AMBIL ALIH SUBANG!

Page 1

RABU 29 FEBRUARI 2012

EDISI NO 115 TAHUN I/2012

RP 1.000

>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran

INILAH GRUP : INILAH KORAN ď ŹPORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHJABAR.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM ď ŹMAJALAH: INILAH REVIEW

Dari Bandung untuk Indonesia REDAKSI /IKLAN : JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803PEMASARAN: JALAN BUAHBATU NO 32 BANDUNG TEL 022-7330803 FAX

TAMBAHTATO

022-7310606E-MAIL: inilahkoran@inilah.com

SEDANGRAPUH PULANG TANPA MAMIC

GELANDANG Belanda, Arjen Robben sesumbar menghancurkan Inggris di Wembley. Dia menyebut The Three Lions sedang rapuh. Apakah hanya sekadar psywar? Setidaknya, Robben punya alasan ketika mengusung optimisme tinggi. Dia membeber beberapa fakta, yang menjadi indikator penurunan. Yang pertama, ujar Robben, persoalan tampuk kepemimpinan yang masih lowong. >>BACA HAL 14

DUA kali membuat tato di tubuhnya, tidak membuat Richa Novisha puas. Dia ingin kembali merajah tubuhnya. Mengukir gambar maupun kata-kata indah dan bermakna di bagian tertentu pada tubuhnya, kini menjadi hobi baru Richa Novisha. Aktris kelahiran Bogor, 6 November 1985 ini mengaku sudah lama menyukai tato. >>BACA HAL 16

SETELAH menjalani tur Papua, Persib Bandung akhirnya tiba di Mes Persib sore kemarin, Selasa (27/2) pukul 18.30 WIB. Kedatangan Maung Bandung sendiri tidak didampingi pelatih kepala Drago Mamic dan personel lengkap. Mamic pergi ke Bali menggunakan pesawat pukul 09.25 WIT dari Jayapura. >>BACA HAL 12

AMBIL ALIH SUBANG!

Ojang Sohandi sungkan dilantik menjadi Bupati Subang. Sikapnya memantik reaksi. Pemprov Jabar pun siap mengambil alih pemerintahan di Subang.

Pada 2008, Eep terpilih kembali menjadi Bupati Subang. Kali ini dia berpasangan dengan Ojang Sohandi.

Kejati Jabar memanggil Eep untuk menyerahkan diri pada Jumat, 11 Maret 2011. Namun tanpa alasan jelas, Eep tak hadir. Yang datang malah aksi unjuk rasa membela Eep.

Pada saat bersamaan, 6 Mei 2011, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyerahkan surat keputusan pemberhentian Bupati Subang Eep Hidayat. Jabatan Bupati Subang untuk sementara diambil alih wakilnya, Ojang Sohandi. Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Eep hukuman 8 tahun penjara pada Kamis, 4 Agustus 2011. Tuntutan tersebut terkait kasus korupsi Biaya Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (BP PBB).

80 Ribu Rumah Murah untuk Jabar

Rumah Tertua Berusia 8.500 Tahun

RUMAH merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Selain menjadi tempat berlindung, rumah juga menjadi bukti keberadaban manusia. Tapi tahukah Anda rumah tertua di dunia? Rumah tertua di dunia diyakini dibuat pada 8.500 tahun sebelum masehi, letaknya berada di dekat danau di Inggris. Rumah kuno tersebut ditemukan Dr Chantal Conneller dan Barry Taylor dari University of Manchester. Rumah ini memiliki struktur melingkar yang dihuni pemburu-pengumpul setelah zaman es berakhir. Mereka bermigrasi dari daerah bawah Laut Utara dan memburu hewan sepeti rusa, babi hutan, kijang, dan ternak liar besar yang disebut auroch. Rumah itu mungkin sudah dibangun kembali melalui berbagai tahap. Kemungkinan ada lebih dari satu rumah dan banyak orang tinggal di tempat yang terbuat dari kayu itu, di mana merupakan bukti awal dari jenis pertukangan di Eropa. Temuan ini mampu membantah teori yang menyebut manusia purba selalu berpindah dan hanya sedikit meninggalkan jejak. Bagi mata yang belum berpengalaman, daerah itu terlihat biasa-biasa saja, namun dengan teknik khusus bisa merekonstruksi lanskap itu. Sifat gambut lanskap ini memung­kinkan pelestarian peninggalan termasuk dayung perahu, ujung panah dan ujung tengkorak rusa merah yang dipakai sebagai topeng. (*)

INILAH, Bandung – Kabar bagus buat masyarakat Jawa Barat. Peme­ rintah bersama Real Estate Indonesia (REI) akan membangun 80 ribu unit rumah tahun ini. Puluhan ribu rumah baru itu khusus diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Angka 80 ribu unit merupakan 40% dari target nasional seba­nyak 200 ribu unit. Ketua DPD REI Jawa Barat, Yana Mulyana, mengatakan program MBR ini berupa unit rumah dengan tipe 36. Peme­ rintah menetapkan harga ru­mah BMR tipe 36 di atas lahan seluas 60 m2 ini mak­simal hanya Rp70 juta. S a­y a n g n y a , Yana tak menyebutkan

TGL

SUBUH

ZUHUR

ASAR

MAGRIB

ISYA

29/2

04.45

12.02

15.06

18.10

19.20

01/3

04.45

12.02

15.05

18.09

19.19

KURS TRANSAKSI US DOLAR 9220

9204 9190

9100 22/2

9156 9115

23/2

9115

24/2

27/2

28/2

untuk pembangunan prasarana. “Kalau ditambah dengan prasarana jalan dan bangun­ an, semahal-mahalnya harga rumah itu di kisaran Rp70 juta,â€? tambah Djan. Menurut Yana, program nasional ini bukan tanpa kendala. Meski pemerintah telah menetapkan harga rumah tipe 36 hanya Rp70 juta, pengembang perumahan kesulitan menjual karena perbankan sulit menye­ tujui kredit pemilikan rumah (KPR). “Padahal harga tipe 36 tahun lalu sekitar Rp80 jutaan, tapi sekarang kami harus menurunkannya,â€? keluhnya. Ditambahkannya, UU No 1/2011 tentang Perumah­ an dan Kawasan Pemukim­ an menyatakan pengembang perumah­an harus membangun minimal tipe 36. Aturan itu berdampak kepada kredit macet perumah­an di Jawa barat. >> bersambung hal 11

 Â?  Â?Â?Â? Â? Â

 � INILAH/SALMAN FARIST

Catatan Perjalanan

JADWAL WAKTU SALAT

kabupaten/kota mana saja di Jabar yang tersentuh program ini. “Kita masih menunggu dari pusat,â€? katanya. Pembangunan ini merupa­ kan bagian dari program nasional pembangunan rumah murah untuk rakyat. Tahun ini, rumah tersebut akan diba­ngun di 49 kabupaten/kota di 33 pro­ vinsi di Indonesia. Rumah tersebut sebenarnya hanya dipasarkan seharga Rp25 juta per unit dengan kualitas bangunan yang terjaga. “Karena tanahnya gratis dari pemerintah daerah dan pembeli dibebaskan IMB,â€? ujar Menteri Negara Perumahan Rakyat, Djan Faridz di Jakarta. Kalau harganya naik menjadi Rp70 juta, maka itu termasuk

PECATpegawai negeri sipil (PNS) Subang yang bolos kerja! Begitulah seruan 500 aktivis DPD Forum Bela Bangsa (FBB), Selasa (28/2). Mereka kesal dengan sikap PNS Su­ bang yang melakukan mogok kerja. Ujung-ujungnya, pela­ yanan publik di Kabupaten Subang terganggu. “Kami menuntut PNS Su­ bang yang bolos kerja dipecat dan ditindak tegas. PNS itu wajib dipecat karena melanggar PP Nomor 53 Tahun 2010 dan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik,â€? kata Ketua FBB Yudhi Prayogi Sutisna saat berunjuk rasa di halaman Gedung Sate, Selasa (28/2). Tak hanya menuntut PNS bolos dipecat. Massa juga mendesak Kejati Jabar segera mengeksekusi Bupati Subang nonaktif Eep Hidayat. Jika dibiarkan masih di luar, Eep diperkirakan akan membuat kegaduhan. >> bersambung hal 11

INFOGRAFIS : INILAH/FONDA LAPOD

Tahukah Anda

9104

Majelis kasasi Mahkamah Agung (MA) mengabulkan Kasasi Jaksa Penuntut Umum (JPU), Senin, 20 Februari 2012 . Mereka memutuskan menghukum Bupati nonaktif Subang Eep Hidayat lima tahun penjara dan denda Rp200 juta serta subsider tiga bulan penjara.

Akhirnya Eep Hidayat mendatangi Kejati Jabar Jalan RE Martadinata Bandung pada Senin 28 Maret 2011 untuk menyerahkan diri. Sejak saat itu, Eep mendekam di Rutan Kebonwaru Jalan Jakarta.

>> bersambung hal 11

9130

Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat mengajukan kasasi terkait kasus tindak pidana korupsi Bupati Subang Eep Hidayat ke Mahkamah Agung pada 29 September 2011.

Di tengah proses Pilkada Subang 2008, Eep ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi upah pungut 2005-2008 senilai Rp3,2 miliar, pada November 2008.

Lima hari lalu, Kamis (23/2), Ojang melontarkan penolakannya. Namun, dalam rapat bersama DPRD Subang, Ojang meluruskan pernyataannya. Dia tak siap dilantik menjadi Bupati Subang karena belum menerima salinan putus­ an Mahkamah Agung (MA). Ya, sebelumnya Ojang memang menuntut MA mencabut kembali keputusan menghukum Eep lima tahun penjara. Vonis itu membalik jalan hidup Eep Hidayat yang sebelumnya divonis bebas. Penjara menanti. Jabatannya sebagai Bupati Subang terancam dicopot. Namun Pemprov Jabar sudah mengambil ancang-ancang.

9160

Namun pada 22 Agustus 2011, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Bandung menetapkan Eep Hidayat tidak terbukti melakukan korupsi, dan membebaskan dari semua tuduhan pada sidang vonis.

Eep Hidayat terpilih menjadi Bupati Subang pada 2003 lalu. Dia berpasangan dengan Maman Yudia.

Kejati Harus Segera Eksekusi Eep

Vonis Polisi Suap Tiga Kali Tuntutan Jaksa INILAH/BAMBANG PRASTHYO

TERTUNDUK: Mantan Kapolsek Cicendo Kompol Brussel Duta Samodra tertunduk di Pengadilan Tipikor Bandung, Selasa (28/2). Brussel divonis 4,5 tahun penjara terkait kasus suap Rp1 miliar.

INILAH, Bandung – Komisaris Polisi Brussel Duta Samodra tertunduk lesu. Langitnya seperti runtuh tatkala majelis hakim Pengadilan Tipikor Bandung menjatuhkan vonis yang di luar dugaan: 4,5 tahun! Mantan Kapolsek Cicendo itu dinilai majelis hakim terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindakan korupsi bersama-sama dengan mantan Kanit Reskrim, AKP Suherman. Berdua mereka melepaskan tersangka jaringan narkotika asal Malaysia, Azri bin Abdullah, dengan uang suap Rp1 miliar. “Mengadili Brussel Duta Sa­ modra terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan korupsi bersama-sama. Menjatuhkan pi­da­na 4 tahun 6 bulan, denda Rp200 juta subside 3 bulan,â€? ujar

GN Arthanaya, ketua majelis hakim, saat membacakan berkas putusan di ruang sidang utama Pe­ ngadilan Negeri Bandung, Jalan RE Martadinata, Selasa (28/2). Vonis hakim terasa seperti palu godam bagi Brussel. Pasalnya, jaksa penuntut umum sendiri hanya menuntutnya hukuman penjara 1,5 tahun. Artinya, majelis menjatuhkan vonis tiga kali lipat dibanding tuntutan jaksa. Dalam berkas putusannya, majelis hakim tidak sependapat dengan jaksa. “Hal yang memberatkan bagi terdakwa, tidak memberikan contoh yang baik sebagai anggota Polri. Dalam pendapat majelis hakim, ini harus proporsional dan profesio­ nal,â€? jelas Arthanaya. >> bersambung hal 11

Herdi Sahrasad >> dari Seattle, AS

Sampaikan Salam Saya untuk Pak Habibie dan PT DI Â KARUT-marut IPTNÂ membuat Diah memutuskan bergabung dengan Boeing. Kini dia jadi srikandi di industri dirgantara papan atas dunia itu. Tidak banyak orang Indonesia tahu, bahwa Diah S Darmawaty adalah insinyur wanita jebolan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) kini berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia, kariernya menanjak di Boeing Company,

ISTIMEWA

Seattle, Amerika Serikat. Cenderung pendiam dan lebih banyak bekerja keras sambil belajar, Diah kini menjadi srikandi alumnus IPTN yang pantas diapresiasi. Bahkan bisa dibanggakan sebagai anak kandung bapak pembangunan teknologi Prof BJ Habibie, mantan Menristek dan Presiden RI. Mengapa Diah layak diapresiasi? Pasalnya, dari sekitar 30an alumni IPTN yang berkiprah di Boeing, Diah adalah satu dari dua perempuan yang berhasil

menanjak kariernya di bidang aeronatika. Perempuan berusia 40 tahun itu tak suka banyak bicara apalagi bertemu wartawan. Di bawah udara dingin dengan rintik salju tipis, saya temui Diah di luar jam kerja Boeing, perusahaan pembuat pesawat terbang AS yang supersibuk itu, kemarin. “Terima kasih Tuhan, saya tak menyangka, kita dipertemukan di sini,� ujarnya tersenyum, didampingi sang suami Effendy. >> bersambung hal 11


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.