Baca !
INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : INILAH.COM INILAHKORAN.COM YANGMUDA.COM JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
BERITA UPDATE scan here..
Telinga, Mata, dan Hati Rakyat REDAKSI /IKLAN/SIRKULASI: JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TELP 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI) FAX 022-6127769 HARGA LANGGANAN RP55.000/BULAN
EDISI 136/TAHUN III/2015 KAMIS, 9 APRIL 2015
Website www.inilahkoran.com
Email redaksijabar@inilah.com
e
e-Paper www.inilah.com/ikoran
Facebook inilahkoran jabar
Twitter @inilahkoran
RP 2.000
SECTION A
Line Chat inilahkoran
FOTO-FOTO: INILAH/ BAMBANG PRASETHYO
ADU JOTOS DI PARLEMEN
DPR MEMALUKAN M ULAH memalukan kembali terjadi di gedung parlemen. Dua anggota DPR adu jotos saat rapat dengar pendapat dengan Menteri ESDM Sudirman Said.
akin lama, wajah wakil rakyat tak kunjung membaik. Bukannya memberi contoh berdemokrasi, mereka malah terlibat adu jotos. Kegarangan yang semestinya sebatas lisan, menjelma menjadi unjuk kekuatan fisik. Ruang sidang pun seolah berubah jadi arena tinju. Drama memalukan itu terjadi di ruang rapat Komisi VII Gedung Nusantara I Senayan Jakarta, Rabu (8/4). Menjelang senja, rapat dengar pendapat dengan Menteri ESDM Sudirman Said memanas. Pe-
micunya, durasi waktu pertanyaan anggota Komisi VII kepada sang menteri. Ketua Komisi VII Satya Yudha memberi peringatan kepada peserta rapat agar tak terlalu lama bertanya ke menteri. “Sesuai tatib, bertanya hanya 3 menit ya,” kata Satya di ruang rapat Komisi VII Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (8/4) sekitar pukul 17.00 WIB. Rupanya, peringatan yang terucap dari mulut Satya berbuntut panjang.
» Bersambung ke Hal A7 ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY
Memalukan sekali, ketika era kekerasan sudah tidak zamannya lagi. Perilaku mereka lebih dari anak-anak TK. Kalau anak-anak TK kan lucu, tapi mereka adalah wakil rakyat yang seharusnya menjaga sikap.” Asep Warlan Pengamat Politik Unpar
DENGAR PENDAPAT: Menteri ESDM Sudirman Said (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (8/4). Rapat tersebut diwarnai adu jotos antara anggota DPR.
Berbagi Konsep Smart City Oleh: KH.Abdullah Gymnastiar
Kesempatan yang Hanya Sekali ALHAMDULILLAH, segala puji sempurna hanya milik Allah. Dialah pencipta langit, bumi beserta isinya. Dia yang mendesain tanpa bantuan siapa pun. Saudaraku, pernahkah merasa kehilangan sebuah kesempatan yang tidak akan terulang lagi? » Bersambung ke Hal A7
INILAH, Bandung – Namanya Asia Afrika Smart City Summit (AASCS). Kegiatan itu jadi satu agenda pada peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Di sana, akan hadir perwakilan pemerintah kota-kota negara Asia Afrika yang peduli di bidang smart city. Ketua AASCS 2015 Prof Dr Suhono Supangkat mengatakan, kegiatan itu berupaya
menawarkan solusi bagi negara-negara Asia Afrika untuk berkolaborasi. Satu sama lain belajar memecahkan masalah yang dihadapi terkait lingku-
ngan, permukiman, energi, dan transportasi. “Kota ini menjadi persoalan dan pemikiran baru yang aman dan nyaman serta berkelanjutan. Di sini perlu suatu pengelolaan yang baik dan pak wali memiliki visi yang baik untuk mempraktikkan smart city.”
» Bersambung ke Hal A7 INILAH/ SYAMSUDDIN NASOETION
BOLAMANIA
C
MAUNG BANDUNG
BEKAL TANDANG DUA kemenangan Persib atas Semen Padang dan Pelita Bandung Raya, menjadi bekal untuk perjuangan Persib Bandung dilanjutan Piala AFC 2015 menghadapi Lao Toyota. » BACA HAL C8
C
INILAH SPORT
INDONESIA tidak hanya akan beradu kuat dalam hal perdagangan barang dan jasa di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Namun berkompetisi keras mendatangkan wisatawan mancanegara.
BANDUNG & SEKITARNYA 9 APRIL 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:37 11.55 15.12 17.55 19.04
10 APRIL 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:37 11.55 15.12 17.55 19.04
IKLAN & BERLANGGANAN
digelar oleh Arema dan Persebaya itu melanggar keputusan Ketua Umum BOPI No. SB.012/ BOPI/KU/IV/2015. Yang jadi dasar kewenangannya adalah ketentuan Pasal 13 ayat 1 dan Pasal 32 ayat 1 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dan Penyelenggaraan Keolahragaan.
» Bersambung ke Hal A7
» Bersambung ke Hal A7 Imam Nahrawi
Sektor Terseksi Itu Bernama Pariwisata
MUNGKIN, musim ini era terburuk Manchester City dalam lima tahun terakhir. Alih-alih bersaing meraih trofi, The Citizens malah terpaksa bersaing memperebutkan empat besar. » BACA HAL C1
022-6127 865
INILAH, Jakarta – Surat itu sampai ke kantor PSSI, Rabu (8/4). Datangnya dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Isinya berupa teguran tertulis kepada PSSI karena dianggap tidak patuh terhadap Peraturan Perundang-undangan Pemerintah. Dalam surat yang dikirim per tanggal 8 April 2015, ada tanda tangan Sesmenpora Alfitra Salamm. Inti surat teguran, lantaran PSSI mendorong Arema dan Persebaya yang tidak memperoleh rekomendasi dari BOPI, tetap menggelar pertandingan pada 4 dan 5 April 2015. “Dengan ini pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga memberikan sanksi administratif berupa teguran tertulis kepada PSSI,” demikian dikutip dalam surat Kemenpora kepada PSSI di Jakarta, Rabu (8/4). Ke m e n p o r a menilai, laga yang tetap
Wisata
PRESSURE TINGGI
JADWAL SALAT
PAPARKAN KONSEP: Ketua Asia Africa Smart City Summit (AASCS) 2015 Suhono H Supangkat (kiri) memaparkan pandangannya, di Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Rabu (8/4).
Tak Patuhi BOPI, Menpora Tegur PSSI
Komoditas terseksi itu bernama pariwisata. Sektor itu jadi penyokong dan andalan pengumpul devisa bagi banyak negara termasuk Indonesia. Maka kini, pemerintahan JokowiJK menjadikan pariwisata sektor andalan alias leading sector. Saat itu, Indonesia diharapkan
memecahkan rekor kunjungan wisman hingga 20 juta per tahun mulai 2019. Angka itu jauh ketinggalan dibandingkan Malaysia atau Singapura yang telah lebih dulu mencapai rekor di atas 20 juta wisman sejak bertahun-tahun yang lalu. Meski begitu, adu kuat tak bisa diukur dari sukses di masa lalu, tapi juga kerja keras di masa sekarang. Oleh karena itu, Indonesia mulai fokus menggarap sektor pariwisata lebih optimal. Tujuannya, mampu memecahkan rekor kunjungan wisman lebih
ISTIMEWA
BERSAING: Salah satu pesona keindahan wisata Pulau Dewata. Indonesia terus menggenjot jumlah wisatawan asing agar bisa bersaing dengan negara lain.
tinggi hingga pariwisata bisa menyejahterakan bangsa. Berbagai upaya nyata pun dilakukan. Di antaranya penguatan branding pariwisata, memperbesar dana promosi, hingga pembebasan visa bagi 45 negara ke Indonesia. Harapan itu pun mulai menampakkan hasil cerah. Tercatat kunjungan wisman ke Indonesia pada Februari 2015 memecahkan rekor dari sisi dalam 10 tahun terakhir jumlah yakni sebesar 786.653 orang.
» Bersambung ke Hal A7