Advertisement
The "Intan Mia Asmidar" user's logo

Intan Mia Asmidar

Surakarta, Indonesia

BALON CINTA UNTUK BUNDA Rintik air hujan membius rautku untuk menampakkan kegalauannya siang ini. Sambil mengarahkan indra bertatap kosong dengan lapangan basket di ujung sana. Bersantai di mushola. Melukis perjalanan tetes air hujan di sepanjang jaring-jaring pagar pembatas, elok layak cahaya kilat kedatangan makhluk luar angkasa. Menyadarkan diri, bahwa menekuk lutut di teras mushola sehabis dzuhur memang posisi yang paling menggiurkan untuk para penduduk lokal SMA 2 Ponorogo. Dan lagi menjadi tempat persinggahan musafir-musafir yang letih dari perjalanannya mencari ilmu. Aku hanya sesekali berkedip sambil tersenyum tak karuan. Entah apa yang kupikirkan. Mungkin ekspresiku lebih tepat seperti detektif yang tengah mendapatkan taktik jitu untuk menyikat habis sebuah gembong teroris. Mengangguk-angguk ditemani senyum seribu cerita dengan tatapan kosong. Itulah yang sering mereka bilang tentangku. “Al . . .sehat?!” Guyonan Zahra serius mengejutkanku. “Innalillahi! Dasar lu ra…! Gak tahu kalau di

Publications