MINGGU 16 SEPTEMBER 2012
INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHJABAR.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran
Dari Bandung untuk Indonesia REDAKSI /IKLAN : JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803PEMASARAN: JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803 FAX
Terganggu
ANGEL LELGA:
KESUMAT DI OLIMPICO
Kabar Miring
KESUMAT mencuat di Stadio Olimpico. Mampukah Inter Milan menuntaskan dendamnya? Javier Zanetti tahu persis apa yang terjadi di Stadion Giuseppe Meazza, awal bulan ini. Di kandang sendiri, Inter Milan menyerah telak 1-3 di tangan AS Roma. >> BACA HAL 15
KERAP diberitakan miring oleh media, membuat Angel Lelga merasa terganggu. Angel pun mengeluhkannya. “Kalau terganggu dalam kehidupan saya, itu pasti. Media senang nongkrong di rumah saya dari pada di kantornya. >> BACA HAL 16
INILAH, Bandung – Dukungan terhadap Ahmad Heryawan menjadi Gubernur Jawa Barat 2013-18 terus mengalir. Kali ini, sokongan muncul dari organisasi kemasyarakatan (ormas) yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Ormas Islam (FOSI) se-Jawa Barat. Ketua FSOI Jabar, Iding Bahruddin mengumandangkan dukungan itu pada acara Silaturahmi dan Konsolidasi Jamaah Persatuan Umat Islam Indonesia (PUI) di GOR KONI Kota Bandung, Jalan Jakarta, Sabtu (15/9). Silaturahmi dihadiri sekitar 2.000 orang kader ormas Islam dari berbagai kabupaten/ kota se-Jabar. “Ormas Islam se-Jawa Barat mendukung Kang Aher untuk kembali memimpin Jabar pada periode 2013-2018 karena prestasinya,” tandas Iding yang juga Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PUI Jabar. FOSI sendiri merupakan forum yang beranggotakan 22 ormas Islam. Sebagian besar adalah ormas besar yang memiliki basis massa melimpah seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, dan PUI. Menurut Iding, dukungan itu bukan tanpa alasan. Salah satu hasil kerja Heryawan yang sangat dirasakan rakyat yakni sektor Ahmad Heryawan pendidikan.
Mustika Hadi mencakmencak. Sambil sesekali memegang kepalanya, asisten pelatih Jabar itu meluapkan rasa berangnya. “Wasit merugikan kita,” teriaknya. Tadi malam itu, bukan hanya Mustika yang berhati panas. Hampir seluruh ofisial dan pemain Jawa Barat dan Kalimantan Timur yang berlaga di 6 Besar PON XVIII di Stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, sama gerahnya. Jabar yang akhirnya kalah 0-2, gagal menembus semifinal sepak bola. Tanpa basa-basi, Mustika langsung menuding wasit Muhaimin sebagai biang segalanya: kekalahan Jabar dan berkali-kali keributan di lapangan.
>> bersambung hal 11
>> bersambung hal 11
PELUANG MENANG TOTTENHAM Hotspurs belum sekalipun menuai poin sempurna di ajang Liga Primer Inggris 2012/2013. Melawan Reading, sanggupkah The Lilywhites ‘memecah telur’? Andre Villas-Boas belum mampu menepis keraguan banyak pihak. Optimisme tingginya belum berbuah kemenangan. Dari dua laga awal Liga Primer, The Lilywhites hanya mampu menuai dua poin. >> BACA HAL 14
ANTARA/IGGOY EL FITRA
LAGA perebutan tiket semifinal sepak bola PON XVIII seperti jadi arena perang antarkampung. Jabar gagal meraih medali.
RUSUH: Penjaga Gawang Kaltim, Dwi Yuda mencekik pemain Jabar, pada pertandingan babak enam besar sepakbola PON XVIII 2012 di stadion Kaharuddin Nasution, Rumbai, Riau, Sabtu (15/9). Kerusuhan antarpemain terjadi sepanjang pertandingan.
FOTO-FOTO: ISTIMEWA
Gaya Hidup Kolonial
PEMERINTAH dan aktivis perempuan Jawa Barat cukup pusing menghadapi perdagangan manusia (human trafficking). Sekadar tahu, perbudakan sudah berlangsung berabad-abad dan sejarah mencatat sekitar 200 juta orang pernah diperdagangkan. Sejarah perdagangan manusia yang tercatat mulai terjadi pada abad ketujuh. Saat itu, selama lebih dari 1.000 tahun, pedagangpedagang Arab membawa kelompok-kelompok kecil budak dari Afrika. Mayoritas budak Afrika itu diperoleh melalui perang oleh penguasapenguasa Afrika. Salah seorang pedagang budak terkenal adalah Madam Tinubu. Dia menjelma menjadi orang kaya dari perdagangan itu. Pedagang budak terkenal lainnya dari Afrika adalah pria yang menyebut dirinya Grand King George. Tak banyak yang tahu, jutaan orang Eropa juga pernah diperdagangkan sebagai budak. Pada abad ke-17-18, banyak orang-orang kulit putih yang miskin diculik di jalanan Eropa dan dijual ke Hindia Barat dan tempat lainnya. (*)
BATAVIA=Venetia van Java. Semarang=Costa Brava van Java. Bandung tak mau kalah. Bandung, hingga kini, masih dijuluki Parijs van Java.
Y
a, orang Belanda pada masa Hindia Belanda memang membangun daerah koloni mengikuti asal daerah mereka di Eropa. Dengan begitu, mereka seperti merasa di rumahnya sendiri. Terlebih, iklim Bandung saat itu begitu dingin, sama seperti Belanda. Saking dinginnya, ada literatur yang menyatakan, matahari baru nongol di Kota Kembang tersebut jam 11 pagi. Jadi bisa dibayangkan, bagaimana dinginnya Bandung saat itu. Secara keseluruhan, Bandung memang tidak mirip dengan Paris. Bandung tidak memiliki Sungai Seine, Museum Louvre, ataupun Notre Dame. Sebaliknya, Paris tidak memiliki pegunungan ataupun iklim tropis seperti yang bisa didapatkan di Kota Bandung. Namun, Bandung memiliki Rue de la Paix-nya sendiri, sebuah komplek pertokoan yang berbaris rapi memenuhi sisi kiri-kanan jalan di sepanjang jalurnya. Jalur itu bernama Jalan Braga.
PEROLEHAN MEDALI SEMENTARA
a g a r B di
>> bersambung hal 11
PON XVIII/2012 Hingga Sabtu (15/9) pukul 22.00 WIB PROVINSI
1
DKI Jakarta
59
58
53
2
Jawa Barat
59
46
59
3
Jawa Timur
54
52
41
4
Jawa Tengah
26
23
27
5
Riau
26
21
30
6
Kalimantan Timur
18
18
17
7
Sumatera Utara
11
16
15
8
Sulawesi Selatan
11
8
8
9
Lampung
10
9
9
8
3
5
10
RP 2.000
Wisata
Berdagang 200 Juta Orang
NO.
EDISI NO 304 TAHUN I/2012
TRAGEDI BOLA DI RUMBAI
22 Ormas Islam Dukung Kang Aher
Tahukah Anda
022-7310606E-MAIL: inilahkoran@inilah.com
Bali
JADWAL WAKTU SALAT BANDUNG TGL
SUBUH
ZUHUR
ASAR
MAGRIB
ISYA
16/9
04.28
11.47
15.02
17.49
18.58
17/9
04.28
11.47
15.02
17.49
18.58
SUMBER: KEMENTERIAN AGAMA JAWA BARAT
Sejarah Braga Sepanjang Jalan SEBAGAI jalur yang banyak ditinggali dan didatangi orang Belanda maupun pribumi kaya raya, Jalan Braga memiliki sejumlah bangunan yang memiliki sejarah panjang nan menarik. Apa saja? Societiet Concordia Di pojok barat simpang Jalan Braga berdiri Societiet Concordia (kini Museum Konferensi Asia Afrika). Di sini tempat berkumpulnya orangorang elite serta tempat pertunjukan musik. Perkumpulan Societiet Concordia bermula dari maraknya aktivitas perkebunan di sekitar Kota Bandung pada 1870-an. >> bersambung hal 11