Baca !
INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : INILAH.COM INILAHKORAN.COM YANGMUDA.COM JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
BERITA UPDATE scan here..
Telinga, Mata, dan Hati Rakyat REDAKSI /IKLAN/SIRKULASI: JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TELP 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI) FAX 022-6127769 HARGA LANGGANAN RP55.000/BULAN
EDISI 241/TAHUN III/2015 SENIN, 3 AGUSTUS 2015
Website www.inilahkoran.com
e
Email redaksijabar@inilah.com
e-Paper www.inilah.com/ikoran
Aroma Curang Pilkada Cianjur AROMA tak sedap merebak di Pilkada Cianjur. Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, dituding ‘main mata’ dengan beberapa calon peserta. Benarkah?
D
ia merahasiakan identitasnya. Namun mengaku ketua tim sukses pasangan calon yang akan bertarung pada Pilkada Cianjur 2015. Dari mulutnya, kabar itu beredar. Katanya, KPU Cianjur sudah berjanji bakal meloloskan pasangan yang diusungnya, jika kurang persyaratan. “Kita lihat saja janjinya, dia (Ketua KPU Cianjur) mengatakan akan menolong kalau ada kekurangan tetap akan meloloskan pasangan yang kami usung. Kami sempat bertemu disatu tempat dan di ruang kerjanya,” katanya seperti dikutip Antara, Minggu (2/8). Sejumlah tim sukses pasangan calon lainnya mengatakan sempat bertemu dengan Ketua KPU Cianjur. Pertemuan berlangsung di luar Cianjur, sesuai permintaan. Dalam pertemuan tersebut, ada kesepakatan termasuk meloloskan peserta yang persyaratannya kurang.
“Kami tidak bisa sebutkan kesepakatannya, namun kami membenarkan bertemu dengan ketua KPU Cianjur, beberapa kali di ruang kerjanya dan di luar kota Cianjur. Bahkan saya punya foto dan rekaman,” kata tim sukses pasangan lainnya Apa tanggapan Ketua KPU Cianjur Anggy Sofhia Wardani? Dia membantah bertemu dengan beberapa orang calon peserta Pilkada Cianjur 2015. “Saya tidak akan menanggapi hal tersebut karena saya tidak merasa melakukan pertemuan sebelum atau sesudah adanya pendaftaran calon. Kalau bertemu saat mendaftar ke KPU benar,” katanya saat dihubungi melalui BBM, Minggu (2/8). Menurut Anggy, saat ini, KPU tengah fokus melakukan tahapan pilkada dan sosialisasi guna meningkatkan kepedulian warga untuk menyalurkan aspirasinya pada 9 Desember 2015.
Facebook inilahkoran jabar
Twitter @inilahkoran
PASANGAN BALONBUP CIANJUR
Deny Sunarya
ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Kaya mengkaruniakan kepada kita kesungguhan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap ibadah kita. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Saw. Mari kita ajukan sebuah pertanyaan, “Apakah yang menjadi penyebab amal ibadah kita tidak diterima Allah SWT?” Jawaban yang paling mendasar adalah karena salah niat. Di akhirat kelak ada seorang mujahid yang mati di medan perang, seorang yang rajin sedekah, dan seorang lagi pembaca al-Quran, namun mereka masuk neraka. Mengapa? Karena salah dalam niat. Mari kita simak keterangan berikut ini. Abu Hurairah ra meriwayatkan, bahwa ia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Manusia yang pertama diadili pada hari kiamat nanti adalah orang yang mati di medan jihad. Orang itu didatangkan di hadapan Allah.
PASLON PARTAI
Aldwin Rahadian M
Dr. H. Suranto MM
PARTAI PENGUSUNG
Aldwin Rahadian M
PARTAI PENGUSUNG
Anggy Sofhia Wardani Ketua KPUD Kab. Cianjur
INILAH, Jombang – Sistem musyawarah untuk mufakat atau Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) pada Muktamar Ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) menuai pro kontra. Muncul dugaan, terjadi politik uang agar muktamirin menyetujui gagasan tersebut. “PBNU mengatakan AHWA diadakan untuk menghindari politik uang, justru AHWA jadi
komoditas. PCNU yang menyetujui akan ditawari Rp1525 juta per suara,” kata Mantan Ketua PBNU periode 1999 hingga 2010 Andi Jamaro Dulung kepada wartawan di Jombang, seperti dikutip Antara, Minggu (2/8). Dia mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Konsep AHWA ternyata dimanfaatkan sekelompok orang
untuk mencederai kegiatan muktamar. Padahal, kata dia, seharusnya kegiatan muktamar ini bisa berjalan dengan tertib dan lancar. Andi yakin, di NU masih banyak pengurus yang mementingkan moralnya dengan tidak tergoda menerima tawaran sejumlah uang.
» Bersambung ke Hal A7 ANTARA /ZABUR KARURU/ED
» Bersambung ke Hal A7 PROTES: Suasana pembahasan Tata Tertib (tatib) Muktamar NU ke-33 di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Minggu (2/8).
BOLAMANIA
Saya tidak akan menanggapi hal tersebut karena saya tidak merasa melakukan pertemuan sebelum atau sesudah adanya pendaftaran calon.”
DARI NOL LAGI VAKUMNYA kompetisi selama tiga bulan lebih membuat kondisi kebugaran para pemain Persib menurun. Begitupun dirasakan kiper Persib, M Natsir. » BACA HAL C5
BANDUNG & SEKITARNYA 3 AGUSTUS 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.40 11.57 15.17 17.50 19.02
4 AGUSTUS 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.40 11.57 15.17 17.50 19.02
022-6127 865
INILAH, Karawang – Ini catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang. Bencana kekeringan, sudah melanda ribuan hektare sawah di 20 kecamatan. “Seluas 3.527 hektare sawah di 20 kecamatan mengalami kekeringan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Asip Suhendar, seperti dikutip Antara, Minggu (2/8). Untuk sementara ini, kata dia, tercatat 3.527 hektare areal persawahan di Karawang yang kekeringan. Sementara areal sawah yang terancam seluas 7.448 hektare, karena sulit mendapatkan air. Dia mengatakan, bencana kekeringan terparah terjadi di lima kecamatan. Masing-masing Kecamatan Pangkalan, Tegalwaru, Pakisjaya, Batujaya, dan Kecamatan Jatisari. “Khusus di Kecamatan Tegalwaru, kekeringan tidak hanya melanda areal sawah. Tetapi juga mengakibatkan warga sulit mendapatkan air bersih,” katanya. Asip mengaku sudah berkoordinasi dengan sejumlah orga-
Khusus di Kecamatan Tegalwaru, kekeringan tidak hanya melanda areal sawah. Tetapi juga mengakibatkan warga sulit mendapatkan air bersih.” nisasi perangkat daerah terkait. Bahkan mengenai kesulitan air bersih yang terjadi di Tegalwaru, pihaknya sudah berkoordinasi ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Wakil Ketua DPRD Karawang Sri Rahayu Agustina menilai pemerintah daerah setempat kurang sigap menangani bencana kekeringan yang melanda areal sawah. Di daerah tertentu, warga juga banyak yang kesulitan air bersih. “Pemkab sepertinya kurang peduli dengan ancaman kekeringan. Saat ini belum ada tindakan konkret. Padahal, kekeringan kini sudah melanda puluhan kecamatan,” katanya.
» Bersambung ke Hal A7
Serat Bang Sem
MAUNG BANDUNG INILAH SPORT
IKLAN & BERLANGGANAN
Zainy Hamzah
Hujan Interupsi Warnai Muktamar NU Bencana Kekeringan di Karawang Kian Parah
Pentingnya Niat dalam Amal
JADWAL SALAT
PASLON PERSEORANGAN
» Bersambung ke Hal A7
Oleh: KH.Abdullah Gymnastiar
C
Line Chat inilahkoran
PASLON PARTAI
Dr. H. Suranto MM
RP 2.000
SECTION A
Jayakatong PEMBANGKANGAN adalah perangai azali manusia. Paling tidak, sejak Adam dan Hawa dirayu para iblis untuk memakan buah khuldi, yang menyebabkannya terlempar dari surga, dan kemudian merambah bumi, menebar tikai lewat Kabil dan Habil.
N. Syamsuddin Ch. Haesy
Begitulah seterusnya. Pemicunya, ternyata sangat sepele. Ketidak-mampuan mengelola diri, termakan hasrat berlebih, sebelum waktunya. Penyebab lain? Merasa diri amat berkuasa, dan tak mau tunduk kepada pemimpin tertinggi. Dalam konteks kekuasaan
Jawa sebagaimana tersurat dan tersirat dalam kitab Nagara Kertagama, pembangkangan ditampakkan oleh Jayakatwang, Raja Kediri yang tak mau taat kepada Raja Kartanegara yang berkuasa. Padahal, semua raja, berbakti kepada cucu putera Girinata, itu. Bahkan segenap pulau,
Jurnalis, broadcaster, imagineer yang aktif mengembangkan Imagineering Training dan Locus Training.
dinyatakan tunduk kepada kuasanya. Hanya Jayakatwang yang biasa dipanggil Jayakatong, itu saja yang membangkang. Membuta dan mendurhaka. Anak piara Kali, itu menyebabkan damai tak baka di tanah Jawa. Pupupuh 44 kitab Negara Kartagama, melukiskan Jayakatwang, berwatak terlalu jahat, hanya karena terkuasai sikap ambisiusnya ingin berkuasa. Lupa diri karena dendam dan sakit hati. Tahun 1216, kuasa Jayakatwang berakhir. Mpu Prapanca menulis dalam pupuhnya, suasana dan kondisi kehidupan segera berubah drastis. Jagat gilang gemilang
kembali. Seluruh tanah Jawa bersatu di bawah kuasa Majapahit, di bawah raja Sri Narapati Kretarajasa Jayawardhana. Rakyat girang
bersukacita, karena laku Kartanegara terasa lagi. Dan, pembangkangan sumber petaka, usai sudah. Jayakatwang, tercatat dalam pupuh, amat dikendalikan nafsu berkuasa secara berlebihan. Di bawah kuasanya, Kediri berada di bawah rasa takut dan derita berkepanjangan. Meski sejarah perkembangan bangsa Indonesia, selanjutnya, juga sempat diwarnai oleh berbagai pembangkangan, hal ihwalnya berbeda.
» Bersambung ke Hal A7