Hasil silaknas icmi 2016

Page 1

ICMI

ICMI

HASIL

Hasil Silaknas ini telah dibahas dan didiskusikan secara mendalam oleh peserta Silaknas yang terdiri dari Pengurus Pusat, utusan Organisasi Wilayah dalam dan luar negeri, utusan Badan Otonom, dan undangan khusus. Hasil Silaknas ini diharapkan dapat memberikan masukan berarti bagi kader ICMI, Pemerintah dan berbagai elemen masyarakat dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa dan negara. Harapan kami Rekomendasi Silaknas ICMI Tahun 2016 yang juga dituangkan dalam buku ini kiranya dapat dijadikan pedoman dan acuan pelaksanaan program bagi personalia kepengurusan ICMI baik di tingkat Pusat (Orpus), Organisasi Wilayah (Orwil), Organisasi Daerah (Orda), Organisasi Satuan (Orsat), Badan-Badan Otonom dan anggota ICMI dalam bidang tugasnya masing-masing.

IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA (ICMI) ALL INDONESIAN MUSLIM INTELLECTUAL ASSOCIATION ICMI Center, Jl. Warung Jati Timur No.1 Kalibata - Pancoran, Jakarta 12740 Telp.:021-7994466 Fax.:021-7995111 email: icmipusat@gmail.com www.icmi.or.id

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016

Buku Hasil Silaknas ICMI ini merupakan rangkuman dan ikhtisar penyelenggaraan Silaknas ICMI yang berlangsung pada tanggal 8-10 Desember 2016 di Jakarta. Berbagai masukan dirangkum dari mulai acara Pembukaan, Pleno dan sidang-sidang Komisi, serta makalah dari para nara sumber.

HASIL

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Kepemimpinan dan Penguatan Kelembagaan ICMI untuk Kesejahteraan Bangsa


Hasil SILATURAHMI KERJA NASIONAL IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA (SILAKNAS ICMI) Jakarta, 8-10 Desember 2016


Hasil SILATURAHMI KERJA NASIONAL IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA (SILAKNAS ICMI) Jakarta, 8 – 10 Desember 2016

Penanggung Jawab: Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah Tim Penyusun: Sibawaihi Rahman Asidin Sriyanto Aan Widiatman Disain Sampul & Tata Letak: Abdul Aziz Hamid

Diterbitkan oleh: IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA (ICMI) Jl. Warung Jati Timur No.1, Kalibata – Pancoran Jakarta Selatan 12740 Telp. 021-799 4466 Fax. 021-799 5111 Email: icmipusat@gmail.com Website: www.icmi.or.id


KATA PENGANTAR PANITIA PELAKSANA SILAKNAS ICMI Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Alhamdulillah, atas Rahmat dan Ridho-Nya, Panitia Pelaksana Silaknas ICMI tahun 2016 telah selesai memenuhi amanah Majelis Pengurus Pusat ICMI untuk melaksanakan acara Silaturahmi Kerja Nasional (SILAKNAS) ICMI pada tanggal 8-10 Desember 2016 yang pembukaannya dilaksanakan di Hotel Discovery Ancol dan pelaksanaan di Hotel Grand Cempaka Jakarta dengan baik dan lancar tanpa satu hambatan apapun. Panitia juga bersyukur acara dapat dibuka oleh Bapak Dr. (HC) H.M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia dan ditutup oleh Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, Ketua Umum ICMI. Sidang-sidang Pleno dan Komisi berjalan sesuai dengan rencana, demikian juga hasil Silaknas dapat kami selesaikan sesuai dengan harapan Majelis Pengurus Pusat ICMI. Pada kesempatan ini juga, kami atas nama Panitia Pelaksana mengucapkan terima kasih pada pembicara, moderator, peserta Orpus, Orwil dan Badan Otonom, para donatur, sponsorship, Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana serta seluruh staf Sekretariat ICMI Pusat atas bantuan dan dukungannya dalam pelaksanaan Silaknas ICMI tahun 2016 sampai dengan diterbitkannya Buku Hasil Silaknas ICMI tahun 2016 ini.

i


Demikian, kami mohon maaf bila dalam penyelenggaraan Silaknas ICMI tahun 2016 ada hal-hal yang kurang berkenan, semoga Allah Subahanhu Wata’ala memberikan ampunan kepada kita semua, Amin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh KETUA PANITIA PELAKSANA SILAKNAS ICMI TAHUN 2016, t.t.d. Dr. Ir. Andi Yuliani Paris, M.Sc.

ii


KATA PENGANTAR PANITIA PENGARAH SILAKNAS ICMI Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wata’ala Tuhan Yang Maha Kuasa, atas ni’mat dan rahmat-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga senantiasa dicurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Amin. Buku Hasil Silaknas ICMI ini merupakan rangkuman dan ikhtisar penyelenggaraan Silaknas ICMI yang berlangsung pada tanggal 810 Desember 2016 di Jakarta. Berbagai masukan dirangkum dari mulai acara Pembukaan, Pleno dan sidang-sidang Komisi, serta makalah dari para nara sumber. Hasil Silaknas ini telah dibahas dan didiskusikan secara mendalam oleh peserta Silaknas yang terdiri dari Pengurus Pusat, utusan Organisasi Wilayah dalam dan luar negeri, utusan Badan Otonom, dan undangan khusus. Hasil Silaknas ini diharapkan dapat memberikan masukan berarti bagi kader ICMI, Pemerintah dan berbagai elemen masyarakat dalam menyikapi berbagai persoalan bangsa dan negara.

iii


Harapan kami Rekomendasi Silaknas ICMI Tahun 2016 yang dituangkan dalam buku ini kiranya dapat dijadikan pedoman dan acuan pelaksanaan program bagi personalia kepengurusan ICMI baik di tingkat Pusat (Orpus), Organisasi Wilayah (Orwil), Organisasi Daerah (Orda), Organisasi Satuan (Orsat), BadanBadan Otonom dan anggota ICMI dalam bidang tugasnya masingmasing. Demikian harapan kami, semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amien. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. PANITIA PENGARAH SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Ketua,

Sekretaris,

t.t.d.

t.t.d.

Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah

Drs. Abdul Hamid

iv


SAMBUTAN MAJELIS PENGURUS PUSAT IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA (ICMI) Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh, Alhamdulillah, atas Rahmat dan Ridho Allah SWT, Penyelenggaraan Silaknas dan Milad ICMI ke-26 dengan tema: “Kepemimpinan dan Penguatan Kelembagaan ICMI untuk Kesejahteraan Bangsa” pada tanggal 8-10 Desember 2016 di Jakarta berjalan sukses dan lancar tanpa satu hambatan apapun. Majelis Pengurus Pusat ICMI juga bersyukur prosesi acara Silaknas mulai dari Pembukaan di Hotel Discovery Ancol oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Dr. (HC) H.M. Jusuf Kalla serta sidang-sidang Pleno dan Komisi di Hotel Grand Cempaka Jakarta berjalan sesuai dengan rencana. Silaknas ICMI di Jakarta akhirnya mengeluarkan Rekomendasi yang akan disampaikan kepada Pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya. Akhirnya pada kesempatan ini juga kami sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak: Peserta, Panitia Pengarah, Panitia Pelaksana, para pembicara, donatur, pihak sponsorship, dan staf sekretariat ICMI Pusat yang telah membantu kelancaran pelaksanaan acara Silaknas ICMI. Do’a kami semoga

v


bantuan dan dukungan yang diberikan menjadi amal ibadah dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda oleh Allah SWT. Amin. Sebagai kenangan bagi kita semua dan bangsa Indonesia, kami hadirkan Buku Hasil Silaknas ICMI Tahun 2016 di Jakarta, semoga dapat bermanfaat untuk mendukung upaya peningkatan Kualitas Pembangunan bangsa kedepan, semoga rahmat dan karunia-Nya senantiasa mengiringi perjalanan bangsa Indonesia. Amin. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh. MAJELIS PENGURUS PUSAT IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SE-INDONESIA Ketua Umum,

Sekretaris Jenderal,

t.t.d.

t.t.d.

Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.

Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah

vi


DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PANITIA PELAKSANA SILAKNAS ICMI_ i KATA PENGANTAR PANITIA PENGARAH SILAKNAS ICMI__ iii SAMBUTAN MAJELIS PENGURUS PUSAT ICMI ________________ v DAFTAR ISI _______________________________________________________ vii BAB I

REKOMENDASI SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 ______ 1. Hasil Sidang Komisi-A Konsolidasi Organisasi ______________________________ 2. Hasil Sidang Komisi-B Program Unggulan Kesejahteraan __________________ 3. Hasil Sidang Komisi-C Program Unggulan Pendidikan & Latihan _________ 4. Hasil Sidang Komisi-D Rekomendasi ________________________________________

1 11 13 21 25

BAB II LAMPIRAN-LAMPIRAN ________________________________ 31 1.

PEMBUKAAN SILAKNAS ICMI 2016 ____________ 1.1. Sambutan Ketua Umum ICMI Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. _______________ 1.2. Testimoni Presiden RI ke-3 / Ketua Dewan Kehormatan ICMI: Prof. Dr. B.J. Habibie ___________________________ 1.3. Sambutan Wakil Presiden Republik Indonesia sekaligus Membuka Secara Resmi Silaknas ICMI Tahun 2016: Dr. (HC.) H.M. Jusuf Kalla ______________________

vii

31 31 41

47


2.

PLENO – I :__________________________________________ 2.1. Pengarahan Ketua Umum Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. _______________ 2.2. Penguatan Ekonomi Nasional Ir. Aburizal Bakrie ____________________________ 2.3. Tanya Jawab ___________________________________

53 53 57 63

3.

PLENO – II : _________________________________________ 81 Peran ICMI dalam Menjaga NKRI 3.1. Dr. (HC.) Zulkifli Hasan, SE. MM. _____________ 81 3.2. Tanya Jawab ___________________________________ 87

4.

PLENO – III : ______________________________________ 101 Penyampaian Program Unggulan Daerah

5.

PENUTUPAN SILAKNAS ICMI 2016 _____________ 131 Sambutan Ketua Umum ICMI sekaligus menutup Silaknas ICMI Tahun 2016: Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. ____________________ 131

BAB III PENUTUP ________________________________________________ 143 SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA SILAKNAS ICMI TAHUN 2016_______________________________________________________ 145 FOTO KEGIATAN ________________________________________________ 149

viii


BAB I REKOMENDASI SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Bismillahiirrahmanirrahim Atas Rahmat dan Ridha Allah SWT penyelenggaraan SILAKNAS dan MILAD KE-26 IKATAN CENDEKIAWAN MUSLIM SEINDONESIA (ICMI) 2016, yang diselenggarakan pada 8-10 Desember 2016 di Jakarta, telah berjalan dengan sukses. Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, Dr. (HC) H.M. Jusuf Kalla, di Hotel Discovery Ancol, Jakarta.

HASIL SILAKNAS Silaknas ICMI 2016 menghasilkan beberapa rumusan keputusan, meliputi aspek organisasional ICMI dan sejumlah hal mendasar yang terkait dengan komitmen dan ikhtiyar ICMI mewujudkan kemakmuran dan mencerdaskan kehidupan bangsa, yaitu sebagai berikut: 1. Konsolidasi Organisasi Konsolidasi organiasasi menjadi program prioritas dengan tujuan agar visi dan misi ICMI menjadi bagian dan turut mendorong dinamika masyarakat yang terus meningkat untuk mencapai cita-cita kemerdekaan. Dalam kaitan ini, seluruh Orwil (Provinsi) dan Orda (Kabupaten/Kota) terus didorong untuk melaksanakan program-program dan memperkuat

1


pendanaan organisasi. Saat ini ICMI memiliki 43 Orwil Dalam dan Luar Negeri, 300 Orda, dan 540 Orsat (Kecamatan/ Kampus). Dalam program revitalisasi organisasi, kepengurusan Orsat di tingkat kecamatan dan di kampus perlu diprioritaskan untuk digerakkan secara lebih intensif. Selain itu, terhadap orwilorwil di luar negeri akan segera dilakukan langkah-langkah penguatan dan pemantapan, serta persiapan terbentuknya kepengurusan ICMI di pelbagai negara sahabat yang ada Orwil-nya. 2. Program Unggulan Kesejahteraan Umat Sejak tahun 2016 telah digerakkan dan diperluas programprogram unggulan secara lebih agresif sebagai upaya tanggungjawab ICMI turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program unggulan dimaksud adakah: Pertama, Warung Rakyat Cendekia, yang kini jumlahnya telah mencapai 882 counter yang tersebar di empat Orwil, yakni Jawa Timur, Jawa Barat, Bogor dan Banten. Kedua, Koperasi ICMI; merupakan wadah yang menjadi bagian utama penggerak dan distributor komoditi bisnis Warung Rakyat Cendekia. Ketiga, Desa Emas; merupakan program bersama ICMI, MUI dan ormas-ormas Islam. Tujuannya untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat desa. Program ini telah berjalan di ribuan desa. Namun demikian perlu kian diperluas dan diintensifkan untuk mempercepat terwujudnya keadilan ekonomi. 3. Program Pengembangan Lembaga Keuangan Ekonomi Umat dan Bangsa. a. Upaya Revitalisasi Bank Muamalat Indonesia. Seiring perjalanan waktu, mayoritas pemegang saham BMI (Bank Muamalat Indonesia) yang awalnya milik umat, kini

2


telah beralih dimiliki Boubiyan Bank Kuwait dan Sedco Jeddah, juga Islamic Development Bank. Berkenaan dengan itu, Bapak Presiden Joko Widodo dalam kapasitas sebagai Ketua Komite Nasional Keuangan Syariah, kami memohon bantuan Bapak Presiden untuk mengembalikan kepemilikan saham Bank Muamalat menjadi milik umat bangsa Indonesia, yaitu dengan meminta bank-bank BUMN, dan atau lembaga keuangan BUMN, dan atau lembaga dan dana-dana Pensiun BUMN untuk membeli saham asing di Bank Muamalat, kecuali saham milik IDB; yaitu saham milik Boubiyan Bank Kuwait dan atau saham milik Sedco Jeddah. b. Pendirian Bank Wakaf Ventura. Setelah sukses 26 tahun bersama MUI memprakarsai berdirinya Bank Muamalat Indonesia sebagai bank pertama berprinsip syari’ah, pada periode ini, Kelompok Kerja ICMI telah pula berhasil menyusun konsep matang untuk berdirinya Bank Wakaf Ventura Indonesia. Penggagas Bank Wakaf adalah ICMI, BWI, BAZNAS, dan MUI. Diharapkan dalam waktu dekat bank tersebut segera berdiri dan beroperasi untuk menggerakkan Usaha Kecil Menengah (UKM) sektor riel di kalangan umat Islam di lapisan bawah. Untuk itu dukungan Bapak Presiden Joko Widodo sangat diharapkan. Pada tahap awal pendirian ini, bentuk badan hukum Bank Wakaf adalah Perseroan Terbatas (PT) berbentuk lembaga modal ventura, yang 100% sahamnya berbentuk wakaf dari para wakif kepada Ormas-ormas Islam Indonesia; dimana dalam lima tahun berikutnya lembaga modal ventura ini akan berubah menjadi murni Bank Wakaf. Adapun nama lembaganya adalah Bank-Wakaf Ventura Indonesia, dengan modal setor Rp 200 Milyar, dengan pemegang saham adalah Ormas-ormas Islam seperti: 1) Majelis Ulama Indonesia (MUI), 2) Ikatan Cendekiawan

3


Muslim se-Indonesia (ICMI), 3) Muhammadiyah, 4) Nahdlatul Ulama (NU), 5) Muslimat NU, 6) Aisiyah Muhammadiyah, 7) PERSIS, 8) Al Washliyah, 9) Al Irsyad, 10) Persyarikatan Al Azhar, dan 11) Dompet Dhuafa (DD), 12) Dewan Masjid Indonesia (DMI), 13) Dewan Dakwah Islamiah Indonesia (DDII), 14) Asosiasi Muslimah Pengusaha (Alisa) Khadijah ICMI, 15) Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), 16) Nahdlatul Wathon, 17) Persatuan Umat Islam (PUI), 18) Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI); ditambah Lembaga Pemerintah yaitu: 1) Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan 2) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). BWI dan BAZNAS sebagai unsur pemerintah, ditambah dengan ICMI sebagai penggagas dapat berperan sebagai pemegang saham pengendali Bank Wakaf Ventura. Sebagai pemegang saham Bank Wakaf Ventura, Ormasormas Islam tersebut bukanlah murni pemegang saham pemilik sebagaimana pada perusahaan lainnya, namun hanya bertindak sebagai nadzir, yaitu sebagai pemegang amanah dana wakaf dari para wakif; dimana wakif dapat berbentuk orang perorangan (baik muslim maupun non muslim), perusahaan, atau pemerintah. Pemegang saham Bank Wakaf Ventura hanya memiliki hak suara (voting right), sedangkan hak deviden akan diserahkan kepada masyarakat anggota masing-masing Ormas yang layak menerimanya. Dengan demikian keberadaan dari Bank Wakaf Ventura ini akan bermanfaat untuk menggerakkan ekonomi umat anggota masing-masing Ormas yang merupakan unsur terbesar rakyat Indonesia. Dalam beroperasinya juga Bank Wakaf Ventura ini secara khusus akan bertindak sebagai nadzir yang dapat menerima wakaf uang dan harta benda wakaf lainnya untuk diproduktifkan, disamping itu sebagai lembaga keuangan, Bank Wakaf Ventura juga dapat bekerjasama dengan nadzir lain yang memiliki harta wakaf untuk diproduktifkan bagi kemaslahatan umat. Mengingat

4


kekhususan operasional dari lembaga Bank Wakaf Ventura ini maka diperlukan aturan dan perlakuan khusus dari Otorotas Jasa Keuangan (OJK). Berkaitan dengan pembentukan Bank Wakaf Ventura ini, kami memohon bantuan Bapak Pesiden sebagai Ketua Komite Nasional Keuangan Syariah untuk berkenan menggalang penghimpunan modal pendirian Bank Wakaf Ventura, bersumber dari dana wakaf atau CSR perusahaan-perusahaan BUMN dan swasta nasional, meniru pola penghimpunan modal pendirian Bank Muamalat tahun 1991 di Istana Bogor oleh Presiden Soeharto, dimana untuk penghimpunan dana Bank Wakaf ini misalnya kami usulkan di Istana Cipanas. c. Pendirian “Mega Islamic Bank� di Indonesia. Sehubungan dengan semakin tingginya kebutuhan pembiayaan pembangunan infrastruktur di tanah air, ICMI mendukung upaya-upaya pemerintah melalui Menteri Keuangan RI dan Islamic Development Bank, Jeddah untuk segera mewujudkan berdirinya "Mega Islamic Bank" sebagai World Islamic Infrastruktur Bank bersama dengan negara-negara sahabat seperti Saudi Arabia, Turki dan negara-negara Anggota IDB lainnya. Pendirian bank khusus infrastruktur ini penting guna memobilisasi dana dari negara-negara berpenduduk mayoritas muslim yang memiliki sumber dana jangka panjang, termasuk "Sovereign Wealth Fund" hingga bisa melengkapi sekaligus menyeimbangkan sumber-sumber pembiayaan pembangunan dari wilayah lainnya seperti China, Jepang, Amerika Serikat dan Eropa.

5


4.

Program Pendidikan Kepemimpinan Bangsa

a. Pendidikan Berkarakter Ulul Albab. Dalam rangka mewujudkan kepemimpinan bangsa yang berkarakter ulul albab yang peduli pada kesejahteraan umat dan kemandirian bangsa, sesuai visi dan misi ICMI, maka ICMI telah mendirikan dan melaksanakan pendidikan dan pelatihan berupa Sekolah Pemimpin Nasional dan Sekolah Bisnis-Enterpreuneur.

b. Alokasi Pendidikan. ICMI juga mengusulkan agar

pemerintah meningkatkan efektifitas alokasi penggunaan 20% dana pendidikan dari APBN, untuk lebih dialokasikan kepada upaya peningkatan SDM dan kesejahteraan guru dan dosen, serta penyediaan beasiswa bagi mahasiswa berkualitas yang kurang mampu, terutama mahasiswa yang berasal dari pedesaan, baik untuk membayar uang masuk dan biaya rutin perkuliahan perguruan tinggi.

c. Circle of the Quran and Science. Dalam rangka integrasi Imtaq dan Iptek untuk menangkal paham-paham radikal yang dapat mengganggu integrasi bangsa, maka ICMI melakukan penguatan program Orsat di kampus-kampus dan masjid-masjid kampus dengan membangun organisasi satuan dan jaringan pengajian ilmiah yang diberi nama “Circle of the Quran and Science�.

d. Beasiswa ke Luar Negeri. Dalam rangka Pengembangan SDM, Iptek, dan Dunia Pendidikan Perguruan Tinggi, ICMI mewujudkan program beasiswa S2 dan S3 untuk belajar di beberapa universitas di luar negeri. Pada tahap awal ICMI telah bekerjasama dengan INTI (Indonesia Tionghoa) untuk pengiriman 100 mahasiswa program S2 dan S3 ke Tiongkok pada 2017.

6


e. Pendirian Gedung dan Kampus Al Azhar. ICMI mendukung upaya pendirian Gedung Pendidikan dan Kampus Al Azhar Kebayoran Baru Jakarta Selatan yang direncanakan setinggi 30 lantai (seperti kantor Kementerian PUPR) diatas lahan milik Al Azhar. Sehubungan dengan itu, kami mohon bantuan Bapak Presiden RI untuk memberikan izin khusus pendirian bangunan yang juga atas dukungan pendanaan Menteri PUPR, dimana pada saat ini izin pendirian bangunan pada lokasi tersebut hanya sampai 8 lantai saja.

5.

Religion and Peace ICMI telah menandatangani program kerjasama riset dan pertukaran ilmuwan/tokoh agama berskala internasional dengan Hartford Seminary USA terutama terkait agenda kerukunan antar umat beragama. Ke depan, bersama Hartford Seminary, ICMI akan mengadakan World Summit On Abrahamic Religion: Jewish, Christian, Islam. Untuk kegiatan dialog dan kerukunan antar umat beragama di Indonesia yang berskala nasional, ICMI akan menggelar Toba Religius Harmony (TRH) bersama Ikatan Sarjana Katolik, Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia, Forum Komunikasi Cendekiawan Hindu Indonesia, Kesatuan Cendekiawan Buddhis Indonesia, dan Cendekiawan Konghuchu Indonesia.

REKOMENDASI SILAKNAS Kita memang patut bersyukur bahwa reformasi telah berhasil membawa negeri ini menjadi lebih terbuka dan demokratis. Namun nyatanya hingga saat ini sejumlah problem terus mendera bangsa ini. Bahkan rasa percaya diantara warga bangsa menunjukkan tanda-tanda terus tergerus.

7


Berkaitan dengan itu, ICMI sebagai organisasi kaum cendekiawan merasa ikut bertanggungjawab dan berkomitmen mengambil peran terdepan, sebab tanpa adanya kepemimpinan intelektual, sebuah bangsa lambat laun akan menjadi lumpuh dan mandek. Dengan tanggungjawab dan komitmen tersebut, Silaknas ICMI 2016 di Jakarta menyampaikan rekomendasi sebagai berikut: BIDANG EKONOMI 1. Mengingat kebijakan liberalisasi ekonomi nyatanya menyisakan sejumlah persoalan dan secara pragmatis belum memberikan optimisme sebagai jalan keselamatan bagi masa depan negeri sesuai cita-cita kemerdekaan, maka pemerintah diharapkan segera mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang berkeadilan. 2. Karena kesenjangan dan ketimpangan ekonomi kawasan merupakan disparitas penghambat kemajuan ekonomi Indonesia yang hingga saat ini masih terperangkap oleh fenomena lower middle income trap, bahkan secara nyata menunjukkan adanya gejala gagalnya pemerataan ekonomi, maka pengembangan ekonomi pedesaan perlu menjadi perhatian sungguh-sungguh oleh Pemerintah. Selain itu pemerintah juga harus lebih bijaksana menyangkut soal tenaga kerja asing, dan redistribusi sumber daya alam, karena ada 12 UU tentang SDA yang perlu dicermati. 3. Untuk segera tecapainya cita-cita kemerdekaan, yakni terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur, maka seyogyanya diterapkan asas konsistensi dalam perencanaan pembangunan dan berkesinambungan dari pemerintah ke pemerintah berikutnya. 4. Meminta kepada pemerintah untuk lebih aktif mendukung produk dan teknologi nasional.

8


BIDANG POLITIK 1. Pemerintah harus lebih serius melaksanakan Hijrah Moral (Revolusi Mental) untuk Kebangkitan Indonesia di semua bidang sosial, ekonomi, politik dan hukum. 2. Segera mengambil langkah membangun rasa saling percaya di antara sesama anak bangsa guna mewujudkan persaudaraan sebagai satu keluarga bangsa Indonesia. Sekali-kali jangan mengambil langkah politik yang dapat menimbulkan kegaduhan dan suasana ketakutan di tengah masyarakat. 3. Segera menyelesaikan kasus penistaan agama secara adil dan tidak menimbulkan implikasi yang berkelanjutan dan membahayakan keamanan serta stabilitas nasional. 4. Menyongsong Pilkada serentak Februari 2017, ICMI menghimbau kepada seluruh warga bangsa Indonesia untuk menjaga persatuan dan persaudaraan serta memilih pemimpin yang amanah, beriman dan bertakwa. Di pihak lain, partai-partai politik diharapkan dapat memelopori pilkada yang bersih dari politik uang. 5. Meminta kepada Pemerintah segera mengambil inisiatif dan melibatkan diri secara lebih aktif untuk turut serta menyelesaikan krisis politik di Negara-negara berpenduduk muslim di Timur Tengah dan derita umat muslim Rohingya di Myanmar. 6. ICMI mendukung pengembangan Islam inklusif dan toleran serta pentingnya pemerintah mengapresiasi tuntutantuntutan umat Islam sebagai mayoritas bangsa ini. ICMI bersedia membantu dan mendukung pemerintah mendengar suara dan membaca hati sebagai aspirasi umat Islam. BIDANG HUKUM 1. Penegakan hukum merupakan salah satu persoalan mendasar yang menghambat Indonesia sekarang ini. Karena itu

9


reformasi penegakan hukum secara mendasar hendaknya menjadi prioritas pembangunan hukum, melalui pembinaan dan penggantian SDM, penataan remunerasi, penataan sistem administrasi hukum, serta peneguhan etika dan nilai-nlai Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Sejarah membuktikan korupsi menjadi salah satu sebab kehancuran sebuah bangsa dan musuh dari upaya mewujudkan kemakmuran. Karena itu, upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi harus dilakukan secara lebih agresif dan memberlakukan azas pembuktian terbalik. PENUTUP Demikian hasil dan rekomendasi Silaknas ICMI yang diselenggarakan pada tanggal 8 – 11 Desember 2016 di Jakarta, diikuti 400 peserta dari seluruh organ ICMI di Indonesia dan luar negeri. Hasil dan Rekomendasi Silaknas ini disampaikan dengan memohon ridha Allah SWT untuk mencapai kemaslahatan kehidupan bernegara dan berbangsa negeri tercinta Indonesia.

ď ť

10


1 HASIL SIDANG KOMISI-A KONSOLIDASI ORGANISASI Tentang Badan Otonom (Batom) 1. 2. 3.

4. 5. 6. 7.

Seluruh kelembagaan Badan Otonom harus mengacu pada AD/ART ICMI Hasil Muktamar Ke-6 di Lombok Mataram tahun 2015. Pengurus Badan Otonom di tingkat wilayah atau di Daerah dibentuk oleh jenjang di tingkat wilayah atau daerah setempat. SK Pengurus Badan Otonom di tingkat Wilayah atau di Daerah.  OPSI 1: Di SK kan oleh pengurus ICMI Wilayah atau Daerah masing-masing.  OPSI 2: Di SK kan oleh pengurus Badan Otonom di tingkat pusat untuk pengurus Badan Otonom Wilayah sedangkan kepengurusan Badan Otonom Daerah Di SK kan Oleh Pengurus Badan Otonom Wilayah. Dalam rangka penataan sistem kelembagaan Badan Otonom ICMI yang sesuai dengan AD/ART ICMI diperlukan Workshop yang melibatkan para pakar dan pimpin Badan Otonom. Pada Pasal 6 tentang konstribusi Badan Otonom pada ICMI (ayat 1,2,3) pembagian hasil dihitung pertahun. Terkait dengan adanya organisasi yang menamakan diri “ICMI MUDA” maka ICMI harus menyatakan keberatan dengan penggunaan kata ICMI pada organisasi tersebut. Bersamaan dengan Silaknas ICMI Tahun 2017 perlu dilakukan Muktamar Luar Biasa untuk mengakomodir kepentingan Batom dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ICMI.

11


Jakarta, 9 Desember 2016 Komisi-A : Konsolidasi Organisasi Pimpinan Sidang : 1. Dr. Didin Muhafiddin 2. Nurhadi Musawir , SH, MM Tim Perumus : 1. Muhammad Sahal 2. IDMI 3. Dr. Haryadi 4. Dr. H. Apendi Arsad 5. Ahmad Zaky 6. Indah Rusdiniarti Anggota: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Ketua Sekretaris Anggota Anggota Anggota Anggota

Irwanuddin Aslichan Burhan Adam Rusydi Ina Marlina Eddy Faizal Ressa AP. Nurhasanah Akmal M. Nopriansyah Fauzan Ramadhan Mulyadi Ali Namsa Tamar Tarewe Ny. Hodiyah Moh. Safari Ahmad Kurnia Usep Mujani Rahman Asidin Buchaini Gunawan Satary Yetty Sulaeman

(Orwil Riau) (Orwil Banten) (Orwil Jambi) (Orwil Bogor) (MPP ICMI) (Alisa Khadijah)

MPP ICMI PINBUK/MPP ICMI Masika ICMI Alisa Khadijah Orwil Bali Orwil Banten Orwil Sumsel Orwil Sumsel Masika ICMI Orwil DKI Jakarta Orwil DKI Jakarta Orwil Jambi Orwil Jambi Orwil Banten Orwil Jabar Orwil Banten Sekretariat Orwil NTB Orwil Kepri Orwil Jabar

12


2 HASIL SIDANG KOMISI-B PROGRAM UNGGULAN KESEJAHTERAAN 1.

Program Warung Rakyat Cendekia: Dalam upaya mendukung ketersediaan bahan pangan pokok yang mencukupi kebutuhan masyarakat dengan cara yang mudah, dan murah, maka ICMI mendorong pembukaan Toko/ Warung yang menjual bahan pangan pokok (sembako) dalam skala usaha penjualan yang kecil atau retail yang akan dijalankan oleh pengusaha kecil-mikro, bekerjasama dengan Baznas; yang akan diberi nama Warung Rakyat Cendekia, di mana Warung Rakyat Cendekia ini akan dibentuk di seluruh Indonesia dengan melibatkan organisasi ICMI di tingkat Orwil, Orda dan Orsat, serta RW dan masjid-masjid. ICMI berhak mendapatkan infak dan bagi hasil atas keuntungan Warung Rakyat Cendekia.

2.

Program Wakaf Online Dalam upaya mendukung akselerasi peningkatan pemahaman dan minat masyarakat untuk berwakaf serta untuk menggalang penghimpunan dana wakaf secara lebih signifikan, maka ICMI mendorong dan mendukung program wakaf online, dimana aplikasi wakaf online ini dapat diunduh pada ponsel pintar (smartphone) atau laptop. Aplikasi wakaf online ini dapat menjadi gateway untuk transaksi pembayaran dan pembelanjaan yang menghasilkan manfaat wakaf bagi para penggunanya.

13


3.

Program Pendirian Bank Wakaf: a. Sesuai dengan hasil kajian Tim Perumus Kelompok Kerja (Pokja) Bank Wakaf, maka lembaga yang akan menjalankan konsep Bank Wakaf pada tahap awal ini adalah berbentuk lembaga keuangan modal ventura (venture capital). Namun, lembaga ventura tersebut tetap menggunakan nama Bank Wakaf, dimana sesuai arahan Ketua Umum, nama lembaganya adalah PT. Bank-Wakaf Ventura Indonesia. b. Dalam upaya merealisasikan lembaga Bank-Wakaf Ventura Indonesia tersebut, maka Tim Pokja Bank Wakaf mengusulkan dibentuk Tim Realisasi Bank-Wakaf Ventura Indonesia yang beranggotakan: Rofiq Lubis (Pokja Wakaf), Yuslam Fauzi (Unsur Tim Perumus Pokja), Suhaji Lestiadi (Wabendum ICMI), Iing Solihin (Bendahara MUI), Andi Buchari (Praktisi/Mantan Dirut Bahana Ventura, Mantan Direktur Bank Muamalat), Benny Wicaksono (Praktisi/ Mantan Dirut Bank Mega Syariah), Mir Purnama (Praktisi BMT), Prof. Veithzal Rifai (Akademisi), dan Helmi Haludin (Lembaga Wakaf Al Azhar). Atas persetujuan Ketua Umum ICMI, maka Tim Realisasi akan langsung dipimpin oleh Dr. Zainulbahar Noor, sebagai Ketua Pokja Bank Wakaf ICMI. Ditambah Dewan Penasehat: Dr. Saiful Amir (Pemegang Saham Bank Muamalat/Mantan Komisaris BMI), Dr. Edy Setiadi (Deputi Ketua OJK), Mukhlasin (Dir. OJK), Prof. Uswatun Hasanah (Akademisi), Dr. Mustofa Edwin Nasution (Akademisi). c. Sesuai dengan arahan Ketua Umum ICMI, bentuk lembaga usaha dari Bank-Wakaf Ventura Indonesia adalah berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan pemegang saham Badan Wakaf Indonesia, BAZNAS, ICMI, MUI, Muhammadiyah, NU, dan lembaga-lembaga ormas lainnya. Jumlah modal setor dari PT. Ini adalah antara Rp 50 Milyar sampai dengan Rp 200 Milyar. Adapun usulan nama-nama

14


lengkap dan komposisi pemegang sahamnya adalah sebagai berikut: 1. Badan Wakaf Indonesia 2. Badan Amil Zakat Indonesia. 3. Majelis Ulama Indonesia (MUI) 4. Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) 5. Nahdlatul Ulama (NU) 6. Muhammadiyah 7. Persyarikatan Al Azhar Masing-masing organisasi akan memegang 10% saham Bank Wakaf, sehingga sudah memenuhi 70% saham. Lalu ditambah: 8. Persatuan Islam (PERSIS) 9. Dewan Masjid Indonesia (DMI) 10. Nahdatul Wathan 11. Persatuan Ummat Islam (PUI) 12. Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) 13. Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) 14. Syarikat Islam 15. Al Irsyad 16. Al Wasliyah Masing-masing organisasi ini memegang saham 3.3%, total 9 organisasi ini memegang 30% saham Bank Wakaf. d. Rencana realisasi pendirian Bank Wakaf ini, akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo sebagai salah satu hasil Silaknas ICMI tahun 2016, sekaligus ICMI akan mengirim surat memohon dukungan Bapak Presiden dapat mengupayakan penyediaan modal setor Bank Wakaf ini melalui dana hibah dari margin bagi hasil dana Abadi Umat dan atau dari hibah atas hasil efisiensi pengelolaan dana haji, serta dari dana zakat dan dana CSR BUMN. e. Dalam surat permohonan ICMI kepada Bapak Presiden sebagaimana dimaksud pada poin d, sekaligus akan

15


dimintakan permohonan dukungan kiranya Bapak Presiden dapat mengupayakan untuk mengembalikan kepemilikan saham Bank Muamalat yang saat ini dimiliki oleh pihak asing selain IDB; untuk dibeli oleh lembaga keuangan BUMN (bank atau non bank) atau lembaga dana pensiun BUMN, atau disinergikan dengan program penguatan perbankan syariah anak usaha BUMN, dan atau dari investor pengusaha muslim nasional. 4.

Program Satu Desa Satu BMT/ Desa Emas Dalam upaya meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan untuk mencapai kemandirian pangan, energi, dan jangkauan layanan keuangan, maka ICMI mendukung pengembangan program Satu Desa Satu BMT atau disebut Desa Emas (entrepreneur, mandiri, adil, dan sejahtera). Untuk itu, Tim Desa Emas ICMI akan mencermati program bantuan keuangan pedesaan yang dijalankan oleh Pemerintah untuk disinergikan dan dikerjasamakan dalam upaya pencapaian program Satu Desa Satu BMT/Desa Emas.

5.

Program Umrah dan Haji Dalam upaya mendorong peningkatan layanan umroh dan haji yang lebih baik, agar masyarakat yang akan berhaji dan umroh merasa lebih nyaman, aman, dan dengan biaya yang lebih terjangkau, maka ICMI mendorong dibentuknya badan usaha afiliasi ICMI sebagai pusat pemasaran layanan haji dan umroh menggunakan good will dan perangkat organisasi ICMI, baik di tingkat Pusat, Orwil dan Orsat, dengan nama: Travel ICMI. Penggunaan nama Travel ICMI ini untuk sementara berlaku selama tahun pertama beroperasinya usaha ini. Untuk tahun selanjutnya penggunaan nama Travel ICMI akan dievaluasi. ICMI berhak mendapatkan infak dan bagi hasil atas keuntungan usaha travel ini, yang akan didistribusikan kepada unsur Pusat ICMI, Orwil, dan Orsat.

16


6.

Program Pendanaan Organisasi ICMI Dalam upaya penyediaan pendanaan bagi kelancaran pelaksanaan program-program ICMI, maka konsep pendanaan yang akan diupayakan adalah bersumber dari: a. Iuran Anggota. Iuran Anggota akan dipelajari secara mendalam menyangkut jumlah dan pola pembebanannya serta penggunaan instrumen perbankan yang memudahkan penarikan dan pembayaran iuran yang dimaksud. b. Kegiatan sponsorship. Kegiatan sponsorship akan lebih ditingkatkan cakupan dan jumlah perolehannya untuk dapat mendanai kegiatan pelaksanaan program kerja seperti seminar, silaknas atau munas. Kegiatan sponsorship juga akan ditingkatkan pada kegiatan olahraga seperti golf, dan lainnya. c. Infak bagi hasil dari usaha yang dibentuk ICMI. ICMI akan mengatur kewajiban infak bagi hasil dari badan-badan usaha yang dibentuk ICMI, baik yang telah ada seperti Bank Muamalat, dan usaha-usaha yang akan dibentuk kemudian, seperti: usaha toko atau warung, usaha travel haji dan umroh, kegiatan pelatihan kewirausahaan, sekolah pemimpin nasional ICMI, dan usaha Bank Wakaf. d. Pendanaan dari aktivitas wakaf, baik wakaf on-line, wakaf produktif, ataupun wakaf tradisional (wakaf langsung). e. Penggalangan dana harmoni kebangsaan. Pengumpulan dana dari kalangan konglomerat muslim dan non muslim, dengan melibatkan keberadaan para petinggi ICMI yang memiliki kapasitas dan kemampuan finansial serta memiliki kepedulian terhadap ICMI.

7.

Program e-Masjid. Dalam upaya menghidupkan dan memakmurkan masjid (immaratul masjid), maka ICMI mendorong intensifikasi program e-Masjid yang akan

17


menopang kegiatan keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. 8.

Dalam upaya konsolidasi dan sinergi peningkatan semangat dan perilaku wirausaha di kalangan umat Islam dan ICMI pada khususnya, maka segenap kegiatan ekonomi ICMI wajib dikerjasamakan dengan Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI).

9.

Dalam upaya meningkatkan koordinasi untuk pelaksanaan program unggulan kesejahteraan tersebut di atas, maka akan dibentuk grup komunikasi menggunakan aplikasi whatsapp antara Pengurus Harian ICMI Pusat dengan Orwil-orwil. Jakarta, 9 Desember 2016

Komisi-B : Program Unggulan Kesejahteraan Pimpinan Sidang : Dr. Sri Astuti Buchari, M.Si. Tim Perumus

: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sekretaris

: Aan Widiatman

Anggota: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Dr. Sugiharto, SE, MBA Dr. Zainulbahar Noor Yuslam Fauzi, SE, MBA Dr Aries Muftie S, SH, M.Hum Ir. Suhaji Lestiadi M. Rofiq Lubis

Anis Nurhasanah Khaidil Anwar Syarif Muhammad Herry Ismail Sukarman Ratna Juita Rina Aris Munandar

18

Orwil DKI Jakarta Orwil Aceh Orwil Kalbar Orwil Kalbar Orwil Gorontalo Orwil Jambi Orwil Jambi Orwil Sulsel


9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37.

Iing Solihin Maxdeyul Sola M. Rahmad Darmawan MS Surdiyanto Agung Mozin M. Hatta Ayatullah H. Syaiful Onam Gita Widiasanty Imam Asrorie Muhammad Ali Momo Maulana M. Harry Naldi Farid Ma’ruf Yayat Achmad R Kamil Habibi Winda PS H. Ismatullah Afrida Rofika Laila Rahma Mohammad Safari Rifat Saugi Makka Seno Cahyadi M. Mir Purnama Abdullah Koro Syaikhun

MPP ICMI MPP ICMI MPP ICMI Orwil Jabar APCX MPP ICMI Orwil Banten Orwil Banten Orwil Papua Barat MPP ICMI Orwil Bali Orwil NTB MPP ICMI MPP ICMI Orwil Bogor Orwil DKI Jakarta Orwil Sumsel Orwil Sumsel Orwil Banten MPP ICMI MPP ICMI MPP ICMI Orwil Banten Orwil Banten Majelis Wakaf ICMI Majelis Wakaf ICMI Majelis Wakaf ICMI Majelis Wakaf ICMI Orwil DKI Jakarta

19


20


3 HASIL SIDANG KOMISI-C PROGRAM UNGGULAN PENDIDIKAN DAN LATIHAN

Pendidikan Formal (UNIVERSITAS ICMI) Dasar Pemikiran Lembaga Pendidikan Islam yang ada saat ini baik pendidikan negeri maupun swasta sangat sedikit yang konsisten dan komitmen mewujudkan pendidikan yang berkaratkter Ulul Albab

21


dan memprioritaskan kesejahteraan dan kemandirian umat, dengan demikian ICMI sebagai komunitas Cendekiawan Muslim harus hadir dengan ikut berkontribusi nyata dalam membentuk SDM di semua bidang keilmuan yang di dasari oleh penguatan dan pembinaan karakter Ulul Albab melalui program nyata dengan mendirikan Universitas yang relevan dengan kebutuhan masyarakat muslim dan sesuai dengan Visi dan misi ICMI. Lembaga pendidikan ICMI memiliki tenaga kependidikan yang berasal dari anggota ICMI se nusantara yang memiliki kualifikasi profesional sesuai dengan kebutuhan lembaga pendidikan agar apa yang ada dalam gagasan anggota ICMI yang memiliki komitmen yang tinggi dapat tersampaikan secara sistematis melalui lembaga pendidikan formal yang di dirikan ICMI. Pendidikan Adhok: SEKOLAH PEMIMPIN NASIONAL (SPN) ICMI Dasar Pemikiran Indonesia adalah negara demokrasi. Dalam sebuah demokrasi, kebijakan dirancang, dibangun dan diputuskan di lembaga legislatif, baik pusat maupun daerah, serta di pusat-pusat pemerintahan. Disisi lain, bukan hal mudah untuk dapat masuk ke dalam lembaga-lembaga pemangku kebijakan yang memiliki syarat harus melalui sistem demokrasi atau kompetisi. Dengan demikian, ICMI harus melakukan langkah-langkah strategis agar para pemangku kebijakan yang lolos melalui proses demokrasi memiliki nilai-nilai dan komitmen yang sesuai dengan Visi dan Misi ICMI. Melalui Sekolah Pemimpin Nasional (SPN) ICMI diharapkan calon pemimpin bangsa memiliki kualitas dan dapat menjadi teladan yang memenuhi kriteria Siddiq, Amanah, Tabligh dan Fathanah agar bisa berkontribusi positif dalam membangun umat dan bangsa.

22


Sekolah Pemimpin Nasional sekurang-kurangnya diselenggarakan 4 (empat) kali dalam setahun. SPN sebagai lembaga pendidikan adhok dapat bekerjasama dengan penyelenggara pemilu, eksekutif, legislatif dan yudikatif dan lembaga profesional yang relevan dengan kebutuhan. Jakarta, 9 Desember 2016 Komisi-C : Program Unggulan Pendidikan & Latihan Pimpinan Sidang : Dr. Herry Margono Nara Sumber

Anggota: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

: 1. Dr. Ir. Andi Yuliani Paris, M.Sc. 2. Prof. Amany Lubis 3. Ir. Ibnu Mahmud

Irwansyah Djamal Wawan Hermawan Imas Karyamah Azizah Azis Dewi Faizal Hj. Nurlinda Azis H. Hasim Padu Joko Dasri M. Janib Achmad Sunarpi Marnawi M. Sirozi El Zuratman Endi Juendi A. Sanadi Sair Djufri Dj. Hamidi Jemarin Hilman Abd. Gofur

23

Orwil Sumsel Orwil Jabar Orwil Jabar Orwil Bali Orwil Bali Orwil Sulsel Orwil Sulsel Orwil Papua Orwil Maluku Utara Orwil NTB Orwil Jabar Orwil Sumsel Orwil Kalbar Orwil Banten Orwil Jambi Orwil Bogor Orwil Aceh Orwil Aceh Orwil Banten Orwil Banten


24


4 HASIL SIDANG KOMISI-D REKOMENDASI Bismillahirrahmanirrahim, LATAR BELAKANG Kita memang patut bersyukur bahwa reformasi telah berhasil membawa negeri ini menjadi lebih terbuka dan demokratis. Namun karena kebijakan liberalisasi politik yang dihasilkan oleh gerakan Reformasi itu dibiarkan berkembang menjadi sejenis kebebasan darwinisme sosial, dan partai-partai politik berkembang menjadi oligarkis, maka akibatnya demokrasi itu berjalan seiring dengan oligarki, sebuah paradoks yang menjadi nyata di negeri ini. Oleh karena itu, tidak pula dapat dihindarkan partai berpotensi menjadi sangat korup, yang berlangsung dalam mekanisme politik kartel. Demikianlah, nasib demokrasi yang dibangun, yang seharusnya menjadi kanal pembebasan agar setiap individu warga bangsa bermartabat, tetapi kini justeru kian dikontrol oleh uang, dan uang telah menjadi inti kekuasaan. Menyadari bahwa Revolusi Mental sebagai kebutuhan nyata bangsa ini ---atau Hijrah Moral untuk Kebangkitan Indonesia dalam istilah dan rekomendasi Silaknas ICMI 2011 di Kendari--maka semestinya pemerintah menempatkan hal itu sebagai bagian dari rencana masa depan bangsa dalam long march-nya menuju cita-cita kemerdekaan. Oleh sebab itu memanifestasikan dimensi praktisnya adalah menjadi keharusan dan ditempatkan

25


sebagai sokoguru dari setiap agenda pemerintahan secara jangka panjang, di semua bidang sosial, ekonomi dan politik; diimplememtasikan secara nyata dalam tata kelola pemerintahan dan Negara; bukan sekedar slogan politik jangka pendek. Sebagai bagian dari rencana masa depan, maka hal itu harus pula menjadi bagian dari evaluasi total apakah setelah 71 tahun merdeka, bangsa ini semakin berketuhanan, semakin berkemanusiaan, semakin bersatu, semakin berkerakyatan, dan semakin berkeadilan sosial. Berkaitan dengan itu, ICMI sebagai organisasi kaum cendekiawan merasa ikut bertanggungjawab dan berkomitmen mengambil peran terdepan, sebab tanpa adanya kepemimpinan intelektual, sebuah bangsa lambat laun akan menjadi lumpuh dan mandek. Dengan tanggungjawab dan komitmen tersebut, Silaknas ICMI 2016 di Jakarta menyampaikan rekomendasi sebagai berikut: EKSTERNAL BIDANG POLITIK 1.

Pemerintah harus lebih serius melaksanakan Hijrah Moral (Revolusi Mental) untuk Kebangkitan Indonesia di semua bidang sosial, ekonomi, politik dan hukum.

2.

Segera mengambil langkah membangun rasa saling percaya di antara sesama anak bangsa guna mewujudkan persaudaraan sebagai satu keluarga bangsa Indonesia. Sekalikali jangan mengambil langkah politik yang dapat menimbulkan kegaduhan dan suasana ketakutan di tengah masyarakat.

3.

Segera menyelesaikan kasus penistaan agama secara adil dan tidak menimbulkan implikasi yang berkelanjutan dan membahayakan keamanan serta stabilitas nasional.

26


4.

Menyongsong Pilkada serentak Februari 2017, ICMI menghimbau kepada seluruh warga bangsa Indonesia untuk menjaga persatuan dan persaudaraan serta memilih pemimpin yang amanah, beriman dan bertakwa. Di pihak lain, partai-partai politik diharapkan dapat memelopori pilkada yang bersih dari politik uang.

5.

Meminta kepada Pemerintah segera mengambil inisiatif dan melibatkan diri secara lebih aktif untuk turut serta menyelesaikan krisis politik di Negara-negara berpenduduk muslim di Timur Tengah dan derita umat muslim Rohingya di Myanmar.

6.

ICMI mendukung pengembangan Islam inklusif dan toleran serta pentingnya pemerintah mengapresiasi tuntutantuntutan umat Islam sebagai mayoritas bangsa ini. ICMI bersedia membantu dan mendukung pemerintah mendengar suara dan membaca hati sebagai aspirasi umat Islam.

BIDANG EKONOMI 1.

Mengingat kebijakan liberalisasi ekonomi nyatanya menyisakan sejumlah persoalan dan secara pragmatis belum memberikan optimisme sebagai jalan keselamatan bagi masa depan negeri sesuai cita-cita kemerdekaan, maka pemerintah diharapkan segera mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang berkeadilan.

2.

Karena kesenjangan dan ketimpangan ekonomi kawasan merupakan disparitas penghambat kemajuan ekonomi Indonesia yang hingga saat ini masih terperangkap oleh fenomena lower middle income trap, bahkan secara nyata menunjukkan adanya gejala gagalnya pemerataan ekonomi, maka pengembangan ekonomi pedesaan perlu menjadi perhatian sungguh-sungguh oleh Pemerintah. Selain itu pemerintah juga harus lebih bijaksana menyangkut soal

27


tenaga kerja asing, dan redistribusi sumber daya alam, karena ada 12 UU tentang SDA yang perlu dicermati. 3.

Untuk segera tecapainya cita-cita kemerdekaan, yakni terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur, maka seyogyanya diterapkan asas konsistensi dalam perencanaan pembangunan dan berkesinambungan dari pemerintah ke pemerintah berikutnya.

4.

Meminta kepada pemerintah untuk lebih aktif mendukung produk dan teknologi nasional.

BIDANG HUKUM 1.

Penegakan hukum merupakan salah satu persoalan mendasar yang menghambat Indonesia sekarang ini. Karena itu reformasi penegakan hukum secara mendasar hendaknya menjadi prioritas pembangunan hukum, melalui pembinaan dan penggantian SDM, penataan remunerasi, penataan sistem administrasi hukum, serta peneguhan etika dan nilai-nlai Ketuhanan Yang Maha Esa.

2.

Sejarah membuktikan korupsi menjadi salah satu sebab kehancuran sebuah bangsa dan musuh dari upaya mewujudkan kemakmuran. Karena itu, upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi harus dilakukan secara lebih agresif dan memberlakukan azas pembuktian terbalik.

INTERNAL: BIDANG SOSIAL KEAGAMAAN 1.

ICMI Pusat agar lebih sensitif dan responsif terhadap masalah-masalah yang terkait dengan umat Islam.

2.

Menyangkut isu-isu kebangsaan yang mendesak, MPP ICMI diharapkan dapat menyelenggarakan forum pertemuan

28


dengan Orwil-Orwil atau membentuk pokja secara khusus sehingga respons yang dikeluarkan merupakan representasi dari ICMI seluruh Indonesia. 3.

Mengharapkan Harian Republika untuk aktif mengekspose aktifitas ICMI di pusat dan daerah.

4.

Mengenai Bank Muamalat Indonesia, MPP ICMI diharapkan segera membantu penyelesaian pengambilalihan saham mayoritas kepada umat Islam Indonesia dan diharapkan Bank Muamalat dapat memberikan peran konkrit dalam pengembangan ekonomi umat hingga di tingkat daerah.

5.

Kecenderungan pada “new populism� yang melanda masyarakat kita melalui media konvensional, sosial dan elektronik perlu pencerahan melalui pernyataan resmi dari ICMI tntang permasalahan yang muncul di masayarakat.

6.

Mendukung pemerintah tetang kebijakan perang terhadap narkoba.

7.

Perlu mencermati dan mengkaji suasana batin umat kita.

8.

Sponsor seharusnya ditapis, dan hanya menerima dana yang diridhai Alah SWT.

Demikian rekomendasi ini disampaikan dengan memohon ridha Allah SWT untuk mencapai kemaslahatan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jakarta, 9 Desember 2016 Komisi-D

: Rekomendasi

Pimpinan Sidang : Dr. Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA.

29


Tim Perumus

: 1. 4. 5. 6. 7. 8.

Sekretaris

: Abdul Aziz Hamid

Anggota 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Prof. Andi Faisal Bakti, Ph.D. Prof. Dr. Mustopadidjaja Dr. Setyanto P. Santosa Prof. Dr. Armai Arief, MA. Drs. Yasril Ananta Baharuddin Drs. Abdul Hamid

: M. Jafar Hafsah dr. Ekasakti Aryanto Husain Joemarthine Chandra Medi Irawan Wirda Lukman H. H. Azwar Umri Ernesto M. Barcelona Anwar Esfa M. Asep Tatang Moh. Najib Syamsuri Imron Dean R. Arobi Maelan Ansori Abdul Faruk Bachroni M. Ahmad Sudjari

30

MPP ICMI MPP ICMI Orwil Gorontalo Orwil Sumsel Orwil Sumsel Orwil Jambi Orwil Jambi Orwil Aceh Orwil DKI Jakarta Orwil DKI Jakarta Orwil Jabar Orwil Jabar Orwil Banten Orwil Banten Orwil DKI Jakarta Orwil Papua Barat Orwil Sumsel Orwil NTB Orwil Kepri Orwil Bogor


BAB II LAMPIRAN-LAMPIRAN

1 PEMBUKAAN SILAKNAS ICMI 2016 1.1. Sambutan Ketua Umum ICMI Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.

MOMEN KONSOLIDASI ORGANISASI DAN SINERGI KEUMATAN Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Kepada Yth Wakil Presiden RI Bapak M. Jusuf Kalla Ketua MPR RI, Bapak Zulkifli Hasan Menteri Agama RI, Bapak Lukman Hakim Para Menteri Kabinet Kerja Segenap Pengurus Pusat ICMI, Delegasi Orwil ICMI dari seluruh Indonesia serta tamu undangan semuanya;

31


Bapak Wakil Presiden, dan Hadirin sekalian, Puji Syukur kehadirat Allah SWT kita dapat melaksanakan pembukaan Silaturahmi Kerja Nasional (SILAKNAS) ICMI Tahun 2016 sekaligus Milad ke-26 ICMI dan Peluncuran Sekolah Kepemimpinan Nasional ICMI. Kita bersyukur, dalam 1 tahun kepengurusan ICMI Periode 2015-2020, anggota ICMI di seluruh Indonesia kembali bergairah untuk menggerakkan roda organisasi. Dari 34 provinsi yang ada, sudah lebih dari 15 Kepengurusan baru Orwil yang saya lantik di pelbagai provinsi dengan susunan pengurus baru yang sangat antusias. Pengurus Orda tingkat kabupaten dan kota sudah mulai pula terbentuk. Tiba gilirannya kepengurusan Orsat tingkat kecamatan dan di tiap kampus perguruan tinggi harus mulai digerakkan mulai 2017. Penguatan Dan Pengembangan Jaringan Kecendekiawanan Langkah-langkah persiapan untuk terbentuknya kepengurusankepengurusan ICMI di pelbagai negara sahabat, seperti di Amerika, Eropa, Asia, Australia, Timur Tengah, dan lain-lain juga akan lebih dimantapkan pada 2017. Dalam beberapa kegiatan Internasional yang diselenggarakan beberapa waktu lalu, ICMI telah menandatangani program kerjasama riset dan pertukaran dengan Hartford Seminary USA, terutama terkait dengan agenda kerukunan antar umat beragama, dan juga dengan Yayasan Turki untuk pengembangan program pertukaran dosen untuk riset dan pendidikan. Insya Allah program-program kerjasama ini dapat segera dilaksanakan dalam waktu dekat. Kerjasama cendekiawan Muslim dengan organisasi cendekiawan lainnya seperti Ikatan Sarjana Katolik, Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia, Forum Komunikasi Cendekiawan Hindu Indonesia, Kesatuan Cendekiawan Buddhis Indonesia, dan Cendekiawan Konghuchu Indonesia dikembangkan untuk Indonesia.

32


Jaringan badan-badan otonom ICMI dengan ormas-ormas Islam lainnya terus direvitalisasi, seperti Yayasan ORBIT (Beasiswa), Yayasan Dompet Dhu’afa, PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil), Yayasan Abdi Bangsa, Koperasi ICMI, jaringan Toko ICMI dan BULOG, ISMI (Ikatan Saudagar Muslim Indonesia), ALISA (Asosiasi Muslimah Pengusaha), CIDES (Center for International and Development Studies), dan lain-lain sebagainya. Demikian pula, MASIKA (Majelis Sinergi Kalam) sebagai sayap organisasi cendekiawan muda ICMI di bawah kepemimpinan Dr. Ferry Rizkiyansyah juga terus kembali direvitalisasi di pelbagai daerah di seluruh Indonesia. I.

PROGRAM PEMBANGUNAN SDM, IPTEK, DAN DUNIA PERGURUAN TINGGI 1. Peningkatan kualitas riset dan pendidikan tinggi dengan dukungan beasiswa S2 dan S3 dalam dan luar negeri. Bahkan, terlepas dari kontroversi mengenai ancaman agresifitas investasi China ke banyak negara termasuk di Indonesia, untuk melengkapi program pemerintahan yang sudah ada, misalnya, atas kerjasama dengan INTI (Indonesia Tionghoa), ICMI akan menggerakkan program beasiswa S2 dan S3 ke beberapa universitas di Beijing dan beberapa negara lain di Asia, terutama untuk menyoongsong era kebangkitan Asia di masa mendatang, dimana Indonesia, India, dan China merupakan tiga pilar Asia. 2. Penguatan program di kampus-kampus dan masjidmasjid kampus juga digalakkan dengan membangun organisasi satuan dan jaringan-jaringan pengajian ilmiah mengenai “Al Quran and Science�, pengembangan kreatifitas dan inovasi serta tradisi penulisan ilmiah, sehingga dapat mengarahkan dunia mahasiswa dan dosen ke arah budaya ilmiah yang sehat, tidak dipengaruhi paham-paham irasional dan menyesatkan, seperti paham radikal ataupun pengaruh narkoba. Intinya, pembinaan Sumber Daya Manusia Indonesia dari dunia kampus harus dipastikan membina kualitas imtaq dan iptek

33


manusia Indonesia untuk kemajuan peradaban bangsa di masa depan; 3. Kedudukan dan peranan CIDES sebagai lembaga ThinkTank ICMI akan kembali diperkuat di bawah kepemimpinan Saudara Ricky Rachmady dan Dr. Syahganda Nainggolan. II.

PROGRAM AKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN EKONOMI KERAKYATAN 1. Setelah sukses 26 tahun yang lalu ICMI bersama dengan MUI memprakarsai berdirinya Bank Muamalat Indonesia sebagai bank pertama berdasarkan prinsip syari’ah, pada periode ini Kelompok Kerja ICMI telah pula berhasil menyusun konsep yang matang untuk berdirinya Bank Wakaf Ventura Indonesia. Pada saatnya, kami siap memaparkan konsep teknisnya kepada Presiden Joko Widodo untuk lebih menyempurnakan penerapan sistem ekonomi syari’ah yang sudah berjalan selama ini sehingga benar-benar efektif menggerakkan sektor riel di kalangan umat Islam di lapisan bawah. 2. Untuk mendorong roda perekonomian di tingkat desa dan kecamatan, ICMI membentuk koperasi dan bekerjasama dengan BULOG untuk membina dan mengembangkan jaringan toko distributor produk rumah tangga dengan harga standar di bawah harga pasar. Bahkan, ICMI juga sedang mempersiapkan jaringan pemasaran daging sapi dengan mutu standar tetapi dengan harga yang lebih murah dari harga BULOG. Kesungguhan dan ketegasan Pemerintah untuk mengontrol turunnya harga daging, ternyata sangat efektif dan berhasil memangkas mafia, sehingga harga yang sudah ditetapkan sangat rendah saja pun, yaitu Rp. 80.000 per kg. masih terus dapat ditekan lebih murah lagi dengan menerapkan prinsip manajemen yang lebih modern dan lebih efisien. Program ini dikerjakan Tim Ibu Dr. Sri Astuti dkk. 3. Prinsip yang sama juga diprakarsai Tim ICMI yang akan memperkenalkan pendekatan baru dalam pelayanan

34


umroh. Mulai Februari 2017, anggota ICMI dari seluruh Indonesia yang akan menjalankan ibadah umroh akan diberikan voucher seharga Rp. 5 juta per orang atau discount Rp. 5 juta dari harga standar dengan mutu dan jarak hotel serta airliner yang lebih baik dibandingkan travel lain yang ada di Indonesia. Program Ini akan dikerjakan Tim Pak Rahmad, dkk. Dari, Oleh, Untuk, dan Bersama Rakyat Bapak Wakil Presiden, dan Hadirin sekalian, Tujuan pelaksanaan Silaknas ini terutama sebagai konsolidasi organisasi untuk peningkatan peran dan pengabdian ICMI. Silaknas ICMI juga memperkuat persatuan dan sinergi keumatan dan kebangsaan secara lebih produktif untuk kemajuan bangsa. Tekad untuk bersatu dalam keragaman dan bersinergi demi kemajuan peradaban bangsa makin penting di tengah dinamika tarik menarik politik identitas antara idealitas spirit kebangsaan yang majemuk dengan realitas tribalisme multikultural. Ke-Islaman dan kebangsaan janganlah didikotomikan lagi seperti tercermin dalam Gerakan Bela Islam yang berkumpul karena hati yang dihadapi dengan Apel Parade kebangsaan yang diorganisir dengan akal pikiran. Keduanya mengklaim kebenaran dan kemuliaan dalam dirinya masing-masing tapi menurut sudut pandang masing-masing, apalagi dengan sikap romantis yang dirasakan mereka yang ikut aktif dalam aksi demo massal kedua kelompok itu masing-masing. Keduanya mirip dengan Groupgroup WA, yang mengklaim kebenaran dalam kelompoknya sendiri-sendiri. Padahal, seperti dikatakan Imam Syafi’i, “Nisfu ra’yika ‘ala akhika”. Kebenaran sejati justru ada pada keduanya yang hanya mungkin dapat pahami jika kita melihatnya dalam sunyi dan dari jarak yang tinggi melalui “Isro’ dan mi’raj”; Acara ini juga dirangkaikan dengan kegiatan Sekolah Kepemimpinan Nasional yang dikoordinasikan Saudara M. Qodari.

35


Kita ingin memperkenalkan kepemimpinan politik Indonesia yang berpenghayatan Pancasila dan UUD 1945. Kita ingin memperkenalkan pentingnya budaya kepemimpinan yang merakyat. Adalah Presiden AS Abraham Lincoln yang pertama kali menyebut istilah “government of the people, by the people, and for the people” dalam pidatonya yang dikenal sebagai “The Gettysburg Address” tanggal 9 November, 1863, yang kemudian kita terjemahkan dengan istilah “Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”. Tapi sekarang, bersama Presiden Joko Widodo, istilah ini perlu kita lengkapi menjadi “Dari rakyat, rakyat, untuk rakyat, dan bersama rakyat”. Inilah salah satu sumbangan penting kepemimpinan Presiden Joko Widodo untuk demokrasi modern dalam teori dan praktik, yaitu bahwa demokrasi itu haruslah dikembangkan sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat dan bersama rakyat. Mudah-mudahan Presiden Joko Widodo dapat terus menjaga kedekatannya dengan rakyat, tidak menjauhi rakyat hanya karena prosedur-prosedur formal dan aturan-aturan protokoler. Tentu, patut disadari pula bahwa rakyat itu adalah kita semua. Rakyat dalam perspektif lima tahunan dan rakyat dalam perspektif ‘day-to-day politics’ adalah kita semua. Karena itu, di samping anak jalanan dan mereka yang hidup di kolong-kolong jembatan, kelompok kelas menengah penentu pendapat umum juga sangat penting dan malah justru lebih menentukan dalam dinamika politik sehari-hari. Semuanya ingin mendekat dan didekati presiden, serta berharap bahwa Presiden tidak memilihmilih dalam berteman. Teruslah menjadi presiden bagi seluruh rakyat. Presiden adalah presiden bagi seluruh umat Islam. Misalnya, dikotomi NU dan Muhammadiyah dalam dinamika internal umat Islam dapat dikatakan cenderung menyesatkan, dan itulah yang tercermin dalam peristiwa 411 dan 212. Kita belajar dari kedua peristiwa ini, betapa anjuran dan himbauan pimpinan ormas

36


formal tidak didengarkan. Yang berkumpul di Monas juga bukan saja kelas bawah, tapi juga warga kelas menengah yang berkumpul dengan hati. Itulah realitas umat Islam yang sesungguhnya yang tidak dapat diwakili hanya oleh NU dan Muhammadiyah saja. Peta ormas dan LSM di Indonesia sangat kompleks. Bangsa kita membangun institusi kemasyarakatan sudah sejak jauh hari sebelum membangun institusi negara yang baru dimulai pada tahun 1945. Itulah kekuatan riel masyarakat madani Indonesia. Karena itu, umat Islam tidak dapat dianggap sudah terwakili hanya NU dan Muhammadiyah, apalagi berasumsi bahwa yang menerima kebihinekaan hanya 2 ormas ini saja, sedangkan yang lain tidak. Sebaiknya Presiden dekat dengan semua kalangan umat Islam secara utuh dan sejati. Kita tidak boleh berasumsi jika NU dan Muhammadiyah sudah dipuaskan, maka otomatis umat Islam semuanya sudah di tangan. Umat Islam sendiri juga perlu menyadari, sebanyak-banyak penduduk Muslim di negeri ini, jumlahnya hanya 87%. Masih ada 13% penduduk yang mempunyai keyakinan agama yang berbeda yang jikalau dibandingkan jumlah penduduk Malaysia, Singapura dan Brunei, niscaya jumlahnya masih lebih banyak. Demografi kependudukan kita berdasarkan etnis dan agama cenderung mengelompok dan tidak berbaur dalam pergaulan bersama, dan ke-13% penduduk non-Muslim itu justru lebih banyak yang menguasai sektor perekonomian sehingga penguasaan sumberdaya ekonomi juga cenderung tidak proporsional. Karena itu, klaim mayoritas-minoritas kuantitatif tidak selalu tercermin dalam dinamika politik, ekonomi, dan kebudayaan. Karena itu, segenap warga bangsa kita sebagai masyarakat yang agamis berdasarkan prinsip ke-Tuhanan Yang Maha Esa tidak dapat tidak memang harus saling terbuka, saling bergaul secara inklusif sesuai dengan prinsip universal kemanusiaan yang adil dan beradab, sehingga sanggup hidup bersama, bersatu, dan bersinergi dalam kebhinekaan (unity in diversity) membangun

37


sistem pemerintahan kerakyatan dan dapat efektif mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Itulah nilai-nilai kelima sila Pancasila. Namun, tetap saja, dalam kompleksitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, kita tidak boleh beraumsi bahwa membangun identitas kebangsaan dapat dilakukan dengan menafikan identitas ke-Islaman dari bangsa Muslim terbesar di dunia ini. Toleransi umat Islam yang meyakini ke-Islaman sebagai rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil’alamin) juga tidak boleh disalahpahami dan apalagi disalahgunakan untuk meniadakan sama sekali identitas ke-Islaman dalam wacana kehidupan kebangsaan. Toleransi haruslah disertai penghormatan timbalbalik. Karena itu, mari kita kembangkan sistem dan budaya kepemimpinan yang berwatak Pancasila yang sejati dengan menanamkan dan mempraktikkan sikap saling toleran dan saling hormat-mengormati di antara sesama anak bangsa, jangan memimpin dengan cara yang otoriter, mau menang sendiri, apalagi dengan cara-cara berkomunikasi yang menimbulkan kebencian dan permusuhan dalam kehidupan bersama. Toleransi dan kerukunan juga diperlukan sebagai lahan subur bagi berkembangnya kreatifitas dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Tradisi ilmiah sangat diperlukan dalam upaya menggerakkan kemajuan peradaban bangsa. Karena itu, sikap kritis sebagai salah satu sikap ilmiah perlu dipelihara dalam kehidupan kebangsaan kita. Namun, sikap kritis harus tertuju kepada secara objektif kepada isu kebijakan, bukan kritik subjektif yang menyerang pribadi pemimpin, apalagi dengan motif untuk menjatuhkan, seperti yang tercermin dalam tindakan para pengeritik yang bermaksud menurunkan Presiden Joko Widodo melalui cara-cara yang bersifat inkonstitusional. Kita sedang membangun tradisi demokrasi yang sehat. Karena itu, kita semua harus menolak cara-cara inkonstitusional untuk menjatuhkan presiden.

38


Bapak Wakil Presiden, dan Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah SWT Demikianlah harapan-harapan dan pandangan-pandangan yang kami sampaikan. Akhirnya kita mohon dengan hormat kepada Bapak Wakil Presiden RI sekaligus Ketua Dewan Penasehat ICMI Pusat untuk memberikan arahan dalam acara Silaknas ICMI Tahun 2016, Milad ke-26 ICMI dan Peluncuran Sekolah Pemimpin Nasional Angkatan Pertama. Semoga Allah memberkati kita semua, dan semoga segenap peserta dan pengurus ICMi dari seluruh tanah air dapat tergerak hatinya untuk berbuat kongkret dalam mengibarkan bendera kecendekiawanan di seluruh tanah air. Mari kita berhenti bertengkar dan mulai bekerja kongkret dengan semangat kebersamaan dari kita oleh kita untuk kita. Kepada semua pihak yang sudah bekerjakeras, panitia, dan kepada pihak sponsor, donator, kami ucapkan ribuan terima kasih. Semoga Allah SWT membalas kebaikan saudara-saudara. Sekali lagi, Pak Wapres, Kami Mohon kesediaannya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

39


40


1.2. Testimoni Presiden RI ke-3/ Ketua Dewan Kehormatan ICMI Prof. Dr. B.J. Habibie Siapkan Imtaq dan Berikan Iptek Bagi SDM Unggul Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Saudara-saudara yang saya hormati, banggakan, cinta, dan sayangi. Hari ini kita memperingati, bahwa para Cendekiawan Muslim di Indonesia, 26 tahun yang lalu, pada 7 Desember 1990 telah berhasil mendirikan suatu organisasi yang dapat mempersatukan para cendekiawan di bumi Indonesia pada umumnya, khsususnya Cendekiawan Muslim. Perlu saya sampaikan, waktu ICMI didirikan, banyak yang berpendapat, ICMI akan menghasilkan sesuatu yang tidak menguntungkan pada persatuan dan kesatuan bangsa. Saya tidak perlu sebut namanya yang anti. Tapi Anda semua telah membuktikan, dan kita semua bersyukur, bahkan kita mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Pelopori Kerukunan Umat Beragama Karena itu, pada tahun-tahun pertama dari ICMI, yang saya mendapat kehormatan untuk bersama dengan 400 pendiri ICMI di Malang itu, saya mendapat kepercayaan untuk membimbingnya. Waktu itu saya bersyukur, Saudara-saudara kita yang terhormat dan tercinta yang mempunyai keyakinan sama dengan kita; adanya Tuhan Yang Maha Esa. Yang tertua adalah Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA) yang didirikan pada 1950an. Kedua, Persatuan Intelektual Kristen Indonesia (PIKI), yang didirikan pada 1960an.

41


Waktu itu, saking begitu besarnya jumlah umat Islam di Indonesia, pendekatannya sama saja ke Al Qur’an. tapi caranya berbedabeda. Susah untuk dipersatukan. Kita bersyukur bisa mempersatukan dan mempertahankan itu, bahkan menjadi katalisator untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia tanpa mengenal SARA, perbedaan suku, agama, dan ras. Dan itu tersirat pula dalam Al Kafirun; lakum dinukum waliyadin; Agamamu agamamu, agama saya adalah agama saya. Kita tahu juga dalam sejarah yang diperlihatkan di Andalusia, Spanyol, Kordoba, Granada, 800 tahun lamanya umat Islam mekar, tapi tidak mengenal SARA. Orang di dunia, di Eropa, kalau mau pintar, belajar di situ, dan harus fasih dalam bahasa Arab. Itu suatu kenyataan, jejak-jejaknya jelas. Di awal 1990-an, saya bersyukur bisa mulai bersinergi positif dengan ISKA dan PIKI. Kami tiap minggu mengadakan pertemuan. Tapi saudara-saudara kita pada waktu itu, dari Hindu dan Buddha belum ada organisasi. Kami bersyukur juga, inisiatif datang dari ICMI untuk membentuk organisasinya. Lantaran dibentuk kami di ruang kerja saya di BPPT atau di Kemenristek, sekurangkurangnya tiap minggu kami mengadakan pertemuan minum teh sambil tukar pikiran mengenai masa depan, masalah-masalah yang kita hadapi, berdasarkan keyakinan bahwa masa depan suatu masyarakat di manapun dia berada, harus mengandalkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Kami kembangkan. Sinergi Imtaq dan Iptek Dari situ kami sadari, untuk bisa mengandalkan pada SDM maka ia harus terampil, unggul, produktifitas tinggi, efisiensi tinggi, dengan kesadaran tiap manusia di mana pun dia berada, hanya diberikan 24 jam tiap hari. Masalahnya, apa yang anda laksanakan dalam 24 jam itu? Bagaimana anda melaksanakannya, dengan siapa, Sasarannya mana? Itu pertanyaan-pertanyaan tiap manusia, apakah di Eropa Amrika, RRC, atau di Jepang, dan Korea. Sama saja. Rahasianya adalah sinergi postitif antara budaya, agama, dan

42


ilmu pengetahuan dan teknologi. Hasil sinergi budaya dan agama yang saya sering katalan itu namanya nilai Imtaq yang tinggi. Hasil dari Iptek adalah SDM menjadi terampil. Sinergi dari imtaq dan Iptek itu menghasilkan produktifitas yang tinggi, efesiensi yang tinggi, profesionalisme yang tinggi, tapi tidak berarti anda unggul. Keunggulan itu hanya bisa dilalui, diraih, melalui bekerjakeras dan tekun dalam bidangnya masing-masing. Berarti, kalaupun pembudayaannya bagus, dan pendidikan jitu, tapi kalau orangnya tidak bisa bekerja karena PHK, tidak ada lapangan kerja, tidak ada kesempatan untuk mengembangkan suatu ide menjadi kenyataan. Bukan untuk dirinya, bangsanya, untuk seluruh manusia di dunia. Kalau tidak mampu, itu karena bukan ada pendidikan dan pembudayan yang tidak jalan. Karena tidak ada lapangan kerja, mereka tidak mungkn jadi unggul. Keunggulan terjadi melaluai proses nilai tambah pribadi yang diperoleh dalam melaksanakan pekerjaan apa saja yang halal, meningkatkan hasil pekerjaan yang bernilai tambah. Saudara-saudara, saya mengikuti perkembangan di Indonesia walaupun saya tidak berada di tempat anda. Di antara saudarasaudara, rakyat saya, saya bagian dari kalian semua. Bisa mengikuti, tapi saya ikuti dari jauh. Saya harus di sini, saya bersyukur kita semua bersyukur, sinergi positif yang dominan dari rakyat pada 2 Desember 2016 itu, saya dapat informasi dari media, lebih dari 7 juta orang termasuk Presiden RI, termasuk, bukan hanya yang Islam, yang non Islam juga. Bukan saja yang majority dipandang dari sudut keturunan, juga yang minority. Saya dapat laporanya demikian. Berarti benar-benar di sini tercermin, kita bisa bersinergi positif. Jangan mau terpancing oleh orang-orang atau golongan di manapun dia berada, yang tdk menguntungkan persatuan dan kesatuan bangsa, dan itu adalah sarat mutlak yang harsus dipenuhi kalau mau menjadi unggul. Kita harus jadi unggul, karena dalam globalisasi ini, persiapan kita dalam perjuangan bangs Indonesia sebelum prokalamsi 1945 sampai detik ini

43


sistematika, ditingkatkan kualitas dan kuantitas, sinergi antara iman dan taqwa dan keterampilan (Iptek) agar menjadi unggul. Berikan Jam Kerja Jadi kita harus tahu, kita butuh lapangan kerja. Tidak bisa kita hanya membuat neraca keuangan berdasarkan perdagangannya. Kita harus lihat neraca peningkatan kualitas dan kuantitas imtaq dan keterampilan/iptek, dan peningkatan jumlah lapangan kerja yang bisa menjadikan SDM di bumi Indonesia tanpa mengenal SARA, menjadi unggul. Bisa sediakan melalui itu, produk-produk kita sendiri apa yang paling canggih. Tidak berarti yang paling canggih hanya dirgantara, juga ilmu kelautan. pangan, kesehatan, canggih semua. Dan ternyata kita mampu. Jadi kita harus berani berorientasi kepada kepentingan rakyat. Dalam hal itu, berilah pendidikan, pembudayaan yang jitu dan berikan lapangan kerja. Lapangan kerja hanya diperoleh kalau hasil karya mereka kita beli, dengan kata lain, kita sediakan jam kerja untuk mereka. Saya sedang berada di Jerman. Saya mendapat laporan dari kawan-kawan saya di sini. Yang menganggur di Jerman 0%. Mereka kerja, bisa menampung orang yang datang dari mana saja, asal benar-benar nanti bisa memberikan karya-karyanya kepada masyarakat Jerman dan dunia. Tapi saudara-saudara, di situ peran kita semua. Saya harapkan pimpinan ICMI dan saudara-saudara melaksanakan apa yang pernah saya laksanakan awal 1990an sampai saya menjadi wakil presiden tahun 1998. Saya mengadakan silaturahmi, brain storming dengan perkumpulan para cendekiawan umat lain yang sebelumnya kita dirikan. Kalau Katolik dan Kristen lebih dulu dari kita, tapi Hindu dan Buddha, ICMI yang mengambil inisiatif untuk membantu mereka berdiri. Jadi saya harapkan, saudara-saudara di manapun anda berada, laksanakan semua yang tadi saya katakan. Akhir kata, saya mau menyampaikan. Sebelum saya berangkat ke luar negeri, saya pamit sama Presiden jokowi, walaupun Beliau anak intelektual saya seperti Anda sebagian besar di sini, saya pamit. Tapi

44


sebelumnya dia tanya; Pak Habibie, kenapa kok kita kalah dengan Negara-negara tetangga? Di mana kesalahannya? Saya jawab, masalahnya budaya. Kita tidak mengenal budaya estafet. Tiap orang kalau dapat jabatan yang baru, dia tidak mau meneruskan apa yang telah diraih oleh pejuang dalam bidang yang sama sebelumnya. Dia singkirkan semua dia membuat yang baru. Apakah itu tingkat mulai dari presiden, kepala bagian. Saya bisa katakan itu karena saya alami dengan membangun industri strategis. Saya mau sampaikan bahwa ini yang menyebabkan kita ketinggalan. Perkapalan dulu kita di ASean hebat. Sekarang saya dapat laporan, kita entah kenapa, saya tidak bisa menilai karena saya tidak lagi berada di lapangan, saya dengar tetangga kita Vietnam yang belajar notabene dari kita sudah maju karena kita tidak mengenal estafet. Kalau estafet itu, pertama, kita harus persiapkan generasi yang akan datang, yang harus lebih baik dari kita, lebih cepat larinya. Kedua, kita harus mengembangkan mekanisme dan teknologi bagaimana kita serahkan program itu kepada generasi mendatang. Tidak terjadi sesuatu yang menghilangkan energi dan merusak momentum-momentum yang sudah ada. Harus pelajari, harus kembangkan mekanismenya untuk sasaran bersama. Akhir kata, hanya melalui lapangan kerja, jam kerja, kita bisa memberikan pemerataan pendapatan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Kalau dia benar-benar mendapat lapangan kerja, dipersiapkan pembudayan oleh keluarganya, dipersiapkan lapangan kerja untuk dirinya, kalau itu berjalan, maka terjadi semua bekerja. Kalau semua bekerja, semua berpendapatan. Kalau pendapatan itu juga ternyata kurang ya sama-sama diperhatikan. Tidak usah banyak debat. Dia harus melalui proses pembudayaan dan pendidikan. Kalau tidak, dia hanyut. Jadi saya harapkan ICMI, Dewan Pakar, Dewan Penasehat, dan Dewan Pengurus bersinergi positif dengan organisasi-organisasi yang lain yang tadi saya sebut. Kenapa? UUD kita secara tidak

45


langsung dan langsung, dalam pancasila dimulai dengan kata Ketuhanan Yang Maha Esa. Jalan pendekatan ke Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT ada jalannya masing-masing, juga dalam dunia Islam. Saya yakin dengan pengalaman 26 tahun, ICMI harus sudah bisa bergerak dengan baik dan lebih produktif. Terima kasih saudara-saudara. Saya tidak mau terlalu lama, karena saya yakin, di manapun Anda berada mampu mengembangkan mekanisme yang saya katakan itu. Selamat bersilaknas, selamat bekerja, selamat berjuang, selamat berkarya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

46


1.3. Sambutan Wakil Presiden RI/ Ketua Dewan Penasehat ICMI Dr. (HC.) H.M. Jusuf Kalla Mari ICMI Bangun Kewirausahaan Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang saya hormati Saudara Ketua MPR, Dr.(HC). H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. Yang saya hormati Saudara Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin Ketua Umum ICMI Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH, MA, yang baru saja berpidato luar biasa Para Pengurus, Hadirin/Hadirat, Para Peserta Silaknas ICMI 2016 Umat Bangga Dua Hal Marilah kita bersama bersyukur, atas rahmat Allah SWT, kita hadir di sini dan yang lebih penting lagi kita bersyukur bahwa ICMI sudah mengabdi, beramal ibadah sosial, selama 26 tahun. Suatu waktu yang tentu panjang pengabdiannya dan memberikan warna tersediri dalam kehidupan kita di Indonesia. Suatu warna yang mengemuka pada waktunya dan tentu akan lebih baik lagi apabila kita selalu memberikan spirit untuk masa-masa yang akan datang. Tadi sebelum ke sini saya menghadiri acara penghargaan kepada CEO-CEO yang hebat di Indonesia, diberikan oleh Warta Ekonomi. Tapi di antara 50 orang yang menerima, mencari orang ICMI sulit sekali. Itulah gambaran pada dewasa ini. Walaupun yang berikan

47


adalah saudara Fadel Muhammad, dia pasti pengurus ICMI, tapi yang diberikannya hampir-hampir, saya tidak tahu apakah Pak Asmawi Syam masuk (anggota ICMI)? Cuma itu yang lainnya tidak. Itu gambaran untuk bidang ini. Jadi hari ini 4 kali saya mendengarkan lagu Indonesia Raya, dari pagi, siang di Bandung, malam dua kali, alhamdulillah. Itulah yang memberikan spirit kepada kita semua untuk mengembangkan kembali. Tapi seperti yang kita tiap hari mengetahuinya; Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia ini, selalu kata-kata Pak Habibie tadi juga, kita ini organisasi paguyuban. Bukan sesuatu yang organiasi gerakan, tapi bagaimana mengembangkan pikiran-pikiran kecendekiawanan dan pelaksanaannya. Tadi Pak Ketua menggambarkan tentang aksi 411 dan 212. Kenapa itu? Ada apa? Kalau hanya masalah Ahok, saya pikir seribu- sepuluh ribu cukup. Kenapa kok yang datang jutaan? Ialah karena ada perasaan yang mungkin perlu kita pelajari di kalangan umat. Ada perlu kita perbaiki keadilan Bangsa ini. Tentu saya bertanggungjawab, semuanyalah kita. Ada perasan kehidupan yang perlu kita perbaiki, dorong, sebaik-baiknya. Kenapa orang menangis untuk datang? Kenapa orang berjalan kaki, seperti suatu perjuangan yang begitu hebat. Karena itulah, maka kita hadir di sini untuk mengkaji hal-hal dan bagaimana melaksanakan perbaikan-perbaikan kehidupan ekonomi Bangsa ini. Seperti yang saya gambarkan tadi, dari 50 pengusaha, saya kira mencari ICMI sulit, tapi kalau 50 politisi mungkin setengahnya ICMI. Kalau 50 -100 calon bupati gubernur pasti bayak ICMI di situ. Di situlah letak sesuatu yang tentu kita ingin majukan. Karena selain masa lalu kita melihat ke depan. Jangan hanya Islam itu dilihat kejayaan masa lalunya. Jangan kita lihat hanya penemuanpenemuan abad pertengahan menjadi pujaan. Jangan hanya Al Khawarizmi, Al Jabari, menemukan matematika. Jangan hanya Ibnu Sina tentang kedokteran terus menerus kita ajarkan. Terlalu banyak profesor dan doktor kita di sini. Itulah yang menjadi suara dari dalam hati umat yang harus kita tangani, karena kita semua ada di sini. Ada Ketua MPR, Menteri, macam-macam di sini. Pasti

48


mempunyai; saya bertanggungajwab. Kita semua harus melihat itu sebagai pelajaran, karena itu kita melihat ICMI dalam suatu harapan di masa depan yang lebih baik. Ke depan banyak tantangannya, apalagi dewasa ini ekonomi yang tidak mudah, politik yang tidak mudah, konflik yang tidak berhenti, khususnya terjadi di Negara-negara Islam. Seperti yang sering saya katakan, Islam Indonesia itu selalu bangga kepada dua hal; jumlah kita terbesar di dunia dan kita plural, moderat, walau kadang keras juga. Sehingga ada ustad, pernah pidato di rumah saya, bicara dengan saya, bahwa umat Islam yang masuk sorga pasti paling banyak orang Indonesia. Betul juga, 50% masuk sorga, pasti kita mengalahkan orang Saudi, Kuwait, kita mayoritas juga nanti di sorga, tapi mayoritas di neraka juga tentunya. Jangan Merek ICMI Marilah kita melihat kenyataan yang ada kita perbaiki. Karena itu, tentu kita tidak mengira juga teman-teman mendapat voucher Rp 5 juta. Tapi saya kira kekecilan kalau kita acarakan di sini. Nanti bicara dengan Ketua MPR, Dewan Pakar agar jangan makar. Budaya kita diajarkan untuk budaya tangan di atas, jangan budaya tangan di bawah. Tadi kita mempromosikan budaya tangan di bawah, menerima bantuan terbuka. Kita sering menerima bantuan tapi jangan diupacarakan. Karena itulah tadi saya sependapat dengan Pak Ketua, kita harus berhasil mendorong CEO banyak. Jangan CEO semua hanya teman-teman kita yang tinggal di Ancol, Pluit. Karena itulah, tadi Ketua tidak setuju, saya juga ikut tidak setuju, jangan ICMI menyaingi bisnis praktis, berbahaya. Apalagi hanya untuk mendapat diskon. Penting sih, tapi ada bahayanya, kalau jamaah tidak sampai atau terlambat datang, nanti ICMI yang dimaki orang. Semua orang kita ajak berbisnis, masing-masing mendorong, bayar zakatnya ke ICMI. Begitu saja. Jangan nama ICMI dipakai. Ini terjadi di Majelis Ulama, tidak boleh Majelis Ulama bikin dagang macam-macam. Usaha sosial bagus sekali;

49


bikin sekolah, rumah sakit, silahkan. Tapi jangan bikin bisnis, untung mau dapat tapi rugi siapa yang menanggung? Sedangkan berdagang mesti ada untung ruginya. Itulah yg menurut saya suatu hal. Silahkan bikin apa saja; Travel jangan merek ICMI yang dipakai. Silahkan, penting semuanya. Silahkan usaha daging, penting. Tapi jangan ICMI punya cap. Bikinlah koperasi anggota-anggota, silahkan buka seribu PT. Selama mau bertanggungjawab, kita manfaatkan cendekiawan seIndonesia untuk mendorong format-format seprti itu. Karena kita menghadapi situasi yang akan datang ini penuh optimisme, tapi kadang lebih banyak pesimismenya. Karena dunia sudah sangat global sehingga kejadian di Amerika, Eropa, Timur Tengah, Cina, akan mempunyai dampak kepada kita semua. Kita sebut semuanya, karena pasti ada cendekiawan dalam bidang sosial, politik, teknologi. Apa yang selalu ditekankan Pak Habibie; Imtaq dan Iptek. Tentu haruslah menjadi acuan karena kita ketinggalan terus. Kita harus membawa Bangsa ini lebih kuat, lebh baik, lebih punya kemandirian dan lebih mampu bersaing. Kenapa saya membela, contoh saja, ujian nasional. Bukan soal ujiannya, soal semangatnya hilang, semangat bersaingnya hilang kalau tidak ada standar-standar yang diperjuangkan, dan nanti lulus sekolah Islam akan rendah kalau dibiarkan begini. Ia naik standarnya dengan persaingan. Seperti itulah, harus dibiasakan kita bersaing. Biasakan kita untuk mempunyai kemajuan terus menerus. Kita jangan hanya puas dua hal tadi; jumlah besar, dan moderat, plural. Umat Bertebaranlah Hari ini kita silaturahim, kalau Pak Hidayat bilang bukan silaturahmi tapi silaturahim. Mungkin yang bikin dulu HMI, ditambah silaturahmi. Jadi tentu penting untuk menjaga solidaritas, spirit. Harus ada spirit, semangat. Di sini tugas kita, ialah selalu mempertebal keilmuan, kecendekiawanan, dan semangat maju, itu cukup. Yang lainnya usaha masing-masing.

50


Sama dengan ke masjid, kita shalat jum’at berjamaah. Pulang ke rumah cari rizki sebagaimana firman Al Quran; Bertebaranlah kalian di muka bumi ini mencari kemajuan dan di situ dasaranya, ikatan itu bertemu dan bertebaran. Jangan terus berkumpul, makan bersama, bekerja bersama, tidak, bertemu terus bersebar. Bikin sinergi kekuatannya. Tahun depan kita ketemu lagi, apa yang Anda capai? Di situ semangatnya kita capai. Jadi masingmasing harus mempunyai neracanya, bukan yang dicapai ikatan cendekiawan. Saya ingin menyampaikan juga, sekolah pemimpin tentu sangat baik, walau tidak ada pemimpin yang dihasilkan dari pendidikan. Selalu pemimpin itu tumbuh dari pengalaman dan kegagalan. Sama dengan saudagar, tidak ada sekolahnya. Sekiranya pengusaha bisa tumbuh dari sekolah, kita bikin saja sekolah pedagang, kita kalahkan teman kita orang Tionghoa. Mau tamat baca buku segala macam tentang saudagar, tapi tidak melakukannya, ya kalah terus. Mau tiga doktornya, tidak berdagang, kalah juga. Lakukan saja. Sama dengan pemimpin, baca semua buku teori tentang kepemimpinan lalu kerjakan sesuatu, kalau tidak punya latihan, pengalaman, dan kegagalannya, maka tidak akan bisa. Jadi sekolah dibarengi dengan pengalaman, percobaan, kerja kerasnya, baru bisa. Saya kira semua pemimpin lahir dari situ. Pak AM Fatwa apalagi, masuk penjara dulu baru jadi pemimpin. Tentu kita tidak harapkan semua masuk penjara dulu. Karena itu Dewan Pakar harus mencegah makar. Itulah semua yang kita harapkan dari ICMI karen akita membawa dua hal di sini; kita membawa keIslam-an, dan ke-Indonesia-an. Sama dengan Islam Nusantara, dan Islam Berkemajuan. Supaya HMI, ICMI tetap mempunyai suatu pemikiran. Susah membedakan, sama MI-nya di belakang. Di sini saya kira 90% HMI juga. Jadi sama ajalah. Lain kali kalau ada kongres, kita satukan saja, Kongres KAHMI bersebelahan dengan Silaknas ICMI. Jadi satu tiket yang dipakai, supaya gampang, menghemat, efisien.

51


Itulah harapan kita semua bagaimana memberikan semangat, jangan kelihatan sedih, semangat saja. Ada negara yang maju karena sumberdaya alam tapi ada juga tanpa SDA sudah maju, seperti Jepang dan Korea. Ada Negara yang besar yang maju, ada Negara kecil yang maju seperti Singapura. Kita tidak terlalu besar seperti Cina tapi juga tidak terlalu kecil seperti Malaysia atau Brunei. Tapi apa yang menyebabkan kesamaannya: semangat. Jadi marilah kita tetap punya semangat. Budaya tangan di atas, bukan tangan di bawah. Pak Zul lain lagi, dia bilang tadi; mental dhuafa. Bukan saya yang bilang. Harus mental muzakki. Mental bayar zakat. Itu harapan kita dalam kesempatan ini. Semoga pertemuan ini, dalam rangka silaturahim kerja nasional yang juga pembukaan sekolah kepemimpinan yang harus dibarengi dengan pelatihan, uji coba, kegagalan dan keberhasilan secara bersama. Mental dijaga, dikuatkan mental pesaing, mental petarung yang harus dikembangkan di ICMI. petarung dari apa saja. Petarung dalam keilmiahan petarung dalam kebinausahaan, petarung dalam agama. Tidak perlu berkelahi, petarung artinya mau dan siap bersaing. Kedua, apa yang selalu kita ulangi, kita semua hebat dari segi agama, dakwah, sosial, politik, tapi yang kurang dunia usaha. Mari kita, dari Pemerintah sudah memberikan banyak insentif, kalau perlu ditambah lagi, bagaimana pengusaha-pengusaha pemula juga pengusaha-pengusaha nasional kita majukan. Karena itulah modal bangsa ini yang harus kita kembangkan supaya kita punya semangat mental tangan di atas dan mental untuk maju bersama. Akhirnya, dengan ini saya resmikan acara Silaknas ICMI 2016. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

52


2 PLENO-I 2.1. Pengarahan Ketua Umum Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Pemimpin itu Adil dan Mengadilkan Kepemimpinan dan penguatan kelembagaan adalah soal yang sangat serius. Sesuai dengan apa yang disampaikan Sayidina Ali bin Abi Thalib; Al-haqqu bila nizam, yaghlibuhul baatil binnizam. Jadi kita ini harus melembagakan kegiatan-kegiatan amal sosial dalam hidup ini harus terorganisir. Maka apa yang disampaikan Sayidina Ali adalah kelembagaan harus terorganisir, sebab kalau tidak dia akan kalah dengan kebatilan yang terorganisir. Pendekatan Kelembangan Dalam bahasa ilmiah, kalau kita mepelajari perspektif baru dalam perkembangan ilmu sosial mutakhir, ada mazhab baru yang disebut historical institutionalism sebagai pendekatan ilmu sosial. Sekarang, para guru besar semua cabang ilmu ekonomi, politik sedang tergila-gila dengan apa yang dsebut historical institutionalism. Suatu pendekatan yang menawarkan perspektif kelembagaan dalam semua bidang ilmu sosial, ekonomi. Ilmu ekonomi selama ini hanya penghitungan, percaya betul kepada

53


statistik, tanpa memprtimbangkan pendekatan kelembagaan. Maka kini banyak ekonom yang berubah haluan. Beberapa orang, salahsatunya pemenang hadiah nobel, Joseph Stiglitz. Dia mengembangkan pendekatan kelembagaan; institutional economic. Dalam ilmu sosial juga ke pendekatan kelembagaan. Ilmu politik pun ke pendakatan kelembagaan politik. Maksudnya adalah, untuk maju, suatu peradaban bergantung pada bagaimana berfungsinya institusi. Karena itu, kita sebagai organisasi intelektual, jangan ketinggalan jaman. Kita harus menggerakan pedekatan kelembangaan dalam politik, ekonomi, sosial. Pendekatan SDM bermutu penting sekali. Tapi kalau tidak melembaga, kualitas SDM kita tidak terlembagakan, tidak bergerak kemajuan peradaban bangsa. Jadi, sekali lagi, kepemimpinan adalah soal kelembagaan. Bagaimana membangun suatu sistem kelembagaan. Kualitas SDM Indonesia, manusia Indonesia masa depan bergantung dari bagaimana terorganisir, melembaga dalam sistem politik, ekonomi, dan kemasyarakatan. Pemimpin adalah Guru Ini satu isu yang sangat krusial yang harus kita bangun, termasuk institusi ICMI. Bukan tergantung person. Tapi sebagai suatu gerakan kecendekiawanan. Pemimpin itu faktor yang paling penting dalam kepemimpinan. Bagaimana sistem kelembagaan membangun keadilan. Itu sebabnya salahsatu dari 7 golongan yang dijanjikan pasti masuk sorga adalah pemimpin yang adil. Bukan pemimpin yang menyejahterakan. Tapi pemimpin yang membagun keadilan. Keadilan dulu, untuk sejahtera kita tidak memerlukan negara, sebab semua orang punya caranya masingmasing. Tapi kita perlu kepemimpinan bukan untuk membangun kesejahteraan. Nanti dulu. Itu nomor dua. Kalau orang cari uang sendiri-sendiri, cari makan sendiri-sendiri, ada dua akibat: konflik, dan ketidakadilan. Orang yang kuat pasti mendapat lebih banyak. Maka kalau tidak ada negara, leadership, akan menimbulkan kesenjangan. Jikalau dalam kehidupan bersama,

54


timbul kesenjangan itu, artinya negara kepemimpinan tidak bekerja dengan benar.

tidak

berfungsi.

Karena itu, kepemimpinan yang efektif ialah yang adil dan mengadilkan. Maka dijanjikan Rasulullah, imamun adilun sebagai golongan pertama dijanjikan mendapatkan surga. Maka kepemimpinan ialah keadilan. Kepemimpinan membangun kebersamaan. Karena itu, dalam tesis dari Revolusi Prancis, ada 3: liberty, equality, fraternity. Sebelum itu, semua orang ingin bebas. Tapi bebas saja bahaya, makin bebas kita makin senjang. Maka diperlukan keseimbangan antara liberty dengan equality, dan ketiga fraterity; solidaritas, persaudaraan. Itulah makna kepemimpinan yang kita bangun. Memfungsionalisasikan institusi. Dan memperkuat institusi, mekanisme kita berkerja untuk umat untuk Bangsa. Terakhir, saya menambahkan juga fungsi kepemimpinan itu. Rasulullah SAW mengatakan, jika ada 3 orang bepergian, maka satu di antaranya adalah pemimpin. Semua kita pemimpin, apalagi kalau sudah bepergian tiga orang. Maka salahsatu harus ada koordinator. Ada filsafat Cina; san ren xing bi you wo shi. Kalau kamu bepergian tiga orang, satu di antaranya guru saya. Kalau saya renungkan, filsafat Cina itu dengan hadis Nabi sama isinya. Bukankah dari mulut Rasulullah merupakan kemuliaan yang diperas dari sejarah peradaban manusia. Maka sebenrnya sama. Guru sama dengan pemimpin. Pemimpin harus jadi guru. Jadi, pemimpin itu tidak boleh dia hanya memperhitungkan hasil survei. Kalau rakyat, murid-muridnya mau pergi ke kanan berdasarkan survei 90%, tapi the leader must know the way, shows the way, and goes the way . That is leadership. Pemimpin itu seperti guru. Dia harus tahu jalan, dia harusmenunjukkan jalan yang benar meski tidak populer. Menurut survei 90% ingin ke kiri, tapi karena guru tahu ada jurang, maka dengan segala cara dia harus meyakinkan murid-murid, rakyatnya. Walau untuk sementara rakyat marah atau kecewa. Dia harus juga pergi ke situ, jangan cuma bicara, tapi dia juga jalan ke situ.

55


Inilah kepemimpinan yang harus kita bangun. Kesadaran kepemimpinan yang melembaga. Itulah sebabnya ada doa yang kita sebutkan: Raditubillahirobba wabil islam miidina wabil muhammadin nabiyya warasula wabil qur'ani imama wal hukma wabil mu'minina wal mu'minat ikhwani. Imam itu bukan Nabi Muhammad, Nabi Muhammad adalah uswatun hasanah. Imam itu sistem. Karena itu membicarakan institusi penguatan kelembagaan, dan kepemipinan, kita bicara sistem kelembagaan. Marilah masing-masing menjadi uswatun hasanah dalam sistem kepemimpinan. Sistem kelembagaan harus kita bangun untuk kemajuan umat, kemajuan Bangsa dan Negara kita. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

56


2.2. Penguatan Ekonomi Nasional Ir. Aburizal Bakrie Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Perang Ekonomi Global, DI mana Posisi ICMI? Biasanya kalau kita menginginkan suatu organisasi itu berpengaruh, organisasi itu harus terang, tidak boleh gelap, kalau sesuatu yang gelap tidak disukai orang. Ayah saya berkata, kalau kita membiarkan diri kita berada di tempat gelap, maka sahabat kita yang paling setia pun yaitu bayangan akan lari. Apalagi kalau kita lihat anggota, dan simpatisan, ICMI ke depan, dengan kelembagaan yang disampaikan Pak Jimly tadi, saya harapkan menjadi sesuatu yang terang, menjadi penerang untuk umat Islam di Indonesia. Pembangunan Cepat Infrastuktur Saudara-saudara sekalian, kalau kita melihat ekonomi kita sekarang, saya dulu bukan pendukung Pak Jokowi. Namun demikian, sebagai warga negara yang baik, tentu kita ingin mendukung usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemerintah. Saya menilai beberapa hal yang baik, meski Pak Jimly tadi mengatakan pemimpin bukan hanya kesejahteraan tapi juga adil dan mengadilkan. Yang dibuat Presiden Jokowi selama ini, saya kira dalam keadaan satu moneter yang begitu sulit di dunia ini. Apa yg dilakukan Presiden Jokowi, sebagian merupakan sesuatu yang baik, sebagian perlu kita perbaiki. Yang baik tentu adalah program-program infrastruktur yang dibuat di seluruh Indonesia. Beliau memutuskannya dengan cepat dan melaksanakan dengan cepat.

57


Apa problematika sekarang? Beliau begitu cepat melaksanakannya, problematika sekarang adalah anggaran yang dimiliki Pemerintah sangat kecil untuk dapat melaksanakan programprogram itu secara besar, anggaran untuk program infrastruktur. Suatu negara akan maju kalau infrastrukturnya maju. Sebuah masyarakat bisa lebih sejahtera kalau cara untuk mencapai daerah di mana masyarakat itu tinggal menjadi lebih baik. Jadi, pembangunan infrastruktur itu adalah sesuatu yang baik. Tapi kecepatan-kecepatan yang dilakukan Pemerintah, yang begitu baik itu, kemudian tidak dimbangi apa yang disampaikan Pak Jimly kesetaraan atau equality. Kita melihat, meski dari angkaangka kemiskinan yang disampaikan di KADIN oleh Pak Jokowi, angka kemiskinan ditulis menurun, saya tidak tahu bagaimana dasar menyatakan angka kemiskinan menurun, tapi Beliau mengatakan bisa menurun. Kedua, angka gini ratio yaitu suatu angka yang mengambarkan perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin, juga menurun. Kalau angka lampu kuningnya adalah 0,4, kini sdh 0,39. Jadi kelihatan arah itu membaik. Namun, kalau kita lihat kritik dari elit-elit politik terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi. Pertama, mengenai masalah penghargaan terhadap hukum. Kedua, masalah governance. Ketiga, masalah mengenai, apa yang disampaikan Pak Jimly, equality. Jadi saudara sekalian, kita menilai, saya pribadi awalnya tidak mendukung Presiden Jokowi, tapi langkah-langkah yang diambil sudah cukup baik. Tahun 1997-2011 kita mengalami suatu krisis finansial, sosial, politik. Perubahan politik yang begitu cepat. Dan kita lihat, semua dilakukan secara bersamaan. Satu hal yang menarik di sini adalah Indonesia survived. Saat itu, semua mengatakan Indonesia akan pecah menjadi negara seperti Balkan. Tapi kita di situ belajar, pada 1998 saya pribadi lebih miskin dari seorang pengemis. Pengemis masih punya cash Rp 500 ribu – Rp 1 juta. Aburizal Bakrie, pada 1998, utangnya 100 kali dari hartanya. Tapi kita belajar dan cukup tangguh mengambil suatu jalan yang tidak mudah, out of the box, untuk mencapai ke satu titik yang

58


lebih tinggi. Kedua, kita belajar mengambil langkah tiap saat secara konsisten. Ketiga, kita mempunyai pengalaman untuk dapat menghadapi krisis berikutnya pada 2008 yang berlanjut hingga sekarang. Meski krisis 2008 lebih kecil dari 1998, tp tetap terasa sampai sekarang. Karena itulah, yang saya harapkan dengan dua pemikiran positif dan negatif itu, bagaimana kita menghadapinya. Peluang Ekonomi Kreatif Ada satu hal menarik yang saya baca tadi pagi; sumbangan dari satu industri kreatif sudah mencapai angka hampir 10% dari PDB kita. Luar biasa. Waktu saya menjabat sebagai Menkokesra pada 2006-2009, saat itu baru mencapai angka kurang lebih 3% dari PDB. Jadi satu lompatan besar. Kita tahu industri kreatif itu pada dasarnya dilakukan oleh usaha-usaha kecil dan menengah. Industri kreatif dilakukan oleh home industries, tidak dilakukan industri-industri besar. Yang lebih menarik, dalam kita menghadapi itu karena kita menggunakan satu ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menjajakan barang-barang, tidak lagi melalui jalur perdagangan biasa, tapi melalui satu jalur perdagangan ecommerce. Sudah banyak kita lihat contoh dari saudara kita pedagang-pedagang kecil dan menengah yang sifatnya home industries, sudah dapat menjual barangnya dengan cepat. Memang kalau kita lihat pengelola dari ini bukan pedagang kecil tapi pensuplaimya adalah pedagang-pedagang kecil. kalau kita lihat tokopedia misalnya, memungkinkan suatu pertumbuhan home industries yang begitu cepat. Kita tahu dia tidak perlu lagi memakai suatu jalur pemasaran yang rumit. Dia cepat dengan memasang iklan pada tokopedia, maka dia bisa memasarkan produknya. Kuncinya, bagaimana kita dapat menghadapi ke depan? Pertama, apakah kita dapat menggunakan teknologi dalam bisnis kita. Bicara teknologi, jangan bicara teknologi yang luar biasa, cukup yang sekarang sudah biasa dilakukan untuk memasarkan produk.

59


Kedua, kita memonitor apa yang dikerjakan Pemerintah. Jangan lupa, Pemerintah pada APBN hanya kurang lebih sekitar 15% dari total GDP. Tapi dia memberikan arah pada pertumbuhan. Kalau kita lihat arahnya kepada infrastruktur, cobalah kita lakukan apa yang bisa kita lakukan dalam pembangunan infrastruktur itu. Apakah hanya sebagai buruh, pensuplai pasir, batu, industriindustri kecil yang dapat menyuplai kebutuhan infrastruktur. Ini yang harus dapat kita lakukan . Kita lihat Gojek, ia melihat masalah transportasi dan memberikan satu solusi. Bertindak cepat untuk mencapai suatu keuntungan dan menyempurnakan strategi dan project business-nya. Pertanyaannya, apakah pembuat Gojek itu orang kaya? Tidak, gojek datang dari seorang anak muda menggunakan teknologi, memperbaiki satu metode dan mencari solusi untuk metode itu. Karena itu saudara sekalian, kalau kita melihat ke depan, saya melihat peluang meski problemnya banyak. Perang Ekonomi Global Kita lihat misalnya kebijakan dari ekonomi Trump. Dia proteksionis. Dia akan menaikkan biaya masuk. Dengan menaikan biaya masuk berati produk-produk Indonesia yang akan dipasarkan ke Amerika akan mendapat hambatan yang sangat berarti. Ini suatu yang juga menurut saya mengagetkan. Waktu Trump diumumkan sebagai pemenang, kita lihat harga saham gabungan Indonesia turun 4% dalam sehari dan rupiah kolaps hingga 400 poin. Kita melihat apa yang terjadi di dunia memengaruhi luar biasa besarnya pada Indonesia. Kemudian apa yang dikatakan Trump dan kalau dilaksanakan secara benar, apakah global economic war dengan Cina. Kita tahu Cina tempat pemasaran produk-produk Indonesia. Kalau akibat global economic war memberikan satu pajak atau bea masuk 45% terhadap semua produk Cina, berarti produk-produk Cina yang pergi ke sana, yang bahan bakunya diambil dari Indonesia, dan Cina merupakan pasar Indonesia, Indonesia juga akan mengalami

60


kesulitan karena kebijakan tersebut. Belum lagi kebijakan Trump tentang Islam, tapi kenyataannya demikian. Tapi Saya percaya ada satu pameo, saya belajar dari Pak Jimly. Katanya, “seorang politikus itu kalau dia melaksanakan apa yang dia janjikan saat kampanye maka dia bukan politikus.� Saya tidak yakin kebijakan Trump untuk memusuhi islam akan dia laksanakan. Tapi global economic war sangat mungkin. Jadi saudara sekalian, saya mempunyai satu pandangan optimis pada 2017. Kita mempunyai program-program yang kemudian menjadi gerakan Pemerintah yang cukup baik. Bagaimana kita ICMI, anggota-anggota ICMI menyikapinya. Bagaimana kita, satu industri strategis yang 10% dari GDP, besarnya bukan main. Kalau kita sudah bisa mengisi 10% dari GDP maka kita akan membawa anggota-anggota ICMI, orang-orang Islam tidak lagi menjadi pentonton. Yang harus kita renungi sekarang adalah kecenderungan dari pemuda-pemuda pribumi untuk cepat masuk dalam bidang politik dan tidak bergerak dalam bidang ekonomi. Terlalu banyak orangorang yang ingin cepat menjadi anggota DPRD. Terlalu banyak orang yang ingin cepat menjadi bupati, walikota, apalagi anggota DPR. Sehingga kita pribumi pada umumnya, diajarkan dari dulu, secara tidak sadar, sebetulnya kasta kesatria, kalau pedagang atau pengusaha kastanya waisya. Jadi kalau kita tidak berada di pemerintahan, kita tidak gaya, tidak bangga, tidak dihormati, padahal masyarakat sudah berubah. Kalau kita lihat sejarah Islam, Nabi Muhammad juga seorang pedagang. Jadi bagaimana ICMI meyakinkan anak-anak muda untuk mau menjadi pengusaha. Bagimana kita meyakinkan anak muda kita untuk membaca problema yang terbesar dari anakanak muda Indonesia sekarang sudah jarang sekali membaca. Sehingga dia tidak tahu arah dari dunia, arah energi dunia. Dia tidak tahu akibat dari adanya suatu penemuan baru dalam minyak merubah satu politik Amerika di Timur Tengah. Kita lihat Amerika kemudian membuka perdagangan dengan Iran. Akibat Amerika

61


tidak lagi tergantung minyak Timteng. Kalau kita tidak membaca, maka kita tidak bisa mengetahui masalah-masalah itu. Saudara-saudara sekalian, saya tidak ingin berpanjang lebar. Saya ingin mengatakan, kita harus tetap optimis. Kalau orang yang hanya mengeluh dan tidak bekerja, maka dia tidak akan pernah maju. Dia akan maju kalau dia optimis. Kalau hidup tidak optimis maka kita akan tetap berada di bawah. Itu sekedar tausiyah dari saya. Kalau tausiyah yang lain nanti kita bicarakan selanjutnya. Terima kasih. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

62


2.3. Tanya Jawab Pengantar: Ilham Akbar Habibie Tadi pak Ical sudah menyebut satu kata kunci yang menurut saya sudah membuka pintu untuk satu diskusi yang lebih luas lagi. Dalam hal-hal yang terkait dengan pemilihan presiden Trump. Itu sebetulnya hanya satu lambang. Karena yang kita alami di dunia ini yang disebut sebagai the new edge of populism. Itu terjadi di banyak negara. Kiat lihat di Inggris, mungkin akan di Prancis, Amerika sudah, Rusia, Hunggaria, Filipina. Pertanyaannya, kalau kita terjemahkan itu dalam konteks nasional, di Indonesia bagaimana? Disebut juga oleh Pak Jimly, ada ketidakadilan. Ini perlu kita perhatikan. Itu sesuatu yang kita bagi, adanya rasa keadilan yang kita punya tanpa harus panjang pikir. Kita tahu, sebenarnya ini adil atau tidak adil. Itu adalah manusia memiliki sense of justice. Di lain pihak, disebut Pak Ical, adanya, bukan dikotomi tapi trikotomi; Islam, prbumi, ekonomi. Di mana Islam di negara ini mayoritas pribumi, biarpun saya bukan tidak mau kelihatan seperti tidak inklusif. Tapi kalau kita pandang, memang kenyataan seperti itu, dan di ekonomi memang ada. Kita mayoritas di agama dan etnisnya tapi tidak di ekonominya. Kalau yang saya lihat, karena alasan yang sering kita perhatikan di Trump akhirnya ke ekonomi, karena orang-orang yang pilih Trump adalah yang tidak kebagian dari ekonomi amerika, yang berkembang dengan relatif baik akhir-akhir ini. Tapi yang banyak itu tidak kebagian. Itu yang menimbulkan poupulasi yang kemudian menjadi satu kekuatan politik yang tidak diperkirakan sebelumnya. Bahkan bisa mendongkel politik-politik yang secara finansial dan kompeten

63


dijalankan di Amerika. Bagaimana dengan indonesia, Silahkan Pak Jimly kemudian Pak Ical. Jimly Asshiddiqie Ada kecenderungan umum sebenarnya kita sudah lebih dulu. Kalau Pak Jokowi datang tadi malam, saya mau bilang ada yang baik dari kita. Abraham Lincoln pada 1863 berpidato sangat terkenal, dan pertama menggunakan istilah the government of the people, by the people and for the people. Tapi sesudah Pak Jokowi terpilih jadi presiden dan cara dia bekerja, kita bisa tambah satu lagi; dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, dan bersama rakyat. Itu ke-khas-an Presiden Jokowi sampai sekarang. Mungkin ini bisa menjadi salahsatu model dalam kita memahami demokrasi pasca modern. Di samping itu, apa yang disebut Pak Ilham tadi benar sekali. Kemenangan Trump itu jelas. Misal, ada istilah Randy Berny yang saya pakai: tribalisme mulltikultural. Dia menggambarkan new white identity politics sekarang muncul di Amerika. Karena selama 10 tahun terakhir seolah kita plural, inklusif, tapi masing-masing orang, kelompok, memperkuat dirinya, dan ternyata the white identity politic mengalami marjinalisasi. Ternyata, sebanyakbanyaknya orang kulit hitam yang miskin di Amerika, lebih banyak orang kulit putihnya. Inilah yang menjadi sumber fanatik mendukung Trump. Menang dia. Wallahu’alam, ini belum selesai juga. Masih ada juga yang membelot. Nanti Desember diputuskan. Karena popular vote-nya Hillary menang. Kalau hasil pengadilan membuktikan sebenarnya Hillary yang menang, tapi secara umum orang sudah menganggap selesai. Donald Trump yang menang dengan segala dampaknya Jadi kita harus baca dampaknya ke seluruh dunia. Termasuk pilihan sikapnya. Kepada Cina, di mana Cina sekarang betul-betul agresif ke mana-mana. Di Afrika sekarang hampir semua negara masuk investasi Cina plus tenaga kerja, termasuk ke kita. Jadi ini

64


acaman tersediri. Tetiba suatu hari nanti kita akan menyadari seperti yang disebut Pak Habibie, kita tidak hanya melihat neraca perdagangan, dan neraca keuangan, tapi harus melihat juga neraca jam kerja. Berekenomi bukan hanya mendapatkan pajak, juga harus memberi kerja. Jadi harus ada audit jam kerja, dengan investasi yang kita terima dari luar. Jangan-jangan itu memberi jam kerja lebih banyak kepada investor sendiri. Sedangkan ke kita tidak. Berarti ekonomi kita tidak mendapatkan jam kerja, hanya mendapatkan pajak. Jam kerja ini menjadi problem dan suatu hari bisa meledak sendiri. Karena itu, pola hubungan ekonomi dunia harus kita baca dan itung seperti yang ditausiyahkan Pak Ical tadi. Terima kasih, bagus sekali. Membaca tanda-tanda jaman ini fardhu kifayah bagi kita kaum intelektuil. Supaya kita bisa membantu menjelaskan kepada masyarakat, apa yang sedang terjadi, dan jangan salah mengambil sikap. Saya setuju sekali dengan apa yang disebut Pak Ical. Ini ada populisme baru. Kita jangan keliru. Misal, tadi malam saya sebut, himbauan dari ketua NU, Muhammadiyah tidak didengarkan demostran 212. Ini cara membacanya; ada populisme baru. Orang bicara bertindak dengan hatinya. Ada gap antara elit kita termasuk antara ulama kita dengan jamaah. Belum tentu juga hasil pilkada-pilkada ini, kita mesti hati, tahun lalu di kabupaten Sula, Maluku Utara, 97% muslim kuat. Yang terpilih menjadi bupati adalah Tionghoa pengusaha, Cina dan protestan, namanya Hendra Theiys. Itu di daerah Islam. Maka, para ulama, kaum cendekiawan muslim hati-hati dengan merek Islam. Kita harus memahami perkembangan. Jangan sampai kita salah dalam memimpin umat, jamaah kita ini. Jadi saya setuju, intinya harus kita baca dengan benar. Itulah tugas kita sebagai kaum intelektuil. Apalagi di bidang ekonomi. Ujungujungnya duit. Politik pasar bebas sekarang sangat berhimpitan dengan ekonomi pasar bebas. Ini serius. Jadi, semua keputusan politik ditentukan oleh yang menguasai ekonomi. Itu yang dibilang inverted totalitarianism. Ada gejala managed democracy. Demokrasi bisa dikelola dengan profesional. It means money.

65


Siapa yang menguasai ini. Maka hukumnya fardhu ‘ain. Gerakangerakan Islam memberi perhatian pada ekonomi. Alhamdulillah, NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, termasuk ICMI, punya ISMI. Pak Ilham Ketua Umumnya. Kita punya Alisa Khadijah. Saya sudah canangkan di tiap Orwil dan Orsat ICMI, tolong kepengurusan ISMI dan Alisa dibantu. Alisa pun sudah mendirikan Khadijah Club mengambil inspirasi dari Siti Khadijah sebagai business woman, kita mau gerakkan. Mudah-mudahan, insya Allah Pak Ical bisa aktif memberi bukan hanya tausiyah tapi memberi wibawa dan inspirasi pada pengusuaha-pengusaha kita untuk tumbuh berkembang. Aburizal Bakrie Saya setuju bahwa sekarang ini kita kelihatan new nasionalism bangkit. Pada 2011 kita semua percaya adanya globalisasi perdagangan bebas, integrasi ekonomi, sekarang kita bertanya; apakah benar itu terjadi? Keluarnya Inggris dari perdagangan bebas di daerah eropa; Brexit. Mempertanyakan keberadaan relevansi dari serikat politik ekonomi seperti Uni Eropa. Apakah kebangkitan ekonomi yang berada di Inggris, juga terakhir jatuhnya Matteo Renzi di Italia, karen menganggap Italia pun perlu keluar dari Uni Eropa. Apakah itu bisa terjadi di daerah Asean? Apakah bisa terjadi, Indonesia sebaga negara terbesar di Asean, menganggap ada new nationalism yaitu kalau semua dimiliki asing maka orang Indonesia tidak kebagian apa-apa? Apakah mungkin, yang terjadi di Brexit, kekalahan Matteo, bisa terjadi Indonesia? Apa kemenangan Trump juga bisa terjadi serupa di Indonesia? Ada satu hal yang menggembirakan saya dalam 411 dan 212. Di sini kita melihat uang bukan segalanya. Bila menyangkut akidah, maka uang tidak berarti lagi. Di sini kita melihat, kalau di pilkada, pemilihan gubernur, bupati, masalah uang merupakan masalah yang besar. Memang pada UUD 45 yang asli mengatakan; dipilih

66


oleh MPR. Tapi kemudian kita melihat sekarang dia berubah, sehingga kelihatannya politik-politik uang itulah yang menentukan bagaimana, siapa yang akan dipilih, untuk menjadi pemimpin daerah. Seperti disampaikan Pak Jimly, pemimpin di daerah Maluku Utara, Kepulauan Sula, sekarang bukan lagi umat muslim, kerena yang berpengruh politik uang begitu besar. Saya tidak menuduh begitu. Kenyataannya, umat muslim begitu besar, tapi tidak peduli pada masalah siapa pemimpinnya. Pertanyaan sekarang; apakah 411 dan 212 mengubah satu pandangan itu? Bila tiba pada masa pilkada, apakah kalau masalah akidah kita merasa dihina, agama kita dihina, kita bergerak, tapi apakah pada pilkada kita akan bergerak, membuat suatu umat kita akan memilih pemimpin muslim? Saya tidak tahu jawabannya. Saya punya harapan besar dengan 411 dan 212 bahwa itu mengubah satu pameo; uang itu segalanya. Jadi saudara sekalian, apa yang disampaikan Pak Ilham; apakah juga akan terjadi di Indonesia? Saya setuju dengan Pak Jimly, di Indonesia sudah terjadi. Pak Jokowi bersama rakyat. Kita lihat sekarang popularitas dia tetap tinggi. Dia berarti akan bersama rakyat. Pertanyaannya, saya belum lihat sekarang, apakah kemudian pada waktu 411 Pak Jokowi tidak menerima perwakilan dari umat Islam yang ikut demo. Tapi pada 212 beliau shalat jum’at bersama. Ini belum kita lihat bagaimana dampaknya terhadap popularitas beliau. Tapi jelas, kalau kita lihat kebangkitan dari umat Islam yang begitu besar. Luar biasa menggembirakan kita. Sekarang pertanyaanya; apakah sama menggembirakannya pada kebangkitan umat Islam dalam dunia ekonomi? Tapi kalau ditanya ke depan; apakah kita mencari satu orang yang sangat nasionalis, dalam arti, tidak peduli lagi pada masalah globalisasi, Trump ingin membuat Cina 45% punya bea masuk, kemudian kita lihat Filipina tidak lagi dekat dengan Amerika, lebih dekat pada Cina. Jadi kita melihat apakah nanti kita akan mendapat satu pemimpin yang sangat nasionalis, dan tidak peduli lagi kepada globalisasi.

67


Popularitas Duterte menjadi presiden karena keberanian dia melakukan tindakan-tindakan yang begitu tegas terhadap orangorang yang mempunyai narkoba. Kalau Trump karena ada banyak yang tidak kebagian. Sedang di Indonesia yang kurang kebagian adalah umat muslim. Pertanyaan saya; apakah umat muslim mau bersatu memilih pemimpin yang bisa mewujudkan keadilan ekonomi? PERTANYAAN 1. Anis Saggaf – Ketua ICMI Orwil Sumsel Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya sangat tertarik dengan apa yang disampaikan Kak Jimly dan Bang Ical. Bahwa memang era saat ini adalah era kebangkitan baru. Kita juga sudah menyampaikan beberapa hal, adanya kebangkitan generasi baru akibat kejenuhan permainan. Kita lihat 411 dan 212 tidak dikordinir oleh satu orang. Hanya karena ayat, semuanya bersatu dan yang menarik sampai ada masalah makanan. Ini sebetulnya adalah sinyal bagi ICMI, kalau kita ingin negara kita berdaulat seperti dulu. Saya angkat dua hal, pertama adalah masalah ekonomi. Bang Ical sudah bilang memang ekonomi kita ekonomi yang dinikmati orang lain. Kita lihat di mana-mana, di mal-mal, di tempat-tempat, sentra barang masuk dari luar, yang dipasang adalah anak-anak berjilbab. Kenapa orang Islam beli jilbab, padahal di dalamnya belum tentu orang berjilbab. Kenapa orang beli? karena jilbab, artinya ada nasionalisme keberpihakan kepada agama yang fanatik. Hanya mereka tertipu, sebenarnya, masyarakat muslim kita lihat yang paling mereka kejar adalah kehalalan dalam makanan.

68


Aksi 212 sekarang lagi heboh masalah satu produk roti yang menyatakan, kira-kira melecehkan 212 . Sampai semua ramai tidak ada yang membeli. Artinya, kita kuat. Saya nilai sisi lain mereka mau lihat produk yang dibuat, yang pertama kehalalannya. Kedua, berpihak kepada umat. Sumbangsih terhadap umat. Karena itu, pada saat ini, saya menyarankan kepada ICMI, kita bangkit, bangun sentra-sentra usaha. Sudah ada Alisa Khadijah, ISMI, kiat buat di daerah. Saya punya ide, kita membangun minimart yang disebut ICMI Halal Mart, buat di seluruh Indonesia yang dikoordinir ICMI Pusat. Saya sampaikan ini idenya Bang Ilham, waktu saya ikut beliau di periode dulu, cuma tidak jalan. Konsep sudah ada, jalankan itu, dan berbasis masjid yang punya lahan. ICMI Sumsel isinya paling banyak se-Indonesia; 380 pengurus. Saya buat 100-200, protes. Ini isinya pegusaha, konsultan, kontraktor. Kenapa saya sarankan ini, karena orang sekarang mengejar halal. Kita juga berdosa karena umat membeli sesuatu yang akan dimakan, tertulis halal padahal haram, dan kita tahu itu. Kok kita diam? Karena itu, bangkit lewat ekonomi, mungkin investor yang paling besar kita minta Bang Ical. Kita ramai jalankan insya Allah ICMI Sumsel siap. Ada 3 tempat; satu di mesjid Universitas Sriwijaya, Masjid Agung, satu lagi atas saran Pak Gubernur di masjid Pemerintah Provinsi. Kenapa kita gerakkan ini, dengan kita sebut ICMI Halal Mart, umat akan beli. Pasti beli. Karena saya pengalaman, dulu ada satu mesjid yang selalu mengharamkan orang membeli ayam KFC. Tapi tetap saja orang makan, karena tida ada pilihan. Tapi begitu dia buka di masjid, supermarket penuh, semua ke masjid, dan beli. Tidak ada lagi yang makan di luar itu. Karena itu, potensi ini sangat besar bisa kita lakukan. Salahsatunya kecap. Kita jamin halal karena materi yang dipakai ada bagian yang diperbolehkan dalam Islam. kalau kita bisa sukses dalam produk kecap ICMI, nanti pabriknya

69


kita bangun. Begitupun sabun, roti, dsb. Ini potensi akan sangat besar membangunkan umat Islam. Bulan lalu saya ada MoU ke Unibraw, Malang, lalu diajak berkunjung ke toko bernama Gudang Oleh-oleh. Semua yang di dalam barang-barang produksi halal dan punya bangsa Indonesia. Tangan orang Indonesia yang membuat. Tapi sepi. Saya bilang, saya cuma memberikan pemikiran dengan pengelolanya, kenapa tidak kalian masuk saja ke mal. Mereka bilang tetang-terangan; kita tidak diterima karena sudah dikuasai produk-produk dari luar. Saya saran kepada Kak Jimly dan Bang Ical agar disampaikan ke Pemerintah. Selama Pemerintah tidak berpihak kepada rakyat, omong kosong semua. Seharusnya kita berpikir rakyat dulu, kalau tidak ada, baru kita beri peluang orang luar. Itulah yang namanya globalisasi. Kita globalisasi membuka semua, rakyat kita tukang beli sedang orang lain tukang jual. Sebenarnya, ekonomi ini, kalau kita mengejar impor saja, untuk mendapat pajak, tidak sampai 5%. Harusnya yang dikuatkan yang di dalam. Sehingga Pemerintah tidak ada lagi kesulitan dalam mendanai seperti sekarang dalam bumdes. Kalau rakyatnya sudah makmur di Desa, Bumdes tidak perlu. Kedua, ICMI segera memberikan pemikiran, karena saya ilhat pembina ICMI banyak di gedung MPR. Kebijakan mengenai cara pemilihan pemimpin. Apa yang disampaikan Prof Jimly tadi, kalau tidak ada cerita uang yang main, tidak mungkin terpilih orang lain. Kalau sudah uang yang main, semuany a hilang. Pesantren saja goyah sekarang. Ini harus distop. Kalau tidak, Pemerintah bagaimana dengan hukum yang berat. Jangan hukum cuma teguran-teguran, beri hukum dengan dibatalkan plus penjara. Kita banyak ahli hukum. Buat saja supaya ke depan rakyat punya identias kembali. Sekarang rakyat tidak punya identitas. Saya mencoblos, kalau dulu pemilu datang jam 11, saya selalu datang jam 11 bawa ibu saya, itu sudah antrian terakhir. Sekarang jam 11, yang

70


pertama. Tapi sekitar itu nongkrong menunggu angin, karena baru terima yang Rp 50 ribu, menunggu yang Rp 100 ribu. Karena sudah berubah politiknya jafi politik uang. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 2. Ina Marlina – Ketua Alisa Khadijah Assalamu’alaikum Wr. Wb. Mendengar materi yang disampaikan, tausiyah yang diberikan Pak Ical sangat luar biasa. Sepertinya Pak Ketum, Pak Ical harus hadir di Khadijah Club untuk memberikan tausiyah material. Kami mengundang Bapak harus hadir. Jadi kami sangat gembira sekali mendapat ilmu yang menguatkan kelembagaan Ini sedang kami kuatkan. Tugas kami ada 34 Provinsi karena kami harus mengangkat dari segi SDM, kualitas dan kuantitas insya Allah. Kemudian penguatan ecommerce itu juga sudah kami buat mal online. www.alisamall.com yang isinya produk-produk dalam negeri dan mengangkat UMKM yang tentunya halal. Kemudian perhatian infrastruktur. Kami ada puluhan klaster, kami juga menempatkan the right man on the right place. Alhamdulillah, ini sudah kami laksanakan. Bapak-bapak narasumber yang luar biasa, ada sedikit ganjalan, Bapak Ketum mengatakan me-manage demokrasi bisa digerakkan oleh eknomi, saya setuju sekali. Karena kenyataan memang no money, no action. Saya rasa dalam demo, dsb, juga saya yakin kalau akidah sudah tersentuh maka semua akan bangkit. Pak Ical mengatakan kalau bicara akidah uang bukan segalanya memang betul. Tapi segalanya sekarang memang pakai uang. Apakah sama kebangkitan umat Islam dengan kebangkitan ekonomi? Saya rasa tentu saja Pak, tapi kami mohon arahannya bagaimana supaya kebangkitan umat Islam ini

71


menjadi kebangkitan ekonomi. Kalau kami di Alisa, kami tersentuh, merasa terinjak, kenapa demo 212 ini sampai terjadi. Mungkin tidak hanya akidah, kejenuhan juga ada di hati rakyat. Kesejahteraan yang belum didapat secara adil ini yang membuat kemarahan. Maka kami sedang melaksanakan apa yang Pak Ical sampaikan, ekonomi kecil ini mendasar tapi menguatkan. Memang ekonomi mikro ini, dari inkubator-inkubator yang kami laksanakan ini, ada kemarahan kenapa tempat-tempat yang harusnya ditempati kaum kami, istilahnya pedagang kecil, tapi juga dikuasai ekonomi besar. Jadi tempat kami di mana? Betul apa yang telah disampaikan Pak Anis, bagaiman supaya mal-mal offline ini dikuasai kami. Alisa, saya sendiri di bidang EO, kami telah menguasai beberapa mal selain mal online, juga harus 20-30% memberikan CSR kepada pengusaha kecil. Jadi kami membiasakan memang Pak Ketua, kami tersentuh dengan sambutan Bapak Jusuf Kalla yang tangan di atas. Di Alisa tangan di atas, tidak ada istilah tangan di bawah. Jadi insya Allah Khadijah-khadijah ini yang kami bangun di bawah naungan ICMI akan berkontribusi secara mengakar, merambah, walau di bawah tanah tapi menguatkan. Kami mohon arahannya, bagaimana langkah-langkah2 yang bisa kami membangunkan umat Islam ini, supaya menyentuh ekonomi secara keseluruhan. Karena kebangkitan ekonomi akan menguatkan kesejahteraan, sehingga Bangsa ini akan lebih kuat, lebih sejahtera, maka rakyat tidak ada kemarahan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

72


3. Ernesto Maswardi Barcelona al Hajj – ICMI DKI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertanyaan saya sangat sederhana dan simpel; saya tidak tahu jawabanya, kenapa terjadi sekarang praktek hukum yang tidak berkeadilan? Menurut hemat saya, itu terjadi karena orang yang mestinya melaksanakan hukum pengamal hukum, malah melanggar hukum. Contohnya, Menkumham tidak mematuhi keputusan PTUN, tidak mematuhi keputusan Mahkamah Agung. Silahkan kita analisa, yang mana saja yang dilanggar, dan tidak dilaksanakan Menkumham. Lalu pada 3 April 2014, Mahkamah Konstitusi, berdasrakan Yudicial Review dari sahabat-sahabat kita dari Semarang dan Jawa Tengah, mengajukan kepada MK mengenai 4 pilar. Pancasila, UUD 45, Bhineka Tunggal ika, dan NKRI itu sudah final. Tapi dalam 4 pilar penempatannya rancu dan tidak proporsional. Pancasila dan UUD 45 jadi pilar, bukannya fondasi dasar. Ini pokok pangkal pelanggaran dari semua hukum yang tidak berkeadilan, dan itu kita biarkan. Di MPR disosialisasikan, padahal sudah dibatalkan Mahkamah Konstitusi. Kenapa pembuat UU melanggar sendiri UU. Saya sempat tanya kenapa ini masih dilaksanakan sedang keputusan MK demikian. Karena untuk menghabiskan nggaran. Masa’ kita menghabiskan anggaran negara untuk melanggar nstitusi. ICMI harus mengoreksi ini dan melurushkan. Saya sudah bicara pada waktu Muktamar, waktu itu Pak Fasli Jalal yang memimpin Rekomendasi. Saya tidak tahu apakah itu masuk rekomendasi Muktamar kepada Pemerintah karena saya tidak baca. Kedua, kita memerlukan amandemen kelima dari UUD 45. Karena ada kesalahan fatal dalam 4 amandemen itu; penjelasan UUD 45 dihapuskan, dihilangkan. Kalau sesuatu hal tidak ada penjelasannya, semuanya jadi kabur. Sekarang ini ngalor-ngidul ekonomi, politik, sosial, budaya, karena tidak

73


jelas. Kalau sesuatu tidak jelas, abu-abu, semua orang bisa berbuat sesuai seleranya. Jadilah selera seperti sekarang. Saya beri contoh yang paling kecil. Saya orang kampung tinggal di Depok. Di sebelah saya Kabupaten Bogor. Ada orang dari Negeri Utara sana tidak pakai apa-apa, tahu-tahu dapat KTP, dan SIM. Lalu dapat sekian hektar tanah untuk perkebunan. Karena apa? Karena hukum yang berkeadilan tidak jalan. Itu berbahaya. Di beberapa daerah saya dengar, apakah Banten atau Sulawesi Tenggara, perusahanperusahaan itu orang-orang dari luar negeri yang kerja, sementara pekerja itu bisa dikerjakan tenaga kerja kita. Akibatnya penggangguran kita tidak berkurang. Orang dari luar negeri kita undang untuk jadi juru masak, menyangkul, mengecor. Itu bisa dilakukan tenaga kerja kita. Tidak usah lulusan SMU, SMP pun bisa. Tapi ini orang asing yang mengerjakan. Jumlahnya saya dengar sudah ratusan bahkan jutaan. Orang kita kelaparan harus pergi ke luar negeri. Alangkah nelangsanya. Buat saya ini harus kita waspadai. Tapi yang paling penting diwaspadai ICMI adalah crypto-communism. Waktu saya jadi demontran tahun 1966, Pak Sarwo Edi, Jendral RPKAD Kopasus mengingatkan; Ananda, waspada terhadap cyptocommunism. Apa itu? Orang komunis yang menyaru menjadi orang nasionalis dan kelompok lain. Itu sudah terlihat sekarang. Dalam DPR periode 2009-2014, satu orang anak PKI menjadi ketua komisi. Lalu kita itung ada 68 di DPR, DPRD tingkat 1 dan 2, ada mereka yang berpaham ideologi komunis masuk dalam jajaran nasionalis. ICMI harus waspada, karena pesan dari Pak Sarwo Edi ini diulangi waktu saya sebagai jurnalis. Beliau menjadi Duta Besar di Korea Selatan; Ananda, berikan peringatan kepada umat Islam bahaya criptocommunism. Wassalamu’aliakum Wr. Wb.

74


JAWABAN: Jimly Asshiddiqie Saya mulai dari yang terakhir, ini bagian saya. Saya kira bagus juga, nanti giliran Pak Zul bicara sebagai Ketua MPR sekaligus Ketua Dewan Pakar, ditanyakan lagi saja. Kalau soal 4 pilar, saya setuju dengan saudara, karena semula saya tidak keberatan dengan istilah 4 pilar yang dipopulerkan kembali oleh Pak Taufik Kiemas. Bahkan saya jadi promotor dia dapat honoris causa di Trisaksti mengenai 4 pilar itu. Karena pilar itu bukan tiang, tapi prinsip-prinsip pokok. Cara kita memahaminya saja yang perlu. Cuma memang dalam praktek, orang salah paham, disetarakan pancasila dengan Bhineka Tungggal Ika, NKRI. Jadi diluruskan dengan putusan MK. Karena sudah ada putusan MK, mestinya MPR stop itu jangan lagi ada sosialisasi. Itu yang lebih bagus. Cuma ya tanyakan saja kepada Ketua MPR nanti. Tidak apa-apa, bisa saja nanti dibahas. Tapi jangan gara-gara dia Ketua Dewan Pakar. Mengenai penjelasan itu, saudara salah. Penjelasan itu tidak hilang. Perubahan kesatu, kedua, ketiga, dan keempat, tidak menghilangkan penjelasan, karena perubahan tersebut hanya lampiran. Jadi jangan terpaku pada naskah yang dijadikan satu itu pakai bintang 1, 2,3, dan 4. Bukan itu, yang resmi adalah UUD 45 versi Dekrit 5 Juli. Kemudian lampiran satu perubahan kesatu, lampiran kedua, ketiga. Jadi naskah yang resmi seperti itu. Naskah asli UUD 45 masih tetap ada penjelasannya. Tidak hilang. Naskah resminya masih UUD 45 versi Dekrit. Yang versi dekrit ini juga beda dari versi 18 Agustus 1945. Tidak ada penjelasan. Penjelasan itu adalah dokumen terpisah. Tapi oleh Dekrit dijadikan satu kesatuan. Dekrit itu masih jadi pegangan sekarang plus lampiran 1, 2, 3, dan 4. Cuma supaya gampang orang memahami, oleh MPR dicetak menjadi satu pakai bintang satu, dsb. Jadi jangan dikatakan penjelasan dihilangkan, malah penjelasan itulah dijadikan salahsatu referensi untuk

75


merumuskan pasal-pasal baru. Sehingga status penjelasan masih bisa dijadikan pegangan untuk menafsirkan dalam memahami pasal demi pasal yang mengalami perubahan. Bahwa nanti perubahan kelima diperlukan, benar, saya setuju, dan MPR pun sudah melakukan itu. DPD apalagi, paling semangat. Jadi kita harus maju terus untuk memperbaiki. Tidak ada konsitusi di dunia ini yang sempurna. Siapa bilang konstitusi Amerika sempurna, tidak, itu hasil kompromi maksimum. Jadi kita harus maju terus dengan memperbaiki. Tapi jangan pernah mau berpikir kembali lagi ke belakang. Banyak ini, ada, sekarang makin banyak. Senior-senior yang ingin kembali ke UUD asli secara murni dan konsekuewn. Wallahu’alam seperti apa itu. Tapi kalau kembali lagi ya balik lagi ke masa lalu. UUD ’45 cuma sementara, dan yang paling nikmat adalah siapa saja yang memegang kekuasaan pakai UUD ’45, paling singkat dan paling enak. semua ditentukan oleh penguasa. Mana yang konstitusional, mana yang tidak, makanya kita reformasi. Jadi kita jangan mundur ke belakang, ICMI harus maju ke depan, kita perbaiki mana yang kita perbaiki. Tambah satu lagi, saya usul di Silaknas ini kita bicarakan juga mengenai neraca jam kerja, dan kita bicarakan mengenai audit jam kerja untuk semu kebijakan investasi asing. Kedua, dalam kerjasama ekonomi antar negara, harus diperhitungkan neraca jam kerja. Ini sumbangan pemikiran kita. Di ilmu ekonomi belum ada ini. Hasil diskusi kita sering dengan Pak habibie. Dari saya itu audit jam kerja, tapi Pak Habibie melihatnya harus ada neraca jam kerja karena kita harus memberi pekerjaan kepada rakyat kita. Crypto-communism, oke saja. Tapi tidak juga kita menciptakan hantu. Kita rasional saja. Komunis sudah masa lalu, tapi sebagai jargon politik masih riil di Indoensia. Tidak apa, kita hadapi, Cuma jangan berlebihan juga. Akhirnya kita harus memperlakukan semua orang secara sama, kelompok manapun, sepanjang dia bisa mengikuti kesepakatan umum, kita harus perlakukan dengan adil.

76


Terakhir, saya usul, nanti juga kita harus bicarakan mengenai merek dagang. Satu segi yang dikatakan Pak Anis, politik identitas sekarang ini hidup lagi di mana-mana, termasuk di Amerika; white identity politics. Itu muncul, di Amerika seperti itu, apalagi di tempat lain. Kita harus waspadai identity politics, kadang positif kadang negatif. Soal merek, saran Pak Jusuf Kalla tadi malam, tolong kita perhatikan sungguh-sungguh; kita jangan menggunakan ICMI sebagai merek dagang. Tolong dibahas itu menjadi semacam kesimpulan dari salahsatu yang dibahas di Silaknas. Nama ICMI jangan kita jadikan merek dagang. Tapi ICMI harus menggerakkan, bukan hanya urusan pemikiran dan advokasi kebijakan, juga agenda kongkret. Cuma misalnya, bikin toko ICMI mart, jangan pakai ICMI-lah, tapi ICMI yang menggerakkan. Sebab itu nanti ada resiko, saya persis mengingatkan, apa yang disarankan Pak Adi Sasono, kira-kira sebulan sebelum meninggal. Dia agak keberatan dengan ide mendirikan Toko ICMI. Itu kita gerakkan saja, tidak usah pakai merek. Saya pun sudah sampaikan ke saudara Rahmad, tolong diganti saja nama jangan ICMI Travel. Saya pun tidak mau teken itu. Bahwa ICMI yang menggerakkan, iya, cuma tidak usah pakai merek. Ada saran dari Pak Fatwa, namanya diganti Imtaq Travel kata Pak Fatwa. Cuma saudara Rahmad bilang; Pak, ini bagaimana? Kita sudah cetak. Ya sudah, untuk angkatan pertama masih pakai ICMI. Selanjutnya tidak lagi ya, pakai ‘Imtaq’ saja. Dia sudah setuju. Terima kasih sarannya, Pak Fatwa. Dia sms saya subuh. Rupanya habis shalat subuh, dia sms saya. Itu berarti inspirasi dari Allah, langsung kita laksanakan. JAWABAN: Aburizal Bakrie Saya menjawab secara umum saja untuk Pak Anis, Ibu Ina, dan Pak Ernesto Maswardi Barcelona al Hajj. Saudara sekalian, dalam masalah 4 pilar itu, biar yang menjawab nanti Ketua MPR. Tadi

77


sudah ditanyakan, kenapa kok pancasila menjadi pilar, bukan menjadi dasar. Sudah diputus MK masih sosialisasi. Saya jawab mengenai masalah ekonomi saja. Pertama, kalau kita membuat satu produk, kita tidak hanya bisa mengatakan produk itu halal, tapi produk itu harus menarik, bungkusy juga harus menarik. Ongol-ongol di Jepang, bungkusnya lebih besar dari ongolongolnya, dijual dengan harga 5 dolar. Dari tajin dikasih gula, kelapa, dibungkus dengan bagus jadi mahal. Pertanyaannya kita sekarang; apakah produk-produk kita mengikuti hukum ekonomi, dia harus bagus, tampaknya bagus, harus enak kalau untuk makanan. Kalau untuk produk yang lain, harus berguna. Kita tidak bisa mengatakan produk kita halal terus menyuruh orang beli. Saya kira kalau begitu, menurut saya, minta maaf, susah untuk melakukannya. Kita mengatakan ini bagus, baik, semua ada, dsb, dan halal. Barangkali itu akan lebih baik kalau disampaikan begitu. Jadi jangan sampai bahwa halal harus dibeli. Ada lagi produk halal yang lain. Sekarang yang paling menarik pencocokan suplai demand bisa dilakukan dengan B to B, dan B to C. Kita sudah bisa melalui online. Itu sangat membantu bagi produk-produk home industries. Kemungkinannya lebih besar dari dulu yang harus jalur logistik yang begitu besar dan barang dia langsung kepada kunsumen. Buat satu jaket wol di Iindonesia misalnya, untuk dipasarkan di Amerika Serikat. Tidak memerlukan jalur perdagangan yang panjang, cukup dengan online. Ini kesempatan yang luar biasa. Pertanyaanya; bagaimana bisa ekonomi dari umat kita bangkit. Saya ingin menyampaikn satu hal, tadi saya katakan harus positif, berpikirnya jangan hanya meminta ke Pemerintah. Kita lihat apa kelemahan kita, dan bagaikana cara mengatasinya. Apa kekuatan kita dan bagaiman cara menggunakannya. Kalau itu kita lakukan, maka itu bisa menaikkan satu posisi umat Islam dalam bidang ekonomi. Tanpa itu dan hanya meminta kepada Pemerintah, tidak akan pernah bisa. Kita harus mendobrak. Ekonomi itu harus direbut, bukan kemudian diminta. Tidak akan ada orang yang memberikan. Kita musti rebut posisi itu. Jangan kita hanaay

78


meminta, tangan di bawah. Tadi dikatakan Alisa Khadijah tangan di atas. Ayo kita tangan di atas, nanti kapan-kapan kita diskusi lebih panjang.

79


80


3 PLENO-II 3.1. Peran ICMI dalam Menjaga NKRI Dr. (HC) Zulkifli Hasan, SE. MM. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh ICMI Harus Solutif Soal Ketimpangan Ekonomi Umat Orang sekarang bicara banyak sekali mengenai Pancasila, NKRI. Kalau aksi 411 dibilang tidak NKRI, Aksi 212 dibilang tidak Pancasilais. Tentu yang bicara itu, saya kira tidak paham, apa itu Pancasila. Saudara-saudara, kita telah bersumpah pada 18 Agustus 1945. Kita telah bersumpah bahwa kita adalah Negara yang Bertuhan. Manusia-manusia Indonesia harus percaya kepada Tuhan, Hakimnya, DPR. Semua. Karena itu, perilaku manusia adalah perilaku yang disinari cahaya Ilahi. Jika menistakan Agama, Pemimpin Khianati Sumpahnya Tentu kalau ada perilaku pemimpin yang menghina, menistakan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, artinya perilaku yang tidak Pancasilais. Jika seorang gubernur diduga menista agama, berarti gubernur itu telah melanggar sumpahnya. Karena waktu dia dilantik menajdi pemimpin, pastilah disumpah taat kepada konstitusi. Kalau taat, maka perilakunya adalah perilaku yang menghargai, menghormati dan disinari cahaya Ilahi. Jadi kalau ada yang menistakan, pasti dia khianat terhadap sumpah.

81


Berikutnya, kita juga telah bersumpah memanusiakan manusia lainnya dengan adil dan beradab, kemanusiaan. hormat menghormati, saling menghargai. Kalau ada orang, apalagi pemimpin memperlakukan manusia lainnya tidak adil dan beradab, pasti dia juga telah mengingkari sumpahnya pada waktu dilantik. Ketiga, nasionalisme, persatuan Indonesia, kita juga telah bersumpah pada 18 Agustus 1945, makna nasionalisme adalah kalau ada warga negara Indonesia yang tidak berdaya, tidak mampu, miskin, tidak memiliki lahan, maka Negara harus hadir, tidak ada kompromi sedikit pun, harus berpihak kepada mereka. Pemimpin kalau di daerahnya ada lahan, harsu jelas bahwa itu kepentingan untuk rakyat yang dipimpinnya. Tidak boleh tawarmenawar. karena kita telah sepakat Kalau ada pemimpin yang tidak seperti itu, ada lahan diberikan kepada asing, artinya dia telah berkhianat terhadap sumpahnya. Ia telah berkhianat terhadap Pancasila. Artinya, pemimpin itu tidak pancasilais. Kalau di negeri yang berlatarbelakang beragama ini, tentu untuk menyelesaikan persoalan, kita sudah sepakat musyawarah mufakat. Karena itu, kalau ada yang otoriter, arogan, yang main gusur seenaknya sendiri, tentu itu pemimpin yang telah khianat terhadap Pancasila. Karena itu, banyak orang yang bicara Pancasila tapi tidak paham apa itu Pancasila. Tujuan semuanya adalah sebagaimana cita-cita Indonesia merdeka, kita harus bersatu agar bisa berdaulat. Kita harus berdaulat agar bisa berlaku adil. Kita berlaku adil agar sejahtera semua. Siapapun di antara kita adalah semua untuk semua. Selanjutnya, sistem ketatanegaraan kita, yaitu UUD 1945, kita sepakat intinya negeri kita berdasar pada demokrasi Pancasila. apa itu demokrasi Pancasila. Demokrasi Pancasila juga sudah sepakat bahwa yang berkuasa, yang berdaulat, adalah rakyat. Yang sesungguhnya berdaulat adalah rakyat. DPR, DPD, Bupati, Gubernur, Presiden itu wakil. Sementara. Karena kedaulatannya diberikan sementara, kewenangan 5 tahun paling lama, kalau bagus dipilih lagi, diperpanjang 5 tahun lagi. Setelah itu tidak boleh lagi. Tugasnya adalah melayani rakyat dan negara sesuai

82


sumpahnya; patuh kepada konstitusi dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Kalau patuh terhadap konstitusi, maka perilakunya haruslah yang pancasilais. Memilih Pemimpin Seiman itu Hak Konstitusi Saudara-saudara, bagian kedua, ICMI sebagaimana kita ketahui berdirinya ICMI dulu, walau disetujui Pak Harto, banyak juga kecurigaan-kecurigaan yang muncul. Perlu keberanian tersendiri pada waktu itu, senior-senior kita yang kelahiran tahun 1940an yang mendirikan ICMI, sebagian masih ada di sini, di ruang kita ini. Kita berterima kasih kenapa para senior kita yang memiliki keberanian luar biasa. Dengan tugas pokok, waktu itu saya ingat betul: mengembangkan sumber daya manusia, Imtaq dan Iptek. Saya baru pulang dari Iran selama 3 hari berkunjung. Karena biasa kalau kita berkunjung disiarkan di sini, luar biasa kecurigaan dsb. Wah, Ketua MPR sekarang sudah jadi Syiah. Ramai sekali. Saya berharap ICMI sebagaimana pendirian dulu tetap menjadi pelopor. Kalau Pak Jusuf Kalla semalam menyampaikan mengenai fenomena 411 dan 212, kalau kita renungkan betul, saya tanya apa sebetulnya yang terjadi? Apakah hanya persoalan Ahok saja? Ternyata tidak. Kalau kita dengar teman-teman kita ajak diskusi sangat mendalam. Sebagai politisi kita berkunjung ke daerah-daerah, ternyata ada perlakuan tidak adil terhadap umat Islam. ICMI sebagaimana pendirian dulu harus berani menyampaikan kebenaran. Kalau kita bicara Islam dibilang tidak toleran. Kalau kita memperjuangkan umat Islam dibilang radikal. Kalau kita memilih gubernur yang Islam sesuai keyakinan, kita dibilang rasis. Banyak umat Islam, tokoh Islam, tidak berani menyampaikan, berbicara mengenai keislamannya. Tentu inilah yang kita harap dipelopori ICMI sebagai Ikatan Cendekiawan. Memilih gubernur Islam itu bukan rasis, ini harus kita sampaikan. Teman-teman yang Kristen meminta gubernurnya Kristen itu hak mereka. Begitu juga kita. Saya menyampaikan ini di mana saja sebagai

83


Ketua MPR, dan memang itu diatur konstitusi. Sebagai orang Islam, saya akan mengampanyekan memilih gubernur yang Islam. Itu hak saudara-saudara, bukan rasis. Hak konstitusi. Yang tidak boleh ialah melarang hak orang, karena sudah diatur konstitusi siapapun dari manapun, apapun agamanya, boleh jadi apapun di Republik ini. Itu hak. Karena itu, siapa saja boleh menyalonkan diri menjadi presiden, gubernur, bupati. Tidak ada syarat di belakangnya. Terserah, masing-masing punya hak. Di mana-mana saya sampaikan. Seperti saya dari Lampung, berhak maju menjadi gubernur Jawa Barat. Itu hak, tidak boleh dilarang. Tapi orang Jabar juga berhak untuk mengampanyekan pilih orang yang berasal dari Jabar. Itu bukan rasis. Jadi tidak sepenggal. Itu yang ICMI harus suarakan. Itu bukan hal yang tabu. Kalau kita bicara seperti itu, bukan berarti kita tidak toleran, bukan berarti kita rasis. Itu menyampaikan hak kita. Hak untuk dipilih dan memilih. Juga kalau umat Islam memperjuangkan nasib saudaranya yang mayoritas; 80% lebih umat Islam, karena kemajuan Indonesia tentu tergantung kemajuan umat islam. Jadi kalau umat menyuarakan agar berpihak kepada pembangunan, program, itu juga bukan radikal. Ketimpamgan Ekonomi Umat, Mana Suara ICMI? Di daerah-daerah sekarang ini luar biasa ketimpangan, kesenjangan seperti semalam diakui Pak Jusuf Kalla. Saya punya data, sudah hampir hafal saya sebutkan terus, luas tanah yang kita injak ini kira-kira Republik kita luasnya 189 juta ha; 60 juta ha kawasan yang dilindungi, seperti gunung-gunung, sisanya sekitar 120 juta ha. Dari itu sudah hampir habis terkavling. Masingmasing sudah ada ygan punya, Jadi 120 juta hektar lahan sudah habis, sudah ada namanya masing-masing. Bayangkan, 70% dari luas tersebut punya perusahaan swasta nasional dan asing. Baru sisanya yang tersebar untuk seluruh rakyat Indonesia.

84


Karena itu, ketimpangan akan sumberdaya alam demikian luar biasanya. Saya ke Garut kemarin, ada 104 petani hanya 4 yang punya lahan. Begitu juga belahan lain. Kalau kita pergi ke Kalimantan, di Riau, saya kumpulkan seribu orang Riau. Saya tanya; tunjuk tangan yang punya kelapa sawit lebih dari 50 hektar. Dari seribu orang, tidak ada. Saya turunkan lagi; angkat tangan yang punya 25 hektar. Ada satu. Kalau yang 1 hektar ada bannyak; 10-20 orang. Bayangkan. Sementara perusahan yang dari Malaysia ada yang punya satu juta hektar. Perusahan kita di sini punya 2 juta hektar. Apalagi kita bicara sumberdaya alam mineral tambang. Ada 1119 izin tambang, semua punya perusahan. Tidak ada perorangan. Ada 300 lebih kontrak karya swasta asing. Ada 200 lebih tentang batubara. Kita di situ menjadi petugas, tukang gali, ada tukang ukur. Pemda paling tinggi dapat royalti 1%. Kalau kita menuntut keadilan umat itu bukan radikal, itu hak saudara dan dijamin konstitusi. ICMI harus bicara ini. Tentu dengan datadata yang kuat dan bagimana soulsi perbaikannya. Apalagi bicara uang. Bicara dana. Ada salahsatu tokoh ICMI menyampaikan; ada Rp 9 ribu trilyun uang yang beredar di tempat kita ini; Rp 6 ribu punya 35 perusahaan, dan 25-nya punya 25 orang. Bayangkan. Jadi menguasai hampir separuh lebih. Tabungan Rp 100 juta ke bawah, yang kecil-kecil jumlah pemiliknya 93%. Jumlah total Rp 500 trilyun. Yang Rp 5 milyar ke atas ada, cuma 0,2% orang, jumlahnya Rp 1500 trilyun. Satu ketimpangan yang luar biasa. Kredit perbankan UKM kira-kira jumlahya 90%. Tapi menyedot kredit tak sampai 15% dari perbankan. Bagaimana umat mau maju? Dari UKM-UKM ini, hanya 15% kredit yang berhasil diserap. Sementara yang 1% bisa menyedot kredit sampai 70-80%. Karena itu, yang besar tambah besar, yang kecil terus saja sulit untuk berkembang. Kalau ICMI menyuarakan ini, kita butuh menyuarakannya, itu bukan intoleran, itu hak kita. Perasanperasaan seperti itulah yang ada, perlakuan tidak adil, kesenjangan yang luar biasa, Itulah kata Pak JK kemarin bahwa Ahok pemantiknya. Persoalan-persoalan sudah menumpuk sekian

85


lama itulah yang menjadi kebersamaan kita, sehingga aksi 411 dan 212 diikuti begitu besar oleh saudara-saudara kita. Ada yang mengatakan, yang ini tidak pancasila, kalau yang itu pancasila. Kita juga perlu bersuara. Tidak mungkin Negeri ini merdeka tanpa umat Islam. Karena itu, penjaga NKRI yag pertama pasti kita dulu yang paling depan. Maka kalau ada yang berkata begitu, kita harus jawab. ICMI juga harus meluruskan. Tantangan kita yang Ketiga adalah internal umat Islam itu sendiri. Usai pulang dari Iran, luar biasa kecurigaan antar umat Islam, antar massa. Belakangan ini saya berharap ICMI juga jadi pelopor. Sudahlah, perbedaan-perbedaan kita itu biarlah kita kantongi, kita cari persamaan-persamaannya. ICMI harus jadi pelopor untuk menjaga NKRI. Persamaannya yang kita kemukakan. Kita kembali ke tugas ICMI di awal pendiriannya. Tugas kita menjadi tantnagan bahwa masalah kita adalah sumber daya manusia, yang kata Pak Habibie, harus menguasai imtaq dan iptek. Itu jadi tantangan dan fokus kita. Juga yang disampaikan Pak JK semalam, dan Pak Aburizal hari ini. Karena nasib suatu kaum tidak akan berubah bila kaum sendiri tidak merubahnya, mengenai ekonomi, keduanya menurut Pak Aburizal, tidak bisa diminta tapi direbut ekonomi juga tidak bisa kita minta. Marah-marah juga tidak menyelesaikan soal. Tapi kita harus merebut imtaq iptek, dan ekonomi. Tidak bisa diberi dan diminta. Tapi kita yang harus berusaha keras. Saya berharap ICMI bisa menajdi pelopor sekali lagi. Kalau apa yang dicita-citakan saat pendirian ICMI dulu; imtaq dan iptek bisa dikuasai, ekonomi juga dikuasai, baru yang ketiga: kekuasaan bisa direbut. Tapi kalau ilmu tidak, dan ekonomi belum. Tentu kekuasaan juga sulit untuk kita menangkan. Karena itu, kemarin walau kita bersatu, pilpres kemarin akhirnya kalah juga. Kalah modal. Kalah dukungan logistik. Jadi, ilmu, ekonomi, baru bisa kekuasan. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

86


3.2. Tanya Jawab PERTANYAAN 1.

AM FATWA – MPP ICMI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Mengenai Piagam Jakarta, kita sudah tahu semua. Menteri Agama Alamsyah Ratu perwiranegara mengatakan pancasila adalah hadiah terbesar dari umat Islam. Maksudnya, kalau bukanlah dari jiwa besar umat Islam yang dipelopori Ki Bagus Hadikusumo, Ketua PP Muhammadiyah waktu itu, yang didorong terus oleh Mr. Kasman Singodimejo, bekas Ketua Jong Islamiten Bond, juga tokoh Muhammadiyah, kata putus Ki Bagus Hadikusumo, sebagai yang paling senior di kalangan Islam, yang meyebabkan dicoretnya “kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya”. Kalau kita mau ambil hikmahnya, dia mengalah dengan menambahkan tiga kata menajdi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Yang ingin saya usulkan, untuk sosialisasi bahan sosialisasi selanjutnya, karena yang lainnya juag ada catatan kaki, sebaiknya nama pencoretan di situ dicantumkan sebagai “..atas persetujuan terakhir dari Ki Bagus Hadikusumo dan Kasman Singodimedjo”. Karena, Singodimejo terpilih sebagai Ketua Panitia Pertama. Ini konsepnya dari proses pembahasan. Supaya kita umat Islam jangan dicurangi. Kita diperlakukan tidak adil. Kasus Ahok ini sebenarnya cuma ujungnya. Yang besar adalah yang kita ucapkan tadi; keadilan, perlakukan terhadap umat Islam. Dalam sidang MPR sampai dini hari, dan Ketua MPR

87


Amin Rais telah memberikan sinyal bahwa MPR mungkin gagal. pada waku itulah saya berbicara atas nama fraksi reformasi terdiri dari PAN dan PK bahwa Negara berdasarkan Ketuhanan, itu yang pasal 29, pernyataan itu bukan sekadar statement politik tapi juga statement teologis. Inilah sebenarnya yang perlu kita perhatiakan dalam MPR. Ini bentuk toleransi. Kita selalu dituduh tidak toleransi. Padahal yang memelopori toleransi adalah orang pertama; Ketua Muhammadiyah waktu itu, dengan koleganya, bekas Ketua Jong Islamiten Bond, mendorong Ki Bagus untuk bersedia mengalah ditambah dengan “Yang Maha Esa”, ditereangkan dengan surah Al Ikhlas. Kalau kita ambil hikmahnya, soal kewajiban bagi umat Islam ini kan masalah syariat. sementara yang lebih tinggi adalah tauhid: Ketuhanan Yang Maha Esa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 2.

Didin Muhafiddin - MPP ICMI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Menarik sekali, 93% uang yang beredar hanya dimiliki oleh kurang lebih 25 orang dengan Sumber Daya Alam (SDA) kita 80% dimiliki oleh tidak lebih dari 100 orang. Kenapa demikian? Menurut hemat saya karena kebijakan, UU yang harus dirubah. Karena memang UU membolehkan asing bisa memiliki atau menguasai SDA. Tapi di DI Yogyakarta ada perda bahwa Cina tidak boleh punya hak milik di Yogyakarta. Kenapa itu bisa? Artinya, gerakan yang harus kita lakukan di daerah-daerah lain, mestinya bisa membuat aturan, perda, yang bisa mengatur Cina, Asing, tidak boleh memiliki hak. Meski periode lalu presiden mengeluarkan kepres, bahwa asing atau Cina bisa memiliki properti. Ini yang sangat bahaya, harus ditinjau ulang. Kalau bisa hak milik properti,

88


mungkin kecurigaan orang tentang apartemen-apartemen yang di rekmamasi semua nanti milik Cina, maka tiap pilkada pasti Cina akan menang. Berikutnya, kenapa Cina bisa dengan menanam modal membawa seluruh tenag a kerjanya, juga karena dalam UU tidak diatur. Mestinya investor boleh menamam di Indonesia maksimal kalau dia membwa tenaga kerja 1%, misalnya, tapi sisanya harus tenaga lokal. Karena tidak diatur, banyak investor Cina, 100% mereka yang beekrja. Orang kita paling jadi tukang cuci, tukang masak, dsb. Terakhir, mungkin kita sering menemui, beberapa hari lalu saya baru pulang dari Beijing, itu satu pesawat full semua orang Cina, dan maaf, itu orang-orang Cina yang sangat ceroboh penampilannya. Saya kuatir mereka orang-orang yang bermasalah itu yang dijadikan tenaga-tenaga kerja di sini. Mungkin preman-premannya di sana. Itu karena saya lihat dari penampilan kelihatannya sangat tidak meyakinkan. Maka, Bapak Ketua MPR yang saya hormati, kiranya ada regulasi bagi tenaga asing terutama yang ke Indonesia pun harus orang-orang yang punya pendidikan. Jangan sampai, di Bogor Bapak-bapak pernah dengar, sudah menjadi konflik dengan masyarakat sekitar, karena tenaga-tenaga kerja Cina buang air besar sembarangan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 3.

Muhammad Sahal - ICMI Riau Assalamu’alaikum Wr. Wb. Di sesi sebelumnya, kita sudah membahas, tugas pemimpin adalah untuk memastikan keadilan. Itu yang saya catat, bahwa tugas utama kepemimpinan adalah untuk memastikan terwujudnya keadilan. Persoalannya adalah, ketika kita

89


memilih pemimpin, wakil rakyat, tidak jarang proses-proses itu didahului dengan proses money politic. Sempat saya tertarik dengan statement yang disampaikan Pak Aburizal Bakrie yang mengatakan, 411, dan 212 itu, uang bukanlah segalanya. Apakah dalam poses pilkada, pemilihan legislatif, pilpres, bisa berlaku yang sama? Uang bukanlah segalanya. Itu menjadi pertanyaan yang menarik. Ketika nanti proses pilkada, pileg, dan pilpres, itu ditetapkan berdasarkan siapa yang punya uang. Nanti akhirnya pemimpin ketka memimpin harus berupaya bagaimana mengembalilan modal, bagaimana mengembalilkan investasi yang sudah dikeluarkan. Ini problem. Padahal orang-orang yang duduk di legislatif adalah orang-orang yang menentukan undang-undang, menentukan kebijakan, memilih KPK, MK, dst. Bayangkan kalau misalkan yang dilihat adalah orang yang keterpilihannya berdasarkan uang. Ini problem serius bagi bangsa kita hari ini. Bagaimana kita mengakhiri problem ini? Bagaimana agar rakyat Indonesia bisa memilih orang, wakil, pemimpin, presiden, bupati, gubernur, dst, tanpa disebabkan imbalan uang, tapi karena ia layak, cakap, kompeten, memiliki integritas untuk ditetapkan jadi pemimpin. Sehingga kita yakin kalau dia yang memimpin Negara ini akan bisa adil, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Beriktunya, ini baik, ada semangat 212, dan akan dilakukan gerakan shalat subuh berjamaah. Spirit yang bagsus. Kami di Riau sudah membuat program shalat subuh berjamaah bersama pimpinan ormas, kita kemas dengan kajian, kegiatan jihad: ngaji di pagi ahad. Bagaimana kalau misal gerakan subuh berjamaah ini menjadi gerakan nasional ICMI. ICMI secara nasional menjadikan gerakan shalat subuh berjamaah yang nanti bisa dilakukan Orwil-orwil, Orda dan Orsat yang ada di masing-masing tingkatan. Ini tugas ICMI memelopori daerah-daerah yang belum terbentuk kegiatan shalat subuh berjamaah. Agar ketika shalat subuh berjamaah kita melebihi

90


jamaah shalat jumat, menjadi sesuatu membanggakan, inilah awal kebangkitan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 4.

M. Asri Anas - Anggota DPD RI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Saya lima hari ini hampir dengan Pak Zul ke Iran dan memang kelihatannya ada satu semangat yang coba kita cocokan dengan semangat kebangkitan Iran dengan semangat konsolidasi umat Islam di seluruh Indonesia. Saya sampaikan pandangan ini Pak Ketua Dewan Pakar, karena kita tidak sempat diskusikan selama dalam perjalanan. Sebenarnya gerakan 411 dan 212, tampak sesungguhnya adalah pertama, Pemerintah, kedua, organisasi Islam manapun termasuk NU dan Muhammadiyah, dan ICMI khususnya. Saya ada, ikut di dua aksi itu, dan ketika ditanya yang NU saya ketemu, dia mengatakan; bagaimana sih mas, NU kita tunggu menbela Islam kok tidak muncul? Hal yang sama pun Muhammadiyah. Apalagi dengan ICMI, tidak disebut sama sekali. ini otokritik yang sangat besar. Revolusi besar di Iran pun lahir dari kelompok minoritas yang kecewa dengan kondisi bangsa, kondisi kekuasaan. Saya bilang ke pak Zul kemarin, bagaimana kalau presiden kita ke depan selalu pake surban? Enak juga kelihatannya. Saya kadang ngomong begitu, melihat Presiden Iran. Apa itu memungkinkan terjadi untuk kondisi ke depan. Apa sih yang kurang di ICMI? Karena kita ikuti ICMI dari dulu, dari mahasiswa kita sudah di Masika. Gagalnya ICMI mengonsolidasi kepentingan untuk kebangkitan umat Islam. Kebangkitan ekonomi, Kebangkitan politik. Saya tanya teman-teman di Pimpinan Komisi III; berapa sih sebenarnya umat Islam di Komisi III, ketika ada kebijakan menyangkut

91


hukum, kok umat Islam terpinggirkan? Bagaimana, 60% non muslim di Komisi III, wajar, itu fakta. Saya mantan Ketua HIPMI Provinsi, teman-teman bilang, bagimana kita bisa bersaing? hampir semua kita ketika bicara idelologi semua hany mendapatkan kerak-keraknya. Yang namanya peluang invetasi di daerah, karena hampir semua pejabat kita dekatnya sama beberapa pengusaha yang punya kapital dan non muslim. Itu riil dan hampir semua. Apalagi kalau kita bicara ekonomi makro Indonesia, agak repot. Mungkin di antara sekian kaya hanya Pak Ical, Bang JK yang bisa dibanggakan. Susahlah kalau yang lain. Terlalu kecil kalau ICMI, mohon maaf, ICMI yang memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan bangsa, kalau di Silaknas ini hanya bicara minimarket. Mohon maaf, kita aktif di bisnis, itu terlalu kecil. Ketika bicara hal-hal yang lebih besar, umat Islam yang harus mengambil kesempatan besar untuk konsolidasi bangsa ini di semua titik. Sehingga saya butuh pandangan Pak Zul, karena saya senang ke mana-mana Pak Ketua kalau sosialisasi 4 pilar, Beliau selalu mengatakan; Tidak salah kalau umat Islam memilih pemimpin yng Islam, itu tidak melanggar konstitusi. Kita butuh penegasan Beliau. Pak Ical mengatakan, kalau ICMI mau kuat jangan berada pada posisi abu-abu dan suram terus. Saya dari dulu ikut ICMI, kenapa baru aktif sekarang. Saya bilang, hampir 5 tahun kita tidak aktif karena agak kecewa ICMI gagal mengonsolidasi kita semua untuk menguasai semua lini. Sehingga saya tentu datang berharap ada semangat besar. Saya tidak meragukan Pak Zul, ini luar biasa, dan kita butuh tokoh-tokoh yang bisa dan memiliki keberanian. Tadi seorang pakar hukum tata negara berdampingan dengan pakar ahli ekonomi bisnis. Tapi kenapa kadang ahli-ahli kita gagal duduk bersanding untuk mengkonsolidasi hal-hal besar demi kepentingan Bangsa dan Negara. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

92


5.

Lukman Basri – orwil DKI Jakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Mengenai penjelasan tentang tanah bumi Indonesia. Menajdi pertentangan dalam implementasi hukum pertama UU Agraria No 5 tahun 1960 yang induknya berdasar dari Agrarische Wet 1870 yang pada dasarnya produk kolonial itu adalah untuk melindungi para kolonialis. Kemudian berkembang menjadi nama Indonesia sebagai alat perjuangan. Simbol perjuangan tahun 1900an adalah Indonesia yang bermuara pada Sumpah Pemuda menjadi nama Indonesia, yang kemudian berkembang menjadi simbol nama suatu negara, pada 1945 menjadi NKRI. Kembali kepada NKRI dengan falsafah negara yang bernama pancasila, di mana NKRI satu kesatuan wilayah Indonesia adalah satu; Persatuan Indonesia butir ke tiga dari Pancasila adalah penjelmaan dari makna daerah-daerah itu sendiri. Kaitannya dengan hubungan tanah adalah lahirnya dengan UU pokok, ternyata tanah adat tidak diakomodir dalam peraturan atau UU itu sendiri. UU hanya mengatur tanah dikuasai negara, para pebinis, sisanya untuk kepentingan rakyat kecil, sehingga yang terjadi ketimpangan-ketimpangan ekonomi. Inilah yang sampai sekarang tidak dapat diselesaikan, tanahtanah agraris, banyak terjadi di Jawa Barat yang notabene tanah-tanah partikelir, yang dikuasai Cina. Inilah bermuara kepada terjadi perjuangan-perjuangan tanah yang jatuh kepada Cina. Pertanyaannya, kapan UU Agraria untuk dilakukan perbaikan yang dapat menampung kepentingan tanah-tanah adat? Tanah-tanah adat merupakan bagian wilayah Nusantara yang menjadikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

93


6.

Nurhayati Jamas – MPP ICMI Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama, dari pagi saya dengar kita ada kesepakatan mengenai persoalan bangs ini yaitu disparitas, ketimpangan, yang luar biasa besar antara mereka yang menguasai sumber daya nasional dengan yang tidak memiliki, kepemilikan sedikit. Ini tentu memerlukan langkah jalan keluar kita, tidak hanya membahas ini, tapi ke mana langkah yang harus kita lakukan untuk bisa keluar dari persoalan yang sangat pelik ini? Kedua, saya melihat satu hal yang belum disebut; kita sebagai Bangsa sudah kehilangan trust. Kita tidak punya lagi kepercayaan. Kenapa duakali umat Islam melakukan aksi luar biasa, karena muslim yang mayoritas di sini sudah tidak lagi memercayai aparat hukum. Bahwa hukum tidak bisa menegakkan keadilan. Hukum dibeda-bedakan, memilahmilah mana yang harus dilindungi dan mana yang harus diinjak. Ini yang terjadi pada kehidupan Bangsa ini. Seperti apapun sekarang calon gubernur itu, melihat begitu banyak masalahnya dan kecenderungan melindunginya luar biasa dari pihak yang punya kewenangan, orang melihat jangan-jangan dia nanti akan tetap menang karena punya banyak orang punya uang. Jadi politik uang sudah menghabiskan trust kita sebagai Bangsa. Ini yang harus kita perbaiki. Persoalan berat Bangsa ini yang di seluruh lini termasuk di Senayan. Saya senang sekali Pak Zul bicara luar biasa, dan kita berharap ketika MPR dan jajaran di Senayan memulai mengembalikan trust di masyarakat. Ini pekerjaan besar kita. Apalagi partai-partai politik sudah diobok-obok oleh mereka yang punya kewenangan hukum. Ini juga menimbulkan satu pesimisme Bangsa ini.

94


Karena itulah, aksi 212 adalah sebuah kesadaran baru umat Islam yang mayoriats di negeri ini. Ini adalah ancaman terhadap mereka yang punya power uang. Kalau ada minoritas yang mengendalikan seluruh lini kehidupan mayoritas, ini harus kita perhatikan, dan harus ada pemihakan dan preferensi dalam kebijakan-kebijakan, bukan pada pemilik modal tapi pada rakyat mayoritas di Negeri ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

JAWABAN: ZULKIFLI HASAN 1. Pak Fatwa usul agar ada catatan kaki tentang hilangnya 7 kata di Piagam Jakarta, bisa masuk. Saya setuju, agar sejarah itu jelas. Nanti kita akan bahas dengn Sekjen MPR. 2. Kedua, Pak Didin, semua ini, apa yang terjadi, tentunya kaitan dengan kebijakan-kebijakan, itulah yang akan menentukan semuanya. Saudara-saudara, saya mesti jelaskan juga, kata teman-teman saya mesti adil. Apa yang kita alami ini bukan sekonyong-konyong datang. Jadi kita tidak adil kalau hanya tanggungjawab itu disalahkan misalnya kepada Pak Jokowi saja. Beliau baru dua tahun jadi presiden. Ini perjalanan panjang. Tentu mulai dari jaman Orde Baru, lanjut sampai hari ini. Dalam soal ini, tidak bisa menyalahkan kepada satu waktu saja, tapi ini hasil dari yang panjang. Tidak mungkin orang jadi konglomerat, kaya dalam jangka waktu dua tahun. Pasti itu perjalanan panjang. Jadi kalau kesalahan kebijakan saya sependapat. Karena itu, saudarasaudara, kebijakan itu tentu akan terkait dengan DPRD, Kabupaten, Provinsi, DPR RI, Eksekutif; Bupati, Gubernur, dst. ICMI harus betul-betul mengerti, well-informed. Paham betul mengenai perkembangan mutakhir. Karena kalau tidak, apalagi yang lain. Apakah ICMI tahu perkembangan politik

95


mutakhir? Partai-partai sekarang yang menyalonkan gubernur, anggota DPR, ICMI mesti paham, harus bisa membedah masing-masing partai politik, parpol yang menentukan calon Presiden, Gubernur, DPR, siapa di belakang mereka. Karena kalau sudah bicara di Parlemen nanti, orang itu tidak akan bicara yang ideal lagi, pasti bicaranya kepentingan karena piolitik praktis. Dan kalau sudah kepentingan, nanti akan bicara siapa di belakang mereka. Saya mantan Menteri Kehutanan. Undang-undang itu sangat tidak berpihak kepada rakyat. Kenapa terjadi undang-undang itu, pasti ada sebabnya, punya dukungan poltiik, sponsor, dst. Bayangkan, di Kehutanan, rakyat kalau mau mengurus tanah satu hektar, sama sulitnya dengan mengurus satu juta hektar. Tidak mungkin rakyat dapat. Karena itu, jaman saya jadi menteri, saya bagi saja. Namanya Hutan Tanaman Rakyat. Waktu saya jadi Menhut, posisinya 99,9% perusahan, dan rakyat nol koma. Saya berhenti, posisinya 96% lawan 3%, lumayan naik 3 persen. Jadi, kalau kebijakan tentu terkait dengan poltik. ICMI harus paham betul. Kalau tidak paham, akan salah jalannya, salah menentukan. Karena kata teori; apa yang dianggap ini warna putih, tapi televisi mengatakan tiap hari ini hitam, rakyat akan bilang ini hitam. Itu yang terjadi. Dan ICMI tidak punya TV. Muhammadiyah baru ada. TV kita tahu siapa yang punya, media siapa yang punya. maka kalau putih dikatakan hitam tiap hari, rakyat bilang; oh iya, warna hitam yang bagus, bukan putih. Karena itu, sekali lagi, ICMI harus well-informed, mengerti betul, dan inilah tugas untuk menjelaskan kepada tokoh-tokoh di daerah, sehingga kalau semua daerah paham, dan rakyat juga akan mendapat pencerahandari kita. 3. Berikutnya, pertarungan politik untuk melahirkan kebijakankebijakan, itu tidak bisa diminta. Ini pertarungan. Apalagi

96


sekarang terbuka bebas. ICMI suka atau tidak, ini pertarungan. Kompetisi yang sangat terbuka. Mau setuju atau tidak setuju, bukan halangan. Tapi faktanya sudah begitu. Jadi kalau umat Islam teriak-teriak saja, tentu tidak cukup, tapi kita memang harus merebut, harus masuk. Tadi Bung Asri Anas mengatakan Komisi III itu 60% non muslim, bayangkan. Ada delegasi dari Sumatera Utara di sini? Sumut di DPR Provinsinya, umat islam sudah kalah. Kalau sudah kalah, pasti kebijakan-kebijakannya kalah di DPR itu. Sebentar lagi ramai dituntut di KTP dihapus kolom agama. Kita harus bersuara. Tapi lawan kan tidak bisa hanya teriakteriak, akan bisa melawan lebih bagus kalau saudara menjadi anggota DPR. Semua sekarang ini menjadi pertarungan, persaingan, mana yang kuat dia akan lebih mendominasi. Setuju atau tidak setuju itu faktanya. Pilkada, Pileg, Pilpres, dan uang bukan segalanya. Uang penting, tapi saya percaya bukan segalanya. Pak Jokowi itu tidak kaya-raya. Pengusaha mebel jadi walikota, gubernur, Presiden, tapi orang percaya kepada dia, itu soalnya. Tentu kalau sudah begitu, nanti kepentingan-kepentingan akan masuk di sana. Karena itu, saya berharap ICMI juga menjadi pelopor untuk mencari tokoh-tokoh yang dianggap memiliki kapasitas, integritas, dan kemampuan untuk masuk dalam poltik itu. Tidak bisa bupati diserahkan ke orang lain, pileg diserahkan ke orang lain. Tidak bisa, mesti kita rebut. Kalau tidak, yang lain yang mengisi. Kalau sudah begitu, kebijakan-kebijakan nanti tidak pro kepada kita. Sekali lagi saya percaya uang bukan segalanya, tapi penting. Bukan harus kita yang punya, bisa orang lain. Kalau tujuannya mulia, saya kira banyak yang akan membantu. Tugas ICMI juga untuk menjelaskan kepada kelas menengah. Jangan semata-

97


mata menggadaikan kedaulatannya ditukar sembako, dikasih uang. Ini pendidikan, penting dilakukan ICMI untuk kelas menengah. Gerakan shalat subuh penting. Tapi kita juga penting adu gagasan, adu konsep. Yang aksi, sulit kalau ICMI gerakkan, demo bagaimana, ICMI itu cendekiawan, tapi ICMI bisa menyiapkan konsep, gagasan. Pertarungan gagasan, konsep, ide, bagaimana mencerdaskan umat, bagaimana menjelaskan situasi terkini, apa yang harus dilakukan umat Islam, misalnya. Itu penting dilakukan ICMI. 4. Bung Asri, ICMI gagal konsolidasi, bisa benar bisa tidak. Tergantung memandangnya dari pojok mana. Tapi bahwa ICMI harus mengkonsolidasi lebih baik, iya. Dulu luar biasa, dulu ada Pak Habibie. Tapi sekarang Pak Habibie masih ada, harusnya kita melahirkan yang lebih baik. Sebetulnya tidak sulit-sulit amat, modalnya berani saja. Asal berani sedikit, ICMI akan jauh lebih bagus. Penting kita mengkonsolidasi umat. Jangan tercerai-berai. Payah kita kalau tercerai-berai. Kita mesti bisa mengkosolidasi. Biarlah pandangan-pandangan itu menjadi kebersamaannya yang kita tonjolkan, dan kita mencari tokohtokoh untuk merebut DPR, Kabupaten, Provinsi, Bupati, dst. Bisa dari ICMI, bisa tidak, yang penting dia tokoh umat. Kalau kita tercerai, apalagi hanya penonton saja, tambah lama tambah jauh. Bahwa 411, dan 212 menunjukkan gagalnya partai-partai, ormas-ormas menyerap aspirasi, saya katakan betul. Rakyat mulai tidak percaya kepada partai, ormas besar, maka itulah yang terjadi kemarin. Itu bentuk koreksi terhadap parpol, ormas-ormas besar. dan tentu Pemerintah. Kalau Pemerintah itu otomatis. Tentu yang kita khawatir, kalau parpol-parpol, ormas-ormas,

98


tidak mampu menjawab, itu bisa jadi gerakan rakyat, bisa terjadi. Karena itu, parpol, ormas besar, ICMI, harus merespon itu dengan baik. Kalau tidak, tentu akan jadi gerakan. Kalau sudah rakyat, waduh, susah itu. 5. Pak Lukman, soal Undang-undang Agraria, memang ini pelik, Pak. UU Agraria ini pertarungan. Kalau saya percaya, mesti ada retribusi aset, diatur tanah-tanah itu. Jangan satu orang sampai luar biasa begitu. Harusnya, menurut saya, yang besarbesar itu, kalau sawit yang besar-besar itu di industrinya, sedangkan tanah itu rakyat yang urus. Jadi bagi tugas; yang punya modal bikin industri, memberi hasil, mengolah sawit menjadi turunan banyak industri. Tapi lahan rakyat yang urus, masing-masing yang memiliki aset 2 hektar. Tapi memang, sekali lagi, UU Agraria ini pertarungan juga di sana di Parlemen. Seperti sekarang, perhatikan nanti UU Tembakau. Tembakau mau dibahas DPR. Kalau kita punya wakil yang kurang amanah, bahaya sekali. Nanti yang dibela bisa kepentingan industri rokok, bukan kepentingan rakyat. Karena itu, hendaknya soal ini perlu mendapat perhatian ICMI. 6. Ibu Nurhayati, kepercayaan hilang. memang rakyat mulai sudah. Bayangkan, rakyat sudah tidak punya apa-apa, ekonomi lemah, lahan tidak punya, yang dia punya Al Qur'an. Itu pun mau diambil juga. Siapa yang tidak marah. Respon dari Ormas dan Parpol kurang. Dari Pemerintahnya agak lambat kita akui. Akhirnya orang mulai tidak percaya. Karena itu, ICMI bisa mengambil peran ini. Tidak harus oposisi tapi menyuarakan apa yang ada di tengah, di denyut nadi rakyat yang di bawah disuarakan oleh ICMI. Sehingga rakyat akan melihat; Oh, ada yang mewakili saya bicara. Itu penting sekali menurut saya.

99


100


4 PLENO-III Penyampaian Program Unggulan Daerah 1. ICMI Orwil Sumbar 1. Pertama, kami minta maaf kepada Majelis Pengurus Pusat, bahwa janji untuk muswil masih belum tuntas, karena ada masalah-masalah teknis yang akan kami laporkan. Kedua, kita di ICMI Sumatera Barat tidak aktif seperti dulu tapi tetap menjadi rujukan. Kita bersama sembilan ormas lain, sebagai ormas madani, satu-dua sekali berkumpul merespon berbagai hal berhubungan situasi lokal dan nasional. Kemarin kita memang bingung, baik aksi damai 411 maupun 212. Kita tidak sempat berkumpul karena memang galau. Tadi disebut salahseorang pembicara bahwa organisasi arus utama kita sekarang, tadi Aceh mengatakan, sepertinya malah bukan hanya ICMI sebetulnya yang harus pakai rok mungkin juga yang lain. Sekarang Pemerintah tidak lagi membantu ormas untuk biaya rutin. Sementara kita belum mampu mandiri. Dulu tiap kegiatan kita masih bisa bersama Pemerintah, sekarang tidak. Walau begitu, kita harus tetap berhubungan dengan Pemerintah. Tiap provinsi kemarin melarang masyarakat pergi mengikuti aksi ke Jakarta. Tapi alhamdulillah karena larangan itu jadi lebih banyak lagi yang datang. Untuk itu sepulang dari sini kami perlu berkumpul lagi bersama 9 ormas perihal bagaimana kita ke depan. Mudah-mudahan nanti malam, yang Pak Priyo bilang, kami dapat bekal.

101


2. Kedua, saya juga bicara dengan Pak Rahmad soal ekonomi produktif kita. Kita mau mengajak ormas lain, karena ICMI bukan hanya ICMI saja, kita sebetulnya ibarat satu badan bersama yang lain. Ketiga, mengenai adanya yayasan pesantren Islam yang sekarang digagas beberapa orang dengan Hari Tanoe sebagai ketua, itu agak menggaggu pikiran. Sehingga besok 12 Desember di Diniyah Putri Padang Panjang akan berkumpul tokoh-tokoh Pesantren di Sumatera Barat. Sementara tadi beredar edaran bahwa Gus Sholah mengatakan, benar atau tidak, Ahok menyediakan 20 hektar lahan untuk membangun pesantren. Memang sekarang ini kita lagi galau, karena itu sepulang dari sini kami akan konsolidasi. 2. ICMI Orwil Riau 1. Pada aksi damai 411 dan 212, Riau dipimpin seorang tokoh muda ICMI untuk seluruh kegiatan aksi yang ada di Istana Presiden yaitu saudara Muhammad Sahal. Beliaulah yang memimpin ribuan umat Islam dari Riau, atas nama ICMI, menyampaikan bagaimana umat Islam perlu mendukung aksi 411 dan 212. Jadi ICMI tidak ketinggalan. 2. Kedua, kegiatan unggulan dari Riau adalah bersama Pemerintah Daerah, baik provinsi maupun kabupaten untuk mendirikan Science and Technology Park 9STP/ Taman Iptek) yang digagas Presiden Jokowi. Riau berpeluang mendirikan STP untuk di tingkat provinsi dan kabupaten. ICMI berperan dalam menggagas sekaligus membangun STP dalam bentuk kawasan technopreneur yang ada di Kabupaten Pelalawan dan Provinsi Rau. Ini sangat relevan dengan tuntutan kebutuhan bangsa kita hari ini, yaitu membangun manusia unggul di masa depan dengan membangun industri, dengan SDM terbaik berbasis pemberdayaan teknologi dan iman dan taqwa. Itu

102


sebuah pintu, maka pada kesempatan ini kami mengajak ICMI Pusat, bagaimana kita membangun yang digagas ICMI Riau. Fungsi penting kawasan teknopolitan antara lain membangun kawasan industri dan SDM unggul. Karena itu, kita membangun suatu area industri yang di dalamnya terdapat Sekolah Tinggi Teknologi dan Taman Iptek di kawasan teknopolitan ini. Ke depan, anak-anak didikan STP akan menjadi pengusaha-pengusaha yang akan membangun indutsri yang ada di kawasan teknopolitan. Dalam hal ini saya mengundang Bapak Hery Margono, kalau bisa ikut membantu kita bagaimana membangun pengusaha-pengusaha muda kita yang ada di kawasan teknolpolitan, karena memang di situ akan dijadikan suatu kawasan industri yang berbasis Imtaq dan Iptek. Maka kami dari ICMI Riau membina dosen dan mahasiswa tiap hari dengan imtaq dan iptek dalam melakukan kegiatan shalat tahajud dan membaca Al Qur’an satu juz tiap malam, dan puasa senin-kamis. Ini merupakan contoh keteladanan Rasulullah yang tiap malam bangun shalat dan membaca Al Qur’an, sesuai firman Allah surah al Isra ayat 78-79. Kalau kita ingin mencontoh kehidupan Rasulullah, maka kita harus mengaplikasikan agamanya secara totalitas dalam kehidupan nyata. Pada hari ini kita melatih anak muda untuk cinta kepada Al Qur’an. Siang berpikir dan malam berzikir. Siang bekerja, dan malam beramal. Itulah motto; tiada hari tanpa membaca Al Qur’an. 3. ICMI Orwil Maluku Utara 1. Kami mohon maaf, untuk program unggulan ICMI Maluku Utara tidak sama seperti yang lain. Kami 11 tahun tidak

103


aktif, sejak 2005 terkahir munas kemudian muswil dan kami dilantik seminggu lalu oleh Pak Jimly dan Pak Jafar. 2. Jumlah penduduk Malut: 1,163 juta, dengan 10 kabupaten, 115 kecamatan, 1196 desa, dan 4 kesultanan yang aktif: Tidore, Ternate, Jailolo, Bacan. Kita yang Islam karena daerah kesultanan, mayoritas kurang lebih 87%; satu sekian juta. Protestan 285 ribu orang. Katolik besar karena kita bekas jajahan Portugis, juga ada Hindu, Buddha dll. Kita juga punya rumah ibadah Masjid dominan, kurang lebih 78 gereja peninggalan belanda. 580 gereja protestan rata-rata peninggalan Belanda, lalu ada Pura dan Klenteng. 3. Persoalan pembangunan Malut, tingkat pengangguran dari jumlah 1,163, pengangguran kita tinggi dari usia produktif 63,68%. Angka kemiskinaan kita juga besar kurang lebih 82 ribu jiwa; 17%. Rata-rata anak sekolah kita agak tinggi dibanding rasio usia sekolah nasional: 8,34 tapi belum sampai di wajib 9 tahun. Angka harapan hidup kita termasuk rendah, cuma 34, sementara Nasional: 70,5. 4. Malut yang sebagian besar laut ternyata mengalami problem. Ada hal yang belum tuntas di sana yaitu konsumsi zat utama makanan kita rendah. Terdapat 35 angka kematian tiap tahun dalam seribu angka kelahiran. IPM kita termasuk terendah, karena dari 34 provinsi, kita di angka 27. Dari 27 provinsi, IPM kita 65,8 di bawah IPM Nasional 68,90. Karena itu, menjawab sedikit problem Malut, kami kemudian mencoba membuat program yang mudah-mudahan bisa dari kepemimpinan Ketua kami, Pak Walikota, bersama rombongan kami ada pak rektor prof Husein, Sultan Tidore dapat undangan dari masjid Istiqlal, beliau ke sana dan shalat ashar bersama. 5. Untuk program konsolidasi organsiasi, kami akan membentuk orda dan melantik kepengurusan orda dan orsat di tiap kecamatan pada tahun ini. Kegiatan berikut,

104


penguatan masyarakat madani melakukan zikir dan kajian bersama perspektif ke-Islaman dan ke-Indonesiaan, membuka dialog dengan berbagai ormas, membangun jaringan kerja dengan berbagai kekuatan sosial poltik. 6. Program ketiga, ICMI untuk kemanusiaan, Malut termasuk satu daerah yang angka gizi buruknya tinggi. Karena itu, kita mendorong terbentuknya layanan gizi buruk di Malut mulai dari kota Ternate karena Pak Walikota Ketua Wilayah, akan dilakukan rutin dengan ketua pakar orwil. Membangun jejaring bisnis nasional untuk memperkenalkan komoditi cengkeh dan pala. Mungkin ada solusi, mengenai cengkeh dan pala dijual tapi bagi petani kita miskin, karena kebanyakan dibeli di bawah harga. Kalau kita bawa ke Dubai, kemarin Bendum kami ke Dubai untuk memperkenalkan cengkeh dan pala, dibeli dengan harga Rp 350 ribu, di Ternate hanya Rp 75 ribu. Solusinya kita harus menghadapi problem regulasi Negara yang lebih kompeks. Jejaring bisnis yang sudah kita jalankan kerjasama dengan Surabaya dan Dubai untuk ikan tuna dan pala dan cengkeh. Bendum kita salahsatu pengusaha lokal yang unggul, karena sama seperti di mana-man, di tiap daerah, orang Cina lebih rukun daripada pengsuaha lokal. Karena itu, kita ambil pengusaha lokal yang sukses untuk aktif di ICMI. Beliau pulau dari Dubai memperkenalkan produk komoditi dari Malut. 7. Selanjutnya, program pendidikan dan pelatihan salahsatunya program “mari membaca�. Malut termasuk 10 kabupaten dengan angka melek huruf juga rendah. Mudah-mudahan dapat dibuatkan rumah baca, dan dijalankan di kota Ternate. Tiap tahun Walikota juga melantik 60 hafiz Al Qur’an yang akan kita dorong ke 10 kabupaten, bukan hanya di Ternate yang sudah lebih dari

105


2 tahun ini. Program unggulan Pak Walikota sebagai Ketua Orwil mewisuda tiap tahun 60 orang yang hafal Al Qur’an. Mengenai sekolah unggulan, kami bicara dengan Pak Jimly dan Pak Jafar dan kami sudah mulai melakukan pendidikan kewirausahan bagi lulusan SMA dan SMK dan menjalin kerjasama dakwah bersama kesultanan dan ormas-ormas Islam di Papua. Kami pilih di Papua Barat karena Papua Barat merupakan salahsatu bagian dari Kesultanan Tidore. Karena itu, di Raja Ampat, Fakfak, dan beberapa daerah di Papua Barat, tiap hari, kurang lebih 5-10 orang Papua asli masuk Islam tanpa dipaksa. Karena kalau ada konflik, orang Jawa, Padang, Sulsel bisa pulang, semua bisa keluar dari Papua. Orang Ternate dan Tidore dilindungi. Ini yang kemudian diusulkan Pak Jimly, mungkin suatu saat kita bisa bikin konektivitas dakwah dengan orang ICMI di Papua Barat atau dengan Pak Sultan. Karena itu, kami bawa mungkin sebagai komunikasi dengan kawan-kawan dari Aceh untuk memperkuat bahwa orang Papua bisa kita Islamkan lewat Tidore. 4. ICMI Orwil Papua Barat ICMI Papua Barat menetapkan prioritas program antara lain: 1. Konsolidasi  Pembenahan institusi pada tingkat Orda se-Kabupaten Kota Papua Barat.  Konsolidasi di tingkat Batom.  Pemberdayaan SDM khususnya Pengurus, baik Orwil, Orda, Orsat, dan Batom.

106


2. Program Unggulan ď ś Program pendidikan SMK Bahari Putra Samudera sebagai program unggulan dalam rangka mewujudkan program nasional poros maritim dunia. SMK Bahari Putra Samudera adalah binaan ICMI Orwil Papua Barat. SMK satu-satunya di bidang bahari yang ada di Papua Barat. Sehingga kami mohon MPP ICMI supaya bisa mendorong ke depan. ď ś Dalam bidang pengembangan keumatan, yang menjadi program unggulan adalah; 1.) Pembangunan pondok haji di Papua Barat untuk 4 provinsi di Indonesia bagian timur. Diharapkan program ini segera bisa diwujudkan dalam waktu dekat. 2.) Program pilot project kemasjidan di Kabupaten Sorong. ď ś Pembangunan ekonomi kerakyatan dengan titik sasaran pada industri rumahan di sektor perikanan laut dan sektor holtikulrura di Kabupaten Raja Ampat dan Sorong. Semoga dengan industri rumahan ini potensi sumberdaya alam yang ada di sektor perikanan contoh yang sudah kami bentuk adalah pembangunan industri rumahan di bidang abon ikan, pengasapan, menjadi unggulan untuk mendorong Raja Ampat sebagai pariwisata internasional. 5. ICMI Orwil DKI Meski ICMI DKI Jakarta telah melaksanakan muswil pada 27 November 2015, sebelum Muktamar V di NTB, ada muswil yang pernah dilakukan pada 4 Oktober 2015 yang kami anggap tidak memenuhi syarat, sehingga kami melaksanakan muswil kedua. Sampai sekarang kami tetap melakukan sosialisasi rapat rutin di Sekretariat di daerah Tebet. Di mana di AD/ART kita disebutkan bahwa orwil atau orda harus bermitra dengan pemerintah setempat, kemudian punya program-program unggulan juga memiliki sekeretariat.

107


Kami tegaskan, bahwa pada muswil 4 Oktober terpilih saudara Andi Anzhar Cakra Wijaya untuk periode 2010-2015, di tiga tahun terakhir tidak ada sekretariat dan kegiatan. Vakum sama sekali. Karena itu, kami menganggap muswil yang benar pada 27 November yang benar. Sejak itu, kamu selalu koordinasi dengan MPP termasuk bapak Sekjen. Kami pernah menghadap atas perintah bapak Ketum untuk menyampaikan kondisi yang terjadi di DKI Jakarta. Tapi sudah setahun, sampai hari ini, MPP masih belum berani memberikan keputusan kepada muswil yang dilakukan pada 27 November 2015. Bicara kepemimpinan dari persoalan ICMI di internal, khususnya DKI Jakarta yang menjadi barometer, kami tidak bisa diputuskan oleh MPP. Bagaimana kita bicara tentang keumatan secara keseluruhan, di internal saja banyak wilayah yang sampai sekarang sudah satu tahun berjalan masih belum dilakukan muswil. Ini yang bisa kami luruskan dulu supaya diketahui oleh MPP dan forum terhormat ini. Kami mohon kepada MPP untuk segera mengambil keputusan. Kalau MPP itu tidak bisa dilakukan memanggil kedua pihak untuk verifikasi dan validasi kedua muswil tersebut. Kami sudah sepakat dengan Pak Didin Ketua Koordinasi Orlem untuk melakukan muswil luar biasa supaya persoalan ini menjadi jelas. Terkait program-program unggulan, karena di Orwil DKI masih belum mendapat legitimasi, kami punya secara umum 57 program dan ratusan kegiatan termasuk kemarin bulan November kami melaksanakan salahsatu kegiatan pekan penghijauan penanaman pohon kolektif di masjid Jakarta, tapi karena persoalan legtimasi, kami tangguhkan sampai Silaknas ini.

108


6. ICMI Orwil Aceh Kami melaporkan bahwa 33 orang dari Orwil dan Orda hadir di Silaknas, sebab yang 5 kawan kami di Pidie Jaya sudah tinggal di pengungsian, salahsatunya Ketua ICMI Orda Pidie Jaya usaha toko beliau luluh lantak kena musibah. Yang sangat sedih, pada Silakwil 18-19 November lalu kami memutuskan Pidie Jaya menjadi tuan rumah Silakwil 2017, namun dalam kondisi seperti ini kami harus merubah jadwal. Di berbagai tema yang disampaikan pada silakwil mengerucut dua hal: Pemberdayaan Ekonomi dan Isu-isu kepemimpinan nasional, provinsi maupun kabupaten kota. Bahwa sangat diinginkan sebagaimana yang dialami orwil-orwil lain, pendanaan adalah masalah bagi pelaksanaan kegiatan. Mudah-mudahan berbagai hal yang kami sampaikan dapat memberikan pencerahn dan solusi yang akan kita dapatkan. Program unggulan:   

 

Budidaya ikan air tawar dan payau dengan sistem kolam terpal berlokasi di Aceh Besar, Pidie Jaya, dan Birieun. Penggemukkan sapi untuk konsumsi daging bekerjasama dengan Baitul Maal Aceh Utara, Universitas Iskandar Muda Aceh Besar. Penanaman jagung di lahan yang sudah dihibahkan Pemkab Aceh Utara seluas 115 hektar dan Bapak Wakil Ketua sudah meninjau ke lapangan, dan kami tidak tahu apakah beliau sudah tindaklanjut ke Orpus. Penyulingan minyak sereh wangi di Kabupaten Gayo Luwes ditangani Orda Gayo Luwes bersama Pemda Kabupaten Gayo Luwes. Pengolahan biji coklat untuk peningkatan pasca panen yang akan dilaksanakan oleh Orda Pidie Jaya, namun kami tidak tahu apakah masih dilanjutkan.

109


Usulan: Kami mengusulkan silaknas diadakan di daerah supaya ada sinergi dan masyarakat menikmati hajat besar kita tiap tahun. Kalau dilaksanakan di ibukota, sinerginya kurang terbangun. Mudah-mudahan silaknas tahun depan dapat dilaksanakan di daerah. Kami di Aceh tidak bisa sebab berlangsung pilkada. 7. ICMI Orwil Papua 1. Konsolidasi organisasi. Kepengurusan baru Orwil Papua telah dilantik pada 5 Maret 2016. Papua sudah memiliki 7 orda dan 13 orsat. 2. Program rutin ď ś Sinergisitas membangun konsolidasi komunikasi dengan ormas, perguruan tinggi, seperti MUI dan Univeritas Islam di Papua. Secara rutin tiap bulan melaksanakan tabliq akbar, sarasehan, dan dialog di media cetak dan elektronik lokal. ď ś Tiap dua minggu menerbitkan buletin ICMI yang dibagi ke seluruh masjid tiap hari jumat. Kini sudah empat bulan berjalan. ď ś Meningkatkan membina, menata usaha, membangun kemitraan dan kerjsama dengan UKM. Sampai hari ini sudah ada 22 UKM yang dibina langsung oleh ICMI Papua dengan modal dari ICMI Papua, Saran dan usulan: Persoalan yang dihadapi juga masuk sebagai rekomendasi; pribumi belum dilirik perbankan yang lebih mengutamakan dana bagi saudara Pak Ahok saja. Menyikapi pernyataan Ketua Dewan Pakar, kalau kita mau menata strategi politik, ke depan ICMI harus berperan sampai di daerah. Perlu grand design untuk kita merebut pranata-pranata sosial politik termasuk parpol untuk kita

110


bangun sinergi dengan ICMI dalam rangka mendorong kepemimpinan nasional dan daerah. Sehingga kita bukan hanya konsep tapi ada aksi buat desain besar dalam rangka memenangkan dan merebut demokrasi Indonesia. 8. ICMI Orwil Banten Program yang telah sedang dan akan dilakukan ICMI Orwil Banten: ď ś Terkait konsolidasi organsiasi, delapan kabupaten kota di Banten sudah dibentuk Orda dan tiap Orda sudah membentuk 2 Orsat walau belum menyeluruh. Yang masih kurang adalah daerah Pandeglang dan Lebak. ď ś Program unggulan: 1. Riset bahwa Sultan Banten IV; Abdul Mufakir di abad 18 telah menulis tafsir Al Insan Al Kamil, manuskripnya sudah diambil dari Leiden dan kini dipegang ICMI. Tafsir ini sudah dikaji dua bulan lalu di Pendopo Gubernur oleh para ahli tafsir se-Asia Tenggara. Tahun depan akan menerjemahkan dan menerbitkan tafsir Al insan Al Kamil agar menjadi masterpiece ICMI dari Banten untuk Nasional. 2. ICMI Banten mendorong pembentukan Alisa Khadijah sebagai bagian Batom ICMI agar bisa berjalan di Banten. 3. ICMI Banten sudah merancang pendirian ISMI dan sudah berkomunikasi dengan MUI, Muhammadiyah, dan NU dan pada 2017 akan meresmikan ISMI Banten. 4. ICMI Banten sudah bertemu dengan Gubernur Banten untuk mendukung program desa emas. Pak Sugiharto dan Pak Aris Mufti sudah bertemu dengan Gubernur tapi belum bisa terlaksana karena Pak Gubernur Rano

111


Karno sudah lengser. Di tahun depan semoga bisa dilaksanakan progrm desa emas. 5. Tahun lalu ICMI Banten melaksanakan Festival Budaya Kesultanan Banten dan tahun ini pada 11-14 Desember 2016 dilaksanakan Festival Budaya Kesultanan Banten yang dihadiri 7600 orang dengan program pengobatan gratis untuk 2 ribu orang, khitanan masal, dan bantuan makanan tambahan untuk balita dan lansia. 6. Kegiatan rutin yaitu kajian, diskusi salahsatu tema adalah upaya mendukung dan mendirikan Bank Wakaf. Selain Jakarta, Banten menjadi salahsatu target pendirian Bank Wakaf. 7. Pendirian Masjid Terapung Banten Terbesar di dunia. Tanah dibeli atas nama Yayasan Al Bahru Banten, dan digagas tim ICMI Banten. Kapasitas jamaah shalat masjid 3 ribu orang. Inspirasi dari Masjid Apung Jeddah yang menampung 300 orang. Setelah dibandingkan dengan masjid-masjid terpaung di dunia, ternyat ini yang terbesar dengan luas total 2800 M2. Rencana lokasi di sekitar Masjid Apung Banten, di tengah laut ada perusahaan, di sebelah kanan untuk restoran. Ada menara, di atas akan dipasang teropong. Di darat ada wisma berkapasitas 300 tempat tidur, aulaa untuk duaribu orang. Target dua tahun ke depan akan selesai, dan insya Allah Silaknas ICMI 2018 bisa diselenggarakan di Masjid Apung. Dari segi pendanaan, ICMI Banten sudah menyampaikan ke Pak Ketum ICMI, dan berupaya melalui Pak Alwi Shihab untuk disampaikan ke Pemerintah Arab Saudi, insya Allah didukung karena Menteri Haji Saudi Arabia berasal dari Banten.

112


8. Rencananya Toko ICMI juga akan dibuka di Masjid Apung Banten. 9. ICMI Orwil Jabar Program-program Unggulan: 1. Gedung Sekretariat ICMI Orwil Jawa Barat memiliki luas 443,20 m2 dengan tiga lantai, di mana lantai dasar untuk pusat bisnis, lantai 3 untuk pertemuan, seminar-seminar dan pusat gerakan, lantai 2 untuk kantor dan ruang-ruang rapat. Ruangan di sana juga disewakan untuk programprogram bisnis; koperasi, Alisa Khadijah, kerjasama dengan badan-badan bisnis lain. Gedung Sekretariat ICMI Jabar juga dijadikan pusat dakwah dan gerakan ormasormas Islam; NU, Muhammadiyah, MUI, terrmasuk FPI, HTI, kita persilahkan secara terbuka menggunakan gedung ini untuk konsolidasi, termasuk aksi 411 dan 212 di mana rapat-rapatnya sebagian diadakan di gedung ini. 2. Koperasi Insan Madani sudah berbadan hukum dengan empat bidang kegiatan; jasa, kredit, simpan-pinjam, dan pelatihan wirausaha muda yang sudah beberapa kali diselenggarkaan dalam pelatihan khusus peserta yang memang merupakan pelaku usaha, bukan yang baru akan memulai dari pelatihan yang lalu sudah menghasilkan 300 orang alumni yang dilibatkan sebagai RPK untuk program Toko Pangan Madani. 3. Toko Pangan Madani adalah nama lain dari Toko ICMI yang sudah diluncurkan ICMI Pusat di Bandung. Setelah berkoordinasi dengan Toko Pangan Madani dan Bulog, ternyata Jabar belum berkoordinasi dengan Bulog Pusat, sehingga kita belanja langsung. Toko Pangan Madani merupakan tindaklanjut program Toko ICMI, tapi karena Toko ICMI berbasis aplikasi yang belum bisa

113


diimplementasikan terkait Bulog Divre Jabar, akhirnya kami berkomunikasi langsung. Dari realisasi, tidak semua yang belanja di Bulog bisa tertangani karena seringkali ketika kita belanja ternyata di Bulog sering tidak ada barangnya. Bahkan pernah ketika belanja beras kualitasnya sama dengan raskin. Akhirnya kita beralih belanja beras langsung ke Petani Karawang, hanya beberapa komoditi saja, di antaranya gula. Minyak malah lebih mahal di Bulog. Akhirnya kami berinovasi tidak hanya Bulog sebagai vendor, tapi juga bangun kerjasama dengan vendor lain, untuk daging sapi dengan pusat pemotongan hewan sapi di Purwakarta. Minyak dengan Sinarmas. Toko Pangan Madani buka tiap hari. 4. Lembaga Bantuan Hukum yang bersifat sosial sehingga banyak memberikan bantuan dan mendampingi masyarakat bawah. 5. Balai Jurnalistik. Tugasnya melakukan training jurnalistik dan beberapa kali tiap tahun diselengarakan training/ diklat jurnalistik terutama pada Ramadhan. 6. Badan Penanggulangan Bencana. ICMI Jabar juga membentuk badan yang bergerak di bidang bencana alam, dan turun tiap kali ada bencana di Jabar, Bandung, Garut atau dareah lain. 7. Pusat Pendidikan. Berpusat di Sumedang, Orwil Jabar mendapat wakaf dari Ketua ICMI Orda Kabupaten Sumedang. Gedung yang sudah dibangun dengan luas tanah 2800m2 akan diijadikan pusat pendidikan semacam Insan Cendekia tapi ada kecenderungan dari kawankawan Sumedang, gedung tersebut akan dijadikan pusat sekolah wirausaha.

114


10. ICMI Orwil Jambi ICMI Jambi baru dilantik bulan Maret 2016, setelah vakum selama 5 tahun. Kegiatan ICMI Jambi mulai bergerak setelah pelatikan tersebut, sudah dibentuk 8 Orda, dan tinggal 3 kabupaten lagi yang belum. Karena baru aktif 6 bulan, program ICMI Jambi antara lain: 1. Bergerak di bidang sosial, ICMI Jambi melakukan kerjasama dengan rumah sakit, diantaranya pelayanan gratis operasi bibir sumbing, sunatan masal, dengan peserta dari kota dan kabupaten. 2. Bekerjasama dengan media elektronik dan cetak mewarnai masyarakat dengan pengenalan terhadap ICMI. Para pentolan ICMI Jambi secara berkala melakukan dialog agar lebih dikenal masyarakat. 3. Segera setelah dilantik, Pengurus ICMI Jambi melakukan sosialisasi dan konsolidasi internal termasuk ke kampuskampus untuk mempersiapkan pendiriaan Orsat-orsat kampus termasuk organisasi-organisasi sayap. Prioritas meningkatkan konsolidasi organisasi. 4. Gerakan riil yang dilakukan, dengan kiprahnya membina mental masyarakat, ICMI Jambi peduli dengan pemberantasan peredaran narkoba, bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk di kota menggandeng Kepolisian, Kapolda, Korem, dan BNN. Jambi menempati peringkat keempat peredaran narkoba, karena Pemerintah Jambi aktif melaporkan kegiatan tersebut. Di tingkat Provinsi menduduki peringkat 13. Pada 14 Desember kami mengadakan Kirab Anti Narkoba mengerahkan siswa SMP hingga SMA se-Kota Provinsi Jambi. Semua sekolah yang terlibat membawa spanduk dan menandatangani pernyataan anti narkoba di spanduk

115


panjang. Kepala BNN Pusat pada 19 Desember 2016 live di TV sehingga masyarakat bisa menyaksikan. Secara berkala juga diadakan rapat-rapat dengan instansi-instansi terkait penanganan krimnalitas, dst. 5. Program penanggulangan asap, mengingat Jambi berpotensi asap dan tahun ini dapat ditekan. Selain itu juga ada rencana pengembangan kampung ICMI dan masyarakat madani. 6. Pemprov Jambi sedang membangun Islamic Center. Untuk itu ICMI Jambi mengadakan pendekatan agar bisa menggunakan ruangan atau pusat aktivitas di sana. Pak Ketum dan Pak Sekjen diharapkan dapat berkomunkasi dengan Pak Gubernur suapya ICMI Jambi mendapat kantor represnetatif di Islamic Center yang sedang dibangun itu. Masukan: Mengenai organisasi atau batom, hendaknya walau dari Pusat tapi tetap berada di bawah ICMI daerah, bukan berkoordinasi. Jangan ada rumah di dalam rumah. Kami ingin itu bagian kamar dalam rumah. Kalau sepakat, sehingga tidak ada dikotomi mitra sejajar, terpisah dari ICMI. Ke depan koordinasi dengan ICMI pusat akan lebih intensif. 11. ICMI Orwil Gorontalo 1. Pada 2014 Orwil Gorontalo menjadi tuan rumah Silaknas, dibuka Presiden Joko Widodo, dilaksanakan di Universitas Negeri Gorontalo. Salahsatu amanah Silaknas 2014, kita mengembalikan ICMI ke kampus. Di era Prof Jimly, orsat di kampus mulai didirikan, termasuk kemarin Prof Jimly datang ke UNG dan mengatakan sekarang ICMI ada program Al Qur’an dan Sains. Peluncurannya di Masjid kampus dihadiri para rektor terutama PTN, dan Gorontalo siap menjadi tuan rumah.

116


Saran: Awal tahun Program kajian Al Qur’an dan Sains bisa diluncurkan Pusat di Masjid kampus, Gorontalo siap, dan bisanya saat SBMPTN atau SNMPTN semua rektor berkumpul. Saat itu bisa dilaksanakan peluncuran. 2. Di kampus diberikan Kuliah Dhuhur oleh dosen-dosen dengan pengembangan materi agama sesuai disiplin ilmu masing-masing. Persoalan serius adalah mengenai ghirah umat Islam, semangat berdakwah dan bertabliq. Karena itu, dengan adanya aksi 411 dan 212, kita berharap salahsatu program ICMI membangun ghirah umat Islam, kader-kader Islam yang militan, mulai dari masjid kampus. 3. Gorontalo mengupayakan ICMI kembali ke kampus, salahsatunya dengan membuka Sekretariat ICMI Gorontalo di masjid kampus, sehingga berbagai program kajian dikembalikan ke masjid kampus. 12. ICMI Orwil Sulawesi Selatan Program-program unggulan: 1. Konsolidasi pengurus daerah, saat ini ICMI Sulsel memiliki 24 Orda, lebih dari 187 Orsat, dan 4 Batom. 2. Studi dan kajian Al Qur’an dilihat dari berbagai pespektif keilmuan yang sudah berlangsung beberapa tahun. Dalam waktu dekat akan dijadikan buku-buku yang diterbitkan untuk pengembangan publikasi di ICMI. 3. Kajian studi berbagai dispilin untuk menyikapi perkembangan kekinian. Kajian kepemimpinan perempuan, parenting anak, pendidikan, dan berbagai seminar. Sebagai bagian dari proses perkembangan dinamika Orwil Sulsel, kegiatan tersebut dirangkaikan dalam pelantikan Pengurus daerah.

117


4. Ke depan bagaimana mewadahi, ikut mengembangkan keumatan dari aspek ekonomi, terkait program-program unggulan dari ICMI Pusat dan pemberdayaan Pengurus ICMI Sulsel. Ssehingga program desa emas, umrah, Toko ICMI, perlu diwadahi dalam bentuk koperasi. Kami berkomitmen untuk segera mendirikan koperasi usaha berbadan hukum yang dapat digunakan dalam pengembangan ekonomi umat. Jika memungkinkan, saat pelantikan juga diluncurkan koperasi yang bersinergi dengan program Pusat, Daerah dan kerjasam dengan instasi lain. Pertanyaan, Saran dan Masukan: 1. Apakah Desa emas ini program ICMI atau Pak Aries Muftie? Sebab ketika menyebut telah melakukan di Kabupaten Banteng, saya bertanya kepada seluruh temanteman apakah mengetahui? Jadi Pak Aries Muftie ke Bantaeng dalam rangka ICMI atau yang lain? Kami perlu tahu. Sehingga kalau betul Desa Emas ini program ICMI, bagaimana desain dan proses pengembangan di tingkat provinsi dan kabupaten supaya kita memiliki koordinasikoordinas untuk itu. 2. Sebagai tempat berkumpul cendekiawan muslim kita tidak prnah menerbitkan jurnal ilmiah. Padahal jurnal ilmiah menjadi tuntutan bagi pembuktian kecendekiawanan kita. ICMI Sulsel ke depan akan segera membuat jurnal ilmiah yang bisa menjadi tempat menyalurkan kemampuankemampuan dalam menulis, menelilti, dan berkaya bagi para dosen atau cendekiawan muslim terutama anggota ICMI. 3. Kenapa kita harus menanggalkan nama ICMI dalam segala bentuk usaha? Bukankah ICMI juga sebuah nama besar yang layak dipasarkan. Misal merek umrah ICMI, tergerak hati ini ikut karena ada merek ICMI. Kalau tidak ada

118


berarti sama saja dengan bisnis lain. Padahal ada ikatanikatan moral dan spiritual dengan kita memberi nama ICMI. 4. Pak Ketua Umum mengatakan Republika didirikan ICMI, juga Global Teve, Bank Muamalat. ICMI tidak dapat apaapa dari semua itu karena namanya tidak ada di situ. Bahkan menyedihkan saya baca Republika, berita pembukaan Silaknas ICMI hanya di halaman 9 bukan di halaman satu kalau benar koran itu didirikan ICMI, maka sudah saatnya kita menyampaikan kepada seluruh wilayah; apapun yang kita buat, kita buat dengan membawa nama ICMI. ICMI Sulsel tidak setuju kalau nama ICMI ditiadakan dalam semua gerak usaha kegiatan kita. 13. ICMI Orwil Sumsel Beberapa program unggulan: 1. Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Umat. Dalam rangka melayani umat di bidang ekonomi, salahsatunya program membuka “Halal Mart� untuk membebaskan umat dari unsur haram. Kami setuju merek ICMI akan menempel di sini. Kalau berhasil akan dibesarkan seperti Hypermart. Tiga jenis pelaynan akan diberikan dalam bentuk; direct sale, online sale maupun delivery. Kita juga memperhatikan aspek pemberdayaan pengurus dan anggota. Misal pembukaan jasa delivery, teman-teman yang belum mendapat pekerjaan dapat menjadi pengantar di halal mart berbasis kejujuran dan etika. Merintis usaha hulu yang menjaga kehalalan dalam bentuk home industry maupun industri secara masal, untuk mengisi toko halal mart ICMI.

119


2. Bidang Pendidikan. Program unggulan pemberdayaan Pengurus, Anggota dan Umat dalam berbagaii potensi dan keahlian. Membuka sekolah formal yang berbasis intelektual dan agama yang kuat, dari sekolah menengah hingga perguran tinggi PT. Sudah ada yang akan mewakafkan tanah 20 hektar. Membuka sekolah semiformal, pelatihan-pelatihan untuk Pengurus, Anggota, dan umat untuk berbagai kepentingan, misal sekolah kepemimpinan, sekolah kewirausahaan, dst. Memberikan pelatihan IT, kursus-kursus untuk peningkatan kemampuan intelektual dan komunikasi pengurus, anggota dan, umat. 3. Bidang Kesehatan. Ada rencana membuka klinik kesehatan sebagai langkah awal atau cikal bakal membangun rumah sakit ICMI. Bekerjasama dengan fakultas kedokteran Universitas Sriwijaya dan Dinkes sumsel. Sudah beberapa kali rapat kordinas dan mereka sangat mendukung. Selanjutnya, membuka rumah sehat. Sebagai basisnya sekarang kita sudah punya tanah wakaf 20 hektar untuk memulai pembangunan sekolah dan rumah sehat. 4. Kantor Sekretariat ICMI Sumsel masih pinjaman dari Pemprov Sumsel meski tidak terbatas waktu. Tapi tetap saja pinjaman karena itu kami tetap ingin mengupayakan pembangunan kantor ICMI Orwil Sumsel yang betul-betul secara penuh menjadi hak milik ICMI Sumsel. Rencananya lokasi di kawasan Jakabaring Sport City yang nanti akan ada masjid terbesar di Asia Tenggara, Masjid Raya Sriwijaya, Islamic Center, dan kampus UIN di sekitar rencana pembangunan kantor ICMI. Ada bantuan tanah dari Gubernur Sumsel, selain untuk kantor ICMI juga akan dibuat ruang pertemuan, gedung auditorium, dan wisma/ guest house. 5. Bidang media cetak dan elektronik. Dalam waktu dekat akan ada peluncuran Harian Extra News di awal 2017

120


sebagai media penyeimbang yang objektif dan mendidik masyarakat dengan karakter Islami. Kawan-kawan profesional diharapkan bisa dilibatkan. Juga ada Media online ekstranews yang menyediakan berita terkini bagi umat. 14. ICMI Orwil Bali 1. Saat ini ICMI Bali sedang menyiapkan generasi muda ICMI dari tingkat SD hingga perguruan tinggi dengan program beasiswa yang dihimpun ICMI Bali untuk anak-anak kaum dhuafa. Sebanyak 42 mahasiswa penerima besiswa kuliah di STIKOM Bali. Ketua STIKOM salah seorang Penasehat ICMI Bali, Bapak Dadang Hermawan. Beasiswa penuh untuk mahasiswa kita siapkan, di samping intelektualnya maju, agamanya kuat, sekaligus dari awal kita didik berwirausaha, dan kemarin mengikuti kuliah atau ceramah dari Bapak Ilham Akbar Habibie di Bali. 2. Kantor Sekretariat Orwil Bali masih menumpang di pertokoan Diponogoro Megah di lantai 2. 3. Dari 2005, 2009, 2014, kita menempatkan satu orang anggota terpilih walau jumlah umat Islam dari jumlah penduduk Bali keseluruhan adalah 523 ribu orang, persentase sekitar 5%. Sehingga berangkat dari kejadian Bom Bali I, II, posisi kami warga Islam di Bali tidak seperti sebelum kejadian bom tsb. Artinya kebencian umat Hindu di Bali begitu tinggi. Apalagi ada salahsatu anggota DPD yang sudah kami laporkan kepada Pak AM Fatwa, manuvernya, bagaimana dia membenci, tidak boleh ada satu pun syariah. Program Kementerian Pariwista dalam dasar-dasar syariah, ditentang. Bahan UU makanan halal pun ditentang. Bukan minta dikasihani tapi agar Anggota DPD bisa memberikan

121


peringatan. Namun ICMI Orwil Bali tetap melakukan kegiatan dalam berbagai hal. Kalau di daerah lain ada pengurus yang jadi Gubernur, Rektor, di ICMI Bali belum ada profesornya, kebanyakan adalah para pedagang. 4. Selanjutnya, kami gembira sekali ada MAI yang menjual daging dengan harga Rp 76 ribu perkilo. Kami di Bali ada Asosiasi Rumah Makan Minang se-Provinsi Bali, jumlah anggota 36 rumah makan. Kami memerlukan daging sebanyak 800 kilo perhari. Namun belum bisa dipenuhi karena rumah potong hewan yang ada di Denpasar khususnya, maksimal potong satu hari 8 ekor. Sementara kebutuhan untuk rumah makan Minang, kalau rumah makan Padang di Bali ada 146 rumah makan. Tapi yang punya sertifikat halal baru 36 rumah makan Padang dan orang Minang. Untuk tahun ini, dalam perpajangan sertfikat halal ada kendala karena daging-daging yang dipakai orang minag bukan berasal dari RPH. Tidak bisa mengandalkan RPH sehingga kita pakai daging sapi yang dipotong di rumah porong yang tidak memenuhi syarat RPH. Tapi ini terpaksa kami lakukan karena RPH tidak sanggup memenuhi. Inilah informasinya, mudahmudahann bisa ditangkap peluang oleh MAI dan ICMI. 5. Pasca aksi damai 411 dan 212, biasanya ada sarasehan kebangsaan yang diadakan Gubernur Bali yang berisi bagaimana sinisnya mereka terhadap keberangkatan warga muslim kita dari Bali ke Jakarta. Bahkan beberapa nama sekarang sudah masuk dalam intelijen yang akan diikuti kegiatan selanjutnya. Teman-teman kita dari Bali yang berangkat pada aksi 411 sebanyak 105 orang dengan pesawat, dan dengan jalan darat berjumlah 500 orang. Sementara untuk aksi 212: dari rekan-rekan Jamaah Tabliq berangkat lebih dulu karena ada kegiatan di Cikampek, mereka berangkat 2500 orang.

122


6. Kita ada kebanggaan di Bali ada satu masjid bernama Masjid al Hikmah berada di 2000 m di atas permukaan laut. Kalau kita pergi ke masjdi sana begitu buka pintu kita menabrak awan. Suatu saat akan dijadikan obejk wisata, di samping sejarah walisongo, beberapa makam yang dikenal dengan sebutan orang-orang yang berjasa terhadap perkembangan agama Islam di Bali. 7. Beberapa ormas Islam yang berdiri di Pusat banyak terinspirasi dari Bali. Misal; Ikatan Persatuan Haji Indonesia, LP POM MUI Bali insprirasi dari Bali dengan Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, salahsatu yang telah mendunia yaitu ESQ Leadership lahir dari kajian MASIKA ICMI Bali yang diketuai Bapak Sigit Sunaryanto, Pak Abdul Hamid yang membuka. 15. ICMI Orwil Nusa Tenggara Barat 1. Kami sangat menghargai, karena sejak Muktamar tahun lalu di NTB mulai memberikan perhargaa kepada Orwil seuruh Indonesia, sehingga Silaknas tidak hanya seremonial, berkesan hanya mendengar monolog, setelah itu kita bubar. Malam ini kita menunjukkan, masing-masing Orwil diberikan kesempatan memperdengarkan apa yang terjadi di daerah masing-masing. Sehingga kita merasa memiliki, tidak hanya milik teman di Pusat tapi juga milik Daerah. Tidak mungkin di Pusat jalan kalau di Orwil tidak. Itulah yang terjadi bertahun-tahun, di mana mana ICMI lumpuh, mungkin termasuk di luar NTB, baru hidup sejak kepengurusan 2014. Kami dilantik pada Februari 2014 untuk periode hingga Februari 2018. 2. Sejak saat itu yang kami lakukan pertama kali adalah menguatkan kelembagaan. ICMI NTB di perode 2014

123


membentuk orda-orda dan orsat se -NTB. Itu sebabnya pada 2015 Orwil NTB memberanikan diri menjadi tuan rumah Muktamar ICMI 2015. Meski vakum cukup lama karena kepercayaan masyarakat demikian lemah. Akhirnya orda dan sekarang mulai bangkit dengan wadah ICMI. 3. Berkaitan sikap Orwil NTB dalam aksi 411 dan 212, bagaimanapun kita meklumi bersama, peristiwa ini betulbetul jadi panggungnya orang NTB. Karena kita tahu bersama Pak Gubenrur kami dan seluruh kekuatan datang ke Jakarta untuk aksi tersebut, dan bang Buni Yani juga orang Lsombok. Yang ditangkap juga dari HMI. Yang diminta menjadi ahli bahasa orang Lombok. Ketua pembela Ahok adalah orang Lombok. Sehingga sekarang masayarakat mengatakan kapan dipulangkan ketua pembela Ahok itu. Pak Sirra Prayaguna adalah ketua Alumni Unram. Inilah penderitaan Orwil NTB dalam menghadapi situasi ini. Namun demikian, kita selalu yakin, al Qalam ayat 44 Allah berfirman; Maka serahkanlah kepada-Ku (urusannya) dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini (Al Quran). Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui. Kita sebagai umat jangan sampai termasuk yang dilaporkan Nabi Muhammad SAW. Karena itu, ini menjadi kewajiban kita untuk membela. Pembelaan yang sudah dilakukan betul-betul meguatkan identitas ICMI sebagai kaum ulul albab. Tidak perlu kita takut dengan siapapun karena Allah pemilik segalanya. Program-program yang kita lakukan di NTB 1. NTB adalah daerah dengan IPM nomor 30 dari 34 provinsi di Indonesia. Sehingga fokus kami dalam bidang pendidikan yang sudah kami laksanakan hingga saat ini.

124


Kita maklumi bersama NTB dikenal sebagai daerah seribu masjid, seribu ponpes, yang mana ponpes menampung anak-anak miskin, yatim piatu, yang berjumlah jauh lebih besar dibanding mereka di bawah Kemendikbud. Maka kalau NTB mau bagus penguatan pembelajaran bidang IPA dan umum di Ponpes, ICMI NTB melakukan dalam jangka panjang, penguatan guru bidang-bidang Ipa dan umum. Di Ponpes, melalui pemberian beasiswa yang sudah kita jalani sejak 2013 hingga sekarang. Beasiswabeasiswa kepada santri terbaik diberikan oleh berbagai donatur untuk melanjutkan program S1 di PTN mengambil bidang IPA. Para penghafal al Qur’an termasuk mahir di bidang fisika, matematika, kimia, biologi, termasuk tiap tahun diberikan melaui Pak Gubernur, santri berperstasi untuk kuliah di Kedokteran sebanayk 10 orang tiap tahun. Sekarang sudah ada sekitar 30 calon dokter dari santri yang akan kembali ke Ponpes. Dalam jangka pendek, tentu kita tidak bisa menunggu mereka yang kita sekolahkan itu pulang, 3-4 tahun. Kita melakukan pelatihan terhadap guru-guru untuk bidang IPA dan umum di Ponpes. Karena yang mengajar IPA dan umum di Ponpes bukan mereka yang berlatar belakang itu, tapi lulusan IAIN dan sekolah lainnya. Karena itu kita melakuka upgading guru-guru. Kita menjaring makin banyak orang-orang ikut mengembangkan kebaikan-kebaikan melalui jalur pendidikan. Mereka diberikan beasiswa, bimbingan belajar dan terus kita dorong masuk PTN. 2. ICMI NTB melahirkan model sekolah pendidikan terintegrasi agama dan sains. Yayasan Muslim Cendekia di bawah lahan wakaf 1 hektar. Pak Sugiharto dan pak Ilham sudah shalat di Masjid di sana. Sekolah-sekolah yang sudah jadi ada TK, SD, SMP. Jumlah santri 154 orang,

125


semua berbeasiswa, anak-anak miskin, yatim piatu, diasramakan. Tahun ini dengan bantuan Pertamina ada program SMK Islam terpadu. Dua minggu lalu kita dapat tambahan tanah wakaf sehingga menjadi 2,2 hektar. 3. Terakhir, ICMI NTB terus melakukan pendidikan demokrasi. Tujuan terakhi berdemokrasi adalah mensejahterakan rakyat. Tapi kita sekarang terjebak pada demokrasi transaksional, suap menyuap. Inilah yang melahirkan pemimipin yang tidak dirahmati Allah. Mari ICMI melahirkan pemimpin dengan cara-cara yang diridhai Allah SWT. 16. ICMI Orwilsus Bogor 1. ICMI Bogor pada 25 Oktober 2016 telah melaksanakan Muswil VI yang dihadiri Pak Ketum dan Sekjen bertempat di Botani Square. Di ICMI Bogor sudah terbentuk 3 Orda dan 19 Orsat yang 70% aktif. Ke depan akan mengembangkan Orda Cibonong dan Bogor Timur. 2. Sebetulnya Cianjur dan Sukabumi di awal diputuskan Pak Habibie pada Maret 1991, dengan ketua orwil saat itu Pak Muslimin Nasution, Cianjur dan Sukabumi masuk wilayah Orwilsus Bogor. Tapi dalam perjalannya, sekitar tahun 1994, dicaplok kawan-kawan kita di Jawa Barat karena ada kedekatan birokrasi, gubernur, dst. Sampai hari ni juga ada sebagian di Sukabumi masih menginduk ke Bogor, sebagian ke Jabar. Ke depan agar bisa kembali, karena Orwilsus Bogor lebih dulu berdiri daripada Orwil Jabar. 3. Terima kasih atas dukungan para musyawirin, Pasal 10 ayat 2 belum dicabut, kalau di Indonesia ada daerah istimewa, di ICMI ada wilayah khusus seperti DKI. 4. Program Toko ICMI sudah diluncurkan di Bogor.

126


5. Pada saat Pak Habibie memutuskan wilayah khusus Bogor, konsentrasi intelektual cukup padat di Bogor. Ada IPB, Balai Riset, dsb. Lima tahun ke depan Bogor fokuskan pelatihan-pelatihan di pedesaan untuk membentuk kaderkader pembangun pedesaan. Hari ini kita lihat SPN ICMI, Bogor nanti spesifikkan tenaga-tenaga kerja yang bisa menggerakkan entrepreneur di pedesaan. 6. Kita juga mendorong kota Bogor sebagai Toko Halal, dan MUI punya LPPOM di sana. Kita sosialisasikan gerakakan ini ke birokrasi. 7. ICMI Bogor tetap mengembangkan batom-batom; Alisa Khadijah, Masika ICMI, Lembaga Kajian. Kita punya BPR Ummah terbaik se-Indonesia, yang dimotori Pak Soleh Iskandar. Kemarin kita sudah mengadakan seminar nasional, didukung Pemda Gubernur Jabar, yang mendorong Pak Soleh menjadi pahlawan nasional. Semua kriteria tentang kepahlawanan Saleh Iskandar cukup memenuhi syarat. Beliau salahsatu perintis ICMI Owilsus Bogor bersama Pak Sapri dan Pak Hasan Basri. Karyakarya almarhum cukup banyak; BPRS, UIKA. Produkproduk teman-teman cendekiawan muslim di Bogor, karyanya banyak, termasuk hymne ICMI karya dari Bogor. Silaknas ICMI pertama di Bogor. Mohon teman-teman Jabar kita fastabikhul khairat, yang penting kita bekerja sehingga bisa memberikan yang terbaik untuk umat. 8. Ada 11 program yang kita putuskan di Muswil, dan sedang disusun. ICMI aktif di UIKA, Unpad, dan IPB di mana ada guru besar yang bergabung dalam ICMI. INTERUPSI (Orwil Jabar): Kami ingin mengklarifikasi pernyataan Orwil Bogor: Cianjur dicaplok oleh Orwil Jabar itu tidak benar. Bisa ditanya langsung kepada Orda Cianjur. Bahwa Orwil Bogor itu lebih dulu berdiri itu juga tidak benar. Mohon dijelaskan,

127


berdasarkan AD/ART, Orwil itu ada di tingkat Provinsi, dan Orda ada di tingkat kabupaten dan kota. Sedang Bogor itu kabupaten dan ada wilayah Provinsi Jabar. Mestinya Bogor tidak menjadi orwil. Jadi kami minta Orwil Bogor jangan memprovokasi. Kalau provokasi, kami menuntut supaya Orwil Bogor dihapus karena bertentangan dengan AD/ART. 17. ICMI Orwil KEPRI 1. Kepri adalah provinsi kepulauan dengan jumlah penduduk kira-kira 2400, dengan luas laut kira-kira 96% dan daratan 4%. Sehingga program-program kita mendukung pengentaskan penduduk dalam rangka mengikuti kemajuan. Saat ini yang paling berkembang atau mempunyai infrastuktur yang baik baru Batam. Ada beberapa kabupaten kota yang masih kesulitan dalam listrik dan air. Sehingga program unggulan kami pernah melakukan kerjasama dengan Ikatan Alumni IPB membuat listrik dan memberikan penerangan di rumah-rumah dan air bersih. Karena dari pulau-pulau yang banyak itu problemmnya adalah listrik dan air bersih. 2. Kita juga bekerjasama dengan Kementerian Perikanan membuat keramba untuk ikan agar nelayan bisa mandiri. Sehingga tidak begitu tergantung harus ke laut, karena selama 4 bulan laut cukup tinggi gelombangnya. Tapi ini masih mengalami pemasalahan karena kebiasaan mereka pergi ke laut. Karena itu, kegiatan program ini masih perlu dilakukan sosialisasi lagi. Ke depan masih diteruskan mengenai keramba, budidaya ikan laut khususnya kerapu, dan pengadaan listrik di pulau-pulau untuk membantu pendidikan anak-anak.

128


18. ICMI Orwil Kalimantan Barat 1. Orwil Kalbar hadir di Silaknas ICMI 2016 sebanyak 21 orang yang terdiri dari Orwil dan Orda. Berkaitan dengan program rutin Kalbar, seperti biasa melakukan konsolidasi organsiasi ke kabupaten-kabupaten atau orda. Karena dari kabupaten yang ada di Kalbar, sebanyak 6 pemimpinnya Non Muslim. Bahkan mungkin Bapak dan Ibu tahu sekarang di Kalbar yang menjadi pemimpin, Gubernur maupun Wakil adalah Non Muslim. Karena itu konsolidasi organsiasi menjadi program rutin dan prioritas kami. 2. Program-program unggulan lain yang sedang dalam proses seprti Toko ICMI, dan Wakaf Online. Program eksternal berkaitan hal-hal yang berkembang, kami juga tidak lepas dari berkontribusi dalam aksi damai 411 dan 212. Meskipun secara kelembagaan Kalbar tidak membawa ICMI, tapi figur-figur ICMI terlibat dalam merespon 411 dan 212. Pada 12 Desember 2016, bersama organsiasi-organisasi lain, kami menggelar acara mengawal fatwa MUI sekaligus shalat Shubuh bersama di Masjid Raya Mujahidin Pontianak. 3. Program lain, secara rutin meski tidak secara formal, mendiskuikan hal-hal berkaitan kepentingan Islam. Misal tentang recehan kembalian belanja di Indomaret yang diminta kasir, dengan pertanyaan: apakah ini boleh didonasikan?. Dari situ kami mendapatkan informasi recehan itu ternyata diberikan kepada gereja dan tiap bulan setelah dikalkulasi berapa banyak gereja mendapat recehan kita yang tidak kita sadari. Hal lain, bagaimana kita memantau keberpihakan TV terhadap kepentingan Islam. Kita lihat beberapa stasiun televisi, dalam konteks kepentingan Islam, tidak memihak bahkan memojokkan Islam. Yang sekarang juga sedang hangat, kita tahu Pak Hari Tanoe selaku Ketua Perindo

129


sekarang menjadi Ketua Yayasan Pesantren Peduli. Ini merupakan hal yang menjadi daya tarik kami menggangkat persoalan-persoalan ini dalam diskusi rutin. Bahkan di Kalimantan sekarang sedang diserbu pekerjapekerja dari Cina. Baik di tempat-tempat pertambangan maupun tempat lain. Jadi kami sering melihat atau merefleksikan, misal, temuan-temuan pada saat tentara Cina di Halim, Lion Air Internasional mendarat di tempat domestik, puluhan pemuda yang terdapat di dalam pilpres lalu itu bukanlah kebetulan. Ini merupakan fenomena yang harus kita respon. Terakhir, harapan kami ICMI makin peka merespon hal-hal berkaitan kepentingan Islam agar kita tidak menyesal kemudian.

130


5 PENUTUPAN SILAKNAS ICMI 2016 Sambutan Ketua Umum ICMI sekaligus menutup Silaknas ICMI Tahun 2016 Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh ICMI 25 Tahun Ke Depan: Gerakan Sosial Ekonomi Umat Saudara-saudara, alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah SWT, tiga hari kita mengadakan acara, dan hari ini berakhir dengan sukses. Mudah-mudahan sukses ini tercermin dari antusias sampai acara penutupan masih penuh, dan hasilnya yang akan kita tindaklanjuti bersama. Mudah-mudahan semangat ini terpelihara terus ke depan. Ragam Anggota ICMI Tentu semangat kebersamaan ini harus kita jaga. ICMI memang sangat plural. Kita sudah tua semua. Sudah senior semua. Alhamdulillah hadir yang senior termasuk Ketua Umum DDI Pak Mohammad Siddik, ada Pak Mustopadidjaja. Kita lihat di acara pembukaan, ada Ibu Sulasikin Moerpratomo, umurnya 85 tahun, Ibu Aisyah Amini. Hadir semua. Jadi sudah terbentuk suatu komunitas selama 25 tahun ICMI, dan meski kita sudah tidak lagi di pengurus tapi masih merasa bagian dari ICMI. Ini bagus sekali, harus kita pelihara. Tentu dalam komunitas cendekiawan ini plural sekali; ada NU, Muhammadiyah, Persis, Wasliyah, semua

131


ada di sini dan jabatan kita juga macam-macam. Ada rekor. Saya bersyukur, beberapa rektor di sini aktif sekali. Termasuk Rektor UIN. Jadi kita beranekaragam, jabatan macam-macam tapi berbaur jadi satu. Di sini ada Kepala BPJS. Kalau urusan kesejahteraan Negara, di tangan Beliau. Jabatan Beliau penting sekali. Harapan kita semua. Terutama kalau kita sakit. yang diingatnya dia terus; Fachmi Idris. Karena itu, Saudara sekalian, kita sangat plural. Kita semua sangat sibuk. Hari ini Hari HAM, saya Ketua Dewan Penasehat KOMNASHAM. Tadi malam bertemu dengan Presiden. Saya diangkat pula jadi Ketua Pansel KOMNASHAM periode 5 tahun ke depan. Saya juga sedang sibuk-sibuknya mengurus persiapan Pilkada. Jadi saya harus mengawasi penyelengaraan pemilu. Di KPU sebagai Ketua Dewan Kehormatan Bawaslu. Habis ini saya ke Bogor. Jadi saudara sekalian, kita mewakafkan sebagian waktu kita untuk mengurusi gerakan kecendekiawanan muslim ini. Insya Allah, dengan semangat ini, komunitas sudah terbentuk, sudah jadi, tidak akan hilang. Kita harus pelihara. Ini amanat sejarah. Amanat para pendahulu kita. Pak Habibie, meski tidak hadir, tapi hatinya bersama kita di sini. Kita simak pidatonya kemarin malam. Dia memikirkan kita juga. Karena itu, mari kita jaga ini, bahwa kita ada perbedaan melihat semua masalah dengan persepsinya sendiri-sendiri, itu wajar saja. Harus saling mendengar saja. Kebenaran itu bukan yang ada dalam persepsi kita masingmasing. Imam Syafi’i mengatakan begitu. Dalam pengertian kolektif kita itulah kesejatian kebenaran itu sebenarnya. Maka janganlah kita klaim diri kita masing-masing benar karena sudut pandang. Dengan cara begitu insya Allah kita bisa memelihara silaturahim di antara kita ke dalam. Itulah modal untuk kita memimpin masyarakat yang lebih luas, lebih majemuk lagi. Kita tidak bisa hanya memimpin diri kita sendiri saja. Kita harus juga siap memimpin jamaah yang lebih luas, lebih majemuk dari yang berkumpul di sini. Yang di sini saja sudah majemuk.

132


Jadi harus dibayangkan demikian. Seandainya kita ada beda pandangan sedikit, tidak apalah itu. Tidak usah dibawa pulang, langsung menjadi luka. Apalagi cara ngomong beda-beda. Kalau orang surabaya lain cara ngomong-nya dan orang Maluku Utara. Apalagi di sini ada Sultan Tidore. Kalau jabatan sih lebih tinggi Walikota Ternate, itu Ketua Orwil Maluku Utara. Sengaja saya perkenalkan karena baru dilantik. Jadi kita beranekaragam, biarlah kita nikmati keanekaragaman itu, untuk kita share and care, bertukar pikiran. Itulah esensi dari silaturahim, menghasilkan sinergi. Istilah sinergi ini lebih dahsyat dari Persatuan. Kalau persatuan itu sekadar tidak berpecahbelah, tapi yang kita tuntut ialah sinergi, ta’awun, kerjasama. Wa ta'awanu 'alal birri wat taqwa, wa laa ta'awanuu alal itsmi wal 'udwan. Ta’awun itu sinergi. Ini yang penting. Seandainya kita suskes sinergi internal, insya Allah sukses sinergi eksternal ke wilayah yang lebih luas, karena Bangsa kita sangat plural sekali dan sulit untuk tidak begitu. Misal, saya diangkat menjadi Anggota Dewan Kehormatan Konghucu. Ada sejarahnya. Dulu waktu di jaman Presiden Gusdur, konghucu diakui sebagai agama. Maka ketika saya masih Ketua MK, banyak memberikan tausiyah di bidang ini. Terakhir Menteri Agama mengajukan surat kepada saya, bertanya apa benar ini UU tahun 1954 dalam penjelasannya menyebut Konghucu masih sah berlaku secara konstitusional. Saya jawab masih sah walaupun di RRC tidak diakui sebagai agama. Mereka datang kepada saya dimintalah saya menjadi Dewan Kehormatan. Jadi saya ini Ketua Umum ICMI dan Anggota Dewan Kehormatan Konghucu. Maka saudara-saudara, mau tidak mau saya harus menenggangrasa. Satu lagi, sesudah Konghucu diakui di Republik ini, datanglah rombongan Cina dari Tangerang. Mereka orang Tao. Protes kenapa Negara mengakui Konghucu sedang Konghucu bukan agama. Agama asli Cina itu Tao. Kalau Buddha dan Hindu itu agama orang India. Saya bilang, sudah, tidak usah ribut-ribut. Kalian bikin saja kegiatan setahun sekali nanti lama-lama diakui.

133


Maka mereka sekarang aktif setahun sekali bikin acara. Saya diangkat lagi menjadi Dewan Kehormatan juga. Walhasil, saya Dewan Kehormatan Konghucu, Dewan Kehormatan Tao Indonesia, dan Dewan Konsultasi dari Masyarakat Buddhis Indonesia. Karena itu, kalau misal saya sepertinya tidak terlalu aktif dalam gerakan-gerakan itu harap dimaklumi. Tidak mungkin saya, kecuali anda harus ganti saya. Tidak usah saya jadi Ketua Umum ICMI dan tidak apa-apa. Serius. ICMI dalam persepsi saya tidak bisa larut dalam emosi massa. Tidak boleh. Ini organisasi cendekaiwan. Orang-orang menuntut saya memimpin bawa bendera ICMI seperti Pak Najib dari Jawa Barat. Itu bertentangan dengan keyakinan saya bahwa sarana dakwah tidak begitu. Saya toleran, silahkan jangan sampai kurang jumlahnya. Tapi tidak usah pakai bendera. Waktu Orwill Jawa Barat mau ikut demo, konsultasi dengan saya, boleh, jangan sampai kurang, isinya harus banyak. Tunjukkan. Cuma tidak usah pakai bendera. Itu yang paling moderat. Tapi teman-teman sebagian; oh, itu masih kurang. Saya harus bawa bendera sendiri. Tidak perlu itu, kitakan ICMI, kita bekerja dengan konsep-konsep pemikiran, bukan kerja-kerja emosional. Kondisi Terkini Dunia Islam Sekarang ini ada tren radikalisme di berbagai Negeri Islam. Mengapa begitu? Ada tekanan ketidakadilan. Ada masalahmasalah yang tidak selesai-selesai. Palestina tidak kunjung beres, tekanan Barat kepada Dunia Islam akibat ISIS luar biasa. Padahal ISIS juga diciptakan oleh Barat karena mereka gagal memahami struktur masyarakat Timur Tengah. Dia kira semua orang Islam sama tanpa memahami ada Sunni dan Syiah. Maka tatkala rezim Saddam Husein dihancurkan, lalu mereka tidak tahu bahwa struktur masyarakat Irak itu mayoritas Syiah. Sesudah kelompok Sunni yang berkuasa di jaman Saddam dihancurkan, maka yang berkuasa kemudian orang Syiah. Ternyata sesudah Syiah berkuasa, dia akrab dengan Iran. Baru orang Barat menyadari; Oh,

134


keliru kita. Justru Irak yang tadi mau dikuasai malah kolaborasi dengan lawan kita; Iran. Itulah sebabnya Hillary Clinton cs mempromosikan ISIS. Jadi ISIS itu awalnya didukung oleh Negaranegara Barat. Semua bekas tentara Saddam masuk dalam gerakan ISIS. Baru orang Barat menyadari tidak basi mengontrol lagi. Sekarang dijadikan musuh bersama. Walhasil, konflik-konflik di dunia Islam itu karena ketidakmampuan kita menyelesaikan masalah. Maka, di mana-mana muncul gerakan-gerakan terorisme. Ini pengulangan saja dari cerita-cerita yang sudah-sudah. Karena banyaknya masalah-masalah Dunia Islam yang tidak bisa dipecahkan, dan umat Islam merasa diperlakuakn tdk adil. Tp dtk berdaya. Itu sebabnya radikalisme berkembang di seluruh Dunia Islam. Akibatnya radikalisme yang berkembang ini menghasilkan Islamophobia. Kaum inteleketuil harus membaca ini, perkembangan sunatullah. Tidak boleh kita larut dalam emosi. Kita membaca ini situasi rumit. Di Indonesia pun gelombang radikalisme terjadi. Kita jangan larut, sekadar populisme menunjukkan pada jamaah kita bahwa kita bagian dari umat lalu kita ikut ditepuktangani. Pemimpin tidak boleh larut dalam emosi massa. Kalaupun emosi massa itu banyak jumlahnya. Itulah bedanya pemimpin dengan politisi. Politisi membuat keputusan berdasarkan kuantitas, popularitas. Tapi pemimpin tidak. Maka pemimpin itu harus jadi guru. Guru pun harus jadi pemimpin. Saya suka kasih contoh dalam suatu perjalanan 100 orang anak-anak sekolah, ada dua jalan di depan, satu ke kiri dan satu lagi ke kanan. Ternyata anakanak kita ini mau pergi ke kiri semua. Karena di kiri ada bagus pemandangannya. Tapi di ujung ada jurang. Seorang guru yang baik harus knows the way, shows the way and goes the way. Pemimpin sama dengan guru. Guru itu ibarat Pemimpin juga, yaitu kalau murid-muridnya mayoritas berdasarkan hasil survei ingin pergi ke kiri, guru yang tahu jalan harus cegah jangan pergi ke kiri. Walau kita tidak populer, harus dipaksa anak-anak itu,

135


harus ke kanan karena di situ ada surga. Di kiri fatamorgana tapi munculnya neraka. Itu sebabnya hadis Rasulullah SAW sudah jelas; kalau tiga orang bepergian satu di antaranya pasti pemimpin, menurut saya sama substansinya dengan filsafat Cina; kalau di antara kamu bepergian tiga orang pasti satu di antaranya guru. Pemimpin yang baik harus berfungsi sebagai guru yang baik. Guru juga harus berfungsi sebagai pemimpin. Itulah bedanya politisi dengan guru. Saya yakin kita sebagai pemimpin kaum intelektuil harus memberi arahan moral dan intelektuil ke mana mesti masyarakat kita menuju. Jangan kita larut dalam populisme yang fatamorgana. Kalau kita masuk dalam dunia demo, semua demo itu ada psikologi massa. Teman-teman saya menceritakan mereka menitikkan air mata. Apa itu artinya? Maaf ya, saya dikritik Pak Setyanto kemarin di pidato saya menggunakan istilah romantisme. Maksud saya, itu psikologi massa, begitu kita masuk di situ, kita menganggap kebenaran di sekitar kita, orang yang tidak ikut demo imannya kurang. Sekuran-kurangnya kita punya keyakinan begitu. Jangan sampai kita begitu. Bank Wakaf dan Saham Umat Kita mengelola kehidupan yang kompeks ini dengan canggih. Tidak boleh kita hanya larut dgn emosi sesaat. Anjuran saya ICMI kita jadikan gerakan intelektuil yang kaya dengan bacaan-bacaan sunnatullah, cerdas, bukan hanya cerdas, juga reflektif dan aksinya nyata. Kita manfaatkan semangat 212 untuk konsolidasi umat. Makanya usul Pak Zainulbahar mengenai tahun lalu supaya kita mengulangi cerita pendirian Bank Muamalat, tidak masuk akal bagi saya. Karena momentumnya tidak pas. Tapi kalau sekarang momentumnya pas. Maka kita bisa manfaatkan untuk mendirikan Bank Wakaf Indonesia. Konsep Bank Wakaf itu mudah-mudahan sudah final, kita yakinkan, ini akan membangun suatu gerakan baru pasca gerakan 25 tahun pertama kita memperkenalkan

136


sistem keuangan syariah, melengkapinya dengan gerakan wakaf. Wakaf itu menjadi basis dari gerakan sosial ekonomi yang jauh lebih kongkret dibanding sekadar zakat infaq sadaqah. Objek prenimanya pribadi. Tapi kalau wakaf penerimanya publik. Wakaf untuk kepentingan umum. Ekonomi yang hendak kita bangun 25 tahun kedua ini berbasis wakaf. Mengembangkan konsep wakaf sebagai gerakan sosial ekonomi yang akan punya dampak kepada ekonomi riil. Kalau bank Muamalat kemarin hanya instrumen keuangan. Sudah terbukti dalam sejarah salahsatu nasabah punya kredit macet di bank Muamalat. Artinya sebagai lembaga bisnis komersial dia tidak memilih-milih nasabah, siapa saja. Memang dari segi kehalalan kita yakini sistem bank syariah lebih halal, tidak menindas. Tapi dampaknya bagi perkembangan dunia usaha muslim tidak ada. Selama 25 tahun tidak efektif. Pertanyaannya; sudah berapa pengsuaha muslim dihasilkan sistem bank syariah yang 25 tahun sudah diterapkan? Tidak ada. Mengapa? karena dia hanya lembaga keuangan tanpa dilengkapi sistem yang lebih luas, gerakan sosial kewiraswastaan di kalangan umat, dsb. Ini antara lain yang belum dikerjakan 25 tahun ini. Maka dengan gerakan ekonom waikaf insya Allah dampaknya beda, karena dia nanti berdampak pada dorongan akan tumbuhnya ekonom riil para pengusaha. Karena itu, ini salahsatu yang mau kita jadikan program prioritas dalam 25 tahun ke depan, khususnya dalam pertemuan dengan Presiden akan kita laporkan. Kurang lebih tadi yang disampaikan sudah bagus sekali. Tapi timnya nanti tidak usah kaku. Apa yang sudah dihasilkan di komisi-komisi nanti tidak harus mutlak begitu. Titik koma boleh diubah sesuai dengan perkembangan. Misal soal jumlah ormas. Saya bayangkan kita harus hadir dengan konsep. Kalau sekadar keislaman dari segi jumlah, kita tidak diperlukan. Kalau sekadar keislaman dari segi politik, cukup NU dan Muhammadiyah, kalau NU dan Muhammadiyah sudah dapat jabatan menteri, artinya sudah di tangan kita.

137


Jadi harga politik kita tidak besar. Maka kita harus hadir dengan konsep. Mari kita nanti dari hasil ini dibentuk tim untuk lebih rinci menjadi konsep operasional, termasuk mengenai rencana pembentukan PT, dsb. Misal, dia harus berdampak kepada semua ormas. Ormas kita banyak sekali. Seandainya semua ormas menjadi pemegang saham dari PT Bank Wakaf, sahamnya itu tidak sama dengn saham PT biasa. Bukan hak milik karena pemiliknya adalah Allah. Maka pemegang saham hanya sebagai nadzir dari wakaf tunai. Kalau masing-masing 5-10% disamakan semua, maka jamaah masing-masing ormas Islam akan kebagian jatah untuk penyaluran kredit-kredit murah dari Bank Ventura kita yang berbasis wakaf. Sehingga semua ormas Islam bermetamorfosis, ambil gerakan dakwah sosial yang selama ini lebih banyak dekat ke politik, sekarang mulai dekat ke ekonomi secara seimbang. Maka kita bisa meluruskan sejarah. Organsiasi pertama dalam sejarah Indonesia adalah Syarikat Dagang Islam. Dia berubah menjadi Syarikat Islam lalu menjadi partai politik. Inilah kesalahan dalam sejarah. Padahal pertamakali gerakan nasional pendiri di Indonesia, pertama, organisasinya Islam, kedua, orientasinya dagang. Persis seperti pengalaman dakwah dijalankan Rasulullah dan Siti Khadijah ,keluarga bisnis baru nanti berpolitik di madinah mendirikan negara Madinah. Kita begitu larut ke politik, bisnis ditinggalkan. Maka semua ormas kita kurang walau kegiatannya pendidikan dakwah sosial tapi dekat-dekat politik semua. Begitu dibagi jabatan poltik, selesai semua. Ini harus kita kembalikan. Ormas-ormas ini nanti melalui gerakan wakaf, kalau katakanlah ada 20 ormas, masing-masing punya 5-10% hak. Dia tidak dapat dividen tapi punya hak jatah untuk program-program penyaluran dari dana wakaf, dari dana ventura ini. Sehingga ia bisa bergerak untuk mengembangkan bisnis riil entrepreneur dari jamaahnya masing-masing. Insya Allah kalau ini jalan, jadi gerakan besar. Sehingga menjadi seimbanglah orientasi berpolitik, sudah kita serahkan kepada partai-partai. Orientasi ekonomi sebagai tambahan pekerjaan semua ormas Islam. Ini membuka peluang supaya 87% umat Islam juga

138


menguasai 87% aktivitas sosial ekonomi. Tidak seperti sekarang, saya tadi malam itu selesai acara tax amnesty. Pengusahapengusaha itu mesti yang muslimnya paling berapa. Ini kongret masalahnya. Kalau ormas Islam berperan untuk menghidupkan kegiatankegiatan bisnis jamaah dengan modal ventrua Rp 200 M, tolong dikongkretkan bagaimana, saya yakin momentum ini Pak Jokowi semangat. Dari mulutnya sendiri semalam keluar. Ini juga pribumi dan non pribumi harus kita bangun dengan keseimbangan. Walau ini dia bilang tidak saya katakan di pidato. Akhirnya sama bahasa dengan kita. Cuma tidak dipidatokan saja. Momentumnya ada. Mari kita siapkan konsep-konseop. Kita ambil maksimum dari apa yang ada ini. Karena kita tidak usah ikut campur urusan politiknya. Jadi kita mesti menyadari situasi politik sekarang yang menguasai keputusan-keputusan itu orangorang yang bukan dari ormas Islam. Saya kan masuk-keluar Istana, tahu suasana itu. Saya mengerti suasana sekarang lain. Itu menandakan ada situasi baru yang tidak sepenuhnya di tangan kita, bahwa ada menteri dari NU dan Muhammadiyah, dengan begitu sudah beres umat Islam sudah ada wakilnya. Tapi tidak bisa. Ini negeri muslim terbesar. Maka kita harus bekerja riil, tidak usah dengan teriak-teriak, kongkret saja. ICMI Dalam Berita Ini harapan kita, mudah-mudahan hasil Silaknas ini kita kerjakan. Mohon maaf, kita harus bagi tugas. Kita punya kelemahan semua. Saya banyak kelemahan, waktu tidak banyak. Coba di Republika saja tidak muncul statement saya. Jadi kalau saya tidak muncul di koran, bukan salah saya juga. Sebab statement saya kadang terlalu panjang. Wartawan capek mengutipnya. Kalau dia mengutip sering salah. Jadi kalau saya tidak muncul di koran atas nama ICMI, jangan marah juga sama saya. Menurut saya redaksi Republika tidak pantas waktu acara hari pertama hanya memuat kecil di halaman 9. Kalau saya jadi pemrednya, malu saya.

139


Harusnya malu. Tapi itu terjadi. Kadang ini sudah di luar kontrol kita. Maka kita harus banyak bikin ulah supaya terus menerus masuk koran. Cuma sebagai organisasi cendekiawan kita tidak bisa misalnya saya diundang ke DPR kemarin, saya mengusulkan supaya diperkuat untuk membubarkan partai politik. Saya diadu dengan semua partai. Semua orang mengomentari sampai sekarang. Jadi wartawan mencari yang sensasional saja, Ini kesulitan kita, karena itu saudara-saudara, ya sudah kita kerja saja. Kita manfaatkan medial sosial. Kalau ada ide mohon dikerjakan saja. Pakai nama ICMI saya pun persilahkan Bapak dan Ibu Waketum, kalau misal ada isu-isu, tanggapi saja. Tidak usah atas nama ICMI tapi sebagai ICMI. Misal, Pak Ilham bicara tentang Iptek. Bagaimana tiap hari, hari senin Pak Ilham, hari selasa Ibu Astuti, hari rabu Pak Sugiharto. Jadi tiap hari ada ICMI di koran. Silahkan, walau saling bertentangan tidak apa. Kalau nanti sudah berat sekali baru Ketua Umum yang ngomong. Ini masalah di dunia sekarang, yang penting itu masuk koran. Ini riil, kalau tidak masuk koran berarti tidak ada. Maka kenapa ICMI dianggap tidak kerja karena tidak masuk koran. Padahal kegiatan kita banyak sekali dan jalan. Rapat Ibu Astuti itu macam-macam ide, segala macam ada saja. Jadi ini bagian dari strategi media campaign. Ini tolong mendapat perhatian. Hal yang sama juga di Orwil, walau kegiatan saudara tidak bayak, yang penting seminggu sekali masuk koran bagaimana caranya. Lebih ribet bikin koran. Manfaatkan koran yang ada termasuk medsos. Saran saya Ismail Nachu sering-sering masuk koran di Jawa timur. Sehingga orang melihat; oh, ada ya ICMI. Saya juga mohon dukungan dan bantuan teman-teman yang mengelola media, kita harus secara khusus. Semua yang sudah kita hasilkan tadi, tolong ada yang menjadi tanggungajwab kami di Pengurus Pusat, ada yang langsung bisa diinisiasi, diprakarsai teman-teman di daerah. Bagian rekomendasi nanti kita akan umumkan di pers, dan pada saatnya saya mohon maaf tidak semua bisa ikut ke Pak Jokowi.

140


Kemarin saya tagih lagi; Bagaimana, Pak? Kemarin para peserta menunggu-nunggu Bapak. Tapi sama sajalah, Wapres kan Ketua Dewan Penasehat. (Jokowi:) Oh iya, tapi kan sudah dijadwalkan. Saya belum tanya mengenai jadwal pertemuan. Dia mengingatkan saja, panggil Menteri Setneg; oh iya, sudah nanti tanggal 20. Kita tunggu saja insya Allah dia akan terima kita kan sampaikan mudahan konsep sudah lebih siap. Jadi saudara-saudara. Ya sudah kita kerja saja, mudah-mudahan memberi manfaat bagi Bangsa dan Negara. Terakhir, saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua. Saudara-saudara yang sudah bekerja keras. Mari kita fokus ke depan, insya Allah ICMI terus. Kepada Orwil Aceh, sampaikan salam kita semua. Kami dari semua Orwil seluruh Indonesia. Apa yang tadi disumbangkan mungkin tidak banyak. Tapi diceritakan saja awalnya cuma Rp 5 juta tapi berkembang menjadi Rp 100 juta. Antusias untuk memberi dukungan sebagai tanda simpati, Aceh adalah kita semua. Demikian, kita doakan yang meninggal diterima Allah SWT, yang sakit segera sembuh, dan insya Allah kita ketemu lagi tahun depan atau di kegiatan lain untuk bendera ICMI berkibar di seluruh tanah air. Dengan mengucapkan alhamdulillahirabbilalamin, Silaturahmi Nasional ICMI 2016, dan Milad ke-26 ICMI saya nyatakan ditutup. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

141


142


BAB III PENUTUP Demikianlah Buku Hasil Silaknas ICMI Tahun 2016 ini kiranya dapat dijadikan bahan dan masukan baik dalam intern ICMI dari Pusat, Orwil, Daerah, Orsat, Batom-bnatom ICMI maupun untuk extern ICMI, khususnya bangsa Indonesia.

ď ť

143


144


SUSUNAN PANITIA PENYELENGGARA SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 PENASEHAT : 1. Prof. Dr.-Ing. B. J. Habibie, Ketua Dewan Kehormatan ICMI 2. Dr. (HC.) H.M. Jusuf Kalla, Ketua Dewan Penasehat ICMI 3. Dr. (HC.) Zulkifli Hasan, SE. MM., Ketua Dewan Pakar ICMI PENANGGUNG JAWAB : 1. Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH., Ketua Umum ICMI 2. Prof. Dr. Muhammad Nuh, DEA., Wakil Ketua Umum ICMI 3. Dr. -Ing. Ilham Akbar Habibie, MBA., Wakil Ketua Umum ICMI 4. Drs. Priyo Budi Santoso, MAP., Wakil Ketua Umum ICMI 5. Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, Ph.D., Wakil Ketua Umum ICMI 6. Dr. Sugiharto, SE. MBA., Wakil Ketua Umum ICMI 7. Dr. Sri Astuti Buchari, M.Si., Wakil Ketua Umum ICMI 8. Dr. Firdaus Djaelani, MA., Bendahara Umum ICMI STEERING COMMITEE (SC) Ketua

:

Dr. Ir. Mohammad Jafar Hafsah

Wakil Ketua Bidang Konsolidasi Organisasi Kelembagaan : Dr. Didin Muhafidin, SIP. M.Si. Anggota-Anggota : 1. Dr. Ir. Muhammad Taufiq 2. Dr. Ir. Ahmad lubis, M.Sc. 3. Dr. Ir. Meika Syahbana Rusli 4. Ir. Muhammad Bascharul Asana Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan Masyarakat : Prof. Dr. Fachmi Idris, Akt. M. Kes.

145


Anggota-Anggota

:

1. Dr. Aries Muftie, SH. 2. Tamsil Linrung 3. Muhammad Rofik Thoyib Lubis 4. Agung Mozin, SH. M.Si.

Wakil Ketua Bidang Pendidikan dan Latihan : Dr. Eng. Teuku Abdullah Sanny, M.Sc. Anggota-Anggota : 1. Dr. Muhammad Qodari 2. Muhammad Rahmad 3. Dr. Hery Margono 4. Dr. Valentino Densi Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris

: : : : :

KH. Abdul Hamid Prof. Dr. Amany Lubis Prof. Dr. Andi Faisal Bakti Ir. Vasco Ruseimy Irwanuddin, M.Eng.

ORGANIZING COMMITEE (OC) Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua Wakil Ketua

: : : : :

Dr. Ir. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Prof. Dr. Arma’i Arief M. Yana Aditya Ir. Maxdeyul Sola, MM. MBA. Ir. Putra Jaya Husein

Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris Wakil Sekretaris

: : : : :

Ir. Ibnu Mahmud B. Mulyono Makmur Dr. Ferry Kurnia Rizkiyansyah, SIP. M.Si. M.D. Abrory Djabbar, SH. Ir. Ali Mundakir

Bendahara Wakil Bendahara Wakil Bendahara

: : :

Dr. Didit A. Ratam, MBA. Muzayyin Arif Sarwono Sudarto, MBA.

146


Wakil Bendahara Wakil Bendahara

: :

Dr. Zainuddin Hasan Bimo Sasongko, BSAE, MSEIE, MBA.

Bidang-Bidang: 1. Akomodasi dan Konsumsi Koordinator : Dra. Saraswati Chazanah, MM. Anggota : 1. Andi Surya Wijaya, SH. 2. Dra. Ria Dewi Eryani, P.Si. M.Pd. 3. Syamsurahman, ST. MSM. 4. Diahwati Hamdan 5. Santi Ismawati 2.

Publikasi dan Dokumentasi Koordinator : Andi Irman Anggota : 1. Santosa 2. Mia 3. Aan Widiatman 4. Joko Widodo, S.Si. M.Si. 5. Nur Yasin

3.

Persidangan Koordinator Anggota

4.

: :

Kesekretariatan Kooordinator : Anggota :

Dr. Ir. Zaim Uchrowi 1. Drs. Wahyudi Pramono, M.Si. 2. Ir. Prasetyo Sunaryo, MT. 3. Rofikul Umam Ahmad, SH. 4. Ir. Ahmad Reza Patria, MBA. 5. Fahira Fahmi Idris, SE. MH. Sibawaihi 1. Rahman Asidin 2. Sriyanto 3. Ikhwan Syawal 4. Abdul Aziz Hamid 5. Slamet 6. Tarmedi

147


148


Foto Kegiatan SILAKNAS ICMI TAHUN 2016: "Kepemimpinan dan Penguatan Kelembagaan ICMI untuk Kesejahteraan Bangsa" dibuka oleh Wakil Presiden RI Dr. (HC) H.M. Jusuf Kalla di Jakarta (8/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016: "Kepemimpinan dan Penguatan Kelembagaan ICMI untuk Kesejahteraan Bangsa" dibuka oleh Wakil Presiden RI Dr. (HC) H.M. Jusuf Kalla di Jakarta (8/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016: "Kepemimpinan dan Penguatan Kelembagaan ICMI untuk Kesejahteraan Bangsa" dibuka oleh Wakil Presiden RI Dr. (HC) H.M. Jusuf Kalla di Jakarta (8/12/2016)


Foto Kegiatan

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Pengarahan Ketua Umum Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. (09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Ir. Aburizal Bakrie, memberikan paparan: Penguatan Ekonomi Nasional pada Sidang Pleno (09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Ir. Aburizal Bakrie, memberikan paparan: Penguatan Ekonomi Nasional pada Sidang Pleno (09/12/2016)


Foto Kegiatan

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Dr. (HC) Zulkifli Hasan, SE. MM. menyampaikan paparan: Peran ICMI dalam Menjaga NKRI pada Sidang Pleno (09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Peserta Silaknas ICMI mengikuti Sidang Pleno di Hotel Grand Cempaka - Jakarta (08-09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Pleno: Gambaran Umum Butir-Butir Pembahasan Konsolidasi Organisasi dipimpin oleh: Dr. Ing. Ilham A. Habibie, MBA. (09/12/2016)


Foto Kegiatan

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Pleno: Gambaran Umum Butir-Butir Pembahasan Program Unggulan Kesejahteraan dipimpin oleh: Dr. Sugiharto, SE. MBA. (09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Pleno: Gambaran Umum Butir-Butir Pembahasan Program Unggulan Pendidikan & Latihan dipimpin oleh: Drs. Priyo Budi Santoso, M.Ap. (09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Pleno: Pengesahan Hasil Sidang Komisi (10/12/2016)


Foto Kegiatan

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Pleno: Pengesahan Hasil Sidang Komisi (10/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Peserta Silaknas ICMI mengikuti Sidang Pleno di Hotel Grand Cempaka - Jakarta (08-09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Peserta Silaknas ICMI mengikuti Sidang Pleno di Hotel Grand Cempaka - Jakarta (08-09/12/2016)


Foto Kegiatan

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Komisi A: Konsolidasi Organsiasi (09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Komisi A: Konsolidasi Organsiasi (09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Komisi B: Program Unggulan Kesejahteraan (09/12/2016)


Foto Kegiatan

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Komisi B: Program Unggulan Kesejahteraan (09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Komisi C: Program Unggulan Pendidikan & Latihan (09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Komisi C: Program Unggulan Pendidikan & Latihan (09/12/2016)


Foto Kegiatan

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Komisi D: Rekomendasi (09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Sidang Komisi D: Rekomendasi (09/12/2016)

SILAKNAS ICMI TAHUN 2016 Penutupan Silaknas ICMI Tahun 2016 oleh Ketua Umum Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH. (10/12/2016)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.