in Christ Magazine (Vol.01)

KEEP HONORING GOD IN THIS MODERN ERA

in Christ

®

MAGAZINE

Dating the millenial way

Keys to a God-centered love story

Jangan Buru-Buru What we can do while single

Financial Freedom

Does God want us to have it?

e h t g n i Fac n i d n e r t l a r u t l cu

d e r e t n e C God ways

Semua berawal dari kesukaan kami dalam menulis dan kerinduan kami terhadap anak-anak muda di zaman now ini, hingga lahirlah majalah online ini dengan nama in Christ Magazine. Kami berharap,

Hello from us!

majalah ini mampu menjangkau anak-anak muda Indonesia agar dapat tetap hidup di dalam Kristus di tengah-tengah dunia ini.

Pada edisi pertama ini, kami ingin membahas mengenai tren budaya kekinian dan bagaimana sebagai anak-anak muda yang hidup pada jaman milenial

ini

dapat

tetap

hidup

berpusatkan

kepada Kristus.

Semoga majalah ini dapat menjadi berkat bagi para pembaca.

Love, Daniel & Olivia @danielwinardi @chezabelll

TABLE

Singleness in

Christ

4

Jangan Buru-Buru Apa yang bisa kita lakukan ketika menunggu pasangan?

8

Finding the One or Be the One

Deeper in

Christ

23

of CONTENTS

Family in

Christ

11

Qualities Needed in Marriage Trials

14

Ketika Dua Jadi Satu Apa yang sudah dipersatukan Tuhan tidak dapat dipisahkan lagi

Couple in

Christ

32

Is Bible Still Relevant Now? Relevansi Alkitab di era milenial

Dating the Millenial Way Keys to a God-Centered Love Story

28

36

Financial Freedom Does God want us to have it?

Heteroseksual vs Homoseksual

Living in

Christ

16

Working in the Light Calling or Passion

18

Facing the Cultural Trend in God-Centered Way

Growing in 40

Christ

The Ultimate Reading List

Jangan

Buru-buru

by Olivia

M

enunggu pasangan hidup memang bukanlah hal yang

mudah bagi sebagian besar orang. Banyak faktor yang mempengaruhi ketidaksabaran jomblowan dan jomblowati untuk memiliki seorang pacar, seperti pada saat acara kumpul keluarga dan ada saja orang yang melontarkan “Kapan

Nikah?�.

Pasti

banyak

yang

merasa

sebal

mendengarnya, berusaha melemparkan senyuman semanis mungkin ketika menjawab. Yes, I feel you.

Selain keluarga, usia rata-rata orang Indonesia melepas masa lajangnya pun cukup muda. Dilansir dari Wikipedia, usia rata-rata laki-laki Indonesia menikah adalah 25 tahun dan wanita adalah 22 tahun, hal tersebut menjadikan rata-rata orang Indonesia akan menikah pada usia 24 tahun. Maka dari itu, tak heran jika setelah usia kita 24 tahun, kita melihat teman-teman sebaya kita sudah menikah. Bahkan ketika menginjak usia 25 atau 26 tahun, teman-teman kita tersebut sudah dikaruniai oleh seorang anak yang kemudian membuat Instagram feed kita terlihat seperti posyandu.

4

5

Singleness in

Christ

Faktor keluarga dan lingkungan adalah pengaruh yang besar

Selain itu, di tengah-tengah kesibukan kita memuliakan

bagi para jomblo. Dampaknya adalah kita menjadi ingin

Tuhan melalui pekerjaan dan pelayanan, kita juga harus

cepat-cepat memiliki pasangan untuk alasan-alasan yang

memiliki hubungan yang erat dengan Sumbernya. Kedekatan

kurang kuat seperti untuk menghindari pertanyaan dari

kita dengan Tuhan dapat membantu kita lebih mengerti

keluarga, memiliki pasangan saat pergi kondangan maupun

setiap rencanaNya dalam kehidupan kita, bahkan Tuhan juga

karena kita merasa kesepian. Alasan tersebut dapat

rindu mengarahkan hidup kita.

dikategorikan sebagai alasan yang kekanak-kanakkan, karena hanya mementingkan diri sendiri. Sebuah hubungan

2. Kedewasaan Karakter

yang sehat memerlukan dua pribadi yang sudah memiliki kedewasaan dalam berbagai aspek kehidupannya.

Kita harus mengerti bahwa hanya Tuhanlah yang mampu mengisi kekosongan kita. Merasa kesepian sehingga merasa

1. Kedewasaan Rohani

harus memiliki pasangan bukanlah sebuah alasan yang tepat, karena kita akan bergantung banyak kepada pasangan dan

Kita diciptakan dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan.

cenderung

Hidup untuk memuliakan Tuhan haruslah dimulai ketika kita

kekosongan kita. Bayangkan ada 2 gelas berisi air, gelas

masih single atau belum berpasangan. Bagaimana caranya?

pertama memiliki air yang penuh dan gelas kedua hanya

Menjalankan panggilan Tuhan dalam hidup kita – baik dalam

memiliki air setengah gelas. Apabila kita mendapatkan

pekerjaan maupun pelayanan sehingga talenta yang sudah

pasangan yang penuh dan menuntut ia untuk mengisi, maka

Tuhan berikan dapat kita kembangkan dan juga setialah

ada saatnya pasangan kita menjadi tidak penuh dan

dalam proses yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita.

menuntut balik. Sekarang, bayangkan 2 gelas yang berisi air

Setiap proses yang Tuhan berikan selalu memiliki maksud

penuh. Tidak akan ada pribadi yang saling menuntut, yang

dan tujuan yang baik untuk hidup kita. Melalui proses itu pula

ada hanyalah 2 pribadi yang saling memberi dan melayani.

Tuhan mempersiapkan kita untuk dapat menjadi pendamping

Maka, sangatlah penting pada saat menunggu, kita belajar

yang sepadan bagi pasangan kita.

untuk menjadi sebuah pribadi yang utuh dan penuh di dalam Tuhan.

Proses bagi setiap kita pastilah berbeda karena akan berkaitan pula dengan fungsi kita nantinya. Bagi para pria, seorang suami adalah kepala keluarga yang memiliki visi yang jelas dalam hidupnya sehingga dapat memimpin wanita yang Tuhan tempatkan sebagai pendamping nantinya. Bagi para wanita, seorang istri adalah penolong bagi suaminya dalam menjalankan panggilan Tuhan untuk menggenapi visi hidupnya. Maka dari itu, penting bagi kita untuk membahas visi hidup kita sebelum masa pacaran. Kesamaan visi hidup itu penting agar kita dapat saling memberikan dukungan dan bersinergi

dalam

melayani

Tuhan

bersama

pasangan kita.

Tuhan rindu untuk setiap ciptaanNya hidup dekat denganNya

6

dengan

menuntut

pasangan

untuk

memenuhi

3. Kedewasaan Finansial

mengusahakan dan memelihara taman Eden (kedewasaan finansial). Dan saat itulah Tuhan berkata karena ia merasa

Baik pria maupun wanita harus memiliki kedewasaan secara

utuh di dalam Tuhan (kedewasaan karakter), dan ia sudah

finansial. Bagaimana kedewasaan finansial ini dinilai?

memiliki pekerjaan yang stabil yaitu mengusahakan dan

Seseorang yang dewasa secara finansial adalah seseorang

memelihara taman Eden (kedewasaan finansial). Dan saat

yang memiliki pekerjaan yang stabil sehingga memiliki

itulah Tuhan berkata...

penghasilan sendiri dan tidak lagi bergantung ataupun meminta kepada orang tua. Orang yang dewasa secara finansial juga merupakan orang yang mampu mengelola penghasilannya.

Hal

ini

ditandai

dengan

mampu

membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Natur

Kejadian 2:18, TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.�.

manusia adalah memiliki banyak keinginan yang biasanya bersifat sementara. Maka, orang yang menghabiskan seluruh penghasilannya untuk keinginan-keinginannya bukanlah

Allah lah yang merasa bahwa sudah waktunya Adam

orang yang mampu mengelola keuangan.

diberikan penolong yang sepadan untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan.

||||||| Setidaknya, kedewasaan dalam tiga aspek diatas haruslah

Banyak hal yang dapat kita lakukan ketika menunggu, kan?

kita miliki sebelum kita memulai sebuah hubungan. Mari kita

Maka dari itu, janganlah terburu-buru untuk memulai sebuah

lihat kembali kepada Alkitab, Allah menciptakan Adam dan

hubungan. Sebaiknya kita mempersiapkan diri kita menjadi

memberikan ia pekerjaan yaitu untuk mengusahakan dan

pribadi yang dewasa. Kita tidak perlu berpatokan pada usia

memelihara taman Eden. Selama Adam hidup, ia hidup

rata-rata orang Indonesia menikah, karena itu bukanlah

bergaul akrab dengan Tuhan dan mengerjakan panggilan

sebuah standar yang Tuhan tetapkan dan belum tentu sama

Tuhan dalam hidupnya (kedewasaan rohani), ia tidak merasa

dengan waktunya Tuhan karena yang Tuhan proses bukan

kesepian karena ia merasa utuh di dalam Tuhan (kedewasaan

hanya kita namun juga pasangan kita. Sampai pada

karakter), dan ia sudah memiliki pekerjaan yang stabil yaitu

waktuNya, kita hanya bisa menunggu.

7

FINDINg becoming the one or

by Olivia

P

ernah mendengar tentang perdebatan mengenai yang mana yang lebih dulu ada, ayam atau telur? Ada orang yang berkata telur, ada pula yang berkata ayam. Perdebatan ini membuat saya berpikir, apa yang seharusnya kita lakukan, mencari ‘the one’ atau menjadi ‘the one’?

Kubu mencari ‘the one’ berargumen bahwa Tuhan memberikan kita kehendak bebas untuk mencari pasangan yang sesuai dengan keinginan kita seperti si dia harus memiliki banyak kesamaan dengan kita, si dia harus sabar menghadapi kita, si dia harus ini, si dia harus itu, dan lain sebagainya. Banyak menuntutnya bukan? Lalu bagaimana jika si dia menuntut balik?

“BANYAKLAH RANCANGAN DI HATI MANUSIA, TETAPI KEPUTUSAN TUHANLAH YANG TERLAKSANA” – AMSAL 19:21

9

Singleness in

Christ

Ketika kita sibuk untuk menjadi ‘the one’, kita akan sibuk

Tuhan merasa kita sudah siap maka Tuhan lah yang akan

dalam pemenuhan diri di dalam Tuhan. Kita sibuk menjalani

menyediakan pasangan yang sepadan untuk kita. Dalam

panggilan Tuhan, kita sibuk melayani Tuhan, kita sibuk

contoh tersebut, bukan berarti kita menjadi pasif dan

mengasah karakter kita mengarah kepada buah-buah Roh.

menunggu datangnya hari dimana ada seseorang yang

Hiduplah sedekat mungkin dengan Tuhan. Sebagai pencipta

datang dan berkata, “Akulah pasangan hidupmu”. Sebaliknya,

kita, Tuhan lah yang memiliki rencana secara penuh untuk

milikilah teman sebanyak mungkin dan berdoalah. Tuhan kita

kehidupan kita dari kita lahir hingga nanti kembali

adalah Tuhan yang romantis, Dia yang membuat cerita hidup

kepadaNya. Kedekatan kita dengan Tuhan dapat membuat

kita dan Dia jugalah yang akan menuliskan cerita cinta kita.

kita lebih peka akan arahan-arahanNya, menjadi lebih

Dengan jalanNya yang ajaib, Dia yang akan memberikan kita

berhikmat dan lebih mengerti akan rencanaNya dalam

kepekaan dan menunjukkan jalan menuju ke pasangan yang

hidup kita.

telah Ia siapkan.

Mungkin kita bertanya-tanya, apabila kita sibuk dengan

Saat kita sibuk menjadi ‘the one’, kita tidak lagi menjadi

semua itu, kapan kita memiliki waktu untuk mencari

pribadi yang menuntut pasangan kita harus menjadi seperti

pasangan? Seseorang pernah berkata, hidup ini seperti

yang kita ingini, sebaliknya kita akan merasa senang dengan

sebuah pertandingan lari. Ketika kita sedang berlari ke arah

melayani pasangan kita. Kita mengerti akan fungsi kita untuk

panggilan/visi kita, akan ada waktunya ketika kita melihat ke

pasangan dan kita juga memahami maksud dan tujuan Tuhan

samping ada seseorang yang juga sedang berlari ke arah

dalam hubungan yang akan kita jalani dengan penuh hikmat

yang sama. Tuhan adalah Tuhan yang menyediakan, ketika

dan kasih Tuhan.

11

Qualitiesneeded in marriage trials

by Frita Haryanto

Family in

S

Christ

Saya ingat beberapa tahun lalu ketika masih single,

kakak rohani saya pernah menasihati saya bahwa jika nanti saya menikah, ada satu kata yang tidak boleh diucapkan oleh saya seberapapun beratnya pergumulan dalam rumah tangga, yaitu kata cerai. Itu adalah nasihat yang tidak pernah saya lupakan.

Dalam setiap pernikahan, sudah pasti ada konflik. Namun yang membedakan adalah bagaimana menyelesaikan konflik tersebut. Dalam buku "Pertengkaran bumbu/racun dalam keluarga" oleh Bapak Paul Gunadi dikatakan bahwa, "Sesungguhnya

yang

membuat

pertengkaran

menjadi

bumbu atau berdampak positif terhadap keluarga bukanlah pertengkaran

itu

sendiri,

melainkan

penyelesaiannya.

Pertengkaran yang tidak terselesaikan adalah racun yang perlahan namun pasti akan melemahkan sendi pernikahan, mengurangi kadar kasih dan melahirkan pertengkaran baru."

Saya pernah mendengar kesaksian pertobatan aktor senior Robby Sugara; bagaimana ia meninggalkan isteri dan anak-anaknya

bertahun-tahun

karena

pergi

dengan

1. "Aku nyesel nikah sama kamu."

perempuan lain. Isteri dan anak-anaknya terus menerus

2. "Kamu tuh ya SELALU aja begitu."

mendoakannya sampai akhirnya ia bertobat dan keluarganya

3. "Sudahlah, kamu emang gak bisa berubah!"

dipulihkan luar biasa.

4. "Aku udah gak kuat jadi isteri/suami kamu."

5. "Pilih aku atau dia (dia bisa berarti orang tua dan bisa

Rick Warren pun dalam khotbahnya tidak menyetujui adanya

juga orang lain)."

perceraian. Bahkan sekalipun karena kekerasan dalam

6. "Udah lah, kamu gak akan ngerti!"

rumah tangga atau KDRT, ia menyarankan untuk berpisah

7. "Tuh kan, aku bilang juga apa."

sementara waktu sampai pelaku KDRT ini sadar akan

8. "Ini SEMUA gara-gara kamu tahu gak!"

kesalahannya dan bertobat yang tentunya diperlukan pendampingan dan penanganan khusus.

Kita juga harus memperhatikan intonasi yang kita gunakan.

Hindarilah intonasi yang tinggi, menyudutkan, menyinggung,

Selain kata cerai, ada delapan kalimat lainnya yang setelah

mengungkit yang sudah berlalu juga penting untuk dihindari.

saya dan suami pelajari, perlu untuk dihindari dalam pernikahan. Apa sajakah itu?

Memang jika terjadi konflik, ada baiknya diam dibandingkan memborbardir pasangan dengan segudang kalimat emosi yang pada akhirnya akan kita sesali. Namun, jika ternyata kita pernah mengatakan kalimat-kalimat tersebut, ada baiknya

Markus 10:9 “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah,

kita meminta maaf dan dengan rendah hati bertekad untuk tidak melakukannya lagi.

tidak boleh diceraikan manusia.�

Saya pribadi, apabila sedang berkonflik akan lebih memilih untuk diam daripada berbicara melebar kemana-mana atau

12

berbicara dgn emosi. Bisa juga saya menenangkan diri dan

Saya tidak bermaksud menyederhanakan pergumulan yang

'ngoceh' ke Tuhan. Saya akui saja dihadapan Tuhan, "Tolong

dihadapi banyak pasangan hari-hari ini. Pernikahan sangatlah

Roh Kudus, saya tidak kuat. Saya harus bagaimana? Saya

kompleks

emosi nih Tuhan. Saya kesel banget. Tolong saya Tuhan."

pernikahan

Saya percaya banget bahwa Roh Kudus diutus untuk

bagaimana menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah

menolong saya melakukan kebenaran Firman Tuhan, bahwa

tangga. Tulisan ini pun menjadi pengingat untuk saya agar

saya harus berdamai, mengampuni, tunduk pada suami, dan

saya terus melandaskan pernikahan saya dengan kasih

sebagainya.

Kristus. Kasih yang terus bersedia mengampuni, kasih yang

keadaan

Oleh

dengan

karena

itu,

daripada

menumpahkan

semua

memperkeruh emosi

saat

berkonflik, lebih baik menumpahkan kepada Tuhan, kepada

sampai-sampai dan

banyak

ada

pelayanan

konseling

sekali

buku-buku

mengenai

tidak mengingat-ingat kesalahan pasangan, kasih yang berkorban, dan kasih yang tulus.

sumber solusinya langsung. Nanti, jika waktunya pas (bukan saat pasangan lagi lapar atau ngantuk) maka barulah kami

Yuk, mari kita sama-sama berkomitmen untuk mencoret kata

saling mengutarakan hal-hal yang berkaitan dengan konflik

'cerai' dan kata-kata yang tidak membangun dalam kamus

tersebut, mengenai harapan-harapan kami dan bagaimana

pernikahan kita. Kiranya Tuhan terus melimpahkan anggur

supaya kedepan tidak terulang kembali.

yang manis dan semakin manis dalam pernikahan kita.

Yakobus 1:19-20

“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.�

13

Ketika dua jadi satu

by Frita Haryanto

Family in

B

Christ

erpacaran atau masa pranikah adalah masa yang

ayahku..". Saya sangat bersyukur orang tua saya dan mertua

menyenangkan dimana semua hal yang ada di dalam diri

saya tidak pernah ngomporin loh, saya bersyukur banget

pasangan kita terlihat semua baik dan indah. Makanya, ada

karena mereka tidak ikut campur urusan anak-anak mereka

istilah "cinta buta". Pokoknya mantap banget sampai-sampai

dan justru menasihati untuk selalu hidup rukun.

terujar "I can't live without you", "How do I live without you", Jadi, apa benar kita yang sudah berjanji di hadapan Tuhan,

"You are my everything", dan seterusnya.

hamba Tuhan dan jemaat pada waktu pemberkatan nikah Tibalah memasuki masa pernikahan. Setahun, dua tahun,

bisa hidup sendiri lagi dan merasa gak butuh pasangan kita?

lima tahun, sepuluh tahun. Kemudian muncullah berbagai

Sekalipun masing-masing punya penghasilan sendiri-sendiri,

macam

'borok-borok'

yang namanya melanggar perintah Tuhan (bercerai, tidak

pasangan kita. Memang perselisihan itu pasti ada karena

berdamai dengan pasangan, berselingkuh) sudah pasti

pernikahan melibatkan dua manusia yang telah jatuh dalam

bukan berkat yang akan kita terima. Perkataan "Aku bisa kok

dosa dan jika sudah sampai kondisi konflik yang menumpuk,

hidup tanpa kamu" sebenarnya adalah ujaran kesombongan,

bahkan sudah ada pikiran bercerai, mulailah tipu muslihat

ujaran mengandalkan kekuatan sendiri. Jangan ikuti tipu

iblis bekerja.

muslihat iblis. Saya sudah dipersatukan dengan suami saya.

konflik,

ketahuan

sudah

semua

Bukan lagi dua melainkan satu. Jadi, mari kita buang Ada dua tipu muslihat iblis yang pernah saya alami, yang

jauh-jauh pemikiran "bisa hidup tanpa pasangan kita". Jika

pertama pernah suatu kali saya berselisih dan karena

memang

terlampau kesal, saya bersikeras harus dia yang minta maaf

segan-segan. Lakukan segala cara sehingga pernikahan kita

duluan. Saya merasa, saya benar dan saya bosan meminta

terus bertahan bahkan bertambah manis dan menjadi teladan

maaf duluan, seolah-olah pada saat itu saya harus memberi

bagi anak-anak kita.

perlu

konseling

pernikahan,

yuk

jangan

"pelajaran" (ampuni saya Tuhan). Saya sengaja mendiamkan suami dan dalam hati saya, "Ayo kita lihat, siapa yang kuat, kalau emang dia gak ajak ngomong duluan, oke kita gak usah ngomong, yang perlu aja baru diomongin." Dengan kata lain, saya lagi adu kuat dengan suami. Inilah salah satu tipu muslihat iblis, yaitu beradu kuat, menganggap kalau minta maaf duluan berarti kalah. Waktu saya berpikir dan melakukan

adu

kuat

seperti

itu,

tanpa

saya

sadari

sebenarnya saya sedang kuat-kuatan mengeraskan hati, kuat-kuatan menyingkirkan suara Roh Kudus yang mau untuk saya dan suami segera berdamai. Saya adu kuat bukan dengan suami saya, tapi sesungguhnya saya sedang adu kuat dengan Tuhan untuk tidak taat terhadap firmanNya. Saya dengan sengaja mengeraskan hati saya.

Yang kedua adalah pikiran bahwa "Aku bisa kok hidup tanpa kamu.". Beda banget kan sama waktu masih pacaran, apalagi jika ditambah orang tua kita yang bukan ngademin suasana tapi malah ngomporin dengan berkata, "Papa mama masih bisa kasih makan, gak ada dia juga gak masalah." Akhirnya muncul deh lagu "Pulangkan saja aku pada ibuku atau

15

WORKING IN THE LIGHT

passion or calling?

by Daniel

K

etika saya berkuliah musik, salah satu ketakutan teman-teman saya yang seperjuangan adalah “nanti kalau

lulus, mau kerja apa?� dan “jadi musisi, mana ada duitnya.� Hal itu juga yang ditakutkan oleh beberapa orang tua mereka, ketika mereka memutuskan untuk berkuliah musik. Orang tua tentu ingin anaknya menjadi pengusaha, dokter, arsitek, dan pekerjaan lainnya yang pasti menjanjikan di masa depan. Mata kami dan orang tua mereka belum terbuka lebar, bahwa musisi sekarang tidak lagi seperti musisi di zaman orang tua kita, yang kebanyakan dari mereka menjadi musisi hanya karena passion, bukan semata-mata karena uang, oleh karena itu hidupnya pas-pasan. Musisi sekarang berbeda. Perkembangan industri musik sangat menjanjikan masa depan yang cerah. Hanya dengan punya modal suka musik, bisa bernyanyi (walaupun suaranya ngepas), dan punya uang serta akses, langsung bisa rekaman, terkenal, dan menghasilkan uang yang tidak sedikit. Apalagi di era teknologi dan media sosial ini. Dengan memasukkan videonya ke Youtube dan menunggu subscribers dalam jumlah tertentu, uang akan langsung mengalir ke rekeningnya. Tapi sebagai orang Kristen, apakah cukup kita bekerja hanya karena senang, ada uangnya, dan passion?

Living in

Christ

Sejak Kejadian 1 dan 2, ketika Allah menciptakan manusia, Ia

Dalam bekerja, tentu saja kita harus punya passion, karena

memiliki tujuan bagi setiap manusia untuk kemuliaan-Nya.

Allah juga mau kita bekerja dengan itu dan ketertarikan kita

Efesus 2:10 menyatakan hal ini, bahwa kita dipersiapkan

terhadap suatu bidang juga merupakan salah satu faktor atau

untuk suatu tujuan tertentu, yaitu pekerjaan baik yang Ia

ukuran

rancang sejak awal dan untuk melakukan pekerjaan tersebut,

panggilan-Nya,

kita perlu dipanggil masuk di dalam keselamatan-Nya

Bersyukurlah kita yang bekerja sesuai dengan panggilan dan

terlebih dahulu (ay.8-9). Setiap kita, suka atau tidak, memiliki

passion. Akan tetapi, terkadang Allah memanggil kita kepada

panggilan di dalam hidupnya dan panggilan tersebut hanya

suatu pekerjaan yang belum tentu kita sukai atau sesuai

ada dua: menjadi seperti Kristus dan menjadikan orang

dengan passion kita. Tidak semua misionaris yang pergi

seperti

bidang

kepada suku-suku di pedalaman untuk memberitakan injil,

masing-masing. Allah akan membawa setiap kita step by step

suka untuk meninggalkan kemewahan dan mempertaruhkan

sampai

dan

nyawanya pergi ke sana. Kita juga melihat, banyak dari

menggenapinya. Itulah tujuan hidup kita. Oleh karena itu, kita

mereka yang di tengah jalan karirnya, meninggalkan karir

harus mengejar sedemikian rupa untuk menemukan dan

tersebut

menyelesaikan panggilan tersebut (Fil.3:12-14).

sebenarnya untuk mereka. Ingatlah, panggilan Allah lebih

Kristus kita

lewat

pekerjaan

menyadari

panggilan

kita

di

tersebut

dalam

karena

kita

menemukan

tetapi

tidak

menemukan

dan

cukup

mengerjakan

hanya

panggilan

passion.

Allah

yang

penting daripada sekedar kesukaan kita terhadap pekerjaan!

Perkembangan dunia yang begitu pesat lewat globalisasi menuntut kita untuk memikirkan dan mengejar apa yang

Untuk menemukan panggilan ini, tentu saja kita harus

dapat membuat kita hidup “semakin baik”, khususnya dalam

dekat-dekat dengan yang menciptakan kita, yaitu Allah,

hal ekonomi. Masyarakat digiring kepada hedonisme. Para

karena memang hanya Ia yang merancang segala sesuatu di

motivator mengarahkan kita untuk memiliki financial freedom

dalam hidup kita. Kita tidak pernah mengetahui masa depan

atau

cara

kita, tetapi Ia tahu. Segala sesuatu yang kita butuhkan, kita

memiliki aset dan saham, sehingga nanti di umur sekian, kita

dapatkan hanya di dalam Kristus. Oleh karena itu, temukan

tidak perlu bekerja lagi karena sudah memiliki passive

Dia di dalam pembacaan Firman setiap hari, tanya

income. Kemudian prinsip do what you love and love what

kepada-Nya di dalam doamu tentang apa yang Ia mau

you do, yang jelas tidak sesuai dengan Kekristenan,

kerjakan di dalam hidupmu, dan minta penyertaan-Nya untuk

dipegang oleh banyak orang selama ini. Dunia ini semakin

dapat menyelesaikan panggilan-Nya yang mulia. Selain itu,

menjadikan kita “sahabat” dan sekaligus musuh Allah

seringkali Allah juga berbicara atau memberikan tanda

(Yak.4:4). Orang Kristen semakin dibuat menyimpang dari

panggilan-Nya lewat orang-orang disekitar kita, bisa orang

fokusnya kepada Kristus (Christ-centered), menjadi fokus

tua, pemimpin rohani, saudara seiman atau teman sekerja,

kepada diri sendiri (self-centered). Kita harus memiliki

guru, dsb. Hidup kita dapat disebut sukses, apabila kita

pemikiran yang kritis dan menggunakan “kacamata” Kristen,

memenuhi

yaitu Christian Worldview (wawasan dunia Kristen), sehingga

tergenapi di dalam hidup kita.

kebebasan

secara

finansial

dengan

panggilan-Nya

dan

seluruh

rencana-Nya

tidak tertipu oleh dunia ini.

Filipi 3:13-14 “SAUDARA-SAUDARA, AKU SENDIRI TIDAK MENGANGGAP, BAHWA AKU TELAH MENANGKAPNYA, TETAPI INI YANG KULAKUKAN: AKU MELUPAKAN APA YANG TELAH DI BELAKANGKU DAN MENGARAHKAN DIRI KEPADA APA YANG DI HADAPANKU, DAN BERLARI-LARI KEPADA TUJUAN UNTUK MEMPEROLEH HADIAH, YAITU PANGGILAN SORGAWI DARI ALLAH DALAM KRISTUS YESUS.” 17

FACING the CULTURAL TREND

in God-centered WAY

Bagaimana seorang Kristen meresponi berbagai peraturan yang “abu-abu”?

by Daniel

Living in

S

Christ

ebagai orang Kristen, kita seringkali mengalami

kesulitan, baik sebagai pelaku maupun dalam memberikan jawaban terhadap berbagai pertanyaan mengenai hal-hal yang tidak dilarang di dalam Alkitab atau Alkitab memang

ORANG KRISTEN TIDAK BOLEH MINUM BIR, TIDAK BOLEH MEWARNAI RAMBUT, TIDAK BOLEH DI TATO, TIDAK BOLEH NONTON BIOSKOP, TIDAK BOLEH

tidak secara terang-terangan memberi perintah yang spesifik terhadap beberapa peraturan yang umum di kehidupan kita.

MENDENGARKAN LAGU DUNIA. BENARKAH BEGITU? APA KATA ALKITAB MENGENAI HAL INI?

Beberapa contoh peraturan yang cukup sering menjadi perdebatan di kalangan orang Kristen selama ini, misalnya seperti apakah orang Kristen boleh membuat tatoo di tubuhnya? Apakah orang Kristen boleh minum bir? Apakah

dan harus diikuti” dan “ini salah, jangan lakukan”. Ada

orang Kristen boleh mewarnai rambutnya dengan warna

pemikiran dan penjelasan yang dalam khususnya ketika

selain hitam? Apakah pria boleh pakai anting? Atau apakah

menghadapi yang “abu-abu” ini. Paling tidak ada dua poin

kitab oleh mendengar musik dunia atau nonton bioskop?

untuk

Gereja yang tegas, selama ini melarang hal-hal tersebut.

satu-persatu.

menjelaskan

hal

ini.

Mari

kita

mengupasnya

Pokoknya orang Kristen tidak boleh minum bir, jangan mewarnai rambut dengan warna aneh-aneh, tidak boleh

Memang di dalam Alkitab tidak terdapat peraturan yang jelas

menato tubuh, tidak boleh nonton bioskop, tidak boleh

mengenai hal-hal yang khusus mengenai kasus-kasus

mendengar ataupun menyanyikan lagu dunia, dan bahkan

tersebut, tetapi paling tidak Paulus memberikan prinsip yang

saya pernah mendengar dulu pernah ada gereja yang

universal untuk menghadapinya. Di dalam 1 Kor. 8:1-13, Paulus

melarang jemaatnya tidak boleh menonton televisi. Hal

memberikan

ini terjadi di dalam gereja saya sendiri. Baru-baru ini ada

makanan persembahan berhala. Pada masa itu, jemaat

beberapa pengerja yang diskors pelayanan selama 1 bulan

Korintus seperti memiliki perdebatan mengenai makan

karena

acara

makanan yang telah dipersembahkan di kuil-kuil allah di kota

pernikahan. Tidak sedikit dari orang Kristen yang bertanya

itu. Paulus mengatakan kepada orang-orang Korintus yang

“kenapa tidak boleh?” Kenapa kalau minum anggur boleh,

memang sudah mengerti Allah hanya ada satu dan berhala

tetapi

akan

bukanlah allah melainkan roh jahat dan oleh karena itu

menyebabkan mabuk jika diminum berlebihan. Mengapa

memakan makanan persembahan berhala tidak akan

tidak boleh mendengar dan menyanyikan musik dunia,

berpengaruh apa-apa. Akan tetapi, tidak semua orang

padahal lagu kebangsaan dan lagu daerah tidak jarang juga

Kristen telah memiliki pengetahuan tersebut, sehingga jika

kita nyanyikan. Peraturan ini memang tidak mudah dijawab

mereka melihat saudara seiman lain makan persembahan

dan memang tidak jelas dilarang di dalam Alkitab, oleh

berhala, mereka akan syak dan mungkin mereka akan

karena itu saya sebut dengan peraturan yang “abu-abu”.

menghakimi orang yang makan tersebut. Hal ini dihindari

kedapatan

bir

tidak

minum

boleh?

bir

dalam

Padahal

sebuah

sama-sama

sebuah

contoh

kasus

mengenai

makan

oleh Paulus. Ia meminta supaya orang-orang yang sudah Pertama, kita harus mengerti bahwa di dalam kehidupan ini

mengerti lebih baik tidak memakannya daripada menjadi

tidak semua permasalahan hanya soal “hitam dan putih”.

batu sandungan bagi yang belum mengerti. Lebih baik ia

Saya ingin memakai konsep Derrida, seorang filsuf terkenal

tidak makan daging persembahan selama-lamanya daripada

di abad 20, yaitu “dekonstruksi”. Memang kita menolak

ia harus menjadi batu sandungan bagi yang lain dan hal

asumsi di belakang konsep itu, yaitu tidak adanya kebenaran

tersebut adalah dosa terhadap Tuhan (ay.11-13). Kisah ini

yang obyektif, segala sesuatu jangan cepat diputuskan

memang

“hitam dan putihnya”, dan harus menangguhkan kebenaran.

berhala, tetapi prinsip atau esensinya dapat kita pakai untuk

Tetapi paling tidak konsep Derridea menunjukkan sebuah

menjelaskan kasus-kasus yang “abu-abu”. Kita tidak bisa

kematangan dan memberikan pengertian kepada kita, bahwa

mengharapkan

kita tidak selalu dapat dengan sembarang berkata “ini benar

pengetahuan yang sama dengan kita. Bagi sebagian orang

20

konteksnya

semua

adalah

orang

mengenai

memiliki

persembahan

penilaian

atau

Kristen minum bir, cat rambut, tato, memakai anting (bagi

rambutnya hijau atau pink dan memakai baju you can see

yang pria) atau yang wanita memakai rok atau celana di atas

dan celana yang super pendek, apa penilaian kalian? Apakah

lutut

yang

kalian akan setuju adik atau anak kalian dekat dengan teman

negatif. Pokoknya bagi mereka, jika ada orang yang

yang seperti itu? Atau apakah kalian membuat penilaian dan

melakukan hal-hal tersebut, penilaiannya adalah pasti orang

menasehati mereka untuk memikirkan 100 kali untuk memiliki

itu bukanlah orang yang baik, preman, duniawi, dll. Image ini

pasangan yang seperti itu? Saya yakin jika kalian adalah

tidak bisa dihindarkan, karena memang orang selalu

orang tua yang baik, kalian tidak akan menyetujuinya! Saya

memakai

tidak mengatakan bahwa yang bertato sudah pasti orang

sudah

menjadi

“kacamata�

atau

ketika

menimbulkan

melihat

image

sekitarnya,

yaitu

seperangkat presuposisi atau asumsi dasar, terlepas dari

jahat. Mungkin saja ia sudah bertobat dan memang tato nya

asumsi itu benar atau tidak. Jadi, ketika mereka melihat kita

adalah permanen, tetapi mari kita lebih memikirkan hal ini.

melakukan hal-hal tersebut, tidak heran mereka akan syak

Jadi, jika hal yang kita lakukan akan menjadi batu sandungan

dan menghakimi kita. Berdasarkan pesan Paulus terhadap

bagi saudara kita, maka kita telah berdosa kepada Kristus

jemaat Korintus tersebut, maka lebih baik kita tidak

dan juga saudara kita, karena kita juga membuat mereka

melakukan hal-hal itu, karena dengan demikian akan melukai

berdosa dengan menghakimi kita.

hati nurani mereka yang lemah.

Setelah pertimbangan apakah yang kita lakukan menjadi Beberapa orang mungkin tidak setuju bahwa ketika melihat

batu sandungan atau tidak, berikutnya adalah pertimbangan

orang bertato, pakai anting, atau rambutnya warna-warni

hati atau motivasi. Seringkali yang salah bukanlah bendanya,

seperti lampu lalu lintas, kita langsung “mencap� mereka

tetapi hati kita terhadap benda tersebut. Uang tidak salah,

sebagai orang yang tidak baik. Tetapi coba kita pikirkan

tetapi cinta akan uang yang bermasalah dan dosa (1 Tim.

apabila hal itu terjadi di dalam kehidupan kita. Andai kata

6:10). Tindakan-tindakan yang sulit dinilai berdasarkan hukum

kalian punya adik perempuan atau nanti kalian sebagai orang

tertulis, dapat dinilai dari hati. Kita sudah tahu bahwa fokus

tua yang memiliki anak perempuan dan adik atau anak kalian

kita sebagai orang Kristen adalah Kristus dan jiwa-jiwa.

mengenalkan

yang

Apapun yang fokusnya adalah diri sendiri seringkali

memakai anting dan bertato, atau sebaliknya jika anak pria

merupakan penyimpangan di mata Allah. Untuk apa

seorang

pria

calon

pasangannya

21

Living in

Christ

membuat tato di tangan? Beberapa orang mungkin menjawab “supaya saya kelihatan keren”, “supaya saya kelihatan macho”, “supaya saya diterima oleh teman-teman sepergaulan”. Mengapa mewarnai rambut? “supaya saya kelihatan

SELALU TANYAKAN PADA DIRI SENDIRI, WHAT WOULD JESUS DO?

modis”. “supaya saya ikut trend”. Mengapa pakai celana yang di atas lutut? Mengapa minum bir? Mengapa merokok?

Semuanya adalah saya dan saya, fokusnya adalah diri sendiri. Orang yang seperti ini tanpa sadar adalah orang yang egois. Tanpa memperhatikan pandangan orang lain dan

perlu dilakukan.

menjaga supaya tidak menjadi batu sandungan bagi saudaranya, malahan menuntut orang lain memperhatikan

Oleh karena itu, orang Kristen harus semakin peka dan terus

dan menghargainya. Ini tentu adalah kekeliruan di mata Allah.

memikirkan

Segala sesuatu yang bukan untuk Kristus dan jiwa- jiwa, lebih

bertentangan dengan budaya atau norma-norma di sekitar

baik dicoret saja. Beli handphone yang cukup bagus

lingkungan gereja kita, sehingga akan menjadi batu

fokusnya harus untuk memperlengkapi dan memudahkan

sandungan dan apakah ini untuk diri sendiri atau kemuliaan

kita dalam pekerjaan Tuhan, bukan supaya dihargai orang.

Tuhan dan jiwa-jiwa? Slogan “WWJD” (What Would Jesus Do)

Kuliah supaya kita semakin maksimal untuk pekerjaan Tuhan

harus terus kita renungkan, apakah jika Yesus menjadi saya,

dan berguna bagi masyarakat. Hati kita harus benar

Ia akan membuat tato di lengannya? Apakah Ia akan minum

dihadapan Allah. Jika tindakan-tindakan “abu-abu” tadi hanya

bir? Apakah Ia akan memakai pakaian yang tidak sopan? Ia

untuk memuaskan kita semata, maka lebih baik tidak

akan pakai anting? Selalu tanyakan ini pada diri anda!

22

setiap

tindakan-tindakan

kita,

apakah

ini

Is Bible still relevant

now ?

by Daniel

Deeper in

A

Christ

lkitab adalah salah satu buku yang telah bertahan

selama kurang lebih 3500 tahun dalam rentang waktu sekitar abad ke-15 SM sampai abad ke-1 M dan masih ada di tangan manusia sampai hari ini di abad ke-21. Apakah buku yang begitu kuno dan tidak jelas sejarahnya atau asal usulnya masih harus kita baca dan pelajari di era hidup kita sekarang?

Apakah Alkitab benar- benar dapat menjadi penuntun hidup kita yang sudah jauh berbeda dan modern daripada zaman Alkitab itu ditulis? Dan juga bagaimana kita tahu Alkitab adalah buku yang pantas kita ikuti, ketika begitu banyak kitab agama lain dan berbagai buku filsafat yang hebat sepanjang sejarah, seperti Al-quran, Veda, Tripitaka, Lun Yu, Dao de Jing, atau karya besar dari Plato dan Aristoteles? Pada kenyataannya memang sampai hari ini sebagian besar orang Kristen masih mempercayai bahwa Alkitab adalah kebenaran satu-satunya, tetapi apakah mereka benar-benar membaca, mengerti dengan benar, dan menghidupinya? Jika ditanya satu per satu, banyak dari orang Kristen yang membaca Alkitab hanya seminggu sekali, yaitu saat ibadah di gereja.

dan dalam hal inilah iman kita bekerja, bahwa kita percaya Alkitab adalah benar diwahyukan Allah. Akan tetapi, itu saja

Sebelum menjawab pertanyaan apakah Alkitab masih

tidak cukup, iman kita bukanlah iman yang buta. Jika hanya

relevan saat ini, kita akan membahas beberapa alasan

karena alasan tersebut, maka agama lain juga dapat saja

mengapa Alkitab layak dipercaya dari kitab-kitab atau

mengklaim kitabnya benar karena memang allah dan tokoh

buku-buku lain dan tetap relevan walaupun sudah berumur

mereka yang menuliskannya. Mari kita melihat argumen

ribuan tahun.

selanjutnya, yaitu bahwa Alkitab dapat dipercaya karena ditulis oleh paling tidak 40 orang dalam kurun waktu 1500

Alkitab dapat dipercaya karena Alkitab adalah dinafaskan

tahun dan sekalipun demikian, isi Alkitab tetap koheren

Allah, yang di dalam bahasa Yunani memakai kata

dalam setiap bagiannya dan tidak berkontradiksi tokoh yang

Theospneustos.

Alkitab

satu dengan yang lainnya. Mengambil sebuah contoh,

merupakan buku yang yang difirmankan Allah sendiri?

bagaimana mungkin Musa, Daud, dan penulis Ibrani dapat

Dari

mana

kita

tahu

bahwa

membahas Melkisedek yang sama secara progresif? Musa menceritakan

bagaimana

Abraham

bertemu

dengan

2 Timotius 3:16

Melkisedek (Kej.14:18-20), Daud membahas bagaimana Allah

“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang

menjanjikan dengan bersumpah bahwa Kristus adalah Imam,

bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan

dan penulis Ibrani menjelaskan bagaimana Kristus dapat

kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk

menjadi Imam menurut peraturan Melkisedek (Ibr. 5:6; 6:20;

mendidik orang dalam kebenaran.�

7:17). Sedangkan, kitab-kitab agama lain diakui hanya ditulis oleh satu orang atau tidak begitu jelas siapa penulisnya, bagaimana

kita

dapat

mempercayai

objektivitasnya?

Namun, bukankah kita dapat mengatakan ini adalah circular reasoning? Kita tidak akan membahas mengenai hal tersebut

Yang terakhir adalah Alkitab bukanlah mitos atau dongeng,

dalam tulisan ini, tetapi yang dapat kita ketahui bahwa

karena semua yang ditulis oleh Alkitab adalah fakta yang

memang circular reasoning seringkali tidak terhindarkan

terjadi di dalam sejarah. Bukti-bukti arkeologis dan berbagai

24

Deeper in

Christ

tulisan dari tokoh-tokoh sejarah pada zaman itu, baik orang

Kisah Alkitab begitu akurat. Sedangkan penyangkalan Islam

Kristen maupun non-Kristen, memberikan kesaksian bahwa

bahwa Yesus mati disalib tidak memiliki dukungan sejarah

kejadian-kejadian yang ditulis di dalam Alkitab benar-benar

sama sekali. Hal ini sangat penting dan membuktikan

terjadi. Kita ambil satu kisah yang menjadi perdebatan antara

ketidakbersalahan

Alkitab

di

dalam

segala

sesuatu.

Islam dan Kristen, yaitu apakah Yesus benar-benar mati di kayu salib. Alkitab jelas mengatakan bahwa Yesus mati

Berdasarkan pemaparan di atas, kita memiliki dasar yang

disalib, tetapi Islam di dalam surah 4:157 mengatakan Yesus

kuat bahwa Alkitab adalah kebenaran, karena memang

atau Isa tidak mati di salib, tetapi hanya disamarkan

Alkitab lulus dari segala ujian, termasuk waktu. Nah sekarang

seakan-akan Isa yang naik di kayu salib. Berdasarkan hukum

permasalahannya apakah Alkitab masih relevan saat ini?

logika non-kontradiksi, tidak mungkin keduanya benar dalam

Intinya adalah ini: Esensi Alkitab tetap berlaku, tetapi

konteks dan waktu yang sama, salah satu harus benar dan

ekspresinya tidak. Banyak orang Kristen yang mengatakan

yang lain harus salah. Artinya, antara Alkitab yang benar atau

bahwa Alkitab ditulis di dalam zaman dan kebudayaan yang

Al-quran.

sudah

berbeda, yaitu kebudayaan Yahudi, sedangkan kita di

dinubuatkan sejak Allah menjanjikan keturunan Hawa yang

Indonesia atau di negara Barat lainnya. Dulu orang Israel

akan meremukkan kepala ular, janji keturunan Abraham,

membawa persepuluhan dalam bentuk hewan atau hasil

korban penghapus dosa di Israel, dan nubuatan para nabi.

pertanian, sekarang apakah kita yang berternak atau memiliki

Kejadian Yesus mati di kayu salib malah dibuktikan oleh

usaha lainnya harus membawa hasil ternak mereka ke

kesaksian tulisan dari para sejarawan Kristen dan non-Kristen

gereja? Memang ini merupakan sebuah masalah, tetapi kita

setelah kematian Yesus, seperti Tacitus, Josephus, Mara Bar

dapat

Serapion, dan sebagainya. Mereka menulis sendiri bahwa

Hermeneutika, yaitu ilmu penafsiran. Alkitab yang berasal

benar ada seorang Yahudi bernama Yesus, yang diikuti dan

ribuan tahun lalu dalam kebudayaan dan zaman yang

disembah oleh orang-orang Kristen mula-mula, diadili oleh

berbeda haruslah ditafsirkan, karena tidaklah mungkin

Pilatus dan mati disalib. Kaisar Agustus, Pilatus, dan berbagai

mengikuti semua peraturan dalam Alkitab secara harafiah.

tokoh lain, bahkan daerah-daerah yang ditulis dalam Alkitab

Oleh karena itu, kita harus mengambil inti atau esensi dari

juga telah dibuktikan benar-benar ada di dalam sejarah.

setiap tulisan di dalam Alkitab. Saya memberikan sebuah

Kematian

Yesus

Kristus

sebenarnya

menjembatani

masalah

ini

lewat

sebuah

ilmu

Deeper in contoh lagi. Di dalam Imamat 19:10, dikatakan demikian “Juga sisa buah anggurmu janganlah kaupetik untuk kedua kalinya dan buah yang berjatuhan di kebun anggurmu janganlah kaupungut, tetapi semuanya itu harus kautinggalkan bagi orang miskin dan bagi orang asing; Akulah TUHAN, Allahmu.�

Ini merupakan sebuah perintah dalam Perjanjian Lama, namun apakah masih berlaku sampai hari ini? Apakah kita harus menjadi petani atau bekerja di perkebunan dulu baru bisa melakukan ini? Atau mengartikannya adalah jika dompet atau handphone kita jatuh di jalan, maka kita tidak perlu mengambilnya supaya orang miskin dapat mengambilnya?

Tentu saja kita akan berkata “tidak�! Dan memang benar memahaminya bukan seperti itu. Ingat, dalam memahami teks Alkitab, kita harus mengambil esensinya dan dari ayat ini kita dapat tafsirkan demikian: Dari seluruh penghasilan kita, jangan lupa terhadap orang miskin. Tuhan sudah memberkati kita, maka kita harus juga menjadi berkat bagi orang lain, bagaimanapun

caranya

sesuai

konteks

zaman

kita.

Esensinya tetap, tetapi bentuk tindakannya disesuaikan dengan zaman kita berada.

DALAM MEMAHAMI TEKS ALKITAB, KITA HARUS MENGAMBIL ESENSINYA

Di

tengah

pluralisme

agnostisisme,

dan

bertentangan

dengan

agama,

berbagai

ateisme,

relativisme,

kepercayaan

Kekristenan,

lain

manusia

yang

semakin

diperhadapkan dengan berbagai pemikiran. Anak-anak muda tidak lagi percaya bahwa Kekristenan merupakan satu-satunya

jalan

kebenaran,

bahkan

sains

sudah

menjadikan mereka tidak lagi percaya bahwa Allah ada. Saya terkejut mendengar dari seorang murid saya bahwa di sekolahnya, yang merupakan salah satu sekolah Kristen terkemuka di Tangerang dan Jakarta, ia menemukan paling tidak ada 30 anak yang menganut ateisme dan agnostisisme, 10 di antaranya adalah anak yang sangat pintar berargumen tentang ketidakberadaan Allah dari sudut pandang sains.

Kebenaran semakin pudar di zaman ini. Anak muda tidak lagi melihat makna di dalam kehidupan ini. Mereka memberontak,

26

Christ

Deeper in

Christ

terjerumus dalam narkoba, seks bebas, bunuh diri, masuk ke

mana, begitu juga tentang 3 pertanyaan penting “apakah itu

dalam terorisme, menganggap semua agama sama saja, dsb.

manusia, mengapa manusia harus hidup, dan bagaimana

Hal ini sangat menyedihkan. Jadi di mana lagi kita akan

manusia harus hidup�. Alkitab mengatakan bahwa kita

menemukan kebenaran? Agama-agama di dunia tidak

diciptakan segambar dan serupa dengan Allah untuk

memberikan makna yang konsisten dan koheren. Budha

mengerjakan apa yang Ia kehendaki. Akan tetapi manusia

mengajarkan kehidupan ini adalah penderitaan, sehingga

memberontak kepada Allah dan jatuh ke dalam dosa,

kita harus lepas dari segala keinginan dan masuk ke dalam

sehingga harus diselamatkan. Manusia tidak akan pernah

nirwana, yang bukan adalah tempat, melainkan hilangnya kita

dapat menyelamatkan dirinya sendiri atau berusaha agar

dari keberadaan (non-existence). Jadi setelah reinkarnasi

diperkenan Allah masuk surga, sebab standar kebaikan dan

berkali-kali,

biasa

kekudusan Allah adalah sempurna dan tidak akan pernah

banyaknya, pada akhirnya kita hanya hilang begitu saja? Di

dapat dicapai atau dipuaskan oleh manusia yang terbatas

dalam ateisme tidak ada Allah dan dengan demikian tidak

dan berdosa. Oleh karena itu, hanya Allah sendiri yang

ada hukum yang obyektif yang mengatur manusia, kita

sempurna yang dapat memenuhi tuntutan keadilan-Nya

adalah makhluk yang bebas melakukan apa saja. Di dalam

sendiri dan Ia mengirimkan Anak-Nya yang tunggal untuk

Islam memang kita di ajarkan mengenai allah dan juga

mati menggantikan posisi manusia berdosa, yaitu Yesus

kebaikan, tetapi sebagian besar ajaran di dalamnya

Kristus. Ia adalah teladan sempurna tentang bagaimana

bermasalah secara moral, yaitu mengajarkan manusia

harus hidup di dunia ini. Ia adalah Jalan, Kebenaran, dan

memerangi orang-orang kafir/jihad (sura 9:5, 30), punya istri

Hidup. Tanpa Kristus, manusia tidak akan pernah menemukan

banyak (sura 4:3), memusuhi orang Kristen (sura 3:28; 5:51),

makna hidup yang sejati. Tentu saja manusia bisa sukses

dsb. Semua agama mengajarkan manusia hanya akan masuk

secara karir, keluarganya bahagia, berpendidikan tinggi, dan

kehidupan kekal atau surga dengan kekuatannya sendiri.

kaya, tetapi di dalam hati kecilnya ia akan selalu merasa

Hanya Alkitab yang memberikan makna hidup, yaitu

sebuah kekosongan yang hanya bisa diisi oleh Kristus,

menjelaskan dari mana manusia berasal dan menuju ke

makna yang sejati.

melewati

penderitaan

yang

MORE ABOUT CHRISTIAN WORLDVIEW ON WWW.DANIELWINARDI.COM

luar

Financial FREEDOM Does God want us to have it?

by Daniel

Deeper in

F

Christ

inancial Freedom atau Kebebasan Finansial sudah

sepanjang sejarah untuk menopang alam semesta ini dan

menjadi tujuan utama bagi sebagian besar orang. Setiap

tanpa Ia, kita tidak mungkin menemukan keteraturan dalam

orang ingin memiliki keuangan yang baik, aset, rencana

dunia ini yang begitu indah. Dalam PL, kita melihat begitu

finansial (financial planner), bebas dari hutang, dsb. Saya

banyak pekerjaan Tuhan yang Ia nyatakan secara luar biasa

sering mendengar dari teman-teman pribadi, seminar, dan

kepada manusia. Di dalam Roma 8:28 juga kita menemukan

juga video-video Youtube dari para ahli dan juga orang yang

bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk

mencoba survei, jika mereka menanyakan apakah yang

mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia…”

dimaksud dengan financial freedom, pada umumnya mereka

Dan sebenarnya kita dapat menemukan pekerjaan Tuhan di

menjelaskan bebas secara finansial adalah ketika kita tidak

dalam seluruh kehidupan kita. Jika tidak percaya baca

lagi memiliki hutang, memiliki aset yang berharga, menyusun

Mzm.139:13; Ay.38-41.

agar uang yang bekerja bagi kita di umur 50, dapat membeli apapun yang kita mau, atau perasaan aman. Namun, apakah

Oleh karena hakekat Allah adalah bekerja, maka manusia

benar financial freedom akan membuat kita benar-benar

yang diciptakan serupa dengan gambar dan rupa-Nya, juga

“bebas” dalam kehidupan ini?

memiliki hakekat bekerja. Kata “bekerja” di dalam bahasa Ibrani

adalah

“Abad”

yang

ditulis

dengan

kata

Sebenarnya konsep ini tidak jauh berbeda dengan goal dari

“mengusahakan” di dalam Kejadian 2:15. Kata “abad” berarti

MLM, investor, dan juga asuransi. Asumsi di balik kegiatan ini

bekerja atau melayani dan terdapat unsur peribadahan di

adalah “nanti di umur 50-60 atau ketika pensiun, kita tidak

dalamnya. Jadi kata “bekerja” sendiri dalam artian Teologis

perlu bekerja lagi, karena uanglah yang bekerja bagi kita dan

adalah beribadah kepada Allah. Dari sini kita dapat mengerti

kita tinggal menikmati hasilnya.” Apakah ini Alkitabiah?

bahwa kita tidak akan pernah berhenti bekerja melayani

Benarkah kita tidak perlu lagi bekerja di dalam hidup ini jika

Allah dan menghasilkan buah sampai kita berada di atas

kita sudah bebas secara finansial? Saya ingin mengajak kita

ranjang rumah sakit atau di pembaringan terakhir untuk

sedikit melihat apa kata Alkitab dan juga pemikiran logis akan

pulang ke rumah Bapa. Dengan demikian, adalah suatu

hal ini, yang tentunya akan sedikit bersifat filosofis.

penyimpangan apabila kita berkata kita harus bebas secara finansial agar nanti diumur lanjut, kita hanya goyang-goyang kaki menikmati hasil investasi atau kerja kita dan uang yang

APAKAH KEBEBASAN FINANSIAL AKAN MEMBUAT KITA BENAR-BENAR BEBAS?

akan terus bekerja buat kita.

Jika demikian, maka terdapat asumsi di balik bebas secara finansial, yaitu kita bekerja untuk dapat uang banyak, bisa beli apapun, dan memiliki aset banyak, dan setelah semua itu

Sejak awalnya, bekerja merupakan ungkapan hakekat Allah

tercapai, kita tidak perlu bekerja keras atau bahkan tidak

sendiri, bukan dimulai oleh manusia. Allah Tritunggal sejak

bekerja lagi. Bekerja adalah ibadah kita kepada Tuhan. Fokus

kekekalan merencanakan dan menetapkan segala sesuatu

orang Kristen hanya dua, “Kristus dan Jiwa-jiwa”, jadi segala

yang akan ada sampai kesudahannya. Kita melihat di dalam

sesuatu yang kita lakukan adalah kemuliaan Kristus dan

kitab Kejadian, Allah bekerja menciptakan alam semesta dan

jiwa-jiwa. Lalu posisi uang ada di mana? Saya tidak

isinya selama 6 hari dan pada hari ke-7 Ia beristirahat (Kita

mengatakan kita tidak butuh uang, tetapi kita bukan bekerja

tidak perlu berspekulasi apakah hari-hari tersebut benar 24

hanya untuk mendapatkan uang.

jam atau merupakan waktu yang amat panjang). Namun, bukan berarti Ia tidak bekerja lagi. Kita tidak menganut

Dan saya mengajak kita berpikir tentang uang. Uang tidaklah

pandangan Deisme yang mengatakan Allah hanyalah

memiliki nilai pada dirinya sendiri. Jika saudara diberi uang

mencipta dan setelah itu Ia lepas tangan terhadap

oleh seseorang 50 juta cash, tetapi disyaratkan uang

ciptaan-Nya. Pada kenyataan-Nya Allah terus bekerja

tersebut hanya boleh di bank dan tidak boleh diambil atau

29

Deeper in

Christ

digunakan sama sekali, apakah saudara senang? Itu artinya

dan saudara secara bebas memarkirkan mobil saudara

uang sendiri tidak bisa memberikan kesenangan, tetapi kita

di jalan itu dan ternyata mobil di belakang saudara

membutuhkan uang untuk membeli sesuatu. Setelah kita

marah-marah karena tidak bisa lewat, bukankah itu berarti

menggunakan uang untuk membeli tas mahal misalnya, lalu

kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain yang juga

kita tanya lagi “apakah menggunakan tas mahal tersebut

bebas menggunakan jalan itu. Tidak ada kebebasan mutlak.

membuat bahagia?” Jika tas tersebut dibeli dan tidak boleh

Jika saudara ingin merokok dan mengatakan “saya bebas

dipakai bagaimana? Kita mau menggunakan tas mahal

mau merokok” itu artinya saudara terikat oleh keinginan

tersebut agar dilihat orang lain bukan? Bukankah kita

sendiri untuk merokok. Oleh karena itu, kebebasan bukanlah

memakai tas mahal supaya kita terlihat lebih keren dan diakui

saya dapat melakukan apa yang saya ingini, tetapi justru saya

oleh orang lain? Jika demikian, tas itu pun sendiri bukan

dapat melakukan apa yang saya tidak ingini. Ketika ada

pemberi kebahagiaan, karena kita memakai tas untuk

godaan untuk melihat blue film dan saudara menurutinya,

sesuatu yang lain, yaitu pengakuan. Apabila pertanyaan

maka saudara terikat dengan hawa nafsu dan artinya tidak

tersebut diteruskan, maka kita akan menemukan bahwa

bebas. Tetapi jika saudara mampu untuk tidak menuruti

sebenarnya kebahagiaan kita bukan berada pada materi,

godaan tersebut, itulah bebas dalam arti yang sebenarnya.

tetapi sesuatu yang immaterial.

Financial Freedom merupakan tujuan dari sebagian besar Sekarang kita masuk ke dalam Financial Freedom. Apa itu

orang. Apakah dalam financial freedom itu kita benar-benar

freedom atau kebebasan? Banyak yang akan memberi

bebas? Bukankah kita mengarahkan segala waktu, pikiran,

definisi bebas yaitu “semau gue” atau “apa saja yang gua

uang untuk membeli aset atau produk MLM, kepada financial

mau lakukan tanpa paksaan dari luar.” Benarkah bebas

freedom ini? Jadi sebenarnya siapa yang free dan siapa yang

adalah “semau gue”? Jika A memukul B karena bebas dan

terikat? Bukankah kita terikat oleh financial ini yang deminya

kemudian B yang dipukul itu memukul lagi si A, bukankah A

kita

akan menyadari bahwa ternyata kebebasannya dibatasi oleh

mencapainya? Dan setelah mencapainya, apakah kita akan

kebebasan

memang

benar-benar bebas dan aman secara keuangan? Kita

menyediakan kebebasan bagi saudara untuk parkir mobil

mungkin mengatakan “saya akan bebas jika saya punya 2

orang

lain

juga?

Sebuah

jalan

mencurahkan

segala

kemampuan

kita

untuk

Deeper in rumah,

2

mobil,

dan

uang

1M

di

bank.”

Christ

Jadi

kebebasan kita tergantung kepada jumlah aset kita? Kalau kebebasan kita bergantung pada jumlah materi, maka kita sebenarnya tidak bebas lagi dong. Lagipula apa ukuran bebas? apa ukuran standar untuk “kaya”? Bukankah orang kaya begitu banyak di dunia ini? Ada yang memiliki 1 rumah di daerah elit disebut kaya, tetapi ada yang punya 2 rumah juga disebut kaya. Ada yang punya helikopter disebut kaya, tetapi ada yang tidak punya helikopter juga disebut kaya.

Jika dengan finacial freedom kita merasa aman, maka pikirkan saudara berada di pesawat JT610 kemarin, ketika ia meluncur dengan cepat dari langit ke laut, apakah uang saudara yang banyak itu dapat menyelamatkan saudara?

Yesus memberikan ilustrasi sebagai peringatan kepada kita di dalam Lukas 12:13-21 tentang “Orang Kaya yang Bodoh.”

Dalam ilustrasi tersebut diceritakan seseorang yang kaya dan memiliki tanah yang berlimpah-limpah hasilnya. Ia tidak puas akan kekayaannya dan menginginkan membangun aset lagi untuk menimbun kekayaannya. Setelah itu, ia berkata: “Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya, berstirahatlah, makanlah, minumlah,

Dengan pengetahuan, pekerjaan dan keuangan yang baik,

dan bersenang-senanglah!” (ay.19). Terhadap orang bodoh ini

maka

Yesus berkata: Hai Engkau orang bodoh, pada malam ini juga

pekerjaan-Nya yang besar. Yang terpenting di sini adalah

jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kau

hati. Apa motivasi kita bekerja? Apa motivasi kita membeli

sediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya

saham dan berinvestasi? Jika semua tertuju kepada diri

dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya

sendiri

sendiri, jikalau ia tidak kaya dihadapan Allah.” Dari

mengajarkan kita harus membangun persahabatan dengan

perumpamaan ini, kita semakin mengerti bahwa tujuan kita

menggunakan uang, bukan bersahabat dengan uang

bukanlah mengumpulkan kekayaan materi dunia sehingga

menggunakan

kita dapat hidup enak. Tujuan hidup kita adalah “kaya”

pengejaran kekayaan, karena semua seperti uap dan pergi

dihadapan Allah, yaitu kehidupan yang sesuai dengan

dengan cepat (1 Tim.6:9). Hati yang diarahkan kepada uang

kehendak Allah. Orang dunia berkata bahwa sukses adalah

adalah akar segala kejahatan yang olehnya manusia

secara materi, jabatan, atau memiliki keluarga yang bahagia,

menyiksa dirinya dengan berbagai duka (1 Tim.6:10) dan di

tetapi saya mendefinisikan sukses berdasarkan Alkitab dan

mana hartamu berada di situ hatimu berada (Mat.6:21).

apa yang seorang hamba Tuhan katakan: “Sukses adalah

Financial freedom yang sesungguhnya adalah ketika kita

ketika rencana Tuhan digenapi dalam hidup kita.”

tidak lagi mendasarkan kebahagiaan kita pada materi.

kita

akan

lebih

efektif

(self-centered) maka

Tuhan

itu

(Luk.16:9).

dipakai

adalah

Tuhan

dosa.

Waspada

untuk

Yesus

terhadap

Dengan banyak ataupun sedikit uang, punya aset dan saham Tentu saja sebagai orang Kristen kita harus memiliki karakter

atau tidak, tidak masalah, kita masih tetap bisa hidup bagi

yang baik, kerja keras, sehat, memiliki ekonomi yang baik.

Tuhan. Kiranya setiap orang Kristen boleh mengerti

Kaya itu tidak salah, itu adalah anugerah, tetapi hal itu bukan

hal ini dan mengarahkan hatinya senantiasa kepada Kristus,

untuk diri kita sendiri, semua itu harus untuk pekerjaan Tuhan.

Pusat dari kehidupan kita

31

Dating the millenial way

KEYS TO A GOD-CENTERED LOVE STORY

by Olivia

Couple in

S

elama masa ‘single’, biasanya kita akan banyak

Christ 1. Berdoa

memikirkan mengenai seperti apakah calon pasangan kita dan bagaimana kita akan bertemu dengan calon pasangan

Meminta konfirmasi kembali kepada Tuhan merupakan

kita tersebut. Tidak sedikit yang membayangkan bahwa

langkah awal yang harus kita ambil karena kita bisa saja salah

pasangan kita nanti layaknya pangeran atau putri kerajaan

menilai dikarenakan kita sudah terlebih dahulu berpikir

yang memiliki tampilan menarik, gagah, romantis dan yang

bahwa “dialah orangnya�. Berdoalah kepada Tuhan untuk

cerita cintanya berjalan dengan mulus. Kita membayangkan

terus menuntun hubungan kita sejak awal. Di awal kedekatan

dengan alur cerita seperti itu barulah kita merasa bahagia

saya dengan pasangan, saya juga meminta bantuan Tuhan

dan utuh.

untuk menjaga perasaan agar tidak langsung memiliki perasaan yang dalam supaya dalam masa pendekatan,

Memiliki pria atau wanita dambaan bukanlah sesuatu yang

sehingga saya dapat menilainya dengan lebih objektif.

salah, tetapi lebih baik jika kita memiliki standar yang tepat dan bukan saja semata-mata keinginan yang terinspirasi dari film

atau

buku

#CoupleGoals.

atau Kita

media tahu

sosial bahwa

yang Tuhan

2. Kenalkan kepada Orang Tua

memiliki yang

Banyak dari kita memilih untuk berpacaran terlebih dahulu

menciptakan cinta dan Tuhan jugalah yang menciptakan

baru mengenalkannya kepada orang tua kita. Sebenarnya,

pernikahan. Kita juga percaya bahwa yang Tuhan ciptakan itu

lebih baik apabila kita mengenalkan calon pasangan dan

adalah baik dan memiliki sebuah tujuan yang baik pula.

orang tua kita terlebih dahulu karena orang tua kita adalah orang terdekat yang bisa membantu kita menilai secara

Generasi milenial memiliki perilaku dan preferensi yang

objektif. Jika salah satu orang tua yang menentang, kita dapat

berubah begitu cepat. Keinginan mereka juga bisa berubah

mencoba menyelesaikannya terlebih dahulu sampai akhirnya

drastis dengan cepat sehingga konsistensi menjadi sebuah

kita mendapatkan restu atau mengakhirinya lebih awal

hal yang langka. Karakteristik ini juga dapat mempengaruhi

sebelum ada yang tersakiti apabila alasan dari orang tua kita

generasi milenial dalam memulai sebuah hubungan. Dalam

adalah sesuatu hal yang tidak dapat diubah. Apabila kalian

hubungan diperlukan beberapa hal yang harus dikerjakan

memiliki

oleh kedua belah pihak yang terlibat di dalamnya. Sebuah

mengenalkannya, atau paling tidak menceritakannya dan

akhir yang baik ditentukan oleh awal yang baik pula.

meminta

Bagaimanakah kita dapat memulai sebuah hubungan

rohani) juga berperan positif dalam proses ini.

mentor/bapa masukan.

rohani,

kita

Teman-teman

juga (terutama

sebaiknya saudara

yang baik?

33

3. Kenali ‘Si Dia’ lebih dalam Awal

mula

pertemuan

kita

dengan

pasangan

bisa

berbeda-beda caranya. Namun, sebelum memulai untuk berpacaran, sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui beberapa hal yang lebih personal tentang ‘si dia’. Bukan hanya apa hobi dan makanan kesukaannya, melainkan juga bagaimanakah kedewasaannya (secara rohani, karakter dan finansial),

apa

sajakah

visi

dan

panggilan

hidupnya,

bagaimanakah ia melihat hidupnya 5 tahun ke depan, bagaimanakah latar belakang keluarganya, dan ketika kita menjadi pasangannya apa sajakah yang dapat dilakukan bersama-sama untuk memuliakan nama Tuhan.

4. Komitmen Kunci yang tidak kalah penting dan harus selalu kita pegang dalam sebuah hubungan adalah komitmen. Memegang sebuah komitmen tidaklah mudah karena sebuah hubungan terjadi di antara dua orang yang berbeda, sehingga mungkin kita akan menemukan “kerikil-kerikil” di dalam hubungan.

Apakah

“kerikil”

menjauhkan

yang

kita

atau

kita

temukan

malah

ini

seharusnya

mendekatkan

kita

kepada pasangan?

Perubahan status dari teman menjadi pacar tidak perlu dilakukan secara terburu-buru. Nikmatilah setiap waktu yang kita jalani dengan berdoa kepada Tuhan, tanya orang tua dan saudara-saudara seimanmu, serta kenali calon pasangan dengan lebih baik terlebih dahulu sebelum kita berkomitmen untuk menjalin hubungan. Sebuah hubungan bukanlah mengenai berapa banyak foto-foto romantis yang dapat kita publikasikan,

tetapi

mengenai

bagaimana

kita

bisa

bersama-sama memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain melalui hubungan kita.

“TO HAVE A GOD-CENTERED LOVE STORY, WE HAVE TO START

BY PUTTING GOD IN THE CENTER – IN BETWEEN YOU AND YOUR LOVED ONE.” 34

15

DATING Questions IDEAS

Seperti yang sudah di bahas pada beberapa artikel di majalah ini, berbagai pertanyaan mengenai visi hidup dan keluarganya sudah di bahas pada masa penjajakan atau sebelum mulai berpacaran. Mengenal lebih dalam mengenai pasangan tidak berhenti begitu saja pada saat berpacaran. Justru pada masa berpacaran ini, kita harus mengenali pribadi pasangan kita lebih dalam lagi.

Pertanyaan ini bisa menjadi panduan kita untuk mengenal dan mengerti pasangan kita lebih dalam lagi, terlebih lagi apabila kita dan pasangan

sudah

setuju

untuk

melanjutkan

hubungan

1. Diantara 5 bahasa cinta yang ada, yang manakah yang

ini

ke

jenjang

yang

berikutnya,

yaitu

pernikahan.

8. Sebutkan 3 hal besar yang menjadi titik balik di hidupmu!

paling penting menurutmu? Urutkanlah dari yang paling penting hingga yang tidak terlalu penting menurutmu!

9. Berapa lama waktu paling lama kamu berpacaran? Apa penyebab berakhirnya dan pelajaran apa yang dapat kamu

2. Dalam kehidupanmu, apakah berkat terbesar yang

ambil dari hubungan tersebut?

kamu terima atau rasakan?

10. Sebutkan satu rahasia yang paling dalam dan tidak pernah 3. Sikap seperti apakah yang tidak akan pernah bisa

ada orang yang tahu sampai saat ini!

kamu toleransi?

11. Seberapa pentingnya tampilan fisik menurutmu?

4. Apakah berkumpul bersama orang banyak akan membuat kamu senang atau tidak?

5. Bagaimanakah gambaran hari yang menyenangkan menurut versi kamu?

6. Apabila kamu lelah beraktivitas sepanjang hari,

12. Rumah yang seperti apakah yang menjadi idamanmu?

13. Berapakah jumlah anak yang kamu inginkan? Bagaimana jika ternyata kita tidak dikaruniai anak nantinya?

14. Bagaimana pandanganmu tentang mendidik anak?

bagaimanakah kamu mengakhiri harimu itu?

15. Apakah yang akan kamu lakukan jika suatu saat salah 7. Bagaimanakah gambaran hubungan berpacaran dan

satu dari kita mengalami kecacatan?

keluarga yang sehat menurutmu?

35

HETEROSEKSUAL

versus

HOMOSEKSUAL

by Daniel

I

su tentang atau Homoseksual bukanlah hal yang baru.

Aktivitasnya sudah kita temukan sepanjang sejarah, yaitu sejak zaman Perjanjian Lama di Alkitab sampai hari ini.

Namun perkembangan legalitasnya di dalam negara baru dalam waktu 1-2 dekade ini. Belanda sudah meresmikan pernikahan sesama jenis sejak 2001 (pertama di dunia), Amerika Serikat melegalkan pada tahun 2015 dan di dalam New York Times, menurut Jackie Calmes dan Peter Baker, Barrack Obama sudah menyatakan dukungan legalnya di pidatonya tanggal 9 Mei 2012. Di belahan negara bagian Amerika seperti Kanada, sudah dilegalkan sejak 2005, Mexico sejak 2010, dan Puerto Rico sejak 2015. Bahkan pengadopsian anak dari pernikahan sesama jenis juga sudah legal. Namun, apakah legalitas global ini memberi izin terhadap praktek homoseksualitas?

Di dalam wawasan dunia Kristen, homoseksualitas bukanlah seksualitas yang dirancang oleh Allah. Alkitab menjelaskan kepada kita, bahwa desain Allah sejak awal bagi seksualitas manusia adalah heteroseksual. Di dalam Kejadian 1:27, Allah menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan, Adam dan Eve (Hawa) dirancang sebagai keluarga pertama di dalam sejarah, bukan Adam dan Steve! Alkitab secara jelas menyatakan bahwa Heteroseksualitas adalah pola ilahi yang ditetapkan bagi umat manusia dan perbuatan seksual yang kudus hanya dilakukan di dalam konteks pernikahan heteroseksual, sehingga kita tahu bahwa homoseksual adalah suatu bentuk penyimpangan seksual akibat kejatuhan manusia ke dalam dosa. Namun, kaum homoseksual begitu aktif membela tindakan mereka, sehingga tidak sedikit mereka yang Kristen, memutarbalikkan ajaran Alkitab mengenai seksualitas. Yang lebih mengejutkan, teks-teks Alkitab yang diputarbalikkan ini bukanlah dilakukan hanya oleh orang Kristen biasa saja, tetapi juga para Teolog, baik yang gay atau lesbi maupun yang hanya mendukung homoseksual. Teks-teks Alkitab di dalam PL maupun PB ditafsirkan untuk mendukung tindakan mereka, misalnya: Rev. James D. Cunningham mengatakan bahwa Yonatan dan Daud dikatakan adalah pasangan gay; Daniel A. Helminiak, seorang profesor yang memiliki dua gelar Ph.D, mengatakan bahwa kita Rut dan Naomi mungkin saja adalah pasangan lesbian; dan Timothy Koch, pakar Perjanjian Lama dan

37

Deeper in pendeta gay, mengatakan Elia adalah seorang gay; bahkan Yesus sendiri mendukung homoseksualitas! Mengejutkan bukan? Tidak hanya itu, sebagian dari mereka juga memberikan argumen, bahwa karena Alkitab tidak banyak membahas atau menyebut tentang homoseksual secara terang-terangan, maka para penulis Alkitab sebenarnya tidak ada masalah dengan praktek tersebut. Namun, apakah benar pemikiran dan argumen tersebut?

Dr. Michael L. Brown mengatakan bahwa argumen yang dilontarkan oleh kaum homoseksual tersebut jelas keliru. Jika Alkitab memang sangat sedikit menulis atau membahas mengenai

homoseksual,

tidak

berarti

Alkitab

tidak

mempermasalahkannya, tetapi karena Alkitab memang adalah kitab heteroseksual. Hubungan yang wajar dan sesuai dengan tujuan rancangan Allah adalah hubungan lawan jenis, sehingga para penulis Alkitab memang tidak perlu lagi mengajarkan banyak hal tentang larangan homoseksualitas (faktanya ada perintahnya seperti di dalam Im.18:22).

Tepatnya, Alkitab lebih banyak memaparkan kasus-kasus penyimpangan seksual yang terjadi sepanjang sejarah, termasuk homoseksualitas (Kej.19:5; Hak.19:22; Rm.1:27). Kita juga dapat memberi argumen, bahwa desain awal Allah adalah supaya manusia beranak cucu, memenuhi, dan menguasai bumi. Apa yang akan didapat dari pasangan sesama jenis? Keturunan? Tentu mustahil. Mungkin mereka akan menjawab “tapi kami bisa mengadopsi anak�, ya tentu saja bisa, tetapi siapa yang akan dipanggil ibu dan siapa yang dipanggil ayah? Ayahnya dua? Ibunya dua? Bukankah pertumbuhan dan perkembangan anak secara fisik dan psikologis akan sehat jika mereka melihat dan memahami peran atau figur ayah dan ibu yang baik? Mereka tidak akan pernah mencapai tujuan yang Allah tetapkan sejak semula.

Jika anda adalah seorang yang mengalami penyimpangan ini, artinya anda adalah seorang gay atau lesbi, jangan pernah mengatakan ini adalah penyakit genetis atau bawaan, sehingga

anda

tidak

dapat

berbuat

apa-apa,

selain

menurutinya. Ingatlah kita ini adalah moral agent, artinya kita selalu memiliki kehendak bebas untuk melakukan mana yang benar dan baik. Jika suatu waktu kakak atau adik perempuan kalian dilecehkan secara seksual atau diperkosa oleh seseorang dan setelah ditangkap, orang itu mengatakan

38

Christ

Deeper in

Christ “saya sejak lahir memang memiliki penyakit hypersex, sehingga saya tidak dapat menolaknya”, apa anda terima?

Hakim

di

pengadilan

pun

tidak

akan

langsung

mempersilahkan orang itu keluar dari ruangan setelah ia mengatakan penyakit tersebut. Kita selalu memiliki pilihan untuk setiap tindakan kita. Pilihan untuk mempraktekkan homoseksualitas jelas adalah kekejian di hadapan Tuhan, karena segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Allah adalah dosa (hamartia – yang artinya “meleset”).

Namun, jika anda bergumul selama ini dan menyadari bahwa ini mendukakan hati Allah, tidak perlu khawatir. Selama anda tidak mempraktekkan homoseksualitas, anda aman. Allah mengasihi dan sangat mampu untuk memulihkan saudara.

Sangat banyak kesaksian orang dengan latar belakang homoseksual akhirnya dipulihkan oleh Allah dan menikah dengan lawan jenis. Tetapi jika sekalipun Allah tidak memulihkan anda, ingat bahwa tidak semua manusia harus menikah, karena memang ada orang-orang yang ditetapkan dan dikaruniai Allah untuk hidup selibat, seperti yang Yesus katakan di dalam Matius 19:12 dan yang Paulus katakan dalam 1 Korintus 7:7. Pekerjaan Allah tetap dapat anda selesaikan dengan-Nya dan saudara-saudara seiman, sekalipun tanpa pasangan hidup.

Bagi orang-orang Kristen yang “normal”, ingatlah jangan berbuat dosa dengan menghina atau menghakimi mereka yang menyimpang secara seksual. Secara sosiologis, kita tidak memiliki masalah dalam menjalin hubungan sebagai masyarakat normal dengan mereka. Masalah kita terletak kepada ranah Teologis. Kita benci dosanya, tetapi bukan orangnya. Mereka juga adalah ciptaan yang serupa dan segambar dengan Allah. Beberapa gereja menolak dan mengusir mereka. Sadarilah, bahwa kita semua juga adalah manusia yang berdosa, hanya saja dosa kita bukan penyimpangan secara seksual, tetapi dalam hal lain. Oleh karena itu, sebagaimana Kristus menerima dan memulihkan kita, demikian juga kita membawa mereka bertobat kepada Kristus dan dipulihkan.

39

Growing in

Christ

I, Isaac, take Thee, Rebekah

The 5 Love Languages

oleh Ravi Zacharias

oleh Gary Chapman

Digambarkan penting

poin

Jatuh cinta merupakan hal yang

kesuksesan

mudah. Tetapi tetap jatuh cinta –

ada

untuk

lima

dalam pernikahan dari cerita

itu

adalah

cinta di Alkitab mengenai Ishak

Bagaimana membuat hubungan

dan Rebekah.

tetap segar dan bertumbuh?

Buku

ini

tantangannya!

membahas

rahasia

yang kamu perlukan.

Indahnya Pernikahan Kristen

Can You be Gay and Christian?

oleh Sutjipto Subeno

oleh Michael L. Brown

Mengajak kita kembali melihat

Buku ini menjawab pertanyaan

kebenaran Firman berkenaan

banyak

dengan pernikahan seperti yang

Kekristenan

Tuhan

sesama jenis, bagaimana respon

dan

Allah melihat

berbeda manusia

inginkan, hal-hal

dengan

apa

modern

orang dan

mengenai hubungan

yang

Gereja mengenai hal ini dan

yang

bagaimana respon kita terhadap

inginkan

penyuka sesama jenis?

dan jalankan.

Loveology Menemukan Kekristenan yang

oleh John Mark Comer

hilang Buku yang cocok untuk kita

oleh Dr. Erastus Sabdono

yang masih single, pacaran, Banyak orang merasa sudah

maupun baru menikah yang

menjadi Kristen, tetapi nyatanya

ingin

kegiatan

Alkitab

bukanlah

agama Kekristenan

mereka yang

diajarkan oleh Tuhan Yesus.

Benarkah

Kekristenan

hanya

pergi Gereja setiap minggu?

40

mempelajari mengenai

apa

kata

seksualitas

dan hubungan pria dan wanita.

Growing in

Christ

I love you & I like you

When God Writes Your

How to be married and still

Love Story

be friends

oleh Eric & Leslie Ludy

oleh Steve & Annie Chapman Buku ini membahas bagaimana Memberikan beberapa nasihat

sebagai

yang sesuai dengan Alkitab

mempersiapkan

mengenai

memulai

sehat

pernikahan

diri

single sebelum

sebuah

hubungan

bisa

sama-sama

hingga

proses

sebuah

untuk

pernikahan

hubungan

sebaiknya

dimulai.

dan

bertumbuh

yang

pria/wanita

yang dipenuhi dengan kasih.

I Kissed Dating Goodbye

Boy Meets Girl

oleh Joshua Harris

oleh Joshua Harris

Menantang para single untuk

Menyiapkan kita untuk memulai

meninggalkan apa kata dunia

sebuah

mengenai

dan

memiliki tujuan dan membantu

cara

kita

‘pacaran’

mempertimbangkan berpacaran

sesuai

dengan

hubungan

mengetahui

yang

lebih

lanjut

apakah kita sudah siap untuk

Firman Tuhan.

melanjutkan

ke

Jesus Among Secular Gods

Lady in Waiting

oleh Ravi Zacharias &

oleh Jackie Kendall

pernikahan.

Vince Vitale Membantu para wanita untuk Kekristenan

belajar

dan berbagai wawasan dunia

wanita

lainnya.

menunggu

Membandingkan Dan

bagaimana

Kekristenan mampu menjawab setiap

bagaimana yang

tepat

pasangan

menjadi selama yang

sudah Tuhan siapkan untuk kita.

pertanyaan-pertanyaan

penting dalam hidup manusia.

41

ibadah SABTU

PROFESIONAL MUDA GBI REGENCY 1

SABTU

April 20

SABTU

Mei 11

JAM 19:00

Juni 15

JAM 19:00

“DIMANA HARTAMU BERADA, DISANA HATIMU BERADA”

JAM 19:00

“KERJA ZAMAN NOW: HOW TO BUILD A BUSINESS IN DIGITAL ERA”

“ME AND MY BOSS: RESPONSE AND RELATIONSHIP”

SABTU

Juli 20 JAM 19:00

“KERJA ZAMAN NOW: HOW TO BUILD YOUR ONLINE PRESENCE”

SABTU

Agustus 10 JAM 19:00

“THEOLOGY OF WORK: CHRIST-CENTERED WORKER”

Alamat: Villa Tangerang Regency 1 blok JC 3 no 3 | Instagram: @profmud.reg1 Informasi lebih lanjut, silakan WhatsApp ke 0821 2355 3593 / 08111 581 092