NEWSLETTER PBAK 2019

Page 1

EDISI PBAK 2019

LAPORAN UTAMA

LAPORAN khusus

wawancara

Memaknai Moderasi Melalui PBAK

Melawan Sensualitas dalam Kampus

Makna Moderat dalam Slogan PBAK 2019

Hal. 2

Hal. 4

Hal. 6

NEWSLETTER lpminstitut.com

LPM INSTITUT - UIN Jakarta

EDITORIAL

@lpminstitut

@lpminstitut

LPM INSTITUT

Baharu Sistem Orientasi Kampus

Mahasiswa Hanya Tunduk pada Kebenaran Hidup Mahasiswa! Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2019 menjadi gerbang awal bagi 6.437 mahasiswa baru (Maba) dalam menapaki dinamika keilmuan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Mengacu pada nominal angka Maba tahun ini, secara kuantitas tentu sangat mumpuni. Namun bagaimana pun, kualitas pembelajaran dan pemberdayaan kelak patut dikedepankan. Selain kuantitas mahasiswa, UIN Jakarta sudah sepatutnya membenahi pelbagai persoalan klasik yang belum terselesaikan. PBAK kali ini misalnya, dengan mengusung tema “PBAK Moderat,” namun dalam pelaksanaannya jauh dari slogan yang diagungkan. Cekcok, kericuhan, bahkan adu fisik sempat mewarnai perhelatan PBAK kali ini. Tentu, hal ini sangat bertentangan dengan kata “Moderat”. Bagi Maba, menyandang status mahasiswa bukan perkara enteng. Mahasiswa sebagai kaum tertinggi dalam strata pendidikan formal sudah sepatutnya mampu menjadi corong suara rakyat, bukan sekadar gudang sunyi pelbagai ilmu pengetahuan. “Saya adalah seorang intelektual yang tidak mengejar kuasa tapi seorang yang ingin mencanangkan kebenaran,” tegas Soe Hok Gie dalam mukadimah buku catatan hariannya Catatan Seorang Demonstran. Kaitannya dengan mahasiswa Gie benar: “Kaum intelegensi yang terus berdiam di dalam keadaan yang mendesak telah melunturkan semua kemanusiaan.” Status mahasiswamu akan sia-sia jika hanya jadi pemanis status sosial. Suara mahasiswa adalah suara kebebasan, pembela yang lemah dan hanya tunduk pada kebenaran. Walhasil, penulis buku Madilog, Tan Malaka menyebut idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki kaum muda. Dengan kata lain, tanpa idealisme pemuda bukan apa-apa. Teruntuk Maba, jadilah mahasiswa seutuhnya sebagai agent of change dan social control di tengah masyarakat luas.

Rektor UIN Jakarta Amany Burhanuddin Umar Lubis membuka PBAK 2019 secara resmi dengan menerbangkan balon, Selasa (27/8).

maba berkumpul dengan kelompok barisan yang telah dibentuk oleh Panitia PBAK Universitas engenalan Budaya Akademik dan Kema- yang mana terdiri dari para maba dari berbagai hasiswaan (PBAK) menjadi kegiatan ru- fakultas. Pengelompokan tersebut merupakan cetutin untuk menyambut mahasiswa baru (maba) tiap tahunnya. Panitia PBAK tahun ini san dari pihak kemahasiswaan yang diamini mengusung konsep PBAK Moderat dengan tema oleh rektor. Dengan itu, PBAK Universitas dapat Terwujudnya Mahasiswa Akademis, Kritis, Ino- memperkenalkan kesatuan seluruh elemen yang vatif dalam Mengamalkan Nilai-Nilai Ke-Islaman ada di UIN Jakarta. Maka dari itu, dibuatlah dua belas kelompok sesuai dengan jumlah fakultas dan Ke-Indonesiaan. Tema PBAK bukan satu-satunya hal yang cuk- yang ada. “Sesuai tujuan PBAK, mengenal lebih up berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ter- jauh dengan sesama maba lainnya.” tegas Amadapat dua program baru yang menjadi perbin- ny, Senin (26/8). Namun pada praktiknya, hal itu berdampak cangan hangat di kalangan mahasiswa. Program tersebut adalah pembagian dua belas kelompok pada mobilisasi maba sesaat gladi bersih akan PBAK Universitas yang terdiri dari maba dari berlangsung. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poliberbagai fakultas serta program pendampingan tik (FISIP) dan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) telat sampai di Lapangan Triguna dan tidak diperbo(mentoring) bagi seluruh maba. lehkan mengikuti gladi bersih. Ketua Dewan EkFormasi Baru Upacara Pembukaan Rangkaian PBAK 2019 Universitas Islam Neg- sekutif Mahasiswa (Dema) FEB Satriahady Auliya eri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pun dimulai Putra mengaku, kejadian tersebut murni merdengan Geladi Bersih Upacara Pembukaan PBAK, upakan miskoordinasi dan kesalahan teknis. Di samping itu, Satriahady berpendapat, adanSenin (26/8). Matahari pagi makin naik ketika maba mulai berbaris memasuki Lapangan Tri- ya pembentukan kelompok barisan yang terdiri guna UIN Jakarta. Mobilisasi dimulai dari maba dari berbagai fakultas pada gladi bersih malah fakultas yang satu dan disusul dengan maba menghambat jalannya acara. “Efisiensi waktu kurang, mobilisasi maba menuju lapangan pun fakultas lainnya. Maba yang kian memenuhi lapangan tampak terkesan kacau,” tegasnya, Selasa (27/8). tidak berbaris sesuai fakultas masing-masing. Bersambung ke halaman 6... Selempang yang menjadi ciri khas tiap fakultas terlihat berbeda di setiap barisnya. Ternyata, Fitha Ayun Lutvia Nitha

P


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.