HUKUM : MENCOBA LOLOS DARI LUBANG PAILIT
SISIPAN
RAJA BARU SETELAH SATU ABAD
®
11-17 FEBRUARI 2013
ALAH EKONOMI & BISNIS
24 » TAHUN II RP 20.000
Mailbox majalah ekonomi dan bisnis
http://www.inilah.com/ireview n
inilahREVIEW
inilah group : n portal news: www.inilah.com portal news : www.inilahjabar.com n Surat kabar : inilah koran n portal news : www.jakartapress.com
pendiri: Muchlis Hasyim Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: andi suruji wakil Pemimpin Redaksi: Bambang Aji setiady
Hukum : mencoba LoLos daRi Lubang PaiLit
Redaktur Eksekutif: Tri Juli Sukaryana,
sIsIpan
Raja BaRu seTelah saTu aBad
latihono sujantyo
®
Redaktur senior: budi kusumah Redaktur: Derek Manangka,
11-17 februari 2013 MaJaLaH eKONOMi & biSNiS
Sigas, Setiyadi, Iwan purwantono, kukuh bhimo nugroho, reporter: Mahbub Junaidi, Vinsensius Segu
Gold Winner
The Best of news politics & Business local Magazine, Indonesia print Media award (IpMa) 2013
redaktur foto: dahlan rebo pahing
Bank Sepak Bola
Fotografer: wirasatria, asep rochyadi REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta
DAHLAN Iskan kembali membuat heboh lewat ide-idenya yang sering di luar mainstream. Kali ini mengusulkan agar PT Jasa Marga membuat jalur tol untuk sepeda motor. Kontan ide tersebut memunculkan pro dan kontra. Namun, yang lebih mengemuka adalah kelompok yang kontra. Mereka berpandangan bahwa Indonesia belum layak memiliki jalur tol untuk sepeda motor. Alasannya, angka kecelakaan masih tinggi. Mereka juga menilai, pembukaan jalur tol untuk motor memang menguntungkan dilihat dari sisi bisnis. Namun, aspek keselamatan perlu dipertimbangan. Mengenai keselamatan, saya sependapat dengan kelompok yang kontra. Namun, dalam pandangan saya jalur seperti itu tetap diperlukan. Alasannya, ruas jalan biasa tidak bisa menampung sepeda motor lagi. Lihat saja, di jalur-jalur sibuk sepeda motor nyaris tidak bergerak. Apalagi kalau hujan. Menurut saya, tol untuk sepeda motor bisa juga menjamin keselamatan untuk penggunanya. Seperti yang saya alami di Malaysia. Di negara itu, sepeda motor bisa masuk tol dan tidak perlu membayar. Kecelakaan juga tidak terlalu banyak karena pengguna motor di sana cenderung lebih disiplin. Agaknya, persoalan kecelakaan sepeda motor di Indonesia bukan dipengaruhi jalannya, melainkan pengendaranya. Jadi, mengapa tidak kita punya jalan tol untuk motor.
Lapangan sepak bola kini bukan lagi melulu arena pertarungan klub bola. Di dalam negeri, lapangan ini kini menjadi tempat pertarungan perbankan nasional. Lihat saja, bank-bank mulai agresif mengincar klub-klub papan atas Liga Primer, Inggris. Belum lama ini, Bank BNI menggaet klub Liga Primer, Chelsea. BNI akan menerbitkan kartu kredit berlogo Chelsea dengan harapan bisa menggaet transaksi sebesar 15%. Tak hanya itu, BNI juga akan mendatangkan Chelsea untuk bermain di Indonesia Juli nanti. Sebelum BNI, Bank Danamon sudah lebih dulu menggaet klub Liga Primer, Manchester United. Danamon juga berharap bisa menggenjot pertumbuhan kartu kredit yang diterbitkannya. Tentu saja, itu membuat senang fans kedua klub itu yang di Indonesia jumlahnya mencapai jutaan orang. Namun, bila melihat perkembangan sepak bola Indonesia yang jalannya tertatih-tatih, akan lebih baik jika uang untuk klub Inggris itu juga digelontorkan untuk klub lokal. Ini semata-mata hanya persoalan nasionalisme dan dukungan untuk kemajuan sepak bola nasional. Apalagi, klub di dalam negeri juga memiliki fans yang jumlahnya sangat banyak. Persib Bandung, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, Arema Malang, misalnya terkenal dengan fans-nya yang berjubel. Persib misalnya memiliki jutaan penggemar yang tersebar di Jawa Barat, tak hanya di Bandung. Jika dana dukungan itu dialirkan kepada klub-klub itu, bukan tidak mungkin persepakbolaan nasional juga akan bertumbuh pesat, sepesat Liga Primer di Inggris. Namun, bila melihat kisruhnya manajemen sepak bola di dalam negeri yang ditandai pertarungan perebutan kekuasaan di PSSI, tentu tidak heran bila perusahaan nasional melirik klub asing. Sebab, siapa yang mau mensponsori orang-orang yang sedang berkelahi?
Beberapa hari ini setelah saya mengamati media cetak, saya tertarik sekali soal pajak SBY yang diangkat salah satu harian nasio nal, The Jakarta Post, yaitu soal laporan pajak SBY dan keluarganya. Menariknya, tak lama berselang laporan pajak itu dimuat, SBY memberikan klarifikasi soal pajak tersebut meskipun tidak sedang berada di Tanah Air. Begitu cepatnya SBY memberikan reaksi jika isu yang muncul terkait citra keluarga/partai/golongannya. Sebaliknya, membutuhkan waktu yang lama untuk menanggapi isu-isu nasional yang dianggap darurat. Misalnya terhadap konflik yang terjadi antara KPK dan Polri, isu-isu kerusuhan, ataupun isu-isu nasional lainnya. Tak hanya itu, dari konferensi pers SBY soal pajak tersebut, SBY mengaitkan pihakpihak lain yang dianggap “lebih kaya” darinya, hal ini seperti melakukan pembenaran atas isu yang menimpa dirinya maupun keluarganya. Padahal SBY menginstruksikan agar fokus membenahi persoalan negara dibanding pribadi ataupun golongan. Semoga pemerintah terus konsisten dalam bekerja untuk rakyat dan bangsa.
rangga kencana Jl. Imam Bonjol, Cikarang Barat
gilman karimullah Mhs Universitas Pendidikan Indonesia
Dalindra Hafri Ciledug, Tagerang-Banten
24 » Tahun II RP 20.000
Cover: erbhayu
Tol untuk Motor
4
Desain & layout: yayan taryana, Ramawijaya, ade moh sofyan RiSET: Mahario, tri handika, Aditya b sekretaris redaksi: dwiyacita listosari
unit usaha pjs pemimpin perusahaan: fahmi alamsyah general manager: Sjarifuddin Manager keuangan: fahmi alamsyah manager iklan: alvin alverdian account executive: selvi (avi), AIDA iryani sirkulasi: herry chatib tata usaha: nonon primayani putri, penasehat hukum: lucas sh & partners alamat redaksi dan usaha: jl. sungai sambas vi/12, kebayoran baru-jakarta selatan 12130, tel 021 72787313, 72787316, fax. 021 7210976 penerbit: pt media berita indonesia Distribusi: Three mandiri (3M)
SuratMingguini Reaksi SBY Soal Pajak
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
CONTENTREVIEW LaporanUtama Temasek Makin Menggila
Cengkeraman bisnis Temasek di Indonesia makin menggila. Mereka memasuki hampir semua sektor usaha di negeri ini.
18 | nasional Melawan Pengemplang Pajak Presiden membantah mengemplang pajak. Sementara Ditjen Pajak kelimpungan mengejar target.
50 | profil Richard Adisastra Anak Medan, Sukses di Kota Buaya Richard berhasil membawa Pakuwon dari perusahaan properti daerah menjadi pengembang nasional. Pantas jika ia dinobatkan sebagai CEO Top. 31 | sisipan Raja Baru Setelah Satu Abad Ratu Beatrix bakal menyerahkan mahkota kepada putranya, Pangeran Willem. Gaji keluarga Kerajaan Belanda tertinggi di Eropa, mencapai Rp 459 miliar per tahun.
22 | Bisnis Sepekan l Ogah Kinerja Dicap Turun l Enam Tahun Tekor Rp 500 miliar l Pasar Sekunder Properti Masih Cerah
40 | profesi Mereka Menekuni Balapan Banyak remaja dan anak muda terjun menggeluti profesi pembalap. Biaya dan pendapatannya juga aduhai.
24 | bisnis Mengulum Bisnis Permen di Internet Obat seksualitas ilegal marak di internet. Lebih praktis daripada menyeduh jamu.
4 | MailBox 8 | Editorial Pajak Presiden 44 | Internasional Reputasi Bersih Singapura Terancam 52 | Hukum Mencoba Lolos dari Lubang Pailit 56 | Keuangan dan Perbankan Agar Rupiah Tak Dijudikan di Singapura 60 | Pasar Modal Indeks Masih Harus Berjuang 66 | Kolom Antara Bibir dan Bubur Manado 38 | Figur Mouly Surya Penghargaan
Buat Disabilitas
Sineas Indonesia kembali meraih penghargaan di tingkat internasional. Mouly Surya (32), lewat film berjudul What They Don’t Talk About When They Talk About Love, meraih penghargaan NETPAC Award di ajang Festival Film Internasional Rotterdam 2013, pada 23 Januari silam.
FOTO djoko purwanto
V V
Adnan Buyung Turut Bela Luthfi Hasan
FOTO riset
V V
MUI: Istilah Sapi Berjanggut Langgar Etika majelis Ulama Indonesia (MUI) menganggap penggunaan istilah Sapi Berjanggut dalam kasus korupsi yang menimpa mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq, terlalu berlebihan dan melanggar etika. Penggunaan istilah Sapi Berjanggut termasuk salah satu cara menyudutkan partai Islam. Sebab, berjanggut dalam Islam adalah sunnah. “Di dunia ini, musuh-musuh Islam selalu menyudutkan agama dan nabinya,” kata Ketua MUI Amidhan. n
FOTO dok inilah.com
V V
Masalah Daging Sapi Ulah Kartel? direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Enny Sri Hartati menyebutkan, berfluktuasinya pasokan serta harga daging sapi belakangan murni permainan kartel di dalam negeri. “Jelas permainan kartel. Mau dibilang pasokan lokal banyak tapi ada campur tangan kartel, price maker-nya sudah menentukan harga serta pasokannya,” kata Enny kepada INILAH.COM, di Jakarta Minggu (3/1/2013). n
Di Cisarua, Bahan Narkoba Katinona Dijadikan Sayur
FOTO riset
V V 6
tim Kuasa hukum mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq memperkuat komposisinya dengan menggandeng pengacara senior Adnan Buyung Nasution. Ketua DPP PKS Bidang Humas Mardani Ali Sera mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah tim kuasa hukum Luthfi berkoordinasi dengan jajaran DPP PKS. “Belum mengiyakan tapi sudah ada jaminan dari Pak Assegaf (kuasa hukum Luthfi-red),” terang anggota Komisi I, Senin (4/2/2013). n
tanaman khat yang ditanam warga Cisarua, Bogor, Jawa Barat, dijual kepada warga yang berasal dari Timur Tengah sebagai bahan sayuran. Khat adalah tanaman yang dijadikan bahan baku pembuatan narkoba jenis chatinone (katinona). Katinona merupakan narkoba yang ditemukan di kediaman artis Raffi Ahmad saat Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penggerebekan. “Tanaman khat di Cisarua dijual ke orang Arab untuk dikonsumsi seperti sayuran,” jawab Sumirat, Selasa (4/2/2013). n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
editorial http://www.inilah.com/ireview Email kami: ireview.redaksi@gmail.com Kirim surat: inilahreview, Jl. Sambas VI No.12 Kebayoran Baru,Jakarta 12130
d
Pajak Presiden
ulu, ketika masih menjadi pengamat ekonomi, Sri Mulyani Indrawati dikenal sebagai sosok yang rajin mengkritisi persoalan pajak. Saking seringnya melontarkan kritik— mulai yang menyangkut pelayanan yang buruk hingga target penerimaan yang terlalu rendah—hubungannya dengan Dirjen Pajak Hadi Purnomo dikabarkan menjadi kurang baik. Hubungan yang tidak harmonis itu berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Kalangan yang mengetahui latar belakang ‘perseteruan’ tersebut melihat, Sri dan Hadi tak ubahnya seperti Tom and Jerry, ‘musuh abadi’ yang selalu saling mengintip untuk menjatuhkan lawan. Ketika Sri naik menjadi Menteri Keuangan misalnya, orang langsung meramalkan Hadi akan kehilangan jabatannya. Dan ternyata benar, kurang dari lima bulan menjabat Menkeu, Sri Mulyani langsung mengganti Hadi dengan Darmin Nasution. Di babak berikutnya, ketika sudah menjabat sebagai Ketua BPK, tiba giliran Hadi untuk ‘membalas’. Sri Mulyani, dalam laporan hasil audit yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan, dinilai telah memutuskan bailout Bank Century tanpa kriteria yang jelas dan bisa diukur. Artinya, ia dianggap ikut bertanggung jawab atas jebolnya uang negara sebesar Rp 6,7 triliun. Entah, serangan balik macam apalagi yang akan muncul di kemudian hari (kalau keduanya masih tetap bersikap seperti Tom dan Jerry). Tapi satu hal yang pasti, kasus tersebut menunjukkan bahwa pajak bisa menjadi pemicu munculnya kebencian di antara dua individu. Kasus serupa yang kini masih hangat dibicarakan banyak kalangan adalah yang menyangkut pajak Cikeas. Ini berawal dari munculnya sebuah dokumen ihwal kekayaan dan pajak yang dibayarkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono beserta dua putranya. Bocoran dokumen yang muncul di The Jakarta Post itulah yang mendorong sejumlah aktivis—di antaranya Fuad Bawazier, Ratna Sarumpaet dan Adhi Massardi—mendesak agar KPK mengusut kemungkinan terjadinya manipulasi pajak yang dilakukan oleh Keluarga Presiden. Kabar ini, tentu saja, membuat Presiden galau. Tak tahan memendam rasa tak nyaman, Senin pekan lalu, di
8
Jeddah, SBY menyelenggrakan konferensi pers. Intinya, ia membantah isu miring tersebut karena merasa telah membayar pajak dengan benar dan secara teratur melaporkan kekayaannya. Yang menarik, dalam acara itu, SBY secara terbuka menyebut nama Fuad, Ratna dan Adhie. Khusus, untuk Fuad Bawazier ada sebuah cerita yang bernada penekanan. Kata Presiden, enam tahun lalu, ia sempat akan mengangkat Fuad sebagai menteri keuangan. Namun, karena mantan menteri itu mempunyai masalah hukum di KPK, pengangkatan itu dibatalkan. “Di saat terakhir saya dapat data dari KPK kalau (Fuad) diangkat, nanti akan jadi masalah besar. Jadi saya menyelamatkan beliau. Berhentilah dalam menuduh dan curiga. Pandai-pandailah berintrospeksi. Junjunglah kebenaran,’’ ungkap SBY. Pernyatan ini, tampak jelas, memiliki dua sasaran. Selain membantah isu yang beredar, sasaran lainnya adalah melancarkan ‘tembakan balasan’. Tapi apa akibatnya? Tembakan itu seperti senjata makan tuan. Apalagi itu diucapkan oleh seorang Presiden. Publik pun jadi terbengong-bengong bin terheranheran, kenapa seorang Yudhoyono sampai mengeluarkan pernyataan seperti itu? Kalau benar punya kasus hukum, kenapa Fuad dibiarkan berlenggang selama bertahun-tahun? Kenapa pula harus diselamatkan? Sebagai seorang Presiden, mestinya ia mendorong agar kasus tersebut dituntaskan. Yang tak kalah anehnya adalah sikap KPK. Sudah tahu ada masalah hukum (yang mengarah pada manipulasi pajak), kenapa tidak diusut sejak dulu. Dan baru sekarang, setelah ada ribut-ribut soal pajak Cikeas, kasus ini ‘akan didalami’. Hemmm benar-benar membuat rakyat geregetan sekaligus sebal. Soalnya ini menyangkut pajak, yang merupakan tulang punggung penerimaan negara. Asal tahu saja, tahun ini target penerimaan pajak di APBN dipatok sebesar Rp 1.042 triliun atau 68,13% dari total penerimaan negara. Angka ini, setiap tahun, selalu dinaikkan lantaran tak ada lagi pos lainnya yang bisa diandalkan. Pentingnya pos pajak bagi pembangunan ini, mestinya, disadari betul oleh seluruh rakyat, aparat pemerintah serta para penegak hukum. Jadi, kalau ada orang-orang yang mencuri dari pos ini, siapapun, harus dihukum seberatberatnya. Jangan pandang bulu. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Cengkeraman bisnis Temasek di Indonesia makin menggila. Mereka memasuki hampir semua sektor usaha di negeri ini. TEKS Latihono Sujantyo dan Mahbub Junaidi Foto Asep Rochyadi, riset ilustrasi Erbhayu
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
9
“K
ami akan terus mencari peluang investasi menarik di Indonesia,” kata Tan Chong Lee, Chief Investment Officer Temasek Holdings Pte. Tan tidak bohong. Memang, pernyataan itu disampaikannya sekitar pertengahan tahun lalu dalam wawancara dengan Bloomberg. Namun, Tan membuktikan janjinya. Pekan lalu, lewat anak usahanya Andersen Investment, perusahaan investasi asal Singapura ini meneken perjanjian penukaran saham atau Exchangeable Rights Subscription Agreement (ERSA) dengan PT Multipolar Tbk (MLPL). Skema perjanjian yang dibuat adalah, ERSA senilai US$ 300 juta atau Rp 2,9 triliun itu akan dibeli oleh Andersen Investment. Lalu, ERSA ditukar dengan 26,1% saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), perusahaan milik MLPL. Asal tahu saja, MLPL menguasai 50,2% saham MPPA. Namun, saham MPPA yang akan dikuasai Temasek bukan milik MLPL. Skenarionya, Grup Lippo, sebagai induk MLPL, akan berbelanja saham MPPA yang dananya berasal dari penerbitan ERSA. Lalu, PT Ciptadana Securities yang ditunjuk sebagai penanggung jawab operasi, memberikan 26,1% saham MPPA kepada Temasek senilai Rp 2.050 per saham. Transaksi ini akan berlaku dalam jangka waktu dua tahun. Dengan begitu, saham MPPA masih berpotensi naik hingga ERSA jatuh tempo. Betul saja, sejak perjanjian itu diteken, saham MPPA naik Rp 300 menjadi Rp 1.530. Berdasarkan data Bloomberg, dalam tiga hari pekan lalu itu laju pergerakan saham MPPA cukup tinggi, yakni meningkat hingga 41,46%. Selain itu, saham MLPL juga ikut-ikutan naik 23,9% menjadi Rp 440 per saham. Banyak analis mengingatkan investor agar mencermati secara jeli transaksi ini. Sebab, perusahaan tidak secara eksplisit mengemukakan adanya pembelian saham MLPL oleh Temasek. Apalagi, menurut pengamat pasar modal Satrio Utomo, ketentuan right hanya sebesar 10%, tidak boleh lebih dari itu. “Ketidakjelasan ini dapat memicu spekulasi saham,” kata Satrio.
Ingat Danamon Aksi korporasi yang dilakukan oleh Temasek itu mengingatkan orang pada penjualan saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) kepada DBS Group Holdings, bank milik Temasek pada April tahun lalu. Sehari setelah informasi itu, harga saham BDMN melejit dari Rp 1.850 ke Rp 6.450. Sekadar mengingatkan, saat itu DBS Group Holdings berencana mengakuisisi 100% saham Asia Financial Indonesia Pte Ltd milik Fullerton Financial Holdings Pte Ltd. Nilainya S$ 6,2 miliar atau Rp 45,2 triliun (kurs Rp 7.318 per dolar Singapura). Salah satu pemegang saham BDMN adalah Asia
10
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Financial. Perusahaan ini dimiliki oleh Fullerton Financial Holdings, unit usaha yang 100% sahamnya dimiliki Temasek. Lewat aksi korporasi ini, DBS pun menjadi pengendali sekaligus pemilik mayoritas saham BDMN. Sebab, saat ini Asia Financial tercatat sebagai pemilik 67,37% saham BDMN. Hebatnya, dalam tran-
saksi itu tak ada uang tunai yang mesti dikeluarkan DBS. Ini karena DBS membayar ke Temasek dengan menerbitkan saham baru sebanyak 439 juta lembar, dengan harga S$ 14,07 per saham. Saham itulah yang akan diserahkan kepada Fullerton sebagai mahar memboyong BDMN. Dengan barter internal ini, kepemilikan Temasek di DBS meningkat menjadi 40% dari sebelumnya yang 29%. Setelah memboyong 67,37% saham BDMN, DBS juga menggelar penawaran tender untuk memboyong 32,63% sisa saham BDMN yang berada di publik. DBS menawarkan harga Rp 7.000 per saham BDMN. Jadi, DBS menyiapkan Rp 21,2 triliun atau S$ 2,9 miliar untuk penawaran tender itu. Boleh jadi, inilah nilai terbesar akuisisi perbankan di Tanah Air, karena nilai totalnya mencapai Rp 66,4 triliun. Namun belakangan, transaksi itu terganjal aturan Bank Indonesia, sementara penawaran tender saham BDMN hingga kini tak jelas.
Di Indonesia, nama Temasek sudah tak asing lagi di telinga kalangan pebisnis. Konglomerasi milik Pemerintah Singapura ini sudah cukup lama dikenal karena cengkeraman bisnisnya dan usahanya memburu sektor telekomunikasi. Cengkeraman Temasek Di Indonesia, nama Temasek sudah tak asing lagi di telinga kalangan pebisnis. Konglomerasi milik Pemerintah Singapura ini sudah cukup lama dikenal karena cengkeraman bisnisnya dan usahanya memburu sektor telekomunikasi. Namanya mulai jadi pembicaraan ketika tahun 1996 membentuk PT Bukaka SingTel. Perusahaan ini, kala itu, memenangkan tender pembangunan 403 ribu sambungan baru selama tiga tahun senilai Rp 1,1 triliun. Temasek juga satu-satu investor yang paling getol memburu saham PT Telkomsel yang ditawarkan pada 2001. Usahanya tak sia-sia. Dua tahun kemudian, lewat SingTel (Singapore Telecommunications Limited), mereka berhasil mengantongi saham operator seluler terbesar di Indonesia ini sebesar 35%. Setahun sebelumnya, Temasek berhasil membeli 41,49% saham Pemerintah Indonesia di PT Indosat Tbk senilai Rp 5,62 triliun (Rp 12.950 per saham). Saham ini dibeli oleh Asia Mobile Holding Pte Ltd, anak usaha Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (STT), yang menjadi bagian Temasek.
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
11
Kantor Pusat Temasek, singapura
Namun, pada bulan Juni 2008, Temasek menjual 40,8% sahamnya di Indosat kepada Qatar Telecom (Qtel) senilai US$ 1,8 miliar atau Rp 16,8 triliun (dengan kurs Rp 9.300 saat itu). Lewat transaksi ini, Temasek menangguk untung hampir tiga lipat. Ekspansi Temasek di Indonesia makin menggila. Seiring kebijakan privatisasi perbankan beberapa tahun lalu, mereka membeli PT Bank Danamon Tbk, PT Bank Internasional Tbk (BII), PT Bank Permata Tbk, PT Bank NISP Tbk, dan Bank Buana. Total kekayaan lima bank yang dikuasainya saat itu mencapai Rp 200 triliun lebih, atau 12% dari seluruh aset bank yang ada di Indonesia. Hanya saja, entah kenapa, satu per satu bank ini dijual. Kini, Temasek hanya menguasai Bank Danamon dan Bank Permata. Namun, itu tak berarti mengendorkan nafsu Temasek mencekeram sektor-sektor bisnis di Indonesia. Kelompok usaha
12
ini ikut ambil bagian dalam Cargill Golden Agri Resources. Mereka menggarap pengelolaan dan pengembangan perkebunan minyak kelapa sawit yang semula hanya dikuasai Sinar Mas. Cargill adalah salah satu perusahaan pengolah minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Luas perkebunannya lebih dari dari 258 ribu hektar dengan 16 fasilitas penambangan minyak kelapa sawit mentah. Gergasi Singapura ini memang sudah merambah ke manamana. Ada telekomunikasi, perbankan, perkebunan, dan entah sektor apa lagi yang sudah dimasuki. Pasalnya, Temasek begitu banyak memiliki unit usaha beranak-pinak, yang tak mudah mengurainya. Misalnya, soal kabar kepemilikan saham Temasek di PT Astra International Tbk. Asal tahu saja, saat ini sebanyak 50,11% saham Astra dikuasai oleh Jardine Cycle & Carriage (JCC), sebuah perusahaan dealer mobil asal Singapura. Selama ini, JCC dikenal sebagai anak usaha Jardine Holdings Limited (57%) dan Employees Provident Fund Malaysia (8%). Nah, Jardine Holdings Limited sendiri ternyata dimiliki oleh empat pemegang saham utama, yakni DBS Trustee Limited (50,21%), DBS Nominees Pte Ltd (9,09%), Employees Provident Fund Board (8,72%), dan Citibank Nominees Singapore Pte Ltd (4,78%). Sebagai pemilik mayoritas Jardine Holdings Limited, DBS Trustee Limited ternyata masih dimiliki pula oleh anak-anak perusahaan DBS Group, yakni DBS Bank, DBS Vickers Securities Nominees Singapore Pte Ltd, DBS Nominees Pte Ltd, DBS Vickers Securities Holding Pte Ltd, dan DBS Group Holdings Ltd dengan porsi masing-masing 20%. Dan, DBS Group Holdings merupakan salah satu BUMN Singapura yang bernaung di bawah Temasek. Bila ini benar, maka Temasek bisa dibilang sudah cukup lama menguasai sektor otomotif. Maklum, Astra, yang kini tercatat di Bursa Efek Indonesia, adalah jawara otomotif di Indonesia. Perusahaan ini menguasai 40% pasar otomotif. Kepala Humas Astra International Tbk, Yulian Warman yang dihubungi InilahREVIEW melalui BlackBerry Messenger (BBM), Jumat pekan lalu, belum bisa memastikan, apakah ada saham Temasek di Astra. “Kita harus cek ke badan administrasi efek dulu,” katanya. Namun, Yulian kemudian mengatakan, Jardine Cycle & Carriage tidak ada kaitannya dengan Temasek. “Setahu saya enggak ada peran Temasek,” ujar Yulian. Benar? Wallahualam. Yang jelas, Temasek terus memburu sektor-sektor usaha yang menguntungkan di Indonesia. Dan, kini mereka memasuki bisnis ritel dengan membeli Matahari yang memiliki 80 gerai di 52 kota di Nusantara. Memang, tak salah jika Temasek berbisnis di Indonesia. Hanya saja, kehadirannya hendaknya bisa menciptakan pasar yang sehat. Sebab, bukan apa-apa, Majelis Komisi Pengawas Persaingan Usaha sempat menjatuhkan vonis terhadap Temasek karena melakukan praktek monopoli di sektor telekomunikasi. Yakni, memiliki saham pada perusahaan sejenis di bidang usaha dan pasar yang sama, yakni PT Telkomsel dan PT Indosat Tbk. Itulah kenapa, Temasek kemudian menjual sahamnya ke Qatar Telecom. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Pasar Ritel yang Menggoda Tak salah memang, langkah Temasek Holdings Pte membeli 26,1% saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA). Maklum, Matahari bukan perusahaan sembarangan. Toko ritelnya sudah menyebar ke pelosok-pelosok wilayah di Indonesia. Saat ini, gerainya sudah berdiri sebanyak 80 unit di 52 kota. Tahun ini, PT Multipolar Tbk, sebagai pengendali Matahari, akan menambah 20 gerai baru. “Ini toko-toko baru. Satu toko baru sekitar Rp 50 miliar-Rp 60 miliar. Kebanyakan di luar kota karena pertumbuhan ritel dan konsumen adanya di luar kota,� kata Eddy Handoko, Direktur Utama Multipolar. Dengan menambah gerai baru, omzet Matahari tahun ini ditargetkan bisa naik 25% dari omzet tahun 2012 sebesar Rp 12 triliun. Menarik, tentu saja. Maka tak begitu heran, kalau Temasek tergiur membeli Matahari. Selain itu, bisnis ritel juga menggoda. Di sana ada perputaran uang sampai ratusan triliun setiap tahun, karena bertambahnya jumlah kelas menengah.
Namun, Temasek jangan senang dulu. Sebab, banyak pemain di sektor ini yang akan mengadu peruntungan. Informasi yang diperoleh dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRI) menyebutkan, ada sejumlah peritel baru yang akan segera masuk. Misalnya, Central Retail Corporation (Central). Peritel besar asal Thailand ini sudah menandatangani memorandum of understanding dengan salah satu pengelola properti besar, Grand Indonesia, yang dikembangkan Grup Djarum. Hanya saja, Central masuk di Indonesia tidak dengan pola joint partnership dengan Grup Djarum, karena Grup Djarum lebih sebagai pemilik properti dan Central sebagai penyewa jangkar. Isetan, peritel papan atas yang cukup dikenal di Asia Tenggara dan mempunyai gerai di Orchard Road, Singapura, juga siap masuk. Isetan sudah menandatangani kontrak kerja sama dengan salah satu peritel lokal. Namun, sejauh ini belum jelas siapa mitra lokalnya. Kabar yang berkembang, kalau bukan
Grup Agung Sedayu (Sugianto Kesuma), kemungkinan Mitra Adi Perkasa. Grup Pakuwon yang dikomandani Alexander Tedja kabarnya juga sempat meminang Isetan, tetapi lamaran raja properti Surabaya itu bertepuk sebelah tangan. Pemain asing yang juga akan meramaikan bisnis ritel di Indonesia adalah Parkson Retail Asia Limited. Sebelumnya, perusahaan ritel asal Malaysia ini sudah beroperasi di Vietnam dan China. Menurut Group Managing Director and Executive Director of Parkson Retail Asia, Datuk Alfred Cheng, Indonesia menjadi salah satu negara incaran Parkson, khususnya, konsumen kelas menengah atas. Sedangkan pasar kelas menengah, Parkson telah memiliki Centro Department Store yang lebih dulu menjajal pasar Indonesia. “Kami memilih Indonesia, di mana konsumsi meningkat dengan pertumbuhan kelas atas. Indonesia juga memiliki penduduk yang cukup banyak,� kata Cheng. Parkson Department Store akan hadir perdana di St. Moritz, Puri Kembangan, Jakarta Barat pada September 2013. Parkson telah menyepakati investasi US$ 5 juta dalam jangka panjang di lokasi St. Moritz. Di sektor inilah, Temasek akan diuji. n
Grand Indonesia, Jakarta
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
13
Standard Chartered bank. Milik Temasek Holdings Pte.
Bisnisnya Melilit Banyak Negara Temasek memiliki dana kelolaan sebesar US$ 172 miliar. Dana inilah yang dipakai untuk berekspansi ke berbagai negara. TEKS Latihono Sujantyo dan Iwan Purwantono Foto Riset
S
iapa perusahaan yang berani menambah investasi di Eropa dan Amerika Utara di tengah krisis di kedua kawasan itu? Itu adalah Temasek Holdings Pte, perusahaan milik Pemerintah Singapura. Orang boleh saja geleng-geleng kepala melihat keputusan Temasek seperti itu. Tapi, itu bukan Temasek namanya kalau tidak menjadikan krisis sebagai peluang. “Ini kondisi yang sangat menantang. Kami akan memanfaatkan pe-
14
luang ini,� kata Chia Song Hwee, Head of Strategy and Credit Portfolio Temasek. Tahun 2011 lalu, investasi Temasek di Eropa dan Amerika Utara hanya 8%. Tapi 2012, portofolio tersebut bertambah jadi 11%. Investasi di sektor energinya juga berlipat dua menjadi 6% dari total asetnya. Tahun lalu, Temasek menanamkan duitnya sebesar S$ 22 miliar, kebanyakan untuk sektor energi dan sektor bahan baku lainnya. Ini termasuk S$ 2 miliar investasi di FTS International, produsen gas shale di Amerika Serikat (AS) dan S$ 1,3 miliar di Mosaic Co, produsen pupuk AS. Gurita bisnis Temasek memang melilit ke banyak negara. Di Thailand mereka membeli saham Advanced Info Service, sebuah perusahaan seluler yang memiliki 9,75 juta pelanggan. Di Hong Kong, Temasek mengantongi kepemilikan saham APT Satelite, penyedia jasa satelit telekomunikasi untuk kawasan Asia Pasifik. Temasek juga masuk di India melalui Bharti Group, perusahaan yang bergerak di sektor jasa telepon seluler, telepon tetap, hingga satelit. Keikutsertaan Temasek itu, semuanya lewat SingTel. Di Olam International Ltd, Temasek menambah kepemilikan sahamnya menjadi 17%. Asal tahu saja, Olam adalah pedagang beras terbesar kedua di dunia. “Jika semua waran pada awal 2016 dibelinya, Temasek bisa saja memiliki 29% saham
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Olam,” kata Sunny Verghese, Chief Executive Officer Olam. Di China, Temasek masuk ke bisnis internet. Mereka membenamkan duitnya sebesar US$ 35 juta ke Tudou, perusahaan video online terbesar kedua di China. Dana segar dari Temasek ini akan dipakai untuk mengembangkan video online yang bisa diakses lewat telepon seluler. Presiden Direktur Tudou Gary Wang beralasan persaingan bisnis mobile video ini bakal sangat sengit. Dia mengatakan banyak jaringan televisi milik pemerintah, pemain besar seperti Baidu dan Tencent yang tertarik terjun ke bisnis ini. “Kami sangat serius bermitra dengan Temasek. Kami akan serius bekerjasama dengan siapa saja yang mempunyai uang,” kata Wang. Namun, di China pula Temasek menjual kepemilikan sahamnya senilai US$ 3,7 miliar di China Construction Bank (CCB) Corp. dan Bank of China. Padahal sebelumnya, mereka membeli saham di kedua bank tersebut senilai US$ 1,55 miliar. Bisa dibayangkan, berapa keuntungan dikantongi Temasek. Namun tak lama kemudian, Temasek membeli saham Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) dari Goldman Sachs Group senilai US$,3 miliar (Rp 21 triliun). Dengan pembelian tersebut, kini Temasek memiliki 1,3% saham ICBC.
Punya US$ 172 Miliar Sebelumnya, Temasek berinvestasi di sejumlah lembaga keuangan yang terkena dampak krisis keuangan pada 2008 lalu akibat turunnya saham perbankan Eropa dan AS. Misalnya, mengakuisisi Bank of America-Merrill Lynch. Memang, perusahaan investasi yang memiliki dana kelolaan sebesar US$ 172 miliar itu memiliki porsi investasi 37% di sektor finansial. Beberapa kepemilikan saham yang menonjol di antaranya dengan memiliki 19% saham di Standard Chartered Bank plc, Singapore DBS Holdings, ICCI Bank (India). Awal tahun ini, Temasek lewat Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd sedang bersaing dengan Axiata Group Bhd, perusahaan ponsel terbesar Malaysia untuk mendapatkan izin telekomunikasi dari Pemerintah Myanmar. Begitulah bisnis Temasek. Jadi, mereka tak hanya mencengkeram Indonesia, tapi juga di banyak negara. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Mencoba Menggeser SingTel Niat PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menguasai penuh saham PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) tak pernah surut. Baru-baru ini tersiar kabar, Telkom telah membentuk sebuah tim internal untuk memulai proses pembelian kembali (buyback) 35% saham Singapore Telecommunications Ltd atau SingTel. Ini merupakan rencana kesekian kalinya yang dilakukan Telkom. “Ada beberapa konsultan keuangan yang akan ditunjuk. Mereka akan menghitung nilai saham SingTel,” ujar sumber majalah ini. Tak jelas, apakah rencana ini adalah mandat dari pemerintah dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Telkom tahun lalu. Atau ini kelanjutan dari pertemuan Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan pimpinan SingTel akhir 2011. Rencana Telkom menguasai kembali saham Telkomsel sebetulnya sudah merebak sejak lama. Pada Maret 2008, Direktur Utama Telkom (saat itu) Rinaldi Firmansyah, bahkan mengakui perusahaannya sudah siap membeli kembali saham SingTel di Telkomsel.
SingTel pertama kali memiliki saham Telkomsel sebesar 22,3%. Pada April 2001, SingTel kembali menambah kepemilikan sahamnya di anak perusahaan Telkom ini menjadi 35% dengan menyuntikkan dana tambahan investasi senilai US$ 429 juta. Persetujuan baru itu sekaligus meningkatkan total investasi SingTel pada Telkomsel menjadi US$ 1,031 miliar dan merupakan investasi terbesar perusahaan Singapura di Indonesia saat itu. Lalu, mengapa pemerintah tetap berkeinginan agar Telkom menguasai Telkomsel? Itu lantaran Telkomsel memberi kontribusi terbesar dari pendapatan Telkom selama ini. Dari pendapatan Telkom sebesar Rp 73 triliun tahun lalu, hampir 60% berasal dari Telkomsel. Saat ini, Telkomsel adalah pemimpin pasar bisnis telekomunikasi dengan jumlah pelanggan sebanyak 126 juta orang. Inilah yang membuat Temasek masih terus mengepit sahamnya di Telkomsel. “Kami belum mau melepas saham di Telkomsel,” kata Chua Sock Koong, CEO SingTel. n
15
Berkat Lee Kuan Yew Di negerinya, semua sektor usaha hampir semuanya dikuasai oleh Temasek. Semua langkah Temasek dikontrol Lee Hsien Loong, PM Singapura, putera Lee Kuan Yew. TEKS Mahbub Junaidi dan Vinsensius Segu Foto Riset
D
i usianya yang mendekati 90 tahun September nanti, mungkin Lee Kuan Yew masih bisa tersenyum melihat Temasek Holdings Pte yang kini telah berubah menjadi perusahaan raksasa. Lee masih ingat betul ketika mendirikan Temasek pada 1974. Saat itu, ia kepingin Singapura punya badan usaha yang
memisahkan pemerintah dengan investasi yang ditanamnya. Maklum, ketika awal 1960-an, Pemerintah Singapura banyak membeli perusahaan lokal di sektor produksi dan pembuatan kapal. Bagi Lee, cara seperti ini lama kelamaan bisa menjadi tidak baik. Dari sinilah muncul idenya mendirikan Temasek. Tujuannya, agar peran pemerintah sebagai pemilik dan pemegang saham tidak bercampur dengan tugasnya sebagai pembuat kebijakan dan regulator pasar. Sepanjang tahun 1974 hingga akhir 1990, Temasek beroperasi sebagai perusahaan investasi induk yang sifatnya pasif. Tugasnya adalah mengawasi dan memantau berbagai perusahaan di bawahnya, yang saat itu semuanya berada di Singapura. Sebagian besar anak perusahaannya berkembang menjadi perusahaan terkemuka di Singapura, seperti Neptune Orient Lines, Singapore Technologies Engineering, Keppel Corporation, SembCorp Industries, dan PSA International. Menurut data pemerintah, pada tahun 2002, 13% PDB Singapura berasal dari berbagai perusahaan ini. Memang, tak begitu mengherankan. Sebab, struktur politik Singapura sendiri bersifat korporatis. Sebagian besar perusahaan dikuasai negara. Itulah kenapa pada 2002 Temasek dimasukkan dalam cetak biru perekonomian Singapura.
Lee kuan yew
16
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Semua ini berkat Ho Ching, yang ditunjuk sebagai Direktur Eksekutif Temasek pada 2002. Ho adalah istri Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura yang menjabat sejak 2004 hingga saat ini. Lee sendiri adalah putera dari Lee Kuan Yew. Di tangan Ho, Temasek berkembang pesat. Tahun 2004, Temasek memiliki banyak saham di berbagai perusahaan besar Singapura, seperti SingTel, DBS, Singapore Airlines, PSA International, SMRT Corporation, Singapore Power, dan Neptune Orient Lines. Temasek juga memegang investasi berbasis publik seperti Hotel Raffles dan Singapore Zoological Gardens. Selain itu, Temasek memegang saham Singapore Pools, perusahaan judi resmi satu-satunya di Singapura. Pendek kata, perusahaan ini merajai hampir semua sektor usaha di Singapura, mulai dari keuangan, telekomukasi dan media, transportasi dan logistik, properti, sampai infrastruktur. Bahkan kebun binatang milik negara pun dikelolanya.
Strategi Berubah Namun lama kelamaan, strategi bisnis Temasek berubah. Temasek tak lagi sebagai perusahaan induk yang sekadar mengelola modal yang ditanam Pemerintah Singapura, melainkan juga menjadi perusahaan yang mampu bersaing di pasar internasional. Temasek kemudian memasukkan anak perusahaannya dalam dua grup. Yakni grup A untuk bisnis yang berbasis di Singapura, dan grup B untuk yang berlokasi di luar negeri. Yang termasuk dalam grup A adalah perusahaan air minum, listrik dan gas, pelabuhan udara dan laut, usaha olah raga, penyiaran, layanan kesehatan bersubsidi, pendidikan dan perumahan, serta berbagai sarana umum seperti kebun binatang. Di grup A setidaknya ada 22 perusahaan yang dikelola. Tujuh di antaranya sudah masuk bursa Singapura. Di grup ini termasuk di dalamnya Singapore Airlines, DBS Bank, dan Singapore Telecom. Pada tahun 2009, Ho Ching mundur sebagai Direktur Eksekutif Temasek. Posisinya kemudian digantikan oleh Chip Goodyear, bekas CEO BHP Billiton hingga saat ini. Namun, pergantian itu tak menghilangkan kontrol pemerintah terhadap jalannya Temasek. Semuanya ada di tangan Lee Hsien Loong, PM Singapura, putera Lee Kuan Yew. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Kota Termahal Nomor 6 Singapura memang hebat. Bayangkan, negara kepulauan yang luasnya tidak lebih dari Jakarta ini, tahun lalu ditempatkan sebagai kota termahal nomor enam di dunia. Ini adalah hasil survei dari lembaga prestisius The Economist Intelligence Unit yang dipublikasikan, Selasa pekan lalu. Skor Singapura sendiri adalah 135, terpaut tidak begitu jauh dari Tokyo yang menjadi “juara� kota termahal di dunia dengan skor 152. Kota besar lain di Jepang, Osaka, menempati urutan kedua. Dari Australia, Sydney dan Melbourne menempati urutan ketiga dan kelima. Ibu kota Norwegia, Oslo, menempati posisi di antara Sydney dan Melbourne. Survei itu menyebutkan, Consumer Price Index (CPI) Singapura mencapai 4,6%, angka yang relatif jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya. CPI merupakan nomor indeks yang mengukur harga rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga. CPI digunakan untuk mengukur tingkat inflasi suatu negara dan juga sebagai pertimbangan untuk penyesuaian gaji, upah, dan uang pensiun.
Sebelumnya, The Economist Intelligence Unit merilis bahwa Singapura telah menjadi kota yang paling kompetitif di Asia dan ketiga di dunia setelah New York dan London. Peringkat ini merujuk pada kemampuan menarik modal, bakat, ide, wisatawan, dan bisnis. Selain itu, Singapura juga paling layak huni dengan lingkungan budaya yang sehat. Hongkong tidak jauh tertinggal, ada di peringkat keempat sedangkan Tokyo ada di peringkat keenam dari 120 kota di dunia. Kota-kota itu dianalisis berdasarkan 21 indikator kualitatif dan 10 indikator kuantitatif. Dari keseluruhan 120 kota, Singapura menempati peringkat terbaik dalam kategori modal fisik dan kematangan keuangan (financial maturity and physical capital). Sedangkan dalam kategori efektivitas kelembagaan menempati peringkat keenam, dan peringkat keempat dalam kategori daya tarik global. Salah satu alasan mengapa Singapura begitu mengagumkan karena kebijakan pemerintah yang menjaga negara ini tetap terbuka untuk modal asing dan orang asing. Hmm‌, pantas saja. n
17
nasional Target Fiskal
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Melawan Pengemplan Presiden membantah mengemplang pajak. Sementara Ditjen Pajak kelimpungan mengejar target.
K
TEKS Kukuh Bhimo Nugroho Foto cahyo/presidensby.info
asus penggelapan pajak kembali membuat heboh. Bahkan kali ini, langsung menyasar ke orang nomor satu di negeri ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dua putranya, Mayor Infanteri Agus Harimurti dan Edhie Baskoro. Sinyalemen itu dilansir harian The Jakarta Post versi online yang menurunkan laporan mengenai sebagian dari dokumen surat pajak tahunan (SPT) Presiden SBY, Agus, dan Ibas (panggilan
18
Edhie Baskoro). Berita berjudul ‘Family Affairs’ itu, mengungkapkan pendapatan SBY dan dua anaknya sepanjang 2011 yang—konon—tidak dilaporkan sehingga mengurangi kewajibannya membayar pajak penghasilan. Berita miring yang menggegerkan republik itu, sudah dibantah langsung oleh Presiden. “Saya prihatin keluarga saya…dianggap tidak taat membayar pajak,” kata SBY di Jeddah, Senin (4/2). Ia dan anak-anaknya merasa sudah memenuhi kewajiban membayar pajak secara taat dan benar. “Prosesnya juga
akuntabel. Setelah saya isi kewajiban saya, saya minta tolong dicek apa ada yang terlewat? Apa ada yang lebih atau yang kurang. Karena saya tidak ingin ada satu rupiah yang kurang,” lanjutnya. Namun, kendati sudah dibantah, cerita ini tampaknya masih akan berbuntut panjang. Sebab, di saat yang sama, Presiden juga mengatakan bahwa enam tahun lalu, Fuad Bawazier (yang bersama sejumlah rekannya meminta KPK untuk mengusut kasus ini) sempat akan diangkat menjadi menteri keuangan. Namun batal lantaran yang bersangkutan memiliki kasus hukum. Gayung pun bersambut. Beberapa hari kemudian, KPK berjanji akan mendalami kembali kasus Fuad yang notabene mantan DirjenPajak dan Menteri Keuangan RI. Seru. Tapi terlepas dari aksi tuding-menuding tersebut, munculnya berita-berita miring seperti ini benar-benar mempriha-
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
nasional Target Fiskal
ng Pajak tinkan. Apalagi pajak merupakan tulang punggung penerimaan negara. Tahun ini saja, pemerintah menargetkan penerimaan dari pajak sebesar Rp 1.042,2 triliun atau 68,13% dari total penerimaan negara.
Memburu WP Baru Sebuah target besar yang tidak gampang dicapai. Sebab, tahun lalu saja, realisasi penerimaan pajak hanya mencapai Rp 980,1 triliun alias 3,6% di bawah target yang dipatok pada angka Rp 1.016,2 triliun. Tapi, sungguh, itu bukan sesuatu yang mustahil untuk dikejar. Soalnya, tax ratio di negeri ini masih tergolong rendah. Tahun lalu, contohnya, rasio penerimaan pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) baru mencapai 12,7%. Sementara negara-negara jiran di kelompok ASEAN sudah lebih tinggi dari angka tersebut. Tax ratio Malaysia misalnya sudah berada
di level 15,5%, Thailand 17%, Vietnam 13,8% dan Singapura 14,2%. Makanya, kalangan ekonom sepakat, tax ratio Indonesia masih tergolong mini. Dengan kata lain, peluang untuk ditingkatkan masih cukup besar. “Mestinya, tax ratio kita berada di atas 14%,” kata Ichsanuddin Noorsy, pengamat ekonomi, beberapa waktu lalu. Pemerintah juga tampaknya sepakat dengan pendapat ini. Makanya, Agus Martowardojo, Menteri Keuangan, bertekad untuk menggenjot kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak. Salah satu strategi yang dipakai adalah menggali potensi wajib pajak baru. “Caranya dengan melakukan ekstensifikasi lewat sensus pajak nasional,” ujarnya. Sensus pajak nasional sejatinya telah digelar setiap tahun. Menurut Hartoyo Mirungan, Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian Ditjen Pajak, sensus pajak 2012 telah menjaring 2,46 juta wajib pajak baru. Perinciannya, 2,25 juta wajib pajak orang pribadi dan 206.507 wajib pajak badan.Untuk 2013, sensus pajak nasional akan dimulai Maret hingga Oktober dengan target menjaring 2 juta wajib pajak baru. Angka yang cukup rasional. Sebab, menurut Fuad A Rahmany, Direktur Jenderal Pajak, saat ini ada sekitar lima juta perusahaan yang memperoleh laba. Namun faktanya, yang membayar pajak hanya 520 ribu perusahaan atau 10% dari potensi yang ada. Sementara wajib pajak orang pribadi jumlahnya hanya sekitar 25 juta dari potensi 60 juta orang. “Orang pribadi yang
bayar pajak baru 40%,” kata Fuad. Selain itu, masih menurut Fuad, sejumlah jurus juga tengah disiapkan untuk mengamankan target penerimaan pajak 2013. Mulai dari penerbitan kebijakan baru untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat, hingga melengkapi sarana dan prasarana pendukung, seperti SDM dan infrastruktur. Sejumlah beleid yang mengatur pengenaan pajak baru, memang, tengah disiapkan. Di antaranya pajak usaha kecil beromzet besar dan pajak pertambahan nilai bagi kegiatan membangun sendiri. Selain itu pemerintah berencana memanfaatkan data hasil olahan teknologi informasi untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak berbasis sektoral. Sistem administrasi perpajakan pun bakal dibenahi. “Misalnya saja, hampir separuh perusahaan sudah dicabut izin usahanya, tapi masih bisa menerbitkan faktur, itu kan merugikan,” tutur Dirjen. Strategi ekstensifikasi lainnya adalah perluasan basis pajak ke seluruh bidang usaha. Menurut Yon Arsal, Kepala Dampak Kebijakan Ditjen Pajak, penggalian potensi akan dilakukan dengan meneruskan upaya sektoral yang sudah dilaksanakan tahun lalu. Kegiatan ini difokuskan ke sektor unggulan, seperti pertambangan dan perkebunan. Sebuah kerja keras yang wajib didukung oleh seluruh rakyat Indonesia. Makanya, sungguh menyedihkan kalau ada wajib pajak (siapapun dia) yang dengan sengaja menyunat kewajiban yang harus dibayarnya. n
Penerimaan Pajak 2011 dan 2012 Tahun
Target
2012 2011
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Realisasi
Persentase
Pajak Penghasilan
PBB
PPN & PPn BM
Pajak Lain2
Rp 1.016,2
Rp 980,1
96,4%
Rp 464,7
Rp 29
Rp 337,6
Rp 4,2
Rp 878,7
Rp 872,6
99.3%
Rp 431,08
Rp 29,89
Rp 277,73
Rp 3,6
Rp kantor pajak
Data: diolah. Dalam Triliun rupiah
19
nasional wawancara
Fuad Bawazier
Bisa Hancurkan Ekonomi TEKS Mahbub Junaedi Foto agus priatna
B
ekas Dirjen Pajak kesandung pajak. Itulah yang dialami Fuad Bawazier. Garagara ikut datang ke Gedung KPK untuk mendesak agar kasus ‘Pajak Cikeas’ diusut, Fuad harus berhadapan dengan Presiden SBY. Seperti telah banyak diberitakan, dari Jeddah, Presiden bukan hanya menangkis tudingan miring pada diri dan keluarganya. Ia juga membocorkan rahasia yang disimpannya selama enam tahun. Kata SBY, dulu, Fuad mempunyai kasus yang menyangkut pajak kekayaannya. Makanya, ia batal diangkat menjadi Menteri Keuangan. Mendapat ‘serangan balik’, Fuad pun berkilah. Menurutnya, justru ada kejanggalan saat The Jakarta Post memuat data Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan SBY dan keluarganya. Sebab data tersebut seharusnya rahasia. “Lalu kenapa ketika ada kebocoran saya yang dituduh? Jadi tudingan ke saya salah alamat,”katanya. Berikut petikan wawancara Mahbub Junaedi dari Inilah Review dengan Fuad, Rabu pekan lalu.
Komentar Anda soal dokumen pajak Cikeas
Begini. Data wajib pajak itu rahasia. Itu undang-undang yang bilang, bukan saya. Dan pihak yang bertanggung jawab merahasiakan adalah Ditjen Pajak yang merupakan bagian dari pemerintah.
20
Kira-kira kenapa bisa bocor?
Nah, kalau sampai data presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan saja bisa bocor, pasti yang lain juga was-was. Ini kegagalan pemerintah dalam menjaga rahasia negara. Menjalankan UU tentang rahasia perpajakan.
Masa nyalahin orang lain? Ya enggak bisa dong.
Kira-kira di mana bocornya?
Ya, wajar jika wajib pajak lain menuntut ke polisi karena merasa dirugikan. Data rahasia kok bobol. Siapa yang bertanggung jawab, harus jelas. Sebab kalau pajak digunakan untuk alat perang politik. Brutal itu.
Ada banyak kemungkinan. Pertama, rekanan IT perpajakan adalah swasta. Konon mereka ini mempunyai akses terhadap data-data. Itu sudah melanggar dan mesti dihukum. Kedua, konon pula, kadang-kadang pakai tenaga outsourcing untuk input data. Ketiga, ada orang yang sakit hati di perpajakan karena dia dipecat atau dihukum. Atau bisa saja ada lawan politik yang selama ini merasa suka diganggu.
Presiden sempat marah?
Pajak kok dijadikan alat perang?
Jadi?
Ya, saya enggak tahu. Mungkin saja emosi karena datanya bisa bocor. Kan sudah dimuat koran berbahasa inggris. Dari mana bisa dapatkan data itu? Seharusnya tanggung jawab pemerintah.
Ya, kadang-kadang perpajakan memang dipakai untuk tujuan politik atau persaingan bisnis. Sudah menyimpang dan jadi perang balas dendam. Bisa meng hancurkan ekonomi kalau perpajakan dijadikan alat politik. Berbahaya sekali.
Anda sendiri cenderung yang mana?
Mungkin balas dendam. Bisa saja ada orang yang ditekan-tekan pajaknya untuk kepentingan politik. Sebenarnya, orang dalam yang bisa bocorin itu banyak. Kalau hal seperti ini dibiarkan, bisa terjadi jual beli data pajak.
Kalau soal pengemplangan pajak yang diduga dilakukan Cikeas?
Wah, itu terlalu materi. Biar yang bersangkutan jelasin. Saya hanya minta pertanggung jawaban pemerintah atas kebocoran ini. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
nasional Penerimaan Negara
R
encana pemerintah memberlakukan cukai pada minuman bersoda dan berpemanis, mendapat perlawanan keras. Penentang yang paling keras, mudah ditebak, siapa lagi kalau bukan para pengusaha produsen minuman ringan. Para pengurus di Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM) menilai, minuman bersoda dan berpemanis tak layak dibebani cukai. Alasannya, konsumsi produk ini belum terbilang berlebihan. Menurut Suroso Natakusuma, Sekjen ASRIM, konsumsi minuman berkarbonasi di Indonesia baru mencapai 2,4 liter per kapita per tahun. Bandingkan dengan Filipina yang sudah mencapai 34,1 liter, Malaysia 19 liter, atau Kamboja 4,5 liter. “Artinya konsumsinya tidak berlebihan sehingga tidak layak dikenai cukai untuk pembatasan konsumsi,” ujarnya. Dampak dari beleid ini bukan hanya akan menurunkan penjualan, tapi juga berpengaruh pada penerimaan pemerintah. Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi-UI menunjukkan, penerapan cukai Rp 3.000 per liter akan membuat pemerintah mendapat tambahan pemasukan Rp 590 miliar. Namun, kerugian yang muncul juga bakal lebih besar lagi. Misalnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) diprediksi akan berkurang Rp 562,7 miliar. Dan penerimaan dari pajak perusahaan bisa turun sebesar Rp 736,1 miliar. Mungkin, penelitian dan prediksi LPEM-UI ada benarnya. Namun, pemerintah juga punya pertimbangan lain. Kebijakan ini dirancang berdasarkan UU Nomor 39 tahun 2007 tentang ‘Barang Kena Cukai’. Sampai saat ini, sudah ada tiga jenis barang yang dikenakan cukai yakni etil alkohol (EA) atau etanol, minuman yang mengandung etil alkohol (MMEA), serta hasil tembakau atau rokok. Sesuai undang-undang, cukai memang diperbolehkan untuk barang-barang tertentu yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan. Sehingga konsumsinya perlu dikendalikan dan peredarannya perlu diawasi. Jadi, ”ini juga untuk melindungi masyarakat,” kata Agus Martowardojo, Menteri Keuangan. Setidaknya ada empat komoditas baru yang akan dikenai cukai. Di antaranya minuman soda, pulsa telepon,
minuman bersoda
Cukai Soda Melawan Raksasa Rencana pemberlakuan cukai minuman bersoda ditentang industri minuman. LPEM UI menguatkan protes mereka. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho Foto riset
gas buang kendaraan bermotor, serta limbah pabrik. Khusus minuman soda, ada masukan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan produk ini bisa mengganggu kesehatan. Jika dikonsumsi berlebihan, minuman bersoda bisa mengakibatkan gangguan pada ginjal, meningkatkan risiko diabetes, asam urat, gangguan lambung, hati, usus dan obesitas. Yang tak kalah pentingnya, ya itu tadi, kebijakan ini akan menambah penerimaan negara yang lumayan tebal. Maklum, volume konsumsi produk ini pada 2012 mencapai 0,790 miliar liter. Menurut Bambang Brodjonegoro,
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, cukai bakal dibebankan pada perusahaan karena mayoritas industri produsen minuman bersoda adalah pemain besar. Pemerintah telah menyiapkan lima alternatif tarif cukai, mulai dari Rp 1.000 sampai Rp 5.000. Jika tarif cukainya Rp 1.000 per liter, pemerintah akan mendapat pemasukan tambahan Rp 790 miliar. Otomatis, bila yang diterapkan skenario tertinggi (Rp 5.000), maka kocek negara akan bertambah Rp 3,95 triliun. Lumayan, buat menambal defisit anggaran. n
21
bisnis sepekan
Ogah Kinerja Dicap Turun TEKS Hideko FOTO wirasatria, riset
«Kami akan mengusulkan agar pertumbuhan penjualan listrik sebesar 10% pada APBN Perubahan 2013.» Nur Pamudji. Direktur utama pt pln
22
i
ni memang di luar kebiasan. Lazimnya, perusahaan akan senang bila target kinerjanya diturunkan. Namun itu tak berlaku bagi Nur Pamudji, Direktur Utama PLN. Ia protes ketika target pertumbuhan listrik di APBN 2013 dicantumkan sebesar 9%. Seharusnya, menurut Nur, target pertumbuhan listrik 10%. Pasalnya pertumbuhan listrik pada tahun lalu saja sudah mencapai 10,17%. Tampaknya Nur Pamudji tak sudi kinerja PLN dianggap turun gara-gara mengikuti target
APBN 2013. “Kami akan mengusulkan agar pertumbuhan penjualan listrik sebesar 10% pada APBN Perubahan 2013,” katanya optimistis. PLN memperkirakan, penjualan listrik tahun ini akan mencapai 191 TWh (tera watt hour) atau di atas target APBN 2013 sebesar 184,3 Twh. Pada 2012, realisasi penjualan listrik mencapai 173,8 TWh, lebih tinggi dari target sebesar 169,1 TWh. Dari sisi pelanggan, tahun ini PLN menargetkan dapat menggaet pelanggan baru sebanyak 3,2 juta pelanggan. Target tersebut lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pencapaian pelanggan baru pada 2012 yang mencapai 3,9 juta pelanggan. Dari target-target tersebut, sepertinya PLN cenderung untuk lebih menggenjot penjualan dibandingkan menambah jumlah pelanggan baru. Masih berhubungan dengan PLN, Kementerian ESDM menargetkan pada 2013 ini rasio elektrifikasi mencapai 77,65% dan rasio desa berlistrik ditargetkan mencapai 97,8%. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan membangun jaringan distribusi sepanjang 9.256,7 Km, serta membangun gardu listrik dengan total kapasitas 217,5 MVA. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
bisnis sepekan
b
ank yang dikelola secara tidak sehat ternyata masih cukup banyak. Buktinya, selama kurun waktu 2006-2012 ada 47 bank telah dicabut izin usahanya oleh pemerintah. Dari jumlah tersebut, 46 merupakan bank perkreditan rakyat (BPR). Satu-satunya bank umum yang dicabut izinnya adalah Bank IFI, milik pengusaha Bambang Rachmadi. Tentu saja, ini menjadi beban berat bagi Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Maklum, dana masyarakat (DPK) yang tersimpan di bank-bank tersebut mencapai total Rp Rp 1,150 triliun. Dari jumlah tersebut, simpanan yang layak dibayar LPS mencapai 80.699 rekening senilai Rp 897 miliar (77%). Sementara DPK yang tidak layak dibayar mencapai 7.385 rekening dengan nilai Rp 262 miliar (23%). Kendati bank-bank tersebut telah diambil LPS, tetap saja tak akan cukup untuk menutup dana yang dibayarkan kepada para nasabah. Maklum, total aset ke-47 bank tadi hanya Rp 401,89 miliar. Artinya, LPS masih tekor hampir Rp 500 miliar. Aset-aset yang sudah di tangan LPS pun tak bisa langsung dijual. Soalnya, sampai saat ini baru 34 bank yang telah dilikuidasi, sementara sisanya masih berjalan. n
Enam Tahun Tekor Rp 500 miliar TEKS Hideko FOTO asep rochyadi
Pasar Sekunder Properti Masih Cerah TEKS Hideko FOTO DOKCENTURY21
Andri Witjaksono, Vice Executive Director Century 21 Indonesia (dua kiri) dan Ricky Conrad CEO www.propertykita.com (dua kanan) usai penandatanganan kerja sama pemasaran.
P
asar sekunder properti tahun ini diprediksikan masih menjanjikan. Demikian perkiraan yang disampaikan oleh Andri Witjak-
sono, Executive Director Century 21 Indonesia. Seperti tahun lalu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi, menguatnya daya beli masayarakat, turunnya
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
suku bunga KPR, serta maraknya pembangunan proyek properti tetap akan menjadi pendorong bisnis properti di tahun 2013. Atas pertimbangan itulah Andri optimistis tahun ini penjualan properti, terutama di pasar sekunder, masih akan ramai. Tahun lalu, pasar sekunder menyumbang 62% penjualan properti. Andri memperkirakan, tahun ini penjualan properti melalui perantara jasa broker properti akan mencapai Rp 100 triliun. “Sekitar 15% di antaranya akan disumbangkan oleh para agen dari Century 21,” katanya. Tahun lalu, penjualan properti yang difasilitasi oleh Century 21 paling banyak di Jakarta Barat dengan porsi 26%. Setelah itu disusul oleh Jakarta Utara (23%) dan Jakarta Selatan (11%). Nah, untuk tahun ini, Century 21 mematok target transaksi sebesar Rp 150 triliun. Ini berarti mengalami kenaikan sebesar 30% dibandingkan dengan 2012. n
23
Bisnis Obat Ilegal
Mengulum Bisnis Perm
Obat seksualitas ilegal marak di internet. Lebih praktis daripada menyeduh jamu.
I
klan yang dipajang di tokobagus.com itu sunggung menggoda. Judulnya “Chewing Gum Permen untuk Istri Tercinta�. Di bawahnya ditulis: bagi suami-suami atau lakilaki yang memiliki istri lemah keinginan
24
Teks AS Riyanto Foto Wirasatria
untuk berhubungan intim, ini solusinya buat Anda. Cukup? Belum. Si pemasang iklan juga memberi embel-embel yang semakin membuat penasaran. NB: Gunakan dengan pasangan resmi Anda ya. Kami
tidak bertanggung jawab jika diluar pasangan resmi, karena efek obat ini sangat cepat beraksi dan langsung. Waduh! Permen karet perangsang produksi China ini pun laris manis. Penjualan di internet maupun lewat telepon seluler semakin marak. Padahal, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah membekukan 36 situs online yang menjual permen karet tersebut. Alasannya, permen ini tak terdaftar dan berbahaya untuk dikonsumsi. Teknologi informasi memang semakin memudahkan orang berniaga. Tanpa harus bertatap muka, pembeli dan pen-
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Bisnis Obat Ilegal
men di Internet risi lima permen yang tersedia dalam pilihan rasa strawberry, mint, dan jeruk. Setiap permen dibungkus kertas perak agar terjaga kelembabannya sehingga tetap keras dan beraroma. Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai Rp 75 ribu hingga Rp 150 ribu per kemasan dengan isi lima permen. Menurut pengakuan penjual yang pernah merasakannya, ketika mengkonsumsi permen ini terasa mual. Setelah dibuang, sekitar 10-15 menit terasa efek yang membuat gelisah dan sensasi yang terasa hingga dua jam. Seorang penjual mengaku, omzet jualan permen karet asyik ini mencapai Rp 20 juta per bulan. Konsumennya adalah masyarakat yang biasa bertransaksi online. Bahkan tak hanya perempuan, laki-laki pun banyak yang memesan un-
Yang jelas produk ini tidak terdaftar. Karena itu kami melakukan public warning seperti ini agar masyarakat tidak menggunakan karena tidak menjamin mutunya. jual bisa bertransaksi. Tinggal transfer dana, barang langsung dikirim. Namun, tak sedikit yang tertipu karena barang tak jua dikirim. Mudahnya berjualan di internet juga memicu penjualan permen karet yang diklaim bisa membuat perempuan yang biasanya dingin, menjadi panas membara. Meskipun banyak situs yang diblokir oleh BPOM, permen ajaib ini masih mudah ditemukan di mesin pencari. Permen pemicu gairah perempuan yang beredar di Indonesia ada tiga merek, yakni Sexy Gum, Sex Love, dan US Passion Cachou. Setiap kemasan be-
tuk pasangannya. Permen ini memang hanya beredar di internet. Sebab, BPOM tidak merestuinya. “Permennya ini memang chewing gum, tetapi dikatakan mengandung bahan yang bisa menimbulkan libido, seperti itu” kata Ketua BPOM Lucky Oemar Said.
Menyasar perempuan Lucky memperingatkan masyarakat untuk tidak mencoba-coba mengonsumsi permen tersebut. Alasannya, janji-janji penambah nafsu ini hanya klaim penjual. “Yang jelas produk ini tidak terdaf-
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
tar. Karena itu kami melakukan public warning seperti ini agar masyarakat tidak menggunakan karena tidak menjamin mutunya,” paparnya. Tahun lalu, BPOM menyita obatobatan ilegal dalam Operasi Pangea V. Hasilnya, obat-obat yang ditawarkan secara ilegal via internet didominasi obat yang ditujukan untuk memperbaiki fungsi seksual, baik pada wanita maupun pria. Dari sebanyak 66 item obat ilegal, 40 di antaranya adalah obat disfungsi ereksi untuk pria, dan 3 item lain adalah obat perangsang wanita atau female libido drugs. Selain itu, sebanyak 4 item di antaranya adalah anestesi lokal, 8 item obat tradisional penurun berat badan dan 2 item suplemen makanan ilegal, serta 9 item produk kategori lainnya. Nilai keekonomian dari obat ilegal ini ditaksir sekitar Rp 150 juta. Munculnya permen ini membuat banyak pihak mulai ngeh. Obat perangsang maupun obat kuat ternyata tidak hanya untuk pria. Pasar obat perangsang bagi perempuan ternyata juga sangat diminati. Selama ini, produk-produk yang menyasar kaum hawa adalah jamu bersalin, jamu meremajakan kulit, jamu seksual, dan jamu awet muda. Di antara keempat produk itu, jamu bersalin yang menduduki peringkat paling laris. Dari 3 juta kelahiran di tahun lalu, sekitar 700 ribu perempuan meminum jamu ini. Jamu ini berfungsi untuk mengatasi berbagai keluhan ibu pascabersalin, karena dapat membantu mengembalikan kebugaran serta bentuk tubuh seusai melahirkan. Adapun jamu seksual untuk perempuan adalah jamu galian rapet. Namun, pasar mulai berubah. Masyarakat menginginkan kepraktisan. Hal ini tidak ditemukan pada produk jamu. Akibatnya, sudah pasti. Tahun lalu, industri jamu bungkus mencapai Rp 3 triliun. Namun tahun ini, diperkirakan bisa melorot hingga 16% menjadi tinggal Rp 2,5 triliun. Jumlah tersebut diperebutkan oleh 120 perusahaan jamu bungkus. Kalau produk pria, lebih beragam. Obat kuat pria yang banyak diminati adalah Jamu merek Tanduk Rusa, obat merek Pa’e (pernah ditarik peredarannya oleh Badan POM karena mencantumkan nomor registrasi palsu), obat merek Black Africa, obat merek Urat Madu, Cialis atau Tadalafil sebagai pengganti Viagra yang banyak ditinggalkan karena efek sampingnya yang berbahaya. n
25
Bisnis Minuman Beralkohol
Segarnya Pasar Bir Pasar bir terus meningkat. Hal ini ditopang oleh wisatawan asing dan menjamurnya ritel asing. Teks AS Riyanto Foto Riset
P
rodusen bir benar-benar sedang mabuk keuntungan. Laba mereka terus meningkat. Penjualannya juga meningkat, terutama ditopang oleh majunya industri pariwisata dan berjamurnya ritel asing. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), misalnya. Emiten yang mempro-
26
duksi Bir Bintang, Heineken, Green Sands, dan Guiness ini membukukan laba bersih Rp 305,21 miliar sepanjang tahun 2012. Perolehan tersebut naik 44,6% dibandingkan posisi setahun sebelumnya yang hanya Rp 211,02 miliar. Kenaikan laba bersih perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini terbantu berkat penjualan bersih yang mengalami peningkatkan sepanjang kuartal IV-2012 sebesar Rp 848,96 miliar. Pada periode sama sebelumnya, penjualan bersih Multi Bintang mencapai Rp 636,08 miliar. Adapun pesaingnya, PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), juga tak kalah moncer. Produsen bir merek Anker, Carlsberg, San Miguel, dan Kuda Putih ini hingga kuartal III-2012 berhasil membukukan laba bersih Rp 150,10 miliar. Laba bersih yang diraih DLTA mengalami kenaikan sebesar 48,5% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2011 sebesar Rp 101,05 miliar. P e ningkatan p a d a laba bersih DLTA ditunjang dari penjualan bersih yang mengalami kenaikan sebesar 27,5%. Hingga kuartal III-2012, DLTA berhasil meraup penjualan sebesar Rp 509,93 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebe-
lumnya di 2011 sebesar Rp 399,96 miliar. Tahun ini, penjualan bir tampaknya semakin menjanjikan. PT Delta memproyeksikan pasar bir nasional tahun ini tumbuh 5%-7% menjadi 2,46 juta hektoliter dibanding tahun lalu sebesar 2,3 juta hektoliter. “Pertumbuhan sektor pariwisata dan minimarket ikut mendorong penjualan bir, diikuti pertumbuhan daya beli masyarakat berpendapatan menengah,� ujar Ronny Titiheruw, Direktur Pemasaran PT Delta. Pendapat senada juga diungkapkan oleh Pudjianto, Ketua Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo). Menurut dia, permintaan produk minuman di pasar ritel cukup bagus, baik itu minuman ringan kemasan, minuman soda, maupun minuman beralkohol. Khusus untuk minuman beralkohol, pasar utamanya adalah daerah tujuan favorit wisatawan mancanegara, seperti Bali. Selain itu, ekspansi ritel asing dengan jenis convenience store seperti Seven Eleven, Circle K, dan Lawson, juga turut mendukung distribusi minuman beralkohol ke lapisan masyarakat menengah ke bawah. Para peritel ini yang membuat penjualan dan laba bersih perusahaan bir naik pesat. Membaiknya kinerja perusahaan bir ini membuat sahamnya banyak dicari investor. Rabu pekan lalu, saham kedua produsen bir tersebut menjadi saham yang menguat paling signifikan. Saham MLBI naik Rp 50 ribu menjadi Rp 860 ribu. Adapun saham DLTA naik Rp 5 ribu menjadi Rp 255 ribu. n
Pertumbuhan sektor pariwisata dan minimarket ikut mendorong penjualan bir, diikuti pertumbuhan daya beli masyarakat berpendapatan menengah.
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Bisnis Perhotelan
B
isnis hotel di ibu kota tak pernah sepi dari investor. Makanya, hotel baru tumbuh mengepung Jakarta. Namun, PT Bukit Muria Jaya Estate punya strategi lain. Anak usaha Djarum group ini justru agak menjauh dari Jakarta. Perusahaan ini memilih Karawang untuk membangun hotel barunya. Memang, hotel di Jakarta terus berkembang. Hingga akhir 2012, total pasokan kumulatif hotel di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) mencapai 26.440 kamar. Sebanyak 36,11% merupakan bintang 5, 39,77% merupakan bintang 4, dan bintang 3 (24,13%). Rata-rata, tingkat okupansi hotel-hotel tersebut berkisar 67,11%. Ke depan, pasokan hotel di Jabodebek akan semakin sesak. Coldwell Banker Indonesia mencatat, hingga 2014, pasok-an baru hotel budget di Jabodebek akan mencapai 2.000 kamar, separuh dari total suplai baru. Hotel-hotel ini pada umumnya menargetkan para pebisnis, terutama di level menengah, dan pelajar yang sedang studi ekskursi. Adapun Jones Lang Lasalle Indonesia, mencatat pasokan hotel berbintang di Jakarta diperkirakan bertambah 2.337 kamar hingga 2014. Potensi penambahan pasokan hotel baru ini sebagian besar berlokasi di Jakarta pusat dan Jakarta selatan yang menjadi pusat bisnis. Namun, PT Bukit justru menarik diri dari pusat bisnis. Anak usaha Grup Djarum bidang properti ini menyiapkan investasi hingga Rp 300 miliar lebih untuk pengembangan hotel bintang 4 di Karawang, Jawa Barat. Menurut Robbie Wiguna, Associate Director PT Bukit Muria Jaya Estate, hotel ini nantinya akan dibangun di lahan 2,5 hektar. Adapun fasilitasnya lebih banyak daripada kategori bintang 4 pada umumnya. “Walaupun kami rencanakan sebagai hotel bintang 4, fasilitasnya sudah mendekati yang bintang 5. Nanti setelah beroperasi kami akan minta PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) untuk mengakreditasi,� katanya. Hotel ini akan berdiri setinggi 21 lantai dan dioperasikan oleh jaringan operator Padma Hotel & Resorts. Saat ini
Hotel Djarum di Pinggir Jakarta Hotel baru banyak muncul di Jakarta. Namun Djarum justru mendirikan hotel bintang 4 di Karawang. Teks AS Riyanto Foto ilustrasi
konstruksi hotel dengan kapasitas 200 kamar tersebut telah mencapai tahap pemasangan tiang pancang dan dijadwalkan beroperasi pada 2014. Agak nyeleneh, memang. Di kala pengusaha lain menyerang Jakarta, perusahaan yang sudah berdiri sejak 1994 ini justru menjaga jarak dengan pusat bisnis. Alasannya, menurut Robbie, pengembangan hotel tersebut dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan akan akomodasi hotel berbintang di daerah
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Karawang yang sudah cukup tinggi. Meskipun kebutuhan akan akomodasi hotel berbintang mulai tinggi di Karawang, Robbie menilai hal tersebut tidak berlaku untuk hunian vertikal seperti apartemen. “Kami memang akan mengembangkan hunian vertikal di sekitar area komersial perumahan Karawang Resinda, tapi tidak dalam waktu dekat. Saat ini pasar Karawang belum kondusif untuk produk semacam itu,� paparnya. n
27
Bisnis Bibit sawit
Bibit Sawit Masih Kurang Subur Produsen bibit sawit terkena imbas penurunan harga CPO. Mereka pun tak berani pasang target. Teks AS Riyanto Foto DOK.Inilah.com
sional berkisar 230-240 juta kecambah. Nah, tahun ini, benih sawit impor diperkirakan hanya 11,8 juta kecambah. Rismansyah Danasaputra, Direktur Tanaman Tahunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian, memprediksi produksi benih tahun 2013 sekitar 200 juta
kecambah atau sama dengan 2012. Alasannya, kebutuhan tahun ini diperkirakan tak jauh berbeda dengan tahun lalu. Berdasarkan catatan Rismansyah, penyerapan benih sawit dalam negeri hingga November 2012 sekitar 161 juta kecambah. Hingga pengujung tahun lalu penyerapan diperkirakan mencapai 175 juta kecambah. “Jadi sampai akhir tahun diperkirakan sesuai dengan target,� jelas Rismansyah. Sumber impor biasanya berasal dari Malaysia, Papua Nugini, Kosta Rika dan sedikit dari Thailand. Namun khusus benih impor dari Malaysia dihentikan. Alasannya, Malaysia masih menutup benih dari Indonesia. Jadi, keduanya sa-
I
ndustri sawit sedang lesu. Harga minyak sawit atau CPO masih lemah. Pada akhir 2012, harga CPO ditutup dengan harga US$760 per ton atau terburuk sepanjang 2010-2012.Di saat harga masih lemah, CPO asal indonesia masih diserang oleh banyak pihak. Salah satunya datang dari Environmental Protection Agency (EPA). Lembaga dari Amerika Serikat masih menganggap bahwa produk sawit asal Indonesia mengandung emisi karbon yang besar. Bahkan Pemerintah Perancis masih mengatakan bahwa minyak CPO mengganggu kesehatan. Melemahnya harga CPO tersebut, akhirnya ikut berpengaruh terhadap bisnis bibit tanaman sawit. Produsen bibit sawit masih melihat kanan-kiri. Selain mengurangi kuota impor bibit sawit dikurangi, pemerintah juga ingin mengurangi luasan lahan pembibitan sawit menjadi tidak lebih dari 100 ribu hektar. Memang, Indonesia adalah penghasil CPO terbesar di dunia. Negeri ini juga memiliki lahan perkebunan sawit terluas di jagad ini. Namun, bibit sawit masih banyak diimpor. Penyebabnya tentu saja ketimpangan antara produksi dan permintaan. Saat ini ada sekitar 11 produsen benih sawit. Mereka di antaranya adalah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Socfindo, London Sumatera Plantation Indonesia, Bina Sawit Makmur, Tunggal Yunus Estate, Dami Mas Sejahtera, Tania Selatan, dan Bakti Tani Nusantara. Namun mereka hanya mampu memproduksi 200 juta kecambah per tahun. Ada juga produsen benih sawit skala kecil yang total kapasitasnya mencapai 10 juta kecambah per tahun. Padahal, total kebutuhan na-
28
Pembibitan sawit
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Bisnis Bibit sawit
ling menutup masuknya bibit sawit. Achmad Manggabarani, Ketua Forum Pengembangan Perkebunan Strategis Berkelanjutan (FP2SB), menilai, langkah pemerintah menghentikan sementara impor benih sawit dari Malaysia adalah wajar demi politik kesepadanan. “Jika Malaysia bisa mengekspor benih ke Indonesia, semestinya Indonesia juga bisa melakukannya,” katanya.
Produksi stagnan Nah, lesunya bisnis sawit saat ini membuat produsen bibit enggan membuat target produksi. “Kami tidak berani memasang target, demikian juga sumber benih lain, karena dikhawatirkan permintaan benih akan menurun,” ujar Eko Darmawan, manager PT Socfindo. Hal ini, lanjutnya, dipicu oleh merosotnya harga CPO, semakin terbatasnya lahan
Kami tidak berani memasang target, demikian juga sumber benih lain, karena dikhawatirkan permintaan benih akan menurun.
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
untuk pengembangan bibit, serta kebijakan moratorium yang belum juga jelas. Namun jika permintaan kembali membaik, menurut Eko, PT Socfindo siap memenuhi permintaan benih hingga 40 juta kecambah. Apalagi saat ini Socfindo sudah memiliki dua kebun pembenihan sawit. Hal sama juga dialami oleh PT Dami Mas Sejahtera. Anak usaha Sinar Mas Grup ini memperkirakan permintaan bibit sawit tahun ini akan stagnan. “Kalau tren harga CPO seperti saat ini, permintaan benih sawit ikut mengendur,” kata Tony Liwang, Direktur Dami Mas, beberapa waktu lalu. Tahun ini, Dami Mas hanya menargetkan penjualan benih sebanyak 20 juta kecambah atau sama seperti tahun lalu. Tahun lalu, sebanyak 60% atau 12 juta benih produksi Dami dipasarkan ke beberapa perusahaan sawit dan petani plasma. Penjualan ini termasuk 52.500 benih yang diekspor ke Liberia. Sedangkan 40% sisa digunakan untuk kebutuhan internal perusahaan, yakni Sinar Mas Agro. Meskipun masih stagnan, pemain besar mulai ancang-ancang masuk bidang ini. Misalnya, PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk menargetkan menjadi produsen benih sawit pada 2014. Perseroan sudah memulai proyek usaha pengembangan benih sawit melalui anak usahanya, PT ASD-Bakrie Oil Palm Indonesia. Proses pembentukan bibit tersebut mulai dilakukan pada area seed garden seluas 276 hektare. Proses penyerbukan atau polinasi untuk membuat bibit sawit unggulan akan dimulai pada Juni 2012. Pada 2013 diharapkan bisa menghasilkan benih sebanyak 2,09 juta pohon. Pada 2014 jumlah produksi bibit sawit Bakrie Sumatera Plantation ditargetkan mencapai 7,81 juta pohon. Hingga 2026 jumlah bibit yang bisa diproduksi garden seed Bakrie Sumatera Plantation mencapai 31,72 juta. Meskipun baru diproduksi, sudah ada sejumlah perusahaan perkebunan sawit yang sudah memesan benih kepada Bakrie Sumatera Plantation, seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), Grup Tri Purta dan beberapa perusahaan lainnya. ASD-Bakrie Oil Palm Indonesia merupakan perusahaan patungan antara Bakrie Sumatera Plantation dan ASD de Costa Rica, perusahaan penyedia tanaman induk untuk bibit Dura Lines dan Pisifera Families. Bakrie Sumatera Plantation sudah menjadi representatif ASD Costa Rica sejak 2008. n
29
Ratu Beatrix bakal menyerahkan mahkota kepada putranya, Pangeran Willem. Gaji keluarga Kerajaan Belanda tertinggi di Eropa, mencapai Rp 459 miliar per tahun. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho Foto Riset Ilustrasi Erbhayu
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
31
K
egembiraan pecah di Kota Amsterdam. Suhu dingin di malam akhir Januari yang mencapai 2 derajat celcius, tak menghalangi pesta pora dadakan warga Amsterdam. Bern café, salah satu café terkenal di kawasan Neuwmark, bahkan dengan suka cita membagikan bir Heineken secara gratis kepada seluruh tamunya. Kegembiraan yang terjadi pada Senin (28/1), pukul 20.00 waktu setempat atau Selasa (29/1) pukul 02.00 WIB itu, ternyata juga terjadi di seluruh penjuru negeri. Benak warga Belanda, malam itu, memang sedang dipenuhi kegembiraan. Rasa senang itu membuncah setelah mendengarkan pidato Ratu Beatrix, yang disiarkan secara langsung lewat sta-
(46) yang akan bergelar Koning Willem IV. Ratu Beatrix mengumumkan pengunduran diri, tepat tiga hari sebelum ulang tahunnya ke-75 pada 31 Januari 2013. Ratu yang dicintai rakyatnya ini, telah memerintah selama 33 tahun sejak 30 April 1980. Dia menggantikan Ratu Juliana yang memerintah selama 32 tahun (1948–1980). Sementara Juliana, menggantikan ibundanya, Ratu Wilhelmina, yang naik tahta pada 1890 dan berkuasa selama 57 tahun. “Dengan sebuah keyakinan besar, saya akan menyerahkan tahta saya pada Pangeran Orange, Willem-Alexander,” kata Ratu Beatrix dalam pidatonya. “Dia bersama Putri Maxima telah mempersiapkan peran mereka sepenuhnya,” lanjutnya. Menurut Ratu, dia sudah sejak lama memikirkan kepu-
Ratu Beatrix dan Pangeran Willem-Alexander beserta istrinya Putri Maxima
Saya mundur bukan karena jabatan ini sangat berat, tetapi berdasarkan keyakinan bahwa tanggung jawab atas negara kita harus diserahkan kepada generasi muda. siun televisi nasional. Rupanya, satu kejadian besar yang bakal tercatat dalam buku sejarah, baru saja terjadi. Ratu Beatrix menyatakan mundur dari tahta kerajaan dan mewariskan kepada puteranya Pangeran Willem-Alexander. Suksesi itu mengakhiri seabad kepemimpinan seorang ratu di Kerajaan Belanda, sejak tahun 1890 atau 123 tahun. Pada 30 April mendatang, kekuasaan secara resmi bakal beralih ke tangan seorang raja, yakni Pangeran Willem-Alexander
32
tusan untuk mundur. Dan alasan utamanya adalah faktor usia. “Saya mundur bukan karena jabatan ini sangat berat, tetapi berdasarkan keyakinan bahwa tanggung jawab atas negara kita harus diserahkan kepada generasi muda,” tuturnya. Setelah turun tahta, Beatrix memilih menetap di Istana Drakensteyn. Dia bakal menjadi penasihat bagi putranya yang memimpin. Selain itu, ia juga bakal menghabiskan waktu dengan para cucunya. Beatrix memiliki delapan cucu,
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
anak dari Pangeran Willem tiga orang, Pangeran Friso (45) dua orang dan anak dari Pangeran Constantijn (44) tiga orang. Hanya satu dari delapan cucu itu yang laki-laki, yakni anak kedua Constantijn. Namun, kabar lain pun menyeruak, bahwa Ratu Beatrix bakal lebih berkonsentrasi merawat Pangeran Friso yang sejak Februari 2012 menderita koma, setelah mengalami kecelakaan hebat di kawasan ski di Lech, Austria. Saat itu, Friso meluncur di jalur terlarang, terjatuh dan tertindih bongkahan salju. Tak seorang pun tahu keberadaannya hingga hampir 50 menit, sebelum ditemukan teman-temannya. Akibatnya, Friso mengalami kerusakan hebat pada syaraf-syarafnya.
akan menjadi Raja Belanda pertama setelah lebih dari satu abad,� ungkap Rutte. Kerajaan Belanda memang menganut sistem monarki konstitusional dan berdiri sejak 200 tahun silam. Keluarga kerajaan menyerahkan tugas-tugas pemerintahan kepada seorang perdana menteri dan tidak berurusan dengan kegiatan politik. Ratu Beatrix sendiri, selama ini, dikenal dekat dengan rakyatnya. Maklum, selama bertahta, Beatrix selalu antusias menyuarakan pentingnya membangun toleransi dan semangat multikultur di Belanda. Dia bahkan dikenal sangat kritis terhadap para politisi ultrakanan seperti Geert Wilders yang dikenal antiimigran dan anti-Islam.
Keluarga Kerajaan Belanda
Pada Agustus lalu, Ratu Beatrix yang bersedih hati, sempat membuat pernyataan bahwa Kerajaan Belanda akan memutuskan suntik mati bagi Friso, jika sampai akhir 2012 tetap tak sadarkan diri. Hal itu untuk menghentikan penderitaan Friso yang berkepanjangan. Tapi rencana tinggal rencana, tetap saja tak ada seorang ibu yang tega membunuh anak kandungnya. Dan Ratu Beatrix agaknya lebih memilih merawat Friso secara langsung, sekaligus menemani Luana (7) dan Zaria (6), dua anak Friso.
Dipercaya Rakyat Upacara pelantikan Pangeran Willem, yang bakal menginjak usia 46 tahun pada 27 April mendatang, akan dilakukan di gereja New Amsterdam. Menurut Mark Rutte, Perdana Menteri Belanda, Ratu Beatrix telah memberikan sebuah penghormatan yang luar biasa kepada Willem-Alexander. “Dia
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Pada April tahun lalu, saat pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte terpaksa membubarkan diri setelah gagal mengegolkan kebijakan pemotongan anggaran, Ratu Beatrix dianggap berjasa karena mengamankan pemerintahan hingga terpilihnya pemerintahan baru pada bulan September. Saat itu, Rutte dan kabinetnya mengundurkan diri setelah gagal meyakinkan mitra koalisinya di parlemen, yaitu Partai Kebebasan (PVV), agar mendukung pemotongan anggaran negara sebesar 16 miliar Euro. Pemotongan anggaran ini perlu karena defisit anggaran Belanda kian besar akibat dampak krisis di benua biru. Menurut Biro Perencanaan Pusat Belanda, defisit anggaran saat itu dikhawatirkan naik menjadi 4,7% dari Gross Domestic Product (GDP). Jumlah itu melampaui batas maksimal yang ditetapkan Uni Eropa kepada anggotanya, yaitu 3%. Nah, timbul kekhawatiran bila defisit anggaran dibiarkan membesar, status
33
Nilai yang diterima keluarga Ratu Beatrix itu menggeser keluarga Ratu Elizabeth II dari Inggris, yang akibat krisis diturunkan 16,5%, dari £ 35,5 juta (Rp 526 miliar) menjadi £ 29,7 juta (Rp 440 miliar).
Pangeran Willem-Alexander beserta istrinya Putri Maxima
34
Belanda di lembaga pemeringkat kredit akan turun. Padahal saat itu, Belanda masih masuk peringkat tinggi,yakni AAA, dan suku bunga obligasinya tergolong rendah. Namun, usulan pemangkasan anggaran Rutte itu ditentang PVV yang dipimpin Geert Wilders. Politisi nasionalis itu beralasan, memotong anggaran dengan alasan penghematan justru bisa memperburuk situasi nasional. Padahal, Uni Eropa memberi batas waktu hingga 30 April 2012 kepada semua anggotanya, termasuk Belanda, untuk memaparkan bagaimana mereka mengurangi defisit anggaran nasional. Rutte pun memilih mundur. Kondisi itulah yang mendorong Ratu Beatrix turun tangan. Dia meminta semua menteri dan wakilnya tetap bekerja semaksimal mungkin, meski ditinggal Rutte. Anjuran itu ampuh. Pemerintahan tetap berjalan hingga pemilu digelar. Eh, ternyata Rutte menang lagi dan kembali memimpin. Kecintaan rakyat Belanda kepada Beatrix juga dapat dilihat dari hasil survei yang dilakukan pascapengunduran diri. Jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei Een Vandaag terhadap 26 ribu responden menunjukkan, kepercayaan pada Beatrix sebagai ratu tetap bertahan pada angka 75%. Bahkan lebih tinggi dari 2012 sebesar 72%. Sementara kepercayaan rakyat Belanda pada Pangeran Willem sebesar 64%. Terlepas dari suksesi di Kerajaan Belanda, menarik menyimak laporan yang dilansir Herman Matthijs, profesor dari Universitas Ghent, di Belgia. Laporan yang dipublikasikan pada Juli 2012 itu, menyebut soal biaya para kepala negara di Eropa. Menurut Profesor Herman, gaji seluruh anggota keluarga Kerajaan Belanda tercatat tertinggi di Eropa yaitu £ 31 juta atau sekitar Rp 459 miliar per tahun. Gaji itu diambil dari pajak rakyat Belanda yang populasinya sekitar 17 juta jiwa. Gaji buat Ratu Beatrix dan anak-anaknya itu, sudah termasuk tunjangan buat anggota kerajaan sebesar £ 14 juta atau Rp 207 miliar per tahun. Ratu Beatrix sendiri sempat mengatakan, tidak ada alasan bagi negara untuk memotong tunjangan pribadinya sebesar £ 647 ribu (Rp 9,5 miliar) per tahun. Nilai yang diterima keluarga Ratu Beatrix itu menggeser keluarga Ratu Elizabeth II dari Inggris, yang akibat krisis diturunkan 16,5%, dari £ 35,5 juta (Rp 526 miliar) menjadi £ 29,7 juta (Rp 440 miliar). Nah, kini, Pangeran Willem bakal melanjutkan tahta Sang Ratu, termasuk bakal menerima penghasilan yang biasa diterima ibunya. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
S
ebagai negara yang memiliki ‘tanah rendah’ karena sepertiga wilayahnya berada di bawah permukaan laut, Netherland atau Belanda memang sangat pantas jika dipimpin oleh seorang yang paham tentang air. Dan entah kebetulan atau tidak, Pangeran Willem-Alexander yang bakal menggantikan Ratu Beatrix, ternyata sangat dekat dengan dunia air. Pangeran Oranye—demikian ia biasa disapa oleh temanteman dekatnya—adalah anggota kehormatan World Commission on Water abad 21 dan anggota Global Water Partnership, sebuah badan yang dibentuk Bank Dunia, PBB dan Kementerian Kerjasama Pembangunan Swedia. Bahkan pada 2006, dia diangkat sebagai Ketua Dewan Penasihat Sekretaris Jenderal PBB untuk urusan air dan sanitasi. Willem, yang lahir 27 April 1967 itu, memiliki nama lengkap Willem-Alexander Claus George Ferdinand. Tabloid-tabloid di Belanda menjulukinya ‘Pangeran Pils’ karena kesukaannya meminum salah satu jenis bir di Belanda. Dia merupakan putra pertama Ratu Beatrix dan almarhum Pangeran Claus. Masa muda Willem dihabiskan di Istana Drakensteyn bersama kedua adiknya, Pangeran Johan Friso dan Pangeran Constantijn. Ratu Beatrix sendiri bersikeras membesarkan dan
mendidik anak-anaknya sama seperti anak-anak lainnya. Willem dan adik-adiknya tidak disekolahkan di sekolah khusus bagi anak-anak para bangsawan Belanda. Ibunya lebih memilih Protestant Grammar School di Den Haag, sehingga Willem bisa berbaur dengan anak-anak seusianya dengan berbagai latar belakang. Saat memasuki usia remaja, Willem sempat bermasalah dengan kedua orang tuanya. Dia menjadi pribadi yang memberontak dan susah diatur. Beatrix pun mengirimnya jauh ke Atlantic College di Wales. Saat itu, Willem juga mengaku sedang bermasalah dengan orang tuanya. “Jadi memang sebaiknya kami berpisah untuk sementara waktu,” ujarnya. Tamat sekolah menengah, Willem mengikuti wajib militer di Angkatan Laut Kerajaan Belanda, selama 1985-1987. Setelah itu dia kuliah di jurusan sejarah, di Leiden University, dan meraih gelar sarjana pada 1993. Pada 1999, Willem bertemu dengan wanita cantik bernama Maxima pada sebuah pesta yang diselenggarakan teman dekatnya. Ia pun jatuh cinta pada Maxima, yang ahli ekonomi asal
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Pangeran Willem-Alexander
Pemberontak yang Sayang Keluarga Mendapat didikan keras dari ibunda, Willem menjadi sosok pemberontak. Kini, dia menjadi representasi sosok modern keluarga kerajaan. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho Foto riset
Argentina dan bekerja di Deutsche Bank, New York. Pada Maret 2001, keduanya bertunangan meski muncul kontroversi, mengingat ayah Maxima tak lain mantan menteri pertanian Argentina selama kepemimpinan dikatator militer Jorge Rafael Videla, pada 1976-1983. Toh keduanya jalan terus dan menikah pada Februari 2002. Untunglah, Maxima yang ramah dan sederhana, berhasil memikat rakyat Belanda. Apalagi setelah dia fasih berbahasa Belanda. Willem dan Maxima memiliki tiga putri, Catharina-Amalia (10), Alexia Juliana (8) dan Ariane Wilhelmina (6). Pernikahan dengan Maxima agaknya mengubah citra Willem dari sosok pemberontak menjadi ayah yang bertanggung jawab. “Suami saya orang yang cerdas, lembut, kuat dan tidak sombong,” kata Maxima. Kini, Willem dan Maxima menjadi kesayangan rakyat Belanda. Bahkan sebagian dari mereka menyebut Willem lebih progresif dan dekat dengan rakyat dibanding Beatrix. Sang calon raja itu dianggap mempresentasikan sosok modern dari keluarga kerajaan. n
35
Mobil Mewah Bolkiah dan Aset Adulyadej Ratu Beatrix kalah kaya dibanding Ratu Elizabeth II. Sementara dua raja terkaya justru berada di Asia Tenggara. TEKS Kukuh Bhimo Nugroho Foto riset
R
atu Beatrix ternyata tak ada apa-apanya dibanding Ratu Elizabeth II. Meski menerima tunjangan pribadi sebesar 647 ribu poundsterling (Rp 9,5 miliar) per tahun, ternyata dari sisi jumlah kekayaan, Ratu Beatrix kalah jauh dibanding pemimpin Kerajaan Inggris tersebut. Berdasarkan data terbaru Forbes yang dilansir Reuters tentang ‘The Richest Royal’ alias ‘Bangsawan Terkaya’, Ratu Elizabeth II duduk di peringkat ke-12. Ibunda Pangeran Charles itu memiliki kekayaan sekitar US$ 450 juta atau sekitar Rp 4,3 triliun. Kekayaan Ratu Elizabeth di antaranya adalah Istana Buckingham, Istana Kensington, Istana St. James, Holyrood Palace, Windsor Castle, serta beberapa real estate dan bendabenda unik lainnya. Sementara Ratu Beatrix berada di urutan ke-14 dengan kekayaan US$ 200 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun.
Pada tahun lalu, saat digelar perayaan 60 tahun berkuasanya Ratu Elizabeth II, sebuah perusahaan keuangan Inggris, Wealth-X, memaparkan bahwa total kekayaan anggota keluarga Kerajaan Inggris ditaksir mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 9,7 triliun. Pemilik harta terbanyak, tentu saja Sang Ratu, yang ditaksir sebesar Rp 4,7 triliun. Kemudian Pangeran Charles sekitar Rp 2 triliun. Dua anak Pangeran Charles dengan mendiang Putri Diana, Pengeran William Rp 1,8 trliun dan pangeran Harry Rp 1,5 triliun. Sementara adik Charles, Pangeran Andrew memiliki Rp 7,1 triliun.
Dua Terkaya dari Asean Uniknya, berdasarkan peringkat Forbes tadi, dua bangsawan terkaya di dunia, justru berasal dari kawasan Asia Tenggara. Mereka adalah Raja Bhumibol Adulyadej dari Thailand dan Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam. Raja Bhumibol (85) ditaksir memiliki kekayaan US$ 30 miliar atau sekitar Rp 285 triliun. Sementara Sultan Bolkiah (67) memiliki pundi-pundi pribadi US$ 20 miliar atau sekitar Rp 190 triliun. Raja Bhumibol yang memerintah negara gajah putih sejak 9 Juni 1946 atau berkuasa selama 66 tahun itu, memper-
Raja Bhumibol Adulyadej
36
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Sultan Hassanal Bolkiah
oleh kekayaannya, antara lain lewat lantai bursa saham dan kepemilikan real estate. Raja Rama IX itu tercatat memiliki tanah seluas 3.493 hektar di kota Bangkok. Aset-aset milik kerajaan bahkan ditangani secara khusus oleh Biro Properti Kerajaan atau Crown Property Bureau (CPB). Menurut Paul M Handley, penulis biografi Raja Bhumibol berjudul: ‘The King Never Smiles’, CPB merupakan lembaga independen yang tidak bergantung kepada pemerintah dan bukan perusahaan swasta. Mereka juga mengurus perusahaan-perusahaan terbesar di negara itu. CPB juga tidak membayar pajak. Hal inilah yang membuat jumlah nominal kekayaan secara pasti sulit dideteksi. Kehebatan Bhumibol tak lain, kepeduliannya yang tinggi terhadap rakyat miskin di negerinya. Dia menggunakan kekayaannya untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan pedesaan. Oleh sebab itulah, dia memegang rekor untuk urusan menerima penghargaan ‘gelar kehormatan’ dari berbagai universitas di dunia, yakni 136 gelar.
Koleksi Mobil Mewah Raja terkaya kedua di dunia, berasal dari secuil wilayah di Pulau Kalimantan, yakni Brunei Darussalam. Meski hanya memiliki luas wilayah 5.765 km persegi, Sultan Hassanal Bolkiah mendapat anugerah berupa minyak dan gas yang begitu luas sehingga seolah tak pernah habis. Dengan jumlah penduduk hanya sekitar 450 ribu jiwa, Brunei pun menjelma menjadi negara yang memiliki Indeks Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura. Bahkan menurut Dana Moneter Internasional (IMF), Brunei memiliki produk domestik bruto per kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Nah, kekayaan negara itu, tentu saja berimbas pada kekayaan Sultan Bolkiah yang telah memerintah sejak 45 tahun silam. Kediaman resmi Bolkiah adalah Istana Nurul Iman seluas 200 ribu meter persegi, yang memiliki 1.788 kamar dan 290 kamar mandi. Dan kabarnya, semua bersepuh emas. Istana ini merupakan istana terbesar kedua setelah ‘Kota Ter-
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
larang’ di Beijing China yang luasnya 720 ribu meter persegi. Sultan yang memiliki lima putera dan tujuh puteri dari tiga istri ini, mempunyai hobi yang sepadan dengan hartanya. Konon, dia memiliki koleksi 7.000 mobil mewah, yang semuanya disimpan di lima garasi raksasa dekat istana kerajaan. Harian otomotif GT-Spirit bahkan menulis, koleksi sultan yang bernilai triliunan rupiah ini, mengalahkan jumlah mobil pada ajang pameran atau festival otomotif di mana pun. Hebatnya, koleksi mobil Sultan Bolkiah bukan mobil sembarangan. Dalam memilih mobil, Sultan agaknya berpedoman: harus paling mahal, paling indah, paling jarang, paling cepat, dan paling unik. Makanya tidak aneh jika di salah satu garasinya ada Bugatti Veyron, mobil termahal di dunia saat ini berharga Rp 20 miliar. Ternyata tak hanya termahal, Veyron pada 2010 disebut sebagai mobil tercepat versi Super Cars. Koleksi istimewa Bolkiah lainnya adalah enam unit Rolls-Royce Phantom anti peluru yang amat langka di muka bumi ini. Kemudian ada enam Ferrari model FX. Selain itu, masih berderet Porsche 959, Porsche Carrera GT, Lamborghini Diablo Jota, Lamborghini Murcielago LP640, Bugatti EB110, Maybach 62, 962s Jaguar XJR-15, dan enam Dauer. Bahkan, ada Mercedez-Benz CLK-GTR yang diproduksi secara khusus oleh pabriknya atas pesanan Bolkiah. Sebagai pecinta balap Formula Satu (F-1), Sang Sultan juga memiliki museum pribadi untuk memajang koleksi mobilmobil F-1 yang menjadi juara sejak 1980. Dia membelinya dari tim-tim pemenang. Salah satunya mobil William FW-19 yang dikendarai Jacques Villeneuve saat merebut juara dunia tahun 1997. Mobil itu sempat bertabrakan dengan Ferrari yang dikendarai Michael Schumacher di Sirkuit Jerez, Spanyol. Khusus soal koleksi tunggangan mewah, harian The Daily Mirror, Inggris, pada edisi 30 Juni 2010, secara detail menyebut koleksi Bolkiah. Mulai dari 604 Rolls Royce, 574 Mercedes, 452 Ferrari, 382 Bentley, 209 BMW, 179 Jaguar, 134 Koenigseggs, 21 Lamborghini, 11 Aston Martin, dan 1 SSC. Itu data dua tahun, entah berapa jumlah koleksi mobilnya sekarang. n
37
figur
Mouly Surya
Penghargaan Buat Disabilitas
s
38
TEKS kukuh bhimo nugroho FOTO dahlan rebo pahing
ineas Indonesia kembali meraih penghargaan di tingkat internasional. Mouly Surya (32), lewat film berjudul What They Don’t Talk About When They Talk About Love, meraih penghargaan NETPAC Award di ajang Festival Film Internasional Rotterdam 2013, pada 23 Januari silam. Penghargaan itu diberikan untuk kategori film panjang Asia terbaik yang berhasil menyisihkan sembilan film sebenua lainnya. Menurut tim juri, film produksi Mouly unggul berkat penggambaran yang lembut atas hasrat dan fantasi siswa-siswi sebuah sekolah luar biasa (SLB) di Jakarta. Asal tahu saja, film ini memang berkisah tentang kisah cinta di antara penyandang disabilitas, yakni tuna netra dan tuna rungu. Dibintangi Nicholas Saputra dan Ayushita Nugraha. Menurut Mouly, ide film ini berawal dari kedekatannya dengan seorang anak lelaki tuna netra yang tak lain anak asuh orang tuanya. Mouly bisa melihat kesehariannya. Bahkan berlanjut hingga anak itu mandiri dan bekerja di Bandung. “Suatu saat saya terkejut melihat dia main telepon genggam. Rupanya lagi meng-up date status Facebook. Saya dan suami beranggapan, menarik bila mengangkat kehidupan mereka,” ujar Mouly kepada wartawan InilahREVIEW, Chrissen DM, Rabu pekan lalu. Agar para pemain bisa merasakan dan menang kap karakter yang bakal
diperankan, Mouly mengajak mereka mendatangi beberapa SLB tuna netra dan tuna rungu. “Para pemain juga ikut belajar di dalam kelas, merasakan sehari menjadi mereka,” kata Mouly. Kerja keras yang membuahkan hasil manis. Selain meraih NETPAC Award 2013, film ini juga lolos dalam ajang Sundance Film Festival 2013, di Utah, AS. Dari 12.146 film yang terdaftar, produksi Mouly lolos bersama 112 film lainnya. Film Indonesia yang juga berhasil lolos ke Sundance Film festival adalah The Raid, pada tahun lalu. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
figur
s
TEKS kukuh bhimo nugroho FOTO dok.inilah.com
andra Dewi (29) masih menerima angpao. Pada perayaan tahun baru Imlek 2654 yang jatuh pada hari Minggu lalu, aktris kelahiran Pangkal Pinang itu, mengaku masih menerima angpao alias amplop merah. Sebab dirinya masih berstatus single. “Tentu saja aku masih menerima angpao karena belum berkeluarga,” ujarnya sembari tertawa renyah. Memang, sesuai tradisi warga Tionghoa, angpao yang menjadi perlambang berkah itu, diberikan oleh mereka yang sudah berkeluarga kepada yang jomblo. Harapannya, berkah bagi pemberi akan makin berlimpah di sepanjang tahun baru. Sebaliknya, tabu bagi para jomblo untuk memberikan angpao kepada orang lain. Konon, bisa berat jodoh. Toh, soal angpao ini tak terlalu soal buat Sandra. “Justru spesial, karena Imlek tahun ini enggak punya pacar,” guraunya. Gong Xi Fat Choi, Sandra. n
sandra dewi
Masih Terima Angpao
ayu dewi
Ketemu Orang Besar TEKS kukuh bhimo nugroho FOTO dok.inilah.com
a
da-ada saja ulah Ayu Dewi (28), presenter program musik Dahsyat RCTI. Kesempatan emas bertemu Paolo Maldini dan Andriy Shevcenko, dua bintang senior klub AC Milan, dimanfaatkan untuk meminta tanda tangan. Tak tanggung-tanggung, Ayu meminta keduanya untuk menandatangani kostum timnas Indonesia yang dipakainya, tepat di bagian perut yang sedang hamil delapan bulan. “Hei bayi, kamu banyak ketemu orang besar sebelum lahir. Semoga kamu juga jadi orang besar nantinya,” harapnya. Maldini dan Shevcenko menjadi tamu di Dahsyat, pada Kamis pekan lalu. Kedua superstar itu datang ke Indonesia bersama AC Milan Glorie. Tim para bintang veteran AC Milan itu datang ke tanah air untuk melakukan pertandingan persahabatan melawan Indonesia All Star Legend, di Gelora Bung Karno, Sabtu pekan lalu. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
39
Profesi pembalap
Mereka Menekuni Balapan Banyak remaja dan anak muda terjun menggeluti profesi pembalap. Biaya dan pendapatannya juga aduhai. TEKS Iwan Purwantono foto riset
H
obi apa yang mahal? Betul, balap. Inilah hobi yang belakangan digeluti menjadi profesi kalangan berduit. Maklum, untuk menjadi pembalap, perlu modal besar. Apalagi, harga mobil balap di atas rata-rata mobil standar. Saat ini, banyak pembalap mobil nasional berusia masih sangat muda bermunculan. Contohnya Muhammad Sean Ricardo Gelael yang dikenal sebagai pembalap gokart internasional. Remaja yang belum genap 17 tahun itu, ternyata putra Ricardo Gelael, pemilik supermarket Gelael. Semua berawal ketika Sean masih berumur 9 tahun. Saat itu, dia sering mendampingi ayahnya yang hobi reli. Tak lama berselang, Sean dipercaya sebagai navigator dalam sebuah kejuaraan nasional reli sprint. Sejak itu, Ricardo melihat
40
betapa besarnya bakat sang anak. Ricardo tak salah. Tengok saja akhir 2012 lalu, Sean berhasil merebut juara pertama pada putaran penutup Formula Pilota China Series 2012, yang digelar di sirkuit Sepang, Malaysia. Tahun ini, Ricardo menggadang-gadang anaknya untuk naik kelas. Kemungkinan, Sean akan menjajal Formula 3 (F3) di Inggris. Kalau mujur, kariernya bisa terus menanjak ke F2 dan F1. Cerita yang sama, datang dari dua pembalap nasional, yakni Ananda Mikola dan Moreno. Mereka adalah putra Tinton Suprapto, Presiden Direktur PT Sarana Sirkuitindo Utama, perusahaan yang mengelola sirkuit Sentul, Bogor. Bagi penggemar otomotif di tanah air, Tinton Suprapto bukanlah sesuatu yang asing di kuping. Pereli nasional kelahiran Blitar, Jawa Timur itu, sempat mencicipi reli Paris-Dakkar yang terkenal ganas pada 1989-1990.
Mengikuti jejak sang ayah, Ananda menjadi pembalap Formula 3000 sejak 1999 sampai 2001. Pada 2005, suami dari artis Marcella Zalianty itu, berhasil menjuarai Asian F3. Bagaimana dengan Moreno? Prestasinya, lumayan juga. Dia berhasil masuk podium dalam National Karting Championship Sentul, National Formula Asia Championship, Rotax Max CIK-FIA Asian Zone Open Championship, Formula BMW Asia, Speedcar Series. Agak berbeda dengan Subhan Aksa, putra bungsu pendiri Bosowa Corporation, Aksa Mahmud. Aksa bukan pembalap, apalagi pereli. Dia dikenal sebagai pengusaha dan politisi. Namun, Aksa mendukung penuh kegiatan Ubang—sapaan akrab Subhan—menjadi pembalap dan pereli. Prestasi Ubang memang cukup oke. Pada tahun lalu, misalnya, Ubang berhasil meraih posisi kelima dalam kejuaraan Production World Rally Championship (PWRC) 2012. Tahun ini, dia berencana bakal naik kelas ke World Rally Championship (WRC) 2. Karena naik kelas, pereli yang tergabung dalam Bosowa Rally itu, harus mengganti mobil lamanya, Mitsubishi Evolution X. Kemungkinan besar,
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Profesi pembalap
Andra, Sang Kartini Sirkuit Muhammad Sean Ricardo Gelael
Ubang memilih Ford Fiesta 2000 atau Skoda Fabia.
Biaya Mahal Tentu saja, tak sedikit uang yang harus dikeluarkan. Selain harus beli mobil, juga biaya perawatan, seperti biaya tune up, ganti oli, modifikasi, serta latihan. Untuk menggenjot kemampuan mesin, tarifnya cukup variatif. Menurut Bartolomeuz Dias, pemilik Bar Speed— bengkel spesialis mobil balap dan reli di kawasan Senayan, Jakarta Selatan— biayanya berkisar antara Rp 60 juta sampai Rp 150 juta. “Kalau ganti oli dan tune up, biayanya hanya Rp 150 ribu,” katanya kepada InilahREVIEW, Selasa pekan lalu. Sekadar gambaran, untuk memoles Honda Jazz standar menjadi mobil balap, perlu budget sekitar Rp 75 juta. Sedangkan untuk jenis BMW, bisa lebih mahal lagi. Sedikitnya perlu dana Rp 150 juta sampai Rp 200 juta. Demikian pula ongkos mendandani Toyota Vios standar menjadi mobil rally, perlu dana sedikitnya Rp 160 juta. “Itu ongkos yang paling murah. Kalau mau lebih kencang dan nyaman, bisa lebih lebih mahal lagi,” kata Berto. n
Di dunia, pembalap wanita yang berhasil mengukir prestasi, sangatlah langka. Kalaupun ada, bisa dihitung dengan jari. Salah satunya, Alexandra Asmasoebrata. Dia sudah dua kali menjuarai National Kart Championship yakni 2002 dan 2005. Dia masuk peringkat ke-13 untuk World Championship Junior rotax max, pada 2005. Pada tahun yang sama, Andra menjadi juara pertama China Formula Campus Asian Division. Pada 2011, Andra menjadi juara kedua dalam Formula Renault Asia. Dari 12 seri perlombaan yang berlangsung di Zhuhai-China, Andra berada di bawah pembalap dunia asal Jepang, Yuki Shiraishi. Saat ini, perempuan yang hobi yoga itu, memimpikan untuk ikut kejuaraan Formula 1 (F1). Namun tak mudah, karena dia harus menaklukan Eropa sebelum masuk sirkuit F1 yang dikenal keras dan berisiko. “Mungkin, Andra ikut Formula Renault Asia lagi di China, kemungkinan Maret baru mulai,” kata Alex Asmasoebrata, ayah Andra kepada InilahREVIEW, Senin lalu pekan lalu. Untuk satu musim perlombaan yang terdiri dari 10 seri, sedikitnya membutuhkan dana Rp 9 miliar untuk satu orang pembalap. Biaya tersebut meliputi biaya balap, official test, training formula, transportasi dan akomodasi, kontrak driver, asuransi pembalap, start money. “Ya wajarlah karena itu, peserta
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
balap formula adalah perusahaan besar. Tarif iklannya juga mahal,” katanya. Ketika balapan lagi tak musim, bukan berarti Andra menganganggur. Karena sejumlah kegiatan yang mendatangkan fulus, sudah menunggu. Apalagi kalau bukan menjadi model iklan produk atau pemotretan busana. Kemudian, sang ayah menyebut sejumlah perusahaan yang menjadi klien gadis cantik bernama lengkap Allida Alexandra Nurluthvia itu. “Banyaklah, mulai dari Pertamina, Telkomsel, shampo dan berbagai produk wanita,” tutur sang ayah. Berita yang terbaru, Andra mendapat kontrak bintang iklan produk Unilever. Kabarnya, bintang iklan Unilever tidak bisa sembarangan. Seleksi serta syaratnya sangat ketat. Sehingga, tentu saja nilainya cukup besar. Alhamdulillah,” kata Alex. n
41
lingkungan bioremediasi
Mikroba Pemakan M Teknologi bioremediasi memiliki banyak keunggulan. Selain murah, teknologi ini cepat membebaskan tanah dari pencemaran minyak. TEKS hideko FOTO riset
42 42
s
elama dua tahun berturut-turut (2011 2012), PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) berhasil meraih predikat Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) Biru dari Kementerian Lingkungan
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
lingkungan bioremediasi
Minyak Hidup (KLH). Proper merupakan penghargaan yang diberikan oleh pemerintah kepada perusahaan yang peduli pada lingkungan sekitarnya. Perusahaan minyak asal Texas, AS ini dinilai layak mendapat Proper Biru karena berhasil menerapkan teknik bioremediasi di lahan tambang minyak miliknya di Provinsi Riau. Proyek bioremediasi yang dilakukan CPI ini telah di-
mulai sejak 2003 dan akan berlangsung hingga 2019. Di kawasan itu, sekitar 300 lokasi yang tercemar minyak berhasil dibersihkan. Hingga kini, melalui teknik tersebut, CPI telah berhasil membersihkan sekitar 60 hektar lahan yang tercemar oleh minyak. Bahkan lahan tersebut sudah bisa kembali ditanami pohon. Tak hanya itu, KLH juga telah memverifikasi lahan yang sudah bersih itu dengan menerbitkan Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi. Untuk diketahui, penambangan minyak merupakan kegiatan yang paling banyak menyebabkan pencemaran bagi tanah. Ini bisa terjadi karena adanya tumpahan minyak dan kebocoran. Dan, apabila tidak dikendalikan secara cepat dan tepat, maka akan terjadinya penurunan kualitas tanah. Solusi masalah pencemaran tanah akibat dari penambangan biasanya diatasi dengan cara pembakaran (thermal), landfill, air stripping of volatile maupun soil washing. Namun beberapa tahun terakhir ada suatu cara yang dianggap lebih tepat karena lebih ramah lingkungan, yaitu dengan teknologi bioremediasi.Teknologi ini kini menjadi pilihan utama kalangan industri migas dunia untuk membersihkan lingkungan dari limbah hasil produksi minyak.
Murah dan cepat Teknologi bioremediasi dinilai memiliki keunggulan karena lebih efektif dan murah dibandingkan metode lainnya. Teknologi thermal, misalnya, membutuh kan dana US$ 400 per M3. Sedangkan teknologi landfill dan soil washing masing-masing menghabiskan biaya US$ 200 dan US$ 60. Bandingkan dengan bioremediasi yang hanya membutuhkan US$ 20 – US$ 50 per M3 dengan hasil yang lebih cepat. Teknologi bioremediasi yang menggunakan mikroorganisme ini mampu membersihkan limbah minyak bumi empat kali lebih cepat dibandingkan metode konvensional. Menurut Dwi Andreas, pakar bioteknologi tanah Institut Pertanian Bogor (IPB), dalam sepekan teknik bioremediasi ini mampu mereduksi konsentrasi limbah minyak dari 100 ribu ppm menjadi 22,30 ppm. Pada pekan ketiga, jika proses dibiarkan terus, konsentrasi limbah beracun sudah menurun hingga 2,93 ppm. Sisanya dianggap residu yang aman bagi lingkungan. Bioremediasi merupakan metode
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Teknologi bioremediasi yang menggunakan mikroorganisme ini mampu membersihkan limbah minyak bumi empat kali lebih cepat dibandingkan metode konvensional. menggunakan mikroba tertentu yang mampu memakan senyawa minyak. Hingga kini sudah teridentifikasi tak kurang dari 53 jenis mikroba yang mampu mengunyah minyak. Di .antaranya Marinobacter, Oceanobacter, Alcanivorax, Thalassospira, Stappia, Bacillus, Novospingobium, Pseudomonas, Spingobium, dan Rhodobacter. Setelah senyawa minyak dimakan, secara alami mikroba tersebut mengubah senyawa minyak menjadi air dan gas yang tak berbahaya bagi lingkungan. Lamanya proses dan hasil bioremediasi ini tidak sama, tergantung dari lokasi, jenis dan jumlah pencemaran yang akan dibersihkan. Dalam kisaran antara tiga hingga enam bulan, proses ini dapat mengembalikan kandungan tanah secara alami sehingga aman untuk digunakan di berbagai jenis lingkungan. Di Indonesia, teknologi bioremediasi diatur oleh Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 128/2003. Menurut aturan tersebut, bioremediasi dianggap sebagai proses yang efektif untuk mengolah tanah yang tercemar minyak dengan Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) maksimal 15%. Sementara tanah yang dinyatakan aman bagi lingkungan adalah yang memiliki TPH maksimum 1%. Di Indonesia, metode bioremediasi pertama kali digunakan oleh CPI yang bermitra dengan KLH, lembaga-lembaga pemerintah dan para pakar lingkungan hidup. Di Riau, kini CPI telah mengoperasikan sembilan fasilitas bioremediasi di lahan seluas lebih dari 10 hektar, yang setiap siklusnya mampu meremediasi sekitar 42.000 M3 tanah. Sejak 2003, CPI sukses meremediasi lebih dari setengÂah juta meter kubik tanah. Apa yang telah dilakukan CPI itu memang patut diapresiasi. Namun masih ada puluhan ribu hektar lahan konsesi milik perusahaan minyak asal Amerika ini yang diperkirakan telah tercemar minyak. Jadi, jangan puas dulu. n
43
internasional judi bola
Reputasi Bersih Singa Lembaga intelijen kriminalitas Uni Eropa, Europol, membongkar megaskandal pengaturan skor sepak bola yang berpusat di Singapura. Predikat bersih The Lions pun terancam dan bisa berimbas buruk ke dunia bisnis finansial. TEKS Ali Sundoluhur foto riset
s
ebuah guncangan datang dari Kota Den Haag, Belanda, pekan lalu. Di markas intelijen kriminalitas Uni Eropa, Europol, yang berada di kota itu diungkap megaskandal pengaturan skor sepak bola. Yang mencengangkan, pusat pengaturan skor itu bukan ada di Benua Biru, tapi ada di Singapura! Motifnya apalagi kalau bukan judi. Europol mengumumkan adanya skandal pengaturan skor sebanyak 680 pertandingan sepak bola. Dari 680 pertandingan, lebih dari 380 pertandingan sepak bola di Eropa mulai dari Divisi Empat Jerman hingga Liga Champions dan Pra Piala Dunia. Sebanyak 300 pertandingan lainnya terjadi di wilayah Afrika, Asia, Amerika Selatan dan Tengah. Europol menyebut lebih dari 425 orang dari 15 negara diduga terlibat dalam upaya pengaturan skor 380 pertandingan yang dimainkan di berbagai kompetisi sepak bola profesional di seluruh Eropa. “Sebanyak 425 orang mulai dari perangkat pertandingan, ofisial klub, pemain dan penjahat di lebih dari 15 negara diduga terlibat skandal pengaturan skor pertandingan sepak bola profesional,” kata Direktur Europol, Rob Wainwright. Ini merupakan hasil temuan The Joint Investigation Team (JIT) yang menggelar investigasi dengan nama “Operasi VETO” dari Juli 2011 hingga Januari 2013. JIT merupakan gabungan intelijen Europol dan aparat hukum dari 13 negara di antaranya Jerman, Finlandia, Hungaria, Austria dan Slovenia. Pertandingan-pertandingan yang diselidiki
44
sendiri berlangsung antara 2008 hingga 2011. Dari pengaturan skor pertandingan sepak bola itu, otak pelaku kejahatan itu mampu meng antungi keuntungan € 8 juta (Rp 104 miliar) dari judi. Para bandar itu mengeluarkan dana € 2 juta (Rp 26 miliar) untuk menyuap pihak-pihak yang terlibat dalam pertandingan sepak bola. “Europol dan mitra pene-
Rob Wainwright. direktur europol
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
internasional judi bola
apura Terancam
«Sebanyak 425 orang mulai dari perangkat pertandingan, ofisial klub, pemain dan penjahat di lebih dari 15 negara diduga terlibat skandal pengaturan skor pertandingan sepak bola profesional.» Rob Wainwright. direktur Europol
gakan hukum berkomitmen untuk mengejar penjahat di mana pun mereka beroperasi,” tegas Wainwright. “Di dunia sepak bola sekarang, keuntungan ilegal dibuat pada skala dan dengan cara yang mengancam tatanan permainan itu sendiri. Semua yang bertanggung jawab di sepak bola harus memperhatikan temuan kasus ini.” Operasi VETO mengidentifikasi 13.000 email dan bahan lainnya. Beberapa kasus sudah masuk ke pengadilan. Di Jerman, misalnya, 14 orang telah dihukum dan telah dijatuhi hukuman 39 tahun penjara. “Kami memiliki bukti untuk 150 kasus dan operasinya dilakukan di Singapura dengan suap hingga € 100 ribu per pertandingan,” kata Friedhelm Althans, juru bicara Operasi VETO di Bochum, Jerman.
Europol menyebut, komplotan yang terlibat dalam pengaturan skor bertaruh pada pasar Asia dan banyak di antara mereka terkoneksi ke kelompok kejahatan Rusia. Europol menyatakan temuan ini akan dibagi kepada polisi internasional, termasuk Interpol, sebagai bagian dari upaya untuk menindak para penjahat tersebut. Sementara itu, otoritas sepak bola Eropa, UEFA, siap menindaklanjuti temuan Europol itu. “Setelah rincian investigasi itu berada di tangan UEFA, badan disipliner akan meninjau dan langkah-langkah yang diperlukan,” sebut pernyataan UEFA.
SINGAPURA TERANCAM Beberapa orang Singapura mengaku
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
shock atas temuan Europol tersebut. Seorang pengguna Twitter Singapura menulis ini, “Sangat mengejutkan.” Sedangkan yang lain berkicau, “Skandal pengaturan pertandingan Eropa diatur oleh sindikat yang berbasis di Singapura?! Itu salah satu cara untuk menempatkan kita di peta,” tweet Far Han. Para analis mengatakan skandal itu dapat membahayakan citra bersih Singapura. Indikasi terbaru itu menunjukkan bahwa Singapura merupakan jantung kerajaan pengaturan pertandingan global. Peran Singapura dalam kecurangan pertandingan internasional sebenarnya telah lama terlihat ketika warga Singapura Wilson Raj Perumal dipenjara di Finlandia pada 2011. Orang Singapura lainnya, Tan Eng alias Seet Dan Tan, diburu di Italia selama skandal ‘calcioscommesse’. Berita terbaru ini jelas bisa menjadi potensi masalah untuk reputasi Singapura. Pertanyaan yang muncul, bagaimana pihak berwenang selama ini berurusan dengan sindikat pengaturan pertandingan? “Cerita ini memiliki potensi untuk merusak reputasi global Singapura sebagai pusat keuangan yang aman dan etis di Asia,” kata Jonathan Galaviz, managing director Galaviz & Co, konsultan yang telah lama mengamati industri judi di Asia. “Pembuat kebijakan Singapura perlu menilai kembali, apakah mereka memiliki sumber daya yang cukup yang didedikasikan untuk memonitor dan menegakkan hukum yang berkaitan dengan perjudian ilegal dan korupsi olahraga di negeri ini?” kata Galaviz. Pertanyaan utama yang timbul adalah seperti apa otoritas pemerintah di Singapura tahu, kapan mereka tahu itu, dan mengapa jaringan ilegal berjalan di
45
internasional judi bola
singapura
Singapura tidak tertangkap lebih cepat? “Pemerintah Singapura harus menjadi yang terdepan dalam mengatasinya masalah ini,” kata Galaviz. Sepak bola adalah olahraga dengan penggemar di seluruh dunia, termasuk jutaan penggemar di Asia. “Apa yang mengganggu dari kasus ini adalah status Singapura sebagai pusat keuangan berpotensi digunakan untuk tujuan jahat, dan itu akan menjadi sangat mengganggu bagi banyak orang,” katanya. Neil Humphreys, seorang kolumnis olahraga yang populer mempertanyakan, mengapa begitu sedikit yang dilakukan untuk mengungkap individu Singapura yang diduga terlibat dalam operasi global pengaturan pertandingan ini. “Yang lebih aneh, ini juga belum menjadi perhatian yang cukup di media Singapura,” tutur Humphreys. Anehnya, harian terkemuka Singapura, Straits Times, hanya menempatkan berita ini pada halaman tiga. Pihak aparat kepolisian Singapura sendiri menyatakan akan membantu menyelidiki kasus ini. “Pihak berwenang di Singapura membantu Uni Eropa dalam penyelidikan sindikat pengaturan pertandingan internasional yang konon melibatkan Singapura,” sebut pernyataan Kepolisian Singapura. “Singapura mengambil sikap yang tegas terhadap pengaturan pertandingan dan berkomitmen untuk bekerja sama dengan lembaga penegak internasional untuk menurunkan sindikat kejahatan transnasional, termasuk yang melibat-
46
«Apa yang mengganggu dari kasus ini adalah status Singapura sebagai pusat keuangan berpotensi digunakan untuk tujuan jahat, dan itu akan menjadi sangat mengganggu bagi banyak orang» Jonathan Galaviz. managing director Galaviz & Co
kan Singapura di luar negeri, dan melindungi integritas olahraga.”
SEPAK BOLA ASIA Laporan Europol pekan lalu itu mengingatkan tentang sejarah korupsi dan kecurangan di sepak bola Asia. Mulai dari skandal “peluit emas” di China awal 2000-an hingga larangan tampil bagi 41 pemain dari K-League Korea Selatan karena skandal pengaturan pertandingan bulan lalu. Noda skandal selalu tak jauh dari benua terpadat di dunia tersebut. Kekuatan pendorong di belakang pengaturan skor pertandingan adalah sejumlah besar uang yang dipertaruhkan pada sepak bola. Chris Eaton, mantan kepala keamanan FIFA dan sekarang menjadi kepala pengawas antikorupsi, memperkirakan sebanyak US$ 3 miliar tiap hari dipa-
kai bertaruh pada olahraga, sebagian besar di sepak bola. Paling banyak berhubungan dengan Asia Tenggara. Menurut Eaton, temuan Europol tentang keuntungan € 8 juta yang dikeruk para bandar judi itu hanyalah puncak gunung es. “(Jumlah) ini terlalu kecil dibandingkan dengan apa yang terjadi di pasar Asia,” kata Eaton. “Anda mungkin bisa kalikan itu dengan seratus untuk apa yang ada di pasar Asia.” Di China, di mana taruhan dilarang di luar Daerah Administratif Khusus Hong Kong dan Makau, seorang pakar di Peking University memperkirakan perjudian ilegal nilainya mencapai US$ 150 miliar per tahun. Dengan jumlah sebesar itu, tidak mengejutkan bahwa pemain, pengurus tim, dan wasit bisa terlibat di dalamnya. Mantan pemain nasional Australia, Craig Foster, menemui masalah seperti itu di awal 1990-an ketika ia pertama kali main di kawasan Asia Tenggara. “Saya menemukan sebuah dunia yang sama sekali asing. Pemain tidak selalu bermain untuk menang, atau untuk tim, tetapi dikendalikan sindikat perjudian. Mereka (sindikat) membayar baik untuk menang atau untuk kalah,” paparnya. Liga-liga Eropa sangat menarik bagi penjudi Asia, bukan hanya karena pemain top dan glamor, tetapi karena telah dicitrakan mampu mempertahankan integritas kompetisi. Sementara, pengaturan pertandingan di Asia kerap terlihat vulgar seperti lelucon. Itu terjadi misalnya, ketika seorang pemain klub China melakukan gol bunuh diri dengan melakukan “back pass” demi menang taruhan. Malaysia, yang diguncang oleh skandal pengaturan pertandingan di pertengahan 1990-an, juga kembali diterpa skandal. Pada Februari tahun lalu, lebih dari 100 pemain dilarang tampil, termasuk 18 pemain muda karena skandal pengaturan pertandingan. Bulan lalu, skandal pengaturan skor pertandingan memalukan terjadi di KLeague Korea Selatan. Skandal ini bahkan membuat pemerintah mengancam akan menutup liga tersebut. Sebanyak 41 pemain dilarang main seumur hidup. Pengaturan pertandingan di Asia tidak terbatas pada sepak bola. Di bola voli dan bola basket juga terjadi. Hingga saat ini, otoritas kriket di India dan Pakistan masih kesulitan bertarung dengan sindikat taruhan ilegal. Dan, Singapura harus menghadapi masalahnya sendiri, karena skandal sepak bola global itu bisa merusak reputasinya sebagai negara bersih.n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
internasional perayaan imlek
Rejeki Nomplok Kasino Makau Tahun baru Imlek menjadi rejeki nomplok bagi kasinokasino di Makau. Para penjudi dari China daratan ramairamai menyerbu Makau yang membuat keuntungan bulanan melonjak 15% TEKS Ali Sundoluhur ilustrasi riset
P
ara penjudi China daratan menyerbu resor-resor di Makau selama Tahun Baru Imlek. Tak pelak ini membuat pundi-pundi pengusaha hotel dan kasino menebal drastis, utamanya bagi miliarder Sheldon Adelson, penguasa Sands China Ltd. Sebanyak 17 hotel kasino besar di pusat perjudian terbesar di dunia ini penuh dipesan untuk 12-14 Februari selama selama liburan China yang dimulai pada 10 Februari. Tren pemesanan di muka ini bahkan lebih kuat dibanding “Oktober Golden Week” tahun lalu. Oktober Golden Week mengacu pada liburan nasional tujuh hari.
Menurut Karen Tang, analis di Deutsche Bank AG berbasis di Hong Kong, fenomena ini mendongkrak pendapatan bulanan kasino sebesar 15% dari tahun sebelumnya menjadi 27,9 miliar dolar pataca (US$ 3,5 miliar/Rp 33,25 triliun). “Untuk resor, ini hampir seperti menuai rejeki nomplok uang peruntungan (lucky money),” kata Li Lantis, analis di Capital Securities Corp di Hong Kong. Uang peruntungan, juga dikenal sebagai “Hong Bao” dalam bahasa Mandarin atau “Lai See” dalam bahasa Kanton mengacu pada hadiah uang tunai tahun baru tradisional. Sands China, Galaxy Entertainment
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Group Ltd, dan Melco Crown Entertainment Ltd paling diuntungkan dari pemesanan liburan setelah menambahkan atraksi baru-baru ini dengan Cotai strip yang setara dengan Las Vegas strip. “Faktor baru akan mendorong lebih banyak pengunjung daratan ke Cotai,” kata Li dari Capital Securities. Chairman Melco Crown, Lawrence Ho, mengaku mendapat laporan dari karyawannya bahwa para tamu “berebut kamar” dalam pengertian harfiah. Sementara itu, juru bicara Galaxy Entertainment Yoko Ku mengatakan, “Permintaan untuk kamar hotel sangat kuat dengan tingkat hunian 100%,” katanya. Sementara itu, Sands China telah menambahkan lebih banyak kamar hotel di bawah merek Sheraton dan menerima persetujuan pemerintah untuk menambah meja judi di Sands Cotai Central, resor terbarunya yang dibuka pada April tahun lalu. Starwood Hotels & Resorts Worldwide Inc mengoperasikan hotel terbesar di Makau di bawah merek Sheraton, yang merupakan resor terbaru Sands dengan 3.900 kamar. “Sheraton Makau penuh dipesan selama tiga hari pertama tahun baru China,” kata Josef Dolp, managing director Sheraton Makau. Sands China memiliki 9.210 kamar hotel di Makau, yang mencapai sekitar 40% dari pasokan ruang hotel kota ini. Sementara, Galaxy memiliki lebih dari 2.700 kamar hotel. “Meskipun Sheraton di Earth Tower baru saja dibuka pekan lalu, itu sudah penuh dipesan pada empat dari delapan hari libut,” tulis laporan Tang dari Deutsche Bank. Sands yang juga mengoperasikan resor kasino terbesar di Makau, Venesia, berencana investasi setidaknya US$ 2,5 miliar untuk membangun resor kelima terpadu yang akan disebut The Parisian. The Parisian, yang dijadwalkan memulai pembangunan pada kuartal kedua tahun ini, akan memiliki replika Menara Eiffel, 3.000 kamar hotel, dan dilengkapi fasilitas keluarga. Bidikannya untuk menarik penjudi kelas menengah dari China yang memberikan margin yang lebih luas. Tahun lalu, pendapatan kasino Makau naik 14% menjadi 304 miliar pataca (US$ 38 miliar/Rp 361 triliun) tahun lalu. “Pertumbuhan di Makau itu benarbenar karena adanya permintaan,” kata Li dari Capital Securities. “Selama kita memiliki kamar hotel lebih banyak untuk mendukung peningkatan jumlah wisatawan, pertumbuhan bisa berkelanjutan,” katanya. n
47
internasional pebisnis
Misteri B Wanita Miliarder Termuda
arisan orang berjajar rapi menanti giliran mendapat pelayanan. Di bagian lain, beberapa staf tampak dengan senyum ramah membersihkan meja, sambil minta “permisi” kepada para pengunjung yang sedang menikmati burger. Sementara itu, seorang wanita dengan sigap melayani order drive-through. Itulah suasana di waktu makan siang di restoran In-N-Out Burger, Baldwin Park, California, AS.
Sosoknya misterius tapi eksentrik. Dengan hobi balap mobil, Lynsi Torres, wanita yang baru genap 30 tahun menjadi wanita miliarder termuda berkat jaringan restoran In-NOut Burger. Kekayaannya mencapai lebih dari Rp 9,5 triliun.
Layanan ini telah membantu InN-Out Burger menciptakan basis fans yang luar biasa dan sekaligus menjadikan Lynsi Torres, 30, pemilik sekaligus CEO In-N-Out menjadi wanita miliarder termuda di bumi. Pembukaan restoran baru sering menyerupai rilis produk Apple Inc dengan pelanggan berbaris beberapa jam sebelumnya. Malah, tak jarang pejabat kota meminta pada perusahaan makanan cepat saji berbasis di Irvine, California, tersebut membuka restoran di kota mereka. “Mereka telah melakukan pekerjaan yang fantastis untuk membangun dan memelihara semacam kultus bagi penggemarnya,” kata Bob Goldin, wakil presiden eksekutif Technomic Inc, perusahaan riset industri makanan berbasis di Chicago. “Seseorang dengan senang hati antre untuk membelinya.” Torres mengubah In-N-Out dari gerai layanan hamburger drive-through tunggal yang didirikan pada 1948 di Baldwin Park oleh kakek-neneknya, Harry dan Esther Snyder, menjadi kerajaan makanan cepat saji berni-
TEKS Ali Sundoluhur foto riset
linsi torres
48
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
internasional pebisnis lai lebih dari US$ 1 miliar (Rp 9,5 triliun). Terkenal dengan double-double cheese burger-nya, In-N-Out memiliki hampir 280 unit restoran di lima negara bagian. Perusahaan ini memiliki penjualan sekitar US$ 625 juta pada 2012, tumbuh 4,6% dari tahun sebelumnya dengan penjualan mencapai US$ 596 juta. Menurut peringkat Bloomberg, InN-Out bernilai US$ 1,1 miliar. Malahan, seorang eksekutif swasta yang berinvestasi di industri makanan dan restoran mengatakan, operasi In-N-Out bisa bernilai lebih dari US$ 2 miliar berdasarkan produktivitas per unit, profitabilitas, dan potensi untuk ekspansi. Orang tersebut minta tidak diidentifikasi karena ia tidak berwenang untuk berbicara tentang investasi potensial perusahaannya. Namun, pihak In-N-Out menepis semua itu. “Valuasi perusahaan itu tidak lebih dari spekulasi berdasarkan perkiraan orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang keuangan In-NOut,” kata Carl Van Fleet, wakil presiden In-N-Out bidang perencanaan dan pengembangan. Sementara itu, Torres yang sebelumnya tidak pernah masuk di ranking orang terkaya internasional, menolak memberikan komentar. Torres memang misteri. Tak banyak orang yang tahu tentang dirinya. Yang diketahui hanya ia tidak punya gelar sarjana dan sedikit memperoleh pelatihan manajemen formal.
PEWARIS TUNGGAL Torres mulai mengontrol In-N-Out setelah anggota keluarganya meninggal. Ketika kakeknya, Harry, meninggal pada 1976, putra keduanya, Rich, mengambil alih sebagai pimpinan perusahaan dan memperluas gerai menjadi 93 restoran dari 18 restoran sebelumnya. Rich meninggal pada 1993 pada usia 41 dalam kecelakaan pesawat. Ayah Torres, Harry Guy Snyder, mengambil alih menjadi kepala eksekutif. Di bawah Guy, jaringan restoran pun diperluas menjadi 140 lokasi. Seperti ayahnya, Guy juga seorang pembelap drag. Ketika meninggal karena overdosis obat resep pada usia 49 pada 1999, Guy memiliki koleksi 27 mobil, termasuk Ford Cobra tahun 1965 dan sepasang mobil berotot Dodge Dart era 1960-an. Setelah Guy meninggal, nenek Torres, Esther, memegang kontrol perusahaan sampai meninggal pada 2006 di usia 86. Ketika ia meninggal, Torres adalah pewaris tunggal. Saat ini, Torres mengendalikan perusahaan itu saat usianya 30 tahun. Me-
antrean pelanggan in-n-out burger
Torres selalu menolak berbagai permintaan wawancara. Bahkan, permintaan wawancara oleh Stacy Perman, yang menulis buku 352 halaman tentang In-NOut pada 2009 juga ditolak. nurut komisi perusahaan negara Arizona, perusahaan ini tidak punya pemilik lain, kecuali Torres. Rupanya, tidak banyak kalangan industri restoran yang mengenal ahli waris restoran hamburger ini. “Saya tidak tahu tentang dia,” kata Janet Lowder, konsultan restoran Rancho Palos Verdes, California. Ia mengaku dulu sebagai salah satu dari sedikit orang yang menangani keuangan internal perusahaan dari Esther Snyder di tahun 1980-an. “Saya terkejut dia punya cucu perempuan,” katanya. Torres selalu menolak berbagai permintaan wawancara. Bahkan, permintaan wawancara oleh Stacy Perman, yang
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
menulis buku 352 halaman tentang InN-Out pada 2009 juga ditolak. “Torres meminta diatur pertemuan dengan Perman setelah publikasi buku, tapi itu tidak pernah terjadi,” tulis Perman dalam kata penutup edisi 2010 buku tersebut. Sosok Torres pernah muncul pada blog real-estate pada September 2012 lalu setelah ia membeli rumah seluas 16.600 kaki persegi dengan harga US$ 17,4 juta di daerah orang kaya di Bradbury, California, tepatnya di kaki pegunungan San Gabriel. Dalam katalog yang dirilis realtor.com, rumah ini memiliki tujuh kamar tidur, 16 kamar mandi, kolam renang, lapangan tenis, dan fasilitas lainnya. Kehadiran Torres paling sering dijumpai di arena drag race. Ia berkompetisi di kategori Super Gas pada kejuaraan National Hot Rod Association (NHRA) dan katagori Top Sportsman Divisi 7. Kendaraan pacu andalannya adalah Plymouth Barracuda 1970 dan Chevrolet Camaro 1984. Suami ketiganya, Val Torres Jr, juga merupakan pembalap mobil. Apakah ibu dari anak kembar itu akan mempertahankan kepemilikan dalam jaringan restoran setelah ia mendapatkan kontrol penuh pada lima tahun mendatang? “Tidak pasti,” kata John Gordon, pendiri konsultan restoran Pacific Management Consulting Group. n
49
profil properti
Richard Adisastra
Anak Medan, Sukses di Kota Buaya Richard berhasil membawa Pakuwon dari perusahaan properti daerah menjadi pengembang nasional. Pantas jika ia dinobatkan sebagai CEO Top. TEKS Hideko ilustrasi apenk
B
erdasarkan penerawangan para ahli fengshui, di Tahun Ular Air ini ada beberapa bisnis yang akan menuai hoki. Salah satunya bisnis properti. Entah karena itu,
50
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
profil properti banyak pengembang yang optimistis mengarungi 2013. PT Pakuwon Jati Tbk, misalnya, tahun ini menargetkan pendapatan Rp 3 triliun atau naik 60% dibandingkan tahun lalu. Sebagai salah satu pengembang papan atas di negeri ini, Pakuwon sudah mempersiapkan strategi bisnis untuk mendongkrak kinerjanya. Apalagi persaingan bisnis di sektor ini makin sengit. Salah satu yang dilakukan Richard Adisastra, sang Presiden Direktur, adalah mulai membangun proyek properti baru, khususnya di Surabaya. Pakuwon memang mengenal betul seluk beluk bisnis properti di Jawa Timur. Maklum saja, perusahaan ini bermarkas di kota Surabaya. Bersama Pakuwon, Richard menyiapkan tiga proyek superblok unggulan di wilayah tersebut. Untuk membangun proyek-proyek tersebut, Grup Pakuwon telah menyiapkan investasi sekitar Rp 1,8 triliun. Tiga proyek superblok yang akan dibangun salah satunya kompleks Pakuwon Indah di kawasan Surabaya Barat. Di sini akan dibangun tiga tower apartemen, yang memiliki total 2.000 unit apartemen. Sebelumnya, di sana, Pakuwon sudah membangun satu pusat perbelanjaan dan pusat pendidikan. Lalu, pembangunan superblok di pusat kota Surabaya berlokasi di Tunjung an City. Di sini Pakuwon bakal membangun Tunjungan Plaza 6 (TP 6), yang merupakan kelanjutan dari proyek TP
« Tak hanya Surabaya, Pakuwon juga akan menggarap proyek di Jakarta. Rencananya, tahun ini, perusahaan akan membangun dua menara apartemen dan satu menara perkantoran di kawasan Kota Casablanka, Jakarta Selatan. »
Sebagai CEO top bukan berarti tak pernah terjerembab. Pada 2008 lalu, rapor Pakuwon sempat merah karena merugi hingga Rp 9,5 miliar. Kerugian ini membawa dampak rating obligasi yang dikeluarkan perseroan juga ikut merosot. 5. Nantinya, TP 6 akan terdiri dari pusat perbelanjaan dan kondominium, yang menyasar segmen kelas menengah atas di Surabaya dan Jawa Timur. Diperkirakan proyek akan rampung pada 2016. Sementara untuk kawasan Surabaya Timur akan dibangun Pakuwon City. Di sini akan dibangun satu pusat perbelanjaan dan empat menara apartemen yang berisikan 4.000 unit tempat tinggal. Sebelumnya, di kawasan ini sudah ada bangunan hotel dan pusat perbelanjaan. Tak hanya Surabaya, Pakuwon juga akan menggarap proyek di Jakarta. Rencananya, tahun ini, perusahaan akan membangun dua menara apartemen dan satu menara perkantoran di kawasan Kota Casablanka, Jakarta Selatan.
Jadi CEO Top Nah, sambil menggarap sederet proyek baru, Pakuwon juga sibuk mencari cadangan lahan (land bank). Perusahaan ini juga sedang mengincar lebih dari 1.000 ha lahan, khususnya di Surabaya dan Jakarta. Maklum, sampai 2016 nanti, Pakuwon berambisi untuk bisa membangun 25 tower apartemen, empat hotel, dan ruang perkantoran. Begitulah gambaran Pakuwon sejak ditangani Richard Adisastra: agresif. Sejak dipercaya menjadi Presiden Direktur PT Pakuwon Jati, Maret 2005, Pakuwon memang telah berubah dari sebuah perusahaan pengembang di daerah (Surabaya) menjadi pengembang berskala nasional. Bahkan Pakuwon disebut-sebut sebagai salah satu dari tiga perusahaan pengembang nasional yang paling agresif membangun proyek properti. Tak heran bila ada yang mengatakan bahwa Richard Adisastra merupakan salah satu CEO perusahaan properti paling berpengaruh saat ini. Dunia properti sudah ditekuni Richard sejak usia 24 tahun. Saat itu statusnya masih tercatat sebagai mahasiswa. Awal kariernya dimulai saat pria
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
kelahiran Medan 60 tahun silam ini bergabung dengan PT Cremona Mulia Contractor sebagai Project Manager. Lewat pekerjaannya inilah akhirnya ia dapat meraih gelar Insinyur Teknik Sipil dari USU pada 1981. Berbekal gelar sarjana dan pengalaman yang telah diperolehnya, pada 1984 Richard memutuskan untuk merantau ke pulau Jawa. Ia akhirnya bergabung dengan Pakuwon sebagai Assistant Project Manager. Tanjungan Plaza I Surabaya adalah proyek pertama yang ditangani Richard. Sejak itu, hampir selama 5 tahun, Richard malang melintang menangani berbagai proyek properti yang dibangun oleh Pakuwon. Baru pada 1989 ia bisa merasakan empuknya kursi direktur. Meski jabatan Project Director dipegangnya hingga 1998, ia masih bertanggung jawab terhadap sejumah proyek properti. Akhirnya pada tahun 2005 Richard dipercaya sebagai Presdien Direktur Pakuwon. Prestasinya berlanjut pada 2007, ketika Pakuwon membangun proyek Superblok Gandaria City di atas lahan seluas 7,5 hektar. Keberhasilannya membangun mal di kawasan Jakarta Selatan inilah yang melambungkan Richard sebagai CEO perusahaan properti yang cukup disegani. Sebagai CEO top bukan berarti tak pernah terjerembab. Pada 2008 lalu, rapor Pakuwon sempat merah karena merugi hingga Rp 9,5 miliar. Kerugian ini membawa dampak rating obligasi yang dikeluarkan perseroan juga ikut merosot. Usaha keras pun dilakukan Richard untuk membuat Pakuwon bangkit kembali. Hasilnya, setahun kemudian perusahaan ini berhasil membukukan untung Rp 147 miliar. Untung Pakuwon terus berlanjut. Hingga kuartal III2012 lalu, perusahaan berhasil membukukan laba Rp 590 miliar atau naik 129% dibandingkan periode yang sama 2011. n
51
hukum Utang-piutang
Mencoba Lolos Jika MA menyetujui kasasi yang diajukan SKK Migas, itu artinya status pailit sudah di depan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama. TEKS Iwan Purwantono dan Chrissen Daulat Marthin Foto riset
M
anajemen PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) tampaknya harus menunda dulu kegembiraannya. Itu lantaran putusan hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang mengesahkan perdamaian belum memperoleh kekuatan hukum tetap. “Penundaan kewajiban pembayaran utang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama belum berakhir,” demikian kuasa hukum Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Anton Dedi Hermanto dan Swandy Halim. Pernyataan itu disampaikan SKK Migas dan kuasa hukumnya dalam iklan di Harian Kompas tertanggal 5 Februari 2013, (Selasa) pekan lalu. Pengumuman ini dibuat untuk membantah iklan pengumuman yang sebelumnya disampaikan pengurus Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) TPPI, Duma Hutapea di harian yang sama pada tanggal 3 Januari 2013 dengan judul: “Pengumuman Pengakhiran Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan Pengesahan Perdamaian (Homologasi) PT Trans Pacific Petrochemical Indotama.” Memang, pada 26 Desember 2012, majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengesahkan perdamaian antara TPPI dengan para krediturnya. Hanya saja, SKK Migas, salah satu kreditur TPPI, menolaknya. Lantaran itulah, SKK Migas—yang mengambil alih piutamg BP Migas—mengajukan memori kasasi pada 2 Januari 2013 yang meminta Mahkamah Agung (MA) membatalkan perdamaian dan menetapkan
52
debitur dalam pailit. Namun, pada 11 Januari 2013, TPPI mengajukan kontra memori kasasi. “Maka jelas bahwa putusan Pengadilan Niaga yang mengesahkan perdamaian tersebut belum memperoleh kekuatan hukum tetap,” kata Anton Dedi Hermanto dan Swandy Halim dalam iklan pengumuman tersebut. Akibat hukumnya, menurut kuasa hukum SKK Migas ini, penundaan kewajiban pembayaran utang TPPI belum berakhir, seperti yang disampaikan Duma Hutapea. Karena itu, kata Anton dan Swandy, direksi TPPI tidak dapat melakukan tindakan kepemilikan atas harta TPPI tanpa persetujuan pengurus PKPU, seperti yang tercantum dalam Pasal 240 ayat (1) Undang-Undang Kepailitan dan PKPU. Itu berarti, TPPI belum bisa lolos dari lubang jarum pailit. Soalnya, kasasi yang diajukan SKK Migas dapat membatalkan perdamaian yang disahkan majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang dipimpin Lydia Sasanto. Sebaliknya, jika MA menguatkan perdamaian, SKK Migas minta pembayaran kompensasi sebesar US$ 140 juta yang merupakan nilai utang aktual TPPI kepada BP Migas sebelum dibubarkan. Permintaan kompensasi itu, ungkap pemohon, sesuai dengan Pasal 281 ayat 2 UU Kepailitan dan PKPU. Pasal itu menyebut bahwa kreditur yang tidak setuju dengan perdamaian diberikan kompensasi sebesar nilai terendah di antara nilai jaminan atau nilai aktual pinjaman. Menurut Anton, pelaksanaan perdamaian atas TPPI itu tidak cukup terjamin. Pasalnya, TPPI tidak pernah melakukan pembayaran kompensasi hingga
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
hukum utang-piutang
s dari Lubang Pailit
salah satu kilang minyak PT Trans Pacific Petrochemical Indotama di tuban, jawa timur
kasasi diajukan. Asal tahu saja, saat ini TPPI memiliki utang sebesar Rp 17 triliun. Rinciannya, utang ke perusahaan domestik mencapai Rp 9,92 triliun, meliputi utang beserta bunga ke Pertamina sekitar Rp 5-6 triliun atau US$ 589 juta, utang ke PPA Rp 3,26 triliun, dan utang ke BP Migas (kini SKK Migas) sekitar US$ 169 juta atau Rp 1,66 triliun. Tak cuma itu, TPPI juga berutang ke kreditur swasta lain. Sejak 27 September 2012, status TPPI dinyatakan default alias gagal bayar. Selanjutnya, pengelolaan TPPI diserahkan kepada salah satu kreditur, yakni PT Pertamina.
Berlarut-larut Kisruh utang-piutang antara TPPI dengan Pertamina, PPA, dan SKK Migas, memang cukup melelahkan. Semula perjanjian restrukrisasi utang atau Master Restructuring Agreement (MRA) yang semestinya dijalankan semua pihak pada 12 Maret tahun lalu, kerap diundur berulang-ulang. Memang, ada beberapa hal yang jadi ganjalan. Ganjalan itu antara lain menyangkut jaminan pembayaran utang oleh TPPI kepada Pertamina, BP Migas, dan PPA sebesar Rp 17 triliun.
Untuk membayar utang segede itu, TPPI mencari pinjaman sebesar US$ 1 miliar kepada Deutsche Bank. Tapi Deutsche Bank mengajukan syarat, harus ada MRA yang diteken oleh TPPI, Pertamina, PPA, dan SKK Migas (saat itu BP Migas). MRA pun ditandatangani pada Desember tahun 2011. Dalam perjanjian tersebut diatur mekanisme pembayaran harus dilaksanakan 75 hari setelah MRA ditandatangani. Selama 75 hari tersebut, selain menunggu hasil kajian dari aspek hukum, TPPI juga harus menyelesaikan dokumen-dokumen turunan terkait teknis pembayaran utang kepada masing-masing lembaga. Setelah 75 hari, TPPI wajib memba-
yar tunai sebagian utang kepada PPA sebesar Rp 1 triliun yang harus selesai pada 2014. Pembayaran utang kepada BP Migas (SKK Migas) sebesar US$ 100 juta yang sisanya harus lunas pada 2012, serta pembayaran tunai utang Product Delivery Instrument (PDI) kepada Pertamina sebanyak US$ 300 juta dari total US$ 406 juta. Terkait pembayaran utang kepada Pertamina, TPPI pun masih terikat cicilan sisa utang product delivery instrument dan utang dengan sistem open account senilai US$ 183 juta dan bunga sebesar US$ 49 juta dalam waktu 10 tahun. Kini, yang ditunggu putusan MA. Bila kasasi SKK Migas disetujui, itu artinya pailit sudah ada di depan mata TPPI. n
Kisruh utang-piutang antara TPPI dengan Pertamina, PPA, dan SKK Migas, memang cukup melelahkan. Semula perjanjian restrukrisasi utang atau Master Restructuring Agreement (MRA) yang semestinya dijalankan semua pihak pada 12 Maret tahun lalu, kerap diundur berulang-ulang.
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
53
hukum Investasi Ilegal
Askrindo Terpeleset L/C Satu per satu para pembobol dana PT Askrindo dijatuhi hukuman. Inilah potret investasi serampangan ala BUMN ini. TEKS Iwan Purwantono Foto dahlan rebo pahing
W
ajah Markus Sur yawan dan Beny Andreas Situmorang terlihat lesu. Bayangbayang hidup selama lima tahun di ruang penjara terlintas di matanya. Selain itu, mereka juga harus mengeluarkan uang sebesar Rp 500 juta sebagai denda. Yang membuat Markus dan Beny seperti itu lantaran keterlibatannya dalam kasus pembobolan uang PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) sebesar Rp 264,5 miliar. Akibatnya, majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang dipimpin Pangeran Napitupulu harus menjatuhkan hukuman kepada pemilik PT Jakarta Investment (JI), Jakarta Aset Manajemen (JAM) dan PT Jakarta Securities (JS) ini. Vonis yang dijatuhkan hakim pada 31 Januari itu, tentu saja, diambil tidak sembarangan. Hakim punya bukti kerja sama antara Askrindo dengan perusahaan-perusahaan manajer investasi dalam menyalurkan kredit. Padahal, menurut Pangeran, Askrindo tidak diperkenankan menyalurkan kredit dalam bentuk letter of credit (L/C), medium term note (MTN) maupun repo saham. Sudah bisa ditebak, mengapa semua bisa berjalan mulus. Itu lantaran keterlibatan orang dalam Askrindo. Mereka adalah bekas Direktur Keuangan Askrindo Zulfan Lubis, yang saat kejadian menjabat sebagai Kepala Divisi Investasi. Satunya lagi, Rene Setiawan (saat itu) Direktur Keuangan. Kedua pimpinan Askrindo ini masing-masing divonis lima tahun penjara dan denda Rp 1 miliar. Kasus ini bermula pada 2005, ketika Divisi Penjamin Askrindo memberikan
54
kantor PT Askrindo
penjaminan letter of credit (L/C) kepada sejumlah nasabah, yakni PT Tranka Kabel atau PT Terang Kita, PT Multi Megah Internusa, PT Vitron, dan PT Indowan Investama Group di Bank Mandiri. Selanjutnya, para nasabah itu tidak sanggup membayar jaminan tersebut. Akibatnya, Askrindo yang harus mambayar klaim kepada Bank Mandiri, selaku penerbit L/C, yang nilainya sekitar Rp 480 miliar. Agar dana klaim tersebut bisa kembali, Askrindo menerbitkan surat utang jangka pendek (promissory note/ PN) dan surat utang jangka menengah (medium term note/MTN) kepada empat nasabah tersebut. Namun, para nasabah itu, tidak mampu melunasi kewajibannya. Selanjutnya, Askrindo berencana menyuntikkan dana ke empat nasabah itu. Namun, niat tersebut terbentur aturan, karena Askrindo dilarang memberikan investasi langsung kepada korporasi atau nasabah. Tak kekurangan akal, Askrindo menunjuk empat perusahaan manajer in-
vestasi (MI) yakni PT Jakarta Securities (JS), PT Jakarta Investment (JI), PT Reliance Asset Management (RAM) dan PT Harvestindo Asset Management (HAM). Skenarionya, dana Askrindo bisa masuk ke empat nasabah tersebut, melalui perusahaan MI itu. Dalam sekejap, duit Askrindo Rp 442 miliar ludes ditebar ke empat perusahaan MI. Masalah muncul karena dana Askrindo itu macet sejak Januari 2006. Hingga jatuh tempo keempat, dana yang kembali hanya Rp 35 miliar. Sedangkan dana pokok investasi Rp 406 miliar, tidak bisa dipertanggungjawabkan. Beberapa pemilik perusahaan yang menjadi nasabah Askrindo, dikabarkan kabur. Alhasil, uang negara yang dikelola Askrindo, tak jelas nasibnya. Belakangan Bappepam-LK menyebutkan bahwa penyaluran dana Askrindo ke empat MI tersebut ilegal. Pasalnya, Askrindo telah menyalahi aturan lantaran menyalurkan dana kredit lewat manajer investasi. Menyebalkan sekali. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
hukum dugaan korupsi
K
asus dugaan korupsi pengadaan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) senilai Rp 1,4 triliun, kembali dipertanyakan banyak pihak. Pasalnya, penyelidikan kasus ini seperti jalan di tempat. Lihat saja pernyataan pejabat Kejaksaan Agung (Kejagung). Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Andi Nirwanto menyatakan belum bisa memastikan kapan penyelidikan ini selesai. “Tunggu sajalah. Pada waktunya akan diumumkan. Beri waktu kepada tim untuk mengungkapkan dugaan korupsinya,” kata Andi. Lambannya Kejagung menggarap kasus ini membuat anggota Komisi III asal PAN, Taslim Chaniago, jengkel. Seharusnya, kata dia, kasus ini bisa ditangani secepat kilat. Sebab, kasus ini pernah menjadi concern Komisi I DPR dan banyak disorot publik. “Saya pribadi heran, Kejagung kok adem ayem?” katanya. Menurut Taslim, kasus dugaan korupsi ini harus secepatnya diungkap. Sebab, dengan begitu bisa diketahui, apakah kasus ini benar atau tidak. “Jangan main-main dengan kasus ini. Periksa pejabat yang terkait dengan proyek ini. Kalau dugaan korupsinya mengarah ke direksi atau pejabat lain, periksa saja,” ujar Taslim. Aroma tak sedap kasus ini bermula dari proyek MPLIK yang digagas Kementerian Komunikasi dan informatika (Kominfo) pada 2010. Pada tahap awal disepakati pengadaan MPLIK sebanyak 1.904 unit senilai Rp 1,4 triliun. Tak lama berselang, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo membuka tender. Dalam tender terdapat enam perusahaan menjadi pemenang. Keenam perusahaan itu adalah PT Multidata Rancana Prima (2 paket), PT AJN Solusindo (3 paket), WIN (1 paket), Lintas Arta (1 paket), Radnet (1 paket), dan Telkom (6 paket). Artinya, Telkom merupakan pemenang tender terbesar, yakni 60% atau sebanyak 588 unit MPLIK senilai Rp 520 miliar. Dari sini, Telkom kemudian mensubkan proyek ini kepada tiga perusahaan, yakni PT Pramindo Ikat Nusantara (PINs), PT Multimedia Nusantara (Metrasat), dan PT Geosys Alexindo (Geosys). Masing-masing perusahaan mendapat proyek yang berbeda. Misalnya, PINs bertanggung jawab atas pe nyediaan customer premises equipment, Metrasat menyediakan jaringan inter-
Mobil layanan Internet
Masih Diselidiki, Kata Kejagung Ada aroma tak sedap dalam proyek pengadaan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) senilai Rp 1,4 triliun. Kenapa Kejagung terkesan lamban? TEKS Iwan Purwantono Foto riset
net (VSAT), dan Geosys menjadi pemasok kendaraan bermotor. Menariknya, PINs dan Metrasat merupakan anak usaha Telkom. Sedangkan Geosys tidak diketahui secara jelas. Namun, pada 13 September 2012, Geosys mundur sebagai subkontraktor. Selanjutnya, Telkom menunjuk PT Micronics sebagai pengganti Geosys. Dalam realisasinya, target 588 unit MPLIK, ternyata meleset. Batas waktu yang diberikan dari 27 Oktober 2011 hingga 25 Januari 2012 dan 27 September 2011 sampai 28 Desember, hanya bisa dipenuhi 414 unit MPLIK, sementara 174 unit lainnya masih menunggak. Atas kelambatan ini, Dirjen Penye-
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
lenggaraan Pos dan Informatika Kominfo melayangkan surat teguran kepada Direktur Utama PT Telkom. Akibat lainnya, sudah jelas adanya kerugian. Menurut penghitungan Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel), potensi kerugian akibat keterlambatan proyek MPLIK bisa mencapai Rp 25,4 miliar. Upaya konfirmasi InilahREVIEW kepada Head of Corporate Communication and Affair Telkom, Slamet Riyadi tak menemui hasil. Pesan pendek (short message service/sms) yang dikirimkan, tak dibalas. Demikian pula ketika dihubungi melalui telepon genggam, Slamet tidak merespons. n
55
keuangan valuta asing
Agar Rupiah Tak Dijudikan di Singapura Hancurnya kurs rupiah diduga karena rupiah banyak ditransaksikan di NDF. BI akan melarang bank bermain di instrumen ini. TEKS bastaman ilustrasi yayan
a
mbruknya nilai rupiah, seperti yang terjadi belakangan ini, semestinya tidak perlu terjadi. Sebab, sepanjang 2012, transaksi modal dan keuangan mencatat surplus US$ 21,6 miliar. Artinya, aliran dana yang masuk masih lebih besar dibandingkan dengan yang terbang ke luar negeri.
56
Sayang, logika seperti itu tidak ditemui di lapangan. Yang terjadi justru sebaliknya. Kendati dana asing yang masuk lebih besar dibanding yang ke luar, rupiah tetap saja jeblok. Selama 2012, rupiah terdepresiasi sebesar 6,9%, dari rata-rata Rp 8.779 menjadi Rp 9.384 per dolar. Bahkan hingga minggu pertama Januari 2013, rupiah telah terdepresiasi hingga 7,5% menjadi Rp 9.778. Lantas, apa yang membuat rupiah terkulai? Selain dipicu oleh kebutuhan valas untuk impor, rupanya pelemahan rupiah juga diduga akibat maraknya transaksi non deliverable forward (NDF) yang dilakukan oleh sejumlah bank asing. Itu sebabnya, sebagai antisipasi, BI melarang bank bertransaksi NDF. “Transaksi
rupiah–dolar yang tidak memakai jaminan tidak diperbolehkan,” kata Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI. Tidak hanya itu, BI juga akan berkoordinasi dengan bank-bank sentral di Kawasan ASEAN, khususnya Bank Malaysia dan Singapura. Maklum, di dua negara ini transaksi NDF cukup ramai karena menjadi salah satu andalan bank-bank dalam menggenjot pendapatan mereka. Celakanya, banyak bank (terutama bank asing) dan nasabah dari Indonesia yang ikut “menitipkan” dananya untuk bertransaksi NDF di dua negara tersebut. NDF sejatinya sejenis transaksi derivatif yang hampir sama dengan forward. Bedanya, dalam forward, pihak yang melakukan kontrak harus menyediakan uang sesuai dengan kesepakatan. Sedangkan dalam NDF, yang dihitung hanyalah selisih antara harga dalam kontrak dengan harga spot (pasar) yang dikonversikan dalam dolar. NDF biasanya diperdagangkan me-
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
keuangan valuta asing lalui counter di pusat keuangan internasional seperti New York, London, Hong Kong, dan Singapura. Rupiah merupakan pasar NDF terbesar di kawasan Asia dengan rata-rata volume transaksi harian diperkirakan mencapai US$ 10 miliar (Rp 95 triliun), diikuti oleh peso Filipina, dan renminbi China. Perbankan dan pelaku bisnis mulai banyak memanfaatkan transaksi NDF sejak Bank Indonesia (BI) membatasi transaksi forward sebagai salah satu instrumen lindung nilai atau hegding
Kendati terlambat, kabarnya BI akan memeriksa sejumlah bank yang diduga selama ini kerap “menitipkan” dananya untuk dimainkan di pasar NDF Singapura. (PBI No. 3/3/PBI/2001). Padahal, instrumen ini sangat diperlukan perbankan dan pengusaha untuk melundungi aktivitas bisnis mereka. Perbankan juga memerlukan instrumen ini mengamankan posisi devisa bersih (nett open position). Ketiadaan instrumen forward itu membuat para pelaku bisnis dan perbankan memakai NDF sebagai instrumen hedging. NDF sendiri dibuat oleh Asosiasi Perbankan Singapura sebagai sikap atas pembatasan transaksi forward di tanah air oleh BI. Ketika instrumen ini muncul, BI begitu pede transaksi NDF tak akan banyak berpengaruh terhadap rupiah karena pasarnya ada di Singapura.
Jadi Ajang Spekulasi Dugaan itu ternyata keliru. Sebab, menurut Dody Ariffianto, pengamat perbankan, pelaku pasar umumnya cenderung memberi ekspektasi jelek terhadap rupiah di masa yang akan datang. “Tak hanya itu, transaksi NDF juga kental dengan unsur spekulatif,” katanya. Maka, jangan heran bila dolar NDF di pasar Singapura selalu melaju lebih tinggi dan cepat dibandingkan harga spot di Jakarta. Dipakainya rupiah sebagai ajang spekulasi terlihat dari hasil evaluasi Monetary Autho-
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
rity of Singapore (MAS). Pengawas bank negeri Singa itu menyebutkan, ada 18 bank asing yang memakai rupiah dalam transaksi NDF. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan pemakaian ringgit Malaysia (sebanyak 15 bank) maupun dong Vietnam (12 bank). Jika saja tak ada laporan dari MAS, mungkin rupiah masih akan ajrut-ajrut an dipermainkan para spekulan. Nah, beberapa pemain besar NDF di Singapura adalah Union Bank of Switzerland (UBS), JPMorgan, Development Bank of Singapore (DBS) Group Holding Ltd, dan Hongkong and Shanghai Bank Corporation (HSBC). Kendati terlambat, kabarnya BI akan memeriksa sejumlah bank yang diduga selama ini kerap “menitipkan” dananya untuk dimainkan di pasar NDF Singapura. Tak hanya itu, bank sentral pun akan memberikan teguran tertulis serta sanksi denda minimal 10% dari nilai transaksi. Denda tersebut akan langsung didebet dari rekening giro bank yang bersangkutan di BI. Cukup? Belum. Sebagai pengganti larangan tadi, kabarnya BI akan membentuk sendiri kurs rupiah terhadap dolar di pasar domestik. Seperti halnya penentuan bunga pasar antarbank, kurs ini nantinya akan ditentukan penawaran dan permintaan beberapa bank besar yang menjadi kontributor rupiah. Artinya, BI akan memanfaatkan kekuatan bank-bank besar seperti Bank Mandiri, BCA, BRI, dan BNI dalam menentukan kurs rupiah. Namun sejumlah kalangan meragukan efektivitas kebijakan tersebut. Soalnya, selain bank, banyak juga para pemilik uang yang menitipkan dananya untuk dimainkan di pasar NDF. “Bagaimana BI mengatur pelaku bukan bank?” kata Royken Tumilar, Direktur Treasury dan Special Assets Management Bank Mandiri. Kalau pun BI akan membentuk kurs sendiri di pasar domestik (kuotasi), sejumlah kalangan masih meragukan kemampuan BI dalam memasok kebutuhan dolar. Niat BI untuk minta bantuan MAS juga diragukan akan membuahkan hasil. Soalnya, ya itu tadi, transaksi NDF menjadi sumber penghasilan bagi bank-bank di Singapura. Makanya, Doddy menyarankan agar BI mengarahkan instrumen hedging ke pasar on-shore. “Agar rupiah masih berada dalam jangkauan pengawasan BI,” katanya . n
57
keuangan sukuk
Proyek APBN pun Digadaikan Tak hanya aset negara, kini proyek pemerintah pun jadi jaminan obligasi syariah. Peminatnya membeludak. TEKS bastaman foto riset
M
enteri Keuangan berbunga-bunga. Maklum, lelang surat berharga syariah (SBSN) yang diikuti oleh 13 bank dan empat perusahaan efek itu boleh dibilang sukses besar. Pada pelelangan yang digelar Selasa pekan
58
lalu, penawaran yang masuk mencapai Rp 4,13 triliun. Padahal pemerintah hanya menargetkan meraup dana Rp 1,5 triliun. Yang menarik, dari lima seri surat utang yang ditawarkan, kebanyakan para investor berburu sukuk seri SPN-S06082013. Penawaran yang masuk mencapai total
Rp 2 triliun lebih. Kemudian disusul oleh sukuk seri PBS004 sebesar Rp 864 miliar, PBS001 Rp 556 miliar, PBS002 Rp 340 miliar, dan PBS003 Rp 295 miliar. Dengan mempertimbangkan yield yang di minta, akhirnya pemerintah hanya menerbitkan tiga seri sukuk dengan nilai Rp 1,5 triliun atau sesuai target. SPNS06082013 tetap paling diminati dengan nilai Rp 700 miliar, lalu PBS004 Rp 660 miliar, dan PBS001 sebesar Rp 140 miliar. Ketiga sukuk tersebut memberikan yield 6,1%. Walaupun termasuk surat berharga negara (SBN), sukuk atau obligasi syariah tak bisa disebut sebagai surat utang semisal obligasi ritel Indonesia. Sebab, sesuai aturan syariah, jual-beli utang diharamkan. “Yang dibolehkan transaksi aset,” ujar seorang pejabat bank syariah yang biasa menempatkan dananya di SBSN. Menurut si bankir tadi, hal terpenting dari obligasi syariah adalah peruntukan dananya dan perjanjian (akad) yang dipergunakan. Dalam rangka penerbitan sukuk dengan underlying tanah dan bangunan milik negara misalnya, akad yang digunakan adalah Ijarah. Di sini, Departemen Keuangan menjual hak manfaat aset negara (beneficial asset) kepada sebuah lembaga (special purpose verhicle/SPV). Dari transaksi itu, akan diperoleh dana hasil penjualan sukuk yang diterbitkan SPV tadi. Sementara, sebagai pemilik aset, dalam periode tertentu, SPV akan mendapatkan biaya sewa dari Departemen Keuangan. Nah, uang sewa inilah yang akan diberikan kepada investor sebagai penghasilan. “Pada obligasi negara konvensional, bentuknya adalah kupon. Tapi, karena syariah tidak membolehkan bunga, investor menerimanya dalam bentuk uang sewa,” kata si bankir tadi. Bagaimana dengan SBSN berbasis proyek? Di sini, akad terjadi bila seluruh dana investor digabung dengan keahlian dari emiten. Ikatan seperti ini lazim disebut sebagai mudarabah. Dalam perjanjian ini, keuntungan yang didapat dibagi oleh investor dan emiten. Namun bila terjadi kerugian, hanya akan ditanggung oleh emiten. Sebenarnya, pemerintah bisa saja menerbitkan sukuk lebih besar. Sebab, dalam APBN 2013 ada proyek senilai Rp 193,8 triliun yang bisa dijadikan underlying asset. Hanya saja, dikhawatirkan lembaga keuangan syariah memarkir sebagian besar dananya di instrumen ini. Sebab, fitrah syariah adalah sektor riil. Ibaratnya, setiap rupiah yang didapat harus diperoleh dari tetesan keringat. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
keuangan kepemilikan Bank
deretan gedung bank di jakarta
Jika BI Sudah Punya Mau BI merilis SE yang membolehkan investor memiliki lebih dari satu bank. Aturan ini bertolak belakang dengan RUU Perbankan. TEKS bastaman foto dahlan rebo pahing
B
ank Indonesia (BI) seolaholah tak peduli dengan keinginan masyarakat banyak untuk membatasi kepemilikan asing di perbankan nasional. Yang terjadi justru sebaliknya, pekan lalu BI merilis surat edaran(SE) No. 15/2/DPNP/2013 tentang Kepemilikan Bank. Aturan yang berlaku sejak 4 Februari itu merupakan turunan dari PBI 14/24/PBI/2012 yang terbit pada 26 Desember lalu. Nah, dalam aturan baru tersebut, pemegang saham pengendali (PSP)
yang memiliki saham minimal 25% boleh memiliki lebih dari satu. Syaratnya, PSP tersebut harus berupa bank, berbadan hukum Indonesia, dan bersedia membentuk induk usaha ( holding). Sedangkan PSP yang sudah berbadan hukum Indonesia dan memiliki lebih dari satu bank, maka ia cukup membentuk induk usaha. Enak kan? Tentu saja. Apalagi BI juga menjanjikan sejumlah insentif bagi PSP yang menggabungkan bank miliknya. Insentif itu bisa berupa kelonggaran dalam pemenuhan GWM
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
(giro wajib minimum), kemudahan pembukaan kantor cabang, hingga perpanjangan penyelesaian Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Masalahnya, ya itu tadi, aturan baru ini bertolak belakang dengan keinginan masyarakat banyak. Termasuk kalangan anggota DPR yang saat ini tengah membahas Rancangan Undangundang (RUU) Perbankan yang baru. “Jika tidak dicegah, ini akan menciptakan monopoli di industri perbankan,” ujar Dolfie OFP, anggota Panja RUU Perbankan dari Fraksi PDI Perjuangan. Kekhawatiran Dolfie memang masuk akal. Soalnya, saat ini ada 11 bank nasional yang kepemilikan asingnya lebih dari 40%. Kesebelas bank tersebut diperkirakan menguasai 34% pasar bank di tanah air. Sementara 90-an bank milik pengusaha pribumi hanya menguasai pangsa 22%. Adapun penguasaan pasar bank BUMN tinggal 36%. Itu sebabnya, DPR akan memasukkan pembatasan kepemilikan bank dalam RUU Perbankan. Dalam draft RUU tersebut, PSP hanya boleh memiliki satu bank. Jika memiliki lebih dari satu bank, PSP diberi waktu hingga lima tahun untuk melakukan divestasi. “Dulu BI mengkhawatirkan itu, kenapa sekarang berubah,” kata Dolfie. Memang, dalam Peraturan BI (PBI) No. 8/16/PBI/2006, bank sentral melarang investor memiliki bank lebih dari satu. Tujuan dari aturan ini agar tidak terjadi penguasaan bank oleh segelintir pengusaha, termasuk investor asing. Tapi, entah kenapa, sikap BI berubah menjadi lunak. Terutama setelah lahirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Terlepas dari rencana DPR untuk membatasi kepemilikan bank, SE No. 15/2/DPNP/2013 RUU langsung disambut bank-bank besar yang memiliki modal kuat. Saut Pardede, Direktur Keuangan Bank BTN Tbk, mengatakan bahwa aturan baru ini cukup strategis karena memungkin bank-bank besar menyelamatkan bank-bank kecil. “Seharusnya DPR memasukkan aturan BI tersebut dalam RUU Perbankan,” katanya. Sejumlah bank besar memang telah berhasil membantu bank yang tengah mengalami kesulitan. Bank Mandiri, contohnya. Bank pemerintah ini berhasil menyelamatkan Bank Sinar Harapan Bali (BSHB). Tak cukup memiliki BSHB dan Bank Mandiri Syariah (BSM), Mandiri pun kini tengah mengincar Bank Mutiara (Bank Century). n
59
pasar modal ihsg
Indeks Masih Harus Berjuang Dalam jangka pendek, aksi ambil untung masih akan berlangsung. Otomatis, indeks bakal terkoreksi. Tapi investor masih mempunyai sederet saham yang layak pilih. TEKS Ahmad Munjin ilustrasi apenk
G
oyangan Dow Jones, tampaknya, mulai seirama dengan pergerakan IHSG. Keduanya juga samasama selalu terpeleset ketika telah menapak di level psikologis baru. Lihat saja, fluktuasi yang terjadi pada indeks harga saham gabungan, yang tak pernah lama berada di atas level 4.500. Begitu pun nasib Dow, belum bisa bertahan lama di level 14.000. Kendati demikian, para analis tetap menilai, IHSG masih berada di jalur menguat. Buktinya, walau terbilang tipis, jika dihitung dalam waktu sepekan, indeks mencatatkan kenaikan sebesar 9,56 poin atau 0,21%. Tak mampunya indeks bertahan di atas level psikologis baru, sebenarnya tak lepas dari aksi para investor yang melakukan aksi ambil untung. Banyak
60
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
pasar modal ihsg pemodal yang merealisasikan capital gain yang sudah di tangan. Itu terlihat dari saham-saham yang menjadi peringkat top foreign sell, yang rata-rata telah mengalami kenaikan harga lumayan tinggi. “Kapan lagi? Sebab minggu depan mungkin akan terjadi koreksi lagi,” kata seorang investor, yang dalam waktu sehari sukses menuai laba 7% dari saham Matahari Putra Prima. Dugaan kemungkinan terjadinya ko-
reksi di pekan ini, diamini David Cornelis, Kepala Riset KSK Financial Group. “Secara jangka pendek, khususnya harian, IHSG memang sudah tidak berada di dalam tren menanjak,” katanya. Otomatis, potensi yang tesedia tinggal pelemahan oleh aksi profit taking. Dan ini merupakan sesuatu yang normal dan sehat. Tapi jangan dulu berkecil hati. Sebab untuk jangka menengah-panjang, indeks masih berada di jalur menguat. Sehingga secara mingguan maupun bulanan,” Akan tercipta titik tertinggi dan titik terendah baru yang tentunya lebih tinggi dari sebelumnya,” tutur David. David dan sejumlah analis memperkirakan, dalam waktu dekat, IHSG akan lama berada di atas 4.500 dan bukan mustahil mencapai 4.550. Namun target yang diprediksi akan dicapai kuartal I (hingga akhir Maret) tersebut, ada kemungkinan, bisa dicapai dalam waktu yang lebih pendek. Angka 4.550 ini merupakan toleransi terjauh. Jadi jika melampaui level tersebut, investor harus waspada. Sebab peningkatan yang terlalu cepat selalu dibayangi koreks yang dalam.
IHSG
8/2
4.491,27
1/2 4,481.63
DOW Jones
8/2
13.992,97
1/2 14,009.79
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
Hindari saham bank Yang menjadi pertanyaan, mungkinkah prediksi nan optimistis itu tercapai? Jawabnya, bisa. Itu lantaran ada beberapa faktor yang akan menjadi motor penggerak. Salah satunya adalah ekspektasi positif atas laporan keuangan emiten untuk kuartal I-2013. Selain itu, perekonomian Indonesia yang tumbuh dengan baik juga menjadi pendorong yang tak bisa dikesampingkan. Sehingga, pemodal manca negara tak ragu untuk membenamkan uangnya di bursa Jakarta. Dalam situasi seperti ini,”Investor tinggal mengikuti tren yang sedang berlangsung. Kalaupun terjadi pelemahan, tidak perlu panik. Sebab, ya itu tadi, indeks masih berada di tren menguat,” tutur David. Analis ini merekomendasi investor untuk mengoleksi saham-saham unggulan yang berkapitalisasi besar, namun di luar efek perbankan. Alasannya, saham bank saat ini sudah masuk ke dalam kategori ‘mahal’. Saham yang layak dibeli, menurut David, adalah efek yang berada di kelompok barang konsumsi, properti dan infrastruktur. Salah satu pilihannya ADHI. Saham yang dipenghujung pekan lalu ini berada di level Rp 2.250, berpotensi menguat ke Rp 2.400. Tapi kalau bergerak sebaliknya dan menyentuh Rp 2.150, efek ini harus segera dilepas. Sementara dari sektor konsumsi, saham Indofood (INDF) masih tetap menjadi salah satu pilihan yang kuat. Kendati sepanjang minggu lalu telah menguat 10,7%, efek ini dalam waktu pendek akan menuju Rp 6.850. Proyeksi atas saham Mayora (MYOR) juga lumayan menggiurkan. Minggu lalau, saham ini menguat 2,65%. Dan minggu ini ditargetkan bakal bergerak menuju Rp 21.300. Saham pertambangan juga, kalau berminat, bisa dimainkan. Hanya saja efek ini cuma cocok untuk bermain cepat. Maklum, selain oleh harga komoditas dunia yang belum pulih, penguatan saham pertambangan (kalau terjadi) bersifat sementara. Jadi, jelas, walaupun indeks harga saham gabungan dibayang-bayangi koreksi akibat aksi ambil untung, toh investor tetap masih memiliki sederet pilihan yang menawan. Makanya, kini tinggal berpulang pada nyali investor, beranikah masuk di kala situasi sedang ‘mendung’? n
61
pasar modal Efek Grup Lippo
Mengukur Kekuatan Sebuah Berita Gerakan saham PT Multipolar mulai mengendur. Sementara MPPA terus menanjak. Bagaimana dengan saham Grup Lippo lainnya? TEKS Ahmad Munjin ilustrasi apenk
A
da sebuah kejadian yang mengejutkan para pelaku pasar, awal pekan lalu. Harga efek terbitan PT Multipolar (MLPL) dan PT Matahari Putra Prima (MPPA) tiba-tiba saja melesat tajam. Di hari itu, Senin 4 Februari, MLPL naik 23,94% sedangkan MPPA melonjak 24,39%. Bukan hanya harga, volume transaksinya juga naik berlipat-lipat. MPPA, yang di hari-hari sebelumnya hanya diperdagangkan dalam jumlah di bawah 10 juta saham, di Senin itu meloncat lebih dari 30 juta saham. Begitu juga dengan MPPL, volume transaksinya meroket hingga di atas 459 juta saham. Setelah kejadian itu, ‘amukan’ MLPL mulai mereda karena di hari-hari berikutnya banyak investor yang merealisasikan keuntungannya. Harga pun kembali tertekan, ke bawah Rp 400. Namun jika dihitung sejak sepekan sebelumnya, tetap saja masih mencatatkan penguatan yang signifikan. Lain halnya dengan MPPA, hingga transaksi terakhir (Jumat 8/2) harganya masih bergolak. Sehingga jika dibanding dengan seminggu sebelumnya, MPPA telah naik 43,9% menjadi Rp 1.770. Lantas apa yang akan terjadi di harihari ini? “Sulit ditebak, sebab sahamsaham Lippo itu gerakannya selalu tiba-tiba,” kata seorang kepala riset di sebuah sekuritas. Namun, Willy Sanjaya, pengamat pasar modal meneropong MPPA masih memiliki potensi untuk menguat. Itu jika melihat harga saham yang akan dibayar oleh Temasek. Seperti ramai diberitakan, Temasek berkomitmen akan membeli 26,1% saham Matahari di harga Rp 2.050 (lihat Laporan Utama). Sehingga, bila disan-
62
dingkan dengan harga penutupan minggu lalu (Rp 1.770), MPPA masih berpeluang naik sebesar 12,99%. Hanya saja, Willy mengingatkan, agar investor tetap waspada. Sebab, komitmen itu akan direalisasikan dua tahun kemudian. Kalau di tengah jalan muncul sentimen negatif (misalnya yang membuat transaksi batal), maka harga MPPA juga terancam bakal terjerembap kembali. Jadi, kalau mau aman, pemodal sebaiknya menunggu sampai ada kepastian transaksi itu menjadi kenyataan. Tapi untuk jangka pendek, Willy memprediksi, di pekan ini, MPPA akan bergerak di rentang Rp 1.650–Rp 1.780. Saham ini, kata dia layak dibeli di harga bawah. Akan halnya untuk MLPL, harga wajarnya— secara fundamental—ada di level Rp 550. Tapi dengan catatan, kalau Temasek jadi masuk. Jika tidak, efek Multipolar hanya pantas dihargai Rp 330 dan MPPA Rp 1.500.
Potensi LPKR dan LPCK tipis Besarnya pengaruh Temasek pada pergerakan MPPA dan MLPL diakui Tonny W Setiadi. Kepala Riset Indosurya Securities ini juga melihat dua saham ini masih punya potensi unuk menguat. “Sebab, aksi korporasinya baru sebatas perencanaan. Jika Temasek sudah benar-benar masuk MLPL dan MPPA akan kembali
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
pasar modal Efek Grup Lippo terangkat,” katanya. Investor yang berminat pada saham ini, tutur Tonny, sebaiknya menunggu sampai harga terkoreksi. “Kita tahu, karakteristik saham-saham Grup Lippo itu, jika menguat tajam, turunnya pun bisa cepat,” katanya. Pandangan yang kurang oke terhadap saham-saham terbitan Grup Lippo, memang, merupakan cerita lama. Tapi, hingga kini, para pelaku di pasar modal masih mengingatnya dengan baik. “Dari dulu, kelompok ini dikenal sebagai tukang goreng. Makanya, ketika MPPA dan MLPL menguat tajam, banyak investor yang ketinggalan langkah karena diliputi keraguan yang tebal,” kata seorang analis yang tak mau disebut namanya. Dengan kata lain, investor yang bermain di saham-saham kelompok ini harus tetap ekstra waspada. ”Kalau mau aman benar, main jangka pendek saja. U n t u n g dua-tiga persen langsung
lepas,”sarannya. Namun, di samping yang bersikap ‘curiga’, banyak juga pelaku pasar yang tetap melihat Lippo dari sudut kinerjanya. Dan mereka optimistis, saham-saham yang diterbitkan kelompok usaha ini masih punya prospek yang menjanjikan. Terutama efek Lippo Cikarang (LPCK) dan Lippo Karawaci (LPKR) yang bergerak di bisnis properti. Kinerja dua emiten tersebut, belakangan terus meroket. LPKR contohnya, tahun ini ditargetkan akan meraih laba Rp 1,9 triliun atau 81% di atas laba tahun lalu yang
Rp 1,1 triliun (perkiraan). Proyeksi ini, kata manajemen LPKR, akan menjadi kenyataan jika target pendapatan sebesar Rp 9,3 triliun tercapai. Besar, memang. Maklum, dilihat dari aset dan pendapatannya, emiten ini merupakan perusahaan properti terbesar di tanah air. Dengan penguasaan lahan (land bank) yang luas, LPKR bisa leluasa dalam mengembangkan bisnisnya yang meliputi residensial, mal, rumah sakit, dan hotel. Kendati tidak sebesar saudaranya, LPCK juga punya kinerja yang lumayan mengilap. Untuk mengembangkan bisnis perumahan dan kawasan bisnis, perseroan saat ini memiliki tabungan lahan seluas 3.000 hektar. Dalam sebuah kesempatan, Meow Chiong Loh, Presdir LPCK, mengungkapkan bahwa untuk tahun ini manajemen menargetkan pendapatan sebesar Rp 2,4 triliun. Makanya, dengan prospek dan kinerja yang mengilat seperti itu, tak mengherankan jika saham keduanya terus merangkak naik. LPCK, misalnya. Setelah sepanjang tahun lalu
menguat hingga 64,1%, di awal tahun ini masih terus berotot dan mencatatkan penguatan lanjutan sebesar 11,7%. Sedangkan LPKR, sejak awal tahun hanya mencatatkan kenaikan 3%. Namun, sepanjang 2012 saham ini telah menguat 49,25%. Nah, lantaran sudah naik cukup tinggi, Willy Sanjaya menyarankan agar investor sabar menunggu sampai laporan keuangan kuartal IV-2012 terbit. Support terdekat LPCK, perkiraan Willy berada di Rp 3.525 dengan resistance Rp 3.750. Sementara rentang pergerakan LPKR berada di rentang Rp 990–Rp 1.050. Jadi, potensi penguatan dua saham ini sudah tidak terlalu lebar. “Kecuali ada aksi korporasi,” tutur Willy. Nah, kini tinggal terserah investor, mau pilih yang mana? n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
63
pasar modal Saham Perbankan
Risikonya Sudah Tinggi Potensi penguatan saham perbankan besar sudah menipis. Investor disarankan untuk menghindar dulu. TEKS Ahmad Munjin foto dahlan rebo pahing
Bank bri
T
erbitnya laporan keuangan Bank BRI, 31 Januari lalu, cukup mengagetkan para pelaku di pasar modal. Sebab, biasanya, bank ini menerbitkan rapor kuartal IV pada akhir Februari. Lantas, ada apa gerangan? Wallahualam. Sejumlah sumber menduga, kinerja full year sengaja diterbitkan lebih cepat, lantaran perseroan akan melakukan aksi korporasi. Belum jelas juga, corporate action seperti apa yang akan diayunkan bank pelat merah ini. Satu hal yang pasti, kendati menampilkan laba bersih segede gajah (Rp 18,5 triliun), munculnya laporan keuangan itu tak membuat saham BRI (BBRI) menjadi laris manis. Begitu pun pergerakan harganya,
64
‘biasa-biasa saja’. Dalam sepekan terakhir, BBRI ‘hanya’ menguat Rp 100 (1,25%). “Itu karena laporan full year sudah terdiskon dalam harga yang terbentuk saat ini. Investor sekarang terfokus pada kinerja kuartal-2013,” kata Yuganur Wijanarko, Kepala Riset HD Capital. Secara keseluruhan, Yuganur melihat, prospek saham-saham perbankan masih positif. Sebab efek kelompok ini masih menjadi lokomotif bagi pergerakan indeks. Bisnisnya pun masih cukup cerah. Dengan BI Rate yang dipertahankan pada level 5,75%, tingkat inflasi terkendali dan meningkatnya daya beli, target penyaluran kedit tahun ini diyakini bakal tercapai. Lantas bagaimana dengan sahamsahamnya? Yuganur masih memberi-
kan rekomendasi beli. Terutama untuk saham-saham yang memiliki price to earning ratio (PER) rendah. Seperti PER BBRI yang baru 10 kali, BMRI 13 kali, dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) di level 11 kali. Dengan PER seperti itu, harga BBRI masih berpeluang untuk menguat hingga di atas 20%, BMRI antara 15%20% dan potensi kenaikan BBNI 15%. “Kalau BBCA sudah tinggi dengan PER 22 kali,” katanya. Hanya saja, karena di hari-hari ini, saham-saham itu sudah mengalami penguatan, maka—dalam jangka pendek— potensi naiknya tidak lebar lagi. Dalam sepekan ini, support BMRI ada di level Rp 8.700–Rp 8.500 dengan resistance Rp 8.900–Rp 9.100. Sedangkan support BBRI di level Rp 8.000 dan resistance Rp 8.200–Rp 8.400. Dan BBNI dengan support Rp 4.200–Rp 4.000 dan resistance Rp 4.300–Rp 4.500. Lain lagi pandangan Satriawan. Menurut dia, saham-saham bank besar sudah jenuh beli. “Rally-nya sudah hampir selesai. Sehingga, kalau masuk sekarang, risikonya lebih besar ketimbang potensi untungnya,” kata analis dari Mandiri Sekuritas ini. Itu sebabnya, investor disarankan masuk ketika harganya terkoreksi. Khusus untuk BBRI dan BBCA, sebaiknya dihindari dulu karena harganya sudah hampir mencapai puncaknya. Kalau mau beli BBRI, tunggu harganya sampai melemah ke Rp 7.700. Secara tren, BMRI juga relatif sama. Tapi, untuk sepekan ke depan, masih ada potensi penguatan. Sebab, saham ini sudah turun terlebih dahulu setelah mencapai Rp 9.500. Support BMRI, menurut perhitungan Satriawan, berada di level Rp 8.800–Rp 8.700 dengan potensi rebound ke Rp 300. Melihat fakta-fakta itu, tak heran jika ada sejumlah analis yang secara tegas menyarankan, agar saham-saham bank besar dihindari dulu. Sikap wait and see, kata mereka, layak diterapkan hingga sinyal isi laporan keuangan kuartal I-2013 menyala. “Masih banyak saham pilihan di sektor lain yang risikonya bisa lebih dikendalikan,” kata satu analis asing. Setuju. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013
kolom andi suruji
u
Antara Bibir dan Bubur Manado
dara pagi masih dingin. Butir-butir air masih turun dari langit, sebagian menempel pada dinding kaca. Ingin rasanya tetap berselimut di atas tempat tidur. Akan tetapi, cuaca itu memancing perut untuk diisi dan dipanasi dengan kopi. Musik kolintang, instrumen seni yang terbuat kayu berkelas wahid itu berdendang lembut di ruang sarapan hotel saya menginap. Ah, alangkah cocok musiknya menemani mengunyah bubur Manado. Siapa yang tidak kenal bubur yang satu ini. Di setiap kota di luar Manado, bahkan di Jakarta pun banyak dijual. Akan tetapi, rasanya tidak lengkap pelesiran ke Sulawesi Utara kalau tidak mencicipi bubur, yang antara lain bahannya dari jagung dan sayuran, plus bawang goreng, ikan asin yang diiris kecil-kecil serta sambal cabe tumis. Ooh do do eeh, sadap no...! Itu cerita buburnya. Bagaimana dengan cerita tentang bibir Manado? Di pintu masuk restoran hotel tempat saya meng inap, seorang wanita muda di pintu masuk menyambut dengan senyum menanyakan nomor kamar saya. Sekejap, dia mempersilakan masuk, lalu menyambut tamu hotel lainnya. Dia kembali tersenyum pada tamu di belakang saya. Di dalam ruangan pun seorang wanita muda lagi menyambut dengan senyum walaupun ia memegang sejumlah piring bekas pakai tamu. Ia bergegas meletakkan barang bawaannya, kemudian menghampiri dan mengantar ke salah satu meja. Itulah wanita Manado, murah senyum, ramah. Bibirnya senantiasa menyunggingkan senyum kepada tamu. Bahasa dengan logat khas, juga menyejukkan saat mendengarnya. Itulah kesan Nusantara pada wanita Manado. Selain itu, juga dikenal kecantikannya, kemudahannya
66
bergaul dengan siapa pun dan di lingkungan mana pun. Jadi konotasi negatif “bibir” Manado hanya ada pada otak jorok. Sebab bibir Manado sesungguhnya adalah keindahan, senyum, tutur kata yang santun. Intinya, keramahtamahan wanita Manado adalah pesona tersendiri. Ya, daya tarik dan pesona masyarakat lokal, adalah salah satu daya tarik yang dijual industri pariwisata. Sulawesi Utara tahu persis hal itu. Karena itu, terkait dengan industri kepariwisataan, masyarakat Manado dalam arti luas, khususnya pemerintah provinsi Sulawesi Utara, menjual “empat B” sebagai daya pesona agar orang mau merogoh kocek untuk berkunjung ke daerah ini. Dua B lainnya adalah Bunaken dan Boulevard. Bunaken, taman laut yang indah sudah terkenal sejak dahulu, yang semakin ramai dikunjungi para pelancong dari seluruh penjuru dunia. Sementara Boulevard adalah ikon baru di Kota Manado, untuk merujuk suatu kawasan bisnis di kota ini. Sayangnya, untuk menuju ke Boulevard, lalu lintas cukup padat, bahkan cenderung semakin macet. Akan tetapi, sebagaimana halnya di kota-kota lain, kemacetan adalah suatu keniscayaan. Di mana-mana juga macet. “Kota berkembang, kendaraan semakin bertambah dari hari ke hari, tetapi jalan tidak berubah, ya begini Pak,” ujar seorang supir mobil carteran. Bubur, bibir, Bunaken, dan Boulevard, semakin ramai. Kondisi itu bisa dijadikan sebagai salah satu indikator semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Jika tidak, bagaimana mungkin orang masih tetap makan bubur. Bagaimana bisa bibir-bibir Manado masih menebar senyum, bagaimana bisa Bunaken tetap ramai dikunjungi masyarakat lokal maupun pendatang. Boulevard tetap ramai didatangi walau harus berjuang dengan kemacetan parah? Semua itu tetap menjadi buah bibir dengan segala pesona dan problematikanya. n
inilahREVIEW 24 Tahun II | 11-17 Februari 2013