan baik.

72

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.4.3. PIDATO UTAMA KETUA UMUM PARTAI GOLKAR Oleh: Ir. Aburizal Bakrie Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama marilah kita memberikan puji dan syukur kepada Allah SWT. yang telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya kepada bangsa Indonesia, untuk tetap bersatu dalam satu kesamaan jiwa, spiritual task dan visi, serta fungsi yang sama yaitu Indonesia sejahtera, adil dan makmur. Kita juga mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, bahwa kita bisa hadir di sini dalam keadaan sehat wal’afiat untuk bersilaturahmi secara intelektual dan moral dengan sesama anak bangsa, guna sama-sama mendiskusikan masa depan bangsa dan negara yang kita cintai ini. Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada ICMI, yang kini menyelenggarakan silaturahmi kerja nasional yang berbasis ke Indonesiaan dan kebangsaan. Saya kira forum ini merupakan forum yang sangat penting, satu forum merah putih untuk melakukan perumusan dan pemantapan visi kebangkitan peradaban Indonesia. Suatu visi peradaban yang jernih, dan dirumuskan dengan baik, ia akan dapat dijadikan pijakan sekaligus sebagai suatu refrensi dalam membangun sebuah peradaban Indonesia yang berketuhanan, berkemanusiaan, bersatu, penuh hikmat, berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tidak ada kuning, tidak ada merah, tidak ada hijau, tidak ada biru, yang ada adalah merah putih.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

73


Bapak ibu sekalian yang saya hormati, Sebagai awal dari ceramah ini, saya ingin mengajak kita semua untuk melihat Indonesia sebagai suatu lokus dari peradabanperadaban besar di masa lalu. Kalau kita lihat belasan ribu tahun yang silam menurut Prof. Arysio Santos dalam bukunya “Atlantis the Lost Continents Finally Found�. Sebuah peradaban besar yang bernama Atlantis pernah mendiami gugusan daratan nusantara. Peradaban ini menghilang seiring dengan tenggelamnya daratan tersebut pada jaman banjir besar 11 ribu sebelum masehi. Prof. Santos yang melakukan penelitian dan pencarian peradaban lokus tersebut, menyimpulkan secara geologis dan secara arkiologis bahwa gugusan kepulauan Indonesia yang kita diami ini ada bekas peradaban Atlantis yang hilang. Peradaban Atlantis mencapai puncak peradaban politik, ekonomi, sosial, dan budaya, serta karyakarya arsitektural yang pengaruh dan jejak arkeologisnya menyebar di seluruh penjuru dunia. Santos yang melakukan penelitian 30 tahun lebih, menyatakan bahwa bentuk arsitektur piramida di Mesir, Candi Borobudur di Jawa merupakan arsitektur yang dipengaruhi oleh suatu peradaban Atlantic. Bencana besar banjir Es pada 11 ribu tahun sebelum Masehi, yang menenggelamkan Atlantic seluruh beserta kebesarannya. Seiring dengan itu lokus dan situs atlantis menjadi perdebatan, apakah dia berada di Samudera Atlantik atau di Mediterania yang dekat dengan Yunani ataukah di Kepulauan Indonesia. Dan riset Santos tersebut nampaknya berikhtiar untuk memungkasi perdebatan-perdebatan tersebut, dengan tegas dia mengatakan bahwa peradaban Atlantis yang pernah disinggung oleh filosof terbesar Plato pada 2500 tahun yang silam itu adanya di Indonesia. Terlepas benar atau tidaknya tesis tersebut, kita sebagai pewaris sejarah peradaban nenek moyang kita yang besar yang berpengaruh di dunia, kita lihat, kita dalami, kita ketahui, bahwa kerajaan Tarumanegara yang berpusat di Kerawang, Jawa Barat mempunyai

74

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


kekuasaan dan mempunyai suatu pengaruh politik, ekonomi, agama, sosial dan budaya, hingga sampai Thailand, Laos dan Kamboja. Kita juga melihat suatu kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang pada abad ke 7 Masehi menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha, di dunia pada saat itu banyak orang dan mahasiswa dari berbagai negara datang untuk belajar agama Budha di Palembang. Kita juga mewarisi marwah kerajaan peradaban Majapahit di bawah paduka raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada yang berhasil menyatukan dan menghubungkan nusantara yang terkenal dengan sumpah PALAPA nya. Termasuk Singapura dan Malaysia dihubungkan melalui jalur maritim dan perdagangan yang dijamin oleh armada-armada laut yang kuat. Majapahit juga disegani dan memilik pengaruh dan hubungan diplomatik dengan kerajaan China. Kaisar Khubilai Khan dilaporkan dipukul mundur oleh pasukan tentara kerajaan Majapahit ketika hendak menginvasi kerajaan Majapahit secara militer. Setelah datangnya Islam, Nusantara makin memiliki posisi strategis dalam konteks politik, ekonomi dan perdagangan. Jalur sutera yang menghubungan kepentingan perdagangan dan ekonomi internasional, dari Arab sampai ke China dia mengalami kemajuan ketika wilayah nusantara terutama selat Malaka berada dibawah administrasi kesultanan Islam. Silang peradaban yang singgah dan mendiami bumi Indonesia secara aktif disimpulkan oleh Dennis Lombard dalam buku �Nusa Djawa Silang Budaya�. Lombard mengatakan bahwa Hindu dan Budha mengajarkan rakyat nusantara teknik bercocok tanam yang tinggi, Arab, Islam dan China membawa dan mengajarkan nilai-nilai budaya dan kosmopolitanisme. Sedangkan peradaban Barat mengenalkan teknologi dan modernitas bagi penduduk Indonesia. Bapak dan Ibu yang saya hormati, Itu adalah fakta sejarah yang tidak ada alasan bagi kita untuk tidak meneruskan marwah dan martabat nenek moyang bangsa Indonesia yang adiluhung itu. Kita semua adalah pewaris dan pelanjut

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

75


peradaban nusantara. Kita mempunyai tugas dan tanggungjawab moral untuk membangkitkan kembali suatu peradaban yang sempat tertidur lebih kurang 350 tahun akibat kolonialisme, dan imprealisme. Walaupun terjadi perlawanan terhadap kolonialisme dan imprealisme dimana-mana, namun sepanjang dan selama itu pula bangsa Indonsesia tercerabut dari akar budaya dan peradabannya yang luar biasa. Kita memiliki suatu erosi karakter dan jatidiri bangsa yang besar dan beradab. Sebaliknya peradaban yang berabad-abad mewariskan suatu budaya dan perasaan rendah diri pada kita sebuah imperiority kompleks dan hilangnya kepercayaan kepada diri kita konpedensi dan juga kepada orang lain. Kita dapat memahami bahwa tumbuhnya neonasionalisme Indoensia dimasa pergerakan nasional dengan hadirnya Budi Utomo dan beragam organisasi lain pada masa itu yang kemudian berpuncak pada sumpah pemuda 1928 yang disadari oleh suatu kesadaran dan upaya bersama segenap elemen bangsa untuk melawan kolonialisme dan imprealisme berikut segenap dampak negatifnya. Nasionalisme Indonesia itu sendiri merupakan sebuah proyek peradabanyang dilandasi oleh suatu cita-cita untuk mewujudkan suatu peradaban moderan Indonesia. Para pendiri bangsa Soekarno dan Muhammad Hatta beserta para pemikir dan intelektual lain seperti Muhammad Yamin, Ki Hajar Dewantoro, dsbnya memandang pentingnya membangun karakter dan jati diri bangsa, setelah kedaulatan politik dan ekonomi berhasil diraih. Dimata mereka mission dan character building ini sangat penting dalam mengembalikan rasa percaya diri rakyat Indonesia sehingga akan tumbuh satu sikap dan rasa percaya pada sesama dan satu sikap yang saling menghormati, ada satu sikp rispek yang muncul. Inilah suatu program kebangsaan yang dilahirkan pasca kemerdekaan. Bahwa yang dibutuhkan untuk mengisi kedualatan politik dan ekonomi adalah karakter dan jati diri bangsa Indonesia yang kuat dan mandiri berdasarkan prinsip dan nilai kegotong royongan, kekeluargaan. Prinsip ini diyakini suatu karakter yang asasi dan satu living phenomenon dari bangsa Indonesia sejak ribuan

76

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


tahun yang lalu. Prinsip inilah yang mengantarkan nenek moyang pada suatu kejayaan dan kegemilangan peradaban nusantara. Bapak dan Ibu sekalian yang saya hormati Kita tentu harus optimis tehadap masa depan peradaban Indonesia. Sejarah masa lalu memberikan hikmah dan pelajaran yang sangat berharga yakni ketika kita percaya diri, ketika kita mau bahumembahu untuk maju, dan sebaliknya bila trust dan confidence itu hilang, kita menjadi bangsa yang acap kali dirundung malang. Singkat kata untuk membangun suatu peradaban besar yang dihormati, prasyarat utama yang mesti dipenuhi adalah pembangunan kebudayaan mental yang kokoh dan penuh percaya diri untuk bekerjasama membangun bangsa dan negara. Untuk itulah, kita semua yang bisa dimotori oleh ICMI harus bersepakat bahwa tugas dan misi suci saat ini adalah menghadirkan kembali ethos yaitu karakter, pathos yaitu empati dan cinta, serta logos yaitu ilmu pengetahuan. Peradaban nenek moyang yang adiluhung pada masa kini, sebuah tugas suci yang harus dipikul secara bersama oleh seluruh rakyat Indonesia, bahu membahu satu sama lain. Kita butuh kesadaran, kita butuh kemauan tenaga kolektif untuk mewujudkan visi peradaban Indonesia. Satu visi yang bukan mimpi dan bukan juga untuk riak. Saya yakin kita ini ditakdirkan sebagai bangsa besar selama kita mau memahami diri sendiri yakni alur dan akar sejarah bangsa sendiri. Pepatah sufistik mengatakan “man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu” barang siapa yang mengenal jati dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya”. Kalau kita lihat dalam konteks kebangsaan kita bisa memodifikasi pepatah tesebut menjadi “man ‘arafa nafsahu fakad ‘arafa wathanah”. Barang siapa mengenal jati dirinya maka dia akan mengenal tanah airnya. Bagi saya, mengerti dan memahami sejarah bangsa Indonesia baik keagungannya maupun kekelamannya secar obyektif berarti upaya untuk menjangkarkan peradaban bangsa pada akar dan alur

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

77


sejarahnya sendiri. Peradaban gilang gemilang yang harus kita ciptakan semua mesti berangkat dari otentisitas dan khasanah bangsa. kita tidak bisa membangun peradaban Indonesia dari artefak nilai dari kebudayaan bangsa lain secara membabi-buta dan tanpa kontekstualisasi dengan karakter dan jati diri serta alam pikiran rakyat. Sebab kita tahu dan kita pahami tiap bangsa dan peradaban besar selalau setia pada takdir sejarahnya masingmasing. Bapak itu sekalian yang saya hormati, Kita patut bersyukur bahwa berbagai perubahan yang terjadi dalam 14 tahun terakhir mengarah pada pemajuan dan pemantapan berbagai bidang kehidupan. Demokrasi telah menjadi pilihan kita untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran jasmani dan rohani. Kedaulatan dan kebebesan rakyat sebagai prasyarat utama demokrasi telah terpenuhi dengan baik. Terima kasih buat Pak Habibie, tepuk tangan atas kehadiran beliau. Reformasi sistemik pada struktur politik dan ketata negaraan telah meningkatkan partisipasi politik warga pada setiap proses penyelenggaraan negara. Pemilu langsung, pemilukada dan pers yang bebas membuktikan kepada kita bahwa demokrasi di Indonesia telah mencapai suatu point of no return. Indonesia yang kita cintai telah dinilai oleh publik dunia sebagai negara demokrasi muslim terbesar di dunia, atau negara demokrasi ke 3 terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan India. Pengakuan dunia ini menyakinkan kita semua bahwa Indondesia mempunyai modal besar untuk menjadi negara yang berperadaban agung dan adiluhung. Selain dari pada itu hal ini menegaskan bahwa upaya kaum konservatif anti demokrasi yang hendak membalikkan jarum jam sejarah demokrasi di Indonesia pasti dia bertentangan dengan kehendak rakyat dan kecenderungan global. Kita berharap reformasi sistem politik yang telah dan tengah berlangsung juga melahirkan budaya politik kekeluargaan yang

78

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


demokratis dan partisipatoris. Kita tentu tidak ingin bahwa reformasi demokratisasi terjadi hanya di level superficial saja sedangkan politic adjusment dan kultur politik rakyat masih sangat rendah. Kita tidak ingin demokrasi justru melahirkan anomali-anomali. Kita berharap demokrasi dapat membongkar kegaduhan dan ketidakberaturan yang disebabkan rendahnya kultur demokrasi negeri ini. Pilihan demokrasi tampaknya tidak hanya baik untuk Indonesia saja juga bagi kawasan regional dan dunia. Populasi muslim Indonesia yang terbesar di kawasan Asia dan dunia menjadi menarik. Sebab kita bisa berhasil mempertemukan secara harmonis antara Islam, demokrasi dan modernitas yang dibanyak negara muslim terbesar lainnya rekonsiliasi terhadap ketiga hal tersebut tidaklah mudah untuk keberlangsungan. Karena itu, dalam konteks politik internasional, Indonesia dituntut menjadi jembatan dan mempromosikan Islam moderat di dunia Islam, kemudian juga mengkampanyekan toleransi, harmoni dan dialog antar peradaban. Kita perlu dan harus berbagi pengalaman memberikan best practice yaitu semarak Islam adalah semarak demokrasi�. Dan kita bagi kepada negara-negara lain terutama kepada negara-negara muslim lainnya. Politik luar negeri Indonesia perlu mengandalkan suatu soft power diplomasi dalam membangun suatu persepsi dan membangun pemahaman mengenai situasi dan kondisi serta kepentingan nasional dan kebijakan luar negeri Indonesia kepada publik baik dalam maupun diluar negeri. Diplomasi itu bukan hanya tugas Pemerintah melalui para diplomatiknya saja, tapi juga tugas segenap komponen bangsa untuk memenangkan hati dan persepsi masyarkat internasional. ICMI bisa memberikan kontribusi yang besar pada masalah ini. Persepsi negative tentang Indonesia akibat intoleransi sekelompok orang misalnya, harus kita imbangi dengan pembangunan citra dan persepsi yang berimbang melalui diplomasi publik yang dilakukan oleh segenap komponen bangsa. Tidak boleh ada orang Indonesia yang mencerca bangsa Indonesia. Kehidupan ekonomi Indoensia cukup memiliki daya tahan dan pertumbuhan yang ekonomi yang

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

79


sulit. Pada tahun 1960-an Indonesia terjebak pada kemiskinan, hiper inflasi, pertumbuhan dan produksi yang rendah, sepuluh tahun kemudian Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan menjadi ’the Asian Miracle’. Akibat distribusi ekonomi dan maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme, Indonesia mengalami krisis dan kontraksi ekonomi yang termasuk paling dalam terpuruk di Asia pada tahu 1997. Syukur alhamdulillah krisis ekonomi itu tidak menggiring Indonesia sebagai negara gagal atau the fail state. Sebaliknya, ekonomi Indonesia dengan cepat mengalami pertumbuhan 2 – 3 % di awal reformasi. Lalu sejak tahun 2008, secara makro ekonomi, geliat ekonomi Indonesia tumbuh menjadi 6,1 %. 2009 ekonomi Indonesia pernah turun hanya sebesar 4,5 %, kita lihat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia terus tumbuh dan berkembang sampai 6,4 %. Kini kita menikmati satu APBN 2013 sebesar 1538 triliyun rupiah. Sebuah angka yang sangat fantastis untuk membangun dan menggerakkan suatu perekonomian bangsa. Dari berkat pertumbuhan perekonomian tersebut, yang terpenting adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi tersebut dapat didistribusikan dan dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, secara adil merata dan juga pemerataan pelaku dari pertumbuhan itu sendiri. Jadi pelaku pembangunan sama pentingnya dengan pertumbuhan ekonominya itu sendiri. Visi ekonomi Indonesia berbasis pada ekonomi kecil dan menengah, sebab Indonesia memiliki satu jumlah kelas menengah yang cukup besar dan terus bertumbuh. Di tangan kelas menengah baru inilah kunci rasio pertumbuhan GDP Indonesia yang meningkat terus. Tapi pemerataan harus menjadi fokus perhatian ke depan. Dengan kemajuan ekonomi ini harus diciptakan pada satu clasterclaster ekonomi tingkat kecil dan menengah serta mendorong kesadaran dan partisipasi ekonomi warga melalui program-program pemberdayaan dan pengentasan ekonomi rakyat. Rakyat perlu kita libatkan didalam cabang produksi dan pengelolaan dari sumber ekonomi. Sebab undang-undang dasar republik Indonesia 1945 pasal

80

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


33 memberi mandat kepada kita semua untuk menempatkan rakyat sebagai subyek atau pelaku pertumbuhan ekonomi dan pembangunan nasional. Perekonomian rakyat yang maju dan inovatif diyakini dapat meningkatkan partisipasi politik dari warga dan meningkatkan harmoni sosial. Sebaliknya kemampuan dan daya ekonomi yang tidak kompetitif dia dapat menyulut konflik dan kerusuhan sosial di kalangan masyarakat. Berbagai kerusuhan dan konflik-konflik sosial yang pernah terjadi di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari latar belakang ekonomi, politik dan sosiologis dari masyarakat-masyarakat yang bertikai. Karena itu, kita perlu menerapkan suatu sistem sosial yang dapat menjaga haromoni dan integrasi antar masyarakat. Produk perundangan dan peraturan yang diciptakan juga tidak boleh bersifat diskriminatif. Sistem sosial yang harus kita bangun, ia harus menganut sistem integralisme di mana semua komponen masyarakat yang beragam dapat berbaur, dapat menyatu tanpa membedakan asal usul agama, ras, suku dan golongan. Inilah satu sistem kebhinekaan yang menjadi salah satu pilar kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk menjamin harmoni dan kebinekaan yang hidup dalam masyarakat, negara harus dapat menjadi pengayom sekaligus pelindung dari semua keragaman itu. Negara tidak boleh menjadi promotor atau fasilitator terciptanya sistem dan produk perundangan atau peraturan yang diskriminatif dan anti kerukunan sosial. Negara wajib bertindak tegas terhadap aktor-aktor perusak kebinekaan. Karena itu kita bersepakat bahwa peraturan perundang-undangan yang dapat merusak harmonisasi sosial dan budaya masyarakat Indonesia harus kita revisi. Kita perlu menciptakan produk perundangan yang menjamin satu harmoni sosial dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa dan bernegara. Saya haqqul yakin bahwa tinggi rendahnya sebuah peradaban suatu bangsa, tergantung pada bagaimana negara tersebut menyikapi dan memperlakukan keanekaragaman dari masyarakat. Peradaban yang maju adalah peradaban kosmopolitan di mana keragaman ditempatkan dan diperlakukan sebagai berkah, mozaik keagungan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

81


bangsa. Peradaban besar. Ada peradaban yang didasarkan pada sistem sosial yang memanusiakan manusia dan menempatkan kosmo sosial sebagai wahana saling berbagi, berempati, mendukung dan saling melindungi. Bapak dan Ibu sekalian yang berbahagia, Peradaban yang besar juga adalah peradaban yang mampu menjadikan hukum sebagai panglima. Negara kita adalah negara hukum, maka sudah semestinya jika law enforcement ditegakkan berkeadilan tanpa kecuali. Penegakkan hukum yang lemah menandai masih maraknya kriminalitas hukum dan praktek mafia hukum. Pinsip keadilan ini adalah yang primos, yang utama dari penegakan hukum. Siapapun sama dan setara dimata hukum. Hukum harus berpihak kepada keadilan dan kebenaran. Kita perlu mewarisi ketegasan dan keadilan Ratu Sima yang menghukum anak kesayangannya, yang terbukti mencuri dengan memotong tangannya. Terakhir, kita sebenarnya sudah on the right track menuju peradaban Indonesia yang gemilang. Semua prasyarat dasar sudah diletakkan pada tempatnya. Demokrasi telah kita terima sebagai kontrak sosial, politik bangsa Indonesia pasca reformasi. Demokrasi menjadi pilihan bersama untuk merajut kebangsaaan dan ke Indonesiaan. Karena itu, kita harus menolak ideologi atau sekelompok orang yang berikhtiar membalikkan bandul demokrasi ini ke arah kegelapan dan kejumudan. Kita tidak rela jika semarak demokrasi yang tengah kita rayakan ini berhenti di tengah jalan. Demokrasi yang tonggaknya 4 pilar bangsa dan bernegara; pancasila dan undang-undang dasar 1945; NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, mensyaratkan penerimaan terhadap keragaman dan perbedaan sekaligus upaya mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkemanusiaan, bersatu, bijaksana, dan bermusyawarah serta harus berkeadilan sosial. Demokrasi mensyaratkan perlindungan atas hak asasi manusia yang paling

82

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


hakiki. Dengan demikian, demokrasi dan demokratisasi perlu menjadi sistem sekaligus satu civic culture dari bangsa Indonesia. Saya berharap Indonesia ke depan adalah Indonesia yang paripurna, yang memiliki, saya sampaikan tadi mengutip dari Aristoteles ; etos, karakter, pathos, empati dan logos; ilmu pengetahuan. Ethos adalah karakter integritas yang harus dimiliki tiap bangsa Indonesia untuk bekerja melahirkan karya-karya nyata bagi bangsa Indonesia, Pathos adalah sikap empati dan simpati warga terhadap sesama, sebuah sikap yang menurut Pak Habibie tadi siang yang dilandasi oleh cinta dan pengorbanan dan militansi untuk membebaskan kemanusiaan dari segala belenggu ketidakadilan, sedangkan Logos menuntut bangsa Indonesia untuk berilmu dan berpengetahuan. Sehingga tiap mengambil keputusan persoalan kehidupan, kita dapat mengurainya melalui pertimbangan-pertimbangan yang rasional, dan obyektif. Saya juga menggarisbawahi gagasan dan ajakan ICMI selama ini yang menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu IPTEK yang disertai dengan pendalaman iman dan taqwa atau IMTAQ. Teknologi harus kita kuasai agar kita mampu mengelola segenap potensi sumber daya alam yang kita miliki, bukan semata-mata menjadi bangsa konsumen. Dengan menguasai teknologi dengan segenap potensi bangsa akan memiliki satu nilai tambah ekonomis. Sehingga daya saing bangsa ikut terangkat. Tapi penguasaan teknologi tersebut tidak akan membawa kemaslahatan yang luas dan memberikan kontribusi yang nyata bagi kualitas peradaban, manakala terjadi krisis iman dan taqwa yang merupakan basis pembentukan karakter bangsa kita yang religius. Karena itulah, IPTEK dan IMTAQ harus seiring dan sejalan. IMTAQ kita jadikan filter yang mangantisipasi agar penguasaan dan pengembangan IPTEK benar-benar membawa berkah bagi bangsa, bukan sebaliknya menimbulkan justru malapetaka atau musibah. Demikianlah Bapak Ibu sekalian pokok-pokok pikiran yang saya sampaikan, semoga inisiatif dan ikhtiar yang kita lakukan bersama dalam mewujudkan peradaban Indonesia sebagaimana kita

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

83


harapkan senantiasa mendapatkan hidayah dan ridho dari Allah SWT. Amin ya robbal ‘alamin. Untuk mengakhiri pertemuan kita ini, izinkan saya memberikan hadiah pantun kepada ICMI dan kepada kita semua. suara azan dari menara tinggi memanggil umat menghadap ilahi peran ICMI terus dinanti membentuk manusia cerdas dan berakhlak terpuji Indonesia indah dengan gugusan pulau Tradisi budayanya kaya nilai dan ilmu IPTEK dan IMTAQ harus terpadu Menjadi landasan peradaban Indonesia maju Terima kasih atas segala perhatiannya, mohon maaf atas segala kekurangan Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

84

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


TANYA JAWAB PERTANYAAN 1. Masrurah Mochtar - Dewan Pakar, Orwil Sulawesi Selatan Menyangkut masalah ahlak, hadis Rasulullah menyampaikan; innama bu’itstu liutammima makaarimal akhlaaq. ‘Sesungguhnya aku diutus untuk memperbaiki akhlak manusia. Karen Armstrong juga melakukan penelitian yang menyatakan, makin tinggi pendidikan seseorang, makin ugal-ugalan tindaktanduknya, dan kemampuan mereka untuk saling menyakiti justru saat dia mencapai puncak kejeniusan ilmiah. Hanya dengan pendidkan akhlak dapat mengantarkan dan menemukan jati diri, kepekaan sosial, dsb. Strategi dan upaya apa yang kita lakukan agar bangsa ini dapat menemukan kembali jati dirinya yang tercerabut. Karena, selama ini kita selalu melakukan pendidikan karakter bangsa, tapi saya lihat belum ada hasilnya. Mungkin ada yang bisa kita lakukan terutama untuk organisiasi ICMI. JAWABAN: Saya beranggapan pendidikan selalu dimulai dari rumah. Bila keluarga kita atau kita sebagai orang tua tidak memberikan pendidikan yang baik, bukan saja dalam ilmu, tapi juga iman dan ketakwaan, maka mereka menjadi manusia berahlak sempurna. Kedua, yang tidak kalah pentingnya. Saya merasa, perlu satu pendidikan tentang moral dan akhlak. Mulai dari sekolah dasar. Ketiadaan pendidikan ini, dulu namanya etika, menyebabkan, bila tadi disampaikan, kecenderungan saat dia memiliki kekuasaan atau uang, ahlaknya berubah menjadi sesuatu yang buruk. Tapi kalau dia mempunyai dasar-dasar dari rumah dan pendidikan, dia akan bisa

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

85


mempertahankannya dari godaan-godaan yang selalu ada dalam dunia ini. pendidikan ahlak, moral, etika adalah kunci keberhasilan dalam pembentukan manusia Indonesia yang penuh iman dan taqwa. Karena itu, saya mengharapkan kepada Pemerintah, dan bila saya dipercaya menjadi Presiden RI, maka pendidikan mengenai iman, moral dan karakter harus ada sejak sekolah dasar. Tidak boleh dihilangkan. 2. Muhammad Ali - Orwil Sumatera Selatan, Orda Ogan Hilir Tadi Bapak sudah bicara tentang peradaban bangsa Indonesia masa lalu yang gemilang , masa kini dan akan datang yang kita harapkan tetap gemilang. ICMI sejak pertama berdiri kerap menggaungkan ekonomi kerakyatan. Tapi sampai saat ini kita lihat belum berjalan sebagaimana diharapkan. Bapak sebagai pelaku ekonomi, kami yakin dan percaya, selama ini kita lihat ekonomi kita banyak hanya menengah ke atas. Sementara yang menengah ke bawah masih sangat miris. Jauh dari yang selama ini kita degungkan tersebut. Terakhir kasus di daerah banyak pedagang-pedagang warung kecil yang menjerit karena indomaret dan alfamart telah masuk ke kampung-kampung. Bagaimana pendapat Bapak tetang ekonomi bangsa yang berpihak pada rakyat dan membangun kokoh serta kuatnya bangsa. JAWABAN: Memang kalau melihat pada konsep kita bernegara, saya mengharapkan ke depan Indonesia menjadi welfare state ala Indonesia. Kita tentu mengharapkan satu pertumbuhan yang tinggi. Karena dengan itu kue pembangunan dapat dibagi lebih besar.

86

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Dengan pertumbuhan yang tinggi, kuenya menjadi besar. Sehingga yang dibagi juga menjadi banyak. Namun demikian, pelaku pembangunan haruslah seluruh rakyat Indoensia. Dan yang mendapatkan satu kue pembangunan harus juga seluruh rakyat indonesia. Caranya, pemerintah mempunyai satu kewajiban untuk dapat melakukan intervensi pada program-program kesejahteraan rakyat. Dia harus melakukan program intervensi itu dan tidak mengatakan adanya satu automatic trickle down effect. Dia harus intervensi langsung. Dia harus intervensi langsung kepada pendidikan. Pendidikan di masa depan harus 12 tahun gratsi. Tidak boleh ada manusia Indonesia tidak bisa sekolah 12 tahun secara gratis. Tidak boleh ada manusia Indonesia yang tidak bisa berobat karena tidak mempunyai uang. Karena itulah, pada saat saya menjadi menko kesra, membuat 3 klaster untuk penanggulangan kemiskinan. Klaster pertama adalah klaster sosial. Dia tidak perlu bekerja tapi mendapatkan manfaat yang disebut biaya operasional sekolah, yang nanti harus kita ubah menjadi sekolah gratis 12 tahun. Biayanya Rp 24 trilyun, tidak ada artinya dibandingkan subsidi BBM yang tidak tepat sasaran. Tap itu adalah program pertama yang harus kita laksanakan. Program sosial. Seluruh masyarakat Indonesia harus bisa sekolah gratis sampai kelas 3 SMU. Kedua, masih juga program sosial, adalah kesehatan. Kini ada jamkesmas untuk 72 juta orang. Tapi tidak semua rumah sakit menerima jamskesmas. Ini tidak boleh terjadi. Klaster kedua, klaster pemberdayaan. Di sana kita membuat program nasional pemberdayaan masyarakat. Tahun ini jumlahnya kurang lebih sekitar Rp 16 trilyun untuk 16 program kesejahteraan masyarakat. Di sana rakyat harus bekerja untuk mendapatkan nafkahnya. Tapi dia tidak perlu mencari dana untuk menjalankan pekerjaannya. Dan tidak perlu melakukan marketing untuk pekerjaanya karena dilakukan oleh negara. Apa itu? jalan desa, irigasi pedesaan, perumahan, dsb. Dengan begitu masyarakat

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

87


merasa terbangun bahwa ternyata dia bisa bekerja yang tadinya tidak bisa. Klaster ketiga, klaster usaha dengan adanya program kredit usaha rakyat. Ini contoh dari program-program yang harus diintervensi langsung oleh pemerintah. Ke depan KUR adalah kredit tanpa jaminan tambahan. Maka tidak ada satu pun yang rugi dari program itu. Baik asuransinya maupun perbankan. Rakyat yang memulai kegiatan wirausaha bisa meminjam tanpa jaminan rumah atau tanah, karena mereka belum punya. Tapi UU perbankan mengharapkan punya jaminan dan itu dijamin asuransi. Itu adalah program-program untuk membangkitkan ekonomi rakyat. Rakyat tidak boleh dipandang sebagai orang bodoh. Kenyataannya adalah pada PNPM tenaga kerja langsung maupun tidak langsung berjumlah 24 juta orang. Sedang bagi jumlah usaha baru yang dibangktikan KUR sekarang berjumlah 6 juta usaha. Artinya, kalau satu orang rata-rata dua berarti 12 juta lapangan kerja tambahan. Bandingkan dengan teori ekonomi yang mengatakan tiap pertumbuhan 1 % membuat lapangan kerja 500 ribu orang. Berapa puluh persen, satu economy growth harus kita dapat tanpa adanya intervensi semacam itu? Kedua, mengenai PKL. Say berkali-kali pergi ke desa. Problematik PKL adalah lokasi. Kuncinya pemerintah daerah bertanggungjawab pada lokasi-lokasi untuk pengusaha kecil termasuk PKL dan tidak memmenturkannya dengan usaha-usaha besar. Kita memerlukan usaha besar. Tapi harus melindungi usaha-usaha kecil dengan memberi lokasi yang tepat bagi mereka untuk menjalankan usahanya. 3. Umar Said – Orwil Sumatera Selatan Jika pak Aburizal Bakri menjadi presiden apakah akan meneladani Rasulullah? Dalam arti siap menjadi hadimul ummat;

88

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


melayani umat dengan sepenuh hati. Kedua, siap menghabiskan hartanya sebagaimana Rasulullah habiskan harta istrinya sebagai seorang pengusaha besar. Kemudian, peradaban, sepertinya ICMI malu untuk mengangkat peradaban Islam. Padahal situs-situs warisan sejarah di mana ada daerah subur dan makmur di situ penghuninya adalah penduduk yang taat Islam. Penduduk-penduduk yang minus biasanya animisme dan sirik. Kenapa ICMI masih malu menyebut peradaban yang berwawasan Islam? Ini yang perlu saya sampaikan. 4. Yuliansah – Orwil Kalimantan Barat, Orda Sambas Saya melihat masyarakat di sana hampir luntur nasionalismenya. Ini karena kesenjangan yang sangat tingi. Kalau kita lihat negara tetangga, luar biasa kesenjangan ekonomi juga infrastruktur, sangat tinggi, sehingga muncul pergeseran patok di perbastaan. Strategi apa, dalam kembali menguatkan nasionalisme masyarakat perbatasan? Supaya jangan hanya dipandang dari sisi hankam, nasionalisme apa yang harus dibangun? Apakah mungkin selama ini karena kesenjangan ekonomi yang membuat masyarakat sana cenderung lebih berinteraksi dengan masyarakat tetangga? 5. Darni M Daud - Ketua ICMI Orwil Aceh Saya sangat tertarik dengan isi pidato Pak Aburizal Bakrie dan ini sejalan dengan apa yang diungkapkan Prof. Ying dari Harvard University. Dia mengatakan, negara bangsa yang bisa survive dan maju, yang bisa menggunakan smart power bukan hanya soft atau hard power, yaitu kombinasi keduanya. Saya melihat pandangan Pak Aburizal Bakrie sangat visioner; yang ingin melihat Indonesia menjadi kekuatan besar menjelang 2030. Dikaitkan dengan pandangan Profesor dari Harvard tadi, bagaimana pandangan bapak tentang pertingnya mewujudkan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

89


smart power itu? Soft power tapi juga perlu kekuatan militer. Apakah Indonesia menurut bapak penting untuk fokus pada pembangunan militer supaya hard power-nya kuat. Juga soft power yang selama ini lemah; kemampuan negosiasi, dsb. 6. Hani Rono – Orwil Jawa Barat Apakah Bapak sebagai calon presiden tidak merasa bahwa cost politik kita terlalu tinggi? Lebih tinggi dari Amerika dan Australia. Karena Partai kita berpuluh-puluh sedang mereka cukup dua. Apakah mungkin kita mempertahankan demokrasi dan membuat partai hanya dua sehingga tidak ada cost politik yang berhambur di sana? JAWABAN: 1. Kenapa ICMI malu mengakui peradaban Islam? Pertanyaan itu harus disampaikan kepada yang berada di depan tadi. Nanti bisa menjawab. Saya kita tidak malu. Saya yakin tidak malu. Tapi juga, bahwa kita harus menjadi satu bangsa yang bersama hidup di dunia. Nanti bisa dijawab ICMI. Kedua, keteladanan Rasulullah mutlak diikuti umat Islam. Saya pemeluk Islam, tentu keteladanan beliau akan selalu saya tiru dalam menjalankan satu amanah jika diberikan kepada saya. 2. Saya beranggapan orang akan luntur nasionalismenya bila masalah ekonominya terganggu. Satu kenyataan adalah orang juga akan luntur agamanya bila kemudian dia punya ekonomi terganggu. Karena itulah, nasionalisme harus seiring sejalan dengan peningkatan kesejahtreraan. Apalagi pada masyarakat perbatasan,. Karena itulah yang harus dilakukan; peningkatan ekonomi masyarakat perbatasan. Harus ada program nasional pemberdayan masyarakat yang khusus kita lakukan untuk peningkatan ekonomi masyarakat perbatasan. Itu memerlukan

90

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


suatu keberanian untuk memberikan lebih dari yang diberikan ke tempat-tempat lain. Bukan hanya di Kalimantan Barat juga di NTT dengan Timor Timur. Papua dengan Papua Nugini. Kemudian kita lihat di daerah Sabah juga begitu. Kalau kita lihat koridor ekonomi. Koridor perbatsan yang ribuan kilometer itu yang paling cocok adalah melakukan pembangunan ekonomi pedesaan dengan mengikusertakan masyarakat pada program-program perkebunan rakyat pada masyarakat perbatasan. Akan bisa mengangkat satu kesejahteraan masyarakat di daerah perbatasan itu. Barulah kemudian kita bicara nasionalisme. Tapi semua orang menganggap pendapatnya tidak cukup. Tapi kalau kita bisa mendapatkan satu basic need buat mereka, maka nasionalsime itu akan tetap terpaku dalam diri kita masing-masing. Kalau di daerah lain jauh lebih modern, murah, pendapatan lebih tinggi, orang akan memindahkan patok-patok perbatasan itu dan menganggap dirinya bukan lagi warga negara Indonesia. 3. Saya menganggap smart power memang yang terbaik. Tapi dalam konteks sekarang, kalau kita bicara hard power, Indonesia dalam power itu tidak mempunyai satu kontrol terhadap satu kekuatan besar yang ada di dunia. Indonesia memerlukan pergantian alat-alat persenjataan untuk membuat satu basic needs dari pertahanan kita. Tentu kita akan diketawai negara tetangga kalau ada orang mencaplok daerah kita tidak bisa menjaga keutuhan Negara. Karena itu, kepada alutista dan kualitas personel pertahanan harus kita perbaiki. Juga tidak kalah pentingnya kemampuan diplomasi. Ia akan bertambah kuat bila kita mempunyai satu kekuatan yang ada d belakang kita. Tapi kita juga tidak bisa misalnya secara ekstrim mencaplok negara lain, sebab pasti ada kekuatan yang jauh lebih besar dari kita yang akan menghukum kita pada jaman sekarang ini. Karena itulah, dalam melakukan pendekatan soft dan hard power, kita lakukan bersama dengan melilhat kenyatankenyataan yang ada.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

91


4. Saudara sekalian. Kalau saya mau hidup tenang saja. Kalau saya tidak mau hidup dengan biaya apapun juga, saya kira ngapain jadi presiden? Saya tidak pernah bercita-cita, mulai kecil sampai menko perekonomian, untuk menjadi Presiden RI. Satu kali pun tidak pernah. Tapi pada saat Allah menugaskan saya pada Kemenko Kesra, maka terbuka mata saya bahwa masih banyak orang di Indonesia terutama umat Islam yang sangat miskin. Saya menjadi ketua komisi penanggulangan HIV Aids. Saya melihat begitu banyak penyebaran aids di Indonesia yang did unia secara eksponensial hanya terjadi di Indonesia. Saya melihat dengan mata kepala sendiri di puncak-puncak gunung Papua, warga Negara Indonesia masih hidup di jaman batu. Bisa dicatat tidak ada seorang menteri yang berani ke sana kecuali saya. Untuk sampai ke puncak gunung Papua, karena gunungnya tinggi, harus bisa terbang hanya pada saat awannya naik. Kemudian sampai di bawah takut pada GPM. Saya pakai baju putih, yang melindungi hanya Allah. Tidak ada yang menyerang, demo atau menombak saya. Kenyatan-kenyatan itulah yang membuat saya berpikir. Saya melakukam umroh. Saya menanyakan kepada Allah; apa yang mesti saya kerjakan di persimpangan jalan ini? Apakah saya menikmati sisa hidup saya selanjutnya dengan menimangnimang cucu atau semua kemudahan yang diberikan Allah dan pengalaman yang diberikan kepada saya, saya kembalikan kepada rakyat? Saya memilih yang kedua. Meski ongkos politik akan besar sekali. Kalau saya tidak terpilih, artinya Allah menghendaki saya bekerja di tempat lain. Tapi tidak ada rasa patah semangat dari saya. Kedua, penyederhanaan kepartaian itu dilakukan melalui parlementary threshold. Pertama diadakan saringan terlebih dahulu. Adanya 50% di seluruh provinsi, 75% di kabupaten, kecamatan, dll. Penyaringan kedua pada parlementary threshold.

92

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Dengan begitu jumlah partai yang akan berada dalam parlemen kira-kira akan turun dari 9 menjadi 5-6 partai saja. Sehingga dalam sistem presidensial yang kita anut, presiden akan lebih mudah menjalankan kebijakan-kebijakannya. Dia akan lebih mudah karena dengan demikian dia dapat melakukan kerjsama yang baik dengan parlemen.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

93


94

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.4.4. PIDATO UTAMA KETUA DEWAN PEMBINA PARTAI GERINDRA Oleh: Letjen TNI (Purn) Prabowo Subiyanto Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian, para pimpinan dan peserta Silaknas ICMI yang saya hormati dan saya banggakan. Para tokohtokoh nasional yang saya hormati. Ada Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, Pak Dr. Sugiharto, SE. MBA, Ibu Dr. (HC) Tutty Alawiyah, Ibu Dr. Marwah Daud Ibrahim, Dr. Ing. Ilham A. Habibie, MBA, pak Drs. Priyo Budi Santoso dan yang lainnya yang tidak saya sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa hormat saya. Pertama, tentu kita tidak hentinya memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Besar; Allah SWT. Atas perkenanNyalah kita diberi kesehatan pada malam hari ini untuk melaksanakan pertemuan yang terhormat ini. Selanjutnya saya ingin menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas kesempatan yang diberikan kepada saya, untuk berbicara menyampaikan pokok-pokok pikiran tentang kepemimpinan nasional dalam membangun peradaban bangsa dalam forum Silaknas ICMI ini. Merupakan suatu tema yang sangat luas dan berbobot, menantang dan mudah-mudahan saja saya bisa urun rembug memberikan pikiran-pikiran saya terhadap masa depan bangsa kita. Saya ucapkan terima kasih kepada ICMI, karena saya masih dipandang sebagai Anggota Dewan Penasehat ICMI Pusat. Mungkin

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

95


termasuk anak yang pernah hilang dan sekarang kembali lagi. Tapi saya kira ICMI ini sangat pintar sekali karena hampir semua calon presiden dianggap dari ICMI semua. Jadi siapa saja yang terpilih, itu ICMI yang menang, istilahnya ICMI tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana. Tidak mau kalah dengan NU. Sumber Energi yang Menipis & Ledakan Penduduk Bapak Ibu sekalian Pikiran-pikiran saya ini sudah sering saya sampaikan di banyak forum, mengenai analisas saya tentang tantangan-tantangan yang dihadapi Bangsa kita dalam kurun waktu 20 tahun yang akan datang, di mana siapapun yang akan memimpin Bangsa ini mau tidak mau harus menjawab tantangan-tantangan ini. Menurut saya, sekarang dan di masa depan tantangan yang terberat Bangsa ini ada 4 tantangan yang harus kita hadapi, atasi, dan selesaikan. Kita sebagai Elit Bangsa harus mempunyai keberanian untuk menghadapi ini dan mencari solusi. Kebanyakan elit kita tidak mau membicarakan tantangan-tantangan ini, kalaupun ada yang membicarakannya namun tidak berani menghadapi secara langsung. Pertama, kita dihadapkan pada menipisnya bahan energi kita. Ingat, energi kita tidak akan bisa produksi baru bila tidak ada investasi baru. Dan tidak ada investasi baru jika tidak ada iklim investasi dan manajemen dari ekonomi yang bisa menghasilkan iklim investasi yang tepat. Dua belas tahun bukanlah waktu yang lama, minyak kita kalau tidak ada penemuan baru dalam waktu 12 tahun akan habis. Begitu minyak bumi kita habis, gas bumi kita yang tinggal 34 tahun yang sebagian juga sudah dikontrak dan dipasok ke negara asing itu, akan berkurang karena harus kompensasi, habisnya minyak bumi, batubara kita yang seolah masih banyak akan berkurang dan sebagian besar juga mengalir ke luar negeri. Ini masalah yang sudah kita rasakan, beban subsidi BBM yang begitu besar di APBN kita, mengakibatkan sulitnya kita membangun dan memberi jasa-jasa

96

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


kepada rakyat yang kita butuhkan. Itu merupakan dampak dari menipisnya energi kita. Sebetulnya, potensi kita sangat mungkin dan fisibel bisa mengatasi situasi ini. Tapi itu membutuhkan suatu visi dan kehendak politik serta kestabilan pengendalian dan manajemen ekonomi yang andal, yang bisa membawa kita keluar dari kondisi kritis ini. Tantangan kedua adalah ledakan penduduk.,Tiap tahun penduduk kita bertambah 1,6% sama dengan 3,8 juta orang pertahun. Sekitar 3,8 juta mulut baru, maka dalam 10 tahun ada 38 juta orang Indonesia baru. Berarti 6 kali lebih besar dari penduduk Singapura. Berarti dalam 10 tahun penduduk Indonesia akan lebih dari penduduk Malaysia. Dengan demikian, siapapun presiden dan pemimipin bangsa Indonesia ke depan, harus bisa memberikan perumahan, makanan, fasilitas, sekolah, rumah sakit, dan yang terutama adalah pekerjaan dan transportasi kepada penduduk Indonesia. Bila kita tidak memiliki keberanian menghadapi ini, walaupun indikator-indikator ekonomi kita saat ini tumbuh 6%, bahwa pertumbuhan ekonomi kita saat ini berada di 16 besar di dunia, bahwa perkapita kita sekian, dan lain sebagainya, tapi itu semua akan dirongrong 38 juta manusia Indonesia baru. Mampukah kita, beranikah kita, mencari solusi dengan programprogram yang bisa mengendalikan pertumbuhan penduduk ini? Kita sudah merasakan akibat dari ledakan penduduk ini yang sudah diramalkan oleh Malthus yang kini kita rasakan adalah dilema ‘the Malthusian Nightmare’. Bahwa ledakan penduduk dunia akan melebihi kemampuan dunia memberi makan. Ledakan penduduk saat ini sudah bisa kita rasakan dengan macetnya Jakarta. Pertambahan mobil di Indonesia sebesar 1 juta mobil pertahun, 30% dari 1 juta itu di Jakarta. Berarti sebanyak 300 ribu pertahun mobil bertambah di Jakarta. Mungkin dua sampai tiga tahun lagi, kita sudah tidak bisa keluar dari rumah, karena sudah macet total oleh mobil. Tiga tahun yang lalu saya pindah ke Bogor, dan tiga tahun lalu dari Bogor ke Jakarta

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

97


membutuhkan waktu satu jam. Dua tahun lalu naik dari satu jam menjadi 1 jam 15 menit. Sekarang membutuhkan waktu 1,5 jam dari Bogor ke Jakarta. Beberapa hari ini kemacetan lebih parah, biasanya kemacetan itu dari Cibubur sekarang dari Sentul sudah macet. Maka, siapapun pemimpin partai, siapapun presiden, akan menghadapi populution penduduk ini. Karena itu, menurut saya, siapapun yang menawarkan untuk menjadi presiden perlu mendapat pujian dari kita semua. Terkadang kita ini malah terbalik, orang yang menawarkan diri menjadi presiden langsung dicurigai. Seharusnya, di alam demokrasi ini kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada tokoh-tokoh yang ingin menawarkan menjadi presiden, asal proses dan caranya bersih. Sistem Pemerintahan Lemah Tantangan yang ketiga adalah sistem pemerintahan yang lemah, tidak efesien dan korup. Tolong dicatat, yang saya kritik adalah sistem pemerintahan bukan siapa yang memerintah, karena sistemnya yang lemah dan siapa yang bertanggungjawab atas sistem ini? Menurut saya adalah elit-elit politik yaitu kita semua. Saat ini, kita condong mencari-cari kesalahan-kesalahan dulu, orang yang sedang bekerja kita ganggu. Padahal seharusnya kita biarkan dia bekerja dengan baik, karena dia mendapatkan mandat dari rakyat. Begitu dia selesai bekerja dia harus bertanggung jawab kepada rakyat. Inilah sistem yang kita bangun selama ini yang menurut saya lemah, tidak efesien dan korup. Sistem yang kita bangun seperti ini, menurut saya, adalah sistem lingkaran setan, sistem yang lemah, mengakibatkan tidak efisien. Karena tidak efisien mengakibatkan korupsi. Karena korupsi akan mengurangi jasa pembangunan untuk jasa ke rakyat. Bahkan berakibat pada tidak tersedianya air bersih, seperti banyak di desa-desa Jawa Tengah Banyak rakyat miskin harus membeli air bersih seperti dialami masyarakat kita di Tanjung

98

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Priok, yang harus membeli air minum, air untuk mencuci dan mandi. Ini mengakibatkan disparitas, kesenjangan., Kesenjangan ini akan mengakibatkan instabilitas, dan itu sudah kita rasakan seperti kepala desa menutup jalan, buruh turun ke jalan, buruh menutup pabrik. Kita harus berani menghadapi ini dan berani bicara mencari solusi untuk mengatasi ini semua. Mengapa lemah, tidak efesien? Marilah kita bandingkan contoh negara di sekitar kita yang penduduknya besar seperti kita yaitu China dan India. Republik Rakyat China terdapat 33 pemerintah otonom untuk memimpin 1,4 milyar rakyat. Berarti satu pemerintah otonom memimpin 42 juta orang, di India memiliki 25 pemerintahan otonom untuk memerintah 1,2 milyar orang, satu pemerintah otonom memimpin 34 juta orang. Di Indonesia, satu pemerintah otonom untuk 448 ribu orang. Dari sini saja bisa kita lihat betapa tidak efesiennya kita. China 66 kali lebih efisien dari kita, India 70 kali lebih efisien dari kita. Di sini ada Wakil Ketua DPR RI. Sudah seperti ini, kita masih ingin menambah provinsi baru di Indonesia yaitu Provinsi Kalimatan Utara yang jumlah penduduknya hanya 50 ribu orang. Kemudian akan bertambah lagi 14 kabupaten baru, dan akan bertambah lagi 3 provinsi baru. Itu berarti akan bertambah lagi kantor DPRD, kantor gubernur, rumah gubernur, kantor bupati, rumah bupati, rumah sekda, rumah kepala dinas, mobil dinas, biaya perjalanan dinas. Ini semua berdampak pada tingginya overhead kita. Itu akan menimbulkan pembengkakan terhadap biaya-biaya APBN dan APBD. Kita sangat pandai menghambur-hamburkan uang. Padahal bangsa China dengan satu pemerintahan otonom dia bisa memerintah untuk sekian juga orang. Anehkah kita melihat pembangunan yang begitu pesat di China dan India? Jadi mengapa upah di kita tidak bisa tinggi. Kenapa ada korupsi di kita? Karena resources tidak bisa kita kelola dengan efiesien. Siapapun yang nanti diberi kepercayaan untuk mengendalikan roda nasional, harus berani menghadapi dan mencari solusi terhadap persoalan dan tantangan ini. Beranikan kita berhadapan dengan para elit-elit baik di pusat, provinsi dan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

99


kabupaten yang minta pemekaran provinsi baru, kabupaten baru yang mengatasnamakan rakyat, padahal sesungguhnya semua kehendak mereka sendiri? Dari 33 Gubernur di seluruh Indonesia, 13 sudah menjadi tersangka, berdasarkan data dari Mendagri pada tahun 2005 ada 800 pasangan kepala daerah, bupati dan wakil bupati, gubernur dan wakil gubernur. Sebanyak 200 pasangan atau sepertiganya sudah terjerat kasus hukum. Luar biasa. Katanya, elit-elit yang terjerat ini dianggap kurang beruntung. karena ketangkap sementara yang lain belum ketangkap. Mungkin minggu depan angkanya sudah naik. Alhamdulillah. Gerindra belum ada yang tertangkap, karena mungkin belum mendapat kesempatan berkuasa. Karena itulah maka sistem yang harus kita perbaiki terlebih dahulu. Ilmu politik dan realita politik sangat berbeda, karena di kampus-kampus tidak pernah diajarkan bagaimana melakukan serangan fajar misalnya. Padahal itu yang berlaku sekarang ini. Saya berasal dari tentara yang bercita-cita ingin menjadi bintang empat. Tapi Tuhan hanya kasih bintang tiga, ya alhamdulillah harus saya terima. Akhirnya saya memasuki dunia bisnis dan kemudian masuk politik. Saya pernah mengadakan kampanye bersama Ibu Marwah Daud Ibrahim, dengan persiapan yang matang dan menggunakan slide, lama-kelamaan ada audiens nyeletuk “Pak, presentasinya cukup dan kami sudah mengerti� tinggal yang konkretnya. Berapa pelurunya?� Ini adalah realita politik yang ada di negara kita. Saya kampanye di Jawa Timur. Salah satu petani bertanya bahwa mereka mendukung saya tapi berapa uang ngaritnya? Mengapa? karena satu hari bekerja dia mendapatkan upah Rp.20.000,-, Jadi kalau dia ikut kampanye dia tidak bekerja. Kalau tidak bekerja, keluarganya tidak bisa makan. Ternyata rakyat kita tidak bodoh. Gaji bupati Rp 6 juta, sementara biaya pemilukada di Jawa Tengah sebesar Rp. Rp 12 milyar. Calon saya kalah, habis Rp 12 milyar. Untung anak orang kaya. Bapaknya menangis atas kekalahan anaknya. Yang kalah saja habis Rp 12 milyar. Bagaimana yang menang? Dengan gaji Rp 6 juta perbulan

100

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


tidak mungkin bisa mengembalikan biaya kampanye kalau tidak menjebol dari APBD. Karena itu, wajar kalau banyak gubernur dan bupati berurusan dengan hukum. Saya kampanye di Tanjung Priok, ada ibu-ibu yang datang kepada saya; Pak, kami kenal bapak dan kami sangat mendukung Bapak. Tapi berapa dana yang Bapak berikan kepada kami? Saya yakin Pak Priyo Budi Santoso juga mengalami hal yang sama seperti saya. Ini adalah dilema politik kita. Politik adalah usaha untuk membenahi kehidupan negara. Dulu ada orang yang berteriak demokrasi. Sekarang yang berdemokrasi sampai mengatakan semua partai politik itu jelek. Dia tidak paham. Kalau ada demokrasi tidak menggunakan partai politik, lalu demokrasi seperti apa? Kalau partai politik itu jelek, tentunya kita perbaiki bersama. Struktur Ekonomi tak Berimbang Tantangan yang keempat adalah sistem dan struktur ekonomi yang tidak seimbang. Underline economic sturcture. Bahasa terang benderangnya adalah: Ketidakadilan Sistem Ekonomi. Orang Indonesia itu senang dengan kata-kata sopan, istilahnya euphemisme, misalnya kata-kata “dia lapar� menggambarkan bahwa ‘dia kurang gizi’. Bapak dan Ibu sekalian saya sudah siapkan 183 slide. Tapi itu saya tinggalkan saja, karena saya kira semua di sini sudah sangat paham intisarinya.Saya singkat, sistem yang ada sekarang ini bisa kita lihat dari beberapa angka, jumlah uang di seluruh Indonesia ini 247 juta, jumlah uang yang beredar di Indonesia ini 60 % nya beredar di DKI Jakarta, 30% di kota-kota besar lainnya, dan hanya 10% yang beredar di pedesaan. Padahal lebih dari 50% rakyat kita tinggal di pedesaan. Ini artinya dari 65 tahun Indonesia merdeka ada something wrong di Negeri ini. Ada sesuatu yang aneh di negeri ini. Karena 50% dari rakyat kita yang hidup di pedesaan hanya menikmati 10 % keuangan negara. Ini menjunjukkan, ada aliran uang

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

101


besar dari desa ke kota besar. Petani yang menabung di bank-bank Pemerintah, kemudian uang itu dibawa ke Jakarta untuk membangun supermarket, hypermarket, mal, hotel, real estate, dsbnya. Saya tidak anti pembangunan seperti itu. Tapi yang ingin saya koreksi adalah, jangan uang Pemerintah untuk membangun gedunggedung seperti itu. Karena itu, adalah kesalahan dan dosa besar kepada rakyat Indonesia. Ada yang bilang kalau Prabowo itu anti pasar dan anti pengusaha. Tapi saya juga pengusaha. Prabowo dianggap anti kapitalis tapi saya Ketua Perhimpunan Tani Indonesia. Petani kita juga kapitaslis karena petani kita punya kambing, punya kerbau dan sepetak tanah. Kapitalnya itu. Tapi yang dibutuhkan adalah keadilan ekonomi. Seluruh GDP kita dikuasai 0,17% rakyat kita. Ini menjadi tidak seimbang. Saya ingin tambahkan dua tabel lagi yaitu pertama adalah neraca ekspor impor kita. Neraca ekspor impor kita berdasarkan data dari tahun 1997. Selama 15 tahun ekspor kita melebihi impor. Semua barang dan jasa keluar negeri. Ekspor kita rata-rata 20 milyar dolar/ tahun, 250 triliun dolar Amerika. Berarti Negara kita selama 15 tahun untung berturut-turut. Baru tahun ini kita agak goyah karena impor kita naik sekali dan ekspor turun. Yang ingin saya gambarkan adalah, Negara kita untung 25 miliar dolar Amerika pertahun. Tapi ini seolah tidak ingin dibahas. Ekonomi Malaysia kuat karena cadangan devisanya kuat. Ekonomi China kuat karena cadangan devisanya 3,4 triliyun US$. Tapi devisa Indonesia tidak pernah mau dibahas, karena kalau 15 tahun dikalikan 25 dolar seharusnya cadangan devisa kita sebesar 335 milyar dolar Amerika. Bulan lalu, Pemerintah kita mengumumkan cadangan devisa kita sebesar 111 miliar dolar Amerika. Berarti ada 224 miliar dolar tidak ada di Indonesia. Dua pertiga kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia. iniyangs aya sebut outlaw of national wealth. Tidak ada national wealth di Indonesia. Jadi dengan segala kehebatan yang ada sekarang 6% atau 7%. Bahkan di Orde Baru 8%, tapi ternyata

102

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


sebetulnya kita jalan di tempat. Ternyata di APBN kita mancatat surat berharga hutang. Itu yang sebetulnya anggaran kita defisit. Angkatan perang kita sangat menyedihkan dan memprihatinkan, kita tidak bisa menjaga kekayaan laut kita. Ribuan kapal asing masuk ke wilayah kita, tidak bisa kita amankan. Saudara-saudara sekalian, saya tutup pidato saya dengan satu tabel Penerimaan Pemerintah sebagai perbandingan dari GDP kita. Kalau kita lihat di sini, Eropa lebih dari 19% dari produksi nasional diambil sebagai pajak. Australia paling kuat 20% sampai 21%. Malaysia lebih dari 14%. Thailand 16%, Indonesia 11%, Zambia 16%. Mungkin kita perlu mengirim kunjungan ke Zambia, kita perlu belajar dari Zambia bagaimana dia bisa mengumpulkan pajak sebesar 16%. Kalau kita bisa menambah 5% sama dengan Zambia, maka 5 % dari 900 milyar dolar GDP kita sebesar 45 milyar dolar. Artinya, kalau kita bisa memperbaiki satu direktorat jenderal saja, maka kita akan mempunyai tambahan uang sebesar 45 milyar dolar tanpa investasi baru. Inilah bukti betapa kayanya Bangsa kita. Ternyata kalau kita adakan riset, Indonesia pernah mencapai 16% yaitu pada tahun 1992 dan 1997. Itu artinya kita bisa malakukan itu semua dengan memperbaiki kinerja Pemerintahan kita. Presiden yang akan datang harus mampu memilih pemerintahan yang andal, cerdas, terampil, dan yang paling utama adalah yang bersih. Dengan begitu, saya yakin tidak akan terlalu lama kita akan memiliki uang. Dan uang ini kita pergunakan untuk memperpaiki sarana dan prasarana, menciptakan lapangan kerja, dan memperbaiki sistem ekonomi kita dengan labih baik, yang banyak diramalkan negara bahwa Indonesia akan mencapai ekonomi terbesar ke 7 di dunia. Sekarang kita berada di ekonomi ke 16 di dunia. Hanya persoalannya adalah ekonomi ini milik siapa? Dari 10 juta motor yang dibeli orang Indonesia, yang pabriknya milik orang Indonesia hanya satu yang memproduksi 3600 motor pertahun yaitu Kanzen. Pemiliknya bilang ke saya bahwa dia sudah tidak sanggup bersaing dan ingin menjual pabriknya. Jadi, 10 juta motor adalah

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

103


milik Asing. Dari 1 juta mobil belum ada merek Indonesia, baru ada satu di Solo milik SMK. Bapak Ibu saudara-saudara sekalian yang saya hormati. Saya yakin kita punya kemampuan. Banyak putra-putri kita yang hebat. Kesimpulan saya adalah kita sudah berada di alam demokrasi. Demokrasi ini jangan kita sandera. Jangan kita reject, dan saya percaya ICMI memiliki peran yang sangat besar untuk mendidik rakyat yang kita cintai ini. Tiap perubahan besar selalu datang dari para cendekiawannya. Tadi saya mengatakan kepada beberapa Profesor bahwa banyak profesor tidak sadar kalau dia memiliki kekuasaan yang sangat besar. Saya ini tentara dan sebetulnya tentara itu takut dengan profesor. Apalagi profesor yang juga rektor sebuah universitas. Pernah satu ketika ada profesor datang ke saya untuk meminta dana Rp 75 milyar, karena anggarannya kurang untuk satu tahun. Saya bilang; Pak Rektor, anggaran Rp 75 milyar itu kecil, karena saya bergerak di sektor agro industri itu benchmark-nya adalah satu hektar pertahun menghasilkan 1000 dolar. Jadi, kalau saya rektor, saya akan datang ke menteri kehutanan dan pertanian untuk meminta 100 ribu hektar HGU untuk perguruan saya. Karena banyak pengusaha yang diberikan lebih dari 100 ribu hektar. Kalau UI, ITB, IPB minta saya kira tidak akan ditolak oleh Menteri. Ini karena dia tidak sadar akan kekuatannya. Demikianlah pandang-pandangan saya. Mohon berkenan untuk dapat dikaji dan diolah bila dianggap bermanfaat untuk Bangsa dan Negara. Bila dianggap kurang bermanfaat, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya ucapkan selamat berjuang. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik kepada Bangsa dan Negara kita. Terahir, mohon sampaikan salam hormat saya kepada ketua Dewan Kehormatan ICMI, Bapak Prof. Dr. Baharuddin Jusuf Habibie yang sangat saya hormat. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

104

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


TANYA JAWAB 1. Penanya Pertama Sebelum Pak Prabowo ke Makassar dalam rangka Kongres Asosiasi Guru Besar Indonesia beserta panitia. Seminggu sebelumnya ada pertemuan yang dihadiri Pak Amin Rais. Betul apa yang bapak katakan, kita terlalu suka menghujat. Empat guru besar yang memberikan tanggapan kepada Amin Rais. Presiden mulai Sukarno sampai ke SBY tidak ada satupun dianggap bagus. Saya katakan, tolong berikan satu perempuan, semua orang ada plus minusnya, ada kebaikan dan keburukan. Kenapa kita seperti penonton sepak bola. Hanya pandai menghujat tanpa memberikan solusi. Apa kita dapat membuat satu sistem dalam perekrutan kepemimpinan? Sebagaimana yang diungkapkan Al Qur’an. Ratusan ayat yang meminta kita bermusyawarah. Misalnya, wa’tamirul bainakum bil ma’ruf; musyawarahkan segala sesuatu dengan bagus. Wa amruhu syura bainahum; putuskan segala perkara dengan musyawarah. Itu yang kita tinggalkan sekarang. Kita kembali bermusyawarah, saya kira jauh lebih bagus. Tidak perlu menghambur-hamburkan uang untuk pilkada misalnya. Kalau ini yang kita lakukan. Saya yakin kalau konsep seperti Pak Prabowo tadi dikemukakan, insya Allah Indonesia akan berjaya di masa depan. Kalau pemilihan, katakanlah, sistem voting. Saya khawatir nanti Indonesia dipimpin oleh artis mulai Gubernur, Bupati, dst. Karena itu yang banyak pemilihnya. Mungkin kita bisa membuat satu sistem pemerintahan supaya kita kembali dalam musyawarah, bukn lagi pemilihan langsung. Dapatkah kita membuat satu sistem pemerintahan agar kita terhindar dari korupsi?

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

105


2. Orwil DKI Jika bapak terpilih untuk menjadi presiden, apakah bapak melakukan ekonomi kapitalis, ekonomi liberal atau ekonomi kerakyatan? Kedua, dengan perkembangan sekarang ini, apakah bapak akan anti China, karena ekonomi sekarang banyak dikuasai oleh China di Indonesia. JAWABAN: 1. Sistem kita sekarang, apa perlu kita tinggalkan sistem voting. Kalau tidak, jangan-jangan nanti suatu saat yang jadi pemimpin kita artis semua. Menurut saya pertama fakta dan kenyataannya tidak mungkin kita tinggalkan sistem voting. Kalau menurut pendapat saya secara realistis. Musyawarah memang ideal. Tapi untuk skala yang banyak seperti kita, kalau musyawarah semua, tidak ada keputusan, tidak selesai-selesai juga. Ini realistis. Saya kira sudah konsensus bangsa kita memilih dan ujungnya harus ada voting. Tapi sistem votingnya bagaimana ini masih bisa kita perbaiki. Apakah sistem perwakilan bertingkat, saya kira para ahli bisa mengkaji. Yang penting menurut saya, inilah saya ingin mengingatkan tadi, ada suatu ungkapan dari seornag filsuf terkenal dunia: ‘Ada orang yang tahu tapi dia tidak tahu bahwa dia tahu’, a man who knows but knows not that he knows. Saya kembangkan, ada orang atau kelompok-kelompok orang yang punya kemampuan dan kekuatan, tapi tidak sadar bahwa mereka punya kekuatan dan pengaruh. Di antaranya saudara-saudara sekalian; ICMI. Jadi ibu jangan putus asa. ICMI bersama orwil, orda dan orsat. saudara-saudara tidak sadar punya power yang besar. Anda termasuk golongan itu. Kalau boleh saya koreksi sedikit. Ini orang yang di fit and proper test mengoreksi yang mem-fit proper test. Jadi saudara-saudara

106

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


bisa mendidik dan mengajarkan rakyat. Saudara adalah intelektual dan cendekiawan, dihormati. Saya kira kalau 300 S3 dan guru besar kumpul memberi rekomendasi, bergetar bangsa Indonesia. Saudara-saudara pernah berhasil menjadikan satu orang presiden kok. Jadi ibu jangan putus asa. Kalau ICMI dan organisasi semacam ICMI, semua rektor, guru besar dan profesor, mengatakan; ‘hey rakyat, pilihlah orang-orang yang berkemampuan’. Maaf. Anda tergolong orang yang memiliki pengaruh tapi tidak sadar memilikinya. Berapa tokoh yang hadir di depan saudara? Mahal kesempatan ini. diundang di depan saudara bukan sembarangan. Saya kira banyak yang ingin hadir diberi kesempatan seperti saya. Untung saya banyak koneksi di sini. Ada Bu Marwah, Pak Sugiharto. Ini teman saya semua. Terima kasih kesempatan ini. Saya masuk ke sini agak gemetar juga. Untung saudara menyambut saya dengan banyak senyum. Jadi saya tenang juga. Bayangkan profesor-profesor di depan saya semua. Kalau angka-angka saya keliru, waduh dapat angka merah saya, dicoret. Tidak jadi. Saudara-sadara jangan kira ini ringan. Ini sama dengan ujian oral dan repotnya hanya 3-4 dosen. Kalau ini berapa ratus profesor? Ngeri saya tadi. Mudah-mudahan saya passing grade. Bolehlah. Bisa lulus tidak saya kira-kira? 2. Kita adalah bangsa yang majemuk. Kita harus inklusif, berani untuk melindungi dan memberi kesempatan kepada semua warga negara. Saya kira itu bukan lagi jamannya. Kalau ada satu bagian/ sektor dari rakyat kita yang unggul dari satu bidang, kita harus menggalang dan mengajak, kalau bisa mengikutsertakan mereka supaya jadi aset, pendorong, kekuatan, bagian dari bangsa Indonesia. Jangan kita berpikir kotak-kotak. Kita mundur. Nanti kita jong Java, Ambon dll. Dan kita berpikir; waduh ini orang Sunda, Jawa, Madura. Ini justru rawan kalau kita berpikir kotak-kotak. Kita prihatin, ada sekarang ini peningkatan intoleran dari rakyat kita. Jangankan agama/ suku lain. Samasama Islam, dia syiah, sunni, rumahnya dibakar dan diusir. Saya

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

107


kira ICMI terdiri dari tokoh-tokoh cendekiawan muslim yang moderat, mengajak kedamaian dan kebersamaan. Muslim religius yang inklusif. Saya percaya itu. Saya pernah dengar tokoh-tokoh ICMI berbicara. Bukan muslim yang menimbulkan perpecahan dan kecurigaan. Salahsatu tokoh yang saya kagumi dari sejarah adalah Salahudin al Ayubi. Itu tokoh yang terngiang-ngiang di imajinasi saya. Salahudin al Ayubi mempersatulkan peradaban Islam dari ujung barat Afrika Utara sampa ke Persia. Salahudin al Ayubi yang pertama merebut Jerusalem. Langkah dia pertama waktu masuk Jerusalem adalah mengirim pasukan pengawal pribadi dia yang terpercaya untuk menjaga semua gereja dan sinagog yang ada di Jerusalem. Dengan perintah harus melindungi dan menjaga keamanan dan keselamatan semua tempat ibadah agama lain serta semua keselamatan penganut agama lain. Itu pemimpin Islam yang menurut saya negarawan. Mengharukan dan sampai sekarang di negara kristen, dia tokoh Islam yang dihormati dan dikagumi. Yang luar biasa dari Salahudin al Ayubi, yang saya terkesima, saya baca biografinya. Saya kaget, di ujung riwayatnya saat dia meninggal. Seorang raja, panglima, pemimpin tentara dan peradaban Islam yang begitu kuat. Waktu dia mati. Keluarga, menteri dan panglimanya bingung. Dicari-cari tidak memiliki harta apapun. Tinggalnya tidak mau di istana tapi di masjid. Waktu seorang Salahudin al Ayubi meninggal tidak punya harta apapun. Orang yang begitu berkuasa, yang menaklukan tentaratentara dan kekuatan-kekuatan lain, dia meninggal tanpa memiliki harta. Itu pelajaran yang besar bagi kita sekalian srbagai orang-orang yang ingin menjadi pemimpin. Bagi saya itu sesuatu pelajaran yang menakjubkan. Bisa tidak kita seperti Salahudin al Ayubi? Jadi jawaban saya adalah; kita harus meniru kearifan, kenegarawanan, kepemimpinan semacam itu. Kita melindungi,

108

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


mengayomi dan memberi kedamaian. Kita menjamin kerukunan. Dengan kedamaian kita akan merebut kesejahteraan. Yg tadi saya singgung bukan masalah suku, ras. Ini adalah masalah kehendak kita. Bisa tidak kita mengelola kekayaan kita atau terus menerus seperti ini; bikin provinsi, kabupaten baru, foyafoya menghamburkan dana. Kunjungan kerja ke Afrika Selatan belajar pramuka. Ngono yo ngono. Begitulah dari saya. Mudahmudahan bisa menjawab pertanyaan bapak dan ibu. Terima kasih atas kehormatan yang diberikan kepada saya.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

109


110

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.4.5. PIDATO UTAMA KETUA UMUM PARTAI HANURA Oleh: Jenderal TNI (Purn) Wiranto Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya akan cerita saja supaya agak santai dan tidak terlalu serius. Tapi masuk ke hal-hal yang sangat substansial menyangkut masalah peradaban. Pertama, saya akan berbagi pengalaman pada saat sebagai ajudan presiden tahun 1990an. Saat ICMI didirikan, ada sedikit kekuatiran di pihak Angkatan Darat. Mengapa? Seperti kita ketahui saat itu kita masih mengenal dan mewaspadai apa yang disebut dengan bahaya laten Eka dan Eki; Ekstrim Kanan dan Ekstrim Kiri. Sehubungan dengan pendirian ICMI, tentu saja wajar kalau pimpinan TNI AD bertanya-tanya; mengapa Presiden merestui berdirinya ormas Islam yang menampung tokoh-tokoh Islam saat itu? Tokoh Islam yang dianggap garis keras oleh AD. Pendirian ICMI Lalu KASAD memanggil saya dan minta supaya saya menanyakan langsung kepada Presiden. Dalam hati saya juga protes. Kenapa tidak tanya sendiri. Kenapa mesti menyuruh saya. Tapi saya tahu, waktu itu memang untuk menghadap Presiden butuh mental tinggi. Kemudian saya cari waktu yang tepat dan bertanya kepada Presiden Suharto tentang masalah itu.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

111


Dan ternyata Beliau sabar memberikan jawaban. Itu mengapa ICMI perlu didukung. Pertama, Dia mengatakan membangun Indonesia tidak terlepas dari membangun manusia Indonesia seutuhnya yang sebagian besar beragama Islam. Kedua, dari yang beragama Islam itu yang sebagian besar adalah Islam tradisional, yang tidak sempat mengenyam pendidikan yang cukup memadai. Beliau mengatakan, masyarakat seperti itu biasanya sangat rentan terhadap pengaruh luar, yang barangkali akan sangat merugikan proses pembangunan yang sedang berlangsung. Ketiga, karena itu Presiden merestui cendekiawan muslim yang bersatu dalam satu wadah yang akan membentengi pengaruh negatif terhadap Islam tradisional, sekaligus mencerdaskan umat Islam Indonesia sebagai satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan seluruh Indonesia. ‘Wiranto sampaikan kepada Edi supaya tidak usah kuatir. Saya sampaikan apa adanya walau saya mondar-mandir tiga kali. Akhirnya KASAD memahami masalah itu dan AD mendukung pendirian ICMI. Alhamdulillah. Tapi cerita tidak berhenti di situ. Masih ada tambahannya. Karena pehaman saya itu, waktu bertemu dengan Pak Habibie di Masjid Istiqlal, saya tidak lupa sampaikan ke Beliau; Pak Habibie, kalau saya pensiun, boleh tidak saya masuk ICMI? ‘Lho, Anda siapa? Saya ajudan Presiden. ‘Oh, Boleh. Nanti’. Alhamdulillah, itu saya laksanakan. Begitu saya pensiun tahun 2000, saya masuk sebagai bagian dari Penasehat ICMI sampai sekarang. Dan barangkali seumur hidup, karena tidak bakalan jadi pengurus lagi dan juga tidak mau lari ke mana-mana. Dari Orde Baru Ke Reformasi Baiklah saudara sekalian, sekarang saya akan bicara mengenai peradaban. yang dalam bahasa Inggris disebut civilization yang tentu tidak sama dengan kebudayaan atau culture. Sebab kalau culture adalah ungkapan semangat yang mendalam dari masyarakat yang

112

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


mencirikan apa yang dirindukan masyaralat itu. Yang direfleksikan pada seni moral dan religi. Sedang peradaban merupakan manifestasi dari kemajuan yang bersifat mekanik atau teknologi yang digunakan manusia sehingga mencirikan dia masuk ke peradaban yang bagaimana. Biasanya juga langsung diperluas terefleksikan dalam politik ekonomi dan teknologi. Dengan pengertian seperti itu, sebenarnya dapat saya katakan, dialog antara KASAD dan Presiden dengan saya sebagai moderator merupakan dialog tentang peradaban, sebab objeknya mengamankan proses membangun peradaban Indonesia yang saat itu sedang berlangsung. Kebesaran budaya nusantara yang ditopang pemerintahan dan ekonomi dianggap kuat oleh Pak Harto, harus dilengkapi kemajuan iptek yang dimanifestasikan dalam bentuk industri strategis. Sehingga, pengaruh negatif yang mengganggu proses pembangunan itu harus ditangkal agar peradaban yang dicitacitakan dapat segera terwujud. ICMI sebenarnya, dalam konteks itu, bagian terpenting dari proses membangun dan mengamankan peradaban Indonesia saat itu. Selanjutnya, pada periode akhir abad 20 dunia mengalami krisis moneter yang luar biasa melululantakkan negara-negara yang belum kuat pondasi ekonominya. Indonesia adalah satu dari banyak negara yang terhempas oleh gelombang tsunami krisis tersebut. Perekonomian nasional yang porakporanda berimbas hancurnya bangunan peradaban yang tengah disusun saat itu. Pada wilayah ideologi, politik pemerintahan, ekonomi, sosial dan budaya, keamanan dan pengembangan iptek mengalami kemandekan dan kerusakan yang sangat parah. Proses membangun peradaban Indonesia di masa orde baru boleh dikatakan tamat. Kita masih beruntung saudara sekalian, dalam keadaan yang seperti itu, tampil seorang pemimpin baru bernama Habibie. Tentu saja sebagai salahsatu arsitek peradaban beliau tidak terlalu sulit menyusun kembali rancang bangun peradaban Indonesia. Seringkali saya mendengar Beliau. Sekarang saya mencoba meminjam istilah

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

113


Beliau, kita ibarat pesawat terbang yang sedang start, berat, tugas kita adalah membuat stabil setelah stabil kita langsung berangkat. Itu kata-kata beliau yang selalu dikatakan dengan berapi-api, yang tidak pernah saya lupa. Kita beruntung bahwa ternyata beliau mampu melaksanakan dengan cepat. Ternyata Pak Habibie, kecuali seorang teknokrat yang ahli pesawat terbang, juga seorang teknokrat masalah ketatanegaraan. Sangat luar biasa. Saya mendampingi beliau, tiada hari tanpa berfikir, beraksi, bertindak dan mengambil keputusan. Luar biasa. Kadang saya berpikir Pak Habibie ini melebihi tentara. Mengambil keputusan dengan cepat, tidak terlalu banyak berpikir atau saking pintarnya, berpikirnya cepat. Barangkali begitu. Cepat ambil keputsuan, berani ambil resiko. Hanya sayang sekali saudara-saudara sekalian, ternyata beliau harus meletakkan jabatan karena tekanan politik yang waktu itu belum stabil. Hasil pemilu yang baru saja dilakukan tahun 1999 telah memilih KH Abdurrahman Wahid sebagai presiden. Masalah kebangsaan yang rumit dan kompleks beralih ke Presiden Gus Dur. Untuk mengetahui apa yang dirasakan Presiden, saya masih mendampingi beliau, saat Pak habibie, saya sebagai Menhankam pangab. Saat Gus Dur saya diberi kesempatan menjadi Menko Polkam. Saya tahu bahwa Presiden cukup berat mewarisi kondisi yang seperti itu. Sehingga saat Gus Dur ditanya; apa perbedaan antara kepemimpinannya dengan pemimpin yang terdahulu? Jawabanya selalu, kalau Presiden Sukarno membangun tatanan lama. Kalau saya ini membangun No Order. Dia menciptakan no order; tidak ada tatanan. Walau itu guyonan, namun saya yakin apa yang disampaikan presiden waktu itu benar-benar merefleksikan keadaan saat itu. Karena saya berada di sana. Keadaan saat itu ibarat massa yang turun ke jalan meluapkan kegembiraan tatkala kesebelasan sepakbola idolanya menang

114

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


dalam pertandingan. Dalam keadaan seperti itu tidak mungkin polisi dapat menertibkan aturan berlalulintas. Menertibkan massa yang sedang lupa diri dalam kegembiraan adalah kemustahilan. Eforia reformasi telah menempatkan kebebasan menjadi ikon baru. Demonstrasi kebablasan yang meluas telah mendorong bangsa terjebak pada ketiadaan tatanan. Mana mungkin kita melaksanakan reformasi peradaban? Solusi Kebangkitan Indonesia Saudara sekalian. Berikutnya kita akan berbincang menyangkut kelanjutan Presiden Gus Dur. Kita masuk dalam suatu proses di mana ketiadaan tatanan itu diharuskan kepada presiden-presiden berikutnya. Lalu apa yang kita kemudiaan ketahui. Ternyata ada satu hal yang memprihatinkan. Karena presiden berikutnya terjebak kepada bagaimana menyelesaikan masalah perekonomian dan politik yang tidak kunjung selesai. Sehingga menyusun peradaban baru, bukan dilupakan, belum sempat dilakukan. Karena kembali tadi, pemerintah disibukkan urusan politik dan ekonomi nasional ketimbang merumuskan kebangkitan Indonesia . Sehingga saat New Order masih berlanjut, kita tahu Indonesia dibanjiri peradaban dari luar yang menembus batas-batas teritorial yang didukung kemajuan teknologi yang canggih, teknologi komunikasi yang luar biasa cepatnya. Akibatnya sangat fatal. Pondasi peradaban yang masih tersisa terpinggirkan. Kondisi itu digambarkan teman saya seorang profesor, guru besar dari Amerika Serikat tatkala ditanya mahasiswanya tentang Indonesia. Pak Profesor, apa yang Anda ketahui tentang Indonesia? Anda kan sudah lama di Indonesia. Sang Profesor agak sulit menjawab karena dia tahu persis apa yang ada di Indonesia. Maka jawabanya sangat pendek: They dont know who they are. Negara yang tidak tahu diri mereka siapa. Dilecehkan bangsa lain, tidak bisa apa-apa. Korupsi di mana-mana, sudah tidak ada malunya lagi. Kalau

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

115


dulu korupsi ketahuan difoto ditutup mukanya. Sekarang malah konfrensi pers. Lalu perkelahian antar warga sudah dianggap biasa. Apa itu semua bagian dari peradaban kita? Pasti bukan. Bukan seperti itu peradaban Indonesia. Kalau kita jujur, sebenarnya Indonesia sudah bagaikan orkes simfoni yang sudah kehilangan konduktor, maestro yang mengatur. Tidak ada lagi harmoni, keterpaduan, keserasian, sinkronisasi satu sama lain. Masing-masing musik memainkan lagu-lagu kebebasan dengan nada dan irama yang berbeda, hiruk pikuk tidak jelas. Saya mohon maaf harus jujur mengatakan seperti itu di mimbar ini. Kita harus jujur mengatakan apa adanya. Tanpa basa-basi karena dari situlah kita menemukan solusi permasalahan. Sekarang kita bayangkan, kalau keadaan in terus berlanjut apa yang akan terjadi terhadp negeri ini. Kita akan dilahap ganasnya kebebasan dan kealpaan yang akan menngeleminasi peradaban Indonesia dari muka bumi. Suatu saat kita hanya tinggal melakukan hitungan mundur untuk saat-saat yang buruk itu terjadi. Ini tidak boleh terjadi bapak-ibu sekalian. Tidak ada kata terlambat. Masih ada kesempatan bagi kita untuk melakukan perubahan besarbesaran, membangun kembali peradaban kita yang berserakan itu. Memang dalam kondisi sekarang ini membangkitkan kembali peradaban bukan perkara mudah. Namun bukan tidak mungkin kalau kita lakukan bersama. Seluruh bangsa Indonesia. Tinggal pertanyaaannya; dari mana kita mulai. Apa yang harus kita lakukan? Dan bagaiman cara yang harus kita tempuh? Pertimbangan saya. Hal-hal yang sangat mendasar yang harus segera dilakun adalah; Pertama, kita meluruskan kembali jalan demokrasi kita. Kedua, kita menata perekenomian nasional kita. Ketiga, menempatkan kembali penegakkan hukum sebagai kesepakatan kolektif bangsa yang harus dihormati dan taati. Kempat, kebutuhan akan kepemimpinan yang kuat. Kelima, mendayagunakan kekuatan hati nurani. Ini bukan titipan.

116

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Kampanye, tapi betul, nanti kita lihat bagaimana betulnya hati nurani. Saudara sekalian, para hadirin yang saya hormati. Semua tahu revolusi adalah perubahan yang secara total, cepat dan biasanya inkonstitusional. Hal itu tidak mungkin kita lakukan, resikonya terlalu berat bagi bangsa. Sebab parca reformasi atau revolusi bangsa ini pasti tidak mampu untuk konsolidasi kembali. Contoh, terjadi di Jakarta pada 1968, daerah masih menunggu sampai Jakarta reda. Tapi sekarang kalau Jakarta bergolak saya kuatir Aceh, Papua, Madura barangkali ikut-ikutan. Kita tidak akan lagi menemukan NKRI pasca revolusi itu. Berbahaya sekali. Lalu cara evolusi bagaimana? Jelas memerlukan waktu yang sangat panjang. Kita akan dilindas perubahan dunia yang sangat cepat dan dinamis itu. Cara reformasi kita telah melakukan selama 14 tahun, telah menghadirkan kemajuan. Ternyata banyak membawa juga kemudaratan. Kita masih juga terjebak kepada ketiadaan tatanan tujuan, kerancuan sistem, kehilangan kompas kebenaran. Lalu apa pilihan kita? Saudara-saudara sekalian yang terhormat. Pasti kita tidak bisa tinggal diam dan menunggu. Kita harus melakukan perubahan, perbaruan, penggantian dengan cara yang cepat namun masih dalam koridor konstitusi. Dalam hal ini kita harus segera keluar dari comfort zone. Istilah Renaldi Kasali. Zona kemapanan semu yang membuat kita terlena. Kita harus secepatnya masuk ke courage zone; suatu zona baru yang merupakan awal dari kebangkitan peradaban Indonesia. Perubahan itu dilakukan secara total. Tidak lazim namun masih menghormati konstitusi, hukum dan budaya kita. Inilah mengapa kita butuh pemimpin yang kuat, orientasinya hanya satu yaitu perubahan dengan cara creative destruction. Tidak lazim. Membuat terobosan baru yang belum pernah dipikirkan orang lain tapi dia lakukan. Ini harus seorang pendobrak yang penuh perhitungan karena memiliki pengalaman dan pengetahuan. Ia harus

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

117


dipercaya karena memilik track record yang bersih dari korupsi, ia bijak karena berkiblat hanya kepada Allah Swt. Saudara sekalian, pada Milad ICMI yang ke-22 ini saya ingin mengingatkan kembali ICMI didirikan bukan tanpa tujuan. ICMI adalah wadah para cendekiawan muslim yang sekaligus tempat berhimpunnya para arsitek peradaban. Maka pada keadaan seperti sekarang ini sudah selayaknya ICMI tampil sebagai penggagas sekaligus penggerak kebangkitan peradaban Indonesia. Dengan netralitas dan tersebarnya jaringan ICMI di seluruh nusantara, saya yakin ICMI akan mengukir sejarah bangsa kita mengenai kebangkitan nasional yang pada akhirnya memang semua tergantung tekad dan semangat kita sebagai bangsa dan ridha Allah yang maha kuasa. Sekian dari saya. Semoga bisa menjadikan satu inspirasi baru bahwa Pada akhirnya semua harus kembali kepada hati nurani kita yang paling dalam sebagai kompas kebenaran, kemuliaan, kekuatan yang didapatkan dari Allah SWT yang tidak bisa berbohong dan membohongi dirinya sendiri. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

118

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


TANYA - JAWAB PERTANYAAN: 1.

Naimah Hasan – ICMI Orwil Aceh Saya teringat satu kata bijak; whatever you are be a good one. Saya teringat dua hal setidaknya yang sangat membekas di hati. Pertama adalah ketika Indonesia bergejolak saat orde baru melemah. Bapak tampil menyatakan ABRI akan siap mempertahankan NKRI. Kedua, saat Aceh diperlakukan DOM selama lebih kurang 10 tahun. Ketika kemudian masyarakat sipil di Aceh setelah reformasi mengeluarkan data bagaimana kondisi riil di Aceh tentang kejadian DOM. Pada 1998 awal Agustus Bapak datang ke Lhokseumawe mencabut DOM di Aceh. Saya sebetulnya waktu itu masih berharap Bapak melakukan sesuatu untuk Aceh. Tapi memang tidak terlalu tampak. Dalam kondisi Indonesia hari ini yang terus terang kita katakan banyak betul masalah yang kita hadapi; ekonomi, penegakkan hukum, korupsi, dst. Seandainya Bapak dianugerahkan, diizinkan Allah menjadi Presiden 2014, apa yang akan Bapak lakukan pertamakali sehingga dalam waktu 100 hari akan tampak tanda-tanda matahari akan bersinar cerah di Indonesia? Kedua, selaku Dewan Penasehat ICMI dan kita tahu ICMI tidak bisa dilepaskan dari paradigma Islam, bagaimana Bapak akan memposisikan penduduk Indonesia yang dominan agama Islam sehingga ICMI bukan hanya menjadi entitas yang bekerja di luar Pemerintahan, tapi juga bisa menjadi mitra sehingga Pemerintah dan ICMI ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, dalam rangka memperkuat umat Islam di Indonesia yang merupakan aset bukan hanya untuk Indonesia juga dunia

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

119


2.

Ernesto Maswardi Barcelona – ICMI Orwil DKI Akhir-akhir ini dalam pemasyakatan pancasila saya melihat ada beberapa yang harus dikoreksi. Misalnya, Pilar-pilar kebangsaan. Disebutkan pilarnya Pancasila UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Menurut hemat saya ada kekeliruan di sini yang harus dikoreksi. Dalam bangunan NKRI pondasinya Pancasila dan UUD 45. Sementara pilarnya memang salahsatu di antaranya bhineka tunggal ika. Pliar yang lain seharusnya supemasi sipil, etika politik, ekonomi kerakyatan, bhineka tunggal ika, hukum yang berkeadilan, kedaulatan nasional, kemanunggalan TNI, Polri dan Rakyat dan Politik Luar Negeri yang bebas dan aktif. Saya hanya ingin menyampaikan ini. Apabila Bapak berkenan saya sampaikan ke depan. Saya ingin mempertanyakan apakah Bapak sependapat dengan saya?

3.

Roosy Miller – Orsat Chicago Saya hanya ingin mengoreksi sedikit saja di karikatur animasi, kenapa yang dipenjara itu perempuan, sementara saat ini ICMI sedang memperjuangkan RUU kesetaraan gender. Jadi mohon dikoreksi sedikit. Tidak mengurangi rasa hromat saya, kalau bisa redaksi dan perempuannya dikoreksi.

4.

Dwi Wahyu Pertanyaan simpel saja pak. Ketika tahun 1998 Pak Harto mundur dari jabatan kepresidenan yang saat itu vacum of power. Bapak sebagai Panglima ABRI saat itu punya kesempatan untuk mengambilalih kekuasaan sebelum dilantiknya Pak Habibie menjadi presiden. Yang ingin saya tanyakan; saat itu kenapa tidak bapak lakukan dan apa perasaan bapak saat itu?

120

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Indonesia 2/3 itu lautan tapi masyarakat pesisir Indonesia miskin sejak reformasi. Sampai saat ini tetap repot nasi. Insya Allah menurut yang dari sana, saya juga mengikuti waktu itu Bapak sebagai panglima ABRI seharusnya hati ini Bapak adalah presiden kami. Bapak presiden tinggal melanjutkan. Karena negeri kita adalah negeri maritim. Saya akan mengajukan sesuatu juga kepada kakanda Jend. Purn. Wiranto Presiden 20014-2018, kiranya DKP dapat lebih ditingkatkan dan lebih dimotivasikan agar perikanan dan kelautan kita menjadi basic, 40% pendapatan dari laut dinikmati rakyat Indonesia. Yang hari ini saya sebagai pelaut perikanan internasional, yang 2/3 lautan bumi sudah kami lalui dan 80% adalah bumi Indonesia yang diperaas dan kita kirim ke luar negeri dan kami sebagai pelaut banyak meneteskan air mata. Jadi ICMI di laut juga ada tapi sayang pemimpin-pemimpin ICMI tidak banyak yang mengenal laut. Bahkan kalau ditanyakan hari ini Indonesia mengimpor garam dari India. Ibu-ibu yang memasak nasi, beras dari Cianjur tapi panen di Pnon Penh. Ini yang terjadi hari ini. Saya kira Bapak sangat mengetahui. Apa yang terjadi di Negeri kita hari ini? JAWABAN: Saya komentar dulu. Luar biasa. Sudah waktunya sahur masih banyak yang tanya. Sebenarnya potensi ICMI luar biasa. Saya pikir saya masuk ke sini menghadapi orang yang ngantuk dan loyo. Termyata tidak. Tidak ada loyo untuk ICMI. Mudah-mudahan menjadi contoh yang lain. 1. Pertanyaannya makin malam makin berat. Dari Aceh, betul memang waktu itu saya ke Lhoksemuawe untuk mencabut DOM atau Operasi Jaring Merah yang dilaksanakan ABRI, sudah 10 tahun umurnya. Korban cukup banyak. Mengapa saya cabut?

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

121


Saya sangat apresiasi dengan pernyataan beberapa perwakilan dari Aceh. Beliau mengatakan; Pak, kami ini terus terang saat ABRI mengirimkan tentaranya di Aceh yang sakit bukan badan tapi hati kami. Mengapa demikian? Kami ini adalah bagian dari kekuatan yang memerdekakan Indonesia. Saat Indonesia belum punya pesawat terbang, kami urunan uang, perhiasan dikumpulkan segala macam untuk membeli pesawat terbang Dakota Seulawah; pesawat terbang pertama yang dimiliki Indonesia. Dan pesawat itulah kemudian mencari obat-obatan ke India,. Berarti kami bagian dari yang memerdekakan negeri ini. Tapi mengapa kami diawasi? Kenapa setelah kita merdeka, Bapak mengirim tentara mengawasi kami? Tidak adil. Kehormatan kami tercabikcabik. Maka, saat mereka meminta supaya DOM dicabut, saya lapor Pak Habibie; Pak, kami akan mencabut DOM karena alasannya begini, begini.. Tidak sampai dua menit beliau mengatakan: Ya, Saya setuju. Tapi saya harus cepat ke sana. Pakai pesawat saya. Pertamakali saya naik G4 ya baru kali itu. Supaya afdol saya mengajak dua orang dari media. Yang pertama namanya Surya Paloh. Orang Aceh yang punya Media Indonesia. Yang kedua Agus Parengkuan dari KOMPAS. Dua media saya ajak ke sana untuk menjadi saksi bahwa kami tidak main-main. Kami menyayangi rakyat. Kami ke Lhokseumawe. Langsung saya jawab: atas izin Presdien kami mencabut DOM saat ini pula. Allahu Akbar, semuanya menangis, berpelukan. Langsung mereka menyapa: Pak Wiranto saat ini saya angkat Bapak menjadi orang keramat. Saya menolak. Jangan, orang keramat sudah mati. Ini nyata saya katakan; saya masih hidup. Tunggu nanti kalau sudah mati dikeramatkan. Tidak apa. Lalu saya ke masjid shalat Jum’at di Masjid saya umumkan lagi. Lagi-lagi takbir. Luar biasa, Berpelukan. Sayangnya seminggu

122

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


kemudian mereka membobol penjara di Lokhseumawe. Muncul satu pergelokan baru yang bersenjata juga. Tapi tidak apa. Itulah sejarah kita. 2. Berikutnya, pertanyaan bukan itu, seadainya Pak Wiranto terpilih menjadi presiden, dalam 100 hari apa yang akan dilakukan. Saya agak heran. Saya itu ceramah peradaban, sekarang fit and rpoper test. Sebenarnya belum waktunya.Tapi karena saya Penasehat ICMI, jawab salah, tidak juga salah. Harus saya jawab. Tapi sebenarnya jawabannya sudah saya simpulkan di sana. Pertama, sebenarnya saya mengajak masyarakat Indonesia untuk kembali menghomati hukum, karena dalam ajaran poltik, negara yang mau mengatakan ia negara demokrasi harus disandingkan satu praktek hukum yang kuat. Harus seimbang antara demokrasi dan penegakkan hukum, bukan lebih kuat hukumnya. Lebih kuat hukum maka otoriter. Tapi lemah hukum juga anarkis. Harus seimbang. Ini ada pakar hukum. Ketua Dewan Penasehat. Tidak apa. Ini ajaran beliau juga. Sekarang ini hukum ada di bawah. Kekebasan terlalu bebas tidak ada yang mengimbangi. Tidak ada yang mengontrol. Mengerem. Terlalu bebas diri kita sendiri sehingga tinggal menghitung waktu mundur; kapan kita mengalami nasib buruk kalau hukum tidak diperbaiki. Jadi dalam benak saya, pertama harus hukum, Saya akan menyiapkan satu pulau khusus untuk koruptor. Tidak tahu di mana. Tentunya nanti dipikirkan. Jangan Nusakambangan, sudah kena polusi. Sudah gampang meloloskan diri. Tapi kalau cuma Cipinang, Penjara KPK, Brimob, ada izin berliburnya. Belum lagi, saya tidak tahu nanti, tapi saya juga setuju saja kalau ada kembali hukuman mati untuk para koruptor. Suapya mereka tidak berpikir karena sekarang ini korupsi bisa menghitung. Korupsi sekian, untuk pengadilan sekian. Kalau masuk penjara

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

123


nanti sekian. Keluar masih untung. Ini yang membuat mereka masih korupsi. Kembali tadi, 100 hari pertama saya akan fokus pada penegakkan hukum. Yang lain nanti otomatis mengikuti walau juga kita rencanakan. Saya katakan tadi, ke depan karena saya sudah pidato saya harus berani sebagai seorang courager, pendobrak yang keluar dari tatanan sekarang, dari comfort zone masuk ke courage zone. Saya akan mengikuti jejak Pak habibie, yang kata Gus Dur; out of order, keluar dari tatanan. Karena, kalau kita mengikuti tatanan sekarang, kita akan ketinggalan dari negara lain. Kita sudah dalam posisi kalah. Posisi tertinggal. Kalau cara kita gas, kecepatan kita masih sama, kapan kita menyusul mereka? Harus ada akselerasi yang kuat termasuk di bidang ekonomi. Kalau kita bahas saya punya buku. Tidak usah kita jawab. Saya juga akan meretas jalan baru ekonomi di Indonesia. Yang saya akan luruskan jalan demokrasi kita. Lengkap. Jadi kita harus berani melakukan langkah-langkah yang tidak pernah terpikrikan sebelumnya, tapi keluar dari tatanan. Masih dalam koridor hukum dan perundang-undangan. Bagaimana ICMI di posisikan karena ICMI adalah organisasi masyarakat yang memiliki anggota yang merupakan mayoritas di Indonesia. umat islam. Bapak-ibu sekalian, justrui inilah yang menjadi tantangan kita. Indonesia jelek berarti umat islam jelek. Indonesia berhasil umat Islam berhasil. Indonesia gagal, umat Islam gagal, Karena kita mayoritas. Tidak mungkin orang akan menimpakan segala sesuatu tentang Indonesia kepada minoritas. Karena ICMI adalah sumbernya para cendekiawan, teknokrat. Saya ingat, kembali tadi, Pak Habibie adalah guru yang saya banyak menimba ilmu dari beliau. Saat ditanya Pak Harto: Habibie, di luar banyak yang mengkritis kita. IPTN terlalu banyak mengeluarkan duit. Jual pesawat terbang masih sedikit rugi.

124

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hitungannya rugi. Saya masih ingat Pak Habibie menjawab dan Pak Harto menerima. Hitungnya bukan begitu, Pak. Tapi investasi yang kita keluarkan juga harus dihitung dengan modal SDM yang sudah punya keahlian-keahlian yang harganya mahal sekali. Kalau kita hitung perkepala sudah lebih. Sudah untung kita. Karena itu, saya ingat orang-orang yang mempunyai keahliankeahlian seperti ini, yang duduk dan berkumpul di ICMI, di mana pun dengan sebutan intelektual harus kita berdayakan,. Gunakan. Terus terang, saya masih merasa antara intelektual kampus indonesia dengan birokrat masih ada jurana pemisah. Belum ada sinergi yang mampu membawa suatu kebaikan. Yang pintar sibuk sendiri dengan seminar. Dikasih hiburan sedikit sudah senang. Politisi juga sibuk sendiri tapi belum ada sesuatu simbiosis mutualisme yang membuat mereka bersinergi memajukan Indonesia. Jaman sekarang teknologi merupakan suatu tumpuan bagi persaingan global. Kalau kita bicara persaingan global, kita ini, kalau tidak salah saya baru download, daya saing kita menempati peringkat 124 dari 187 negara. Data dari Indeks Pembangunan Indonesia tahun 2011. Artinya kita belum maksimal memanfaatkan SDM Indonesia yang cerdas-cerdas itu. Pertanyan ibu tadi, tentu ICMI harus kita berdayakan secara maksimal. Mitra Pemerintah yang memberikan kontribusi. Tenaga-tenaga yang cerdas membangun Indonesia. 3. Kedua, ini berat sekali sebab pernyataan saya dan ICMI akan mempunyai dampak yang luar biasa terhadap apa yang sedang dilakukan MPR. Yakni mensosialisasikan 4 pilar. Ada pendapat pancasila hendaknya jangan dimasukkan sebagai pilar karena dia adalah pondasi, basic, Indonesia. Pancasila menjadi pondasi, baru muncul pilar-pilar. Kalau pancasila menjadi pilar, pondasinya apa? Sementara belum perlu dieksposkan, saya setuju dengan pemikiran saudara. Saya tidak sampai dua menit juga ambil keputusan. Resikonya tidak tahu nanti di luar sana.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

125


4. Kemudian, kenapa perempuan yang di penjara di animasi tadi? Saya minta tolong kepada teman-teman saya dari ITB. Saat saya membuat narasi berangan-agan cobalah buat satu animasi yang mudah dilihat dan dimengerti semua kalangan termasuk orangorang desa. Saya pesan, ditunggui, minta supaya dibuatkan. Kebetulan waktu dibuat si Angie baru dipenjara. Jadi langsung di benaknya; perempuan. Tapi saya terima kasih. Langsung dikoreksi nanti laki dan perempuan. Kalau ada bencong, bencong sekalian tidak apa-apa. Biar lengkap. 5. Pertanyaan berikutnya, selalu ditanyakan; mengapa saat 1998 sebagai Panglima ABRI mendapat Inpres No 16 di mana bobotnya kira-kira sama dengan Supersemar, karena ada 3 poin. Saya diangkat dengan Inpres itu, menjadi Panglima Komando Operasi Kemanan dan Keselamatan Nasional. Sebenarnya itu Kopkamtip tapi waktu rapat internal Pak Harto mengatakan jangan nama Kopkamtip, nanti orang trauma. Tapi tugastugasnya sama. Ada tiga hal substansi. Pertama, saya diberikan kewenangan untuk membuat kebijakan tingkat nasional. Hebat sekali. Bisa mengumumkan darurat militer. Kedua, para menteri pejabat pusat dan daerah harus membantu apa yang saya lakukan, Ketiga, saya diperkenankan menetralisir berbagai sumber kerusuhan termasuk siapapun yang membantu kerusuhan itu terjadi. Jadi dengan ini memang bertul saya bisa mengumumkan darurat militer seperti di Thailand supaya minta Pemerintahan sementara dari militer mengantarkan pemilu dipercepat untuk membangun demokrasi baru Indonesia. Tapi Bapak ibu sekalian, itu kan teori. Prakteknya kita melihat lingkungan internal dan eksternal. Kedua, sebagai manusia yang berahlak dan percaya kepada kekuatan Allah Swt, tentu kita menimbang ada manfaatnya atau tidak untu0k rakyat, akan banyak mudaratnya. Tenyata setelah kita olah, saya dari

126

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Cendana dapat surat itu menuju Merdeka Barat, selama10 menit saya coba melakukan analisis cepat, karena guru saya Ibu Marwah Daud. Ini betul. Beliau teman satu angkatan saya di Lemhanas. Jadi saya agak pintar karena dekat Bu Marwah. Setelah kita menimbang, saat ekonomi kita sedang terpuruk. Dolar sedang Rp 15 ribu. Butuh satu komunikasi bantuan Negara lain. Sebab kalau mereka mengembargo, bagaimana nasib negeri ini? Kedua, saya menggantikan presiden yang baru dijatuhkan, hanya secarik kertas dari presiden yang baru diturunkan rakyat. Rakyat kemudian akan ikut mendukung seperti Pak Harto pada tahun 1965 atau menentang. Di situlah terjadi satu diskusi ternyata jawaban mereka: melanjutkan menentang karena saya masih dianggap bagian dari orde baru. Maka, hitung-hitungan korban akan jatuh lebih banyak lagi pada saat kita akan mengosongkan gedung DPR/MPR. Maka saat mahasiwa kita sampai di Merdeka Barat, saya jelaskan pada staf. Saya masih ingat, ada seorang staf saya bertanya: ‘Apakah panglima mengambilalih?’ Saya jawab: Tidak. Kita antarkan besok Pak Habibie menggantikan Presiden Suharto. Ceritanya begitu. Staf yang bertanya itu namanya Letjen Susilo Bambang Yudhoyono. Yang sekarang menjadi Presiden kita. Alhamdulillah. Jadi waktu saya sudah mengambil keputusan itu saya lapor Pak Habibie, Saya katakan, akan saya simpan di lemari menjadi satu bukti pernah terjadi sperti ini. Saat saya ditanya Pak Tantri Abeng di Metro TV: Kalau begitu Pak Wiranto menyesal dong lihat keadaan seperti ini? Oh tidak. Satu keadaan atau keputusan hanya dinilai saat kondisi politik saat itu. Situasi dan cara berpikir saat itu. Tidak boleh ditarik ke waktu yang berbeda. Itu tidak adil. Jadi saya tidak akan menyesal dan tidak pernah menyesal melakukan itu, karena saya anggap betul. 6. Jawaban selanjutnya, mengapa masih banyak impor, barangbarang yang kita miliki sudah kita punya. Bapak–ibu sekalian,

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

127


menyedihkan memang. Negeri ini sebenarnya memiliki keunggulan komparatif. Keunggulan-keunggulan yang given dari Allah Swt. Indonesia diberi satu wilayah yang luas, kaya dan subur. Penduduk yang cukup besar dan punya potensi yang luar biasa. Tapi sayang, saat persaingan global keunggulan komparatif tidak akan menjamin kita unggul dalam satu persaingan, sebab yang menentukan ternyata adalah keunggulan kompetitif. Keunggulan itu aktornya adalah manusia. SDM. Kembali bahwa mengapa kita masih impor garam, gula, beras, bawang, jagung, kedelai. Banyak sekali yang seharunya kita tidak impor, karena apa? SDM kita memang harus lebih cerdas lagi untuk mengolah given dari Allah ini menjadi kekayaan dan satu daya saing yang kompetitif. Kembali tugas kita, ICMI yang merupakan the central of excelence dari orang-orang cerdas harus berpikir. Saya katakan, marilah ICMI menjadi pendorong, penggagas dan pendobrak dari situasi seperti ini.

128

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.4.6. PIDATO UTAMA WAKIL PRESIDEN RI KE-10 Oleh: Dr. (HC.) Ir. M. Jusuf Kalla Assalamu’alaikum Wr. Wb. Kalau kita bicara masalah peradaban, apabila ICMI serius, kita perlu mempunyai indeks peradaban secara ilmiah; keadilan, kemakmuran, ilmu pengetahuan, keamanan. Jadi unsur-unsur dari suatu peradaban “tamaddun� dapat diukur. Mesti ada perbandingan negara-negara yang lebih bermartabat seperti Singapura, Malaysia, Korea, Jepang, sehingga kita tahu sisi mana yang akan kita kejar dan koreksi dalam berbangsa. Kemajuan Ekonomi Saya ingin bicara mengenai satu sektor yang tentu selalu menjadi perhatian kita yaitu kemajuan. Kemajuan itu diukur dari ekonomi, ada indeks, growth, income perkapita, ada bermacam-macam ukuran yang akan dicapai. Memang, ekonomi kita selalu bangga dengan ukuran 6%, atau 6,5% tapi sebenarnya ekonomi kita bisa tumbuh sampai 9%. Itu mudah sekali sebenarnya. Tapi dibutuhkan kebijakan yang menuju ke 9%. Dalam suatu bangsa yang maju, semua sistem berbangsa bisa maju, sistem demokratis (Amerika), sistem otoriter (China), semi demokratis (Singapura, Malaysia). Tapi negara dengan sistem demokratis juga bisa tidak maju (Philipina, India), otoriter juga bisa tidak maju (Zimbabwe, Myanmar, Kuba). Pada akhirnya yang menentukan maju atau tidaknya suatu negera dengan berbagai

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

129


sistem adalah leadership-nya. Jadi apapun sistemnya, yang menentukan maju tidaknya suatu negara adalah kepemimpinannya. Leadership-lah yang membawa Tamaddun. Kepemimpinan selalu mempunyai cita-cita / visi, keyakinan. Keyakinannya itu dijalankan dengan tindakan, kemudian dia bertanggungjawab atas tindakannya, salah atau benar. Di sini kekurangan kita saat ini; tanggungjawab yang kurang. Semua orang punya visi, tujuan, program tapi menjalankannya yang menjadi masalah, ketegasan menjadi masalah. Seorang pemimpin harus siap mengerjakan suatu hal yang populer atau tidak populer. Jika pemimpin hanya mau mengerjakan hal populer saja, maka negera dalam keadaan bahaya. Saya ingin kasih contoh, bahwa negara demokratis juga bisa maju asal kita mengatur tempat kita di mana, posisi kita. Kalau kita mau berbicara tentang kemajuan Indonesia, mengapa sekarang ini kita merasa butuh keamanan dan infrastruktur? Karena negara ini kaya sehingga hanya itulah yang kita butuhkan. Buat aturan yang baik pasti Negeri ini maju. Kenapa itu tidak terjadi, karena kita berada di struktur ekonomi yang sangat jelek, yaitu terlalu besarnya subsidi dibanding kemampuan kita bekerja untuk membangun negara itu sendiri. investasi ialah suatu tindakan yang menunda konsumsi untuk membangun masa depan, sekarang tidak menunda, menikmati saja uang yang ada sehingga tidak terjadi investasi. Uang yang ada harusnya disimpan untuk infrastruktur (jembatan, jalan), tapi yang terjadi uang yang ada di manfaatkan untuk subsidi bagi orang yang kaya yang mampu membeli mobil. Tahun 2005, subsidi kita besar sekali lebih dari 20% dari total APBN, kita habiskan di jalan. Akibatnya makin banyak motor, mobil, jalan makin macet, sehingga makin banyak subsidi. Tetapi itu gampang untuk diatasi asal pempimpin mau melaksanakan kebijakan yang populer maupun yang tidak populer. Tahun 2005 harga minyak

130

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


tanah hanya Rp. 700,- harga bensin Rp. 2200- Saya minta dinaikkan sebesar 126%, tertinggi di Dunia dan nasional dalam sejarah Indonesia. Semua menteri takut didemo, tapi biarkan saja. Kita naikkan 2 hari sebelum Ramadhan sehingga konsumsi energi tidak tinggi. Tapi kita beri cash back kepada yang berhak. Kemarin Pemerintah ingin menaikkan 30%, setelah 1,5 tahun berdebat Pemerintah mau menaikkan, baru mau didemo di seluruh Indonesia, tidak jadi naik lagi. Jadi rugi 2 kali, dinaikkan rugi tidak jadi di naikkan rugi. Kalau saya sudah didemo ya dinaikkan saja. Dibutuhkan nyali pemimpin, yang mau melakukan kebijakan yang tidak perlu populer. Karena pemimpin itu hasil akhirnya, bukan prosesnya yang dinilai orang. Sekarang begini jadinya, macet di mana-mana karena kita tidak bisa menyediakan infrastruktur yang baik untuk bangsa, akibat pemimpin yang mementingkan popularitas. Begitu juga dengan keamanan, kita berada di titik nadir keamanan, berbahaya untuk kita. Kalau jaman dulu polisi menangkap penjahat, kemarin polisi disandera oleh yang bersalah, kantor polisi dibakar. Seorang pemimpin harus mendatangi masalah bukan menghindari masalah. Maju karena Kajian Kalau kita lihat iklan perumahan mewah di televisi, ada 2 perasaan saya; bangga Indonesia maju, tapi juga perasaan sedih, betapa perbedaan hidup rakyat di Jakarta orang yang tinggal di rumah mewah, rumah di pinggir kali Ciliwung, sungguh sangat timpang. Tidak ada ibu kota suatu negara yang setimpang ini di Asia, tinggal 3 yang timpang yaitu Jakarta, Manila dan Calcuta. Kamboja, Myanmar lebih seimbang tidak ada rumah mewah dan tidak ada daerah kumuh. Mereka tidak Islami tapi menjalankan prinsip islami. Dia tidak tahu Pancasila tapi menjalankan prinsip Pancasila. Artinya, banyak hal yang harus kita lakukan untuk dapat mencapai Tamaddun/ Civilization/ Peradaban. Tidak ada peradaban tanpa

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

131


kemakmuran. Inilah yang menjadi tanggungjawab kita bagaimana menciptakan kemakmuran untuk mewujudkan peradaban. Mengatasi korupsi itu dari atas, berpendapat dari bawah, kalau anda berdemokrasi dari bawah tapi mengatasi persoalan harus dari atas. Dibutuhkan keteladanan pemimpin. Kalau pemimpin tidak punya teladan, jangan harap suatu negara akan baik. Jadi, kalau kita bicara masalah peradaban (kemajuan, keadilan, kemakmuran, pemerataan, ilmu pengetahuan), suatu bangsa di samping konseptualnya harus diiringi tindakan nyata. Bila kita bicara kecendekiawanan berarti bicara keilmuan. Ilmu itu sangat dinamis. Bila waktu kita habiskan hanya untuk berseminar maka hilang kecendekiawanan kita. Perkembangan IT paling cepat, setiap 18 bulan berkembangnya 100%. Jadi kita kalau tidak belajar memperbaiki ilmu akan ketinggalan pengetahuan kita. Maka, kajian-kajian melalui ICMI juga sangat penting di samping masalah-masalah politik dan sebagainya. Sama dengan kedokteran juga berkembang 100% tiap 3 tahun. Artinya kalau dalam 3 tahun dokter tidak belajar, maka ilmunya tinggal setengah. Disini saya temukan pameran kerajinan yang biasa-biasa, belum kita menemukan bahwa ilmu pengetahuan telah memberi dorongan kepada pengembangan ekonomi daerah, bahwa yang ikut pameran adalah pengusaha-pengusaha daerah. Yang ada atas nama ICMI daerah, lebih dari itu tidak. Minta maaf ini. Kita harus saling mengoreksi, saya ingin mengoreksi ICMI supaya lain kali juga kita mengetahui bahwa ICMI itu bukan ikatan kerajinan di daerah. Pameran ini tidak menggambarkan inilah pameran yang dilaksanakan ICMI yang mengedepankan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbisnis. Ini saya sampaikan supaya kita menyadari belum adanya pikiran ilmu pengetahuan itu berguna dalam pengembangan ilmu. Semua kemajuan itu karena kajian, karena IPTEK. Jadi, kalau kita lengah kita akan menjadi konsumer ilmu pengetahuan dan bukan menjadi produsen ilmu pengetahuan. Kalau kita ingin menjadikan

132

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


ICMI sebagai suatu organisasi yang mencerminkan keilmuan, kecedekiawanan, maka kita harus bekerja seperti itu. Sekali lagi, tanpa mengurangi makna yang dilakukan ICMI pada Silaknas ini, tapi kalau hanya mengundang semua pengrajin kemudian menjadikannya sebagai pameran ICMI, saya kira agak naïf kita bicara suatu kecendekiawanan. Ini untuk memberikan arah kemudian kita bicarakan. Apabila kita masalah peradaban, maka kitalah yang harus memajukan peradaban itu dengan beberapa unsur yang saya katakan tadi, barulah insya Allah niat kita menciptakan baldatun thoyibatun warrobun ghoffur, suatu negara yang tinggi tingkat peradaban, kemakmuran, keamanannya, ilmu pengetahuan, rasa kebersamaannya akan tercipta. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

133


TANYA JAWAB PERTANYAAN: 1. Asrian Humas (Orwil Sulawesi Selatan) Saya aktif meneliti bagaimana membentuk karakter anti korupsi pada siswa berbasis kearifan lokal. Kami berusaha mengenalkan apa itu korupsi. Kami juga mengenalkan tokoh-tokoh anti korupsi pada tingkat lokal salah satunya dia ntaranya Bapak Baharudin Lopa, Jend M. Yusuf dan pahlawan kita yang sekarang sudah mulai terlupakan seperti Andi Pangeran Patarani. Saya berharap kepada para pemimpin selain mengatasi masalah berkaitan dengan korupsi, penegakan hukum, juga memperhatikan generasi mendatang yang akan memimpin bangsa ini untuk 10-20 tahun ke depan. 2. Gorontalo Yang kami hormati, Bapak M. Yusuf Kalla. Sejak kemarin saya mendengarkan, kira-kira ada 4 key point yang dibawakan caloncalon pemimpin nasional; Wiranto memberikan skala prioritas penanganan masalah bangsa dengan entry point penegakan hukum; Prabowo mencoba dengan semangat nasionalisme ingin membangkitkan kedaulatan Indonesia; Abu Rizal Bakrie memberikan penekanan pada ekonomi kerakyatan termasuk juga pembangunan SDM; Hatta Rajasa mencoba menskenariokan bagaimana membangun Indonesia dengan inovasi di bidang ekonomi dan kemiskinan. Tapi ada missing point dari uraian para calon pemimpin tadi, dan Bapak telah mencoba menjahit dengan yang disebut strong leadership. Apapun yang kita perbuat, di saat kondisi bangsa seperti ini tanpa ada strong leadership, saya kira akan sia-sia. Pertanyaan saya pada Bapak: bagaimana tipikal orang Sulawesi yang bisa berkata tegas dengan strong leadership yang Bapak punyai seandainya Bapak mendapat amanah untuk menjadi presiden?

134

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Bagaimana Bapak berani melarang Malaysia supaya tidak menghina orang Indonesia, bagaimana Bapak dengan berani mengatakan koruptor, terorisme, narkoba dihukum mati tidak sekadar dihukum berat. Kita butuh orang-orang yang bisa berkata dengan sangat tegas, dengan pola kepemimpinan strong sehingga semua permasalahan dapat kita lalui. 3. Hendra Sudrajat - Orda Sopeng-Sulawesi Selatan Bapak M. Yusuf Kalla Yang kami hormati. Ada 2 hal yang ingin saya sampaikan; (1) Faktor Integrasi Nasional; di Republik ini sesama manusia gampang saling membunuh, kerusuhan, konflik horizontal, demontrasi khususnya mahasiswa yang berujung pada aksi kekerasan. Kira-kira apa yang kurang di negeri kita ini sehingga faktor integrasi nasional begitu sangat rapuh? Saya minta pandangan dari Pak JK. (2) Menyangkut masalah kedaulatan negara; hampir dari segala sektor potensi sumber daya alam kita tergadai, kira-kira faktor apa yang kurang dari sisi kedaulatan negara kita sehingga tembok kedaulatan kita sangat rapuh? 4. Jalaluddin - Orwil Kalimantan Selatan Pulau Kalimantan sangat kaya dengan hasil tambang dan sumber-sumber yang lain, tetapi listrik dan energi selalu defisit. Pemerintah tidak melakukan kebijakan yang merata sehingga Pulau Kalimantan seperti ditinggalkan. Propinsi Kalimantan (Barat, Timur, Tengah dan Selatan) sampai hari ini senantiasa dilakukan eksploitasi pertambangan batu bara yang luar biasa. Kami tahu bahwa lingkungan kami telah hancur, hak-hak konstitusional warga negara untuk hidup dalam lingkungan baik dan sehat telah terampas oleh aktivitas pertambangan. Sementara hasil tambang tersebut dijual dengan harga yang murah, tidak dijadikan barang yang bernilai tinggi kemudian di ekspor ke luar negeri. Tiap hari saya melihat tongkang-tongkang

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

135


yang besar berlayar melewati sungai Barito melewati Kota Banjarmasin, dan mereka senantiasa meracuni sungai itu dengan batu bara yang jatuh ke sungai Barito. Banyak ikan yang mati dan air sungai menjadi tercemar. Ini adalah sebuah problem. Apabila dibiarkan akan menjadi salah sau faktor pemicu disintegrasi bangsa ini. Di kampus sudah mulai ada diskusi Kalimantan akan memisahkan diri dari NKRI. Kira-kira apa yang akan dilakukan Pak Jusuf Kalla apabila nanti menjadi pemimpin bangsa? 5. TA Sanny - Pengurus pusat Ada pemikiran out of the box dari China; pemerintah membuat infrastruktur yang belum ada manusianya. Kalau di kita ada manusia dulu baru dibuat infrastrukturnya. Pertama, biaya murah, dan hal itu dikaitkan dengan keamanan. Mungkin kita juga bisa membuat perusahaan nuklir atau perusahaan high tech di pulau-pulau terpencil yang jauh dari manusia, sehingga nuklir bisa kita buat. Keamanan infrastruktur menentukan pengembangan negara. Kaitan dengan ini, apa yang akan Bapak lakukan apabila Bapak jadi presiden, mengingat China dan Indonesia berbeda. China dengan daratan yang membentang, sedangkan Indonesia penuh dengan gunung dan lautan. Kedua, sebenarnya banyak orang Indonesia yang pintar berada di luar negeri. China dan India sekarang memanggil orang-orang pintar yang berada di luar negeri untuk membangun China. Apakah Bapak punya perhatian seperti itu? Banyak orang Indonesia yang pintar-pintar diambil Singapura, Amerika, sehingga Indonesia menghasilkan orang-orang pintar bekerja untuk negeri orang. Bagaimana memecahkan permasalahan ini? 6. Sri Astuti – ICMI Pusat Mendengarkan strategi Bapak yang begitu jitu, saya ingin menanyakan ketika nanti insya Allah terpilih akan

136

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


menyelesaikan keruwetan yang disebutkan tadi mana yang menjadi prioritas? Terutama kaum perempuan ingin mendapat perhatian. Kalau melihat negara luar yang bukan Islam saja memberi cuti kepada wanita hamil selama 1 tahun dan gaji dibayar penuh, kenapa di Indonesia hanya 3 bulan, bahkan RUU Gender belum disahkan. 7. Jawa Barat Pertama, dari beberapa diskusi panel ketika bicara tetang ekonomi, satu sisi ekonomi Indonesia optimis pertumbuhan secara statistik mengalami pertumbuhan. Tapi pelaku-pelaku usahanya adalah kaum kapitalis sehingga pelaku usaha-usaha tradisional akan banyak terbunuh. Yang jadi pertanyaannya adalah kalau Bapak menjadi Presiden, politik ekonomi kita ini akan dibawa kemana? Apakah ekonomi kapitalis, sosialis, pancasila atau syariah. Pertanyaan yang kedua, dari pertumbuhan ekonomi yang sangat maju itu sedang pelaku usahanya kebanyakan non pribumi. Kira-kira bagaimana mendorong pelaku usaha pribumi bisa menyaingi mereka dan pengusaha-pengusaha muslim bisa berperan seperti mereka, supaya tidak ketinggalan terus. Sehingga kalau kita berbicara ekonomi maju, kita pribumi hanya menjadi penonton saja sedangkan yang maju non pri. 8. Joko Dasril - Orwil Papua Dengan adanya otonomi daerah banyak hal yang telah dilakukan khususnya pembangunan infrastruktur, baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Mudah-mudahan 29 kabupaten yang ada bisa tembus jalannya. Namun, ada satu hal yang kami sangat heran sekali terutama saat masa pemerintahan Bapak. Sebenarnya Papua ingin pemekaran karena daerahnya sangat luas, karena itu pembangunan infrastruktur akan lebih berat. Namun bila pemekaran propinsi

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

137


itu ada, maka pembangunan infrastruktur akan lebih cepat sehingga tidak menimbulkan kecemburuan sosial dan politik masyarakat di sana. Apabila Bapak nanti dipercaya menjadi pemimpin bangsa, beranikah Bapak memberikan kebijakan untuk pemekaran Provinsi Papua. 9. Orwil Kepri Sebagai seorang muslim, dalam mencari pemimpin kita harus kembali kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu sikap tegas sebagai seorang pemimpin. Salah satu penyebab krisis bangsa ini adalah ketidaktegasan seorang pemimpin. Karena itu, kita berharap pemimpin yang akan datang lebih tegas. Pulau Natuna ada wacana untuk pemekaran dan berkeinginan menjadi provinsi. Apabila Bapak terpilih menjadi presiden, bisakan Bapak percepat Natuna menjadi provinsi baru? 10. Hamzah latief - Sulawesi Utara Pada malam hari ini, kalau pemilihannya dilakukan di ruangan ini, saya yakin Bapak akan menjadi pemenang. Masalahnya, sampai saat ini belum ada pernyataan Bapak apakah akan mencalonkan lagi atau tidak. Persoalan lain adalah yang memilih ini seluruh rakyat Indonesia, dan pengalaman waktu pemilu 5 tahun lalu Bapak kalah. Tidak cukup strong leadership tapi pragmatisme politik yang sudah parah dan dipeliharanya kantong-kantong kemiskinan yang nanti akan menjadi target serangan fajar. Itu sangat berpengaruh bagaimana nanti kita mendapatkan calon pemimpin yang baik. Bahkan bukan pemimpin atau pemerintah tapi penghimbau yang bisa jadi juara. Pertanyaannya, maukan Bapak jadi presiden dan kami berharap mau serta ada statement Bapak pada malam hari ini. Kedua, bagaimana gerakan kita agar Bapak terpilih?

138

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


11. Orwil Jawa Barat Kebangkitan peradaban Indonesia yang telah disampaikan Bapak sangat menarik sekali. Peradaban, tamadun (kemakmuran, kedamaian, keamanan, keadilan dan kesejahteraan) dengan strong leadhership sangat ada dalam diri Bapak. Dengan demikian, sampai saat ini belum ada partai untuk Bapak. Tapi saya yakin ada partai yang menanti Bapak. Insya Allah Bapak terpilih menjadi pemimpin yang berpihak pada rakyat. 12. Juneri Lita Witra Ismani, Jawa Tengah Kami membawa semangat Bapak bahwa sebagai orang Indonesia mempunyai bargaining position yang sangat kuat. Bapak tadi telah katakan kita tidak boleh ragu-ragu dalam menghadapi permasalahan. Kami sebagai generasi muda mohon arahan bagaimana dan apa yang akan Bapak berikan kepada kami sebagai persiapan menjadi pemimpin masa yang akan datang di segala lini kehidupan berbagsa dan bernegara, sehingga semangat Bapak bisa terus hidup dan memajukan Indonesia seperti halnya China. JAWABAN: 1.

Tiap pendidikan selalu ada unsur kejujuran. Yang paling penting adalah penegakkan hukum dan menjadi pemimpin tauladan. Dalam kasus Andi Malaranggeng, sewaktu mahasiswa adalah aktivis anti korupsi, jadi tidak ada jaminan bahwa orang penggerak anti korupsi jika ada kesempatan tidak melakukan korupsi. Orang akan dikatakan lulus anti korupsi jika dia mempunyai kesempatan untuk korupsi tapi dia tidak melakukan korupsi.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

139


Seperti saya katakan, memang di manapun kepemimpinan yang merubah, China tetap komunis. China tidak maju jika perekonomiannya dibuka, dibangun infrastruktur, dan maju. Kalau tidak ada Mahatir belum tentu Malaysia bisa melampaui kita, atau Lie Kwan Yeuw yang tegas. Kepemimpinan yang tegas, seorang pemimpin akan menjadi contoh. Hubungan Indonesia dan Malaysia, pada suatu saat Malaysia protes mengenai asap. Wartawan menanyakan kepada saya apa perlu kita minta maaf kepada Malaysia, satu bulan kena asap dia marah-marah tapi sebelas bulan dapat oksigen dia tidak berterima kasih untuk apa minta maaf? Kita harus tegas menghadapi sesuatu baik di dalam maupun di luar negeri. Pemerintah itu memerintah bukan menghimbau, harus tegas, kalau tidak tegas mengapa harus dipilih rakyat. Pemerintah sudah dipilih seluruh rakyat Indonesia. Laksanakan saja amanah itu, tidak perlu membuat konsensus politik. Dengan segala resikonya, laksanakan amanah dari rakyat. Pemerintahan harus dijalankan dengan strong leadership. Dengan kepemimpinan yang kuat dan tegas, niscaya rakyat Indonesia akan maju juga seperti Singapura. Pemimpin harus tegas, tidak boleh ragu-ragu dalam membuat keputusan. Tidak sekadar sebagai koordinator dan peragu. 2. Saudara Sudrajat dari Sulsel, soal bagaimana mengelola sumber daya alam. Menurut saya jangan memarahi orang, koreksi diri sendiri. Kenapa sumber daya alam diambil orang, ya karena kita tidak menjaganya dan tidak mengambilnya. Kita harus aktif mengelola sumber daya alam. Jangan sampai sumber daya alam kita di kelola orang lain. 3. Kemudian Bapak Jamaluddin dari Kalimantan Selatan, saya agak dilematis. Ada hutan, hutan di babat, sekarang batu bara yang ekploitasi. Namun sekarang kerusakan ini lebih parah setelah otonomi daerah. Kepala daerah mengeluarkan ijin penambangan batu bara dengan berbagai kepentingan,

140

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


misalnya kebutuhan dana untuk pilkada. Intinya, pengeluar ijin harusnya dibatasi kuota dan pajaknya harus jelas untuk kesejahteraan rakyat. Yang kedua saya setuju bahwa ada persentase yang besar untuk perbaikan infrastruktur. Soal BBM di Kalimantan, terjadi penyelewengan penggunaan BBM. Seharusnya BBM bersubsidi tidak boleh dijual kepada pertambangan. Namun faktanya terjadi penyelewengan sehingga rakyat yang harusnya mendapatkan BBM bersubsidi tidak bisa menikmati karena di jual kepada pihak pertambangan. Jadi terjadi pemakaian subsidi yang tidak sesuai dengan sasaran. 4. Prof. Sanny benar, bahwa infrastuktur kita tidak tertata dengan baik, karena pembuatan infrastruktur setelah ada rumah-rumah. Tapi untuk negara yang baik membangun infrastruktur dulu baru perumahan sehingga tertata dengan rapi. Soal orang Indonesia yang pintar yang bekerja di luar negeri, kita bisa memanggil kembali ke Indonesia untuk membangun Indonesia. Tentu saja konsekuensinya dengan memberikan pendapatan sebesar mereka bekerja di luar negeri. 5. Mengenai prioritas masalah, seperti saya katakan tadi, prioritas masalah adalah suatu tindakan yang apabila diambil tindakan dapat memengaruhi suatu langkah yang lain dengan cepat. Atau karena situasi itu menyebabkan keterlambatan yang keras. Apa itu? 1. Ketaatan hukum dan keamanan. Orang tidak percaya lagi kepada aparat keamanan. Kalau ada masalah orang akan main hukum sendiri. Terjadi hukum rimba. Untuk itu harus dilaksanakan penegakan hukum dengan tegas. Memang dibutuhkan langkah-langkah yang tegas. 2. Anggaran negara dapat membangun infrastruktur yang baik sehingga dapat mengundang investor, membangun infrastrukstur dengan cara mengalihkan dana subsidi. Memang ada yang tidak senang. Tidak ada seorang pemimpin pun yang dapat mengambil kebijakan atau tindakan yang dapat menyenangkan semua pihak.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

141


Soal peranan perempuan di Indonesia, ini sudah luar biasa. Tidak banyak negara yang pernah mempunyai presiden wanita. Peran wanita di Indonesia sudah luar biasa, sudah bisa berperan di segala bidang. Tidak ada halangan lagi ada yang menjadi Dirut, Gubernur, Bupati. Tidak ada diskriminasinya. Tapi lebih pada kemampuannya dan institusinya. Sudah ada aturan 30% perempuan. Tapi yang paling penting adalah berapa persen yang mau aktif, karena ini adalah resiko sistem demokrasi, bahwa 30% tersebut tidak dibagi atau melainkan harus direbut. Kemudian masalah cuti melahirkan. Ini adalah dampak teknologi kedokeran. Kalau jaman dahulu orang melahirkan harus istirahat seminggu, kalau sekarang 2 hari sudah justru disuruh jalan. Kemajuan teknologi juga merubah perilaku. Kalau jaman dulu orang datang bulan (menstruasi) belum ada perlengkapan (pembalut) yang bisa dibawa-bawa seperti sekarang, sehingga mereka harus istirahat. Sekarang orang datang bulan bisa bekerja tanpa harus terganggu. Ini karena kemajuan ilmu pengetahuan. 6. Soal ketimpangan ekonomi, ini juga menjadi keprihatinan kita, ketimpangan antar masyarakat, komunitas, antar wilayah, antar etnis terjadi ketimpangan pada ekonomi kita. Dari 40 orang terkaya di Indonesia, yang Islam hanya ada 5 orang. Kita tidak bisa menyalahkan mereka. Kita harus mendorong diri sendiri untuk bekerja lebih keras dan smart untuk lebih baik, sehingga pengusaha pribumi menjadi tuan di negeri sendiri. Kemudian Pemerintah juga membantu dengan memberikan afirmative action dengan cara yang lebih elegan, misalnya membantu UKM, karena 90% itu adalah pribumi. Mengenai makin maraknya alfamart, indomart, ini adalah gejala kehidupan menengah. Jika golongan menengah makin baik maka mereka tidak mau lagi di pasar karena kotor. Ibu-ibu karena bekerja, belanjanya tidak lagi di pagi hari melainkan malam sepulang kerja, sedangkan pasar tradisional sudah tutup. Ingin kenyamanan dalam berbelanja, bisa belanja bersama

142

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


keluarga sambil liburan. Hal ini bisa diatasi dengan perbaikan pasar-pasar tradisonal sehingga kondisinya tidak lagi becek tapi dapat memberikan kenyamanan bagi yang berbelanja. Soal pengusaha Muslim, itu bukan hal yang baru. Sejak dulu sudah ada Himpunan Usahawan Muslim tahun 1960-an, Ketuanya Safruddin Harahap. Tapi kendalanya adalah dapatkah kita berdagang antara sesama agama? Ini yang paling susah. Karena orang membeli sesuatu bukan karena agamanya , tapi karena barangnya lebih baik, lebih murah dan lebih baik pelayanannya. Walau kita beragama hebat, banyak dzikir, punya toko tapi barang yang dijual harganya mahal orang tidak mau beli. Kalau kita ke Mekah barang-barang apa yang laku dijual, dari sandal, kopiah haji, baju ihram paling besar buatan China. Jarang ada buatan Indonesia, meski penduduk kita paling besar muslim. Bahkan orang Arab pun beli barang dari China, karena lebih murah. Jadi berdagang itu tidak kenal agama, tapi kualitas, harga barang dan pelayanan. Jadi yang penting kita sebagai pengusaha muslim bagaimana kita bisa menjual barang dengan kualitas, harga dan pelayanan yang sama sehingga bisa bersaing. Jadi mentalitas pedagangnya yang harus dirubah. 7. Soal Papua, banyak ketidakpuasan di Papua, banyak orang menyalahkan masalah kebijakan yang diterapkan di Papua. Menurut saya bukan. Yang harus diubah di Papua adalah kebiasaan. Saya minta maaf, walau dananya terbesar, saya ingin gambarkan APBN perkapita per orang di Jawa Barat 1,5 juta/perorang/pertahun, di luar Jawa, Sulawesi, Sumatera kirakira Rp 2 juta, di Aceh Rp 6 juta, di Papua Rp 10 juta. Tapi kenapa masih ada ketidakpuasan? Pertama, uang itu tidak dibagi tapi dipakai membangun. Dua hal yang terjadi terlalu banyak penyelewengan dan ongkos rutin untuk jalan-jalan, bupatibupati lebih banyak di Jakarta dari pada di Papua. Kedua, temanteman tidak produktif, tapi konsumtifnya tinggi. Tidak ada yang bertani, berdagang, produktifitas terlalu rendah. Yang terjadi

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

143


adalah selalu kekurangan, sehingga selalu terjadi masalah kenapa tidak makmur Papua ini. Jadi, bukan karena kebijakan. Kebijakan di Papua itu hanya merdeka saja yang tidak ada, Papua itu lebih federal dari pada negara federal. Di Amerika orang Texas bisa menjadi Gubernur di California. Secara hukum orang Papua bisa menjadi gubernur di Jawa. Tapi orang jawa tidak bisa jadi gubernur di Papua. Banyak orang berpikir Pemerintah Pusat mengambil uang di Papua kelewat banyak. Sama sekali tidak. Pajak yang terbesar di Papua itu dari Freeport. Tahun lalu Rp 14 trilyun, katakanlah Rp 20 trilyun, tapi Pemerintah memberikan Rp 31 trilyun. Jadi Pemerintah mensubsidi Papua Rp 11 trilyun pertahun. Tapi kenapa belum terasa bagi masyarakat Papua karena produktifitasnya rendah. Untuk mengatasi itu caranya dengan mendidik masyarakat Papua bekerja lebih baik, dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan berdagang, bertani dan nelayan yang baik. 8. Pemekaran tidak ada gunanya, makin dimekarkan makin banyak ongkos, makin banyak ongkos DPRD-nya, makin banyak pertengkaran. Tiap kali pilkada langsung bertengkar. Memang tidak hanya di Papua tapi di tempat lain juga ada. Yang paling penting adalah mengefektifkan pemerintahan dan mengefektifkan pembangunan. Lebih baik dana untuk infrastruktur daripada menambah beban yang berlebihan di daerah tersebut. Pertanyan dari Kepulauan Riau tadi masalah pemekaran, saya sampaikan memang ada yang berhasil tapi lebih banyak lagi hanya memberikan beban kepada rakyat. Natuna memang potensial, tapi dalam otonomi daerah ini kabupaten lebih berkuasa daripada provinsi. Jabatan gubernur itu adalah jabatan gengsi tapi wewenangnya tidak banyak, ijin-ijin semua dikeluarkan bupati.

144

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


9. Dari Sulawesi Utara, soal statement untuk menjadi wapres. Begini, menjadi wapres itu seperti sholat harus ada rukunnya. Partai 20%. Jadi rukun menjadi wapres belum terpenuhi. Tapi bagi saya bukan mencari jabatan presiden atau wakil presiden. Saya sudah bahagia dengan begini mengurus PMI, Dewan Masjid amalnya jauh lebih banyak. Tapi kita juga merasa kenapa bangsa ini begini yang seharusnya begitu. Kita tahu masalahnya. Apabila dibutuhkan tentu siapapun harus siap. Tapi harus penuhi dulu unsurnya. Soal kalah, saya jelaskan memang pada pemilu 2009 saya tidak siap menjadi presiden, karena Golkar nomor dua, tapi karena SBY berpikiran lain, tentu Golkar sebagai partai besar tanpa calon. Tapi rumusannya begini, pemerintahan 20042009 banyak dirasakan masyarakat cukup baik dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Dalam keadaan aman, ekonomi berjalan baik, rakyat bersatu, DPR tidak bergejolak. Karena itu rakyat pasti memilih pemimpin yang bisa membawa dalam kondisi tersebut, dan pemimpin itu adalah presidennya. Maka SBY mengambil kreditnya walapun saya juga berusaha mengambil kredit tersebut. Tapi kreditnya pasti ke presiden dan bukan ke saya, karena itulah pastilah SBY menang. Sekarang mungkin orang baru merasa kekurangannya. 10. Jawaban untuk yang dari Jawa Tengah, dalam kepemimpinan otoriter, kepemimpinan itu bisa diatur dalam situasi demokratis seperti sekarang ini, pemimpin harus memperlihatkan kemampuan dan track record-nya. Semua harus berupaya, kepemimpinan sekarang tidak bisa diminta-minta, harus diusahakan, kalau perlu direbut dengan memperlihatkan kemampuan dan track record-nya.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

145


146

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.4. PLENO-I:

PENATAAN KEMBALI SISTEM POLITIK DAN OTONOMI DAERAH 3.4.1. PENATAAN KEMBALI SISTEM POLITIK DAN OTONOMI DAERAH Oleh: Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saudara-saudara, seperti kata Pak Fachri Ali, demokrasi menghendaki adanya pemencaran kekuasaan, tidak pemusatan, agar Indonesia menuju demokrasi. Dan itu yang kita lakukan pada saat reformasi. Apabila terjadi pemusatan, sekarang kita pecah seluas-luasnya. Tapi kemudian yang terjadi seperti dikatakan Pak Indria samego tadi, ternyata liberal. Liberal itu pun sebenarnya tidak apa-apa. Tapi ini sudah liberal masih curang. Liberal dalam kecurangan dan kolusi. Itu yang terjadi. Tidak Efektif dan Transaksional Saya punya beberapa hal, reformasi politik kita yang katanya mau memperbaiki bidang kehidupan politik berbangsa dan bernegara ternyata tidak mampu melahirkan lembaga-lembaga negara, institusi-institusi pemerintah yang efektif. Sekarang tidak ada. Bahkan di beberapa departemen, misal, karena menterinya bermasalah, tidak ada yang mengambil keputusan. Sehingga

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

147


anggaran tahun 2012 baru mulai berjalan pada bulan September karena menterinya takut buat disposisi, dsb. Kemudian,di parlemen juga tidak banyak yang efektif melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan konstitusi. Juga tidak melahirkan pimpinan yang efektif di berbagai level. Lalu yang sudah pasti menjadi masalah dalam mensejahterakan rakyat adalah pertumbuhan ekonomi. Saya bukan ahli ekonomi, tapi dibilang pertumbuhan ekonomi kita bagus; 6,3%. Kedua di Asia. Tapi ada yang mengatakan ekonomi kita tumbuh karena korupsi. Sehingga ada yang mengatakan ini ekonomi korupsi bukan ekonomi yang sungguh-sungguh tumbuh. Politik hari ini juga sangat transaksional. Sudah sering saya katakan dalam berbagai hasil sidang Mahkamah Konstitusi, tampak dan terasa sekali politik kita sangat transaksional dan terjadi banyak penyaderaan. Sebenarnya masih banyak yang baik. Tapi mereka sulit masuk ke etalase kepemimpinan masyarakat, pemertintahan, dsb, karena sistem politiknya sudah korup. Mungkin kita melakukan reformasi karena ingin memperbaiki. Tapi ini tidak lebih baik dari sebelum reformasi. Seihingga ada yang mengatakan: mungkin amandemen UUD kita salah. Semua produk UUD kita salah. Sehingga sekarang muncul gerakan, misal Pak Laode Ida, dkk, kita amandemenkan UUD. Tapi ada yang tidak setuju; kita kembalikan saja ke yang lama, karena nyatanya selama 14 tahun reformasi tidak ada perbaikan. Saudara-saudara, melihat dari aspek lain, pertama, menurur saya, sebenarnya tidak ada yang salah dari pilihan-pilihan kebijakan dalam reformasi kita. Dari sudut konsep, yang dulu 13 orang dianggap baik, yang sekarang tidak dimasukkan dalam kebijakan negara kita baik UUD maupun yang lain. Ada orang berpikir; oh, ini baik, dijadikan UU. Oh, ini baik, masuk UUD, dst. Sehingga sebenarnya tidak ada yang salah karena tiap pilihan mempunyai dasar argumen sendiri. Sebab itu, yang saya lihat sekarang ini sebenanya bagaimana kita

148

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


melaksanakan keseluruhan konsep yang sudah kita sepakati secara benar. Tegakkan Hukum Saya katakan di sini, sebenarnya masalahnya bukan, saya kalau bicara konsep-konsep sudah lelah. Ada seminar ini-itu, diskusikan ini-itu. Tidak habis-habis. Bahkan dulu kala jaman reformasi sering kita katakan berantas korupsi. Baik, masukkan konsepnya. Ternyata dia korupsi juga. Itu yang terjadi. Ada apa ini sebenarnya? Sehingga saya katakan, bagaimana kalau kita sekarang tidak terlalu getol bicara konsep-konsep. Konsep itu secara politik kita perbaiki pelan-pelan. Tapi ada hal yang lebih penting karena di tempat kita tidak ada penegakkan hukum. Mungkin semua itu rusak karena hukum. Coba, ekonomi saja kurang prosedurnya untuk mengamankan supaya maju, merata, dsb. Semuanya dikondisikan, hukum tidak ditegakkan. Yang bertugas menegakkan hukum tidak bisa menegakan hukum karena dia sendiri tersandera persoalanpersoalan hukum di mana dia terlibat. Karena itu saya katakan penegak-penegak hukum kita tidak ada yang efekltif. Saya sempat diskusi tadi malam, di Indonesia ini kalau ada urusan narkoba mafianya lewat si A, kalau urusan tenaga kerja mafianya si B, kalau urusan ini mafianya si C, dan mereka punya orang-orang di aparat-aparat penegak hukum yang bisa mengatur siap nanti hakim dan jaksanya, siapa penyidikmya, didakwa dengan pasal apa. Sehingga agak sulit bagi kita menjajaki jalan bagaimana sebenarnya dalam waktu singkat menggunting mafia-mafia ini. Saya sudah tidak percaya lagi pada konsep-konsep. Semua punya perspektif bagus. Tapi semua; hukum, politik, pendidikan, dikondisikan dan memang tidak ada yang berdaya. Karena itu, saya ingin mengatakan sebenarnya kalau dari perspektif saya, yang paling penting bagaimana kita sekarang menegakkan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

149


hukum, aturan, dengan sungguh-sungguh memberishkan ketersanderaan dan mafia-mafia. Jangan menangkap satu kasus tiba-tiba lenyap dari penyidikan. Itu kan karena ada yang mengatur dan yang mengatur orang kuat. Yang seperti ini harus ada yang melakukan. Saya kira kepemimpinan di berbagai sektor dan di level nasional harus orang yang memang tidak tersandera persoalanpersoalan tersebut. Kalau memang sudah pernah disandera apalagi transanksi-transaksi politik untuk kepentingan jabatannya, tidak bisa melakukan hal-hal seperti ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

150

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.4.2. PENATAAN KEMBALI SISTEM POLITIK DAN OTONOMI DAERAH Oleh: Dr. Laode Ida Assalamu’alaikum Wr. Wb. Kita akan mencari akar masalah, letak persoalan bangsa sampai hari ini, adalah sistem dan budaya politik kita di era reformasi. Beberapa waktu lalu secara baik SBY memaparkan pidato di istana di mana Beliau mendukung pemberantasaan korupsi. Dominan Parpol Bahwa di era reformasi, sebetulnya karakter dan perilaku politik berbeda secara signifikan dengan era orde baru, justru merebak sampai daerah. Bukan saja di eksekutif juga legisliatif. Bukan saja di level nasional juga daerah. Dari yudikatif sampai jenjang bawah. Hingga gugatan kepala desa minta dijadikan pegawai negeri. Saya kira itu adalah ekspresi bagaimana orientasi mereka adalah untuk memperoleh uang bukan membuktikan mereka memberi pelayanan. Pada saat mereka melihat semua orang kaya. Tinggal mereka yang di desa mengurus rakyat hidupnya begitu-begitu saja. Ada satu trend dan kita sadari semua, seluruh kebijakan negeri ini ditentukan dunia politik, arena politik. Yang berati ditentukan partai politik. Yang berarti juga oleh orang-orang yang menguasai parpol itu. Ketika semua kebijakan ini ditentukan di arena politik, maka yang harus kita lihat adalah siapa yang melakukan. Ada beberapa

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

151


hal, misalnya, ternyata anggaran daerah ditentukan paprol, rekrutmen pejabat, dalam bentuk oligarki, juga birokrasi dikembalikan ke parpol, ke orang yang mengendalikan paprol. Sementara anggaran parpol tidak jelas darimana sumbernya. Hanya berdasarakan sumbangan anggota. Pasti tidak cukup untuk melakukan satu kongres besar seperti yang tekahir di Bandung. Akibatnya apa? Memanfaatkan kewenangan yang ada pada lembaga di mana orang-orang itu ada, apakah di parlemen maupun eksekutif untuk mencoba memanfaatkan kesempatan ini. Dalam penyusunan anggaran, rekrutmen pejabat. Semua. Dan transaksional. Akibatnya kerusakan bangsa ini akibat sistem dan budaya perilaku politik para politisi seperti ini, menciptakan kerusakan masif secara moral bangsa ini. Money politic. Sebetulnya tanpa kita sadari semua orang orientasinya: hey saya harus mencari mencari uang. Kalau saya masih menjadi pejabat politik harus punya uang banyak. Tidak penting kualitas individual yang dicari. Akibatnya, banyak aktivis yang sebetulnya termasuk kader yang bagus terjebak dalam orientasi materi, terjebak dalam politik yang sangat pragmatis. Ikutikutann karena dia dapat uang bayaran kemudian tidak menghargai lagi kualitas pendidikan tapi jabatan yang bisa memperoleh uang. Jadilah mereka mengincar jabatanjabaran anggota DPRD. Jadilah mereka para aktivis yang mencoba memberikan pertemuan-pertemuan politik tiap ada pemilihan kepala daerah atau anggota legislatif, dst. Jadilah mereka yang mencoba mengintip pejabat mana yang ada kemudian dimainkan. Itu kerusakan yang terjadi secara masif. Saya mengenal baik kawan yang kini terkait kasus. Kami mendirikan forum Indonesia transparansi anggaran di awal reformasi, dan saya bergerak waktu transparansi anggaran KPU tahun 2003-2004 lalu. Kami sering ke mana-mana berceramah bergantian di daerah. Dia orang baik. Tapi tiba-tiba menjadi tersangka korupsi oleh KPK. Kaget juga saya. Siapa yang menjadikan dia seperti itu? Saya kira pribadi dia yang asli tidak seperti itu. Kepribadian orang-orang yang

152

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


berjuang, akademisi, pengamat populer yang berjuang untuk perbaikan banssa ini. Ketika dia masuk ke dunia politik, mungkin saja waktu dia bertarung menjadi anggota DPR pada 1999 sebagian hartanya terkuras. Atau kemudian dia masuk ke partai di mana ia sedang berafiliasi dan dia sedang meninggalkan jabatan itu. Mungkin terpaksa dia harus melakukan positioning melayani para politisi yang menentukan kebijakan terkait dengan programprogram yang ditanganinya. Inilah sebenarnya a sesuatu pada tingkat tertentu terpaksa atau memaksa seorang berbuat jahat, melakukan penyimpangan. Sistem yang memastikan dan perilaku yang diwarisi. Dulu korupsi sekarang kita tidak bisa, bagaimana caranya? Kita nikmati bersama. Dulu di Jakarta saja yang korupsi, sekarang di berbagai daerah. Itulah yang saya katakan masif. Negara Harus Punya Otoritas Poin kedua, proses pengambilan kebijakan, Pak Indria sudah menyingungnya, itu juga fakta. Negara yang erat politiknya, artinya yang dominan parpolnya, politisinya seperti ini, pasti akan selalu korup apabila mereka tidak ada yang memgimbangi atau mengingatkan dalam proses-proses pengambilan kebijakan. Sekarang kebetulan saya di dewan perwakilan daerah. Tapi ketika, mohon maaf, mencoba memperjuangkan untuk memperkuat di daerah melalui amandemen konstitusi. Sebetulnya bukan untuk saya dan DPD, tapi untuk bangsa kita. Karena sudah terlanjur menjadikan politik atau arena politik sebagai pentas yang sangat kuat menentukan segalanya. Makanya, di sana harus diimbangi. Dalam konsep kebijakan negara demokrasi yang sehat adalah dewan, lembaga, negara ,wakil rakyat, yang berpikir netral. Dalam kerangka membangun negara demokrasi yang sehat untuk kebaikan dalam proses-proses pengambilan kebijakan. Ketiga, bagaimana dengan otonomi daerah? Saya kira ada persoalan. Tidak bisa dilepaskan dari kerangka besar sistem dan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

153


perilaku politik di tingkat nasional. Maka untuk memperbaiki otonomi daerah, ini juga harus diperbaiki. Tadi saya baru saja dapat laporan dari satu daerah mengapa daerah kami tidak mekar? Padahal ekstrim wilayahnya di ujung sana. Sementara harus naik 8 kali ganti kendaraan baru sampai di ibukota kabupatennya. Kenapa sampai tidak mekar, mereka marah hari ini. Saya bilang, saya juga tidak bisa memberikan penjelasan yang masuk akal. Karena saya sudah bicara dengan teman-teman di parlemen, di DPR terkait itu, juga Mendagri. Secara tertulis saya sampaikan, yang melakukan kebijakan bukan saya atau DPD tapi pihak lain dengan berbagai kepentingan ini. Proses-proses itu, kalau mau jujur dikatakan, ada nuansa yang transaksional. Di daerah di mana para pejabat yang juga politisi yang proses rekrutmennya sangat transaksional, perilakunya juga seperti itu. Birokrasi di daerah unprofesional. Kalau baca konsep demokrasi dasarnya seperti Mark Webber, sangat menempatkan nilai-nilai profesionalitas dalam merekrut dan menempatkan orang. Jadi ini yang harus kita diskusikan bersama dalam penataan kembali sistem otonomi daerah. Terakhir saya mau katakan, Negara ini sebetulnya membutuhkan pemimpin yang punya otoritas. Kita memang tidak boleh, kalau negara demokrasi, ada pemimpin yang otoriter. Tapi tidak boleh juga menjadikan pemimpin yang tidak punya otoritas. Sehingga kalau seluruh kepala daerah korup, misalnya, kalau saya nyatakan seluruhnya saya berhentikan sementara. Urus dulu partai. Begitu juga menteri-menteri yang sudah terindikasi korupsi. Selesaikan dulu, saya singkirkan, jangan masuk arena. Baru kembali setelah bersih. Tapi ini tidak, berkelahi satu sama lain. KPK dan Kaporlii berkelahi. Itu sudah tidak bisa ditangani seorang pemimpin. Saya kira negara harus diperkuat menjadi negara yang punya otoritas, bukan negara atau pemimpin yang otoriter. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

154

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.4.3. DEMOKRATISASI DAN PEMBANGUNAN BERKEADILAN: MENUJU PENGUATAN SISTEM POLITIK DAN OTONOMI DAERAH1 Oleh: Dr. Indria Samego2 Assalamu’alaikum Wr. Wb. Seperti halnya negara-negara di belahan dunia lain, Indonesia memasuki akhir dasawarsa 1990an menghadapi perkembangan politik yang tidak ada presedennya. Setelah melewati masa-masa kepemimpinan politik yang sangat kuat – dan cenderung totaliter – baik pada era Presiden Soekarno maupun Presiden Soeharto, kepolitikan Indonesia masa kini dihadapkan pada tantangan baru, yakni tuntutan universal mengenai pemberlakuan Hak-hak Azasi Manusia (HAM), Lingkungan Hidup, dan Demokrasi dalam system politiknya. Di samping Negara yang harus tetap kuat dan mampu memfasilitasi proses demokratisasi, juga rela berbagi ruang dengan masyarakat yang menuntut adanya peran serta. Sebagai akibatnya, selain tetap diperlukan adanya demokrasi dari “atas” (Above) (baca: Negara dan Pemerintah Pusat), juga terbuka ruang bagi munculnya demokrasi dari “bawah” (below), baik dari masyarakat maupun devolution of power terhadap Pemerintah Daerah, yang kita kenal sebagai desentralisasi atau penguatan otonomi daerah. Dengan demikian hubungan intra Negara – antara Pemerintah Pusat dengan Manajemen Pemerintahan Daerah -, dan Negara dengan masyarakat 1

Disampaikan di depan Peserta Silaknas ICMI, “Kepemimpinan Nasional dalam Membangun Peradaban”, Jakarta, 19 Desember 2012 2 Profesor Riset Bidang Politik- LIPI.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

155


tidak zero sum game sifatnya. Jatuhnya Rejim Orde Baru harus disikapi sebagai momentum bagi terbukanya peluang menuju konsolidasi demokrasi dan lahirnya proses pembangunan yang berkeadilan. Empat belas tahun usia Reformasi, 21 Mei 1998- 21 Mei 2012, mesti dijadikan kesempatan untuk mengevaluasi perubahan system politik dan akibatnya di negeri ini. Kegagalan untuk membangun demokrasi dari “atas”, telah mendorong lahirnya demokrasi dari “bawah”. Bila dalam system yang disebut pertama, aktor politiknya masih terbatas dan dapat dikendalikan perilakunya, maka dalam system yang disebut kemudian, justru sebaliknya. Masing-masing aktor berdiri sendiri, saling bersaing dan belum tentu satu dengan yang lain mau membangun dan bekerjasama – kecuali jelas rewards-nya – sebagaimana biasa berlaku dalam sebuah system politik yang sudah mapan. Dalam era teknologi informasi sekarang, actor baru muncul. Bukan hanya partai politik, kalangan professional atau mobs dan berbagai kelompok penekan (pressure groups) konvensional, melainkan juga jejaring social (social networks) yang difasilitasi oleh media social (social media), seperti Twitter dan Face Book. Karena kemudahan teknologi tersebut, kesadaran kolektif dengan mudah dibangun. Di tambah lagi dengan lemahnya penegakan hukum, maka gerakan social baru ini telah berubah menjadi sebuah kekuatan politik yang cenderung “liar” dan sulit dijatuhi sanksi. Dari situ pula karakter egalitarian – yang menjadi cirri demokrasi – dibangun. Setelah gonjang ganjing Negara Islam Indonesia (NII) yang mewarnai gerakan social baru mereda, terkadang diselingi berbagai kasus gerakan terorisme, kini media kita gencar membahas korupsi politik dan mafia anggaran yang dilakukan oleh siapa pun yang memiliki kekuasaan. Bila sebelumnya persoalan mafia anggaran hanya ada di sekitar birokrasi dan segelintir calo politik dan anggota DPR, sekarang kecenderungannya sudah merajalela. Bukan hanya kelompok di sekitar eksekutif, melainkan sudah mulai mewabah ke Senayan, DPR sebagai penentu anggaran Pembangunan Nasional. Siapa pun yang masuk ke lembaga pengawas dan pencegah korupsi, akan menghadapi persoalan ini.

156

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus siap dengan berbagai berita yang menyudutkannya. Social media akan dengan mudah dan tanpa ragu lagi menyebarkan berita di seputar korupsi tersebut. Karena begitu bebasnya lalu lintas berita, tak ada lagi rasa takut untuk dianggap melakukan fitnah atau pencemaran nama baik dan presumption of innocence. Apakah memang yang disebut NII itu merupakan sebuah kenyataan, atau hanya “kambing hitam” yang sengaja diciptakan untuk membuat suasana secara social politik tidak tertib (socio-political disorder), tak terlalu relevan untuk dipikir lebih panjang. Yang penting berita itu sudah menyebar dan perlu diwacanakan. Istilah The Indonesia Lawyers Club adalah mencerahkan. Bagi penulis, sikap semacam ini lebih mengutamakan “rame” ketimbang isi. “Rame ing televisi, sepi ing gawe”, nampaknya telah menjadi spirit baru para pengelola media. Dalam ketidak tertiban itu, segala kemungkinan dapat dirancang. Boleh jadi. Ada elemen masyarakat kita yang memang mengharapkan ketidaktertiban itu, karena darinya “proyek politik” dapat diciptakan. Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa demokratisasi yang terjadi sekarang akan lebih liberal sifatnya ketimbang model demokrasi Orde Baru yang “illiberal”. Dalam situasi yang lebih bebas, proses demokrasi dikhawatirkan – oleh mereka yang masih terpukau pada nilai-nilai lama – akan melahirkan kebebasan tanpa batas, yang pada gilirannya dapat merusak azas Kesatuan dan Persatuan. Apabila Negara tidak mampu mengendalikan mekanisme power game tersebut, ketidak stabilan diduga akan lebih menonjol ketimbang sebaliknya. Apalagi ketika sumberdaya politik yang berada di luar Negara masih sangat terbatas, maka akan terjadi perebutan di antara actor politik untuk mendapatkan akses ke Negara. Kegagalan Negara dalam menjalankan fungsi utamanya: menjaga Kedaulatan Wilayah, Menciptakan Kesejahteraan Sosial dan Menegakkan Hukum, akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap keberadaan Negara.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

157


Negara yang mestinya menjadi penentu kesejahteraan warganya (Brings the state back in) justru berubah menjadi sekedar tukang pungut pajak, dan pembela mereka yang memiliki kekuatan. Bahkan, dalam banyak hal, sekarang banyak yang berani menuduh bahwa Negara tidak hadir dalam kehidupan masyarakat (Government simply does not govern – kata Robert Dahl). Dalam situasi seperti ini, otonomi relative Negara telah digunakan oleh elite untuk memperjuangkan kepentingannya. Apalagi ketika sumberdaya Negara makin menurun, kian besar pula cengkeraman mereka terhadap Negara. Padahal, untuk mempertahankan eksistensinya, dukungan sumberdaya merupakan sebuah keniscayaan. Tanpa memikirkan konsep Pembangunan Berkeadilan, yang terjadi kemudian pertarungan antar elite untuk mendapatkan berkah dari Negara. Persis seperti sejarah raja-raja di masa lalu, di mana kekuasaan dimanifestasikan dengan kekayaan (wealth), penguasa Indonesia modern pun banyak yang mempertontonkan budaya politik masa lalu. Dalam konteks sedemikian, tidak berlebihan bila sekarang pun masih terjadi paradoks, di satu pihak, Budaya Twitter sudah dijadikan media komunikasi, di pihak lain, tingkah laku dan persepsi masyarakat terhadap kekuasaan tak ubahnya seperti para penguasa di masa lalu. Karakter yang demikian sungguh mencerminkan fenomena “Negara lama, dalam Masyarakat Baru� (Old State, New Society) – Kata Benedict Anderson. Sebenarnya, pergeseran dari system politik yang mengutamakan harmoni dan penyeragaman (authoritarian system) menuju system politik yang penuh persaingan dan kemajemukan (Liberal System), selalu membawa resiko. Tidak satu pun negara yang mengalami proses perubahan dalam Gelombang Ketiga Demokrasi ini terbebas dari persoalan ini. Yang membedakan antara pengalaman satu negara dengan negara lain, hanyalah skala persoalan dan lamanya proses konsolidasi demokrasi itu terjadi. Studi yang menarik dari Samuel Huntington mengenai hal ini, cukup baik untuk dijadikan rujukan. Karena adanya persoalan-persoalan transisi (transition problems), masalah kontekstual (contextual problems) dan masalah systemik (systemic problems) yang tidak sama antara satu negara

158

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


dengan lainnya, maka transisi menuju demokrasi itu pun tidak dapat dimatematikkan. Ada negara yang hanya memerlukan waktu singkat untuk melakukan proses demokratisasi secara damai, tapi tidak sedikit pula yang justru menghadapi situasi yang kian tak menentu, dan bahkan mengarah ke sebaliknya (reverse wave).3 Indonesia, sebagai contohnya, akan secara khusus disinggung dalam akhir tulisan ini. Sebelum sampai ke pengalaman politik mutakhir Indonesia, akan terlebih dahulu dibahas makna demokrasi dan demokratisasi, serta berbagai persoalan yang melingkupinya. Makna Demokrasi dan Demokratisasi Nampaknya tidak ada pengertian tunggal mengenai konsep politik yang sekarang mewarnai arus utama (mainstream) politik di Dunia Ketiga ini. Sejalan dengan tahap perkembangannya, ia pun mengalami perkembangan makna sesuai dengan “budaya” dan karakter politik masyarakat yang menganutnya. Pada awalnya, demokrasi ditafsirkan secara normative dan ideal, yakni sebagai bentuk “pemerintahan oleh rakyat (government by the people)”. Kemudian sejak masa pemerintahan Presiden Abraham Lincoln (AS), rumusannya ditambah, yaitu “government not only by but also for the people” artinya, suatu system pemerintahan yang sesuai dengan kehendak rakyat.4 Namun, persoalannya tidak terlalu mudah ketika harus diterapkan dalam praktek. Setidaknya, ada beberapa hal yang mengharuskan batasan pengertian tersebut perlu dijabarkan. Pertama, siapa sesungguhnya yang disebut ‘rakyat’ (people) di sini. Apakah semua warga Negara, atau sebagian dari mereka yang berhak memilih dan dipilih, atau hanya kalangan elite terbatas saja? Pertanyaan ini, 3

Analisis lebih rinci mengenai hal ini, lihat bukunya The Third Wave: Democratization in the Late Twentieth Century, Norman and London: University of Oklahoma Press, 1993, khususnya Chapter 5. 4 Clifford May sebagaimana dikutip oleh Arend Lijphart, Patterns of Democracy, New Haven and London: Yale University Press, 1999, hlm. 1.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

159


merupakan bahan diskusi menarik dan tak pernah berujung di antara kalangan Realis dan Idealis dalam aliran Ilmu Politik. Kedua, siapa yang harus melaksanakan pemerintahan dan bagaimana caranya bila konsep ‘people’ tersebut tak pernah jelas? Ketiga, kepada kepentingan siapa pemerintah harus dijalankan manakala terjadi konflik dalam masyarakat yang mendukungnya? Barangkali, karena itulah maka pengertian klasik mengenai demokrasi tersebut perlu disesuaikan dengan perkembangan kontekstual. Dalam bukunya Capitalism, Socialism, and Democracy yang terbit pada 1942, Joseph Schumpeter menggeser pemahaman normative klasik yang terlalu umum, dari “the will of the people” menjadi “pengaturan kelembagaan yang ditujukan untuk membuat keputusan politik di mana masing-masing individu memiliki kekuasaan (power) untuk menentukan dengan sarana persaingan yang lebih kompetitif lewat suara rakyat”.5 Dengan rumusan seperti itu, Schumpeter berusaha untuk keluar dari bingkai yang terlalu ideal, rasionalistik, utopis menuju pemahaman demokrasi yang lebih empiris, deskriptif, kelembagaan dan prosedural. Dengan kata lain, ia mencoba untuk lebih melihat batasan pengertian itu dalam perspektif praksis, tidak sekedar teoritis. Di samping memperhitungkan sisi nilainya, yang tidak kalah penting adalah kenyataan dalam praktek, baik aspek bagaimana (how) dan juga lembaganya (institutions). Dalam konteks inilah, ada baiknya kita menghargai pandangan Robert Dahl, penulis berikutnya yang terkenal dengan bukunya Polyarchy: Participation and Opposition (1971), yang memberi penekanan pada hakikat demokrasi, yaitu: kontestasi dan partisipasi dalam setiap pengambilan keputusan. Untuk memperoleh gambaran lebih konkrit lagi mengenai demokrasi, perlu juga kiranya dikemukakan sejumlah unsure penting yang pada umumnya sangat diperlukan di dalam mendorong proses konsolidasinya. Beberapa di antaranya adalah: tingkat kemakmuran ekonomi yang cukup tinggi, terjadinya distribusi pendapatan yang cukup memadai, berlakunya ekonomi pasar, adanya pembangunan 5

Samuel Huntington, ibid, hlm. 6.

160

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


ekonomi dan modernisasi social, hilangnya system feudal dalam masyarakat, kuatnya kaum borjuis (no bourgeois, no democracy kata Barrington Moore), kuatnya kelas menengah, tingginya tingkat pendidikan masyarakat, budaya lebih dijadikan instrumen, pluralisme social dan adanya kelompok intermediasi yang kuat, tingginya tingkat kontestasi dan partisipasi, struktur demokrasi yang terlembagakan, lemahnya kekerasan politik, rendahnya tingkat polarisasi politik dan ekstrimisme, komitmen pemimpin terhadap demokrasi, tradisi toleransi dan kompromi yang tinggi, pengaruh demokrasi global, menghargai hokum dan HAM, homogenitas SARA.6 Robert Dahl, menambahi dua unsure lain yang tidak kalah pentingnya adalah: urbanisasi dan perkembangan media massa. Nampaknya tidaklah terlalu mudah bagi negara manapun – termasuk Indonesia – untuk menerapkan system politik yang demokratis secara independen. Dalam berbagai kajian ditunjukkan bahwa usaha untuk memperoleh keseluruhan syarat-syarat demokrasi di atas tidak dapat berlangsung secara instant, terbebas dari factor-faktor eksternal dan struktural. Dengan kata lain, makin banyak persoalan structural yang dihadapi suatu Negara, makin sulit pula demokrasi sejati (genuine democracy) – bukan procedural – diterapkan. Oleh karena itu, benar apa kata Huntington bahwa setiap Negara dan masyarakat yang mencita-citakan demokrasi sebagai system akan menghadapi ketiga persoalan sebagaimana sebelumnya telah disinggung, yakni: transisi, kontekstual dan sistemik. Di sinilah makna penting dari “demokratisasi”, yang artinya adalah pergerakan dari system otoriter menuju bentuk pemerintahan yang lebih demokratis (the movement from authoritarian to democratic forms of rule)”7. 6

Diadaptasi dari Huntington, hlm 37-38. Pengertian di adaptasi ini diartikan sebagai pilihan penulis (Indria Samego) terhadap sejumlah variabel yang ditawarkan Huntington, tapi ada di antaranya yang perlu diperdebatkan lebih lanjut, misalnya perlunya nilai-nilai Protestantism dan aristokrasi sebagai syarat demokrasi. 7 Georg Sorensen, Democracy and Democratization, Boulder: Westview Press, 1993, hlm. 1.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

161


Tidaklah terlalu mengherankan bila transisi menuju demokrasi begitu kompleks, memakan waktu (takes time) dan juga mahal (luxurious). Masalahnya, selain diperlukan adanya basis social yang kondusif terhadapnya, juga elemen-elemen budaya, politik, ekonomi serta lingkungan internasional sangat diperlukan di dalam membangun sebuah system politik yang demokratis. Inggris dan AS sampai ke kondisi yang dewasa secara politik seperti sekarang, memerlukan perjalanan yang amat panjang. Tidak kurang dari dua ratus tahun dibutuhkan untuk itu. Demikian pula halnya negaranegara besar lain. Belakangan, kita menyaksikan revolusi pemikiran berkembang di hampir seluruh penjuru dunia yang mengidolakan demokrasi, tak terkecuali Indonesia. Oleh karena itu tidak terlalu keliru jika Francis Fukuyama mengatakan bahwa “sejarah telah berakhir (the end of history)�, manakala harus menjelaskan fenomena yang demikian. Dengan diadopsinya system nilai demokrasi, terutama liberal, maka secara langsung dan tidak langsung, telah mengakhiri sebuah evolusi persaingan antara dua ideology besar di dunia, yakni demokrasi liberal yang berdasarkan ekonomi pasar, di satu pihak, melawan komunisme serta sentralisme ekonomi di pihak lain, dengan ideology yang disebut pertama sebagai pemenangnya. Dengan demikian, menurut dia, system demokrasi liberal Barat telah dianggap sebagai bentuk akhir dari pemerintahan manusia (democracy as the final form of human government)�8 Ini semua mengandung pengertian bahwa dewasa ini, demokrasi liberal tidaklah sekedar dominan, melainkan satu-satunya pilihan. Di masa lalu, kata Fukuyama, masih ada alternatif, yakni system Komunis. Namun dengan bubarnya negara-negara Komunis di Eropa Timur, maka kepercayaan masyarakat dunia terhadap ideology Komunis menjadi kian menipis. Pada saat yang sama, mereka melihat banyak negara barat atau Negara non-barat lainnya yang menerapkan 8

Francis Fukuyama, “The End of History?� The National Interest, no. 16 (1989), hlm. 4.

162

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


system demokrasi liberal, mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pada tahap inilah pikiran-pikiran demokrasi liberal mencuat ke permukaan. Apa yang disebut sebagai Gelombang Demokrasi Ketiga, telah menjadi warna dominan dari wacana bernegara di seluruh dunia. Meski Huntington mengingatkan bahwa tidak berarti semuanya akan berjalan dengan mulus, namun fenomena global sekarang mengarah pada apa yang dikatakan Fukuyama tersebut di atas, “The End of History”. Demokratisasi dari “Bawah” di Indonesia Penulis percaya pada kedua pemikir demokrasi yang sebelumnya sering dikutip, yakni Huntington dan Fukuyama. Dalam konteks Indonesia, pandangan kedua pemikir tersebut memiliki relevansi yang cukup mendasar. Pertama, apakah memang ada pengaruh dari “berakhirnya sejarah” sebagaimana disebutkan di atas terhadap dinamika politik nasional Indonesia? Secara normative memang kita tidak pernah menyebutkan adanya penerapan Demokrasi Liberal dalam kehidupan bernegara Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945. Tidak satu katapun konsep tersebut tertuang dalam dokumen negara Indonesia. Namun secara empiris, di sana-sini terlihat kesesuaian antara apa yang berkembang dengan pengertian Demokrasi Liberal yang dikemukakan oleh David Held. Penulis ini menganggap bahwa individu harus dibebaskan (free) dan setara (equal) di dalam menentukan kondisi kehidupannya. Dalam hal ini, dia harus diberi kebebasan untuk menikmati hak-haknya sejauh tidak merugikan hak orang lain.9 Kendati kita tidak memiliki latar belakang Pemilu yang menganut prinsip “jujur dan adil (jurdil) ” serta “langsung, umum, bebas dan rahasia (luber)” – kecuali Pemilu 1955 –toh akhirnya kita dapat 9

David Held , Models of Democracy, Cambridge: Polity Press, 1987, hlm. 271.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

163


melaksanakan Pemilu Legislatif 1999, sampai dengan Pemilu Legislatif 2004 dan dilanjutkan dengan Pilpres serta Pilwapresnya secara relatif memuaskan. Bahkan belakangan, kontes politik yang mengandalkan penentuan suara rakyat secara langsung diteruskan di dalam memilih kepala daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten serta kota. Secara umum, prosesnya cukup memuaskan. Meski di sana-sini ada fenomena kekerasan politik, dan penyimpangan hokum, namun, relatif kurang berarti dibandingkan dengan hasil secara keseluruhan. Kemudian, dalam lima tahun berikutnya, 9 April 2009, Bangsa Indonesia kembali menyelenggarakan agenda politik lima tahunan, yakni Pemilu Legislatif, dan dalam tiga bulan sesudahnya, 8 Juli diikuti oleh Pemilu Eksekutif. Tiga pengalaman Pemilu Pasca Orde Baru sebelumnya, 1999, 2004 dan 2009, membuktikan kemampuan Bangsa Indonesia untuk mengakomodasi nilai-nilai demokrasi yang baru, tanpa disertai oleh gangguan yang berarti. Namun demikian masih tetap harus diakui bahwa praktik dan hasil demokrasi yang dimaksud masih menyisakan pertanyaan: Demokrasi yang sejatikah yang diperoleh Indonesia Pasca Orde Baru, atau baru pada Tataran procedural? Masalahnya, baik pada sisi aturan, actor dan proses, demokratisasi di Indonesia mutakhir masih melahirkan berbagai masalah. Undang-Undang serta berbagai aturan pelaksana yang dilahirkannya, tidak mampu mengakomodasi tuntutan perubahan yang ada. Bahkan tidak sedikit masalah yang berkembang sekarang harus diatur oleh Undang-Undang yang lama. Kalau pun banyak aturan perundangan yang dilahirkan, tidak sedikit yang nuansanya “berbau pesanan� para pihak yang berkepentingan. Sebagai akibatnya, ketika Undang-Undang tersebut resmi disahkan, muncul sikap pro dan kontra yang sangat keras di dalam masyarakat. Dilihat dari actornya, demokratisasi di Indonesia masih belum secara kualitatif menunjukkan adanya praktik kesetaraan dan kemajemukan. Budaya politik feodalistik dan politik komunalisme masih terlihat dominan di dalamnya. Partai, gerakan dan berbagai kelompok-kelompok social yang mewarnai demokratisasi di negeri ini selalu menggunakan idiom-idiom primordial di atas dalam

164

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


memperjuangkan kepentingannya. Sebagai akibatnya, proses politik yang terjadi sering diwarnai oleh berbagai praktik dagang politik (political transactions) yang sangat subyektif ketimbang obyektif membela warganya. Jika transaksi politik tidak tercapai, yang muncul adalah kekerasan politik yang mengarah pada pemikiran zero sum game sebagai bentuk ancamannya. Bila tuntutan mereka dipenuhi, barulah perdamaian dijadikan pilihannya. Fakta tersebut mengajarkan kepada kita beberapa hal. Pertama, dalam waktu yang relatif cepat dan karena tuntutan dari “bawah� , kita telah menerapkan prinsip-prinsip demokrasi – terutama majoritarianism (voting) – dalam pengambilan keputusan. Karena begitu kuatnya pengaruh HAM dan demokrasi liberal dalam kepolitikan mutakhir Indonesia, model demokrasi consensus (musyawarah), tidak banyak lagi dipraktekan. Terrlalu liberalnya karakter politik kita, serta beragamnya aktor politik yang ada, telah mengakibatkan begitu sulitnya keputusan diambil secara mufakat. Karena tidak mudahnya musyawarah dilakukan, maka setiap pembuatan keputusan diserahkan ke mekanisme pasar politik. Sampai ke soal pemilihan bupati, walikota, gubernur dan presiden serta wakil presiden, tidak lagi dilakukan secara tertutup dan terbatas pada kalangan elite politik sebagaimana sebelum reformasi dilakukan, melainkan dilakukan secara terbuka dan diserahkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan Negara. Kedua, partai politik kini telah menjadi aktor utama dalam kepolitikan nasional, menggantikan TNI dan birokrasi sipil sebagaimana berlaku di masa Orde Baru. Ditambah lagi dengan diabsahkannya partai sebagai organisasi politik yang paling berhak mencalonkan Presiden dan Wakilnya di tingkat pusat, dan calon kepala daerah dan wakilnya, di tingkat daerah, makin jelas saja bahwa, pembentukan pemerintahan, selanjutnya diserahkan kepada parpol pemenang pemilu. Sebagai akibatnya, jumlah parpol akan sulit dibatasi. Dalam setiap pemilu akan lahir parpol baru, yang hendak mengadu nasib. Asal memenuhi criteria hokum, setiap parpol berhak mengikuti pemilu. Bila dalam Pemilu 2004 terdapat 24

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

165


parpol yang mengikutinya, untuk Pemilu 2009, terdapat 38 parpol yang bertarung memperebutkan kursi DPR yang hanya bertambah 10 dari sebelumnya sebanyak 550. Bisa diduga bahwa harga kursi akan semakin mahal, dan makin keras pula tingkat persaingan untuk menjadi anggota legislative di pusat. Sementara di daerah, juga tidak akan kalah tingkat pertarungannya. Bahkan untuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, selain parpol nasional, juga telah lahir 6 (enam) parpol local, yang juga diperkenankan untuk mengikuti pemilu 2009 dalam memilih anggota legislative daerah (DPRD I dan II). Ketiga, kepentingan ideology kurang menjadi pertimbangan utama parpol dalam setiap kontes politik. Demi menjaga survivality, kepentingan ideal tersebut telah digantikan oleh pertimbanganpertimbangan strategis jangka pendek, yakni memenangkan kontes politik. Ditambah lagi dengan lemahnya sumber dana partai, di satu pihak, dan besarnya keperluan finansial untuk mengikuti sebuah proses pemilu, di lain pihak, telah menjadikan pertimbangan pragmatis itu sebagai pilihan utama paprpol dalam mempertahankan keberadaannya. Tidak terlalu mengherankan bila belakangan, factor uang menjadi benang merah dari dinamika kehidupan parpol, selain kekuasaan itu sendiri. Sebagai akibatnya, bila kemampuan untuk mengendalikan pengaruh uang dalam politik ini lemah, maka fungsi partai telah digeser, dari fungsi idealnya sebagai penghubung (interest intermediation) antara rakyat dengan Negara menjadi sarana pengumpul suara dan dana. Bila kedua variable terakhir itu menjadi tujuan partai, maka makin sulit saja berharap bahwa parpol harus menjadi lembaga demokrasi yang paling diandalkan. Alih-alih reformasi yang kita jalankan dalam sepuluh tahun terakhir ini memberikan manfaat kepada perbaikan bangsa dan Negara, yang terjadi kemudian adalah makin tingginya tingkat persaingan di antara actor-aktor politik di dalam mempertahankan keberadaannya serta dalam memenangkan pemilihan umum. Tanpa menghiraukan nasib rakyat secara keseluruhan, formalism demokrasi menjadi taruhan actor politik

166

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


tersebut. Pada gilirannya, relasi positif antara demokrasi dengan perbaikan kesejahteraan warga, kian menjauh. Barangkali kecenderungan semacam itulah yang sejak awal mula diperingatkan Samuel Huntington. Penulis ini menekankan bahwa dalam sejarah perkembangan demokrasi, dari Gelombang Pertama (1828-1926) sampai Gelombang Kedua yang berlangsung singkat (1943-1962) diantarai oleh pengingkaran (reverse) yang pertama (1922-1942). Kemudian perkembangan dari Gelombang Kedua menuju Ketiga (1974 dan seterusnya), juga pernah dihadapkan pada pengingkaran kedua yang terjadi pada 1958-1975. Dalam konteks Indonesia mutakhir, pengingkaran itu bukan sebuah peringatan dini yang mengada-ada. Baik pada tingkat nasional maupun local, potensi terhadap pengingkaran demokrasi tersebut masih tetap terbuka. Atas nama agama, suku, berbagai bentuk ketidak adilan dan bahkan demokrasi itu sendiri, para actor politik dapat memobilisasi pendukungnya untuk kemudian menciptakan kekerasan massa yang mengancam bukan hanya demokratisasi, melainkan juga integritas dan integrasi NKRI. Dengan mengikuti logika pengingkaran di atas, maka tidak mustahil bahwa perjalanan menuju demokrasi di Indonesia pun akan menghadapi suasana yang mengganggu ketahanan nasional. Namun, jika sejumlah usulan berikut diperhatikan para actor politik, maka pesimisme di atas akan segera digantikan oleh optimisme: Pertama, hadirnya pemimpin yang cukup kuat dan memiliki otonomi relative (tidak mutlak) untuk menggerakan perubahan dan perbaikan. Dalam bahasa yang klise, kita memerlukan sosok negarawan lebih banyak ketimbang politisi. Tanpa kehadiran pimpinan yang berjiwa demikian, maka segala macam kesulitan yang kita hadapi akan tetap menjadi masalah. Persoalan solusi akan tetap menjadi wacana yang tidak pernah didekati secara empirik. Seorang pemimpin yang berjiwa kenegarawanan akan lebih mengutamakan kepentingan Negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

167


Kedua, konsolidasi demokrasi lewat pelembagaan partai-partai politik dan lembaga demokrasi lainnya. Kita semua bersepakat untuk memberikan kedaulatan kepada pemilik utamanya, yakni rakyat. Lewat partai politik, rakyat diminta untuk menyalurkan kepentingan dan hak-hak politik mereka. Dalam masyarakat yang tingkat demokrasinya telah matang, keberadaan partai sebagai alat interest intermediation – penghubung antara rakyat dengan Negara – telah dijalankan dengan baik. Teori ini mengandaikan bahwa partai sungguh-sungguh memiliki legitimasi untuk mewujudkan kepentingan rakyat. Dengan demikian, siapa pun yang memperoleh kemenangan dalam pemilu, dianggap memenangkan kehendak rakyat. Suasana percaya (trust) terhadap partai politik telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam proses demokrasi di Negara-negara demokrasi tersebut. Dengan kata lain, membesarkan partai politik dan menjadikannya sebagai lembaga demokrasi yang legitimate merupakan sebuah kejarusan. Ketiga, peningkatan kesejahteraan rakyat secara merata di seluruh Indonesia. Makna kesejahteraan di sini harus ditafsirkan secara luas, bukan hanya aspek ekonomi semata. Pelayanan public yang memadai, keadilan social dan politik, penegakan hokum yang konsisten, penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance) akan semakin memperkuat ke Indonesiaan (Indonesianness) serta rasa kebangsaan (Nationness) seluruh warga Negara Indonesia di mana pun mereka berada. Memang, urbanisasi dan liberalisasi media massa – yang menjadi elemen demokrasi – telah bias kita rasakan. Namun bila demokratisasi yang berkembang sekarang tetap tidak bergerak kea rah demokrasi sejati, akan berdampak kurang produktif bagi keamanan warga dan integritas wilayah kita. Urbanisasi tanpa disertai perencanaan dan pemerataan pembangunan antar wilayah, hanya akan melahirkan kesenjangan social dan regional. Liberalisasi media massa yang tidak didukung oleh adanya peningkatan kesejahteraan social juga akan melahirkan eksploitasi kebebasan, yang pada gilirannya akan merugikan harmoni social dan persatuan nasional.

168

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Dengan demikian, berbeda dengan apa yang secara retorik diucapkan, praktek demokrasi di negara kita tidaklah berjalan mulus. Pada mulanya banyak yang bersuka cita untuk menjadikannya sebagai sebuah system alternatif atas penyelenggaraan negara yang otoriter di masa lalu, namun belakangan tidak sedikit yang menyangkalnya. Bahkan banyak pula yang bernostalgia dengan masa lalu, dengan mengatakan bahwa reformasi tidak membawa manfaat, justru sebaliknya, reformasi telah membawa bangsa Indonesia ke lembah pertikaian yang berkepanjangan, individualistic, mengabaikan nasionalisme dan integrasi nasional, serta melupakan ideology politik yang sesuai dengan cita-cita bangsa. Terlepas dari benar atau tidaknya gugatan di atas, yang pasti adalah bahwa setelah sekian tahun reformasi ini digulirkan, arah menuju demokrasi masih belum terlihat secara jelas. Apalagi bila dikaitkan dengan sejumlah factor yang harus mendukungnya, nampaknya proses transisi menuju demokrasi ini berlangsung kian terjal, penuh onak dan duri. Ini tidak berarti bahwa penulis pesimis dengan masa depan demokrasi di Indonesia, tapi seperti yang dikatakan Huntington, apa yang disebut sebagai pengingkaran (reverse) pasti di alami oleh masyarakat mana pun, tak terkecuali Indonesia. Jika demokrasi mempersyaratkan sejumlah unsure yang disebutkan di awal tulisan ini, maka penulis agak yakin, bahwa transisi ini memang masih panjang. Lupakan dengan soal basis social dan budaya demokrasi, tapi yang lebih terukur pun masih belum terwujud di sini. Beberapa di antaranya adalah: tingkat pendidikan masyarakat, urbanisasi, pembangunan media massa, penghargaan terhadap hokum, serta lunturnya politik identitas dan berbagai ekstrimisme, masih mewarnai proses perubahan di Indonesia. Semuanya seringkali melahirkan berbagai kekerasan politik. Dengan kata lain, jika para pemimpin dan aktor politik kita sangat berempati terhadap penerapan nilai-nilai demokrasi, maka

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

169


keseluruhan unsure di atas yang harus dipikirkan, dan dijadikan platform politik jangka panjang. Jangan seperti sekarang, semuanya lebih tertarik pada peristiwa politik jangka pendek, dan kepentingan kelompok yang lebih sempit. Akhirnya, yang terjadi adalah, setiap pemimpin senantiasa ingin membuat sejarahnya sendiri. Pemimpin baru selalu diikuti dengan kebijakan baru. Semuanya dimulai dari titik ‘nol’, hanya karena enggan dituduh melakukan “reinventing the wheel” (meneruskan pemimpin terdahulu). Semoga para pemimpin mulai menyadari makna ke Indonesiaan, ketimbang arti kepemimpinannya secara personal. Tanpa kesadaran semacam itu, demokrasi hanya akan menonjolkan kebebasan ketimbang kebersamaan. Manakala kebebasan diterjemahkan dalam konteks kekinian, akan mengundang banyak persoalan baru di bidang keamanan, termasuk di dalamnya penggunaan segala cara untuk mencapai tujuan. Janji Presiden SBY untuk lebih mengedepankan kesejahteraan (prosperity), demokrasi dan keadilan (justice), sebagaimana diucapkan pada pidato pelantikannya, 20 Oktober 2009, akan sangat membesarkan hati bila segera dirumuskan dalam program aksinya. Jika tidak mau untuk lebih decisive di dalam membawa pemerintahanannya, niscaya Presiden SBY tidak akan meninggalkan nama baiknya. Ingat pepatah lama “harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, dan manusia mati meninggalkan nama baiknya” Bila spirit pembangunan yang “pro growth, pro job, pro poor” sungguh-sungguh diwujudkan, saya yakin, masa kepresidenan SBY akan dikanang sepanjang masa. Bisa jadi, darinya Indonesia akan mengalami titik balik dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Negara kuat – dalam arti birokratnya beretika dan berintegritas – dan rakyat pun tidak diperlemah – tidak tergantung pada negara. (Strong state, strong society). Semoga. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

170

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.4.4. DISKUSI DAN TANYA JAWAB 1. Amhar - Orwil Sumatera Barat Saya ingin mengkongkritkan bahwa partai politik adalah salahsatu pilar demokrasi. Parpol yang berkualitas adalah satu parpol yang mampu membangun keprofesionalan dan kompetensinya. Seperti yang dikatakan, tanpa suatu sumber keuangan, aset tertentu yang mampu membangun kualitas parpol tersebut, tidak bisa kita harapkan parpol yang baik, mandiri, punya integritas. Yang ingin saya tekankan adalah bagaimana caranya kita mampu membangun parpol dengan legalitas yang kongkrit berhubungan dengan pendanaan dan keuangan yang lebih sempurna dari sekarang. Kemudian, sebagaimana kita lihat dalam kehidupan demokrasi saat ini lembaga-lembaga tinggi pada kenyataannya tidak sama tinggi penilaian kita terhadap pelaksanaannya. Makanya kami harapkan DPD kalau ada amandemen UUD perlu kita pikirkan masukan ini. 2. Ismail Nachu – Orwil Jawa Timur Tiga hal yang akan saya sampaikan secara singkat. Pertama, saya apresiasi terhadap moderator. Inilah pemimpin yang akan datang, yang memberikan pengesahan pada warganya. 11 orang diakomodasi walaupun terkendala waktu. Saya pikir pemimpin harus berijtihad karena kita datang dari jauh diberi waktu. Itu moderator yang baik. Kedua, kaitan dengan penataan sistem. Satu hal yang harus kita apresiasi, kita sepakat demokarsi sebagai pilihan politik yang kita sepakati. Tapi yang ingin saya share ada satu hal yang harus kita pahami yaitu stigma demokrasi. Menurut saya demokrasi

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

171


mengandung cacat sejak lahir ketika kecenderungan kata rakyat. Filosofi demokrasi itu bahwa kekuasaan milik rakyat. Hanya karena rakyat Indonesia jumlahnya 240 juta, tidak mungkin hidup di Jakarta semua jadi pemimpn, karena itu diserahkan kepada elit melalui keterwakilan. Di situlah dibuat UU supaya pemimpin tetap konsisten dan amanah mengemban amanat rakyat. Tapi karena UU itu produk politik sehingga senantiasa bias kepentingan. Di situlah stigma demokrasi terjadi. Dalam menghadapi ini, demokrasi senantiasa mensyaratkan adanya basis etika yang baik. ICMI dan ormas-ormas Islam, kaum cendekiawan, harus menjadi basis reproduksi dari etika politik yang baik. Saya mengapresiasi jangan sampai para cendekiawan masuk dalam politik semua. Lalu jadi kompardor semuanya. Saya berdoa saudara saya Pak Mahfud tidak seperti itu. Ketiga, dalam istilah Arab, pemimpjn adalah seorang pengembala bagi gembalanya yang menjaga dari ancaman serigala. Yang terjadi di Indonesia adalah justru pemimpinlah yang serigala. Karena itu kita sudah muak dengan kepemimpinan serigala. Saya berharap semoga Pak Mahfud ditakdirkan Allah, ada Pak Hatta, yang di ICMI kita doakan bersama semoga besok jadi presiden yang akan datang tidak menjadi srigala. Kalau ternyata jadi serigala kita doakan tujuhpuluh turunan keluarganya hidup sengsara masuk neraka. 3.

Safruddin - Orwil Aceh Menarik pembicaraan Pak Laode tadi tentang sumber dana partai. Dari masa orde baru sudah disiapkan seperti itu. Orangorang tertentu ditempatkan kemudian jadi kader partai. Juga mungkin ditiru partai-partai sekarang sehingga seperti disampaikan tadi. Pertanyaan saya, ketika saya meneliti kemenangan partai-partai. tahun lalu tidak terdapat seperti itu. Mereka menang tapi tidak terindikasi korupsi. Bagaimana seharusnya konsep ideal parpol akan mendapat sumber dana sehingga tidak korupsi.

172

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


4. Yuliansyah - Orwil Kalimantan Kalau melihat budaya politik seperti ini, bagaimana kesempatan luas bagi daerah non Jawa berkembang. Bagaimana dengan kami di Kalimantan karena kecenderungan seperti itu? Kedua, untuk Pak Laode DPD ini sudah diusik seperti di KPK. Karena saya melihat wewenang DPD tidak berimbang. Bisa tidak DPD mendapat dukungan masyarakat seperti halnya KPK? 5. Ahmad Najib - Orwil Jawa Barat Saya kira semua masalah itu terjadi karena dampak dari euforia reformasi yang tidak terarah, karena pada akhirnya dari produk reformasi itu kita tidak memiliki grand design sistem. Sementara sistem yang ada sifatnya tentatif dan coba-coba. Amandeman saja sampai berulang kali. Bahkan sekarang ada kecenderungan berpikir bagaimana kita kembali saja ke UUD 45 jaman Suharto. Karena masyarakat bawah merasakan kebijakan-kebijakan periode pra reformasi lebih baik ketimbang hari ini. Bagamana kita membangun sistem ketatanegaraan yang permanen, jangan selalu tentatif dan coba-coba sehingga kita tidak jelas ke arah mana. Kedua, politik, hukum dan ekonomi adalah dua sisi mata uang. Politik memiliki kekuatan karena di back-up hukum dan samasama dilakukan mafia. Mafia hukum juga mafia politik. Tidak ada yang berjalan. Semua menjadi kesatuan, termasuk mafia ekonomi, satu kekuatan yang membawa arah Indonesia menjadi tidak jelas. Bagaimana menertibkan tiga kekuatan ini? Ketiga, bicara demokrasi suatu realitas sekarang adalah persoalan pilihan sistem ketatanegaran. Yang jadi persoalan adalah demokrasi di Indonesia mau yang bagaimana? Kalau demokrasi liberal, kapitalis, sosialis jelas. Indonesia tidak jelas mau demokrasi apa. Dibilang kapitalis tidak, liebral juga tidak.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

173


Tapi di sisi lain itu banyak dipraktekkan. Banyak keruskan kita karena dampak demokrasi. Kemudian kalau kita bicara pemilihan langsung juga bicara demokrasi, membawa dampak money politic. Korupsi semua dampak dari demokrasi. Sebetulnya kalau kita bicara sistem, Pak Mahfud pernah terlibat membidangi produk uu. Pak Laode juga di DPD. Termasuk produk politik yaitu terlalu banyak pemborosan lembaga. Untuk penegakan hukum saja ada KPK, KY, MK. Kenapa? Karena ketidakpercayaan kepada penegak hukum yang sudah ada menuruy trias politica. Terlalu banyak lembaga menjadi boros dan berdampak korupsi juga. 6. Fauziah – Orwil Sumatera Selatan Tadi Pak Mahfud bicara tentang mafia hukum. Kami mengalami sediri dalam keluarga. Misalnya sekarang katanya penjara sudah penuh, tahanan mau dikurangi. Bagaimana supaya aspek jera ini digaungkan Pemimpin. Di Korea atau Cina sudah disediakan peti mati. Ada saudara saya terkena kasus narkoba. Sebelum diserahkan ke berita acara, polisi langsung tawarmenawar; kamu sanggup bayar berapa? Kalau sudah masuk, dari polisi: Mau pasal berapa? Sekian. Ratusan hingga jutaan. Sampai di hakim dan jaksa pun begitu. Mereka tahu ada jaringan, memang ada target sekian-sekian. Sehingga kalau diberi sanksi pun hanya dipindah ke kabupaten atau provinsi lain. Bagaimana soluisi untuk mafia hukum ini agar ada aspek jera. Katanya sekarang mau ada pengurangan hukuman supaya penjara tidak penuh. Terutama yang narkoba. Dan sanksi untuk pejabat mestinya duakali lipat. Karena mereka kerja sekadar mengejar proyek dan target. Kalau otonom daerah harus sekian-sekian. Harapan kami supaya pemimpin ke depan berani menyiapkan peti mati walau untuk keluarga sendiri seperti kata Nabi Muhamad akan memotong tangan.

174

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


7. Orwil Jawa Tengah Menarik apa yang disampaikan Pak Mahfud. Kita sudah lelah dengan konsep-konsep. Bagaimana kalau bicara yang lain. Kaitan dengan politik transaksional, ini berarti elit kita sudah kehilangan moral, etik, intelektual dan finance. Walau finance akan terasa cukup kalau etika dan moral terjaga. Sebagaimana Rasul dengan siddiq, amanah tabliq, fathanah. Bagaimana dengan sosok cendekiawan muslim Indonesia? Kalau semalam kita mendengar kandidat-kandidat pemimpin masa depan bicara tentang visi kebangkitan peradaban Indonesia. Apakah juga ICMI masih malu-malu dengan identitas membangun peradaban Islam yang padahal rahmatan lil alamin. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana konsep penataan kembali, meng-create value ketika bangsa ini merdeka atas rahmat Allah Tuhan yang Maha Kuasa. Waktu itu Allah membantu kemerdekaan ini karena kita punya peradaban, value; merdeka atau mati. Tapi sekarang? Artinya terjadi peradaban material. Bagaimana agar elit partai itu bukan direkrut atas dasar material semata, bukan pemimpin parpol yang minta dilayani, tapi menjadi pemimpin kader dan insya Allah elit-elit partai yang sekarang menentukan sistem yang ada. Bahkan dalam implementasinya dia akan commit dengan peradaban value, karena kita merdeka atas rahmat Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. 8. Orwil Kalimantan Selatan Saya hanya ingin mengatakan bahwa semua yang berkasus korupsi itu adalah yang beragama islam. Artinya saya kuatir beragama Islam hanya di luarnya saja. Jadi ke depan ICMI harus concern terhadap hal antara lain kehidupan bernegara yang Islami, jika bersalah dikenakan sanksi tegas dan membina sumber day a manusia.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

175


9. Orwil DKI Jakarta Kalau kita lihat sistem politik yang terjadi, bangunan politik dulu, sebetulnya ada satu bangunan yang memang terlihat. Dengan perubahan sekarang ini bangunan seperti apa yang menjadi road map ? Saat ini ada MPR, DPR, DPD, sebenarnya realisasinya seperti apa sampai Pak Laode Ida bertahun-tahun meperjuangkan peran DPD. Kalau kita lihat sebetulnya pembagian kekuasaan antara legislatif yudikatif, ekskutif, di bangunan yang lalu kita melihat bagaimana pemilihan presiden dilakukan oleh MPR, untuk menghindari mayoritas. Sehingga tidak hanya parpol yang berperan. Tapi kelihatan pemilihan sekarang parpol lebih banyak yang berperan. Seperti misal 17 tahun lalu saat saya SD diajarkan Gubernur adalah representatif Pemerintah Pusat. Apakah sekarang bangunan ini masih ada? Pemilihan langsung model, baseline seperti apa yang mau kita bangun, dan road map- nya menuju ke mana? Kalau tadi Pak Indria Samego menyatakan, saya ingin menegaskan kembali sebetulnya apakah sudah ada kajian selama ini? 12-14 tahun kita melakuakn ini semua. Mapping-nya sudah sampai mana? Kok saya lihat lebih banyak, kalau pak Mahfud menyatakan kita berbagi kekuasan, mungkin lebih banyak oke, kekuasan eksekutif, yudikatif, legsilatif, mungkin ada. Tapi kalau saya lihat dalam eksekutif ada wilayah masingmasing. Seolah tadi, seperti Pak Indria bilang, ini seperti ada wilayah-wilayah. Siapa yang punya kekuasaan tertinggi dalam wilayah-wilayah ini? 10. Orwil NTB Karena saya bukan dari politik, saya ingin menayakan, apakah demokrasi identik dengan partai? Apakah kita tidak bisa berdemokarsi tanpa partai? Sejak kemerdekaan partai selalu

176

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


bermasalah. Waktu Pak Karno, partai banyak, jaman Pak harto menyederhanakan. Sekarng terjadi di masyarakat seperti ini. Mungkin demokrasi kita tidak harus dengan partai. Kita kuat kan karena kesepakatan jadi tidak perlu harus mengikuti orang lain. Kita buat sesuai apa yang ada di kebudayan kita. Keterwakikan suku bangsa. Itu kenapa sekarang kita buat keterwakilan daerah yang dibuat DPD. Jadi cukup ketewakilan daerah, tidak perlu partai. Nanti wakil daerah yang mewakili, tidak perlu selurh rakyat. Mungkin ini perlu dikaji. 11. Ridwan Idris – Orwil Kepri saya ingin menyampaikan isi hati saya, mungkin juga sebagian besar rakyat Indonesia. Menurut pengamatan saya, Indonesia sudah di ambang kehancuran. Karena itu sudah masuk dalam masalah kepemimpinan. Tugas kita sebagai cendekiawan yang didasari agama yang kuat, harus mencari pemimpin yang memiliki SDM kuat. Jelas kita menginginkan pemimpin yang memiliki imtaq dan iptek yang kuat. Harus punya keseimbangan. Kedua, pemimpin yang mempunyai wawasan luas bukan hanya wawasan sukuisme, daerah, bukan nasional tapi internasional. Ketiga, seorang pemimpin memiliki pengalaman yang luas. Keempat, paling penting yang sangat kita butuhkan hari ini pemimpin yang mempunyai keberanian. Tolong ini disuarakan kepada seluruh rakyat Indonesia sebagai tugas pokok pemimpin Indonesia ke depan, membangunkan bangsa dari krisis. Pertama pemimpin ke depan harus berani mengadakan suatu perbaikan terhadap hukum. Hari ini kita lihat hukum sudah menjadi suatu permainan, pembalasan dari rezim satu ke rezim yang lain. Juga mengenai korupsi, narkoba dan teroris dan bidang ekonomi seperti mendukung produksi dalam negeri untuk kepentongan bangsa dan membuat lapangan pekerjaan. Seorang pemimpin harus berani ambil keputusan ini.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

177


Moderator Fachri Ali: Ibu dan bapak sekalian, mari kita memberikan aplaus kepada Anda semua Juga kepada para pembicara. Saya paham bahwa semua ingin berbicara karena itu susah sekali untuk distop. Inilah ICMI. Namun saya harus tutup pembicaraan kita ini. Terima kasih.

178

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.5. PLENO-II:

PENATAAN KEMBALI SISTEM HUKUM UNTUK KEBANGKITAN PERADABAN INDONESIA 3.5.1. PENATAAN KEMBALI SISTEM HUKUM UNTUK KEBANGKITAN PERADABAN INDONESIA Oleh: Amir Syamsudin Menteri Hukum dan HAM RI (Disampaikan oleh Suhariyono Ar Staf Ahli Bidang Pengembangan Budaya Hukum ) Assalamu’alaikum Wr. Wb. PEMBANGUNAN HUKUM: y Pembangunan pada hakikatnya adalah perubahan terencana dan terus menerus menuju suatu perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya. y Pelaksanaan pembangunan merupakan upaya mencapai tujuan negara sebagaimana tercakup dalam Alinea Keempat UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. y Pembangunan harus dimaknai secara positif dari kontribusi seluruh kehidupan masyarakat/manusia dengan memperhatikan risiko dan cara mengatasi risiko pembangunan. y Pembangunan hukum harus dilihat secara holistik sebagai upaya sadar, sistematis, dan berkesinambungan untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang semakin maju, sejahtera, aman, dan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

179


y

tenteram di dalam bingkai dan landasan hukum yang adil dan pasti. Pembangunan hukum harus memperhatikan: proses pembuatan hukum yang normatif yang berasal dari hukum yang hidup dalam masyarakat yang kemudian dilegitimasi oleh pembentuk peraturan menjadi norma yang mengikat umum (law making process); bagaimana pelaksanaan dan penegakan hukum yang dibangun dan dikembangkan menjadi hidup dan dapat bekerja secara fungsional (living law in action); proses pembinaan dan pembangunan kesadaran masyarakat yang memungkinkan hukum dan sistem hukum yang dibangun memperoleh dukungan sosial dalam arti luas (legal awarness).

AGENDA PEMBANGUNAN HUKUM Agenda pembangunan hukum antara lain menciptakan Indonesia yang adil dan demokratis, melalui: y Pertama, meningkatnya keadilan dan penegakan hukum, yang tercermin dari terciptanya sistem hukum yang adil. y Kedua, terjaminnya keadilan gender bagi persamaan peran perempuan dan laki-laki. y Ketiga, meningkatnya penyelenggaraan otonomi daerah. y Keempat, meningkatnya pelayanan birokrasi kepada masyarakat. y Kelima, terpeliharanya momentum awal konsolidasi demokrasi dengan terlaksananya secara efektif fungsi dan peran penyelenggara negara. Jadi Pembangunan Hukum secara sistemik menyangkut: a. Materi hukum dan prosedurnya; b. Institusi, termasuk aparat yang terlibat di dalamnya, mekanisme kerja institusi hukum, serta sarana dan prasarana penunjang yang diperlukan untuk itu;

180

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


c. Kesadaran hukum dan budaya hukum masyarakat yang menjadi subjek hukum yang bersangkutan.

Budaya Hukum Anglosaxon

Kontinental

Hukum dlm Masyarakat

Budaya hukum yang dipandang sebagai budaya masyarakat Anglosaxon, ditranformasikan ke dalam bentuk hukum kebiasaan (customary law). Dalam perkembangannya, budaya hukum Anglosaxon berkembang menjadi tradisi Common Law yang kemudian menjadi salah satu dari tradisi hukum besar dunia. Karakteristik budaya hukum ini adalah: tidak tertulis; senantiasa mempertimbangkan dan memperhatikan kondisi psikologis anggota masyarakat hukum setempat; senantiasa mempertimbangkan perasaan hukum, rasa keadilan dan rasa kebutuhan hukum masyarakat; dibentuk dan diberlakukan oleh masyarakat tempat hukum itu hendak diberlakukan; pembentukannya merupakan proses kebiasaan.

Budaya hukum kontinental ditransformasikan ke dalam hukum tertulis yang dibentuk oleh pembentuk UU. Hukum tertulis ini ditentukan oleh bentuk negara atau pemerintahan tempat hukum dibentuk. Hukum kontinental ini juga kemudian menjadi salah satu dari tradisi hukum di dunia. Secara umum, hukum tertulis yang dibentuk merupakan hasil kerja kelompok yang kadangkala mengabaikan rasa keadilan dalam masyarakat. Hukum tertulis bersifat kaku atau sulit diubah.

Untuk melaksanakan kedua budaya hukum tersebut, pada dasarnya digantungkan pada subjek hukum itu sendiri, yakni masyarakat. Masyarakatlah yang menentukan apakah hukum itu berjalan/ditegakkan atau tidak. Untuk itu, hukum dan sistem hukum yang dibangun harus memperoleh dukungan sosial dalam arti luas (legal awarness).

BUDAYA DAN PENEGAKAN HUKUM: “Tajam ke bawah, tumpul ke atas�. Itulah ungkapan yang banyak digunakan, setidaknya oleh media massa, untuk mengilustrasikan kondisi penegakan hukum di Indonesia. Ungkapan itu menggambarkan, di satu sisi proses penegakan hukum sangat sulit ketika berhadapan dengan kasuskasus yang melibatkan penguasa dan pemodal. Di sisi lain, hukum ditegakkan secara tegas terhadap masyarakat kecil. Hukum memang harus tegas dan pasti, namun akan menjadi persoalan ketika tidak berlaku sama terhadap seluruh lapisan masyarakat. Kondisi tersebut setidaknya telah menimbulkan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

181


ketidakpercayaan masyarakat terhadap proses penegakan hukum dan terhadap aparat penegak hukum. Pengaruh Budaya Hukum Terhadap Fungsi Hukum Kehidupan manusia dewasa ini hampir tidak ada yang steril dari hukum, semua lini kehidupan pun dijamahnya, artinya hukum sebagai penormaan perilaku sangat penting agar perilaku masyarakat tidak menyimpang. Peran hukum sangat tergantung pada negaranya. Pada negara berkembang hukum mengambil peran sebagai kontrol sosial sekaligus sebagai penggerak tingkah laku ke arah tujuan nasional yaitu peningkatan kesejahteraan dan keadilan sosial. Agar perilaku masyarakat tidak berseberangan dengan hukum tentunya dibutuhkan kesadaran masyarakt secara total untuk patuh dan taat pada hukum. Kesadaran itu merupakan jembatan penghubung antara hukum dengan perilaku masyarakat. Menuju Efktivitas hukum y y y

y

182

Hukum diposisikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Tujuan akan mudah dicapai jika hukum berlaku secara efektif dan sebaliknya menjadi penghambat jika tidak efektif. Hukum dianggap efektif jika hukum mampu mengkondisikan dan mengubah kualitas dan perilaku masyarakat sesuai dengan prasyarat pembangunan. Syaratnya adalah: Rakyat harus paham maksud dan tujuan dari suatu produk hukum, maka untuk mencapai satu kepahaman rakyat terhadap hukum tentu harus melalui komunikasi produk hukum itu.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hukum sebagai Sarana Pembangunan Jika hukum dalam pelaksanaan pembangunan diartikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan negara, maka politik hukum nasional harus berpijak pada kerangka dasar, yaitu : y Politik hukum nasional selalu mengarah pada cita-cita bangsa, masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. y Politik hukum ditujukan untuk mencapai tujuan negara. y Politik hukum dipandu oleh nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, cita-cita hukum negara Indonesia adalah demi mewujudkan integrasi dan keutuhan bangsa, mewujudkan keadilan sosial dalam ekonomi dan kemasyarakatan, kedaulatan rakyat dan hukum serta menciptakan toleransi hidup beragama berdasar keadaban dan kemanusiaan. Peningkatan Budaya Hukum Tindakan law enforcement (penegakan hukum) harus selalu dibarengi dengan upaya preventif dalam berbagai bentuk, misalnya sosialisasi, kampanye, diseminasi, atau penerangan kepada masyarakat mengenai substansi peraturan perundang-undangan agar masyarakat memahami dan kemudian menjalankan normanorma yang ditentukan dalam peraturan. Berhasilnya upaya preventif berujung pada tidak terjadi atau berkurangnya pelanggaran hukum, sehingga akan lebih memberikan kemaslahatan dan tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar dibandingkan dengan upaya represif. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

183


184

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.5.2. PENATAAN KEMBALI SISTEM HUKUM UNTUK KEBANGKITAN PERADABAN INDONESIA Oleh: Prof. Dr. Bagir Manan, SH. MCL. Mantan Hakim Agung Assalamu’alaikum Wr. Wb. 1.

Pembukaan Hukum dalam catatan ini dimaknai sebagai sistem hukum yang mencakup: Pertama; asas dan kaidah hukum yang dibentuk atau diciptakan masyarakat atau kelompok masyarakat dan dapat ditegakkan atau dipertahankan melalui lembaga (institution) tertentu. Tidak dimasukkan pengertian hukum dalam catatan ini aturan hukum yang berasal dari wahyu (langsung atau tidak langsung) dan aturan-aturan etik. Hukumhukum wahyu dan etik bukan sesuatu yang kurang penting. Bahkan dalam lingkungan tertentu sangat penting baik sebagai sumber hukum-hukum lain atau sebagai hukum itu sendiri (hukum positif). Tidak memasukkan dua aturan tingkah laku tersebut semata-mata untuk memusatkan perhatian pada hukum sebagai produk (yang dibentuk) masyarakat yang berkaitan dengan dasar-dasar pembentukan dan implementasinya, baik pada tataran pergaulan sosial maupun dalam susunan kekuasaan bernegara. Kedua; sistem penerapan hukum (law implementation) yang mencakup sistem pelayanan hukum (law services) dan penegakan hukum (law enforcement). Ketiga; sistem hukum (law/legal education). Keempat; hukum sebagai tingkah laku sosial atau budaya (law as social behavior atau legal culture).

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

185


Dengan demikian, sangat tidak memadai, kalau persoalan hukum yang diperdebatkan atau dibicarakan hanya mengenai penegakan hukum. Bukan berarti tidak penting. Mungkin pada keadaan tertentu sangat penting. Tetapi penegakan hukum bukan satu-satunya obyek atau substansi sistem hukum. 2.

Hukum sebagai produk Didapati berbagai pandangan atau teori mengenai hukum sebagai produk yang dibentuk masyarakat. Ada yang mengatakan, hukum itu produk kesadaran hukum yang hidup dalam masyarakat (historical school). Ada yang mengatakan, hukum adalah produk hubungan ekonomi yang berdasarkan kelas. Menurut paham ini, hukum semata-mata alat kelas berkuasa (the ruling class) berbangsa untuk menindas kelas rakyat jelata atau proletar (marxisme / historical materialism). Paham lain mengatakan hukum adalah produk tatanan sosialbudaya yang dominan dalam suatu masyarakat. Ada pula yang berpendapat – seperti ditulis Rouseau – hukum itu perwujudan kehendak orang banyak atau general will. Yang paling sering atau acapkali kita dengar, hukum adalah produk politik atau perwujudan kehendak politik. Hal ini membawa implikasi – antara lain – hukum adalah instrumen meraih, mempertahankan, dan mewujudkan kehendak politik. Hukum tidak dapat dipisahkan dari politik. Secara sosiologis (kenyataan dan pengalaman), semua yang mendasari produk hukum yang digambarkan di atas, didapati atau semua pernah didapati dalam hampir semua susunan masyarakat, terutama negara. Kita pernah mengalami atau mempelajari hukum yang menindas seperti hukum-hukum yang tidak mengindahkan hak asasi manusia (individual dan sosial), hukum yang merupakan produk pembenaran melakukan pemerasan dan penindasan (exploitation de l’homme). Kita mendengar dan menemukan hukum yang dibuat untuk memenuhi kepentingan kelempok tertentu, seperti hukum-

186

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


hukum demi kepentingan para kapitalis-kapitalis atau untuk kepentingan mereka yang berkuasa atau dekat dengan kekuasaan yang menyia-nyiakan hak rakyat banyak, kaum (buruh) dan golongan terbelenggu lainnya. Setiap saat dapat pula dijumpai produk hukum yang semata-mata untuk melanggengkan kekuasaan atau melapangkan kesempatan untuk tetap sebagai bagian dari kekuasaan. Kalaupun ada hukum yang dipermukaan (on the surface) untuk kepentingan rakyat, acapkali berhenti pada tataran dogmatik sebagai alat propaganda belaka tanpa suatu substansi riil untuk memecahkan secara integral persoalan rakyat banyak. Dengan demikian, hukum sebagai produk bukan sekedar gejala atau persoalan normatif, tetapi serentak gejala politik (hasil kerja politik). Hukum juga adalah gejala atau produk sosial, ekonomi, budaya dan lain sebagainya. Dengan perkataan lain, hukum adalah hasil interaksi serentak berbagai aspek kehidupan masyarakat. Hal ini sekaligus mengindikasikan penyelesaian persoalan hukum bukan sekedar persoalan atau fenomena normatif (kaidah, prosedur dan pelaksana), apalagi sekedar penegakan hukum, tetapi menyangkut pula persoalan politik, sosial, ekonomi, dan budaya itu sendiri. 3.

Implementasi hukum Pada bagian pembukaan telah disebut penerapan hukum sebagai subsistem hukum. Penerapan hukum, lazim juga disebut implementasi hukum (law/legal implementation). Ada dua komponen utama implementasi hukum: pelayanan hukum dan penegakan hukum. Penegakan hukum (law enforcement) merupakan diskursus yang senantiasa membahana di tanah air kita. Diskusi mingguan Indonesia Lawyers Club (melalui TVOne) meneganai penegakan hukum makin menegangkan bahkan makin sering melampaui batas. Kadang-kadang tidak dapat lagi dibedakan antara

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

187


pertukaran pikiran, melakukan pembelaan publik (public defence), atau menghakimi. Bahkan yang lebih hebat, ada kalanya terjadi saling menghujat atau menggunakan ungkapanungkapan yang kasar satu sama lain. Pernah ada yang mengajak keluar untuk berkelahi. Suatu bentuk kebebasan yang mungkin sulit dimengerti oleh rakyat awam. Ditinjau dari segi jurnalistik (disiarkan TV) diskusi semacam itu merupakan khazanah dan dapat dipersoalkan dari segi Kode Etik Jurnalistik yang harus dijunjung tinggi. Apa boleh buat. Nampaknya diskursus semacam itu memberi rasa puas sebagian anggota masyarakat. Masyarakat frustasi dengan berbagai pelanggaran hukum (dan hak asasi manusia), ketidakadilan yang nyata, para penegak hukum yang mengecewakan dan lain sebagainya. Tetapi seperti dikemukakan di atas – penegakan hukum hanyalah satu aspek (sebagian) dari implementasi hukum. Aspek lain yang tidak kurang mencemaskan dan menggemaskan adalah pelayanan hukum (legal services) penguasa terhadap publik. Pelayanan hukum, bukan saja suatu fungsi yang tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan tanggung jawab atau kewajiban sosial negara dan pemerintah, tetapi sebagai cermin tingkat peradaban penyelenggara negara dan pemerintahan. Fungsi pelayanan hukum adalah bagian dari fungsi dan tanggung jawab negara atau pemerintah menyelenggarakan kesejahteraan umum dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Mengapa fungsi penegakan hukum lebih mengkedepan daripada fungsi pelayanan hukum. Fungsi penegakan hukum merupakan fungsi tertua dan menjadi asal muasal mendirikan negara dan pemerintah. Atas nama ketertiban umum, keamanan umum, kepastian hukum, negara melakukan fungsi menegakan hukum. Bahkan suatu ketika, berlaku pendapat, menjaga ketertiban dan keamanan merupakan satu-satunya

188

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


tugas negara atau pemerintah. Dalam doktrin disebut negara penjaga malam (nactwakersstaat). Pada suatu saat, fungsi ketertiban dan keamanan ini melahirkan pemerintahan yang sewenang-wenang dan menindas yang disebut Polizei Staat (Jerman). Agar fungsi penegakan hukum tidak menjadi sewenang-wenang lahirlah berbagai ajaran yang membatasi fungsi penegakan hukum secara substantif dan prosedural (demokrasi, negara hukum, hak asasi manusia, paham negara kesejahteraan dan lain sebagainya). Konsep-konsep atau teoriteori baru ini tidak sekedar membatasi kekuasaan negara dan pemerintah, tetapi melahirkan fungsi baru yaitu tanggung jawab dan kewajiban negara menyelenggarakan dan menjamin kesejahteraan, kemajuan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Fungsi pelayanan hukum tidak banyak menjadi obyek diskursus, walaupun hal itu sangat nyata menjadi instrumen yang melahirkan berbagai tekanan sehari-hari terhadap rakyat banyak, melahirkan berbagai kepincangan, ketidakadilan sosial yang nyata. Pusat perhatian pada birokrasi sebagai pelaksana utama pelayanan hukum hanya disoroti dari segi korupsi atau pemerintahan yang tidak bersih, tidak efisien, dan tidak efektif. Kurang sekali perhatian terhadap akibat pelayanan hukum yang menimbulkan ketegangan sosial (seperti soal pertanahan), pelayanan hukum lebih berpihak para penguasa atau para kapitalis daripada rakyat banyak. Akibat pelayanan hukum yang tidak sehat itu, lahirlah kebijakan-kebijakan yang acapkali menimbulkan ketidakadilan bagi rakyat banyak. Harus disadari, kepincangan pelayanan hukum (dan pemerintahan) adalah yang secara sungguh-sungguh dan riil melahirkan berbagai kepincangan, ketidakadilan, frustasi sosial dan ketegangan (kerusakan) sosial.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

189


4.

Sendi-sendi penataan hukum

Di atas telah dicatat beberapa hal : Pertama; sistem hukum mencakup sesuatu yang lebih luas dari sistem asas dan kaidah hukum. Sistem hukum meliputi juga penegakan hukum, penerapan hukum, pendidikan hukum dan lain-lain. Kedua; persoalan hukum tidak hanya bermakna penegakan hukum, melainkan implementasi hukum yang mencakup penegakan hukum dan pelayanan hukum . Ketiga; penegakan hukum bukan semata-mata fenomena normatif (kaidah, prosedur dan penegak hukum). Penegakan hukum tidak terlepas dari fenomena politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain. Selain secara sungguh-sungguh menterjemahkan dasar-dasar filosofi untuk menjadi konsep-konsep hukum (konsep-konsep hukum dalam Pancasila), ada beberapa sendi yang mesti menjadi dasar penataan sistem hukum di tanah air kita. Kedua; sendi mewujudkan kedaulatan rakyat atau demokrasi yang sehat, bertanggung jawab dan matang yang mencakup demokrasi politik, demokrasi sosial atau demokrasi ekonomi. Sejak reformasi, kita sangat menikmati kembali demokrasi politik. Pada tataran kemasyarakatan, kita sangat menikmati kebebasan berapat, berkumpul, menyatakan pendapat (pikiran). Ada kebebasan sebanyak-banyaknya membentuk partai politik, kebebasan sebanyaknya berdiskusi (berkumpul dan menyatakan pendapat). Pada tataran lembaga kenegaraan dan pemerintahan ada demokratisasi luas dalam pengisian jabatan dengan pemilihan langsung. Ditingkat pusat dibentuk DPD sebagai badan perwakilan rakyat yang diharapkan mewakili dan mewadahi kepentingan daerah. Perluasan kekuasaan DPR sehingga memasuki fungsi-fungsi yang lazim

190

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


ada dalam lingkup fungsi pemerintahan. Perluasan ini dimaksudkan untuk memperkokoh kedudukan rakyat di bidang politik. Apa yang terjadi? Yang terjadi serba politicking. Pemilihan langsung di tingkat pusat dan daerah justeru secara luar biasa menyuburkan politik uang (money politics). Kekuasaan DPR yang membesar melahirkan penyalahgunaan kekuasaan, baik dalam wujud maraknya politik transaksi maupun korupsi. Mengapa hal ini terjadi? Dari berbagai kenyataan di atas, persoalan tidak hanya bersumber dari tingkah laku politik. Tetapi keseluruhan kelembagaan politik, seperti sistem kepartaian, sistem rekruitmen politik, aturan permainan politik telah melahirkan rendahnya tanggung jawab dan disiplin politik. Politik hanya dimaknai sebagai fenomena kekuasaan (memperoleh, mempertahankan demi kekuasaan). Politik dipandang sebagai privilege untuk mewujudkan kehendak tanpa batas termasuk segala bentuk penyalahgunaan kekuasaan. Demokrasi tidak berkembang sebagai sebuah peradaban yang melahirkan atau tempat bergiat orang-orang yang bertanggung jawab dan bermoral untuk mewujudkan kedaulatan rakyat demi kepentingan orang banyak. Demokrasi sekedar diartikan sebagai kesempatan bagi setiap orang menikmati kekuasaan. Ketiga; sendi mewujudkan negara berdasarkan atas hukum, seperti jaminan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (hak-hak individual dan sosial). Sepanjang menyangkut civil and political rights, tidak diragukan perkembangan yang sangat pesat selama reformasi. Tetapi sesuai dengan perkembangan substantif hak asasi, pada saat ini diberbagai belahan dunia – di negara maju atau sedang membangun – makin menekankan betapa penting hak asasi sosial dan ekonomi (social and economic rights). Para pendekar hak asasi kita masih sematamata berkutat pada hak asasi individual (civil rights) seperti kebebasan beragama (memeluk dan beribadah menurut agama). Hampir tidak terdengar para pejuang hak asasi

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

191


mempersoalkan kemiskinan, keterbelakangan yang sangat nyata sebagai pelanggaran terhadap hak asasi sosial dan ekonomi. Keempat; sendi mewujudkan pemerintahan sebagai sarana pelayanan publik (the service state). The service state tidak dapat dipisahkan dari penyelenggaraan pemerintahan yang efisien, efektif, dan akuntabel. Hal-hal tersebut sangat ditentukan oleh sistem pengelolaan pemerintahan, integritas dan kecakapan pelaku pemerintahan. Dalam kenyataan dihadapi begitu banyak gubernur, bupati, walikota dan pejabat-pejabat lain di pusat dan daerah yang diadili karena korupsi. Birokrasi menjadi tempat paling subur korupsi. Begitu pula di lingkungan penegak hukum. Suatu ironi yang sangat sulit dicerna akal. Tetapi terjadi. Apakah hal itu terjadi sekedar ekses atau sekedar mismanagement, miscarriage, atau misplace? Mestinya ada sesuatu yang lebih mendasar yaitu ada kemungkinan keseluruhan sistem tidak dalam susunan yang tepat dan benar. Reformasi menggariskan depolitisasi birokrasi. Birokrasi yang berfungsi sebagai public services harus dijauhkan dari pengaruh, apalagi menjadi unsur mekanisme politik. Suatu ide yang baik. Disetiap negara demokrasi, birokrasi selalu netral terhadap politik. Demokrasi memungkinkan kekuatan politik yang berkuasa dapat berganti secara teratur, tetapi birokrasi sebagai public services harus selalu stabil. Namun, apa yang terjadi? Birokrasi yang netral, non politik ternyata menjadi pusat korupsi, kolusi, nepotisme, serupa dengan sebelum reformasi. Bahkan lebih parah. Korupsi, kolusi, dan nepotisme meluas sampai ke pelosok-pelosok. Apa yang salah? Apakah sekedar kelemahan sistem kontrol? Sama sekali tidak! Kita memiliki aneka ragam – bahkan mungkin terlalu banyak institusi kontrol. Apakah sekedar persoalan moral? Ada unsur moral, tetapi bukan segalanya. Sistemnya secara keseluruhan memang membuka peluang korupsi. Telah dikemukakan, korupsi

192

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


bertalian erat dengan inefisiensi dan birokratisasi. Otonomi yang diharapkan sebagai ujung tombak pelayanan dan pembaharuan dan pembangunan kesejahteraan umum, ternyata menjadi tempat pertarungan kekuasaan dan korupsi, kolusi, dan nepotisme. Kelima; sendi mewujudkan keadilan sosial yang berisi kesejahteraan umum dan sebesar-besarnya kemakmuran bagi seluruh rakyat. Sejak semula, secara konstitusional para pendiri negara dan penyusun UUD telah menetapkan tujuan, sistem sosial dan sistem ekonomi, yang disertai instrumen-instrumen untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan keadilan sosial, seperti sistem ekonomi atas dasar kekeluargaan dari koperasi. Secara mudah, dasar ini dimaksudkan penolakan terhadap segala bentuk kapitalisme (bukan anti kapital). Instrumen kerakyatan yang dianggap cocok yaitu koperasi. Apa yang terjadi. Menurut sebagian pengamat, sistem perekonomian yang dijalankan bukan lagi sekedar mendorong penolakan kapital, tetapi berada dalam pelukan kapitalisme yang sangat mengabaikan kewajiban sosial untuk mendekatkan pada keadilan sosial. Koperasi yang sedianya sebagai gerakan kerakyatan, diperlakukan semata-mata sebagai bentuk badan usaha yang tidak berbeda dengan bentuk badan usaha lain (PT, CV, Fa). Lebih jauh, pada tataran pemerintahan, koperasi diperlakukan sekedar sebagai birokrasi. Karena itu tidak mengherankan, semua penyakit birokrasi melekat pula pada koperasi. Berdasarkan pandangan di atas sekali lagi perlu ditegaskan, tidak lagi mencukupi apabila penataan sistem hukum sematamata dipandang sebagai persoalan hukum. Faktor-faktor politik, sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain mempunyai pengaruh yang besar bahkan menentukan persoalan hukum kita. Penataan sebagai dasar kebangkitan peradaban bangsa hanya mungkin dicapai kalau penataan dilakukan secara

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

193


mendasar, komprehensif dan radikal atau yang menjadi akar persoalan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Jakarta, Desember 2012 Bagir Manan

194

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.5.3. DISKUSI DAN TANYA JAWAB PERTANYAAN: 1. Rahman Khalik Sekarang ini kita banyak mendengar adanya mafia peradilan yang bermain pada banyak kasus sehingga masyarakat merasakan ketidak adilan hukum. Apakah ini juga ada kaitannya dengan tidak beresnya proses rekrutmen para penegak hukum? 2. Imas Mengacu pada tema silaknas kita kali ini, sekarang kita mengalami apa yang disebut krisis kepemimpinan. Sehingga di mana-mana banyak terjadi kesewenang-wenangan dan masalah-masalah. Bagaimana kita dapat menemukan sosok pemimpin yang benar-benar amanah dan dapat membangun peradaban bangsa? 3. Ahmad Bukhari Saya ingin menanyakan, sudah sampai sejauh mana perkembangan RUU KUHP? Karena ini sepertinya terbengkalai. RUU KUHP merupakan sebuah peraturan yang menjadi induk ketentuan hukum pidana Sehingga ketika ada sebuah perubahan maka harus benar-benar dilakukan dengan hati-hati.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

195


JAWABAN: 1. Bagir Manan Saya adalah orang di luar political game yang berlaku sekarang ini. Saya menganggap bahwa tatanan politik kita juga merupakan sumber masalah di Negeri ini. Saya ambil contoh, apakah benar tatanan politik yang membenarkan berdirinya ratusan partai politik? Apa benar bahwa tiap orang bisa menjadi politisi tanpa pernah mempunyai kesiapan untuk itu? Apa benar sistem rekrutmen politik kita semata-mata untuk mengumpulkan suara tanpa pertanggungjawaban tertentu? Itu dari sudut politik. Tidak perlu saya lanjutkan ke bidang ekonomi, dst. Kedua, tentang mafia peradilan. Saya tidak tahu itu ada atau tidak. Tapi ICMI mesti objektif juga. Kalau ICMI bicara kemungkinan ada mafia peradilan, mengapa ICMI tidak bicara tentang mafia ekonomi? Mengapa ICMI tidak bicara tentang mafia poltik? Kita harus bicara. Kalau tidak ada ya tidak ada. Saya hanya mengacu berpikir komprehensif seperti itu. Kemudian saya setuju bahwa apa benar kita masih bicara teori. Kepada rakyat iya. Tapi tidak layak menjual teori kepada rakyat. Dalam lingkungan ICMI, sebagai cendekiawan, saya kira teori harus menjadi dasar pemikiran dari tiap diskusi. Jadi jangan sekali-kali memisahkan antara teori dengan kemungkinan implementasinya. Jangan terjebak pada iklan yang mengatakan: ah itu kan cuma teori. Tidak boleh,. Kita harus bekerja dengan landasan-landasan yang kokoh. Sehingga diharapkan hasilnya kokoh juga. Pertanyaan berikutnya, saya sedikit paham mengenai pengertian sistem hukum yang dimaksud tadi, ada continental, common law. Tapi dari pengalaman saya belajar hukum 50 tahun, masalah itu tidak lagi relevan dibicarakan di berbagai negara. Bahwa ada orientasi iya. Saya ambil contoh di Inggris

196

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


yang dikatakan common law system. Tapi sejak menjadi anggota Uni Eropa, Inggris tidak bisa lagi. Karena Prancis yang sangat kuat pengaruhnya di Uni Eropa, ada sistem continental. Sehingga Inggris menyesuaikan diri. Begitu pula sebaliknya, Perancis menyesuakan juga dengan tatanan hukum di Inggris. Jadi itu satu kenyataan baru yang kita hadapi 2. Suharyono Untuk Pak Rahman Khalik, Terkait dengan mafia. Saya tidak menyebut mafia peradilan, tapi dalam pemantauan kami dan Kemenkumham, sudah mulai dibenahi terutama terkait pembinaan pemasyarakatan. Kemudian dalam hal kita mengumukan yang terkait, katakan perdagangan narkotika dalam lapas. Saat kita temukan orang mengatakan; itu ada hubungnmya dengan mafia. Hanya orang mengatakan itu. Kami pada dasarnya sudah melakukan; Pertama, sikap terus menerus dan bekerjasama dengan BNN utk meminimalisir, menindak, atau menghapuskan segala tindak pidana lanjutan. Sehingga tindak pindana perdagangan narkotika tidak lagi bisa dikendalikan oleh lapas. Ini juga terkait sarana dan prasarana termasuk juga sistem rekrutmen yang tadi disebutkan Pak Bagir. Kita tidak lagi merekrut orang-orang yang memang selama ini banyak dilakukan dengan sistem yang tidak baik. Jadi sekarang untuk rekrutmen petugas-petugas lapas dan semua petugas pelayanan publik, kita serahkan sepenuhnya kepada pihak ketiga yaitu konsultan. Sehingga tidak ada lagi sekarang sistem nepotsime yang dapat mempengaruhi kinerja penyelenggaraan pelayanan publik. Memang solusi-solusi ini kita laksanakan terus menerus, melakukan sidak, termasuk juga konsekuen memberikan sanksi.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

197


Ini juga harus dilaksanakan, paling tidak membuat petugas kembali melakukan tugas sesuai dengan peraturan. Kemduian Ibu Imas, terkait dengan krisis pemimpin. Memang sebetulnya di Negara kita pada dasarnya, secara umum, ada semacam anutan. Mudah sekali kalau pemimpin kita yang maju bisa dijadikan teladan, pada umumnya yang di bawah ikut. Ini saja sbetulnya bagaimana kita memilih seorang pemimpin yang memang nantinya bisa dijadikan panutan. Jika yang nanti bisa dijadikan panutan itu ada pada 2014, tidak hanya presiden, semua pimpinan, saya kira perlu dipilih. Pak Ahmad Bukhari, menyangkut RUU KUHP. Menkumham sudah mengirimkan draft revisi dasar hukum pidana tersebut ke DPR. Draft RUU-nya itu sudah masuk ke DPR. Diharapkkan pada 2013 akan menjadi prioritas prioritas di 2013 untuk dibahas. Pihak kami dan DPR juga akan membahas secara serius revisi UU tersebut. Bahkan Untuk KUHAP dan KUHP sudah menjadi prioritas program legislatif nasional atau prolegnas 2013.

198

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.6. PLENO-III:

PENATAAN KEMBALI SISTEM EKONOMI UNTUK MENGEMBANGKAN SUMBER DAYA ALAM DAN KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL YANG BERKEADILAN DAN BERKELANJUTAN 3.6.1. PENATAAN KEMBALI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM DALAM MENDUKUNG KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL YANG BERKEADILAN Oleh: Zulkifli Hasan, SE. MM. Menteri Kehutanan RI Assalamu’alaikum Wr. Wb.

• Outline 1. Latar Belakang 2. Kerangka Pemikiran 3. Permasalahan 4. Kebijakan Pemanfaatan SDA 5. Rekomendasi

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

199


LATAR BELAKANG 1. Indonesia memiliki sumber daya alam (lahan, tambang, hutan, laut, panas bumi, dll.) yang melimpah. 2. Sumber daya alam tersebut pada kenyataannya tidak sepenuhnya dapat menjadi daya saing dalam pembangunan ekonomi. 3. Menurut Muhammad Yunus (Peraih Nobel 2006), masyarakat yang dekat sumber daya alam kondisinya miskin (dekat tambang, dekat laut, dekat hutan ---> pasti miskin). Oleh karena itu perlu akses khusus. 4. Menurut Prof. Sani : “Kekayaan sumber daya alam bukan menjamin daya saing ekonomi karena hanya sebagai pendukung, justru sumber daya manusia yang menentukannya�. Oleh karena itu bila salah memanage SDA maka bukan kesejahteraan yang diraih tetapi justru bencana yang didapat. 5. Indonesia ingin mandiri dalam pengelolaan SDA (meminimalkan campur tangan asing) sehingga mampu menopang perekonomian nasional. LANDASAN YURIDIS

200

x

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara

x

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan

x

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

x

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau kecil.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


PERMASALAHAN 1. Peraturan perundangan Ijin Pemanfaatan Sumber Daya Alam berorientasi kepada padat modal sehingga hanya pihak tertentu yang dapat mengakses. 2. Pemerintah kurang mandiri dalam pemanfaatan SDA (terutama Tambang) yang berakibat dampak terhadap perekonomian nasional kurang nyata. 3. Penyediaan lapangan usaha dan penyerapan tenaga kerja kurang optimal bagi masyarakat lokal. 4. Beban kerusakan lingkungan lebih besar dari keuntungan yang dinikmati. Implikasinya bila eksploitasi SDA besar maka cepat terkuras dan memperbanyak kemiskinan. 5. Konflik tenurial akibat kesenjangan akses pemanfaatan lahan sehingga memperlemah produktifitas nasional.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

201


KEBIJAKAN 1. Langkah terobosan untuk mengatasi kesenjangan jiwa pro rakyat dengan peraturan yang ada guna optimalisasi kekuatan ekonomi. 2. Moratorium perijinan pemanfaatan Sumber Daya Alam skala besar (contoh : Inpres No. 10 tahun 2011 tentang Moratorium Ijin Pemanfaatan Hutan Alam Primer). 3. Perijinan rakyat diprioritaskan dibandingkan ijin perusahaan (contoh : HTR, HKm, Hutan Desa). 4. Penerapan azas keadilan, kemitraan dan keberlanjutan. REKOMENDASI 1. Perlu pengembangan sosial enterpreneurship yang didukung oleh Government Enterpreneurship dalam pemanfaatan SDA. 2. Pengembangan energi alamiah (biofuel, panas bumi, tenaga surya, dll.) untuk antisipasi kelangkaan energi masa depan. 3. Pengembangan vegetasi penghasil pangan sekaligus intensifikasi penyediaan protein hewani (agroforestry, silvofishery, silvopastura). 4. Penyiapan SDM sekaligus penyediaan teknologi tepat guna dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDA. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

202

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.6.2. PENATAAN KEMBALI SISTEM EKONOMI UNTUK MENGEMBANGKAN SUMBER DAYA ALAM DAN KEMANDIRIAN EKONOMI NASIONAL YANG BERKEADILAN DAN BERKELANJUTAN Oleh: Adi Sasono Dewan Kehormatan ICMI Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

203


204

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

205


206

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

207


208

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

209


210

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

211


212

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

213


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

214

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.6.3. DISKUSI DAN TANYA JAWAB PERTANYAAN: 1. Bunasor Sanim Saya punya pengalaman mengenai kehutanan Pada 2005-2008 Saya menyebar bibit sekitar 30 juta di NTB dengan cara membuat titik- titik tanam. Siapa saja yang mau silakan. Saya sampaikan juga ke Pak Gubernur, beliau bilang; baik Pak Anda telah memberikan contoh. Lalu disampaikan juga ke Departemen Perindustrian, dsb. Artinya, ternyata masyarakat kita mau asal kita menggerakkan. Saya juga pernah usulkan untuk membuat proyek penanaman agro industri. Saya pernah ajukan di komisi III DPR termasuk dengan Gubernur Fadel Muhammad yang membawa agropolitan. Jadi Pemerintah dalam hal ini kehutanan harus bergerak dengan agro industri mengundang stake hodler. Sekarang lahan kita sampai kabupaten banyak dikuasai perusahaan termasuk dari Jakarta dan Bandung. Jadi menurut saya sesungguhnya kita belum membangun pertanian. Kalau kita membangun maka serahkan lahan kepada rakyat. Bangunkan rumah pertanian. Sekarang hampir lahan subur di semua perkotaan diubah menjadi ruko, dsb. Ke mana orang bersawah? Karena itu Pemerintah harus turun tangan reformasi mengenai kondisi kepemilikan lahan. Sesungguhnya ekonomi kita ada di agri bisnis. Karena itu mari ke depan kita produksi. Usul saya kalau tiap Orda/ Orwil memiliki hutan yang ditanami pohon bekerjasmaa dengan menteri kehutanan, maka banyak yang bisa dilakukan ICMI.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

215


2. Muhammad Taufiq - Orwil Jatim Presentasi Bapak berdua bukan hanya penting tapi merupakan tugas penting bagi cendekiawan. Tadi Pak Adi menukil tentang Kennedy. Cendekiawan yang diam, netral dan tidak kritis akan masuk neraka paling dalam. Asfala safilin. Mengerikan sekali. Kalau kita ikuti paparan yang tadi disampaikan, cenderung makin banyak permasalahan. Tapi kepekaan kita sebagai cendekiawan cenderung menurun. Itu yang saya lihat. Barangkali salahsatau yang menyebabkan itu kepemimpinan presidium. Saya kira sudah cukuplah 10 tahun dengan sistem presidium. Kepekaan cendekiawan harusnya dipertajam saat Negara kita memrlukan kiprah ICMI ke depan yang kebih baik. Kedua, Pak Adi tadi juga menyebutkan, kalau kita melihat bagaimana runtutnya perjuangan Nabi Muhammad dari Mekkah ke Madinah. Di Mekah beliau membangun akidah, di Madinah sebelum membangun masyarakat madani, Rasulullah membenahi ukhuwah Islamiyah. Dipersudarakan. Itu yamg memperkuat masyarakat madani. Saya kira ICMI sejak berdiri semangatnya adalah ukhuwah. Di sini ada Muhammadiyah, NU, al Irsryad, dll. Tapi fakta yang ada ukhuwah kita masih lemah. Apalagi kalau berbicara dunia bisnis. Ide Pak Adi sudah sering kita dengar, tapi yang penting sekarang, seperti dikatakan Pak Didin; how to solve the problem? Jawaban mudahnya adalah Al Islam. Saya berkali-kali mengatakan, saya berkepentingan dengan ICMI karena unsur ukhuwah ini. Sekarang bagaimana ke depan, bagaimana kita menerjemahkan Islam yang aplikatif, yang bisa menyelesaikan masalah. Seperti dikatakan tadi, Starbuck banyak tutup di negara lain tapi di sini makin berkembang. Kadang di satu kampung banyak Indomart dan Alfamart hingga bangkrut semua toko-toko kecil. Tapi how to solve the problem? Apa tugas ICMI? Untuk isu-isu nasional saja ICMI tidak muncul. Mana suara ICMI ketika negara

216

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


ini dirugikan pengusaha-pengusaha yang sangat tidak bermoral mencampurkan babi dengan sapi? ICMI tidak berbicara. Ketika upacara pemakaman John F Kennedy, Lyndon Johnson memuji Kennedy mengatakan; The ideas and the ideals which he so nobly represented must and will be translated into effective action. Saya langsung berpikir tentang Rasulullah. Kalau seorang Kennedy saja dikagumi seperti itu, bagaimana dengan Nabi Muhammad SAW. Inilah harus diterjemahkan ICMI. 3. Fatah Maulana - Orwil Jawa Barat Di Sumedang di kawasan kaki Gunung Geliues sampai sekarang masih tetap gelius, artinya gundul. Belum lagi sekarang ada Waduk Jatigede, kurang lebih 5 ribu hektar akan ditutup air. Perhutani punya 1320 ha dan Hutan Raya 3620 ha. Sampai sekarang belum ada upaya-upaya yang berarti bagaimana ini dilakukan, karena kalau tidak, saya yakin usia Waduk Jatigede hanya 10-20 tahun, akan gagal terkikis air. Bagaimana upaya penanaman pohon itu supaya berhasil? Karena sudah berkali-kali dilakukan, kurang dari 40% tanaman itu mati. Kemungkinan ini tidak disertai software dan hardware bagaimana bibit itu digulirkan sekaligus manajemen penanamannya. Akhirnya mereka bingung bagaimana menanamnya. Apalagi program hutan raya sekarang masih belum jalan. Kedua, banyak tanah yang terlantar di satu daerah ada kurang lebih 6 ribu hektar. Betul bahwa di UUD 45 memang kewenangan bupati tidak boleh melebihi menteri. Tapi realitanya ewuh pakewuh., Jadi banyak hal yang mesti dibenahi dan Bapak Menteri harus turun ke lapangan. Tolong cari formulasi manajemen yang bagus.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

217


4. Fajar - Orwil Sulawesi Selatan Saya cukup gembira karena Pak Menteri hadir di sini. Saya melihat dan mengkaji dalam berbagai perspektif kementerian. Dalam hal ini Kementerian Kehutanan. Pertama, ada beberapa nama yang menjadi penyesalan kita bersama. Banyaknya datadata yang dikonversi dalam bentuk statistik yang ternyata sangat berbeda dengan data di Kementerian. Data yang saya miliki dari beberapa sumber sangat bertentangan. Tahun 2011 jumlah hutan kita 130 juta hektar Padahal pada 2003 saja hutan kita tinggal 110 juta hektar. Data ini dibantah Wikipedia; hutan Indonesia kurang lebih 94 juta. Dalam beberapa perkembangan tahun terjadi penuran 8 juta hektar. Bayangkan saja. Berarti sekitar 800 ribu hektar perbulan hutan kita habis. Ini sangat paradoks dengan program Pemerintah menanam 1 Milyar Pohon. Semestinya kalau program ini jalan berart terjadi perluasan penambahan hutan kita. Ada apa dengan program ini? Apakah hanya ditanam kemudian tidak berlanjut? Saya menemukan beberapa pejabat menamam pohon tidak diapaapain. Ini harus dkoreksi oleh Kementerian Bapak khususnya di bagian Planologi Kehutanan. Saya kira ICMI harus banyak meengisi, manfaatkan ICMI untuk menjalin kerjsama membangun kehutanan kita. Kenapa kehutanan sangat inti. Pertama, hancurnya hutan akan menambah masalah-masalah bencana di Indonesia. Perubahan-perubahan iklim yang sangat dahysat. Jokowi akan mati berdiri kalau Kementerian Kehutanan hanya duduk menonton Jokowi memperbaiki kota supaya tidak kebanjiran. Padahal sumber kebanjiran itu berasal dari Jawa Barat. Karena di sana elit-elit politik kita membangun vila. Mana Kemenetrian Kehutanan? Mestinya punya keberanian untuk runtuhkan seluruh vila yang ada di sana. Ini sangat konkret. Kedua, Bapak Menteri tadi mengeluhkan regulasi di Pemeritah Daerah. Bapak punya kekuatan hukum. Ada peraturan menteri.

218

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Kenapa tidak direvisi peraturan menteri karena di situ disebutkan hanya 10% dari luar wilayah. Kongkretnya revisi tambah 30% misalnya. Kemudian pasal-pasal tentang perizinan Bapak ubah lagi pasalnya; harus ada izin Menteri Kehutanan. Itu bisa kan Pak. Masalah kesepakatan saja sebenarnya bangsa ini. Ketiga, perlu ada konektivitas seluruh kementerian. Kementerian Pendidikan bisa diajak kerjasama. Kenapa hutan kita habis? Siapa yang konsumsi kertas hari ini paling banyak? Kementerian Pendidikan. Buat skripsi saja satu halaman tidak boleh dibolakbalik. Bayangkan berapa juta mahasiswa Indonesia mengonsumsi kertas. Semestinya ini ada kerjasama ideal. Yang paling revolusoner adalah tugas akhir elektronik tidak perlu pakai kertas. 5. Orwil Gorontalo Saya tertarik dengan Pak Menteri Kehutanan, saya menyoroti dari sisi tidak sinerginya antara Pemerintah Pusat dengan Daerah. Pada 2006 ada Indonesia Menanam 1 Milyar Pohon. Tapi ke mana sekarang? Kedua, seperti disinggung Prof Didin tadi, sinergisitas antara Pemerintah Pusat dan Daerah harsu tercipta dengan baik, karen mengacu kepada tema ’Peradaban Bangsa’, Pemerintah Daerah hanya sebatas pencitraan saja. Karena itu untuk menata sistem kepemimpinan di masa depan perlu diciptakan kembali sinergisitas. Berikutnya, kita setuju kalau konsep menanam kembali atau 1 Milyar Pohon sebaiknya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kalau di daerah saya banyak jati. Tapi ketika ditanya ke masyarakat, mereka minta bibit yang produktif dan bisa menghasilkan. Mereka bisa pelihara pohon yang per 6 bulan sudah ada hasil. Jadi betul-betul sesuai kebutuhan masyarakat bukan keinginan pemerintah daerah.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

219


6. Chairul Hidayat - ICMI DKI Apa yang disampaikan Pak Menteri pada prinsipnya kami tetap setuju, bahwa kehutanan merupakan poros kita. Karena itu, menanam merupakan suatu kebutuhan dan keharusan. Memang, kalau kita lihat menanam sekarang tidak langsung besar. Mungkin kita bisa melihat 10 tahun ke depan. Maka gerakan menanam merupakan investasi yang baik dan tidak perlu diperdebatkan kembali. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana peran serta ICMI untuk melakukan gerakan itu. Karena, terus terang saja, atas nama ICMI di daerah belum terlibat langsung. Kami dari peserta menunggu, bagaimana ICMI bisa melakukan gerakan itu. Dengan demikian manfaatnya bisa dilakukan secara bersama. Karena menanam ini butuh waktu. Tapi paling tidak dengan adanya kebijakan menanam otomatis hasilnya akan kita petik untuk anak-cucu kita. Karena kalau penebangan terus-menerus tidak perlu 5 tahun ke depan, 1-2 tahun lagi pasti habis. Kedua, untuk Pak Adi Sasono, gerakan ekonomi kerakyatan sekarang agak bergeser sedkit. Kalau kita lihat di kita ini gerakan-gerakan kapitalis. Karena itu, gerakan ekonomi kerakyatan perlu dibangkitkan kembali. Apalagi jaman Pak Adi Sasono, bagaimana ekonomi kerakyatan bisa berkembang secara baik contohnya ada BMT atau usaha tani. Rakyat langsung menikmati hasilnya. Dengan adanya KUD petanipetani langsung memanfaatkan hasilnya, dibanding uang kita dibobol BLBI sampai Rp 600 trilyun yang tidak jelas sampai sekarang. Ekonomi Kerakyatan menurut saya adalah sebagai pondasi ekonomi kita, karena kalau rakyat kita maju otomatis middle class akan naik dan kelas ekonomi elit akan naik. Tapi kalau Carefour, Hypermart saja, terus terang masyarakat kecil kita makin menurun. Tidak jauh, di Jakarta orang yang menjual

220

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


kelontongn sekarang sudah menjadi orang miskin secara pendapat karena memang sudah banyak yang beli di minimart. 7. Roosy Miller – MPP ICMI Pertanyaan saya simpel saja, sumber daya alam tanggung jawab kita semua. Itu yang harus diketahui semua. Karena mungkin saya tinggal di Amerika, waktu pindah ke sini jadi lebih sensitif dengan alam. Ternyata kenyataannya lain. Sekarang simpel saja Pak, diberikan PR kepada masing-masing daerah untuk 6 bulan pertama. Itu harus bekerjasama. Tentu dengan Pak Menteri sendiri, saya percaya hukum-hukumnya berjalan. Pak Menteri, gubenrur, bupati dan jajaran bawahanya harus diikutsertakan untuk terjun ke daerah bersama ICMI. Memang sebetulnya ada ICMI, tapi sepertinya vakum, belum diikutsertakan dan disosialisasikan dengan jelas. ICMI daerah tidak bersuara, bukan tidak berani, tapi tidak diberikan informasi yang jelas. Intinya, daerah-daerah itu diberikan PR 6 bulan untuk menangani SDA menyangkut tanam, lahan, dll. Itu ada follow-up –nya. Jangan selalu seperti ada seminar, meeting, tapi realisasinya tidak berjalan. Hanya laporan buku-buku saja sebagian dan kebanyakan. Mengenai toko-toko yang masuk di daerah seperti Indomart, banyak sekali. Pemda sudah kebablasan memberikan kebebasan. Sebenarnya ini bisa kita cegah bersama masyarat sekitar. Biasanya kalau ada yang mau dibangun minimart kita sudah tahu. Di sini peran RT penting. Kelihatannya sepele hanya untuk tandatangan, tapi kalau ada apa-apa masyarakat harus bilang dulu ke RT; kita tidak setuju. 8. Masnah Sari - Dewan Pakar ICMI Pusat Kondisi aturan hukum di negeri kita tidak terkoordinir antara aturan secara vetikal apalagi horizontal antar sektor. Sehingga, adanya otda yang semula untuk memajukan daerah, ternyata

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

221


melahirkan raja-raja di daerah, yang berpeluang luas memajukan kekayaan penguasa itu sendiri, yang tidak memihak untuk rakyat. Yang jelas bupati berwenang untuk memberikan intruksi pengelolaan SDA dan dia memilih memberi kepada badan usaha, bukan kepada masyarakat, dengan cara memereikan sistem buyer form. Bahkan Presiden, Menteri dan Gubernur tidak berwenang dalam hak tersebut. Sekarang faktanya banyak tanah-tanah kebun kelapa sawit berpindah tangan ke pengusaha Malaysia. Ribuan hektar di Sumatera dan Kalimantan. Tambang timah di Bangka sudah dimiliki malaysia. Penambangan batubara di Kalimantan juga demikian. Lelang kayu jati di Blora memang oleh BANK tapi uangnya dari orang asing. Apalagi Freeport, Newmont, Chevron dll. Mereka mengeruk SDA langsung masuk ke armada kapalkapal mereka. Bagian kita tinggal perusakan-perusakan alam yang luar biasa. Tambang batubara dan timah kalau tampak dari di udara terlihat bolong-bolong. Otda bagaimanapun juga ada baiknya. Tapi banyak sekali merugikan masyarakat setempat. Inilah tugas kita mengevaluasi aturan-aturan tersebut. Regulasi baru yang benar-benar bisa berpihak kepada masyarakat 9. Jafar Ngabalin - ICMI Orwil Papua barat Sejak kemarin kita sudah mendengar paparan. Saya setuju sekali dengan Pak Zulkifli, persoalan terbesar hari ini, kalau melihat materi sejak kemarin kita bahas adalah penataan kembali. Kalau kita bicara penataan kembali, maka ia sangat identik dengan kemandirian ekonomir rakyat itu sendiri. Pada periode yang lalu kita semua melihat peran serta ICMI. Hampir-hampir negara ini diatur betul oleh ICMI. Saya ikuti betul sejak masih kuliauh semester satu, pernah menjadi sejken Ikatan Himpunan Kecil dan Mikro Indonesia, waktu Bapak Adi Sasono jadi menteri. Saat itu peran ICMI begitu besar. Ada sebuah keberanian untuk mengambil kebijakan. Negara ini sesungguhnya diatur oleh ICMI.

222

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Saya ingin berikan contoh. Saya Ketua Orwil Papua Barat. Bupati, Wakil Bupati Sekda, Kepala-kepala dinas, seluruhnya masuk dalam pengurus ICMI Orwil Papua barat. Di negara ini juga. Hampir semua menteri ada dalam ICMI. Mulai dari Dewan Penasehat, Dewan Pakar. Tapi beberapa waktu belakangan ini kekuatan itu tidak dimaksimalkan ICMI. Karena itu, yang ingin saya sampaikan adalah proses dalam keberanian mengambil sebuah kebijakan. Sehingga, penataan sistem kemandirian nasional seperti yang kemarin dipaparkan begitu hebat oleh Pak Hatta Rajasa. ICMI periode berikutnya, apalagi seluruh kandidat presiden yang hari ini sudah memaparkan semua visi misinya, harus kita bahas secara teknis. Saya bisa mengahdirkan semua bupati bahkan Gubenur Papua Barat. Bersama unsur-unsur gereja, perempuan kami sudah bahas bagaimana percepatan pembangunan di Papua Barat. Mereka menerima konsep Islam. Kenapa kita harus ragu dengan konsep Islam? Ini yang perlu kita tentukan hari ini. Kalau kita mendengar laporan Ketua Panitia, bahwa inilah silaknas terbesar. Maka saya ingin mengusulkan, pasca silaknas rekomendasi-rekomendasi harus kuat untuk kita bahas secara teknis. Cukup wacananya. Tapi ada hal secara teknis, diatur secara kebijakan umum di pusat kemudian kami di Orwil dan Orda siap mengimplementasikan. Tidak lagi pada jajaran teori. Ini yang saya ingin sampaikan. Mudah-mudahan dari banyak persoalan tadi, kalau kita mau menata kembali semangat yang dulu disampaikan Pak Habibie, saya yakin insya Allah kebangkitan peradaban yang menjadi topik utama ini, terwujud. Kami di Papua Barat, ICMI Papua Barat, Pemerintah Provisni Papua Barat, Pemuda Papua Barat, telah sepakat. Kami kemarin telah menandatangni MoU untuk memulai sebuah proses kebangkitan peradaban dari bumi Papua Barat. Pada kesempatan ini juga kami memohon kesediaan Bapak Menteri Kehutanan untuk hadir di Papua Barat meresmikan program 1 milyar Pohon karena sudah habis juga kami punya hutan di sana.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

223


10. Abdullah - Orda Cirebon Pertama saya menanyakan, pada saat Pemerintahan Bung Karno menyampaikan tentang visi Pembangunan Semesta Berencana. Di jaman Pak Harto dengan REPELITA. Saya ingin presiden berikutnya juga punya rencana pembangunan 25 tahun yang akan datang. Yang menjurus kepada kemandirian ekonomi. Indonesia punya kans besar untuk maju secara ekonomi karena memiliki SDA yang sangat luar biasa dan memiliki penduduk yg sangat banyak. Karena itu, untuk sistem ekonomi ini kita bisa mencontoh Malaysia, yang lebih maju dari kita karena tidak malu-malu menggunakan sistem ekonomi Islam. Jadi kita pun sebagai cendekiawan muslim jangan sungkan-sungkan bagaimana menjalani nilai-nilai Islam yang saat ini sudah ada UU Pebankan Syariah untuk menjadi pilar sistem ekonomi Indoensia. Berikurnya, Arab Saudi dengan minyak bisa memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Seluruh pendidikan dari SD sampai Perguruan Tinggi beasiswa full. Bahkan, mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang dikirim semuanya juga beasiswa. Mohon agar sekolah-sekolah, pesantren-pesantren, universitas diberikan hak pengelolaan untuk beasiswa dari SD sampai Perguran Tinggi. Insya Allah, kita akan bisa menikmati akses yang kita miliki. Tapi saat ini karena kita terjebak dalam sistem ekonom yang liberal, bagaimana UU kita sarat kepentingan yang banyak sekali menjadi kepentingan ekonomi liberal. Sehingga pengusaha asing eksis dan kita ratarata hanya jadi penonton. Karena itu, saya mengusulkan Pak Menhut ada kebijakan tanah dibatasi tidak boleh lebih dari 5 hektar. Ini kalau Pemerintah punya power yang luar biasa. Tidak mungkin tidak untuk kesejahteraaa dan kemakmuran rakyat Indonesia. 11. Melihat pengusaha kecil, di mana mereka memberdayakan pohon tanaman bibit-bibitan, di antaranya duren, mangga, sawo

224

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


sudah berbuah. Untuk pemasarannya agak sulit. Mohon kiranya Pak Menteri berikan jalan keluar untuk pemasaran. Kemudian mengenai pelatihan untuk pemberdayaan tanaman supaya lebih menguntungkan JAWABAN: 1. Zulkifli Hasan, SE. MM, Menteri Kehutanan RI / Dewan Pakar ICMI Pusat Untuk saudara saya di NTB. Rakyat sekarang ini budaya tanamnya tinggi asal diberikan bibit. Karena itu pemerintah bertanggungjawab menyediakan. Kami, saya kira bisa bekerjasama dengan ICMI nanti. tiap desa kita beri kebun bibit rakyat (KBR), kita biayai 50 juta perdesa untuk pembibitan. Gratis. Apa itu cukup. Tidak. Tapi itu stimulan untuk mempercepat. Tiap desa sleuruh indoensia dibantu untuk pembibitan. Bibit apa terserah kepada daerah yang cocok. Kemudian kami juga mengembangkan pertanian kemudian dikerjasamakan. Zaman saya 2010 memang saya tutup untuk pengusaha. Saya kembangan HPR setahun penuh. Tahun 20102011. Itulah yang dulu tidak boleh hak wilayah, sama saya boleh. Namanya Hutan Desa. Karena itu, bisa saja kerjasama dengan teman-teman dari daerah. Namanya saja kita ganti biar tidak panjang prosesnya harus ada perda, dll. Namanya hutan desa tapi rakyat yang mengelola. Yang sulit kita permudah. Kemudian hutan, kita punya 600 – 700 rb. Ada 1,3 jt lahan, tapi memamg tidak ada di Pulau Jawa. Ada di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan daerah-daerah lain. Luas tergantung wilayahnya. Tanggal 21 saya ke Lampung. Awal Januari saya ke Sumatera Utara. Datanya kalau mau tahu ada di tempat saya. Jadi silahkan kalau ada teman-teman dari Provinsi di luar Pulau Jawa yang berkompeten.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

225


Tidak itu saja. Kalau di tempat Bapak dan Ibu ada masyarakat yang punya lahan ingin menanam pohon kurang modal, kami juga ada pinjaman. Bisa bekerjasma. Kami punya Rp 3 trilyun dana Badan Layanan Umum (BLU). Bisa pinjam jangka panjang, tanam karet 5 tahun. Bisa pinjam 9 tahun. Dengan bunga 5,75%. Bisa kerjasama dengan Orwil ICMI. Cuma memang bekerjasama dengan rakayt itu harus berkeringat dan benar-benar ikhlas karena balasannya surga. Kalau seminar di hotel gampang. Dari Jawa Timur tadi, kita memang harus bersuara dan kritis. Itulah kita kehilangan bukan hanya ICMI juga umat Islam, apakah HMI, KAHMI, NU. Saya sering berdebat dengan Green Peace. Macam-macam Pintar-pintar mereka, menguasai masalah. ICW hanya segelintir orang, betapa hebatnya. Bisa mempengaruhi media. ICMI kan besar. Saya sependapat, suaranya mana? Tapi tentu tidak asal bersuara. Kalau bersuara ngawur susah juga. Bertanya saja salah. ICW berapa banyak? Tiap hari ada di media. Bayangkan. ICMI di media cuma kalau konfrensi pers atau datang Presiden. ICMI mesti bersuara. Masa kalah sama Green Peace yang hanya berapa puluh orang. Atau Jaringan Kampus (Jarkam). Mereka tidak hanya pintar dan hebat. Uangnya juga banyak. Tidak pernah minta sumbangan. Tidak pernah buat proposal. Mereka mengelola seperti korporat. Kalau ICMI bisa begitu. Bicaralah. Jadi saya setuju. Panggung-panggung diambil orang lain sekarang. Coba lihat media tiap hari. Di mana ICMI? Ada pun sedikit. Yang muncul Jarkam, ICW, WWF, Kontras. Di mana kita? Ketiga, kalau di Jawa ada hutan yang dikelola Perhutani. Kami tidak punya kecual konservasi. Jadi yang bertanya juga mesti paham. Kami mengelola yang konservasi. Selain itu punya masyarakat, yang kalau kita tanami tidak izin, bisa marah mereka. Yang penting bagaimana menanam itu tidak ada ruginya. Bagaimana menjelaskan ini pada publik. Karena kalau sudah paham, jangka panjang tanam pohon, jangka menengah bisa kembangkan peternakan , jangka pendek tanam tanaman

226

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


semusim. Misal, kemarin saya ke Yogya, hebat sekali, 5 tahun panen sengon. Satu pohon nilainya Rp 350 ribu. Kalau jangka menengah bisa piara domba. Hasilnya tahunan. Sedang jangka pendek ditanami kacang dan sayuran. Jadi Bagaimana sosial holistik menjadi social entreperenruship. Orang tahu ini menghasilkan dan menguntungkan. Tidak pantas kita miskin kalau negara subur, kita bisa koopertif, dan semua hebat. Korea tidak punya apa-apa, Jepang negara kecil tapi kaya raya. Kita punya daerah bagus, tapi orangnya? Nah, ini bisa kita kerjasamakan bersama. Gunung geliues bukan kawasan kita, milik orang perorang. Sentul dulunya kawasan hutan sudah dilepas Jadi kalau ditanam di sana. Karena itu kalau diambil tanah terlantar itu langsung yang punya nuntut. Dari Sulawesi selatan itu anak muda punya semangat tinggi tapi banyak bacalah. Data-data berbeda, nanti baca lagi yang benar. Kemudian vila saya disuruh berantas. Tidak bisa. Menteri Kehutaan tidk bisa jadi menhut plus polisi, jaksa. tugasnya sudah diatur. Tidak bisa menanam dan memupuk lalu menindak. Ada aturannya. Selanjutnya, dari Gorontalo. Bagus sekali pertanyaannya. Mengerti apa yang ditanyakan. Sinegisitas Pusat dan Daerah. Inilah yang memang sekarang ini kita perlu waktu. Di era refomasi, antara Pusat dan Provinsi sudah hampir satu visi. Kalau Pusat dan Provinsi sudah nyambung, kurang sedikit lagi. Yang jadi masalah sekarang Pemerintah Pusat dengan Kabupaten dan Provinsi dengan Kapubaten. Karena bupati dan walikota beranekaragam latar belakang. Jadi memang perlu waktu. Bukan aturannya. Bisa saja. Tapi memang perlu waktu untuk menjadikan sepaham satu visi. Sama dengan di birokrat. Kalau Eselon I dan II mudah. Tapi sampai Eselon III dan IV lain lagi. Belum satu napas.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

227


Kemudian, menanam satu milyar pohon harus menghasilkan. Betul. Saya setuju sekali. Memang harus menghasilkan. Kalau di NTT biasanya mereka menanam pohon kemiri, 1 kilo saja Rp 40 ribu. Di Maluku Utara tanam kayu putih, dsb. Jadi disesuaikan dengan daerahnya masing-masing. Dari Ibu Roosy, SDA adalah pekerjaan kita semua. Saya tawarkan kerjasama dengan ICMI dan Pemerintah Daerah. Kalau ada di tempat lain bersama ICMI mengawal agar sampai kepada rakyat. Kemudian ada BLU dan KBR. Kita bisa bekerjasama. Peluang di Kehutanan agar ICMI juga berkembang, kita kelola 20 juta hektar kawasan konservasi. Pak Adi pernah melihat di TV ada Resort yang sekali tidur menginap bayaranya Rp 30 juta; $ 3 ribu. Padahal dia cuma vila di pinggir laut dan pantainya sedikit. Kita punya konservasi bagus. Ada hutan bakau, tropis. Itu bisa dikeloa untuk parawisata alam. Lebih hebat lagi bida bikin resort di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Papua Barat. Saya sudah berkali-kali ke Papua. Raja Ampat bagus sekali. Teman-teman ICMI daerah kalau mau mengelola ini. Kita sekarang ada 45 juta kelas menengah. Pada 2025 akan ada 135 juta kelas menengah yang perlu hiburan resort, macam-macam. Itu potensi besar. Ini tawarna saya kepada ICMI biar ada yang kongkret. Untuk Pak Jafar Ngabalin, mengenai penataan kembali. Soal Kemandirian, Pak Hatta sudah menyampaikan. Produktivitas, daya saing, kembali ke manusianya. Kredilbilitas, inovasi; kembali ke kita lagi. Keberanian mengambil sebuah kebijakan, nah, ini takut semua. Di tempat saya mencadangkankan HPK (hutan produksi yang bisa dikonversi), Kami informasikan kepada rakyat. Kita kumpulkan orang itu untuk dibagi lewat bupati. Memang harus berani. Kemudian soal jaman Bung Karno ada Semesta Berencana. Jaman Pak Harto ada Repelita. Saya kira Pak Hatta jelas tahu harus bagaimana. Untuk yang menanama duren, mangga, sawo. Nanti kita yang beli.

228

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Terakhir, Bapak ibu sekalain, banyak teman-teman dari daerah. Walau ada sebagian dari Pulau Jawa, mereka lebih maju dari Sumatra, Kalimatan, Sulawesi, dsb. Yang saya maksud, kalau di Sumatera, Kalimantan, kita tanam luas. Tapi karena pohonnnya kurang, biasanya tanah dibiarkan begitu saja tidak terisi. Di Jwa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, mereka sudah atur ada tanaman jangka panjang. Untuk 5 tahun pohon sengon, jati untuk 10 tahun. Jati yang dulu sampai 60 tahun sekarang bisa diperpendek. Kemuduan jangka menengah ada ternak domba, sapi, dsb. Masa kita harus impor daging 19 ribu ton? Jangka pendek untuk tanaman semusim. Saya kira kalau teman-teman dari luar daerah ingin melihat, karena kalau diajari tidak mau, biasanya seing is beliving. Kami bisa fasilitasi beberapa kelompok di daerahnya masing-masing. Apakah 100 orang bisa melihat di Yogya, Jawa Timur, dll. Apa benar ini menguntungkan kalau kita mengoptimalkan lahan yang ada. Kita bisa fasilitasi kerjasama degan Kemenhut. Jadi banyak hal yang bisa kita kerjsamakan dengan teman-teman di ICMI. 2. Adi Sasono, Dewan Kehormatan ICMI Pusat Begitu rupa proses yang dilakukan sehingga hanya perusahanperusahaan besar yang mampu. Misal gula dari tebu dijual sekitar Rp 7 ribu tapi di pasar Rp 12 ribu karena ketika main gula dipersyaratkan harus menaruh uang jaminan sekitar Rp 5 M. Ini sebagai contoh kecil. Ini membuat koperasi susah ikut tender. Akibatnya yang menguasai perdagangan gula hanya yang disebut 7 samurai; tujuh pedagang besar. Kemudian soal proses perolehan lahan, ada prosedur yang panjang dengan ongkos yang tidak sedikit. Ujungnya harus Amdal. Ongkosnya besar dan orang itu-itu juga yang menguasainya. Sehingga dia bisa menguasai hutan. Ini

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

229


diperburuk oleh berlakunya kebijakan transaksional, sehingga ketika menjadi bupati, walikota, gubenur, sudah menggunakan banyak dana, agendanya adalah membuat pengeluaran dana tersebut dari penggunaan kekuasan yang ada. Pertanyaanya; dari mana kita mau memulai dengan situasi seperti itu? Walaupun ganti presiden tidak otomatis hal ini bisa teratasi. Ada banyak agenda besar yang memerlukan pemikiran ICMI, yang harus bersuara lebih cerdas dibanding suara kritis yang ada di TV Harus ada analisa yang lebih tajam tentang sebab musabab dari persoalan yang ada. Kalau kita hanya bisa protes, itu hal yang palin mudah dilakukan semua orang. Apalagi menyalahkan Pemerintah. Karena itu, usul saya di ICMI ada kegiatan selain yang sifaatnya lebih intelektual. Kajian lebih teknis juga harus dilakukan. Kedua, kita harus mendorong lahirnya kepemimpinan yang tanggap prsoalan ini. Misal, ada banyak contoh kawan kita yang bagus, yang bisa menghasilkan pemikiran dan tindakan yang membela rakyat. Ada beberapa bupati dan walikota yang sukses. Misalnya, Alfamart dan Indomart, di Solo dari 240 pemohon yang diijinkan Walikota Solo hanya 20 saja. Sehingga warungwarung dan pasar milik rakyat tetap ada. Gubernur DKI yang baru telah mengeluarkan tidak lagi mengijinkan permohonan mall atau minimart. Sebenarnya itu bisa tapi harus dilakukan di tingkat Pemda. Karena sekali lagi 805 kekuasaan sudah ada di tangan Pemda sekarang. Peranan ICMI di daerah sangat penting untuk mengembalikan hak rakyat dalam kebijakan publik. Kita ini kan dalam suasana yang disebut ketidakwarasan kolektif. Negeri ini sedang dalam suasana tidak waras. Ada hal-hal yang terjadi di seputar kita. ICMI adalah bagian yang insya Allah masih waras. Ada tiga macam tendensi yang kita bisa lihat. Pertama, sebagian kecil golongan memilih posisi sebagai yang disebut golongan

230

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


oportunis, karena dia pintar bisa menawarkan jasa-jasanya. Kedua, sebagian lagi menjadi golongan oposisionalis yang kerjanya mengingatkan terus. Ini penting sekali karena kita memerlukan suara yang mengingatkan tentang norma-norma kehidupan. ICW, Kontras, dsb adalah lembaga yang beraksi terhadap penyimpangan. ini penting sekali karena kita akan tetap dalam jalur yang beradab. Ketiga, ini mungkin ICMI yaitu golongan institusionalis. Sebagian besar ICMI merasa kita orang pintar diperlukan masuk dalam sistem dengan pikiran akan mengubah dari dalam. Yang terjadi dirubah di dalam. Masalah ini yang harus kita atasi karena kita akan tahu cara reposisi. Selama 10 tahun ini peran ICMI, sebagian sudah disebutkan Pak Zul, kita tidak relevan. Kalau kita mau jujur, selama 12 tahun kita memimpin sebuah proses perubahan sosial yang terjadi dengan dahsyat sekali. Ada pembalikkan. Sehingga stigma terhadap Islam politik sudah dihilangkan. Dulu muslimah jarang pakai kerudung. Sekarang kita ke mall mungkin separuh lebih sudah pakai kerudung. Dulu yang namanya Zulkifli Hasan kalau di tentara susah naik pangkat. Tapi kalau namanya Prasetyo, Adi Sasono, masih mungkin. Jadi ada stigma dengan nama. Sekarang hampir semua posisi puncak dipegang oleh umat Islam. Tapi sekali lagi, struktur ekonomi tetap tidak berubah. Struktur yang dikuasai bipolaris. Sebagian kita tidak punya kesadaran sejarah untuk melihat akar sebab permasalahan. Usul saya, cara kita menangani masalah jangan masuk golongan bipolaris. Kita harus masuk dalam golongan yang unipolar. Kita mengerjakan dengan semangat: ini Negara kita. Baik dan buruk Pemerintah adalah baik buruk kita semua kalau Negeri ini kalah dalam persaingan global. Pada 2015 kita akan masuk era baru namanya Asian Economy Community. Sebuah negara dengan 600 juta penduduk. Wilayah kawasan dengan anggaran mencapai $ 2,2 trilyun dolar. Di mana

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

231


kita berdiri? Akankah kita menjadi negeri yang berkoloni? Kita hanya tempat penanaman modal asing, eksportir barang mentah, sumber buruh murah, tempat pemasaran produksi negara maju. Gubernur DKI baru menaikan gaji sebanyak 44% menjadi Rp 2,2 juta perbulan. Tapi kalau kita lihat secara hitungan. Perjam baru mencapai Rp 3700,-. Di Vietnam yang lebih belakang membangun sudah Rp 8 ribu perjam. Di Cina Rp 7 ribu. Di Malaysia dan Thailand rata-rata Rp 20 ribu. Kita masih paling rendah, Itu pun pengusaha sudah mengancam mau PHK masal atau mau tutup perusahaannya. Jadi akses politik dari grup ini baru saja dimulai. Dia punya kekuatan sehingga punya suara dalam pengambilan keputusan. Kalau melihat misal pertanian kita. Buruh ada upah minimu, pendapatan minimum. Apakah di pertanian ada? Pemerintah memberi pupuk bibit. Ketika panen yang mengambil tengkulak. Sehingga rata-rata petani hanya dapat separuh dari harga yang diberikan ke konsumen. Akibatnya petani kerja kersa tetap miskin. Petani makan tulang terus, dagingnya dimakan orang lain Seperti kasus gula tadi. Untung petani kita giginya kuatkuat. Yang jadi masalah; di mana ICMI berdri? Bisakah ICMI meneruskan tradisi yang sudah dibangun 12 tahun pertama untuk melakukan perubahan dari proses reformasi poltik menjadi proses reformasi di bidang struktur ekonomi? Ini pertanyaan untuk kita. Di sinilah diprrlukan peran teknis. Sekarang kita sudah masuk dalam era teknologi informasi. Integrasi antara yang kecil-kecil bisa dimungkinkan menjadi kekuatan besar. Kini dominasi teknolgi dan informasi makin nyata. Contoh, trasaksi e-commerce sudah meningkat sejak beberapa tahun ini, dan besar sekali sekitar 7,2 trilyun. Penggunaan FB, Twitter, instagram, email, permenit. Kita pertumbuhannya no 3 di dunia. Inilah agenda kita.

232

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Sebetulnya nomor atu petani kita tidak punya jiwa wirausaha. Kalau kita bertanya kepada petani; Mau ke mana, Pak? Saya mau nyambut gawe; bekerja. Coba tanya pengusaha; mau ke mana, Pak-Bu? Saya mau cari duit. Karena itu harus ada penguatan semangat wirausaha yaitu bisa dilakukan kalau petani mengetahui harga produksinya. Saya sudah melakukan ini selama 3 tahun ini. Saya mengajak mentan, petani dapatnya 1200, kita belilah di pasar online lakunya Rp 2450. Dua kali lipat. Tugas ICMI harus mendorong petani memproduksi barang yang berstandar, sertifikasi, meyelenggarakan pendidikn agar jangan panen secara biasa, pemberian informasi, pendampingan. Kemudian soal kelembagaan, kebanyakan petani lembaganya masih lemah, masih berjalan masing. Tidak mungkin kita bisa membangun kekuatan kolektif. Kalau di Jawa Barat sudah lebih maju. Sekarang kita sudah bisa memproduksi beras sampai 12 ton gabah kering panen. Rata-rata masih sekitar 5,5 ton. Barang-barang luar banyak masuk karena lebih murah dan efisien. Kalau barang dalam negeri ditambah ongkos transportnya jadi mahal. Ini tidak bisa diatasi hanya dengan kerja Pemerintah. Saya juga berpikir, pada akhirnya kalau kita mengharapkan Pemerintah mengatasi ini, tidak realistis. Kita harus berusaha bersama orang-orang lemah. Menurut Rasulullah, kekuatanmu terletak pada persekutuanmu dengan orang-orang lemah. Rasululah sudah mempertemukan orang kaya dengan miskin. Jadi semangat membela kaum miskin, yang memberi roh kehidupan ICMI ke depan, harus dimiliki. Kalau tidak kita seperti cendekiwan di awang-awang, akan jauh seperti elit-elit yang lain. Kemudian konsep domestik. Rempah misalnya, gambir di Sumatera Barat hanya Rp 25 rb. Di India dijual $ 17. Pasar tidak percaya kepada pengusaha Indonesia karena suka korup, mencampur, gambir dicampur, vanili dicampur. Menurut Francis Fukuyama; masyarakat mdoern itu masyarakat dengan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

233


keterpercayaan tinggi. Kita tidak dipercaya karena korups. Jadi apakah ada yang lebih kompeten selain ICMI menyentuh masalah-masalah ini? Yang memandu kehidupn berbangsa kita supaya jadi masyarakat yang terhornat dan bermartabat. Tidak mungikin bisa berbangsa yang terhormat kalau regionalnya tidak berdaya. Inilah hal-hal pokok yang saya usulkan. Harus dimulai dengan kerja teknis. Kuncinya di Orda-orda, bukan hanya Pusat dan Wilayah. Demikian jawaban saya untuk anggota-anggota ICMI yang saya cintai. Saya generasi pertama bersama Mas Dawam dan Pak Muslimin. Kita ingin Anda semua di ICMI betul-betul memikul tugas peradaban, tugas sejarah. Jadikan ICMI relevan kembali. Jangan ICMI sakit gigi semua. Kalau ngomong takut tidak dikasih kesempatan jadi anggoat DPR, takut tidak naik pangkat. Itu cendekiawan macam apa? Jadilah cendekiawan sejati yang tidak sakit gigi, yang bisa bersuara secara kristis dengan bermartabat. Selamat berjuang.

234

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.7. PLENO-IV:

PENATAAN IPTEK BAGI PEMBANGUNAN PERADABAN BANGSA 3.7.1. PENATAAN IPTEK BAGI PEMBANGUNAN PERADABAN BANGSA Oleh: Prof. Freddy Permana Zen, D.Sc. Deputy Sumber Daya IPTEK Kementerian Riset dan Teknologi RI Bismillahir Rohmannir Rahim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Yang saya hormati Rektor ITB, Prof. Dr. Akhmaloka; Yang saya hormati Ketua KIN, Prof Dr. Ir. Zuhal; Yang saya hormati Pimpinan Sidang, Prof. Dr. Teuku Abdullah Sanny; Para hadirin sekalian yang saya hormati PENDAHULUAN Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke Hadirat Allah SWT, atas nikmat dan karunia-Nya sehingga pada hari ini kita dapat bersama berkumpul di sini untuk mendiskusikan tema: PENATAAN IPTEK BAGI PEMBANGUNAN PERADABAN BANGSA�

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

235


Hadirin sekalian yang saya hormati,

Amanah Regulasi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 31 Ayat 5:

“Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. UU No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025: dinyatakan bahwa pembangunan ekonomi diarahkan kepada peningkatan daya saing dan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy) 2

Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 31 Ayat 5 menyebutkan bahwa “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia”. Amanah ini menegaskan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) mempunyai peran penting bagi upaya pencapaian kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Begitu pula dalam UU No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, dinyatakan bahwa pembangunan ekonomi diarahkan kepada peningkatan daya saing dan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based economy). Hal ini memperlihatkan bahwa pembangunan eonomi seharusnya berlandaskan pada keunggulan daya saing, kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan budaya bangsa yang dikelola melalui kemajuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai visi pembangunan.

236

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


INOVASI ADALAH MESIN UTAMA PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Hadirin sekalian yang saya hormati,

Pertumbuhan Ekonomi

3

Kita bersyukur kepada Allah swt bahwa Indonesia telah bangkit kembali setelah krisis keuangan Asia pada tahun 1998 dengan pertumbuhan ekonomi positif rata-rata 5 persen selama periode 2000-2010. Bahkan Komite Ekonomi Nasional (KEN) memprediksi ekonomi Indonesia tahun 2013 akan tumbuh stabil di kisaran 6,1 hingga 6,6 persen ditopang konsumsi masyarakat dan investasi dalam negeri meskipun dalam kemerosotan ekonomi global saat ini. Ekspor tumbuh kuat, sedangkan utang luar negeri terhadap PDB menurun. Investasi telah meningkat menjadi lebih dari 27 persen PDB. Kita memiliki kesempatan untuk menciptakan siklus pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif melalui pembangunan pada kondisi ekonomi dan politik yang stabil.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

237


Ekspor: Kandungan teknologi Share of merchandise exports in

Commodities’ share of total exports, agriculture and high tech manufacturing, 2009 (%, WDI) 1990-2008 18

Japan

16 14

% of merchandise exports

Korea

Philipinnes

Thailand

Singapore

12 10 8 6 4 2

Malaysia

0

10

20

30

40

50

60

70

2008

2007

2006

2005

2004

2003

2002

2001

2000

1999

1998

1997

1996

1995

1994

1993

1992

1991

1990

0

Indonesia

High-technology exports (% of merchandise exports) Agricultural raw materials, ores and metals

Namun kita masih tertinggal dari negara berkembang lainnya pada kecanggihan ekspor dan pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan. Ketergantungan pertumbuhan ekonomi pada komoditas dan penurunan pada ekspor bernilai tambah tinggi merupakan tantangan terhadap keberlanjutan jangka panjang dari tingkat pertumbuhan saat ini. Komoditas produk pertanian, minyak dan pertambangan menyumbang 68 persen dari ekspor barang Indonesia pada tahun 2009, jauh lebih tinggi daripada semua negara berpendapatan menengah di kawasan. Hanya 11 persen dari ekspor manufaktur atau sekitar 4 persen dari seluruh produk ekspor barang pada tahun 2009 adalah ekspor dengan kandungan teknologi tinggi dan ini terus mengalami penurunan sejak tahun 2000. Data ini jauh berada di bawah data ekspor berteknologi tinggi dari ekspor manufaktur rata-rata di Asia Timur sebesar 31 persen, 30 persen di Cina atau 52 persen di Malaysia dan Filipina. Kita harus ingat bahwa nilai ekonomi dari berbagai komoditi sumber daya alam cenderung mengalami penurunan relatif terhadap nilai ekonomi produk-produk teknologi yang kita butuhkan untuk mendukung pelaksanaan

238

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


pembangunan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat. Apabila keadaan ini terus berlangsung, maka dalam jangka panjang kita tidak akan mampu mengimbangi pembiayaan impor dengan pendapatan ekspor. Dengan demikian, kita harus mengakumulasikan kapasitas Iptek agar bangsa ini dimasa mendatang dapat menghasilkan produk-produk teknologi yang mampu bersaing di pasar global.

Sistem inovasi Market Education Development Based on KBE

Knowledge Producer, Human Resources Developer (Supply)

Collaboration

User of Knowledge (Demand)

Kebijakan Finansial

Membangun Infra struktur Sosial

Kebijakan Ekonomi

Kebijakan Sains dan Teknologi

Knowledge Based Economy

KBE

Policy

Small Midle Enterprise

Kebijakan Human Capital

Industry

University & LPNK

Kebijakan Pendidikan

Market

Rising up the Productivity

Government Society

Politic and Economy Environment, Culture, Tradition, National Character

Indonesia perlu menggeser sumber ekspor dari komoditas dan produksi biaya rendah menuju produk bernilai tambah tinggi, dan sistem inovasi dapat memainkan peran besar dalam mempercepat proses transformasi ini. Inovasi yang dipahami sebagai sistem, memungkinkan pengembangan teknologi baru atau penerapan teknologi yang sudah ada dan merupakan kunci untuk meningkatkan produktivitas ekonomi Indonesia. Input yang tepat harus ada, seperti sumber daya moneter dan, khususnya, modal manusia.Tapi itu tidak cukup. Sistem ini juga perlu memberikan insentif yang tepat bagi para peneliti untuk bekerja pada sektor

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

239


produktif untuk menerapkan pengetahuan yang dimiliki dan menciptakan pengetahuan baru apabila belum ada. Sistem perlu mengkoordinasikan sejumlah mitra termasuk lembaga penelitian pemerintah, lembaga pendidikan tinggi, pusat penelitian dan pengembangan (litbang) swasta dan sektor produktif, dan sistem juga perlu bertindak sebagai katalis bagi kerjasama internasional untuk dapat mengakses kolam pengetahuan yang ada yang relevan dengan kebutuhan Indonesia. Peningkatan sumber daya sebagai input pengembangan iptek perlu diselaraskan dengan reformasi kelembagaan. Bila tidak, hasil yang diharapkan sukar tercapai. Dalam konteks global dan keterbukaan, Indonesia perlu meningkatkan rantai nilai untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam jangka menengah dan panjang. Persiapan untuk pergeseran ini pertama memerlukan pembangunan kapasitas inovasi keseluruhan negara, termasuk sumber daya manusia, infrastruktur, dan yang paling penting, kerangka kebijakan yang kondusif untuk penguatan sistem inovasi nasional. Pemerintah Indonesia telah menjadikan inovasi sebagai bidang prioritas dan sudah mengambil langkah penting menuju pengembangan sistem nasional Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi yang efektif. Pada tingkat kebijakan, pembentukan Komisi Inovasi Nasional (KIN) dan "Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025" telah menyediakan panggung untuk pengembangan sistem inovasi yang efektif.

240

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Komite Inovasi Nasional

Kerangka desain MP3EI

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

241


Dengan menetapkan "Peningkatan Kapasitas SDM dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi" sebagai salah satu dari tiga strategi utama dari Masterplan (dua lainnya adalah pembangunan koridor ekonomi dan konektivitas nasional), pemerintah telah memperlihatkan pemahaman akan perlunya kebijakan iptek dan inovasi yang koheren. SDM, HAKI DAN INSENTIF RISET Hadirin sekalian yang saya hormati, Untuk mengukur dan menentukan keberhasilan dari kebijakan yang dikeluarkan, digunakan indikator kinerja kebijakan. Ada beberapa yang perlu mendapat perhatian kita yakni indikator input dari sisi ketersediaan SDM dan indikator keluaran yakni jumlah paten. Di lain pihak, agar kebijakan dapat dijalankan dengan baik diperlukan instrument kebijakan sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam hal ini berupa insentif riset.

Demografi umur penduduk

242

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk ke-4 terbesar di dunia. Penduduk yang besar dengan daya beli yang terus meningkat adalah pasar yang potensial, sementara itu jumlah penduduk yang besar dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang terus membaik adalah potensi daya saing yang luar biasa. Indonesia tengah berada dalam periode transisi struktur penduduk usia produktif. Pada kurun waktu 2020–2030, penurunan indeks (ratio) ketergantungan Indonesia (yang sudah berlangsung sejak tahun 1970) akan mencapai angka terendah. Implikasi penting dari kondisi ini adalah semakin pentingnya penyediaan lapangan kerja agar perekonomian dapat memanfaatkan secara maksimal besarnya porsi penduduk usia produktif. Kita akan melihat kondisi SDM kita.

SDM 7 LPNK + Ristek

1800 1600 1400 1200 1000 S-3

800

S-2

600

S-1

400

< S-1

200 < S-1 S-1 S-2

0 20-25 tahun

26-30 tahun

31-35 tahun

36-40 tahun

41-45 tahun

46-50 tahun

51-55 tahun

S-3 56-60 tahun

61-65 tahun

‘Ageing’ & ‘gap of competences’ Æ Peningkatan kuantitas, kualitas, produktivitas, kesejahteraan (program beasiswa : gelar, non gelar)

Jumlah SDM yang melakukan penelitian dan pengembangan (SDM Iptek) di Indonesia sangat sedikit dibanding Negara-negara maju, walau masih lebih besar dibanding beberapa Negara ASEAN seperti Thailand dan Malaysia. Tetapi SDM Iptek ini mayoritas berada di lembaga pemerintah sebesar 85 persen, sedangkan SDM Iptek

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

243


industri hanya sekitar 15 persen. Pada lembaga penelitian pemerintah LPNK Ristek, pada awal tahun 2012, sekitar 4,98 persen persen pegawai memiliki gelar Ph.D. (S3), dan 16,46 persen memiliki gelar master (S2). Sebagian besar pegawai (35,28 persen) adalah lulusan perguruan tinggi (S1) dan banyak juga yang memiliki kualifikasi lebih rendah (42,28 persen). Gambarannya agak lebih baik untuk dosen universitas, dengan 6 persen memegang PhD dan 37 persen master. Rendahnya ketersediaan modal manusia yang berkualitas tinggi tidak hanya masalah LPNK, tapi masalah nasional.

Pendidikan tenaga kerja (sumber : BPS)

Pendidikan

2001

2006

2010

SD/tidak tamat SD

63.0%

55.5%

51.5%

SMP

17.7%

20.2%

18.9%

SMA

10.3%

12.7%

14.6%

SMK

5.5%

6.2%

7.8%

Diploma I,II,III

1.6%

2.2%

2.7%

Universitas

1.8%

3.2%

4.6%

Begitu pula kalau kita melihat tingkat pendidikan tenaga kerja kita secara umum, lulusan sarjana (S1) 4,6 persen, diploma 2,7 persen, sekolah menengah kejuruan 7,8 persen dan sisanya sekolah menengah ke bawah. Percepatan peningkatan kualitas SDM selain penguasaan teknologi, menjadi syarat mutlak untuk peningkatan daya saing dan percepatan proses industrialisasi. Penguasaan teknologi dan peningkatan kualitas SDM hendaknya difokuskan pada jenis industri yang akan dikembangkan. Sebagaimana

244

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


kebijakan pemerintah untuk melarang ekspor bahan mentah tambang mulai tahun 2015 dan kebijakan pemenuhan kebutuhan alutsista dari produksi dalam negeri dapat dijadikan model untuk penguasaan teknologi dan penyiapan SDM. Kita kini berhadapan dengan dunia yang berubah. Negara-negara lain berusaha menaikkan jumlah sarjana teknik (ST) untuk percepatan pertumbuhan yang bertumpu pada kekuatan industrinya.

Kebutuhan sarjana teknik (sumber: PII)

25.000

Kebutuhan Sarjana Teknik / tahun selama 5 tahun

20.000

15.000

10.000

5.000 US$ PDB/ Kapita

600/sejuta penduduk = 175.000 /thn?

Peningkatan PDB/Kapita/5 tahun

470/sejuta penduduk = 129.500 /thn?

DIKNAS: 603.649 ST (2010)

345/sejuta penduduk = 90.500 /thn? 240/sejuta penduduk 163/sejuta = 58.500 /thn? penduduk PDB/kapita = 37.000 USD 4.803 /thn PDB/kapita USD 3000 PDB / kapita USD 1.290

2000

2005

2010

2015

2020

PDB /kapita USD20.600 – 25.900

PDB /kapita USD 14.250 – 15.500

BPS Angk.Kerja 2008

2009

2010

Sarjana (rb) 3.770

4.220

4.940

Tambahan

450.000 720.000

Pertumbuhan rata-rata per tahun 585.000 Sarjana

2025

2030

Tahun 2010 jumlah Sarjana Teknik (ST) kita adalah sebanyak 603.000 atau setara dengan 2.671 ST per sejuta penduduk. Angka ini sangat rendah dibanding kecenderungan penyiapan sarjana teknik oleh negara-negara lain. Negara-negara BRIC (Brazil, Rusia, India dan China) dikenal memiliki pertumbuhan yang pesat dalam 10 tahun terakhir memiliki jumlah sarjana teknik yang tinggi. Malaysia yang memiliki 3.333 ST per sejuta penduduk tengah berikhtiar untuk mencapai 10.000 ST per sejuta penduduknya. Indonesia tahun 2010 memiliki tambahan lulusan Sarjana Teknik sebanyak 37.000 per tahun atau setara dengan 164 ST baru per sejuta penduduk. Angka

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

245


ini masih kalah dari Thailand (202 ST baru per sejuta penduduk) bahkan Vietnam (282 ST baru per satu juta penduduk). Persatuan Insinyur Indonesia (PII) mengusulkan agar paling tidak Indonesia dapat menghasilkan sekitar 600 ST baru per sejuta penduduk dalam waktu 15 tahun. Ini merupakan tantangan bagi pengembangan SDM kita. Kementerian Riset dan Teknologi sejak tahun 2003 telah menggulirkan program Beasiswa Pascasarjana pada para SDM Iptek di lembaga penelitian pemerintah untuk melanjutkan studi pada jenjang S2 dan S3 di universitas-universitas ternama dalam negeri. Mulai tahun 2010 mulai ada pengiriman pendidikan gelar ke luar negeri dan diiringi program non gelar berupa training atau pemagangan di dalam dan luar negeri. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga melaksanakan program serupa dalam jumlah masif bagi para dosen dan calon dosen. Hadirin sekalian yang saya hormati,

Aplikasi hak paten

Æ insentif perolehan paten Æ insentif pembentukan dan penguatan sentra haki

246

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Indikator pembangunan iptek yang dapat kita gunakan untuk melihat kontribusi keluaran litbang iptek diantaranya adalah jumlah paten selain publikasi ilmiah. Menurut World Intellectual Property Organization (WIPO), jumlah paten internasional Indonesia sampai dengan tahun 2008 adalah 208. Sedangkan sampai tahun 2008, jumlah paten domestik yang didaftarkan di Ditjen HKI, berjumlah 2718 (4,14 persen dari seluruh paten yang terdaftar). Hal ini menunjukkan bahwa dari segi teknologi Indonesia juga semakin dikuasai oleh hak kekayaan intelektual yang dimiliki oleh asing. Dalam lingkungan globalisasi ekonomi yang terus meningkat dan hubungan bilateral terutama dengan China dan juga perjanjian perdagangan multilateral seperti AFTA, Indonesia perlu memprioritaskan inovasi dan meningkatkan hasil kekayaan intelektual hasil karya anak bangsa untuk meningkatkan daya saing kita dalam persaingan global. Dalam meningkatkan perolehan Kekayaan Intelektual ini, Kementerian Riset dan Teknologi memberikan insentif untuk perolehan paten dan mengembangkan kelembagaan sentra HAKI di berbagai kawasan Koridor Ekonomi. Hadirin sekalian yang saya hormati, Salah satu kunci dari sistem inovasi adalah partisipasi konstruktif sektor swasta dan industri dalam litbang, di mana industri memiliki posisi lebih baik untuk mengkomersialisasikan hasil litbang. Di negara-negara seperti Korea, Malaysia, Amerika Serikat atau Cina, 75 persen dari litbang dilaksanakan oleh sektor swasta. Penting untuk dicatat di sini, yang dimaksudkan di sini bukanlah pendanaan tetapi eksekusi/pelaksanaan litbang itu sendiri. Negara yang efektif memanfaatkan investasi publik untuk meningkatkan leverage investasi swasta, dan menggunakan hubungan publik-swasta untuk memastikan bahwa produk litbang digunakan. Instrumen yang banyak digunakan untuk mencapai tujuan ini adalah insentif riset kompetitif. Insentif riset kompetitif telah terbukti efektif untuk memacu kolaborasi antara institusi penelitian publik dan swasta di

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

247


sejumlah negara.

Insentif riset / fiskal

Litbang di Indonesia sebagian besar dilakukan oleh lembaga penelitian pemerintah. Komersialisasi hasil litbang yang dihasilkan juga relatif rendah. Survei terhadap lembaga penelitian di sektor pertanian, menempatkan peran sektor swasta antara 10 dan 19 persen, dan universitas memberikan kontribusi hampir 20 persen. Karena pertanian merupakan sektor dengan partisipasi swasta tertinggi. Untuk sektor lain, partisipasi sektor swasta jauh lebih kecil. Dalam rangka pengembangan inovasi dan mendorong partisipasi sektor swasta dalam melakukan litbang, (i) Pemerintah perlu mengusahakan Insentif fiskal kepada Dunia Usaha (swasta, BUMN) yang melakukan inovasi, dan perusahan asing yang menggunakan teknologi dalam negeri atau mentransfer teknologi dari luar negeri ke Indonesia; (2) Dana penelitian kepada pelaku inovasi dengan syarat bahwa (a) produk inovasi sesuai dengan kebutuhan atau minat pihak industri, (b) produk inovasi tersebut sudah terbukti

248

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


dapat meningkatkan produktivitas pihak industry yang bersangkutan (return of investment yang jelas). Persyaratan ini menjadi penting bagi pengembangan inovasi secara nasional. Pihak industri diminta untuk menjadi penggerak utama inovasi dengan memberikan informasi state of the art kebutuhan invensi teknologi yang memiliki nilai pasar yang baik. Insentif riset SINas Kementerian Riset dan Teknologi mulai memberikan prioritas kepada riset-riset yang bertemakan peningkatan kapasitas produksi dan difusi teknologi lebih daripada riset dasar maupun terapan. Meskipun peminat dua jenis riset terakhir ini lebih banyak peminatnya. PENUTUP Indonesia dengan potensi sumberdaya alam yang luar biasa diharapkan dapat menjadi yang terbaik dalam mewujudkan kemandirian bangsa. Berbagai upaya harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas iptek agar memberikan kontribusi terhadap perkembangan peradaban, dan upaya ini membutuhkan SDM yang memiliki keahlian dan kompetensi untuk menumbuhkan inovasi dan teknologi dengan memberi nilai tambah, perlunya kebijakan dan instrumen yang kondusif. Untuk itu, semua stakeholder iptek dituntut lebih berperan aktif dalam meningkatkan kapasitas SDM dan Iptek guna mempercepat proses inovasi teknologi di Indonesia. Semoga Allah SWT, senantiasa melimpahkan rahmat dan ridhaNya kepada kita sekalian. Amin ya Rabbal Alamin. Terima kasih. Wabillahi Taufik Wal Hidayah, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Jakarta, 19 Desember 2012 MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI, GUSTI MUHAMMAD HATTA

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

249


250

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.7.2. INOVASI UNTUK PENGEMBANGAN EKONOMI BERKELANJUTAN Oleh: Prof. Dr. Ir. Zuhal, M.Sc. EE. Ketua KIN Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

251


252

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

253


254

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

255


256

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

257


258

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

259


260

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

261


262

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

263


264

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.7.3. PERSPEKTIF ISLAM DALAM PENGUASAAN DAN PENERAPAN IPTEK BAGI KEMAJUAN, KESEJAHTERAAN, DAN KEMANDIRIAN BANGSA Oleh: Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS. Dewan Pakar ICMI Pusat Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

265


266

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

267


268

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

269


270

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

271


272

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

273


274

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

275


276

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

277


278

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

279


280

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

281


282

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

283


284

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

285


286

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

287


288

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

289


290

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

291


292

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

293


294

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

295


296

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

297


298

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

299


300

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

301


302

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

303


304

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

305


306

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

307


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

308

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.7.4. DISKUSI DAN TANYA JAWAB Moderator : Prof. Dr. Teuku Abdullah Sanny PERTANYAAN: 1. Sekjend ICMI Peduli akan mengembangkan air limbah tidak menggunakan air cuka tapi menggunakan air laut. Menurut saya, bagaimanA kita menaklukan bangsa Indonesia. Kemarin kami bicara di depan 200 panti asuhan se-Indonesia di Bondowoso, Jawa Timur. Mereka baru bicara mencari makan dari mana, Alihalih bicara teknologi, separuh dari mereka bingung bagaimana membayar makan sehari-hari. Karena itu, teknologi yang kami buat ini merupakan satu tawaran kepada ICMI. Sehingga ICMI tidak berhenti di seminar saja, tapi bagaiamana mengajari anakanak itu mandiri. Setengah jam saja mengajari anak-anak sudah bisa mencari uang dengn bisnis itu. Hanya itu wacana yang kami sampaikan sekaligus mewujudkan ayat Al Qur’an yang tadi Prof. Rokhmin sampaikan, banyak beramal kurangi bicara. 2. Agung - Dewan Pakar ICMI Pusat bidang IPTEK Bulan ini saya mendengarkan presentasi Prof. Zuhal 2 kali; Pertama di ITB dan kedua di forum Silaknas ICMI. Saya sangat terharu kepada Pak Zuhal di saat usia seperti ini masih tetap semangat bicara teknologi. Saat ini bangsa kita sangat membutuhkan orang-orang yang bisa mendorong regulasi. Saat ini banyak dimensi (yang terbanyak RRC) tapi yang sekarang saya kerjakan adalah IMANI. Saya pernah ketemu dengan RDP data. Mereka ingin sekali masuk ke Indonesia tapi terhalang regulasi yang belum ada. Karena regulasinya tidak ada, maka yang berlaku adalah hukum rimba. Kalo kita ke Jepang, di stasiun kita harus deposit ke mesin uang di situ. Saya juga sudah

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

309


sounding ke pihak RDP Telkom yang masih pasif. Saya berharap ICMI yang merupakan kumpulan orang-orang cerdik pandai termasuk Pak Zuhal bisa masuk ke bisnis yang sangat menggiurkan ini. Sedikit saya mengoreksi Pak Zuhal yang mengatakan industri di tanah air tidak berjalan. Menurut saya sudah berjalan, antara lain produk yang sudah established di Bandung adalah produk MAYJI. Salah satu produk yang diinkubasi di Bandung Timur. 3. Masukan Ilham A. Habibie Tujuan kita berdiskusi di sini adalah bagaimana kita bisa memajukan dan memberdayakan bangsa dan umat kita, di mana tadi sudah disampaikan para pembicara adalah lemah dan kurangnya kita terhadap pengembangan dan penelitian. Karena itu, saya mengusulkan bagaimana ICMI bisa bekerja lebih serius dalam bidang ini. Tadi Prof. Rokhmin menyebut kata kunci: KIN yaitu klaster. Yang berarti kerjasama antara kelompok akademisi, bisnis dan pemerintahan. ICMI bisa mendorong itu sebagai fasilitator agar supaya claster itu benar-benar bisa terwujud. Di Indonesia seperti di Jawa Timur sudah ada kerjasama yang baik seperti holtikultura, mangga, pupuk, dsbnya. Sebetulnya kita bisa meng-create Indonesia dari barat ke timur, utara dan selatan. Apa kekuatan suatu daerah yang bisa diunggulkan produk lokal secara rinci sehingga bisa kita kembangkan secara sinergistis, holistis. Dan itu membutuhkan suatu proposal dari bawah (bottom up) dari Orsat ke Orda, ke Orwil dan ke Orpus. Bisa saja terjadi proposal di barat belum dikenal di timur padahal itu dibutuhkan di wilayah timur. Sehingga ICMI adalah satu think-thank besar yang dimaksudkan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide besar itu. Dulu bersama Pak Nanat kita pernah buka suatu pabrik bio etanol di Cikelet, Garut Selatan. Dari situ kita bisa banyak belajar mengenai pengembangan teknologi, cara bisnisnya,

310

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


manajemennya, dll. Karena itu, kita bisa menggunakan jaringan ICMI untuk bisa mengembangkan produk-produk unggulan lokal. Yang kedua, kita ada proyek yang bersifat top down yang sudah kita sampaikan pada Silaknas tahun lalu yaitu proyek i-masjid. Memang untuk mengembangkan suatu proyek tidaklah mudah. Tapi kita sudah menemukan suatu pola yaitu mengklaisfikasi masjid raya dan masjid jami’ untuk memberdayakan masyarakat dan umat yang berada di lingkungan masjid tersebut. Kini sudah ada manajer i-masjid yang dikomandani Pak Helmy Haludin. Kalau ada pertanyaan dari bapak dan ibu yang ingin tahu secara detil proyek i-masjid, silakan bertanya langsung kepada Pak Helmy atau kepada saya. Saat ini, masjid Al-Azhar menjadi pilot project di mana Prof. Zuhal adalah rektornya. Itu proyek yang langsung terkait dengan teknologi tepat guna hemat biaya dan membuat desain masjid-masjid yang lain menjadi tepat guna. 4. Joko Dasri - Sekretaris Orwil Papua Ada satu kalimat yang disampaikan Prof. Zuhal tentang program di Papua atau di wilayah Indonesia bagian timur sana. Perlu kami sampaikan, IPTEK di sana masih sangat rendah sekali bila dibandingkan dengan iptek di Pulau Jawa atau Sumatera. Itu merupakan tantangan buat kita semua. Banyak program yang dilakukan Pemerintah Daerah di sana. Tapi setelah jadi kembali lagi ke Jawa. Kalau mau diserahkan kepada ICMI kita akan membentuk tim didaerah yang mumpuni dibidang IPTEK agar mampu bertahan dan dikembangkan di daerah setempat tidak dibawa ke Jawa. Saya yakin orwil-orwil akan sanggup melaksanakan program unggulan daerah berbasis IPTEK ini. Untuk itu, kami minta kepada MPP ICMI agar mampu mengambil program dari kementerian Pak Zuhal dan membentuk tim-tim kecil di daerah/orwil-orwil.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

311


5. Idrus Kalwani - Wakil Ketua ICMI Orwil Papua Saya ingin bertanya kepada Prof. Rokhmin Dahuri yang ahli perikanan dan kelautan, sebagaimana yang sering disampaikan Bunda Marwah kepada kami bagaimana di tiap daerah memiliki produk unggulan perkecamatan ataupun desa. Di Papua jumlah nelayan sangat besar. Yang ingin kami tanyakan kepada Prof. Rokhmin bagaimana para nelayan di Papua sampai ke Papua Barat bisa mendapatkan nilai lebih. Menurut kami itu tidak terlalu sulit menggunakan teknologi dan memenuhi sarana dan prasana nelayan di sana, agar ikan-ikan di laut tidak dijarah negara-negara tetangga kita. Langkah-langkah apa yang bisa dilakukan ICMI untuk mengangkat para nelayan di sana. 6. Ahmad Dahlan - Orwil Sumsel Pertama masalah sawit, seperti disampaikan Pak Zuhal, sawit kita dulu nomor satu di dunia. Tapi karena petani, gubernur, bupati dan camat dikendalikan investor yang memaksa para transmigran memanam sawit yang harganya ditentukan pengusaha, maka petani dan masyarakat setempat tidak bisa beranjak dari kebodohan. Kami mohon kepada Pak Zuhal bagaimana cara mengatasi ini. Kedua masalah palem, di Sumatera Selatan itu sangat kaya dengan palem di samping sawit dan karet. Tidak pernah terpikir bagaimana cara mambangun pabrik kertas terbesar dan pabrik ban di Sumsel. Padahal bahan bakunya sangat banyak. Kenapa harus dibangun di Medan, Jawa, yang itu pasti akan menambah cost tersendiri. Mohon Pak Zuhal bisa memberikan solusi. Yang ketiga, bagaimana membangun dermaga internasional, seperti yang disampaikan Pak zuhal tadi, bisa terwujud agar bisnis perdagangan bisa bergeser ke utara. Bila dermaga

312

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Tanjung Api-api yang sangat strategis itu dapat dikembangkan, insya Allah kapal-kapal dari mana mana akan bersandar di dermaga tersebut dan sumber daya alam di wilayah Sumatera khususnya Sumsel akan lebih mudah dibawa keluar. Usul kami, mohon ada terobosan-terobosan baru seperti jembatan Suramadu dan Selat Sunda. JAWABAN:

Prof. Zuhal Saya mencoba menjawab secara umum saja, karena ada pertanyaan satu dengan yang lain saling mengisi sehingga saya kelompokkan dulu pertanyaan yang menyangkut kita ada peluang. Begitu peluang itu akan kita masuki, kita tidak ada regulasi. Ini kenyataan yang sangat bisa dibuktikan dengan fakta bahwa regulasi kita sangat lamban di dalam birokrasi mewujudkan visi. Misal, kita akan membawa investasi dalam master plan percepatan pertumbuhan ekonomi yang ada 6 koridor; percepatan pertumbuhan. Enam koridor itu juga memiliki enam konektivitas seperti tadi dan pengembangan SDM dan IPTEK itu 3. Di tahun 2013 saja ada Rp 400 trilyun yang akan masuk 90% swasta. Seharusnya Pemerintah sudah siap dengan regulasi ini sehingga memudahkan investasi masuk ke Indonesia. Inilah yang menjadi penghambat investasi antara lain pengadaan lahan; right of way, dsbnya. Indonesia pemakaian right (PBM) terbesar di dunia Rp 5 juta pertahun. Mau buka pabrik di Indonesia termasuk teknologinya ingin diperkenalkan di Indonesia, tapi begitu masuk ke BKPM regulasi kita tidak siap. Karena Indonesia tidak siap, mereka masuk ke Malaysia dan mendirikan pabrik di sana. Setelah kita bernegosiasi dengan mereka dan mengatakan bila anda membutuhkan energi kita akan penuhi dan regulasi kita berikan free. Dan mereka langsung buat pabrik di Indonesia. Dengan demikian, terkadang kita lupa dan terlambat kecepatan mengambil peluang ini. Karena itu, bila kita ada akses langsung dengan presiden,

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

313


sebaiknya kita usulkan kepada presiden agar industri industri strategis jangan sampai hilang di Indonesia. Anggota ICMI itu adalah simpul yang paling besar dalam masyarakat madani, mempunyai peluang-peluang untuk berinovasi, berkarya. Hanya saati ini kita berkarya secara individual, sehingga tidak menjadi suatu kekuatan yang bisa mendobrak kendala-kendala itu. Tadi Pak Ilham mengatakan, karena itu produk-produk unggulan daerah seperti perikanan, kelapa sawit, sehingga petani-petani dan nelayan kita bisa kita ikutsertakan dalam klaster itu secara bersama antara peneliti yang punya riset, para pebisnis dan inovator orangorang ICMI itu secara bersama-sama dalam claster itu. Dalam claster itu harus juga tersedia dana mandiri, jangan pergi ke bank. Dalam klaster itu kita bisa minta Pemerintah memberikan intensif yang memadai. Misalnya, kita harus keluar dari klaster produk, kita harus dipakai. Jangan ditender dengan produk-produk lain yang kita tidak bisa bersaing. ICMI punya itu. Masuk saja misalnya ke klaster kelapa sawit di Sumatera, masuk di Sulawesi selatan, perikanan, dan teknologi di Papua. Itulah yang kita sebut sebagai 4 sisi (pebisnis, peneliti, pemerintah memberi regulasi dan fasilitas, dan masyarakat madani yang memakai produk-produk itu dan memberikan pengayaan terhadap produk-produk inovasi). Kita juga memberikan rekomendasi agar disediakan dana bantuan. Pertanyaan yang disampaikan penanya dari Papua. kami jadikan contoh dalam presentasi di sidang kabinet bahwa kita tidak boleh lagi membangun model freeport di Papua, karena itu akan menguras sumber daya alam kita secara besar-besaran. Sementara masyarakatnya tidak beranjak dari kemiskinan. Apakah di sana sains dan teknologinya meningkat, apakah Perguruan Tinggi Cenderawasih, Universitas Pattimura meningkat?.Harusnya di situ dijadikan center of excellent dalam teknologi perikanan dan mineral seperti Colorado University. Karena itu, program 20 % peningkatan pendidikan harus memperkuat universitas-universitas di daerah diberikan semacam partnership. Misalkan, Australia yang punya kekuatan teknologi bagaimana menciptakan inovasi dari sagu yang

314

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


merupakan komparatif sebagai bahan pengganti beras. Iitu ada teknologinya, perikanan juga. Universitas-universitas di sana harus menjadi pemula. Jadi kalau orang ingin berlajar perikanan tidak perlu ke IPB tapi ke universitas yang khusus perikanan. Nah, pemikiranpemikiran inilah yang kita masukan dalam penguatan koridorkoridor dan Menristek bersama Mendikbud sedang menggarap itu dengan menciptakan community terhadap sekolah-sekolah tertentu meski agak terlambat. Mengenai Sumatera selatan. Gubernur Sumsel sangat responsif. Kami sudah mengadakan road show ke sana. Kita katakan, bila kelapa sawit di situ akan dikembangkan, maka industri ilir pun harus dikembangkan. Petani-petaninya pun harus diikutsertakan dalam plasma klaster tadi. Maka itu, kita harus bekerja dalam klaster dan ICMI harus masuk dalam klaster-klaster sebagai ahlinya. Jangan menggantinya. Ahli-ahli dari Jawa misalnya, atau dari daerah lain karena di sana ada ahlinya. Universitas terkait harus ikut berperan aktif. Karet tidak boleh hanya sebagai budidaya saja. tapi harus menjadi industry kertas, industry ban dll. Kelapa sawit juga bisa menjadi industry kosmetik yang sekarang dilakukan di Malaysia. Padalah ahli-ahlinya ada disini. Ban misalnya, bridgestone sudah mengadakan penelitian, bahwa dengan karet Indonesia sangat layak dijadikan industri ban. Tapi kenapa belum dapat direalisasikan. Soal konektivitas pelabuhan itu ada dalam program-program. Tinggal. sekarang kita mendorong para pelaku ekonomi ini agar yang sudah direncanakan itu dapat segera dapat terwujud secar konsisten.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

315


316

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.8. PLENO-V:

PENATAAN KEMBALI SISTEM PENDIDIKAN UNTUK KEBANGKITAN PERADABAN BANGSA 3.8.1. PENATAAN KEMBALI SISTEM PENDIDIKAN UNTUK KEBANGKITAN PERADABAN BANGSA Oleh: Prof. Dr. Komaruddin Hidayat Rektor UIN Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya akan berbicara pendidikan dalam konteks pembangunan bangsa. Saya akan mencoba melihat pendidikan sebagai sebuah proses journey of life. Journey itu sebuh pertumbuhan (growth). Ini berlaku pada sebuah invidu, perusahaan, institusi, bangsa. Bahwa sesungguhnya kita ini adalah sebuah proses. Makanya saya beri nama life’s a journey. Inner guide yaitu satu perkembangan potensi intrinsik yang ada dalam diri kita. Pendidikan itu menimbulkan inner quality sehingga nanti bisa mengenal dan mengembangkan dirinya. Bukan pribadi yang tergantung terus. Tidak selalu minta petunjuk. Sebab kalau yang dimintai sudah tidak ada, dia bingung nanti. Life is a Journey Saya mulai dari satu journey. Proses perjalanan kita cepat sekali. Tiap saat melangkah ke depan. Pada dasarnya life is a journey dan tiap detik adalah sebuah journey. Dari proses kelahiran sampai kematian, begitu banyak peristiwa emosional, politis dan ekonomis, yang kalau saja dibuat report, Anda bisa melihat ke belakang dan diaudit. Titik

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

317


apa yang pernah Anda lalui, pada titik atas maupun bawah dan lesson learned apa yang And alami. Banyak sekali. Ini bisa juga sebagai suatu bangsa, individu, keluarga. Yang tadi di atas tiba-tiba turun, dsb. Pendidikan sangat punya pengaruh yang sangat siginifkan dengan perjalan sebuah institusi. Jadi, pada dasarnya tiap titik kehidupan adalah journey. Anda ke sini dua hari pun harus berpikir. Aku telah mengeluarkan waktu, tenaga, biaya, uang. Aku dapat apa? Dengan begitu kita selalu diingatkan dengan wal Ashri. Kalau tidak kita akan merugi. Satu hal yang berkesan; peserta Silaknas ke sini dengan biaya sendiri. Ini adalah antusiasme. Jadi, kalau demokrasi berkembang di sini karena punya akar. Karena salah satu ciri demokrasi adalah masyaralat partisipatif (parsitipative society). Itu akarnya pada gerakan-gerakan ormas Islam. Misal, Muhamamdiyah sudah seabad. Ikut membidani lahirnya Republik. Sayang Negara atau Pemerintah tidak memberikan tanda terima kasih kepada Muhammadiyah. Padahal ia mengawal pancasila. Luarbiasa. Kalau saya presiden, saya berikan rumah sakit yang megah. Sayang sekali karena ia telah mengabdi luar biasa untuk rakyat . Sebenanrnya kita punya memori dalam perjalanan ini. Anak kita beruntung pernah mengalami seperti ini. namun saya kuatir anakanak kita yang anak orang kaya tidak kenal kehidupan jerih payah. Ada ungkapan Inggris yang terkenal; kalau Anda tidak merasakan sakit dalam belajar berarti Anda belum belajar’. Kalau di sekolah itu serba enak, mendatangkan guru privat, ujian multiple choices, kadang nyontek. Itu bukan belajar. Karena belajar ada proses reproduksi. Dan untuk naik ke atas persiapan kendaranya luar biasa. Kalau tidak hati-hati akan terjungkal. Sampai di atas hanya untuk mempertinggi kejatuhannya. Itu yang terjadi pada sebagian teman-teman saya yang menjadi menteri, politisi. Pake jaket kuliah bertahun-tahun,

318

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


tapi sampai di atas hanya untuk terjungkal. Kawan-kawan ICMI punya potensi seperti ini. Hati-hati. Karena rentan sekali. Kita sudah hati-hati ditabrak dari belakang, atau tanahnya longsor, ada tsunami. Kita hidup memang harus serius. Pendidikan melatih kita untuk serius. Bangsa ini tidak serius dalam memberdayakan. Ketika di sekolah penting mengenalkan anak-anak pada upayaupaya yang mission impossible. Jangan kerjakana soal yang mudah saja. Itu tidak memperkuat integritas. Sesuatu yang mudah; easy come, easy go. Mudah populer mudah hilang. Mudah kaya mudah lenyapnya. Mudah pintar mudah juga bodohnya. Karena sebuah proses. Lagi-lagi pendidikan sangat penting. Saya yakin untuk menjadi profesor Anda belajar luar biasa. Tapi anak-anak kita, saya kuatir tidak mengalami sebuah proses jerih payah. Selanjutnya, bagaimana suasana di kantor yang energinya sudah tersedot di jalan oleh kemacetan. APBN disedot mendekati Rp 300 triliun untuk BBM, hanya untuk menambah kemacetan. Ini ada yang salah dalam manajemen kita. Di jalan sudah capek. Di kantor capek. Di rumah pun begitu. Bagaimana bisa produktif Bangsa ini? Ternyata dalam proses pembangunan bangsa, infrasturktur juga sangat menentukan. Saya berapa jam untuk sampai ke sini. Berbagai hal yang sangat dirasakan; energi, imajinasi terkuras di jalan. Ini variabel baru yang sangat memberatkan anak-anak sekolah dan guru-guru. Bagaimana punya anak buah seperti ini. Di rumah sudah mandi, di kantor keringatan. Tidak nyaman. Maka, kalau tidak hati-hati dalam perjalanan ini, kita akan jatuh. Kita sudah serius, latihan, fokus, konsentrasi sampai pada tujuan. Jadi kita membangun bangsa, bekerja, apapun mestinya seperti ini. Ketika kita shalat, serius kan? Tapi resikonya tidak seberapa. Sedang perjalananini resikonya jatuh sakit. Tanggungjawab resiko ini bagian dari variabel yang kita harus kenalkan. Demokrasi pun begitu. Kalau main-main akan dihukum oleh rakyat. Ada reward dan punishment. Tujuh Inner Guide

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

319


Jadi, inner guide itu fitrah. Suatu inner power, potential power, kadar kecenderungan, sifat, watak, atau apalah namanya, kita punya, dan pendidikan menentukan dari dalam. Sekolah yang sekarang mengalami krisis yaitu school culture. Himpunan berbagai tradisi, SDM, dll menimbulkan satu karakter. Saya meneliti beberapa sekolah yang school culture-nya sudah mapan. Guru, murid, dan karyawan mengikuti kultur itu. Tapi ketika kulturnya belum mapan, itu berat sekali. Saya belajar di pesantren, ada kultur dari shalat berjamaah walau ikhlas tidak iklas kalau pas shalat jamaah kita harus datang. Apakah dia wudhu atau tidak, tapi dia hanya ikuti ritme. Di sana pun haram memakai bahasa Indonesia, harus berbahasa Araba atau Inggris. Tidak hanya gramatikal, yang penting dia bicara bahasa Inggris atau Arab. Sehingga setahun di situ sudah bisa pidato bahasa Inggris. Ini bagian dari sebuah kultur. Kultur itu struktur kejiwaan yang selalu mendorong perilaku kita, bisa dari sifat, watak, lingkungan, dan keluraga. Satu struktur kecenderungan kejiwaan yang begitu melekat pada diri kita. Dari dulu hingga kini tidak berubah. Ada 7 inner guides yang kita punya, yang bisa mentransformasi kita, baik sebagai individu atau sebagai bangsa menjadi masyarakat madani. Yaitu orphan, wanderer, warrior, altruist, innocent/accountable, magician dan anxiety. Pertama, Orphan (yatim piatu) itu tidak berdaya. Masing-masing kita sesungguhnya tidak mungkin melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Dari kecil harus disadarkan pada anak-anak. Makanya kalau kita belajar bahasa Arab, Inggris, Indonesia. Pasti kita dilatih ucapkan sorry dan thank you, afwan syukron, maaf, terima kasih. Itu maknanya dalam sekali. Mengapa ‘terima kasih’? Tiap hari kita karena bantuan orang lain. Coba gelas ini dari berapa tangan baru sampai ke tangan saya? Luar biasa. Makanya air ini tidak boleh disisakan, mesti saya habiskan. Saya pun kalau tidak ada supir, di Jakarta ini makin ngeri. Makin tinggi orang makin butuh penyanggah. Presiden tidak berani jalan-

320

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


jalan seperti kita. Mau makan saja bertanya dulu. Jadi mesti dibiasakan terima kasih dan maaf. Mengapa? Karena kita itu orphan. Bapak dan ibu di kantor di luar gagah, di rumah tidak bisa apa-apa tanpa pembantu, dsb. Mental yang always needy. Selalu minta tolong. Kedua, Wanderer. Sifat kita selalu ingin eksplorasi. Bangsa kalau macet eksplorasinya akan ketinggalan. Riset. Selalu ingin tahu. Kalau ini tidak berkembang walau Indonesia alamnya kaya raya, akan disalip oleh bangsa lain. Sumber daya alamnya miskin seprti Korea dan Jepang, tapi bisa maju karena riset. Ketiga, Warior. Dalam diri kita, kalau wanderer akan bertemu berbagai tantangan. Maka butuh keberanian mengalahkan lawan. Keberanian ini yang kurang di kita. Dulu di antara kita secara ekonomi lebih miskin dibanding hari ini. Tapi tidak ada tawuran. Kalau berantem satu lawan satu. Kini kita lihat sering main keroyokan. Itu bukan sifat warior. Petinju sejati tidak akan bertinju di luar ring. Dia bertarung harus di panggung. Berani yang ksatria. Jangan main di belakang,santet dll. Sikap berani penting skali. Jika menang ia layak mendapatkan karena lama riset, belajar dan perjuangan sehingga ia layak menjadi warior. Keempat, Altruist. Ketika kita memenangkan pertandingan, kita menjadi sarjana, kerja mendapatkan jabatan. Untuk apa semua itu? Kebahagian itu ketika apa yang aku raih aku abdikan untuk orang lain yang aku cintai. Itulah altruist. Untuk Keluarga, Bangsa dan Negara. Altruists itu satu kepribdian bukan yang maunya ngambil saja. Tabungan boleh miliaran tapi mentalnya kere. Pajak ngemplang. Altruist itu adalah orang yang bahagia ketika dia berhasil membahagiakan orang. Pendiri bangsa ini mentalnya altruist. Para Nabi jelas seperti itu. Saya agak ragu bahwa para pejabat politik sebagian mentalnya warior tapi tidak sampai ke altruist. Ikhsan. Senang membahagiakan orang. Indonesia lahir karena mental

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

321


altruist. Memberikan yang tebaik dari dirinya. Siap masuk penjara. Mereka masuk penjara dulu. Setelah itu baru naik mobil. Kalau sekarang naik mobil dulu, baru kemudian masuk penjara. Kelima, Innocent/ Acountable. Memberi yang akuntabel bukan hasil korupsi. Bukan hanya dianggap dermawan. Tapi akuntabel. Jadi memberi dari hasil jabatan itu lega. Tidak menjadi tersangka oleh KPK. Innocent. Dalam diri kita ada semua seperti itu. Orang ICMI harus seperti ini. Kalau dikasih jabatan mentalnya altruist dan innocent. Keenam, Magician. Mengapa kita senang pesulap? Karena ada keajaiban. Sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Sapu tangan menjadi burung. Jadi ini-itu. Tapi itu semua pura-pura. Ilusi. We are the real magician. Tuhan menciptakan kita bukan sulap. Untuk mengubah sesuatu, we have head, heart and hand. By those we can create something. Menciptakan keajaiban. Laki-laki dan perempuan pacaran, menikah dan punya anak. Satu tambah satu jadi tujuh; anaknya lima. Anda ke sini adalah magic. Orang tua cuma tamat SD, Anda sekarang sarjana. That’s magician. Ini harus disadari. Kalau jadi pejabat perubahan apa yang kau ciptakan? Legacy apa yang kau wariskan? Bukan apa yang aku bawa pulang. Pendidikan harus mencetak orang-orang seperti itu. Apa yang kau ciptakan? Mobil, telepon, pesawat televisi, bukan produk doa tapi pendidikan. Doa ya tetap diperlukan. Legacy misal Borobudur. Sekarang kita merawat saja tidak bisa. Banyak karyakarya besar Republik ini didirikan dengan idealisme. Kalau tahun 1955 para aktivis anggota parpol membayar iuran ke partainya. Sekarang warga dikasih uang agar memilih. Ada suatu values yang mengalami krisis. Sumber partai politik adalah iuran anggota, sumbansih oeang kaya dan uang negara. Tidak tahu mana yang paling banyak sekarang. Ketujuh, Anxiety. Sebuah kegelisahan; pertanyaan what is the purpose and the meaning of life? Maka hidup itu disimbolkan tawaf,

322

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


mencari makna hidup. Hidup ini bergrak. Tariqah, syariah, hijrah, manhaj ,dsb. Semua maknanya bergerak. Jadi ini berkaitan dengan spiritualitas. Inila tipe karakter yang terdapat dalam diri kita. Pertanyaan sekarang; kita berada pada level yang mana? Mana yang dominan dalam diri kita? Yang domina pada bangsa ini bisa berubahubah. Tapi saya kuatir, lagi-lagi yang dominan hanya 1-3. Sehingga yang ada bukan altruist-oriented tapi taking-oriented. Pendidkan yang salah, tidak menyanggahkan semangat-semangat spritiualitas tadi. Sebagai penutup, saya ingin membacakan sebuah puisi: Kalau engkau tak sanggup menjadi beringin yang tumbuh di puncak bukit, maka jadilah belukar saja – namun jadilah belukar terbaik yang tumbuh di tepi danau. Kalau kau tak sanggup menjadi belukar, maka jadilah engkau rumput – namun jadilah rumput yang terbaik yang mampu memperkuat tanggul pinggiran jalan. Kalau kau tak mampu menjadi jalan raya, cukup menjadi jalan kecil saja – namun engkau adalah jalan kecil terbaik yang membawa orang menuju mata air. Tak semua orang menjadi nakhoda, tentu harus ada yang menjadi awaknya. Ingatlah, bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi rendahnya dirimu. Maka jadilah saja dirimu, namun sebaikbaiknya dirimu. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

323


324

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.8.2. PENATAAN KEMBALI SISTEM PENDIDIKAN UNTUK KEBANGKITAN PERADABAN BANGSA Oleh: Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. Rektor UPI Bandung Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

325


326

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

327


328

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

329


330

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

331


332

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

333


334

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

335


336

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

337


338

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

339


340

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

341


342

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

343


344

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

345


346

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.8.3. DISKUSI DAN TANYA JAWAB PERTANYAAN: 1. Deceu Berlian – Orwil Riau pertama saya ingin menyampaikan apresiasi. Selanjutnya, untuk kemajuan program-program terutama dalam event Silaknas, mohon berkenan ke depan Pengurus atau Panitia mengefektifkn event ini untuk lebih merajut komunikasi antara Pusat dengan Daerah. Karena kita dari daerah menganggap event ini sangat penting untuk menangkap informasi-informasi yang sangat aktual dan bisa diimplementasikan di daerah. Saya mohon berkenan Bapak Prof Sunaryo untuk menyampaikan, Pertama, tentang kurikulum 2013. Sangat banyak berdegung di kuping, terus terang saya sangat mencari dari mana mendapat informasi untuk sosialisasi tersebut. Baru tadi saya ketemu sedikit, sudah sampai ke nomor 5 sosialisasikan. Tapi orang daerah tidak ada. Jadi kami gelisah. Saya di samping jadi dosen di fakultas psikologi, juga membina yayasan pendidikan yang alhamdulillah mulai dari tempat pentipan bayi dan anak, kami kelola sebagai TPA, juga TK, MDA, SDIT. MTS, SMA, SMA IT. Lalu saya berpikir, ada beberapa problem yang saya hadapi dan coba melakukan intetvensi berkaitan paparan Bapak. Saya sangat sepakat. Pertama adalah soal tingkat empowerment sangat strategis. Bahkan kami di yayasan menangkapnya dari mulai bayi. Untuk assesment kami lakukan dari bayi sampai SMA. Mulai dari rekam medis kesehatan sampai rekam medis psikologis.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

347


Artinya, apakah kurikulum 2013 ini membrrikan stimulus yang cukup besar untuk memberikan peluang kepada pengayaanpengayaan karakter di luar kognitif saja? Karena kita tampaknya begitu berjejal kurikulum yang lebih menstimulus aspek kognitif. Di sisi lain diperparah dengan begitu berat muatan kurikulum lokal, nasional, kekhususan, dsb. Sehingga waktu untuk anak diberikan ruang ekspresi diri mengatasi kelelahan dari sekolah saja sudah sangat minim. Diperparah lagi saat kompetensi, softskill dari guru yang sangat menjemukan. Mohon maaf, kami di Daerah sangat menantikan enrichment untuk softskill para guru. Kemudian untuk Pak Komaruddin. Saya sangat tertarik. Dari yang saya amati, alami dan lakukan terhadap beberapa anak didik, sepertinya life experience yang sangat memberikan kesan itu, terlebih pada era generasi instan ini sangat minim. Akhirnya kita dapatkan karakter anak ini easy going. Apa strategi yang bisa kita lakukan kepada anak. Dari kurikulum, bagaimana menstimulus supaya karakter-karakter positif itu muncul, terutama strategi menyikapi individu atau siswa supaya memiliki sifat yang tepat dalam merespon suatu kejadian? 2. Sandri - Orwil Kalimantan Selatan Melihat perkembangan dunia pendidikan kita, saya kuatir pendidikan kita hanya berfokus pada kecerdasan otak saja tapi tidak memberikan bekal yang cukup untuk hati yaitu kecerdasan spiritual. Bagaimana peran ICMI mendorong pemerintah untuk memperkaya kurikulum pendidikan yang berbasis pada iman dan taqwa? 3. Asroji - Orwil Sumatera Selatan Pertanyan untuk kedua narasumber. Pertama, terkait tujuan pendidikan. Kalau kita ikuti apa yang dipaparkan Prof Komaruddin, sebenarnya tujuan pendidikan kita simpel;

348

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


bagaimana mengajari anak memahami dan menjalani kehidupan. Tapi kalau kita baca tujuan pendidikan nasional hampir lima belas baris: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Saya kuatir ini hanya kompromi politik sehingga esensinya tidak jelas. Ketika rumusan itu ditafsirkan ke mana-mana, maka kacaulah pendidikan kita. Ada yang bilang pendidikan karakter, pendidikan agama, budi pekerti. Ada yang bilang tujuan pendidikan kita supaya memiliki semangat juang. Ada yang bilang kita harus jadi SDM siap pakai. Kacau. Jadi, dengan rumusan seperti yang ada sekarang, menurut saya sangat menyulitkan pada tingkat implemrntasinya Kedua, ada hal yang positif dalam 3 tahun terakhir, di mana Presiden kita sendiri mengatakan, bangsa kita menjadi seperti ini, tertinggal dari negara-negara tetangga secara ekonomi, teknologi, salahsatu sebabnya karena kita kehilanga karakter. Menurut kami, ini tren yang postif, karena sebelumnya kita kadung percaya bahwa kalau mau maju itu perlu uang yang banyak, ekonomi, berpolitik. Sekarang ada pemikiran. Sebenarnya karakter kita yang tidak ada. Kita punya sumber daya yang banyak tapi tidak dimaksimalkan. Persoalannya, bagaimana menerjemahkan kesadaran ini dalam pendidikan? Karena barangkali kita sepakat, kalau ingin membangun karakter memang harus di jalur pendidikan. Ini bukan overnight strategy melainkan harus berkelanjutan. Tapi kalau melihat faktanya apa yag dilakukan melalui ujian nasional. survei kami, semua kepala sekolah di

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

349


Sumatera Selatan mengakui, saat ujian nasional, semua guru ditugaskan membantu anak-anak mengggunakan kunci soal. Saat kita kroscek ke anak-anak murid, banyak yang menangis. Karena ketika mereka mau menjawab secara jujur dimarahi gurunya Bagaimana pertanggungjawaban tokoh-tokoh pendidikan juga decision maker kita? Karakter apa yang mau kita bangun? Saya dengar belum ada tanda-tanda yang jelas, karena dalam 4 tahun sudah 4 kali berubah format ujian nasional. Terakhir saya dengar karena anggaran sudah disetuji DPR format ini masih tetap akan dilaksanakan. Model kebijakan seperti apa ini? Tidak matched dengan keinginan kita membangun karakter. Dampak jangka panjangnya sangat destruktif untuk peradaban bangsa. Belum lagi kalau kita lihat sekarang. Apa sekolah kita masih layak disebut lembaga pendidikan? Tanpa bermaksud mengeneralisir, apa beda sekolah-sekolah dengan lembaga bimbingan belajar? Kalau sudah kelas 3 masuk semester kedua membahas soal lalu try out dan diminta bimbigan belajar. Kami pernah hadirkan Kepsek unggulan. Katanya anak-anak didiknya hebat lulus semua di perguruan tinggi negeri. Tapi semua ikut bimbel. Jadi yang hebat ini guru-guru di sekolah atau instruktur bimbelnya? Maka yang kaya sekarang para pemilik bimbel. Ketiga, soal politik pendidikan. Saya kira di mana-mana, sampai kapanpun pendidkan dan politik tidak akan bisa dipisahkan. Keduanya saling membutuhkan. Tapi yang harus kita lakukan bagaimana pola hubungannya? Kalau ini salah akan menghancurkan pendidkan dan peradaban. Di negara-negara yang beradab dan maju, para penguasa memanfatakan kekuasannya memajukan pendidikan. kalau di negara kita penguasa cenderung memanfaatkan pendidikan untuk kepentingan kekuasaan. Pertanyaannya; untuk Prof Sunaryo, apa yang bisa kita lakukan wabil khusus melalui ICMI, untuk mengubah peradaban ini? Supaya para penguasa kita kalau mau

350

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


main-main jangan di jalur pendidikan lah. Di Hambalang silakan. Jangan pendidkan dijadikan alat main-main untuk kekuasaan 4. Hamadani - Orwil DKI Ada kasus yang menarik tentang tawuran anak. Mereka shalat Jum;at lalu berdoa. Isi doanya; ya Allah semoga tawuran kami berhasil. Lalu menyeranglah mereka, berhasil beberapa orang meninggal nyebur ke kali. Kedua. kasus tiga tahun berturutturut, setelah guru bersertifikasi tapi prestasi makin turun bukannya naik. Sehingga para pengawas sampai mencakmencak. Dikasih tambahan hasil sertifikasi kok makin lama makin turun? Sampai akhrinya mau ditunda. Sehingga dari sini bisa ada hal-hal yang menarik dianalisa, antara lain; tujuan pendidikan tidak harus semata-mata konteks kecerdasan saja, yang menggunakan konsep kognitif afektif, psikomotorik. Tapi ada dua hal lagi yang memang sebenarnya perlu, yaitu ranah spiritual dan ahlakul karimah. Kedua aspekini yang tidak dimunculkan. Sehingga produk-produk kita meski dia sudah shalat, puasa, zakat, haji, dia tetap korupsi. Maka perlu ada penatan pendidikan. Tadi diungkapkan juga LPTK dilaksanakan demikian banyak ditekankan proyek semata. Sehingg apa yang diperoleh setelah ditatar? Mereka kembali dalam bentuk smeula. Saya kira judul kita tepat sekali. Jadi penataan sistem pendidikan dari siswa, guru dan lembaga PTK. Sehingga produk-produk yang dihasilkan ke depan, pada generasi emas 2045, benar-benar menghasilkan yang diharapkan. Kedua, tentang aseement dan evaluasi. Saya lihat juga guru-guru untuk dua hal tadi tidak ada perangkat evaluasinya. SPP yang digunakan lebih banyak pada tiga hal tadi. Shingga kalau untuk akurat mana perangkat evaluasinya. Sementara ini mereka cuma feeeling saja; oh anak saya sudah baik, jujur, disiplin. Jadi ini yang dibutuhakn dalam penataan pola-pola assesment.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

351


5. Aida Muchtar – Orwil Kalimantan Barat Melalui Silaknas ICMI ini, sejak awal sampai hari ini hampir tiap forum sudah memaparkan, bagaimana sesungguhnya kondisi obyektif bangsa kita. Boleh saya menyimpukan secara pribadi, bahwa sesunggunya kita berada dalam kegelapan dari selurh aspek tersebut. Hal itu ditandai materi-materi tiap pleno yang disajikan panitia, semuanya berorientasi untuk menata kembali seluruh aspek kehidupan kita, baik itu ekonomi. politk, pendidikan, hukum dan dakwah. Menurut hemat saya, dari seluruh aspek itu yang harus prioritas dan sebaik mungkin adalah sistem pendidikan. Karena dari mereka yamg terhimpun dalam hukum yang tidak mampu mengenakan hukum secara adil. Yang berkecimpung dalam ekonomi, iptek, dilahirkan dari lembaga pendidikan. Tapi ada satu kalimat dalam majalah tempo edisi terabaru yang terbit, memberikan kita motivasi; daripada menghujat gelap, lebih baik menyalakan lilin. Saya kira kita sepakat, bahwa lembaga pendidikan kita saat ini sangat ironis. Saya juga terlibat mengajar sebagai dosen, ada ungkapan yang selalu saya sampaikan; jika kita tidak mampu melakukan hal-hal kecil, jangan harap kita mampu menyelesaikan hal-hal besar. Ironi sebuah lembaga pendidikan, yang berstatus perguruan tinggi saja masih banyak yang bermain di dalamnya. Jadi jangan harap lembaga ini mampu melahirkan orang-orang yang mampu menyelesaikan masalah. Percuma kita bicara hal-hal yang sangat besar sementara hal kecil saja tidak mampu kita selesaikan. Karena itu, pada kesempatan ini, dari sistem pendidikan yang ingin kita tata demi kebangkitan peradaban bangsa, yang paling penting bagian dari sistem itu, adalah guru atau pendidik. Karena dari sistem pendidikan atau UU pendidikan sesungguhnya sudah sangat baik dan ideal. Tapi pada sisi aplikasi masih banyak memang guru-guru kita sesungguhnya

352

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


baru sampai tahap tranfer of knowledge. Bagaimana pandangan Prof Sunaryao maupun Prof Komaruddin tentang penataan kembali aspek pendidikan dalam sistem pendidikan ini? Strategi apa yang paling baik untuk memberikan profesionalitas dan kualitas mereka dalam mendidik, demi melahirkan generasigenerasi yang mampu membangkitkan peradaban bangsa? 6. Asma Ratu Agung – ICMI Pusat Dari judul ‘Penataan kembali sistem pendidikan untuk Kebangkitan Peradaban Bangsa, saya melihat ada: penataan, pendidikan, kebangkitan. Kalau boleh kita sama bertanya; apakah pendidkan kita sudah bangkit? Jawabnya tidak. Apakah kita sudah beradab? Jawabnya tidak. Kenapa? Bapak dan ibu semua, kalau selama ini kita sudah merdeka 60 tahun, dengan cara pendidikan yang ada itu tidak mampu menyelesaikan persoalan pendidikan bangsa ini, maka kita harus pakai cara baru. Bagaimana? Selama ini saya pun merasakan pendidkan anak-anak saya. Yang kita rasakan selam ini metode pendidikan pemaksaan. Di negara maju pendidikan itu pakai metode edutainment. Anak-anak dididik dan terhibur. Karena dari segi kesehatan, apabila anak dididik dengan terhibur maka pendidkan itu akan berhasil. Berikutnya, saya mengusulkan juga pendidikan yang akan datang adalah pendidikan berkarakter teladan dan produktif. Bagaimana kita mau mengajak orang lain berpengetahuan dan sehat berahlak mulia, sementara kita sebagai pendidik tidak melakukan itu? Sungguh celaka orang yang mengatakan sesuatu yang tidak dia perbuat. Saya ingin mengajak bapak dan ibu semua, perhatikan di sekolah TK, SD, SMP,bahkan di perguruan tinggi, antara pendidik dan yang dididik. Misal, entrepreneur mengajarkan kekayaan kepada muridnya tapi dia sendiri tidak kaya. Dia mengajarkan ilmu kesehatan kepada anak didiknya, tapi dia

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

353


sendiri tidak sehat, sakit-sakitan. Ada latihan mengajrkan ahlakul karimah padahal dia sendiri belum berahlak mulia. Jadi saya mengajak yang hadir di sini, marilah kita mulai dari diri sendiri apakah kita sudah melakukan itu semua? Kesimpulannya,. Solusi pendidikan dalam penataan ke depan, kita harus mendidik secar komprehensif. Contoh di Jepang, makanan yang ada sudah dipantau sejak umur 2 tahun. Makanan itu berpengaruh kepada kualitas pengetahuan anak. Solusi pendidikan di Indonesia untuk kebangkitan peradaban bangsa adalah boarding school yang komprehensif berbasis karakter teladan, produktif, dan menjaga penguatan spirit, sehat, dan produktif. 7. Adipura – Orwil Sulawesi Selatan Saya pikir, dari tadi disampaikan ada benarnya. Bahwa sertfikasi yang dilakukan sekarang ini tidak memberikan dampak peningkatan kualitas pendidikan. Beberapa waktu lalu diadakan uji kompetensi guru yang sudah disertifikasi. Sebenarnya sangat mengecewakan. Rata –rata nilai di bawah 50 dari 100. reaksi guru-guru tersebut bermacam-macam setelah keluar dari uji kompetensi. Jadi ada sesuatu yang salah. Jangankan konsep pendidikan, kualitas guru sendiri belum bisa kita lihat hasinya dari sertifikasi itu. Bagaiman solusinya? Kemusian sekarang dibicarakan lagi ada diklat untuk guru, dll. Apakah kita tidak bisa belajar dari kesalahan? Saya di daerah mendapatkan, guru-guru beranggapan ada berkahnya di sertfikasi. Apa? Banyak guru punya mobil. Saya kira ini tantangan bagi kita semua. Terutama bapak-bapak narasumber, perlu satu pemikiran yang sangat cerdas, bagaimana solusinya sampai kita tidak melakukan kesalahan berulang-ulang?

354

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


JAWABAN: 1. Prof. Komaruddin Hidayat Saudara sekalian. Ada dua alasan kita bisa optimistis melihat pendidikan. Kalau dari optimistisnya anggaran pendidikan, hasil penelitian kami, sekarang pendaftaran ibadah haji banyak dari guru-guru. Lebih-lebih yang suami-istri, yang satu untuk hidup sehari-hari dan satu untuk ditabung. Dan di antara guru sekarang punya mobil avanza, misalnya. Jadi kalau bicara itu sesungguhnya ada hal positif dari dunia pendidikan. Anda kuliahnya di kampus-kampus ternama; ITB, UGM, UI, dll. Jadi generasi guru ada perbaikan generasi. Bahkan sekarang kita bicara krisis pendidikan di JCC. Ini kan tempat yang sangat berkelas. Kalau Anda tidak bagus ekonominya tidak akan Anda datang ke sini. Ini kalau kita bicara sisi positifnya. Di forum ini ternyata Anda semua kritis. Ada kebebasan mengeritik, bicara. Ini problem sekarang kita bicara perbaikan bangsa. Nasib Bangsa dan Negara di tangan Pemerintah. Mau ke mana Bangsa ini di tangan Pemerintah. Pemerintah nasibnya di tangan parpol. Sekarang pertanyaannya; parpol kita bermutu, tidak? Karena dalam berundang-undang kita rakyat pilih Presiden, sehingga kalau parpol tidak bermutu, kita tutup dan hukum parpolnya. Ketika ongkos politik mahal sekali, maka parpol melahirkan anak kandungnya yaitu koruptor. Maka yang harus dikritik bukan koruptor tapi mesinnya harus diperbaiki. Ini satu cara pandang, Anda boleh punya pendapat lain. Berikutnya, tentang pendidikan dari segi kualitas. Dalam Al Qur;an ayat pertama surat pertama adalah IQRA. Kita disuruh belajar. Coba amati, iqra alam semesta. Dan di ujung surat itu orang disuruh bersujud. Itu ada sisi spritualitas. Otaknya pintar tapi di akhir kita disuruh sujud.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

355


Dan karena ilmu saya dapat filosofi ilmu dari Pak Daud Yusuf. Kita pernah diskusi di UIN, Katanya, coba liat ‘ain, ia terbuka. Kalau tertutup namanya mim. Artinya apa? Sifat ilmuwan harus terbuka. Kalau menutup diri akan susah. Kemudian lam tarik saja tak ada batasnya. Sampai ujung langit juga boleh. Artinya sumber ilmu tidak ada batasnya. Ekplorasi sampai ke langit. Wau kakinya menghujam ke bawah. Sampai perut bumi juga boleh. Jadi ilmu itu mau eksplorasi ke angkasa dan ke bumi. Tapi di ujung kita harus bersujud. Itu visi, premis, filosofi, bagaimana dijabarkan dalam kurikulum. Saya belajar di pesantren, jadi tidak diskusi tentang kurikulum yang berubah-ubah itu. Di pesantren tidak ada pelajaran agama karena semua adalah pelajaran agama. Hidup saja dijalani. Kiyai saya bilang yuk kita islamkan batu kali. Kita angkat bersama pasir untuk bangun sekolah. Islam itu kokoh. Kalau menyatu, itulah Islam. Setelah malam ayo kita tidur, ngatuk. Tidur biar besok bisa bangun pagi. Itu namanya Islam. Waktu makan siang, lapar, minta makan. Itu Islam. Jadi Islam yang didapatkan di pesantren itu Islam sebagai the way of life. Makan ketika ada sekian persen Pelajaran Agama, sekian persen Pelajaran Umum. Kata Kiyai saya; agama ya 100 %. Kalau tidak bukan agama namanya. Jadi tidak ada pemisahan. Itu the way of life. Karena itu saya merasa tidak ahli dalam diskusi Kurikulum 2013. Saya sering membuat satu gambaran. Maaf. Ini handphone saya. Timbangannya lebih rendah dibanding mic tapi lebih mahal. Mengapa? Karena di sini ada investasi sains dan teknologi. Jadi sains dan teknologi melipatgandakan nilai. Bapak dan ibu ke sini karena investasi, brain capital . Namanya teknologi dan sains. Mahal. Waktu ke China, saya merenung ketika melihat China Great Wall. China membangun tembok panjangnya 10.000 Li dalam

356

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


waktu 300 tahun lebih Berapa kilometer? Mungkin enamribuan kilometer. Ini renungan untuk kita terkait pendidikan. Mengapa Pemimpin China mau tergerak investasi Tembok China dengan panjang dan dalam rentang tahun demikian lama? Pertama, karena Pemimpinnya punya visi jauh ke depan. Kedua, punya komitmen melindungi warganya dari serangan luar. Kalau mereka tidak punya komitmen itu, tidak akan dibangun tembok tersebut. Kalau mereka tidak berpikir jauh tidak akan estafet sampai ratusan tahun. Jadi ada tembok yang melindungi. Beberapa hari lalu saya membaca Majalah Times; the New China’s Great Wall.China membuat tembok baru; policy, ekonomi, pendidikan, kebudayaan. Dan itu yang dilakukan Jepang. Dia jaga lewat dunia pendidikan. Bangkit dari kehancuran Nagasaki dan Hirosima. Mereka yakin, keturunan dewa matahari harus bangkit jadi pemenang dan aktor di dunia. Amerika dibalas dengan ‘bom‘ lewat pendidikan karakter dan sains. Western sains with eastern ethnic. Itu tema Jepang. Semangat itu sekarang dimiliki Korea Selatan: Kalau Jepang bisa kenapa Kami tidak? Anda cari Sonny tidak ada. Samsung lebih keren. Indonesia begitu kaya alam, kebudayaan, peradaban. Ada tidak tembok yang melindungi? Mengapa? Karena pendidikannya tidak kokoh. Maka saya ingin akhiri, bahwa umat islam kalau tidak berpendidikan akan jebol. Sekali lagi, bagi saya, pendidikan itu harus menjadi prioritas dan komandan di tangan Kepala Negara Indonesia. Bukan di tangan Menteri, Eselon I, II, III. Pendidikan harus menjadi pilar tembok peradaban Indonesia dan ICMI harus mendukungnya.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

357


2. Prof. Sunaryo Terima kasih. Banyak sekali pikiran-pikiran cerdas. Dari seluruh pikiran yang disampaikan, dalam banyak hal, itu kritik yang sering disampaikan dalam berbagai kesempatan. Kurikulum 2013 ini kan sebetulnya pengawasan. Belum lagi grand design mengawalnya bagaimana. Saya kuatir kalau nanti terjadi proyek pelatihan guru tidak akan memberikan signifikasi apa-apa. Pertama, kalau kita berbicara karakter, sesungguhnya tidak lepas dari peran pendidikitu sendiri. Kalau mendidik tidak dibangun dengan perilaku yang benar, itu bukan pendidikan. Karena itu, kalau kita menegaskan tujuan pendidikan sesungguhnya ingin mengembalikan pendidikan pada khittahnya yang mungkin selama ini sudah banyak depriasi. Kedua, ketika dipersoalkan masalah guru. Ini juga yang menjadi kepedulian kami khususnya di Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Persoalan pendidikan guru sampai kepada perilaku. Kami kemarin didemo duaribu orang guru yang tidak lulus. Mengapa ini sampai terjadi? Apakah demo sudah menjadi satu cara untuk menyelesaikan masalah? Ini sangat mengerikan. Apakah kurikulum bisa menjadi terapi pendidikan untuk menyembuhkan pendidikan yang saat ini mungkin sedang sakit? Saya tidak yakin kalau tidak dikawal dengan sebuah grand design dari hulu sampai hilir. Sehingga kebijakan yang lahir tidak diterjemahkan macam-macam. Hanya satu yaitu: komitmen. Mengenai sertifikasi guru. Apakah ini akan terjadi peningkatan mutu. Bukan hanya linier, ada variabel lain yang harus kita bangun dalam seorang guru yaitu komitmen. Dan selembar sertifiksi tidak otomatis membangun komitmen. Di mana komitmen dibangun? Di lapangan di mana guru dibina dengan baik. Di mana guru tidak diprovokasi kepentingan politik, di situlah yang harus terjadi secara profesional. Artinya ini harus ada perubahan sistemik dalam manajemen ketenagaan khususnya di tingkat kabupaten dan kota pada era otonomi ini.

358

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Satu hal dalam konteks kehdiupn berbangsa kita. Rasanya kecakapan kita untuk saling mendengar sudah berkurang. Mendengar satu sama lain. Sensifitas, bertukar pikiran, kebersamaan. Ini kelihatan makin berkurang. Padahal menjadi pendengar yang baik tidak kalah baiknya. Menjadi seorang penggagas yang baik manakala terjadi komunikasi efektif. Hal seperti ini juga harus masuk dalam proses pendidikan. Dalam sebuah proses pendidikan, harus diutamakan secara kokoh dan mendasar. Bahwa ketika kita menjadi guru matematika, fiksika, tidak akan boleh lepas dari tanggungjawab membina moral, etika, kejujuran. Semua harus ada. Bahkan dalam evaluasi. Sekarang di mana posisi evaluasi kita? Apakah evaluasi tentang belajar. Apakah evaluasi untuk belajar, atau evaluasi sebagai belajar? Jika evaluasi sebagai belajar, anak akan melihatnya sebagai proses pencapai hasil. Proses ini yang agak terabaikan, sehingga hasil yang dikejar. Mohon maaf. Seperti dalam Hardiknas 2008, hadir di sana seorang anak yang rangking satu nasional. Saat Presiden bertanya kepadanya; bagaimana bisa jadi juara nasional? Si anak menjawab spontan: Begitu kami masuk kelas tiga, hanya belajar tiap mata pelajaran yang akan di UN-kan. Apakah ini pendidikan? Itu mengingkari pendidikan. Ini kan persoalan di lapangan. Apa itu regulasi? Dari mana lahirnya kebijakan? Sebab kalau ditarik dari pasal-pasal ayat UU tidak ada filosofi. Kalau kita dalami, sejak pasal satu ayat satu yang tadi dikatakan panjang lebar. Ini implikasi pedagogistik. Karakter. Dan jika diangkat dengan prinsip psikologi, bahwa pembelajaran harus menjadi sebuah stockholding; mendorong belajar. Terakhir, kalau kita bicara tentang politik sebenarnya berangkat dari konsep pendidikan yang benar. Politik harus menjadi kendaraan untuk membawa konsep dan filosofi yang benar pada

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

359


tujuan yang benar. Bukan sebaliknya. Itu namanya politik pendidikan. Politik jati diri. Kita punya jatidiri, secara politik bagaimana dibangun? Fungsi pendidikan adalah eksistensi bangsa yang beradab. Pendidikan kita sekarang mungkin hanya parsial dan simpifikasi, yang hanya bersifat individu. Tidak membangun karakter dan kultural sehingga membangun eksitensi bangsa yang kokoh. Jadi harus dibangun filosofinya.

360

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.9. PLENO-VI:

STRATEGI DAKWAH UNTUK MENDORONG KEBANGKITAN PERADABAN BANGSA 3.9.1. STRATEGI DAKWAH UNTUK MENDORONG KEBANGKITAN PERADABAN BANGSA Oleh: Prof. Dr. Din Syamsuddin Ketua Umum PP Muhammadiyah Assalamu’alaikum Wr. Wb. Para peserta SIlaknas yang berbahagia. Kemarin saya berada di Surabaya, yang agak menarik dan penting dalam rangka berdakwah, bermuwajjahah, berdialog dengan 150-an PSK dan mantan PSK di lokalisasi krimlin atau kermil yang diplesetkan menjadi krimlin di Surabaya. Alhamdulillah, Muhammadiyah dan Aisyiah di sana melakukan pembinaan kepada mereka sejak 3 tahun yang lalu dan sekitar 90% telah kembali kejalan yang benar. Tinggal 10% yang masih perlu pembinaan. Saya berdialog dengan mereka dengan menanyakan apa latar belakang mereka. Hampir semua beralasan karena faktor ekonomi. Karena itu, panti-panti pijit yang bertebaran dilokasi yang sangat luas itu dapat didirikan masjid dan sekolah dan juga balai-balai keterampilan. Strategi Kebudayaan Yang ingin saya katakan adalah gerakan dakwah yang dilakukan ormas-ormas islam selama ini kita kurang menyisir dan bahkan mengabaikan kelompok-kelompok yang tak diuntungkan proses

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

361


modernisasi, proses pembangunan the deprived people, the deprived group. Karena terfokus kepada gerakan kultural yang juga penting adalah yang berada pada tataran makro dengan pelayanan pendidikan, kesehatan, sosial dan juga pemberdayaan ekonomi, dan kita abaikan kelompok-kelompok ini yang tidak diuntungkan karena faktor kemiskinan, pengangguran. Ada juga sebagian karena masalah keluarga cerai, menjadi TKW di luar negeri yang mengirimi dana besar kepada suaminya tapi dipakai untuk kawin lagi, masih untung tidak dicerai dalam waktu 5 hari. Nah, ini strategi dakwah kita yang belum bersifat komprehensif. Sebenarnya kita belum punya strategi dakwah apalagi yang bersifat strategi kebudayaan. Bukan sekadar dakwah yang bersifat tabligh dan sebagainya yang hanya ramai hiruk pikuk, tapi tidak berdampak pada perilaku sosial. Kita ingin mencoba berdakwah pada kawasan industri dan public figure, presenter dan ESQ yang bisa menghimpun sekian banyak orang-orang yang berada di posisi maker, kita masuk ke para da’ida’i muda. Tetapi belum kita letakan pada strategi kebudayaan. Pada tahun 2005 waktu saya menjadi sekretaris umum MUI, kita sudah membuat namanya “Peta Dakwah” yang bicara hal-hal yang bersifat kuantitatif, misalnya jumlah masjid, musholla, langgar, da’i, mubaligh, majelis taklim. Tapi belum menyentuh strategi dakwah baru sebatas petanya. Bagaimana pola dan kecenderungan liberalisasi, modernisasi, bahkan sampai kepada afiliasi politik dan bagaimana pemetaan idiologi politik umat, sehingga kita harapkan bisa sampai pada tingkat kabupaten. Hanya proyek yang sangat besar ini, selain faktor dana, juga kita tidak cukup mampu melakukan gerakan ini. Sangat ironis sekali. Karena dengan peta dakwah seperti itulah kita baru bisa bicara tentang strategi dakwah, supaya strategi kita itu data driven berbasis kepada data dan bukan strategi di atas angan-angan; inilah ayatayat Al Qur’an, inilah hadits secara normatif. Sehingga kita terjebak pada pendekatan deduksi teologis. Itu tidak salah. Tapi ketika kita turunkan sebagai pendekatan operasional, kita tidak cukup memiliki

362

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


data dan informasi. Sebenarnya kita sudah memiliki 2 sampel pendekatan yaitu Muntilan dan Padang Panjang. Padang Panjang arus Islamnya makin kuat, Sementara Muntilan arus penyebaran agama lain yang sangat kuat. Begitu kita baca hasil tim Muntilan, ternyata lanscape rumah ibadah pun oleh orang lain sudah dalam sebuah desain, masjid ada di tengah tapi 12 gereja mengepungnya. Sehingga arus Kristenisasi di sana sangat kuat. Berbeda dengan Padang Panjang, sayang model ini tidak bisa kita jalankan karena di samping faktor dana juga MUI-MUI daerah tidak punya kapasitas untuk ikut menggerakkan. Karena Kementerian Agama tidak mau membantu proyek ini, yang seharusnya bisa bekerjasama. Yang kedua, kita juga minta bekerjasama dengan universitas, IAIN, STAIN, dan universitas-universitas negeri lainnya. Sehingga pola kita berjalan dengan tidak terekayasa secara baik. hasilnya juga lumayan baik. Hasil sensus 1997 ada 87,6% muslim di tanah air, dan tahun 2000 naik 0,6% menjadi 88,2%. Tapi kita akan tersentak melihat data tentang annual growth rate yaitu angka pertumbuhan tahunan muslim dan Kristen dalam 20 tahun terakhir. 1980-90, 90 – 2000 waktu itu, sementara 2000 – 2010 belum ada yang serius. Buku Leo Suryadinata, pengamat dari the Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS): yang menulis Indonesia’s Population, bawahnya religion and ethnicity menyimpulkan bahwa annual grith rate Islam Muslim hanya 1,2% dalam 20 tahun periode 1980 -2000 angka pertumbuhan tahunan. Tapi Kristen 2,4%, dan ini dalam jangka panjang bisa merubah komposisi demografis Indonesia. Ketika diturunkan pada tingkat provinsi yang paling tinggi annual growth 8,9 % kepulauan Riau. Banyak penjelasannya misal imigrasi, ada orang Flores, orang Batak, juga karena ada penyiaran agama. Yang pertumbuhan anual growth antara 8 % pertahun adalah Sumatera Barat, Jawa Barat, dan DIY. Daerah lain di bawah itu. Karena itu dakwah kita belum kita letakkan dalam strategi kebudayaan. Saya waktu jadi Dirjend Binamenta TKI dulu, sering diundang ke Batam untuk dskusi oleh NGO-NGO untuk memberikan pencerahan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

363


kepada mereka selalu tempatnya di gereja-gereja, dan pesertanya antara 200 – 250 orang TKW dan mantan TKW, 95% berjilbab, saya tanya apakah adik-adik sudah makan mereka jawab sudah. Tapi ketika saya tanya apakah adik-adik sudah shalat mereka diam. Saya bilang sama panitia ini bagaimana saya sudah 3-4 hari disini tapi tidak disediakan fasilitas sholat. Pada waktu Kongres Umat Islam 2005, di mana saya ketua panitia, kita merancang strategi kebudayaan, kawan-kawan pemikir dari ormas Islam yang lain ada yang berpendapat strategi kebudayaan umat Islam Indonesia, bukan strategi dakwah. Sayang konsep itu tidak mendapat endorsment dari semua kelompok umat Islam karena ada perbedaan pendapat yang cukup keras. Jadi kalau kebangkitan peradaban Indonesia, saya kira wajar kalau kita bermimpi, bercita-cita. Walau Indonesia sebagai peradaban, tidak masuk dalam delapan rumpun dunia yang dalam mega trend itu. Tapi secara relatif, Nusantara bisa menjadi kawasan peradaban, kalau dulu ada pengaruh politik Majapahit, Sriwijaya. Dan Islam Nusantara, Islam Asia Tenggara tidak menarik bagi pengamat, karena belum menjadi Islam dengan warna tersendiri, dan glorious past Indonesia masih berwajah Hindu dan Budha seperti Borobudur dan Prambanan. Berbeda dengan India, dulu Cak Nur sering menyebut kesimbolan walau Hindu tapi glorius past Islam “tajmahal�. Tapi Indonesia yang mayoritas beragama Islam ini memiliki potensi tidak sekedar potensi sumber daya manusia yang luar biasa. Terakhir 207 juta muslim yang diklaim Muhammadiyah kalau benar statistiknya 35 juta, yang diklaim NU lebih dari Muhammadiyah; bisa 50 atau 60 juta. Padahal sama-sama tidak memiliki statistik. Yang bergabung dengan ormas-ormas lain juga banyak sekitar 100 juta. Berarti seperduanya umat Islam. Sementara seperdua lagi tidak ada yang urus. Inilah yang sering masuk dalam kategori Islam abangan waktu itu. Padahal dulu kawan-kawan PDIP bicara sama saya, Bang Din tolonglah berikan kepada kawan-kawan kami setetes air. Kami

364

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


kaum abangan ini sedang kehausan di padang pasir. Sudah haus begitu dicaci maki lagi karena Islamnya belum kaffah katanya. Kalau nanti di Akhirat kami dimasukan ke neraka kami akan intrerupsi; “wahai malaikat jangan masukan kami ke neraka dulu, masukan dulu para ulama, da’i, muballigh dari ormas Islam yang tidak mau datang pada kami, barulah kami dimasukkan ke neraka�. Jadi yang mendorong saya dulu untuk ikut mendukung baitul muslimin walau itu berada dalam partai mereka, tapi secara tidak langsung menyapa kawan-kawan kita yang berada di luar lingkaran ormas Islam. Sayangnya, saya kecewa saat aktifis-aktifis Islam masuk ke baitul muslimin membawa tradisi Islam ke sana. Ketika milad mereka mau pakai marawis, pengajian. Padahal menurut saya tidak perlu itu, biarkan saja mereka jaipongan, Cuma doanya sholawat agar mereka tidak lari. Rancang Kebangkitan Peradaban Sebagai peradaban Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat kaya raya, hasil survey Amerika Serikat, Indonesia menjadi 10 besar kekayaan yang dimiliki dunia, kalau tidak salah nomor 6 dunia. Termasuk mineral resource. Kalau emas, batubara dan mineral saja dikelola dengan baik bisa menghasilkan 350 triliyun pertahun. Berapa km jalan tol yang bisa dibangun di Indonesia? Berapa ribu sekolah dan rumah sakit yang bisa dibangun? Potensi inilah yang disebut dengan culture and social capital bangsa ini sangat tinggi dan kuat, Indonesia punya daya juang terhadap 3,5 abad terhadap penjajahan. Daya juang yang dimiliki bangsa ini yang pada hemat saya bisa ditransformasi menjadi daya saing sebagai tuntutan globalisasi: quality, competition and competitiveness. Ini jangankan bisa ditransformasi menjadi daya saing, malah daya juang itu sendiri terusakkan proses kehidupan berbangsa dan bernegara yang bobrok oleh moral dan akhlak bangsa ini. Ini penting ICMI pasca Silaknas membuat tim kecil untuk merancang sebuah kebangkitan peradaban. Ini harus kita letakkan sekarang,

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

365


analisis kita tentang potensi, juga segala kelemahan Indonesia, dengan sebuah dinamika luaran eksternal dynamic. Khususnya, tidak usah jauh-jauh, globalisasi yang membawa dampak positif dan negatif. Tapi dalam konteks kawasan Asia timur yang sekarang dipandang sebagai kawasan pertumbuhan terutama the Rise of China juga the Rise of India, yang membelalakkan mata dunia, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang dan Korea; negaranegara tetangga yang melihat the Rise of China. Saya kira 2016 devisa mereka sekitar 19 milyar dolar Amerika Serikat akan mengalahkan Amerika Serikat. Dan dia sudah menjadi negara perusahaan yang punya enterprises sampai ke Afrika, Amerika Latin dan lain sebagainya. Walaupun sekarang ada penurunan ekonomi China, tapi ini akan menjadi tantangan bagi Indonesia, Jepang dan Korea. Saya tengarai harap cemas. Saya kira dengan diberlakukannya CAFTA dua tahun lalu. Indonesia sudah babak belur. Beberapa kawan dari HIPMI menemui saya agar bisa disuarakan. Karena pabrik pengusaha pribumi bisa tutup. Kita beralih saja dari produser ke trader karena produk-produk China sudah masuk sampai ke desa-desa. Fakta di lapangan, saya ke salah satu desa kecil di Ponorogo ada pakaian produk China yang harganya tiga Rp. 10.000. Ternyata ekspor ikan China mencapai 3 % dari ekspor ikan kita. Padahal China hanya punya Laut Cina Selatan dan tidak punya laut-laut lain seperti Indonesia. Seperti Selat Lombok yang ada di Maluku Utara, itu dikuasai kapal-kapal asing illegal. Tidak pernah bisa di awasi apalagi ditangkap Angkatan Laut kita. Yang ingin saya katakan adalah perubahan geo ekonomi, politik juga kebudayaan dari dunia atlantik ini. Jangan dikira tidak akan berdampak jangka panjang. Kemarin dalam forum muktamar Muhammadiyah saya sampaikan; tolong majelis tarjih dan tajdid Muhammadiyah siapkan pikiran-pikiran keIslaman untuk mengantisipasi the Rise of China ini. Cuma sampai sekarang belum ada juga. Tapi harus kita lakukan.

366

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Dalam beberapa pertemuan termasuk yang terakhir Agustus tahun lalu dengan perdana menteri Jepang, Yoshihiko Noda kawan baik saya, juga melihat perlunay Indonesia mengajak Jepang, Korea dan juga Malaysia untuk mengantisipasi. Tapi the Rise of China perlu dibawa dalam wawasan asia timur karena akan menjadi kekuatan hegemoni dari kekuatan yang melebihi dari kekuatan Amerika. Yang ingin saya katakan adalah China yang mengalami kemajuan itu ada tali temali dengan agama. Saya diterima oleh Mr. Jia Qinglin the Chairman of the National Committee of the People's Political Consultative Conference. Semacam ketua MPR China. Saya tanya apa resep ekonomi China. Ternyata China sekarang menerapkan paradigma ekonomi yaitu free market economy with china’s characteristic (ekonomi pasar bebas, pasar terbuka, dengan watak-watak kecinaan). Jadi mengadopsi kapitalisme. Kenapa? Kami melalukan otokritik terhadap komunisme, sosialisme. Luar biasa. Mungkin kita tidak mau melakukan otokritik terhadap keberagamaan kita, pemikiran keislaman kita. Kedua, tidak bisa kapitalisme kita tolak tapi harus dijinakkan dengan chinas karakteristik. Ketiaks aya deak lagi, apa china karakteristik. Adalah perlu kehadiran negara. Negara tidak boleh absen. Ketiga, berbasis kepada etika konfusianisme sama dengan protestanianisme; kerja keras, kedisiplinan, penghargaan terhadap waktu dan penghematan. Jadi luar biasa. Ada akar pada komfusinisme. Islam Agama Etika Bapak-ibu dan saudara-saudara Karena itu, dalam keadaan yang kita hadapi, ada potensi, dinamika dan kendala di luar yang menghinggapi kita. Apa resistensi terhadap peradaban kita? Saya termasuk yang optimimis tapi tentu dengan syarat. Ada sesuatu yang berharga pada bangsa ini tapi terusakkan. Sebagai otokritik saya, Islam di Indonesia tidak terlalu fungsional untuk mendorong kebangkitan peradaban. Dan kalau kondisi

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

367


Indonesia seperti sekarang, apapun kesimpulan kita, ada kaitan dengan Islam. Seharusnya, Islam yang dianut mayoritas penduduk negeri ini, kalau tidak menjadi faktor determin Indonesia, paling tidak menjadi faktor efektif Indonesia. Faktor determinan artinya menentukan masa depan Indonesia. Islam dan umat Islam adalah faktor penentu masa depan Indonesia Baik-buruk Indonesia ditentukan oleh baik buruknya muslim. Kalau Indonesia maju karena muslim maju. Tapi kalau Indonesia seperti sekarang maka ada something wrong with the muslim. Kalau secara terbuka kita mengatakan demikian. Mengapa? Saya kira sudah banyak keIslaman yang belum fungsional, spiritualitas yang pasif, statis, formalisme keagamaan sangat menguat, tidak kepada substanstifisme, dan keberagamaan yang tidak bermuara pada paradigma etikal values yaitu akhlak. Padahal haditsnya jelas, “innama bu’istu liutammima makarimal akhlak”. Iman, islam, akhlak. Aqidah syariah, ibadah, akhlak. Keberislaman seperti ini soft islam, bukan islam yang kuat. memang penting kita menjaga, orientasi pada harmoni. Tidak usalah jauh ke belakang bagaimana ingredients islam yang datnag ke Indonesia. ini yang perlu. Maka, the way forward, bagaimana ke depan, kalau kita ingin menjadikan islam sebagai faktor determinan. Paling tidak faktor efektif Indonesia untuk kemajuan kebangkitan peradaban Islam ini, pada tataran strategi dakwah jangan bicara bunga rampai strateginya pada hal-halyang bersifat pada instrumental. Tapi produk awal yang hendak kita tawarkan itu apa. Jualannya duku apa. Belum lagi bicara packaging. Itu persoalan lain. Harusnya Islam yang pernah digagas KH. Ahmad Dahlan dengan islam berkemajuan. KH. Abdullah Badawi, dengan ‘islam hadori’ beliau mendapat Dr. (HC) dari IAIN Jakarta. padahal konsepnya sederhana. Saya pernah bertemu dengan beliau, waktu gonjang ganjing Ambalat, saya prihatin, terpengaruh oleh Fazlur Rahman, mengatakan kebangkitan islam bermula dari Indonesia dan Malaysia. Tapi kalau dua negara ini terjebak dalam hal-hal termasuk yangterakhir mantan menteri

368

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


penerangan Malaysia dan persoalan TKW. Soal Ambalat bisa selesai 1 menit “Pak La”. selesaikan ambalat dengan semangat ukhwuah islamiyah, telepon. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kita diskusi Islam Hadori. Diskusinya menarik. Dia bilang, kini saatnya Islam Asia Tenggara bangkit. Karena Islam Arab sudah menjalankan tugas kesejarahan, Muslim Persia sudah menjalankan tugas kesejarahan. Dengan langkah-langkah adalah strategi kebudayaan, karena strategi kebudayaan adalah lingkaran Islam Indonesia. Tapi sebelum kita menyusun strategi kebudayaan dan menerapkannya, ada gempuran arus liberalisasi ekonomi, kapitalisme, dll. Di Jakarta bercokol pusat-pusat dan lambanglambang kapitalisme. Di mana kita?. Sudah terpinggirkan. Dari 45 pengusaha terkaya hanya ada dua orang dari kalangan kita yaitu Pak Aksa dan Pak Sandiaga. Sekarang pemilik modal itu adalah atas pengaru Amerika, yang punya pusat-pusat penyiaran agama, yang merupakan tantangan tersendiri bagi kita. Karena itu saya ingin mengusulkan dua hal yaitu: pertama kita harus menampilkan Islam yang relevan dengan dinamika peradaban, yang harus disosialisasikan menjadi sebuah gerakan oleh da’i, dan pusatpusat dakwah kita. Jadi Islam yang harus relevan dengan tantangan zaman, sebuah islam yang ethichal. Jangan ditarik islam sebagai ritual religion, tapi islam sebagai etical religion. Kalau protestanianisme yang mendorong renaisans, kerja keras, kedisiplinan, penghargaan waktu dan penghematan seperti juga konfusianisme. Etika Islam jauh lebih kuat untuk mendorong itu semua. namun sayang masih bersembunyi atau disembunyikan dibalik teks-teks kitab suci. Ini yang disebut oleh ESQ dengan nilai-nilai keutamaan, yang ditulis didepan menara 165, tapi struktur nilai itu sendiri ada konsepnya, mana yang menjadi fundamental value, mana yang menjadi instrumental. “man ‘aradad dunya fa’alaihi bil ’ilmi, wa man ‘aradal akhirah fa’alaihi bil ‘ilmi”. Baru infrastruktur peradabannya. Kalau kita tidak punya insfrastruktur peradaban di kalangan umat Islam,

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

369


Tapi yang serius. Pendidikan yang serius. Pendidikan yang menjadi Center for Academic Excelence, pusat riset dan betul-betul kita bisa menjadi produsen ilmu pengetahuan dan teknologi bukan konsumen. Juga jangan, walaupun di sini mungkin ada pendukungnya, islamisasi sains. Pada kerangka yang juga gagal untuk membangun sebuah kerangka epistimologi sains baru ala Faruqi. Itu baik juga. Tapi harus diletakkan dalam sebuah realitas kehidupan nyata yang menghubungkan peradaban. Untuk itu ada infrastruktur, iptek. Negara Asy-Syahadah Sebagai pengamat, bukan aktivis ICMI, saya kira ICMI awal on the right track menyusunnya. Waktu itu Pak Habibie, yang sudah jauh masuk dalam sebagian kawasan berpikir, sebagaimana disebut dalam TOR silaknas, bagaimana penguatan pusat-pusat akademik kita terutama di situ harus ada SDM yang berkualitas bersama IPTEK. Sekarang masuk mutlak perlu informasi. Dulu ICMI sudah mulai dengan Global TV, yang sudah dijual sekarang milik Harry Tanoe. Global TV kan prakarsa ICMI dapat dukungan moril dari MUI, dan sudah disetujui Pak Yunus Yospiah, menteri penerangan waktu itu. Saya liat di situ cadangan MTV; Muhammadiyah TV, 6 diberi izin, 9 cadangan. Tahu-tahu ada no. 9 adalah Muhammadiyah TV. Waktu Global TV dipersoalkan, kawan-kawan Komisi I datang; global ini peruntukannya pendidikan dan dakwah, sekarang menjadi tv hiburan. Ini menyimpang dari peruntukan, Tolong Mas Din ini kan dalam SK pak Yunus Yosfiah ada cadangannya. Di antara yang 9 hanya Muhammadiyah tv yang peruntukan pendidikan dan dakwah. Ini paling relevan untuk minta. Kita kirim surat ke presiden dan wapres, menkominfo, dsb. Rupanya Global TV sudah berubah peruntukan. Luar biasa di situ daya positifnya ada, tapi daya rusaknya juga banyak, di antara media yang kita hadapi sekarang. Karena itu, strategi peradaban harus kita mulai. Kalau tidak, in the long run, agak pesimis. Islam secara demografis tidak hanya akan menurun wama baqia illa fissuru (tak tersisa kecuali nama) wama

370

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


baqia illa rusuhu (tak tersisa kecuali kerangka). Jadi perlu ada diskusi mendalam yang kita lakukan, sebenarnya apa nilai-nilai keIslaman yang perlu kita angkat kembali. Tapi perlu reorientasi gerakan dari lembaga-lembaga Islam, untuk diletakkan pada kerangka islam menjadi problem solver terhadap Indonesia. Tapi, mohon maaf, sekarang kita lebih tampil sebagai public problem, bagian dari masalah bangsa ini. Ketika ada program pengentasan kemiskinan, peserta terbanyaknya adalah umat islam. Sebagian mungkin menjadi problem ektern dari Indonesia. Saran saya, kita harus terus mendesak Pemerintah yang masih banyak orang-orang Islam di sana untuk menyadari ini dan meletakkannya sebagai visi kenegarawanan untuk tidak takut kepada Islam dan umat islam dengan mengembangkan dan membangkitkan islam sebagai kekuatan Indonesia. Karena itu akan berdampak positif bagi Indonesia. Tidak segan-segan menjadikan islam sebagai faktor determinan, faktor efektif Indonesia. Kita tidak ingin menjadikan negara Indonesia menjadi negara Islam, negara syari’ah. Tapi kita tetap akan menjadikan Indonesia sebagai negara abdi “negara pengabdian” dalam bingkai NKRI. Karena itu, negara Pancasila bisa kita jadikan sebagai negara asysyahadah “kesaksian”. Umat Islam harus bisa menjadi saksi bahwa negara sebagai pancasila sebagai negara darul ahdi. Maka kita siap bersanding dalam mengisi Indonesia. Memang sebagai negara, Indonesia harus melakukan determine option terhadap kelompok islam dan tidak harus dicurigai macam-macam. Sekarang bagaimana robohnya kedai kita, rumah kita, karena keluarga tidak efektif untuk menyemai kader-kader penerus bangsa ini. Karena liberalisasi tidak bisa kita hadapi secara taktis dan strategis. Ini nestapa bagi kita. Sudah surau kita roboh, sebagai lambang pendidikan masyarakat, sekarang robohnya kedai kita, ditambah lagi robohnya keluarga kita. Kalau tidak disanggah dengan taktik dan strategi kebudayaan, self defense mechanisme, “mekanisme pertahanan diri”. Tapi bukan dengan cara melawan yang hanya

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

371


menghabiskan energi. Yang lebih penting dengan al jihad lilmuwajjahah. Bagaimana kita menghadapi itu semua secara bertanggungjawab. Walaa tahinu, wala tahzanu wala ta’launa inkuntum mukminin, Jangan bersedih, jangan hilang kepercayaan diri, umat islam punya kelebihan, punya kekuatan seandainya Engkau beriman. Ayat keduanya ma ‘aidu lahum mastatho’tum …. …. “Siapkanlah segala strategi kebudayaan”. Saya kira pertemuan kita pada hari ini akan menjadi awal perjalanan di pertengahan Saya mendorong ICMI mungkin nanti bisa berkolaborasi dengan ulama, budayawan dan pemikir-pemikir islam untuk merancang ini semua. Kalau tidak ini akan menjadi tema-tema silaknas ICMI 10 – 20 tahun mendatang lagi. Sekali lagi Alhamdulillah saya ucapkan kepada Mas Ilham A. Habibie, yang sudah berkali-kali datang ke tempat saya untuk menggagas forum saudagar muslim. Walau kadang di pikiran saya; jangan dilembagakan, tidak diperdagangkan. Tapi ini nanti ada kaitannya dengan internasional Islamic chamber… nama ISMI itu berarti “inilah namaku”. Jangan sampai kita berhenti di ‘namaku’ saja. Tapi haruslah umat Islam menjadi hegemoni; walatakunu syuhadaa ‘alannas, memberi bukti, testimoni terhadap umat manusia.Latakunu syuhadaa ala Indonesia. Ada juga disebut syahadat peradaban. Syahadat keyakinan. Kita sudah sering ucapkan asyhadu anlla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadarrasulullah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

372

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.9.2. STRATEGI DAKWAH UNTUK MENDORONG KEBANGKITAN PERADABAN BANGSA Oleh: Prof. Dr. Nasaruddin Umar Wakil Menteri Agama RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pada hari ini saya sangat berbahagia sekali. Saya tidak melihat ICMInya, tapi saya melihat person yang ada di hadapan saya. Yang membuat saya sangat terharu, karena kita masih bisa berkumpul seperti ini. Tadinya saya berpikir yang saya hadapi hanya temanteman muda yang masih banyak waktu luang usai acara pembukaan. Karena biasanya kalau sudah dibuka yang tinggal hanya yang banyak waktu. Sementara yang sibuk sudah tidak datang lagi. Alhamdulillah kali ini sangat representatif sebagai forum Silaknas ICMI. Umat, Imam, Makmum Bapak ibu saudara sekalian. Tadi Pak Din memanggil saya. Di samping beliau senior saya, beliau juga pernah mengajar saya, dan insya Allah kita punya visi yang sama dan saya pengagum beliau. Ayat yang dibacakan Pak Din tadi tentang dakwah sungguh sangat menarik, wala tahinu wala tahzanu wantum bihoir. Tapi akan lebih menarik bila ayat sebelumnya juga dibaca yang masih terkait dengan tema kita hari ini yaitu dakwah, waltakum minkum ummatun yad’uuna ilal khoiri wayakmuruna bil ma’rufi wayanhauna ‘anil munkari waulaa ika humul muflihun. Apakah wau-nya itu wau athof atau tidak, itu menjadi ikhtilaful ‘ulama. Tapi ummah disitu saya mengasumsikan itu adalah ICMI. Karena waltakum minkum di situ tidak semua umat kita menjadi komunitas, karena dalam Al Qur’an,

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

373


ummah itu adalah komunitas islam yang paling perfect. Di bawahnya ada qaumun, qabilah, hibbun, shihbun, dan lainnya. Tapi hendaklah ada diantara kalian tidak harus semuanya; waltakum minkum ummatun yad’uuna ilal khoiri wayakmuruna bil ma’rufi wayanhauna ‘anil munkar. Saya mengkaji umat ternyata bukan bahasa arab, ternyata artinya native; berarti pribumi. Arti lainnya juga cinta kasih, yaitu menyeberang ke bahasa Arab yaitu ‘ummun; memberikan merk kepada ibu sebagai pemilik kondisionalog cinta yang sangat sejati. Dari akar kata alif sendiri berkembang menjadi amamah yang sifatnya memberi progress ke depan. Ada imam: pemimpin yang aktif dan berwibawa, Kemudian muncul kata lain; makmum, rakyat. Ada makmum yang santun yang tidak boleh melampaui imam. dan ada peraturan yang mengatur antara imam dan makmum yang disebut imamah. Dalam ilmu tematik ternyata kumpulan dari alif itu ummum, ada cinta yang sangat dalam, ada unsur progresifitas. Kemudian ada pemimpin yang sangat berwibawa dan juga ada makmum yang sangat santun, yang kemudian ada sistem nilai yang sama itulah disebut imamah. Jadi tidak bisa disebut ummah kalau tidak ada imam yang berwibawa, tidak bisa disebut ummah kalau tidak ada makmum yang santun, tidak bisa disebut ummah kalau tidak ada ikatan cinta kasih yang sangat kuat. Itulah yang disebut waltakum minkum ummah. Pertanyaan kita adalah: mampukah ICMI menjadi sebuah “ummah”, jangan sampai hanya qaumun atau sya’bun. Fungsi ummah di situ adalah yad’una ilal khoir, kenapa tidak waw athaf saja di situ, misalnya waltakum minkum ummatun yad’uuna ilal khoir wama’ruf. Kenapa dibedakan al khair dengan al ma’ruf? Dalam ilmu balaghah ternyata, tuntutan dari bawah ke atas disebut do’a, tuntutan dari atas ke bawah disebut ‘amr. Tuntutan yang sifatnya setara disebut iltimas. Kenapa al khair itu Allah menggunakan yad’uuna ilal khair. Tapi kalau alma’ruf menggunakan kalimat ya’muruuna bil ma’ruf. Ternyata dalam bahasa Arab perbedaannya sangat kuat, al khair itu adalah kebenaran yang masih mentah, kalau

374

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


ma’ruf itu sudah merupakan produk akhir sebuah kebaikan. Tidak ada lagi perdebatan, misalnya mencuri itu jelek, merampok itu jelek dan sebagainya. Itu harus diwujudkan dalam bentuk ‘amr. “Amr harus ada otoritas. ‘Amr itulah pemerintah, penguasa. Tapi kalau al Khair dari bawah ke atas. Seperti disebutkan Bang Din tadi, memang harus ada strateginya, baik strategi kebudayaan maupun strategi dakwah. Itu sangat berbeda walau ada persamaannya. Saya belum pernah melihat buku yang -sangat signifikan yang menulis tentang strategi kebudayaan selain buku yang ditulis Dr. AEZ. Pranata, yang dibahas oleh Dr. Rasjidi. Pak Ali Murtopo dan Pranata ini membuat strategi kebudayaan dan telah memberi warna terhadap politisi kita di Indoensia. Mungkinkan dari ICMI membentuk tim khusus untuk menyusun strategi kebudayaan yang berkeIndonesiaan? Sementara al Ma’ruf itu sesuatu yang tidak terbantahkan bahwa itu adalah kebaikan dia memerlukan ‘amr. Kelanjutan dari ayat ini barulah wala takhofu wala tahzanu, dstnya. Pengayaan Materi Dakwah Yang ingin saya sampaikan, selama ini saya berada di Kementerian Agama dengan segala kewenangan dan segala keterbatasan yang saya miliki tentunya. Memang kementerian agama ini, di samping dananya yang sangat banyak, juga jangkauannya begitu luas. Seharunya Kementerian Agama kita bisa melakukan sesuatu yang sangat besar. Namun birokrasi kita juga ditentukan siapa yang menjadi pemimipin number one di sana yang paling menentukan. Kalau kita di NU atau Muhammadiyah ada rapat-rapat intensif, muktamar, di mana keputusan-keputusannya itu harus dikerjakan. Jadi kebijakan atau keputusan-keputusan dalam ormas-ormas itu agak berbeda di Pemerintahan. Karena disitu ada unsur otoriter. Jadi menurut saya ke depan kita semua perlu lebih memberdayakan Kementerian Agama ini.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

375


Yang juga ingin saya sampaikan adalah masalah epistimologi keilmuan Islam. Di kampus kita misalnya IAIN, STAI, dan lain sebagainya, ilmu-ilmu keislaman kita sedikit mengalami sentuhan pembaruan. Mohon maaf, ilmu-ilmu mu’amalah perekonomian Islam itu bukan datang dari dalam IAIN, tapi justru datangnya dari luar. Sangat naïf sekali, padahal di Indonesia yang diharapkan menjadi pusat peradaban keilmuan Islam sekarang ini, tidak ada keberanian melakukan pembaharuan metodologi, epistimologi keilmuan dalam islam itu sendiri. Padahal kalau kita lihat dalam keemasan Islam itu sendiri berbanding lurus antara lahirnya tokohtokoh yang sangat hebat berpikir, pada saat bersamaan munculnya teknologi, temuan-temuan yang sangat dahsyat itu. Jadi ada buku perbandingan lurus antara saintis dengan IPTEK yang ditemukan saat itu, justru melahirkan kejayaan islam. Tapi begitu ilmunya berkurang dan temuan-temuan teknologinya berkurang pada saat itu Eropa naik. Jadi kalau kita ingin merebut kembali masa keemasan islam kita harus menguasai dua hal ini kepemimpinan islam yang berani dan penelitian. Dalam Al Qur’an juga ada metodelogi yang diterapkan dalam konsep dakwah. Kita sudah banyak sekali muballiqh, tapi tidak punya perencanaan yang matang. Ini juga kelemahan kami di Kementerian Agama yang tidak mampu melahirkan perencanaan strategi dakwah yang baik, dan ini juga sangat terkait dengan media, jadi promosi muballigh kita di tengah masyarakat kita itu tergantung siapa yang dipromosikan media. Sementara media kita itu muballigh yang baik itu adalah yang mampu memiliki bakat-bakat yang teatrikal, mampu membuat orang tertawa terpingkal-pingkal, rating-nya pasti tinggi dan banyak iklan yang mau masuk. Tapi kalau guru besar, profesor yang penguasaan agamanya kuat, dia tidak terkenal, karena dia tidak punya nilai tersendiri yang terukur media. Akibatnya guru agama atau muballiqh kita tidak memahami tentang asbabun nuzul, asbabul wurud, tarikh tasyrik, juga penguasaan terhadap dasar-dasar bahasa Arab. Jadi bagaimana umat bisa maju kalau wawasan guru agamanya sebatas itu.

376

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Sementara orang-orang yang sangat hebat ilmunya itu tidak dipromosikan media, terpaksa menggunakan media konvensional di masjid-masid yang komunitasnhnya hanya 50 sampai 70 orang. Tapi kalau dipromosikan di media bisa disaksikan banyak orang bahkan puluhan juta orang. Sementara TV-TV kita itu agamanya adalah rating. Jadi siapa yang paling tinggi rating-nya, itulah yang akan mengorbit. Ini persoalan tersendiri. Kita sudah membuat kriteria bahwa muballigh itu bukanlah orang yang bisa berhasil membuat orang lain tertawa terpingkal-pingkal, atau yang bisa membuat orang menangis tersedu-sedu. Tapi orang yang bisa mewariskan muhkab yang sangat dalam pada saat orang meninggalkan forum dakwah itu. Ada pencerahan hati yang muncul dalam batin. Saat ini dakwah dianggap seperti entertainment. Ketika pulang ke rumah tidak ada yang membekas. Tak ubahnya mendengarkan penyanyi favorit di kalangan anak muda. Jadi kalau begini proses dakwah kita, wajar kalau tidak terjadi pendalaman. Yang terjadi adalah kesemarakannya. Tapi proses pengayaan pendalaman maknanya kurang. Padahal seharusnya pengayaan pendalaman makna yang diutamakan ketimbang sekop dan kesemarakannya. Sekarang tugas kita bagaimana membuat tim pendalaman pengayaan materi dakwah. Saya sependapat dengan Bang Din bahwa kalau kita seperti ini terus, umat kita tidak akan bisa melakukan perubahan fundmental dalam artian positif. Saya mohon maaf dengan NU, di mana saya juga pengurus PBNU, kalau kita membaca karya-karyanya KH. Hasyim Asyari, punya power yang sangat tinggi terhadap Islam, punya semangat. Tapi buku-buku yang dikarang anak dan cucunya tidak menampilkan power itu. Yang ditonjolkan adalah toleransi, kesetaraaan, demokrasi dst. Tapi spirit elektikal dari Wahid hasyim tidak muncul dalam pemikiran generasi selanjutnya. Padahal buku-buku masterpiece-nya Hasyim Asyari memiliki spirit yang sangat kuat. Buku-buku seperti itulah yang mampu melahirkan generasi pendahulunya. Tapi generasi sekarang ini, warna aslinya anak-anak muda NU, saya sendiri susah membacanya. Mau kemana kita ini. Apakah kita cukup membumikan Al Qur’an yang sekarang lagi menjadi isu. Menurut

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

377


saya tidak ada artinya kita membumikan Al Qur’an kalau tidak bisa melahirkan manusia. Malah justru bisa berbahaya. Surat Al Qur’an itu adalah surat cinta Tuhan, Dia mengundang kita naik kembali ke kampung halaman kita di sana. Kalau kita hanya membumikan Al Qur’an itu artinya melegitimasi tingkat keberdayaan kita terhadap Al Qur’an,Apa seperti itu membumikan Al Qur’an? Padahal menurut Prof. Quraisy Shihab membumikan Al Qur’an itu bermakna menjadikan umat kita berkualitas. Mampu memberdayakan umat tapi tidak mampu meningkatkan kualitas umat juga percuma. Saya juga sangat sependapat dengan Pak Din, pertumbuhan umat Islam Indonesia itu tidak berbanding lurus dengan populasi keberagamaan. Kami sedang mencari data-data statistik: orang yang ber-KTP Islam itu berapa kekayaannya. Secara faktual siapa yang terbanyak menjadi pembantu rumah tangga KTP-nya beragama apa, siapa yang menjadi sopir, tukang kebon, ajudan, bodyguard, rata-rata KTPnya Islam. Tapi siapa yang menjadi majikan, yang disopiri, yang punya kebun. Ini berarti kita menjadi kelompok minoritas. Jadi pertumbuhan umat kita di sini tidak berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi yang kita peroleh. Majalah Gatra yang memuat orang-orang kaya di Negeri ini, yang beragama Islam sangat sedikit, Bukan itu saja, di level masyarakat juga sama. Jadi siapa yang buruh, yang bekerja di sektor hilir, juga terjadi perbedaan-perbedaan agama. Ini yang pernah disebutkan Gus Dur dalam salah satu artikelnya; salah satu hal yang perlu dicermati di masa depan adalah ketimpangan ekonomi yang berbasis populasi agama. Ada kelompok agama tertentu makin kaya, ada juga kelompok agama tertentu di Indonesia makin miskin. Itu juga bisa berpotensi untuk melahirkan konflik. UU Bernafaskan Islam Yang terakhir, di samping yang negatif tadi kita juga perlu memberikan apresiasi dan makna kepada Pemerintahan kita .Mungkin ini karena pembengkakan kualitas umat kita juga. Kalau dulu para santri sangat susah mengakses pendidikan, apa lagi

378

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


pendidikan luar negeri. Tapi sekarang para santri banyak sekali ke luar negeri, termasuk ke Eropa, termasuk Pak Din. Begitu mereka pulang terjadi kualitas. Terjadilah pembengkakan kualitas. Sehingga bisa kita bagi dua: mana yang menjadi problem dan mana yang menjadi dinamika yang sangat aktif. Persoalan kita adalah semua yang berbeda dengan alur pemikirannya itu menjadi persoalan tersendiri. Padahal belum tentu. Jangan sampai terjadi adalah lebih happy-nya kepada ikatan kualitas dinamika ketimbang problem itu sendiri. Kita harus membedakan problem riil, problem dinamika pembengkakan itu, karena kita tidak memilah kedua persoalan ini. Sehingga bisa berdampak salah dalam mengambil kebijakan. Dalam 10 tahun terakhir ada 27 undang-undang yang berwajah keIslaman. Sementara sebelumnya hanya ada 4 undang-undang yang bernafaskan keIslaman. Misalnya undang-undang perbankan syari’ah. Tidak bisa dipungkiri lahirnya undang-undang perbankan syari’ah itu keberpihakan terhadap umat Islam sangat besar sekali. Undang-undang sukuk, gadai syari’ah, peradilan agama, zakat, wakaf, perseroan terbatas (PT). Undang-undang PT inilah yang mengekplisitkan Majelis Ulama. Kemudian peraturan Bank Indonesia yang sangat banyak itu luar biasanya berpihak kepada umat. Undang-undang pajak yang direvisi memberikan pengakuan terhadap zakat, undang-undang sistem pendidikan nasional, pendidikan tinggi, keormasan, yang terakhir ini adalah undangundang produk halal. Juga undang-undang kekerasan dalam rumah tangga (UU KDRT), perlindungan anak, yang dulu anak-anak kita bisa diadopsi oleh agama lain, sekarang tidak boleh diadopsi kalau berbeda agama. Yang itu semua sudah sangat Islami, belum lagi peraturan Pemerintah akan lebih banyak lagi. Tinggal bagaimana pranata yang sudah ada ini memberikan kualitas terhadap umat kita. Tugas ICMI ke depan adalah melanjutkan ini semua. Termasuk mengkaji bagaimana sarana-sarana fisik termasuk pembangunan masjid yang semenjak terbunuhnya mantan dubes Israel, yang danadana teroris itu diklaim bantuan-bantuan zakat Maal nya orang Saudi yang datang ke Indonesia diasumsikan sebagai dana teroris.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

379


Akhirnya Pemerintah Saudi Arabiah sendiri tidak memberikan bantuan seperti dulu lagi. Jadi dalam 10 tahun terakhir kita dipromosikan dana-dana dari Saudi diasumsikan dana teroris. Tidak lagi seperti dulu yang paling mudah memberikan bantuan kepada Indonesia. Akibatnya pertumbuhan masjid di Indonesia dalam 9 tahun terahir hanya 30%. Sementara tempat-tempat ibadah agama lain ada yang sampai 400%, belum lagi pertumbuhan jumlah muballigh kita. Memang banyak muballigh di TV, tapi kalau kita lihat, seperti pernah ditulis teman-teman di UIN Ciputat, separuh muballigh agama lain tingkat pendidikan di atas masternya separuh lebih banyak dari mubaligh umat Islam. Kalau di mereka satu mubaligh mendakwahi sekitar 200 orang, sementara muballigh Islam mendakwahi sekitar 2000 orang yang rata-rata tingkat pendidikan setingkat SLTA. Tugas PR ICMI terpenting saat ini adalah melihat angka yang sangat memprihatinkan, tingginya tingkat perceraian umat dalam 10 tahun terahir mencapai 400%. Setiap tahun orang yang menikah sekitar 1.150 ribu orang. Berarti dikali dua karena satu pasang. Tapi yang bercerai sekitar 10%. Ada 14 indikator penyebab perceraian, dan yang tidak masuk akal adalah karena politik termasuk pemilukada. Rata-rata pertahun ada 400 perceraian karena persoalan politik yang suaminya membela si A, dan suaminya membela si B, karena perbedaan politik berakhir pada perceraian. Yang lebih memprihatinkan juga 80% perceraian itu rata-rata pasangan yang masih muda. Berarti anaknya masih kecil-kecil. Tadinya bersekolah di sekolah unggulan akhirnya pindah ke sekolah SD Inpres, karena tidak sanggup mencarikan dana. Ternyata pasangan yang masih muda potensi konflik horizontalnya sangat kuat. Berbeda kalau sudah umur 50 tahun ke atas. Ini berarti ada yang salah terhadap konsep al warisyah kita ini. Di kota-kota besar seperti di Jakarta 34% terjadi istri yang menceraikan suami. Sesuatu yang jarang terjadi di masa lampau. Apakah ini buah dari kesetaraan gender, atau ada era kesetaraan yang harus dilewati? Jadi perlu konsep al warisyah sekarang ini

380

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


membedah kurikulum. Fenomena Bupati Garut Pak Aceng, dengan tegar mengatakan bahwa: saya tidak bersalah, padahal Pak Aceng itu Tsanawiyah dan Aliyah dari pesantren. Bacaannya pun kitab kuning, mengatakan: saya tidak berdosa dan tidak bersalah. Terhadap istri yang mendampinginya selama ini juga ada masalah. Tapi kenapa masyarakat menyalahkannya. Terjadilah split personality. Jangan melihat pak Acengnya, tapi yang dibaca alam sadar pak Aceng itu seperti apa. Itu pertanda kita perlu membuat suatu pembaruan materi-materi al warisyah dalam masyarakat kita untuk mencegah keretakan dalam rumah tangga. Karena data yang dikeluarkan BNN, rata-rata pencandu narkoba itu adalah dari keluarga broken home sebagai penyumbang terbesar pecandu narkoba. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

381


382

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.9.3. DISKUSI DAN TANYA JAWAB PERTANYAAN : 1. Asyiah - Orwil Sulawesi Selatan Seperti disampaikan para pembicara, sendi-sendi berkeluarga saat ini sudah sangat rapuh, disertasi saya yang saya promosikan bulan Juli lalu, “Model Menggugat Cerai Perempuan Secara Islam�. Kenapa perempuan Islam menggugat cerai suaminya? Data yang saya temukan di pengadilan negeri, gugatan cerai dari non muslim hanya satu dan bahkan tidak ada sama sekali. Tapi data di pengadilan agama bisa terjadi 50 sampai 100 gugatan cerai. Ternyata kita tidak memiliki pendidikan keluarga bagi calon-calon yang akan menikah seperti yang dilakukan agama lain sebelum menikah ada pendidikan keluarga yang bersertifikat. Dengan materi antara lain komunikasi, bagaimana menyampaikan/ berkomunikasi antara suami dan istri dan istri kepada suami. Di agama lain ada pembekalan terhadap pasangan yang akan menikah yang dilakukan di gereja-gereja. Usul saya, bagaimana dibentuk semacam lembaga konsultasi keluarga, khususnya bagi pasangan yang mendaftarkan gugatan ke pengadilan agama. Selama ini konsultasi hanya dilakukan para hakim pengadilan agama yang sangat terbatas dari segi waktu dan penguasaan terhadap persoalan keluarga. Informasi yang kami dapatkan dari para hakim bahwa bagaimana kami bisa memberikan mediasi yang baik sementara kami harus mengurus administrasi dan memimpin sidang. Sementara pembekalan yang mereka berikan hanya dari para psikolog yang menurut kami tidak dibutuhkan di sana. Yang dibutuhkan adalah shock teraphy kepada pasangan yang sedang bermasalah.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

383


2. Elly Halimah - ICMI Orwil Jawa Barat Saya bekerja di kementerian agama di mana bos saya ada disini. Kalau tadi kita bicara tentang strategi dakwah, itu berarti islam memang kaffah, tidak hanya tekstual tapi juga kontekstual, dan up to date. Tadi Pak Din menyinggung masalah ekonomi, dan kebanyakan hancurnya keluarga Islam itu rata-rata karena faktor ekonomi. Tingkat perceraian yang sangat tinggi saat ini karena banyaknya perempuan yang bekerja dan mendapatkan gaji lebih tinggi dari suami. Ketika perempuan itu menguasai ekonomi dalam keluarga, maka suaminya tidak lagi dihargai sebagai kepala rumah tangga dan sebagai laki-laki sehingga terjadilah gugat cerai, karena terjadi crisis figure dalam rumah tangga. Pertanyaan saya adalah bagaimana Pemerintah menangani crisis figure dalam rumah tangga? 3. Roosy Miller - MPP ICMI Kita kurang berani membuat dan melakukan strategi dakwah itu sendiri, dan tidak mau mencoba. Kemudian agama-agama lain tiap tahun ratusan mengirimkan student keluar negeri. Tapi kita tidak sanggup dan sangat susah untuk mengirimkan siswa kita ke luar negeri. Ini membutuhkan lobi yang kuat dari ICMI dan Pemerintah. Khusus untuk Pak Nasaruddin Umar, kenapa danadana yang begitu besar di Kementerian Agama tidak bisa mensuport kegiatan-kegiatan ICMI. 4. Tendri Tadi Bang Din mengatakan majunya Indonesia karena majunya umat islam, itu bermakna jadilah islam sebagai produsen bukan konsumen, Islam yang kuat, Islam sebagai problem solver, Islam yang produktif. Pertanyaan saya; apa yang Bang Din maksudkan itu, seandainya Bang Din ditakdirkan menjadi orang kaya di dunia ini mungkin banyak sekali yang bisa Bang Din lakukan

384

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


terhadap umat Islam. Bagaimana metode dan formatnya agar generasi muda seperti saya bisa melakukannya? 5. Ulfah - ICMI Orwil Sumatera Barat Saya ingin mengajukan pertanyaan kepada Bang Din. Saya melihat pendidikan tidak terletak pada pendidikan semata, tapi juga pada keluarga dan masyarakat. Apa yang harus kita lakukan terhadap pengembangan pendidikan berbasis karakter ini. Kemudian dari segi strategi dakwah antara daerah dan pusat sangat tidak berimbang jumlah ustadz dan ustadzahnya. Sementara jumlah perempuan makin banyak. Saya ustadzah di daerah juga, dan sangat membutuhkan kaum ustadzah yang bisa memberikan pencerahan terhadap kaum perempuan di daerah. Apakah ada kebijakan dari MUI atau Pemerintah untuk menambah ustadzah di daerah yang diwujudkan dalam bentuk pelatihan di daerah? Kemudian Pak Nasarudin Umar, saya 3 tahun yang lalu juga menulis disertasi mengenai penyebab pasangan itu bercerai. Kesimpulan saya adalah karena salah memilih pasangan dan kurang menguasai wawasan perkawinan. Pertanyaan saya, apakah ada kebijakan yang memberikan materi tentang perkawinan pada sekolah menengah umum juga perguruan tinggi dalam rangka memberi bekal kepada anak-anak didik? Kemudian di Departemen Agama ada program P4. Tapi sampai saat ini belum ada yang bisa dilakukan Depag untuk berbuat lebih banyak terhadap nasehat perkawinan itu sendiri. Untuk pendidikan agama Islam baik dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi, saat ini kurikulum hanya 2 jam perminggu dan tidak ditambah,. Persoalannya, agama yang diajarkan di sekolah itu lebih kepada knowledge, hanya bersifat tranformasi ilmu, dan tidak mengarah pada pembentukan perilaku. Tampaknya perlu ada strategi pembaharuan yang lebih teknik. Apakah tidak ada dari Depag untuk memberikan pembekalan kepada guru-guru agama yang mengarah pada pembentukan prilaku.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

385


Kemudian kepada Pak Ary Ginandjar pendidikan karakter yang Bapak berikan melalui ESQ saat ini, saya merasakan 4 tahun lalu mengikuti pelatihan Bapak sangat berpengaruh terhadap karakter anak bangsa. Tapi sayangnya tidak semua orang bisa mengikuti training bapak karena cost-nya terlalu tinggi. Kalau ESQ itu bertujuan dakwah kenapa tidak bisa diikuti semua masyarakat? Banyak sekali yang ingin mengikuti pelatihan Bapak tapi biayanya sangat mahal sekali. Bagaimana ini bisa diwujudkan Pak? JAWABAN: 1. Din Syamsuddin Jadi apa dan bagaimana visi umat Islam Indonesia 25 tahun ke depan? Ketika visi itu dikaitkan Indonesia; peradaban Indonesia yang bagaimana? Kalau tidak ada rumusan visi itu kita akan kehilangan jejak, bahkan seperti orang tersesat di kebon singkong. Tidak tahu berada di mana. Tadi banyak bicara pernikpernik kecil. Memang itu akan memperkuat strategi, cuma harus diletakkan dalam kerangka strategi. Itu kelemahan kita; tidak berpikir dan bergerak strategis. Termasuk juga tidak taktis tapi sporadis. Maka hiruk pikuk dan murah meriah. At the end hasilnya membelalakkan kita. Ternyata tidak cukup kompetitif. Kalau kita bicara visi ke-Indonesiaan tidak lepas dari apa yang diletakkan the Founding Fathers. Kalau saya ingin menegaskan, Indonesia yang maju, adil, makmur, berdaulat dan bermartabat. Dua yang terakhir agak runtuh. Kalau Indonesia seperti itu belum terealisasi, sekarang ingin kita bangkitkan, gerakkan. Maka dakwah yang seperti apa? Dalam kaitan ini, pertama harus selesai di kalangan umat Islam, bahwa Indonesia Jangan lagi menghabiskan waktu dan energi berdebat soal hubungan Islam dengan Indonesia. Selama ini kita tidak taktis dan strategis

386

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


karena terjebak kepada perdebatan yang tidak selesai. Sementara orang lain sudah bergerak untuk mengisi Indonesia. Kedua, sebelum dakwah saya lebih kepada apa yang didakwahi. Yaitu produk awal. Itu al Islam. Cuma harus sepakat al Islam yang bagaimana yang mau kita sebarkan di Indonesia lewat dakwah untuk mendorong kebangkitan Indonesia. Banyak pikiran kita. Pasti banyak dan tidak akan bisa sepakat dengan mudah. Saya urun untuk relevan bisa menjadi partner pendukung dan pendorong kebangkitan Indonesia; harus Islam yang ethical. Islam yang berahlak. Yang menekankan values. Ethical and moral values. Namanya ahlak. Ini bisa kita rumuskan. Tadi saya ambil contoh ESQ sudah merumuskan menjadi Sapta nilai. Mungkin karena tujuh lapis langit, tujuh lapis bumi. Cuma yang belum, saran saya, diletakkan dalam sistem nilai. Tidak mudah. Nilai apa dulu. Ada nilai ilmu, nilai yang mendorong kreatifitas. Mau meletakkan Allah itu Al Alim atau Al Khalik. Kalau Al Khalik, maka kreatifitas. Setelah itu baru kita susun. Yang namanya strategi dakwah, yang saya katakan tadi sedang saya pikirkan; bagaimana hubungan dengan strategi kebudayaan. Kalau saya berhimpit untuk membangkitkan peradaban Indonesia harus ada strategi kebudayaan. Strategi di sini penjelasannya adalah interelasi, interaksi di antara aspekaspek kebudayan dan peradaban. Bahasa sosiologisnya kultural universal. Sosial, ekonomi, politik. Ilmu pengetahuan, seni budaya, filsafat. Itu adalah aspek-aspek kebudayaan. Sebuah strategi akan menjelaskan bagaimana keterkaitan dan saling berpengaruh antara aspek-aspek ini. Bahkan perlu kita lihat mana yang harus jadi prime mover. Lihat buku Ali Murtopo: ‘Strategi Akselerasi Pembangunan Indonesia 25 tahun’. Dulu di awal orde baru mereka sudah punya pikiran strategis merumuskan bersama CSIES. Maka diisilah Indonesia dengan PGP 1, PGP 2. Kemudian gagal karena ada interupsi reformasi. Kalau saya boleh saran, tetap ekonomi sebagai penggerak. Tapi

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

387


ekonomi dengan pendidikan ini seperti ayam dan telur. Ekonomi lemah karena pendidikan lemah. Pendidikan lemah karena ekonomi lemah. Mungkin bisa simultan. Kalau hadis “man ‘aradad dunya fa’alaihi bil ’ilmi”. Tapi karena dunia yang bergerak seperti sekarang, ekonomi sebagai prime mover. Dulu Indonesia juga menjadikan ekonomi sebaga penggerak. Kalau ini kesepakatan kita tentang startegi dakwah, strategi kebudayan harus betul-betul kita beri perhatian kepada pembangunan ekonomi umat. Saya melihat ada masalah besar. Di tengah keruntuhan ekonomi umat. runtuhnya kedai santri, saya tidak punya angka persis, tapi perbandingan rasional antara faktor demografis dengan peran ekonomi dunia, 23% penduduk adalah muslim. Tapi kontribusi dunia Islam terhadap global ekonomy hanya 5%. Senjang. Indonesia Islamnya 88%.. Ini realistis. Data statistik. Tidak benar yang 60-40. Kita pakai hasil sensus itu. Tapi jangan dikurangkurangi oleh mubaligh. Our contribution terhadap national economy, mungkin Pak Ilham punya angka, saya dengar less than 20%. Dan aset nasional berada di tangan orang kaya yang senior leader. Kalau berhimpit dengan agama, suku, maka itu akan berbahaya bagi indonesia. Kalau begitu ada kesenjangan. Sementara itu, di tengah keruntuhan ekonomi umat, sekarang liberalisasi ekonomi Indoensia dengan kapitalis global. Apa yang terjadi? Muncullah fenomena the power of money; keuangan yang maha kuasa. Masuk ke politik: money politic. Hasilnya seperti itu. Akhirnya kekuasaan politik, kepentingan-kepentingan politik tidak sepenuhnya berpihak kepada rakyat Indonesia. Apa buktinya? Sekian UU sejak era reformasi dalam bidang ekonomi pada dasarnya kita menjual tanah dan air kepada asing. Maka ini yang sedang kita lakukan. Ini bagian dari strategi. Jihad konstitusi. UU Migas sudah, besok UU Minerba, investasi, dsb. Indonesia tidak akan bangkit.

388

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Maka kalau dalam konteks ini saya kembali ke dakwah. Kita membangun tapi jangan lupa amar maruf nahi munkar. Kritik sosial . koreksi sosial. Karena boleh jadi yang sudah kita bangun jebol akibat liberalisasi informasi, ekonomi. Akhirnya bagaikan orang yang membangun tapi menjebol sendiri. Ini yang terjadi. Karena itu di mana letak pendidikan, seni budaya. Ini tidak pernah terpikirkan. Pengembangan seni budaya yang bisa, tidak hanya menghaluskan budi, juga menggerakkan kehidupan. Seharusnya kawan-kawan HSBI bergerak dalam bidang ini. Kemasannya menjaid trendsetter. Tapi apa yang terjadi? Budaya asing, budaya luar yang hedonis menguasai kita. Begitu grup SUJU datang dari Korea, betapa histerisnya anak-anak Indonesia. Itu nilai, menyangkut watak bangsa. Kalau generasi muda sudah kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia, lebih suka pada yang datang dari luar, ini jebol. Tapi kita gagal memproduksi seni budaya. Itulah yang namanya strategi kebudayan interlasi antar berbagai faktor. Saya melihat ekonomi dan pendidikan penting. Cuma pendidikan harus yang berwatak. Otokritik kita, pendidikan di lingkungan umat Islam termasuk Muhammadiyah belum sepenuhnya menjadi pendidikan, lebih banyak pengajaran. Apalagi pendidikan akan menampilkan dirinya sebagai value education. Pendidikan nilai, watak. Karena itu sebenarnya kalau mau sekolah kita seperti ESQ. Berani tidak? Tidak ikut UAN dan UAS? Saya kemarin di Surabaya melihat SMP Muhamamdiyah 2. Saya kaget, pertama mereka sewa mal. Di mal dan sekolah dari jam 9 pagi sampai 9 malam. Kedua, diberikan minatnya. Ketiga, bebas memilih mau ikut UAN/UAS atau tidak. Banyak orang tua setuju tidak ikut. Bagamana tidak mengacu kepada kurikulum nasional. Berani di sana. Tapi tetap ada basic needs dan interest. Apa yang terjadi? Di bidang olahraga berprestasi. Tujuh provinsi waktu PON kemarin mengambil dari siswa SMP ini, dari Papua, Kalbar, bertemu kita satu sekolah mewakili. Bahasa Inggris dan Arab bagus karena ada sunday school di mal itu. Ada

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

389


eksperimen-eksperimen, karena itu seperti pendidikan motivasi, dsb. Baru kemudian, dalam kaitan ini, dalam rangka dakwah yang menggerakkan seperti ini, harus dakwah pencerahan. Ayat Allahu waliyul ladzina amanu. Allah itu walinya orang beriman. Yukhrijuhum minadzulumati ilannur. Mengeluarkan dari kegelapan kepada terang. Pencerahan. Maka dakwah harus enlightening. Bukan sebaliknya wali orang kafir itu taghut. Sebab thagut itu lebih kepada ekstrimitas. Yukhrijuhum minannur iladzulumat; mengeluarkan manusia dari cahaya menuju kegelapan. Sekarang ada peperangan antara dakwah pencerahan dan dakwah penggelapan. Bertarung dan kuat-kuatan. Kita kalah. Ketika dakwah penggelapan dengan media, IT, strategi kebudayaan. Sebuah model fashion dari Paris Milan masuk Indonesia begitu populer. Sebuah lagu dari Korea begitu populer. Saya lacak Pak Ilham, ternyata di Korea, sampai pada makanan dirancang sebagai strategi kebudayaan. Kita tidak ada yang memperhatikan itu sebagai strategi kebudayaan. Karena itu dakwah kita harus yang mencerahkan. Maka Islam yang bagaimana? Saya selama ini sering mengatakan, dakwah pencerahan dakwah yang 3 dimensi. Pertama, membebaskan. Betapa banyak umat kita yang terlilit belenggu kemanusiaan. Membebaskan saudara-saudara kita yang PSK, mereka muslim 100%. Kemarin pakai kerudung, seperti anggota masjlis taklim. Tidak kelihatan PSK. Saya minta mereka mengaji. Bagus. Ternyata tamatan Tsanawiyah dan Aliyah. Kenapa, mbak? Suami saya kabur. Kawin lagi. Sementara saya punya anak dua tidak ada sumber penghasilan. Lari ke lokalisasi. Saya kira kita ikut bertanggungjawab. Maka bagaimana membebaskan mereka dari kemiskinan, pengangguran,dsb.

390

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Kedua, pemberdayaan. Dakwah jangan dikecilkan menjadi tabligh. Memang ada; wama 'alaina illal balaghul mubin. Tapi juga dakwah yang yad’una ilal khair. Khair saya pahami: kemajuan, keunggulan. Tidak sekadar baik tapi keterbaikan. Maka bagaimana memajukan masyarakat itulah dakwah melalui community development, mengembangkan masyarakat. Sayangnya dai-dai kita mubaligh yang hinggap dari mimbar ke mimbar. Stasiun TV ke Stasiun TV. Tapi akarnya, efeknya tidak melekat. Kalau dulu Kiyahi Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan adalah dai yang community developer. Hadir di masyarakat membangun dan menggerakkan. Kita letakkan dalam optimisme. Ini harus dibahas secara serius. Saya sarankan, silakan ICMI membuat tim pemikir dan pakar untuk menyusun, kemudian di-share ke ormas-ormas Islam dan menjadi bagian kita semua. Memang prasyarat penerapan ini akan berhasil kalau ada kepemimpinan. And that’s our problem. Kepemimpinan umat Islam. Kita tidak ada kepemimpinan, apalagi Indonesia yang liberal. Umat Islamnya liberal. Fatwafatwa ulama banyak yang tidak diperhatikan. Jangankan fatwa politik, keagamaan juga. Begitu liberalnya umat islam, Begitu banyak berserakan dan hiruk pikuk. Jadi tidak mungkin, apalagi oleh seorang figur tunggal, termasuk oleh srbuah organisasi. Maka harus koalisi dan betul-betul sepakat. Jangan ada masalah di antara kita. Tidak ada masalah NU dam Muhammadiyah. Saya sering katakan, sesama ormas Islam jangan saling mendahului kecuali sekali-kali beda Idul Fitri. Tapi mari kita bekerja sama. Saya kira sudah cukup bagus dan harus ada yang merekatkan itu semua. Organisasi ini instrumental saja. Alat bagi kita menuju tujuan. Kedua, terus terang kita harus mengkapitalisasi modal ICMI, harus cepat kalau bisa quick yielding. Pak Ilham, kita sering diskusi jangan ISMI: ’inilah namaku’. Jangan menjual nama. Harsunya: ’inilah identitas kita sebagai Islam. Saya berharap di

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

391


sepanjang Thamrin - Sudirman minimal 30% pemilik gedunggedung pencakar langit itu saudagar-saudagar muslim. Jangan tepuk tangan, belum diterapkan. Kita baru bangkit. Sebab kalau tidak, the power of money bukan hanya merambah poltik sosial.Juga sekarang umat kita bisa dibeli. Tokoh-tokoh Islam bisa dibeli. Itu yang saya katakan tadi akan tersisa hanya nama dan kerangka. Ini angat memprihatinkan,. Maka harus ada breakthru. Intervensi. Tapi memang bukan reviolusi. Cuma saya berharap kawan-kawan di partai politik menjalankan tugasnya. Reformasi struktural, jangan sampai lagi lagi ada UU yang merugikan umat. Alhamdulillah sudah banyak yang menguntungkan. Tapi dalam bidang ekonomi, selama Pemerintah tidak menerapkan ekonomi konstitusional yaitu demokrasi ekonomi menurut UUD 45, tapi membuka pintu kepada kapitalisme, runtuhlah kedai santri. Maka ini harus kita ingatkan. Apapun jabatan saya di ormas Islam, ini akan saya kejar terus. Sebab ini akan merugikan umat Islam kalau kita tidak berdaya dalam bidang ekonomi. Baru kemudian kita bisa membangun pendidikan yang lebih baik melahirkan sumber daya manusia. Kira-kira ke jalan itulah yang ingin saya sarankan menjadi bagian dari strategi dakwah sekaligus strategi kebudayaan umat Islam Indoensia. Sehingga umat Islam berperan sebagai faktor determinan, paling tidak faktor efektif yang menentukan Indonesia. Yaitu baik-buruknya Indonesia di masa depan ditentukan baik-buruknya umat Islam. Kalau umat Islam maju, Indonesia akan maju. Tapi juga kalau Indonesia terpuruk berarti ada sesuatu yang salah di tubuh umat Islam.

392

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


2. Nasaruddin Umar Saya kira sudah cukup dari Pak Din. Saya akan menambahkan sedikit. Menurut pendpat saya kita perlu membuat suatu tim khusus untuk mengkritisi kurikulum 2013. saya menganggap ini sangat penting karena akan berperngaruh terhadap generasi kita yang akan datang. Perubahan kurikulum kita sangat radikal. Mungkin teman-teman kita belum pernah melihat kosnepnya. Saya sendiri mencoba mendalami. Kemarin saya minta tolong ke UIN Yogyakarta membuat tim. Karena yang merumuskan kemarin Depkdikbud, keterlibatan kita dari kelompok-kelompok pesantren, perguruan tinggi agama Islam termasuk ICMI belum pernah diajak terlibat secara resmi. Karena itu diminta atau tidak, ini kewajiban kita untuk mendalami dan mengkritisi. Sebab ini sangat strategis. Jangan sampai launching tiba-tiba kita nanti: Lho, kok bisa seperti ini? Karena secara pribadi tidak etis sebagai pemerintah saya bicara di sini, hemat saya alangkah bagusnya kalau tim khusus yang dibentuk ICMi dari berbagai perspektif. Kemudian untuk menjawab persoalan rumah tangga yang mengancam sekarang ini, memang perlu ada hal-hal, mulai dari kurikulum kita di madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, aliyah. Ada Munakahat. Sesungguhnya itu adalah fiqih rumah tangga. Tapi persoalannya itu terlalu normatif. Tidak berbicara tentang konsep keluarga aktual. Itu sangat penting. Makanya saya kemarin menjadi dirjen minta betul wajib sertifikasi calon pengantin. Tidak boleh melangsungkan perkawinan sebelum mengantongi sertifikat pra nikah ini. Karena tidak bisa hanya nasehat perkawinan 7 menit dipakai sebagai direction untuk berumah tangga sekian lama. Kemudian juga banyak hal yang sangat berpengaruh, misalnya, salahasatu temuan mengapa perceraian terjadi. Dulu Pengadilan Agama berada di bawah Kementerian Agama. Di bawah pengadilan agama ada BP4, ulama,pihak ketiga yang akan

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

393


membantu. Tapi sekarang pengadilan agama dipindahkota di Mahkamah Agung. Kota Mahkamah Agung berdampingan dengan Mahkamah lain, mahkamah milter, dsb. Di situ ada rumusan-rumusan tertentu. Kriteria seorang hakim, pimpinan pengadilan yang hebat adalah yang tidak punya penunggakan perkara. Tiap kali ada, misal mungkin emosi datang ke pengadilan agama minta cerai. Mestinya jangan langsung diketok palu. Tapi kalau tidak nanti akan menumpuk sampai ribuan. Berapa oran yang emosi tiap hari lari ke pengadilan. Tapi kalau itu tidak diputuskan akan menjadi tunggakan perkara, dan itu tidak bisa meningkatkan karii hakim yang bertugas di situ. Akhirnya begitu ada yang minta, langsung diketok palunya. Padahal mestinya belum bisa cerai. Kita datangkan BP4, tokoh kiyai, dsb. Orang tuanya juga belum pwrnah ketemu tiba-tiba kita putuskan. Faktor percepatan perceraian ini juga muncul. Karena itu kami sudah mencoba untuk melakukan koordinasi dengan pengadilan agama, bagaimana supaya BP4 ini dtangani mahkamah agung. Atau paling tidak di-share biar anggarannya juga sebagian dari Kementerian Agama, mahkamah agung. Sedang kita cari formatnya. Kalau terjadi perceraian akan muncul orang miskin baru yang namanya perempuan dan anakanak. Yang punya sertifikat, BPKP, STNK pada umumnya lakilaki. Maka kalau terjadi perceraian seringkali yang jadi kroban perempuan dan anak-anak. Mengenai kurikulum, saya tambahkan, mohon betul temanteman yang punya basic pengalaman dan pendidikan, terutama di kurikulum, kita ada di ICMI yang ahli struktur kurikulum. Ini penting, Nanti kita cari bagaimana secepatnya, karena waktunya sudah sangat mepet. Kalau bisa satu bulan ini ada hasil yang kita telurkan untuk kita sampaikan ke Mendikbud. Terakhir, memang belum ada contoh dakwah yang terbaik. Semua negara menganggap mereka tidak punya strategi dakwah yang bagus. Tidak ada satu negara yang bisa menjadi

394

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


contoh bahwa strategi dakwahnya sudah yang terbaik. Bahkan sebaliknya. Mohon maaf Bapak-Ibu sekalian, justru beberapa negara lain menganggap model dakwah Indonesia yang terbaik. Kadang kita sendiri menganggap amburadul seperti ini. Jadi kita susah mencari sebuah postur negara yang punya sistem dakwah yang strategis. Karena itu kalau kita mampu menciptakan suatu strategi dakwah, mungkin bukan hanya bermanfaat bagi Indonesia, juga bisa share dengan negara-negara lain termasuk negara-negara minoritas Islam butuh strategi dakwah yang kita harapkan bersama.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

395


396

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.10. PENUTUPAN SILAKNAS ICMI 2012

3.10.1. SAMBUTAN KETUA PRESIDIUM ICMI TAHUN 2013 Oleh: Dr. Marwah Daud Ibrahim Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah wasyukurillah walaa ilaha illallah wallahu akbar, allahumma sholli ‘ala sayyidina muhammadin wa’ala alihi washohbihi ajmain, amma ba’du. Yang saya hormati dan saya muliakan Bapak Dr. (HC), Ir. Muhammad Hatta Rajasa, Menko Perekonomian sekaligus Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat. Bapak Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH, Ketua Dewan Penasehat ICMI Pusat, Ketua Mahkamah Konstitusi Pertama, dan juga Ketua DKKPU luar biasa. Ada Mas Sandiaga Uno, Pak AM. Fatwa, dan rekan-rekan Presidium ICMI; Prof. Nanat, Mas Ilham, Mas Priyo, serta segenap tokoh-tokoh ICMI yang saya hormati. Kita sungguh bersyukur, selama tiga hari ini kita telah menyaksikan sebuah acara yang luar biasa. Salah satu yang bisa kita pelajari, bahwa jika sebuah bangsa yang bisa saling mengapresiasi, saling menghargai, maka kita sudah berada di jalan yang benar. Itu yang

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

397


kita lakukan selama tiga hari ini. Kita bisa menghormati lima orang terbaik bangsa ini. Tentu saja setelah kita mengikuti Bapak Wakil Presiden, kita tidak menduga seorang ekonom menganjurkan bahwa seharusnya institusi politiknya dulu yang harus dirapikan, dan ICMI diharapkan berada di garda terdepan dalam melakukan perubahan itu. Kemudian Pak Habibie seperti biasa sangat menginspirasi kita, lalu lima calon presiden yaitu Pak Hatta Rajasa yang tampil sangat visioner, luar biasa, Pak Aburizal Bakrie, Pak Prabowo, Pak Wiranto dan Pak Jusuf Kalla. Saya kira kita bisa menilai bahwa merekalah orang terbaik di antara orang-orang terbaik bangsa ini. Kemudian oleh Pak Nanat didoakan semuanya jadi presiden. Dan kita aminkan, karena ini bisa kita lakukan. Karena inilah yang dilakukan ICMI. Tidak harus jadi presidium ICMI. Tapi kalau ada orang yang terpilih, dan semua orang terbaik ini bukan mereka yang berada di luar untuk mengkritisi. Tapi mereka semua berada di dalam memberikan pemikiran dan kontribusi terbaiknya. Nah, bila tradisi awal ini sudah kita perdengarkan di ICMI, dilanjutkan dengan dialog-dialog, saya kira Indonesia akan tampil memimpin sebuah peradaban seperti judul Silaknas kita kali ini. Dunia memang sedang menunggu, ketika Eropa dan Amerika tampil, maka Protestan selalu mendapatkan kredit. Ketika China tampil sebagai negara yang besar, demikian juga Singapura, maka selalu mendapatkan Confusion efik sebagai landasan yang menjiwai gerakan kemajuan mereka. Ketika India melakukan sebuah terobosan juga dikatakan bahwa Hindu tengah mencari jalan kemajuannya. Pertanyaannya adalah: di mana Peradaban Islam? Orang mengatakan bahwa Indonesia adalah tempat yang paling tepat, dan ICMI-lah tempat yang paling tepat melahirkan sebuah peradaban Islam. Sebuah peradaban itu akan besar kalau semua masyarakatnya makmur, dan kemakmuran itu haruslan dapat dibagi secara adil. Kemudian ternyata keadilanlah yang akan membawa keamanan yang jenius, juga iman dan taqwa di tiap peradaban mengagungkan Tuhan. Kita lihat Candi Borobudur, sebanyak 50 ribu

398

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


orang bekerja untuk membangun sebuah candi dan itu merupakan wujud penghormatan kepada Tuhan. Kemudian tiap peradaban memberikan puncak-puncak teknologinya, apakah itu dalam bentuk arsitektur atau teknologi mutakhirnya. Pertanyaannya adalah: apakah ICMI mampu menerima tantangan ini? Saya yakin, dengan kehadiran Bapak dan Ibu, kita bisa melakukan itu semua. Pekerjaan rumah di periode saya adalah perlu kita dengarkan bersama, adalah apa yang ingin kita lakukan dalam periode saya. Saya beruntung mendapat giliran di tengah, Pak Ilham dan Pak Nanat sudah memulai dan masih ada dua lagi yang akan melanjutkan. Saya beruntung dan ini momentum yang luar biasa. Pada saat Muktamar ICMI di Bogor, saya sudah pamit sama suami saya, sejak ICMI lahir saya sudah di ICMI, saya sudah merasakan bersama Pak Adi Sasono keliling membentuk ICMI di Jerman dan Inggris. Waktu itu kita naik pesawat khususnya Pak Habibie. Tadi Pak Sandi mengatakan kepada saya bahwa beliau sudah menyatakan siap mendukung termasuk dengan pesawat terbangnya. Karena beliau adalah salah satu orang Indonesia yang beruntung dan kita beruntung bisa bersama dengan beliau di ICMI. Saya berharap Orwil itu harus ada dan tumbuh dengan baik, dengan program-program yang nyata di seluruh provinsi Indonesia dan wilayah-wilayah di luar negeri. Harus ada target, bila ada yang belum kita kerjakan bersama-sama. Yang kedua, ada sekitar 500 kabupaten/kota, dan Pak Habibie merindukan bahwa ICMI harus ada setiap kabupaten dan ternyata pohon pun memerlukan waktu yang cukup lama untuk berbuah. Sekarang waktunya kita hadir di tiap kabupaten/kota. Tadi diputuskan dalam Komisi Organisasi yang sudah kita sahkan, bahwa Orsat harus berdiri di tiap kecamatan dan kita harus hadir di tiap kecamatan. Ini sangat bisa kita lakukan, karena partai politik saja mampu hadir di tiap kecamatan. Karena itu, kita harus memperkuat institusi organisasi kita baik Orsat, Orda, Orwil maupun pusat. Saya

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

399


bersyukur Orwil Sulawesi Selatan menghadirkan 78 Delegasi dalam forum Silaknas ICMI kali ini. Demikian juga Sumatera Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, walaupun masih ada beberapa orwil yang belum maksimal yang tentunya menjadi PR kita semua. Sehingga pada Silaknas tahun depan 33 Provinsi/Orwil bisa terbentuk Orwil, Orda dan Orsat-orsatnya. Berikutnya adalah ICMI harus bisa menjadi katalisator dari profesiprofesi yang berbeda, dari berbagai partai politik, karena inilah kelebihan ICMI. Ketika berdiskusi tentang Ketua Umum atau Presidium. Dalam AD/ART ICMI terdahulu mengatakan Ketua Umum ICMI tidak boleh merangkap sebagai Ketua Umum Partai, tapi kalau presidium memungkinkan merangkap sebagai Ketua Umum partai, Tentu saja ketika ICMI berada di lapangan, maka kita sebagai ICMI. Apa yang kita saksikan beberapa hari terahir ini, saya melanjutkan apa yang di sampaikan Pak Nanat, bahwa tradisi yang kita lakukan ini sangat mungkin bisa kita lakukan ketika pemilihan gubernur atau bupati. Orang akan mendapatkan kehormatan ketika dipanggil oleh ICMI provinsi untuk menghadirkan calon-calon gubernurnya dan kita memberikan masukan serta berbagai apresiasi dari pikiran-pikiran mereka. Kemudian tantangan berikutnya adalah masalah keanggotaan ICMI. Ini ingin saya kaitkan dengan Badan Otonom ICMI. Beberapa kali saya bertemu dengan teman-teman Batom mengatakan, kalau ICMI sudah melupakan kami sementara teman-teman ICMI mengatakan Batom-Batom ICMI sudah tidak kenal sama ICMI. Ini hanya soal komunikasi. Kebetulan hampir sekolah saya dibiayai dana rakyat, maka saya harus memanfaatkan ilmu komunikasi saya untuk mempertemukan ini di ICMI. Pengalaman saya, beberapa Orwil, Orda dan Orsat yang belum ada ICMI-nya tapi Batomnya sudah terbentuk. Ada BMT yang berjumlah 6000 menyebar di seluruh Indonesia, tinggal kita undang saja Batom-Batom di daerah itu, temasuk penerima beasiswa Orbit, atau nasabah-nasabah Bank Muamalat, atau Asuransi Takaful. Untuk itu, kita beri tepuk tangan

400

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


kepada Mas Ilham yang sudah menyiapkan panduan Orlem. Saya tinggal merapikan dan melaksanakannya. Kalau kita mendengar Muhammadiyah terbayang oleh kita akan rumah sakit bersalinnya, atau sekolah, dari taman kanak-kanak sampai universitas. Begitu kita mendengar NU trade mark-nya pesantren. Lalu kalau kita mendengar ICMI? saya membayangkan dalam bentuk kajian-kajian dan mungkin perlu ada programprogram yang bersifat khusus. ICMI akan kembali memimpin peradaban bila kita kembali kepada Al Qur’an. Kita perlu mendirikan TK yang dikaitkan dengan pendalaman Al Qur’an, sehingga harus kita mulai dengan pertemuan-pertemuan ICMI membawa Al Qur’an dan membacanya. Semua peradaban-peradaban besar kembali kepada manual yang diberikan Allah. Karena itu, kita perlu melihat Al Qur’an ini tidak hanya dari sisi iman dan taqwanya, tapi juga mengkaji ipteknya. Berikutnya adalah kaderisasi. Mungkin untuk pengurus hanya pada penyamaan frekuensi saja, tapi kaderisasi bangsa harus kita bakukan dari TK sampai Universitas. Pelaksanaan Silaknas ini saja banyak kritik dari peserta, kenapa harus dilaksanakan hari kerja dan menjelang natal bukan hari libur seperti biasanya. Karena kita belum memiliki gedung yang representatif. Bila kita sepakat untuk membangun sebuah gedung semacam convention hall terbesar di dunia yang dimiliki dan didesain oleh ICMI, sehingga sesuai dengan kebutuhan ICMI. kemudian terkait dengan program-program unggulan lokal yang sudah banyak tinggal kita replikasi program pendidikan insan cendekia yang ada di sini. Saya ingin mencatat khusus terkait MoU kita dengan Pertamina kemarin. Seperti juga tadi disampaikan Pak Prof. Bunashor Sanim yang bicara tentang grand technology. Kalau tiap Orda/Orwil memiliki hutan yang ditanami pohon yang bekerjasmaa dengan menteri kehutanan, dan tiap Orwil/Orda menghasilkan 5,5 milyar, maka banyak yang bisa dilakukan ICMI. Karena itu, ICMI harus makmur dan untuk bisa makmur ICMI harus

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

401


bekerja. Sehingga di daerah tidak hanya dibangun rumah-rumah jabatan yang mewah di desa atau di kabupaten, tapi harus ada pusat-pusat industri pengolahan sumber daya alam. Terakhir, tentunya saya tidak bisa berbuat apa-apa tanpa adanya bantuan dari Allah SWT. Terutama kerjasama yang baik dengan Pengurus Pusat, Pengurus Orwil, Orda dan Orsat untuk membangkitkan ICMI di semua tingkatan. Insya Allah, orang akan bangga menjadi anggota ICMI dan bangga menjadi Islam di negeri yang besar ini. Terima kasih atas perhatinnya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

402

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


3.10.2. SAMBUTAN PENUTUPAN SILAKNAS ICMI TAHUN 2012 Oleh: Dr. (HC.) Ir. M. Hatta Rajasa Assalamu’alaikum Wr. Wb. Segenap anggota presidium ICMI terutama bapak Prof. Nanat Fatah Natsir karyanya satu tahun sungguh luar biasa, Pak Ilham Akbar Habibie, Mas Priyo Budi Santoso, dan segenap peserta Silaknas yang saya cintai, yang datang dari seluruh tanah air. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Rifda yang bekerja luar biasa. Pernah satu kali, saking pentingnya, bertemu di rumah saya pukul 1.30 dini hari. Jadi kalau Pak Nanat telepon sekitar pukul 2.30 dini hari, jadi wajar kalau suaminya marah. Bapak Ibu sekalian yang saya cintai Saya tadi sebagai narasumber, sebagai Ketua Dewan pakar ICMI. Sekarang saya menutup Silaknas sebagai Menko Perekonomian RI. Saudaraku yang saya cintai, pertama sekali saya ingin mengajak kepada kita semua untuk bersyukur kepada Allah SWT, Tuhan Pencipta alam semesta, yang selalu memberikan kekuatan kepada kita untuk selalu istiqamah dalam keadaan apapun kita akan selalu memberikan yang terbaik kepada keluarga, masyarakat, bangsa dan negara yang kita cintai ini. Izinkan saya menyampaikan terima kasih yang besar kepada peranan ICMI dalam pembangunan bangsa. Sejarah mencatat, peranan ICMI yang luar biasa dan tidak bisa terbantahkan, bahwa konsep syari’ah dan ekonomi syariah, harus digagas dan dimotori

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

403


oleh pemikiran ICMI. Kalau kemudian ekonomi syari’ah ini berkembang begitu pesat melampaui pertumbuhan perbankan konvensional, maka ini merupakan peranan ICMI yang luar biasa. Belum lagi terhitung dengan bidang yang lain seiring era keterbukaan ICMI mengambil peranan yang sangat strategis dalam mendorong masyarakat Indonesia untuk berfikir kritis. Karena tanpa peradaban, tanpa adanya the great critical mass, the knowledge society, dan itu adalah ICMI. Sejarah juga mencatat bahwa kita mengalami pasang surut dalam peranan kita. Itu wajar sebagaimana teori ajal. Namun kita belum mengalami ajal. Peradaban mengalami pasang surut, saya sering berdiskusi dengan Pak Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, beliau mengatakan bahwa segala sesuatu pasti ada ajalnya. Peradaban pun ada ajalnya. Kita melihat pasang surut peradaban yang mengalami kenaikan dan penurunan. Tapi yang paling penting buat kita sebetulnya bukan menerima saja kenapa itu bisa terjadi. Ssesungguhnya adalah sikap kritis kita untuk mencari tahu mengapa terjadi penurunan pada sebuah peradaban. Kita pasti menemukan jawabannya. Jawabannya terletak pada kelalaian kita membangun inovasi secara berkelanjutan. Itu adalah sunnatullah. Segala sesuatu yang bertentangan dengan sunnatullah akan menghadapi problem besar dan akan menemui ajalnya. Selama 100 tahun kebangkitan nasional, pada 2008 kita peringati secara besar-besaran, Presiden mencanangkan Kebangkitan Indonesia pada abad ke XXI. Kalau hari ini kita membicarakan peradaban yang dikaitkan dengan kepemimpinan yang membangun peradaban Indonesia, maka sesungguhnya ICMI menyatakan kepada dirinya bahwa tugas pokok kita sekarang adalah medium and long term adalah membangun peradaban ini. Jadi, hari ini sebenarnya ICMI mengukuhkan bahwa kita ingin peradaban yang mulia itu terbangun di abad ke XXI ini. Lebih jauh lagi, dalam rekomendasi dijelaskan bahwa kita ingin membangun Indonesia lebih maju pada tahun 2030 menjadi negara 10 terbesar di dunia. Walaupun kemajuan suatu bangsa dari sisi ekonomi belum

404

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


merefleksikan sebuah peradaban yang mulia, namun negara yang memiliki peradaban yang tinggi, pastilah negara yang maju dan makmur. Saya ingin menceritakan sedikit untuk merefleksikan masa kecil, sebuah pertanyaan kritis, pergulatan batin Hatta yang masih kecil saat itu duduk di bangku SD yang senang membaca buku-buku silat dan wayang. Saya tidak menemukan jawaban ketika seorang Kumbakarna yang bertempur membela Astinapura, tapi adiknya Wibisana yang meninggalkan Astinapura bertempur melawan kerajaannya membela Pandawa. Tapi keduanya oleh dewa di masukan dalam sorga. Mereka keduanya dibenarkan. Saya tidak menemukan jawabannya mengapa itu terjadi. Ketika SMP baru saya menemukan jawaban itu. Jawabannya ketika saya membaca seorang Nabi Khaidir, kalau tanpa kita memeriksa apa sesungguhnya yang terjadi di balik itu, maka kita akan menyalahkan tindakan itu, yang akhirnya kita mengatakan bahwa semua yang kita rencanakan kebenaran itu akhirnya ada di sini. Di mana niat kita untuk melaksanakan sesuatu, tanpa kita harus mengatakan bahwa saya melakukan ini karena ada misi pribadi saya untuk melakukan sesuatu, bukan misi kemanusiaan. Saya kira ICMI mampu menggerakkan dengan memanggil tokoh-tokoh nasional untuk memberi ruang kepada mereka untuk tampil. Karena kita lalai memberikan ruang kepada anak-anak bangsa yang memiliki potensi yang sangat besar. Dalam pertemuan Bali Democratic Forum baru-baru ini, Xanana mengatakan we are poor “kita miskin� bukan tidak punya kekayaan, tapi kita rapuh dalam institusi, karena kita tidak mampu melahirkan orang-orang berkualitas. Politik hendaknya mampu melahirkan tokoh-tokoh yang berkualitas, yang kita beri ruang untuk mengekspresikan pokok-pokok pikirannya. Sehingga kita bisa mengatakan, bahwa apa yang dilakukan seseorang itu bukanlah hasil pencitraannya, tapi hasil karyanya, karena ia diberi ruang. Karena itu, kita perlu memberi ruang sebanyak-banyaknya kepada

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

405


para tokoh ICMI dan non ICMI sekalipun untuk menjadi first best dari apa yang kita harapkan. Saya kira tugas ICMI ke depan akan berat, dan saya meyakini pasang surut itu tadi. Saya banyak menerima sms yang mengatakan Pak Hatta tampaknya ICMI is back, ICMI kembali kepada jati dirinya. Saya kira tidak berlebihan, setelah kita mengalami j curve, kita akan kembali kepada jati diri kita untuk memberikan sesuatu yang berarti kepada bangsa ini. Karena crème de la crème; sumber daya manusia di tanah air kita ini ada dalam ICMI. Karena itu, kita harus berani mengambil peran sentral, peran strategis dalam membangun peradaban bangsa ini. Saya kira itulah yang perlu saya sampaikan, bahwa tugas-tugas pokok kita ke depan tentunya adalah tugas-tugas yang secara konsisten untuk membangun sejarah peradaban bangsa. Menarik apa yang disampaikan Pak Habibie, bagaimana peradaban, kepemimpinan. Menarik juga apa yang dikatakan Pak Boediono. Terakhir saya ingin bicara sedikit tentang perekonomian. Hari-hari ini kita banyak membahas economy outlook, memprediksi Indonesia ke depan, memprediksi 2013. Saya ingin jujur kepada kita semua, bahwa masih akan ada tekanan pada neraca perdagangan kita, karena turunnya komoditi-komoditi. Tugas pokok kita adalah menjaga agar masyarakat kita yang di daerah, yang hidup dari komoditi pertanian, perlu memperluas pasar domestik kita. Kuncinya adalah meningkatkan produktifitas masyarakat kita. Saya ingin mengajak ICMI bersama kantor kementerian di bawah Menko Perekonomian, untuk bersama mencari solusi pemikiran meningkatkan produktifitas bangsa. Kalau membaca KOMPAS hari ini, beberapa pakar mengatakan, bahwa ada tanda-tanda middle income track. Saya membicarakan ini dua hari yang lalu, karena kecepatan productivity kita lebih lambat dari high cost economy. Di sini peranan ICMI sebagai pakar-pakar sangat dibutuhkan. Bagaimana cara kita meningkatkan lebih cepat produktifitas. Pak Habibie mengatakan, bahwa peningkatan produktifitas berkaitan

406

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


dengan kultur dan teknologi. Karena itu, kultur dan teknologi adalah kata kunci kita untuk menjawab respon competitiveness and productivity bangsa ini. Dan itu ada di ICMI. Demikianlah sambutan saya, atas nama pribadi juga atas nama Menko Perekonomian mewakili pemerintah, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ICMI yang luar biasa perananannya terhadap bangsa dan tanah air Indonesia. Juga kepada Silaknas ICMI kali ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pak Nanat. Kepada Ibu Marwah Daud Ibrahim, saya ucapkan selamat menyambut tugas yang sangat besar. Semoga apa yang kita kerjakan selama tiga hari ini akan membawa kemaslahatan umat dan membawa kebangkitan bangsa yang kita cintai ini. Akhirnya, dengan terlebih dahulu mengucapkan alhamdulillah, seraya kita berdoa kepada Allah Swt, semoga apa yang kita kerjakan ini membawa manfaat yang besar. Maka, SILAKNAS ICMI Tahun 2012 ini secara resmi saya nyatakan ditutup. Kepada saudarasaudara kita yang akan kembali ke daerahnya masing-masing, jangan lupa bawa oleh-oleh dari Jakarta. Sebab inilah Silaknas terbaik yang selama ini kita selenggarakan. Ada sejumlah Expo yang memamerkan kerajinan-kerajinan. Kalau ada rezeki berbagilah kepada mereka sebagai oleh-oleh. Saya ucapkan selamat sampai ke tujuan dan selamat pula untuk menonton film Habibie – Ainun. Saya sudah menonton film itu sebuah film yang patut kita teladani. Terima kasih Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

407


408

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


PENUTUP Demikianlah Laporan Hasil Silaknas ICMI tahun 2012 ini kiranya dapat dijadikan bahan dan masukan baik dalam intern ICMI dari Pusat, Organisasi wilayah, Organisasi Daerah, Organisasi satuan, Batom-batom ICMI maupun untuk extern ICMI, khususnya bangsa Indonesia.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

409


410

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA SILAKNAS ICMI TAHUN 2012 PENASEHAT

:

1. 2.

PENANGGUNG JAWAB

:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Prof. Dr. 窶的ng. BJ. Habibie (Ketua Dewan Kehormatan ICMI) Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH (Ketua Dewan Penasehat ICMI) Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir (Ketua Presidium ICMI) Dr. 窶的ng. Ilham Akbar Habibie, MBA. (Presidium ICMI) Dr. Marwah Daud Ibrahim (Presidium ICMI) Drs. Priyo Budi Santoso (Presidium ICMI) Dr. Sugiharto, SE. MBA. (Presidium ICMI) Dr. Ir. Muhammad Taufiq (Sekjend ICMI) Sandiaga S. Uno (Bendahara Umum ICMI)

STEERING COMMITTE ( SC ) Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua

: : : : : : : :

Dr. (HC.) Ir. M. Hatta Rajasa Zulkifli Hasan, SE. MM. Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA. Prof. Dr. Bachtiar Aly, MA. Prof. Dr. M. Jafar Hafsah Dr. Setyanto P. Santosa, SE. MBA. Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief, MS

Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris

: : : : : : : :

Prof. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc. Drs. Abdul Hamid Drs. Yasril Ananta Baharuddin Dra. Hj. Trulyanti Sutrasno, M.Psych. Dra. Mardiana Indraswati Sidi Mawardi, SS, M.Si. Dr. Hadi Buana, SE. M.Si. Ir. Ibnu Mahmud B.

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

411


Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris

: :

Muhammad Syakir Sula Rusli Halim Fadli, SHI.

PENANGGUNG JAWAB SIDANG-SIDANG KOMISI : Sidang Komisi A : Organisasi dan Kelembagaan Koordinator AnggotaAnggota

:

Drs. Hadimulyo, M.Sc.

:

Dr. Didin Muhafiddin, SIP. M.Si. Ir. Yani Sofyan, MT. Ir. Santhi H. Serad, M.Sc. Lena Maryana Mukti Ir. M. Bascharul Asana, M.Sc. Ir. Maman Suarman Aan Permana Elyunito Perdana Dien

Sidang Komisi B : Program Aksi 2013 Koordinator Anggota – Anggota

:

Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes.

:

Helmy Haludin Dr. H. M. Syahrial Yusuf, SE. MBA. MM. Prof. Dr. Endin Nasruddin Saraswati Chazanah, Dipl. Pharm. MM. Hj. Asma Ratu Agung, SE. Dr. Amirsyah Tambunan Prof. Dr. Armai Arief Dr. Ray Akbar Andi Faisal Bakti Alita Marsanti, MBA. M.A. Anshori Abdul Djabbar Fahrizal Zain Dr. Ekasakti Octohariyanto Sukirman

Sidang Komisi C : Rekomendasi Koordinator Anggota – Anggota

412

:

Prof. Dr. Avip Saefullah

:

Dr. Ir. Zaim Ukhrowi

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012


Dr. Ir. Johan O. Silalahi, MH. Dra. Tatat Rahmita Utami, MA. Dra. Hj. Welya Safitri, M.Si. Dr. Sri Astuti Buchari, M.Si. Drs. Nur Hidayat Sardini H. Nudirman Munir, SH. MA. M. Shoim Haris, SH. MH. Drs. Sidi Mawardi, SS. M.Si. Dr. Muhammad Nasih Ir. Prasetyo Sunaryo, MT. Kamrussamad TIM ASISTENSI : Koordinator Umum Anggota

:

Sibawaihi

:

Rahman Asidin Sriyanto Abdul Aziz Hamid Slamet Tarmedi Aan Widiatman

ORGANIZING COMMITTEE (OC) Ketua : Ir. Rifda Ammarina Wakil Ketua : Ir. Andi Buchari, MM. Sekretaris Wakil Sekretaris

: :

Ir. Santhi H. Serad, M.Sc. Diana Wahdana

Bendahara Wakil Bendahara

:

Muhammad Maulana Ummi Zakiah

Seksi Penggalangan Dana Koordinator : Helmy Haluddin Seksi Acara dan Persidangan Koordinator : Arif Satria Anggota : Rizal Damanik : Aceng Hidayat

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012

413


Seksi Humas, Publikasi dan Protokol Koordinator : Mohammad Toha Anggota : Zaky Seksi Acara Expo Koordinator Anggota

414

: :

Ir. Rifda Ammarina (ex. Officio) Afina Permatasari

Hasil-Hasil Silaknas ICMI 2012



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.