SECTION
SELASA 8 OKTOBER 2013
A
nd Bandung Berbagi 10 November 2013
NEWS
>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran
Dari Bandung untuk Indonesia
BOLAMANIA LOVE SPORT
CINTA SEGITIGA PETER Crouch kini tak bisa tertidur nyenyak. Gosip perselingkuhan istrinya, Abbey Clancy dengan Alzaz Skorjanec terus dihembuskan mediamedia Inggris. >> BACA HAL C7
C
EDISI NO 316 TAHUN II/2013
REDAKSI /IKLAN /SIRKULASI : JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TEL 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI)FAX Website www.inilahkoran.com
C
INILAH GRUP : INILAH KORAN ď ŹPORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHKORAN.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM ď ŹMAJALAH: INILAH REVIEW
MAUNG BANDUNG
BERBURU DJIBRIL PERSIB Bandung harus bersaing dengan Sriwijaya FC dan Mitra Kukar dalam perburuan striker Barito Putera, Coulibaly Djibril. >> BACA HAL C2
Email redaksijabar@inilah.com
e
e-Paper www.inilah.com/ikoran
Facebook inilahkoran jabar
Twitter @inilahkoran
Line Chat inilahkoran
INILAH/M SYAHRI RHOMDON
MENYERAHLAH KOPRAL!
TERUNGKAP sudah pelaku penembakan brutal di Situ Saeur, Minggu (6/10). Dia adalah oknum TNI AU berinisial RBW berpangkat Kopral Satu.
T
ak banyak cakap, Kol Pnb I Nyoman Trisantosa bergegas keluar kamar. Berseragam lengkap, dia berjalan didam pingi anggota. Wajah Dan lanud Husein Sastranegara itu tampak sedikit gusar. Kasus penembakan Minggu (6/10) subuh lalu, menyita perhatiannya. Nyoman, bukan keluar dari kamar rumahnya. Siang itu, Senin (7/10), dia baru saja mendatangi kos-kosan di Gang Narpan No 32 RT 4 RW 4 Kelurahan Situ Saeur, Ke camatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung. Di sana, sebuah drama penembakan yang melibatkan anggotanya terjadi. Satu jam lamanya Nyoman berkutat di kamar kos, tempat penembakan. Bersama anggota dan Kapolsek Bojongloa Kidul AKP Gotam Hidayat, dia menyisir lokasi penembakan. >> bersambung hal A7
Â
 Â? Â? € €  ‚ Â? Â? ƒ „ Â? Â…  ƒ Â?Â? € Â? † Â… „ ‡ € ˆÂ?‡
‰ Š    � ‹ ‰ Œ €
‰ † ‰
BANDUNG!
B
RP 2.000
022-6127769. Harga Langganan Rp 55.000/Bulan
CHENG-LI
TANGANI SENDIRI DAN LEBIH FOKUS
Â? Â? Â? Â? ƒ‘„ Â? Â’Â? “  ‰ Â
BERBAGAI cara orang memajukan bisnisnya. Ya promosi sederhana, atau pun yang besar-besaran. Lewat promosi, orang berani mengeluarkan banyak uang demi larisnya produk.
Â?Â?
� ƒ ƒ ‰ ƒ Ž
‰ ƒ ‰ ‰
Â? Â? Â? Â? Â Â? Â Â? Â? Â Â? Â? Â
>> BACA HAL B8
SEPI: Salah satu TPS Pilbup Cirebon tampak sepi, Minggu (6/10). Partisipasi pemilih Pilbup Cirebon berkisar kurang dari 50%.
Partisipasi Pemilih Pilbup Cirebon Rendah INILAH, Cirebon – Kriti kan pedas terlontar dari mu lut R Anton Budi Indrayana. Dia menyoal tingkat par tisipasi warga Kabupaten Cirebon pada pemilihan bu pati yang tergolong sangat rendah. Menurut dia, angka partisipasi pemilih, berkisar kurang dari 50%. Ketua Koordinator Wila yah B_Trust Cirebon lantas menuding kurangnya so sialisasi yang dilakukan KPU Kabupaten Cirebon. Bah kan, KPU dinilkai tidak me lakukan sosialisasi dan gagal menjalankan tugasnya sebaÂ
gai penyelenggara pemilu. “Meski belum ditetap kan dalam Pleno KPUD Cirebon, kami masyara kat Kabupaten Cirebon sudah dapat melihat jelas, partisipasi masyarakat sa ngat rendah dan menurun. Bahkan sampai kurang dari 50%,� kata Anton kepada INILAH, Senin (7/10). Anton menegaskan, KPU Kabupaten Cirebon terjebak dalam stigma bahwa sosiali sasi pemilu harus dengan anggaran besar. >> bersambung hal A7
Puskesmas di Subang Siaga Penuh 24 Jam INILAH, Subang – Syam surizal kini berkubang ke sibukan. Sejak Gunung status Gunung Tangkuban parahu naik dari normal menjadi waspada, tidurnya tak bisa nyenyak. Kepala Bidang Pelayan an Masyarakat Dinas Kese hatan (Dinkes) Kabupaten Subang itu tetap berusaha terjaga. Inilah imbas kondi si terburuk naiknya status Gunung Tangkubanparahu yang berlokasi di perbatasan Bandung-Subang tersebut.
Bahkan mulai hari ini (kemarin) kami buka layanan 24 jam itu, terutama di puskesmas terdekat dengan Tangkubanparahu.�
>> bersambung hal A7
KURS TRANSAKSI US DOLAR 11700 11650
11651
>>
11626
11614 bersambung
hal A7
11600
11590
11593
11550 11500 01/10
02/10
03/10
04/10
07/10
JADWAL SALAT UNTUK BANDUNG DAN SEKITARNYA INFOGRAFIS:INILAH/SALMAN FARIST FOTO: INILAH/BAMBANG PRASETHYO
B
TGL
IMSYAK
SUBUH
ZUHUR
ASAR
MAGRIB
ISYA
08/10
O4.07
04.17
11.40
14.45
17.46
18.55
09/10
04.06
04.16
11.40
14.45
17.46
18.55
URBAN
SAMARKAN LEKUKAN TUBUH WANITA WANITA mungkin merasa kurang percaya diri dengan bokong yang kurang atau terlalu berisi. Busana bergaya peplum, bisa jadi salah satu solusi. >> BACA HAL B3
Industri
Bisnis Batu Permata di Cianjur Tak Lagi Gemerlap BISNIS batu permata di Kabupaten Cianjur kurang gemerlap. Pemicunya, tingkat inflasi di Indonesia yang turun drastis. Lilin itu bersinar di atas meja kayu. Baru sekian detik yang lalu Hengky menyalakannya. Lelaki tua berkaca mata lantas bergulat dengan beberapa lembar ampelas, gurinda, besi, serta sebatang kayu kecil. Dia lantas memulai pekerjaannya, menggosok batu permata. Di sebuah ruangan tak lebih dari 2x3 meter persegi, Hengky memulai
INILAH/BENNY BASTIANDY
TERDAMPAK DOLAR: Seorang perajin batu permata di Cianjur tengah menyelesaikan pesanan. Kini bisnis batu permata tidak lagi menjanjikan bagi para perajin karena lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
aktivitas hariannya itu. Hampir 45 tahun dia berkecimpung dalam bisnis batu permata. Mengisap rokok kretek yang sedari tadi terselip di antara jari telunjuk dan tengah, Hengky berkisah. Awalnya tak terpikir oleh Hengky terjun dalam dunia bisnis batu permata. Sekitar 1966, dia adalah seorang fotografer paruh waktu yang diperbantukan dalam berbagai kegiatan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Tugasnya adalah mendokumentasikan kegiatan di semua angkatan, termasuk polisi yang kala itu masih
tergabung dalam ABRI. Hampir dua tahun menjadi fotografer freelancer, Hengky akhirnya memutuskan beralih profesi sebagai penjual batu-batu permata sekaligus kolektor barang antik. Sambil mengeluarkan asap rokok dari mulutnya, Hengky seolah terbang ke masa silam, saat bisnisnya berjaya. Sayang, tahun berganti, nasib berkata lain. Sekitar 1978, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang berdampak besar terhadap bisnisnya. >> bersambung hal A7