PIONEERING CREATIVITY :
PERANCANGAN FASILITAS EKONOMI KREATIF SEBAGAI PEMBERDAYAAN GENERASI MUDA DI SUKABUMI
Laporan Perancangan Arsitektur AR-4099 Studio Tugas Akhir Intan Suci Aulia (15218010) Pembimbing : Dr. Ir. Woerjantari Kartidjo, MT. PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2022
PIONEERING CREATIVITY :
PERANCANGAN FASILITAS EKONOMI KREATIF SEBAGAI PEMBERDAYAAN GENERASI MUDA DI SUKABUMI
Laporan Perancangan Arsitektur AR-4099 Studio Tugas Akhir Intan Suci Aulia (15218010) Pembimbing : Dr. Ir. Woerjantari Kartidjo, MT. PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2022
DAFTAR ISI PENDAHULUAN 02 Latar Belakang Proyek 02 Tujuan Proyek 03 Deskripsi Umum Proyek KAJIAN FUNGSIONAL, ANALISIS TAPAK, STUDI PRESEDEN 05 Kajian Pengguna dan Kegiatannya 07 Analisis Makro Tapak 08 Analisis Mikro Tapak 09 Studi Preseden PEMROGRAMAN PROYEK 11 Visi Proyek 11 Tujuan Perancangan 11 Rumusan Isu-isu Utama Perancangan 12 Program Ruang KONSEP DAN STRATEGI RANCANGAN 14 Konsep Dasar Rancangan 15 Strategi Pengorganisasian Ruang 17 Strategi Komposisi Bentuk 2D dan 3D 18 Strategi Gubahan Spesial 20 Strategi Selubung Bangunan 21 Strategi dalam merespon isu-isu konteks tapak 22. Strategi Integrasi struktur 23 Skema Utilitas 25 Skema Evakuasi Kebencanaan PRA RANCANGAN 27 Gambar-gambar proyeksi orthogonal 39 Gambar-gambar perspektif kawasan, eksterior dan interior
01 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PROYEK TUJUAN PROYEK DESKRIPSI PROYEK
01 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PROYEK Generasi muda Sukabumi yang bercita-cita besar untuk mendorong perubahan kota menjadi Livable City di umur mereka yang produktif menjadikan pemerintah Kota Sukabumi menaruh teguh besar kepada pengembangan sumber daya manusia untuk lebih dapat menggali potensi berwirausaha pada sektor ekonomi kreatif. Hal ini pula disarankan untuk terus dikembangkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kepada Walikota Sukabumi, dalam acara virtual Balai Kota Sukabumi 1 November 2021. Pada tahun 2021, berdasarkan data Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Perdagangan dan Perindustrian Sukabumi terdata sebanyak 6000 pelaku usaha di Sukabumi yang di dalamnya termasuk para pelaku ekonomi kreatif. Hal tersebut merupakan 3,36% dari penduduk usia pemuda produktif (BPS Kota Sukabumi, 2021). Sedangkan data tervalidasi oleh Pemkot pada tahun 2021 telah tervalidasi 300 jenis usaha yang bergerak di sektor ekonomi kreatif, di mana pertunjukan, musik, fotografi, dan kuliner mendominasinya. Begitu pula seperti yang telah diketahui Sukabumi mempunyai ciri khas ekonomi kreatif yang sudah berjalan semenjak lama yaitu kuliner Mochi, pertunjukan Wayang Sukuraga, dan kriya kayu fosil. Saat ini pemerintah Kota Sukabumi akan terus fokus kepada pendataan untuk memvalidasi pelaku ekonomi kreatif sampai ke yang paling kecil dan pengembangan sumber daya manusia pemuda sebagai pelopor keberlanjutan ekonomi kreatif.
TUJUAN PROYEK Proyek yang akan dikerjakan merupakan Fasilitas Ekonomi Kreatif yaitu tempat pemberdayaan rintisan Ekonomi Kreatif di Sukabumi guna mendukung pertumbuhan ekonomi dan menyejahterakan sosial Kota Sukabumi. Fasilitas ini juga dapat membuat tempat pertumbuhan keramaian baru yang mengundang edukasi informal kepada masyarakat juga diperlukan terutama generasi muda yang menjadi usia produktif di masa yang akan datang agar lebih siap dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dengan berkreativitas dan menjadi solusi pembangunan wilayah Kota Sukabumi.
2
DESKRIPSI UMUM PROYEK Proyek Fasilitas Ekonomi Kreatif adalah proyek yang dimaksud oleh Gubernur Jawa Barat dalam memelopori pembangunan pusat kreatif di Jawa Barat. Proyek ini ditugaskan kepada Komite Perintis Sukabumi Creative Hub di bawah Dinas Kepemudaan, Olah Raga, dan Pariwisata Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Pemerintah Kota Sukabumi. Dengan menekankan potensial kolaborasi, proyek ini juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta sebagai peran bisnis pada fungsi semi-komersial dan turut andil dalam pembangunan ekonomi kreatif sebagaimana yang telah dielaborasi pada bagian sebelumnya. Fasilitas Ekonomi Kreatif ini merupakan perpaduan dari beberapa tipologi creative community spaces yaitu Coworking Space , sebuah tempat yang diperuntukkan bekerja secara bersama untuk menemukan potensi pemikiran berkolaborasi; Accelerator, ruang edukasi yang diperlukan segala individu kreatif maupun start-up sebagai pelaku ekonomi kreatif untuk mendapatkan bimbingan yang diwujudkan oleh ruang workshop, mentoring, riset ataupun kelas; Maker Space, tempat yang diperlukan untuk proses memproduksi suatu karya maupun hasil dari ekonomi kreatif, terutama berbasis dalam seni atau teknik khusus seperti bengkel dan studio; serta, Community Space, ruang yang dirancang inklusif untuk memberikan kesempatan pada setiap komunitas mengekspresikan ide maupun karya yaitu ruang terbuka publik seperti taman, plaza dan amphiteater.
3
02 KAJIAN FUNGSIONAL, ANALISIS TAPAK, STUDI PRESEDEN
KAJIAN PENGGUNA DAN KEGIATANNYA ANALISIS TAPAK MAKRO ANALISIS TAPAK MIKRO STUDI PRESEDEN
02 KAJIAN FUNGSIONAL, ANALISIS TAPAK, STUDI PRESEDEN KAJIAN PENGGUNA
Pelaku Ekonomi Kreatif Aktif
5
Pelaku Ekonomi Kreatif Pasif
Pelaku Ekonomi Kreatif Aktif ditujukan kepada para komunitas maupun individu kreatif yang aktif bekerja pada sektor ekonomi kreatif. Terdapat 17 sektor ekonomi menurut Badan Ekonomi Kreatif Nasional per tahun 2021.
Pelaku ekonomi kreatif pasif adalah mereka yang mengunjungi fasilitas untuk melakukan kegiatan pengembangan SDM mengenai ekonomi kreatif.
Kelompok Pengguna : Pelaku sub sektor kuliner, fotografi, musik, pertunjukan, seni digital (DKV; film, animasi, video; pengembang aplikasi), seni pembuatan (kriya dan fesyen) serta kelompok arsitektur dan desain interior.
Kelompok Pengguna : Pelajar, Mahasiswa, Peserta Internship, dan Pemula Bisnis.
Kebutuhan Ruang : Ruang Workshop, Retail, Area Tenant Temporer, Studio, Bengkel, Auditorium, Coworking Space, perpustakaan, Galeri Pameran, dan Ruang Kelas. Ruang Rapat.
Kebutuhan Ruang : Coworking Space, Ruang kelas, Ruang Diskusi, Ruang Konseling, Perpustakaan.
Pengguna Lain Kelompok Pelatih dan Pemateri Kebutuhan Ruang : Kantor Pelatih dan Ruang Rapat. Kelompok Pengelola Fasilitas (SCH) dan Karyawan Kebutuhan Ruang : Lobby, Kantor, Gudang, Janitor, Ruang Pengelola, Ruang Pengawasan, Ruang Karyawan. Masyarakat Umum Kebutuhan Ruang : Galeri Pameran, Amphiteater / Panggung Pertunjukan, Auditorium, RSG, Coworking Space dan Ruang Komunal.
FUNGSI 1. Coworking Space , sebuah tempat yang diperuntukkan bekerja secara bersama untuk menemukan potensi pemikiran berkolaborasi. Dapat diwujudkan dengan ruang kerja ataupun ruang rapat dengan fasilitas penunjang, 2. Accelerator, merupakan ruang edukasi yang diperlukan segala individu kreatif maupun start-up sebagai pelaku ekonomi kreatif untuk mendapatkan bimbingan. Dapat diwujudkan dengan tempat untuk melakukan workshop space, mentoring, riset ataupun kelas. 3. Maker Space, sebuah tempat yang diperlukan untuk proses memproduksi suatu karya maupun hasil dari ekonomi kreatif, terutama berbasis dalam seni atau teknik khusus. Dapat diwujudkan dengan perancangan bengkel dan studio. 4. Community Space, merupakan ruang yang dirancang inklusif untuk memberikan kesempatan pada setiap komunitas mengekspresikan ide maupun karya. Dapat diwujudkan dengan perancangan ruang terbuka publik seperti taman, plaza dan amphiteater.
KEGIATAN
6
DATA UMUM LOKASI
ANALISIS TAPAK MAKRO
Perum Limusnunggal
Hai Studios
Oregon Coffee & Cactus Place
Grand Riung
Sdn 01 Puskesmas Limusnunggal Limusnunggal
Lokasi
:
Pengembangan Kawasan Strategis Kota (KSK), Jalan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Regulasi Tapak : Luas KDB KLB GSB
: 19700 : 60 % ( 11820 m2 ) : 2,0 ( 39400 m2 ) : 6 meter
Delienasi Utara Barat Selatan Timur
7
Kantor Ma AlGedung Kelurahan Seribu Cahaya manshuriyah Limusnunggal
Sman 5 Sukabumi
Ipb Kota Sukabumi
Legenda Residensial
Creative Spaces
Edukasi
Bangunan Pemerintah
Jarak Tempuh Akses ANGKOT NO. 28 Terminal Type A KH. Ahmad Sanusi 3,6 km 10 menit
: - Permukiman dan Perkebunan - Taman Kota, Rencana Proyek Bangunan Vertikal - SD 01 Limusnunggal, Kantor Kelurahan Limusnunggal - Perkebunan
Smp 12 Sukabumi
Jalur trek :
TRANS SUKABUMI Stasiun Sukabumi 6,9 km 17 menit
Jalur trek :
ANALISIS TAPAK MIKRO
Topografi
Klimatologi
Tapak berdiri diatas lahan kosong dan perkebunan di mana kondisi tanah sepenuhnya belum terolah.
Kondisi tapak cukup berkontur di mana terdapat kemungkinan menjadi genangan air hujan dari perkebunan di sekitarnya
Tapak memiliki klimatologi sangat sejuk dengan suhu rerata 23 derajat celsius dan hembusan angin dariarah timur.
Aksesibilitas
Utilitas
Zonasi
Saluran drainase terletak pada batas tapak di sebelah Utara dan Barat.. Terdapat sebuah tiang listrik di tengah tapak yang dapat mempengaruhi rancangan,
Tapak dibagi menjadi 4 zonasi sesuai dengan keperluan, yaitu area Barat untuk zonasi publik dan timur semiprivate dan dengan pertimbangan view,
Landuse
Tapak dapat diakses oleh kendaraan hanya dari sebelah Barat, sedangkan akses pajalan kaki juga dapat dari sebelah Utara.
8
STUDI PRESEDEN
Thailand Creative Design Center (TCDC)
and
Arsitek : Department of Architecture Lokasi : Bangkok, Thailand Luas : 9950 m² Tahun: 2017 Thailand Creative and Design Center (TCDC) merupakan bangunan pemerintahan menginspirasi pemikiran kreatif pada masyarakat dan menjadi inkubator ekonomi kreatif Thailand. TCDC menyediakan berbagai macam fasilitas untuk mengembangkan sumber daya manusia agar lebih produktif dalam berekonomi kreatif seperti perpustakaan desain, perpustakaan material, coworking space, makerspace, bengkel, dan ruang pameran. Menurut arsiteknya, sebuah ruang kreatif bukanlah ‘kreatif’ karena tampilannya, tetapi merupakan tempat yang dapat menginspirasi, tempat yang dapat menciptakan keterhubungan, aktivitas bermanfaat, dan berkolaborasi. TCDC menggunakan konsep reprogamming, di mana ruang-ruang yang tersedia tidak masif sehingga dapat di program ulang sesuai dengan kebutuhan. Ruang kerja pada TCDC tersebar di seluruh penjuru bangunan, hal ini bertujuan untuk menciptakan ruang koneksi dan kolaborasi jika seseorang melewati dan melihat apa yang orang lain sedang kerjakan. Sistem arsitektur fleksibel transparan digunakan ke seluruh fasilitas untuk mencapai tujuan dari apa yang diberikan TCDC yaitu inspirasi dan pengetahuan. Semuanya dirancang untuk memuat segala sesuatu mulai dari buku, majalah, sampel materi, media digital, pameran mini, papan curah pendapat, pengumuman, dll. Inspirasi mengalir melalui dan mencakup semua ruang kreatif.
9
Rumah Sanur Creative Hub Lokasi : Sanur, Bali Tahun: 2014 Rumah Sanur merupakan sebuah Creative Hub yang mewadahi para komunitas, seniman, pelaku ekonomi kreatif, perintis usaha untuk berkoneksi, berkolaborasi dan selebrasi. Rumah Sanur memiliki beberapa fasilitas yaitu ruang pertemuan, ruang kantor, marketspace, dan area pertunjukan. Rumah Sanur menzonasikan area menjadi dua sesuai keperluan pada setiap lantai. Lantai pertama diperuntukkan kegiatan berkumpul, merayakan, “nongkrong” dan aktivitas yang ekspresif dan komersial. Sedangkan lantai dua diperuntukkan kegiatan formal seperti pertemuan, diskusi, bekerja dan produksi. 1. Pusat kreatif inklusif yang ramah difabel, seperti toilet, ruang jemput dan tunggu, serta ramp. 2. Ruang Pertemuan, ruang yang diperuntukkan rapat, diskusi, pelatihan, workshop, produksi, gatering dan lainnya yang bersifat formal. 3. Court, merupakan pusat Creative Hub yang bersifat fleksibel untuk dapat digunakan unuk banyak kegiatan, seperti pertunjukan, konser, talk show ataupun galeri pameran. 4. Sanur Maestro, fasilitas ini adalah ruang pertemuan meja bundar, ruang kelas, ruang pemutaran film, ruang pameran pribadi dan ruang yang dapat dibuat diatur sesuai kebutuhan. 5. Stage, terdapat beberapa stage pada Rumah Sanur, yaitu center stage, floating stage, under the tree stage, dan office stage. Semua kebutuhan pada Rumah Sanur dapat sedemikian ditampung karena bangunan bersifat fleksibel, beberapa ruang memiliki fungsi campuran dan dapat disesuaikan dengan partisi dan furnitur yang tersedia.
03 PEMOGRAMAN PROYEK VISI PROYEK TUJUAN PERANCANGAN RUMUSAN ISU-ISU UTAMA PERANCANGAN PROGRAM RUANG
03 PEMOGRAMAN PROYEK VISI PROYEK
RUMUSAN ISU UTAMA PERANCANGAN
CREATIVE SPACE AS -
Visi proyek ini adalah membangun ekosistem ruang kreatif untuk menumbuhkan rasa ingin berkreativitas. Misinya sendiri adalah dengan memelopori rasa kreativitas, berinovasi, dan berkolaborasi antar pemegang kepentingan ekonomi kreatif dan masyarakat Sukabumi itu sendiri terutama generasi muda dengan acara, kegiatan dan proyek-proyek yang bermanfaat.
TUJUAN PERANCANGAN Fasilitas dapat memelopori rasa kreativitas, berinovasi, dan berkolaborasi antar pemegang kepentingan ekonomi kreatif dan masyarakat Sukabumi itu sendiri terutama generasi muda dengan acara, kegiatan dan proyek-proyek yang bermanfaat. Selain itu dengan misi perancangan yang berkelanjutan dan menjadi urban katalis dapat mempertegas kepentingan ekonomi kreatif yang terus beregenerasi sampai tingkat kesejahteraan tercapai. Membuat tempat pertumbuhan keramaian baru yang mengundang edukasi informal kepada masyarakat juga diperlukan terutama generasi muda yang menjadi usia produktif di masa yang akan datang agar lebih siap dalam menghadapi revolusi industri 4.0 dengan berkreativitas dan menjadi solusi pembangunan wilayah Kota Sukabumi.
Indicator of Culture
Desain yang dapat menjadi stimulan kreativitas dan inovasi dengan : • Membawa Suasana Terbuka dan Pergerakan • Menyediakan tempat untuk pajangan dan karya
11
Process Manifestation and Social Dimension
Source of Stimulation and Knowledge Respository
Desain yang mencerminkan Karakteristik Kreativitas dan Budaya Lokal Sukabumi dan Khas anak muda.
Bentuk Ruang terbuka yang dapat mengundang interaksi dan mengapresiasi karya Bangunan yang nyaman dengan penghawaan dan pencahayaan alami.
PROGRAM RUANG LUAS RUANGAN TERBANGUN Luas Lahan KDB KLB GSB
: 19700 m2 : 60 % ( 11820 m2 ) : 2,0 ( 39400 m2 ) : 6 meter
Terpakai Terbangun
: 3400 m2 : 11076 m2
PERSENTASE TIAP FUNGSI
8% 11 %
18 %
27 %
36 %
12
04 KONSEP DAN STRATEGI RANCANGAN
KONSEP DASAR RANCANGAN STRATEGI PENGORGANISASIAN RUANG STRATEGI KOMPOSISI BENTUK 2D DAN 3D STRATEGI GUBAHAN SPESIAL STRATEGI SELUBUNG BANGUNAN STRATEGI DALAM MERESPON ISU-ISU KONTEKS TAPAK
04 KONSEP DAN STRATEGI RANCANGAN
Maximize the function of spatial space
Capturing and Bringing the Nature
Landmark as Mini of Sukabumi
space as a representative frame for the creativity and character of Sukabumi Ekosistem ruang kreatif di Sukabumi yang dapat merepresentasikan kreativitas dan karakter Kota Sukabumi.
14
STRATEGI PENGORGANISASIAN RUANG ZONING
ZONING TAPAK
Ruang yang harus disediakan untuk kegiatan kreatif yang memerlukan keheningan
G. Pangrango
Publik
Solitary Space
Ruang yang diharapkan memunculkan kolaborasi Team Space
Transition Space Ruang pelebur antara satu sama lain
Publik
Ruang untuk proses/produksi karya kreatif Makerspace
Presentation Space Ruang untuk melakukan penampilan karya
Private
Menjawab konsep pertama yang memaksimalkan fungsi spasial dengan jenis ruang kreatif, dibuatlah zonasi berdasarkan kriteria ruang kreatifnya.
15
U ^ Publik
Perbukitan Sabak Private
Hirarki pada site semakin dekat dengan arah akses, keprivasian semakin berkurang. Makerspace-Solitary ditempatkan pada sisi paling timur agar mendapatkan best view dan keheningan.
ISOMETRI ZONASI
SIRKULASI Lantai 3 : Team Space -> Soltary Space • Coworking Space • Foodcourt & Cafetaria • Studio Musik • Studio Digital • Studio Fotografi Lantai 2 : Presentation Space ->Team Space -> Soltary-Maker Space • Galeri • Auditorium • Ruang kelas • Ruang rapat • Ruang workshop • Studio Desain • Perpustakaan • Pelataran Lantai 1 : Presentation Space -> Soltary-Maker Space • Amphiteater • RSG • Foodcourt • Retail • Bengkel • Ruang Latihan
Private
Publik Tangga Reguler Tangga Kebakaran dan Lift
U ^ Sirkulasi kendaraan Sirkulasi Pemadam Kebakaran Sirkulasi Pedestrian Teduh Sirkulasi Pedestrian Terbuka Sirkulasi dibuat permeabel untuk para pedesstrian untuk menciptakan kesan “movement” agar dapat menimbulkan stimulan kreativitas dan memberikan rasa “bebas” agar tidak terasa terkekang. Sirkulasi kendaraan berada di selatan tapak agar mendapat akses langsung ke area parkir. Sedangkan untuk pemadam kebakaran, terdapat juga akses utara yang difleksibelkan menjadi area bazar temporer.
16
a
STRATEGI KOMPOSISI BENTUK 2D DAN 3D G.unung Pangrango
1
2
3
LOGO SUKABUMI CREATIVE HUB
Bukit Sabak
b Massa terbentuk dari susunan lingkaran zoning yang terinspirasi dari logo SCH (a) dengan arah sumbu Gunung-Bukit. Lingkaran tengah diturunkan agar membentuk ruang terbuka sehingga terbentuk sirkulasi terpusat.
4
Mendefinisikan sekuens terpusat dan ruang terbuka antar massa agar terciptanya permeabilitas, dibuat jarak yang menekan massa menjadi mengecil ke arah pusat.
Dibuatnya penghubung antar massa sebagai ruang transisi yang dapat dimanfaatkan sebagai pelataran view untuk melihat dan membingkai spot menarik sekitar.
KERAJINAN KERANJANG
c 5
6 TAPAK SUKABUMI GUNUNG-LAUT
d Massa atas bangunan dinaikkan menjadi ekspansi massa di bawahnya sehingga menyerupai kerajinan keranjang (b).
17
Massa yang tidak dipisah oleh sumbu digabung agar terbentuk ruang transisi yang teratapi. Facade dibuat sedemikian menyerupai keranjang dengan material WPC.
Membentuk ruang luar dengan inspirasi “mini of Sukabumi” yang terdapat Gunung-Bukit-Sawah-Laut (c) dengan bentuk yang diadaptasi oleh lengkungan pada ragam hias Wayang Sukuraga (d).
RAGAM HIAS WAYANG SUKURAGA
STRATEGI GUBAHAN SPASIAL- RUANG LUAR
PELATARAN Ruang transisi yang terbentuk dari penghubung massa bangunan dapat berperan sebagai stimulus kreativitas yang memberikan pergerakan dan pandangan akan kebebasan ke alam.
TAMAN RAMP Memanfaatkan kemiringan lahan, area belakang dijadikan sebagai taman bunga yang berakseskan ramp. Area ini dapat langsung terlihat dari perpustakaan dan coworking space., sehingga dapat menimbulkan kesan ketenangan.
PELATARAN - AMPHITEATER Amphiteater digunakan sebagai akses masuk menuju lantai dasar sekaligus menjadi sarana pertunjukan outdoor yang dapat dilihat langsung dari pelataran.
PILOTIS Pilotis yang bersifat fleksibel dapat digunakan berbagai macam acara yang sering diadakan oleh SCH dan tetap teduh namun masih mendapat pencahayaan yang cukup.
TAMAN TENGAH Taman tengah sebagai node dari tempat ini. Dari sini pengunjung dapat dilihat keseluruhan muka bangunan.
AREA BAZAR Bazar dapat berperan sebagai sarana mempromosikan produk ekonomi kreatif agar lebih dikenal masyarakat dan bersifat inklusif. Area bazar dibuat terbuka di dekat amphiteater.
18
STRATEGI GUBAHAN SPASIAL – RUANG DALAM
KORIDOR Koridor dibuat transparan agar pergerakan dan perjalanan menuju satu ruang dengan yang lain menjadi berkesan.
19
MAKERSPACE Akrena terdapat perbedaan macam-macam sektor, dibuatlah perbedaan warna antar sektor kreatif.
COWORKING SPACE Karena iklim Sukabumi yang cenderung dingin, nuansa Coworking space dibuat terkesan hangat agar terjadi keseimbangan ambience.
STRATEGI SELUBUNG BANGUNAN FACADE LOUVRE “ANYAMAN KERANJANG” Penutup utama facade bangunan ada louvre horizontal yang terhubung dengan kayu Glulam dengan sambungan baja IWF dan pedestal baja.
DINDING BERCAT MURAL MOTIF BATIKMODERN BERNUANSA “EARTH TONE” Pada luar bangunan, dinding di cat dengan motif sedemikian rupa agar dapat mengekspresikan karya para seniman mural di Sukabumi.
Cahaya matahari masuk dari bukaan void yang tertutupi atap kaca sehingga cahaya menerus sampai ke dasar bangunan, walaupun bangunan tersebut semi basement.
Angin bergerak dari luar massa bangunan melalui kisi-kisi mengalir ke dalam bangunan melalui bukaan bouven pada setiap pintu dan jendela (dalam ruangan) Overhang lantai pada setiap lantainya menjadikan sisi bawahnya ternaungi sehingga terhindar dari tampias air hujan.
20
STRATEGI RESPON ISU KONTEKS TAPAK TAPAK MEMILIKI BEDA KETINGGIAN MAKSIMAL 7 METER Dengan perancangan menyesuaikan tapak, dibuatkan amphiteater sebagai sekaligus akses masuk pedestrian menuju lantai dasar. Selain itu, akses pada lantai dua terdapat untuk massa bangunan coworking space, sehingga memudahkan way finding dari ketinggian maksimum. ALIRAN AIR HUJAN YANG MENGGENANG Berdasarkan data kontur dan keadaan di lapangan, terdapat area yang sangat berpotensi menjadi genangan limpahan air hujan di sekitarnya, maka dari itu, dibuatkanlah kolam retensi untuk menampung air sementara agar tidak menjadi banjir. MINI OF SUKABUMI Sukabumi merupakan Kota-Kabupaten yang terdapat semua objek permukaan bumi, seperti Gunung, Sawah, Bukit, Danau dan Laut. Perancangan Lanskap dengan implementasi muka “Bumi” untuk “Suka-Bumi” dibuat sedemikian rupa menjadi perwakilannya. Amphiteater sebagai Kawasan Geopark Ciletuh yang menonjolkan bebatuan, Taman Ramp sebagai Gunung Pangrango dan jalan yang meliuk-liuk, dan tiga buah area kolam retensi sebagai tiga pantai terkenal di Sukabumi yakni pantai Palabuhan Ratu, Pantai Citepus dan Pantai Karang Hawu. Sehingga rancangan tersebut dapat menjadikan fasilitas ini sebagai karakter Sukabumi dan landmark baru yang mengundang keramaian kota.
21
STRATEGI INTEGRASI STRUKTUR
Balok Beton 30 x 60 cm
Shear Wall 20 cm
Kolom Beton diameter 50 cm Flat Truss Baja IWF
Sistem Struktur Struktur merupakan kominasi dari grid lingkaran dan grid elips. Kolom lingkaran berdiameter 50 cm dengan balok 30 x 60 cm. Khusus pada penutup auditorium, terdapat flat truss pengganti balok bentang panjang. Kecuali bentar flat truss, bentang maksimal grid sebesar 9 meter. Diperkuat dengan shear wall sebagai core yang berjumlah 3 buah. Penutup lantai berupa slab lantai beton insitu dengan tebal 15 cm.
22
SKEMA UTILITAS BANGUNAN
Sistem Air Bersih Air bersih bersumber dari PLN dan filtrasi resapan kolam retensi untuk sumber penyiraman (flushiing). Air bersih yang bersumber dari PLN kemudian di pompa menuju Roof Water Tank yang tersedia pada masing-masing massa bangunan. Lalu dengan gaya gravitasi disalurkan menuju tempat-temapat yang perlu air bersih.
23
Sistem Air Kotor Grey water dan Balck Water mempunyai pipa terpisah, hal ini karena air dari grey water bisa langsung dibuang menuju Riol kota,sedangkan black water harus di arahkan ke septictank terlebih dahulu yang berada di timur bangunan.
SKEMA UTILITAS BANGUNAN
Sistem Kelistrikan Listrik bersumber dari PLN yang kemudian diterima oleh ruang trafo pada MDP. Lalu listrik tersebut di pecah dengan circuit breaker menjadi titik-titik panel yang tersedia pada setiap lantai.
Sistem Pengaliran Air Hujan dan Kolam Air hujan dialirkan melalui pipa talang yang tersedia di sekeliling rooftop. Pipa tersebut berakhir pada kolam sehingga air hujan dapat difilter menjadi bahan air bersih untuk sumber flushing toilet.
24
SKEMA EVAKUASI KEBENCANAAN
Perkerasan damkar Hydrant (38m) Titik kumpul Radius Lift & Tangga Kebakaran (30m)
Evakuasi Evakuasi kebencanaan apabila terjadi gempa maupun kebakaran, pengunjung yang berada di lantai dasar diharapkan keluar menuju titik kumpul yang berada di parkiran, sedangkan yang berada pada lantai atas dan terdekat dengan amphiteater dapat langsung berkumpul di taman atas. Terdapat 2 buah lift darurat , 2 buah tangga kebakaran dan 4 buah tangga umum.
25
05 PRA RANCANGAN
GAMBAR PRA RANCANGAN PERSPEKTIF KAWASAN PERSPEKTIF EKSTERIOR PERPEKTIF INTERIOR
27
28
29
30
31
Denah Lantai 3
32
Denah Atap
33
34
35
36
37
38
PERSPEKTIF KAWASAN
Perspektif dari Utara
Perspektif dari Utara
39
Perspektif Kawasan Sekitar
Perspektif dari Selatan
PERSPEKTIF EKSTERIOR
Drop Off
Pelataran
Area Masuk Pedestrian
Pelataran-Amphiteater
40
PERSPEKTIF EKSTERIOR
Area Bazar
Taman Tengah
41
Pelataran
Taman Ramp
PERSPEKTIF EKSTERIOR
Pilotis
Sumbu Gunung Pangrango
Apmphiteater
42
PERSPEKTIF INTERIOR
Coworking Space
Koridor Bawah
Perpustakaan
43
PERSPEKTIF INTERIOR
Auditorium
Makerspace antar sektor
Pameran Tetap
44
PERSPEKTIF INTERIOR
Ruang Kelas
Koridor
45
Area Cafe
DAFTAR PUSTAKA
6 Trik Dorong Kreativitas Lewat Desain Interior, diperoleh melalui situs : https://www.archify.com/id/archifynow/6-trik-dorong-kreativitaslewat-desain-interior. Diunduh pada 10 Desember 2021. Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi. (2019): Sukabumi dalam Angka 2021, Badan Pusat Statistik. Bandung Creative Hub, diperoleh melalui situs : http://www.bch.my.id/. Diunduh pada 10 Desember 2021. Chaillou, S. (2018): Metabolism (S) – Space Flexibility in the 21st Century, Harvard Graduate School of Design Clegg, Brian. (2001). “Instant Creativity”. Erlangga. Data Geografis Kota Sukabumi, diperoleh melalui situs internet : https://portal.sukabumikota.go.id/geografis/. Diunduh pada 10 Desember 2021. Dewi, P. R. S. (2016): Ketertarikan Publik terhadap Keberadaan Creative Space, Temu Ilmiah IPLBI 2016. Ephes, L. M. K. (2006): Architecture of Permeability-Urban Redevelopment of FA Yuen Street, Chinese University of Hong Kong, Design Report. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. (2014). Ekonomi Kreatif : Rencana Aksi Jangka Menengah 2015-2019 Kementerian PPN Republik Indonesia, (2019). Rancangan Teknokratik. Rencana Pemvangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 Latah membangun ‘creative hub’ di Jakarta dan kota besar, potensial mendorong ekonomi kreatif?, diperoleh melalui situs internet: https://theconversation.com/latah-membangun-creative-hub-di-jakartadan-kota-besar-potensial-mendorong-ekonomi-kreatif-84609 . Diunduh pada tanggal 26 Oktober 2021. Light and Openness inform the Design, diperoleh pada situs https://www.swedishwood.com/publications/wood-magazine/20162/light-and-openness-inform-the-design/. Diunduh pada 10 Desember 2021 Mennig, Patrick. Trapp, Marcuss (2019). Designing Flexible Creative Spaces. Fraunhofer IESE. Mulas, Victor., Nedayvoda, Anastasia., dan Zaatari, Ghia. (2017): Creative Community Spaces : Spaces That Are Transforming Cities into Innovation Hubs M Bloc Space, diperoleh pada situs https://mbloc.space/ . Diundur pada 10 Desmber 2021
Neufert, Ernest. (2000). Architect‟s Data Third Edition. Oxford: Blackwell Science. Nurmilah, Risma., Anggareni, L., Novianti, L,. (2015) Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif Kota Sukabumi. Pemerintah Kota Sukabumi. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 11 Tahun 2012. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Sukabumi 20112031. Pemkot Sukabumi Libatkan Unsur Pemuda Rancang Pembangunan Kedepan, diperoleh melaui situs : https://www.neraca.co.id/article/155655/pemkot44 sukabumi-libatkan-unsur-pemuda-rancang-pembangunan-kedepan. Diunduh pada 25 Oktober 2021. Rumah Sanur Creative Hub, diperoleh pada situs https://rumahsanur.com/. Diunduh pada 10 Desember 2021. Sukabumi Creative Hub, diperoleh melalui situs: bertemu.berbagi.id. Diunduh pada 26 Oktober 2021. Thailand Creative and Design Center / Department of Architecture" 23 Aug 2017. ArchDaily, diperoleh pada situs internet : https://www.archdaily.com/878178/thailand-creative-and-designcenter-department-of-architecture> ISSN 0719-8884. Diunduh pada 10 Desember 2021 Thoring, K., Luippold, C. and Mueller, R.M. (2012a), “Creative Space In Design Education: A Typology of Spatial Functions” , in: Proceedings of the E&PDE. Antwerp, Belgium. Thoring, K., Desmet, P., Badke-Schaub, P. (2019) : Creative Space : A Systematic Review of The Literature. Del University of Technology. Thoring, Katja. (2019) : Designing Creative Space. A Systemic View on Workspace Design and its Impact on the Creative Process. Del University of Technology. Uhliar, Miroslav. (2020). Specifics of Creative Business in Architecture. University of Economics in Bratislava. Wali Kota Sukabumi Presentasikan Potensi Ekraf ke Menparekraf Sandiaga Uno, diperoleh melalui situs https://kdp.sukabumikota.go.id/2021/11/wali-kota-sukabumipresentasikan.html. Diunduh pada 8 Desember 2021.
46
Intan Suci Aulia Intansuciaulia08@gmail.com