:tl , :: ..
:.:
.."|-.' ...]::,
l: t:
a
'- '
)l
lJli!,]J-I I
t,
L _:E -t
It
I i ir .,
.l
I
\ \
t Ta
rif lklan FULL COLOR
HITAM PUTIH (B/W)
Media lCMl adalah media informatif dan komunikatif yang menyajikan dinamika kegiatan lCN4l dan elemen masyarakat lainnya yang seiring visi dan misi bersama membangun kebangsaan. Tiap sajian laporan kegiatan, tulisan dan opini dimaksudkan menjadi tawaran solusi dan inspirasitiap langkah proses kemajuan menuju perwujudan kesejahteraan bersama. Media ICi\41 pertama kali diluncurkan pada akhir Desember 2OO7 serta dikerjakan tenagatenaga profesional dengan kuantitas mencukupi antusiasme warga lCMl nusantara dan internasional serta dibaca tak kurang sekitar 5000 pembaca dari berbagai kalangan. Media lCMlyang digagas lCMl Pusat ini menggandeng banyak pihak khususnya pengurus dan anggota departemen-departemen ICMi. Media lCMl didistribusikan melaluijaringan lCMl serta distributor media cetak yang berpengalaman di seluruh lndonesia. Media lCMl adalah media cetak berbentuk majalah yang diyakini memberikan rasa memiliki yang sangat tinggi terhadap para pembaca karena adanya kedekatan serta kesamaan optimisme kebangkitan bangsa dari keterpurukan. Media lCMl menyajikan rubrik*ubrik sekitar kegiatan lCMl, tokoh-tokoh, yang disajikan dengan tampilan menarik dan dinamis. Media lCMl bertekad menjadi barometer utama para pengambil keputusan.
(D
(D
mnedla I omn I Media Informasi dan Komunikasi lCMl Alamat Redaksi Gd. ICMI Center Lt. 3, Jl. Warung JatiTimur No.l
Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan lndonesia 12740
relp. 021. 7994466 | Fax. 021. 79951 E-mail : mediaicmi@gmail.com
Website : www.icmi.or.id
11
serambi
ICMI dan MDG's
Penanggung Jawab/Pemimpin Umum
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Keluarga ICMI yang dilindungi Allah SWT Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, kembali kita berkesempatan bersua dalam jalinan silaturahim di majalah tercinta kita ini. Salawat serta salam senantiasa dcurahkan bagi Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Indonesia bersama dunia berkomitmen melaksanakan agenda internasional; Millenium Development Goals (MDG's). Sebagian besar fokus MDG's adalah main concern ICMI sejak awal berdiri. Karena itu Ketua Dewan Kehormatan ICMI Pusat, BJ Habibie
mengharapkan ICMI lebih fasih mengimplementasikannya deng an merangkul berbagai elemen masyarakat untuk mewujudkan tujuantujuan tersebut. Muktamar V yang insya Allah akan dilaksanakan di Bog or pada Desember mendatang, dimanfaatkan sebagai momentum refleksi, reorientasi dan penguatan internal demi kelangsungan gemilang organisasi, sekaligus merespon dinamika kekinian di berbagai bidang dengan memberikan kontribusi berarti bagi kemajuan bangsa. Keluarga ICMI yang dirahmati Allah SWT Ibunda Tercinta, Ibu Hasri Ainun Habibie telah memberikan kasih dan perhatiannya bagi kita semua.
Kita selalu berdoa semoga beliau mendapat tempat yang mulia di sisiNYA. Jejak-jejak cinta beliau pun senantiasa menjadi inspirasi kita se panjang masa, untuk melanjutkan long march demi kesejahteraan bangsa. Akhir kata, kese mpurnaan hanya milik Allah SWT dan manusia adalah tempat segala kelalaian serta kekurangan. Mohon maaaf jika ada hal yang tidak berkenan. Layangkan berita, tulisan, surat, kritik dan saran ke Redaksi Media ICMI untuk tetap mempererat ukhuwah kita. Terimakasih. Selamat membaca. Wa s s a l a m u ' a l a i k u m warahmatullahi wabarakatuh
Drs. Agus Salim Dasuki, M.Eng Wakil Pemimpin Umum Drs. Hadimulyo, M.Sc Pemimpin Redaksi Drs. Yasril Ananta Baharudin Wakil Pemimpin Redaksi Ir. E. Herman Khaeron, M.Si Redaktur Pelaksana Sibawaihi Sekretaris Redaksi Sriyanto Dewan Redaksi Prof. Dr. Ir. Hidayat Syarief Dr. Ir. Muhammad Said Didu Drs. Agus Salim Dasuki, M.Eng Drs. Yasril Ananta Baharudin Drs. Hadimulyo, M.Sc Dr. Ir. Muhammad Taufik Ricky Rachmadi, SH Ir. Prasetyo Sunaryo, MT Drs. Wahyudi Pramono, M.Si Hadi Buana, SE, M.Si Drs. Dadang Solihin, MA Ir. Ibnu Mahmud B Staff Redaksi Rahman Asidin Slamet Eneng Sri Mulyani Eka Indra Susiani Tarmedi Nuryasin Aan Widiatman Artistik / Desain Grafis Abdul Aziz Hamid Salafin Ahmad Alamat Redaksi Jl. Warung Jati Timur No.1 Kalibata Pancoran Jakarta Selatan Indonesia 12740 Telp. 021. 7994466 Fax. 021. 7995111 E-mail : mediaicmi@gmail.com Website : www.icmi.or.id
Redaksi menerima kiriman naskah, artikel, surat pembaca dan berita. Redaksi berhak mengurangi atau menambah naskah tanpa menghilangkan esensinya.
April 2010 | MEDIA ICMI | 03
surat pembaca ICMI Incorporated
Kembangkan Jiwa Wirausaha
Kita pernah gencar mengampanyekan Indonesia Incorporated pada dekade 1990-an meniru Japan Incorporated yang mengharumkan nama dan produkproduk Jepang di dunia. Kombinasi antara pembinaan pengusaha skala menengah dan kecil, pendanaan perbankan, pengadaan prasarana pelabuhan, jalan raya, kawasan industri, pelatihan, riset, dan pengembangan, serta trading house membuat Jepang merajai pasar di mana-mana. Malaysia pun meniru keberhasilan ini, dan kini berada di urutan ke-21 sebagai eksportir terbesar dunia. Namun ide tersebut kini seperti lenyap tak berbekas seiring proyek-proyek ambisius kian merambah luas meminggirkan rakyat kecil yang makin terhimpit. Muktamar V ICMI merupakan momentum revitalisasi organisasi. Potensi-potensi ICMI selama ini yang dibangun antara lain di bidang ekonomi dan pendidikan sangat mungkin dikelola dalam sebuah manajemen incorporated. Manajemen ini lebih sederhana dibanding Indonesia Incorporated. Dalam skala mikro, ICMI bisa merevitalisasi organisasinya dalam formula Incorporated. Konsep ICMI Incorporated akan terwujud jika struktur organisasinya dipertegas garis komandonya. Dengan begitu, elemen-elemen internal organisasi yang selama ini terserak bisa kembali solid dipersatukan dan long march ICMI menjadi lebih relevan dengan arah perkembangan jaman. Hanung, Brebes – Jawa Tengah
Dalam National Summit 2009, Presiden SBY berpidato tentang perlunya program nasional entrepreneurship karena memang hanya entrepreneurship yang bisa diharapkan membuat Indonesia maju. Selama ini tertolong oleh kekayaan alam yang mungkin sampai 25 tahun kemudian habis. Mau ke mana manusianya? Entrepreneurship mengubah rongsokan dan kotoran menjadi emas. Kita tak punya peradaban entrepreneurship. Hanya ada 400 ribu entrepreneur di Indonesia, tak sampai satu persen jumlah penduduk padahal kita sudah 60 tahun merdeka. Kebijakan pembangunan seharusnya ubah manusianya dulu. Singapura memiliki pendapatan per kapita 15 kali dibanding kita, punya entrepreneur tujuh persen Jangan bandingkan dengan Amerika Serikat, entrepreneurnya 13 persen. Kita tertinggal karena pendidikan nasional tak menumbuhkan entrepreneurship. Tidak ada motivasi, inspirasi, apalagi latihan. Sekolah menengah kejuruan melatih orang jadi montir, tak mendorong punya bengkel. Calon apoteker tidak didorong punya apotek. Ada jalinan yang terputus dalam dunia pendidikan kita. Untuk 25 tahun ke depan sedikitnya harus ada empat juta entrepreneur di Indonesia. Entrepreneurship itu bisa dipelajari untuk target yang lebih luas dengan pendidikan. Karena punya elemen ilmu, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.
Solusi Hemat Listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Rekayasa Sistem Infrastruktur Energi dan Tenaga Listrik akan menerapkan sistem smart micro grid (SMG) di Nusa Penida pada 2011. Sistem ini mengharmonisasikan dua jenis pembangkit untuk menyuplai listrik ke jaringan agar sampai di pengguna bisa stabil. Sistem ini diharapkan dapat mempermurah harga listrik di daerah tersebut karena dapat mengatur suplai listrik dari beberapa pembangkit dalam suatu daerah serta beban yang dibutuhkan pengguna. Dalam mengatur lalu lintas suplai listrik ke jaringan, SMG memiliki baterai berkapasitas besar untuk menampung kelebihan suplai dari pembangkit. Jika sistem itu diterapkan dalam suatu kluster, dapat memprioritaskan penggunaan pembangkit yang paling murah perkWh. SMG yang diaplikasikan suatu kluster juga bisa menentukan beban-beban mana saja yang harus diprioritaskan ketika ada pembangkit yang defisit. Pola itu bisa memaksimalkan distribusi listrik agar merata ke semua daerah. Ke depan, SMG akan diaplikasikan di tiap rumah penduduk. Rumah yang punya sumber energi mandiri memiliki pilihan menggunakan listrik berasal dari pembangkit listrik tenaga surya atau penyedia listrik. Pemilik rumah juga memiliki pilihan menggunakan sumber energi yang paling murah. Untuk itu perlu dibangun sistem smart meter (SM) yang secara otomatis memilih kapan waktu yang tepat menggunakan sumber listrik termurah dalam suatu kluster. Bahkan sistem ini memungkinkan adanya jual-beli energi antara penyedia listrik dan pemilik rumah. SMG dan SM juga bisa diterapkan di pulau- pulau besar di Indonesia atau kawasan luas. Jika melibatkan pembangkit daya listrik lebih dari ribuan megawatt (MW), disebut smart grid (SG). Sistem itu cocok diterapkan di Pulau Jawa yang memiliki pembangkit berskala besar dengan daya ratusan hingga ribuan MW. Sumber energi yang bisa dimanfaatkan berupa air, uap, atau batu bara. Selanjutnya, antar pembangkit berdaya besar tersebut disinergikan, tak terkecuali pembangkit berdaya kecil dari energi alternatif seperti PLT Bayu dan PLT Surya. Pembangkit-pembangkit itu juga bisa dihubungkan dengan PLTD yang umumnya dimiliki perusahaan- perusahaan besar. Keuntungannya, kalau salah satu pembangkit mengalami kerusakan, dapat dilanjutkan pembangkit lainnya. Sistem itu sudah diterapkan di Kanada dan beberapa negara Eropa untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak dunia. Anwar, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
April 2010 | MEDIA ICMI | 05
editorial
Kepemimpinan “Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.� (Al-An'am: 165). Pertama, Pengabdian. Menjadi pemimpin sejatinya untuk mengabdi kepada mereka yang dipimpin. Pemimpin adalah sosok yang siap mengedepankan kepentingan masyarakat dibanding kepentingan pribadi maupun kelompoknya. Kedua, Kejamaahan (bangsa). Pemimpin adalah simbol utama jamaah / bangsa, kebanggaan dan tumpuan harapan mereka. Dalam konteks Indonesia, kejamaahan/ kebangsaan setidaknya bisa diterjemahkan dalam penguasaan dan pewujudan nilai-nilai dasar bangsa. Yaitu, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kemajemukan, kemakmuran, dan keadilan. Ketiga, Keummatan (rakyat). Indonesia menganut sistem demokrasi yang berfungsi sebagai tools menuju kesejahteraan umat. Sosok inspiratif kepemimpinan dalam Islam salahsatunya dapat kita petik dari seorang Abu Bakar Siddiq. Meski belum sekomprehensif konsep ahlul halli wal aqdi, proses pemilihannya aklamasi karena Abu Bakar memiliki latarbelakang paling kuat sehingga layak menjadi pengganti Rasulullah sebagai pemimpin politik (setingkat kepala negara) dan menjadi khalifah pertama. Di antaranya; orang yang pertama memeluk Islam, menyertai Rasulullah ketika hijrah ke Madinah dan sahabat yang diperintah Rasulullah SAW menggantikannya menjadi Imam shalat jama'ah, Berikut pidato Abu Bakar setelah dibaiat secara in'iqad di Saqifah; “Saudarasaudara, aku telah diangkat menjadi pemimpin bukanlah karena aku yang terbaik di antara kalian semuanya. Untuk itu jika aku berbuat baik bantulah aku, dan jika aku berbuat salah luruskanlah aku. Sifat jujur itu adalah amanah, sedangkan kebohongan itu adalah April 2010 | MEDIA ICMI | 06
Seorang pemimpin tidak harus paling pintar atau intelek. Dalam Al-Muqaddimah, Ibnu Khaldun mengungkapkan, pemimpin yang ideal bukanlah sosok yang paling intelek atau kuat secara fisik Setidaknya ada tiga aspek utama bagi kepemimpinan. Prof. Dr. Husni Rahim
pengkhianatan. 'Orang lemah' di antara kalian aku pandang kuat posisinya di sisiku dan aku akan melindungi hak-haknya. 'Orang kuat' di antara kalian aku pandang lemah posisinya di sisiku dan aku akan mengambil hak-hak mereka yang mereka peroleh dengan jalan yang jahat untuk aku kembalikan kepada yang berhak menerimanya. Janganlah di antara kalian meninggalkan jihad, sebab kaum yang meninggalkan jihad akan ditimpakan kehinaan oleh Allah Swt. Patuhlah kalian kepadaku selama aku mematuhi Allah dan Rasul-Nya. Jika aku durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya maka tidak ada kewajiban bagi kalian untuk mematuhiku. Kini marilah kita menunaikan salat. Semoga Allah Swt melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Banyak ahli sejarah menganggap pidato Abu Bakar Siddiq tersebut merupakan suatu pernyataan politik yang amat maju, dan yang pertama sejenisnya dengan semangat pembaruan. Makna yang tersirat dari pidato khalifah Abu Bakar ra adalah kerendah hati, keterbukaan untuk dikritik, kejujuran dan memegang amanah, berlaku adil, komitmen dalam perjuangan, demokratis serta berbakti dan mengabdi kepada Allah. Sepanjang tugasnya, Abu Bakar merepresentasikan kepemimpinan yang gemilang dilanjutkan ketiga sahabatnya yang juga memberi pelajaran berharga bagi generasi berikutnya demi perjalanan panjang menuju kebangkitan umat.
rmpp icmi Sidang Pleno I Refleksi dan Revitalisasi ICMI dalam Dinamika kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pada 1993 dibentuk kabinet pembangunan VI. Pak Habibie ter masuk yang paling berperan. Sehingga beliau bisa memasukkan banyak tokoh ICMI. Meski dalam bidang politik kekuatan dikendalikan secara terpisah oleh mekanisme yang dsebut 3 jalur; jalur A, B dan G. Tapi dalam bidang ekonomi menteri-menteri ICMI relatif lebih independen. Karena itu mulailah terjadi perubahan orientasi, pemahaman serta penyikapan atas konsepkonsep pembangunan. Waktu itu mulai diper tanyakan konsep ekonomi yang m e n i t i k b e r a t k a n ke p a d a pendekatan makro. Pada kabinet pembangunan VI mulailah mengetengahkan p e n d e k a t a n m i k r o ya n g populernya sekarang disebut sektor riil. Kabinet ini adalah k ab i n e t I C M I s e h i n g g a outlook-nya Outlook ICMI; kemanusiaan, demokrasi dan ekonomi. Ekonomi di Era Kabinet ICMI Dituturkan Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat, Ginanjar Kartasasmita, saat itu Bappenas pun memelopori orientasi atau pendekatan yang berbeda terhadap konsep pembangunan dari yang sangat liberal menjadi lebih berorientasi kepada kerakyatan. Bukan hanya teori bahwa pertumbuhan akan menghasilkan kesejahteraan secara otomatis dan merembes ke bawah. “Jadi konsep trickle down effect pada waktu itu belum berani dkritik. Kita mulai mengembangkan konsep-konsep altenatif. Diikutsertakanlah tokoh-tokoh ICMI yang pada waktu itu persona non grata di lingkungan pusat-pusat kebijakan menyangkut rakyat. Prof Mubyarto, Prof Edi Swasono dan Pak Muslimin Nasution kita tarik dari koperasi, kami undang di Bappenas.” paparnya. Pada
Perkuat Kinerja Demokrasi waktu itu disampaikan kepada Presiden perlunya pendekatan baru dalam pengentasan kemiskinan; pendekatan pemberdayaan dan keberpihakan. Lahirlah konsep Inpres Desa Tertinggal (IDT). Di bidang ekonomi selama satu tahun praktis ekonomi sudah pulih. Pada akhir pemerintahan Pak Habibie, laju inflasi yang tadinya 80% sempat 0 dan rata-rata di bawah 1%. Rupiah pernah sampai di bawah Rp 7ribu sehingga diupayakan naik lagi karena dikhawatirkan kalau sampai Rp 5ribu, ekspor kita tidak bisa bersaing. “Berakhirlah dekade pertama. Karena saya melihat 20 tahun ini dibagi dalam dua dekade yang berbeda sekali situasinya. Dekade pertama sejak awal pembentukan ICMI dan keaktifan ICMI dalam pemerintahan, ikut mewarnai dan mempengaruhi jalannya sejarah,” tutur Anggota Watimpres RI ini Pada Dekade Kedua antara tahun 2000-2010, lanjut Ginandjar, ICMI surut ke belakang lagi. Kembali ke kandang, ke kampus, kembali kepada fungsi observer, pemerhati dan pengamat. Meski dalam pemerintahan banyak tokoh-tokoh ICMI , sebagai menteri, pimpinan lembaga. Umumnya
pada periode kedua ini tokoh-tokoh kita pada pemerintahan tidak mewakili ICMI tapi mewakili partai sehingga tentu loyalitasnya kepada partai. Agenda ICMI ke Depan Pada Dekade Kedua inilah terjadi konsolidasi demokrasi dan ICMI lebih berkonsentrasi kepada kegiatan internal. “Kita jalan terus, Ibu Marwah berkeliling dalam rangka pendidikan karakter, kegiatan ekonomi di lapangan dan BMT kita kembangkan terus hingga sekarang sudah menjadi kekuatan besar. Jadi ICMI terus melakukan kegiatannya di tataran masyarakat,” tukas mantan Ketua DPD RI ini. Selanjutnya ICMI har us memikirkan Dekade Ketiga; bagaimana peran ICMI mengatur ke dalam. Untuk meng atasi kekhawatiran Sistem kepemimpinan Presidium, lembaga sekjennya harus ditinjau kembali. Sekjen yang kuat didukung sistem kerja yang kuat pula dengan pengembangan di bawah guna membawa organisasi ke depan sehingga ICMI menjadi kokoh karena ter jadi reg enerasi ICMI mendorong generasi pimpinan yang akan datang terdiri dari generasi yang baru dari April 2010 | MEDIA ICMI | 07
pihak eksekutifnya. “Kalau tujuan kita memajukan umat, kita juga harus ikut memengaruhi ekosistem umat itu. Tidak mungkin kita mencapai cita-cita ICMI tanpa ikut memengaruhi terbentuknya suasana yang memungkinkan cita-cita itu tercapai. Jadi sikap hands off dan back to basic tidak cocok. Kita jangan menari oleh tarikan jaman tapi justru harus menarikan jaman” pesan Ginandjar. Menur ut penulis 'Reinventing Indonesia' ini, ICMI juga harus terus mendukung penguatan kinerja demokrasi. Antara lain mengenai ketidakjelasan sistem pemerintahan apakah sistem presidensil atau parlementer dan tentang mekanisme pemilihan umum yang melahirkan high cost democracy. “Mekanisme pemilihan umum sekarang ini tidak menjamin pemimpin yang tepat dan kompeten tapi pemimpin yang punya uang dan ahli pencitraan. Salahsatu yang disalahkan adalah desentralisasinya yang keliru. Apakah otonomi dan desentralisasinya menampilkan kesejahteraan yang meningkat bagi rakyat atau bagi elit setempat karena punya pekerjaanpekerjaan politik baru. Departemen dalam negeri membuat studi yang mengatakan sebagian daerah-daerah baru itu tidak menghasilkan kesejahteraan. Apakah sudah terjadi reformasi birokrasi. Kalau betul, bagaimana kita mengetahui sudah ada kemajuan?” imbuhnya. Karena itu ada atau tidaknya permintaan dari Presiden, ICMI har us ter us berkontribusi memberikan solusi terkait hal-hal tersebut. Rule of Ethics Ketua Dewan Penasehat ICMI Pusat, Jimly Asshiddiqie mengungkapkan perlunya ICMI kembali memikirkan soal ahlak. Di bidang hukum, kita berada di tengah arus perubahan norma yang
sepenuhnya belum tertata di 10 tahun ini. Jadi adanya kekacauan di sana-sini karena sistem norma yang sedang berubah, belum selesai dan belum fit duduk di tempatnya. Dalam situasi seperti inilah ICMI pun harus berperan menata kembali sistem aturan ini dengan Rule of Law dan Rule of Ethics. “Lembagalembaga hukum adalah yang paling terlambat direformasinya. Reformasi hukum itu tambal sulam. Tidak bisa membenahi Peradilan kalau sistemnya tidak dibenahi. Misalnya, jumlah perkara di MA ada 20 ribu pertahun. Akibat terlalu banyak perkara resikonya pada mutu keputusan dan keadilan. Untuk itu perlu banyak hakim. lalu haknya ini dibagi-bagi. Resikonya adalah hakim pengadilan agama menangani pidana,” sebut Jimly. Pada saat yang sama, kita menghadapi problem moral. Semua bangsa sudah belajar dari pengalaman sejarah bahwa hukum tidak bisa segala-galanya. Hukum punya batas kemampuan seperti terbatasnya kapasitas penjara. Tidak bisa semua masalah diselesaikan diselesaikan pengadilan. Jadi sebelum suatu prilaku menyimpang menjadi pelanggaran hukum, menjadi kriminal, harus ada sistem norma etika yang berfungsi melakukan koreksi. Sehingga dia tidak berkembang menjadi pelanggaran hukum. Karena itu menurut Anggota Watimpres RI ini, di samping Rule of Law dibutuhkan Rule of Ethics. Sebagai organisasi Islam patut kiranya Keberislaman kita fungsional. Namun baik tauhid, akidah maupun syariah orientasinya kekuasaan. Akibatnya tasawuf kurang berkembang dan ahlak tidak berkembang samasekali. “Bagaimana menjelaskan kok Islam terbesar di seluruh dunia tapi korupsinya nomor satu? Yang lebih gawat lagi coba perhatikan daerah-daerah yang Islamnya kuat. Rata-rata di sana tingkat kejahatannya tinggi sekali. Jadi ini jadi
tantangan dakwah bagi kita dan kaum cendekiawan harus memberi arah kepada perjalanan dakwah Islam sekaligus memberi bimbingan moral pada bangsa ini,” ujarnya. ICMI Harus Diisi Orang Muda Jimly juga menyoal identitas dan kemandirian bangsa yang kerap menjadikan tema diskusi ICMI . “Tugas negara harus melindungi hak-hak ekonomi rakyat. Jadi ekonomi kerakyatan harus jadi orientasi Pemerintah ke depan. Sedangkan yang besar-besar tidak usah diurus. Saya kuatir pertumbuhan ekonomi sekarang ini disebabkan perusahaan-perusahaan besar itu yang jumlahanya tidak lebih dari 100 yang kalau pun tidak ada menko perekonomian dan menteri keuangan, mereka jug a jalan sen diri dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya. Mengenai masa depan organisasi, menurut Jimly, periode mendatang ICMI harus diisi pemeran-pemeran baru yang masih mempunyai vitalitas dan harapanharapan. Itulah yang akan membuat ICMI langgeng dan berkembang terus. “Kalau organisasi negara kita sudah punya parpol sebagai penunjangnya, di masa depan peranan ormas akan makin penting sebagai pilar civil society. Saya yakin ICMI akan terus dibutuhkan apalagi di era multipartai,” sebut penulis 'Green Constitution: Nuansa Hijau Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945'. Di masa depan sepertiga nasib bangsa di tangan ormas termasuk ICMI meski harus terlibat dalam kekuasaan langsung atau tidak. Tapi juga harus menjaga jarak karena kalau tidak nanti bisa menjadi bagian dari sistem kekuasaan atau terperangkap dalam persaingan antar partai politik. Jadi harus dibagi tugas antara state, civil society dan market.
rmpp icmi PLENO II “Evaluasi Kritis Perjalanan ICMI sebagai Kelompok Cendekiawan”
Dengan segala konsekuensi tingkat perubahan-perubahan yang terlampau cepat bahkan menghilangkan istilah itu sendiri, perubahan dalam reformasi hendaknya dilakukan secara gradual dalam satu kerangka hukum. Dengan demokrasi hari ini, meski tema dominan di mana-mana, Republik ini mengalami disorientasi yang luar biasa. Tidak ada yang mengurusi hal-hal konkrit. Karena politik demi politik itu sendiri dan kontestasi bertarung demi pertarungan itu sendiri. Apa yang perlu dilakukan ICMI? Pertama, ICMI harus kembali mengupayakan ide utamanya yang merupakan wacana dominan publik dan masih relevan hingga kini; Iptek dan Sumber Daya Manusia (SDM). Kedua, demokratisasi yang juga sebagai wacana dominan publik hendaknya direspon baik dan dikombinasikan apik dengan tema awal ICMI dalam pengguliran program-program kongkret.
ICMI Harus Setia Pada Ide Utamanya Intelektualitas Khas ICMI Menurut Anggota Dewan Penasehat ICMI Pusat, Prof. Dr. Achmad Syafii Maarif, yang perlu dipertajam dari keintelektualan ICMI adalah perkawinan antara kecerdasan otak dan hati agar bisa
'kampung tanpa tuan'. Tapi susah juga jika kita bandingkan dengan Cina, India, jepang dan Iran yang relatif homogen. Kita ini negeri kepulauan. Pulaunya lebih dari 17 ribu. Ini yang tidak kita lihat secara antropologis. Selama ini kita melihat
melahirkan kearifan dan berkontribusi bagi perjalanan bangsa. Di Indonesia terdapat 70. 611 desa dan 45% termasuk desa tertinggal Angka pada Januari tahun ini pun belum banyak perubahan, desa tertinggal masih sekitar 32 ribu. “Jadi apa yang kita bangun selama ini? Ini masalah daerah-pusat. Negeri ini memang tidak ada pemimpinnya. Saya katakan
Indonesia hanya Jakarta saja,” imbuhnya. Untuk bisa melahirkan insani yang mampu menggabungkan dua aspek tersebut ICMI terus melanjutkan program National Character Building. Buya Syafii mengatakan, tema ini sebenarnya sudah lebih dulu diteriakkan Bung Hatta terutama Bung Karno. Bangsa
Indonesia lahir baru tahun 1920an, sebelumnya adalah suku-suku bangsa. Karena itu proses national character building harus dipelajari secara mendalam. N a mu n u n t u k s i t u a s i s e k a r a n g dibutuhkan negarawan yang punya visi jauh ke depan, sedikit 'gila' dan tidak ragu-ragu menimbang. “ICMI punya potensi intelektual yang luar biasa, carilah yang agak muda. Negarawaan berbeda dengan politik yang hanya memikirkan perbaiki dapur, ganti mobil, dsb,” pesan Buya Syafii. Direktur International Center for Islam and Pluralism (ICIP), Dr. M. Syafii Anwar memaparkan ICMi harus mendorong perkembangan socioenter pereurship untuk menyikapi ketergatungan Orwil, Orsat atau Orda terhadap pemerintah setempat untuk penyelenggaran baik program maupun acara ICMI. Syafii menyontohkan program kerjasamanya di bidang pendidikan yang menggandeng 8 pesantren dan orang-orang tidak mampu seperti tukang becak, pedagang kecil, dsb dalam penyediaan akses internet. “Karena belajar melalui internet mereka bisa mengembangkan usaha seperti padi dan sayuran organik, perikanan, dsb. Ini sustained. Sehingga ke depan dengan atau tanpa bantuan lembaga pendonor, kita siap karena sudah menghasilkan sesuatu. Tahun ini akan berakhir tapi mereka sudah siap. Dari bisnis online saja satu bulan bisa menghasilkan sekitar US $700-1000. Untuk pesantren sangat berharga sekali, bebernya. ICMI Meninggalkan Main Ideas-nya Seperti dipaparkan ICMI bersama temanya merupakan ikatan kolektif, dalam upaya pemberdayaan. Tapi dalam impelementasinya tema g erakan ditinggalkan dan memperjuangkan ambisi pribadi-pribadi. Jadi mereka
April 2010 | MEDIA ICMI | 07
bersatu tapi tidak pernah koheren. Ini terbukti ketika gerakan refromasi muncul dan aktivis-aktivis ICMi kembali ke sarang politik masing-masing bikin partai. bahkan ironis begitu menemukan ruang politik baru, mereka yang sudah bersatu dalam ICMI saling cakar satu sama lain. Sekarang setelah gagasan reformasi digulirkan dan ruang aktualisasi politik di ICMI menjadi tidak relevan. Mestinya ini momentum yang baik bagi orang ICMI untuk menata ulang main ideas. Jadi kalau ingin reorientasi, dia harus balik ke main ideas. Kalaukiat sekarang melakukan auditing, coba yang benar-benar setia pada jejak-jejak main ideas ICMI hasilnya apa. Kita bisa hitung dengan beberapa jari. Kira-kira capaian-capaian ICMI yang sesuai dengan main ideas dengan gerakan ini; ICMI cukup bagus memelopori pendirian baitu maal. ICMI bisa m e n d o r o n g B M T- B M T. I C M I sebenarnya pernah memelopori sekolah unggulan, insan cendekia,dll. Ternyata yang membuat ICMI bertahan dan abadi dikenang orang justru yang setia pada main ideasnya.Tapi kalau capaian-capaian politik yang dulu dianggap trickle down efect, Seolah ICMI berpolitik dulu nanti akumulasi, akan menetes gerakannya ke bawah. Ternyata tidak demikian. “Ketika menjadi political passion, hanya pribadi saja yang diuntungkan.
Langkah-langkah Reorientasi Lebih jauh Yudi menyampaikan, untuk menggabungkan tema Iptek dan SDM dengan demokratisasi tertuang dari bagaimana demokratisasi direorientasikan ke arah pemberdayaan, usaha-usaha kesejahteraan, penumbuhan human capacity, dsb. Untuk mengoptimalkan dan mempertemukan potensi anggota-anggota ICMI baik yang di dalam organisasi maupun yang berserak di pemerintahan, Yudi menawarkan dua solusi. Pertama, dengan block within; anggota-anggota ICMI
yang ada dalam birokrasi dan kementerian, mereka boleh masuk pintu partai apapun tapi harus diikat suatu agenda yang sama. Agenda memperjuangkan demokratisasi yang berorientasi kesejahteraan, pengembangan SDM, Iptek, dsb.. Semua anggota ICMI commited memperjuangkan itu. Harus berjuang mengambil suatu regulasi-regulasi, peraturan perundangundangan yang cocok dengan jatidiri bangsa, kesejahteraan, dll. “Orang-orang ICMI dalam kekuasaan birokrasi harus jadi garda terdepan dalam mencegah korporatokrasi, membanjirnya pengaruh neoliberalisme yang luar biasa dalam perundang-udnangan sekaligus mendorong bagaimana pembangunan pedesaan, pembangunan ekonomi kecil dan menengah,” jelasnya. Kedua, block without; anggotaanggota ICMI yang berada di luar kekuasaan, birokrasi, yang harus menjadi simpul-simpul, melakukan services dan facilitating terhadap anak-anak muda dan pengkaderan-pengkaderan. “Percayalah, itulah yang sekarang diperlukan. Ketika semua orang main dalam politk praktis tapi tidak ada yang mengurusi bagaimana memberdayakan umat, ekonomi, rakyat kecil, pembangunan pedesaan, agro industri. Itu adalah ladang yang memerlukan dimensi intelektual, kecendekiawanan, dan di situlah kapasitas ICMi untuk punya peran terhadap pembangunan bangsa dan umat,” tutup Yudi.
rmpp icmi
PLENO III �Reorientasi dan Strategi Peran ICMI dalam Dinamika Pembangunan bangsa (Perspektif Keseimbangan Etika dan Penalaran dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara)�
Regenerasi ICMI dan Pendidikan Ahlak Menurut Rektor UII, Prof. Dr. Suwandi Hamid, M. Ec, tidak terlaksana dengan baik periodesasi kepengurusan di daerah akan menghambat regenerasi ICMI daerah. Regenerasi ini harus dibarengi proses kaderisasi. Penting juga terkait administrasi, seperti pendataan anggota-anggota ICMI dari pusat hingga ke daerah-daerah. Selain itu. ICMI seharusnya mengikuti tiap perkembangan isu strategis mengenai. dua problematika klasik; kemiskinan dan kebodohan. ICMI juga perlu berperan mengawasi pelaksanaan pembangunan dalam seluruh bidang, baik di bidang ekonomi, pendidikan, sosial budaya, politik dan lain-lain agar selalu berpedoman kepada Pancasila sebagai dasar Negara dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Dalam perdagangan bebas, berbagai resiko yang ditakutkan perlu dijawab ICMI dengan memberikan jalan keluar dari hal-hal yang tidak berpihak kepada kesejahteraan
masyarakat. Selain itu, ICMI harus terus mengawal pelaksanaan demokrasi di Indonesia. ICMI telah memberikan andil yang besar dalam pembentukan demokrasi di Indonesia. Saat ini demokrasi bisa dijadikan ladang yang lebih menjanjikan untuk menginternalisasikan nilai-nilai Islam. Dengan berkembangnya demokrasi paska reformasi, umat Islam jadi lebih leluasa memperjuangkan pengimplementasian nilai-nilai Islam secara lebih damai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Perkembangan demokrasi ini perlahan-lahan akan menghilangkan kekerasan yang sering kali digunakan kelompok umat Islam dalam memaksakan ajaran agamanya. Sementara Ketua Dewan Pakar ICMI bidang Pendidikan yang juga Wakil Menteri Pendidikan RI, Prof. Dr. Fasli Djalal, MBA, mengajak ICMI agar meningkatkan partisipasinya bersama
Pemerintah apakah sebagai think tank, impelementor, fasilitator atau advokasi. Karena itu ICMI harus melakukan positioning yang tepat, berperan secara optimal, membangun dan memanfaatkan jaringan serta aliansi strategis. Dalam menjalankan prorgam-programnya, ICMI juga harus mengaitkan agenda Millenium Development Goals (MDG's) yang poin-poin utamanya sudah lebih dulu digaungkan ICMI ini, Human Development Index (HDI), perubahan iklim dan degradasi lingkungan. Departemen Pendidikan membuka peluang seluas-luasnya bagi anak bangsa untuk mengembangkan inovasinya di b i d a n g p e r t a n i a n , p e r ke b u n a n , manufaktur, dsb. Untuk esensi pendidikan nasional yaitu pendidikan karakter atau ahlak, kementerian Pendidikan Nasional juga mendorong civil society terutama ICMI menjalin kerjsama di bidang pengembangan program pendidikan karakter.
April 2010 | MEDIA ICMI | 07
rmpp icmi Pleno IV “Strategi ICMI untuk Penyiapan SDM Menyongsong Kebangkitan Indonesia di Era Kompetisi Global�
Membentuk SDM Global Wakil Dewan Pakar ICMI Pusat, DR. Sugiharto, SE, MBA memaparkan untuk membangun kekuatan ekonomi dan daya saing, harus ditempuh langkah-langkah antara lain mengefektifkan daya dorong ke b i j a k a n f i s k a l d a n m o n e t e r, m e n d o r o n g s e k t o r- s e k t o r y a n g pertumbuhannya lemah, mengefektifkan desentralisasi pemerintahan, memperkuat pertumbuhan sektor riil melalui pengembangan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta pengar usutamaan peningkatan SDM melalui pemanfaatan SDA. Pentingnya mengingat kembali Indonesia sedang melakukan Long March: ICMI berada di antara masyarakat dan negara dan berfungsi sebagai intellectual booster dengan memperhatikan pangkal pandangan dasar menyangkut tiga dimensi: keindonesiaan, ke-islaman, dan kecendekiawan-an. Mantan Meneg BUMN ini juga mengelaborasi ide Ketua Dewan kehormatan ICMI Pusat, Prof Dr. –Ing. BJ Habibie; 'Strategi ICMI untuk Pe n y i a p a n S D M m e n y o n g s o n g Kebangkitan Indonesia di Era Kompetisi Global-Perspektif Ekonomi'. Antara lain ICMI perlu mereaktualisasi program pengabdian 5-K dan menguatakan visi dan misi ICMI melalui penguatan SDM. ICMI juga harus menjadi elemen penting
dalam penguatan dan pemberdayaan civil society, mendorong dan mengukuhkan p e n e r a p a n d e m o k r a s i e ko n o m i sebagaimana dirumuskan Pasal 33 UUD 1945 yang mendukung terbentuknya pasar sosial di mana intervensi pemerintah diperlukan saat rakyat memerlukan, berperan aktif dalam mendorong peningkatan dan penguatan share ekonomi syariah yang menekankan aspek non ribawi dan mendorong keberpihakan nyata dari pemerintah. Tak kalah penting ICMI pun harus mendorong penguatan sistem zakat nasional sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan umat. Terakhir ICMI harus berperan aktif dalam mendorong penguatan sistem ekonomi Indonesia yang tahan terhadap goncangan krisis global. Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat Bidang Kedarisasi, Prof. Dr. Teuku Abdullah Sanny, menjelaskan era globalisasi merupakan momen bagi masyarakat berpengetahuan yang punya ide besar bebas ke negara manapun untuk memetik keuntungan-keuntungan secara profesional. Di era ini muncul (knowledge society); Pola ini bisa dihubungkan dengan kepribadian kita sebagai bangsa Indonesia dengan terus mengembangkan pilar-pilar masyarakat terbuka seperti demokrasi, pelestarian lingkungan, keadilan sosial, HAM,
hukum di atas kekuasan politik, kebebasan dan keterbukaan. Selanjutnya, business is manisfestation of technology. ICMI harus mengembangkan industri teknologi yang memiliki added value yang tinggi Karena dalam dunia modern, teknologi men-drive 70% ekonomi. Sementara kebanyakan orang Indonesia berada di posisi konsumen bukan produsen. Tugas-tugas besar kebangsaan ICMI adalah mengamalkan Al Quran untuk kepentingan dunia dan akhirat secara integral. Kemudian harus dibangun aliansi strategis dan team work ICMI baik nasional maupun internasional. Keenam, membangun atmsofir yang kondusif untuk bisnis , politik, dsb Ketujuh, memaham dan membangun moral etik bisnis karena bisnis teknologi membutuhkan moral supaya bsia berkembang, dan membangun klaster desa cerdas. Untuk strategi-strategi penyiapan SDM menyongsong kebangkitan Indonesia di era kompetii global di antaranya ICMI memang harus memegang peranan sentral dalam pembangunan UKM dan koperasi yang berpijak pada teknologi. ICMi harus mengembangkan road map SDM dan iptek serta berbagai garda ke depan untuk mengembangkan teknologi khas indonesia.
April 2010 | MEDIA ICMI | 07
wawancara
Dari Situ Tumbuh Kecintaan Besar Terhadap ICMI dan Calon Pemimpin Nasional Untuk memunculkan kaderkader pemimpin baru dalam rangka mempersiapkan masa depan organisasi dan bangsa yang lebih baik dengan mengembangkan kapabilitas dan network, ICMI melaksanakan National Leadership Training (NALTRA) ICMI Generasi
Pe r t a m a . M e n u r u t K e t u a Departemen Kaderisasi ICMI, Prof. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, MSc, Peserta NALTRA adalah mereka yang sebelumnya sudah berkecimpung dalam organisasi di daerah masingmasing. Diharapkan mereka mampu mendifusikan konsep-
Prof. Dr. Eng. Ir. Teuku Abdullah Sanny, MSc, Ketua Departemen Kaderisasi ICMI
konsep yang dikembangkan kaderasi ICMI pusat ke daerahdaerah; Orwil, Orda dan Orsat. “Dari situ tumbuh kecintaan dan concern yang besar terhadap citacita luhur ICMI untuk membangun bangsa,� jelasnya. Berikut petikan wawancara Media ICMI bersama Peneliti Teladan Nasional (2002) dalam bidang teknologi dan peneliti LEMHANNAS ini tentang pelaksanaan program kaderisasi ICMI yang digawanginya. Apa ciri khas kaderiasi ICMI yang berbeda dengan program sejenis dari ormas ormas Islam lainnya? Khasnya meng gabungkan aspek-aspek keIslaman, kebangsaan dan intelektualitas yang mungkin tidak atau kurang ditekankan dalam kaderisasi lain. Para nara sumbernyapun adalah para ahli yang berkompetensi tinggi yang tidak semata berteori tapi orang-orang yang berpengalaman dan telah makan asam garam; para menteri, mantan menteri, kepala/mantan institusi tertinggi di negara ini yang penuh pengalaman baik dalam tingkat nasional bahkan internasional, dan pimpinan ICMI tingkat Pusat. Peser ta mendapatkan pencerahan moralitas. Misalkan saya melihat dari kacamata akademik, sebagian ormas Islam lebih menekankan aspek-aspek kefanatikan terhadap organisasinya an sich. Tapi ICMI tidak hanya memikirkan masalah organisasi tapi juga kebangsaan, kemaslahatan umat, intelektualitas April 2010 | MEDIA ICMI | 13
Kabupaten, atau Kota serta tingkat nasional di kemudian hari.
dan ICMI turut serta berpartisipasi aktif dalam konteks kehidupan global. Apakah dalam 3 hari itu bisa tercapai? Tentu tidak akan tercapai dalam arti secara keseluruhan. Secara umum insya Allah, karena peserta yang diseleksi ini bukan orang-orang biasa, mereka adalah orang-orang yang sudah terbiasa berorganisasi dan pimpinanpimpinan di organisasi masingmasing atau kandidat calon pemimpin. Jadi mereka sebenarnya orang-orang yang sudah terbentuk, tinggal dalam konteks ini membangun kebersamaan visi, misi, team work, network, diskusi untuk mengisi kekurangan satu dan lainnya secara komprehensif. Porsinya secara umum, 40% pencerahan dari para nara sumber intelektual yang memang mumpuni sudah kita pilih dan 60% sharing. Bukan berarti kita merendahkan para peserta. Tapi justru interaksi aktif dan dinamis yang dikembangkan di kelas. Juga dilakukan diskusi-diskusi pendalaman materi untuk melakukan sharing dan saling mengisi. Diharapkan setelah Naltra, muncul ide-ide baru yang lebih cerah dalam membangun bangsa, memecahkan April 2010 | MEDIA ICMI | 14
problematika hukum, sosial, politik, ekonomi dsb sebagai solusi ICMI membangun bangsa dan mampu bersaing dalam kompetisi global.. Naltra membatasi peserta dari segi umur. Apakah calon pemimpin dibatasi umur seperti ini? Sesungguhnya pemimpin bisa muncul di mana pun, siapa-pun dan kapan pun, tidak mengenal batas umur. Dia bisa menjadi pemimpin pada umur 80 tahun, bisa juga di umur 20 tahun. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa NALTRA ini adalah training; cara memahami segala sesuatu dengan cepat, ringkas, kurikulum yang sangat tepat dan semacam ajang diskusi, sharing, untuk melatih sebagai pemimpin atau kandidat pemimpin dan terbiasa dalam team works. Yang lebih penting lagi setelah NALTRA ini, mereka para peserta ini sudah saling mengenal satu dengan lainnya, serta telah terbangun network dan kebersamaan visi dan misi, yakni visi dan misi ICMI. Mereka adalah pemimpinpemimpin org anisasi yang l e ve l n y a l e b i h d i b a w a h . Diharapkan mereka mempersiapkan dirinya menjadi pemimpin ICMI dan pemimpin tingkat daerah, provinsi,
Apakah proses munculnya kepemimpinan harus melalui kaderisasi? Ya kita dapat pahami bahwa menjadikan pemimpin ada dua cara; bisa secara natural tapi ini sangat jarang dan tentu susah sekali mencari pemimpin seperti, walau tidak menutup kemungkinannya. Akan tetapi sebenarnya dalam dunia modern bisa dilakukan rekayasa, reenginering. Jadi sebenarnya orang ini kandidat pemimpin dan punya kemampuan sangat oke. Tapi mungkin karena suatu tidak mendapatkan sekolah yang sistemik atau bergaul dengan orang-orang yang punya kompetensi, sehingga sebenarnya leadership yang ada di dirinya tidak tumbuh. Di sinilah menjadikan NALTRA sebagai tempat ditumbuhkannya dan dipicunya agar mereka punya karakter-karakter kepemimpinan dan state of the art, bagaimana memimpin. Untuk mencari pemimpin nasional tidak hanya dari ICMI. Ba gaimana ICMI menyiapkan pemimpin nasional? Apakah ada program lanjutan? Insya Allah kita akan membuat program-program yang sifatnya lanjutan dan sistemik terhadap organisasi-organisasi Islam dan nasional. Kita akan melayangkan surat-surat untuk alumni-alumni HMI, NU, Muhammadiyah, Persis, ter masuk FPI dan sebagainya, supaya komunikasi ko mu n a l d a n l a t e r a l b i s a dijalankan. Tumbuh saling pengertian terutama tentang kebangsaan bagi organisasi Islam.
kajian National Leadership Training ICMI Angkatan I Villa Prabu Putragus - Cisarua, Puncak, Bogor, 4-6 juni 2010
Pleno III “Islam dan Tanggung Jawab Kecendekiawanan�
Bedah Fiqh Kepemimpinan Fikih Kepemimpinan kurang berkembang dalam kelimuan Islam karena sekian ratus tahun pemerintahan atau kepemimpinan politik Islam berbentuk monarki Sehingga ada campur tangan kekuatan politik untuk menekan bahasan-bahasan menyangkut kepemimpinan. Lahirnya aliran-aliran teologis seperti khawarij, jabariah, sunni, syiah, dsb, isu pertamanya adalah kepemimpinan . Pentingnya Mengangkat Pemimpin Mengapa waktu Rasulullah meninggal atau sebelum jenazahnya dikuburkan, justru isu utama menyangkut kepemimpinan? Menurut Anggota Dewan Pakar ICMI Pusat bidang Agama, Budaya dan Pengembangan Karakter Bangsa, Prof. Dr. Miftah Faridl, itu karena para sahabat paham umat Islam wajib punya pemimpin jadi mereka memberi perhatian luar biasa terhadap hal tersebut.
Dalam Al Imran: 26. Wahai Allah Yang Maha Kuasa di atas segala yang berkuasa, kau berikan kekuasaan kepada orang yang Kau kehendaki dan Kau renggut kekuasaan itu dari orang yang Kau kehendaki. Kamu berikan kemuliaan kepada orang yang kau kehendaki. Kamu berikan kehinaan kepada orang yang Kau kehendaki. Kau bisa lakukan apa saja yang Kau kehendaki. Salahsatu landasan mengenai bagaimana menurut konsep Islam, Allah adalah pemimpin yang absolut dan mendistribusikan kepemimpinan kepada orang-orang yang
dikehendakiNYA. Sehingga di sebagian kalangan umat Islam ada pemahaman fatalistis; kemimpinan tidak bisa disiapkan atau dikader karena Allah yang menentukan. “Di satu sisi tidak salah, memang Allah yang Maha Kuasa. Tapi katanya kita sunni yaitu antara usaha ujungnya ridha Allah. Paling tidak harus diyakini kepemimpinan memang penjatahan dari Allah,� jelas narasumber rutin ICMI Orsat Houston, Amerika Serikat. Kedua, ke pemimpinan adalah amanah. Sahabat Abu Dzar al Ghifari bertanya tentang kepemimpinan. Jawab Rasulullah; Jabatan kepemimpinan itu amanah dari Allah dan tiap amanah dari kepemimpinan akan selalu melahirkan penyesalan dan kesedihan. Kecuali bagi mereka yang mampu mengambilnya dengan cara yang baik dan dapat melaksanakan tugas April 2010 | MEDIA ICMI | 07
kepemimpinan itu dengan baik. Pesan Rasulullah di Kalau amanah sudah disiasiakan, Tunggulah tanggal kehancurannya. Para sahabat bertanya; Ya Rasulullah, apa yang dimaksud menyia-nyiakan amanah itu? Nabi menjawab; kalau suatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya tunggu tanggal kehancurannya. Ketiga, adanya saling dukung dan keberpihakan. Rasulullah menyampaikan; Sebaik- baik pemimpin kamu adalah mereka yang kamu cintai dan mereka pun cinta kepada kamu. Kamu hormat sama mereka dan mereka pun hormat kepadamu. Sejelek-jelek pemimpin kamu adalah mereka yang kamu benci dan mereka pun sebetulnya benci kepada kamu. Kamu melaknat mereka, mereka pun melaknat kamu. Perkuat Gerakan Kultural Kata Narasumber “Perspektif Al Qur'an dan Hadist sebagai Dasar Pemikiran dan Tindakan”, Al Qur'an mengungkapkan sangat umum tatacara pemilihan dengan prinsip syura. Sehingga dalam pelaksanaan prosesnya, kita diberi kebebasan seperti dicontohkan generasi pertama tentang berbagai macam cara pemilihan selama prinsip-prinsip tadi dipenuhi. Misalnya Umar bin Khattab dipilih lewat konsep ahlul hali wal aqdi. “Bukan karena untuk hemat biaya. Tapi ada satu yang lebih dapat dipertanggungjawabkan. Yaitu orangorang yang sudah diuji. Terdiri dari mereka yang sempat jalan kaki 500km pada waktu hijrah di mana puncak panas Saudi. Lalu sempat dijuji di perang Badar, Uhud, Khandaq, dsb,” ujarnya. Sekali lagi, berbagai pemikiran mengenai kepemimpinan justru tumbuh di komunitas masyarakat yang kurang mendapatkan kesempatan berkiprah dalam kekhalifahan dan politik. Miftah
mengingatkan tentang re-thinking Muhammad Abduh terhadap Jamaludin al Afghani yang mengembangkan sistem kekhalifahan. Abduh melihat Spanyol bertahan 850 tahun. Tapi begitu habis kekuasaannya habis juga Islamnya. Jadi ternyata tidak menjadi jaminan konstitusi dan politik yang Islami dari atas kalau tidak berbasis dari bawah. Kata Abduh yang penting adalah membangun muslim society. Untuk itu perlu diperkuat gerakan berbasis kultural seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, perkawinan dan media massa. “Ketika Kristen melakukan gerakan-gerakan kultural di Cianjur yang daerah santri bobol, juga Garut dan Majalengka. Sekarang daerah-daerah Jawa Barat tidak ada yang tidak berkembang Kristen,” sebut anggota Majelis Pembina Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB). Perkembangan Pemikiran Islam P r o f D r. Ta u f i k A b d u l l a h memaparkan “Dinamika Sejarah Perkembang an Kecendekiawanan Muslim Indonesia”. Awal munculnya cendekiawan muslim adalah anak-anak sekolah MULO yang memakai wacana Barat tapi referensi Islam. Saat orde baru, diskursus Islam terjadi perubahan misalnya banyak yang bertolak dari pemikiran pesantren dibawa ke wilayah sekuler. Untuk mengantisipasi sikap Pemerintah yang menguasai politik dan ekonomi, Cendekiawan Islam saat itu mengenal tiga wilayah yang tidak dikuasai Orba. Pertama, seruan terhadap ukhuwah islamiyah dan wathaniyah. Kedua, seruan kepada berlomba-lombalah dalam kebaikan. Ketiga, di samping dakwah billisan perlu dakwah bilhal. Di samping itu, lanjut Taufik, terjadi juga perpecahan cendekiawan dalam aktifitas antara lain aktivis, dakwah dan
pemikiran. Waktu ICMI berdiri, praktis ICMI melebur segala macam corak aktivitas dan kecenderungan politik dan pemikiran. Dalam ICMI termasuk juga para birokrat dan politikus. “Itu yang merepotkan ketika ada saatnya ICMI mengalami suasana dilematis yang tidak bisa teratasi,” ungkapnya. Ketika reformasi dan harapan baru muncul, untuk pertamakali pemikirpemikir ICMI yang non birokrat dan non-politikus masuk dalam kekuasaan. Sementara itu dalam pemikiran terjadi kekacauan. Suatu spektrum yang sangat luar biasa, dari paling ujung sampai paling kiri. Ada yang radikal malah cenderung teror, ada yang menganggap orang lain salah lalu diberantas dengan melakukan kesalahan lain, ada juga yang mengingkari keabsahan RI karena yang penting jaman khalifah. Ada yang sangat liberal, inklusif dan toleran. Juga ada yang berada di tengah; baik dalam sikap juga cara pemikiran yang menganggap Islam harus kontekstual. “Sekarang ini tidak satupun masalah selesai karena kita sudah kehilangan mutual trust dan yang lebih parah lagi terjadi disconected antara pemimpin dan yang dipimpin. Inilah tugas ICMI bagaimana menerjemahkan Islam sebagai sumber ajaran yang otentik bagi kekinian di jaman yang selalu berubah ini,” ujar Mantan Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dalam uraiannya; “Peran Strategis Kepemimpinan Cendekiawan Muslim dalam Dinamika Perubahan Regional dan Global”, Wakil Ketua Dewan Pakar ICMI Pusat, Adi Sasono mengajak para peserta Naltra untuk lebih menajamkan analisis ekonomi politik dalam memahami permasalahan bangsa hingga mampu mencari solusinya. “Alangkah celakanya ICMI kalau Anda jadi pemimpin karena tidak punya pisau analisis yang realistis melihat keadaan untuk reposisi. Kita pro rakyat kecil dan mendorong koreksi terhadap kepincangan. Kita membangun kembali kedaulatan ekonomi sebagai dasar kedaulatan politik bangsa. Kalau Anda tidak menjadi pencerah bagi rakyat jelata, lantas apa gunanya ICMI? Saya khawatir Anda tidak relevan lagi dalam perubahan. Sebab perubahan akan terjadi dengan atau tanpa Anda,” tegas mantan meneg Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah RI.
milis Kemacetan di kota-kota besar terutama di Jakarta kerap menghambat dan merugikan mobilitas kita yang sangat dibatasi ruang dan waktu. Bapak Sayuti Hasibuan seperti biasa kembali mengawali satu rangkaian diskusi menarik di milis ICMI: anggotaicmi@yahoogroups.com. Berikut sajian kronologisnya setelah diedit tanpa mengurangi esensi maksud. Mohon maaf tidak bisa semua anggota ditampilkan. Semoga Allah Swt senantiasa memudahkan segala urusan kita membawa umat menuju kesejahteraan bersama. Amin
SOHO dan Problem Kemacetan Ibukota 26 Mei 2010 14:23 Saudara anggota milis Yth. Saya tidak tahu harus mengeluh kepada siapa; tapi Jakarta kian macet, biaya taksi kian bertambah dan anehnya jumlah mobil tambah 300 buah per hari dan motor 800 buah. Transportasi pun tambah mahal. Ini urusan siapa ya? Sayuti Hasibuan 26 Mei 2010 18:55 Yth Pak Sayuti. Kita tidak perlu mengeluh, hanya cara hidup kita harus diubah. Upayakan mengurangi bepergian saat jam-jam sibuk. Optimalkan penggunaan internet dan saatnya kita lebih banyak tinggal di rumah yang selama ini kita tinggalkan sehingga hanya para pembantu yang menikmatinya. Kita ciptakan SOHO (Small Office Home Office). Selamat mencoba tapi kurangi ngemil (makan snack) karena di rumah biasanya selalu ada yang ingin kita cicipi. Setyanto P Santosa 26 Mei 2010 20:22 Pak Sayuti, jang an keluhkan bertambahnya, mobil dan motor. Kalau public transport bagus, dengan sendirinya orang akan memakainya. Masalah utama sebetulnya, pembangunan Jakarta yang luas cuma 625 km2 ini, meniru-niru perkotaan Amerika Serikat, yang sebetulnya sudah gagal menyongsong abad 21. Cobalah jalan-jalan naik subway di Tokyo, Hongkong, Singapura, Soul dan Sydney. Betapa nyamannya kita bepergian. Kota Jakarta kalau tidak mau semrawut, seyogyanya didesainulang dengan baik, sehingga memungkinkan jaringan subway dengan feeder dibangun. Mungkin sangat mahal membebaskan daerah-daerah untuk membangun fasiltas feeder subway dan jaringan subway-nya, Bisa-bisa biayanya Rp 100200 T. Kalau APBN yang sekitar 1000 T itu, dikurangi saja prosentase ketidakefisienan dan losses-nya. Misal, ditingkatkan efisiensinya, mungkin bisa
menyisakan dana Rp 100-200 T tiap tahun untuk membangun sarana subway di Jakarta. Kalau kita menahan diri dari korupsi, sehingga dana-dana bisa dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur, betapa nyamannya hidup di Indonesia. Bakhtiar Muin 27 Mei 2010 06:45 Ide yang sangat bagus Pak Setyanto. Pokoknya kita jadi independent variable. Selain solusi bekerja di rumah solusi lainnya adalah bangun Agroindustrial Cluster di 70.000 desa Indonesia. Sekarang orang dari berbagi negara masuk mencari lahan subur di republik ini untuk mengembangkan agroindustri untuk Food, Feed and Energy. Kita malah berjubel di kota. Pengembangan Agroindustrial Cluster untuk komoditas sapi, singkong, kelapa, pisang dan padi sedang kita mulai. Jakarta bisa mulai berkurang drastis penduduknya. Harus ada kebijkan khusus agar "membeli traktor dan mesin pertanian sama mudahnya dengan mengasur mobil dan motor." Alokasi uang untuk desa tidak boleh kalah dengan pengembangan mal di kota-kota.
Marwah Daud Ibrahim 27 Mei 2010 10:20 Idea pak Setyanto dengan SOHO sangat bagus untuk profesional tertentu. K alau kita lihat kegiatan pusat perkantoran Sudirman, Thamrin, Rasuna Said, Gatot Soebroto, adalah broker dalam berbagai bidang. Kegiatan broker perlu meyakinkan orang secara langsung. Secanggih apapun teknologi, dengan video conference, video phone, tetap saja kegiatan broker memerlukan tatap muka. Bussines broker, perdagangan saham, dan derivatifnya sangat mendominasi kegiatan perekonomian kita. Saya pernah menemanin istri memindahkan deposito dari satu bank ke bank lain. Saya kaget, dan bincang-bincang dengan official-nya; Anda beri bunga deposito 10 %, uangnya dikemanakan? Saya dengar bank anda tidak mengucurkan kredit lagi sektor real. Jawabnya apa coba? Dengan kredit di sektor real dengan bunga 16% sering macet, jadi uang yang dikumpulkan dari masyarakat di pakai buat gambling di money market. Saya terkejut. Jadi anda mebiayai pegawai dengan main di money market? Iya, katanya. Makanya keg oncang an di stock Echang e menguncang ekonomi Indonesia. Jadi
April 2010 | MEDIA ICMI | 17
karena kegiatan ekonomi Jakarta ditopang bussiness broker, yang memerlukan tatap muka, maka pergerakan manusia di Jakarta, jutaan tiap hari tidak bisa dihindarkan. Membeli mesin-mesin traktor dan mesin pertanian, lebih mudah dari membeli mobil dan motor, bahkan bisa leasing, asal proyek pertaniannya jelas. Di dunia modern, seorang petani bisa menghasilkan makanan untuk 120 orang. Kalau pertanian Indonesia sudah modern, hanya diperlukan tidak lebih dari 2-3% penduduk Indonesia jadi petani, 5% di bidang Industri. 90 % lebih bergerak dalam bidang jasa dan informasi. Abad 21, adalah abad yang sangat kritis, kelangsungan hidup manusia di dunia, di mana sumber-sumber energi alam dikuras sangat dahsyat. Kebijakan kita mengekspor, batu bara dan gas, menguntungkan dalam waktu singkat, tapi sangat merugikan di masa-masa yang akan datang. Karena bisnis Jakarta didominasi bussines broker, maka pergerakan jutaan manusia tidak bisa dihindarkan. Solusinya membangun jaringan subway untuk kota-kota besar Indonesia, kurangi nafsu korupsi, sehingga uang bisa dipakai untuk membangun infrastruktur negeri ini, untuk kehidupan yg lebih baik. Bakhtiar Muin 27 Mei 2010 16:56 Komentar Mas Bakhtiar tentang Jakarta sebagai kota broker sangat menarik. Tapi juga "ngeselin" karena ternyata brokerage di Jakarta masih sangat primitif, kalau memang para broker tersebut masih harus bertemu muka. Aset finansial bernilai milyaran (kalau tidak trilyunan) dolar tiap hari berpindah tangan di New York tanpa broker-brokernya harus bertemumuka atau harus saling mengenal, deal-nya hanya dilakukan secara verbal dan lewat telepon. Semua ini dilakukan lewat sebuah sistem yang kadar integritasnya sangat tinggi. Hal ini digambarkan secara lugas dalam (judulnya kalau tidak salah) "Economics of Integ rity" yang menggambarkan peran integritas dalam ekonomi Amerika. Jadi wajar saja kalau Thamrin Sudirman macet, bahkan sampai mengimbas ke Sisingamangaraja - jalan tolpun ikut macet kalau semua transaksi harus dilakukan dengan sistem tatap muka. (Tapi, ngomong-ngomong, jalanjalan di New York juga macet ya?) April 2010 | MEDIA ICMI | 18
Risiko integrity-based economy adalah kalau salahsatu pelakonnya menyalahgunakan sistem tersebut. Tapi keunggulannya biaya transaksi sangat rendah karena tidak perlu bertatapmuka, biaya lawyer mahal, dsb, dan yang lebih penting lagi sistem tersebut memaksimalkan potensi manusia sebagai manusia lewat mekanisme saling percaya. Mungkin inilah yang disebut "high trust society" di mana peran etika individu dan sosial sangat penting. Sebetulnya secara tradisional masyarakat kita juga sudah "high trust." Jaman dulu, transaksi cukup ditutup jabat tangan. Appointment cukup dengan offer letter (sekarang offer letter saja tidak cukup, harus ke notaris dan dibubuhi meterai Rp6,000). Semua transaksi harus berformat legal dan melibakan lawyer dengan bayaran jutaan rupiah per jam. Sudah semuanya difor malkan masih jug a banyak tampering, contoh: kasus tahu berformalin, makanan mengandung unsur babi, dsb. Jelas sekali integritas tidak terjamin legalitas. Kunrat Wirasubrata 27 Mei 2010 18:04 Kalau New York, hanya jalan-jalan, jadi tidak sempat mengamati pergerakan traffic dan kegiatan di New York, tapi sering main ke Chicago, karena Chicago hanya tiga jam driving dari Madison, di mana saya tinggal cukup lama. Pola kota broker Jakarta, menurut saya sangat beda dengan di Chicago, New York dan London. Rush Hour hanya terjadi pagi dan sore hari, waktu pergi dan pulang kantor. Broker Ecek-eceknya, ada di seluruh kota, sampai kota-kota kecil, yang perlu mendatangi customer-nya untuk meyakinkan kenapa pilih perusahaannya. Masyarakat Amerika dan Inggris, tingkat pendidikannya sudah tinggi. Jaman tipu menipu, di tahun 1930an, sudah mereka lewati, sudah dibuat UU, sehingga sulit tipu-menipu. Coba kita lihat di US, inside trader saja, hukumannya luar biasa. “High trust society� terbentuk di US karena aturannya sangat ketat, yang melanggar kena hukuman berat, yang jujur dapat reward. Kalau broker di Jakarta, pagi masuk kantor, rapat konsolidasi, kemudian keliaran keluar cari customer, sampai yang ecek-ecek. Akibatnya Jakarta macet sepanjang hari, bukan waktu pergi dan pulang kerja saja. Jangankan pakai telpon, didatangi tatap muka berkali-kali customernya belum tentu percaya. Kalau New York jaringan
subwaynya cukup handal, walau penuh coret-coretan di dinding, tapi Tokyo, Soul, Singapura dan Washington sangat nyaman subwaynya. Di Jakarta jangankan bangun Subway, bangun simpang susun saja saja yang biasanya dicicil sekitar lima setahun, sejak reformasi, entah kemana uang DKI. Pembangunan simpang susun dan pelebaran jalan, dan membuat jalan alternatif, sudah jarang. Jadilah kota Jakarta, salah satu kota termacet di dunia yang secara ekonomi mengalami kerugian puluhan triliun tiap tahun. Bakhtiar Muin 1 Juni 2010 19:09 Pendapat menarik. Walau saya menangkap kesan banyak dari kita senang menghujat bangsa sendiri tanpa melakukan analisa mendalam kepada data terkini, langsung menjustifikasi negara Barat itu maju, negara sendiri primitif. Per nah mendeng ar www.kaskus.us atau www.indonetwork.com? Lalu berapa banyak orang Indonesia melakukan networking bisnis melalui mailing list, facebook, multiply dll. Di level internasional, coba hitung berapa banyak orang Indonesia yang membina networking bisnis Internasional lewat situs seperti www.alibaba.com Lalu berapa jumlah e-commerce orang Indonesia, mulai yang fully automation hingga semi manual pakai blog gratis. Silahkan akses dulu dan pelajari semua profil website di atas, setelah itu silahkan analisa, apakah pelaku bisnis kita masih primitif atau sudah kelewat maju. Saya sendiri termasuk pelaku bisnis di negeri yang banyak orangnya melek teknologi, ikut-ikutan menggunakan internet sebagai sarana bisnis dan sudah banyak sekali orang di Jakarta melakukan hal seperti saya. Jadi sedih rasanya ketika ada analisa yang sekejam itu terhadap bangsa sendiri tanpa memperhatikan update terkini. Ja k a r t a m a c e t i t u p r o b l e m infrastruktur, perkembangan kota yang melanggar master plan awalnya, serta transportasi publik masal yang kurang kondusif. Problem ada wilayah ini, bukan analisa tentang seberapa primitfnya bangsa ini dibanding bule itu. Rasa nasionalisme saya terusik dengan posting seperti ini. Mari kita bekerja keras dan tunjukkan kepada dunia, siapa itu bangsa Indonesia. Just kidding, tapi saya bangga menjadi orang Indonesia. Deni Danasenjaya
orpus
PT BUMN Hijau Lestari I mengadakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Pusat, ber tempat di Desa Pinggirsari kecamatan Arjasari (14/06). Kerjasama penanaman model penghijauan berbasis agroforestry tersebut adalah seluas 5 hektar dengan tiap hektarnya akan ditanam 500 pohon di antaranya 240 pohon kayu-kayuan seperti Jabon, 220 pohon Aren, dan 40 Pohon Buahbuahan yaitu Durian dan Nangka yang banyak dibutuhkan di pasar saat ini. Menurut Dirut PT BUMN Lestari, Zulfi Ramlan Pohan masyarakat mulai menilai anjuran Peperintah tentang penghijauaan hutan profitable (menguntungkan) karena di balik anjuran disiapkan peluang yang bisa memberi keuntungan bagi warga.”Kami menjamin pembelian komoditas pertanian yang dikelola warga di atas hutan rakyat,” ujar Zulfi usai mencanangkan program penanaman sorgum itu. Kegiatan penanaman pohon itu berlangsung atas kerjasama antara PT BUMN Hijau Lestari, ICMI dan Bank Muamalat. Ketiga lembaga itu sepakat untuk memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada petani di Arjasari. Sorgum merupakan komoditas yang sangat menjanjikan. Komoditas itu dipilih PT BUMN Hijau Lestari I setelah melalui hasil penelitian. Konsep penelitian yang dilakukan BUMN Hijau Lestari, yakni dengan pola rencana dari bawah dan
April 2010 | MEDIA ICMI | 25
ICMI dan Lestari I untuk Pemberdayaan tuntunannya dari atas atau sering diistilahkan rebah tuntas. Di sisi lain BUMN Hijua Lestari I pun memberi jaminan kepada petani dalam menyerap hasil panennya dengan harga yang kompetitif. Tepung sorgum itu akan dibeli BUMN Hijau Lestari I dengan harga Rp 5.000 per kilogram. Selama lima tahun ke depan, pihaknya menargetkan penanaman sorgum di atas 250 ribu hektar. Sorgum itu tentunya ditanam di lahan hutan rakyat . selain memberi kesejahteraan kepada masyarakat,
pengembangan komoditas sorgum pun akan mengikis citra Indonesia sebagai negara pengimpor tepung gandum dan sorgum. Anggota Presidium ICMI, Nanat Fatah Natsir mengatakan, program yang digulirkan BUMN Hijau Lestari I selaras de gan misi ICMI. ICMI memiliki program perbaikan lingkungan dan menciptakan masyarakat yang makmur. “ kami punya SDM untuk menunjang perogram itu,” ujar Nanat.
dewan kehormatan
Terimakasih Ibu Ainun
Selamat Jalan Abdikan hidup untuk Bangsa dan Negara Ainun Habibie wafat di Jerman pada usia 72 tahun, minggu, 23 Mei pukul 17.30 waktu Jerman RS Munchen, Jerman. Upacara pelepasan peti jenasah mantan Ibu Negara Hasri Ainun Habibie dari rumah duka dipimpin Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Pasukan penghormatan serta marching band mengantar peti jenasah. Dalam sambutan pemakaman Hasri Ainun Habibie di Taman Makam Pahlawan, SBY mengatakan selain sebagai istri yang setia beliau sangat berjasa mendampingi Presiden Habibie dalam masa-masa krisis politik pada 1998, terutama saat reformasi di Indonesia. "Hampir seluruh hidupnya
Pr esiden RI, Susilo Bamba g Yudhoyono memimpin langsung upacara pemakaman secara militer Jenasah Anggota Dewan Kehormatan ICMI Pusat, Ibu Hasri Ainun Habibie di TMP Kalibata. (25/05).
diabdikan untuk bangsa dan negara, serta sangat mencintai rakyat Indonesia." Presiden mengajak para hadirin melanjutkan pengabdian yang selama ini dilakukan oleh almarhumah seraya meminta rakyat Indonesia mendoakan jenazah sehingga mendapatkan tempat yang baik di sisi allah SWT. "Akhirnya, saya mengucapkan mengucapkan bela sungkawa, semoga arwah Ibu Negara dalam keadaan tenang di sisi Allah SWT."
April 2010 | MEDIA ICMI | 07
tausiyah
Prof. Dr. Komaruddin Hidayat Anggota Dewan Pakar ICMI Pusat, bidang Agama, Budaya dan Pengembangan Karakter Bangsa Tausiyah tahlil hari ketiga Ibu Ainun Dalam hidup ini sesungguhnya salahsatu agenda yang menarik itu peristiwa pulang. Ketika lebaran pasti orang beramai-ramai pulang mudik. Wa l a u p u n j a l a n a n s e s a k t a p i bersemangat pulang. Saat kita di luar negeri kalau sudah mau pulang, malamnya bisa tidak bisa tidur. Ketika ibu-ibu habis belanja, gembira sekali kalau sudah mau pulang. Dulu waktu kita sekolah SD, kalau ada pengumuman pulang lebih awal, kita tepuk tangan.
Mengubah Ketakutan Menjadi Optimisme
Proses Pulang ke Rumah Jadi pulang itu sesungguhnya menggembirakan. Mengapa? Karena kita ingin bertemu orang-orang tercinta untuk berbagi kasih. Jadi kalau ada orang yang tidak mau pulang, pasti ada masalah dengan keluarganya. Sedangkan yang paling sengsara adalah orang keluyuran tidak jelas arahnya. Begitupun Islam memandang kematian dengan sikap yang positif. Karena itu kalau ada orang meninggal, kita mengucapankan; innalillah wa innalilaihi rajiun. Yang kurang lebih berarti; going home volunterily (Kembali dengan sukarela). Tapi kalau turja 'un artinya 'dipulangkan' dan bersifat paksaan. Orang mukmin jelas sekali memaknai 'pulang' dengan innalillah
Desember 2009 | MEDIA ICMI | 22
wainnalilaihi raji 'un. Ibarat wisuda kita gembira karena naik kelas. Sesungguhnya Tubuh Kita Merekam Saya survei beberapa orang, ternyata sakit fisik tidak selalu disertai sakit psikologis dan spiritual. Pernah ada seorang pasien koma ketika sudah siuman saya tanya tapi ia tidak ingat dan tidak merasa sedang sakit. Padahal keluarganya sudah mendoakan. Khawatir ini hari terakhir. Yang menarik beberapa orang walau fisiknya sakit, ketika datang waktu shalat, selalu minta wudhu dan shalat. Itu mudah dijelaskan, karena tubuh kita merekam. kalau baca yasin; a l ya u m a n a k h t i m u a l a a f wa h i h i m watukallimuna aydihim watasyadu arjuluhum
bima ka yaksibun.. Sehingga Allah menganjurkan ingatlah. Tiap saat engkau menjadi programmer memasukkan database dalam dirimu. Maka hendaknya engkau selalu biasakan zikir kepada Allah karena database itu yang nanti akan menentukan kualitas kita. Ada orang yang sakaratul maut diajak zikir sulit sekali, karena tidak punya database tentang zikir sehingga tidak biasa. Dalam Al-Fusilat ayat 19-21. Digambarkan orang-orang yang nanti rekamannya negatif, pendengaran, mata dan kulit menjadi saksi atas apa yang kita lakukan. Ini dijelaskan oleh orang yang pernah mengalami matisuri. Dia ditunjukkan semua hasil print-out dari apa yang terjadi selama hdup.
Rajin-rajinlah Menabung Berapa orang yang pernah saya survei. Pertama, banyak kemiripan ketika mengalami Nearly Death Experience (NDE) dan Out of Body Experience (OBE). Semua spiritual flashdisk akan keluar dan kalau rekaman positifnya lebih banyak akan memberikan fasilitas, kondisi yang luar biasa nyamannya. Tapi kalau rekamannya lebih banyak negatifnya, ruhnya akan sangat tersiksa. Inilah mengapa Al Quran mengatakan kalau seseorang berbuat baik sesungguhnya orang itu berbuat baik untuk dirinya. Yang namanya siksa neraka itu manusia yang menyalakan bahannya bukan Allah karena DIA ar Rahman ar rahim. Kedua, rupanya berbagai amalan yang baik walau kecil akan terakumulasi dan mendatangkan subsidi silang. Jadi orang yang ibadahnya kadang agak bolongbolong akan tersubsidisilang oleh amalamal sosialnya. Lebih bagus kalau keduanya bagus. Maka jangan lewatkan tiada hari tanpa menabung. Kalau kita bekerja tiap bulan gajinya langsung ditransfer dalam buku tabungan. Rupanya amal kita ada mekanisme persis seperti itu. Langsung distransfer dalam deposito di akhirat. Dulu Jadi satu hari ketika Isra Mi'raj Rasulullah berjalan-jalan di sebuah perumahan. Dia melihat ada orang-orang seasng membuat rumah tapi kok mogok tukangnya rumahnya belum jadi. Rasulullah bertanya; Apa itu ya Jibril? Oh rumah ini disediakan untuk yang punya amal di akhirat. Tapi sekarang lagi mandek transfernya sehingga materialnya habis. Jadi ketika kita berhenti amal saleh maka tabungan kita berhenti. Ada juga yang giat sekali, Kenapa? Pemiliknya tiap hari mentransfer bahan material yaitu amal saleh, Ada lagi yang rumahnya bagus dirusak oleh tukangnya. Itulah orang yang berbuat baik dia rusak kebaikannya sehingga defisit transfernya. Ketiga, Ruh yang bunuhdiri sengsara sekali hidupnya. Dia tidak bisa melanjutkan perjalanan lebih lanjut tapi juga ingin kembali ke bumi tidak bisa. Ruhnya itu sengsara sekali. Pantas Al Qur'an melarang bunuhdiri karena itu putus asa dari rahmat Allah. Keempat, ketika orang mengalami OBE dan NDE, rupanya ruh paling senang saat meninggal dilepas dengan doa, cinta dan ikhlas. Rasulullah mengajarkan kalau ada keluarga kita meninggal, boleh menangis tapi di balik tangisan itu juga harus
diiringi doa, cinta dan ikhlas karena akan meringankan perjalanan rohnya lebih lanjut. Kelima, ada satu hadis, ketika orang meninggal persis seperti datang seperti turun dari bandara dan landing. Di sana ada panitia penjemput sudah tahu siapa yang datang dan itu manifes rekaman amalannya. Kalau baik, ia langsung dibawa ke penampungan menunggu yaumul hisab di semacam hotel bintang 45. Tapi kalau orang itu negatif sudah ada entah di 'Cipinang' atau 'Nusakambangan'. Jadi sudah ada daftar dan alamatnya masing-masing. Dalam satu hadis, ada ruh meninggal ketika dibawa jenazahnya bau menyengat sekali tapi di perjalanan berubah agak enteng dan baunya berkurang.Sehingga malaikat berpkiir; apakah saya salah mengsung jenazah? Ayo kita berhenti dulu. Jangan-jangan salah alamat. Malaikat kemudian menengok ke dunia. Rupanya orang yang meninggal itu anak-anaknya rajin mendoakan, wasiat, amal jariyah dan nasihatnya dilaksanakan dan itu memberikan deviden bagi yang meninggal.
Inilah mengapa orang tua diwajibkan mendidik anaknya agar menjadi anak yang saleh. Jadi kalau kita punya anak saleh, kesalehan itu menjadi manfaat bagi dirinya dan sebagai imbalan doa dan cinta kepada orangtuanya. Hadis mengatakan kalau kita semua meninggal habiss emua kecuali tiga yang tidak; anak yang saleh, sadaqah jariyah dan ilmu yang bermanfaat. Ada lesson learned dari orang yang pernah mati suri yaitu Hati-hati membuat janji. Karena janji itu hutang. Jadi ketika dia mengalami NDE, berbagai janji yang belum dia laksanakan datang nagih dan itu membuat suasana batinnya tersiksa. Siksa tidak selalu bersifat fisik. Siksa yang mencekam kadang bersifat psikologis dan spiritual. Yang berat adalah janji politik makanya hati-hati. Jangan anggap enteng, amanah. Makanya pemimpin itu kalau berbuat baik, pahalanya berlipatlipat sebanyak orang yang dia bantu dengan keputusan poltiknya. Luar biasa pahalanya. Sebaliknya kalau dia khianat, dosanya berlipat-lipat karena korbannya banyak orang. Inilah makanya dalam islam betul-betul janji itu amanah.
Desember 2009 | MEDIA ICMI | 23
presidium
Wahyu Memandu Ilmu Umat Islam pernah memimpin peradaban dunia pada Abad 9 sampai 13 dengan pusatnya di Kordova (sekarang: Spanyol) karena pendidikan yang dikembangkan adalah pendidikan 'wahyu memandu ilmu' atau Ayat Kauliyah memandu ayat Kauniyah. Jadi tidak ada dikotomi antara sistem pendidikan dan ilmu agama. Jadi ilmu itu memang disinari wahyu karena itu mereka berkembang dengan optimal dan memimpin peradaban. Sehingga muncul misalnya Ibnu Sina yang menulis Qanun fi Thib tentang teori kedokteran yang sampai hari ini masih menjadi grand theory di perguruan tinggi di seluruh dunia. Atau lIbnu Rushd yang menulis Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fiqih) dan Kulliyaat fi At-Tib (buku kedokteran); fasih bicara agama dan kedokteran. Juga Ibnu khaldun dengan Muqaddimah; fasih bicara agama dan ilmu-ilmu sosial. S e j a r a w a n , A r n o l d Toy n b e e mengatakan, jika waktu itu tentara-
tentara Kristen Hulagah tidak menghancurkan peradaban Islam secara brutal (persis Amerika waktu menyerang Irak), peradaban dunia akan lebih maju dari sekarang. Karena mereka brutal akhirnya ilmu-ilmu sekarang ini sisa-sisa yang dikembangkan para cendekiawan saat itu. Di pihak lain, peradaban barat maju hingga puncaknya hari ini meng arah kepada antara mau mengembalikan kepada nilai islam seperti masa kejayaan dulu, atau masih melanjutkan peradaban barat yang sudah hancur ini. Chapra mengeritik secara tajam; bila paradigma keilmuan yang digunakan selama lima abad terakhir
Nanat Fatah Natsir Presidium ICMI Pusat masih tetap digunakan sebagai pondasi sains, teknologi, ekonomi, kedokteran, dst, maka akan menjadi bahaya besar bagi kehidupan manusia di bumi. Dalam paradigma Barat yang disebut benar itu ialah aliran positivisme setelah renaisans; benar adalah benar menurut rasio dan empirik. Ini yang sekarang dikembangkan di seluruh perguruan tinggi di dunia. termasuk sekolahsekolah. Sedang dalam paradigma Islam yang disebut kebenaran ukurannya wahyu, empirik dan rasio. Karena itu adalah tugas ICMI yang paling mendasar bagaimana tidak mendikotomi antara ilmu dan agama. Itu bagian dari sikap ulil albab seperti termaktub dalam Al Imran ayat 190 dan 191. Seperti disampaikan dalam National Leadership Training ICMI Angkatan 1 (04/ 06/ 10) April 2010 | MEDIA ICMI | 07
dewan pakar (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Al Imran:134) Pesan Nabi Muhammad SAW; “Jangan marah!” pesan lainnya; “Barangsiapa dapat menahan amarah, padahal ia dapat (kuasa) untuk memuaskan amarahnya itu tetapi tidak melampiaskan, maka Allah mengisi hatinya dengan keridhaan (kepuasan) pada hari kiamat.” Lain pesan; “Siapa menahan marahnya, maka Allah akan menghindarkan nya dari murkaNYA pada hari kiamat.” Amarah itu sifatnya sangat subyektif dan emosional. Api amarah yang diledakkan semakin liar tanpa kendali makin memuaskan dan melegakan. Tapi ini hanya sesaat , setelah itu harus dibayar mahal dan pasti disesali kadang diratapi.
rumah tangga yang melakukan sedikit kesalahan langsung dimarahi, bawahan salah sedikit dimarahi, murid salahsedikit dimarahi. Padahal yang diperlukan dalam langkah kesepuluh ini adalah bagaimana membiasakan/ melatih diri untk tidak gampang marah. Artinya, tidak melampiaskan emosi/ hawa nafsu dengan marah. Masalahnya, rangsangan marah yang biasa dimuntahkan dari waktu ke waktu akan menemukan bentuknya yang solid dan dominan. Risikonya, suara nurani tentang etika, nilai-nilai, kehalusan dan keutamaan akan kehilangan bobot, terhenyak merana dan gelisah di lubuk hati.
di hadapan Allah untuk memandang dirinya di hadapan Allah: Manusia –manusia yang 99,9% bobotnya kurang dari 100kg. Misalnya semua penduduk bumi yang jumlahnya 6 milyar manusia rata-rata bobotnya 100kg , maka total berat selur uh manusia adalah 600.000.000.000 kg atau 600 juta ton. Dibanding berat bumi yang 6000 juta juta juta ton, maka seluruh manusia di muka bumi hanyalah 1/10.000.000.000.000 berat bumi. Berarti tiap diri manusia (kalau beratnya 100kg) dibandingkan dengan bumi hanyalah 1/60.000.000.000.000.000.000.000 bumi Karena itu, logis bila menghadapi sepercik gelombang tsunami saja,
Tidak Marah Kecuali Untuk Mendidik
Marah sebagai Tugas Bukan Pelampiasan Emosi DR. Muhammad Thohir SpKJ Anggota Dewan Pakar ICMI Pusat Bidang Agama, Budaya dan Pengembangan Karakter Bangsa Hanya karena tersinggung kata-kata , seorang bisa memukul orang lain sampai babak belur. Hanya karena hewan peliharaaannya dilempari tetangga, meledakkan amarahnya dengan membunuh. Hanya karena urusan sejumlah uang , tega melakukan mutilasi dengan kesadisan tak terbayangkan. Semuanya akan berakhir dengan penyesalan dan ratapan. Untungnya insiden-insiden ini tidak selalu terjadi. Nafsu amarah yang dapat kita tahan atau kita kendalikan, pada awalnya terasa pahit dan menyesalkan, tapi akhirnya pasti manis dan melegakan. Hubungan interaksi dengan semua tetap terpelihara. Jiwa pun merasa percaya diri karena telah mampumengaktualisasikan sosialisasi diri sendiri dengan nilai-nilai keutamaan. Keuntung an-keuntung an lainnya akanmenyusul. Dalam interaksi kehidupan sehari-hari , api amarah itu seringkali tidak dimuntahkan secara liar, tapi juga tidak dikendalikan secara semestinya. Walaupun tidak meledakledak, amarah itu sering dituruti , terutama bila berhadapan dengan orang yang levelnya di bawah kita. Pembantu
Sebaliknya, rangsangan marah yang terbiasa ditahan dan dikendalikan dari waktu ke waktu akan makin kehilangan power/ kekuatan dan bisa menjadi rudimeter (sisa-sia keberadaan yang kehilangan peran). Suara nurani tentange tika, nilai-nilai, kehalusan, keutamaan akan nyaring bernyanyi dan jiwa pun akan segar berseri. Sementara itu perlu diingat ada momen-momen tertentu di mana marah justru menjadi “wajib”. Ketika guru melihat muridnya malas atau tidak melaksanakan tugas, maka guru “wajib” marah sebagai pelaksanaan tugas untuk menghindarkan murid-muridnya dari terkena bumerang perlikau negatifnya di masa depan. Ketika seorang ploantas melihat pengguna jalan ugal-ugalan dan melanggar marka, maka ia wajib marah untuk mencegah kecelakaan yang bisa merengut nyawa. Marahnya guru dan polantas tersebut adalah dalam rangka mendidik dan melaksanakan tugas bukan pelampiasan hawa nafsu. Bagian dari kecerdasan spiritual adalah kesadaran dan kemauan seorang hamba Allah untuk memandang dirinya
manusia di aceh sudah tak berdaya. Menghadapi angin Katrina saja, manusiamanusia di negara adidaya Amerika (New Orleans) juga tak berdaya. Belum lagi manusia kalau membandingkan dirinya dengan reaktor termonuklir yang namanya matahari yang besarnya 1.250.000 kali bumi. Padahal matahari “hanyalah” satu di antara 200 milyar bintang yang membentuk galaksi bima sakti yanggarsi tengannya sepanjang 100.000 tahun cahaya. Galaksi bima sakti pun hanya salahsatu dari bermilyar galaksi (mungkin juga trilyunan galaksi) yang sampai detik belum selesai dihitung. Padahal di atas langit masih ada langit dan di atasnya masih ada juga langit yang lain dan seterusnya. Wallahu a'lam. Betapa sangat besar serta luas alam semesta ini. Betapa Maha Besar Sang Pencipta. Betapa sangat seimbang dan akurat perdarannya. Sungguh Maha Cerdas dan Maha Perkasa Sang Pemelihara. Sekaligus betapa indah, memukau dan mengagumkan alams emesta ini, Maha Indah dan Maha Agung Sang Penguasa semesta.
April 2010 | MEDIA ICMI | 07
orwil
Teknologi Harus Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat Kemampuan menguasai teknologi dan penerapannya yang tepat guna dapat menjadi salahsatu tolak ukur kemajuan suatu negara atau bangsa. Begitu diungkapan Anggota Dewan Pakar ICMI Pusat, Dr. Ing H. Ilham A Habibie dalam seminar Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Orwil Jawa Barat: “Teknologi, KUMKM dan Kesejahteraan Rakyat”, Rabu (16/06) di Aula Bumi Madani ICMI Jabar. serta dorongan bagi jiwa. Ilmu m e n y e s u a i k a n m a nu s i a d e n g a n lingkungannya, sedang iman menyesuaikannya dengan jati dirinya,” jelasnya. Kegiatan ini dihadiri Pengurus ICMI Orwil dan Orda-orda Se-Jawa Barat, Ormas dan BEM. Acara ditutup dengan pemberian cendramata dari ketua ICMI Orwil Jawa Barat Prof. Dr. H. Burhan Arief kepada para narasumber. (dnsicmijabar*)
“ICMI dengan 5K nya harus mampu memberikan warna dan kontribusi positif dalam pembangunan dan penguasaan teknologi ini untuk membantu mempercepat kemajuan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya. Pada diskusi yang dipandu Dr. H. Didin Muhafidin, M.Si ini juga menghadirkan Dr. Ir. H. Murasa Sarkani Putra yang memaparkan keterpaduan antara iman dan ilmu. “Ilmu sebagai pemberi kekuatan yang menerangi jalan kita dan iman menumbuhkan harapan
Melukis Dunia dengan Sejuta Warna Melukis Dunia dengan Sejuta Warna, menjadi tema pelatihan fotografi tingkat dasar kali ini, yang diselenggarakan Balai Jurnalistik ICMI (BATIC) Jabar, Sabtu – Minggu (2030/05) di Aula Bumi Madani ICMI Jabar.
Sebanyak dua puluh lima peserta dari berbagai macam latar belakang keahlian dan pendidikan begitu antusias mengikuti materi demi materi yang disampikan secara interaktif oleh pakar komunikasi dan praktisi fotografi dari Unpad Dede Mulkan, M.Si bersama tim BATIC. Selain pengenalan dasar peralatan dan komposisi dalam fotografi, para pesertapun diberikan materi fotografi
esai dan praktek lapangan dengan berburu objek foto diseputaran cikutra. Berbagai hasil foto para peserta pelatihan dibedah dan dilombakan memperebutkan hadiah dari panitia lomba. Foto terbaik dengan tema lingkungan hidup karya Haris F. Zulkifli keluar sebagai pemenang menyisihkan lima foto lainnya. Acara pelatihan ini ditutup oleh Wakil sekretaris ICMI Jabar H. Aep Saepuloh, M. Si. (dns-icmijabar*) April 2010 | MEDIA ICMI | 07
orsat
Tak kurang 300 santri dan pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Orsat Jombang, Jawa Timur, Selasa siang menggelar shalat Ghaib bersama untuk almarhumah mantan ibu presiden Rebublik Indonesia, Ainun Habibie.(25/05)
Shalat Ghaib dari Jombang
untuk Ibu Ainun
Suasana tahlilan hari pertama di kediaman BJ. Habibie
Acara ritual itu digelar di pondok pesantren Al-Aqobah, Kecamatan Diwek. Usai shalat, para jamaah juga menggelar tahlil dan doa bersama untuk almarhumah. “Jasa beliau sangat besar bagi Indonesia. Beliau sangat peduli pada dunia pendidikan dan kemajuan tekhnologi,� kata Kiyai Junaidi Hidayat, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aqobah. Kalangan pesantren, kata dia, merasa sangat kehilangan sepeninggal istri mantan Presiden RI ke-3 ini. Junaidi menambahkan, banyak pelajaran yang bisa diambil saat Ainun masih hidup. Kebesaran hatinya dan keseriusanya terhadap dunia pendidikan patut menjadi suri tauladan bagi generasi muda. Menurut dia, bukan hanya keluarga Habibie yang kehilangan, tapi seluruh bangsa Indonesia pula. Seorang santri perempuan, Fitrotin mengatakan, mendiang mantan Ibu Negara yang meninggal di usia 72 tahun ini memiliki jasa besar di Indonesia. Dia adalah sosok panutan yang luas biasa, yang dengan ikhlas menemani suaminya kala menjabat sebagai Presiden. “Beliau juga berjasa kepada dunia pendidikan maupun teknologi semasa hidupnya yang senantiasa menemani sang suami. Semoga beliau tenang di sana, dan mendapat pahala sesuai dengan amalnya,� pungkasnya. Sumber: tempointeraktif.com
April 2010 | MEDIA ICMI | 07
batom Di negara Iran penduduknya yang mendorong untuk 'Go Nuclear'. Beda di Indonesia yang menentang karena dianggap haram. Menurut Irwanuddin dari Pusat Pengkajian Pengembangan Energi Nuklir Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Negara itu diveto karena masalah nuklir. Padahal, mereka hanya berupaya untuk membangun kemandirian energi di masa depan karena pengalienasian oleh dunia internasional.
Dicap Haram karena Voting ''Tapi, di sini, nuklir ditentang karena dibilang haram," ujarnya. Pemberian cap haram itu karena masalah voting, yaitu mau apa tidak. "Kalau tidak, maka dibilang haram. Tapi, secara ilmiah tidak demikian.'' Tegasnya (01/05). Dia melanjutkan, Rusia sendiri 75 persen menggunakan nuklir untuk energinya, walau pun pernah terjadi kecelakaan Chernobyl saat masih menjadi Uni Soviet. Ukraina sendiri demikian, nuklir yang digunakan dengan sifat riset, tapi sudah tak dijalankan lagi. Mereka tetap saja membangun PLTN. Perancis menggunakan energi nuklir sebanyak 80 persen untuk listriknya. ''Tingginya peradaban suatu bangsa dilihat dari semakin ting ginya penguasaan teknologi, termasuk dalam hal teknologi nuklirnya. Kita sering melihat dari sisi negatifnya, bukan positifnya,'' katanya. Padahal asal
Nuklir
untuk Kemandirian Energi teknologi diterapkan dengan semestinya, penggunaan energi nuklir menjamin ketersediaan masokan lsitrik yang aman dan murah. Nuklir bisa ganti energi fosil Sebelumnya, Kepala Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Hudi Hastowo, banyak persiapan yang harus dilakukan Indonesia untuk menuju era nuklir. ''Mungkin era nuklir kita mundur jadi tahun 2020,'' kata Hudi. Soal nuklir, masih banyak pertentangan yang terjadi di tingkat masyarakat dan berbagai kalangan. Pertentangan itu terjadi karena kesalahpahaman soal teknologi tinggi
yang berbahaya bagi masyarakat. Ini terjadi karena ketakutan akan kecelakaan reaktor nuklir Chernobyl tahun 1986 di Uni Soviet. Hudi menegaskan, harga minyak dipastikan ke depan akan naik. Naiknya harga migas akan berpengaruh pada kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang memberikan dampak sosial. Bagaimana semua pihak terus bergantung pada energi fosil bila harganya terus meningkat dan pasokannya menipis. ''Makanya, kembangkan semua energi baru dan terbarukan.'' tutupnya. Sumber: republika.co.id
MASIKA ICMI Adakan Pelatihan Manajemen PEMILUKADA Pemilukada merupakan pesta demokrasi yang berkiblat pada rezim pemilu, tidak seperti pemilihan kepala daerah (pilkada) masa lalu yang mengacu pada rezim pemerintah daerah. Perubahan rezim ini sedikitnya berimplikasi pada regulasi yang dipakai dalam penyelenggaraan pemilukada di lapangan. Ini harus dipahami oleh penyelenggara dan pengawas pemilukada hingga tingkat bawah. Dengan demikian, ritme pemilukada di berbagai daerah bisa menyesuaikan dengan regulasi paling mutakhir.
Majelis Sinergi Kalam (MASIKA) ICMI Jabar terpanggil untuk memberikan pencerahan dan pengetahuan kepada masyarakt umum dengan mengadakan Pelatihan M a n a j e m e n Pe m i l i h a n U m u m K e p a l a D a e r a h ( P E M I L U K A DA ) Kamis–Jum'at(10–11/06) di Aula Bumi Madani ICMI Orwil Jabar. Acara pelatihan pemilukada ini resmi dibuka Asisten Pemerintahan Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat Drs. H. Herri Hudaya, M.Si. Sebanyak 40 peserta, utusan ICMI Orda dan Orsat seJawa Barat, utusan Masika se-Jawa Barat, utusan ormas Islam, dan Perguruan Tinggi mengikuti pelatihan ini. Ketua Masika ICMI Jabar yang juga ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar Ferry Kurnia Rizkiyansyah, S.IP., M.Si menjadi pemateri pertama dengan menyampaikan materi “Pemilihan Kepala Daerah dalam Perspektif Tata Negara” disusul Prof. Dr. Asep Warlan Yusuf,SH, Pakar Hukum dan Guru Besar HTN Universitas Katholik Parahyangan dengan pemaparan “Pemilukada 2010: Regulasi dan Tantangannya” Pembicara lainnya; Nurhidayat Sardini, M.Si (Ketua Bawaslu), Drs. Mahi M. Hikmat (mantan ketua panwaslu jabar ), Osin Permana, M.Ag (ketua KPU Kab. Bandung), dan Atip Tartiana, M. Si (ketua Pokja Pencalonan KPU Kab. Bandung) Pada hari kedua pelatihan hadir sebagai pembica adalah : Prof. Dr. Karim Suryadi (Pakar komunikasi Politik), Dr. Suwandi Sumartias, M.Si (Fikom UNPAD) dan Ahmad Herry, SE (anggota KPU Jabar). Pelatihan Manajemen Pemilukada se-Jawa Barat MASIKA ICMI Jabar secara resmi ditutup Wakil Ketua MASIKA ICMI Orwil Jabar, Aep Saepuloh, M.Si dilanjutkan penyerahan sertifikat dan ramah tamah.(dns-icmijabar*) April 2010 | MEDIA ICMI | 07
batom
Pada awal tahun 2010, LAZNAS BMT telah m e n j a r i n g B M T- B M T pelaksana program ASKESOS (Asuransi Kesejahteraan Sosial) dan BKSP (Bantuan Kesejahteraan Sosial Permanen) untuk mengetahui sejauhmana program kerjasama antara Kementerian Sosial dan LAZNAS BMT telah dijalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab sesuai semangat pemberdayaan sosial dan kepedulian nyata BMT kepada ummat.
LAZNAS BMT Berikan Premium Sertifikat untuk BMT Pelaksana ASKESOS dan BKSP Ahmad Sani, Wakil Direktur LAZNAS BMT menjelaskan BMT-BMT yang dievaluasi dan dilihat perkembangan program ASKESOS dan BKSP yaitu BMT di 14 Propinsi dan yang programnya mulai berjalan sejak tahun 2006 sampai 2008. Sedangkan BMTBMT yang program baru berjalan pada 2009 belum dievaluasi karena belum mencapai 1 tahun program berjalan. “Evaluasi BMT pelaksana program ini meliputi ketepatan sasaran program, kuantitas dan kualitas pelayanan kepada peserta, tanggung jawab sosial, ketepatan pengirim laporan, dedikasi kejujuran dan komitmen pemberdayaan dengan LAZNAS BMT, kerjasama membangun dan mengembangkan kelembagaan Baitul Maal serta komitmen alokasi bagi hasil untuk perjuangan. Inilah ide dasar LAZNAS BMT mengapa memberikan penghargaan kepada BMT yang bekerja keras dan komitmen tinggi pengabdian kepada ummat”, papar Ahmad Sani. Penghargaan Premium Certificate adalah penghargaan tertinggi dari LAZNAS BMT yang hanya diberikan kepada BMTBMT pelaksana program ASKESOS dan BKSP yang telah diseleksi ketat. Kriterianya BMT telah melaksanakan program 1 tahun lebih, target peserta
telah mencapai minimal 300 orang untuk ASKESOS, dan minimal 20 orang untuk program BKSP, sudah mengirimkan laporan, mengisi quesioner evaluasi, telah membayarkan bagi hasil pendampingan sebagai komitmen perjuangan, dan menjalankan program tepat sasaran. “Sedangkan kriteria telah menjalankan divisi Baitul Maal belum dapat dipakai, karena masih banyak BMT yang kesulitan SDM amil di BMTnya masing-masing. Tapi kedepan LAZNAS BMT terus mendorong BMT untuk secepatnya menghidupkan divisi dan fungsi Baitul Maal-nya. Ini kewajiban untuk agama dan sosial BMT, jadi tidak boleh dibiarkan BMT hanya meniru operasional perbankan. Jadi BMT wajib jalankan Baitul Maal-nya segera”, tegas Ahmad Sani lagi. Adapun BMT yang akan menerima penghargaan dari LAZNAS BMT dan Kementerian Sosial akan diumumkan segera dalam bulan Juli mendatang. Mengingat masih ada BMT yang sedang dalam proses
seleksi. Diperkirakan tidak semua BMT pelaksana program ASKESOS dan BKSP mendapatkan penghargaan. “Ini artinya, masih ada personal-personal di BMT yang juga kurang dapat dipegang komitmen dan amanah dalam menjalankan program ASKESOS dan BKSP. Untuk yang satu ini, LAZNAS B M T m e m i n t a Pe n g u r u s B M T mengambil tindakan tegas, agar BMT dapat dipercaya ummat” pungkas mantan Pengurus PB HMI periode 19971999 yang ditunjuk sebagai koordinator nasional program tersebut.
April 2010 | MEDIA ICMI | 07
kilas icmi
Kilas ICMI APRIL 2010 Jum'at-Ahad, 16-18 April Hotel Grand Cempaka Jakarta Rapat Majelis Pimpinan Paripurna (RMPP) ICMI dihadiri Pengurus ICMI Pusat, Orwil dan Orda Rabu, 21 April Senayan - Jakarta Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi VIII DPR-RI Kamis, 29 April 2010 Crown Palace,Tebet - Jakarta Selatan Diskusi Terbatas Hizbut Tahrir Indonesia tentang Kepemimpinan Umat Jum'at-Sabtu, 30 April – 1 Mei 2010 Hotel Grand USSU, Cisarua - Bogor Roundtable Perlindungan TKI yang diselenggarakan Badan Nasional Penempatan Tenaga dan Perlindungan Tenagan Kerja Indonesia
MEI 2010 Selasa, 4 Mei 2010 Kantor Menteri Dalam Negeri RI, Veteran - Jakarta Pusat
ICMI diterima Menteri Dalam Negeri RI untuk menyampaikan agenda antara lain; hasil-hasil Silaknas ICMI di Batam dan meminta Mendagri menjadi salah satu pembicara dalam Muktamar ICMI. Mendag ri minta ICMI memberi masukan-masukan dalam menciptakan demokrasi yang murah dan mensejahterakan masyarakat. Saat ini berkembang kegiatan kampanye terselubung oleh pejabat yang sedang berkuasa dengan dalih himbauan sosial dengan foto terpampang lebih besar daripada himbauannya, sedangkan dana yang dipergunakan adalah dana Pemda serta terjadinya manipulasi perjalanan dinas oleh oknum-oknum pejabat. Kamis, 20 Mei 2010 Bombana - Sulawesi Tenggara Pelantikan ICMI Orda Bombana oleh Sekretaris Jenderal ICMI Bapak Drs. Agus Salim Dasuki, M.Eng Kamis, 27 Mei 2010 Patrajasa Kuningan- Jakarta selatan Takziah dan tahlilan Ibu Hasri Ainun Habibie
JUNI 2010 Jum'at-Ahad, 4-6 Juni 2010 Villa Prabu Putragus Cisarua Puncak Bogor National Leadership Training (Naltra) Ikatan Cendekiawan Muslim seIndonesia (ICMI) Angkatan I diikuti Peserta dari Orwil se-Indonesia bersama narasumber; Jimly Asshidiqie, Adi Sasono, Marwah Daud Ibrahim, Dadang Solihin, Taufik Abdullah dan Miftah Faridl. Fasilitator; Teuku Abdullah Sany, Hadimulyo, Abdul Hamid dan Tim Sekretariat ICMI Pusat. Selasa, 8 Juni 2010 KOMUT BRI I , Jend. Sudirman - Jakarta Pusat Presentasi ICMI dan BUMN HIJAU oleh Dirut BUMN Hijau mengenai program Agroforestry dalam rangka menyelamatkan DAS Citarum, dan tempat-tempat lain untuk memberdayakan masyarakat. Program ini diharapkan mendapat dukungan dari CSR BRI, karena besarnya partisipasi rakyat dalam program ini
April 2010 | MEDIA ICMI | 37
resensi Fuad Afandi, pemimpin PondokPesantren Al-Ittifaq, di desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. “Kesuksesan” ulama dari lereng Gunung Patuha dalam dunia agribisnis dan kegiatan sosial paling tidak menyontohkan kekuatan kepemimpinan sejati seorang kiai yang mampu memberdayakan kehidupan masyarakat untuk tujuan materi dan ruhani. Ratusan hektare tanah di Rancabali yang pada 1970-an tidak digarap kini menjadi lahan menyejahterakan bagi ribuan keluarga petani, bahkan mendorong kemajuan di bidang jasa dan bisnis lainnya. Al-Ittifaq (kerja sama) membuktikan masyarakat pedalaman yang terbiasa hidup terkungkung dalam imajinasi alam agraris kini menjadi masyarakat yang lebih egaliter, moderat, berwawasan dan beradab. Dalam masa perjuangan yang cukup panjang dan melelahkan sejak 1970-an, Fuad Afandi membuktikan koperasi bukan sekadar slogan politik, melainkan benar-benar menjadi pilar kesejahteraan kaum tani. Lebih dari 300 anak-anak bangsa dari golongan dhuafa diberdayakan menjadi wirausahawan-wirausahawan muda tanpa biaya sepeser pun. Jaminan makanan, pakaian dan papan disediakan secara khusus. Ratusan santri dhuafa itu mengelola puluhan hektar tanah yang ditanami 28 jenis sayuran sesuai permintaan pasar. Pola kerja sama yang diterapkan mengikuti perkembangan pasar modern membuat hasil panen stabil. Selain membuka pendidikan ekonomi dan agama bagi kaum dhuafa, Fuad Afandi juga membuka pendidikan modern berkualitas tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Umum yang memberi kesempatan masyarakat sekitar (yang mampu) untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa harus ke kota. Siapa bilang menjadi petani itu berarti menjadi miskin? Di tangan sang Entrepreneur Organik jebolan kelas 4 Sekolah Rakjat (SR) itu ternyata kesejahteraan petani benar-benar mewujud. Seandainya Deng Xiaoping masih hidup dan menengok kehidupan petani di kaki Gunung Patuha, barangkali Deng akan bangga karena ucapannya terbukti: “menjadi kaya itu mulia.” Dan para petani itu mulia karena tidak terjebak dalam kubang kemiskinan menjadi kuli-kuli miskin di kota. Sumber: suar.okezone.com
April 2010 | MEDIA ICMI | 38
Menjadi Kaya itu Mulia Judul
: Entrepreneur Organik: Rahasia Sukses KH Fuad Affandi Bersama Pesantren dan Tarekat "Sayuriah"-nya Penulis : Faiz Manshur Penerbit : Nuansa Cendekia, 2009 ISBN : 6028395951, 9786028395953 Tebal : 392 halaman