Baca !
INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : INILAH.COM INILAHKORAN.COM YANGMUDA.COM JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
BERITA UPDATE scan here..
Telinga, Mata, dan Hati Rakyat REDAKSI /IKLAN/SIRKULASI: JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TELP 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI) FAX 022-6127769 HARGA LANGGANAN RP55.000/BULAN
EDISI 177/TAHUN III/2015 MINGGU, 24 MEI 2015
Website www.inilahkoran.com
Email redaksijabar@inilah.com
e
e-Paper www.inilah.com/ikoran
Twitter @inilahkoran
Line Chat inilahkoran
BERAS SINTETIS UPAYA MAKAR
Oleh: KH.Abdullah Gymnastiar
Semangat dan Ikhlas dalam Bekerja ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya milik Allah Swt. Semoga Allah Yang Maha Kaya mengkaruniakan kepada kita kesungguhan untuk memberikan yang terbaik dalam setiap ibadah kita. Shalawat dan salam semoga selalu terlimpahkan kepada Rasulullah Saw. Dalam bekerja biasanya kita bergantung pada gaji. Kalau pendapatan yang diterima besar, maka gairah kita bisa menggebu-gebu. Sebaliknya jika gaji diterima kecil, semangat pun jadi lesu. Kecuali bagi yang saat itu memang sedang memerlukan uang, dan belum memperoleh pekerjaan lain yang berpenghasilan lebih besar. Padahal cara berpikir begitu sebetulnya keliru. Pertama, karena gaji yang rendah yang membuat kita tidak bersemangat, akan memengaruhi kualitas hasil kerja.
MENTERI Dalam Negeri Tjahyo Kumolo bersikap keras terkait ditemukannya beras sintetis. Kata Tjahyo, hal ini sudah bermotif politik ada usaha makar terhadap negara. Oleh: Dadi Haryadi
M
endagri menegaskan, peredaran beras sintetis ini tidak hanya sekadar mencari keuntungan sesaat. Namun dia menduga ada upaya politik dan sabotase terhadap pemerintah. Masalah beras merupakan masalah serius. Sebab beras mrupakan makanan pokok mayoritas rakyat Indonesia. “Saya menilai peredaran beras plastik tidak semata mencari keuntungan saja dari jual atau oplos beras plastik, tapi sudah motif politik ada usaha makar terhadap negara dan sabotase kepada pemerintah,” kata
» Bersambung ke Hal A7
BOLAMANIA
B
Facebook inilahkoran jabar
RP 2.000
SECTION A
Tjahjo dalam keterangannya. Tjahjo mendesak aparat berwenang untuk mengusut tuntas dan menemukan siapa pelakunya. “Kita percayakan pada BIN dan Kepolisian, pasti bisa mengusut tuntas,” tegasnya. Mabes Polri masih menyelidiki asal muasal beras plastik yang ditemukan beredar di Pasar Tanah Merah Mutiara Gading, Mustika Jaya, Kota Bekasi. Saat ini Polri sedang menunggu hasil uji laboratorium yang tengah dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
» Bersambung ke Hal A7 ANTARA
INILAH SPORT
PECAH KEBUNTUAN
ARSENAL hanya butuh hasil imbang saat menjamu West Bromwich Albion. Akan muncul gol pertama di Stadion Emirates setelah lebih dari sebulan? » BACA HAL B1
B
MAUNG BANDUNG
TIDAK TRAUMA
Wisata
I MADE Wirawan menilai laga lawan Selangor jadi modal bagus melawan Kitchee. Soal benturan, kini dia mengaku tak lagi trauma. » BACA HAL B8
A
MAKAM GODOG GARUT
FESYEN
GAYA MILITER TAK LEKANG ZAMAN PENGGEMAR fesyen gaya militer umumnya mengaku, tambah berwibawa ketika tampil mengenakan berbagai atribut militer. » BACA HAL A3
A
MUSIK
EKSPLORASI MUSIK POHON SAEH
h a r a j e S l a n e g n e M
Melalui Wisata Religi
KOTA Garut tidak lepas dari berbagai tempat yang bisa dijadikan Wisata Budaya, Sejarah, dan juga Wisata Rohani. Jika anda mendapat kesempatan untuk melanglang buana ke Kota Garut, sebaiknya jangan sia-siakan untuk berwisata ke situs sejarah yang selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah sengaja datang untuk mengenal situs-situs sejarah atau sekadar berwisata.
LAB Toekang Saeh di Sanggar Kami kini berjalan satu langkah ke depan. Bertempat di Leuwigoeng Kampung Tanggulan, Dago Pojok, Kota Bandung karya inovasi itu menelurkan sebuah instrumen musik baru. » BACA HAL BA2
JADWAL SALAT
BANDUNG & SEKITARNYA 24 MEI 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:37 11.55 15.12 17.55 19.04
25 MEI 2015 SUBUH ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 04:37 11.55 15.12 17.55 19.04
IKLAN & BERLANGGANAN
022-6127 865
FOTO-FOTO: INILAH/ZAINUL MUKHTAR
Makam tokoh penyebar Islam kerap diziarahi tersebut tersebar mulai wilayah utara, tengah hingga selatan Kabupaten Garut. Salah satu tempat yang kerap diziarahi adalah makam keramat Godog. Komplek makam ini berada di wilayah tengah Kabupaten Garut, tepatnya di sebuah bukit di Desa Lebak Agung Kecamatan Karangpawitan. Ditempat itulah terletak makam tokoh penyebar Islam pertama di daerah pedalaman tatar Sunda yang melegenda yakni Prabu Kian Santang, alias Syekh Sunan Rahmat Suci Godog. Jika berziarah ke makam putra Raja Pakuan Pajajaran Prabu Siliwangi Jayadewata yang legendaris itu bakal mendapati banyak hal menarik untuk ditafakuri (dipikirkan), dan ditadabburi
(direnungkan mendalam). Baik menyangkut sikap, cara berpikir, dan pola hidupnya yang berjasa sangat besar terhadap penyebaran Islam di pulau Jawa, khususnya pedalaman tatar Sunda. Berbeda dengan kebanyakan tokoh penyebar Islam di masa awal penyebaran Islam di Jawa yang lebih berkonsentrasi berdakwah di kawasan pesisir. Kian Santang yang dikenal dengan julukan Ki Sangara di Jawa Tengah, dan Jawa Timur karena kegagahan dan ketegasannya rela meninggalkan segala kemewahan kerajaan, dan memilih hidup bergaul dengan rakyat jelata dari satu tempat ke tempat lain demi syi’ar Islam.
» Bersambung ke Hal A7
Sebutan Godog itu muncul dari salah seorang pengiring Sunan Rohmat, yaitu Mbah Dalem Pager Jaya untuk mengenang bahwa di sinilah tempat Sunan Rohmat menggodok (mematangkan/ membina) masyarakat tentang syari’at Islam,” Makam Godog Garut Desa Lebak Agung Kecamatan Karangpawitan.