SABTU 17 NOVEMBER 2012
>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran
INILAH GRUP : INILAH KORAN ď ŹPORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHKORAN.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM ď ŹMAJALAH: INILAH REVIEW
Dari Bandung untuk Indonesia
EDISI NO 007 TAHUN II/2012
RP 2.000
REDAKSI /IKLAN /SIRKULASI : JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TEL 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI)FAX
TAMBAH DERITA SAMPAI kapan AC Milan terpuruk? Yang pasti, mereka bakal sulit bangkit di giornata ke-13. Rossoneri harus melakoni laga mahasulit di markas Napoli. >>BACA HAL 15
022-6127769E-MAIL: inilahkoran@inilah.com
MACET MENGGILA! INILAH/BAMBANG PRASETHYO
BIDIK TROFI KEDUA SUKSES menyabet gelar juara Celebes Cup II, memacu motivasi pemain muda Persib Muhammad Agung Pribadi untuk kembali mempersembahkan trofi pada Inter Island Cup (IIC) 2012. >>BACA HAL 13
M
TAK MAU KE LAIN HATI WANITA bertubuh subur ini belum berniat hengkang dari profesinya sebagai pemandu acara. Sekalipun memasuki dunia entertainment melalui bidang akting, pemilik nama lengkap Okky Ayudhia Lukman ini mengaku, sudah nyaman berprofesi sebagai pemandu acara. >>BACA HAL 16 LUMPUH: Antrean kendaraan tampak mengular di Jalan Pasteur Kota Bandung, Jumat (16/11) petang. Libur panjang 1 Muharam membuat sejumlah ruas jalan di Kota Bandung dilanda kemacetan. Puncak kemacetan diperkirakan terjadi Sabtu (17/11) ini.
Tahukah Anda
Rieke Tak Akan ’Pisah Ranjang’
Kecoa Mati Terbalik
INILAH, Bandung – Senyum Rieke Diah Pitaloka mengembang, Jumat (16/11). Pagi di Kantor INILAHKORAN, bakal calon Gubernur Jabar dari PDIP itu sudah duduk di ruang tamu. Tanpa Teten Masduki, pasangannya,
DI rumah Anda banyak kecoa? Pasti Anda mencari seribu cara untuk membasminya. Bisa menggunakan obat pembasmi serangga atau dibasmi dengan cara konvensional seperti dipukul dan sebagainya. Ternyata, cukup mudah membasmi serangga ini. Tinggal dibalikkan tubuhnya, dan ia pun akan mati dengan sendirinya. Mengapa kecoa akan mati jika terbalik atau telentang? Belum ada penelitian ilmiah yang dapat menjawab pertanyaan ini. Di alam bebas sendiri, sebenarnya hanya sedikit kecoa yang mati terbalik. Kematian alami kecoa biasanya terjadi karena dimangsa burung, kelelawar, atau hewan lainnya. Kecoa tidak biasa hidup di lantai yang licin. Mereka lebih terbiasa dengan hidup di alas yang kasar, seperti tanah, tumpukan dedaunan, batang dan sisa-sisa tumbuhan lainnya. Dengan demikian, ketika berada dalam kondisi terbalik, kecoa dengan mudah membetulkan posisinya karena ada puing-puing di sekitarnya untuk mencengkeram dengan kaki. Sedangkan di atas lantai licin, kecoa tidak bisa mencengkeram. Dalam kondisi itu, kecoa akan menggunakan sayapnya untuk bergerak karena kakinya sudah tidak lagi berfungsi baik. Dengan demikian, kecoa akan mencoba menggerakkan sayapnya dan berputar-putar sampai kehabisan tenaga. Saat menggerak-gerakkan kaki dan sayapnya untuk mengembalikan posisinya itu, otot kecoa menjadi kejang-kejang dan pernapasannya terganggu. Maka kecoa itu pun mati dalam posisi telentang. (*)
JADWAL WAKTU SALAT BANDUNG TGL
SUBUH
ZUHUR
ASAR
MAGRIB
ISYA
17/11
04.01
11.37
14.59
17.50
19.04
18/11
04.01
11.37
14.59
17.50
19.04
SUMBER: RUKYATUL HILAL INDONESIA
Kemacetan melanda sejumlah ruas jalan di Jabar. Bukan gara-gara si Komo lewat, tapi lantaran libur panjang.
Rieke asyik bercakap ringan dengan sejumlah karyawan. Yang dibicarakan masih seputar Pemilukada Jabar. Anggota DPR yang juga akrab disapa Oneng itu menceritakan visi misi dan niatnya bertarung memperebutkan kursi Jabar I. Blak-blakan Rieke menyebut pencalonannya hanya bermodal nekat tanpa dana melimpah.
“Saya sih nekat maju dalam Pilgub padahal modal terbatas,� ujar Rieke di selasela kunjungan ke Kantor INILAHKORAN, Jalan Terusan Pasteur No 167, Jumat (16/11). Suasana santai diwarnai gelak tawa pun terjadi pagi sekitar pukul 10.00 WIB itu. >> bersambung hal 11 INILAH/DICKY ZULFIKAR NAWAZAKI
CENDERAMATA: Bakal Calon Gubernur Jabar Rieke Diah Pitaloka menerima cenderamata karikatur saat berkunjung ke Kantor INILAHKORAN Jalan Terusan Pasteur No 167 Kota Bandung, Jumat (16/11) pagi.
akin sibuk saja hari-hari AKP Edwin Affandi. Sejak Rabu (14/11), dia sudah siaga di titiktitik rawan macet Kabupaten Bogor. Matanya awas memelototi kendaraan yang wira-wiri di sejumlah jalan protokol. Bagi Edwin, Kabupaten Bogor saat libur panjang adalah kemacetan di mana-mana. Tentu saja tugas Edwin bertambah. Mengurai kemacetan, sudah jadi tanggung jawab Kasatlantas Polres Bogor itu. >> bersambung hal 11
Seleksi Mojang Jajaka, 25 Pasangan Dikarantina INILAH, Bandung – Mereka terpaksa harus menjalani karantina. Jumlahnya cukup banyak, mencapai 50 orang. Ada 25 wanita dan 25 pria. Semuanya berasal dari 25 kabupaten/ kota di Jawa Barat. Selama 10 hari, sejak Jumat (16/11) hingga Senin (26/11), pasangan muda itu terpisah dari dunia luar. Ya, bukan tanpa sebab muda-mudi asal Jawa Barat itu dikarantina. Mereka sedang mengikuti proses seleksi Pasanggiri Mojang dan Jajaka Jawa Barat 2012. Karantina adalah salah satu tahapan yang wajib mereka jalani sebelum acara puncak di Sasana Budaya Ganesha, Selasa (27/11). “Mojang dan Jajaka dari 25 kota dan kabupaten di Jabar ini merupakan generasi muda pinunjul (berprestasi). Karena itu, untuk mencari yang terbaik di antara mereka perlu seleksi ketat berkonsep karantina,� ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar Nunung Sobari, Jumat (16/11). Nunung menyampaikan hal itu saat melepas ke-50 mojang jajaka di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kesempatan ini akan menjadi pengalaman tidak terlupakan bagi peserta mojang dan jajaka Jabar.� Jawa Barat Jalan RE Martadinata. Dia menjelaskan, mojang dan jajaka dituntut memiliki kemampuan dalam berbagai bidang demi me nyongsong era globalisasi. Menurutnya, masa karantina akan menjadi pengalaman berharga bagi mojang dan jajaka. Pasalnya, mereka akan dibekali ilmu kecakapan yang belum tentu diperoleh generasi muda lainnya. >> bersambung hal 11
Budaya
Mengenang Sejarah Cirebon Lewat Malam Satu Suro
INILAH/M SYAHRI ROMDHON
KERATON Kanoman menggelar ritual pembacaan babad Cirebon, Kamis (15/11) malam. Ratusan tamu yang hadir menyimak manuskrip kuno tentang sejarah Kota Cirebon itu. Tawasul terlafal dari mulut Pangeran Muhamad Rochim. Satu per satu dia menyebutkan nama orangorang yang wajib dikirimi
doa. Satu pun tak luput dari ingatannya. Doa dan surat AlFatihah kemudian mengiringi ayunan tangan Rochim membuka manuskrip kuno. Kisah Babad Cirebon dimulai. Ibarat hujan di musim kemarau, pembacaan Kisah Babad Cirebon Kamis (15/11), mengguyur suasana gersang perpolitikan di Kota Cirebon. Jejak sejarah yang dipenuhi beragam makna, menyedot ratusan manusia kembali ke
masa tujuh abad silam. Di ruang Bangsal Prabayaksa Keraton Kanoman, mereka khidmat menyimak kisah awal bumi yang mereka pijak. Seluruh tamu mendengarkan setiap kata yang diucapkan Rochim, pejabat berpangkat satu tingkat di bawah Patih. KHIDMAT: Suasana khidmat membalut Keraton Kanoman saat pembacaan Babad Cirebon, Kamis (15/11) malam.
>> bersambung hal 11