INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : INILAH.COM INILAHKORAN.COM YANGMUDA.COM JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
EDISI 003/TAHUN IV/2015 KAMIS, 12 NOVEMBER 2015
Telinga, Mata, dan Hati Rakyat REDAKSI /IKLAN/SIRKULASI: JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TELP 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI) FAX 022-6127769 HARGA LANGGANAN RP55.000/BULAN Website www.inilahkoran.com
Email redaksijabar@inilah.com
e
e-Paper www.inilah.com/ikoran
Facebook inilahkoran jabar
Twitter @inilahkoran
RP 2.000
SECTION A
Line Chat inilahkoran
BURUH GUGAT PEMERINTAH
INILAH/BAMBANG PRASETHYO
DEMO BURUH: Ribuan buruh gabungan dari berbagai serikat buruh Jawa Barat berunjuk rasa di Halaman Gedung Sate Kota Bandung, Rabu (11/11). Mereka mendesak Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan tidak berpatokan PP 78/2015 tentang pengupahan dalam menentukan UMP. Buruh juga meminta gubernur mencabut UMP yang sudah dikeluarkan.
BURUH berencana menggugat pemerintah. Mereka siap mengajukan judicial review atas pemberlakuan PP No 78/2015 tentang Pengupahan. Oleh: Dadi Haryadi
I
wan Kusmawan berkoar. Suaranya parau. Sedari tadi, tak lelah dia berorasi. Sesekali berhenti, lalu kembali berteriak lantang. Bara semangat berkobar di dada. Dia punya target. Menolak pemberlakuan Peraturan Pemerintah No 78/2015 tentang
Pengupahan. Tentu saja Iwan tak sendiri. Ketua Umum DPP Serikat Pekerja Nasional (SPN) itu datang bersama massa buruh. Mereka berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Rabu (11/11). Para buruh berencana melayangkan gugatan judicial review atas cacat hu-
kumnya aturan tersebut. Menurut Iwan, sejak awal buruh sudah menolak aturan baru soal pengupahan. Namun, pemerintah tetap memaksakan sehingga timbul persoalan. “Kami sudah membentuk tim untuk mengajukan judicial review agar PP 78/2015 tersebut
Jabar Siap Antisipasi Bencana
INILAH/BAMBANG PRASETHYO
Oleh: KH.Abdullah Gymnastiar
Boleh Jadi Mereka yang Bahagia ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Kaya mengkaruniakan kepada kita kesungguhan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap ibadah kita. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Saw. Saudaraku, maaf kalau saya mengulangi cerita ini. Misalkan di sebuah kampus berlabel Islam diadakan acara unjuk keprihatinan terhadap Palestina. Di sana disampaikan kata-kata yang menggugah hingga puisi-puisi yang sedih dan pilu. Acara untuk Palestina seperti ini baik dan bagus. Tetapi, sesekali kita coba bertanya, manakah yang lebih memprihatinkan antara kondisi di Palestina dan keadaan kita sendiri?
INILAH, Bandung – Pulang dari Jakarta, Iwa Karniwa membawa oleh-oleh. Bukan barang atau makanan, tapi sebuah strategi mengantisipasi bencana. Ya, menghadapi peralihan musim kemarau ke hujan, Jawa Barat memang sudah bersiap. Bencana bisa datang kapan saja. Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar itu mengaku sudah menggelar pertemuan dengan Dirjen Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) di Jakarta awal pekan ini. Materi yang dibahas secara umum adalah kesiapan penanggulangan banjir. “Sedang dalam pembahasan termasuk infrastrukturnya, namun masih bersifat umum,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (11/11). Menurut dia, program antisipasi banjir yang disiapkan. Di antaranya kelanjutan pemba-
BANJIR: Warga sedang menjaring ikan di SPBU kawasan Kampung Cieunteung Kabupaten Bandung yang kerap tergenang jika hujan deras mengguyur.
ngunan Waduk Ciawi dan Sukamahi di Bogor, juga Cieuntung Kabupaten Bandung. “Sedang kami pelajari dulu biar lebih akurat,” katanya.
Iwa mengatakan, musim kemarau hampir usai dan mulai masuk penghujan.
» Bersambung ke Hal A7
dibatalkan,” ujarnya kepada wartawan. Dia mengatakan persiapan gugatan telah dilakukan secara matang sejak dua minggu lalu. Persiapan ini berisi pengumpulan fakta-fakta hukum. Menurut dia, buruh bertindak sangat hati-hati dalam pengumpulan
tersebut agar jangan sampai ada fakta terlewat sehingga gugatan gagal. “Kita harap sudah ada pembatalan sebelum penetapan UMK pada 21 November nanti,” kata Iwan.
» Bersambung ke Hal A7
Gempa Bantul Terasa hingga Garut INILAH, Garut – Tubagus Yusuf kaget, Rabu (11/11) sore. Saat duduk di depan komputer, kursi tiba-tiba bergoyang. Dia semakin gundah mendengar kaca jendela bergetar. Sempat berniat keluar ruangan, Yusuf urung bergerak. Getaran berhenti dan tidak menimbulkan kerusakan. Yusuf adalah warga Desa Situjaya Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut. Sehari-hari, dia bekerja sebagai wartawan sebuah harian. Tak hanya Yusuf yang kaget. Warga lainnya juga terkejut. Mereka merasakan terjadinya gempa bumi, Rabu (11/11) petang. Sebagian warga sempat dilanda kepanikan. Mereka
Guncangan gempa terasa keras di daerah-daerah selatan Provinsi DIY, Jawa Tengah, sebagian Jawa Barat dan Jawa Timur.” berhamburan keluar rumah menghindari kalau-kalau gempa terus berguncang hingga menyebabkan bangunan rumah runtuh. Beruntung, getaran gempa hanya berlangsung sebentar.
» Bersambung ke Hal A7
» Bersambung ke Hal A7
Tenaga Kerja
‘Rindu Pulang Tapi Tak Punya Uang’ ANTARA/LUCKY R
JADWAL SALAT
BERAGAM kisah meluncur dari WNI Overstayer dari Arab Saudi yang dipulangkan pemerintah Indonesia. Beberapa mengaku ingin pulang namun tak punya biaya. Ada juga yang sudah kerasan, tapi rindu Tanah Air dan keluarga.
BANDUNG & SEKITARNYA 12NOVEMBER 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.02 11.35 14.54 17.47 19.00
13NOVEMBER 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.02 11.35 14.54 17.47 19.00
IKLAN & BERLANGGANAN
022-6127 865
Namanya Fadli. Dia berusia 60 tahun. Pria asal Sampang Madura itu baru dua tahun berada di Jeddah. Alasannya berangkat ke negeri penghasil minyak tersebut adalah mencari penghidupan yang layak. Fadli termasuk di antara
450 WNI Overstay dan TKI undocumented yang tiba di bandara internasional Soekarno Hatta, Rabu (11/11) sore. Kebanyakan dari mereka memang berasal dari Madura, dengan beragam latar belakang dan kisah selama menetap di Arab Saudi. “Di sana kerja sebagai staf bersih-bersih di hotel umroh. Paspor baru habis Juli 2015 ini,” jelasnya. Sekian tahun menetap, ternyata Fadli memiliki keinginan kembali ke Indonesia. Namun apa daya, uang yang terkumpul belum mencukupi
untuk membeli tiket pulang. Menjadi WNI overstayer, Fadli jelas khawatir. Polisi Jeddah selalu mengecek ke setiap tempat apakah ada warga negara asing yang overstay. Berangkat dari kekhawatiran itulah dia memilih menyerahkan diri ke polisi. “Daripada rumahnya diketok-ketok, lebih baik kita menyerahkan diri. Di kantor polisi didata, ternyata ada orang KJRI yang sedang memulangkan WNI yang overstay. Ya sudah, akhirnya dipulangkan,” jelasnya. OVERSTAY: Sejumlah TKI yang dipulangkan pemerintah Indonesia tiba di terminal TKI Bandara Soekarno-Hatta,Tangerang, Banten, Rabu (11/11).
» Bersambung ke Hal A7