SECTION
SENIN 13 JANUARI 2014
A
NEWS
nd Bandung Berbagi 10 November 2013
>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran
Telinga, Mata, dan Hati Rakyat
DI balik perkembangan demokrasi di Indonesia yang menggembirakan, ada satu noda hitam yang sangat mengganggu. Yakni, pola rekrutmen kepemimpinan nasional yang sangat mengabaikan potensi putra-putra daerah terbaik negeri ini. INILAH DEMOKRASI: Ketua DPD RI Irman Gusman (kiri) saat diskusi INILAH Demokrasi di kantor redaksi INILAH. COM, Jakarta, Minggu (12/1).
BOLAMANIA MAUNG BANDUNG
e
Email redaksijabar@inilah.com
e-Paper www.inilah.com/ikoran
Facebook inilahkoran jabar
Twitter @inilahkoran
Hal ini terjadi karena peran partai politik telah melenceng jauh. Partai politik merasa paling berhak menentukan siapa yang pantas jadi presiden. Akibat kekuasaan partai yang terlampau berlebihan, hampir semua ketua umum merasa berhal diusung menjadi calon presiden. Mereka tak peduli apakah memiliki kemampuan atau tidak! Bahkan tak sedikit ketua umum partai yang sudah berumur, tapi tak tahu diri. Jika hal ini dibiarkan,
maka akan mengancam masa depan demokrasi. Di negara-negara maju dan demokratis seperti Amerika Serikat, ada dua sumber calon presiden yang sangat penting. Pertama, gubernur. Kedua, senator. Mereka yang tampil sebagai Presiden Amerika umumnya para gubernur berprestasi dari wilayah-wilayah yang memiliki penduduk besar.
I
nilah bentrok pembuka fase grup turnamen Inter Island Cup (IIC) 2014. Persib menjamu Persita di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin (13/1) petang. Firman Utina dan kawankawan tentunya
>> bersambung hal A7
mengincar awal manis. “Siapa pun lawan kita, pasti memiliki motivasi lebih untuk dapat mengalahkan Persib. Ini yang harus diantisipasi,” kata Djanur kepada wartawan di Mes Persib, Jalan Ahmad Yani Kota Bandung, kemarin. >> bersambung hal A7
LOVE SPORT
DJADJANG NURDJAMAN
GARA-GARA SEKS PENYERANG muda Inter Milan, Mauro Icardi terpaksa menepi sejak November lalu. Gangguan hernia memaksanya absen lama membela Nerazzurri. >> BACA HAL C7
PERSIB VS PERSITA Tony
ARCAN IURIE
Firman
Hariono
Edmundo
Ferdinand
Ledi Kenji
Mofu Ali Raja Gilang
Konate Julien
Tantan
EKONOMI BISNIS
Cristian
M Ridwan
COROLLA ALTIS
TIDAK TERBIT SEHUBUNGAN dengan libur Maulid Nabi Muhammad SAW, pada Selasa 14 Januari 2014, INILAH KORAN tidak terbit. Kami akan kembali terbit Rabu, 15 Januari 2014. Demikianlah, agar pembaca, pelanggan, dan pemasang iklan maklum. Terima kasih. Penerbit.
INILAH, Bandung – Bewara penting datang dari PDAM Tirtawening Kota Bandung. Dalam tiga hari mendatang, terhitung mulai 15 Januari, para pelanggan mesti ekstra hemat. Pasalnya, pengelola air di Kota Bandung ini memastikan pasokan air selama itu akan terganggu.
Wilayah Utara Kompleks Unpad dan sekitarnya; Jl. Bukit Dago dan sekitarnya; Jl. Cibadung dan sekitarnya; Jl. Sindang Sirna dan sekitarnya; Jl. Bangbayang dan sekitarnya; Jl. Cipedes Tengah dan sekitarnya.
Vujovic
Supardi
Tiga Hari Terganggu
DAERAH GANGGUAN PDAM
Jufriyanto I Made
Pasokan Air PDAM
>> bersambung hal A7
Lasut
PRODUKSI Yaris dan Vios telah berhasil ditarik ke Indonesia. Kini, Toyota Corolla Altis juga memiliki kemungkinan ikut diproduksi di Indonesia. Menurut Toyota Astra Motor (TAM), kemungkinan itu bisa terwujud jika memenuhi syarat tertentu. >> BACA HAL A4
INILAH/BAMBANG PRASETHYO
PERSIB punya materi pemain lebih mumpuni ketimbang Persita. Tapi, pelatih Persita Arcan Iurie tahu betul permainan Maung Bandung!
DEBUT Makan Konate bersama Persib langsung mengusung target tinggi. Dia menebar ancaman akan membobol banyak gol ke gawang Persita. >> BACA HAL C2
BISA DIPRODUKSI DI INDONESIA
Line Chat inilahkoran
PERANG STRATEGI
AMBISI KONATE
A
RP 2.000
022-6127769. Harga Langganan Rp 55.000/Bulan
Merah Putih Bangkit
INILAH.COM/EUSEBIO CHRYSNAMURTI
A
EDISI NO 063 TAHUN III/2013
REDAKSI /IKLAN /SIRKULASI : JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TEL 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI)FAX Website www.inilahkoran.com
C
INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHKORAN.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
SENIN (13/1) PUKUL 15.30 WIB
Wilayah Bandung Timur Jl. Jend. A. H. Nasution Daerah Cicaheum dan sekitarnya; Kompleks Antapani dan sekitarnya; Jl. PHH Mustofa dan sekitarnya; Jl. Jend. A. Yani dan sekitarnya; Jl. Kiaracondong dan sekitarnya; Jl. Lengkong Besar dan sekitarnya; Jl. Karapitan dan sekitarnya; Jl. Buahbatu dan sekitarnya; Jl. Burangrang dan sekitarnya; Jl. Jend. Gatot Subroto dan sekitarnya; Jl. Turangga dan sekitarnya; Jl. Soekarno-Hatta dan sekitarnya; Daerah Ciwastra dan sekitarnya.
Wilayah Bandung TengahSelatan Jl. Cibaduyut dan sekitarnya; Jl. M. Toha dan Sekitarnya; Jl. Pasir Salam dan Sekitarnya; Jl. Kembar dan Sekitarnya; Jl. Batu Indah dan Sekitarnya; Jl. Parakan dan Sekitarnya; Jl. Moh. Ramdhan dan Sekitarnya; Jl. Otto Iskandar Dinata dan Sekitarnya. Wilayah Bandung Barat Jl. Astana Anyar dan sekitarnya; Jl. Pagarsih dan sekitarnya; Jl. Kopo dan sekitarnya; Jl. Pajajaran dan sekitarnya; Jl. Babakan Ciparay dan sekitarnya; Jl. Babakan Tarogong dan sekitarnya; Jl. Kebon Jati dan sekitarnya; Jl. Jend. Sudirman dan sekitarnya; Jl. Gardu Jati dan sekitarnya
JADWAL SALAT UNTUK BANDUNG DAN SEKITARNYA Maman
Gusripen
TGL
SUBUH
ZUHUR
ASAR
MAGRIB
ISYA
13/01
04.21
12.00
15.25
18.15
19.30
14/01
04.21
12.00
15.25
18.15
19.30
Serat Bang Sem
Sabilulungan, Sapapait Samamanis BANYAK pelajaran saya dapatkan, ketika menelusuri pantai utara Jawa Barat, mulai dari Ujung Karawang sampai Losari. Kita, beroleh warisan aksi pembangunan yang tak tersambungkan secara linear. Kebijakan Pembangunan dekade 70-an yang sangat fisik, mendorong alih fungsi lahan. Akibatnya, kini kita kekurangan lahan produksi pertanian dasar. Sejumlah lahan subur yang dulu lumbung produksi padi nasional, berubah menjadi pabrik dan kompleks perumahan. Sesanti “industri berbasis pertanian,” tinggal bersama hari kemarin. Kerusakan lingkungan tampak terhampar di depan mata.
Jurnalis, broadcaster, imagineer yang aktif mengembangkan Imagineering Training dan Locus Training.
N. Syamsuddin Ch. Haesy Tak hanya Citarum hilir yang merisaukan. Tapi juga pola perubahan sosial dan arus penyebaran penduduk yang tak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Ketika kini, musim penghujan mulai menunjukkan aksinya, sejumlah pertanian yang saya temui, menyikapinya dengan waswas. Bila tak terantisipasi sejak kini, sawah puso akibat dihempas banjir, bakal meluas. Di bibir pantai, abrasi
laut bagai berseru: “bila mangrove tak kalian urus, akan kukirim air ke pabrikpabrik dan perumahanmu.” Realitas itu mengingatkan saya pada upaya yang dilakukan serempak oleh Gubernur Ahmad Heryawan dan Wakil Gubernur Deddy Mizwar yang bersikap fokus dan bertindak lebih tegas menyelamatkan alam lingkungan. Apalagi, kondisi alam dan lingkungan (fisik dan sosial) di pantura Jawa Barat, ini sudah bagai senandung alam yang mengingatkan kita waspada, termasuk membenahi perilaku hidup yang boleh jadi keliru. Ti anggangna sada anu ngahariring ngagalindeng atra pisan nongtoreng lir nu mepeling sorana tatag rintih
halimpu lir nu misaur. Basana sing waspada hirup kudu ati-ati cing toweksa sarengkak saparipolah. (Samar-samar terdengar di kejauhan suara senandung merdu, sangat jelas: suara orang memberi nasihat. Merdu menghantar pesan, hendaknya waspada dan hati-hati menjalani hidup,
periksa segala perilaku) Sinom Hawar-Hawar. Perlu gerakan kolektif yang diikat kuat oleh sinergi positif antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), khasnya kalangan BUMN maupun swasta, untuk segera bergandeng tangan menyelamatkan lingkungan. Mencegah terjadinya bencana alam yang akan menyisakan bencana sosial kelak. FOTO: BANG SEM
TERGERUS: Abrasi laut kian menggerus pantai Indramayu, hingga tempat menjemur ikan sudah tak berfungsi lagi karena terdesak.
Caranya? Semua berkontribusi dan melakukan aksi sinergi positif merespons fenomena alam dan sosial yang amat dinamis, dan bahkan bisa lepas dari prediksi. Kerja sama laksana kita berayun-ayun di pohon Waru Doyong, seperti tersirat dalam Campaka Kembar Surupan Sorog : Ayunayunan, dina tangkal waru doyong, sabilulungan, runtut raut gotong royong, ayunayunan, dina tangkal kayu manis, sabilulungan, sapapait samamanis. (Berayun-ayun di pohon waru doyong, bersinergi bergotong royong, berayun-ayun pada pohon kayu manis, bersatu padu, bersama-sama dalam pahit dan manis). Saya yakin, ajakan Gubernur dan Wagub Jawa Barat yang memfasilitasi peran dan kontribusi semua kalangan, akan mampu menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi yang mampu mencegah bencana secara terencana dan terukur. Cag! |