8
Kendari Pos |Jumat, 9 Desember 2011
Aroma Korupsi Tercium di Proyek e-KTP Jakarta, KP Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mendesak Komisi II DPR RI membentuk Panitia Kerja (Panja) proyek program Kartu Tanda Penduduk Elektronik (eKTP) di Kementerian Dalam Negeri. Jika tidak, DPR disebut main mata juga di proyek yang bernilai Rp5,9 triliun, itu. Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional FITRA, Uchok Sky Khadafi mengatakan jika Komisi II DPR tak segera membentuk Panja eKTP, semakin menguatkan kecurigaan masyarakat Senayan ‘main mata’ dalam proyek besar ini. “Kalau Komisi II tidak mau SUWARJONO/KP
Kapolda Sultra, Brigjen Pol Sigit Sudarmanto melepas baju seragam kepolisian yang dikenakan salah seorang anggotanya yang dipecat (kiri). Setelah baju polisi dilepas, Brigjen Sigit kemudian menggantinya dengan kemeja putih (kanan).
19 Oknum Polisi di Sultra Dilucuti Kendari, KP Sepanjang tahun 2011, Polda Sultra dan jajarang memberikan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) atau pemecatan terhadap 19 oknum polisi yang terbukti melanggar kode etik kepolisian. Upacara pemecatan dipimpin langsung oleh Kapolda Sultra, Brigjen Pol. Drs. Sigit Sudarmanto di Mapolda Sultra, kemarin. Dalam upacara pelepasan baju korps tersebut, hanya satu orang yang menghadiri kegiatan tersebut yakni Bripda Yunus, mantan anggota Direktorat Sabara Polda Sultra. Sedang 18
Baca DILUCUTI di Hal. 7
Pengusiran Wamenkumham, Kebebasan Berekspresi Jakarta, KP Anggota Komisi III DPR RI, Ahmad Yani mengatakan, insiden pengusiran Wamenkumham, Denny Indrayana oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Azis Syamsudin dalam rapat kerja kemarin, merupakan suatu kebebasan berekspresi. “Saya rasa itu hal biasa saja di DPR. Nah itulah kebebasan yang diberikan dan itu hanya hal biasa-biasa saja tidak ada masalah,” kata Yani usai sidang judicial review UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemda, di Gedung MK, kemarin. Yani juga mengaku tidak tahu motif Azis emosi dan mengusir Wamenkumham saat rapat kerja tersebut, apakah karena berbisik-bisik dengan Menkumham Amir syamsyudin atau ada unsur dendam dibalik itu. “Saya tidak bisa mempresentasikan apa yang ada di dalam diri Pak Azis. Karena saya tidak mempunyai kemampuan ilmu untuk menganalisis secara psikologis, jadi saya tidak bisa mengkomentari lebih jauh,” tegasnya. Diketahui, Rapat Kerja (Rapat Kerja) Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Amir Syamsudin serta jajarannya dengan Komisi III DPR RI, Rabu (7/ 12), di Jakarta, dihujani interupsi. Raker membahas kebijakan Menkumham tentang moratorium remisi terhadap koruptor dan teroris ini berlangsung panas. Anggota Komisi III DPR RI dibuat kesal dengan jawaban mengambang yang disampaikan Amir. Interupsi pun tak terhindarkan. Kebijakan moratorium remisi dianggap bertentangan dengan hukum. Bahkan, dalam Raker itu, Wakil Ketua DPR RI Fraksi Partai Golkar, Aziz Syamsudin, sempat mengusir Wakil Menkumham Denny Indrayana, dari ruang rapat. Aziz terlihat emosi, karena ketika mencecar Amir, Denny berbisik kepada Menkumham. “Saya tidak izinkan Denny Indrayana berbicara. Bila perlu keluar dari ruangan ini,” bentak Aziz dengan sorot mata tajam sambil menunjuk ke arah Denny Indrayana.(kyd)
19 oknum polisi yang dipecat selama tahun 2011 Nama
Satuan
1. Briptu La Bimade Polda Sultra 2. Briptu Depit Polda Sultra 3. Briptu Rahman Polda Sultra 4. Bripda Yunus Polda Sultra 5. Bripka Albar Zahabu Brimob Sultra 6. BripdaBagusSaktiKurniawanPolres Konsel 7. Briptu Muh. Yusuf Polres Konsel 8. Bripda Frendy Jufri Polres Konsel 9. Bripda Domardin Polres Konsel 10. Bripda Ridwan Polres Konsel
Kasus Asusila Asusila Asusila Asusila Asusila Asusila Mangkir Mangkir Asusila Mangkir
Nama
Satuan
11. Bripda Erwin Setiawan 12. Brigadir Muhtar Kusuma 13. Briptu Jumardin 14. BriptuAskarMutmainnah 15. Briptu Wawan 16. Brigadir Rustam Supendi 17. Brigadir Hasan Aswad 18. BriptuDewaPutuKarsana 19. Bripda Sugianto
Kasus
Polres Bombana Asusila Polres Kolaka Mangkir Brimob Sultra Asusila Polres Bombana Asusila Polres Buton Mangkir Polres Buton Mangkir Polresta Kendari Asusila Polresta Kendari Asusila Brimobda Sultra Mangkir
SUMBER: PROPAM POLDA SULTRA 2011
membentuk panja, berarti telah ‘masuk angin’ dalam melakukan pengawasan proyek e-KTP," kata Uchok di Jakarta, Kamis (8/12) kepada pers. Fitra menuding Proyek ini kental penyimpangan dari perencanaan dasar, bermuatan politis, dan terindikasi korupsi. Sehingga, Uchok mengungkapkan sudah bukan rahasia umum lagi proyek ini ditanggapi miring masyarakat. “Proyek ini diduga sarat korupsi dan muatan kepentingan politis antar partai politik tertentu dengan pemerintah atau Menteri Dalam Negeri,” tegasnya. Ia menjelaskan, indikator proyek e-KTP sarat kepentin-
gan politik karena DPR sama sekali mengabaikan pengawasan atas realisasi program tersebut, padahal pelaksanaan di lapangan sangat carut marut. "Bahkan, dalam pengadaan beberapa komponen e-KTP ada keterlibatan petinggi fraksi parpol di DPR RI," katanya. Uchok mengungkapkan, kecurigaan adanya korupsi di mega proyek itu karena Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah (LKPP) tidak ikut melakukan pendampingan kepada panitia tender. Uchok menegaskan, karena fungsi LKPP sangar besar, seperti bisa melakukan koreksi
Baca e-KTP di Hal. 7
KPK-Mabes Polri Lepas Tangan Kasus Rekening Miliaran PNS Muda Jakarta, KP Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akhirnya mengakui bahwa pihaknya tidak "berminat" sepenuhnya untuk mendalami laporan rekening mencurigakan yang dimiliki para pegawai negeri sipil (PNS) muda. Pasalnya, lembaga antikorupsi itu menerangkan bahwa yang pihak-pihak yang dilaporkan memiliki rekening dengan jumlah mencurigakan bukan termasuk penyelenggara negara. "Kalau PNS itu bukan ter-
masuk penyelenggara negara, berarti yang lebih berwenang ya polisi dan kejaksaan," kata Wakil Ketua KPK Haryono Umar di kantornya kemarin (8/ 12). Seperti yang diatur dalam peraturan, pegawai yang dikatagorikan sebagai penyelenggara negara adalah pejabat eselon II ke atas. Memang, Haryono sendiri mengatakan bahwa laporanlaporan Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK) tentang PNS muda yang masuk ke KPK kebanyakan merupakan pegawai dengan golongan rendahan. Namun, KPK berjanji akan mendalami laporan tersebut
apakah melibatkan atasanatasan pegawai tersebut. Karenanya, Haryono pun meminta agar PPATK mengirimkan secara lebih terperinci tentang pegawai yang punya rekening dengan jumlah selangit. "Yang kami terima hanya data-data lama. Tapi kami juga belum merinci tentang laporanlaporan tersebut," kata Haryono. Pimpinan yang akan meninggalkan jabatan sebagai pimpinan KPK pada 17 Desember mendatang itu lantas berharap agar para penegak hukum lainnya juga mendalami laporanlaporan tentang PNS yang di-
Baca KPK di Hal. 2
Jumat, 9 Desember 2011
Langganan Dalam Kota Rp. 65.500,-
Puluhan Siswa Digrebek di Warnet Gunakan Seragam SMAN 6 Kendari, Ternyata Bukan Pelajar Kendari, KP Tim patroli siswa kembali menangkap 34 siswa yang mangkal di warnet maupun berkeliaran di jalan saat jam belejar. Mereka berasal dari SMAN 1 Kendari, SMA Oikumene, SMA Satria, SMA Idhata, SMA Muhammadiyah dan MTs Pesri. Beberapa siswa kedapatan sedang asyik on line di warnet.
Lainnya ditemukan sedang berkeliaran di jalan raya dan lorong-lorong. Siswa Oikumene dan SMA Satria, dikembalikan ke sekolah masing-masing, sedangkan siswa yang lain dilepaskan setelah mereka cukp alasan, bahwa saat itu sudah pulang sekolah. Selain siswa, tim patroli juga mengamankan seorang remaja yang menggunakan seragam SMAN 6 Kendari, ketika sedang nongkrong di Warnet Cinta. Setelah diancam akan dikem-
foto. suwarjono/kp
Siswa yang terjaring tim patroli menyembunyikan wajahnya saaat dibidik wartawan
Baca puLuhan di Hal 10
Pengedar Sabu Diringkus Kendari, KP Setelah membekuk Maikel Roberto, tersangka narkoba yang digrebek di Jalan Syech Yusuf, Rabu (7/12), polisi sukses meringkus pengedarnya dalam tempo yang hampir bersamaan. Pengedarnya bernama Andi Roni Munseto (27), di Jalan Bunga Kamboja, depan Warnet Morini, Kelurahan Kemaraya pada hari yang sama, sekitar pukul 17.30 Wita. Kedua pelaku penyalahgunaan narkotika itu diboyong ke Mapolres Kendari untuk proses hukum lebih lanjut. Kasat Narkoba Polres Kendari, AKP Anwar Toro mengungkapkan, transaksi sabu antara Maikel dan Andi Roni dilakukan di depan Warnet Morini. Usai transaksi, Maikel berhasil dibekuk di Jalan Syach Yusuf. Satu paket bungkus kecil narkoba ditemukan dikantong celana tersangka. “Setelah itu, kami kembangkan. Maikel menyebut jaringannya bernama Andi Roni. Kami berusaha mengidentifikasi keberadaan Andi Roni. Ternyata, dia belum beranjak dari depan Warnet Morini. Kami langsung meringkus dan melakukan penggeledahan. Ternyata, masih ada 1 paket sabu di saku celana
Baca pengeDar di Hal 10
foto:suwarjono/kp
Tersangka narkoba mendapat wejangan dari Kasat Narkoba Polresta Kendari, Anwar Toro.
4356 Miras Dimusnahkan Kendari, KP Minuman keras (miras) ilegal kembali dimusnahkan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan cukai Tipe A3 Kendari. Sebanyak 4356 botol miras tak memiliki cukai dihancurkan di halaman kantor Bea Cukai. “Hari ini kami melakukan pemusnahan barang hasil penindakan berupa minuman yang mengandung alkohol sebanyak 4.365 botol dari 354 karton,” ujar Kepala Seksi Penindakan dan Pelayanan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, Berbadette Bayu Cahya. Produk yang dihancurkan adalah Topi Bintang ukuran satu liter sebanyak 263 karton dengan tingkat alkohol 14,57 persen. Selain itu Bendi Jenniver 28 karton ukuran 620 ml dengan tingkat alkohol
14,75 persen dan Bendi Star ukuran 320 ml dengan kandungan lakohol 14,75 persen. “Ini sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 1995 tentang cukai yang diubah dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 39 tahun 2007 Dalam pasal 14 dinyatakan bahwa pengusaha pabrik, pengusaha tempat penyimpanan, importir barang kena cukai, penyalur atau pengusaha tempat penjualan eceran wajib memiliki ijin berupa nomor pokok pengusaha barang kena cukai dari menteri. Kewajiban memiliki ijin untuk menjalankan kegiatan sebagaimana dimaksud berlaku untuk etil alokohol dan minuman yang mengandung etil alkohol,” papar Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai, Swoko Adi.
Miras tersebut merupakan barang temuan dalam kurun waktu Januari hingga Juli 2011. Namun pemusnahan baru bisa dilaksanakan setelah melakukan penelitian dan pelengkapan dokumen. Sebelumnya, pihaknya juga tak luput untuk memberikan sosialisasi tentang UU nomor 11 tahun 1995 tersebut di beberapa kabupaten mulai Kendari, Baubau dan Muna. “Tentu sebelum melakukan razia atau penangkapan kami terlebih dahulu melakukan sosialisasi. Bahkan dari tahun ke tahun, distributor atau agen yang memiliki ijin semakin meningkat. Pada tahun 2008 hanya dua yang punya ijin, tahun 2009 7, tahun 2010 26.Saat ini sudah 42 yang memiliki ijin,” tandas Swoko Adi. (M2)
Silaknas ICMI Hasilkan Piagam Kendari Kendari,KP Untuk yang pertama, dari sekian kali dihelat silaturahmi kerja nasional (Silaknas) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), akan menghasilkan rumusan dalam bentuk piagam Kendari. Hal ini terungkap saat konferensi pers di Aula Rujab gubernur Sultra. “Ada sesuatu trade mark pada Silaknas ICMI di Sultra, yaitu deklarasi Kendari dengan nama
piagam Kendari. Ini merupakan monumental sekaligus hystorical, karena yang pertama kali Silaknas ICMI melahirkan piagam,” ujar Gubernur Sultra, Nur Alam di depan awak media cetak dan elektronik. Karena itu dirinya meminta media untuk gencar mempublikasikan ajang nasional yang di-
Baca siLaKnas di Hal 11
foto: wulan/kp
Miras tanpa cukai yang dimusnahkan di halaman kantor Bea dan Cukai kemarin.
foto:suwarjono/kp
Ketua Presidium ICMI Pusat, Ilham Habibie mewakili Ketua Dewan Kehormatan BJ Habibie saat pertemuan pers (kanan),didamping Gubernur Sultra Nur Alam dan Yusuf Abadi.
Metro
Kendari Pos | Jumat, 9 Desember 2011
Mencari Solusi Degradasi Moral Silaknas... percayakan dihelat di Kota Kendari. Silaknas pada tahun-tahun sebelumnya selalu dilaksanakan di kota-kota besar sekelas Makassar. “Menjadi tuan rumah Silaknas merupakan kebanggaan sekaligus tantangan bagi Sultra untuk membuktikan mampu menghelat ajang nasional. Apalagi dampak positif dari iven nasional ini terhadap perekonomian masyarakat,” ungkapnya. Sementara itu, Ketua Presidium ICMI Pusat, Ilham Habibie mewakili Ketua Dewan Kehormatan ICMI Pusat menjelaskan, alasan dipilihnya Sultra menjadi tuan rumah Silaknas Tahun 2011 yaitu karena ICMI sangat mendukung daerah-daerah berpotensi besar. “Sultra dan Kota Kendari adalah simbol potensi luar biasa yang ada di Indonesia bagian timur, tidak hanya potensi daratan tetapi juga maritimnya,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa Prof BJ Habibie yang tidak sempat mengadiri konferensi pers karena harus beristirahat setiba dari Bandara Haluole. Lebih lanjut dituturkannya ICMI merupakan organisasi kemasyarakatn yang tidak hanya beranggotakan kumpulan orang-orang akademik, tetapi kumpulan orangorang intelektual dan mau beraksi. “Menurut ICMI, cendekiawan yaitu orang yang mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi dan turut serta mengimplementasikan solusi tersebut, dengan prinsip kerja 5 K yaitu kualitas iman dan takwa, pikir, bekerja, karya dan hidup,” tuturnya. Mengenai program kerja ICMI 2010-2015 dibeberkannya yaitu pemberdayaan akar rumput, dengan tiga bidang pemberdayaan meliputi ekonomi, pendidikan dan kesehatan. “ICMIi juga telah melaunching program i-Masjid yaitu mentrasn-
formasikan masjid selain sebagai tempat ibadah, juga menjadi tempat layanan masyarakat seperti berdagang, pendidikan dan kesehatan sehingga dibutuhkan teknologi,” bebernya. Secara terperinci Ketua Panitia ICMI Pusat, Aksan Alala mengatakan sebanyak 350 orang akan datang memenuhi undangan Silaknas ICMI diantaranya dari 33 Organisasi Wilayah (Orwil) ditambah Orwil dari luar negeri seperti Timur Tengah dan Timur Leste. “Kontingen paling besar yaitu dari Aceh mencapai 50 orang. Mudah-mudahan melalui iven ini, Sultra dapat menjadi barometer bagi daerah lain, untuk berbuat serupa menjadi tuan rumah Silaknas ICMI,” rincinya. Orwil ICMI Sultra, Prof Yusuf Abadi mengungkapkan tema yang diangkat pada Silaknas 2011 yaitu hijrah moral untuk kebangkitan Indonesia. “Tema ini diangkat karena saat ini terjadi kebebasan, tetapi sisi
lain terjadi degradasi moral yang mengindikasikan telah terjadi demokrasi kebablasan,” ungkap Yusuf Abadi. Senada dengan itu Ketua Panitia Daerah, Prof Bahrun membeberkan Silaknas bertujuan melakukan evaluasi program kerja yang belum dan telah dilakukan, mempersiapkan program kerja yang belum dilaksanakan tahun 2011 lalu dan telah dilaksanakan tahun 2012 nanti serta up dating permasalahan bangsa. “Semoga Silaknas ICMI 2011 di Kendari dapat melahirkan kontribusi pemikiran rujukan, sebagai solusi degradasi moral pembangunan yang sedang terjadi saat ini,” harapnya. Untuk diketahui pada Silaknas ICMI Tahun 2011, persidangan pleno dan komite akan berlangsung hari ini (9/12) di Swissbel-Hotel Kendari. Pihak panitia juga melakukan pameran produk lokal untuk memfamiliarkan produk Sultra kepada peserta. (fas)
11
BJ Habibie Berkunjung di Lapulu Kendari, KP Salah satu rangkaian program BJ Habibie selama berada di Kendari adalah mengunjungi lokasi pembuatan ikan asin. Kegiatan itu dipusatkan di Kelurahan Lapulu. Berdasarkan jadwal, mantan orang nomor satu di Indonesia itu, hari ini berkunjung kesana. Kadis Kelautan dan Perikanan Agus Salim Safrullah mengatakan, kedatangan BJ Habibie di Lapulu dalam rangka menyambut hari nusantara tanggal 13 Desember mendatang. Selain itu, Habibie juga akan mengunjungi lokasi trans nelayan di kelurahan itu yang merupakan sentra pengolahan ikan kering. Rencananya, Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi itu akan melihat langsung bagaimana proses pengolahan ikan kering, yang menjadi salah produk andalan kota Kendari dari sektor perikanan dan kelautan. “Kita tentu bangga dan mengapresiasi rencana kehadiran mantan orang nomor satu di negeri ini, untuk melihat langsung aktifitas pengolahan ikan kering yang dilakukan masyarakat. Mudah-mudahan, ini bisa menjadi awal perkembangan kegiatan pengolahan ikan, di Kota Kendari,” harapnya. Agus Salim juga mengatakan, jika produksi lokal ikan asin di Kota Kendari bisa dilirik pemerintah pusat, tentu itu akan menjadi hal yang membanggakan. Setidaknya, bukan hanya bisa masuk pasar nasional, nantinya juga bisa tembus pasar internasional. (fya)