SELASA 17 JULI 2012
>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran
INILAH GRUP : INILAH KORAN ď ŹPORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHJABAR.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM ď ŹMAJALAH: INILAH REVIEW
Dari Bandung untuk Indonesia
EDISI NO 249 TAHUN I/2012
RP 2.000
REDAKSI /IKLAN : JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803PEMASARAN: JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803 FAX
SUCHAO MERAPAT
RENCANA JUARA
SUCHAO Nuchnum bakal melepas kerinduan bobotoh. Dia akan ke Bandung pada September mendatang. Apakah Suchao akan kembali berbaju Persib? Tak sedikit bobotoh berharap kembali menyaksikan aksi gelandang lincah asal Thailand yang mampu memikat hati bobotoh, hanya dalam setengah musim kompetisi ISL 2009/2010. >>BACA HAL 12
BRENDAN Rodgers tak main-main membesut Liverpool. Dia bergerak rahasia memburu para penggawa jempolan. Theo Walcott, sedang ‘dirayu’ merapat ke Anfield. Walcott jadi satu dari beberapa nama yang dibidik Rodgers. Banderolnya di Arsenal, mencapai kisaran 15 juta pound. Brendan tentu saja sudah punya rencana matang. >>BACA HAL 14
022-7310606E-MAIL: inilahkoran@inilah.com
BIKIN GEMAS PENGGEMAR SEJAK awal dikenal sebagai penyanyi, Amanda Gonzales memang sering tampil mengenakan pakaian mini sekaligus seksi. Para penggemar, terutama kaum lelaki pun dibuat gemas. Tapi gara-gara berpakaian mini, putri pertama pesepak bola Christian Gonzales ini mengaku, jadi sasaran dicolek penggemar, terutama ketika manggung atau berada di tengah keramaian. >>BACA HAL 16
JAKSA IKRAR ANTISUAP
Para jaksa menolak suap dan praktik korupsi. Ikrar itu tertuang lewat Pakta Integritas.
Dengan wajah serius, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar Yuswa Kusumah menandatangani sebuah dokumen.
>> bersambung hal 11
 � ‚ ƒ „ ƒ
1 2 3 4 5 6 7
Muhamad Salim
ƒ ƒ ‚ „ Â? Â… „ ƒ „ † Â? ƒ ‡ Â
   ƒ ˆ „ ‰† >> bersambung hal 11 ‚ ‡
Â
Sistoyo
Dwi Seno Wijanarko
� „  �    ‚��€
Š „ ˆ ˆ‹   � � �  � „  Š †
Š  Â?   Â? ÂŽÂŽÂ? ˆ ˆ ‰ ‚ €  ‘ „ ˆ  Â?Â?Â’ Â?  Â
Š ˆ ˆ ˆ � ƒ
 € ‰ Œ  ˆ ‚ Š …
� �   € ‚
Cirus Sinaga
 �
Â? INFOGRAFIS: INILAH/SALMAN FARIST
Waspadai Daging Gelonggongan
Tahukah Anda
Manusia Gunakan Sisir Sejak 5.000 Tahun lalu BAGI wanita yang memiliki rambut panjang, tentunya sisir merupakan salah satu benda yang wajib dimiliki dan dibawa ke mana saja ia pergi. Karena dengan benda sederhana ini, tatanan mahkota kepala ini bisa menjadi lebih rapih dan sedap dipandang. Dan pasti bisa lebih menarik lawan jenis. Nah, ternyata kebiasaan menyisir rambut tersebut sudah ada sejak 5.000 tahun lalu. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penemuan sisir tua dari tahun 400 SM, peninggalan bangsa Scythian, yang dulu hidup di Asia Tengah. Ssir itu terbuat dari emas, yang diperkirakan milik anggota Kerajaan Scythian. Sebuah penemuan arkeologis di Mesir bahkan menemukan bahwa sisir telah digunakan di negeri tersebut sejak 5.500 SM. Sedangkan dalam kebudayaan Cina kuno, sisir dikenakan sebagai aksesori yang mencerminkan status sosial seseorang. Pada zaman dulu, sisir biasanya terbuat dari tulang, tanduk, tempurung kura 2, gading gajah, kayu, dan aneka logam. Baru pada 1869, dua bersaudara Isaiah dan John Hyatt menciptakan bahan seluloid. Bahan itu lalu dipakai untuk membuat sisir. Jenis sisir pun semakin beragam, dibedakan berdasarkan fungsi dan jenis rambut, sekarang ini sebagian besar sisir terbuat dari bahan plastik. Sisir kayu biasanya dibuat dari boxwood, kayu ceri, atau kayu pinus lainnya. Sisir kayu yang berkualitas baik biasanya dibuat dengan tangan dan digosok halus. (*)
KURS TRANSAKSI US DOLAR 9550
9527
9507
9500
9525
9509
9490
9450
9448
9400 9350 10/7
11/7
12/7
13/7
16/7
SUMBER: BANK INDONESIA
JADWAL WAKTU SALAT BANDUNG TGL
SUBUH
ZUHUR
ASAR
MAGRIB
ISYA
17/7
04.42
11.58
15.20
17.51
19.04
18/7
04.43
11.58
15.20
17.51
19.05
SUMBER: RUKYATUL HILAL INDONESIA
INILAH, Purwakarta – Sebuah tim terbentuk di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta. Tugasnya, mengawasi pemotongan hewan menjelang bulan Ramadan. Langkah itu dilakukan guna mencegah penjualan daging sapi dan ayam gelonggongan.  “Kita antisipasi sejak dini. Bahkan, saat ini kita sudah membentuk tim untuk melakukan pengawasan. Adapun jum-
lah petugasnya sekitar 10 orang. Nantinya, mereka bertugas mengawasi setiap pemotongan hewan. Termasuk rumah potong untuk sapi dan ayam,� kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta Sri Wuryasturati kepada INILAH, Senin (16/7). Menurut Sri, meski belum ditemukan kasus daging sapi dan ayam gelonggongan di
wilayahnya, kewaspadaan perlu ditingkatkan. Apalagi, lanjut dia, menjelang Ramadan permintaan daging dan ayam potong pasti meningkat. Sebab biasanya, momen seperti itu dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab. Â Gelonggongan adalah istilah bagi produk daging (biasanya sapi) yang dijual setelah melalui proses tak wajar. >> bersambung hal 11
Kemensos Pugar Rumah Tak Layak INILAH, Purwakarta – Sakib tak kuasa menahan tangis. Pria 50 tahun itu begitu terharu setelah Kementerian Sosial (Kemensos) merenovasi rumahnya. Dia kini memiliki rumah layak huni berbahan batako, lengkap dengan dua kamar, satu dapur dan kamar mandi. Awalnya, rumah Sakib hanya bertembok tripleks. Namun, Kemensos menggulirkan program bantuan Rp1 miliar untuk Kabupaten Purwakarta. Dana itu digunakan untuk merenovasi 100 rumah tak layak huni (rutilahu) Desa Mulyamekar Kecamatan Babakan Cikao. >> bersambung hal 11
INILAH/ASEP MULYANA
RENOVASI RUMAH: Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri (mengenakan topi) menyalami warga Desa Mulyamekar, Kabupaten Purwakarta, Senin (16/7).
Orang Sunda Masih Sungkan Jadi Pemimpin INILAH, Bandung – Joko Surono punya penilaian tentang karakter orang Sunda di kancah politik. Ketua Forum Studi Ilmu Politik (Forsip) Universitas Padjadjaran (Unpad) itu berpendapat, orang Sunda masih malu-malu maju jadi pemimpin. Menurut Joko, kesan itu merupakan warisan kolonial yang melekat menjadi filosofi warga Sunda. Kondisi itu, kata Joko, harus diubah dengan memanfaatkan momentum Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2013 untuk memunculkan figur tersebut. Joko menyatakan, selama ini mental orang Sunda selalu memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menjadi pemimpin. Sementara sebagai lumbung suara politik, lanjut dia, warga Jabar perlu memahami konstelasi politik, tidak sekadar menjadi pengikut. “Orang Sunda itu bukan mengikuti, tapi harus punya ambisi politik untuk memimpin. Selama ini kan setiap ditawari jadi pemimpin, selalu bilang mangga dulu kepada orang lain. Elite Sunda kurang ambisi politik, akibat terlalu lama dan dibuat tidak berambisi. Tidak bertarung dan tidak cari muka,� tutur Joko saat
Sekarang itu, nilai strategis Jabar karena banyaknya universitas dan sumber elitis.� dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (16/7). Joko menyatakan, Jabar menjadi miniatur dinamika nasional. Kondisi itu terjadi karena provinsi tersebut menjadi lumbung suara dengan jumlah pemilih banyak. Karena itu, masyarakat harus memahami potensi tersebut, misalnya menuntut hak kepada wakil rakyat yang telah diberi suara gratis. “Masyarakat bukan partisipan pasif, tapi aktif. Kita kuasai 20% pemerintahan nasional, wajib menuntut.� >> bersambung hal 11
Musik
Mengenang Almarhum Nano S Lewat Sebuah Konser MATA Dheniarsyah berkaca-kaca. Di Gedung New Majestic Jalan Braga Kota Bandung, dia terharu mendengarkan lantunan lagu karya almarhum Nano S, suaminya. Rindu pada suami yang hampir dua tahun meninggalkannya itu kembali membuncah. Dheniarsyah duduk manis di deretan kursi depan. Dia tampil anggun dengan mengenakan kebaya putih dibalut selendang cokelat. Malam itu, Senin (16/7), Dheniarsyah sengaja menyaksikan acara yang khusus didedikasikan untuk suaminya bertajuk Tribute to Nano S. Meski terharu, Dheniarsyah
mengaku sangat bangga. Sebab, beberapa pengisi acara yang digelar Dewan Kesenian Bammus Sunda dan Ketua Forum Wartawan Hiburan Bandung itu merupakan musisi ternama. “Saya sedih keingetan bapak, jadi terharu. Tapi saya yakin pasti Pak Nano ada di sekitar sini,� ujar Dheniarsyah kepada wartawan sesaat sebelum acara dimulai di New Majectic, Jalan Braga Kota Bandung, Senin (16/7). Konsep musik sendiri dibawakan secara orkestra oleh Bandung Orchestra dan Sekolah Tinggi Musik Bandung. Sebelumnya, budayawan Yayat Hendayana naik ke atas pentas.
INILAH/SYAMSUDDIN NASOETION
MENGHARUKAN: Penyanyi Rita Tila menyanyikan sejumlah lagu karya almarhum seniman Nano S saat mengisi acara Tribute to Nano S di New Majestic Kota Bandung, Senin (16/7) malam.
Dia membuka acara dengan membacakan sebuah narasi yang ditujukan khusus bagi Nano S. Yayat tampak semangat. Raut wajahnya berapi-api. Hentakan nada tegas dari setiap baitnya, membuat narasi yang dibacakan terasa membara. Rita Tila melanjutkan acara dengan membawakan tembang Teuteup Jeung Imut dan Asa Can Lami. Acara yang digelar pukul 20.00 WIB ini terasa lebih meriah. Di kursi penonton, tampak hadir Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda. >> bersambung hal 11