Inilah Pemilu 2 0 1 4
TERLENGKAP & TERPERCAYA
Inilahcom grup
HTTP://PEMILU.INILAH.COM
INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : INILAH.COM INILAHKORAN.COM YANGMUDA.COM JAKARTAPRESS.COM MAJALAH: INILAH REVIEW
4 2 HARI
Telinga, Mata, dan Hati Rakyat
EDISI 105/TAHUN III/2014 RABU, 26 FEBRUARI 2014 Website www.inilahkoran.com
ILUSTRASI
Email redaksijabar@inilah.com
e
e-Paper www.inilah.com/ikoran
RP 2.000
Facebook inilahkoran jabar
SECTION A
Line Chat inilahkoran
Twitter @inilahkoran
Sulitnya Mencari Capres Peduli Lingkungan DI tengah kondisi yang kian terabaikan, negeri ini butuh calon presiden yang peduli lingkungan. Persoalannya, selama ini banyak pemimpin yang hanya menjadikannya sebagai retorika. Nyaris sepanjang hidupnya, Rachmat Witoelar, bergulat dengan persoalan-persoalan lingkungan. Apalagi, dia kemudian bertemu dan berjodoh dengan Andi Erna Anastasjia Walinono, perempuan kelahiran Danau Tempe, Sulawesi Selatan. Erna termasuk salah satu pendiri
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). Rahmat, mantan Wakil Sekjen Partai Golkar, pernah menjadi Menteri Negara Lingkungan Hidup. Pria Tasikmalaya berusia 72 tahun itu menduduki pos itu pada Kabinet Indonesia Bersatu, saat Susilo Bambang Yudhoyono pertama kali jadi presiden. Akhir pekan lalu, Rachmat Nadi Witoelar Kartaadipoetra, nama lengkapnya, berada di Kota Bandung. Dia bertemu Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan di Gedung Pakuan. Di sanalah dia menyampaikan dukungannya
Baca Juga A8 terhadap capres dan cawapres yang peduli lingkungan. Dia menyebutnya sebagai caprescawapres hijau. “Kalau dia (Ahmad Heryawan) nyapres atau jadi cawapres, kalau nggak ramah lingkungan, saya tolak. Saya mau kampanye melawannya. Capres atau cawapres
hijau saya dukung,” ujar kakak kandung Wimar Witoelar itu guyon. Menurut dia, seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepedulian terhadap lingkungan hidup. Lingkungan memiliki peran penting dalam kehidupan. Itulah sebabnya, dia mendukung caprescawapres hijau. Soal capres-cawapres hijau, peduli dengan lingkungan, Heryawan setuju. “Saya setuju kalau kemudian orang yang pro lingkungan dihargai sebagai layak memimpin negeri ini.
» Bersambung ke Hal A7
Cabut Izin Pencemar Citarum! INILAH/BAMBANG PRASETHYO
DPRD Jabar menilai pencemaran Sungai Citarum menjadi tanggung jawab pemerintah setempat. Mereka mendesak izin perusahaan nakal yang mencemari Citarum dicabut. Oleh: Jaka Permana/Asep Mulyana
D
TERCEMAR: Seorang anak menyaksikan alat berat yang beroperasi memperbaiki Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Soreang Kabupaten Bandung, Desember 2013 silam. Hingsa saat ini, Sungai Citarum masih tercemar limbah, baik rumah tangga mau pun pabrik. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI bahkan sudah melaporkan perusahaan pencemar Citarum ke Bareskrim Mabes Polri.
BOLAMANIA
C
LOVE SPORT
GILA PESTA KEHIDUPAN Bruna Marquezine tak lepas dari sorotan media. Yang terbaru, eks kekasih Neymar itu dikabarkan mulai kecanduan pesta.
KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR 12000
108
11800
11.620
Di Situs Megalitikum Gunung Padang Kabupaten Cianjur, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menancapkan asa. Dia ingin penelitian yang bisa mengungkap sejarah peradaban manusia di situs zaman batu itu kembali diteruskan. “Harapannya nanti Gunung Padang bisa seperti kisah Candi
Borobudur,” kata SBY saat mengunjungi situs yang digadang-gadang terbesar di Asia Tenggara itu, Selasa (25/2). Presiden berharap, dengan kelanjutan penelitian Gunung Padang bakal ada temuan-temuan baru lagi nantinya bisa melengkapi data dan fakta. Dia pun memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para peneliti Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang. “Penghargaan setinggitingginya itu karena selama dalam proses penelitian banyak kalangan yang tak
percaya, mengganggu, bahkan menggoda,” katanya. SBY mengaku ingin penelitian bisa segera dituntaskan dalam waktu tidak terlalu lama lagi. Apalagi saat ini Situs Megalitikum sudah mulai ‘mendunia’. “Tapi saya mengharapkan agar para peneliti yang terlibat dalam penelitian Gunung Padang adalah putra-putra dalam negeri. Nanti kita coba upayakan agar Gunung Padang bisa menjadi cagar budaya nasional,” tegas SBY.
» Bersambung ke Hal A7 INILAH/BENNY BASTIANDY
11400
19/2 20/2 21/2 24/2 25/2 Sumber : Bank Indonesia
Meski kurs BI Menguat. Transaksi kurs rupiah perbankan ditutup melemah 0,14% ke level Rp11.665
04.38
BANDUNG & SEKITARNYA 26 FEBRUARI 2014
ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA 12.05
15.13 18.13
19.24
27 FEBRUARI 2014
SUBUH
ZUHUR ASAR MAGRIB ISYA
04.38
12.05
15.12 18.13
19.24
IKLAN & BERLANGGANAN
022-6127 865 REDAKSI /IKLAN /SIRKULASI : JL TERUSAN PASTEUR NO 167 BANDUNG TEL 022-6127793 (REDAKSI) FAX 022-6127769 Harga Langganan Rp 55.000/Bulan
» Bersambung ke Hal A7
Berharap Gunung Padang Jadi Cagar Budaya
11600
JADWAL SALAT SUBUH
kal yang terbukti membuang limbah ke Citarum. Bahkan, laporan tersebut sudah sampai ke tangan Bareskrim Mabes Polri. Namun BPK RI enggan menyebut nama perusahaan tersebut. Bagi anggota Komisi D DPRD Jabar Heri Mei Oloan, soal pencemaran Sungai Citarum tak cukup sebatas pelaporan audit BPK RI ke polisi. Dia meminta Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten yang wilayahnya terlintasi Citarum menindak tegas pengusaha nakal tersebut. “Saya pikir mengacu perda dan perundang undangan, kalau dalam UU mengharuskan pencabutan perizinan, saya pikir cabut saja izinnya,” kata Heri Mei, Selasa (25/2).
INILAH/SYAMSUDDIN NASOETION
Budaya
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung kelanjutan penelitian Situs Megalitikum Gunung Padang Kabupaten Cianjur.
» BACA HAL C7
ari Gunung Wa yang hingga Kabupaten Karawang, Sungai Citarum membawa kisah heroik. Dia mengairi ribuan hektare lahan pertanian dan memasok listrik di Pulau Jawa. Jutaan warga, terutama di Pulau Jawa, menggantungkan hidup dari sungai yang membelah Jawa Barat itu. Kini, kisah heroik Citarum bersalin rupa. Yang banyak muncul adalah cerita sedih. Citarum tak lagi ramah, namun seolah membawa musibah. Berton-ton sampah dan limbah, mengalir tanpa henti, mengotori sungai yang konon menjadi tempat pelayaran Sangkuriang-Dayang Sumbi. Baru-baru ini, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI mengendus 17 pengusaha na-
KUNJUNGI SITUS: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampak mendengarkan penjelasan dari tim penelliti Situs Megalitikum Gunung Padang, Selasa (25/2).
SIDANG TERBUKA: Oditur membacakan dakwaan terhadap oknum TNI AU Kopral Satu (Koptu) Rio Budi Wijaya, di Pengadilan Militer (Dilmil) II-09 Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (25/2).
Bunuh Warga Sipil, Koptu Rio Terancam 15 Tahun Penjara INILAH, Bandung – Masih ingat kasus penembakan yang dilakukan Koptu Rio Budi Wijaya terhadap dua warga sipil, Oktober silam? Kini, Anggota Korpaskhas itu menjalani sidang perdananya di Pengadilan Militer (Dilmil) 02-09 Bandung, Selasa (25/2). Sidang yang terbuka untuk umum tersebut dipimpin Ketua Majelis Hakim Letkol Parman Nainggolan. Dia juga menjabat Wakil Ketua Dilmil Bandung. Dua hakim anggota mendampingi Parman yakni Letkol SUS Mistusin dan Mayor CHK (K) Nani. Dalam sidang dakwaan tersebut, Rio dijerat pasal berlapis. Dia didakwa melakukan
perbuatan merampas nyawa orang lain dengan sengaja serta penganiayaan yang mengakibatkan orang meninggal dunia. Surat dakwaan dibacakan secara bergantian oleh oditur Mayor SUS Asep Saeful Gani dan Mayor CHK Yudo Wibowo. Dari surat dakwaan tersebut, dijelaskan kronologi Rio. Pada Minggu (6/10/2013) terdakwa mendatangi tempat kos Siti Jubaedah alias Veni di Jalan Leuwi Anyar Utara RT 04 RW 04 Kelurahan Situsaeur Kecamatan Cibeunying Kidul. Veni merupakan teman perempuan Rio yang telah kos di tempat tersebut sejak Maret 2013. “Terdakwa sering datang untuk menemui Veni bahkan
menginap,” sebut oditur. Selain Veni, di rumah tersebut terdapat penghuni lain yaitu Tina Sutiana dan Ade Kartika. Mereka kos bersama di sebelah kamar Veni. Tina selama ini diketahui menjalin hubungan dengan Mwumung Supriatna. Terdakwa pun mengenal ketiganya dengan baik tanpa ada masalah. Pada Sabtu (5/10/2013) terdakwa meminta izin pada istrinya untuk melaksanakan upacara HUT TNI. Namun, setelah selesai upacara terdakwa tak segera pulang ke rumah dan menemui Veni di kosannya yang sedang sakit.
» Bersambung ke Hal A7