MINGGU 9 DESEMBER 2012
>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran
INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHKORAN.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
Dari Bandung untuk Indonesia
EDISI NO 029 TAHUN II/2012
RP 2.000
REDAKSI /IKLAN /SIRKULASI : JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TEL 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI)FAX
022-6127769E-MAIL: inilahkoran@inilah.com
dir a H i n Ki Hal 20
MAUT DI PERLINTASAN KA
Lintasan kereta api tak berpalang kembali meminta korban. Dia jadi pemantik maut bagi pengguna jalan.
INILAH/M SYAHRI ROMDHAN
B
unyi dentuman itu terdengar keras di kuping Ncu Awing. Dia pikir, ada sesuatu yang tak beres dengan bagian belakang mobilnya. Dia turun dan memeriksa. Tak ada apa-apa. Lelaki berusia 35 tahun itu baru kaget ketika menyadari kereta api lewat dan mobil yang ada di belakangnya lenyap entah kemana. Lebih kaget lagi Awing saat mengetahui, mobil Daihatsu Grand Max, ditabrak KA Bogowonto yang baru saja lewat. Mobil bernomor polisi D 1655 QU itu terdorong tak kurang dari 2 km dari pintu perlintasan tanpa palang di Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, itu.
“Mobil itu tepat berada di belakang saya. Kacanya tertutup,” tutur Awing tentang peristiwa sekitar pukul 13.00 WIB itu. Awing menduga, saat peristiwa itu terjadi, pengemudi Grand Max, belakangan diketahui namanya Joni Satri Pahlevi, sedang menyetel musik. Pasalnya, saat itu KA Bogowonto, kereta ekonomi jurusan Lempuyangan ke arah Pasar Senen, Jakarta, sudah membunyikan klakson. “Mungkin dia tak mendengar,” kata warga Desa Gemulung itu. Joni, saat itu, melaju mengendalikan Grand Max dari arah Desa Gemulung menuju Kota Cirebon. Ada dugaan, korban tak tahu kondisi medan jalan. Laju kendaraannya pun cukup kencang. Tepat di perlintasan kereta api, KA Bogowonto pun datang menyambar. Kepala kereta api itu pun menghantam bagian tengah badan mobil hingga terdorong lebih dari 2 km. Akibatnya gampang ditebak, Joni, warga RT 01 RW 01, Desa Purwawinangun, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, harus meregang nyawa. Kondisi jasadnya terlihat cukup parah.
RINGSEK: Sebuah minibus Daihatsu Grand Max ringsek setelah tertabrak dan terdorong Kereta Api Bogowonto di Buntet, Kabupaten Cirebon, Sabtu (8/12). Minibus terdorong sejauh 2 km dan butuh waktu dua jam untuk proses evakuasi. Pengendara minibus tewas.
Sketsa
Wisata
Surga Dunia teng di Ujung Gen
Cak Roes
TUJUH tahun lalu, dia pergi meninggalkan negeri ini. Ketika itu, usianya sudah sepuh: 90 tahun. Laki-laki Surabaya itu pergi meninggal kan sejumlah kenangan. Kenangan manis, juga sedikit pahit, untuk bangsanya. Roeslan Abdulgani namanya. Karena wong Surabaya, banyak yang menyapanya akrab dengan Cak Roes. Sampai akhir hayatnya, Cak Roes masih sering dimintai pendapat soal-soal kebangsaan.
JADWAL WAKTU SALAT BANDUNG TGL
SUBUH
ZUHUR
ASAR
MAGRIB
ISYA
04:31
11:57
15:22
17:58
19:13
10/12
04:22
11:57
15:22
17:59
19:13
Bandung Lautan Harley Davidson INILAH/BAMBANG PRASETHYO
D
IA menawarkan wisata pantai serba ada. Tersembunyi di Sukabumi, Ujung Genteng tak kalah dengan Bali. Bagi masyarakat Kota Bandung, tak banyak yang tahu apa itu Ujung Genteng. Sebab, kawasan pesisir Pantai Selatan tersebut berada di daerah paling ujung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mayoritas masyarakat Jawa Barat hanya mengenal Pangandaran dan Pelabuhan Ratu, sebagai daerah pinggiran pantai. Padahal, Ujung Genteng menawarkan lebih banyak tempat menarik.
>> bersambung hal 11
09/12
>> bersambung hal 11
SUMBER: RUKYATUL HILAL INDONESIA
FOTO-FOTO:ISTIMEWA
>> bersambung hal 11
LENGKAP: Ujung Genteng menyediakan wisata lengkap. Pantai nan indah dan perawan, air terjun, dan penangkaran serta akuarium penyu. Tak menyesal meluangkan waktu datang ke kawasan di Sukabumi itu.
PAWAI: Anggota Harley Owners Group (HOG) menyesaki Kota Bandung, merayakan HUT ke-14, Sabtu (8/12).
INILAH, Bandung – Lebih seribu motor gede (moge) menyesaki Kota Bandung. Mereka merayakan 14 tahun Harley Owners Group (HOG). Bandung jadi lautan moge sepanjang Sabtu (8/12). Para pecinta moge itu tak hanya datang dari Bandung. Mereka dari seluruh Indonesia. Motor-motor tersebut, kebanyakan di antaranya Harley Davidson dari berbagai jenis, mengawali perjalanannya
dari Lapangan Gasibu, menggambarkan usungan tema Unity Diversity. Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI), Komjen Pol Nanan Sukarna, ikut hadir dalam even tersebut. Orang nomor dua di tubuh korps baju cokelat ini mencuri perhatian sejumlah bikers saat menaiki sebuah motor gede milik salah seorang anggota HDCI. >> bersambung hal 11