1 minute read

Faktor Penentu Sustainabilitas Program Beautifikasi Pada Pemukiman Kumuh. Studi Kasus: Kampung Warna-warni Jodipan, Malang, Jawa Timur, Indonesia

Faktor Penentu Sustainabilitas Program Beautifikasi Pada Pemukiman Kumuh Studi Kasus: Kampung Warna-warni Jodipan, Malang, Jawa Timur, Indonesia

A Christina 1

Advertisement

, J Adianto 2 , TY Harjoko 2 1 Mahasiswa Pascasarjana, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia 2 Pengajar/ Pembimbing, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia E-mail: adinda.0711@gmail.com

Paper ini menjelaskan bagaimana kampung padat kumuh di tengah kota dapat menjadi kampung wisata yang berkelanjutan. Penelitian ini menekankan pada respon penduduk dalam menyikapi program perbaikan kampung dimana hasil perbaikan dapat bertahan dan dikembangakan secara mandiri di kampung Jodipan, Malang. Strategi penerapan program perbaikan kampung kumuh yang dapat berkelanjutan merupakan topik penting di Indonesia, merespon semakin banyak kampung kumuh padat di tengah kota. Salah satu bentuk perbaikan tersebut ialah proses beautifikasi kampung dengan membuat fisik bangunan kampung berwarna-warni. Strategi ini semakin marak diaplikasikan di berbagai wilayah di Indonesia, namun terdapat hasil yang beragam terhadap keberlangsungannya. Tanpa adanya kesadaran dari penduduk kampung untuk mempertahankan perbaikan yang dilakukan, pemukiman tersebut dapat kembali ke kondisi awal atau menjadi lebih kumuh.

Terdapat kasus unik pada kampung Jodipan, dimana penduduk lokal menjadikan fisik kampung hasil beautifikasi sebagai objek wisata. Penduduk lokal merespon perbaikan fisik tersebut sebagai kesempatan untuk perbaikan ekonomi dan sosial kampungnya. Bagaimana perilaku penduduk dalam meruang berubah dan berkembang sebagai respon kampung Jodipan yang menjadi objek wisata. Dengan melakukan observasi, penelitian ini bertujuan untuk menemukan perilaku meruang penduduk dalam kegiatan domestik dan ekonomi, serta bagaimana sistem sosial baru terbentuk. Hasil dari penelitian ini untuk memhami bagaimana penduduk menentukan posisinya agar kampung wisata Jodipan dapat berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagaimana program perbaikan pada kampung kumuh dapat diterapkan dan berkelanjutan.

This article is from: