SECTION
KAMIS 24 OKTOBER 2013
A
NEWS
nd Bandung Berbagi 10 November 2013
>> e-Paper inilahkoran http: //www.inilah.com/ikoran
Dari Bandung untuk Indonesia
BOLAMANIA LOVE SPORT
MASIH BETAH MELAJANG
SUDAH tiga tahun, Irina Shayk jadi kekasih Cristiano Ronaldo. Belum sedikit pun terlintas dalam benaknya tentang sebuah pernikahan. Malah, dia mau lebih dulu punya anak.
>> BACA HAL C7
C
EDISI NO 330 TAHUN II/2013
REDAKSI /IKLAN /SIRKULASI : JALAN TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TEL 022-6127865 (HUNTING), 022-6127793 (REDAKSI)FAX Website www.inilahkoran.com
C
INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW.INILAHKORAN.COM, WWW.YANGMUDA.COM WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
MAUNG BANDUNG
TAUFIK SIAP BERKOSTUM PERSIB PERSIB Bandung bakal kedatangan lagi satu amunisi lokal dengan kemampuan mumpuni di lini tengah, dia adalah Muhamad Taufik. >> BACA HAL C2
Email redaksijabar@inilah.com
e
e-Paper www.inilah.com/ikoran
RP 2.000
022-6127769. Harga Langganan Rp 55.000/Bulan
Facebook inilahkoran jabar
Twitter @inilahkoran
Line Chat inilahkoran
Edi Siswadi Diadili November
ANTARA
KASUS suap perkara korupsi bansos memasuki babak baru. Tersangka Edi Siswadi kemungkinan mulai diadili November.
E
di Siswadi melenggang santai. Senyumnya tak banyak berubah, tetap ramah seperti biasa. Empat jam yang lalu, dia menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, keluar dari gedung lembaga antirasuah itu, dia tak banyak cakap. Kemarin, Rabu (23/10), Edi Siswadi kembali menjalani pemeriksaan di KPK sebagai tersangka kasus suap perkara Bansos Pemkot Bandung senilai Rp66 miliar. Begitu keluar dari Gedung KPK, rona mukanya terlihat lelah. Ada sedikit kepasrahan. Na mun, gamblang Edi mengaku tak lama lagi akan menjalani proses persidangan.
BABAK BARU KASUS SUAP BANSOS Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengumumkan status Edi Siswadi menjadi tersangka kasus suap hakim bansos pada 1 Juli 2013. KPK menahan Edi Siswadi, Jumat (16/8). Berdasarkan pasal yang disangkakan, Edi dan Dada diduga berperan sebagai pemberi dalam kasus suap terhadap hakim Pengadilan Tipikor Bandung Setyabudi Tejocahyono.
>> bersambung hal A7
Sebelumnya, KPK menetapkan empat tersangka terkait kasus tersebut, yaitu Hakim Setyabudi, Toto Hutagalung, Asep Triana, dan Herry Nurhayat. Kasus bansos ini terbongkar setelah KPK menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Asep Triana dan Hakim Setyabudi di kantor Pengadilan Negeri Bandung, Jalan RE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (22/3).
Dalam operasi itu, KPK menyita uang tunai Rp150 juta yang ditengarai sebagai uang suap yang diterima Setyabudi. Termasuk, barang bukti uang Rp350 juta yang ditemukan di mobil milik Asep Triana. Setelah itu, KPK juga menangkap Herry Nurhayat di kantor Pemkot Bandung. Adapun Toto Hutagalung, disebut-sebut pihak pemberi uang suap.
Terdakwa Suap Makam Berakhir di Kuburan Polisi Siaga di Titik BANDUNG!
B
BANDUNG RAYA
PJU KOTA BANDUNG BIARPET
KRITIKAN terlontar dari anggota DPRD Kota Bandung. Program Bandung Caang Baranang, hanya terealisasi dari anggaran. Di lapangan, tak semua wilayah diterangi penerangan jalan umum (PJU). >> BACA HAL B1
B
HEALTHY CARE
DETEKSI DINI PERPANJANG HARAPAN HIDUP
KASUS kanker payudara masih tinggi terjadi pada perempuan. Pemeriksaan payudara sendiri adalah cara paling efektif dan cepat untuk pencegahan dan deteksi dini munculnya kanker. >> BACA HAL B5
INILAH, Bandung – Vonis itu batal diputuskan. Perjalanan terdakwa kasus suap penerbitan izin Tanah Pemakaman Bukan Umum (TPBU) Iyus Djuher, justru berakhir di kuburan. Iyus meninggal dunia karena sakit kanker liver dan stroke otak kiri, Rabu (23/10). Mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu pun otomatis batal divonis. Kasusnya, gugur demi hukum. Alasannya sudah jelas. Terdakwa sudah meninggal. Berdasarkan jadwal, perkara yang menjerat Iyus akan diputuskan pada 6 November mendatang. Kahumas PN Bandung Djoko Indiarto menyebutkan, Iyus meninggal dunia di RS Dharmais Jakarta sekitar pukul 09.45 WIB. “Karena terdakwa meninggal dunia dan ini perkara pidana, maka perkaranya jadi gugur,” katanya kepada wartawan di PN Bandung, Rabu (23/10). Menurut dia, gugurnya perkara tersebut itu sudah diatur dalam kitab un-
DOK INILAH
Rawan Geng Motor INILAH, Bandung – Begini pandangan Yesmil Anwar menyikapi rencana polisi menahan geng motor anarkistis di Mapolda Jabar. Kriminolog dari Universitas Padjadjaran (Unpad) itu rupanya punya pendapat lain. Dia membagi dua kategori geng motor: kriminal dan remaja nakal. “Kalau pelakunya penjahat dan motifnya kriminal tentu sangat efektif jika penahanannya di Mapolda Jabar. Namun, hal itu tidak berlaku
jika pelaku masih remaja. Sebab, tindakan itu bisa masuk kenakalan remaja,” ujar Yesmil saat dihubungi INILAH melalui telepon selulernya, Rabu (23/10). Selain itu, kata Yesmil, penanganan kenakalan remaja dengan kriminal harus berbeda. Walhasil, efek jera yang ditimbulkan juga akan berbeda. >> bersambung hal A7
MENINGGAL: Perkara korupsi TPBU dengan terdakwa Iyus Djuher, secara otomatis gugur menyusul meninggalnya mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor tersebut, Rabu (23/10).
dang-undang hukum pidana (KUHP). Jika terdakwa pidana meninggal dunia, tidak akan ada pertanggungjawaban terhadap masalah yang menjeratnya. Lain halnya jika terdakwa kasus perdata meninggal dunia. Kasusnya, kata Djoko, masih tetap bisa di-
lanjutkan. Ahli waris menjadi penanggung jawab masalah perdatanya. “Pidana itu melekat ke pribadinya. Jadi, kalau terdakwa meninggal, perkaranya jadi gugur. Tapi kasusnya tetap berjalan untuk terdakwa lain,” paparnya. Kepala Bagian Pemberi-
taan dan Informasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Priharsa Nugraha mengatakan, berdasarkan KUHP, majelis hakim KPK akan membuat penetapan gugurnya perkara atas meninggalnya Iyus Djuher. >> bersambung hal A7
Untuk anakanak muda yang hobi motormotoran kita fasilitasi, Insya Allah.”
Lingkungan
Bambu Terasing di Negeri Sendiri “JIKA dulu bangsa Indonesia bisa merdeka dengan sarana perjuangan bambu runcing, maka kini, bisa sejahtera dengan perjuangan bambu ekonomi.”
INILAH/FUAD HISYAMUDIN
KURS TRANSAKSI US DOLAR 11420
11410
11408
11398
11390 11360
Kalimat itu tegas terucap dari seorang pakar arsitek bambu. Namanya Pon S Purajatnika. Bukan kata-kata kosong belaka. Dia mengungkapkannya berdasar kehidupan nyata sehari-hari. Tak banyak orang tahu, Indonesia bisa hidup sejahtera dengan ‘hanya’ memanfaatkan bambu. >> bersambung hal A7
Ahmad Heryawan
>> bersambung hal A7
11365
11330 11314
11300 17/10
18/10
21/10
23/10
22/10
JADWAL SALAT UNTUK BANDUNG DAN SEKITARNYA TGL
BAHAN BAMBU: Arsitek rumah bambu Pon S Purajatnika memperlihatkan gelanggang untuk pertandingan olahraga berbahan bambu di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (23/10).
SUBUH
ZUHUR
ASAR
MAGRIB
ISYA
24/10
04.10
25/10
04.09
11.37
14.44
17.45
18.56
11.36
14.45
17.45
18.56