3 minute read

Suara Kader

Next Article
Kabar Kampus

Kabar Kampus

Menurut saya untuk permasalahan kenaikan harga bahan pokok yang menjadi mahal dibulan ramadhan ini sudah menjadi hal wajar setiap tahunnya. Namun dengan adanya kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM lebih berpengaruh terhadap kenaikan harga bahan pokok, karena kenaikan harga BBM ikut mempengaruhi harga bahan pokok lainnya. Selain itu dengan adanya permasalahan kelangkaan minyak goreng yang terjadi kisaran 3 bulan ke belakang hingga kasus terjeratnya salah satu kemendag makin memperkeruh suasana ditengah maraknya peristiwa yang terjadi saat ini.

Immawati Yeliza Eka Darma Bendahara Umum 2021/2022 IMM FEB UMY

Advertisement

Immawan Arkanuddin Latif Anggota Bidang Hikmah 2021/2022

Bagaimanapun juga fenomena kenaikan harga kebutuhan pokok tetap berdasarkan hukum ekonomi supply-demand. Setiap momentum tahunan pada bulan Ramadhan, kususnya di Indonesia, memang selalu memberikan catatan kenaikan harga kebutuhan pokok. Kenaikan harga dalam konteks tersebut dilatarbelakangi oleh meningkatnya permintaan akan bahan makanan dan minuman. Indonesia sebagai bangsa dengan penduduk mayoritas muslim yang memiliki kesadaran betapa spesialnya momentum bulan Ramadhan, setiap rumah berbondong-bondong untuk menyajikan olahan makanan dan minuman yang juga tidak kalah spesial. Sehingga terjadi peningkatan permintaan barang kebutuhan pokok dalam rangka memenuhi berbagai variasi menu maupun peningkatan kuantitas konsumsi. Hal yang perlu dicermati dari euforia tersebut adalah penyajian yang sering kali tidak terukur menimbulkan konsumsi berlebihan maupun makanan sisa yang terbuang. Perbuatan tersebut pada akhirnya mengarah pada perilaku tabdzir, sementara “innal-mubazzirina kanu ikhwanasy-syayatin”. Perlu diingat bahwa Ramadhan adalah momentum untuk meningkatkan kualitas keimananan bukan kuantitas makanan. Sebenarnya jika masyarakat mengamalkan nilai-nilai keislaman secara bersamasama dengan menyeluruh, maka kemungkinan tidak akan terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok di Indonesia pada bulan Ramadhan. Selama bulan Ramadhan tidak perlu berlebihan dalam menyajikan makanan, tidak tabdzir maka tidak meningkatkan demand bahan pokok, tidak ada peningkatan demand maka tidak terjadi kenaikan harga. Kesadaran akan sepisalnya bulan suci Ramadhan merupakan hal positif yang perlu dipertahankan, namun dalam mengekspresikannya tidak perlu berlebihan. Sejatinya nilai-nilai ajaran Islam selalu menjaga keharmonisan tatanan kehidupan dalam semua aspek.

SUARA KADER

Immawan Muhammad Fadhilah Abbas Kader IMM FEB UMY

Jadi gini menurut pandangan ku sendiri, isu ini bukan hanya terjadi ketika lebaran tahun 1443 H (ramadhan 2022 M) ini saja, hal ini memang kerap sekali terjadi apabila ada perayaan hari besar agama yang ada di Indonesia baik itu Islam, Budha dan Kristen. nah mengapa hal demikian bisa terjadi? Hal itu dikarenakan kebutuhan pasar yang tinggi terhadap bahan-bahan pokok menjelang perayaan hari raya agama yang ada di Indonesia, kasus ini selaras dengan teori yang sering kita pelajari sebagai anak FEB yaitu teori supply and demand. Namun Perlu kita ingat kejadian ini juga memiliki 2 dampak bagi masyarakat Indonesia, tidak hanya dampak negatif saja namun juga ada dampak positif bagi masyarakat Indonesia khususnya penjual/penyedia. Oleh karena itu kenaikan harga ini menurut saya bukan masalah yang berat 'selagi' kenaikan harga tersebut Masi di batas ambang wajar. Namun untuk saat ini memang persoalan yang kita hadapi bukan hanya sematamata karena kebutuhan pasar yang tinggi tetapi kelangkaan barang yang di sebabkan karena adanya oknum penimbun bahan-bahan pokok ini (maa), inilah yang membuat persoalan yang kita hadapi ini menjadi rumit. Ditambah lagi keterlambatan pemerintah dalam mengusut oknum penimbun yang tidak bertanggung jawab ini, bahkan anggota mereka sendiri termasuk oknum yang membuat kelangkaan ini terjadi, sehingga semakin memperkeruh keadaan perekonomian Indonesia untuk saat ini.

Menjelang hari hari besar seperti ramadhan maupun lebaran harga bahan pokok naik itu sudah wajar dan setiap tahunnya akan terjadi, meski di bulan Ramadan umat Islam puasa sekitar 13-14 jam saat pagi hingga sore, ternyata permintaan sembako makin naik di bulan ini. Ini karena tradisi atau kebiasaan yang selalu ada di bulan puasa. Oleh sebab itu, Dibulan ramadhan permintaan akan ayam, daging, beras, dan makanan pokok lain melonjak. Ini sebuah kesempatan untuk menaikkan harga barang, seiring dengan permintaan yang terus ada, yang terpenting kenaikan nya masih dalam tarif normal yang tidak terlalu membebani Masyarakat.

Immawati Aisya Al Amin

Kader IMM FEB UMY

This article is from: