Exploration Division IMARTA 2018/2019
Masterclass 2019:
Exploration of Bamboo
EDITORIAL PENERBIT
Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Universitas Tarumanagara Ikatan Mahasiswa Arsitektur Tarumanagara
PELINDUNG
Harto Tanujaya, S.T., M.T., Ph.D. Dekan Fakultas Teknik Universitas Tarumangara
PENASEHAT
Dr. Ir. Fermanto Lianto, M.T. Ketua Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Ir. Sidhi Wiguna Teh, M.T. Ketua Program Studi Sarjana Arsitektur Indra Lesmana Ketua Umum IMARTA-SKETSA 2018/2019
KETUA PELAKSANA
Andrea Murdiono
KONTEN
Christopher Tjandrawira Olivia Nadya Stevie
DOKUMENTASI
Kezia Kartika Singgih Pratama
KONTRIBUTOR
Muqqodas Syuhada, S.T.,M.T., IAI Akademi Bambu Nusantara
KATA PENGANTAR Masterclass 2019 merupakan sebuah program kerja yang bertujuan untuk memberi pembelajaran arsitektur di luar kelas perkuliahan. Dengan program kerja ini mahasiswa/i diajak untuk mengeksplorasi berbagai hal mengenai arsitektur. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan program kerja berbentuk praktek nyata seperti pengenalan material, sehingga mahasiswa/i dapat mengenal material secara teori maupun praktik. Material bambu diangkat menjadi tema karena bambu merupakan material lokal yang memiliki harga terjangkau serta lentur dan kuat. Dengan bambu ini mahasiswa/i dapat belajar mengenai struktur dan sambungan dari bambu sendiri dan juga mengeksplorasi bentuk bambu menjadi berbagai macam hal kreatif dan unik. Selama program kerja ini berlangsung kami mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Terima kasih kami sampaikan kepada Dr. Ir. Fermanto Lianto, M.T. selaku Ketua Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Ir. Sidhi Wiguna Teh, M.T. selaku Ketua Program Studi Sarjana Arsitektur dan juga kepada Indra Lesmana selaku Ketua Umum IMARTA-SKETSA 2018/2019. Rangkaian acara ini tentunya juga tidak akan berhasil tanpa adanya kontribusi dari Muqqodas Syuhada, S.T.,M.T., IAI selaku pendiri dari Akademi Bambu Nusantara untuk membimbing mahasiswa/i mengenai material bambu. Akhir kata, semoga buku program kerja ini dapat memberikan manfaat dan juga menambah pengetahuan bagi pembaca.Semoga di kedepannya program kerja ini dapat berkembang dan bermanfaat bagi mahasiswa/i.
Andrea Murdiono Ketua Pelaksana Masterclass 2019 Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
Kata Pengantar + Daftar Isi
DAFTAR ISI
01
Eksplorasi Latar Belakang Acara
02
13
Pemantapan Design
Timeline Acara
15
Workshop
03
Bambu
21
Output
05
Open Design
25
Penyerahan Output
11
Seminar
27
Testimoni ii
EKSPLORASI
LATAR BELAKANG ACARA
VISI Menjadi medium bagi IMARTA dalam pemberian pembelajaran untuk menanggapi isu-isu dalam masyarakat dengan output secara arsitektural
Pada masa kini, banyak mahasiswa/i arsitektur yang tidak memiliki pengetahuan bahan secara luas dikarenakan kurangnya pengalaman secara langsung terhadap material dan bahan yang dimanfaatkan dalam arsitektur. Selain itu, mahasiswa/i juga kurang dapat memanfaatkan bahan dan material dalam desain secara maksimal dikarenakan mahasiswa/i hanya belajar secara teoritis tanpa mengalami praktek secara langsung. Material bambu adalah salah satu bahan yang baik bisa dimanfaatkan dalam desain, selain karena bambu sangat mudah ditemukan di Indonesia, bambu juga memiliki kelenturan bahan yang tinggi dan memiliki ketahanan luar yang baik, serta merupakan bahan yang ramah lingkungan, sehingga dalam pemanfaatan bahan bambu, desain tidak akan merusak lingkungan yang ada, dimana poin ini sangatlah diperlukan dalam desain masa kini mengingat kerusakan global yang semakin parah.
MISI 1. Mewadahi rasa keingintahuan IMARTA dengan mengadakan kegiatan-kegiatan akademik 2. Membuka ruang bagi IMARTA untuk menghasilkan inovasi dan meningkatkan keterampilan dalam bidang arsitektur Anggota:
Olivia Nadya
Christopher Tjandrawira
Andrea Murdiono
Stevie
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
Dalam merancang, mayoritas mahasiswa/i arsitektur sangat terbatas dalam hal bahan dan material. Untuk itu, Biro Eksplorasi Ikatan Mahasiswa Arsitektur Universitas Tarumanagara (IMARTA) bermaksud untuk mengadakan pembelajaran berupa material workshop yang dilanjutkan dengan pembangunan langsung hasil desain yang menggunakan bambu yang dibimbing oleh pembina dan ahli yang sudah berpengalaman yang dimana dapat membantu mahasiswa/i dalam memahami secara langsung bahan bambu tersebut, serta merancang, dan mengetahui cara kerja pembuatan desain yang dihasilkan dari bambu, bahkan membangun sendiri hasil desain berdasarkan kreativitas-kreativitas mahasiswa/i.
Latar Belakang + Timeline Acara
TIMELINE ACARA
2
BAMBU Seiring perkembangan jaman dan berkembangnya teknologi, arsitektur juga berkembang dalam hal material yang digunakan. Perkembangan tersebut memicu penemuan material baru dan penggunaannya pun terus meningkat. Dari struktur kayu rumah sederhana yang berkembang menjadi struktur beton dan baja pada gedung-gedung bertingkat. Material beton memang memiliki daya tahan yang kuat dan cukup murah, namun semua itu harus diproduksi dan memerlukan biaya yang lebih. Seiring perkembangan jaman, kita mulai lupa akan material-material dari alam, seperti bambu. Bambu memiliki sifat yang fleksibel dan kuat. Indonesia memiliki ketersediaan material bambu yang melimpah, namun tidak banyak arsitek yang menggunakan material tersebut dalam rancangan bangunan mereka. Bambu berumbuh sangat cepat dan bisa digunakan terus menerus, yang tidak harus diproduksi secara berkala. Bambu seharusnya menjadi pertimbangan penting untuk menjadi material utama infrastruktur yang tahan lama.
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
Bambu bisa saja menjadi solusi alternatif bagi material infrastruktur pada masa depan. Banyak keuntungan dan manfaat yang bisa didapat dari bambu. Bambu tentunya akan menciptakan arsitektur yang ramah lingkungan dan juga menghasilkan suasana ruang yang nyaman bagi orang-orang. Mengingat sifat bambu yang fleksibel, bambu mempunyai keuntungan dibandingkan dengan material lainya. Bambu bisa dengan mudah dipasang secara melengkung yang memudahkan proses pembangunan. Bambu adalah material ringan yang berongga. Banyak orang mengira bahwa rongga tengah bambu merupakan kelemahan bagi bambu, padahal hal ini tidak benar. Bambu memang berongga, dan rongga tengah pada bambu sebenarnya merupakan ciri khas kekuatan bambu dan berfungsi sebagai bracer. Bracer dapat memperkuat bambu dan membuat elemen yang biasa digunakan sebagai struktur menjadi lebih ringan dan tidak kaku.
Pemakaian Bambu Sebagai Bahan Bangunan 1. Sebagai bekisting atau perkuatan dalam proses pencetakan struktur beton bertulang sesuai dengan bentuk dan ukurannya 2. Sebagai tiang/kolom rumah 3. Sebagai dinding rumah yang disebut juga dengan istilah gedeg; bentuknya berupa anyaman kulit atau daging bambu yang sudah diiris dan dihaluskan 4. Pada lantai bangunan dengan cara membelah bambu atau secara utuh ditata sehingga membentuk lantai yang kuat. 5. Struktur rangka atap, seperti dalam pembuatan kuda-kuda bambu, reng bambu, usuk bambu dan bagian lainnya sehingga membentuk struktur atap yang kokoh 6. Sebagai furnitur seperti kursi atau meja bambu 7. Sebagai tiang yang ditancapkan agar tanaman di halaman rumah dapat berdiri tegak 8. Sebagai pagar rumah 9. Sebagai pintu rumah 10. Sebagai plafon, dijadikan sebagai rangka sekaligus penutup langit-langit menggunakan lembaran anyaman bambu
+
• Menurut penelitian, bambu lebih kuat dari beton dalam struktur • Memiliki sifat fisis dan mekanik yang baik • Mudah dibelah, dipotong, dan dibentuk Seratnya elastis, optimal menahan beban tarik, tekan, geser, dan tekuk • Rupanya artistik • Relatif murah • Tidak bersifat polutif • Ramah lingkungan karena memiliki siklus hidup kurang dari 6 tahun • Mampu mencegah longsor, erosi, serta banjir Ringan
-
• Rentan lapuk, reyot, tidak tahan air hujan dan api • Rawan terkena hama jamur, lumut, rayap, bubuk, dan sejenisnya • Umurnya relatif pendek • Dalam pengerjaannya, ada beberapa hal sulit, seperti teknik penyambungan antar bambu, atau penyambungan dengan material lain
sumber majalahsketsa.com arsitag.com
OPEN DESIGN PLAYG R O U N D Beberapa tahun terakhir ini, pemerintah Jakarta telah menjadikan RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) sebagai ruang publik yang nyaman dan aman bagi anak. Namun dengan berhentinya program pembangunan RPTRA oleh pemerintah dan swasta, ruang bermain anak-anak menjadi berkurang. Pembangunan playground dengan bahan bambu dapat menjadi salah satu alternatif lokal yang murah dan mudah didapat unutk memberi ruang bermain yang ramah lingkungan bagi anak-anak
Kriteria Desain: Tema desain yang diangkat mengenai Playground dengan kriteria sebagai berikut: 1. Menggunakan bambu sebagai bahan dasar desain 2. Menggunakan sistem modular 3. Luasan maksimal 9m2, dengan tinggi maksimal 3m 4. Teknik penyajian diperbolehkan manual maupun digital dengan format A3
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
Kriteria Penilaian: 1. Ide dan konsep, mencakup fungsi estetika, dan keamanan desain untuk anak-anak 2. Keterbangunan, ketahanan, dan kepraktisan pemasangan desain 3. Kelengkapan dan kejelasan gambar kerja
Open Design
Segi•lapan Best Design
Bryan Marco Wijaya (315160202)
Segi•lapan merupakan wadah bermain seluas 9m2 bermaterial dasar bambu, yang dirancang dengan sistem modular. Tiap modul dengan peil yang berbeda beda menciptakan program ruang yang berbeda pula, sesuai dengan naluri ‘bermain’ dari anak-anak itu sendiri.
6
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
Open Design
Bambulangga Best Design
Felix Suanto (315170007) Glorius Timoty Yuono (315170009) Bambulangga merupakan singkatan dari Bambu Ular Tangga. Ular tangga merupakan permainan tradisional yang cukup terkenal dan diketahui menunjang faktor pertumbuhan anak-anak. Ular tangga dan Permainan Tradisional pun dirasa mulai dilupakan, dan desain ini mengajak anak-anak untuk mengingat kembali permainan tradisional tetapi dengan cara baru yang lebih aktif dan interaktif sehingga anak2 pun tidak bosan dan suka bermain di Bambulangga.
Paranje Bocah Indra Lesmana (315150043) Paranje Bocah hadir untuk meningkatkan rasa keingintahuan, rasa ingin bermain, rasa aktif, dari anak-anak dimana mereka bisa meluapkan rasa bahagianya ketika bermain bersama teman-temannya di dalam Paranje Bocah. Permainan interaktif bambu, dengan permainan suara, meningkatkan rasa ingin tahu dan pola pikir anak ketika bermain. Mengapa bambu? Bambu merupakan salah satu material yang biasa digunakan sebagai struktur bangunan, yang dimana bambu memiliki struktur yang kuat, dan lentur. Diharapkan penggunaan material bambu ini menjadi salah satu cara untuk meminimalisir penggunaan material yang merugikan alam sekitar. 8
Plabo: Playing Bamboo David Pratama (315160130)
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
PLABO atau playing bamboo adalah playground interaktif untuk anak - anak umur 3-10 tahun. PLABO didesain untuk mengasah pertumbuhan anak dengan gerakan-gerakan motorik kasar sesuai dengan fisiologi anak. Desain ini juga membentuk kreatifitas anak dalam bentuk imajinasi “cognitive map� tentang awal dan akhir dari sebuah tujuan melalui bentuk dan alur yang tercipta.
Open Design
Bambunge Neilsen Yonata (315160197) I Dewa Nyoman Artha (315160144)
Sehubung dengan berhentinya program RPTRA dari pemerintah membuat ruang bermain anak - anak jadi berkurang. Pembangunan Playground dengan bahan bambu bisa menjadi salah satu alternatif. Selain murah juga sangat menarik untuk diolah dan dipelajari material lokal ini. Sehingga kami memberi solusi berupa Bambunge dengan modul 2 x 4.5m yang
berfungsi untuk mengikuti kebiasaan anak kecil dalam mencari hal hal baru antara lain memanjat, merangkak, duduk, yang belum di ketahui. Dengan bentuk memanjang dan diharapkan anak anak penasaran untuk mencapai tujuan akhir yang merupakan sebuah shelter perkumpulan.
10
SEMINAR Kontributor Muqqodas Syuhada, S.T.,M.T., IAI Akademi Bambu Nusantara
Revolusi Sebatang Bambu Pada seminar pembukaan acara Masterclass 2019 ini mengundang Bapak Muqqodas Syuhada, S.T., M.T., IAI selaku pendiri dari Akademi Bambu Nusantara untuk memberikan pengenalan akan bambu kepada mahasiswa/i dengan mengangkat tema “Revolusi Sebatang Bambu�. Seminar ini dihadiri oleh mahasiswa/i dari berbagai angkatan yang memiliki rasa ingin tahu lebih mengenai material, terutama bambu. Bambu adalah salah satu sumber daya alam yang masih melimpah di Indonesia dan 11% jenis bambu dunia ada di Indonesia. Selain itu, bambu juga merupakan bahan lokal yang banyak digunakan dalam sehari-hari. Mulai dari daun sampai akar, semua bisa diolah menjadi berbagai macam produk kebutuhan manusia. Salah satu tanaman yang menghasilkan oksigen dan menyimpan air lebih banyak dibanding pohon dan tanaman lainnya adalah bambu. Satu batang bambu, bisa mencukupi kebutuhan oksigen untuk 2 orang per harinya. Satu batang bambu, identik dengan 10 biopori buatan. Bambu juga sudah mulai banyak dilirik oleh berbagai negara karena memiliki banyak keunggulan dan potensi yang besar. Pertumbuhan bambu yang cepat menjadi salah satu alasannya, satu bibit bambu
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
yang ditanam, dirawat dan tumbuh, akan menghasilkan minimal 10 batang dalam satu tahun sejak ditanam. Hal ini yang membuat bambu sangat diminati orang. Dalam arsitektur pun sudah banyak menggunakan bambu sebagai bahan bangunan, sifat bambu yang elastis namun kokoh ini membuat bambu mudah dibentuk menjadi berbagai macam bentuk. Batang bambu juga memiliki kekokohan yang setara dengan baja atau bahkan lebih kuat disesuaikan dengan umur dan jenis bambu. Berbagai sifat bambu ini membuat bambu mulai dilirik dan digunakan dalam bidang arsitektur. Dengan berbagai fungsi dan manfaat bambu, sudah saatnya bambu digunakan dengan semaksimal mungkin. Kita sebagai negara yang memiliki kelimpahan dengan bambu ini harus dapat memanfaatkan sumber daya ini dengan maksimal, ini adalah saatnya revolusi bambu.
Seminar
12
PEMANTAPAN DESIGN Setelah desain pemenang terpilih, peserta melakukan pemantapan desain dimana peserta diajarkan berbagai hal terkait dengan bambu oleh ahli. Peserta juga melakukan pendalaman terhadap desain yang terpilih untuk memahami desain tersebut. Mulai dari konsep, bentuk, hingga detail fungsi dari desain didiskusikan oleh peserta dan didampingi oleh ahli. Peserta juga mulai mendetailkan ukuran dari modul, cara memasang sambungan bambu dan berbagai hal lainnya.
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
Pemantapan Design MODUL SEGI LAPAN
100 cm
100 cm
100 cm
KOLOM : - 3 X 270 CM - 1 X 290 CM (DIAMETER 8 CM)
BALOK : - 4 X 110 CM - 2 X 115 CM - 2 X 40 CM
KISI-KISI : 10 PCS
(DIAMETER 8 CM)
110 CM : - 4 X 110 CM KOLOM : - 4 X KOLOM 250 CM : - 4 X 250 CMBALOK : - 4 XBALOK - 2 X 115 CM- 2 X 115 CM (DIAMETER 8 CM) (DIAMETER 8 CM) (DIAMETER 3CM) - 2 X 40 CM- 2 X 40 CM (BERJARAK 10 CM TIAP BAMBU) DENGAN PERBEDAAN KETINGGIAN 2 CM TIAP BAMBU
- 76 cm
KISI-KISI : 10KISI-KISI PCS -- 7880 cm cm: 10 PCS
(DIAMETER 8 CM) (DIAMETER 8 CM)
- 82 cm (BERJARAK 10 CM (BERJARAK TIAP BAMBU) 10 CM TIAP BAMBU) - 84 cm - 86 cm DENGAN PERBEDAAN DENGAN KETINGGIAN PERBEDAAN KETINGGIAN - 88 cm 2 CM TIAP BAMBU 2 CM TIAP- 90 BAMBU cm
90 CM
- 92 cm - 94 cm
(DIAMETER 3CM) (DIAMETER 3CM) -
76 78 80 82 84 86 88 90 92 94
cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm
-
76 78 80 82 84 86 88 90 92 94
cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm
290 CM
270 CM
180 CM
20 CM
100 cm
110 CM
115 CM
BALOK : - 4 X 110 CM - 2 X 115 CM - 2 X 40 CM
KOLOM : - 4 X 150 CM (DIAMETER 8 CM)
160 CM
KISI-KISI : 10 PCS
100 CM
250 CM
(DIAMETER 8 CM)
250 CM
(BERJARAK 10 CM TIAP BAMBU) DENGAN PERBEDAAN KETINGGIAN 2 CM TIAP BAMBU
100 CM 115 CM
115 CM
(DIAMETER 3CM)
110 CM
160 CM
-
76 78 80 82 84 86 88 90 92 94
20 CM
cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm
110 CM
20 CM 50 CM
50 CM 150 CM
100 cm
100 CM 110 CM
70 60 CM CM
30 CM
20 CM 100 CM
KOLOM : - 4 X 190 CM (DIAMETER 8 CM)
25 CM
Output dari pemantapan design ini, setiap kelompok mempunyai suatu guide untuk pembangunan di kemudian hari, berbentuk modul-modul beserta ukuran dan kebutuhan batang bambu. Sehingga setiap anggota workshop mengerti secara jelas material yang akan dikerjakan saat workshop.
BALOK : - 4 X 110 CM - 2 X 115 CM - 2 X 40 CM (DIAMETER 8 CM)
KISI-KISI : 10 PCS
(BERJARAK 10 CM TIAP BAMBU) DENGAN PERBEDAAN KETINGGIAN 2 CM TIAP BAMBU (DIAMETER 3CM)
-
76 78 80 82 84 86 88 90 92 94
cm cm cm cm cm cm cm cm cm cm
190 CM INSTRUMEN 1/2 BAMBU
20 CM 30 CM
110CM
100 CM
110 CM
115 CM
14
WORKSHOP Akademi Bambu Nusantara Jl. Cendekia, Ciater, Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310 Workshop merupakan kegiatan utama dari rangkaian acara ini. Disini, para peserta dan perancang pergi menuju Akademi Bambu Nusantara untuk membangun hasil desain yang telah ada dengan waktu 2 hari. Dikarenakan adanya 2 instalasi, Peserta dibagi 2 kelompok, masing-masing 15 orang untuk satu instalasi. Peserta tidak sendirian disini, melainkan dimentori oleh beberapa tukang yang telah ahli di bidang bambu. Para peserta pun diajarkan memotong, memasang, dan berbagai cara finishing material bambu. Sistem pengerjaan yang digunakan untuk proses pembangunan efektif dan efisien adalah menggunakan sistem modul, sehingga beberapa peserta dapat dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok kecil agar semua peserta dapat merasakan semua fase dalam membangun sebuah bangunan. Setelah pengerjaan selesai, maka akan dilanjutkan dengan penyerahan desain ke panti asuhan.
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
30 peserta
4 hari
5 tukang
50 batang bambu
2 instalasi playground
16
Bamboo will treat you well if you use it right. — Elora Hardy
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
18
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
Workshop
20
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
Output
OUTPUT
Output yang dihasilkan berupa playground ini akan disumbangkan ke Panti Asuhan Pintu Elok, Pamulang, guna anakanak disana dapat bermain. Playground ini merupakan pengganti RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak) mini yang dibuat dari material lokal yang murah dan terjangkau.
22
Pembangunan Segi•lapan dibagi menjadi 8 kelompok yang masing-masing mengurusi satu modul untuk dipotong. Bagian paling sulit pada pembangunan instalasi ini adalah saat menentukan sambungan-sambungan yang akan digunakan, karena bentuknya yang bersudut tidak siku, dan paku merupakan jenis sambungan yang digunakan karena efisien waktu. Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
Sama seperti Segi•lapan, pembangunan Bambulangga juga dibagi perkelompok untuk menyelesaikan masing-masing satu modul. Di hasil akhir ini terdapat beberapa modifikasi dari desain awal, seperti penambahan siku untuk memperkaku instalasi dan pemberian tangga untuk menambah keamanan pada saat bermain. 24
PENYERAHAN OUTPUT
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
Penyerahan Output Instalasi Segi•lapan dan Bambulangga yang telah dikerjakan selama 4 hari oleh peserta mahasiswa/i dan tukang kemudian diangkut dari workshop Akademi Bambu Nusantara dan diserahkan ke Panti Asuhan Pintu Elok, Pamulang. Kedua instalasi diletakan di lapangan yang ada disana untuk dimainkan anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan tersebut dari rentang usia pendidikan TK hingga kuliah.
26
TESTIMONI
Indra Lesmana 315150043 Menurut saya Masterclass yang diadakan oleh bidang Eksplorasi IMARTA ini sangat baik dan bagus sekali. Bambu, tema ini menurut saya sangat tidak biasa, masih sangat jarang orang yang ingin mempelajari bambu. Disini saya juga semakin banyak belajar mengenai bambu, jenis-jenis bambu, serta pengaplikasiannya terhadap struktur dan desain dalam arsitektur. Pelajaran ini sangat berharga bagi saya, selain belajar juga, disini kami bisa menciptakan sebuah desain yang benarbenar dibangun, bahkan instalasi ini diberikan kepada anak-anak di panti asuhan. Senang bisa melihat mereka menggunakan instalasi yang kami buat. Rasa bahagia mereka membayar semua rasa lelah kami selama pembangunan instalasi ini. Harapannya, Masterclass ini tetap bisa dilaksanakan tahun depan dengan tetap menjaga esensi baik dari acara ini. Terimakasih Eksplorasi IMARTA!
Masterclass 2019: Exploration of Bamboo
Testimoni
Bryan Marco Wijaya 315160202
Christofer Rendi 315180002
Menurut saya, Masterclass Bamboo ini, merupakan program kerja yang inovatif namun realistis, karena output desain berskala 1:1 dapat dinikmati secara langsung oleh pengguna, dalam hal ini adalah anakanak. Selain itu, peserta Masterclass pun dapat merasakan langsung bagaimana merealisasikan gambar kerja bambu menjadi nyata, hal ini membuat peserta Masterclass cukup menguasai teknis pemasangan bambu. Saya harap Masterclass seperti ini kedepannya tetap ada, namun dengan output yang berbeda beda setiap tahunnya dan tetap berguna bagi masyarakat.
Di Masterclass 2019 saya mendapatkan koneksi, ilmu baru, belajar memanage waktu, dan juga belajar berorganisasi. Disini saya bisa mengenal material bambu lebih dalam, dari yang kurang berpengalaman main di lapangan hingga sekarang jadi lebih ahli. Ilmu yang dipelajari di Masterclass ini juga intinya dipakai di kehidupan sehari-hari, memotong bambu dari semua sisi baru bambu itu bisa patah, bisa saya terapkan bagaimana cara dalam membagi pekerjaan. Saya juga mendapatkan pengalaman baru dan bisa lebih mandiri, Dengan menyerahkan output ke panti asuhan membuat saya merasa tergerak dan semoga output yang dihasilkan bisa berguna bagi mereka. Panitia acara juga mau merangkul kami peserta, sehingga dalam pengerjaan dapat enjoy.
28
© Eksplorasi IMARTA 2018/2019 Masterclass 2019: Exploration of Bamboo