ERROR TINGKAT TIGA

Page 1

KAMIS 26 JULI 2012

>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran EDISI NO 258 TAHUN I/2012

RP 2.000

INILAH GRUP : INILAH KORAN ď ŹPORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHJABAR.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM ď ŹMAJALAH: INILAH REVIEW

Dari Bandung untuk Indonesia REDAKSI /IKLAN : JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803PEMASARAN: JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803 FAX

DINNER UNTUK DEAL TAK sia-sia, Adriano Galliani mengundang Gaetano Paolillo dalam sebuah acara makan malam. Hasilnya, Rossoneri tinggal selangkah lagi menggaet Ricardo Kaka.Media di Italia kembali menggulirkan isu kembalinya Kaka ke San Siro. >>BACA HAL 14

DUKUNGAN UNTUK RENE JAJANG Sukmara menaruh harapan tinggi kepada calon pelatih Persib musim depan Robert Rene Albert. Dia yakin, Rene bakal memberikan banyak kesempatan pada pemain muda. Sejauh ini, nama Rene Albert memang digadang-gadang akan menukangi Maman Abdurahman dan kawan-kawan di kompetisi musim depan. >>BACA HAL 13

KANGEN SAHUR BARENG BUAT mengatasi kangen, Maya Estianty ikut membangunkan sahur ketiga anaknya melalui telepon. Ibadah puasa tahun ini kembali dijalani Maia Estianty tanpa ketiga anaknya, Al, El, dan Dul. Sejak bercerai September 2008, ketiga anak hasil pernikahan Maia dan Ahmad Dhani memang tinggal di rumah ayahnya. >>BACA HAL 16

ERROR TINGKAT TIGA Wacana Pemindahan Ibu Kota Jabar ke Cirebon

Wacana itu bergulir dari DPRD. Ibu kota Jabar pindah ke Cirebon.“Ini error tingkat tiga,� cetus Planolog ITB.

Begadang Jangan Begadang ADA yang suka, ada pula yang tak suka dengan Rhoma Irama. Juga dengan salah satu lagunya: Begawdang. Padahal, makna yang terkandung dalam syairnya adalah benar menurut ajaran Islam. Terutama pada bulan Ramadan ini. Begadang di sini maksudnya adalah tidak tidur di malam hari dan memanfaatkannya untuk hal-hal tanpa nilai. Mengobrol ngalorngidul, bermain yang tiada gunanya, keluyuran tanpa arah, apalagi sampai tertidur saat azan Subuh bergema. Nabi SAW membenci tidur sebelum salat Isya dan berbicara sesudahnya. Kecuali tentu untuk hal-hal yang baik. Begadang juga menyia-nyiakan waktu dengan percuma. Manusia merugi karena setiap waktu berlalu tanpa diisi sedikit pun zikir kepada Allah SWT. Begadang pun memunculkan kemungkinan mendahulukan sahur sebelum saat yang dianjurkan. Kapan itu? Akhir sebelum fajar. Apalagi, kalau tertidur dan meninggalkan salat Subuh tepat pada waktunya dengan berjamaah. Padahal, pahalanya sebanding dengan salat separuh malam, bahkan semalam suntuk. “Barang siapa mendirikan salat Isya berjamaah, maka ia bagaikan melaksanakan salat separuh malam. Barang siapa salat Subuh berjamaah, ia bagaikan salat semalam suntuk.� (HR: Muslim). (*)

Tak ada angin, tak ada hujan, Deden Darmansyah tiba-tiba melontarkan ide liar. Anggota Komisi A DPRD Jabar itu usul, ibu kota Jawa Barat pindah ke Kota Cirebon. Andai usulan itu diamini DPRD dan Pemprov Jabar, dia akan menggulirkan kajian pemindahan ibu kota. >> bersambung hal 11

 � �� ��

 ­ Â? €

‚ ƒ ƒ  ‚

‚  „… †

ƒ � ‰

Â

Š ‹ Œ Š ‹Ž INFOGRAFIS: INILAH/SALMAN FARIST

Tausiah

022-7310606E-MAIL: inilahkoran@inilah.com

Â

ˆ Â

� ‘

 Â’ ­Â’Â… „  Â“­

‹  „……… ” � „……•

‚

‡ ˆ ‚

Šƒ

KPU Temukan 15.000 Pemilih Ganda Cawalkot Cimahi Dapat Nomor Urut INILAH, Purwakarta – Deni Ahmad Haidar mengernyitkan dahi. Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang diterimanya 18 Juli lalu, menuai persoalan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purwakarta itu pun pusing tujuh keliling. Setidaknya, ada dua persoalan yang ditemukan dalam DP4. Pemilih ganda dan penduduk yang sudah meninggal. Soal pemilih ganda, jumlahnya demikian besar. Tak tanggung-

tanggung, mencapai 15.000 pemilih. Sementara penduduk yang sudah meninggal tercatat ada 7.000 orang. Awalnya, DP4 itu akan menjadi bahan rujukan pada Pemilukada Purwakarta 2012. Namun, saat disortir, berbagai kejanggalan terkuak. Padahal, dari 17 kecamatan, proses penyortiran baru selesai di 12 kecamatan. Artinya, peluang penambahan data masih mungkin terjadi. “Perlu penelusuran lebih

lanjut agar data pemilih lebih akurat. Sejauh ini data bermasalah telah kami isolasi. Nanti akan kita serahkan ke PPS melalui PPK untuk dilakukan coklit (pencocokan dan penelitian). Sehingga kita memiliki data pemilih pasti,� kata Deni kepada INILAH, Rabu (25/7).  Yang dimaksud Deni dengan data ganda adalah terdapat dua Nomor Induk Kependudukan (NIK) .

ISTIMEWA

>> bersambung hal 11

Tahu dan Tempe Mulai Langka INILAH, Bandung – Kebingungan melanda Yusuf (50). Pedagang Pasar Cihaurgeulis Kota Bandung itu kesulitan menjual tahu dan tempe. Penyebabnya, pasokan dari pabrik yang benar-benar tersendat. Kondisi itu diprediksi akan berlangsung tiga hari ke depan. “Hanya sedikit pedagang yang berjualan tahu dan tempe karena pasokan dari pabrik sudah habis. Soalnya pabrik pada mogok produksi,� ujar Yusuf kepada wartawan, Rabu (25/7). Kalau pun ada, kata Yusuf, harganya meroket hingga dua kali lipat. >> bersambung hal 11

INILAH/BAMBANG PRASETHYO

TERSENYUM: Pasangan Atty Suharti-Sudiarto dan Supiyardi-Encep Saepulloh mengangkat nomor urut saat pengundian.

TETAP PRODUKSI: Beberapa pekerja tengah melakukan peragian kacang kedelai sebagai bahan baku tempe di pembuatan tempe Muararajeun, Kota Bandung, Rabu (25/7).

INILAH, Cimahi – Wajah-wajah itu terlihat tegang, Rabu (25/7). Di Graha Vidya Chandra, Jalan Sangkuriang, lima pasang calon Wali Kota/Wakil Wali Kota Cimahi berkumpul. Mereka menanti pengundian nomor urut, yang kerap dipercaya membawa berkah. Duduk di deretan kursi pertama, tampak pasangan Atty Suharti-Sudiarto (PAS). Istri Wali Kota Cimahi Itoc Tochija itu mengenakan kebaya berwarna hijau. Sudiarto pasang­ annya, mengenakan kemeja lengan panjang warna kuning.

Pasangan itu, didampingi kader dan simpatisan. Di sebelah pasangan PAS, duduk Gantira Kusumah-Bambang Suprihatin (Tiba). Keduanya mengenakan kemeja kotak-kotak bernuansa biru. Disusul, Ahmad Ramli Assagaf-Jumadi (Arjuna). Pasangan jalur independen itu memakai pangsi lengkap dengan iket kepala. Mengenakan kemeja khas kotak-kotak merah putih, Supiyardi-Encep Saepulloh (SAE) duduk di sebelah mereka. >> bersambung hal 11

Fenomena

Kisah Seekor Paus yang Menggegerkan Warga Pakisjaya

IMSAKIYAH RAMADAN BANDUNG TGL

IMSAK

SUBUH

ZUHUR

ASAR

MAGRIB

ISYA

26/7

04.29

04.39

11.58

15.19

17.52

19.03

SUMBER: KEMENTERIAN AGAMA JAWA BARAT

SEEKOR ikan paus terdampar di Tanjung Pakis, Karawang. Upaya evakuasi mengalami kegagalan. Nasib ikan raksasa itu tergantung air laut pasang. Lazimnya pencari udang rebon, sepagi itu Kartid, sudah berada di pinggir Pantai Pakisjaya. Baru pukul 07.00 WIB pagi itu. Begitulah biasanya lelaki berusia 45 tahun itu mengawali kehidupannya sebagai nelayan. Tak ada keanehan. Kalaupun ada yang ganjil, Kartid melihat sebuah benda

menyerupai kayu gelondongan terapung di permukaan air laut. Toh, baginya itu juga tidak aneh. Pikirnya, itu hanyalah kayu yang tertinggal atau kayu yang tumbang dan masuk ke bibir pantai. Nelayan asal Dusun Sompek, Desa Tanjung Pakis, itu baru kaget tak kepalang ketika kayu tersebut bergerak sendiri. Bukan karena deburan ombak. Bagaimana bisa sepotong kayu bergerak sendiri? Kartid mencoba mendekati benda itu. Ternyata seekor mamalia laut. Bobot beratnya diperkirakan mencapai 2 ton dengan panjang 12 meter.

INILAH/ASEP MULYANA

TERDAMPAR: Seekor ikan paus yang terdampar di Pantai Pakisjaya, Karawang, menjadi tontonan nelayan setempat.

Kayu yang dikira Kartid bergerak itu adalah siripnya. Pergerakan itu membuktikan mamalia itu masih hidup. Saat itu juga, Kartid menepi. Dia berlari ke daratan. Lelaki itu melaporkan penemuannya kepada warga serta nelayan lain. Tak lupa, dia melapor ke kelompok masyarakat (pokmas) setempat. Ketika didekati, mamalia itu ternyata seekor paus masih hidup. Hewan mamalia tersebut, terdampar di pesisir dengan kedalaman air mencapai empat meter. >> bersambung hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.