SELASA 14 AGUSTUS 2012
>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran
INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHJABAR.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
Dari Bandung untuk Indonesia
EDISI NO 277 TAHUN I/2012
RP 2.000
REDAKSI /IKLAN : JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803PEMASARAN: JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803 FAX
REGENERASI KIPER JELANG kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013, Persib kembali menggantungkan nasibnya kepada kiper kawakan seperti Jendry Pitoy, Cecep Supriyatna, dan Dadang Sudrajat. Mantan kiper Persib era 80-an, Boyke Adam mengatakan, Maung Bandung kini tidak memiliki kiper muda yang andal. >>BACA HAL 13
BANTAH EKSPLOITASI DUKUNGAN Reza kepada putrinya disalahartikan sebagian orang sebagai bentuk eksploitasi. Reza Artamivea tak ingin mengeksploitasi putrinya, Aaliyah Massaid, yang sekarang sibuk dengan girls band Lollipop. Sebagai orang tua penyanyi bersuara alto kelahiran Jakarta, 29 Mei 1975 ini hanya memfasilitasi bakat putrinya di bidang tarik suara. >>BACA HAL 16
022-7310606E-MAIL: inilahkoran@inilah.com
MUDIK TELAH TIBA!
Tradisi mudik dimulai. Seolah jadi kewajiban, orangorang rela terjebak macet demi pulang kampung.
Wanita itu berdiri di dekat pos pengambilan tiket pintu masuk tol Cileunyi. Berlembarlembar leaflet, ada dalam genggamannya. Setiap mobil berhenti, dia tersenyum. Sejurus kemudian, dia menjulurkan tangan kanannya, memberikan leaflet itu kepada pengemudi. >> bersambung hal 11
TEKAD DESTRO KARIER penyerang muda AS Roma, Mattia Destro kian meroket. Tak lama lagi, dia diprediksi jadi bagian penting skuad Gli Azzurri. Pelatih Timnas Italia, Cesare Prandelli sengaja memboyong sejumlah muka anyar, untuk menghadapi Inggris di Berno, Swiss, Rabu (15/8). >>BACA HAL 15
Jelang Lebaran, Keluarga TKI Tumplek di Kantor Pos INILAH, Cianjur – Di Kantor Pos Cianjur, Ma’mun (43) pasrah. Dia rela berdesak-desakan bersama ratusan orang lainnya. Namun, senyum warga Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur ini tetap mengembang. Uang kiriman dari anaknya sebentar lagi mampir di dompet. Ma’mun adalah satu dari keluarga tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Cianjur yang saat itu bermaksud mengambil uang di Kantor Pos Cianjur, Senin (13/8). Uang itu adalah kiriman dari keluarga mereka yang bekerja di luar negeri. Antrean pun mengular sejak pagi. “Iya saya sejak tadi pagi mengantre giliran mengambil kiriman uang dari anak yang bekerja di Arab Saudi,” kata Ma’mun kepada INILAH, Senin (13/8). Ma’mun berencana menggunakan uang kiriman anaknya itu untuk keperluan sehari-hari, menjelang Lebaran. “Setiap menjelang Lebaran memang kebutuhan meningkat. Makanya saya mengharapkan kiriman dari anak yang bekerja di Arab Saudi,” pungkas Ma’mun. Manajer Penjualan PT Pos Indonesia Kantor Pos Cianjur
Ada momentum-momentum di mana tingkat pengiriman uang TKI selalu meningkat.” Suhana mengatakan, tingkat pengiriman uang TKI asal Cianjur melonjak tajam sepekan menjelang Lebaran. Lonjakan itu mencapai 23% atau sekitar Rp23,6 miliar. Dia pun mengaku sudah siap menyalurkan uang kiriman tersebut. “Kami prediksikan nilainya akan lebih meningkat pada H-3 Hari Raya Idul Fitri 1433 Hijriah,” kata Suhana di Kantor Pos Cianjur, Senin (13/8). >> bersambung hal 11
Rio Febrian Hibur Buka Puasa Anak Yatim
Tausiah
Bertobatlah Sebelum Terlambat BILA sudah telanjur biasa berbuat dosa, tak adakah pilihan lain selain berputus asa? Bila sudah terjerumus ke tempat-tempat maksiat, benarkah tak ada lagi jalan untuk selamat di dunia dan akhirat? Saat telanjur dikenal sebagai orang jahat, benarkah derajat tak akan lagi bisa terangkat di mata penghuni jagat? Saat hidup tak lagi terasa nikmat akibat dosa-dosa yang diperbuat, tak tersisakah pilihan lain selain menanti laknat hingga akhir hayat? Pertanyaan di ataslah yang membuat manusia menjadi pesimistis selama ini, padahal jika kita mau menyimak hadis Rasulullah Saw, pasti kita akan optimistis untuk bertobat… bertobat… dan bertobat dengan sungguhsungguh kepada Allah SWT. Inilah hadis Rasulullah Saw yang mengharuskan kita bertobat: “Dari Abu Musa, Nabi Saw bersabda: “Bahwasanya setiap malam Allah menghamparkan rahmat-Nya, agar mereka yang berbuat dosa di siang hari, mau bertobat, demikian pula sewaktu siang, agar bertobatlah yang berbuat dosa di malam harinya. Hal itu dilakukan Allah, hingga matahari terbit dari sebelah barat (kiamat).” (HR Muslim)” Oleh karena itu, tobat tak harus menunggu hari tua. Bahkan, bertobatlah sebelum terlambat, sebelum semuanya secara tiba-tiba berakhir sia-sia. Tak perlu lagi menunda. Sekaranglah saatnya. (*)
INILAH/SYAMSUDDIN NASOETION
TAMPIL CERIA: Penyanyi Rio Febrian tampil pada acara Penuh Kasih Anak Yatim di Amartapura Ballroom Hotel Grand Royal Panghegar, Kota Bandung, Senin (13/8).
INFOGRAFIS: INILAH/SALMAN FARIST
INILAH, Bandung – Lagu Ku Ada di Sini mengalun syahdu di Amartapura Ballroom Hotel Grand Royal Panghegar, Senin (13/8). Diiringi gitar akustik, Rio Febrian membawakannya dengan apik. Penyanyi berdarah BetawiMenado itu pun sukses menghangatkan acara Penuh Kasih Anak Yatim. Rio yang saat itu mengenakan t-shirt polos dibalut jaket hitam serta celana jeans, sengaja menyumbangkan suara emasnya. Dia menghi-
bur 200 anak yatim dari panti asuhan Muhammadiyah yang hadir mengikuti acara buka bersama. Melantunkan tiga lagu, suami Sabria Kono itu tampil ceria di atas pentas. Meski beberapa single yang dibawakannya bertema cinta dan mendayu, Rio mengemasnya lebih menarik. Inilah penampilan Rio dalam acara yang digelar Ardan Group serta Ma Icih itu. >> bersambung hal 11
Teknologi
Kompor Magnet, Solusi Cerdas Atasi Krisis Energi
IMSAKIYAH RAMADAN BANDUNG TGL
IMSAK
SUBUH
ZUHUR
ASAR
MAGRIB
ISYA
14/8
04.27
04.37
11.57
15.18
17.53
19.02
SUMBER: KEMENTERIAN AGAMA JAWA BARAT
INOVASI baru lahir di tangan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Mereka sukses menciptakan Kompor Magnet (Komnet). Ganjar Candra Sumindar dan Helmi Wibowo punya mimpi yang sama. Keduanya ingin mengatasi krisis energi dunia dan ledakan kompor yang menjadi pemicu kebakaran. Ide cemerlang pun lahir. Berdua mereka
menciptakan inovasi baru. Ya, kompor tanpa api. Mereka kemudian menyebutnya Kompor Magnet (Komnet). Cara kerjanya cukup unik. Kompor itu memanfaatkan induksi elektromagnetik dan dikendalikan oleh chip mikrokontroler yang menggunakan energi listrik. “Motivasi awalnya dilandasi oleh krisis energi di dunia khususnya di Indonesia. Juga karena sering terjadinya kecelakaan yang berasal dari bahan bakar kompor,” kata Ganjar Candra Sumindar, mahasiswa Konsentrasi
INILAH/DICKY ZULFIKAR NAWAZAKI
HEMAT BIAYA: Ganjar Candra Sumindar dan Helmi Wibowo mempraktikkan cara kerja Kompor Magnet, Senin (13/8).
Elektronika Industri Arus Lemah, Senin (13/8). Dengan induksi elektromagnetik, Komnet tidak seperti kompor pada umumnya yang menimbulkan api. Lantaran didesain tanpa api, Komnet tidak menghasilkan asap ataupun karbondioksida . “Daya kompor akan ditentukan oleh frekuensi listrik yang dialirkan ke kumparan induksi. Semakin tinggi daya kompor dan semakin tinggi pula suhu (panas) kompor.” >> bersambung hal 11