OJK MEREKA BAKAL TERSINGKIR

Page 1

MadeNgurahBagiaNa: MaNtaNPreMaNJadiMilarder

Biar aMaN, CCtVSaJa hiBuraN & gayahiduP

®

11-17 JUNI 2012 MAJALAH EKONOMI & BISNIS

41 » Tahun I rP 20.000




Mailbox majalah ekonomi dan bisnis

http://www.inilah.com/ireview n

inilah group : n portal news: www.inilah.com portal news : www.inilahjabar.com n Surat kabar : inilah koran n portal news : www.jakartapress.com

inilahREVIEW pendiri: Muchlis Hasyim Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: andi suruji

Made Ngurah BagiaNa : MaNtaNPreMaNJadiMilarder

Biar aMaN, CCtV SaJa hiBuraN & gayahiduP

ÂŽ

11-17 JUNI 2012 MAJALAH EKONOMI & BISNIS

41 Âť Tahun I rP 20.000

Cover: Fonda Lapod

Krisis dan Penegakan Hukum Krisis di Eropa mulai dirasakan dampaknya di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Rupiah terus melemah, Indeks Harga Saham Gabungan jatuh, ekspor Indonesia merosot ke beberapa negara tujuan utama. Para pembuat kebijakan ekonomi tak boleh menganggap enteng krisis Eropa. Memang, pada krisis 2008, ekonomi Indonesia relatif lebih kebal terhadap gejolak ekonomi dunia. Ekonominya terus tumbuh di kisaran 6% setiap tahun. Faktor penggerak utamanya adalah konsumsi dalam negeri yang kuat, yang menyumbang lebih dari 50% angka produk domestik bruto. Tapi, krisis kali ini berbeda dengan krisis tahun 2008. Krisis kali ini hampir menyebar ke seluruh negara Eropa, sementara perekonomian Amerika Serikat belum ada tanda-tanda perbaikan. Saya setuju kalau kita konsentrasi ke pasar domestik. Kini, yang penting adalah bagaimana meningkatkan daya beli masyarakat. Dan, yang tak kalah penting koordinasi yang lebih baik di menterimenteri di jajaran ekonomi. Cukup? Belum. Penegakan hukum harus lebih baik. Korupsi yang terus merajalela, harus diberantasa tanpa pandang bulu. Sebab, keberhasilan kita menata ekonomi dan pembangunan adalah penegakan hukum.

Rio Adriani

Tebet, Jakarta Selatan

Harga Barang Naik Lagi Keberatan dari kalangan industri terhadap kenaikan harga gas sebesar 55%, tentunya sangat beralasan. Bahwa kebijakan tersebut, bisa mengancam eksistensi kalangan industri, khususnya . menengah ke bawah.

4

Pandangan saya sebagai rakyat biasa, kenaikan harga gas industri tentu berdampak kepada kenaikan harga barang. Saat ini, kita belum bisa memprediksi kenaikan tersebut. Tapi bisa jadi sekitar 30%-40%. Kalau sudah begini, upaya mengatur keuangan rumah tangga, bakal semakin rumit. Lebih miris lagi bagi rakyat kelas bawah, yang sehari-harinya untuk makan saja sudah susah. Pos manalagi yang harus dipotong? Menyangkut itu semua, pemerintah tentu sudah memperhitungkannya. Termasuk bagaimana menyelamatkan kelompok-kelompok yang belum mapan itu. Jangan lagi seperti yang sudah-sudah, kebijakan yang dikeluarkan seringkali tanpa perhitungan yang cespleng. Namun lebih kepada coba-coba. Yang ketiban sial, ya rakyat lagi.

Redaktur Eksekutif: Tri Juli Sukaryana, latihono sujantyo Redaktur: Derek Manangka, Satrio Adinugroho, Sigas, Setiyadi, FONDA LAPOD, Iwan purwantono redaktur foto: dahlan rebo pahing Fotografer: wirasatria, asep rochyadin REDAKTUR DESAIN: erbhayu prananta Desain & layout: yayan taryana, Ramawijaya, ade moh sofyan RiSET: Mahario, tri handika, Aditya b sekretaris redaksi: ira sri rejeki

unit usaha pjs pemimpin perusahaan: fahmi alamsyah general manager: Sjarifuddin Manager keuangan: fahmi alamsyah manager iklan: alvin alverdian account executive: selvi (avi), Tri Cahyani manager it: bonny hardi putra sirkulasi: herry chatib tata usaha: nonon primayani putri penasehat hukum: lucas sh & partners alamat redaksi dan usaha: jl. sungai sambas vi/12, kebayoran baru-jakarta selatan 12130,

Setyardi Kusumo

Tanah Abang, Jakarta Pusat

Mohon Perhatian Pengembang

Saya adalah warga Perumahan Taman Galaxy Indah yang kini menjadi bagian dari Grand Galaxy City setelah diambil alih perusahaan pengembang Agung Sedayu Group. Di bawah pengembang baru, Grand Galaxy City memang terus berkembang menjadi kawasan hunian dan komersial. Sayangnya pembangunan berbagai rumah toko atau ruko yang gencar dilakukan, kerap mengabaikan kepentingan warga. Termasuk yang ada di sekitar tempat tinggal kami di Jalan Pulosirih Raya. Pembangunan ruko telah membuat beberapa rumah warga, terutama yang berbatasan langsung terkena imbas berupa debu, ceceran material dan juga suara pekerjaan yang bising. Selain itu pihak kontraktor juga tidak memperhatikan kondisi saluran air, karena dibangun dengan ukuran lebar saluran yang lebih kecil dan membiarkan tumpukan ceceran material di dalamnya sehingga tersumbat. Protes demi protes sudah berulang kali disampaikan. Namun sepertinya tak pernah digubris, atau jangan-jangan tak pernah disampaikan kepada pimpinan. Karenanya melalui surat pembaca ini, kami berharap pimpinan Agung Sedayu Group mau lebih tanggap terhadap keluhan yang disampaikan warga.

ID Noegroho

Pekayon Jaya, Taman Galaxy Indah

tel 021 72787313, 72787316, fax. 021 7210976 penerbit: pt media berita indonesia Distribusi: Three mandiri (3M)

SuratMingguini Mohon Perhatian Jasa Marga Sudah Sudah sejak lama kawasan Jatibening di Bekasi, menjadi tempat sebagian warga Bekasi untuk menunggu angkutan umum. Ketika Gerbang Tol Pondok Gede Timur masih dioperasikan, kami diberikan kemudahan sehingga bisa menunggu angkutan umum dengan aman dan nyaman. Namun seiring penghapusan Gerbang Tol Pondo Gede Timur, PT Jasa Marga tak lagi memberikan toleransi bagi warga untuk menunggu angkutan umum. Kini kami harus menanti angkutan umum di pinggir jalan tol, yang tentu amat membahayakan keselamatan Memang benar UU Jalan Tol melarang kendaraan menurunkan dan menaikkan penumpang di jalan tol. Tapi bukan berarti tak ada kebijakan khusus, karena UU Jalan Tol juga memungkinkan keberadaan area istirahat atau rest area. Menurut hemat kami, lebih bijak jika PT Jasa Marga menjadikan kawasan menunggu angkutan umum sebagai area istirahat. Dengan demikian warga yang membutuhkan angkutan umum bisa menunggu dengan aman dan nyaman, sementara PT Jasa Marga juga tetap memperlihatkan kepatuhan pada UU. M Palwa

Cikunir, Kota Bekasi

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


CONTENTREVIEW

LaporanUtama OJK, Mereka (Bakal) Tersingkir Pertarungan mengisi posisi Dewan Komisioner OJK memanas. Lobi-lobi politik dilakukan. Namun, ada sejumlah calon yang dianggap bermasalah. Bila benar, DPR akan mengembalikan nama-nama tersebut.

13 | wawancara Mulia Panusunan Nasution, “Saya Enggak Jujur Dalam Hal Apa?”

18 | nasional Harga Bensin Tergantung Bupati? Harga premium, per 16 September depan, bisa berbeda-beda. Tergantung, berapa besar bupati mau ambil untung. Pemerintah pusat pun kelabakan. 22 | • • • •

Bisnis Sepekan MAMI Gandeng Danamon Makin Mengilap Setelah Direvitalisasi. KLH Sudah Punya Pusarpedal. Ini Dia Rapor Industri Asuransi.

50 | profil Made Ngurah Bagiana Mantan Preman Jadi Milarder Bermodal uang pinjaman Rp 1,5 juta untuk modal awal, kini bisnis burgernya telah berbiak menjadi 2.800 gerai dan 12 pabrik roti. 31 |

sisipan Saat Flame Membakar Jagat Mullah Virus liar menyerang ladang nuklir di Iran. Serangan bisu Amerika dan Israel memicu perang di jagad maya.

4 | MailBox 8 | Editorial Pencuri 44 | Internasional Mesin Uang Itu Bernama Piala Eropa 52 | Hukum Kemaruk Si Tukang Kerupuk 56 | Keuangan dan Perbankan Mereka Yang Menjadi Kartu Mati 60 | Pasar Modal Giliran Investasi Berjangka 90 Menit 66 | Kolom Sepak Bola dan Penduduk 38 |

40 | GAYA HIDUP Biar Aman, CCTV Saja Awalnya hadir sebagai piranti keamanan. Kini, kamera pengintai 24 | bisnis Tumbuh dalam atau CCTV sudah Tekanan Asing menjadi peranti multifungsi. Industri kertas dan bubur Tidak sedikit yang kertas terus tumbuh. menjadikan perangkat Tekanan asing canggih ini bagian dari tak pernah kendur. gaya hidup mereka.

Figur Wulan Guritno

Dilema

Melalui film Dilema, berhasil menggondol gelar Best Feature Film di ajang Festival Internasional Film Detektif di Moskow.


FOTO agus priyatna

V V

Andi Mallarangeng Tetap Seret Adhyaksa Dault

FOTO riset

V V

Australia Was-was Lihat Nasionalisme Indonesia KEBIJAKAN nasionalisme yang dibuat pemerintah Indonesia belum lama ini membuat Australia ketar-ketir. Sebab, kebijakan semacam itu bakal merugikan pengusaha Australia. Kekhawatiran itu disampaikan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty dalam sebuah acara Asialink Institute belum lama ini, sebagaimana diberitakan media berpengaruh di Australia, The Age. Ia mengambil contoh kebijakan yang mengharuskan pengurangan kepemilikan asing di perusahaan tambang. Menurutnya, kebijakan itu akan mempengaruhi perusahaan Australia yang biasa melakukan ekspor maupun investor lain di Indonesia. n

FOTO riset

V V

HNW: Aneh bin Ajaib Aparat Kok Begitu CALON Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid, menyesalkan insiden penodongan pistol yang diduga dilakukan oleh oknum TNI, terhadap anggota tim suksesnya saat memasang spanduk dan banner di daerah RW 07, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara pada 2 Juni kemarin. “Saya menyesalkan insiden itu. Pemasangan itu bukan dilarang, kecuali dipasang di tempat pribadi atau milik pemerintah,� ucapnya, Senin (4/6/2012). n

Bintang Porno Pembunuh Itu Tertangkap di Warnet

FOTO RISET

V V 6

MENTERI Pemuda dan Olah Raga (Menpora) Andi Mallarangeng tetap menyebut dan mengaitkan Menpora sebelumnya Adhyaksa Dault dalam proyek kompleks olah raga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dikonfirmasi seusai rapat kerja dengan Komisi X DPR, Senin (4/6/2012) Andi mengatakan bahwa proyek yang memakan dana hingga Rp1,175 triliun tersebut adalah pengembangan dari rencana awal ketika Adhyaksa menjadi menteri. n

PERBURUAN internasional terhadap bintang film porno Kanada yang membunuh dan memotong-motong jasad korbannya berakhir di sebuah warung internet di Berlin, Jerman, Senin (4/6/2012). Kementerian Keselamatan Masyarakat Kanada menyatakan Luka Rocco Magnotta, bintang porno itu, ditangkap polisi Jerman saat ia berada di sebuah warung internet (warnet). Magnotta, 29, tahun dituduh membunuh dan memutilasi jasad seseorang kemudian mengirimkan potongan tubuh itu ke para politikus. n

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012



editorial http://www.inilah.com/ireview Email kami: ireview.redaksi@gmail.com Kirim surat: inilahreview, Jl. Sambas VI No.12 Kebayoran Baru,Jakarta 12130

b

Pencuri

erbagai penyergapan yang dilakukan aparat dari Komisi Pemberantasan Korupsi, belakangan ini, patut mendapat acungan jempol. Harus diakui, daya endus mereka jauh lebih tajam ketimbang (misalnya) polisi atau para jaksa. Entah, seperti apa profil mata-mata yang dimiliki komisi yang paling ditakuti oleh para maling besar itu. Tapi, pasti hebat-hebat. Bayangkan saja, mereka hampir selalu bisa menangkap basah para pelaku ketika bertransaksi. Jadi, untuk penyelidikan berikutnya, KPK tak perlu repotrepot lagi karena barang bukti sudah di tangan. Biasanya, lantaran kebanyakan terkait dengan kejahatan kerah putih, barang bukti yang diperoleh berupa uang tunai dalam jumlah yang benar-benar menggiurkan. Nilainya ratusan juta hingga miliaran rupiah. Besar, memang. Tapi itu belum seberapa dibanding dengan besarnya uang negara yang dicuri. Contohnya seperti kasus yang kini membelit Tomy Hendratno, yang ditangkap pekan lalu. Ketika itu, pegawai Direktorat Jendral Pajak ini tertangkap tangan menerima sogokan Rp 280 juta. Nah, dengan uang sebesar itulah, sang penyogok berharap, restitusi pajak sebesar Rp 3,4 miliar – yang diajukan oleh sebuah perusahaan yang diwakilinya – bisa berlangsung mulus. Jadi pantas kalau uang suapnya begitu besar, karena — seperti kata pepatah — memancing kakap tak mungkin memakai umpan teri. Gilanya, tak sedikit uang pemerintah yang digerogoti para pencuri berdasi ini. Darmin Nasution, ketika masih menjabat Dirjen Pajak memperkirakan, hak negara yang tidak dibayarkan oleh wajib pajak mencapai Rp 300 triliun. Itu dulu, tahun 2009. Bukan mustahil, saat ini, jumlahnya jauh lebih besar lagi. Apalagi penjahat yang bermain-main di sektor pajak makin banyak dan beragam. Dan tak hanya melibatkan pengusaha, tapi juga aparat penegak hukum, mulai dari jaksa, polisi sampai hakim. Bahkan ada sejumlah wakil rakyat di Senayan, yang mestinya menjadi kontrol, malah ikut terlibat. Ada satu ‘tradisi’ yang cukup mencolok dalam

8

acara suap-menyuap ini, yakni selalu melibatkan uang tunai. Berapa pun jumlah yang disepakati, mau ratusan juta rupiah atau puluhan miliar rupiah, selalu dibayar dengan cash keras. Makanya, tidak mengherankan kalau dalam beberapa kali penggerebekan KPK kerap menyita uang sampai berember-ember. Munculnya kebiasaan menyogok dengan uang tunai ini, bisa dipahami. Sebab, lalu lintas dana dalam jumlah besar di perbankan, pasti tak akan lolos dari radar PPATK alias Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan. Jangankan dalam jumlah sampai miliaran, mengirimkan uang sebesar Rp 100 juta saja pihak bank pasti akan mempertanyakan peruntukannya. Itu sebabnya, KPK kerap mendapat info jitu — tentang adanya kemungkinan tindak korupsi melalui aksi suap-menyuap — dari PPATK. Tapi kok KPK juga bisa menangkap basah para tersangka yang menyogok dengan uang tunai? Nah, kalau untuk yang satu itu, pasti jurus yang dipakai lain lagi. Satu hal yang pasti, menyogok atau bertransaksi dengan uang tunai, sudah berlangsung sejak lama. Jadi, bukan semata-mata lantaran kalau melalui bank gampang ketahuan. “Uang itu seperti emas, diapain aja bisa. Dipakai bergaya oke, untuk beramal juga bisa,” kata seorang pengusaha yang punya hubungan dekat dengan sejumlah petinggi negara. Cara mengumpulkannya pun relatif lebih mudah. Cukup dengan membentuk dana kas yang cukup tebal. Sehingga, pengusaha yang akan menyuap tak perlu melakukan penarikan dari bank. Menurut si empunya cerita, menyuap dengan uang tunai sudah berlangsung sejak zaman Orde Baru. Ia berkisah, dulu orang biasa membawa berkardus-kardus uang demi memenangkan tender sebuah proyek atau memperoleh kuota tertentu. Di zaman kepemimpinan Nabi Muhammad SAW juga, suap pernah terjadi. Salah satunya seperti yang dilakukan Lutbiyah, seorang petugas pemungut pajak. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim dikisahkan, sepulang memungut zakat lelaki ini menyerahkan sebagian uang yang dipu­ ngutnya, dengan alasan yang sebagian lagi merupakan ‘hadiah’ yang diterimanya dari para wajib zakat. Menghadapi kasus itu Rasulullah bersabda bahwa yang bersangkutan telah menerima hadiah yang tidak halal. Pertimbangannya cukup sederhana, tak mungkin seseorang memberikan ‘hadiah’ kepada petugas pemerintah tanpa ada sesuatu maksud/tujuan di baliknya. Kata Nabi, kalau ada orang ‘sebaik’ itu (memberikan hadiah dengan ikhlas), kenapa Lutbiyah tidak duduk manis saja di rumah. Tak perlu bekerja, tunggu saja pemberian orang. n

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


Pertarungan mengisi posisi Dewan Komisioner OJK memanas. Lobi-lobi politik dilakukan. Namun, ada sejumlah calon yang dianggap bermasalah. Bila benar, DPR akan mengembalikan nama-nama tersebut. TEKS Latihono Sujantyo, Vinsensius Segu, Mahbub Junaidi, dan Iwan Purwantono Foto Ardhy Fernando,Dahlan Rebo Pahing, Inilah.com Ilustrasi Fonda Lapod

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

9


L

embaga independen semacam Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ternyata punya magnet yang sangat kuat. Dia menjadi rebutan banyak orang, paling tidak oleh sejumlah pejabat Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), partai politik (parpol), dan politisi. Maklum, OJK sebentar lagi akan mengambil alih fungsi pengawasan perbankan BI dan pengawasan lembaga keuangan nonbank Bapepam-LK. Jadi, nanti, OJK akan mengawasi industri perbankan, pasar modal, perusahaan pembiayaan, dana pensiun, dan asuransi. Tak hanya mengawasi, ia juga akan membuat berbagai ketentuan jasa keuangan. Boleh dibilang, OJK akan menjadi lembaga superior. Maka, tak begitu mengherankan, kalau kemudian OJK menjadi rebutan banyak orang. Sampai-sampai beberapa calon Dewan Komisioner (DK) OJK melakukan lobi politik ke sejumlah anggota DPR, terutama Komisi XI. “HP saya sampai penuh dengan sms,” kata Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Aziz. Harry menggambarkan hiruk-pikuknya suasana menjelang pelaksanaan fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan terhadap 14 calon DK OJK di Komisi XI DPR. Seminggu sebelum pelaksanaan fit and proper test Kamis pekan lalu, beberapa calon bahkan sampai berani mendekati fraksi-fraksi di Komisi XI. “Beberapa di antaranya juga mendekati saya,” ujar Harry.

Tak hanya mengawasi, ia juga akan membuat berbagai ketentuan jasa keuangan. Boleh dibilang, OJK akan menjadi lembaga superior. Tak hanya itu. Sumber yang tahu persis soal ini mengungkapkan, sejumlah politisi dari beberapa parpol tertentu, juga melobi fraksi-fraksi di Komisi XI untuk memilih calon yang mereka jagokan. “Suasana memang agak panas,” katanya. Pertarungan juga terjadi di dalam Komisi XI. Tiga fraksi besar, yakni Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Golkar, dan Fraksi PDI Perjuangan, kabarnya sudah punya jago masing-masing. “Tapi peta calon DK OJK bisa berubah, bila informasi dari BIN dan PPATK benar,” ujar sumber. Harry mengakui adanya informasi dari BIN (Badan Intelijen Negara) dan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) mengenai beberapa calon DK OJK yang terindikasi tidak baik. Siapa mereka? “Kami semua sepakat untuk tidak mempublikasi dulu, cukup di internal DPR,” ujar Harry kepada InilahREVIEW. Komisi XI memperoleh laporan dari PPATK bahwa ada transaksi keuangan yang mencurigakan pada salah satu rekening 14 calon DK OJK. Asal tahu saja, definisi transaksi mencurigakan dari PPATK adalah setiap transaksi di atas Rp 500 juta, baik tunai maupun setoran tunai. Menurut Harry, Komisi XI akan menyelidiki, apakah transaksi mencurigakan itu sudah masuk ranah pidana atau belum.

10

Bank Century. Perlu pembuktian

Laporan BIN Kalau dari PPATK ada laporan transaksi mencurigakan, BIN menyampaikan informasi adanya beberapa calon DK OJK yang sarat conflict of interest. “Kami belum cek nama-namanya,” ujar Harry. Jauh hari sebelumnya, banyak kalangan mempersoalkan sejumlah nama calon DK OJK yang sarat konflik kepentingan. Misalnya, si calon memiliki latar belakang yang sama dengan Ketua Panitia Seleksi, yakni Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Komisaris Bank Mandiri Gunarni Soeworo. “Pansel kan ada yang punya latar belakang Bank Mandiri, calonnya ada juga latar belakang Bank Mandiri. Itu akan jadi konflik kepen-

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


Nama-nama Calon DK OJK Rekomendasi Presiden Ketua Achjar Iljas Ilyas dan Muliaman Hadad Wakil Ketua Mulia P Nasution dan I Wayan Agus Mertayasa Ketua Eksekutif Pengawasan Perbankan Nelson Tampubolon dan Riswinandi Kepala Eksekutif Pengamat Pasar Modal Nurhaida dan Rachmat Waluyanto Kepala Eksekutif Pengawas Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Dana Keuangan Lainnya Isa Rachmatawarta dan Firdaus Djaelani Ketua Dewan Audit Ilya Avianti dan Rijani Tirtoso. Advokasi Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti Sandriharmy Setiono dan Yunus Husein Selain itu, ada mantan Sekjen Kementerian Keuangan Mulia P Nasution dan Dirjen Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Walujanto. Posisi kedua orang ini, kata Apung, adalah staf khusus Kementerian Keuangan. “Kalau begini, bagaimana enggak ada konflik kepentingan,” katanya. Mulia akan bersaing dengan I Wayan Agus Mertayasa, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri pada posisi Wakil Ketua.

tingan,” kata Divisi Korupsi Politik LSM Antikorupsi Indonesia Corruption Watch (ICW), Apung Widadi. Apung menyebut, sejumlah nama yang memiliki konflik kepentingan dengan Bank Mandiri, yaitu Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi dan Executive Vice President Audit Internal Bank Mandiri Rijani Tirtoso. Riswinandi dijagokan menduduki Ketua Eksekutif Pengawasan Perbankan. Di posisi ini, dia bersaing dengan Nelson Tampubolon, Direktur Internasional BI. Sedangkan Rijani Tirtoso akan bersaing dengan Auditor Utama Keuangan Negara VII Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ilya Avianto untuk posisi Ketua Bidang Audit.

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

Dekat Menkeu Banyak kalangan menganggap, Rijani Tirtoso, Riswinandi, dan I Wayan Agus Mertayasa memiliki kedekatan dengan Agus Martowardojo saat Agus menjabat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri periode 2005 hingga 2010. Rijani merupakan sekretaris eksekutif Agus saat menjabat sebagai Direktur Utama Bank Exim. Ketika Bank Exim melebur bersama Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bapindo menjadi Bank Mandiri pada 1998, Rijani tercatat sebagai officer Bank Mandiri. Pada saat Direktur Utama dipegang ECW Neloe, Rijani menjadi Group Head Retail Credit Risk Management. Agus ditunjuk sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pada 2005 menggantikan Neloe. Naiknya Agus, mengubah jabatan Rijani menjadi Group Head Learning Centre. Tidak lama menjabat, Rijani berpindah jabatan menjadi Group Head Internal Audit, kemudian Executive Vice President Internal Audit. Cerita tentang Riswinandi lain lagi. Dia berkarier di Bank Mandiri sebagai Komisaris Independen pada 2003. Ia keluar pada Mei 2005. Ketika Agus menjadi direktur utama, Riswinandi masuk lagi menjadi group head. Beda dengan Rijani dan Riswinandi, I Wayan Agus Mertayasa

11


Agus Martowardojo

dianggap sebagai salah satu direksi yang tak berani menyampaikan kritik terhadap Agus.

Kasus Bank Century Soal sarat konflik kepentingan tak hanya berhenti sampai di sini. Aktivis ICW, Dadang Trisasongko menilai, Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad dan mantan Deputi Gubernur BI Achyar Ilyas, juga yang termasuk sarat konflik kepentingan dengan BI. Muliaman dan Achyar kini bersaing memperebutkan Ketua DK OJK. Aktivis ICW yang lain, Apung Widadi bahkan sempat menuding ada satu calon yang diduga terlibat kasus dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun kepada Bank Century. Siapa? Apung tak mau menyebutkan. Tapi, katanya, yang bersangkutan pernah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2010. Dari penelusuran majalah ini, ada calon pernah diperiksa KPK, yakni Muliaman. Pada Jumat, 9 April 2010, Muliaman diperiksa oleh KPK selama 9 jam terkait kasus bailout kepada Bank Century. Nama Muliaman dikaitkan dengan kasus ini karena saat itu dia menjabat sebagai Deputi Gubernur BI. Pansus Hak Angket Bank Century DPR sempat memanggil Muliaman untuk dimintai keterangan mengenai rapat-rapat tahun 2008 ketika diputuskan Bank Century harus di-bailout. Namun, Muliaman menegaskan, kasus Bank Century bukan akibat pengawasan bank sentral yang lemah. Tahun 2008 terjadi krisis keuangan dunia yang dapat menimbulkan gejolak. Agar tidak menganggu stabilitas sistem keuangan Indonesia, tindakan bailout kepada Bank Century — yang hampir kolaps — harus dilakukan. Nama Achjar Ilyas juga disebut-sebut dalam temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait Bank Century. Achjar adalah Deputi Gubernur BI era Gubernur BI dijabat Syahril Sabirin. Bank Century merupakan hasil merger tiga bank bermasalah, yakni Bank CIC, Bank Danpac, dan Bank Pikko. BPK me-

12

nyebutkan merger tiga bank itu diawali dengan akuisisi oleh Chinkara Capital milik Hesham al-Waraq dan Rafat Ali Rizvi atas Bank Pikko dan Danpac. Akuisisi ini disusul dengan pengambilalihan kepemilikan saham di Bank CIC. Chinkara adalah perusahaan yang berdomisili di Kepulauan Bahama. Rapat Dewan Gubernur BI pada 27 November 2001 memberikan izin prinsip atas akuisisi tersebut. Dalam rapat tersebut, hadir Gubernur BI Syahril Sabirin, Deputi Gubernur Senior Anwar Nasution, Deputi Gubernur Aulia Pohan, Deputi Gubernur Miranda Goeltom, dan Deputi Gubernur Achjar Ilyas. Pengamat ekonomi dari Indef, Fadhil Hasan menyatakan perlunya pembuktian seberapa jauh keterlibatan Muliaman dan Achjar atas kasus tersebut. Kemudian, data tersebut harus disampaikan kepada masyarakat. “Achjar waktu proses merger, Muliaman ketika bailout, saya pikir itu harus diperdalam sampai sejauh mana keterlibatan mereka,” kata Fadhil. Memang, semua harus dibuktikan, benar tidaknya beberapa nama dari 14 calon DK OJK yang saat ini sedang mengikuti fit and proper test, terlibat dalam kasus bailout kepada Bank Century dan yang sarat konflik kepentingan. Bila terbukti, bisa jadi Komisi XI DPR akan mencoret nama-nama tersebut, kemudian mengembalikannya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “Nama yang tertolak tidak boleh diajukan lagi,” kata Harry Azhar Azis. Asal tahu saja, DPR akan memilih 9 dari 14 calon DK OJK yang diajukan Presiden SBY. Persoalannya, bila nama yang dicoret DPR melebihi jumlah calon yang harus dipilih. Sebab, ICW menuding, ada 10 calon DK OJK yang bermasalah. Jika tudingan ini betul, proses pemilihan DK OJK berlarut-larut. Namun, Ketua Panitia Seleksi Calon DK OJK yang juga Menteri Keuangan, Agus Martowardojo menolak semua tudingan tersebut. “Saya meyakini mereka adalah calon-calon yang terbaik,” ujar Agus. Benar? Kita tunggu saja hasil fit and proper test yang saat ini sedang berjalan. n

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


Harry Azhar Aziz, Wakil Ketua Komisi XI DPR

Kami Sepakat Tak Publikasikan Dulu TEKS Vinsensius Segu Foto Asep Rochyadi

S

ejak Kamis pekan lalu, Komisi XI DPR melakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap 14 calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK). Fit and proper test secara keseluruhan akan dilaksanakan selama lima hari hingga 14 Juni mendatang. Setiap hari, ada 2 sampai 3 calon DK OJK yang akan dites. Masing-masing calon diberi waktu hingga dua jam. Namun, beberapa hari sebelum pelaksanaan fit and proper test, kabarnya sejumlah calon DK OJK melakukan lobi-lobi politik. Salah satu orang yang dilobi adalah Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Aziz. Apa dan bagaimana calon-calon DK OJK mendekati politisi di Senayan, Rabu pekan lalu, Vinsensius Segu dari InilahREVIEW mewawancarai Harry Azhar Aziz. Petikannya:

Kabarnya ada lobi-lobi politik yang dilakukan sejumlah calon DK OJK?

Wah‌, itu sih banyak. Masing-masing anggota melakukannya. Bahkan, ada yang terang-terangan telepon. HP saya sampai penuh dengan SMS.

Sampai terjadi tarik menarik, siapa yang lolos dan tidak?

Kalau ada calon yang dicoret, proses selanjutnya seperti apa?

Kalau ada yang ditolak, kita kirim ke Presiden bahwa nama ini yang ditolak. Dan jabatan ini belum terisi, tolong diseleksi ulang. Prosesnya seperti itu nantinya.

Lembaga OJK nantinya akan menggantikan lembaga yang sudah ada sebelumnya. Apakah OJK akan lebih baik?

Kalau soal lebih bagus, kita harus yakin bahwa ini keputusan terbaik. Kita semua yang bertanggung jawab, baik pansel (panitia seleksi), Presiden, dan DPR. Nah, dalam pelaksanaan nanti, kita tetap melakukan pengawasan terhadap Dewan Komisioner yang terpilih nanti karena mitra kerjanya adalah komisi XI. Tapi hal yang menarik dari UU OJK ini, yakni ada bidang perlindungan konsumen. Inilah bidang yang menarik, yang ditunggu-tunggu. Nah, kira-kira siapa yang pas untuk posisi itu, karena ini menangani hal-hal yang berkaitan dengan konsumen, baik di perbankan, asuransi, pasar modal dan sebagainya.

Proses ini kira-kira selesainya kapan?

Selesainya tanggal 19 Juni. Kami mulai melakukan fit and proper test tanggal 7 Juni sampai tanggal 14 Juni. Setelah selesai kita langsung melaporkan ke Badan Musyawarah DPR dan mudah-mudahan Selasa 26 Juni bisa disahkan di rapat paripurna. n

ÂŤKalau ada yang ditolak, kita kirim ke Presiden bahwa nama ini yang ditolak.Âť

Hasil akhirnya tergantung Komisi XI. Semua akan diketahui pada 14 Juni nanti saat proses fit and proper test selesai. Apakah ke-14 orang ini akan kami masukan ke dalam list atau ada pengurangan. Sebab, ada informasi dari BIN, PPATK, dan sebagainya (tentang calon DK OJK). Dan, ini menjadi pertimbangan kami.

Ada potensi beberapa calon DK OJK dicoret?

Potensi itu sih tetap ada. Tapi kita lihat dulu hasil fit and proper test seperti apa nanti.

Soal conflict of interest para calon dengan pansel?

Itu akan kita cek, dan ini akan kita jadikan pertimbangan. Dalam fit and proper test bisa diketahui, apakah si calon ada kedekatan dengan pejabat tertentu, parpol tertentu, ormas tertentu atau dengan perusahaan tertentu. Bila ada, maka akan ditolak.

Banyak anggota dewan yang bicara keras soal itu.

Memang ada laporan, khususnya dari BIN ada beberapa figur yang terkena conflict of interest. Saya sendiri belum cek namanama itu. Karena ketika diberikan, hanya berupa inisial. Kami semua sepakat untuk tidak mempublikasi dulu, cukup di intenal DPR saja.

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

13


M

eski telah pensiun sebagai pegawai Kementerian Keuangan, namun Mulia Panusunan Nasution kerap diminta jasanya untuk merumuskan berbagai kebijakan. Selain terlibat dalam perumusan UU Badan Pelaksana Jaminan Sosial, mantan Sekjen Kementerian Keuangan ini adalah salah satu orang yang menyiapkan lahirnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Uniknya, Mulia juga ikut mendaftar sebagai calon Dewan Komisioner (DK). Ia beruntung, karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilihnya bersama 13 calon DK OJK lainnya. Namun, masuknya nama Mulia dalam daftar calon DK OJK, tak urung menuai protes. Aktivis Indonesia Corruption Watch Apung Widadi menilai, Mulia sarat dengan konflik kepentingan jika terpilih kelak. Ia juga dianggap terlalu tua karena sudah berumur 61 tahun. Seusai mengikuti fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di depan anggota Komisi XI DPR, Kamis pekan lalu, Vinsensius Segu dari InilahREVIEW mengajukan sejumah pertanyaan kepada Mulia. Petikannya:

Anda melamar pada posisi apa di DK OJK?

Saya melamar sebagai ketua, dan cadangan sebagai wakil ketua.

Bagaimana dengan fit and proper test yang Anda ikuti?

Mulia Panusunan Nasution, mantan Sekjen Kementerian Keuangan

Saya Enggak Jujur Dalam Hal Apa? TEKS Vinsensius Segu Foto Riset

sarnya, dan bagaimana kriterianya? Apakah dari aset, dari jumlah kredit, atau dari jumlah dana yang dikumpulkan? Yang penting tidak membebankan.

Konsep yang tidak membebankan seperti apa?

Kalau bisa presentasenya itu cukup kecil, dan kemudian juga tidak disamaratakan antara yang besar maupun yang kecil.

Idealnya berapa persen?

Seharusnya bisa lebih kecil dari LPS (0,1%)

Saya berusaha sebaik-baiknya memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan fungsi yang akan diemban di OJK. Itu saja.

Anda siap memimpin OJK?

Menurut anggota dewan, Anda dinilai kurang jujur. Tanggapan Anda?

Dalam 100 hari pertama, apa yang akan Anda lakukan?

Saya enggak tahu. Tapi enggak jujur dalam hal apa? Itu kan sumber berdasarkan data-data yang disusun oleh tim bersama. Tapi saya enggak mungkin menyampaikan tanggapan dengan data yang berbeda. Karena apa yang selama ini dibahas malah dinilai tidak konsisten, begitu.

Optimisme Anda terhadap lembaga OJK ini, bagaimana?

Setiap organisasi memiliki kelemahan, tetapi pengaturan dan pengawasan dalam suatu organisasi secara terpadu itu adalah sebuah pilihan yang telah diambil Indonesia. Selama ini kan masih terpisah. Dan, OJK dinilai lebih baik, walaupun pilihan ini tidak menjamin tak akan terjadi masalah di sektor perbankan maupun di industri pasar modal. Namun dengan organisasi serta pengaturan dan pengawasan yang baru ini, mudahmudahan lebih baik daripada yang sekarang.

Saya pasti siap. Itu konsekuensi pada saat kita mendaftar. Kita sudah membuat pernyataan siap menjalankan tugas itu. Kita akan bersama-sama dengan anggota dan komisioner lainnya menetapkan organisasi, melakukan pengalihan tugas dan wewenang.

Apakah yakin dewan akan memilih Anda?

Ha-ha-ha..., terserah anggota dewan saja. Pada dasarnya jika terpilih kita siap untuk menjalankan amanah ini. n

Mengenai ego sektoral kemungkinan akan menjadi batu sandungan. Butuh berapa lama untuk menyatukan itu, seperti BI dan Bapepam-LK?

Tentu kita mulai dengan program-program kebersamaan secara bertahap. Kita bangun SDM dari dua instansi tersebut supaya bisa melebur, bersama-sama satu visi, satu budaya dan satu nilai. Diharapkan dalam setahun bisa diselesaikan.

Bagaimana dengan penolakan kalangan perbankan mengenai pembayaran premi? Itu aspirasi saya rasa wajar. Semua usulan dan masukan itu akan dijadikan bahan pertimbangan. Kira-kira kapan dimulai pungutan itu, berapa be-

14

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


H

ebat nian wewenang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini. Di perbankan, lembaga ini tak cuma mengawasi, tapi juga mengatur, memberikan izin pendirian dan pembukaan kantor sampai pencabutan izin bank. Bukan hanya itu, OJK juga boleh menengok anggaran dasar dan rencana kerja bank. Kewenangan yang dimiliki OJK juga lebih luas dibandingkan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Nanti, OJK berwenang memberikan sanksi dalam berbagai tingkatan ke lembaga keuangan, mulai dari sanksi administratif, mencabut izin usaha, dan membekukan lembaga keuangan yang terindikasi merugikan investor. Jadi, OJK memang lembaga superior. Maklum, yang diawasi dan diatur juga besar. Persoalannya, mampukah orang-orang yang ada di Dewan Komisioner OJK menjalankan wewenang dan fungsi yang diberikan? Bukan apa-apa, saat ini saja, sekitar 80% aset industri keuangan dikuasai perbankan. Belum lagi jumlah pegawainya yang mencapai 250 ribu orang. Artinya, tak mudah mengawasi industri perbankan yang begitu dinamis. Bank Indonesia (BI) yang bertugas mengawasi perbankan, berkali-kali kecolongan. Tengok saja di era Orde Baru lalu, ketika perbankan diguncang krisis moneter pada 1997-1998. Saat itu sebanyak 48 bank kolaps. BI pun mengeluarkan kebijakan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Bak menggarami lautan, kebijakan tersebut bukannya mendongkrak likuiditas perbankan, BLBI malah menjadi lahan bancakan. Semuanya akibat lemahnya pengawasan BI sehingga

Deretan bank di Jalan Jenderal Sudirman, Menguasai 80% aset industri keuangan

Ruwetnya Mengawasi Jasa Keuangan Wewenang yang dimiliki OJK lebih luas dibandingkan fungsi serupa di Bank Indonesia dan Bapepam-LK. Tapi, mampukah orang-orang di dalamnya menjalankan wewenang tersebut? TEKS Vinsensius Segu dan Mahbub Junaidi Foto Dahlan Rebo Pahing

dana BLBI tak memberikan dampak sedikitpun bagi penyehatan perbankan. Cerita BLBI kembali berlanjut di era reformasi. Menjelang Pemilu 2009, terjadi skandal Bank Century. Akibat kasus tersebut, kerugian negara mencapai Rp 6,7 triliun. Para nasabah bank tersebut harus rela kehilangan dana sampai triliunan rupiah. Masih tentang lemahnya pengawasan BI terhadap perbankan, Mabes Polri punya catatan khusus. Sejak 2010 sampai kuartal pertama 2011, sedikitnya ada sembilan kasus pembobolan bank. Kini, jumlahnya pasti sudah bertambah. Lalu, masih ingat kasus Antaboga beberapa tahun lalu? Betul, ketika itu sejumlah nasabah Bank Century kesulitan mencairkan dana produk investasi mereka yang jatuh tempo. Produk investasi sejenis reksa dana itu diterbitkan Antaboga, namun tidak terdaftar di Bapepam-LK. Sejauh ini, kasus-kasus di lantai bursa yang mengemuka, cukup banyak. Yang heboh, kasus Sarijaya, penggelapan PT Optima Securities dan Bank Century. Dari banyak kasus, biasanya investor publik yang paling banyak dirugikan. Simak saja, akibat kasus Sarijaya, nasabah menanggung kerugian Rp 245 miliar.

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

OJK memang harus bekerja ekstra keras mengawasi setiap transaksi yang terjadi di lantai bursa secara detail. Karena, tidak tertutup kemungkinan ada praktik cuci uang di situ. Bisnis asuransi juga tak bisa dianggap enteng. Sebab, pertumbuhannya setiap tahun selalu naik. Kalau saat ini dana yang dikelola Rp 300 triliun, tahun 2014 bisa mencapai Rp 500 triliun. Nah, kalau dana yang dikelola semakin besar, maka tanggung jawab OJK makin besar pula. Artinya, nantinya energi OJK cukup banyak terkuras untuk mengawasi industri ini. Maklum, berbagai produk asuransi, seperti unit link, bancassurance, asuransi syariah, surety bond, hingga kini belum diatur dalam UU Asuransi. Tak hanya itu. Investasi di industri asuransi bukan persoalan sepele. Ia begitu ruwet, karena itu memerlukan kontrol yang ketat. Soalnya, banyak kasus “salah urus� investasi sehingga keuangan perusahaan jebol. Yang jelas, industri asuransi perlu perhatian ekstra dari OJK. Apalagi, setelah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) diberlakukan, pertumbuhan asuransi bakal melonjak. Jadi, memang ruwet mengawasi dan mengatur industri jasa keuangan. n

15


Terseok-seok Karena Masalah Berbagai masalah bakal menghadang Otoritas Jasa Keuangan ketika akan beroperasi. Dari mulai kantor sampai karyawan. TEKS Latihono Sujantyo, Vinsensius Segu, dan Mahbub Junaidi Foto DAHLAN REBO PAHING, WIRASATRIA

E

nam bulan bukanlah waktu yang panjang untuk membentuk sebuah organisasi besar semacam Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Penelitian dan Pengaturan Bank, Muliaman D Hadad, mengibaratkan OJK seperti perusahaan yang sedang merger. Muliaman betul. Soalnya, di lembaga independen itu, akan terhimpun sekitar 1.500 pegawai Bapepam-LK, Kementerian Keuangan dan 1.200 karyawan Bank Indonesia (BI), serta 500 karyawan yang direkrut dari umum. Nah, mulai 1 Januari 2013, fungsi pengawasan lembaga keuangan nonbank Bapepam-LK beralih ke OJK, sementara fungsi pengawasan perbankan BI mulai 1 Januari 2014. Asal tahu saja, sesuai amanat undang-undang, OJK harus sudah terbentuk paling lambat awal tahun depan. Menghimpun dua organisasi besar dalam satu kapal, tentu saja, bukan pekerjaan gampang. Masalah ego sektoral pasti bakal muncul dalam internal OJK. Inilah salah satu batu sandungan yang akan dihadapi OJK.

Bukan apa-apa. Sebab, OJK itu mengawasi industri perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun, dan asuransi. Bayangkan, saat ini saja jumlah dana yang tersimpan di lembaga keuangan mencapai sekitar Rp 8.200 triliun.

Tentang Gaji Masalah lain yang bakal muncul adalah perekrutan karyawan. Sebab, pegawai BI dan Bapepam-LK yang dialihkan ke OJK hanya diwajibkan bekerja selama dua tahun. Setelah itu, mereka disodorkan pilihan, kembali ke kantor lama atau menjadi pegawai OJK. Kiagus Ahmad Badaruddin, Sekjen Kementerian Keuangan, sempat menjanjikan gaji yang sama bagi pegawai BI dan Bapepam-LK bila mereka bergabung ke OJK. Bahkan Kiagus menjanjikan insentif tambahan berupa remunerasi (imbalan). “Remunerasi itu diberikan kepada seseorang karena jasa-jasanya. Ini adil. Kalau kami memberikan imbalan, kami juga akan mendapatkan pegawai yang berkualitas,” kata Kiagus. Namun penjelasan itu rupanya tidak cukup memuaskan. Apalagi dalam Pasal 35 UU OJK hanya disebutkan, gaji dan tunjangan pegawai OJK akan mengacu pada standar yang berlaku di industri keuangan. Kabarnya, ketidakjelasan inilah yang membuat sebagian besar pegawai BI menolak pindah ke OJK. Apalagi tidak ada sanksi bagi pegawai BI yang menolak bergabung dengan OJK. “Bagi pegawai yang ingin terus berkarier di BI, tak perlu kha-

«Kalau tugas dan tanggung jawabnya berkurang karena berpindah kepada OJK, kenapa tidak sebagian anggaran selama ini kepada BI itu dialihkan juga sebagian kepada OJK.» Sigit Pramono

16

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


watir. Dengan business process BI yang baru pasca-OJK, BI memiliki pekerjaan yang tidak sedikit,” kata Muliaman D Hadad, Deputi Gubernur BI. Memang wajar jika banyak pegawai BI yang menolak bergabung dengan OJK. Maklum, gaji dan tunjangan yang diterima mereka di atas rata-rata standar di industri keuangan. Saat ini gaji pokok pegawai BI paling rendah berkisar antara Rp 500 ribu sampai Rp 1,4 juta. Jika ditambah dengan tunjangan yang besarnya antara Rp 700 ribu sampai Rp 1,8 juta, maka setiap bulan mereka rata-rata bisa membawa pulang uang Rp 1,2 juta sampai Rp 3,2 juta. Hanya segitu? Oh, tidak. Sebab, selain gaji regular 12 bulan, mereka juga mendapat tunjangan Hari Raya satu bulan gaji dan insentif tiga kali gaji. Selain itu masih ada tunjangan sebesar satu bulan gaji dalam setahun. Nah, jika dipukul rata, seorang pegawai rendahan di BI setiap bulannya rata-rata memperoleh pendapatan Rp 1,6 juta hingga Rp 4.267.000. Untuk pegawai sekelas pesuruh misalnya, jelas gaji yang diberikan BI tidak kecil. Bahkan lebih tinggi dibanding dengan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta yang mencapai Rp 1,4 juta lebih. Selain gaji, mereka juga memperoleh tunjangan kesehatan, kematian, tunjangan pernikahan, dan dana pensiun. Tahun depan, gaji pegawai rendahan BI diusulkan naik 7%. Sementara DPR mengusulkan kenaikan sebesar 20%. Gaji dan tunjangan yang diperoleh seorang Direktur dan Deputi Gubernur BI jauh lebih besar lagi. Jika dipukul rata, setiap bulan seorang direktur rata-rata memperoleh pendapatan antara Rp 64 juta hingga Rp 96,8 juta. Mereka juga masih mendapatkan fasilitas lainnya, kendati tidak sebesar yang dinikmati oleh para Deputi Gubernur BI maupun Gubernur BI. Sementara, Deputi Gubernur BI rata-rata memperoleh pendapatan antara Rp 138,1 juta sampai Rp 184,3 juta per bulan. Mereka juga mendapatkan fasilitas rumah dinas di kawasan elite, ajudan, sopir, dan satpam.

Protes Iuran Soal lain yang bakal jadi ribet adalah dana operasional OJK. Selama 3 sampai 5 tahun sejak OJK terbentuk, lembaga ini masih aman-aman saja diguyur dana dari APBN. Tapi, setelah itu, OJK harus mencari dana sendiri. Caranya, lewat iuran perbankan dan lembaga keuangan nonbank. Nah, soal iuran itulah yang banyak diprotes kalangan bankir. Salah satunya datang dari Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Gatot M Suwondo. “Fee-nya saja sudah enggak cocok. Kita kan diaudit. Mereka ngawasin kita. Masa yang diawasi bayar kepada yang ngawasin,” ujar Direktur Utama Bank BNI ini. Hal sama disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Bankbank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono. Namun, Sigit memberi tiga alternatif pengganti iuran. Pertama, OJK berbagi dana dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Misalnya, bila tidak ada bank yang diselamatkan, maka dana yang ada di lembaga itu tidak digunakan. Nah, dana ini bisa diberikan kepada OJK. Kedua, mendapatkan dana dari BI Indonesia. Menurut Sigit, anggaran negara untuk pengawasan perbankan diberikan kepada BI. “Kalau tugas dan tanggung jawabnya berkurang karena berpindah kepada OJK, kenapa tidak sebagian anggaran selama ini kepada BI itu dialihkan juga sebagian kepada OJK,” katanya. Ketiga, pemerintah bisa menerapkan bunga terhadap Giro Wajib Minimum (GWM).

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

Gaji Karyawan Bank Indonesia Golongan Gaji pokok Tunjangan Rencana fungsional kenaikan tahun 2012

Paling bawah Tata Usaha Staf Kepala Seksi Deputi Kepala Bagian Kepala Bagian Deputi Direktur Direktur Deputi Gubernur Deputi Gubernur Senior

500.000 – 1.400.000 800.000 – 2.100.000 1.700.000 – 4.600.000 2.100.000 – 8.300.000

700.000 – 1.800.000 1.000.000 – 2.500.000 2.100.000 - 5.600.000 2.500.000 – 10.200.000

7% *) 15% 3% - 7% 3% - 7%

3.100.000 – 12.400.000

3.800.000 – 15.100.000

3% - 7%

5.600.000 – 20.900.000 6.900.000 – 25.600.000 6.900.000 – 20.400.000 8.400.000 – 29.400.000 12.000.000 – 36.600.000 36.000.000 31.900.000 60.600.000 – 91.000.000

3% - 7% 3% - 5% 3% - 5% 2,5% - 3%

35.000.000 68.600.000 – 103.200.000

2,5% - 3%

Sumber: Keterangan BI di DPR

Tapi, belum lagi soal ini beres, OJK dihadapi masalah yang tidak kecil, yakni kantor. Memang, Tim Pengadaan Bapepam-LK sedang mengadakan tender. Alternatif yang dipilih adalah Menara Bidakara, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta. Namun, bagaimana dengan kantor perwakilannya di berbagai daerah? Karena berbagai masalah ini, bisa jadi jalan OJK bakal terseok-seok. n

17


nasional menetapkan BBM

Harga Bensin Tergantung Harga premium, per 16 September depan, bisa berbeda-beda. Tergantung, berapa besar bupati mau ambil untung. Pemerintah pusat pun kelabakan.

P

TEKS Ardi Siregar Foto wirasatria

emerintah ketar-ketir. Beleid yang menetapkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi seragam satu harga di seluruh Indonesia, bakal segera habis masa berlakunya. Mulai 16 September mendatang, harga BBM bersubsidi bisa bervariasi dan berbeda-beda di tiap daerah. Kondisi ini tak urung membuat geli-

18

sah pemerintah. Maklum, harga yang berbeda-beda berpotensi menimbulkan masalah baru. Itu sebabnya, Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, jauh-jauh hari mengingatkan pentingnya satu harga untuk BBM bersubsidi. Pemerintah meminta kepala daerah tidak menaikkan tarif Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) di atas 5%, seperti yang berlaku saat ini. “Sebaiknya pemerintah provinsi tetap menahan tarif PBB-KB sebesar 5%, meskipun undang-undang memungkinkan

pemerintah daerah menetapkan maksimum 10%,” kata Hatta. Menurutnya, mulai pertengahan September nanti, daerah memang diperbolehkan oleh UU untuk menaikkan tarif PBB-KB lebih dari 5%. ”Perdanya bervariasi, ada yang 7,5%, ada yang sudah 10%. Hanya sedikit yang tidak menaikkan,” ujarnya, Selasa pekan lalu. Penyesuaian besaran pajak tiap daerah ini diatur dalam Pasal 19, UU No 28 Tahun 2009, tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). Aturan yang membuka peluang bagi Pemda untuk

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


nasional menetapkan BBM menetapkan tarif PBB-KB sendiri ini (hingga batas maksimum 10%), berlaku sejak 1 Januari 2010. Namun kini, aturan tersebut tak berlaku setelah pada 4 Juli 2011, Presiden SBY menerbitkan Peraturan Presiden No 36 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Tarif PBB-KB. Berdasarkan Perpres tersebut, tarif PBB-KB yang sudah ditetapkan melalui Perda masing-masing, harus diubah menjadi 5% demi stabilisasi harga BBM. Sejak keluarnya Perpres, Perda yang telah dibuat oleh tiap daerah pun menjadi tak berlaku. Hanya masalahnya, Perpres 36/2011 hanya berlaku sampai 15 September 2012. Setelah itu, tiap-tiap daerah bakal kembali menggunakan Perda yang telah mereka siapkan sebelumnya. Alasan pemerintah meminta PBBKB di daerah tak lebih dari 5% agar tidak menambah beban APBN. Harap maklum, jika PBB-KB dinaikkan di atas 5%, tentu bakal membuat harga BBM subsidi naik. Masalahnya, kenaikan itu tidak bisa dibebankan kepada masyarakat. Berbeda dengan BBM nonsubsidi yang beban tambahan bakal dibebankan kepada konsumen. “APBD kan sumbernya APBN juga. Kalau dibebankan ke

g Bupati? APBN, tentu APBN tidak akan kuat menanggung keinginan semua daerah menaikkan pajak ke level 10%,” kata Hatta. Tak hanya Hatta yang wanti-wanti agar PBB-KB tak lebih dari 5%. Agus Martowardojo, Menteri Keuangan, bahkan meminta agar pemerintah pusat memberi arahan agar pemerintah daerah menetapkan PBB-KB maksimal 5%, walaupun UU No 28/2009 menetapkan maksimal 10%. “Kalau lebih dari 5% tentu akan berdampak pada APBN. Itu yang tidak kita inginkan,” katanya. Sayangnya, Agus tidak memerinci berapa besar dampak peningkatan tarif PBB-KB terhadap belanja subsidi BBM dalam APBN-P 2012. Selain alasan APBN, perbedaan harga BBM subsidi bakal membuat kekacauan di daerah. “Jika harga berbeda-beda, misalnya di Jakarta pajak BBM-nya 5%,

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

sedangkan Jawa Barat menerapkan pajak 7,5%, orang akan cenderung membeli BBM di Jakarta,” kata Hatta. Artinya, tanpa penyeragaman PBBKB, beberapa daerah bisa mengalami lonjakan kuota BBM. Padahal, saat ini saja, sudah terjadi lonjakan volume BBM bersubsidi akibat kebijakan kenaikan harga BBM yang ditunda. Bahkan kuota 40 juta kilo liter sudah diprediksi bakal bobol di Oktober nanti. Oleh karena itulah, pemerintah pusat berniat mengundang kepala daerah untuk membicarakan masalah ini.

Apkasi Mendukung Bagaimana sebenarnya komposisi penetapan harga jual BBM bersubsidi? Pada dasarnya, harga jual BBM sudah termasuk tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan PBB-KB. Contohnya, harga premium yang Rp 4.500 per liter. Harga pokoknya sebenarnya cuma Rp 3.600. Ditambah PPN Rp 450 (10% dari Rp 4.500), maka harga pokok ditambah PPN adalah Rp 4.050. Sementara sisanya sebesar Rp 450 (10% harga jual) merupakan tarif PBBKB. Dengan keluarnya Perpres 36/2011 yang menetapkan PBB-KB 5%, artinya pemerintah pusat dan daerah berbagai masing-masing Rp 225. Sebenarnya berdasarkan UU DPRD, pemerintah pusat hanya diperbolehkan menetapkan harga jual bensin maksimal harga pokok plus PPN, yakni Rp 4.050. Harga inilah yang dijadikan basis perhitungan PBB-KB yang nantinya diputuskan oleh masing-masing pemerintah provinsi. Jika pemerintah provinsi menetapkan tarif PBB-KB 10%, harga jual bensin akan mencapai Rp 4.500 per liter. Sementara daerah lain yang menerapkan tarif PBBKB nol persen, harga jual bensinnya Rp 4.050 per liter. Menurut Harry Azhar Azis, Wakil Ketua Komisi XI (Bidang Keuangan dan Perencanaan Pembangunan) yang juga mantan Ketua Pansus RUU PDRD, se-

baiknya pemerintah provinsi bijaksana dalam menetapkan tarif PBB-KB. Jangan berlomba menaikkan tarif pajak hanya untuk menambah pendapatan, tetapi justru mengorbankan iklim investasi. Di sisi lain, pemerintah pusat juga tidak bisa mengatur daerah dalam menentukan tarif PBB-KB karena kewenangan sudah diserahkan kepada daerah. Untunglah, imbauan pemerintah pusat ini mendapat dukungan pemda. Isran Noor, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), menyatakan sepakat dengan ajakan pemerintah untuik menyeragamkan tarif PBB-KB. “Tidak ada masalah, tapi harus ada subsidi distribusinya,” kata Isran Noor yang juga Bupati Kutai Timur, pada Kamis pekan lalu. Menurut Priagung Rahmanto, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, penetapan PBB-KB yang berbeda di setiap daerah tidak tepat diterapkan pada saat harga BBM masih disubsidi pemerintah. Pasalnya, jika satu daerah menetapkan PBB-KB tinggi, harga BBM pada level konsumen bisa menjadi lebih mahal. Itu akan membuat subsidi harga yang diterapkan pemerintah menjadi tidak berguna. ”Pasti akan menjadi masalah ketika kemudian berlaku undang-undang yang membolehkan PBB-KB berbeda-beda,”tuturnya. Sementara itu, menurut Robert Endi Jaweng, Direktur Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah, imbauan pemerintah pusat merupakan bentuk inkonsistensi delegasi kewenangan pusat ke daerah yang sudah diamanatkan dalam UU. “Jangan karena pusat kesulitan fiskal, kewenangan daerah ditarik kembali. Ini bentuk intervensi, resentralisasi yang terselubung,”katanya. Tapi kalau terpaksa, lanjut Robert, keputusan harus diambil berdasarkan kesepakatan antara pemerintah pusat dan daerah. n

19


nasional tolak kenaikan gas

Sejumlah pengusaha berkirim surat ke Presiden SBY. Mereka menolak kenaikan harga gas yang ditetapkan PT PGN. Komisi Pengawas Persaingan Usaha melihat ada kejanggalan. TEKS Ardi Siregar Foto riset

Ketika Pen S

ofjan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), terlihat geram. Itu gara-gara PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menaikkan harga gas seenak perut sendiri. Mulai 1 Mei silam, perusahaan pelat merah ini mematok harga gas untuk industri menjadi US$ 10,2 per mmbtu (million metric british thermal unit). Jika dibandingkan dengan harga sebelumnya, berarti harga dinaikkan sebesar 52,9%. “Kita bukannya tidak mau naik, tapi yang wajarlah naiknya,” kata Sofjan saat jumpa pers bersama 31 industri yang tergabung dalam Forum Lintas Asosiasi Industri Pengguna Gas, di Kantor Apindo Jakarta, Jumat pekan lalu. Kalangan industri yang keberatan di antaranya; Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi), Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) serta Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP). Kenaikan ini berpotensi mengakibatkan banyak industri kolaps. “Dengan kondisi ekonomi seperti sekarang, tidak akan banyak industri yang bisa bertahan akibat kenaikan harga gas,” ujar Sofjan. Hal itu bisa menyebabkan membengkaknya angka pengangguran. Bahkan ancaman lebih besar akan muncul, ketika ekspor merosot karena daya saing industri dalam negeri menurun. Maklum, ongkos penggunaan gas mengambil porsi 15%-20% dari total biaya produksi. Para pengusaha pun minta pemerintah meninjau kembali kenaikan harga tersebut. Apindo dan Forum Lintas

20

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


nasional tolak kenaikan gas Asosiasi Industri Pengguna Gas bahkan sudah berkirim surat kepada Presiden SBY. Selain mencantumkan besaran kenaikan harga yang bisa diterima pengusaha (sebesar 15%), Apindo menganggap pemerintah wajib ikut campur dalam penentuan kenaikan tersebut. “Pemerintah tidak bisa menyerahkan kenaikan harga gas secara business to business. PGN itu perusahaan BUMN, jadi pemerintah harus menjadi mediator yang mencari win-win solution,” katanya.

industri dalam negeri sebesar Rp 41 triliun per tahun,” kata Gde.

Melanggar UU Migas Penjelasan lebih gamblang seputar kenaikan harga gas disampaikan Heri Yusup, Sekretaris Perusahaan PT PGN. Menurutnya, kenaikan ditetapkan lantaran harga pembelian gas PT PGN ke kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) juga mengalami peningkatan sejak 1 April 2012. Misalnya, harga gas dari La-

mmbtu. “LNG kita diekspor karena harga di luar tinggi,” kata Hendi. Oleh sebab itulah PGN meminta pengertian kalangan industri, agar ke depan jatah gas untuk dalam negeri bisa bertambah. “Kalau harga keekonomian gas lebih baik, produsen di hulu pasti akan lebih mendukung pasokan gas untuk dalam negeri,”ungkapnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2011, rata-rata produksi gas Indonesia mencapai 2.426,12 miliar kaki

ngusaha Tak Tahan Lagi LNG Bontang

PT PGN sendiri membantah telah menetapkan kenaikan harga secara sepihak. Menurut Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PT PGN, keputusan itu merupakan hasil negoisasi Perseroan dengan forum yang mewadahi seluruh pelanggan. Apalagi, faktanya, harga gas ke pelanggan industri masih jauh lebih murah dibanding harga elpiji yang disubsidi pemerintah. “PGN tidak mengambil kesempatan untuk menarik keuntungan. Oleh sebab itu, kami menyebutnya sebagai penyesuaian, bukan kenaikan harga,” kata Hendi, Selasa pekan lalu. Pendapat Hendi didukung BP Migas. Menurut Gde Pradnyana, Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas, sudah waktunya harga gas dalam negeri dinaikkan. “Harga gas domestik hanya US$ 6 per mmbtu, jika diekspor US$ 15–US$18,5 per mmbtu. Jadi, industri hulu migas seperti memberi subsidi ke

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

pangan Grissik, Blok Corridor di Sumsel dengan operator ConocoPhillips sebesar 412 BBTUD, mengalami kenaikan dari US$ 1,85 menjadi US$ 5,61 per MMBTU. Selanjutnya akan naik lagi secara bertahap menjadi 6 dolar pada 31 Maret 2014, dan US$ 6,5 per MMBTU pada 2023. Begitu pula harga gas dari PT Pertamina EP Region Sumatera Selatan sebanyak 250 BBTUD, juga naik dari US$ 2,23 menjadi US$ 5,5 dolar pada 2012. Selanjutnya US$ 6 per MMBTU dengan eskalasi 4% sampai 2017. Pasokan gas dari kedua KKKS ini disalurkan PT PGN kepada pelanggan di wilayah Banten, Jawa Barat, dan Jakarta. Selain naiknya harga dari hulu, kenaikan harga gas juga disebabkan KKKS lebih memprioritaskan pasar ekspor karena harganya yang jauh lebih tinggi. Contohnya, harga gas di Singapura yang bisa mencapai US$ 14 hingga US$ 17 per

kubik per tahun. Dari jumlah tersebut sebanyak 868 juta miliar kaki kubik dibutuhkan oleh industri dalam negeri. Sayangnya, pada akhir 2011 misalnya, kebutuhan tersebut hanya terealisasi 567 miliar kaki kubik. Berdasar data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sebanyak 50,3% produksi gas dipergunakan untuk kebutuhan domestik dan sisanya 49,7% diekspor. Sejatinya, jauh sebelum para pengusaha memutuskan berkirim surat ke Presiden SBY, MS Hidayat, Menteri Perindustrian, menyatakan siap menjadi mediator antara asosiasi industri dengan PT PGN. Hidayat berharap persoalan bisa diselesaikan secara business to business dengan solusi terbaik bagi kedua belah pihak. “Sehingga PGN tidak merugi dan industri tidak kemahalan,” katanya, akhir Mei silam. Sayang, niat baik tersebut belum sempat terealisasi. n

21


bisnis sepekan

MAMI Gandeng Danamon TEKS Hideko FOTO wirasatria

P

T Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), perusahaan Manajer Investasi dengan total dana kelolaan Rp 39,2 triliun, menjalin kerjasama dengan Bank Danamon. Melalui kerja sama itu, mulai Juni ini

Danamon akan mendistribusikan lima produk reksa dana kelolaan MAMI. Dengan jangkauan kantor cabang yang tersebar di seluruh pelosok tanah air, Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur MAMI, optimistis dana kelo-

laan MAMI akan tumbuh pesat. “Kami bangga dengan kesediaan Bank Danamon sebagai bank agen penjual efek reksa dana kami,” ujar Legowo. Danamon akan memasarkan tiga produk reksa dana saham MAMI, yaitu Manulife Dana Saham, Manulife Saham Andalan, dan Manulife Syariah Sektoral Amanah. Untuk memberikan banyak pilihan investasi kepada nasabahnya, Danamon juga akan memasarkan Manulife Dana Campuran II (reksa dana campuran) dan Manulife Obligasi Negara Indonesia II (reksa dana pendapatan tetap). Seluruh produk reksa dana MAMI tersebut akan dipasarkan di 168 kantor cabang Danamon yang tersebar di pulau Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Ambon, dan Kepulauan Irian. n

juga berhasil menciptakan budaya kerja baru “CINTA POS” (Customer Orientation, Integrity, Networking, Team Work, Accountable, Professional, Obsessed, Spiritual), serta memperkenalkan motto baru “Tepat Waktu Setiap Waktu.” Hasilnya, setelah beberapa tahun merugi, pada tahun 2009 Posindo mulai meraup keuntungan. Berdasarkan laporan audit tahun 2009, pendapatan Posindo tercatat Rp 2,34 triliun dengan laba bersih Rp 81,81 miliar.

Tahun 2010, pendapatan perusahaan naik menjadi Rp 2,56 triliun, namun laba bersihnya turun menjadi Rp 45,49 miliar. Penurunan itu dikarenakan adanya keputusan Direktur Utama Posindo, I Ketut Mardjana, untuk membayarkan bonus kepada seluruh karyawan sebesar 1 kali gaji kotor. Tidak hanya itu, Posindo pun kian sehat. Tahun lalu, tingkat kesehatan BUMN ini mendapat Skor 75 (Sehat A) atau naik dari tahun 2010 yang memperoleh skor 58. n

Makin Mengilap Setelah Direvitalisasi TEKS Hideko FOTO riset

R

evitalisasi bisnis PT Pos Indonesia (Posindo) yang dilakukan sejak 2009 terbukti ampuh mendongkrak kinerja keuangan perseroan. Hal itu bisa dilihat dari pendapatan serta laba bersih Posindo dalam tiga tahun terakhir. Pada kuartal I-2012, BUMN ini berhasil membukukan pendapatan Rp789,538 miliar dan laba bersih Rp 80,817 miliar. Jika dibanding periode yang sama tahun lalu, berarti ada kenaikan 17,46% dan 39,56%. Perolehan tersebut juga di atas target Rencana Kerja Anggaran (RKA). Sejumlah pembenahan dilakukan di tubuh Posindo. Di samping menjalankan inovasi seperti pelayanan surat-surat yang sifatnya komersial, manajemen

22

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


bisnis sepekan

KLH Sudah Punya Pusarpedal TEKS Hideko FOTO riset

Pusarpedal diharapkan dapat menghasilkan data hasil pemantauan kualitas lingkungan sehingga dapat mendukung pemerintah daerah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

d

alam masalah lingkungan hidup, pemerintah tampaknya tak mau setengah-setengah. Salah satu buktinya, pekan lalu, Menteri Negara Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya meresmikan laboratorium Pusat Sarana

Ini Dia Rapor Industri Asuransi TEKS Hideko FOTO riset

T

ak hanya sektor perbankan, industri asuransi (jiwa, umum, reasuransi) di tanah air berhasil menoreh kinerja yang cemerlang sepanjang 2011. Itu terlihat dari perolehan premi yang mencatat pertumbuhan antara 17,65% hingga 26,02%. Sedangkan laba bersihnya mencatat pertumbuhan 23,51%-43,58%. Angka-angka itu diperoleh dari 44 perusahaan asuransi jiwa, 82

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

Pengendalian Dampak Lingkungan (Pusarpedal) sebagai laboratorium rujukan. Ini merupakan pelaksanaan UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyatakan bahwa pemerintah mem-

punyai tugas dan berwenang mengembangkan sarana dan standar laboratorium lingkungan hidup. Sebagai laboratorium rujukan, Pusarpedal akan memberikan bimbingan teknis kepada laboratorium-laboratorium lingkungan di seluruh kabupaten/ kota sehingga laboratorium-laboratorium yang ada dapat menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun secara hukum. Pusarpedal diharapkan dapat menghasilkan data hasil pemantauan kualitas lingkungan sehingga dapat mendukung pemerintah daerah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. n

asuransi umum, dan 4 perusahaan reasuransi. Dari 82 perusahaan asuransi umum, sepanjang 2011 hanya sembilan yang masih mem足 bukukan kerugian. Jumlah ini menu足 run dibandingkan tahun se足 be足 lumnya yang mencapai 13 perusahaan. Sementara itu, dari 44 asuransi jiwa yang ada, delapan di antaranya masih merugi. Turun dari tahun 2010, dimana ada 12 perusahaan asuransi jiwa yang masih merugi. Sampai saat ini pasar asuransi jiwa masih didominasi 15 perusahaan kakap. Mereka menguasai pangsa pasar 87,69% atau mencapai Rp 197,95 triliun. n

23


Bisnis Kertas

Tumbuh dalam Tekanan Asing Industri kertas dan bubur kertas terus tumbuh. Tekanan asing tak pernah kendur. TEKS AS Riyanto Foto Riset

24

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


Bisnis Kertas

I

ndustri kertas dan bubur kertas (pulp) terus berkembang. Penyebabnya, kebutuhan kertas dan bubur kertas terus naik. Tahun lalu, kebutuhan kedua komoditas tersebut mencapai 340 juta ton dan tahun ini diperkirakan akan naik menjadi 490 juta ton. Sedangkan kebutuhan dalam negeri sebesar 7,8 juta ton. Namun, industri ini rentan sobek. Gara-garanya pembeli mensyaratkan industri ini ramah lingkungan. Contohnya kampanye yang dilakukan Greenpeace terhadap Asia Pulp and Paper (APP) dalam setahun ini. Terakhir, kampanye LSM dunia ini di media Belanda yang mengaitkan Kentucky Fried Chicken (KFC), APP, nasib hutan tropis Indonesia dan ekosistemnya. Iklan banner di harian de Volkskrant, de Trouw dan Algemeen Dagblad pekan lalu itu menyerukan agar konsumen berontak terhadap kedua perusahaan itu. “Kom in Opstand (Mari Berontak)! KFC Maakt Afval van het Regenwoud (KFC Bikin Sampah dari Hutan Tropis), KFC No Good for Rainforest (KFC Tak Baik untuk Hutan Tropis),” begitu tulis iklan tersebut. Lanjutnya, “Colonel (Harland Sanders, pendiri KFC) mengemas ayam-ayamnya dalam material terbuat dari hutan tropis Indonesia. Walaupun berdampak pada harimau Sumatra yang terancam (punah), KFC tetap membeli kertas buatan perusahaan Indonesia, APP.” Greenpeace juga menyebutkan bahwa APP memusnahkan hutan tropis dan lahan gambut serta menggunakan kayu-kayu ilegal. APP memang “layak” untuk diserang oleh siapa saja, termasuk peseterunya. Maklum, APP memiliki enam anak usaha di Indonesia, yakni PT Pabrik kertas Tjiwi Kimia, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk, PT Pindo Deli Pulp and Papers Mills, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry, PT The Univenus, dan PT Ekamas Fortuna. Khusus PT Indah Kiat dan PT Lontar Papyrus saja sudah menguasai kapasitas pulp 40% dan kertas 31,8% nasional atau setara 2,68 juta ton. Berbagai tekanan yang dialami industri kertas dan bubur kertas, terutama kepada APP, dinilai oleh Darori, Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan, sebagai persaingan bisnis. “Bahwa dalam dunia perdagangan mungkin ada persaingan. Kami harapkan persaingan itu sehat,” katanya.

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

Indonesia tukang cuci piring Sofjan Wanandi, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), mengatakan bahwa masalah kehutanan di Indonesia justru disumbang investor Amerika Serikat, Jepang, Korea, dan Taiwan. Soalnya, mereka investor pertama di bidang kehutanan Indonesia. “Kita yang harus cuci piring akibat kerusakan hutan. Namun, kita justru yang dimaki-maki LSM-LSM asing bahwa kita merusak hutan,” katanya. Namun, tekanan itu ada baiknya juga. Mulai Juni ini, APP menghentikan sementara pembukaan sekitar 500 ribu hektar hutan alam di areal konsesinya selama kawasan itu menjalani penilaian Hu-

Kita yang harus cuci piring akibat kerusakan hutan. Namun, kita justru yang dimaki-maki LSM-LSM asing bahwa kita merusak hutan tan Bernilai Konservasi Tinggi (HCVF). HCVF adalah salah satu prinsip pengelolaan hutan lestari pada tahun 1999. Secara garis besar ada tiga nilai utama yang terkandung dalam HCVF, yaitu nilai ekologi, jasa lingkungan dan sosial. Pada tahun 2008, telah dikembangkan HCV Indonesia Toolkit yang disusun oleh konsorsium revisi HCV Indonesia. Kon-

sorsium tersebut terdiri dari kalangan pemerintah, NGO lingkungan dan stakeholder kehutanan di Indonesia. Revisi tersebut bertujuan agar penerapan konsep HCVF dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia dan dapat diterapkan di luar kawasan hutan. Menurut Forestry Robin Mailoa, CEO Sinar Mas, kebijakan itu merupakan upaya perusahaan untuk mencapai standar internasional dalam perlindungan hutan. Perusahaan akan memanfaatkan pasokan kayu dari hutan tanaman yang memang sudah terbangun. Saat ini pasokan bahan baku APP dari kayu alam hanya 10%-15%. APP diuntungkan oleh daur tanaman yang hanya 6-7 tahun dan jauh lebih cepat dibanding negara lain. Ditambahkan oleh Aida Greenbury, Direktur Sustainability dan Stakeholder Engagement APP, bahwa upaya penghentian pembukaan hutan alam sudah menjadi komitmen perusahaan dalam menerapkan pengelolaan hutan berkelanjutan karena hutan secara lestari dan berkelanjutan adalah bagian dari bisnis. “Luas konsesi APP lebih dari satu juta hektar dan saat ini baru 500 ribu hektar yang menjadi Hutan Tanaman Industri,” papar Aida. APP memang rajanya industri kertas dan bubur kertas. Di bawah APP ada Raja Garuda Mas (RGM) atau Asia Pacific Resources International. Melalui anak usaha PT Riau Andalan Pulp & Paper, RGM menguasai 33,3% pulp dan kertas 7,8% nasional atau setara 2,21 juta ton. Baik APP dan RGM menguasai 73,3% kapasitas pulp dan 39,6% kertas nasional. Sisanya, dipasok oleh industri pulp dan kertas lainnya. Jumlah industri pulp di Indonesia ada 14 dan industri kertas 79. Total kapasitas produksi mereka sekitar 7,9 juta ton pulp pertahun dan 12,17 juta ton kertas pertahun. Panggah Susanto, Direktur Jenderal Basis Industri dan Manufaktur Kementerian Perindustrian, mengatakan bahwa pada 2011 produksi pulp dan kertas masing-masing mencapai 7,3 juta ton dan 10,7 juta ton. Sementara ekspor pulp mencapai 2,813 juta ton dengan nilai US$ 1,6 miliar. Ada pun ekspor kertas mencapai 4,49 juta ton dengan nilai US$ 3,39 miliar. “Dominasi pasar Amerika Serikat dan Eropa semakin berkurang. Jadi pasar potensial bagi kita adalah Asia dan Amerika Latin,” kata Panggah. n

25


Bisnis Pembangkit Listrik

Tak Sekadar Urusan Profit PT Indonesia Power ikut terlibat mengurangi tingkat pencemaran Sungai Citarum. TEKS Iwan Purwantono Foto Avitan, Riset

P

rofit, people, dan planet. Ketiganya dipegang teguh oleh PT Indonesia Power (IP) agar bisnis tetap berjalan dengan baik. Anak usaha PT PLN ini terus berupaya sekuat tenaga agar sungai tersebut tak tercemar. Berbagai upaya mengurangi tingkat pencemaran Sungai Citarum dilakukan IP, termasuk mengajak masyarakat. Memang, aliran Sungai Citarum tak mulus lagi. Bahkan pencemaran tersebut terjadi sejak 40 tahun silam. Penyebabnya adalah limbah rumah tangga dan industri yang dibuang ke sungai terpanjang di Jawa Barat ini. Berdasarkan pantauan InilahReview dan tim dari IP serta LSM, didapati pencemaran di kawasan industri Cicalengka, Bandung. Di sepanjang saluran air menuju Sungai Citarum, diko-

26

Eri Prabowo

tori limbah industri. Di kawasan Cicalengka memang banyak berdiri pabrik tekstil yang membuang langsung limbahnya langsung ke Sungai Citarum tanpa diolah terlebih dahulu. Hal itu bisa dilihat dari adanya perubahan warna air di selokan-selokan yang letaknya di belakang pabrik. Diduga, limbah pabrik tersebut mengandung logam berat yang membahayakan lingkungan. Menurut T Bachtiar, dari kelompok Riset Cekungan Bandung yang ikut dalam tim investigasi, tercemarnya Sungai Citarum sudah berlangsung puluhan tahun. Kondisi ini semakin parah dengan meningkatnya jumlah penduduk dan

perkembangan industri tekstil. Saat ini, sedikitnya terdapat 1.400 industri tekstil di sepanjang bantaran sungai. “Tahun 1969-1971, Sungai Citarum masih bagus. Sekarang, semakin parah. Ingat, Sungai Citarum milik kita semua. Marilah kita jaga dan merawatnya,’’ ungkap Bachtiar. Limbah yang berasal dari sampah rumah tangga dan kotoran ternak juga tak kalah merusaknya. Sampah tersebut bisa mengikat oksigen yang terkandung dalam air dan menyebabkan bau menyengat. Akibatnya, ikan atau tumbuhan tak betah hidup. Cerita soal kotornya Sungai Citarum, ternyata, sudah kondang sampai luar negeri. Bahkan pada 2011, kantor berita CNN menjuluki Citarum yang panjangnya hampir mencapai 300 kilometer itu sebagai sungai terkotor di dunia.

IP Atasi Pencemaran Derita Sungai Citarum akhirnya juga menjadi derita Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling, Cirata, dan Jati Luhur. Akibat pencemaran itu, produksi listrik ketiga PLTA tersebut ikut terganggu. PLTA Saguling, misalnya. Pembangunan PLTA Saguling dilakukan pada tahun

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


Kondisi sungai citarum, airnya keruh karena limbah

1980-1986. PLTA ini merupakan salah satu pemasok listrik interkoneksi Jawa-Bali. Seperti makhluk hidup, PLTA seluas 5.600 hektar itu sangat bergantung kepada keberadaan air yang berkualitas. Keempat turbin pembangkit yang masing-masing berkapasitas 175,18 MW akan bekerja maksimal menghasilkan energi listrik 700-720 KiloWatt per jam jika kuantitas air sebanyak 875 juta meter kubik terpenuhi dengan kualitas air yang memadai. Keberadaan PLTA Saguling cukuplah strategis dalam menopang pasokan listrik nasional. Ketika terjadi gangguan seperti pemadaman listrik atau kekurangan pasokan listrik di Jawa-Madura-Bali, PLTA ini hanya membutuhkan waktu sekitar enam menit untuk segera menyambung jaringan listrik tersebut. Kemampuan sinkronisasi yang tinggi ini membuat posisi Saguling cukup vital bagi jaringan listrik kawasan tersebut. Namun, ya itu tadi, biaya operasional PLTA Saguling menjadi tinggi akibat tingkat pencemaran Sungai Citarum yang tinggi. Sejumlah mesin pendingin milik PLTA Saguling kini mengalami kerusakan parah. “Air Sungai Citarum menyebabkan korosi atau karat terhadap mesin pendingin,’’ ujar Eri Prabowo, General Manager PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling. Apa boleh buat, setiap tahun PLTA Saguling terpaksa harus membeli mesin pendingin baru seharga Rp 500 juta. Selain itu, dianggarkan Rp 1 miliar untuk membersihkan waduk dari serangan enceng gondok. “Ternyata, air yang tercemar kotoran ternak dan sampah menyuburkan enceng gondok. Ini membuat kinerja PLTA terganggu,’’ kata Eri. Padahal seharusnya PLTA seperti Saguling lebih murah bila dibandingkan dengan pembangkit listrik yang berbahan bakar minyak (BBM). Apabila PLTA Saguling yang berkapasitas 700 MWatt atau setara dengan 2,5 miliar KWH digantikan dengan BBM (solar), perlu 667 ribu ba-

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

Cerita soal kotornya Sungai Citarum, ternyata, sudah kondang sampai luar negeri. Bahkan pada 2011, kantor berita CNN menjuluki Citarum yang panjangnya hampir mencapai 300 kilometer itu sebagai sungai terkotor di dunia rel solar. Nilainya Rp 351 triliun dengan asumsi harga solar per liternya Rp 4500. “Sedangkan biaya produksi PLTA Saguling pada 2012 hanya Rp 110 per KWH. Jadi, sangat rendah dibandingkan listrik dari BBM,” jelas Eri. Kondisi itu membuat IP berupaya ikut membantu mengurangi pencemaran Citarum. Akhir tahun lalu, 50 aktivis Greenpeace mengadakan kegiatan Workshop Citizen Journalism bersama dengan masyarakat yang tergabung dalam komunitas Elingan yang tinggal di sekitar Sungai Citarum dan anak Sungai Citarum, Bandung, Jawa Barat. Kegiatan ini difasi-

litasi oleh PT Indonesia Power. Tak hanya itu. Perusahaan ini juga mengangkut sampah dari Sungai Citarum sebanyak 80 ton per bulan. Sampah Citarum ini lantas dibuang di lahan milik PT. Indonesia Power dengan ketinggian Elevasi 643 - 645 meter di atas pemukaan laut seluas 15 hektar. Dari luas itu, sudah 1,5 hektare tanah yang terpakai. PT Indonesia Power juga mengumpulkan dan membina para pemulung sampah untuk memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Selain itu, IP juga melakukan penghijauan di wilayah hulu DAS Citarum. n

Mesin turbin di PLTA

27


bisnis Pakan

Peternakan ayam, sebelumnya tak pernah menyentuh Rp 10 ribu per ekor

Anak Ayam Makin Nyaring Anak ayam seharga telor satu kilogram. Industri anak ayam terus bergairah. TEKS AS Riyanto Foto Riset

H

arga anak ayam usia sehari (DOC) untuk ayam petelur semakin menjulang. Sejak pertengahan tahun lalu, harga day old chicken itu terus merangkak naik. Kini, harga seekor DOC mencapai Rp 14.500 alias senilai 1 kilogram telur. Kondisi ini membuat peternak meringis. Padahal, sebelumnya tak pernah menyentuh Rp 10 ribu per ekor. Bila petani muram, kalangan industri justru tersenyum. Bahkan rencana bisnis pun digelar, termasuk PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Emiten berkode JPFA ini akan merger dengan PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk, anak usahanya. Multibreeder bergerak di bidang pembibitan ayam. Produk yang diusahakan adalah ayam DOC yang berasal dari induk broiler, induk petelur (layer), niaga broi-

28

ler, niaga layer betina, dan jantan. Ayamayam itu dibiakkan di Lampung, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan. Menurut Bambang Budi Hendarto, Wakil Direktur Utama Japfa, merger itu untuk mengantisipasi industri perunggasan yang berkembang pesat dan meningkatkan market share perseroan. Apalagi saat ini PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk dinilai sulit mencari pendanaan untuk ekspansi. “Kalau tidak merger maka kami harus mempunyai breeding sendiri,” katanya. Nah, penggabungan ini efektif bulan depan. Japfa pun optimistis dapat meraih kenaikan penjualan dan laba bersih minimal 20% pada tahun 2012. “Kami optimistis penjualan naik 20% dengan

keuntungan minimal tumbuh 20% pada 2012, terutama dari bisnis poultry,” ujar Bambang. Japfa juga semakin ekspansif dengan menganggarkan belanja modal hampir sebesar Rp 1 triliun di tahun ini. Dana tersebut nantinya akan banyak disedot untuk menghasilkan DOC sebesar Rp 465,3 miliar. Kemudian disusul untuk pakan ternak sebesar Rp 400 miliar, dan komersial sebesar Rp 74,3 miliar. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk juga tak ingin ketinggalan menggenjot produksi DOC. Apalagi raihan penjualan DOC tahun lalu cukup lumayan. Tahun 2011, Charoen membukukan penjualan Rp 17,95 triliun atau naik 19% dibandingkan 2010 sebesar Rp 15,07 triliun. Sebanyak Rp 2,40 triliun atau 13,3% dihasilkan dari penjualan DOC. Bahkan penjualan DOC Charoen menguasai 35% pasar DOC nasional. Saat ini Charoen memproduksi DOC rata-rata 11 juta ekor per minggu. “Produksi DOC akan kami tingkatkan 20% tahun ini,” kata Ong Mei San, Direktur Charoen. n

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


Bisnis tukang gigi

M

ulut tukang gigi terkatup. Tak ada lagi senyum, lantaran mereka bakal terancam kehilangan mata pencarian. Ini gara-gara pemerintah melarang tukang gigi melakukan praktik. Pelarangan ini akan membuat 75 ribu tukang gigi menganggur. Bila omzet mereka rata-rata Rp 3 juta per bulan, maka aturan ini menyebabkan terhentinya bisnis tukang gigi senilai Rp 225 miliar. Pelarangan ini berawal dari Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) pada tahun 1989. Aturan itu menyatakan bahwa kewenangan tukang gigi adalah membuat gigi tiruan lepasan dari bahan akrilik dan pemasangannya. Namun kenyataannya, banyak tukang gigi yang melakukan praktik lebih dari itu. Misalnya, tukang gigi melakukan pemasangan gigi tiruan lepasan tanpa dilakukan pencabutan sisa akar terlebih dahulu. Hal ini dapat mengakibatkan abses (nanah). Selain itu, beberapa tahun terakhir tukang gigi pun memberikan pelayanan pemasangan kawat gigi yang dapat menyebabkan infeksi pada si konsumen. Akibatnya, pemerintah mencabut Permenkes itu dan menerbitkan Permenkes yang baru pada September 2011. Intinya, pelayanan kesehatan gigi dan mulut hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang berwenang, dan bukan merupakan kewenangan tukang gigi. Meskipun dilarang, tukang gigi sebenarnya sangat dibutuhkan masyarakat karena tarifnya yang murah. Tukang gigi mematok harga Rp 50 ribu per gigi palsu, jauh di bawah harga dokter gigi bisa mencapai Rp 400 ribu. Padahal, bahanbahan yang dipakai sama dan didapat dari toko yang menyuplai alat-alat dan bahan gigi. Nah, ratusan tukang gigi yang tergabung dalam Ikatan Tukang Gigi Indonesia (ITGI) di wilayah Jabodetabek, Jawa, dan Bali, berunjuk rasa di depan gedung DPR. “Kami meminta agar Permenkes itu di revisi,� kata Abdul Rosyid, koordinator lapangan, didampingi oleh Hasan Busri, Ketua Umum ITGI, di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, pekan lalu. Jika aturan tadi tidak dicabut, Abdul memperkirakan sekitar 300 ribu keluarga tukang gigi akan terancam kelaparan, sekitar 225 ribu anak terancam putus sekolah, dan ada 20 ribu balita bakal kekurangan gizi. Sebenarnya, Permenkes baru ini sudah berlaku Maret lalu. Namun karena ada pe-

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

Tukang Gigi Terancam Ompong Profesi tukang gigi akan tergusur. Bisnis Rp 225 miliar per bulan ini akan mati. TEKS AS Riyanto Foto Riset

nolakan, maka pada tanggal 9 April lalu para tukang gigi diajak berdialog dengan perwakilan Pelayanan Medik Kemenkes. Dari hasil rapat, Kementerian Kesehatan bersedia membuat tim kecil. Tugas tim itu

adalah mencari solusi. Hingga kini belum ada solusi yang disepakati oleh kedua belah pihak, maka realisasi penerapan Permenkes baru akan dilakukan dalam 6 bulan ke depan. n

Demo tukang gigi di Jakarta

Aturan itu menyatakan bahwa kewenangan tukang gigi adalah membuat gigi tiruan lepasan dari bahan akrilik dan pemasangannya 29


Executive Lounge Bandara

Havana (Term 2 f) Prima (Term 2f) El john (Term 1b) El john (Term 1c) Sunda kelapa Lounge (Term 2 f) Mandiri Lounge (Term 2 f) Bni Lounge (Term 2 f) Citibank Lounge (Term 2 f) Citibank Lounge Intr (Term 2 f) Batavia Lounge (Term 2d) Mutiara Longe (Term 2e) Kedaton Executive Lounge (Term 1a) Jw Lounge (Term 1a) Jw Sky Lounge (Term 2e) Taman Sari Royal Heritage Spa (Term 2f) D. Green Lounge (Term 3) Emerald Sky Lounge (Term 2f) Emerald Sky Lounge (Term 2d) Bengawan Solo Cafe (Term 1b) Oh La La Café (Term 2d) Padma Lounge (Ngurahrai Bali) Cempaka Lounge (Ngurahrai, Bali) Mandiri Prioritas (Ngurahrai, Bali) Garuda Executive Lounge (Ahmad Yani) Arjuna Lounge (Ahmad Yani) Srikandi Lounge (Ahmad Yani) Garuda Executive Lounge (Adi Sucipto) Borobudur Lounge (Adi Sucipto) Syaleindra Lounge Bandara Sultan Mahmud Badarudin II Palembang Lembayung Lounge Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekan Baru Minang Kabau Lounge Bandara Udara Internasional Ketaping Padang Crown Gapura Angkasa Lounge Polonia Medan Jw Lounge Terminal keberangkatan domestik bandara Depati Amir - bangka Jw Lounge Terminal Keberangkatan Int. Bandara Lombok Jw Lounge Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Sultan Thaha - Jambi Jw Sky Lounge Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Polonia - Medan Jw Lounge Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Hangnadim - Batam Jw Lounge Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai - Bali

Café

Kopi Luwak (All Jkt) Kopi thiam (pi) J.Co Donuts & Café Oh LaLa Apple Tree (mnc Tower) Marzano (Senayan City) Founzu Restoran (Wisma bni) Bengawan Solo Café Cup & Cino Cofe House Segafredo Zaneti Espreso Tator Café Cazasuki Resto

Bengawan Solo Café (Medan) Bengawan Solo Café (Surabaya) Bengawan Solo Café (Jogjakarta) Starbucks Café Christine Bakery Exselco Travel Dwijaya Travel (Wisma bni) Executive Barbershop/Salon Paxi Servis Center Daihatsu Rumah Sakit Medistra Rs. Satiti Depok

Hotel

Grand Sahid Jaya Borobudur Fulham Hotel Hotel Sentral - Pramuka (Drug Store) Hotel Century - Sudirman Hotel Kaisar - Duren Tiga Hotel Mega - Cikini Hotel Mega Anggrek Hotel Peninsula Slipi Hotel Menteng II Hotel Manhattan Hotel Sun Lake Hotel omni Batavia Hotel Ibis Slipi Hotel Regent Inter Continental - Rasuna Said Hotel Sahid Jaya Sudirman Hotel Ambara - Blok M Hotel Classic - jl. Samanhudi Hotel Mulia - Senayan Hotel Mercure - Ancol Hotel Milenium - Kebon Sirih Hotel Cipta I Hotel Golden Truly - Gunung Sahari Hotel Sofyan Betawi - Cikini Hotel Traveller - Mangga Dua Apartement & Hotel Tropic - Grogol Mall Bellagio - Mega Kuningan

Gedung Perkantoran

Apartement Taman Rasuna - Mm Little Corner Gedung Plaza Aldiron - Inkopau Gatot Subroto Gedung Menara Thamrin - Basement Gedung Graha Niaga - Liquid Shop - Loby Gedung Manara Jamsostek Gedung Graha Surya Internusa - Rasuna Said Gedung Manara Gracia - Rasuna Said Gedung Century Tower - Rasuna Said Gedung Depnaker RI Gatot Subroto Gedung Wisma Adhi Graha - Gatot Subroto Gedung Wisma Indo Mobil - Mt Haryono Gedung Depkes RI - Rasuna Said Gedung Wisma 77 Gedung Menara Dea Mega Kuningan Gedung Graha Pertamina - Rasuna Said Gedung Bpk RI. S.Parman

Gedung Menara Karya - Rasuna Said Gedung Wisma Sonatopas -S. Parman Tiptop Pondok Bambu (Hypermart) Rest Area Km 13.5 Tol Jkt Tangerang - Pujasera Total Bonjour - Buncit Mampang

Toko Buku

Toko Buku Gunung Agung Kwitang 6 Toko Buku Gunung Agung Kwitang 38 Toko Buku Gunung Agung Atrium Senen Toko Buku Gunung Agung Sunter Toko Buku Gunung Agung Blok M Toko Buku Gunung Agung Pondok Indah Mall Toko Buku Gunung Agung Citraland Toko Buku Gunung Agung Trisakti Toko Buku Gunung Agung Senayan City Toko Buku Gunung Agung Arion Toko Buku Gunung Agung Cbd Cileduk Toko Buku Gunung Agung Bumi Serpong Damai (Bsd) Toko Buku Gunung Agung City Mall Tangerang Toko Buku Gunung Agung Bekasi Toko Buku Gunung Agung Pondok Gede Toko Buku Gunung Agung Tamini Square Toko Buku Gunung Agung Cyber Park (Bekasi) Toko Buku Gunung Agung Margo City (Depok) Toko Buku Gunung Agung Uob Plaza Mh. Thamrin Toko Buku Gunung Agung Jembatan Merah (Bogor) Toko Buku Gunung Agung Tunjungan Plaza (Surabaya) Toko Buku Gunung Agung Delta Plaza (Surabaya) Toko Buku Gunung Agung Galaxy Mall (Surabaya) Toko Buku Gunung Agung Libi (Denpasar) Toko Buku Gunung Agung Ramayana (Denpasar) Kinokuniya Grand Indonesia (Jakarta) Kinokuniya Bellezza (Jakarta) Kinokuniya Pondok Indah Mall (Jakarta) Kinokuniya Plaza Senayan (Jakarta) Toko Buku Gramedia Central Park (Jakarta) Toko Buku Gramedia Cinere (Jakarta) Toko Buku Gramedia Gandaria (Jakarta) Toko Buku Gramedia Kediri (Jawa Timur) Toko Buku Gramedia Madiun (Jawa Timur) Toko Buku Gramedia Maumere (Ntt) Toko Buku Gramedia Malang Town Square (Malang) Toko Buku Gramedia Basuki Rahmat (Malang) Toko Buku Gramedia Nikita Plaza (Denpasar) Toko Buku Gramedia Duta Plaza (Denpasar) Toko Buku Gramedia Bali Galeria (Denpasar) Toko Buku Gramedia Ternate (Denpasar) Toko Buku Gramedia Binjai (Sumatera Utara) Toko Buku Gramedia Grand Palladium (Medan) Toko Buku Gramedia Sun Plaza (Medan) Toko Buku Gramedia Medan Mall (Medan) Toko Buku Gramedia Gajah Mada (Medan) Toko Buku Gramedia Cibinong Toko Buku Gramedia Pondok Gede (Jakarta Timur) Toko Buku Gramedia Cijantung (Jakarta Timur) Toko Buku Gramedia Gajahmada (Jakarta) Toko Buku Gramedia Melawai (Jakarta Selatan) Toko Buku Gramedia Pintu Air (Jakarta) Toko Buku Gramedia Daan Mogot (Jakarta) Toko Buku Gramedia Golden Truly (Jakarta)

Toko Buku Gramedia Jambi Toko Buku Gramedia Bengkulu Toko Buku Gramedia Palembang Atmo Toko Buku Leksika Mercu Buana Toko Buku Leksika Tarumanegara Toko Buku Leksika Ui Toko Buku Togamas Diponegoro (Surabaya) Toko Buku Togamas Margorejo (Surabaya) Toko Buku Togamas Petra (Surabaya) Toko Buku Togamas Malang Sinar Supermarket Jemur Sari (Surabaya) Sinar Supermarket Darmo Satelit (Surabaya) Sinar Supermarket Bintoro (Surabaya) Sinar Supermarket Jagir (Surabaya) Sinar Supermarket Perak (Surabaya) Sinar Supermarket Darmo Park (Surabaya) Indomart Convenient Dirjen Pajak (Jakarta) Indomart Convenient Plaza Indofood (Jakarta) Indomart Convenient Wisma Kodel (Jakarta) Indomart Convenient Apartamen Casablanca (Jakarta) Indomart Convenient Indocement (Jakarta) Indomart Convenient Bca Pluit (Jakarta) Indomart Convenient Bca Matraman (Jakarta) Indomart Convenient Metropolitan (Jakarta) Indomart Convenient Wisma Budi (Jakarta) Indomart Convenient Ario Bimo (Jakarta) Indomart Convenient Arthaloka (Jakarta) Indomart Convenient Plaza Bapindo (Jakarta) Indomart Convenient Point Convenient Kgb (Jakarta) Indomart Convenient Pc Oli Centre Building (Jakarta) Indomart Convenient Menara Imperium (Jakarta) Indomart Convenient Point Thamrin Residence (Jakarta) Indomart Convenient The Boulevard (Jakarta) Indomart Convenient Point City Home (Jakarta) Indomart Concenient Point Cempaka Mas (Jakarta) Indomart Convenient Point Mt Haryono (Jakarta) Indomart Convenient Prj Kemayoran (Jakarta) Indomart Convenient Point Maple Park (Jakarta) Indomart Convenient Pluit Village (Jakarta) Indomart Convenient Mangga Dua Square (Jakarta) Indomart Convenient Point Taman Fatahillah (Jakarta) Indomart Convenient Point Menara Supra (Jakarta) Times Bookstore Pluit Village Times Bookstore Kemang Village Times Bookstore Pacific Place 1 Times Bookstore Pacific Place 2 Times Bookstore Uph Karawaci Times Bookstore Cibubur Junction Times Bookstore Citos Times Bookstore Pejaten Times Bookstore Plaza Semanggi Times Bookstore Puri St. Moritz Times Bookstore Siloam Hospital Kebun Jeruk Times Bookstore Siloam Hospital Karawaci Times Bookstore Supermall Karawaci Times Bookstore Aryaduta Hotel Jakarta Times Bookstore Mochtar Riady Cancer Center, Jakarta Toko Buku Fresh Media (Cibubur) Anugerah Media - Hermes (City Of Tomorrow, Surabaya) Teratai Bookshop (Menteng Huis, Jakarta) Erlangga - Hypermart Cikarang

form

Langganan

Alamat : Jln Sungai Sambas VI/12 Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12130 Telp. (021) 72787313, 72787316 Fax. (021) 7210976

Nama

: ........................................................................................................................................

Alamat : ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ ........................................................................................................................................ Telephone : ........................................................................................................................................ Email : ........................................................................................................................................


Virus liar menyerang ladang nuklir di Iran. Serangan bisu Amerika dan Israel memicu perang di jagad maya. TEKS Mikail Foto Riset Ilustrasi Fonda Lapod Infografis Ramawijaya

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

31


N

amanya “Flame”. Belakangan Flame jadi banyak perbincangan orang. Terlebih di dunia cyber atau maya. Ia cuma satu dari sekian virus yang merasuk perangkat komputer. Namun jangan salah, sesuai artinya, Flame kini seakan membakar negeri-negeri yang tengah gandrung pada nuklir yang mematikan. Sebab yang satu ini diidentifikasi sebagai virus paling kompleks yang pernah ada yang menyasar perangkat dan jaringan komputer. Nah belum lama, Iran dan beberapa negara Timur Tengah tengah kebakaran jenggot gara-gara Flame ini. Virus itu dikabarkan menyerang perangkat komputer para pejabat Iran, bahkan dicurigai telah memata-matai negeri para mullah itu. Iran, lewat Iranian National Computer Emergency Response Team (CERT), belum lama juga menyebut bahwa pihaknya telah menemukan adanya ‘serangan’ setelah melakukan investigasi beberapa bulan lamanya. Itu terjadi, sejak laptop seorang peneliti senior di pusat pengembangan tenaga nuklir Natanz di Iran kehilangan sejumlah data penting.

Senjata Liar Sejak itu Iran menyatakan perang. Inilah yang disebut cyber-war atau perang di jagad maya. “Tak diragukan lagi, Flame bertanggung jawab atas beberapa insiden raibnya sejumlah data penting pemerintah Iran selama ini,” sebut CERT. Guna mencegah serangan itu, mengutip The New York Time, CERT terus melakukan upaya defensif dengan membangun semacam detektor untuk mencegah infiltrasi Flame yang liar. Itu dilakukan dalam beberapa pekan belakangan ini. Banyak ahli pertahanan menyebut, Flame laksana senjata liar yang menjadi pertanda dimulainya lompatan besar perang spionase digital. Inilah sejenis virus yang mampu membaca apa yang tertera dalam screen monitor. Lebih dari itu, ia juga mampu merekam segala percakapan pengguna komputer yang diserangnya. Hebatnya lagi, Flame mampu mencatat dan mendeteksi siapa dan apa yang tengah berlangsung dalam jaringan komunikasi serta mampu menyimpan data passwords dan mentransfer file data dalam mesin penerima (server) lain. Iran pun menuding AS dan Israel ada di balik serangan Flame itu. CERT meyakini betul jika banyak kesamaan antara virus Flame dengan dua serangan cyber sebelumnya yang pernah menyusup dan mengacak-acak data di jaringan komputer di Natanz. Kolaborasi AS-Israel? Memang, sejatinya, bukan kali ini saja Iran menjadi sasaran serangan virus cyber. Pada bulan September 2010, jaringan komputer di Natanz–yang terus bikin resah Amerika dan para sekutunya, disebut-sebut sempat jadi sasaran virus yang dikenal dengan se-

32

Presiden Mahmud Ahmadinejad (tengah) di Fasilitas Nuklir Natanz, Iran

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


butan Stuxnet dan Duqu. Stuxnet adalah teknik canggih dalam sejarah serangan virus komputer, yang mampu mengontrol sistem kendali industri strategis sebuah negara. Ia mampu melakukan sabotase dan melacak data jaringan komputer penggunanya. Sementara Duqu setali tiga uang. Ia sengaja diciptakan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran. Tahun lalu muncul fakta bahwa Duqu diciptakan oleh para ahli komputer yang punya akses terhadap kode-kode Stuxnet.

Keresahan AS The New York Time dengan detail melukiskan, mengapa Iran menjadi sasaran serangan cyber. Ini tak lepas dari negosiasi di tahun 2006 yang melibatkan Iran dengan AS beserta sekutunya tentang pengayaan uranium nuklir di Natanz. Negosiasi yang gagal itu akhirnya menggiring AS dan sekutunya untuk mencari cara baru mengganggu Iran. Akhirnya militer AS dan pejabat intelijen AS menyepakati sebuah proposal program top-secret cyberwar untuk melawan Iran.

Tak diragukan lagi, Flame bertanggung jawab atas beberapa insiden raibnya sejumlah data penting pemerintah Iran selama ini. Tahun 2007, saat AS dibawah kepemimpinan George W Bush Jr., program itu mulai berjalan dengan kode Olympic Games. Sebuah replika ladang nuklir Natanz dibangun di laboratorium nasional AS, dan mulailah para peneliti dan ahli komputer AS bekerja. Dan dengan menggandeng Israel, dikembangkanlah sebuah metode serangan baru dengan menciptakan virus komputer canggih yang super agresif dan liar. Hasilnya cukup menggembirakan kolaborasi AS-Israel. Di tahun 2008, AS mengklaim telah terjadi kerusakan pada jaringan program nulkir Iran di ladang Natanz. Hebatnya, kerusakan jaringan yang seketika mengacak variasi kode rahasia itu, terkesan sebagai sebuah insiden belaka. Atas keberhasilan itu, setahun berikutnya (2009), Bush yang siap meninggalkan Gedung Putih, dalam sebuah pertemuan pribadi berpesan pada presiden AS terpilih, Barack Obama. Intinya agar Obama meneruskan program Olympic Games yang disebutnya sebagai perbedaan suasana damai dan perang. Sejak itulah Obama mulai memantau apa yang telah dilakukan pendahulunya. Dalam setiap dua pekan, presiden selalu mendapat asupan laporan hasil serangan cyber AS ke Iran.

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

33


Di tahun 2010, Obama mulai memainkan perannya sendiri. Atas nama ketahanan dan keamanan nasional, dia memerintahkan National Security Agency (NSA) untuk bekerjasama dengan Unit Rahasia Israel (Unit 8200) membangun serangan cyber yang lebih dahsyat yang mampu menghancurkan 1.000 mesin data yang ada di Natanz atau fasilitas penting lainnya di Iran. Harapannya, tentu saja untuk menimbulkan kehancuran yang lebih besar. Sehingga negeri para mullah itu mengalami kemunduran luar biasa. Itulah masa diciptakannya Stuxnet.

Klaim AS Olympic Games dan Stutnex diklaim berhasil oleh AS. Negeri Paman Sam itu mengklaim serangan virus Stuxnet dan Daqu (yang diciptakannya bersama Israel itu) mampu menahan laju pertumbuhan persenjataan nuklir Iran satu setengah hingga dua tahun, atau setidaknya seperlima dari target yang dicanangkan para teknolog Iran. Iran tidak tinggal diam. Para pejabatnya langsung membantah klaim-klaim AS. Bahkan penyerangan atas pengayaan nuklir Natanz coba dialihkan dengan menyatakan jika Iran menyatakan telah mengerahkan satuan unit militer cybernya untuk menangkal beragam ancaman yang datang. Terutama dari seteru abadi mereka, AS dan Israel. Brigjen Gholamreza Jalali, Kepala Iran’s Passive Defense Organization, menegaskan, militer Iran telah disiapkan untuk melawan musuhmusuh negara, termasuk bila harus berperang melalui dunia maya dan internet. Memang, di akhir 2010, kerja fasilitas Natanz diklaim Iran mulai kembali normal. Sebaliknya, serangan Stutnex dan Duqu yang dilancarkan AS dan Israel justru menebar secara liar, terutama ke negara-negara Timur Tengah lainnya. Ini, tentu saja, bisa menjadi bumerang buat AS dan Israel atas kepentingannya di banyak negeri Timur Tengah. Bahkan, bukan tak mungkin Stutnex dan Daqu menyusup jaringan komputer mereka sendiri. Meneruskan Serangan Jelas, ini membuat resah AS. The New York Post menggambarkan adanya sebuah pertemuan di Gedung Putih yang cukup menarik. Pertemuan itu melibatkan Obama, Wakil Presiden Josep R Biden Jr., Direktur CIA (saat itu Leon Panetta), serta beberapa pejabat pertahanan dan keamanan AS lainnya. Agenda pertemuan adalah mempertimbangkan perlu tidaknya perang cyber yang sudah dideklarasikan Bush, yang kemudian dilanjutkan Obama. “Should we shut this thing down?� tanya Obama seperti dikisahkan beberapa anggota keamanan presiden yang hadir di pertemuan itu. Toh, Obama akhirnya memilih untuk meneruskan program perang cyber ini. Sekalipun hal itu tidak pernah diakui sebagai sesuatu yang riil. Termasuk tentunya dengan serangan virus Flame yang sempat bikin Iran kebakaran jenggot. n

34

Flame mampu mencatat dan mendeteksi siapa dan apa yang tengah berlangsung dalam jaringan komunikasi serta mampu menyimpan data passwords dan mentransfer file data dalam mesin penerima (server) lain. inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


Kaspersky lab di moskow

Tiga Virus Satu Induk 1. Programmer di National Security Agency (NSA) dan militer Israel menulis sandi program “Beacon” yang mampu memetakan cara kerja instalasi nuklir Iran 2. Program lalu dilansir dan disusupkan pada kontrol komputer yang hanya mungkin dilakukan oleh orang dalam (pekerja plant Iran) yang tak menyadari komputer atau perangkat IT-nya telah disusupi virus. 3. Program Beacon mengoleksi informasi bagaimana konfigurasi jaringan komputer yang ada di pusat pengembangan nuklir lalu mentransmisi data yang didapat ke agen-agen intelejen. 4. Dengan data-data yang ada para programmer mendesain program worm atau virus yang kompleks untuk mengganggu jaringan komputer dan informasi di instalasi nuklir. 5. Lewat beberapa metode dan penelitian akhirnya sebuah program baru dimasukkan ke dalam komputer pengendali di pusat pengembangan nuklir Iran. 6. Worm dan virus tadi akhirnya mampu mengendalikan pusat kontrol komputer yang bisa mengacak kecepatan hingga menimbulkan ketidakseimbangan bahkan beberapa kasus akhirnya meledak. 7. Beberapa varian baru worm atau virus diciptakan, dimana masing-masing mampu memunculkan kesalahan-kesalahan kecil yang bervariatif dalam pengoperasian pusat pengembangan nuklir Iran. 8. Pihak Iran akhirnya menyadari bahwa telah terjadi penyusupan. Dengan segera Iran mengambil sikap waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan demi mengamankan pengembangan senjata nuklirnya. Namun, serangan sudah didesain sedemikian rupa. Pada musim panas 2010 sebuah program yang bermasalah mengirim aplikasi mencurigakan ke dalam data laptop seorang ilmuwan Iran. Saat melakukan koneksi internet muncul worm atau virus yang serta merta mereplikasi jaringan komputernya. Inilah yang kemudian disebut Stuxnet. n

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

Para ahli Kaspersky Lab, yang meneliti ribuan kode dalam virus Flame, menemukan fakta menarik. Para peneliti yang pertama kali mendeteksi serangan Flame itu menyebutkan bahwa virus ini diciptakan oleh programmer berbeda dari pencipta virus Stutnex dan Daqu. Sekalipun berbeda, para ahli sepakat Flame diciptakan atas dasar sokongan dan kampanye negara tertentu guna menentang kebijakan nuklir Iran. “Kami yakin, Flame diciptakan oleh tim berbeda, namun dikomandoi oleh sebuah entitas besar tertentu,” papar Roel Schouwenberg dari Kaspersky Lab. Sekalipun tak menunjuk siapa entitas besar dimaksud itu, kecurigaan mengarah pada AS dan Israel. Apalagi Kaspersky Lab juga merujuk waktu di mana Stutnex dan Duqu bekerja. Pertama, dua virus itu terdeteksi bekerja merujuk pada waktu Jerusalem, sebuah kota yang identik dengan hasrat zionis Yahudi Israel. Menariknya lagi, para programmer yang menciptakan virus Duqu, misalnya, terdeteksi tidak melakukan aktivitas pada pada jam tertentu. Mereka, sebut laporan Kaspersky, seperti ‘tidur’ saat matahari terbenam di hari Jumat dan Sabtu. Inilah waktu Sabbath, di mana warga Yahudi meninggalkan kegiatan duniawi mereka. Bukti lain keterlibatan Yahudi Israel adalah bahwa Stutnex pertama kali dicoba di Dimona. Ini merupakan sebuah kompleks pusat program pengembangan senjata atom di Israel. The International Telecommunication Union (ITU) juga punya ulasan menarik. Virus yang disebut Flame, sebut laporan ITU, sempat dideteksi oleh konsultan Rusia yang ditunjuk menginvestigasi kecurigaan adanya software penghancur di kawasan Timur Tengah. Para peneliti percaya, jika Flame yang dikategorikan sebagai sebuah virus maha bahaya dan menghancurkan bukanlah rekaan programmer iseng. “Ada kekuatan besar di belakangnya, dia adalah sebuah negara,” sebut laporan itu. Telunjuk pun mengarah pada AS dan Israel. Sebagai negara yang berada di balik menebarnya virus Flame. Dalam konklusinya, ITU menyebut mantan Presiden George W Bush and Presiden Barack Obama berkuasa penuh atas penyerangan jaringan komputer di Iran dengan menciptakan Stutnex yang menyasar fasilitas nuklir Iran. Apalagi kemudian banyak dilaporkan, bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tegas menyatakan pihaknya telah membentuk koalisi baru pemerintahan guna melancarkan ancaman dan serangan demi berhentinya program nuklir di Iran. n 35


Ramai-Ramai Bikin Virus Program pengembangan senjata nuklir Iran membuat gerah AS dan para sekutunya. Perang di dunia maya pun tak terhindarkan. TEKS Mikail Foto Riset

D

i abad modern, perang tak lagi dalam bentuk fisik. Sejalan dengan perkembangan dunia teknologi informasi, belakangan muncul istilah cyberwarfare. Artinya, perang tak lagi harus tampak di darat, di laut atau raungan pesawat. Perang kini menjadi sesuatu yang tak terlihat tapi mematikan. Istilah cyberwarfare banyak disebut merujuk pada bagaimana seseorang melakukan sabotase atau kegiatan intelijen dengan cara hacking. Dalam buku Cyber War (May 2010), pengamat keamanan Amerika Serikat Richard A Clarke menyebut “cyberwarfare� sebagai sebuah aksi satu negara untuk melakukan penetrasi ke dalam jaringan komputer negara lain. Tujuannya untuk menghancurkan dan mengganggu arus informasi negara bersangkutan. Inilah yang disebut The Economist sebagai domain ke lima perang di dunia, selain perang konvensional di darat, laut, dan udara serta luar angkasa. William J Lynn, U.S. Deputy Secretary of Defense, menegaskan cyberwarfare sebagai doktrin Pentagon yang sama

pentingnya dengan operasi militer di darat, laut dan udara, bahkan luar angkasa. Di tahun 2009, Presiden AS Barack Obama menyerukan agar seluruh infrastruktur digital AS harus menjadi aset strategis nasional. Ini disusul dengan langkah Pentagon membentuk U.S. Cyber Command (USCYBERCOM) yang dikepalai oleh General Keith B Alexanderand (Direktur National Security Agency (NSA) pada bulan Mei 2010. Tujuannya jelas, sebagai alat pertahanan jaringan komputer militer AS, sekaligus menyerang jaringan komputer lawan bila diperlukan. Langkah AS juga diikuti sekutunya. Uni Eropa misalnya, membentuk ENISA (European Network and Information Security Agency) yang dikepalai oleh Prof Udo Helmbrecht. ENISA kini tengah mengembangkan peran dan kemampuannya secara signifikan guna menghadapi ancaman perang dunia maya. Inggris Raya juga tak mau kalah. Negeri Ratu Elizabeth ini telah membentuk semacam pusat operasi cyber-security yang berbasis di Government Communications Headquarters (GCHQ), atau agen keamanan nasional. Pada February 2010, muncul peringatan akan ancaman serangan dunia maya yang secara perlahan masuk ke dalam jaringan telekomunikasi dan komputer. The Lipman Report menyebut, sasaran serangan itu adalah beberapa sektor penting di AS, seperti keuangan, perbankan, bahkan fasilitas publik lainnya. Fakta ini semakin menguatkan peringatan bahaya penyusupan senjata cyber (cyber intruders) pada sistem jaringan

pendidikan Dasar Operasi Cyber, di Akademi Angkatan Udara AS, Colorado

36

Angkatan bersenjata China

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


elektrik AS yang pernah dilontarkan Presiden AS Barack Obama di tahun 2009. Persiapan menghadapi perang cyber juga sudah dilakukan China dan negara-negara lain seperti Rusia, Israel, dan Korea Utara. China bahkan sudah mendeklarasikan rencana memenangkan perang informasi pada pertengahan abad 21 ini. Sementara Iran sudah menyiapkan peperangan dunia maya itu dengan menjadi negara yang memiliki pasukan cyber terbesar kedua di dunia. Inilah yang kemudian membuat AS makin cemas. James Gosler, seorang spesialis cyber di pemerintahan AS menyebut, Amerika tertinggal jauh dalam hal jumlah spesialis cyber ketimbang negara Iran. Kini diperkirakan hanya terdapat sekitar 1.000 orang yang terbilang ahli dalam dunia perang cyber. Padahal, AS setidaknya harus memiliki 20.000 hingga 30.000 para ahli terlatih untuk menandingi ancaman serangan cyber negara-negara yang selama ini dianggap musuh, seperti Iran. Pada bulan Agustus 2010, AS untuk pertama kalinya memperingatkan warganya akan bahaya kekuatan militer China. Pemerintah AS melansir, China telah memanfaatkan para ahli komputer sipilnya untuk melakukan gerakan clandestine dalam serangan cyber yang ditujukan pada perusahaan-perusahaan dan badan-badan pemerintah AS. The People’s Liberation Army (Angkatan Bersenjata China) menggunakan unit perang informasinya untuk membangun beragam virus guna menyerang jaringan sistem komputer musuh-musuhnya. Mereka jelas melibatkan para profesional sipil komputer. “Dan kami terus berupaya membangun kemampuan menghadapi perang cyber untuk mencegah segala bentuk ancaman itu,” sebut Pentagon. AS memang tak main-main. The United States Department of Defense sudah jelas menyatakan bahwa komputer dan internet yang kini marak adalah alat efektif untuk me-

lakukan perang di dunia cyber yang mengancam keamanan nasional. “Teknologi cyberspace sudah demikian mendesak untuk diperlakukan sebagai instrumen kekuatan dalam masyarakat,” sebut Departemen Pertahanan AS.

Perdebatan Sekalipun AS atau para sekutunya yakin akan bahaya serangan dunia maya, toh masih ada pihak yang menyangsikan. Ini menjadi perdebatan panjang para ilmuwan komputer dan teknologi informasi. Pada Oktober 2011, Thomas Rid, seorang ahli komputer menulis artikel berjudul “Cyber War Will Not Take Place dalam Journal of Strategic Studies, sebuah jurnal terkemuka teknologi informasi. Dalam uraiannya dia menyebut, “Politik adalah motivasi utama isu seputar serangan cyber. Beragam aturan dan warning yang dilontarkan, semuanya tak lebih dari upaya sabotase, spionase, bahkan ancaman subversi di tengah keterbukaan dunia tanpa batas.” Howard Schmidt, punya pendapat yang lebih tegas. Ahli keamanan teknologi informasi ini AS ini menyebut, “Perang cyber adalah omong kosong. Itu tak lebih dari metafor dan konsep pemikiran konyol. Tak ada pemenang dalam perang di dunia maya itu.” Yang menarik, pada Juni 2010 senator AS Joe Lieberman, Susan Collins, dan Thomas Carper meluncurkan sebuah rancangan peraturan tentang perlunya melindungi jagad maya AS dari bahaya luar. Banyak ahli dan media di AS berpendapat, bila saja aturan itu ditandatangani dan disetujui, maka hal ini akan menjadi penghalang bagi keterbukaan dunia maya seperti internet. Itu lantaran kekuasan seorang presiden akan menjadi besar demi alasan darurat. Buntutnya, jalur komunikasi dan telekomunikasi publik menjadi sepenuhnya dalam kekuasaan presiden. n

Periset di Universitas ben gurion, Israel

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

37


figur

wulan guritno

Dilema TEKS Ardi Siregar FOTO aris danu

S

ukses ganda diraih Wulan Guritno (32) melalui film Dilema. Sebagai produser, film pertamanya itu berhasil menggondol gelar Best Feature Film di ajang Festival Internasional Film Detektif di Moskow. Selain itu, ibu tiga anak ini terpilih sebagai Pemeran Utama Wanita Favorit di ajang Indonesian Movie Awards 2012. Mendapat dua penghargaan di ajang berbeda itu, wanita kelahiran London, 14 April 1980 tersebut mengaku sangat terkejut. Khususnya untuk penghargaan di Moskow yang diterima awal Mei silam. “Kita enggak nyangka karena lawannya 74 film yang bertemakan hukum dan detektif dari 74 negara,” kata pemilik nama asli Wulan Lorraine Guritno itu. Salah satu kekuatan Dilema tak lain ceritanya yang bersambung dan mengalir, meski sebenarnya terdiri dari beberapa cerita yang disutradarai empat orang. Toh, pada akhirnya, penonton bisa menikmatinya sebagai satu kisah besar. “Mereka pikir omnibus putus-putus, tapi ternyata mengalir dan menyatu,” papar Wulan. Lalu bagaimana soal keberhasilannya menjadi pemeran utama wanita terfavorit di perhelatan IMA 2012? Istri Adilla Dimitri – salah satu sutradara Dilema – ini menganggap, keberhasilan tersebut sebagai bonus atas kerja kerasnya. “Saya hanya ingin menghasilkan yang terbaik. Kalau dapat penghargaan ya anggap saja bonus,” katanya sembari tertawa. Kini, Wulan mengaku makin bersemangat melakoni pekerjaan sebagai produser. Meski di satu sisi minat menonton film bangsa Indonesia belum begitu bagus, tak akan menyurutkan tekadnya. “Ke depan, insya Allah tetap bikin film, walaupun penonton kita seperti ini. Tetap semangat, kita masih bisa cari cara lain dengan membawa filmnya ke festival,” katanya. n

38 38

inilahREVIEW 41 37Tahun Tahun II || 11-17 21-27 Juni Mei 2012 inilahREVIEW


figur

tere

Tak Seindah Awal TEKS Ardi Siregar FOTO aris danu

T

ere mundur dari parlemen. Biduanita yang memiliki nama asli Theresia Ebenna Ezeria Pardede (32) itu, rela meninggalkan kursinya di DPR dari Fraksi Partai Demokrat, per awal Juni lalu. Meski alasan utama yang diajukan masalah keluarga, agaknya Tere tetap tak mampu menutupi kekecewaannya. “Yang pasti, saya sedih melihat kasus-kasus korupsi masih menjadi topik utama di negeri ini,” kata wanita kelahiran Jakarta, 2 September 1979 ini. Menurut pelantun tembang Awal yang Indah ini, sebagai seniman dirinya selalu mengikuti kata hati. “Jadi kalau frekuensi hati saya sudah tidak sinkron, ya mau apa lagi?” ujarnya. Tere masuk ke Senayan dari Daerah Pemilihan Jawa Barat I. Dia menjadi rekan Angelina Sondakh di Komisi X yang membidangi olah raga dan kesenian. Selain itu, dia juga dipercaya menjadi anggota Badan Urusan Rumah Tangga DPR. “Saya datang sebagai kader muda penuh idealisme. Tapi ternyata tak seindah seperti di layar kaca,” kata Tere sembari tersenyum. n

the beatles

Terlaris Sepanjang Masa TEKS Ardi Siregar FOTO riset

T

he Beatles memang hebat. Meski grup musik yang disebut sebagai peletak dasar musik modern itu sudah bubar sejak 42 tahun silam, ternyata tak ada yang sanggup menyaingi kedigdayaan mereka dalam hal penjualan single maupun album.

inilahREVIEW 3741 Tahun I | 21-27 Mei 2012 inilahREVIEW Tahun I | 11-17 Juni 2012

Pada Selasa pekan lalu, Official Charts Company di Inggris, merilis daftar musisi dengan penjualan terlaris di negeri Ratu Elizabeth. Hasilnya, John Lennon, Paul McCartney, George Harrison dan Ringo Starr, berhasil menduduki peringkat pertama.

Mereka menyisihkan Elvis Presley dan Cliff Richard di posisi dua dan tiga. Madonna keempat dan selanjutnya Michael Jackson. The Beatles tercatat memiliki 17 single di peringkat nomor satu, sementara Cliff Richard punya 14 single. The Beatles mulai dikenal di tahun 1962 dengan single pertama Love Me Do. Selanjutnya adalah sejarah, hingga The Beatles bubar di tahun 1970. John Lennon ditembak dan meninggal pada 8 Desember 1980 di New York, sementara George Harrison meninggal karena kanker paru pada 29 November 2001.n

39 39


gaya hidup CCTV

Biar Aman, CCTV Awalnya hadir sebagai piranti keamanan. Kini, kamera pengintai atau CCTV sudah menjadi peranti multifungsi. Tidak sedikit yang menjadikan perangkat canggih ini bagian dari gaya hidup mereka.

J

TEKS Elka Saraswati foto riset

arum jam menunjukkan pukul 10.00 WIB. Sejumlah ibu muda ber­kumpul di ruangan lobi salah satu sekolah internasional di Kota Bekasi, Jawa Barat. Mereka serius menyimak layar berukuran besar yang memuat empat gambar berbeda. Sesaat kemudian terdengar celoteh mereka, mengomentari gambar yang muncul. Celoteh bangga bercampur gemas ditingkahi tawa demi melihat aksi buah hati mereka, yang terekam lewat kamera CCTV di dalam kelas taman kanak-kanak. “Dengan cara begini kami tetap bisa tahu perkembangan hari demi hari anak-anak kami, tanpa perlu muncul dalam kelas,” tutur beberapa ibu, sembari menunjukkan anak masing-masing dengan tingkah polahnya. Ya, keberadaan CCTV memang menjadi salah satu “jualan” sekolah berlabel internasional tersebut. Tidak sedikit orangtua yang menjadikan keberadaan CCTV sebagai syarat mutlak dalam memilih sekolah untuk si upik. Syukursyukur bila sudah terakses dengan internet dan video streaming, sehingga bisa juga disimak dari rumah atau tempat kerja. Fungsi CCTV saat ini memang tak melulu bagian dari sistem keamanan.

40

Tidak sedikit sekolah yang menjadikan CCTV sebagai bagian dari penunjang proses belajar mengajar. Melalui kamera pengintai yang terpasang, orangtua bisa memastikan keadaan anak-anaknya dalam proses belajar-mengajar. Sementara pihak sekolah juga dapat memantau bagaimana para guru memberikan pengajaran kepada murid-muridnya.

MEMANTAU KELUARGA Ketika diperkenalkan bertahun lampau, kamera CCTV dan perangkatnya memang menjadi bagian dari piranti keamanan. Terutama sekali di tempattempat yang dinilai memiliki tingkat sensitivitas tinggi. Bisa instalasi militer, kantor pejabat negara, sampai kepada bank dan bursa saham, pabrik dan industri hingga kawasan komersial seperti

pusat perbelanjaan. Tapi belakangan ini terjadi pergeseran fungsi. Selain penyelenggara kegiatan pendidikan seperti di awal tulisan, banyak pemilik rumah yang sengaja memasang kamera pengintai di tempat tinggal mereka. Uniknya, keberadaan kamera CCTV dan perangkatnya digunakan juga untuk memantau keadaan dan aktivitas anggota keluarga setiap saat. Banyak keluarga yang merasa perlu memasang kamera CCTV dan perangkatnya. Terutama pasangan suami-istri yang harus bekerja dan meninggalkan anak-anak bersama sang pengasuh atau pembantu rumah tangga. Sulitnya mendapatkan pengasuh anak berpengalaman dengan perilaku yang baik dan sopan, menjadi salah satu pertimbangan mereka

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


gaya hidup CCTV

V Saja ketika memutuskan melengkapi rumah dengan kamera CCTV dan perangkatnya. Memang ada cara lain untuk memastikan keadaan anggota keluarga, dengan melalui telepon. Namun berkomunikasi dengan telepon menurut mereka, tetap memiliki keterbatasan. Hanya mendapatkan penjelasan dalam bentuk tutur kata, yang terkadang kebenarannya masih kerap menjadi ganjalan. “Beda dengan kamera pengintai, bisa langsung kita lihat gambar kegiatan yang berlangsung di rumah. Lebih plong jadinya,� kata Maria, salah satu ibu muda dan perempuan karir yang memasang peranti kamera CCTV dengan perangkatnya di rumah. Keberadaan kamera CCTV yang bisa dipantau dari jauh, juga meredakan kekhawatiran dan memastikan anak-anak yang ditinggalkan di rumah bersama pengasuhnya, akan diperlakukan dengan baik. Termasuk menghindarkan agar anak-anak dari perlakuan kekerasan verbal melalui kata-kata, sekaligus memantau perilaku sang pengasuh. “Setiap saat kita bisa tahu, si upik

sudah diminumkan susu atau belum, apa makanan yang diberikan, dan banyak hal lain. Pendek kata, kalau ada yang tidak pas bisa cepat tahu dan si pengasuh diingatkan untuk lebih care. Semuanya dimonitor lewat telepon genggam atau laptop,� tambah Maria.

TIDAK MAHAL CCTV atau closed circuit television adalah perangkat kemera yang mampu menangkap gambar bergerak, ditenagai oleh listrik dan memiliki jalur perkabelan tertentu. Agar gambar yang terekam bisa ditampilkan, maka CCTV terhubung dengan piranti digital video recorder atau DVR, dan gambar yang dihasilkan kemudian direkam pada hardisk. DVR juga bisa terkoneksi dengan internet, sehingga bisa dipantau dari jarak jauh lewat telepon genggam maupun komputer jinjing atau laptop. Untuk melengkapi dan memasang rumah dengan kamera CCTV beserta perangkatnya, terbilang relatif terjangkau oleh banyak keluarga dari kalangan menengah atas. Tak sampai Rp10 juta, satu set kamera CCTV dengan perangkatnya siap terpasang di rumah dan digunakan. Selain harga yang relatif terjangkau, perkembangan teknologi juga memungkinkan kamera CCTV dengan perangkatnya kini tampil lebih manis dan minimalis. Alhasil, ketika diletakkan di dalam rumah pun, menjadi tak mencolok bahkan cenderung menyatu. n

Bisa Membantu Parkir Anda pemilik mobil juga bisa memanfaatkan kamera CCTV dan perangkatnya, untuk urusan parkir. Kian sulitnya mendapatkan tempat parkir lapang, menjadi salah satu pertimbangan melengkapi mobil dengan kamera CCTV dan perangkatnya. Setidaknya untuk memastikan bagian belakang mobil aman dari kemungkinan benturan, atau memantau keadaan di belakang mobil bebas dari gangguan. Entah anak-anak bermain atau aktivitas hewan kesayangan. Di pasaran kini sudah ada produk modifikasi kamera CCTV dan perangkatnya, yang diperuntukkan bagi mobil Anda. Namanya wireless car CCTV dan dilengkapi dengan infra merah sehingga bisa tetap

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

difungsikan pada malam hari. Perangkat ini diletakkan pada plat nomor mobil, dan terhubung dengan layar monitor LCD 2,5 inchi yang dapat menerima gambar secara nirkabel atau wireless. Harganya, enggak mahal kok. Hanya dengan merogoh kocek kurang dari Rp3 juta, maka perangkat wireless car CCTV sudah bisa dipasang di mobil Anda. Berminat? n

Pilah-pilih CCTV Hal penting sebelum memutuskan membeli dan memasang kamera CCTV beserta perangkatnya, adalah memastikan jenis output, lokasi penempatan, pencahayaan minimal, mekanisme kontrol dan resolusi video. Output dari kamera CCTV dan perangkatnya adalah sinyal video yang dikirim unit kamera CCTV ke layar monitor. Ada dua sistem yang selama ini digunakan, yakni analog atau digital. Kamera CCTV analog mengirimkan aliran kontinyu video melalui kabel coaxial. Adapun kamera CCTV digital transmit streaming video dikirim melalui kabel diskrit twisted pair dan dilengkapi alamat Internet Protocol IP sehingga kerap dikenal sebagai IP Camera atau Network Camera. Berdasarkan lokasi penempatan, kamera CCTV dan perangkatnya dapat dibagi ke dalam perangkat dalam ruangan dan luar ruangan. Kamera CCTV dalam ruangan paling umum adalah dome ceiling camera dan kamera kotak standar. Sedang kamera CCTV luar ruangan ditempatkan di luar gedung dan terkena cuaca luar ruangan, dengan jenis paling umum dari kamera CCTV bullet outdoor. Kamera CCTV membutuhkan pencahayaan minimum untuk menangkap video dengan benar. Penerangan minimum yang dibutuhkan oleh kamera CCTV didefinisikan sebagai minimum Lux. Surveillance camera digunakan untuk memantau ruangan yang memiliki pencahayaan rendah di bawah Lux. Mekanisme kontrol pada kamera CCTV memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan sudut kamera dan fokus. Berdasarkan mekanisme kontrol Kamera CCTV dapat dibagi menjadi bermotor dan perangkat tetap. Perangkat bermotor dapat digunakan untuk mengontrol sudut pandang dan fokus jarak jauh. Perangkat tetap tetap memiliki sudut dan fokus yang harus diatur secara manual pada saat instalasi. Faktor lain yang penting ketika memilih kamera CCTV adalah resolusi video. Video resolusi dinyatakan sebagai number lines television atau TVL. Kamera CCTV dengan TVL besar memiliki resolusi video yang lebih tinggi dan akan menghasilkan gambar lebih tajam. n

41


Kehutanan Penangkaran Badak

Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan saat Jumpa Pers menjelang pendeklarasian Tahun Badak Internasional bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup

Dunia Menunggu Persalin Indonesia dipilih sebagai tempat untuk mendeklarasikan Tahun Badak Internasional. Hari peringatan ini akan dimeriahkan dengan lahirnya anak si Ratu. TEKS Hideko Foto Asep Rochyadi Infografis Erbhayu

K

esungguhan Indonesia dalam melestarikan badak rupanya sangat berkesan bagi Union for Conservation of nature (IUCN). Tak heran bila lembaga konservasi dunia itu mempercayakan kepada pemerintah Indonesia untuk mendeklarasikan Tahun Badan Internasional pada perayaan hari lingkungan hidup sedunia, 5 Juni lalu. Maka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan, mencanangkan Tahun Badak Internasional di Istana Negara. Menurut Novianto Bambang, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Kehutanan (Kemenhut), rencana untuk mendeklarasikan Tahun Badan Internasional sudah muncul sejak 2011. Namun, saat itu masih dibahas negara mana yang akan mendapatkan mandat untuk memulainya. “Dari sejumlah negara yang dicalonkan, akhirnya Indonesia yang terpilih,� kata Novianto. Dicanangkannya Tahun Badak Internasional bertujuan untuk mengajak masyarakat dunia agar lebih peduli terhadap keberadaan badak. Pencanangan ini juga diharapkan dapat meningkatkan dan menjaga populasi badak di dunia yang se-

42

makin terancam keberadaannya. Dengan dicanangkannya Tahun Badak Internasional, maka negara-negara lain akan turut mengikuti langkah Indonesia. Mereka diharapkan merancang program pelestarian badak di masing-masing negaranya. Langkah awal untuk melestarikan badak dari kepunahan ini didukung oleh 10 negara yang menjadi daerah sebaran badak di dunia. Mereka adalah Afrika Selatan, Bhutan, Nepal, India, Zimbabwe, Kenya, Mozambik, Botswana, Namibia, dan Malaysia. Saat ini di dunia ada lima spesies badak. Dan, Indonesia cukup beruntung karena memiliki dua spesies, yakni Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Saat ini Badak Jawa yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon diperkirakan tersisa 35 ekor. Sementara Badak Sumatera jumlahnya masih sekitar 200 ekor. Mereka hidupnya tersebar mulai dari Taman Nasional Way Kambas, Leuser, dan Kerinci Seblat (Bengkulu). Selain Badak Jawa dan Sumatera, dua spesies lainnya terdapat di Afrika Selatan, dan sisanya hidup di India. Badak yang dikenal sebagai hewan pemalu tersebut tersebar hanya di 11 negara. Upaya Pemerintah Indonesia untuk melindungi badak dari kepunahan memang cukup serius. Langkah ini, menurut Zul-

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


Kehutanan Penangkaran Badak

kifli Hasan, Menteri Kehutanan, mulai menuai hasil maksimal. Untuk Badak Sumatera, tim Kemenhut berhasil mengawinkan sepasang Badak Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Lampung. Induknya bernama Ratu, berasal dari Lampung. Sementara, pejantannya Andalas, Badak Sumatera yang lahir di Amerika. Ratu, diperkirakan bakal melahirkan pada Juni ini. Proses kelahirannya menjadi sorotan dunia. Sebab ini merupakan kelahiran pertama di lingkungan suaka alam setelah lebih dari 124 tahun upaya penangkaran. Kado untuk Tahun Badak Internasional Menurut Eliza Jinata, salah seorang dokter hewan di Suaka Badak Sumatera, Ratu dan Andalas kawin pada Maret 2011. Karena saat ini belum ada data riset soal usia kehamilan Badak Sumatera, maka perkiraan waktunya diambil dari masa bunting badak di Afrika dan India. “Kisarannya antara 15 hingga 18 bulan. Jadi, sekitar Juni hingga Agustus mendatang Ratu akan melahirkan,” ujar Eliza. Kini persiapan kelahiran Ratu sudah berjalan. Diantaranya dengan memasang 4 kamera CCTV di area habitat Ratu di hutan yang dibatasi pagar listrik seluas 10 hektar. Tim dokter juga terus memberi suplemen hormon agar kelahirannya lan-

nan Sang Ratu car. Menurut Eliza, Ratu sebenarnya sudah dua kali bunting di suaka. Salah satunya terjadi pada 2010. “Namun keduanya keguguran,” ujarnya. Itu sebabnya, tim dokter dan para perawat Ratu kini harapharap cemas. Salah satu resiko yang mungkin bakal terjadi adalah kelahiran sungsang. Meski begitu, tim dokter berharap proses kelahiran Ratu bisa lancar dan alami seperti perkawinannya. Sejumlah dokter hewan dari Inggris dan Australia rencananya bakal datang untuk menyaksikan langsung dan ikut mem-

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

bantu proses persalinan Ratu. Di suaka Badak Sumatera (Sumatera Rhino’s Sanctuary) yang dikelola Yayasan Badak Indonesia itu kini terdapat 4 ekor badak. Dua ekor betina lainnya, bernama Bina dan Rosa, belum sukses dikawinkan dengan pejantan Andalas. Bina dan Rosa lebih muda beberapa tahun dibanding Ratu dan Andalas yang saat ini berusia 11 tahun. Badak adalah hewan soliter. Masa produktif badak hanya empat minggu dalam setahun. Selama masa produktif, seekor badak betina belum tentu mudah ditemui dan mau dikawinkan. Nah, kelahiran anak Ratu diharapkan bisa menjadi penyambung garis keturunan Badak Sumatera yang populasinya semakin berkurang. Selain itu juga menjadi kado perayaan pencanangan Tahun Badak Intenasional. Sementara Badak Jawa yang hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, menemui kendala dalam meningkatkan populasi. Kementrian Kehutanan berencana membuat kandang raksasa untuk memisahkan badak dengan banteng yang populasinya semakin besar. Namun rencana tersebut menuai penolakan dari banyak kalangan. “Sekarang, kita tunda dulu. Mungkin karena kurang sosialisasi. Padahal niat kami baik, yaitu menjaga populasi Badak Jawa yang kian berkurang,” kata Zulkifli. Dengan berbagai langkah tersebut, pihak Kemenhut optimis populasi badak sebagai spesies kebanggaan Indonesia bisa terjaga. Kemenhut mematok target pertambahan populasi hewan ini mencapai 20% pada 2017. “Dengan dicanangkannya Tahun Badak Internasional, tidak ada lagi alasan untuk membunuh badak,” tegas Zulkifli. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) memang merupakan spesies badak paling langka di antara kelima jenis yang ada di muka bumi ini. Dengan jumlah estimasi di Taman Nasional Ujung Kulon sekitar 50 individu. Selain di Jawa, hingga awal abad ke-20, spesies ini masih ditemui di Semanjung Indo-China dan Sumatera. Awal mula, Rhinoceros sondaicus terdiri tiga subspesies: Rhinoceros sondaicus inermis hidup di Myanmar, Rhinoceros sondaicus annamiticus di Vietnam, dan Rhinoceros sondaicus sondaicus di Taman Nasional Ujung Kulon. Badak Myanmar lebih dulu punah. Badak Vietnam punah tahun lalu. Kini tinggal Badak Jawa di Ujung Kulon yang tersisa. n

43


internasional industri sepak bola

Mesin Uang Itu Bernama P

A

njing meng­ gonggong, kafilah berlalu. Istilah itu barangkali bisa menggambarkan bisnis bidang olah­ raga (sportbiz) saat ini. Di tengah krisis utang di kawasan Uni Eropa, khususnya zona euro yang berimbas buruk pada sektor riil, bisnis sport tetap melanggang tanpa hambatan. Itulah yang bisa disaksikan di gelaran Piala Eropa 2012 di Polandia dan Ukrai­ na. Sepak bola justru menjelma menjadi semacam oase di tengah kegetiran hidup di benua biru. Publik Eropa, bahkan du­ nia, sejenak memalingkan diri ke Piala Eropa. Audience yang besar tentu berarti

44

pesta pembukaan piala eropa 2012 di polandia, oase ditengah kegetiran hidup

Ajang Piala Eropa 2012 berhasil mengukuhkan dirinya sebagai mesin uang yang fantastis. Dari event tiga pekan ini, UEFA mampu mendulang pemasukan US$ 1,6 miliar (Rp 14 triliun). TEKS Ali Sundoluhur foto riset infografis yayan taryana

peluang bisnis yang besar pula. Ya, kejuaraan sepak bola empat ta­ hunan ini kembali mengukuhkan re­ putasinya sebagai salah satu acara olah raga elite dunia, khususnya dari segi revenue. Otoritas tertinggi sepak bola Eropa, UEFA, mengkonfirmasi per­ olehan pendapatan komersial dari ajang yang digelar selama tiga pekan ini mini­

mal US$ 1,6 miliar (Rp 14 triliun). Setiap slot pertandingan diperkirakan dapat menarik pemirsa televisi rata-rata 150 juta penggemar di seluruh dunia. De­ ngan jumlah itu, jumlah penonton Piala Eropa 2012 akan lebih besar dari olahra­ ga elite lainnya, Super Bowl. Partai puncak Piala Eropa 2008 disaksikan 237 juta penonton di selu­

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


internasional industri sepak bola

Piala Eropa

suk ke ajang empat tahunan milik UEFA ini. “Kami tidak pernah akan mengklaim lebih besar dari Piala Dunia. Tapi Anda lihat, jika sebuah tim nasional tampil baik, mereka bisa mendapatkan angka ( fee) yang sangat baik,” kata Taylor. Ke­ tika Spanyol juara dan Rusia mencapai semifinalis empat tahun lalu, rating tele­ visi nasional mencetak rekor. Sempat ada keraguan karena kejua­ raan digelar di wilayah Eropa timur dan pengaruh ekonomi global yang mem­ buruk, namun angka-angka revenue yang dikeluarkan UEFA mematahkan keraguan tersebut. Dari total 31 pertan­ dingan yang akan berlangsung, rata-rata

“Kami tidak pernah akan mengklaim lebih besar dari Piala Dunia. Tapi Anda lihat, jika sebuah tim nasional tampil baik, mereka bisa mendapatkan angka (fee) yang sangat baik.” David Taylor CEO UEFA Event

ruh dunia, atau setara jumlah penonton upacara pembukaan Olimpiade kala itu. Pada gelaran Piala Eropa 2012, UEFA memiliki kontrak dengan 203 lembaga penyiaran di seluruh dunia. “Anda bisa melihat, itu besar sekali,” kata David Taylor, CEO UEFA Event. “Tentu saja, ketika kita berbicara kepada para sponsor dan lain-lain, mereka terta­ rik pada dampak global yang lebih luas.” Popularitas secara global dan revenue yang besar tersebut memungkinkan UEFA bermurah hati terhadap tim-tim kontes­ tan. Tim-tim peserta mendapatkan fee partisipasi lebih besar dari yang FIFA be­ rikan kepada kontestan pada Piala Dunia. Hal ini juga membantu menjelaskan mengapa enam sponsor utama FIFA ma­

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

tiap pertandingan akan menuai pen­ dapatan US$ 51,6 juta (Rp 465 miliar), hanya sedikit di bawah penghasilan ra­ ta-rata Piala Dunia 2010 sebasar US$ 56,7 (Rp 510 miliar). “Ini sangat kuat dan kinerja yang baik secara komersial,” kata Taylor. “Pada awalnya kami tidak yakin bagaimana sponsor kami akan bereaksi untuk pergi ke Eropa timur, tetapi reaksinya positif,” imbuhnya.

PEMBAYARAN FEE Namun secara nominal, pendapatan UEFA pada Piala Eropa 2012 ini sedikit menu­ run dibanding Piala Eropa 2008. Kali ini, pendapatan berkurang US$ 394 juta (Rp 3,5 triliun) dibanding Piala Eropa 2008 di Austria dan Swiss. “Ada penurunan diban­ ding Piala Eropa 2008 itu karena beban operasional, tapi pendapatan tetap berada di level yang sama,” kata Taylor. UEFA menghabiskan dana lebih banyak dari yang diperkirakan untuk membantu Polandia dan Ukraina dalam mengelola proyek Piala Eropa 2012. Se­

lain itu, UEFA juga harus membayar fee tambahan sebesar US$ 49.750 (Rp 450 juta) bagi tim yang harus bertanding ke tempat lain di luar home base-nya. UEFA juga menganggarkan kompen­ sasi kepada klub-klub yang pemainnya dipanggil tim nasional. Jumlah totalnya mencapai US$ 124 juta (Rp 1,1 triliun) untuk klub di seluruh dunia. Jumlah itu dua kali lebih besar dari kompensasi yang diberikan FIFA kepada klub. Pada Piala Dunia 2014 di Brazil, FIFA akan menganggarkan kompensasi kepada klub sebesar US$ 70 juta (Rp 630 miliar). Pada Piala Eropa kali ini, UEFA akan membayar US$ 244 juta (Rp 2 triliun) uang partisipasi dan hadiah ke 16 asosi­ asi nasional peserta. Sebuah tim maksi­ mum bisa mendapatkan US$ 23 juta (Rp 207 miliar) jika berhasil juara dengan catatan tim itu mampu memenangkan semua dari tiga pertandingan di fase grup. Sebagai perbandingan, Spanyol mendapatkan hadiah uang total US$ 30 juta (Rp 270 miliar) dari FIFA saat me­ menangi Piala Dunia 2010. Dari gelaran Piala Eropa 2012 ini, UEFA akan memberikan retribusi ke­ pada FIFA sebesar 1% pada total pen­ jualan 1,4 juta tiket yang tersedia. Di­ perkirakan nilainya mencapai US$ 1,430 juta (Rp 12 miliar). Gelaran Piala Eropa memang mampu menghasilkan pemasukan sela­ ngit. Pantas saja UEFA akan menaikkan jumlah kontestan pada gelaran tahun 2016 di Perancis. Jumlah peserta akan ditambah menjadi 24 negara. Dengan demikian, akan ada 51 pertandingan pada Piala Eropa 2016 di Perancis. Jika menggunakan asumsi sekarang, nilai kejuaraan akan mencapai US$ 2,6 mi­ liar (Rp 23 triliun).

GAIRAH BISNIS Event Piala Eropa juga meningkatkan gairah di dunia bisnis. Di bisnis pertele­ visian, misalnya, jaringan TV terbesar di Inggris, ITV, mengaku mendapat berkah dari Piala Eropa. Menurut kepala ekse­ kutif ITV Adam Crozier, kenaikan iklan mencapai 17% selama Piala Eropa ber­ langsung. ITV telah melaporkan terjadinya pe­ nurunan pendapatan iklan sebesar 1% pada kuartal pertama 2012. Namun, pada Mei terjadi kenaikan 6% dan Juni naik antara 12% hingga 17%. Ini akan mem­ bantu kenaikan pendapatan dari iklan di kuartal kedua yang mencapai 7%. Sementara itu, penjualan ritel di Po­

45


internasional industri sepak bola landia, khususnya melalui e-commerce, juga tumbuh signifikan menjelang Piala Eropa 2012. Menurut koran Dziennik Gazeta Prawna, situs e-commerce terla­

ris di Polandia, Neo24.pl, mengalami pe­ ningkatan omzet lebih dari 10%. Khusus omzet penjualan TV dan proyektor, CEO Neo24.pl Sabina Krupa,

DAFTAR TARIF HOTEL DI POLANDIA (Selama penyelenggaraan Piala Eropa 2012)

Gdansk

Tanggal

terjadi kenaikan 20%-30%. Neo24.pl be­ rencana meningkatkan jumlah tempat distribusi serta memperkenalkan layanan baru untuk meningkatkan omzetnya. n

Pertandingan

Tarif Termurah

10 Juni 14 Juni 18 Juni 22 Juni

Spanyol vs Italia Spanyol vs Irlandia Kroasia vs Spanyol Perempat Final 2

€ 460 € 460 € 217 € 207

(Rp 5,5 juta) (Rp 5,5 juta) (Rp 2,6 juta) (Rp 2.4 juta)

10 Juni 14 Juni 18 Juni

Irlandia vs Kroasia Italia vs Kroasia Italia vs Irlandia

€ 254 (Rp 3,0 juta) € 161 (Rp 1,9 juta) € 229 (Rp 2,8 juta)

8 Juni 12 Juni 16 Juni 21 Juni 28 Juni

Polandia vs Yunani Polandia vs Rusia Yunani vs Rusia Perempat Final 1 Semi Final 2

€ 183 € 223 € 226 € 229 € 229

8 Juni 12 Juni 16 Juni

Rusia vs Rep. Ceko € 272 (Rp 3,2 juta) Yunani vs Rep. Ceko € 160 (Rp 1,9 juta) Rep. Ceko vs Polandia € 229 (Rp 2,8 juta)

Warsaw

Wroclaw

(Rp 2,1 juta) (Rp 2,6 juta) (Rp 2,7 juta) (Rp 2.8 juta) (Rp 2.8 juta)

Tarif Hotel Menggila

BAGI penggemar sepak bola yang ingin menyaksikan langsung pertandingan di Polandia, ada baiknya menyiapkan uang ekstra. Sebab, tarif penginapan di negara ini melambung tinggi. Piala Eropa 2012 menjadi ajang bagi hotel-hotel di Polandia dan Ukraina untuk mengeruk keuntungan berlipat ganda. Bahkan, tarif yang mereka pasang sudah tidak masuk akal sehat. Cheap­ Hotels.org baru saja meluncurkan hasil survei terbaru tentang tarif hotel di Polandia. Tarif kamar jauh lebih tinggi dari biasanya. Rata-rata, sebuah kamar tarifnya naik hingga 500%. Beberapa hotel mendongkrak tarifnya hingga lehotel kobza haus, kenaikan tarif hotel tertinggi bih dari 1.000% atau lebih. Sebagai contoh, tarif kamar di Podingan Polandia vs Republik Ceko, tarif lanska Hotel yang terletak lima menit hotel bintang dua Hotel Polonia medi luar kota Warsawa, tarifnya naik ningkat hingga 1.086% menjadi 442 1002% saat pertandingan Polandia vs euro (Rp 5,3 juta). Yunani, 8-9 Juni. Selama jangka waktu Di Hostel Explorer di Poznan Old itu, menginap semalam akan dikenaTown untuk menginap tanggal 10 Juni kan biaya 530 euro (Rp 6,3 juta). mengalami kenaikan 1.117%, menjadi Di kota lain tempat penyelenggara 438 euro (Rp 5,2 juta). Kenaikan tarif hosituasinya tidak berbeda. Di Wroclaw, tel tertinggi terjadi di hotel bintang emyang menjadi tuan rumah pertanpat Kobza Haus di pusat kota Gdansk.

46

Saat pertandingan Spanyol vs Italia pada 10 Juni, tarif yang biasanya 79 euro (Rp 940 ribu) per malam, meroket menjadi 1.148 euro (Rp 13,7 juta) semalam atau naik 1.353%. Hal serupa juga terjadi di Ukraina. Situasi ini membuat Presiden UEFA Michel Platini berang. Ia menuduh “bandit dan penjahat” sebagai penyebab naiknya tarif hotel. “Ini menjeng­kelkan. Kita membuat banyak investasi (untuk Piala Eropa 2012), lalu ada bandit dan penjahat yang ingin mendapat banyak uang selama Piala Eropa ini,” kata Platini. “Anda tidak dapat mengubah (harga kamar) dari 40 euro menjadi 100 euro dan kemudian hingga 500 euro begitu saja dari hari ke hari, ini tidak boleh terjadi,” kata Platini. Jelas, ia khawatir itu akan menurunkan minat orang datang menonton Piala Eropa secara langsung. “Ini membuatku khawatir. Saya berharap otoritas di sana (Ukraina dan Polandia) memastikan semuanya berjalan baik,” tambahnya. n

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


internasional krisis eropa

b

eberapa pertandingan di Pia­ la Eropa akan menggambarkan pergeseran nasib benua itu. Di partai pembukaan Jumat lalu, tuan rumah Polandia merupa­ kan negara anggota Uni Eropa dengan per­ tumbuhan ekonomi tertinggi. Sedangkan Yunani merupakan episentrum krisis u­ tang benua biru. Hasilnya, kedua tim sama kuat dengan skor 1-1, setelah keduanya ber­ main masing-masing dengan 10 pemain. Sebelum pertandingan, Giorgos Kara­ gounis, kapten tim nasional Yunani me­ nyatakan, “Kita semua tahu apa yang ha­ rus kita lakukan dan alasan khusus adalah kondisi kehidupan di negara ini.” “Kami akan ambil bagian dalam kom­ petisi tanpa beban dan tekanan dan kami akan memberikan segala sesuatu dengan harapan bahwa kita akan melihat lagi saat bahagia,” imbuhnya. Sementara itu, Polandia dalam turna­ men ini merupakan kali kedua keikutser­ taan setelah Piala Eropa 2008. Saat itu, Yu­ nani datang dengan status juara bertahan. Solidaritas krisis keuangan rupanya sangat kental mewarnai pertemuan Polandia kontra Yunani. Presiden Bank Sental Po­ landia Marek Belka bahkan mengaku men­ dukung Yunani karena alasan tertentu. “Saya doakan mereka (Yunani),” kata Belka. “Tidak akan ada tendangan psikolo­ gis yang lebih baik bagi orang-orang Yuna­ ni selain melihat tim mereka melakukan­ nya dengan baik di kejuaraan Eropa. Jadi mari kita dukung orang-orang Yunani.” Ekonomi Polandia tumbuh 2,7% tahun ini dan merupakan tercepat di Uni Eropa. Sebaliknya, Yunani yang bergabung de­ ngan euro pada 2001 justru mengalami penyusutan ekonomi 4,7% pada 2012 dan berada di tahun kelima dari resesi. “Sayangnya untuk Polandia, kekuatan ekonomi tidak ada hubungannya dengan hasil sepak bola,” kata Mateusz Szczurek, kepala ekonom ING Groep NV untuk wila­ yah Eropa tengah dan timur yang berbasis di Warsawa. “Pada tahun 1982, Polandia memenangkan tempat ketiga di Piala Du­ nia saat ekonomi sedang runtuh dan politik berada di bawah Darurat Militer,” katanya. Empat tahun lalu, ketika krisis kredit belum menjadi krisis utang, Polandia mulai hidup sebagai anggota Uni Eropa. Semen­ tara itu, Yunani menghabiskan euro untuk menjadi tuan rumah Olimpiade dan tim se­ pak bola mereka menjadi juara Piala Eropa di bawah pengawasan dari pelatih Jerman. Kemenangan pada 2004 adalah keme­ nangan terbesar bangsa Yunani modern. “Saat itu, Yunani dalam kondisi lain.

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

Polandia kontra yunani, drama ekonomi eropa

Drama Ekonomi, Drama Pertandingan Drama partai perdana Piala Eropa 2012 antara Polandia kontra Yunani seperti menggambarkan drama ekonomi benua biru. Drama lain pun menyusul. TEKS Ali Sundoluhur foto riset

Bisa menggelar Olimpiade, ekonomi ber­ ada dalam situasi keuangan yang lebih baik,” kata Sophocles Pilavios, Presiden Federasi Sepakbola Yunani. “Sekarang kita berada dalam kondisi yang sangat miskin. Kami akan mencoba kerahkan kemam­ puan kita sehingga orang-orang Yunani akan bangga dengan tim dan negara me­ reka,” tandasnya. Sejak 1960 hingga runtuhnya Uni So­ viet pada 1989, kejuaraan sepak bola Piala Eropa melibatkan persaingan Eropa barat dan timur dengan perbedaan ideologi. Kini,

perbedaan bergeser antara utara dan selatan dengan pemilahan pada aspek keuangan. Spanyol di selatan yang saat ini se­ dang menghadapi krisis perekonomian terburuk dan sedang meminta bantuan Uni Eropa untuk menyelamatkan bank masih menjadi favorit untuk meme­ nangkan Piala Eropa, disusul Jerman. Menurut situs taruhan Ladbrokes, Spa­ nyol diunggulkan dengan 11/4, disusul Jerman dengan 3/1. Sementara, Polan­ dia diunggulkan dengan angka 40/1, dan Yunani hanya 50/1. n

47


internasional Krisis Spanyol yang akan menelan dana 60 miliar hingga 100 miliar euro. ”Tingginya tingkat utang luar negeri Spanyol telah membuat me­ reka sangat rentan tertular krisis yang sedang terjadi di Yunani,” sebut Fitch. Situasi di Spanyol tidak semata-mata disebabkan kebijakan otoritas dalam ne­ geri, tapi juga salah langkah yang diam­ bil di tingkat Eropa. “Tidak adanya visi yang nyata dari reformasi (zona euro) dan ‘firewall’ keuangan telah membuat Spa­ nyol dan negara periferal lainnya rentan terhadap pelarian modal dan melemah­ kan akses mereka terhadap pembiayaan fiskal yang terjangkau,” kata laporan Fitch. Merespon perkembangan terbaru itu, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengungkapkan, ia tengah ber­ bicara dengan rekan-rekan Eropa-nya tentang bagaimana menyelamatkan bank-bank setelah Fitch Ratings me­ mangkas peringkat kredit Spanyol. Rajoy mengatakan, tidak akan mem­ berikan perkiraan tentang berapa dana yang diperlukan sampai ia memiliki ha­ sil dari laporan oleh konsultan Roland Berger dan Oliver Wyman. “Setelah itu saya akan mengatakan apa sistem keuan­ gan yang perlu direkapitalisasi,” katanya dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte. “Saya su­ dah bicara dengan kolega saya Uni Eropa dan Perdana Menteri Rutte untuk meng­ ambil keputusan mengenai hal ini.”

perdana menteri spanyol mariano rajoy

Berburu dengan Waktu

Tim sepak bola Spanyol masih menjadi unggulan teratas di Piala Eropa 2012, tapi tidak demikian dengan ekonominya. Kini, ekonomi Spanyol berada pada titik tersulit dalam krisis setelah peringkat utangnya diturunkan tiga tingkat hingga mendekati status “junk”. TEKS Ali Sundoluhur foto dahlan rebo pahing

48

K

etika orang belum ber­ henti memikirkan cara mengatasi krisis Yunani dan ancaman keluar mata uang tunggal Eropa, eh kini sudah muncul problem baru di Spanyol. Itu lantaran lembaga pemeringkat kredit, Fitch Ratings, menurunkan peringkat ­utang Spanyol dari A ke BBB. Ini merupa­ kan peringkat terendah dalam investment grade. Nah, dengan peringkat ini, obligasi Spanyol terancam menuju status “junk”. Bukan tanpa alasan Fitch menurun­ kan utang Spayol yang diumumkan pe­ kan lalu itu. Lembaga ini merujuk pada perkiraan biaya bailout bank Spanyol

ESTIMASI Perkiraan dana rekapitalisasi perbankan sebanyak 100 miliar euro merupakan kabar buruk, mengingat estimasi sebe­ lumnya hanya sebesar 30 miliar euro. Tampaknya, hingga tahun depan Spa­ nyol tetap dibayangi resesi. Standard & Poor’s menyebut, ber­ dasarkan base-case scenario, bank-bank Spanyol mengalami kerugian pinjaman 80 miliar euro hingga 112 miliar euro ta­ hun ini dan berikutnya. Fitch mengata­ kan, dukungan pemerintah sebesar 60 miliar euro untuk bank-bank akan mem­ buat beban utang negara tersebut hingga 95% dari produk domestik bruto pada tahun 2015. Pada 2007, ketika Spanyol memasuki krisis, rasio utang terhadap PDB sebesar 36%. Bahkan, anggota Dewan Bank Sentral Eropa Ewald Nowotny menyebut, Spanyol kemungkinan besar akan meminta dana penyelamatan Eropa. Sedangkan Men­ teri Keuangan Belanda Jan Kees de Jager mengatakan, Spanyol harus melakukan rekapitalisasi beberapa bank dan bisa me­

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


internasional krisis spanyol minjam uang Eropa untuk melakukannya. Menurut David Keeble, kepala stra­ tegi fixed-income di Credit Agricole Cor­ porate & Investment Bank, New York, penurunan peringkat utang Spanyol, jelas mencerminkan apa yang telah ter­ jadi di Spanyol selama beberapa minggu terakhir. “Yang penting adalah kemauan politik untuk menyelesaikan masalah itu. Cukup jelas Spanyol akan membutu­ hkan bantuan eksternal,” katanya.

BANTUAN PENUH Menurut para pemimpin beberapa per­ bankan terbesar di dunia dan kelompok keuangan, bank Spanyol memerlukan bantuan mendesak. Kata mereka, Eropa tidak bisa lagi melakukan langkah seten­ gah-setengah. “Itu harus dilakukan dengan besaran penuh,” kata Christian Clausen, Presi­ den Federasi Perbankan Eropa dan CEO dari Nordea Bank AB (NDA). Rekapita­ lisasi bank Spanyol telah menjadi kunci utama pembuat kebijakan Eropa untuk mengatasi. “Memperbaiki kekacauan dalam sistem keuangan nasional akan menenangkan pasar,” ujarnya. Para bankir sudah bersiap-siap mem­ bantu Spanyol, negara yang perekono­ miannya keempat terbesar di Eropa. Na­ mun, para pengambil kebijakan negara tersebut masih terbelah mengenai cara terbaik mengatasi masalah ini. Bulan lalu, Komisi Eropa mendukung usulan untuk memberikan suntikan mo­ dal langsung ke bank Spanyol, namun Jerman menentang model itu dan tetap mendorong penghematan fiskal. Menteri Keuangan Norwegia Sigb­ joern Johnsen mengatakan, gagalnya langkah memberikan suntikan dana, akan mengancam stabilitas keuangan di pasar. “Sangat penting bahwa mereka sekarang membangun pertahanan kuat di sekitar bank,” kata Menteri Keuangan Sigbjoern Johnsen. “Masalah di satu ne­ gara dengan cepat meluas ke negara lain. Keuangan Norwegia terpengaruh biaya pendanaan bank Norwegia ketika keti­ dakpastian meningkat,” katanya. LANGKAH CEPAT Menurut Stefan Ingves, Ketua Komite Basel tentang Pengawasan Perbankan, perlu tindakan cepat jika ingin mene­ nangkan pasar. Rekapitalisasi bank Spa­ nyol harus disertai dengan restrukturi­ sasi sistem keuangan negara. “Mereka harus melakukannya dengan satu cara atau yang lain,” kata Ingves, me­

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

bankia madrid, perlu tindakan cepat bila ingin menenangkan pasar

Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengungkapkan, ia tengah berbicara dengan rekan-rekan Eropa-nya tentang bagaimana menyelamatkan bankbank setelah Fitch Ratings memangkas peringkat kredit Spanyol nanggapi pertanyaan tentang rekapitali­ sasi di Kopenhagen, di mana para bankir dari seluruh dunia menghadiri perte­

muan Institute of International Finance (IIF). “Lebih cepat lebih baik. Itu adalah bagaimana Anda membuat kabut sirna.” Pandangan itu didukung oleh Ketua HSBC Holdings Plc (HSBA) Douglas Flint, yang pekan ini menjadi ketua IIF. “Perhatian langsung adalah menangani rekapitalisasi bank di mana pasar per­ caya bahwa itu perlu dilakukan dengan cara yang tepat dan adil,” kata Flint. Serikat perbankan Eropa, sebuah model yang sedang dibahas, adalah cara untuk mengkoordinasikan peraturan dan jaminan deposito lintas batas. Mo­ del ini akan mendekatkan pada integrasi fiskal. Namun, model itu tidak mungkin menawarkan solusi jangka pendek un­ tuk Spanyol. n

49


profil Burger Edam

Made Ngurah Bagiana

Mantan Preman Jadi Milarder Bermodal uang pinjaman Rp 1,5 juta untuk modal awal, kini bisnis burgernya telah berbiak menjadi 2.800 gerai dan 12 pabrik roti. TEKS Hideko ilustrasi ramawijaya

B

urger memang bukan kuliner Indonesia, namun kudapan ini sudah merakyat di Indonesia. Buktinya, banyak penjaja burger mulai dari yang mengunakan gerobak keliling hingga restoran siap saji yang ada di mal. Bicara burger lokal tidak bisa lepas dari Edam. Boleh disebut, Burger Edam adalah pebisnis burger yang paling fenomenal di Indonesia. Buktinya, outlet Edam yang dikelola Made Ngurah Bagiana ini kini sudah mencapai 2.800. Jika satu gerai mampu menyetor Rp 50 ribu per hari, maka omzet Made per bulan mencapai Rp 4,2 miliar. Selain ribuan outletnya yang telah tersebar seantero negeri, Made kini juga memiliki 12 pabrik roti untuk menyuplai gerai-gerai burgernya itu. Usaha yang dirintis Made ini mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak dan menumbukan jiwa wirausaha. Sebab, bisnis Burger Edam, dikembangkan melalui sistem waralaba. Hasilnya, pada 2007, Google menobatkan Burger Edam masuk dalam daftar 10 usaha waralaba terfavorit di Indonesia. Burger Edam duduk diperingkat kedua dalam daftar tersebut. Melihat apa yang telah dicapainya saat ini, pria kelahiran Singaraja, Bali, 52 tahun lalu ini mengaku tak pernah bermimpi memiliki usaha sebesar ini. Apalagi jalan hidupnya dilalui dengan keras.

50

ÂŤTahun 1996, Made memberanikan diri mencoba membuat roti dan membuat inovasi cita rasa saus. Seminggu berkutat di dapur, hasilnya tak mengecewakan. Terciptalah resep roti dan saus burger bercita rasa lidah orang Indonesia...Âť inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


profil Burger Edam Made berkisah, sejak kecil dia ditempa untuk bekerja keras. Dia tak pernah merasakan diberi uang jajan. Kalau ingin memiliki uang, dia harus ke kebun mencari daun pisang atau daun pohon jati untuk dijual ke pasar. Saat hari raya, Made pun tak pernah mendapat jatah baju baru. Biasanya, beberapa bulan sebelum hari raya, Made memelihara anak ayam. Pas hari raya, ayam itu dia jual dan hasilnya untuk membeli baju baru. Setamat STM Pembangunan di Bali tahun 1975, Made merantau ke Jakarta. Dia menumpang di rumah kontrakan kakaknya di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur. Untuk mengisi perut, ia menjalani berbagai profesi. Dia pernah menjadi tukang cuci pakaian, kuli bangunan, dan kondektur bis kota. Bahkan, Made pernah menjadi preman. Bermodal rambut gondrong dan tampang sangar, ia sering membuat ulah layaknya seorang preman hanya untuk sekadar makan. Sadar akan masa depannya, Made pun menanggalkan baju premannya dan beralih profesi berjualan telur. Ia membeli satu peti telur di pasar, lalu diecer ke pedagang-pedagang bubur. Namun, usahanya mandek. Ia pun beralih menjadi sopir omprengan melayani rute Kampung Melayu-Pulogadung-Cililitan. Usaha ini dijalani hingga 1985, sebelum memutuskan pulang ke kampung halaman. Di kampung, Made menikah dengan Made Arsani Dewi. Dan pasangan ini memutuskan kembali ke Ibukota untuk kembali mengadu nasib. Kehidupan mereka di Jakarta diawali dengan membeli sebuah rumah mungil di daerah Pondok Kelapa dan kembali menjalankan bisnis mobil omprengan. Awalnya semua berjalan lancar, tapi karena deflasi melanda pada 1986, Made pun kembali bangkrut. Kerugian makin membengkak dan membuatnya menjual rumah dan mobilnya. Ia pun harus tinggal di rumah kontrakan.

Fokus Burger Jalan hidupnya mulai berubah tahun 1990 ketika penjaja burger keliling mulai marak. Dia pikir, tak ada salahnya mencoba usaha sejenis. Made pun berupaya meminjam uang ke bank, tapi tak diluluskan. Akhirnya dengan perasaan kesal Made pun meminjam uang Rp 1,5 juta ke temannya. Uang pinjaman itu digunakan untuk membeli dua buah gerobak, kompor serta bahan-bahan pembuatan burger, seperti

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

Banyak orang yang baru berhasil di satu bidang, berusaha mencoba merambah bidang lainnya. Saya tidak. Saya tetap di bisnis makanan, khususnya burger. roti, sayur, daging, saus, dan mentega. Dibantu seorang temannya, ia menjual burger dengan cara berkeliling dengan mengayuh gerobak. Burger dagangannya diberi label Lovina, sesuai nama pantai di Bali yang sangat indah. Itulah awal Made membangun kerajaan Burger Edam. Ternyata, menjajakan burger tak seindah bayangannya. Banyak suka dan duka yang dia alami saat itu. Bila hujan turun, Made tak bisa berdagang. Roti tak laku, sehingga terpaksa dia makan sendiri. Tak jarang tak ada satu pun pembeli yang menghampiri, padahal seharian ia mengayuh gerobak. Saat itu konsumen mungkin berpikir, burger itu pasti mahal. Padahal, tidak. Made hanya mematok harga Rp 1.700 per buah. Baru setelah tahu murah, pembeli mulai ketagihan. Dalam sehari, Made bisa menjual lebih dari 20 buah burger. Setelah itu, Made mengajak ibu-ibu rumah tangga berjualan burger di depan rumah atau sekolah. Mereka mengambil bahan dari Made dengan harga lebih murah. Hasilnya, burger produksinya makin banyak. Dalam dua tahun, gerobak burger Made telah berbiak menjadi lebih dari 40 buah. Anak keenam dari 12 bersaudara ini pun akhirnya memutuskan pensiun

menjajakan burger keliling dan menyerahkan semua penjualan burger pada anak buahnya. Made lebih memilih berkonsentrasi untuk mensuplai kebutuhan bahan baku pembuatan burger. Tahun 1996, Made memberanikan diri mencoba membuat roti dan membuat inovasi cita rasa saus. Seminggu berkutat di dapur, hasilnya tak mengecewakan. Terciptalah resep roti dan saus burger bercita rasa lidah orang Indonesia. Rasanya jelas berbeda dengan burger yang dijual di berbagai restoran cepat saji. Ide bisnisnya terus berkembang. Sejak tahun 2000, dia mencoba jurus waralaba. Dia menawarkan kesuksesan bisnis burgernya ke setiap orang, dengan imingiming bakal menjadi wirausahawan mandiri. Dia pun mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak seperti pengusaha Bob Sadino dan grup usaha Bogasari. Dalam tempo yang tidak terlalu lama, bisnis Burger Edam berkembang dengan sangat pesat. “Saya sendiri tidak tahu jumlah (gerobak) pastinya berapa saat ini, tidak sempat ngitung,� kata Made tanpa bermaksud menyombongkan diri. Dia memang dikenal sangat sederhana. Bicara seadanya, berpakaian biasa saja, dan tidak pernah menunjukkan bahwa dia adalah pebisnis burger lokal yang beromzet besar. Namun capaiannya ini tak membuatnya cepat puas. Kini Made sering keluyuran ke pelosok Indonesia untuk menyebarkan virus burgernya. Made fokus mengembangkan burger dan tidak terpengaruh dengan iming-iming bisnis lain yang lebih menggiurkan. Buat dia, burgerlah yang menjanjikan dan sudah dibuktikannya. “Banyak orang yang baru berhasil di satu bidang, berusaha mencoba merambah bidang lainnya. Saya tidak. Saya tetap di bisnis makanan, khususnya burger,� ungkap Made. n

Kunci sukses Burger Edam l Mampu menemukan bidang bisnis baru yang masih belum dilirik orang lain, ketika dia memulai. l Memberikan terobosan burger dengan harga murah dengan rasa enak. l Membuat terobosan menawarkan bisnis burger dengan cara semi waralaba. l Gencar mempromosikan burgernya melalui media massa dan kemitraan, tanpa mengeluarkan banyak biaya. l Menjalin kerja sama dengan pebisnis besar seperti Bob Sadino dan produsen tepung Bogasari. l Rajin membuat bahan baru seperti roti, daging atau saus. Sekarang Edam punya 12 pabrik roti. l Giat mengikuti seminar dari satu kota ke kota lainnya. l Meninggalkan prinsip lama berbisnis sendirian. l Sangat fleksibel dalam menentukan biaya investasi buat calon mitra. Sisi sosial sangat kental dikembangkan Edam, antara lain memberikan paket usaha gratis buat orang tak mampu. l Fokus, fokus, dan fokus dengan usaha burger.

51


hukum Penipuan

Lagi, janji keuntungan investasi besar mampu menyihir ratusan orang pemilik uang. Adalah Koperasi Langit Biru yang menawarkan impian melenakan tersebut. Sayangnya impian besar meraih untung gede, kandas di tengah jalan. Uang yang terlanjur dititipkan pun tak jelas nasibnya.

T

TEKS Elka Saraswati ilustrasi ramawijaya

Kemaruk Si Tuk buat dan pedagang kerupuk yang biasa berdagang di atas kereta.” Keterangan yang lain menyebut, peker­ jaan sebenarnya Jaya Komara adalah tu­ kang ojek dan pengantar daging sapi untuk dijual. Boleh jadi informasi yang terakhir ini mendekati kenyataan. Pasal­ nya, ketika memulai bisnis untuk membesarkan

KLB, semua uang yang ditanamkan dihi­ tung dengan konversi daging sapi.

Sejak 2011 Memang tak banyak nasabah KLB yang

ak ada yang mem­p erhatikan latar belakang­ nya ketika ti­ ba-tiba lelaki bernama Jaya Komara berha­ sil membesarkan Koperasi Langit Biru (KLB). Dari sebuah Desa di Kecamatan Solear, Kabupaten Tan­ gerang, gaung KLB bergemuruh hingga pelosok Nusantara. Sejak setahun silam, orangorang berbondong-bondong datang ke kantor koperasi di Perumahan Bukit Cikasungka, Blok ADF, No 2,3,4,5, RT 03/09, Desa Cikasungka. Mereka datang untuk menginvesta­ sikan uang yang dimiliki. Janji pem­ bagian keuntungan 10% dari modal yang diinvestasikan dan sosok Jaya Komara yang mengaku sebagai ustadz, pada akhirnya menyingkirkan nalar. Ya, penampilan sebagai seorang “us­ tadz” memang menenggelamkan sosok Jaya Komara sebenarnya. Terlebih ia juga kerap bermurah hati membagikan daging sapi kepada masyarakat sekitar. Daging sapi yang dibagikan diklaim se­ bagai bagian keuntungan dari bisnisnya menjadi broker daging sapi. Barulah ketika KLB membuat geger, orang pun mencari tahu siapa sebenar­ nya sosok Komara Jaya. Berbagai infor­ masi didapat polisi. Salah satunya me­ nurut Kasat Reskrim Polres Tangerang Kabupaten, Komisaris Shinto Sili­ tonga, “Jaya Komara adalah pem­

52

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


hukum Penipuan

kang Kerupuk tahu sosok Jaya Komara sebagai penjual kerupuk atau tukang ojek atau pengan­ tar daging. Promosi getok tular lebih mengedepankan sosok Jaya Komara dengan visi dan misi besar untuk ke­ sejahteraan bersama, melalui usaha pe­ ngelolaan bisnis daging. Promosi yang membuat banyak orang tertarik dan mau menanamkan uangnya pada per­ usahaan miliknya, PT Transindo Jaya Komara (TJK) yang kemudian menjadi unit usaha dalam KLB. Kenyataannya, KLB yang menarik dana investasi dari nasabahnya memang berkembang besar. Semua tergiur oleh janji manis pembagian keuntungan be­ sar. Ada dua jenis yang ditawarkan, KLB yakni investasi paket kecil dengan nilai Rp385.000 atau setara dengan harga lima kilogram daging dan investasi pa­ ket besar dengan nilai investasi Rp9,2 juta atau sama dengan 100 kilogram daging sapi. Pada investasi paket kecil yang ditawarkan KLB, profit yang di­ dapat nasabah bisa mencapai Rp150.000 per bulan. Sedangkan pada investasi paket besar, dibagi lagi ke dalam dua pilihan, yakni investasi non-Bonus Kredit Sepe­ da Motor (BKSM) yang bonusnya mencapai Rp12 juta (diberikan pada bulan ke-10) dan investasi BKSM yang profitnya Rp1 juta per bulan. Seluruh bonus diberikan kepada investor pada awal bulan. Namun, pada bulan Januari 2012, penyerahan bonus macet sehingga sejumlah investor menga­ dukan persoalan ini ke Polres Tangerang Kabupaten. Sebelumnya Badan Pengawas Pasar Modal – Lembaga Keuangan (Bape­ pam-LK) juga telah membekukan PT TJK dan meminta Mabes Polri melakukan pe­ meriksaan atas kegiatan KLB. Sayangnya, upaya nasabah mela­ porkan kasus ini ke polisi boleh dibi­ lang terlambat. KLB sudah kadung kolaps. Uang yang diinvestasikan pun tak ketahuan rimbanya. Para nasabah yang datang ke kantor koperasi, hanya bisa

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

menumpahkan kekesalan dengan me­ rusak pintu kantor dan mengambil apa saja yang ada di dalam koperasi. Sempat ada kabar sebagian uang tunai milik nasabah disimpan dalam brankas di rumah Jaya Komara. Namun ketika didatangi, rumah sudah dalam keadaan kosong. Brankas yang dicari memang dite­ mukan dan langsung dibongkar paksa, tapi tak ada uang selembar pun di dalamnya. Bukan hanya mendapatkan brankas pepesan kosong di dalam rumah Jaya Komara yang sudah melompong. Ia sen­ diri ikut-ikutan menghilangkan diri dan hingga kini belum ditemukan. Polisi bahkan memasukkan nama Jaya Koma­ ra dalam daftar pencarian orang (DPO) sehingga dia menjadi buronan.

DISELIDIKI Sampai akhir pekan kemarin Polres Tangerang Kabupaten yang menangani kasus ini sudah memeriksa sejumlah saksi. Sejauh ini dari hasil pemeriksaan ditemukan adanya ketidaksesuaian an­ tara izin usaha KLB dengan aktivitas usaha sebenarnya. “Kami menemukan bahwa KLB adalah koperasi konsumen yang tidak boleh investasi,” kata Shinto Silitonga yang memimpin penyelidikan. Sejak didirikan pada bulan Janu­ ari 2011, KLB mengantongi izin usaha pengelolaan daging sapi dan hasil pe­ ternakan yang bekerja sama dengan 62 pemasok daging sapi. Namun dalam praktiknya, KLB menawarkan paket in­ vestasi kepada para nasabah. Padahal berdasarkan Keputusan Menteri Ko­

perasi tahun 1998, koperasi konsumen baru bisa melakukan investasi jika sudah berjalan dua tahun dan dinyatakan sta­ bil laporan keuangannya. Itupun harus mendapatkan izin dari Bapepam-LK. Pelanggaran izin yang dilakukan KLB ini diketahui setelah polisi meminta ke­ terangan dari saksi Agus Endang, Kepala Seksi Kelembagaan Koperasi pada Dinas Koperasi Banten. “Kami melihat ada bebe­ rapa perbuatan melawan hukum yang dila­ kukan KLB seharusnya dia tidak investasi sampai dua tahun dulu. Namun, dia lang­ sung melakukan investasi sejak didirikan pada bulan Januari 2011,” tambah Shinto.

RIBUAN NASABAH Berapa sebenarnya jumlah nasabah KLB dan seberapa besar dana investasi yang dihimpun? Kepala Polres Tangerang Kabupaten, Komisaris Besar Bambang Priyo Anggodo mengatakan, masih me­ lakukan pendataan. Namun diperkira­ kan jumlah nasabah yang menanamkan uangnya mencapai 120 ribu orang. “Kalau dari satu nasabah saja kata­ kanlah dia investasi Rp10 juta, dikalikan 120 ribu nasabah sudah mencapai Rp1,2 triliun,” urai Kapolres. Angka yang bu­ kan mustahil, mengingat para nasabah menginvestasikan dananya mulai dari paket kecil yang berkisar Rp2 juta - Rp10 juta, hingga paket besar yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Sementara KLB sendiri dalam papa­ ran di Bapepam-LK pada awal tahun 2012 kepada tim Satgas Waspada Inves­ tasi, menyebut telah menjaring 115.000 nasabah untuk menyertakan modal me­ reka. Adapun jumlah dana yang terkum­ pul sudah di atas Rp500 miliar kala itu. Kini nasib uang tersebut belum je­ las keberadaannya dan penggunaannya. Jaya Komara yang paling tahu soal ini, juga memilih menyembunyikan diri me­ ninggalkan tanda tanya kepada para na­ sabah. Entah sampai kapan… n

“Konglomerat” Dari Cikasungka Jaya Komara yang sebelumnya memiliki latar belakang tak jelas, bertransformasi menjadi seorang pengusaha lewat Koperasi Langit Biru (KLB). Tak ubahnya konglomerat, ia memiliki banyak perusahaan yang menjadi unit usaha KLB. Unit Usaha Koperasi Langit Biru: l CV Tritunggal Jaya Nur Alip : l PT Transindo Jaya Komara : l PT Safwa Tirta Jaya : l PT Indo Komara Jaya : l PT Argo Indah Permata (AIP) 21 : l Reximax Kopi Herbal

Distributor daging dan perdagangan umum Jasa angkutan umum Air minum dalam kemasan Distributor sembako Smart key alarm

53


hukum Praktik Dagang

Naik Dulu Diskon Kemudian Hajatan besar Festival Jakarta Great Sale dibayangi tudingan tak sedap. Pengelola pusat perbelanjaan dan pelaku bisnis ritel diduga melakukan praktik menaikkan harga sebelum memberikan diskon gede-gedean..

73 pusat perbelanjaan, dengan tawaran diskon hingga 70%.

MEMBANTAH Tentu saja apa yang disampaikan YLKI dibantah oleh para pengelola pusat per­ belanjaan dan pelaku usaha di bisnis ritel. Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta yang juga Sekjen Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo), Handaka Santosa, meminta agar YLKI membuktikan tu­ duhan yang disampaikan. “Kalau anggota APPBI pasti tak naikkan gitu,” katanya. Ditambahkannya, praktik menaik­ kan harga kemudian mendiskon sangat dihindari pelaku bisnis retail. Alasan­ nya, hal itu bisa merusak kepercayaan konsumen dan pada akhirnya merusak nama ritel yang bersangkutan. Namun demikian diakui Handaka Santosa, untuk beberapa jenis produk yang didiskon besar adalah barang-ba­ rang lama. Diskon besar sampai dengan 70% biasanya memang diberikan untuk jenis barang yang sudah tak lagi menjadi tren. Pemilik pusat perbelanjaan dan pelaku bisnis ritel biasanya memberikan diskon besar dalam rangka cuci gudang atau menghabiskan stok yang ada.

JANGAN TERGIUR Tulus Abadi, anggota Pengurus Harian YLKI mengingatkan, “Konsumen ja­ ngan terjebak dan terbuai tawaran dis­ kon yang tak rasional, menurut peng­ amatan kami kebanyakan harganya dinaikkan dahulu, baru didiskon.” Ditambahkannya, meski masih seba­ tas dugaan namun tak seharusnya pelaku usaha melakukan praktik menaikkan harga sebelum memberi diskon. Pasal­ nya, bila hal itu terbukti dilakukan, maka sudah merupakan pelanggaran hukum dan termasuk tindak pidana penipuan. Pasal 11 huruf (f ) UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, disebutkan bahwa: Pelaku usaha dalam hal penjualan yang dilakukan melalui cara obral atau lelang, dilarang menaikkan harga atau tarif barang dan/atau jasa sebelum melakukan obral.

PENGAWASAN LEMAH Sah saja YLKI mencurigai tawaran diskon gede-gedean, dan sah pula bila kemudian pelaku bisnis ritel memban­ tahnya. Peran kunci justru ada pada Pe­ merintah, terutama Kementerian Per­ dagangan untuk melakukan pengawasan dan menjamin hak-hak konsumen. Sayangnya, pengawasan dari Kemen­ terian Perdagangan menurut Tulus Abadi, masih lemah, terutama terhadap barang beredar yang dikenai diskon. Apalagi sam­ pai sekarang ini belum ada regulasi khusus yang mengatur soal pemberian diskon. Padahal bila dicermati lebih jauh, UU Perlindungan Konsumen memberikan ganjaran tidak ringan bagi pelaku usaha yang melakukan praktik curang dalam pemberian diskon. Sanksi hukum yang diterima bisa denda Rp500 juta atau kurungan selama dua tahun penjara. n

TEKS Elka Saraswati Foto Dahlan Rebo Pahing

Semanggi Plaza

P

erlahan-lahan Ian mem­­­ bolak-balik sepatu kulit me­ rek terkenal, di salah satu pu­ sat perbelanjaan di kawa­ san Senayan, Jakarta Pusat. Sepatu bermerek terkenal itu dibanderol separuh harga. Tapi mendadak ia memba­ talkan niatnya, karena melihat tumpukan stiker harga. Pikiran curiganya langsung bekerja, “Wah, jangan-jangan harganya sudah dinaikkan nih. Cek dulu dah di toko sebelah, normalnya berapa sih.” Sesungguhnya bukan hanya Ian yang menyimpan tanda tanya soal harga dan potongan harga yang ditawarkan oleh pusat perbelanjaan. Tanda tanya yang kemudian mendorong Yayasan Lem­ baga Konsumen Indonesia (YLKI) bereaksi dan mengingatkan masya­ rakat agar tak mudah tertipu dengan iming-iming program diskon di pusat perbelanjaan. Apalagi saat ini sedang di­ gelar pesta belanja skala besar, Festival Jakarta Great Sale (FJGS) yang diikuti

54

Nah, agar tak terjebak pada tawaran diskon, konsumen diminta untuk mela­ kukan pengecekan berapa harga sebe­ narnya dari barang yang akan dibeli. Pe­ ngecekan bisa dilakukan pada toko-toko atau penjual yang tidak menawarkan diskon. Ditandaskan Tulus Abadi, jika memang ada unsur penipuan, maka kon­ sumen bisa melakukan gugatan hukum kepada pelaku usaha yang memberikan diskon dengan cara menipu.

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


hukum blbi

Akhir Pelarian 10 Tahun Sepuluh tahun melarikan diri tak membuat Sherny Kojongian lolos dari hukuman. Bekas petinggi Bank BHS ini akhirnya ditangkap Interpol di San Francisco, Amerika Serikat. Setelah dipulangkan, ia akan langsung menjalani hukuman 20 tahun penjara. TEKS Elka Saraswati Foto riset

H

ampir satu dasawarsa pu­ tusan pengadilan itu meng­ gantung tanpa bisa diekseku­ si. Pasalnya, sang terpidana yakni Sherny Kojongian, ter­ lanjur meninggalkan negeri ini. Padahal sesuai putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor: 125/PID/2002/PT. DKI tanggal 8 November 2002 yang mengu­ atkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, ia harusnya menjalani hukuman penjara selama 20 tahun. Sherny Kojongian diburu karena menjadi salah satu pihak yang ikut bertanggung jawab atas raibnya uang Rp1,950 triliun. Uang tersebut adalah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dikucurkan kepada Bank Harapan Sentosa (Bank BHS). Bersama dengan Hendra Rahardja yang meninggal di Australia dan Eko Edi Putranto yang masih buron, Sherny Ko­ jongian selaku Direktur Kredit /HRD/ Treasury Bank BHS, memberikan kredit kepada enam perusahaan grup. Hal yang sebelumnya telah dilarang Bank Indo­ nesia melalui serangkaian surat kepada Direksi Bank BHS agar menghentikan penyaluran kredit kepada grup.

TERTANGKAP Sebenarnya tahun 2009 pihak Interpol sudah mengetahui keberadaan Sherny Kojongian di AS. Namun penangkapan tidak serta merta bisa dilakukan. Apalagi saat itu diketahui keberadaannya di AS terbilang legal dan sudah terlanjur me­ ngantongi status permanent residence

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

dari Keimigrasian AS. Barulah beberapa hari lalu Interpol dengan dibantu Kepolisian San Fran­ cisco bisa menangkap Sherny Kojongian. Itupun setelah dia ketahuan melakukan pelanggaran keimigrasian terkait status izin tinggalnya di negeri paman sam. Sebenarnya perempuan kelahiran Ma­ nado 49 tahun lalu ini sempat berupaya mengajukan pembelaan terkait kasus keimigrasian yang dihadapinya. “Pem­ belaannya ditolak, maka dia harus segera dideportasi,” Darmono, Ketua Pemberan­ tas Koruptor (TKP).

SEGERA DIEKSEKUSI Eksekusi putusan pengadilan atas Sher­ ny Kojongian tinggal menunggu jam. Pihak otoritas di AS dikabarkan sudah memberikan lampu hijau untuk memu­ langkan bekas petinggi Bank BHS ini. Wakil Jaksa Agung yang juga Ketua TPK, Darmono membenarkan ihwal kepu­

langan Sherny Kojongian untuk menjalani hukuman di Indonesia. “Tapi detailnya ba­ gaimana, nanti saja kalau sudah masuk wi­ layah Indonesia dikabari,” katanya kepada wartawan, akhir pekan kemarin. Keterangan yang didapat menyebut­ kan, rencananya buron BLBI itu akan dideportasi ke Indonesia pada 11 Juni 2012. Selanjutnya ia akan diserahkan ke Kejaksaan Agung selaku yang menetapkan terpidana BLBI tersebut sebagai buron. Bila rencana ini tidak ada perubahan, maka Sherny Kojongian akan tiba di Indonesia pada Rabu 13 Juni dengan menggunakan pesawat yang sebelum­ nya transit di Singapura. Kepulangan perempuan buron ini melalui Bandara Soekarno-Hatta, dan mendapatkan pengawalan dari sejumlah pihak. Ter­ masuk Kepolisian San Francisco dan juga senior lisence kepolisian Indonesia di Washington DC, Brigadir Jenderal Pol Arif Wicaksono. n

Tinggal Seorang Lagi Dengan tertangkapnya Sherny Kojongian, berarti tinggal seorang lagi buron kasus BLBI Bank BHS yang belum tertangkap. Ia adalah Eko Edi Putranto, anak kandung Hendra Rahardja. Eko Edi Putranto diketahui melarikan diri ke Singapura dan kemudian tinggal di Australia. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan vonis in abenstia 20 tahun

penjara kepada bekas Direktur Bank BHS tersebut. Terpidana lain lain kasus BLBI Bank BHS adalah Hendra Rahardja yang juga telah divonis in absentia seumur hidup di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Namun belakangan diketahui Hendra Rahardja meninggal di Australia pada tahun 2003, sehingga kasus pidananya dinyatakan gugur. n

55


keuangan krisis global

Mereka yang Menjadi Kartu Mati Katanya, krisis hanya terjadi nun di seberang sana. Tapi sejumlah sektor usaha tiba-tiba dinilai memiliki risiko tinggi oleh perbankan. TEKS Bastaman foto riset

56

u

ntuk sementara kekhawatiran itu tidak atau belum terbukti. Penyaluran kredit hingga sampai saat ini tetap mengalir deras. Bank-bank pun masih mampu membukukan pertumbuhan laba yang tinggi. Begitu pun kecukupan modalnya alias capital adequacy ratio (CAR) boleh dibilang tergolong kokoh, yakni 16,5%. Jadi, secara fundamental, kondisi perbankan nasional cukup kuat. Cuma satu hal yang perlu diingat,

kondisi nan oke itu merupakan catatan prestasi hingga kuartal I-2012. Tapi apa yang bakal terjadi setelah kuartal pertama, tak seorang pun bisa mengetahui dengan pasti. Apakah kredit yang selama ini banyak digelontorkan ke sektor konsumsi, properti, pertambangan dan perkebunan bakal tetap menjadi kredit yang aman di kemudian hari atau tidak? Entahlah. Yang pasti, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) telah bertemu dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK). Dalam pertemuan yang berlangsung pekan lalu itu ketiga instansi sepakat untuk melakukan pertukaran data terkini mengenai kinerja industri perbankan, lembaga nonbank, pasar modal, hingga kesehatan fiskal pemerintah. “Cakupan yang terlibat lebih luas,� ujar Mahendra Siregar, Wakil Menteri Keuangan.

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


keuangan krisis global Tak hanya tukar menukar data, ketiga instansi juga sepakat membuat simulasi krisis lewat stress test di masing-masing sektor keuangan. Dengan simulasi ini diharapkan tanda-tanda bakal datangnya krisis bisa diketahui lebih awal, sehingga pemerintah bisa lebih cepat melakukan penangulangan dengan lebih baik. “Simulasi juga untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan lancar,” kata Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia. Betul, hasil simulasi krisis baru akan diketahui beberapa pekan lagi. Namun, dari indikator yang ada saat ini, pemerintah dan BI melihat fundamental ekonomi kita masih cukup bagus. Pertumbuhan ekonomi, insya Allah, masih bisa di atas 6%. Inflasi pun masih cukup terkendali. Nilai tukar rupiah atas dolar yang saat ini sudah melorot ke level Rp 9.375 dinilai oleh Bambang Brodjonegoro, Kepala Badan Kebijakan Fiskal, masih dalam taraf wajar. “Kondisi ekonomi secara umum masih baik,” katanya. Benarkah? Sepintas mungkin benar. Persoalannya, performa ekspor belakangan ini sudah cukup mencemaskan. Hingga kuartal I, neraca perdagangan sudah defisit US$ 4,28 miliar. Sulit bagi kita untuk meningkatkan nilai ekspor dalam beberapa waktu ke depan. Soalnya, harga sejumlah komoditas tambang dan agro di pasar dunia tengah menurun. Di saat yang sama, pertumbuhan ekonomi sejumlah negara tujuan utama ekspor Indonesia, seperti China dan India, tengah mengalami tekanan. Makanya, permintaan mereka terhadap produk kita akan kian terpangkas.

Ekspor mencemaskan Alhasil, semakin sulit kita percaya bahwa fundamental ekonomi negeri ini cukup tangguh untuk bertahan menghadapi krisis. Malah, di saat negara-negara maju tengah terbelit krisis, maka negara seperti China dan Malaysia akan mencari pasar lain untuk memasarkan produknya. Indonesia jelas akan menjadi sasaran yang empuk. Apalagi, pemerintah begitu gandrung akan perdagangan bebas dan telah memangkas tarif bea masuk barang impor. Tanda-tanda mulai memburuknya iklim usaha sebenarnya sudah diperingatkan oleh LPS, dua pekan lalu. Dody Arifianto, ekonom LPS, mengatakan ada tiga sektor yang patut diwaspadai oleh para bankir. Alasannya, hingga bulan April kredit bermasalah (NPL) ketiga sektor tersebut sudah di atas 3%. “Para

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

“Jangan hanya tergantung kepada satu segmen debitur. Saat ini ada bank yang mayoritas porfolio kreditnya tergantung pada satu sektor.” Dody Arifianto - ekonom lps

taannya. Seorang bankir BUMN mengatakan, perusahaan pertambangan yang punya pasar ke luar negeri (seperti China dan negara-negara di kawasan Asia Timur) akan mengalami masalah. Makanya, bank yang dipimpinnya akan mengerem kredit untuk perusahaan tambang batu bara. Selain sektor agro, kehati-hatian juga ditujukan kepada sektor konstruksi, terutama berupa pembangunan mal dan pusat pembelanjaan. Hingga April lalu,

Menteri Keuangan RI, Agus Martowardjoyo didampingi Mahendra Siregar dan Wakil Menkeu 1, Enny R dalam pertemuan Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK)

bankir kini harus lebih selektif ketika memberikan pinjaman,” katanya. Salah satu sektor yang harus diwaspadai para bankir adalah industri, terutama yang berorientasi ekspor. Hingga April lalu, NPL di sektor ini sudah mencapai 3,3% dengan nilai Rp 12,29 triliun. Di sektor ini, industri agro seperti minyak sawit (CPO) dinilai mulai mencemaskan. Maklum, harga komoditas ini tengah terpuruk. Setelah April lalu sempat menembus ke level US$ 1.179 per ton, kini CPO hanya dibandrol US$ 960. Permintaan pun menurun. Makanya, CPO tiba-tiba menjadi bisnis yang berisiko tinggi. Begitu juga dengan sektor pertambangan. Seperti CPO, saat ini harga komoditas pertambangan seperti batu bara tengah meluncur turun. Soalnya, negara-negara yang biasa menjadi pasar produk tersebut mengurangi permin-

kredit bermasalah di sektor ini sudah mencapai 4,3% atau hanya sedikit di bawah ketentuan BI (5%). Kredit macet di sektor ini sebenarnya relatif kecil, baru Rp 3,62 triliun per April 2012. Namun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, perumbuhannya terbilang cukup besar: sekitar 44%. Di luar sektor tadi, sektor lainnya yang dianggap tak lagi bank friendly adalah sektor perdagangan. Kredit bermasalah di sektor ini pada April lalu tercatat 3,5%. Nah, agar tak terjebak dalam kredit bermasalah, Dody menyarankan agar bank semakin berhati-hati dalam memilih debitur. Diversifikasi penyaluran kredit perlu dilakukan untuk menebar risiko. “Jangan hanya tergantung kepada satu segmen debitur. Saat ini ada bank yang mayoritas portofolio kreditnya tergantung pada satu sektor,” kata Dody. n

57


keuangan Divestasi

Sekadar Menangkis Kritikan Kewajiban divestasi ternyata hanya berlaku bagi bank yang kurang sehat. Asing masih bebas menguasai perbankan nasional. TEKS Bastaman foto riset

s

udah diduga sejak awal, Bank Indonesia (BI) memang tak akan berani membatasi kepemilikan asing di perbankan nasional. Soalnya, selain akan melanggar Undangundang Perbankan, pembatasan kepemilikan bank dikhawatirkan bakal bertabrakan dengan kebijakan World Trade Organization (WTO). Di situ disebutkan, aturan yang telah diregulasi tak dapat direvisi kembali. Jadi, ketika pekan lalu BI mengumumkan aturan divestasi saham bank di hadapan para bankir, tak ada sesuatu yang istimewa. Maklum, kebijakan ini hanya berlaku bagi bank yang memiliki tingkat kesehatan dan good corporate governance (CGC) di bawah level 2 pada awal 2014. Padahal, seperti dikatakan oleh Muliaman D. Hadad, Deputi Gubernur BI, saat ini tingkat kesehatan bank nasional umumnya sudah berada di level 2.

58

Memang, ada beberapa bank yang tingkat kesehatannya di bawah level 2. Bagi kelompok ini, maka pemilik bank individu harus melepas sahamnya hingga tinggal maksimal 20% saja. Jika bank tersebut dimiliki oleh badan hukum bukan bank atau lembaga keuangan, maka mereka harus melepas sahamnya hingga tinggal maksimal 30% dan 40%. Artinya, kepemilikan di bank sehat tetap diizinkan sampai 99% seperti diatur dalam UU Perbankan. Maka, tak heran bila ada yang beranggapan bahwa aturan baru ini cuma sekadar untuk menangkis kritikan terhadap aturan perbankan di tanah air yang begitu longgar. Malah ada yang berpendapat, kebijakan baru ini justru akan menyuburkan kepemilikan asing di perbankan nasional. Soalnya, selain tidak ada pembatasan kepemilikan di bank sehat, investor asing pun kini bisa masuk ke bank yang tingkat kesehatannya di bawah level 2.

Yang lebih mengecewakan lagi, BI pun tak menyinggung soal ekspansi bisnis bank milik asing. Baik dari segmen pasar, jaringan, maupun e-channel. Padahal bank dari Indonesia begitu sulit masuk ke negara lain, sekalipun hanya sekadar untuk membuka cabang. Kenyataan ini bukan hanya dikeluhkan kalangan DPR, tapi juga bankir sekelas Gatot M Suwondo, Direktur Utama BNI. “Di sini mereka (bank milik asing) bebas buka kantor di mana saja, bahkan bisa sampai ke pedesaan,� kata Gatot. Terlepas dari keluhan Gatot, yang jelas rencana DBS Holding Group untuk membeli 67,4% saham Bank Danamon dari Temasek Holding tampaknya akan segera disetujui BI. Soalnya, ya itu tadi, tingkat kesehatan Bank Danamon sudah berada di level 2. Begitu juga, kepemilikan mayoritas asing di 19 bank swasta nasional dan 14 bank campuran tidak akan diganggu gugat. n

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


keuangan reksadana

Terbakar Saham Blue Chip

Hanya dalam sebulan, dana investor yang ditarik dari reksadana mencapai Rp 24,51 triliun. Salah satu penyebabnya adalah turunnya harga sahamsaham unggulan. TEKS Bastaman foto riset

K

oreksi besar pada saham-saham komoditas membuat banyak investor panik. Tak terkecuali para Manajer Investasi (MI). Maklum, untuk mendongkrak nilai asset bersih (NAB), mereka sangat mengandalkan kinerja saham-saham berbasis pertambangan dan perkebunan. Nyaris, tak satupun produk reksadana saham yang tidak memiliki efek di dua sektor tersebut. Saham Bukit Asam (PTBA) merupakan salah satu koleksi wajib bagi para MI. Strategi para MI yang banyak memarkir duitnya di saham tambang dan kebun memang bisa dipahami. Soalnya,

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

dalam dua tahun terakhir, dua sektor itulah yang menjadi motor kenaikan indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara itu, kinerja MI selalu dikaitkan dengan naik turunnya indeks. Jadi, untuk bisa meraih hasil terbaik atau minimal menyamai indeks, maka para MI akan banyak mengoleksi saham-saham yang berpengaruh besar. Masalahnya, belakangan harga saham sangat berfluktuasi dengan kecenderungan menurun. Termasuk juga sahamsaham pertambangan dan perkebunan. Maka tak mengejutkan bila dalam beberapa pekan terakhir banyak pemodal melakukan penarikan dana (redemption)

cukup besar. Data yang dipublikasikan Bapepam-LK 4 Juni lalu menunjukan, selama satu bulan (April – Mei) dana yang ditarik mencapai Rp 24,51 triliun. Angka tersebut setara dengan 12,4% dari total dana yang dikelola para MI. Penarikan dana yang terjadi selama Mei–Juni memang belum keluar, tapi diperkirakan jumlahnya cukup besar. Sebab, kinerja saham komiditi pada periode tersebut lebih buruk. Turunnya NAB reksadana saham ini tak hanya membuat peluang investor untuk meraih gain makin kecil. Malah, bukan mustahil, jika saham komoditi terus terpuruk, investor bakal kehilangan dananya. Terutama bagi mereka yang membeli unit penyertaan harga tinggi. Celakanya, upaya para MI untuk menebar investasinya di keranjang lain tak membuahkan hasil maksimal. Sebab, saham-saham di sektor lain pun ikut-ikutan melempem. Selama bulan Mei, penurunan indeks saham-saham unggulan (blue chip) mencapai 9,23%. “Masalah krisis Eropa pada akhirnya memicu aksi net selling, yang sepanjang bulan Mei jumlahnya mencapai Rp 6,8 triliun,” kata Paska Putrantyo, analis dari PT Infovest Utama. Obligasi? Ternyata sami mawon. Indeks obligasi pemerintah selama bulan Mei turun 1,54%. Turunnya suku bunga bank juga membuat NAB fixed income pada bulan yang sama mencatat penurunan sebesar Rp 10 triliun. “Ekspektasi terhadap suku bunga, yang menjadi salah satu faktor reksa dana fixed income, turun tajam,” kata Idhamshah Runizam, Direktur Utama BNI Aset Management. Sebagai antisipasi terjadinya penurunan yang lebih dalam, para investor mulai mengalihkan porfolionya ke reksa dana denominasi dolar. Menguatnya dolar terhadap sejumlah mata uang dunia – termasuk rupiah – membuat reksadana pasar uang menjadi buruan para investor. Bapepan-LK mencatat, selama bulan April, penambahan reksadana dolar mencapai US$ 372.180. Angka ini lebih besar daripada redemption yang jumlahnya mencapai US$ 356.443. Kendati terjadi redemption, para MI optimistis NAB reksa dana akan kembali menggeliat sampai akhir tahun ini. Alasannya, Pemilu di Yunani yang akan berlangsung pertengahan bulan ini diperkirakan akan berlangsung sukses. Negeri ini juga kemungkinan kecil akan keluar dari zona Eropa. Makanya, para MI yakin harga saham yang kini mengalami koreksi akan rebound. n

59


pasar modal ihsg

Giliran Investasi Berja Sekarang ada dua pilihan, mau tetap main di bursa atau di pasar bola. Spanyol dan Yunani memang makin mengkhawatirkan. TEKS Ahmad Munjin

B

ilustrasi/infografis ramawijaya

iasanya, setiap ada pesta sepak bola bergengsi kelas dunia, bursa saham pasti sepi. Pengalaman menunjukkan, perdagangan selalu menunjukkan penurunan yang signifikan. Kejadian serupa diperkirakan akan terjadi di hari-hari ini, hingga 1 Juli depan, saat berlang-

60

sungnya Piala Eropa 2012. “Soalnya banyak orang yang memindahkan investasinya dari saham ke judi bola,� kata seorang fund manager. Menurut istilah kalangan analis, kini banyak investor yang memperpendek jangka waktu investasinya dari long term dan mid term ke pasar 90 menit (ini istilah untuk judi bola). Benarkah? Tak ada yang membantah. Namun, perpindahan dana ke bola sebenarnya tidak terlalu besar (walau tak ada catatan resmi). Penyebab utama yang membuat pasar loyo, tetap saja berbagai berbagai sentimen negatif yang ditimbulkan oleh

krisis ekonomi di Yunani, carut-marut keuangan Spanyol, pelambatan pertumbuhan Amerika Serikat, China, serta India. “Nah, ditambah dengan mata yang mengantuk gara-gara nonton bola setiap malam, wajar jika perdagangan saham jadi sepi,� kata satu kepala riset di sebuah

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


pasar modal ihsg

angka 90 Menit sekuritas asing. Terlepas dari urusan sepak bola, jika dianalisis, bursa mestinya masih memiliki potensi untuk menguat. Sebab, kata Reza Priyambada dari Indosurya Asset Management, indeks belum mencapai area overbought alias jenuh beli yang dipatok pada area 3.950–4.000. Ditambah lagi, pelemahan yang terjadi pada Senin pekan lalu sudah cukup dalam. Di hari ini, indeks terperosok hingga 145 poin (3,8%). Beruntung, di hari-hari berikutnya terjadi rebound. Se­ hingga ken­ dati di peng­­ hujung pekan mengalami pelemahan, jika dihitung dalam seminggu indeks masih mencatatkan penguatan 25 poin. Walhasil, tutur Reza, posisi IHSG saat ini masih jauh dari area oversold. Sebab, pada penutupan akhir minggu lalu, baru menclok di level 3.825,33. Tapi jangan terburu-buru main ’tubruk’, soalnya pergerakan indeks masih ditentukan oleh sentimen perekonomian dunia. Seperti yang terjadi Jumat lalu (8/6). Di hari itu, menurut perhitungan para analis, mestinya indeks menguat, tapi akhirnya tertahan oleh berbagai kabar negatif dari China dan AS. Seperti diketahui, China menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menjadi 6,31%. Penurunan ini menunjukkan bahwa China rentan terhadap perlambatan ekonomi. Dengan kata lain, negeri yang menjadi kekuatan ekonomi kedua dunia itu juga tidak kebal terhadap krisis. Sementara ‘hawa buruk’ dari Eropa bertiup semakin kencang. Yang pertama, tentu saja, sentimen dari Yunani yang akan menyelenggara-

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

kan Pemilu ulang pada 17 Juni. Jika pemilihan dimenangkan oleh partai yang pro penghematan, maka pasar saham akan mendapat angin positif. Sebaliknya, kalau yang keluar sebagai the winner partai yang anti penghematan, pasar saham di seluruh dunia akan jungkir balik. Terserah kalau mau aman

Selain negeri para dewa, perekonomian di kandang para matador juga makin mengkhawatirkan. Kondisi Spanyol saat ini, sama seperti krisis perbankan Indonesia pada 1998, terjadi penarikan dana besar-besaran (rush). Sementara peringkat utangnya, baru saja diturunkan oleh Fitch Rating dari A menjadi BBB. Sebelumnya, Moody’s Investor Service juga melakukan hal yang sama sehingga semakin menambah sen-

timen negatif yang ada. Perdana Menteri Spanyol telah meminta bantuan European Central Bank (ECB), untuk merekapitalisasi perbankan di Spanyol. Tapi sang kreditur yang diharapkan, kelihatannya, masih bimbang. Sebab, di internal ECB terjadi silang pendapat, apakah dana akan langsung dikucurkan ke perbankan atau diberikan kepada Pemerintah Spanyol terlebih dahulu. Sehingga mekanismenya terserah Pemerintah Spanyol sendiri. Dalam sepekan ke depan, kata Reza, masalah Spanyol ini akan memengaruhi perdagangan saham. Para pelaku pasar ingin kepastian jadi-tidaknya ECB mengulurkan bantuan kredit murah. Berita dari AS juga tidak terlalu merdu di telinga para investor. Pernyataan Ben Bernanke, Gubernur The Fed, yang menunjukkan keraguannya untuk mengucurkan stimulus direspons negatif oleh pasar. Nah, faktor-faktor itulah yang membuat Reza mematok level support untuk IHSG dalam sepekan ke depan di angka 3.725 dan 3.785 dengan resistance 3.850-3.885. “Peluang ke 3.900 masih kecil. Sebab, mendekati Pemilu Yunani,” katanya. Tipisnya potensi penguatan membuat sejumlah analis merekomendasikan saham-saham yang masih jauh dari area oversold, seperti MAPI, BBRI, BBNI, BMTR dan LSIP. “Saya ( juga) rekomendasikan buy on weakness untuk saham-saham tersebut, tutur Reza. Tommy Yu, analis dari JSXpro.copm, juga punya sederet saham jagoan. Pilihannya, antara lain, ASII, UNTR, AKRA, ASRI, MNCN, dan MAPI. Ia memprediksi, dalam minggu ini indeks akan bergerak di kisaran 3.750–3.865. Bedanya dengan Reza, Tommy lebih optimistis. Menurut dia, di minggu berikutnya, indeks akan menguat secara signifikan sehingga akan bergerak di rentang 4.000–4.020. Jadi, ini merupakan saat yang tepat untuk membeli saham-saham bagus dengan harga diskon. “Tak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Tommy. Tapi asal tahu saja, tak semua pelaku pasar melihat kondisi saat ini sebagai sebuah kesempatan. Satrio Utomo contohnya. Kepala Riset PT Universal Broker ini, untuk sementara, memilih menjauh dulu dari pasar. “Saya mau cari aman,” katanya. Nah, jadi sekarang tergantung investor, mau cari aman atau cari tantangan. n

61


pasar modal Saham infrastruktur

Pelat Merah Lebih Oke Dari jajaran BUMN infrastruktur, hanya saham Adhi Karya yang sudah masuk kategori mahal. Tapi semuanya layak beli. TEKS Ahmad Munjin ilustrasi ramawijaya

K

etika PT Adhi Karya Tbk dinyatakan terlibat dalam pembangunan Proyek Hambalang, banyak pebisnis konstruksi menanggapinya dengan senyuman. Ada yang yang menyayangkan, ada pula yang ‘mensyukuri’ dengan nada sinis. Maklum, selama ini, hampir sebagian besar proyek kakap pemerintah selalu jatuh ke tangan BUMN. Sesuatu yang wajar, sebenarnya. Namanya juga proyek pemerintah, ya, pasti yang diutamakan untuk mendapatkannya adalah perusahaan kontraktor pemerintah. Makanya, tidak mengherankan kalau penampilan BUMN Karya milik pemerintah ‘gemuk-gemuk’. Adhi Karya contohnya, hingga Mei lalu sudah berhasil mengantungi kontrak baru senilai Rp 4,2 triliun. Proyeknya beraneka macam, mulai dari pembangunan dermaga milik PT Aneka Tambang, hingga pengerjaan jalan tol Gempol-Pandaan. Tidak hanya di kandang, perseroan juga mulai masuk ke pasar konstruksi di kawasan Asia Tenggara. Tahun lalu,

62

Adhi berhasil menyabet proyek senilai Rp 11,9 triliun di Brunei Darussalam, Vietnam dan Myanmar. Dengan keberhasilan itulah, manajemen memproyeksikan, tahun ini akan memperoleh kontrak baru sebesar Rp 13,5 triliun. Kinerja PT Wijaya Karya Tbk (Wika) juga tak kalah mengilap. Tahun ini, manajemen menergetkan akan meraih kontrak baru Rp 16,5 triliun. Sehingga, jika ditambah dengan pekerjaan yang sedang berjalan, perseroan kini menggenggam kontrak senilai Rp 32,5 triliun. Sami mawon, order yang diterima Wika juga sebagian besar dari pemerintah (50%), sedang sisanya 30% dari

BUMN (pemerintah juga ya) dan 20% dari swasta (termasuk proyek konstruksi di Libya). Sepanjang triwulan I- 2012, berhasil mencatatkan penjualan Rp 2,02 triliun atau naik 17,4% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Dari angka tersebut, BUMN ini sukses menaikkan laba kotor 29,47% menjadi Rp 194,5 miliar.

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012


pasar modal Saham infrastruktur baru sebesar 40%. Perusahaan milik negara lainnya, yang patut mendapat perhatian, adalah PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Perusahaan jalan tol yang telah melebarkan sayapnya ke bisnis properti ini, sukses tampil dengan kinerja nan kemilau. Berkat keberhasilannya menekan beban usaha hingga 20%, pada triwulan I 2012 perseroan berhasil meraih pendapatan Rp 1,46 triliun dengan laba bersih Rp 406 miliar. Para analis dari AAA Sekuritas memprediksi, tahun ini JSMR akan menorehkan pendapatan Rp 5,78 triliun atau naik 16,53% dari tahun sebelumnya. Dari angka tersebut perseroan diperkirakan akan meraih laba bersih Rp 1,72 triliun (naik 29,3%).

Enaknya anak emas

BUMN konstruksi lainnya, yang juga berkinerja kinclong adalah PT Pembangunan Perumahan (PP) yang tahun ini menargetkan order book Rp 27 triliun. Dari angka tersebut, Rp 16,9 triliun merupakan proyek baru yang direncanakan bakal diraih sepanjang 2012. Itu berarti, manajemen memasang proyeksi pertumbuhan kontrak

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012

Itu sebabnya, JSMR menjadi salah satu saham yang direkomendasikan oleh para analis. Dua analis dari AAA Sekuritas memasang target untuk saham ini di level Rp 6.100 dan Rp 6.500. Sementara Alfiansyah, Kepala Riset Valbury Asia Securities, menilai harga wajar JSMR berada di kisaran Rp 5.800. Namun untuk jangka pendek-menengah, efek ini diperkirakan akan berada di rentang Rp 4.975–Rp 5.550. “Saya rekomendasikan trading buy untuk JSMR,” kata Alfiansyah. Jika dilihat dari sudut price earnings ratio

(PER), saham ini termasuk yang masih murah, kendati sejak awal tahun sudah mencatatkan kenaikan harga sebesar 20,2%. PER JSMR, menurut Alfiansyah, 18,9 kali dengan PBV (price to book value) 3,4 kali. Ini berarti masih di bawah PER rata-rata industri yang 21,3 kali. WIKA dengan PER 15 kali dan PTPP 19,67 kali juga masih tergolong murah. Yang sudah termasuk mahal adalah ADHI dengan PER 38 kali. Namun saham ini masih dianggap menarik karena memiliki PBV 1,7 kali. “Posisi ADHI, secara valuasi, sudah tinggi,” kata Alfiansyah. Kendati begitu, analis ini masih memberikan rekomendasi buy on weakness untuk ADHI. Jadi sama dengan rekomendasi untuk saham-saham BUMN infrastruktur lainnya. Dalam jangka pendek, WIKA diprediksi akan bermain di rentang Rp 870–Rp 1.070. Menurutnya, efek yang selama lima bulan terakhir telah menguat hingga 57% ini, mulai memasuki fase bullish. Angka resistance yang sama (Rp 1.070) juga berlaku untuk ADHI dengan level support Rp 860. Akan halnya PTPP berpotensi mengarah ke Rp 670. Tapi kalau mau aman benar investor sebaiknya mengoleksi saham ini ketika harganya berada di level Rp 550–Rp 570. Munculnya pandangan positif terhadap saham-saham infrastruktur (terutama BUMN), lantaran prospek bisnis sektor ini cukup cerah. Kata Alfiansyah, puncak kenaikan order biasanya terjadi pada semester II. Jika faktor pertumbuhan enam bulan terakhir dimasukkan, PER industri ini akan lebih rendah lagi menjadi 17 kali. Bayu Nugroho, Fun Manager dari Recapital Securities, juga punya pendapat yang sama. Bagaimana pun, kata dia, emiten BUMN jauh lebih menonjol ketimbang BUMN infrastruktur swasta. Alasannya, ya itu tadi, ”Dalam mengerjakan proyek-proyeknya, pemerintah otomatis akan lebih mengutamakan BUMN,” katanya. Sudah menjadi anak emas, perusahaan-perusahaan pelat merah itu mendapat dukungan penuh dari perbankan dan lebih dipercaya oleh investor asing maupun lokal. Dan itu wajar, kata Bayu, lantaran rekam jejaknya tidak pernah mengecewakan. Jadi tunggu apalagi? Bersiaplah melakukan koleksi, mumpung harga saham-sahamnya sedang di bawah. n

63


pasar modal Saham AnTam

EmasBoleh Berkilau,Sahamnya? Kinerja PT Aneka Tambang Tbk cukup bagus. Sayang, harga sahamnya malah terus menukik. TEKS Elka Saraswati Foto Agus Priatna

D

i kala perekonomian dunia dirundung ketidakpastian yang begitu tebal, seperti saat ini, banyak investor yang memilih jurus aman. Biasanya, kalau tidak emas, yang dijadikan pilihan investor untuk mengamankan kekayaannya adalah dolar AS. Tapi, belakangan, yang lebih banyak dijadikan pilihan adalah dolar AS Sementara si kuning, mulai ‘dinomor-duakan’. Bisa dipahami kalau investor lebih memilih mata uang hijau. Soalnya, harga si kuning, akhir-akhir ini sangat sulit ditebak. Hari ini naik, esoknya turun lagi, terus begitu. Namun kendati harga produknya ajrut-ajrutan, toh produsennya tetap berjaya. Lihat saja kinerja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), yang selalu

64

membukukan angka biru. Setelah tahun lalu menorehkan pertumbuhan laba bersih 13,5%, di triwulan I-2012 BUMN ini mencatatkan untung Rp 379,19 miliar (naik 9,56%). Sayang, prestasi ini tak tecermin pada harga sahamnya. Sejak awal tahun, hingga penutupan pasar pekan lalu, harga ANTM sudah menukik 26,5%, dari Rp 1.620 (2/1) ke Rp 1.190 (8/6). Lantas seperti apa nasib saham yang sudah terperosok demikian dalam ini? Pendapat Willy Sanjaya sungguh optimistis. Menurut pengamat pasar modal ini, ANTM kini sudah sangat murah. “Inilah saat yang tepat untuk akumulasi. Sebab, penurunan ANTM bukan disebabkan oleh kinerja emiten,”katanya. Apalagi PER (price earnings ratio) ANTM baru mencapai 7 kali alias masih

di bawah rata-rata PER industri pertambangan yang 10 kali. Makanya, untuk bulan ini, Willy berani memasang rentang pergerakan untuk saham ini di kisaran Rp 1.140–Rp 1.250. Itu karena harganya akan didorong oleh rencana pembagian dividen sebesar Rp 90,99 per saham. Jadi yang bisa dikejar investor dalam jangka pendek ini adalah capital gain dan pembagian keuntungan. Sementara untuk tujuh bulan ke depan, harganya ditargetkan akan mencapai Rp 2.100. Gina Novrina Nasution, analis dari Equator Securities, punya pendapat yang agak lain dari rekannya. Ia sepakat, saham ini dalam jangka pendek akan bergerak di kisaran Rp 1.130-Rp 1.290. Namun, untuk jangka menengah, Gina ragu kalau ANTM bisa melesat hingga melewati angka Rp 2.000. Secara teknikal, kata dia, tahun ini ANTM hanya akan menyentuh level Rp 1.400. Itu karena tren harga nikel dan emas dunia (dua logam yang jadi andalan emiten ini) masih berada di jalur menurun. Kondisi ini, otomatis, akan berpengaruh terhadap harga sahamnya. Makanya, ”Saya merekomendasikan buy on weakness untuk jangka panjang,” kata Gina. Jadi, ya, kelihatannya — untuk sementara – ANTM hanya layak untuk dimainkan dalam jangka pendek. Itu pun dengan catatan, kalau investor punya nyali yang cukup. Sebab risiko harga turun secara signifikan tetap terbuka. n

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012



kolom andi suruji

A

Sepak Bola dan Penduduk

ndaikan jumlah penduduk menentukan kualitas kehebatan tim sepak bola suatu negara, maka China yang akan menjadi juara, disusul India, dan Amerika Serikat. Indonesia yang urutan keempat terbesar jumlah penduduknya bisa menjadi “kuda hitamâ€?. Sayangnya tidak demikian teorinya. Itu hanya sebuah pengandaian. Faktanya, negara-negara terbesar jumlah penduduknya itu belum pernah juara dunia. Piala Jules Rimet pun kini menjadi milik Brasil dan pemilik piala baru penggantinya, Trofi Piala Dunia FIFA, masih bergilir di negara-negara bukan berpenduduk terbanyak. Indonesia yang memiliki 237 juta penduduk, masih jauh harapan alias masih bermimpi merebut piala dunia. Sebuah tim sepak bola yang baik dan unggul mesti dikelola oleh kepengurusan yang baik. Di Indonesia, saban hari kita menyaksikan silang sengketa pengurus induk olahraga sepak bola PSSI. Ada dualisme kepengurusan, masing-masing mengklaim pihak­ nyalah yang benar dan sah sebagai pengurus. Kalau saja jumlah penduduk menentukan, maka seharusnya kita sudah bisa punya empat tim sekelas Jerman, Prancis, Inggris, dan Belanda. Gabungan penduduk keempat negara itu baru mencapai 226 juta. Kalau diturunkan sedikit, maka kita bisa punya 11 tim sekaliber Italia, Spanyol, Polandia, Belanda, Yunani, Portugal, Republik Ceko, Swedia, Denmark, Irlandia, dan Kroasia. Atau paling ekstrem kita bandingkan dengan Kroasia yang hanya punya 4,2 juta penduduk. Artinya kita bisa punya 56 tim sebagus Kroasia. Janganjangan satu dari 10 penduduk Kroasia adalah pemain bola ya...! Sayangnya itu semua hanya pengandaian di atas kertas. Jumlah orang tidak berbanding lurus kemampuan membentuk tim bagus. Total penduduk 16 negara peserta Piala Eropa hanya berkisar 615 juta. Sepak bola memerlukan postur tubuh yang besar

66

dan kuat. Citius, altius, fortius, diperlukan, walaupun sepak bola tidak diukur dari sisi faktor-faktor itu, tetapi skor akhir. Selain itu, harus ada kecerdasan intelektual dan emosional, serta bakat. Kultur dan karakter manusia tak kalah pentingnya. Semua itu harus bersinergi untuk membentuk seseorang menjadi bintang sepak bola. Perpaduan kehebatan individu melahirkan tim yang tangguh. Akan tetapi Indonesia adalah negeri sepak bola. Setiap kota memiliki klub sepak bola. Sampai tingkat desa dan dusun juga memiliki tim sepak bola. Tidak sedikit yang dipimpin oleh tokoh-tokoh politik lokal. Maka tidak heran, bola bisa identik dengan citra politik. Tidak salah, di luar negeri juga demikian. Banyak tokoh politik menggunakan sepak bola sebagai alat kekuasaan dan pencitraan. Penggemar sepak bola di Tanah Air pun sungguh luar biasa. Ada yang fanatik buta sampai mau mati demi tim kesayangannya. Ada bonek yang bangga dengan sebutan itu walau artinya hanya “modal nekat�. Ada Jakmania yang fanatik Persija Jakarta. Ada Viking dan Bomber pendukung Persib, Bandung. Di mana-mana pun kita bisa menyaksikan pertandingan sepak bola, bahkan pada tingkat kampung (tarkam). Setiap pertandingan riuh ramailah mereka. Terkadang melanggar aturan dan ketertiban manakala mereka sudah berseragam seperti warna kostum timnya. Menguasai lalu lintas, naik bus, dan truk, atau angkutan kota sampai atap kendaraan, adalah pemandangan biasa dan seolah kian lumrah, setiap kali ada pertandingan. Seperti halnya di luar negeri, katakanlah Eropa yang sedang menggelar putaran final Piala Eropa, masyarakat sangat cinta kepada tim nasional mereka. Di tingkat klub di Indonesia juga begitu, sampai ada penonton yang hajar-hajaran untuk dan atas nama tim kelab kesayangannya yang seasal kota atau provinsi. Stadion, dirusak kalau timnya kalah. Wasit pun bisa dipukuli dengan gampangnya. Mens sana in corpore sano, dalam tubuh atau badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Tetapi, kita seolah sakit semuanya. Ya tubuh, badan, apalagi jiwanya, banyak yang sakit. Itu bedanya antara bola Indonesia dan bola-bola Eropa yang dalam sebulan ke depan bakal menyita waktu kita. Apa boleh buat, stakeholder sepak bola di Indonesia belum mampu menyuguhkan tontonan seperti Piala Eropa itu...! n

inilahREVIEW 41 Tahun I | 11-17 Juni 2012




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.