Baca !
INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : INILAH.COM INILAHKORAN.COM YANGMUDA.COM JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
BERITA UPDATE scan here..
Telinga, Mata, dan Hati Rakyat
EDISI318/TAHUN III/2015 RABU, 21 OKTOBER 2015
REDAKSI /IKLAN/SIRKULASI: JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TELP 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI) FAX 022-6127769 HARGA LANGGANAN RP55.000/BULAN Website www.inilahkoran.com
Email redaksijabar@inilah.com
e
e-Paper www.inilah.com/ikoran
Facebook inilahkoran jabar
Twitter @inilahkoran
Line Chat inilahkoran
RP 2.000
SECTION A
Rapor Merah Jokowi-JK ANTARA/HAFIDZ MUBARAK A
UNJUK RASA: Mahasiswa berorasi tentang ketidakpuasan terhadap kepemimpinan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat berunjuk rasa di depan Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (20/10). Dalam aksinya para mahasiswa dari berbagai universitas swasta di Indonesia tersebut menyatakan tidak puas atas satu tahun kinerja pemerintahan Jokowi-JK.
SETAHUN sudah Jokowi-JK memimpin Indonesia. ICW pun menyampaikan penilaian. Lembaga pemantau korupsi itu memberikan rapor merah. Oleh: Zainulmukhtar
L
alola Easter melontarkan kalimat pedas. Sasarannya pemerintahan Joko Widodo ( Jokowi)-Jusuf Kalla ( JK). Dia menyoroti setahun kepemimpinan pasangan tersebut. Tak ada yang baik. Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) itu memberikan rapor
merah dengan nilai 5. “Jadi, angka 5 ini sebetulnya kritis, ibaratnya orang kalau mau lulus juga lulus yang karena pengasihan dosen gitu ya, dia masih dikasih lulus,” kata Lalola dalam konferensi pers Rapor Setahun Jokowi-JK di Kantor ICW Jakarta Selatan, Selasa (20/10).
Menurut Lalola, publik kecewa dengan respons Jokowi-JK maupun kabinetnya dalam upaya pemberantasan korupsi. Lalola mengatakan, nilai 5 itu mengisyaratkan pemerintahan Jokowi-JK berada dalam posisi kritis dalam menjalankan pemerintahan.
» Bersambung ke Hal A7
Pesta Rakyat Persib 25 Oktober Sulit Atasi Kebakaran INILAH/BAMBANG PRASETHYO
Oleh: KH.Abdullah Gymnastiar
Ujian Kesenangan atau Kebaikan ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Kaya mengkaruniakan kepada kita kesungguhan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap ibadah kita. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Saw. » Bersambung ke Hal A7
SAMBUT PEMAIN: Ribuan bobotoh tampak meluapkan kegembiraan saat menyambut kedatangan pemain dan ofisial Persib di Jalan Pasteur, beberapa waktu lalu.
INILAH, Bandung – Jangan ke luar Bandung akhir pekan ini! Sebuah pesta rakyat akan berlangsung, Minggu (25/10). Lokasinya di Lapangan Tegallega. Acara amal, konser musik hingga doa bersama, jadi menu yang akan disuguhkan kepada
BOLAMANIA
C
DUA PEMAIN HENGKANG DUA pemain Persib dipastikan bakal meninggalkan Persib Bandung setelah sukses meraih gelar juara Piala Presiden 2015. Siapa saja pemain itu? » BACA HAL C8
BANDUNG & SEKITARNYA 21 OKTOBER 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.40 11.57 15.17 17.50 19.02
22 OKTOBER 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04.40 11.57 15.17 17.50 19.02
IKLAN & BERLANGGANAN
022-6127 865
berakhir di Lapangan Tegallega. “Kita laksanakan 25 Oktober,” kata Wali Kota Bandung Ridwan di Balai Kota Jalan Wastukancana Kota Bandung, Selasa (20/10).
» Bersambung ke Hal A7
INILAH, Garut – Api tampaknya masih betah membara di Gunung Guntur Kabupaten Garut. Petugas Seksi Konservasi Wilayah V Garut Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat kesulitan mengatasinya. Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Garut Toni Ramdhani mengaku kesulitan memadamkan kebakaran hutan yang hingga kini masih terjadi seperti di kawasan Cagar Alam (CA) Gunung Guntur. Selain lokasi terjal dan sulit dijangkau, angin bertiup kencang, dan sumber air pun susah didapat. Api sangat cepat meluas karena kondisi vegetasi kering, dan mudah terbakar. Mulai alang-alang, bambu, kaliandra, berbagai tanaman perdu hingga pinus. “Untuk kawasan Gunung Guntur, kita hanya ada empat petugas, dibantu dua personil dari kantor. Petugas di kawasan Papandayan pun hanya enam orang. Peralatan yang ada pun
Peralatan yang ada pun sebatas alat pemadam kebakaran sederhana jet sweeter untuk pemadaman kebakaran skala kecil, dan jumlahnya pun terbatas.” sebatas alat pemadam kebakaran sederhana jet sweeter untuk pemadaman kebakaran skala kecil, dan jumlahnya pun terbatas,” kata Toni. Karena itulah, lanjutnya, ketika kebakaran hutan terjadi berskala besar seperti hari itu, dia hanya bisa memantau guna mengantisipasi api melebar ke permukiman.
» Bersambung ke Hal A7
Pendidikan
MAUNG BANDUNG
JADWAL SALAT
warga Bandung. Inilah sambutan terhadap prestasi Persib Bandung menjuarai Piala Presiden. Sebelum pesta rakyat, pemain Persib akan diarak dari Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat. Kemudian, arak-arakan akan
Hutan Gunung Guntur
Siswa SMKN 2 Cimahi Ciptakan Kompor Charger DI era modern seperti sekarang ini, penggunaan gawai (gadget) menjadi kebutuhan hampir setiap orang. Namun apa jadinya jika gawai kehabisan energi listrik dan jauh dari tempat isi ulang daya? Inilah yang mendasari pemikiran para siswa kelas XI SMKN 2 Kota Cimahi. Mereka menciptakan sebuah alat yang dinamakan Kompor Charger. Ide menciptakan kompor Charger ini berawal dari pengalaman mereka saat kemping di gunung. Mereka kesulitan listrik saat hendak mengisi ulang gawai.
INILAH/DANI R NUGRAHA
INOVASI: Siswa kelas XI SMKN 2 Kota Cimahi menciptakan sebuah alat yang dinamakan Kompor Charger.
Lalu mereka memiliki gagasan menciptakan sebuah alat multifungsi. Salah satu fungsinya untuk mengisi ulang baterai ponsel. “Gagasannya saat kita kemping di gunung, pasti kesulitan untuk mengisi ulang baterai ponsel. Dan kesulitan ini pun pasti dirasakan oleh semua orang, makanya kami mencoba membuat alat yang multifungsi ini,” kata Adit Sahwara siswa SMKN 2 Kota Cimahi. Adit ditemui pada acara Expo Pendidikan Teknologi. (Epitech) X, Pameran Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan se-Jabar 2015 di
dome Bale Rame Gedong Budaya Sabilulungan, Soreang, Selasa (20/10). Berbekal ilmu pengetahuan yang selama ini mereka pelajari di sekolah, mereka mencoba merakit alat tersebut. Dasarnya, energi listrik bisa dihasilkan dari beberapa energi. Namun tentu saja tidak semua energi bisa diubah menjadi listrik sesuai ide mereka. Setelah berdiskusi panjang, maka diputuskanlah rencana tersebut dengan mengubah energi panas menjadi listrik.
» Bersambung ke Hal A7