MINGGU 13 mei 2012
INILAH GRUP : INILAH KORAN lPORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHJABAR.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM lMAJALAH: INILAH REVIEW
>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran
RI A H JU
EDISI NO 186 TAHUN I/2012
RP 1.000
U
26 MEN
Dari Bandung untuk Indonesia REDAKSI /IKLAN : JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803PEMASARAN: JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803 FAX
022-7310606E-MAIL: inilahkoran@inilah.com
ADU GENGSI DI SILIWANGI JAJANG ZHEKAV
ATEP JENDRI
DEDI
ABANDA
MADE
GREG
VICTOR
MILJAN ALONG
MAMAN
EGI RUBEN
AGUNG ZULKIFLI
TARKPOR
MARCIO
EDI
BAJEYSKI
ILHAM
ERIK
PERSIB 4-4-2 PELATIH: ROBY DARWIS
PELITA 4-4-2 PELATIH: RAHMAD DARMAWAN
Persib Bandung bertekad menekuk Pelita Jaya Karawang, demi menjaga gengsi sebagai tim terbaik di Jawa Barat.
Maung Bandung ogah malu dalam pertarungan derby Jabar di Stadion Siliwangi Bandung, Minggu (12/5) sore. Meskipun lawan sedang on fire, Maman Abdurrahman dan kawan-kawan berani mematok target poin sempurna Rekor pertemuan kedua tim memang jauh mengunggulkan Persib. Bahkan, Maung Bandung mampu menang 2-1 pada pertemuan pertama, beberapa waktu lalu. Namun, Pelatih Robby Dar-
wis enggan jemawa. Apalagi di mata dia, Pelita merupakan salah satu tim dengan materi terbaik di Indonesia Super League (ISL) musim ini. “Semua pemain Pelita wajib diwaspadai. Mereka punya pemain yang bagus, terutama penyerang mereka. Jangan sampai mereka masuk ke jantung pertahanan kita. Saya harap para pemain bisa meningkatkan permainan mereka dan menjaga pertahanan dengan baik,” harap
Pilot Sukhoi Ditemukan Tergantung di Pohon? INILAH, Bogor – Evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Minggu (13/5) hari ini, akan terus dilakukan. Evakuasi dimaksimalkan hingga seluruh korban dapat ditemukan. Hingga Sabtu (12/5) sore, sebanyak 16 kantong jenazah berhasil dikirim ke Halim. Dari 16 kantong jenazah itu, dua di antaranya berisikan barang-barang seperti dompet, tas, dan lainnya.
Robby, Sabtu (12/5) pagi.. Robby memprediksi laga berlangsung sengit. Apalagi, kedua tim sama-sama menuai kemenangan di laga terakhirnya. Persib sendiri menginginkan tren kemenangan mereka berlanjut, setelah sebelumnya menekuk Persiwa Wamena. Demi menjaga stabilitas tim, Robby mengisyaratkan adanya perubahan komposisi pemain. >> bersambung hal 11 INILAH/SYAMSUDDIN NASOETION
Bahkan Tim relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang tergabung dalam tim Charly berhasil menemukan puing-puing pesawat dan jenazah yang diduga pilot pesawat Sukhoi Superjet 100. “Kami menduga ini pilot karena rambutnya pirang, dan di dekat ia ditemukan ada parasut,” kata Ading, relawan ACT seusai turun gunung. >> bersambung hal 11 INILAH/BAMBANG PRASETHYO
Sunda Lama di Kampung Naga KAMPUNG Naga adalah potret Sunda masa lalu. Banyak hal unik, bahkan cenderung mistis, ada di sana. Tertarik? Yuuuk…..
EVAKUASI JENAZAH: Anggota TNI dan BASARNAS tengah melakukan evakuasi jenazah yang berhasil diangkut dari puncak Gunung Salak menuju posko Cijeruk, Bogor, dengan menggunakan Helikopter, Sabtu (12/5).
Nanan Pilih Aher Ketimbang Oneng INILAH, Subang – Mengejutkan. Tiba-tiba Wakil Kepala Polri Nanan Sukarna berbicara siap mendampingi politisi PKS Ahmad Heryawan (Aher) untuk bertarung dalam pesta demokrasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2013. Bahkan Nanan lebih memilih Aher ketimbang Rieke Diah Pitaloka yang dirumorkan akan dipasangkan oleh PDIP. “(Dengan Rieke) Belum tahu, kalau dengan Aher boleh juga. Kalau dengan Aher sudah menyatu, Gubernur Jabar kan?,” tegas Nanan di sela acara Adventure Trail 3nd di Ciater, Subang, Sabtu (12/5). Hingga saat ini Nanan belum
menyebutkan dirinya akan maju lewat jalur independen atau partai politik. Namun Nanan mengisyaratkan dirinya siap maju melalui jalur apapun. Yang terpenting bagi dia, pencalonannya bisa terhindar dari politik uang (money politic). “Tergantung, independen boleh, partai boleh. Yang penting satu, tidak money politic. Tidak ada masalah dengan partai, tidak ada beban apapun. Itu saja” ujarnya. Meskipun memberi sinyal bakal maju dari partai, Nanan belum menyebutkan partai mana saja yang sudah didekati dirinya. >> bersambung hal 11
JADWAL WAKTU SALAT BANDUNG TANGGAL
SUBUH
ZUHUR
ASAR
MAGRIB
ISYA
13/5
04.33
11.48
15.10
17.42
18.55
14/5
04.33
11.48
15.10
17.42
18.55
SUMBER: RUKYATUL HILAL INDONESIA
MENGINCARGOL
TAK seperti biasanya, Maman Abdurrahman bertekad menyarangkan gol kala Persib menjamu Pelita Jaya, Minggu (13/5) sore. Tekad mencetak gol, selama ini nyaris tak pernah terlontar dari mulut sang kapten. Laga melawan The Young Guns memang berbeda, karena sehari sebelumnya Maman gelap berusia 30 tahun. Tentu saja, dia ingin sebuah kado spesial. >>BACA HAL 12
Harry Pratama Aditya melihat jam tangannya. Tepat pukul 16.00 WIB. Saat yang tepat untuk memulai perjalanan. Dia bersama empat orang rekan kerjanya mengeluarkan mobil dan meninggalkan Bandung. Tujuannya adalah Kampung Naga, sebuah kampung adat di selatan Jawa Barat. Harry dan ke empat rekannya merupakan tim awal Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparda) Jabar. Mereka rencananya akan menyiapkan acara Sawala Budaya yang digelar beberapa waktu lalu. Sebenarnya, perjalanan ini bukan kali pertama buat Harry. Dua tahun lalu, saat masih di bangku kuliah, dia pergi ke Kampung Naga. Hanya bedanya, perjalanan saat itu berlangsung siang hari dan kini akan dilalui
Selamat Pagi
malam hari. Kali ini, untuk masuk ke kampung inti di Kampung Naga, mereka akan berjalan cukup jauh, tanpa penerangan. Karena masyarakat di sana tidak menggunakan listrik. Jadi, bagi yang ingin ke Kampung Naga, persiapkan semua pasokan energi telepon selular, laptop, kamera dan alat elektronik lainnya. Jika ingin pergi malam hari, persiapkan senter. “Aduh, senter lupa kebawa,” kata Harry. Tanpa senter, akan sangat sulit menuju Kampung Naga, karena gelap. Untungnya seorang pemuda dari Kampung Naga, yang sehari-hari bertugas di koperasi kampung ini bersedia menemani Harry. Namun tetap saja, yang terasa hanyalah gelap. Sedangkan di depan sana, sudah menunggu lebih dari 300 tangga untuk dilalui. “Jujur, ini agak menyiksa. Tapi, disinilah tantangannya,” katanya. Perlahan, Harry melangkah-
kan kakinya. Di lihat dari atas, Harry seolah masuk menuju lubang hitam. Gelap total. Tidak ada tanda-tanda perkampungan. Hanya ada suara jangkrik dan arus air sungai. Sampai pada anak tangga terakhir, Harry menghela nafas panjang. Rumah yang dituju masih 50 meter. Harry terus menyusuri jalan setapak.
Di sebelah kanan terdengar suara aliran sungai yang cukup deras. Sungai itu bernama Ciwulan. Di sebelah kiri terlihat samar-samar persawahan dan kolam ikan. Duh, jalan setapaknya sedang licin gara-gara hujan beberapa hari belakangan ini. Tiba-tiba Harry pun merindukan cahaya. >> bersambung hal 11
Oleh: Zulfirman Tanjung>>Wartawan Inilah Koran
Tangisan Pavel Sukhoi di Novodevichy Sukhoi memiliki nasib sama seperti penciptanya: Pavel Sukhoi. Sering berada di bawah tekanan. Jika bukan karena politik, maka tersebab perdagangan.
Langit di Belarusia terang benderang saat itu. Anak-anak di Gomel Gymnasium selalu pulang sekolah dengan riang. Mereka tak tahu –atau tak mau tahu—perang dingin sedang berlangsung. Situasi yang kemudian menyulut
MEMORITERBURUK TERBURUK
KENANGAN pahit di Olimpico, 5 Mei 2002, membekas di benak suporter Inter Milan. Kala itu, Nerrazzuri gagal meraih scudetto setelah takluk 2-4 dari tuan rumah Lazio. Akankah skenario serupa terulang akhir pekan ini? Ketika itu Inter butuh kemenangan di giornata terakhir, demi menjaga jarak dari Juventus. Inter gugup dan berujung kekalahan. >>BACA HAL 15
Perang Dunia I. Anak kecil bertatapan dingin itu termasuk di antara yang tak memikirkan apa-apa itu. Lelaki kelahiran Hlybokaye, 22 Juli 1895, itu hanya peduli dengan sekolahnya. Siapa tahu, bersekolah di Gomel Gymnasium bisa membuatnya mengikuti jejak orang tuanya: jadi guru. Dia pun, seperti rekan-rekannya, mencoba menikmati masa-masa usia indah itu.
RESMIMENIKAH
SETELAH mengucapkan akad nikah di hadapan penghulu, pasangan selebritas Anang Hermansyah dan Ashanty akhirnya resmi menjadi suami-istri. Anang memberikan mahar uang Rp12.512 sebagai tanda pernikahan dan seperangkat alat salat serta dua pasang perhiasan. >>BACA HAL 16
Tapi, tiba-tiba, sesuatu mengejutkannya. “Saya sedang berjalan dengan kawan-kawan, pulang dari gymnasium, dan tiba-tiba sebuah pesawat terbang di atas kepala kami. Sungguh tak terduga. Luar biasa. Bukan burung, tapi manusia terbang di atas kami,” katanya. Itulah pengalaman pertama Pavel Osipovich Sukhoi melihat pesawat terbang. >> bersambung hal 11