INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : INILAH.COM INILAHKORAN.COM YANGMUDA.COM JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
Telinga, Mata, dan Hati Rakyat REDAKSI /IKLAN/SIRKULASI: JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TELP 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI) FAX 022-6127769 HARGA LANGGANAN RP55.000/BULAN
EDISI 001/TAHUN IV/2015 SELASA, 10 NOVEMBER 2015
e
Email redaksijabar@inilah.com
Website www.inilahkoran.com
e-Paper www.inilah.com/ikoran
Facebook inilahkoran jabar
Twitter @inilahkoran
RP 2.000
SECTION A
Line Chat inilahkoran
Waspada Banjir Tahunan K
BENCANA mengancam Jabar. Salah satunya banjir tahunan. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan meminta warga waspada. Oleh: Jaka Permana
Bekasi Depok
Karawang
Cibinong
Subang
isah ini seolah jadi menu tahunan di Jabar. Ya tentang hujan, banjir, dan longsor. Semua sudah mafhum, dua bulan terakhir akhir tahun, potensi hujan kemungkinan tinggi. Seperti yang sudah-sudah, sejumlah daerah di Jabar bakal kebagian ‘jatah’ bencana. Sebut saja banjir. Ahmad Heryawan pun paham itu. Maka, Gubernur Jabar itu mewanti-wanti warganya agar waspada. Menurut Heryawan, kondisi lingkingan pemicu banjir langganan, masih
belum membaik. Sudah dikeruk, tetap saja menimbulkan banjir. “Di sisi lain, kondisi lingkungan pemicu banjir langganan masih belum membaik. Seperti pendekatan struktural yang kita lakukan di Citarum, itu belum sepenuhnya optimal,” kata pria yang akrab disap Aher itu kepada wartawan, Senin (9/11). Menurut Aher, Citarum sudah dikeruk besar-besaran dengan dana masif pemerintah pada 2011. Berturut-turut, pada 2012-2013, banjir relatif kecil. Sayangnya, lanjut Aher, genangan air yang menyengsarakan itu kembali muncul tahun lalu. Kondisi itu, kata Aher, memicu
Sekalipun memang pendekatan kultural itu unik, karena kalaupun konsisten dilakukan, hasilnya baru terlihat paling cepat 10 tahun kemudian,”
banding dengan kultural. Terutama memperbaiki lingkungan hulu sungai dan mengubah gaya hidup masyarakat. “Sekalipun memang pendekatan kultural itu unik, karena kalaupun konsisten dilakukan, hasilnya baru terlihat paling cepat 10 tahun kemudian,” katanya, Aher mengatakan, perbaikan di hulu dengan penanaman pohon perlu waktu untuk jadi besar dan berfungsi sebagai daerah tangkapan.
» Bersambung ke Hal A7
banjir tahunan. Tak hanya di Citarum, peristiwa serupa juga terjadi di Sungai Ciliwung dan Cisadane. Pendekatan struktural belum se-
Purwakarta
Bogor
Majalengka Cirebon
Cianjur BANDUNG Sukabumi
Kuningan
Soreang
Garut POTENSI BENCANA BANJIR: Kota/Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cianjur, Kota/Kabupaten Cirebon, Kabupaten Bandung.
Tasikmalaya
Ciamis
LONGSOR: Garut, Tasikmalaya, Banjar, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Bogor.
Hampir 2/3 wilayah Jabar merupakan lokasi yang terancam bahaya bencana, mulai dari bencana geologi, vulkanologi, klimatologi, lingkungan, dan sebagainya. Jabar bagian selatan dan tengah, hampir seluruhnya merupakan daerah rawan bencana, terutama Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Bogor, Bandung, dan Kuningan.
GEMPA BUMI dan GERAKAN TANAH: Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Kota/Kabupaten Sukabumi, Majalengka, dan Kabupaten Bekasi, Kuningan, Garut, dan Ciamis. LETUSAN GUNUNG API: Wilayah-wilayah yang memiliki gunung api, dan sekitarnya, seperti Gunung Gede, Salak, Tangkubanparahu, Guntur, Papandayan, Galunggung, dan Ciremai. ANGIN PUTING BELIUNG, hampir di seluruh kota/kabupaten
Persib Bidik Fabiano Beltrame? Pemprov Suntik Oleh: KH.Abdullah Gymnastiar
Husnudzan karena Patuh kepada Allah ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Kaya mengkaruniakan kepada kita kesungguhan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap ibadah kita. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Saw. » Bersambung ke Hal A7
NET
Fabiano Beltrame
bab, dia telah dipercaya membela dua klub raksasa Tanah Air. “Kita masih terus berkomunikasi dan pemain yang bersangkutan sudah pernah membela dua klub elite di Indonesia,” cetus manajer berusia 67 tahun ini. Selain pernah merumput ber-
sama klub Indonesia, sedikit bocoran dari Umuh, pemain yang kerap berkomunikasi dengannya lewat pesan singkat ini memiliki nomor telepon dengan tiga digit angka pertamanya yaitu +55.
» Bersambung ke Hal A7
Bank BJB Rp400 M INILAH, Bandung – Dana besar bakal menggelontor ke Bank BJB. Nilainya Rp400 miliar. Uang itu merupakan penyertaan modal dari Pemprov Jabar untuk mendukung rencana aksi korporasi. Alokasinya ada dalam APBD Jabar 2016 yang akan segera disahkan. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan APBD 2016 yang kemungkinan volumenya Rp26 triliun diantaranya fokus pada alokasi penambahan modal bagi BUMD. Adapun nilai penyertaan modal mencapai Rp1 triliun untuk 6 BUMD. “Penyerataan modal ini di antaranya untuk BJB sekitar Rp400 miliar,” ujarnya kepada wartawan, Senin (9/11).
Alasannya karena ada right issue, dan itu harus karena kalau tidak nanti turun.” Dia menjelaskan, penyertaan modal tersebut sangat penting demi keperluan right issue yang akan dilakukan pada tahun depan. Bank BJB mendapat tambahan dana paling besar karena jika tidak maka jumlah saham Pemprov Jabar di bank tersebut akan berkurang.
» Bersambung ke Hal A7
Bencana
BOLAMANIA
C
INILAH, Bandung – Umuh Muchtar bergerak cepat. Manajer Persib itu tak mau berleha-leha. Dia sudah menyiapkan pengganti Vladimir Vujovic di turnamen Piala Jenderal Sudirman. Komunikasi pun terjadi antara Umuh dengan salah satu pemain asing. Wajar Umuh bersikap seperti itu. Pasalnya, waktu persiapan Persib di Piala Jenderal Sudirman kian mepet. Satu pekan kemudian, Persib bakal melakoni laga perdana di Piala Jenderal Sudirman, kontra Persela Lamongan, 15 November mendatang. “Saya sudah menelponnya dan komunikasi terakhir pada pagi tadi,” ucap Umuh kepada wartawan, Senin (9/11). Namun, Umuh masih enggan berbicara banyak soal identitas pemain tersebut. Dia sedikit memberi gambaran. Pemain tersebut, sudah tidak asing lagi dengan atmosfer sepak bola Indonesia. Se-
Korban Longsor Mengungsi di Kandang Kambing
MAUNG BANDUNG
INILAH/FUAD HISYAMUDIN
MALANG benar nasib Jajang Jaenudin (45). Warga Kampung Gb Batu RT 02/06 Desa Ciptaharja Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang harus rela tinggal di kandang kambing.
TUNGGU PSYWAR PBFC KPATEN tim Persib, Atep memprediksi pertemuan dengan Pusamania Borneo FC, di babak penyisihan Grup C Piala Jenderal Sudirman pada 27 November nanti bakal kembali memanas. » BACA HAL C8 JADWAL SALAT
BANDUNG & SEKITARNYA 10 NOVEMBER 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.02 11.35 14.54 17.47 19.00
11 NOVEMBER 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.02 11.35 14.54 17.47 19.00
IKLAN & BERLANGGANAN
022-6127 865
Tentu saja bukan hobi. Jajang dan keluarganya terpaksa. Mereka adalah korban longsor yang terjadi Minggu (8/11). Rumah beserta isinya rata dengan tanah. Ceritanya, pada Minggu (8/11) sekitar pukul 19.00 WIB, terjadi hujan deras yang berlangsung sejak sore. Derasnya hujan tak mampu menahan beban tanah. Tidak jauh dari rumah
Jajang, ada segunduk tanah milik Rohaya. Tanah itu berupa kebun dengan kemiringan 30 derajat dengan luas longsoran sekita4 18,5 meter dan tinggi tebing 25 meter. Perkiraan, longsor disebabkan karena curah hujan yang besar. Kejadian tiba-tiba. Sontak, sebuah rumah semipermanen milik Jajang dengan ukuran 6 X 5 meter dan sebuah rumah panggung milik Sani rusak diterjang longsoran tanah. Seisi rumah itu hampir rata dengan tanah. Beruntung tidak ada korban jiwa. Hanya saja, selain dua unit rumah, tanah itu membuat akses infrastruktur setempat ikut
MAIN AYUNAN: Jajang bersama anaknya tinggal di kandang kambing. Terlihat, anak Jajang yang paling besar sedang bermain ayunan.
rusak pula. Kepada wartawan, Jajang
mengungkapkan, rumah yang terkena longsor adalah harga
benda mereka satu-satunya. Dia pun tidak memiliki sanak famili terdekat. “Jadi terpaksa mengungsi di kandang domba. Untuk sementara keluarga kami tinggal di sini, yah kandang ini dekat ke lokasi rumah,” katanya, Senin (9/11) sore. Selain karena pertimbangan dekat dengan rumah, dia mengaku waswas jika jauh-jauh dari sana hewan ternaknya hilang. “Saya takut domba hilang,” imbuhnya. Jajang memang sengaja mengungsi di kandang itu untuk menjaga domba yang diurusnya.
» Bersambung ke Hal A7