3 minute read

5 Fase Cinta Yang Semua Orang Pasti Lalui

FASE CINTA YANG SEMUA ORANG PASTI LALUI

Lima tahapan cinta pada setiap pasangan mungkin tak persis satu sama lain. Namun, belajar memahaminya akan membuat kita lebih jelas membawa hubungan ke tahap yang sepatutnya.

Advertisement

Setiap pasangan memiliki perjalanan cinta yang berbeda, terutama di dalam hubungan modern yang tak lagi konvensional. Beberapa di antara kita mungkin menjalani hubungan yang kurang jelas, ada pula yang masih terjebak dalam romansa dongeng yang berakhir indah. Hal yang pasti, setiap hubungan memiliki pasang surut tersendiri.

Ada tahapan-tahapan yang kita lalui ketika menjalani hubungan dengan seseorang. Sekalipun berbeda pada setiap pasangan, mengetahui tahapan cinta bisa membantu kita membawa hubungan ke arah yang lebih baik. Dengan mengetahui kekurangan dan kelebihan pada setiap tahapan cinta, kita bisa belajar dan menjalani hubungan yang lebih baik dengan pasangan.

Fase 1: Bulan Madu

Ini adalah fase bahagia di mana kedua pasangan saling jatuh cinta dan menikmati waktu bersama. Rasa cinta ini menghabiskan ruang dalam pikiran kita dan membuat kita sulit melakukan hal lain. Kita dan pasangan fokus mengenal satu sama lain secara emosional dan fisik. Saat berada pada tahap ini, ada fase ketika kita sengaja membiarkan diri dalam ketidaktahuan. Kita hanya melihat yang terbaik dari pasangan dan seringkali tidak bisa melihat kekurangan mereka.

Masa di awal suatu hubungan selalu menjadi fase terbaik. Semuanya terasa baru dan kita ingin menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengan pasangan. Psikolog Carmen Harra mengatakan, tingkat dopamin melonjak dan kegembiraan sedang berlimpah. Tapi, ketika kita semakin nyaman dan mengenal pasangan, aliran dopamin perlahan hilang. Perasaan menggebugebu akan mereda dan kita akan memasuki fase selanjutnya. Namun, rasa cinta dengan pasangan akan tetap tinggal. Di sinilah kita mesti mengambil langkah lainnya untuk mempertahankan hubungan.

Fase 2: Menjadi Diri Sendiri

Tahap ini terjadi ketika kita menjadi lebih mengenal pasangan secara personal. Lambat laun hubungan cenderung menjadi lebih stabil. Seiring memudarnya kegilaan yang kita alami, kita tetap berada dalam perasaan jatuh cinta kepada pasangan. Ini adalah tahap ketika kita telah menjadi cukup nyaman untuk menunjukkan diri kita yang sebenarnya kepada pasangan. Kita dan pasangan mulai menemukan diri sendiri di dalam hubungan.

Saat perasaan nyaman muncul, kita mulai memahami satu sama lain. Beberapa kekurangan dari pasangan akan mulai terlihat. Salah satu ujian dari fase ini adalah belajar menerima kekurangan dan menghadapi konflik yang muncul karenanya. Pada fase ini, masing-masing saling mencari tahu apakah mereka bisa menjalani kehidupan sebagai pasangan dan bagaimana cara melakukannya. Pada saat yang bersamaan, ini juga menjadi tahapan ketika kita mulai membentuk hubungan emosional satu sama lain. Keinginan untuk berkomitmen juga mulai muncul. ataupun merencanakan masa depan lebih serius.

Fase 3: Kecewa, Belajar, dan Maju Terus

Tahap satu ini adalah fase yang sulit untuk dilalui, karena kita dipaksa untuk bertumbuh menjadi lebih baik, sebagai pasangan maupun individu. Ini merupakan tahap ketika pasangan perlu belajar bertanggung jawab atas perasaan mereka sendiri. Dalam hubungan yang sehat, pasangan kita bukanlah segalanya untuk kita. Pasangan bisa menjadi sumber kebahagiaan, tetapi mereka tidak menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan.

Tahapan ini membuat kita berfokus pada cinta diri lebih dari apapun. Ketika kita memiliki cukup cinta untuk diri sendiri, kita bisa lebih fokus berbagi cinta dengan pasangan, ketimbang mendapatkannya dari mereka. Kita mesti belajar bertanggung jawab untuk menangani emosi yang kita miliki. Selain itu, penting bagi kita untuk memprioritaskan waktu sebagai pasangan. Bertumbuh dalam fase ini akan membuat kita lebih kuat dalam menjalani hubungan.

Fase 4: Nyaman

Setelah melalui tiga tahapan sebelumnya, pada tahap ini kita memasuki zona nyaman dan rutinitas bersama pasangan. Ini adalah tahap kehidupan sehari-hari dan setiap pasangan memiliki peran masingmasing. Tahap ini memberikan banyak kenyamanan dan stabilitas emosional, tetapi itu tidak selalu mengarah pada kemajuan dalam hubungan. Tahap ini cukup memakan banyak waktu dalam hubungan.

Ketika kita berada pada fase ini, pasangan perlu menemukan cara untuk terus memajukan hubungan. Meski kita sudah merasa nyaman satu sama lain, kita harus berusaha untuk membuat hubungan tidak membosankan. Beberapa orang menyebut tahap ini sebagai zona nyaman dalam suatu hubungan. Sebagian besar pasangan menghabiskan banyak waktu mereka pada tahap ini.

Fase 5: Cinta Tanpa Syarat

Setelah melalui empat tahapan cinta, kita dan pasangan mulai memfokuskan energi di luar hubungan. Fase ini adalah tentang bagaimana kita dan pasangan membuat beragam pilihan untuk menginvestasikan energi di luar hubungan. Meskipun penting untuk terus mencurahkan waktu dan energi ke dalam hubungan, kita juga harus fokus untuk menemukan panggilan kita sebagai pasangan.

Ketika kita memiliki cinta tanpa syarat untuk pasangan, kita telah mengerti bagaimana cara memaafkan dan memahami. Perasaan kita terhadap pasangan tidak akan berubah terlepas dari pasang surutnya. Kita dapat menghargai pasangan apa adanya dan nilai yang mereka bawa ke dalam hidup kita. Sekalipun ini adalah tahap akhir dari suatu hubungan, kita juga tetap harus menjaganya. Fase ini adalah tentang masa depan kita sebagai pasangan dan memastikan keduanya puas dalam hubungan. [IM]

This article is from: