LAPORAN INDUSTRI
Juli 2013
STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi
DAFTAR ISI I.
II.
III.
PENDAHULUAN ………………………………..….. 1
IV.
1.1 Kata Pengantar ………………………………………………………. 2
PERTUMBUHAN INDUSTRI PARIWISATA DI 10 PROPINSI UTAMA ……………………….. 59
1.2 Cakupan Studi …………………………………………………….... 3
4.1. Sumatera Utara ..................................................
60
1.3 Metodologi ………………………………………………………..…. 4
4.2. Kepulauan Riau ..................................................
63
1.4 Sumber Data ……………………………………………………..….
4.3. DKI Jakarta .........................................................
66
4.4. Jawa Barat ...........................................................
70
PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAM EKONOMI INDONESIA ………………………….. 6
4.5. Jawa Tengah ........................................................
73
4.6. DI Yogyakarta ......................................................
76
2.1 Kontribusi Industri Pariwisata ……………………………… 7
4.7. Jawa Timur …………………………………………………………
79
2.2 Posisi Industri Pariwisata Indonesia di Dunia ……….. 11
4.8. Bali ....................................................................
82
4.9. Nusa Tenggara Barat ...........................................
86
4.10. Kalimantan Selatan ............................................
89
5
KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA …………………………………………… 13 3.1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan ……………………. 14
V.
3.2. Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan ………………… 24
KINERJA PERUSAHAAN UTAMA INDUSTRI PARIWISATA ………………………… 92
3.3. Pertumbuhan Pengeluaran Wisatawan ………………….. 27
5.1 Garuda Indonesia .................................................. 93
3.4. Pertumbuhan Usaha Hotel dan Akomodasi Lain …….. 31
5.2 Pembangunan Jaya Ancol ....................................... 100
3.5. Pertumbuhan Usaha Perjalanan Wisata …………………. 43
5.3 Panorama Group .................................................... 103
3.6. Pertumbuhan Usaha Restoran/Rumah Makan ………. 48 3.7. Pertumbuhan Pengguna Jasa Transportasi …………….. 50
LAMPIRAN: DATA & STATISTIK ………………………………….. 106
www.indoanalisis.co.id | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
i
DAFTAR GAMBAR II.
PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAM EKONOMI INDONESIA 2.1 Kontribusi Industri Pariwisata
Gambar 2.1. Pertumbuhan Devisa dari Industri Pariwisata Indonesia, 2007 – 2011 Gambar 2.2. Sepuluh (10) Negara Utama yang Memberikan Devisa Dari Wisatawan Mancanegara ke Indonesia, 2007 - 2011 Gambar 2.3. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap PDB, 2000 - 2012 Gambar 2.4. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Kesempatan Kerja, 2000 - 2012 Gambar 2.5. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Upah/Gaji, 2000 - 2012 Gambar 2.6. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Pajak Tidak Langsung 2000 – 2012 2.2 Posisi Industri Pariwisata Indonesia di Dunia Gambar 2.7. Posisi Sepuluh Besar Dunia Indeks Pariwisata dan Perjalanan Wisata, 2012 Gambar 2.8. Peringkat dan Nilai Indeks Pariwisata Indonesia Berdasarkan Indikator Utama, 2012
III.
KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 3.1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Gambar 3.1. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nusantara yang Melakukan Perjalanan, 2008 – 2012 Gambar 3.2. Rata-rata Perjalanan Wisatawan Nusantara dalam Satu Tahun, 2008 – 2012 Gambar 3.3 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nasional yang Ke Luar Negeri, 2008 – 2012 Gambar 3.4. Perbandingan Jumlah dan Lama Tinggal Wisatawan Nasional, 2008 – 2012 Gambar 3.5. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara Setiap Bulan, 2011 – 2013 Gambar 3.6. Pertumbuhan Jumlah Total Kedatangan Wisatawan Mancanegara Setiap Tahun, 2002 – 2012 Gambar 3.7. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Bandara Utama, 1997 – 2013 Gambar 3.8. Peringkat Jumlah Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Bandara (Pintu Masuk), 2012
www.indoanalisis.co.id | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
ii
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.9. Peringkat Jumlah Wisatawan Asing Terbanyak Berdasarkan Negara Asal, 2012 Gambar 3.10. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Singapura, 2002 – 2012 Gambar 3.11. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Malaysia, 2002 – 2012 Gambar 3.12. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Australia, 2002 – 2012 Gambar 3.13. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal China, 2002 – 2012 Gambar 3.14. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara di Berbagai Wilayah Dunia, 2002 – 2011 3.2. Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan Gambar 3.15. Komposisi Usia Wisatawan Mancanegara, 2010-2011 Gambar 3.16. Komposisi Jenis Pekerjaan Wisatawan Mancanegara, 2010-2011 Gambar 3.17. Komposisi Tujuan Perjalanan Wisatawan Mancanegara, 2010-2011 3.3. Pertumbuhan Pengeluaran Wisatawan Gambar 3.18. Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Nusantara dalam Sekali Perjalanan, 2008 – 2012 Gambar 3.19. Pertumbuhan Pengeluaran Total Wisatawan Nusantara, 2008 – 2012
Gambar 3.20. Perbandingan Total Pengeluaran Wisatawan Nasional dengan Lama Tinggal, 2008 – 2012 Gambar 3.21. Perbandingan Pengeluaran Wisatawan Nasional Per Kunjungan dengan Lama Tinggal, 2008 – 2012 Gambar 3.22. Pertumbuhan Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Manca Negara dalam Satu Hari, 2007 – 2011 Gambar 3.23. Pertumbuhan Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Mancanegara dalam Satu Kunjungan, 2007 – 2011 Gambar 3.24. Peringkat Negara Asal Wisatawan Mancanegara yang Paling Banyak Pengeluaran, 2011 3.4. Pertumbuhan Usaha Hotel dan Akomodasi Lain Gambar 3.25. Pertumbuhan Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012 Gambar 3.26. Pertumbuhan Jumlah Total Kamar Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012 www.indoanalisis.co.id | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
iii
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.27. Pertumbuhan Jumlah Rata-rata Pekerja Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012 Gambar 3.28. Pertumbuhan Jumlah Hotel Bintang di Indonesia, 2007 – 2011 Gambar 3.29. Pertumbuhan Jumlah Hotel Melati dan Penginapan Lainnya di Indonesia, 2007 – 2011 Gambar 3.30. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang Setiap Bulan, 2007 – 2011 Gambar 3.31. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 - 2011 Gambar 3.32. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Akomodasi Lain Setiap Tahun, 2004 - 2011 Gambar 3.33. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 - 2011 Gambar 3.34. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 – 2011 Gambar 3.35. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara Rata-rata Per Hari di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2004 - 2011 Gambar 3.36. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2004 - 2011 Gambar 3.37. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011 Gambar 3.38. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011 Gambar 3.39. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011 Gambar 3.40. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011 Gambar 3.41. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Mancanegara di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011 Gambar 3.42. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Indonesia di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011 Gambar 3.43. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Mancanegara di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011 3.5. Pertumbuhan Usaha Perjalanan Wisata Gambar 3.44. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Indonesia di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011 Gambar 3.45. Pertumbuhan Jumlah Biro Perjalanan Wisata Setiap Tahun, 2007 - 2011 Gambar 3.46. Pertumbuhan Jumlah Agen Perjalanan Wisata Setiap Tahun, 2007 - 2011 Gambar 3.47. Komposisi Jumlah Biro Perjalanan Wisata Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011 Gambar 3.48. Komposisi Jumlah Agen Perjalanan Wisata Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011 www.indoanalisis.co.id | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
iv
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.49. Komposisi Jumlah Biro Perjalanan Wisata Berdasarkan Jenis Pengeluaran, 2011 Gambar 3.50. Komposisi Jumlah Agen Perjalanan Wisata Berdasarkan Jenis Pengeluaran, 2011 Gambar 3.51. Komposisi Paket Wisata yang Dipilih di Biro Perjalanan Wisata, 2011 Gambar 3.52. Komposisi Paket Wisata yang Dipilih di Agen Perjalanan Wisata, 2011 Gambar 3.53. Distribusi Tiket Perjalanan yang Terjual di Biro Perjalanan Wisata, 2011 Gambar 3.54. Distribusi Tiket Perjalanan yang Terjual di Agen Perjalanan Wisata, 2011 3.6. Pertumbuhan Usaha Restoran/Rumah Makan Gambar 3.55. Pertumbuhan Jumlah Restoran/Rumah Makan, 2007 - 2011 Gambar 3.56. Komposisi Jumlah Restoran/Rumah Makan Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011 Gambar 3.55. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 – 2011 Gambar 3.57. Komposisi Jumlah Restoran/Rumah Makan Berdasarkan Jumlah Pengeluaran, 2011 3.7. Pertumbuhan Pengguna Jasa Transportasi Gambar 3.58. Komposisi Jumlah Wisatawan Mancanegara dalam Memilih Moda Transportasi, 2007 - 2011 Gambar 3.59. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat Melalui Penerbangan Internasional dan Domestik, 2009 - 2011 Gambar 3.60. Pertumbuhan Jumlah Pesawat yang Berangkat Melalui Penerbangan Internasional dan Domestik, 2009 - 2011 Gambar 3.61. Jumlah Rata-rata Penumpang Per Pesawat di Penerbangan Internasional, 2009 - 2013 Gambar 3.62. Jumlah Rata-rata Penumpang Per Pesawat di Penerbangan Domestik, 2009 - 2013 Gambar 3.63. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Berangkat dengan Penerbangan Internasional di Bandara Utama, 2006 – 2013 Gambar 3.64. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat dengan penerbangan Domestik di Bandara Utama, 2006 - 2013 Gambar 3.65. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat di Pelabuhan, 1995 – 2011 Gambar 3.66. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Kereta Api di Pulau Jawa dan Sumatera, 2006 - 2013 www.indoanalisis.co.id | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
v
DAFTAR GAMBAR IV.
PERTUMBUHAN INDUSTRI PARIWISATA DI 10 DAERAH UTAMA 4.1. Sumatera Utara Gambar 4.1. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2011 Gambar 4.2. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2011 Gambar 4.3. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2013 Gambar 4.4. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2013 4.2. Kepulauan Riau Gambar 4.5. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2003 - 2011 Gambar 4.6. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2003 - 2011 Gambar 4.7. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2004 – 2013 Gambar 4.8. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2004 – 2013 4.3. DKI Jakarta Gambar 4.9. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2003 – 2011 Gambar 4.10. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2003 - 2011 Gambar 4.11. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2004 – 2013 Gambar 4.12. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2004 – 2013 Gambar 4.13. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan di Objek Wisata Unggulan DKI Jakarta, 2007 - 2010
www.indoanalisis.co.id | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
vi
DAFTAR GAMBAR 4.4. Jawa Barat Gambar 4.14. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2003 - 2011 Gambar 4.15. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2003 - 2011 Gambar 4.16. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2004 – 2013 Gambar 4.17. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2004 – 2013 4.5. Jawa Tengah Gambar 4.18. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2003 - 2011 Gambar 4.19. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2003 - 2011 Gambar 4.20. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2004 - 2013 Gambar 4.21. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2004 – 2013 4.6. DI Yogyakarta Gambar 4.22. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2003 - 2011 Gambar 4.23. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2003 - 2011 Gambar 4.24. Pertumbuhan Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2004 – 2013 Gambar 4.25. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2004 – 2013 4.7. Jawa Timur Gambar 4.26. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2003 - 2011 Gambar 4.27. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2003 - 2011 Gambar 4.28. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2004 - 2013 Gambar 4.29. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2004 – 2013
www.indoanalisis.co.id | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
vii
DAFTAR GAMBAR 4.8. Bali Gambar 4.30. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2003 - 2011 Gambar 4.31. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2003 – 2011 Gambar 4.32. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2004 - 2013 Gambar 4.33. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2004 - 2013 Gambar 4.34. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali Berdasarkan Asal Negara, 2012 Gambar 4.35. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali Berdasarkan Asal Negara, 2013 4.9. Nusa Tenggara Barat (NTB) Gambar 4.36. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2003 - 2011 Gambar 4.37. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2003 - 2011 Gambar 4.38. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2004 – 2013 4.10. Kalimantan Selatan Gambar 4.39. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 - 2013 Gambar 4.40. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2003 – 2011 Gambar 4.41. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2003 – 2011 Gambar 4.42. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 – 2013 Gambar 4.43. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 – 2013
www.indoanalisis.co.id | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
viii
DAFTAR GAMBAR V.
KINERJA PERUSAHAAN UTAMA INDUSTRI PARIWISATA 5.1 Garuda Indonesia Gambar 5.1. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012 Gambar 5.2. Pertumbuhan Frekuensi Penerbangan Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012 Gambar 5.3. Pertumbuhan Jumlah Kargo Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012 Gambar 5.4. Available Seat Kilometer Pesawat Garuda Indonesia, 2012 Gambar 5.5. Pertumbuhan Pasar Penerbangan Garuda Indonesia Dalam dan Luar Negeri, 2012 Gambar 5.6. Pertumbuhan Penumpang Garuda Indonesia Melalui E-Commerce Setiap Bulan, 2012 Gambar 5.7. Pertumbuhan Jumlah Anggota Garuda Frequent Flyer (GFF), 2000 – 2012 Gambar 5.8. Pertumbuhan Kontribusi Anggota Garuda Frequent Flyer (GFF) Terhadap Trafik, 2008 – 2012 Gambar 5.9. Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Usaha Garuda Indonesia, 2010 - 2012 Gambar 5.10 Pertumbuhan Volume Transaksi dan Harga Saham Garuda Indonesia, 2011 – 2012 5.2. Pembangunan Jaya Ancol
Gambar 5.11. Pertumbuhan Jumlah Pengunjung Taman Impian Jaya Ancol, 2008 - 2012 Gambar 5.12. Pertumbuhan Pendapatan Usaha Berdasarkan Sumber Pemasukan, 2011 - 2012 Gambar 5.13. Pertumbuhan Pendapatan Usaha Berdasarkan Jenis Usaha, 2011 - 2012 Gambar 5.14. Pertumbuhan Kinerja Keuangan Pembangunan Jaya Ancol, 2008 – 2012 5.3. Panorama Gruop Gambar 5.15. Pertumbuhan Pendapatan Panorama Sentrawisata Berdasarkan Jenis Usaha, 2010 - 2012 Gambar 5.16. Kontribusi Jenis Usaha terhadap Pendapatan Usaha Panorama Sentrawisata, 2012 Gambar 5.17. Kontribusi Jenis Armada terhadap Pendapatan Usaha Panorama Transportasi, 2012 Gambar 5.18. Pertumbuhan Kinerja Keuangan Panorama Sentrawisata, 2010 - 2012 www.indoanalisis.co.id | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
ix
BAB I Pendahuluan
I. PENDAHULUAN
1.1. Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Laporan
Analisis kami fokus pada pemaparan potensi sumber daya, peluang
Industri: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013 edisi pertama telah
pasar, dan tantangan bisnis yang ada, dengan mengacu pada data-
selesai. Laporan Industri ini ditujukan untuk membantu para
data bisnis yang terbaru dan terpercaya yang kami dapatkan dari
pengusaha, profesional bisnis, dan investor dalam melihat lebih
sumber-sumber terbaik. Sehingga, analisis dan informasi ini dapat
dalam mengenai industri pariwisata di Indonesia. Baik dari
berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis yang matang.
pertumbuhan kunjungan, pengeluaran, maupun tujuan wisata. Termasuk juga kinerja para perusahaan yang berkecimpung di bisnis
Terima kasih atas perhatian Anda terhadap kami. Semoga apa yang
ini.
kami hasilkan ini dapat membantu Anda sebaik mungkin dalam mencapai tujuan Anda.
IndoAnalisis berdiri sejak awal 2012 oleh orang-orang yang telah berpengalaman di dunia profesional sebagai analis bisnis, konsultan strategi bisnis dan para penulis bisnis di beberapa media.
Visi IndoAnalisis adalah menjadi partner utama para perusahaan di Indonesia dalam hal ketersediaan referensi bisnis dan investasi. Misi dari IndoAnalisis adalah fokus menyediakan berbagai Studi Analisis, Profil Perusahaan & Industri, dan Buku Data yang lengkap mengenai
Salam
industri-industri di Indonesia sehingga dapat menjadi referensi bisnis
IndoAnalisis
dan investasi bagi para pengusaha, profesional bisnis, dan investor.
www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
2
I. PENDAHULUAN
1.2. Cakupan Laporan
Industri:
Studi
Kinerja
Industri
Pariwisata
2013
b.
Melingkupi data kunjungan wisatawan nasional, wisatawan
mempublikasikan berbagi analisis dan data yang sangat bermanfaat
nusantara, dan wisatawan mancanegara. Hal ini dimaksudkan
bagi para profesional bisnis, pengusaha, dan investor di sektor
untuk membantu para profesional bisnis, pengusaha, dan
industri pariwisata. Untuk itu, diharapkan Laporan Industri ini dapat
investor dalam mengoptimalkan tujuan bisnisnya.
membantu dalam pembuatan analisis dan strategi pengembangan bisnis.
c.
Melingkupi tren data mulai tahun-tahun sebelumnya sampai dengan data yang terbaru. Sehingga membantu para pembaca
Laporan Industri ini fokus membedah perkembangan industri
dalam melihat data dalam jangka waktu yang panjang.
pariwisata mulai dari kinerja industri pariwisata nasional, kinerja industri pariwisata per daerah, sampai kinerja perusahaan yang
d.
terkait industri pariwisata nasional.
Tampilan berupa tabel grafik dan tabel data, untuk memudahkan pembacaan terhadap kebutuhan angka yang jumlahnya cukup banyak dan detail. Sehingga dapat kembali
Secara detail, ruang lingkup Laporan Industri edisi pertama ini
digunakan untuk pembuatan analisis dan strategi bisnis.
adalah:
a.
Memaparkan analisis kinerja industri pariwisata Indonesia, kinerja industri pariwisata berdasarkan daerah utama di Indonesia, sampai kinerja perusahaan yang terkait pariwisata nasional.
www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
3
I. PENDAHULUAN
1.3. Metodologi
Desk Research Ministry of Tourism & Creative Economy
Company Data (Annual Reports)
BPS Publication
Economics & Trade Association
Final Reports & Database Industry Analysis
Industry Association
Others Sources
www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
Data Validation & Processing
4
I. PENDAHULUAN
1.4. Sumber Data Dalam melakukan riset industri, kami menggunakan berbagai data
metode untuk mendapatkan hasil analisis dan informasi yag lebih
dari berbagai sumber yang terpercaya untuk mendukung analisis
akurat dan bermanfaat.
yang lebih tepat dan terbaru. Untuk tambahan, kami menggunakan beberapa sumber media Selain menggunakan data dari sumber-sumber tersebut, kami juga
terpercaya untuk mendapatkan berita seputar industri pariwisata
melakukan pengolahan data dengan menggunakan beberapa
terkini.
Sumber-sumber tersebut antara lain: 1. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
6. Laporan Tahunan Garuda Indonesia
2. Badan Pusat Statistik (BPS)
7. Laporan Tahunan Pembangunan Jaya Ancol
3. Bank Indonesia
8. Laporan Tahunan Panorama Group
4. World Economic Forum: The Travel & Tourism Competitiveness
9. PT Kereta Api
Report 2013
10. PT Angkasa Pura I & II
5. The Asean Travel & Tourism Competitiveness Report 2013
Salam IndoAnalisis
www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
5
BAB II Peran Industri Pariwisata Terhadap Ekonomi Indonesia
II. PERAN INDUSTRI PARIWISATA TERHADAP EKONOMI INDONESIA
2.2 Posisi Industri Pariwisata Indonesia di Tingkat Dunia 10 Negara Terbaik Industri Pariwisata Switzerland
5,66
Germany
5,39
Austria
5,39
Spain
5,38
United Kingdom
5,38
United States
5,32
France
5,31
Canada
Sweden
Singapore
5,28
5,24
5,23
(competitiveness Index) Gambar 2.7. Posisi Sepuluh Besar Dunia Berdasarkan Indeks Pariwisata dan Perjalanan Wisata, 2012 Sumber: Diolah dari T&T Competitiveness Index 2013
www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
Di skala dunia, berdasarkan laporan yang dikeluarkan World Economic Forum yaitu The Travel & Tourism Competitiveness Report 2013, teramati 10 negara terbaik di dunia pada grafik di samping. Pada posisi pertama, di duduki negara Swiss dengan nilai 5,66. lalu diikuti Jerman, Austria, Spanyol, dan Inggris. Perancis, yang paling sering menjadi bahan pembicaraan dalam industri wisata, ternyata hanya berada pada posisi ke-7 setelah Amerika. Yang cukup menarik, ternyata salah satu negara tetangga Indonesia yaitu Singapura, masuk dalam jajaran 10 negara terbaik di dunia dalam industri pariwisata tujuan perjalanan wisata. Singapura berada di peringkat ke-10 dengan nilai 5,23. Lalu, dimana posisi Indonesia? Berdasarkan gambar 2.8, terlihat bahwa Indonesia berada pada posisi 70 dengan nilai 4. Peringkat Indonesia terus menurun, karena pada tahun 2011 Indonesia berada pada peringkat 74, dan pada tahun 2009 masih berada di peringkat yang lebih baik yaitu 81. Mengapa hal ini bisa terjadi? Menurut laporan tersebut, ternyata kecantikan alam dan keragaman budaya Indonesia berada pada posisi yang cukup baik, yaitu peringkat 31 dengan nilai 4,6. Sayangnya, kebijakan pemerintah dalam industri pariwisata dianggap belum dianggap mendukung. Juga yang tidak kalah pentingnya, faktor infrastruktur dan lingkungan bisnis yang dianggap masih belum memadai. Sehingga, faktor-faktor inilah yang membuat nilai indeks pariwisata Indonesia menjadi berada di peringkat sangat bawah di dunia.
11
BAB III Kinerja Industri Pariwisata Indonesia
III. KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA
3.1 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan 250.000
245.290
245.000
4% 4%
240.000
236.752
234.377
235.000 230.000
4%
225.041
225.000
2%
2% 2%
2%
220.000
1% 1%
215.000
0% 2009
2010
Jumlah (Ribu Orang)
2011
2011
1,94
2010
1,92
2009
1,92
2008
1,92
1%
210.000 2008
1,98
3% 3%
229.731
2012*
2012*
Pertumbuhan
Rata-rata Perjalanan (kali)
Gambar 3.1. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nusantara yang Melakukan Perjalanan, 2008 – 2012
Gambar 3.2. Rata-rata Perjalanan Wisatawan Nusantara dalam Satu Tahun, 2008 – 2012
Sumber: Diolah dari Pusdatin Kemenparekraf & BPS *Estimasi
Sumber: Diolah dari Pusdatin Kemenparekraf & BPS *Estimasi
Jumlah Wisatawan Nusantara
Rata-rata Perjalanan Wisatawan Nusantara
Wisatawan Nusantara merupakan wisatawan yang melakukan perjalanan dalam lingkup wilayah di Indonesia. Pertumbuhannya tiap tahun selalu mengalami kenaikan. Namun, tingkat pertumbuhan tiap tahun tidak terlalu signifikan, yaitu sekitar 2% sampai 4%.
Dari seluruh wisatawan nusantara, ternyata rata-rata melakukan perjalanan dalam satu tahun hampir 2 kali.
Pada tahun 2012, berdasarkan laporan dan estimasi yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, jumlah wisatawan nusantara mengalami pertumbuhan 4%. Dari yang sebelumnya pada tahun 2011 sebanyak 236 ribu orang, menjadi sekitar 245 ribu orang pada tahun 2012.
Hal ini terjadi tidak hanya pada tahun 2012, tetapi sejak tahun-tahun sebelumnya. Secara umum, perjalanan ini dilakukan pada periode hari raya Idul Fitri, liburan sekolah, dan Ttahun baru. Waktu-waktu ini potensial untuk dimanfaatkan sebagai peluang bisnis.
www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
14
BAB IV Pertumbuhan Industri Pariwisata di 10 Propinsi Utama
IV. PERTUMBUHAN INDUSTRI PARIWISATA DI 10 PROPINSI UTAMA
4.1. Sumatera Utara 160
143
140
118
120 100 80 60
124
123
22
85 16
25
124
30 25
26
102
20
19
17
15
16 13
40
126
140
10
12
816,2
770,8
692,2
911,9
768 550
536
820,1
878,5 765,8 862
893,7
846
1.282 926,5
908
689
482
5
20 0
0 2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Tamu Asing di Hotel Bintang (Ribu orang)
Tamu Indonesia di Hotel Bintang (Ribu orang)
Tamu Asing di Hotel Non Bintang (Ribu orang)
Tamu Indonesia di Hotel Non Bintang (Ribu orang)
Gambar 4.1. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2003 - 2011
Gambar 4.2. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2003 - 2011
Sumber: Diolah dari BPS
Sumber: Diolah dari BPS
2011
Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang
Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang
Jumlah total tamu asing yang menginap di hotel di Sumatera Utara naik turun tiap tahunnya. Dimana, jumlah tamu tertinggi terjadi pada tahun 2006.
Jumlah total tamu asal Indonesia atau lokal, yang datang dan menginap di sumatera utara berkisar 2 juta orang. Jumlah ini sekitar 15 kali lipatnya dari jumlah tamu mancanegara.
Pada tahun 2011, jumlah tamu asing mencapai sekitar 150 ribu orang. Sebagian besar tamu asing itu, 126 ribu orang, menginap di hotel bintang. Sedangkan 26 ribu orang sisanya menginap di hotel non bintang.
Tingkat pertumbuhan jumlah tamu lokal di Sumatera Utara terus meningkat dari tahun ke tahun, dengan tahun 2011 ini mencapai jumlah tertinggi.
Banyaknya daerah wisata seperti danau toba menjadi daya tarik wisatawan.
Berbeda dengan tamu mancanegara, sebagian besar tamu lokal lebih memilih menginap di hotel non bintang.
www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
60
BAB V Kinerja Perusahaan Utama Di Industri Pariwisata Indonesia
V. KINERJA PERUSAHAAN UTAMA DI INDUSTRI PARIWISATA
5.1 Garuda Indonesia 14,3%
13,9
12,2
10,8%
1.750
11,1%
13,7% 3,6
3,2
2011
1.940
455
400
2012
2011
2012
Penumpang Domestik (Juta orang)
Penerbangan Domestik (Rata-rata Per Minggu)
Penumpang Internasional (Juta Orang)
Penerbangan Internasional (Rata-rata Per Minggu)
Gambar 5.1. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012
Gambar 5.2. Pertumbuhan Frekuensi Penerbangan Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012
Sumber: Diolah dari Laporan Tahunan Garuda Indonesia
Sumber: Diolah dari Laporan Tahunan Garuda Indonesia
Jumlah Penumpang Domestik dan Internasional Garuda Indonesia
Frekuensi Penerbangan Domestik dan Internasional Garuda Indonesia
Sepanjang tahun 2012, kinerja Garuda Indonesia bila dilihat dari jumlah penumpang, mengalami peningkatan dari tahun 2011.Untuk penumpang domestik, terjadi peningkatan sebesar 14,3% dan untuk penumpang internasional mengalami peningkatan sebesar 11,1%.
Jumlah frekuensi penerbangan Garuda Indonesia juga mengalami pertumbuhan di atas 10%. Untuk penerbangan domestik naik 10,8% dari tahun sebelumnya sebanyak 1.750 penerbangan menjadi 1.940 penerbangan pada tahun 2011.
Pada tahun 2012, jumlah penumpang domestik mencapai 13,9 juta jiwa dan jumlah penumpang internasional mencapai 3,6 juta jiwa. Sedangkan pada tahun 2011, jumlah penumpang domestik sebesar 12,2 juta jiwa dan penumpang internasional hanya sebesar 3,2 juta jiwa.
Yang menarik, meskipun jumlah penumpang domestik mengalami peningkatan sebesar 14,3% namun pertumbuhan jumlah penerbangan hanya naik 10,8%. Ini jelas memberikan dampak yang positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
93
LAMPIRAN Data & Statistik
VI. LAMPIRAN: DATA & STATISTIK INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA
L.1. Data dan Statistik: Peran dan Posisi Industri Pariwisata Indonesia Tabel L.1.2. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap PDB, Tenaga Kerja, Upah/Gaji, dan Pajak, 2000 - 2012 Dampak Terhadap PDB
Dampak Terhadap Tenaga Kerja
Dampak Terhadap Upah/Gaji
Tahun
Dampak Terhadap Pajak Tak Langsung
Pariwisata Nasional Share (%) Pariwisata Nasional Share (%) Pariwisata Nasional Share (%) Pariwisata Nasional Share (%) 2007
169,67
3.957,40
4,29
5,22
99,93
5,22
53,88
1.216,83
4,43
6,31
154,31
4,09
2008
232,93
4.954,03
4,70
7,02
102,55
6,84
75,45
1.519,12
4,97
8,41
194,74
4,32
2009
233,89
5.613,44
4,17
6,98
104,49
6,68
75,54
1.606,25
4,70
8,36
199,64
4,19
2010
261,06
6.422,92
4,06
7,44
108,21
6,87
84,80
1.831,09
4,63
9,35
225,10
4,16
2011
296,97
7.427,09
4,00
8,53
109,95
7,75
96,57
2.307,21
4,14
10,72
278,28
3,85
2012
321,57
3,90
9,28
8,37
104,51 2.591.80
4,03
11,57
8.254.48
110.81
307.09
3,77
Sumber: Diolah dari NESPARNAS 2007 - 2012
www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013
109
TERIMA KASIH Untuk selengkapnya, silahkan hubungi kami di: +62 21 2400 2048 – 49
|
marketing@indoanalisis.co.id
www.indoanalisis.co.id